• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan algoritma genetika untuk optimasi penadwalan layanan keluhanan dan gangguan pelanggan di PT.PLN Rayon Bandung Timur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penerapan algoritma genetika untuk optimasi penadwalan layanan keluhanan dan gangguan pelanggan di PT.PLN Rayon Bandung Timur"

Copied!
181
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

NIM : 10108829

Tempat/Tanggal Lahir : Muara Bungo/29 Mei 1990

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Alamat : Jl. Tubagus Ismail Dalam 54c RT02 RW01

Kota : Bandung, Kode Pos : 40134

Telepon : 085664216506

Email : ayik.mardiansah@gmail.com

PENDIDIKAN

1. 1997 – 2002 : SDN 194 Muara Bungo

2. 2002 - 2005 : SLTPN 4 Sei Kerjan

3. 2005 - 2008 : SMAN 2 Muara Bungo

4. 2008 – 2013 : Program Studi S1 Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia, Bandung

Dengan ini Penulis menyatakan bahwa semua informasi yang diberikan

dalam dokumen ini adalah benar

Bandung, Agustus 2013

Penulis

(6)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

AYIK MARDIANSAH

10108829

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(7)

iii

Rahmat Hidayah dan Karunia-Nya. Atas berkah dan rahmat-Nya penulis dapat

menyelesaikan skripsi setelah mengalami berbagai cobaan dan halangan, yang

mana penulis akan diajukan untuk menempuh sidang Strata Satu (S-1) sekaligus

untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan pada Jurusan Teknik Informatika di

Universitas Komputer Bandung. Adapun judul yang penulis ambil adalah

“Penerapan Algoritma Genetika Untuk Optimasi Penjadwalan Layanan

Keluhan Dan Gangguan Pelanggan Di PT. PLN Rayon Bandung Timur”

Penulis menyadari banyak kekurangan dan kekeliruan dalam penyusunan

laporan ini, hal itu disebabkan keterbatasan pengetahuan, kemampuan serta

pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik

dan saran yang berguna yang bersifat membangun.

Dari lubuk hati yang paling dalam, dengan segala keikhlasan dan

kerendahan hati penulis ucapkan terima kasih atas segala sumbangsih dan bantuan

yang diberikan oleh semua pihak. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas

Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. H. Denny Kurdiadie, Ir., M.Sc, selaku Dekan Fakultas Teknik

dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

3. Bapak Irawan Afrianto, M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika

Universitas Komputer Indonesia.

4. Bapak Irfan Maliki, S.T., M.T selaku dosen wali kelas IF-15 angkatan

2008 Program Studi Teknik Informatika yang telah banyak meluangkan

waktu dan perhatian terhadap penulis selama menempuh pendidikan di

(8)

iv

selaku dosen penguji yang telah memberikan bimbingan dan arahan untuk

perbaikan.

7. Bapak dan Ibu dosen serta seluruh staf pegawai jurusan Teknik

Informatika Universitas Komputer Indonesia, yang telah banyak

membantu.

8. Kedua orang tua dan kakak-kakak dari penulis yang telah memberikan

dorongan serta do’a nya, dan juga dukungan baik dalam bentuk moril

maupun materil.

9. Rekan-rekan khususnya Adit, Rendy, Adly, Sandi, Pifan, Vani, Irvi, Ibet,

Wina, Syifa dan Nila, yang selalu sabar dan bersedia menjadi teman yang

sangat baik bagi penulis.

10.Teman basecamp se-Dago Asri Oum ari, Aji, Adul, Kardus, Robi, Satrio,

Gejon, bang Yana, bang Roly, Umuh, Acep, Idan, Uta, Dimas, yang

menjadi penghibur penulis dikala sedih dan galau.

11.Teman-teman kelas IF-15 yang telah bersama-sama melewati masa kuliah

dan selalu memberikan semangat serta berbagi ilmu.

12.Teman-teman seperjuangan dalam menempuh skripsi ini yang tidak bisa

penulis sebutkan satu persatu.

13.Semua pihak yang terlibat dan turut membantu dalam menyelesaikan tugas

akhir ini.

Sebagai akhir kata, penulis menyadari sebagai manusia biasa bahwa

penyusunan skripsi ini masih jauh sekali dari kesempurnaan, oleh sebab itu

kepada para pembaca, penulis mengharapkan kritik dan saran untuk

penyempurnaan skripsi ini. Semoga apa yang ada di skripsi ini dapat memberikan

manfaat buat pembaca.

Bandung, Agustus 2013

(9)

v

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR SIMBOL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

2.1.1. Struktur Organisasi Perusahaan ... 14

2.1.2. Uraian Tugas Perusahaan ... 15

2.1.3. Kegiatan PT.PLN (Persero) ... 19

2.2. Landasan Teori ... 20

2.2.1. Algoritma Genetika ... 20

2.2.1.1. Sejarah Singkat Algoritma Genetika ... 21

2.2.1.2. Aplikasi Algoritma Genetika ... 22

2.2.2. Komponen Algoritma Genetika ... 22

2.2.2.1. Teknik Pengkodean ... 22

(10)

vi

2.2.5.2. Eclipse IDE (Integrated Development Environment) ... 33

2.2.5.3. MySQL (My Structure Query Language) ... 33

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 41

3.1. Analisis Sistem ... 41

3.1.1. Analisis Masalah ... 41

3.1.2. Analisis Arsitektur Sistem ... 41

3.1.3. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan ... 42

3.1.3.1 Diagram Alur Kerja Yang Sedang Berjalan ... 43

3.1.4. Analisis Kebutuhan Data ... 44

3.1.4.1. Data Masukan ... 45

3.1.5. Analisis Komunikasi Data ... 46

(11)

vii

3.1.7.2. Analisis Perangkat Lunak ... 62

3.1.7.3. Analisis User ... 63

3.1.8. Analisis Kebutuhan Fungsional ... 64

3.1.8.1. Identifikasi Aktor ... 64

3.2.3. Perancangan Struktur Menu ... 112

3.2.3.1. Perancangan Struktur Menu Aplikasi Yantek PLN ... 112

3.2.3.2 Perancangan Struktur Menu Aplikasi Android ... 113

3.2.4. Perancangan Antarmuka ... 114

3.2.4.1. Perancangan Antar Muka Aplikasi Yantek PLN ... 114

3.2.4.2. Perancangan Antar Muka Aplikasi Android ... 126

3.2.5. Perancangan Pesan ... 130

3.2.6. Jaringan Semantik ... 132

3.2.7. Perancangan Method ... 134

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ... 147

4.1. Implementasi Sistem ... 147

4.1.1. Perangkat Keras Yang Digunakan ... 147

4.1.2. Perangkat Lunak Yang Digunakan ... 147

4.1.3. Implementasi Database ... 147

(12)

viii

4.2.4. Kesimpulan Hasil Pengujian Alpha ... 164

4.2.5. Kasus Dan Hasil Pengujian (Pengujian Beta) ... 164

4.2.6. Kesimpulan Hasil Pengujian Beta ... 166

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 167

5.1. Kesimpulan ... 167

5.2. Saran... 167

(13)

169

Publishing.

[2]

Suyanto, ST. M.Sc. 2007, Artifical Inteligence: Seaching, reasoning, planning. Bandung :

Informatika.

[3]

Suyanto, 2005, Algoritma Genetika dalam Matlab. Yogyakarta : Andi

[4]

Eclipse, Foundation, Eclipse Newcomers FAQ.

http://www.eclipse.org/home /newcomers.php, diakses 15 Oktober 2012.

[5]

Oracle, README Java Platform Standard Edition 6 Development Kit,

http://www.oracle.com/technetwork/java/javase/readme-142177.html, diakses 16 Oktober

2012.

[6]

Pressman, Roger. S. 1997. Software Engineering: A Practioner's Approach. 4th .

McGrawHill.

[7]

Kadir, Abdul. 2005, Dasar Pemrograman Java . Yogyakarta : Andi.

[8]

Maulana, Aditya. Okezone, Adu mesin Avanza, Xenia, Ertiga & Evalia (IV),

http://autos.okezone.com/read/2012/06/19/52/649945/adu-mesin-avanza-xenia-ertiga-evalia-iv, diakses 1 September 2012

[9]

Rosa A.S, 2011, Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak (Terstruktur dan

Berorientasi Objek). Bandung : Penerbit Modula.

[10]

Kadir, Abdul. 2004, Dasar Aplikasi DataBase MySql Delphi. Yogyakarta : Andi.

[11]

Akib, Syubhan. detikOto, Ini Dia Laju Kecepatan Kendaraan di Berbagai Kota di Tanah

Air.

(14)

1 BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Rayon Bandung Timur merupakan salah satu unit yang berada dalam Area

Kota Bandung. Rayon ini melayani keluhan dan gangguan pelanggan khususnya

di Area Bandung Timur yang ditangani langsung oleh regu YANTEK (pelayanan

teknik) dimana terdiri dari unit 51 dan unit 52. Regu YANTEK yang diwakili oleh

unit perbaikan 51 dan 52 ini dibawah pengawasan PT. PLN Rayon Bandung

Timur, setiap laporan keluhan dan gangguan yang masuk akan di jadwalkan

manual oleh regu YANTEK Rayon Bandung Timur.

Hasil pengamatan di lapangan, laporan pelanggan harus antri menunggu

untuk dilayani laporan keluhan dan gangguannya yang memakan waktu 2-3 hari

penyelesaian, hal itu mengakibatkan belum optimalnya penjadwalan penanganan

perbaikan keluhan dan gangguan pelanggan, karena masih di jadwalkan manual

sehingga kurang koordinasi dalam penugasan kinerja keluhan dan gangguan yang

ada, dan terjadinya tumbukan laporan keluhan dan gangguan pelanggan.

Penjadwalan penanganan perbaikan yang tidak efisien di Rayon Bandung

Timur, tentunya membutuhkan penanganan perbaikan yang khusus dalam

memberikan penugasan regu YANTEK yang berkerja di lapangan dalam

menangani keluhan dan gangguan yang sifatnya teknis, regu YANTEK sering kali

terjadi hambatan ketika menuju lokasi perbaikan dan sulit memilih mana yang

harus dikerjakan terlebih dahulu, yang kerap kali menunda pekerjaan karena

kurangnya koordinasi antara admin di kantor Rayon Bandung Timur dan regu

YANTEK dalam hal mengalokasikan waktu kerja dan penugasan kerja

berdasarkan waktu dan jarak tempuh ke lokasi perbaikan yang optimal.

Dari latar belakang yang telah disebutkan, maka dalam Tugas Akhir ini

mengimplementasikan penerapan algoritma genetika untuk optimasi penjadwalan

pelayanan teknik (YANTEK) di Rayon Bandung Timur karena algoritma genetika

salah satu algoritma yang baik digunakan dimana kecepatan komputasi dengan

(15)

optimasi bisa dikatakan sangat baik. Algoritma genetika termasuk teknik pencarian

acak terarah (guide random search). Algoritma ini digunakan untuk mendapatkan

solusi dari persoalan yang menggunakan satu atau multi variable. [2]

Diharapkan dengan digunakannya algoritma genetik akan diperoleh optimasi

penjadwalan yaitu terjadinya koordinasi yang baik antara admin dan unit YANTEK

yang ada di Rayon Bandung Timur dalam penjadwalan penugasan ke tiap keluhan

dan ganggguan yang ada serta mendapatkan pemecahan masalah dengan solusi

yang optimal pada persoalan penjadwalan dimana solusi yang ingin dicapai adalah

berdasarkan waktu dan jarak tempuh rute perjalanan kelokasi perbaikan yang

minimal sehingga penjadwalan keluhan dan gangguan pelanggan menjadi lebih

optimal.

1.2. Rumusan Masalah

Masalah yang dirumuskan dalam tugas akhir ini berdasar dari latar

belakang yang telah dijelaskan sebelumnya yaitu bagaimana mengatasi kurangnya

koordinasi dalam penugasan kinerja keluhan dan gangguan yang ada, dan

permasalahan tumbukan laporan keluhan dan gangguan pelanggan serta belum

adanya pemecahan masalah dengan solusi yang optimal pada persoalan

penjadwalan dimana solusi yang ingin dicapai adalah berdasarkan waktu dan jarak

tempuh rute perjalanan kelokasi perbaikan yang minimal sehingga penjadwalan

keluhan dan gangguan pelanggan menjadi lebih optimal.

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud dari pengerjaan Tugas Akhir ini adalah membuat suatu aplikasi

optimasi penjadwalan dengan penerapan algoritma genetika yang dapat digunakan

untuk membentuk penjadwalan yang efektif, yaitu terjadinya koordinasi yang baik

dalam penugasan kinerja keluhan dan gangguan yang ada, tidak ada permasalahan

tumbukan laporan keluhan dan gangguan pelanggan.

Tugas akhir ini bertujuan untuk mendapatkan pemecahan masalah dengan

solusi yang optimal pada persoalan penjadwalan dimana solusi yang ingin dicapai

(16)

yang minimal sehingga penjadwalan keluhan dan gangguan pelanggan menjadi

lebih optimal.

1.4. Batasan Masalah

Batasan masalah dimaksud agar pembahasan dapat dilakukan secara

terarah dan tercapai sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu ditetapkan

batasan-batasan permasalahan yang akan dibahas:

1. Optimasi penjadwalan hanya dibatasi pada rute perjalanan tim perbaikan ke

lokasi disertai dengan jadwal jam, jumlah jam, jarak tempuh, titik map lokasi

dan jumlah lokasi yang dapat dicapai.

2. Perhitungan jumlah jam dan jarak tempuh dilakukan dengan estimasi

kecepatan kendaraan tim perbaikan, dimana dalam pengujian menggunakan

14,3 km/jam untuk wilayah bandung.[11] Walaupun dalam penerapannya

kecepatan kendaraan adalah dinamis tanpa mengasumsikan terjadinya

hambatan atau kendala selama di perjalanan dan tanpa berhenti. Berhenti hanya

dilakukan pada saat waktu istirahat, yaitu selama 1 jam, mulai jam 12.00

sampai 13.00.

3. Jumlah ketersediaan unit transportasi dan jumlah teknisi yang akan

dijadwalkan hanya dihitung berdasarkan inventaris yang dimiliki oleh PT. PLN

Rayon Bandung Timur.

4. Dalam pengujian analisis metode untuk menghitung perkiraan optimasi biaya

berdasarkan jumlah bahan bakar transportasi yang habis selama jarak yang

harus ditempuh dengan asumsi penggunaan bahan bakar 1 liter untuk 11,2 KM

(jenis kendaraan Toyota avanza) dan harga BBM premium saat ini digunakan

adalah sebesar Rp. 6500/Liter. [8]

5. Penjadwalan ini hanya dibatasi satu hari kerja selama 8 jam kerja maksimal di

PT. PLN Rayon Bandung Timur dan akan dilakukan pada hari selanjutnya.

6. Aplikasi Keluhan dan gangguan pelanggan yang dijadwalkan terbatas satu

jenis gangguan berdasarkan jenis gangguan yang terjadi di Rayon bandung

Timur sesuai dengan data gardu yang dimiliki dan waktu pengerjaan dimana

(17)

7. Aplikasi laporan keluhan dan gangguan pelanggan dibatasi hanya satu jenis

gangguan yang ada di PT.PLN Rayon Bandung Timur.

8.Adanya dukungan Global Positioning System (GPS) dari titik awal kendaraan

tiap unit 51 dan unit 52 ke lokasi perbaikan serta untuk cek titik lokasi di

penjadwalan.

1.5. Metodologi Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu proses yang digunakan untuk

memecahkan suatu masalah yang logis. Dalam pembuatan tugas akhir ini

digunakan metode penelitian deskriptif yang menggambarkan fakta-fakta dan

informasi secara sistematis, faktual, dan akurat. Metode penelitian ini memiliki

dua tahapan penelitian, yaitu tahap pengumpulan data dan tahap pembangunan

aplikasi.

1.5.1. Pengumpulan Data

Tahap pengumpulan data dapat diperoleh secara langsung dari objek

penelitian. Cara yang dilakukan baik itu untuk mendapatkan data primer atau data

yang diperoleh dari objek penelitian maupun data sekunder berupa

literatur-literatur adalah sebagai berikut :

1. Studi Pustaka

Metode pengumpulan data dengan cara membaca atau mempelajari

buku-buku, modul, browsing internet yang berhubungan dengan masalah yang menjadi

topik tugas akhir.

2. Studi Lapangan

Studi lapangan adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan

penelitian dan peninjauan secara langsung terhadap permasalahan yang diambil.

Studi lapangan dalam pembuatan tugas akhir ini dilakukan secara langsung di

Universitas Komputer Indonesia, yang meliputi :

a. Wawancara

Merupakan metode pengumpulan data dengan cara mengajukan

pertanyaan-pertanyaan secara langsung kepada pihak-pihak yang mengetahui

(18)

b. Observasi

Pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan data oleh

pengumpul data terhadap peristiwa yang diselidiki pada objek penyusunan. Dalam

melakukan observasi penulis melakukan beberapa pengamatan terhadap sistem

kerja, proses pengolahan data yang sedang berjalan.

1.5.2. Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Teknik analisis data dalam pembangunan perangkat lunak menggunakan

paradigma perangkat lunak secara waterfall, yang meliputi beberapa proses

diantaranya: [6]

a. Definisi Kebutuhan

Merupakan bagian dari sistem yang terbesar dalam pengerjaan suatu proyek,

dimulai dengan menetapkan berbagai kebutuhan dari semua elemen yang

diperlukan sistem dan mengalokasikannya kedalam pembentukan perangkat

lunak.

b. Analisis Sistem

Merupakan tahap menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan

proyek pembuatan perangkat lunak.

c. Desain

Tahap penerjemahan dari data yang dianalisis kedalam bentuk yang mudah

dimengerti oleh pengguna.

d. Pengkodean

Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang

keadalam bahasa pemrograman tertentu.

e. Pengujian Sistem

Merupakan tahap pengujian terhadap perangkat lunak yang dibangun.

f. Pemeliharaan Sistem

Tahap akhir dimana suatu perangkat lunak yang sudah selesai dapat

mengalami perubahan-perubahan atau penambahan sesuai dengan permintaan

(19)

Gambar 1.1 Metode Waterfall [6]

1.6. Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran dalam penyusunan dan penulisan tugas akhir

ini, maka ditetapkan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah,

maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian, dan

sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang tinjauan pustaka yang diambil dari berbagai

sumber buku, situs dan hasil diskusi dengan dosen pembimbing yang

memuat pembahasan teori-teori mengenai pengertian algoritma

genetika, pengertian individu, struktur umum algoritma genetika, dan

komponen - komponen algoritma, serta membahas tentang Sistem

Operasi Android, Eclipse IDE dan yang berkaitan dengan topik

pembangunan perangkat lunak yang dilakukan dan hal-hal yang

(20)

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi analisis pada sistem yang sedang berjalan, deskripsi

sistem yang akan dibangun, analisis kebutuhan dalam pembagunan

sistem serta perancangan sistem yang dikembangkan.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Bab ini berisi tentang implementasi, spesifikasi software, hardware,

dan brainware, cara pengoperasian sistem yang telah dibuat, serta

ujicoba dan hasil pengujian sistem yang terdiri dari rencana

pengujian, pengujian white box, pengujian black box dan kesimpulan

pengujian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang didapatkan selama

proses perancangan dari sistem dan berdasarkan tujuan yang akan

dicapai serta rencana pengembangan dari perangkat lunak di masa

(21)
(22)

9 2.1 Sejarah Perusahaan

Di Indonesia pelistrikan dimulai sejak awal abad ke-19, digunakan untuk

penerangan sebagai ganti lampu-lampu minyak dan lampu gas. Pada saat itu

perusahaan pelistrikan di Indonesia dipegang dan diselenggarakan secara

monopoli oleh perusahaan swasta belanda. Pada awal tahun 1950, saat Indonesia

masih berada pada masa penjajahan oleh pemerintah hindia belanda, perusahaan

listrik di daerah bandung mulai berdiri. Perusahaan listrik tersebut di monopoli

oleh perusahaan partikelir belanda yaitu “Bandoengsche Electictiet

Maatschappij”(BEM), yang memperoleh izin dari pemerintah Hindia Belanda

untuk mendirikan perusahaan listrik di daerah jajahannya dengan tugas membuat

jaringan-jaringan listrik di kota bandung dan sekitarnya.

Sedangkan pada tahun 1913, pengelola usaha pembangkit dan penyalur

tenaga listrik dilaksanakan oleh “Land Waterkraccht Bedriif” (LWB) yang

mempunyai wilayah kerja diseluruh Indonesia. Kemudian pada tahun 1919,

perusahaan BEM dihapuskan dan digantikan oleh perusahaan berbadan hukum

dan berbentuk perseroan terbatas yang di didalamnya yang terdapat 24 sero

(saham) dan tugas melaksanakan pengusahaan distribusi tenaga listrik di daerah

Bandung dan sekitarnya. Perusahaan tersebut diberi nama GEBEO NV (

Gemeanschpplij Electricteit Bedrijf Voor Bandoeng Omstroken ) dan prailihan itu

tepatnya dilaksanakan pada tanggal 1 Januari 1920.

Seiring dengan kekalahan Belanda rerhadap Jepang, maka pada tahun

1942 sampai dengan tahun 1945 penguasaan dan pengusahaan pelistrikan di

Indonesia pada umumnya dan jawa barat pada khususnya secara otomatis beralih

dari pemerintah Belanda ke Pemerintah Jepang. Pada masa penjajahan Jepang

pengusahaan dan distribusi listrik dilakukan oleh “Djawa Denki Djigyo Sha

Bandoeng Shi Sah” yang bertugaas mengelolapembangkit tenaga listrik dan

penyalurannya pada kurun waktu 1942 – 1943, kemudian berubah menjadi “Denki

(23)

Sehubungan dengan didudukinya Indonesia oleh belanda dan pindahnya

pemerintah Indonesia ke Yogyakarta pada tahun 1948, maka pengusahaan dan

pendistribusian tenega listrik khususnya di jawa barat dan Jakarta dikuasai

kembali oleh perusahaan belanda yaitu GEBEO NV, sedangkan untuk pembangkit

dan penyalurannya dilakukan oleh pemerintah Indonesia yaitu perusahaan Negara

untuk pembangkit tenaga listrik (PENUPETEL) dengan wilayah kerja diseluruh

jawa barat dan Jakarta. Pada tahun 1952 berdiri pula perusahaan Negara untuk

pendistribusian tenaga listrik (PENUDITEL) dan akhirnya PENUPETEL dan

PENUDITEL berada di bawah naungan jawatan listrik.

Berdasarkan keputusan presiden (Kepres) No.163 tanggal 3 oktober 1953

tentang Nasionalisasi peruhaan listrik milik bangsa Belanda, yaitu jika konsesi

perusahaannya telah berakhir,maka beberapa perusahaan listrik swasta tersebut

diambil alih dan digabungkan ke jawatan tenaga. Kemudian pada tahun 1958,

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan pemerintah RI menerbitkan undang -

undang tentang nasionalisasi semua perusahaan belanda dan peraturan pemerintah

republik Indonesia (PP) No.18 tahun 1959 tentang nasionalisasi perusahaan listrik

dan gas milik Belanda. Berdasarkan peraturan listrik dan gas (P3LG) dikenai

proses pengalihan kepemilikan.

Melalui surat menteri pekerjaan umum dan tenaga No.P25/45/14 tanggal

23 september 1958, jawatan tenaga diubah menjadi perusahaan listrik Negara.

Setelah dewan direktur perusahaan listrik Negara (DD PLN) terbentuk, yaitu pada

tahun 1959 P3LG dibubarkan. Berdasarkan Undang - Undang No.19 tahun 1960

tentang perusahaan Negara dan peraturan pemerintah RI No.67 tahun 1961 badan

pimpinan umum perusahaan listrik Negara (BPU PLN) terbentuk. PLN terbentuk

melalui PP No.19 tahun 1965 yang bernaung dibawah departemen pekerjaan

umum dan tenaga listrik (PUTL). Menteri pekejaan umum dan tenaga listrik pada

saat itu menerbitkan surat keputusan menteri pekerjaan umum dan tenaga listrik

No.013/PRT/1957 tanggal 8 september 1957 tentang organisasi dan tata kerja

perusahaan umum listrik Negara. Bedasarkan peraturan menteri pekerjaan umum

dan tenaga listrik No.1/PRT/1965 tanggal 21 januari 1965 dan PP No.19 tahun

(24)

dibentuksusunan organisasi PLN yang disebut PLN Exploitasi XI, yang

berkedudukan di bandung dengan wilayah kerja seluruh jawa barat kecuali

Tanggerang, Bogor, Sukabumi, dan Banten.

Perkembangan selanjutnya adalah dikeluarkannya PP No.18 tahun 1972

tentang pembentukan perusahaan umum listrik Negara yang berkantor pusat di

Jakarta dengan peraturan menteri pekerjaan umum dan tenaga listrik (PUTL)

No.043/PMS/1975 tanggal 9 september 1975 tenteng tata kerja perusahaan –

perusahaan listrik Negara, maka PLN mengadakan reorganisasi dalam tugas dan

wilayah daerah. Kemudaian berdasarkan pengumuman No.05/D.III/Sek/1975

tanggal 14 juli 1975 maka PLN Ekploitasi XI diganti namanya menjadi

perusahaan listrik Negara distribusi III yang bertugas untuk melaksanakan dan

mangusahakan distribusi listrik langsung kepada pemakai atau konsumen.

Perusahaan listrik Negara yang didirikan dengan PP No.19 tahun 1956 Jo,

PP No.11 tahun 1956 dan PP No.30 tahun 1970 ditegaskan statusnya menjadi

suatu perusahaan umum (PERUM). Sebagaimana termasuk dalam pasal 2 ayat (2)

UU No.9 tahun 1969 dengan nama perusahaan listrik Negara. Dengan adanya PP

RI No.23 tahun 1994 pada tanggal 16 juli 1994 tentang pengalihan bentuk

perusahaan umum (PERUM) listrik Negara menjadi perseroan terbatas (PT) yang

termuat dalam lembaran Negara RI tahun 1994 No.34 maka bentuk perusahaan

listrik distribusi jawa barat berubah menjadi PT. PLN (PERSERO) distribusi jawa

barat sejak tanggal 30 juli 1994 sesuai akte pendirian kemudian melalui surat

keputusan direksi PT. PLN (PERSERO) No,28.k/010/DIR/2001 tanggal 20

februari 2001, PT (Persero) distribusi ajwa barat di ubah menjadi PT.PLN

(Persero) unit bisnis distribusi jawa barat. Kemudian melalui surat keputusan

PT.PLN (Persero) No.120.K/010/DIR/2002 tanggal 27 agustus 2002, PT.PLN

(Persero) unit distribusi jawa barat diubah menjadi PT.PLN (Persero) istribusi

Jawa barat dan Banten.

Visi, Misi dan Motto PT. PLN (Persero)

Visi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Bandung

Rayon Bandung Timur adalah “Diakui Perusahaan kelas Dunia yang bertumbuh -

(25)

Visi PT. PLN (persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Bandung

Rayon Bandung Timur tersebut diuraikan satu per satu diantaranya:

Visi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Bandung

Rayon Bandung timur, diakui :

Mencerminkan cita – cita untuk meraih pengakuan dari pihak luar yang

menunjukan bahwa PT. PLN pantas dipandang sebagai perusahaan kelas dunia.

Visi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Bandung

Rayon Bandung Timur, Kelas dunia :

a. Menunjukan kinerja yang melebihi ekspektasi pihak - pihak yang

berkepentingan.

b. Memberikan layanan yang mudah,terpadu, dan tuntas dalam berbagai

kelistrikan.

c. Menjalin hubungan kemitraan yang akrab dan setara dengan pelanggan serta

mitra usaha nasional dan internasional.

d. Diakui pelanggan dan mitra kerja sebagai perusahaan yang mampu memenuhi

standar mutahir dan paling baik.

Visi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten Area Bandung

Rayon Bandung Timur, Bertumbuh Kembang :

a. Antisipatif terhadap perkembangan lingkungan usaha dan selalu siap

menghadapi berbagai tantangan.

b. Secara konsisten menunjukan kinerja yang lebih baik.

Visi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa barat dan Banten Area Bandung

Rayon Bandung Timur, Unggul :

a. Menjadi yang terbaik dalam bisnis kelistrikan dan memenuhi tolak ukur

mutahir dan terbaik.

b. Mamposisikan diri sebagai perusahaan yang terkemuka dalam pencaturan

bisnis kelistrikan dunia.

c. Mengelola usaha dalam mengedepankan pemberdayaan dan potensi insansi

(26)

d. Meningkatkan kualitas proses, system, produk dan pelayanan secara

berkesinambungan.

Visi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa barat dan Banten Area Bandung

Rayon Bandung Timur, Terpercaya :

a. Memegang teguh etika bisnis yang tertinggi.

b. Menghasilkan kinerja terbaik secara konsisten.

c. Menjadi perusahaan pilihan.

Visi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa barat dan Banten Area Bandung

Rayon Bandung Timur, Potensi Instansi :

a. Keberhasilan perusahaan lebih ditentukan oleh kesadaran anggota perusahaan

untuk memunculkan seluruh potensi mereka dalam wujud wawasan aspiratif,

motivasi kerja, semangat belajar inopatif dan semangat bekerja sama.

b. Potensi insansi diperkaya dengan kompetensi yang terbentuk dari segi

pengetahuan kontekstual, keterampilan, kemampuan, pengalaman dan

jaringan strategi korporat.

Misi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa barat dan Banten Area Bandung

Rayon Bandung Timur :

1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi

kepada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan , dan pemegang saham.

2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas

kehidupan masyarakat.

3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.

4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

Demi mewujudkan visi dan misi perusahaan, maka landasan filosofi PT. PLN

(Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Bandung Rayon Bandung

Timur adalah mempunyai komitmen yang tinggi terhadap kepentingan

pelanggan dengan mewujudkan sumber daya manusia sebagai sumber daya

(27)

2.1.1 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur Organisasi merupakan suatu kerangka kerja yang memperhatikan

adanya suatu pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab dari

masing-masing bagian dalam melaksanakan aktivitas perusahaan. Struktur organisasi

harus disusun secara teratur sehingga menggambarkan aktivitas perusahaan secara

keseluruhan, mencakup susunan dan tugas masing-masing bagian, serta hubungan

yang satu dengan yang lainnya.

Struktur Organisasi yang ada dalam PT PLN (Persero) Rayon Bandung

Timur, berbentuk Organisasi Fungsi karena disusun atas dasar kegiatan dari

tiap-tiap fungsi sesuai dengan kepentingan perusahaan, dimana tiap-tiap-tiap-tiap

fungsi/kegiatan seolah-olah terpisah berdasarkan atas bidang keahliannya.

Sekalipun demikian tiap-tiap fungsi/kegiatan tidak dapat berdiri sendiri, karena

antara satu fungsi dengan fungsi yang lainnya saling ketergantungan.

Dilihat dari bentuk organisasi, maka wewenang tertinggi dalam PT PLN

(Persero) Rayon Bandung Timur berada pada Manajer. Manager merupakan

pimpinan utama yang dibantu oleh para Supervisor dan bagian-bagiannya.

Susunan organisasi PT PLN (Persero) Rayon Bandung Timur adalah sebagai

(28)

STUKTUR ORGANISASI

PT PLN ( Persero ) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN

AREA DAN PELAYANAN BANDUNG

RAYON BANDUNG TIMUR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi

Sumber : PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Bandung

Rayon Bandung Timur 2012

2.1.2. Uraian Tugas Perusahaan

Adapun uraian tugas dari masing-masing bagian adalah sebagai berikut :

1. Manajer Rayon

a. Memenuhi target bidang pemasaran

b. Memenuhi target bidang efesiensi

c. Memenuhi target mutu dan keandalan

d. Memenuhi target pelayanan

e. Memenuhi target kualitas SDM

2. Fungsi Pelayanan Pelanggan

a. Monitoring pelayanan pelanggan penyiapan SIP dan SP JBTL 1 &

3 Phase PB/TD

b. Monitoring pelayanan pelanggan untuk penyiapan dan pengarsipan

(29)

c. Monitoring menyiapkan data pengukuran dan survey untuk

pelanggan PB/TD Phase dan uji petik survey 1 Phase

d. Mengkoordinir pembuatan kajian inovasi produk unggulan PP &

SAR

e. Mengkoordinir pelayanan pelanggan untuk melayani permohonan

terif pesta, geser kWh, balik nama, dll

f. Monitoring UP dating data pelanggan pasang baru pada LAN (maf

invo) & pemantauan mutasi pelanggan

g. Membuat perencanaan Forcacast penjualan tenaga listrik

h. Mengkoordinir Administrasi PP & SAR

i. Mengkoordinir pembenahan data induk pelayanan potensial dan

implementasi fokus 100 dan fokus 5000

j. Melaksanakan promosi pemasaran PB, TD, program produk

unggulan dan produk inovasi kantor Distribusi

k. Mengkoordinir penyiapan laporan bulanan

l. Mengkoordinir pemeliharaan aplikasi CIS

3. Fungsi Pencatatan Meter & Pengolahan Rekening

a. Menyusun dan merencanakan pembacaan meter

b. Melaksanakan pembacaan meter pelanggan potensial > 10.000 VA

c. Mengkoordinir pelaksanaan tugas pembacaan meter

d. Mempersiapkan dan mengevaluasi proses pemasukan data (data

entry) PDE sampai cetak rekening

4. Fungsi Pengendalian Penagihan

a. Monitoring penjualan rekening keseluruhan (semua golongan)

b. Monitoring jumlah tunggakan rekening listrik

c. Monitoring semua laporan penagihan dan pengawasan kredit

d. Monitoring pengendalian rekening yang masuk UPR

e. Monitoring pelaksanaan TUL VI – 03

(30)

g. Monitoring pelaksanaan penjualan rekening off line di payment

point KUD dan Bank

5. Fungsi Keuangan dan Administrasi

a. Mengatur dan membina staf termasuk satpam yang berada

dibawahnya dapat melaksanakan tugas sesuai bidang dan tanggung

jawabnya masing-masing

b. Mengendalikan pelaksanaan pembuatan surat keluar, surat masuk,

pencatatan surat-surat dokumentasi serta pendistribusiannya sesuai

dengan ketentuan yang berlaku

c. Memeriksa permintaan barang, ATK, AKBC dan memeriksa bukti

pembayaran baik kepada pegawai maupun kepada pihak ketiga

d. Mengendalikan penggunaan anggaran pengeluaran serta memonitor

anggaran pendapatan agar sesuai dengan rencana yang telah

ditetapkan

e. Pengawasan dan memeriksa buku kas harian, baik penerimaan

maupun pengeluaran serta rekonsiliasi bank

f. Mengawasi dan mengendalikan berkas kepegawaian yang meliputi

biodata pegawai, absensi, TKK dan gaji

g. Memonitor, memeriksa serta mengevaluasi laporan keuangan

(laba/rugi, neraca, ratio keuangan, informasi tambahan)

h. Mengendalikan pengelolaan fasilitas gedung, rumah tangga agar

dapat mendukung kelancaran tugas pegawai yang memerlukannya

i. Membantu penyelesaian masalah perusahaan yang berkaitan

dengan hukum

j. Membina hubungan baik dengan publik internal dan eksternal

perusahaan

6. Fungsi Sambungan Pelanggan

a. Pencapaian target penambahan pelanggan (Delta pelanggan)

pertahun

(31)

c. Menekan saldo tunggakan

d. Meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan

e. Tertib Administrasi teknik dan percepatan pelaporan pencapaian

target kVA tersambung pertahun

f. Tertib Administrasi teknik dalam pengadaan material

g. Menjaga keandalan sistem distribusi SRayon Bandung Timur

7. Fungsi Penertiban (P2TL)

a. Memonitor dan melaksanakan Penertiban pemakaian Tenaga

Listrik (P2TL).

b. Memonitor dan melaksanakan pemeriksaan kWh macet (numpuk)

c. Memeriksa dan memonitor pemakaian listrik pelanggan yang tidak

normal.

d. Melakukan koordinasi dengan Supervisor lainnya yang terkait dan

bila diperlukan melakukan koordinasi dengan instansi/lembaga

hukum.

8. Fungsi Operasi Distribusi

a. Memonitor pelayanan dan pelaksanaan mengatasi gangguan dari

pelanggan yang terganggu aliran listrik tegangan rendah

b. Memonitor perbaikan jaringan-jaringan udara saluran rumah

c. Merehab/mengganti jaringan tegangan rendah yang terbuka SR/TR

dari BC (tembaga) menjadi TIC (aluminium)/kabel yang terbugkus

d. Memonitor dan memperbaiki tegangan minimal dibawah 220 volt

menjadi normal 220 volt

e. Memonitor dan penggantian tiang-tiang yang keropos

f. Membuat perencanaan perluasan jaringan distribusi

g. Mengusulkan penggantian dan penambahan bagi trafo-trafo gardu

(32)

9. Fungsi Pemeliharaan dan Konstruksi

a. Perluasan jaringan atau jurusan di rayon Bandung Timur.

b. Penertiban jaringan yang ada di rayon Bandung Timur.

c. Penggeseran tiang listrik yang sudah terpasang di area lokasi.

d. Penambahan gardu pada lokasi di rayon Bandung Timur.

2.1.3. Kegiatan PT. PLN (Persero)

PT PLN (Persero) adalah suatu perusahaan yang bertujuan untuk

memenuhi kebutuhan dan tuntutan kebutuhan global di bidang ketenagalistrikan

guna tercapainya tujuan pembangunan nasional.

Adapun aspek – aspek kegiatan PT. PLN ( Persero ) Distribusi Jawa Barat

dan Banten Area Bandung Rayon Bandung Timur antara lain :

1. Produk

Produk yang ditawarkan adalah jasa yang berupa pelayanan kepada

pelanggan diantaranya : permintaan perubahan daya, perubahan golongan

tarif, pemasangan baru,dsb.

2. Pasar

Pasar terdiri dari semua pelanggan potensional yang sama – sama

mempunyai kebutuhan atau keinginan yang mungkin ingin dan mampu

terlibat dalam pertukaran untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan.

Adapun segmentasi diantaranya ;

a. Segmentasi Geografis

Yaitu pembagian pasar menjadi unit – unit geografis yang berbeda – beda

pada PT. PLN (Persero) distribusi Jawa Barat dan banten Area Bandung

Rayon Bndung Timur, batas pasar yang dilayani untuk wilayah:

- Bagian Timur, hingga daerah Sukamiskin

- Bagian Barat, hingga daerah Simpang lima

- Bagian Utara, hingga daerah Awiligar, Cimeunyan

(33)

b. Segmentasi Demografis

- Untuk konsumen listrik yang bertegangan rendah, yaitu untuk

kebutuhan rumah tinggal.

- Untuk konsumen listrik yang bertegangan sedang, yaitu untuk

kebutuhan social seperti sekolah, tempat peribadatan, penerangan

jalan,dll.

- Untuk konsumen listrik yang bertegangan tinggi yaitu untuk kebutuhan

industri.

2.2.Landasan Teori

Landasan teori merupakan penjelasan berbagai konsep dasar dan

teori-teori yang berkaitan dalam pembangunan aplikasi. Beberapa teori-teori yang terkait

dengan pembangunan aplikasi adalah teori-teori mengenai pengertian algoritma

genetika, pengertian individu, struktur umum algoritma genetika, dan komponen -

komponen algoritma, serta membahas tentang Sistem Operasi Android, JDK,

Eclipse, SQLite, UML dan JAVA.

2.2.1. Algoritma Genetika

Algoritma genetika merupakan evaluasi atau perkembangan dunia

komputer dalam bidang kecerdasan buatan (artificial intelligence). Kemunculan

algoritma genetika ini terinspirasi oleh teori Darwin (walaupun pada

kenyataannya teori tersebut terbukti keliru) dan teori-teori dalam ilmu biologi,

sehingga banyak istilah dan konsep biologi yang digunakan dalam algoritma

genetika, karena sesuai dengan namanya, proses-proses yang terjadi dalam

algoritma genetika sama dengan apa yang terjadi pada evaluasi biologi. [2]

Algoritma genetika adalah suatu algoritma pencarian yang berbasis pada

mekanisme seleksi alam dan genetika. Algoritma genetika merupakan salah satu

algoritma yang sangat tepat digunakan dalam menyelesaikan masalah optimasi

(34)

2.2.1.1. Aplikasi Algoritma Genetika

Sejak pertama kali dirintis oleh John Holland pada tahun 1960-an,

algoritma genetika telah dipelajari, diteliti dan diaplikasikan secara luas pada

berbagai bidang. Algoritma banyak digunakan pada masalah praktis yang

berfokus pada pencarian parameter-parameter optimal. [3]

Keuntungan penggunaan algoritma genetika sangat jelas terlihat dari

kemudahan implementasi dan kemampuannya untuk menentukan solusi seperti:

1. Ruang masalah sangat besar, kompleks, dan sulit dipahami.

2. Kurang atau bahkan tidak ada pengetahuan yang memandai untuk

merepresentasikan masalah ke dalam ruang pencarian yang lebih

sempit.

3. Tidak tersedianya analisis matematika yang memadai.

4. Ketika metode-metode konvensional sudah tidak mampu

menyelesaikan masalah yang dihadapi.

5. Solusi yang diharapkan tidak harus paling optimal, tetapi cukup bisa

diterima.

6. Terdapat batasan waktu, misalnya dalam real time systems atau system

waktu nyata.

Algoritma genetika telah banyak diaplikasikan untuk penyelesaian

masalah dan pemodelan dalam bidang teknologi, bisnis dan entertainment

seperti:[3]

1. Optimasi

Algoritma Genetika untuk optimasi numeric dan optimasi

kombinatorial seperti Traveling Salesman Problem (TSP), perancangan

Intergrated Circuit atau IC [LOU93], job shop scheduling [GOL91],

optimasi video, dan suara.

2. Pemograman otomatis

Algoritma genetika telah digunakan untuk melakukan proses evolusi

terhadap program komputer untuk merancang struktur komputasional,

seperti cellular automatis dan sorting networks.

(35)

Algoritma genetika telah berhasil diaplikasikan untuk memprediksi

struktur protein. Algoritma genetika juga berhasil diaplikasikan dalam

perancangan neural networks (jaringan syaraf tiruan) untuk melakukan

proses evolusi terhadap aturan-aturan pada learning classifier systems

atau symbolic prosuction systems. Algoritma genetika juga digunakan

untuk mengontrol robot.

4. Model Ekonomi

Algoritma genetika telah digunakan untuk memodelkan proses-proses

inovasi dan pembangunan bidding strategies.

5. Model Sistem Imunisasi

Algoritma genetika telah berhasil digunakan untuk memodelkan

berbagai aspek pada sistem imunisasi alamiah, termasuk somatic

mulation selama kehidupan individu dan menentukan keluarga dengan

gen ganda (multi - gen families) sepanjang waktu evolusi.

6. Model Ekologi

Algoritma genetika telah berhasil digunakan untuk memodelkan

fenomena ekologis seperti host-parasite co-evolutions, simbiosis dan

aliran sumber daya dalam ekologi.

7. Interaksi antara Evolusi dan Belajar

Algoritma genetika telah digunakan untuk mempelajari bagaimana

proses belajar suatu individu bisa mempengaruhi proses evolusi suatu

species dan sebaliknya.

2.2.2. Komponen Algoritma Genetika

Ada beberapa komponen algoritma genetika yang perlu diketahui sebelum

pembuatan program diantaranya yaitu:[2]

2.2.2.1. Teknik Pengkodean

Teknik pengkodean adalah bagaimana mengodekan gen dari kromosom,

dimana gen merupakan bagian dari kromosom. Satu gen biasanya akan mewakili

(36)

solusi tersebut harus dikodekan terlebih dahulu kedalam bentuk kromosom.

Masing-masing kromosom berisi sejumlah gen yang mengodekan informasi yang

disimpan didalam kromosom.

Gen dapat direpresentasikan dalam bentuk : bit, bilangan real, daftar

aturan, elemen permutasi, elemen program atau representasi lainnya yang dapat

diimplementasikan untuk operator genetika.

2.2.2.2. Pengertian Individu

Individu menyatakan salah satu solusi yang mungkin. Individu

dapat dikatakan sama dengan kromosom, yang merupakan kumpulan gen.

Beberapa definisi penting yang perlu diperhatikan dalam membangun

penyelesain masalah menggunakan algoritma genetika, yakni:[2]

1. Genotype (Gen), sebuah nilai yang menyatakan satuan dasar yang

membentuk suatu arti tertentu dalam satu kesatuan gen yang dinamakan

kromosom. Dalam algoritma genetika, gen ini bisa berupa biner, float,

interger maupun karakter, atau kombinatorial

2. Kromosom, gabungan gen-gen yang membentuk nilai tertentu.

3. Allele, merupakan nilai dari gen

4. Individu, menyatakan suatu nilai atau keadaan yang menyatakan salah

satu solusi yang mungkin dari permasalahan yang diangkat.

5. Populasi, merupakan sekumpulan individu yang akan diproses bersama

dalam satu siklus proses evalusi.

6. Seleksi, merupakan proses untuk mendapatkan calon individu yang

baik.

7. Crossover, merupakan proses pertukaran atau kawin silang gen-gen dari

(37)

Populasi

Gambar 2.2 Individu dalam algoritma genetik [3]

Hal-hal yang harus dilakukan dalam Algoritma genetika yaitu:

1. Mendefinisikan individu, dimana individu menyatakan salah satu solusi

(penyelesaian) yang mungkin dari permasalahan yang diangkat.

2. Mendefinisikan nilai fitness, yang merupakan ukuran baik-tidaknya sebuah

individu baik-tidaknya solusi yang didapat.

3. Menentukan proses pembangkitan populasi awal. Hal ini biasanya

dilakukan dengan menggunakan pembangkitan acak seperti random-walk.

4. Menentukan proses seleksi yang akan digunakan.

5. Menentukan proses perkawinan silang (cross-over) dan mutasi gen yang

(38)

Hal penting yang harus diketahui dalam pemakaian Algoritma genetika:

1. Algoritma genetika adalah algoritma yang dikembangkan dari proses

pencarian solusi menggunakan pencarian acak, ini terlihat pada proses

pembangkitan populasi awal yang menyatakan sekumpulan solusi yang

dipilih secara acak.

2. Berikut ini pencarian dilakukan berdasarkan proses teori genetika yang

memperhatikan pemikiran bagaimana memperoleh individu yang lebih

baik, sehingga dalam proses evaluasi dapat diharapkan diperoleh individu

yang baik.

2.2.2.3. Membangkitkan Populasi Awal

Membangkitkan populasi awal adalah proses membangkitkan sejumlah

individu secara acak atau melalui procedure tertentu. Ukuran untuk populasi

tergantung pada masalah yang akan diselesaikan dan jenis operator genetika yang

akan diimplementasikan. Setelah ukuran populasi ditentukan, kemudian dilakukan

pembangkitan populasi awal. [3]

Teknik dalam pembangkitan populasi awal ini ada beberapa cara,

diantaranyaadalah sebagai berikut:

1. Seperti pada metode random search, pencarian solusi dimulai dari

suatu titik uji tertentu. Titik uji tersebut dianggap sebagai alternatif

solusi yang disebut sebagai populasi.

2. Random Generator

Random generator adalah melibatkan pembangkitan bilangan random

untuk nilai setiap gen sesuai dengan representasi kromosom

yang digunakan.

3. Pendekatan tertentu (memasukan nilai tertentu kedalam gen)

Cara ini adalah dengan memasukan nilai tertentu kedalam gen dari

populasi awal yang dibentuk.

4. Permutasi Gen

Cara ini adalah penggunaan permutasi josephus dalam permasalahan

(39)

2.2.2.4. Fungsi fitness

Suatu individu atau kromosom dievaluasi berdasarkan suatu fungsi tertentu

sebagai ukuran performasinya. Fungsi yang digunakan untuk mengukur nilai

kecocokan atau derajat optimalitas suatu kromosom disebut dengan fitness

function.

Nilai yang dihasilkan dari fungsi tersebut menandakan seberapa optimal

solusi yang diperoleh. Nilai yang dihasilkan oleh fungsi fitness merepresentasikan

seberapa banyak jumlah persyaratan yang dilanggar, sehingga dalam kasus

penjadwalan perkuliahan semakin kecil jumlah pelanggaran yang dihasilkan maka

solusi yang dihasilkan akan semakin baik.

2.2.2.5. Seleksi

Setiap kromosom yang terdapat dalam populasi akan melalui proses

seleksi untuk dipilih menjadi orang tua. Sesuai dengan teori Evolusi Darwin

maka kromosom yang baik akan bertahan dan menghasilkan keturunan yang baru

untuk generasi selanjutnya.[3]

Ada beberapa metode seleksi, yaitu:

1. Seleksi Roulette Wheel

Model seleksi ini merupakan model yang paling besar variansinya.

Munculnya individu superior sering terjadi pada model ini, sehingga

perlu strategi lain menangani hal ini.

Gambar 2.3 roulette wheel [3]

2. Seleksi Rangking

Seleksi ini memperbaiki proses seleksi yang sebelumnya yaitu roulette

wheel karena pada seleksi tersebut kemungkinan selain satu kromosom

(40)

Sehingga nilai fitness yang lain akan mempunyai kemungkinan yang

sangat kecil untuk terpilih. Seleksi rangking dipakai untuk mengatasi

masalah di atas, pertama-tama, diurutkan seluruh kromosom berdasarkan

bagus-tidaknya solusi berdasarkan nilai fitness-nya. Setelah diurutkan,

kromosom terburuk diberi nilai fitness baru sebesar 1, kromosom kedua

terburuk diberi nilai fitness baru sebesar 2, dan seterusnya. Kromosom

terbaik diberi nilai fitness baru sebesar n dimana n adalah banyak

kromosom dalam suatu populasi.

Gambar 2.4 sebelum dirangking [3]

Gambar 2.5 sesudah dirangking [3]

3. Seleksi Steady State

Metode ini tidak banyak digunakan dalam proses seleksi karena dilakukan

dengan mempertahankan individu yang terbaik. Pada setiap generasi, akan

dipilih beberapa kromosom-kromosom yang memiliki nilai fitness

terburuk akan digantikan dengan offspring yang baru. Sehingga pada

generasi selanjutnya akan terdapat beberapa populasi yang dipertahankan.

4. Seleksi Turnamen

(41)

turnamen antar individu dalam populasi. Dilakukan dengan memilih secara

acak beberapa kromosom dari populasi. Individu-individu yang terbaik

dalam kelompok ini akan diseleksi sebagai induk.

5. Truncation Random

Metode ini lebih mudah diterapkan jika dibandingkan dengan metode

Roulette Wheel, pemilihan kromosom dilakukan secara acak tetapi tidak

semua kromosom mendapatkan kesempatan tersebut, hanya kromosom

terbaik saja yang berpeluang.

2.2.2.6. Cross-Over atau Kawin Silang

Proses kawin silang adalah salah satu operator penting dalam algoritma

genetika, metode dan tipe crossover yang dilakukan tergantung dari encoding dan

permasalahan yang diangkat. Ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk

melakukan crossover sesuai dengan encodingnya sebagai berikut:[2]

1. Binary encoding

a. Crossover satu titik

Memilih satu titik tertentu, selanjutnya nilai biner sampai titik

crossovernya dari induk pertama digunakan dan sisanya dilanjutkan

dengan nilai biner dari induk kedua.

Contoh

11001011 + 11011111 = 11001111

b. Crossover dua titik

Memilih dua titik tertentu, lalu nilai biner sampai titik crossover

pertama pada induk pertama digunakan, dilanjutkan dengan nilai

biner dari titik sampai titik kedua dari induk kedua, kemudian

sisanya dilanjutkan nilai biner dari titik kedua induk pertama lagi.

Contoh:

11001011 + 11011111 = 11011111

c. Crossover uniform

Nilai biner yang digunakan dipilih secara random dari kedua induk.

(42)

11001011 + 11011111 = 11011111

d. Crossover aritmatika

Suatu operasi aritmatika digunakan untuk menghasilkan offspring

yang baru.

Contoh:

11001011 + 11011111 = 11001001 (AND)

2. Permutation encoding

Memilih satu titik tertentu, nilai permutation sampai titik crossover.

Pada induk pertama digunakan lalu sisanya dilakukan scan terlebih

dahulu, jika nilai permutasi pada induk kedua belum ada pada

offspring nilai tersebut ditambahkan.

Contoh:

(123456789) + (453689721) = 12345689

3. Value encoding

Semua metode crossover pada binary crossover bisa digunakan.

4. Tree encoding

Memilih satu titik tertentu dari tiap induk, dan menggunakan tree

dibawah titik pada induk pertama dan tree dibawah induk kedua.

(43)

2.2.2.7. Mutasi

Mutasi merupakan proses mengubah nilai dari satu atau beberapa gen

dalam suatu kromosom. Mutasi ini berperan untuk menggantikan gen yang

hilang dari populasi akibat seleksi yang memungkinkan munculnya kembali gen

yang tidak muncul pada inisialisasi populasi. Beberapa cara operasi mutasi yang

diterapkan dalam algoritma genetika, antara lain: [3]

1. Mutasi dalam pengkodean biner.

Mutasi pada pengkodean biner merupakan operasi yang sangat sederhana.

Proses yang dilakukan adalah menginversi nilai bit pada posisi tertentu

yang dipilih secara acak pada kromosom.

Contoh.

Kromosom sebelum mutasi : 1 0 0 1 0 1 1 1

Kromosom sesudah mutasi : 1 0 0 1 0 0 1 1

2. Mutasi dalam pengkodean permutasi.

Proses mutasi yang dilakukan pengkodean biner dengan mengubah

langsung bit pada kromosom tidak dapat dilakukan pada pengkodean

permutasi karena konsistensi urutan harus diperhatikan, salah satu cara

yang dapat dilakukan adalah dengan memilih dua posisi dari kromosom

dan kemudian nilainya saling tukar.

Contoh:

Kromosom sebelum mutasi : 1 2 3 4 6 5 8 7 9

Kromosom sesudah mutasi : 1 2 7 4 6 5 8 3 9

3. Mutasi dalam pengkodean nilai

Proses mutasi dalam pengkodean nilai dapat dilakukan dengan berbagai

cara, salah satunya yaitu dengan memilih sembarang posisi gen pada

kromosom, nilai yang ada tersebut kemudian ditambah atau dikurangi

dengan suatu nilai terkecil tertentu yang diambil secara acak.

Contoh mutasi dalam pengkodean nilai riil dengan yang ditambahkan atau

(44)

Contoh:

Kromosom sebelum mutasi : 1,43 1,09 4,51 9,11 6,94

Kromosom sesudah mutasi : 1,43 1,19 4,51 9,01 6,94

4. Mutasi dalam pengkodean pohon

Mutasi dalam pengkodean pohon dapat dilakukan antara lain dengan cara

mengubah operator ( +, -, *, / ) atau nilai yang terkandung dalam suatu

verteks pohon yang dipilih. Atau dapat juga dilakukan dengan memilih dua

verteks dari pohon dan saling mempertukarkan operator atau nilainya.

Contoh

Gambar 2.7 Mutasi dalam pengkodean pohon [3]

2.2.2.8. Kondisi Selesai

Jika kondisi telah terpenuhi, maka algoritma genetika akan

menghentikan proses pencariannya, tetapi jika belum terpenuhi maka algoritma

genetika akan kembali ke evaluasi fitness.

2.2.3. Android

Android merupakan subset perangkat lunak untuk perangkat mobile yang

meliputi sistem operasi, middleware dan aplikasi inti yang di-release oleh Google.

Sedangkan Android SDK (Software Development Kit) menyediakan Tools dan

API yang diperlukan untuk mengembangkan aplikasi pada platform Android

(45)

Dikembangkan bersama antara Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm,

T-Mobile, NVIDIA yang tergabung dalam OHA (Open Handset Alliance) dengan

tujuan membuat sebuah standar terbuka untuk perangkat bergerak (mobile

device).

2.2.4. Internet

Pengertian Internet, internet (interconnected computer networks) bisa

didefinisikan network komputer tiada batas yang menjadi penghubung pengguna

komputer dengan pengguna komputer lainnya serta dapat berhubungan dengan

komputer di sebuah wilayah ke wilayah di penjuru dunia, dimana di dalam

jaringan tersebut mempunyai berbagai macam informasi serta fasilitas layanan

internet browsing atau surfing. Istilah ini lebih dikenal dengan “online” di

internet. Pekerjaan ini bisa diibaratkan seperti kita berjalan-jalan di tempat

hiburan sembari melihat-lihat ke toko-toko namun tidak membeli jualan tersebut.

2.2.5. Tools Implementasi

Tools implementasi merupakan peralatan-peralatan yang dibutuhkan dalam

membangun perangkat lunak. Adapun tools implementasi yang digunakan untuk

membuat aplikasi optimasi penjadwalan berbasis Android adalah JDK sebagai

perangkat pembangun Java, Eclipse IDE sebagai lingkungan pengembangan

perangkat lunak, M ySQL sebagai sistem manajemen basis data XAMPP sebagai

server pada localhost.

2.2.5.1. JDK

JDK (Java Development Kit) adalah sebuah perangkat peralatan yang

digunakan untuk membangun perangkat lunak dengan menggunakan bahasa

pemrograman Java. JDK berjalan diatas sebuah virtual machine yang dinamakan

JVM (Java Virtual Machine).[5]

Dokumentasi JDK berisi spesifikasi API, deskripsi fitur, panduan

pengembang, referensi halaman untuk perkakas JDK dan utilitas, demo, dan link

ke informasi terkait. Dokumentasi ini juga tersedia dalam bundel yand dapat

(46)

2.2.5.2. Eclipse IDE

Eclipse adalah sebuat komunitas proyek open source yang difokuskan

pada membangun sebuah platform pengembangan yang dapat diperluas,

runtime dan kerangka aplikasi untuk membangun, menyebarkan dan mengelola

perangkat lunak di seluruh daur hidup perangkat lunak.

Komunitas Eclipse memiliki lebih dari 60 proyek open source. Proyek-

proyek ini secara konsep terbagi menjadi 7 kategori :[4]

1. Enterprise Development

2. Embedded and Device Development

3. Rich Client Platform

4. Rich Internet Applications

5. Application Frameworks

6. Application Lifecycle Management (ALM)

7. Service Oriented Architecture (SOA)

Komunitas Eclipse juga didukung oleh ekosistem besar dan dinamis dari

penyedia solusi teknologi informasi utama, start-up inovatif, universitas

dan lembaga penelitian, dan individu yang memperluas, mendukung, dan

melengkapi platform Eclipse.

2.2.5.3. MySQL

MySQL adalah sebuah perangkat lunak iasm manajemen basis data SQL

(bahasa Inggris: database management system) atau DBMS yang multithread,

multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat

MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General

Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial

untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL.

Tidak sama dengan proyek-proyek seperti Apache, dimana perangkat

lunak dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber

dimiliki oleh penulisnya masing-masing, MySQL dimiliki dan disponsori oleh

sebuah perusahaan komersial Swedia MySQL AB, dimana memegang hak cipta

(47)

yang mendirikan MySQL AB adalah: David Axmark, Allan Larsson, dan Michael

“Monty” Widenius.[10]

MySQL adalah Relational Database Management System (RDBMS)

yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License).

Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh

dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan

turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu SQL

(Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian

database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang

memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.

Keandalan suatu iasm database (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja

optimizer-nya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL, yang dibuat oleh

user maupun program-program aplikasinya. Sebagai database server, MySQL

dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan database server lainnya dalam query

data. Hal ini terbukti untuk query yang dilakukan oleh single user, kecepatan

query MySQL iasm sepuluh kali lebih cepat dari PostgreSQL dan lima kali lebih

cepat dibandingkan Interbase.

2.2.5.4. XAMPP

XAMPP merupakan singakatan dari X (empat sistem operasi apapun),

Apache, MySQL, PHP, Perl. XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket

perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dalam paketnya sudah terdapat

Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP

Server, phpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstall

XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server

Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan

mengkofigurasikannya secara otomatis.

2.2.6. UML

Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa spesifikasi standar untuk

mendokumentasikan, menspesifikasikan, dan membangun sistem perangkat lunak.

(48)

berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk

mengembangkan sistem OOP dan sekelompok perangkat tool untuk mendukung

pengembangan sistem tersebut. UML mulai diperkenalkan oleh Object

Management Group, sebuah organisasi yang telah mengembangkan model,

teknologi, dan standar OOP sejak tahun 1980-an. Sekarang UML sudah mulai

banyak digunakan oleh para praktisi OOP. UML merupakan dasar bagi perangkat

(tool) desain berorientasi objek dari IBM.UML adalah suatu bahasa yang

digunakan untuk menentukan, memvisualisasikan, membangun, dan

mendokumentasikan suatu sistem informasi. UML dikembangkan sebagai suatu

alat untuk analisis dan desain berorientasi objek oleh Grady Booch, Jim

Rumbaugh, dan Ivar Jacobson. Namun demikian UML dapat digunakan untuk

memahami dan mendokumentasikan setiap sistem informasi. Penggunaan UML

dalam industri terus meningkat. Ini merupakan standar terbuka yang

menjadikannya sebagai bahasa pemodelan yang umum dalam industri peranti

lunak dan pengembangan sistem.

2.2.6.1. Diagram UML

UML menyediakan 10 macam diagram untuk memodelkan aplikasi

berorientasi objek, yaitu:[9]

1. Use Case Diagram untuk memodelkan proses bisnis.

2. Conceptual Diagram untuk memodelkan konsep-konsep yang ada di dalam

aplikasi.

3. Sequence Diagram untuk memodelkan pengiriman pesan (message) antar

objects.

4. Collaboration Diagram untuk memodelkan interaksi antar objects.

5. State Diagram untuk memodelkan perilaku objects di dalam sistem.

6. Activity Diagram untuk memodelkan perilaku Use Cases dan objects di

dalam system.

7. Class Diagram untuk memodelkan struktur kelas.

8. Object Diagram untuk memodelkan struktur object.

(49)

10. Deployment Diagram untuk memodelkan distribusi aplikasi.

Berikut akan dijelaskan empat macam diagram yang paling sering

digunakan dalam pembangunan aplikasi berorientasi object, yaitu use case

diagram, sequence diagram, collaboration diagram, dan class diagram.

2. Use Case Diagram

Use case diagram digunakan untuk memodelkan bisnis proses berdasarkan

perspektif pengguna sistem. Use case diagram terdiri atas diagram untuk use case

dan actor. Aktor merepresentasikan orang yang akan mengoperasikan atau orang

yang berinteraksi dengan sistem aplikasi.

Use case merepresentasikan operasi-operasi yang dilakukan oleh aktor. Use

case digambarkan berbentuk elips dengan nama operasi dituliskan di dalamnya.

Aktor yang melakukan operasi dihubungkan dengan garis lurus ke usecase.

3. Sequence Diagram

Sequence diagram menjelaskan secara detil urutan proses yang dilakukan

dalam sistem untuk mencapai tujuan dari use case: interaksi yang terjadi antar

class, operasi apa saja yang terlibat, urutan antar operasi, dan informasi yang

diperlukan oleh masing-masing operasi.

4. Collaboration Diagram

Collaboration diagram dipakai untuk memodelkan interaksi antar objek di

dalam sistem. Berbeda dengan sequence diagram yang lebih menonjolkan

kronologis dari operasi-operasi yang dilakukan, collaboration diagram lebih fokus

pada pemahaman atas keseluruhan operasi yang dilakukan oleh objek.

5. Class Diagram

Class diagram merupakan diagram yang selalu ada di permodelan sistem

berorientasi objek. Class diagram menunjukkan hubungan antar class dalam

sistem yang sedang dibangun dan bagaimana mereka saling berkolaborasi untuk

(50)

2.2.7. JAVA

Java adalah bahasa pemrograman yang dapat dijalankan di berbagai

computer termasuk telepon genggam. Dikembangkan oleh Sun Microsystems dan

diterbitkan tahun 1995. Java tidak boleh disalahpahami sebagai JavaScript.

JavaScript adalah bahasa scripting yang digunakan oleh web browser.[7]

2.2.7.1. Versi Awal

Versi awal Java ditahun 1996 sudah merupakan versi release sehingga dinamakan

Java Versi 1.0. Java versi ini menyertakan banyak paket standar awal yang terus

dikembangkan pada versi selanjutnya:

1. Java.lang: Peruntukan kelas elemen-elemen dasar.

2. Java.io: Peruntukan kelas input dan output, termasuk penggunaan berkas.

3. Java.util: Peruntukan kelas pelengkap seperti kelas struktur data dan kelas

kelas penanggalan.

4. Java.net: Peruntukan kelas TCP/IP, yang memungkinkan berkomunikasi

dengan komputer lain menggunakan jaringan TCP/IP.

5. Java.awt: Kelas dasar untuk aplikasi antarmuka dengan pengguna (GUI)

6. Java.applet: Kelas dasar aplikasi antar muka untuk diterapkan pada penjelajah

web.

2.2.7.2. Kelebihan

Beberapa kelebihan menggunakan bahasa pemrograman Java adalah sebagai

berikut:

1. Multiplatform. Kelebihan utama dari Java ialah dapat dijalankan di beberapa

platform / sistem operasi komputer, sesuai dengan prinsip tulis sekali,

jalankan di mana saja. Dengan kelebihan ini pemrogram cukup menulis

sebuah program Java dan dikompilasi (diubah, dari bahasa yang dimengerti

manusia menjadi bahasa mesin / bytecode) sekali lalu hasilnya dapat

dijalankan di atas beberapa platform tanpa perubahan. Kelebihan ini

Gambar

Gambar 2.2 Individu dalam algoritma genetik [3]
Gambar 3.4  FlowChart umum Algoritma Genetika dalam TSP
Gambar 3.5 Use Case Diagram Aplikasi Penjadwalan YANTEK
Tabel 3.11 Use Case Skenario Edit Data Pengguna
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan fenomena dan uraian di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Efektivitas Operasional Terhadap Return on Investment

Atas dasar berikut akan dilakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham dengan judul “ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN , TINGKAT INFLASI, NILAI KURS

Menurut Budihardjo (2008:367) Partisipasi politik adalah kegiatan seseorang atau kelompok orang untuk ikut secara aktif dalam kehidupan politik, yaitu dengan

Dengan berlakunya Peraturan ini, maka Peraturan Gubernur Sulawesi Utara nomor 9 Tahun 2011 tentang Pemberian dan Pemanfaatan Insentif Pemungutan Pajak Daerah

Pack carburizing adalah salah satu cara untuk memodifikasi poros agar memiliki sifat-sifat mekanik yang lebih baik pada permukaannya dengan mengkondi- sikannya

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan dan disiplin kerja terhadap prestasi kerja pegawai RSUD dr.Murjani di Sampit. Populasi adalah pegawai RSUD dr.

Pada kandungan lem kanji yang semakin besar seperti terlihat pada Gambar 4.3 (c)-(e), kondisi ikatan antar partikel ketas koran semakin kuat, sehingga beban

Dapat simpulkan bahwa variabel-variabel independen yaitu variabel motivasi kerja (X1) dan variabel lingkungan kerja (X2) secara simultan tidak mempunyai pengaruh