SKRIPSI
Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana
Hadriyana Pratama
10109464
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
iv
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR SIMBOL ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xx
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 2
1.3 Maksud dan Tujuan ... 2
1.4 Batasan Masalah ... 2
1.5 Metodologi Penelitian ... 4
1.5.1 Metode Pengumpulan Data ... 4
1.5.2 Metode Pembangunan Perangkat Lunak ... 5
v
2.1 Profil Perusahaan ... 9
2.1.1 Sejarah Perusahaan ... 9
2.1.2 Logo Dakifti Jacket Kulit ... 10
2.1.3 Visi dan Misi ... 10
2.1.4 Struktur Organisasi ... 11
2.1.5 Deskripsi Pekerjaan ... 11
2.2 Landasan Teori ... 12
2.2.1 Sistem Informasi ... 12
2.2.2 Sistem Produksi ... 13
2.2.3 Pengendalian Produksi ... 13
2.2.4 Konsep Dasar Peramalan ... 14
2.2.4.1 Teknik Peramalan Untuk Data Horisontal ... 17
2.2.4.2 Metode Perataan (Moving Average) ... 17
2.2.4.3 Eksponensial Smoothing ... 18
2.2.2.4 Kesalahan atau error pada forecasting ... 18
2.2.5 Persediaan Bahan Baku ... 19
vi
2.2.5.3 Reorder point (ROP) ... 23
2.2.6 Penjadwalan ... 24
2.2.6.1 Tujuan Penjadwalan ... 24
2.2.6.2 Kriteria Penjadwalan ... 25
2.2.6.3 Job Shop ... 26
2.2.6.4 First Come First Served ... 26
2.3 Teori Jaringan LAN ... 27
2.3.1 Model Hubungan Pada LAN ... 27
2.3.1.1 Peer-to-peer ... 27
2.3.1.2 Client / Server ... 28
BAB 3 ANALISIS MASALAH ... 29
3.1 Analisis Sistem ... 29
3.1.1 Analisis Masalah ... 29
3.1.2 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan ... 29
3.1.3 Analisis Aturan Bisnis ... 36
3.1.4 Pengawasan ... 37
vii
3.1.5.2 Metode Moving Average ... 39
3.1.5.3 Analisis Metode Persediaan ... 42
3.1.5.4 Analisis Metode FCFS untuk Penjadwalan Produksi ... 47
3.1.6 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 53
3.1.6.1 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras ... 53
3.1.6.2 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak ... 54
3.1.6.3 Analisis Jaringan ... 55
3.1.6.4 Analisis Kebutuhan Pengguna ... 57
3.1.7 Analisis Data ... 61
3.1.8 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 64
3.1.8.1 Diagram Konteks ... 64
3.1.8.2 DFD (Data Flow Diagram) ... 65
3.1.8.2.1 DFD Level 1 ... 65
3.1.8.2.2 DFD Level 2 Pengelolaan Data Master ... 67
3.1.8.2.3 DFD Level 3 Proses 2.1 Pengolahan Data Penjualan ... 67
3.1.8.2.4 DFD Level 3 Proses 2.2 Pengolahan Data Pegawai ... 68
viii
3.1.8.2.7 DFD Level 3 Proses 2.5 Pengolahan Data Tahun ... 70
3.1.8.2.8 DFD Level 3 Proses 2.6 Pengolahan Data Bulan ... 71
3.1.8.2.9 DFD Level 3 Proses 2.7 Pengolahan Data Rincian ... 71
3.1.8.2.10 DFD Level 3 Proses 2.8 Pengolahan Data Jaket ... 72
3.1.8.2.11 DFD Level 3 Proses 2.9 Pengolahan Data Material ... 72
3.1.8.2.12 DFD Level 3 Proses 2.10 Pengolahan Data Jenis ... 73
3.1.8.2.13 DFD Level 3 Proses 2.11 Pengolahan Data Jenis Jaket ... 74
3.1.8.2.14 DFD Level 3 Proses 2.12 Pengolahan Data Operasi Kerja ... 74
3.1.8.2.15 DFD Level 5 Penjadwalan Produksi ... 75
3.1.8.2.16 DFD Level 3 Proses 2.11 Pengolahan Data Penjadwalan ... 75
3.1.8.2.17 DFD Level 3 Proses 2.12 Pengolahan Data Detail Produksi ... 76
3.1.9 Spesifikasi Proses ... 77
3.1.10 Kamus Data ... 92
3.2 Perancangan Sistem ... 100
3.2.1 Perancangan Sistem Basis Data ... 100
3.2.1.1 Skema Relasi ... 100
ix
3.2.2 Perancangan Kode ... 109
3.2.2.1 Perancangan Kesuluruhan Kode ... 109
3.2.3 Perancangan Arsitektur ... 111
3.2.3.1 Struktur Menu ... 111
3.2.4 Perancangan Antarmuka ... 114
3.2.5 Perancangan Pesan ... 126
3.2.6 Jaringan Semantik ... 127
3.2.7 Perancangan Prosedural ... 129
BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI ... 135
4.1 Implementasi ... 135
4.1.1 Implementasi Perangkat Keras ... 135
4.1.2 Implementasi Perangkat Lunak ... 135
4.1.3 Implementasi Pengguna ... 136
4.1.4 Implementasi Basis Data ... 136
4.1.5 Implementasi Antarmuka ... 144
4.2 Pengujian ... 148
x
4.2.3 Kesimpulan Dan Hasil Pengujian Black Box ... 174
4.2.4 Kasus Dan Hasil Pengujian Beta ... 174
4.2.5 Kesimpulan Hasil Pengujian Beta ... 174
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 179
5.1 Kesimpulan ... 179
5.2 Saran ... 179
181
DAFTAR PUSTAKA
[1] Arman, Yudha, 2008, Perencanaan & Pengendalian Produksi, Graha Ilmu.
[2] Jogiyanto, 2008, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Andi Publisher.
[3] Sopandi Dede, 2008, Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer, Bandung, Penerbit Informatika.
[4] Spyros, Steven, Victor, Metode dan Aplikasi Peramalan Jilid 1, Tanggerang, Binarupa Aksara Publisher.
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya tugas akhir dengan judul “ Sistem Pengendalian Produksi Di Dakifti Jacket Kulit ” sebagai syarat untuk menyelesaikan program studi Strata I Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer pada Universitas Komputer Indonesia dapat selesai sebagaimana mestinya.
Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Allah SWT yang Maha Esa, beserta Nabi Muhammad SAW sang suri tauladan yang baik, panutan semua umat manusia hingga akhir zaman. 2. Mamah dan Bapa tercinta yang selalu mendoakan setiap saat dan juga
dukungan baik moril maupun materil yang tak terhingga selama ini. 3. Ibu Utami Dewi W, S.Kom,.M.Kom selaku dosen pembimbing yang telah
sabar membimbing dan memberikan pengarahan dalam tugas akhir ini. 4. Bapak Erlan Firdaus sebagai pemilik Dakifti Jacket Kulit.
5. Teman-teman seperjuangan IF-11 angkatan 2009 yang selalu mendukung penulis dalam penulisan Tugas Akhir ini, dan untuk rekan-rekan seperjuangan Luki, Tendi, Ahmad, Maulana, Candra, Masesa, Cendi,dkk. 6. Santri TKA & TPA Al-Amanah dan teman-teman IRAMA.
Sangat disadari bahwa dalam pelaksanaan dan penyusunan laporan tugas akhir skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan untuk pengembangan ke arah yang lebih baik.
Bandung, Agustus 2014
1 1.1.Latar Belakang Masalah
Dakifti Jacket Kulit merupakan perusahaan usaha kecil menengah yang bergerak dibidang industri fashion yang kegiatan utamanya adalah memproduksi jaket kulit pria dan wanita. Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi ini adalah kulit sapi dan kulit domba. Perusahaan ini beralamat di Jalan A.Yani No.289 Garut, Jawa Barat.
Dakfiti Jacket Kulit menghasilkan produk jaket kulit kemudian menjual produknya menggunakan sistem pre-order, jadi produk akan dibuat ketika adanya permintaan pesanan, biasanya pesanan produknya dalam jumlah banyak, dan sistem penjualan langsung di main store Dakifti Jacket Kulit.
Dakifti Jacket Kulit dalam struktur organisasi perusahaan terdapat bagian produksi yang mempunyai tugas untuk melakukan seluruh kegiatan produksi, mulai dari pengadaan bahan baku sampai dengan hasil jadi jaket kulit.
Berdasarkan wawancara dengan bapak Erlan Firdaus selaku pemilik dari Dakifti Jacket Kulit, mengungkapkan tentang bagaimana memperkirakan jumlah produk jaket yang akan diproduksi dalam satu bulan berdasarkan data penjualan bulan lalu, sehingga menyebabkan Dakifti Jacket Kulit mengalami kekurangan atau kelebihan produk jaket untuk dijual yang berdampak pada kerugian penjualan. Hal tersebut juga menyebabkan perusahaan mengalami kekurangan bahan baku atau kelebihan bahan baku disebabkan bahan baku selalu habis terpakai ketika permintaan pesanan produk jaket tinggi dan terjadi penumpukan bahan baku ketika permintaan pesanan produk jaket menurun, serta tidak tahu pada jumlah persediaan berapa untuk melakukan pembelian bahan baku agar tidak terjadi kekurangan persediaan bahan baku sehingga terjadi keterlambatan proses produksi.
lancar apabila persediaan bahan baku kurang atau tidak tersedia. Hal tersebut terlihat pada Dakifti Jacket Kulit mendapatkan pesanan baru dari konsumen, perusahaan tersebut baru melakukan pembelian bahan baku, apabila terjadi keterlambatan datangnya bahan baku, perusahaan melakukan proses produksi menjadi terlambat.
Berdasarkan masalah yang sudah dijabarkan, dibutuhkan sebuah sistem untuk pengendalian produksi, dimana dalam pengendalian produksi terdapat juga pengendalian bahan baku. Diharapkan dapat memudahkan bapak Erlan Firdaus selaku pemilik Dakifti Jacket Kulit dalam menentukan jumlah produksi dan penjadwalan produksi.
1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan, maka dapat dirumuskan masalah yaitu bagaimana membangun Sistem Pengendalian Produksi di Dakifti Jacket Kulit.
1.3.Maksud dan Tujuan
Maksud dari penulisan penelitian ini adalah untuk membangun sistem pengendalian produksi di Dakifti Jacket Kulit.
Tujuan yang ingin dicapai dalam sistem pengendalian produksi adalah
1. Membantu memperkirakan pemilik dan bendahara berapa jumlah produk jaket yang harus diproduksi di Dakifti Jacket Kulit yang dilakukan untuk satu bulan selanjutnya
2. Membantu pemilik, bendahara dan bagian produksi mengendalikan persediaan bahan baku yang terdapat di Dakifti Jacket Kulit khususnya bahan baku dasar yaitu kulit, agar tidak terjadi kekurangan atau kelebihan bahan baku.
1.4.Batasan Masalah
1. Produk jaket yang digunakan untuk peramalan adalah jaket pria bahan kulit domba karena paling banyak terjual.
2. Data yang yang digunakan untuk peramalan adalah data penjualan produk jaket, dari bulan Januari 2013 sampai dengan bulan Desember 2013.
3. Data yang digunakan berupa data penjualan, data bahan baku, data peralatan, dan data pegawai yang akan digunakan untuk memproduksi jaket kulit.
4. Data yang yang digunakan untuk pengendalian bahan baku adalah data kebutuhan bahan baku, biaya pemesanan pertahun, biaya penyimpanan, pada tahun 2013.
5. Metode untuk peramalan yang akan digunakan adalah metode Moving Average untuk meramalkan jumlah barang hasil produksi yang akan diproduksi untuk satu bulan yang akan datang. Hal ini di dasarkan pada pola hasil penjualan jaket kulit Dakifti Jacket Kulit pada bulan Januari s/d Desember 2013 menunjukan pola Horisontal.
6. Bahan baku yang tersedia tidak menjamin kelancaran proses produksi dan biaya yang dikeluarkan oleh Dakifti Jacket Kulit, maka tindakan yang perlu dilakukan adalah menentukan Economic Order Quantity (EOQ) untuk menentukan jumlah pembelian bahan baku, Safety Stock untuk persediaan pengamanan bahan baku, Reorder point (ROP) untuk menentukan pada persediaan bahan baku berapa, agar melakukan pembelian bahan baku untuk menghindari kekurangan bahan baku. 7. Penjadwalan dengan pendekatan FIRST COME FIRST SERVED (FCFS)
untuk menentukan pekerjaan yang datang diproses sesuai dengan job mana yang datang terlebih dahulu.
1.5.Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian merupakan suatu proses yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah yang logis, dimana memerlukan data untuk mendukung terlaksananya suatu penelitian. Metodologi penelitian yang akan digunakan yaitu metode pengumpulan data dan pengembangan perangkat lunak.
1.5.1 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Studi Lapangan
Studi lapangan adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan penelitian ke Dakifti Jacket Kulit. Studi lapangan ini dilakukan dengan dua cara, yaitu:
a. Observasi
Observasi merupakan metode pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan langsung terhadap permasalahan yang diambil di Dakifti Jacket Kulit.
b. Wawancara
Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung dengan pemilik yaitu Bapak Erlan Firdaus serta pihak-pihak yang terkait di Dakifti Jacket Kulit.
2. Studi Literatur
1.5.2 Metode Pembangunan Perangkat Lunak
Metode analisis data dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan waterfall seperti pada Gambar 1.1. Model ini melibatkan 5 tahapan, dimana setiap tahapan selalu melakukan verifikasi dan testing. Adapun tahapan-tahapan yang ada yaitu :
1. Communication
Tahap communication merupakan analisis untuk memahami masalah, kebutuhan software, dan tahap untuk mengadakan pengumpulan data dengan melakukan pertemuan dengan pemilik yaitu Bapak Erlan Firdaus dan pihak terkait lainnya maupun mengumpulkan data-data tambahan baik yang ada di jurnal, artikel, maupun dari internet yang berkaitan dengan pengendalian produksi.
2. Planning
Tahap planning merupakan lanjutan dari proses communication (analysis requirement). Tahapan ini akan menghasilkan data yang berhubungan dengan kebutuhan pengguna untuk sistem pengendalian produksi di Dakifti Jacket Kulit dalam pembuatan software, termasuk rencana yang sebaiknya akan dilakukan.
3. Modeling
Tahap modeling ini akan menerjemahkan data kebutuhan ke sebuah perancangan agar dapat dipahami pengguna. Membuat perancangan dari data yang dimodelkan menggunakan ERD (Entity Relationship Diagram) serta untuk menggambarkan pemodelan fungsionalnya menggunakan DFD (Data Flow Diagram) dalam pembangunan sistem penngendalian produksi di Dakifti Jacket Kulit.
4. Construction
sistem yang telah dibuat. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan dari sistem tersebut untuk kemudian dapat diperbaiki.
5. Deployment
Tahap deployment bisa dikatakan akhir dari pembuatan sistem pengendalian produksi di Dakifti Jacket Kulit. Setelah melakukan analisis, desain dan pengkodean, maka sistem yang sudah jadi akan digunakan oleh pengguna yang terkait dengan sistem pengendalian produksi. Kemudian sistem yang telah dibuat harus dilakukan pemeliharaan secara berkala. Di dalam penelitian ini, pembangunan perangkat lunak tidak sampai ke tahap deployment.
Gambar 1.1 Model Pengembangan Perangkat Lunak
1.6.Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan penelitian ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
BAB I. PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang permasalahan, mencoba merumuskan inti permasalahan yang dihadapi, menentukan tujuan dan kegunaan penelitian, yang kemudian diikuti dengan pembatasan masalah, asumsi, serta sistematika penulisan.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
BAB III. ANALISIS MASALAH
Bab ini menganalisis masalah dari model penelitian untuk memperlihatkan keterkaitan antar variabel yang diteliti serta model matematis untuk analisisnya.
BAB IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI
Bab ini merupakan tahapan yang dilakukan dalam penelitian secara garis besar sejak dari tahap persiapan sampai penarikan kesimpulan, metode dan kaidah yang diterapkan dalam penelitian. Termasuk menentukan variabel penelitian, identifikasi data yang diperlukan dan cara pengumpulannya, penentuan sampel penelitian dan teknik pengambilannya, serta metode/teknik analisis yang akan dipergunakan dan perangkat lunak yang akan dibangun jika ada.
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
9
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Profil Perusahaan
Profil perusahaan merupakan pembahasan mengenai sejarah, visi dan misi, struktur organisasi serta deskripsi jabatan pada perusahaan yang akan menjadi tempat dibangunnya sistem ini.
2.1.1 Sejarah Perusahaan
Dakifti Jacket Kulit berdiri sejak tahun 2000 dan tetap eksis sampai sekarang. Dakifti Jacket Kulit bergerak dalam bidang perdagangan pada sektor Usaha Kecil Menengah (UKM).
Selama 14 tahun Dakifti Jacket Kulit telah mengalami berbagai pengalaman asam manis di dunia usaha yang membuat Perusahaan saat ini, menjadi perusahaan yang lebih matang dan dewasa. Dalam pekerkembanganya Dakifti Jacket Kulit telah melakukan kemitraan dengan beberapa intansi pemerintah Hal tersebut dilakukan guna meningkatkan kualitas perusahaan dan keberlangsungan perusahaan dalam menghadapi persaingan dunia usaha yang semakin ketat.
Dakifti Jacket Kulit adalah perusahaan pengrajin kulit asli Kota Garut. Fokus usaha perusahaan adalah pada pembuatan Jaket Kulit. Perusahaan berkomitmen untuk selalu menjaga kualitas barang yang diproduksi dan menetapkan harga yang profesional guna memuaskan konsumen. Dengan komitmen tersebut dan dedikasi serta kematangan selama 14 tahun, kami Perusahaan Dakifti Jacket Kulit siap melayani segala pesanan jaket kulit maupun kerajinan/assesoris kulit lainnya baik eceran/partai kecil ataupun partai besar. Selain membuat, perusahaan juga sebagai pemasok (supplier) bagi Mitra Perusahaan baik di Kota Garut maupun diluar Kota Garut.
merasa kecewa untuk berkunjung ke kota Garut, selain memiliki panorama keindahaan alam yang masih sejuk dan asri Kota Garut juga memiliki warisan budaya serta berbagai macam kuliner yang cukup unik.
2.1.2 Logo Dakifti Jacket Kulit
Logo merupakan identitas dari sebuah organisasi ataupun instansi sebagai komunikasi arti dan makna terhadap jati diri organisasi ataupun instansi.
Gambar 2.1 Logo Dakifti Jacket Kulit
Arti logo Dakifti Jacket Kulit adalah sebagai berikut
1. Bentuk kotak dengan garis hitam melambangkan kekuatan atau kesatuan yang utuh yang berada di dalam tubuh organisasi Dakfiti Jacket Kulit 2. Bentuk setengah lingkaran yang membentuk huruf D melambangkan
identitas dari Dakifti Jacket Kulit
3. Warna Cokelat merupakan warna dasar yang merupakan identitas warna dari bahan baku jaket kulit
4. Warna emas melambangkan kejayaan kemakmuran, Dakifti Jacket Kulit mengharapkan kejayaan dan kemakmuran bisa terus diraih sehingga bisa membangkitkan ekonomi masyarakat khusunya masyarakat Kota Garut 5. Bentuk seperti panah dibalut warna emas yang menghadap ke kanan,
Dakifti Jacket Kulit ingin terus berinovasi dan terus bergerak mengikuti
trend fashion dunia terhadap jaket kulit.
2.1.3 Visi dan Misi
Misi Dakifti Jacket Kulit adalah memberikan good service kepada konsumen dan selalu melakukan Continue Improvement demi tercapainya tingkat kepuasan pelanggan yang maksimal
2.1.4 Struktur Organisasi
Sebuah organisasi yang baik akan terbentuk apabila setiap anggota organisasi mengetahui tugas, wewenang, tanggung jawab serta hubungan komunikasi antar bagian pada struktur organisasi perusahaan. Pada badan usah ini memiliki struktur organisasi yang dikatakan cukup baik sehingga dapat menunjang dalam melaksanakan fungsinya secara efektif dan efisien.
Gambar 2.2 Struktur Organisasi
2.1.5 Deskripsi Pekerjaan
Deskripsi pekerjaan digunakan untuk mengetahui tugas, wewenang, tanggung jawab dari masing-masing bagian. Deskripsi pekerjaan dari struktur organisasi Dakifti Jacket kulityang terdapat pada gambar
1. Pemilik
Tugas Pemilik adalah melakukan penyusunan rencana dan strategi bisnis, dan penyusunan strategi promosi.
2. Bendahara
Bagian Bendahara bertugas untuk mengatur alur keuangan di Dakifti Jacket Kulit, mulai mengatur keuntungan, kerugian, menyediakan anggaran belanja bahan, yang terdapat di Dakifti Jacket Kulit
Bertugas melakukan seluruh kegiatan produksi, mulai dari bahan baku pengadaan bahan baku, sampai dengan hasil jadi jaket.
4. Bagian Gudang
Bertugas untuk melakukan pengawasan terhadap persediaan bahan baku yang tersedia digudang.
5. Bagian Alat
Bertugas untuk melakukan pengadaan, pemeliharaan, keadaan alat produksi yang meliputi alat tradisional atau pun mesin.
6. Bagian Kepegawaian
Bertugas untuk melakukan pendataan pegawai dan melakukan pelatihan untuk pegawai baru.
2.2 Landasan Teori
Landasan teori dari penulisan skripsi ini menguraikan proses analisis sistem serta mendukung proses perancangan Sistem Pengendalian Produksi di Dakifti Jacket Kulit.
2.2.1 Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasasi, dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan - laporan yang diperlukan.
2.2.2 Sistem Produksi
Sistem produksi adalah suatu rangkaian dari beberapa elemen yang saling berhubungan dan saling menunjang antara satu dengan yang lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dengan demikian yang dimaksud dengan sistem produksi adalah merupakan suatu gabungan dari beberapa unit atau elemen yang saling berhubungan dan saling menunjang untuk melaksanakan proses produksi dalam suatu perusahaan tertentu. Beberapa elemen tersebut antara lain adalah produk perusahaan, lokasi pabrik, letak dari fasilitas produksi, lingkungan kerja dari para karyawan serta standar produksi yang dipergunakan dalam perusahaan tersebut. Dalam sistem produksi modern terjadi suatu proses transformasi nilai tambah yang mengubah input menjadi output yang dapat dijual dengan harga kompetitif dipasar. [1]
2.2.3 Pengendalian Produksi
Pengendalian produksi adalah berbagai kegiatan dan metode yang dignakan oleh majemen perusahaan untuk mengelolah, mengatur, mengkoordinir, dan mengarahkan proses produksi (peralatan, bahan baku, mesin, tenaga kerja) kedalam suatu arus aliran yang memberikan hasil dengan jumlah biaya yang seminimal mungkin dan waktu yang secepat mungkin.
Pengendalian produksi yang dilaksanakan pada perusahaan yang satu dengan yang perusahaan yang lain akan berbeda-beda tergantung pada sistem kebijaksanaan perusahaan yang digunakan. Pengendalian produksi dapat dilakaukan:
a) Order Control: Perusahaaan yang beroperasi berdasarkan pesanan dari konsumen sehingga kegiatan operasionalnya juga tergantunmg pada pesanan tsb.
b) Follow Control: Perusahaan yang beroperasi untuk menghasilkan produk standar sehingga sebagian produk merupakan produk untuk persediaan dalam jumlah besar.
bagaimana transportasi dari pabrik proses produksi) ke gudang dan dari gudang ke tempat penyimpanan. [1]
2.2.4 Konsep Dasar Peramalan
Peramalan adalah prediksi, proyeksi, atau estimasi tingkat kejadian yang tidak pasti dimasa yang akan datang. Ketepatan secara mutlak dalam memprediksi peristiwa dan tingkat kegiatan yang akan datang adalah tidak mungkin dicapai, oleh karena itu ketika perusahan tidak dapat melihat kejadian yang akan datang secara pasti diperlukan waktu dan tenaga yang besar agar mereka dapat memiliki kekuatan untuk menarik kesimpulan terhadap kejadian yang akan datang.
Fungsi dari tinjauan terhadap penglihatan masa depan ini adalah membantu para pengambil keputusan dalam memilih alternatif-alternatif yang menjadi arah keputusannya, dan kemudian melihat konsekuensi dari keputusan tersebut dimasa yang akan datang.
Beberapa sumber data yang dapat digunakan untuk melakukan peramalan adalah sebagai berikut:
1. Pendapat konsumen
2. Pendapat langganan atau kostumer 3. Catatan atau pendapat distributor
4. Catatan penjualan dari perusahaan yang bersangkutan.
Situasi peramalan sangat beragam dalam horizon waktu peramalan, faktor yang mempengaruhi hasil sebenarnya, tipe pola data dan berbagai aspek lainnya. Untuk menanggapi kegunaan yang luas seperti itu, beberapa teknik telah dikembangkan. Teknik tersebut dibagi dalam dua kategori utama, yaitu:
1. Metode kuantitatif
a. Tersedia informasi tentang masa lalu
b. Informasi tersebut padat di kwantitatifkan dalam bentuk data numeric c. Dapat diasumsikan bahwa beberapa aspek pola masa lalu akan terus
berlanjut dimasa mendatang.
Model deret berkala seringkali dapat digunakan dengan mudah untuk meramal, sedangkan model klausal dapat digunakan dengan keberhasilan lebih besar untuk pengambilan keputusan dan kebijaksanaan.
2. Metode kualitatif
Metode kualitatif atau teknologis dapat dibagi menjadi metode eksploratif dan normative. Metode peramalan kualitatif atau teknologis, dilain pihak tidak memerlukan data yang serupa seperti metode peramalan kuantitatif. Input yang dibutuhkan tergantung metode tertentu dan biasanya merupakan hasil dari dasar pemikiran intuitif, pertimbangan, dan pengetahuan yang telah didapat.
Langkah penting dalam memilih metode deret berkala yang tepat adalah dengan mempertimbangkan jenis pola data, sehingga metode yang paling tepat dengan pola tersebut dapat diuji. Pola data dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu [4] :
1. Pola Horisontal (H) terjadi bilamana nilai data berfluktuasi disekitar nilai rata-rata yang konstan. Suatu produk yang penjualannya tidak meningkat atau menurun selama waktu tertentu termasuk jenis ini. Pola ini dapat diliahat pada Gambar 2.3
2. Pola Musiman (S) terjadi bilamana suatu deret dipengaruhi oleh faktor musiman (misalnya kuartal tahun tertentu, bulanan, atau hari-hari pada minggu tertentu). Penjualan dari produk seperti minuman ringan, es krim, dan semuanya menunjukkan jenis pola ini. Pola ini dapat dilihat pada gambar 2.4
Gambar 2.4 Peramalan Pola Musiman
3. Pola Siklis (C) terjadi bilamana datanya dipengaruhi oleh fluktuasi ekonomi jangka panjang seperti yang berhubungan dengan siklus bisnis. Contoh: Penjualan produk seperti mobil, baja, dan peralatan utama lainnya. Pola ini dapat dilihat pada gambar 2.5
Gambar 2.5 Peramalan Pola Siklis
Gambar 2.6 Peramalan Pola Trend
2.2.4.1Teknik Peramalan Untuk Data Horisontal
Pola Horisontal terjadi bilamana nilai data berfluktuasi disekitar nilai rata-rata yang konstan. Deret seperti itu stasioner terhadap nilai rata-rata-rata-ratanya. Suatu produk yang penjualannya tidak meningkat atau menurun selama waktu tertentu termasuk jenis ini. Demikian pula, suatu keadaan pengendalian mutu yang menyangkut pengambilan contoh dari suatu proses produksi berkelanjutan yang secara teoritis tidak mengalami perubahan juga termasuk jenis ini. [4]
Teknik yang bisa digunakan:
1. Naïve.
2. Single averaging. 3. Moving average.
4. Single Exponential Smoothing. 5. Double Exponential Smoothing.
2.2.4.2 Metode Perataan (Moving Average)
Mt= = ………..……..…. (2.1)
Mt = Moving Average untuk periode t Ft+1 = Ramalan Untuk Periode t + 1
Xt = Nilai Riil periode ke t
n = Jumlah batas dalam Moving Average
2.2.4.3 Exponential Smoothing
Exponential Smoothing merupakan prosedur perbaikan terus-menerus pada peramalan terhadap objek pengamatan terbaru. Ia menitik-beratkan pada penurunan prioritas secara eksponensial pada objek pengamatan yang lebih tua. Dengan kata lain, observasi terbaru akan diberikan prioritas lebih tinggi bagi peramalan daripada observasi yang lebih lama. [1]
St = α * Xt + (1 – α) * St-1………..……..…. (2.2)
St =Peramalan untuk periode t Xt + (1-α) = Nilai aktual time series
St-1 = Peramalan pada waktu t-1 (waktu sebelumnya) α = Konstanta perataan antara nol dan 1.
2.2.4.4 Kesalahan atau error pada forecasting
Kesalahan peramalan (forecast error) merupakan ukuran ketepatan dan menjadi dasar untuk membandingkan kinerja model. MAD (Mean Absolute Deviation) merupakan rata-rata kesalahan mutlak selama periode tertentu tanpa memperhatikan apakah hasil peramalan lebih besar atau lebih kecil dibandingkan dengan kenyataannya, secara matematika MAD dirumuskan sebagai berikut [1] :
... (2.3)
Dimana :
= Permintaan Aktual Pada Periode - t
2.2.5 Persediaan Bahan Baku
Persediaan (inventory) adalah salah satu aset yang sangat mahal dalam suatu perusahaan. Pada satu sisi, manajemen perusahaan menghendaki biaya yang tertanam pada persediaan itu minimum, namun di lain pihak manajemen juga harus menjaga agar persediaan tidak habis dan mengganggu proses produksi yang berjalan. Manajemen harus mengatur agar perusahaan berada pada suatu kondisi yang dapat memenuhi kedua kepentingan tersebut. Yang dikategorikan sebagai persediaan adalah raw materials, work in process dan finished goods. Setiap perusahaan memiliki jenis, perencanaan dan sistem pengendalian peersediaan yang spesifik. Persoalan utama dalam pengelolaan persediaan ini terkandung dalam dua pertanyaan utama, yaitu: berapa banyak harus disediakan dan kapan penyediaan itu dilakukan.
Salah satu tujuan dari pengendalian persediaan adalah meminimalkan biaya yang timbul akibat dari adanya persediaan tersebut. Adapun biaya-biaya tersebut adalah:
a. Holding Cost, adalah biaya yang ditimbulkan oleh penyimpanan persediaan dalam gudang pada periode waktu tertentu, termasuk pula di dalamnya biaya asuransi, penyusutan, bunga dan lain-lainnya.
b. Ordering / Setup Cost. Ordering cost adalah biaya yang ditimbulkan oleh adanya kegiatan pemesanan persediaan dalam sekali pesan, misal: formulir, supplies, proses pemesanan dan administrasi selama bahan/barang belum tersedia untuk diproses lebih lanjut. Sementara setup cost adalah biaya untuk mempersiapkan mesin atau proses produksi untuk membuat suatu pesanan atau biaya-biaya yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian pada saat bahan/barang diproses. Secara prinsip, setup cost adalah order cost pada saat bahan telah/sedang diproses. Pada banyak kasus, setup cost sangat berkorelasi dengan setup time (set up time dapat dieliminasi dengan inovasi mesin dan perbaikan standard bahan baku).
khusus, adanya selisih harga, terganggunya operasi, dan tambahan pengeluaran kegiatan manajerial.
Secara umum model-model pengendalian persediaan adalah:
a. Model pengendalian deterministik
Model pengendalian deterministik adalah model yang menganggap semua parameter telah diketahui dengan pasti. Untuk menghitung pengendalian persediaan digunakan metode EOQ (Economic Order Quantity), yang merupakan model persediaan yang sederhana. Model ini bertujuan untuk menentukan ukuran pemesanan yang paling ekonomis yang dapat meminimasi biaya-biaya dalam persediaan.
Model-model lain yang dapat digunakan untuk pengendalian persediaan deterministik antara lain: Production Order Quantity (POQ), Quantity Discount, Economic Lot Size (ELS), dan Back Order Inventory.
b. Model Pengendalian Probabilistik
Model pengendalian probabilistik digunakan apabila salah satu dari permintaan, lead time atau keduanya tidak dapat diketahui dengan pasti. Suatu hal yang harus diperhatikan dalam model ini adalah adanya kemungkinan stock out
yang timbul karena pemakaian persediaan bahan baku yang tidak diharapkan atau karena waktu penerimaan yang lebih lama dari lead time yang diharapkan. Untuk menghindari stock out perlu diadakan suatu fungsi persediaan pengaman yaitu suatu persediaan tambahan untuk melindungi atau menjaga kemungkinan terjadinya stock out. [1]
2.2.5.1 Metode Economic Order Quantity (EOQ)
meminimalisasi terjadinya out of stock sehingga tidak mengganggu proses dalam perusahhan dan mampu menghemat biaya persediaan yang dikeluarkan oleh perusahaan karena adanya efisiensi persediaan bahan baku didalam perusahaan yang bersangkutan. Selain itu dengan adanya penerapan metode EOQ perusahaan akan mampu mengurangi biaya penyimpanan, penghematan ruang, baik untuk ruangan gudang dan ruangan kerja, menyelesaikan masalah-masalah yang timbul dari banyaknya persediaan yang menumpuk sehingga mengurangi resiko yang dapat timbul karena persediaan yang ada digudang.
Model persediaan yang paling sederhana ini memakai asumsi-asumsi sebagai berikut :
1. Hanya satu item barang diperhitungkan
2. Kebutuhan (permintaan) setiap periode diketahui (tertentu)
3. Barang yang dipesan diasumsikan dapat segera tersedia atau tingkat produksi barang yang dipesan berlimpah (tak terhingga)
4. Waktu ancang-ancang (lead time) bersifat konstan
5. Setiap pesanan diterima dalam sekali pengiriman dan langsung dapat digunakan
6. Tidak ada pesanan ulang (back order) karena kehabisan persediaan 7. Tidak ada quantity discount
Dari asumsi-asumsi diatas, model ini mungkin diaplikasikan baik pada sistem manufaktur seperti penentuan persediaan bahan baku dan pada sistem non manufaktur seperti pada penentuan jumlah bola lampu pada suatu bangunan penggunaan perlengkapan habis pakai (office supplies) seperti kertas, buku nota dan pensil konsumsi bahan-bahan makanan seperti beras, jagung dan lain-lain. Untuk dapat menentukan EOQ sebelumnya dilakukan proses penentuan biaya pesan bahan baku dan biaya penyimpanan, adapun rumus untuk menentukan kedua proses tersebut. [1]
( ) = ………..(2.5)
Adapun rumus untuk menentukan Economic Order Quantity yaitu sebagai berikut:
………..(2.6)
Keterangan Rumus :
D = Total Permintaan Barang Dalam 1 Tahun S = Biaya Pesan Setiap Kali Pesan
H = Biaya Simpan
2.2.5.2 Safety Stock
Persediaan pengaman pada semua situasi ada suatu "safety stock" antara menempatkan pesanan untuk penggantian persediaan, penerimaan dari pada barang yang masuk kedalam persediaan. Oleh Sofyan Assauri, dalam bukunya Management Production Tenggang waktu ini biasanya disebut dengan delivery lead time. Setelah mengadakan pesanan untuk penggantian, pemenuhan pesanan dari langganan harus dipenuhi persediaan yang ada. Permintaan dari langganan biasanya berfluktuasi dan tidak dapat diramalkan dengan tepat kecuali jika ada kesepakatan sebelumnya dan tidak melebihi permintaan yang telah disepakati bersama.
Safety stock disini sudah tertanggar. Apabila pesanan dilakukan pada waktu persediaan sebesar 300 unit maka pada waktu barang yang dipesan datang persediaan gudang masih 160 unit (yaitu 360 - 200), persis sama besar nya dengan besarnya safety stock, yang berarti safety stock tidak tertanggar.
menciptakan suatu Safety Stock yang akan menampung setiap penyimpanan selama lead time. Adapun rumus untuk menentukan Safety Stock, yaitu [1] :
Rata-Rata Kebutuhan Barang Per-Bulan U = D/12 ………..(2.7)
Lead Time (L) = … Minggu ……….(2.8)
Safety Stock = … % (UxL) ………(2.9)
Keterangan :
U = Rata-rata Kebutuhan Barang Per-Bulan
D = Total Permintaan Barang Dalam 1 Tahun
L = Waktu Tunggu.
2.2.5.3 Reorder point (ROP)
Reorder point (ROP) yaitu, batas/titik jumlah pemesanan kembali. ROP berguna untuk mengetahui kapan suatu perusahaan mengadakan pemesanan. Terjadi apabila jumlah persediaan yang terdapat dalam stok berkurang terus sehingga harus ditentukan berapa banyak batas minimal tingkat persediaan yang harus dipertimbangkan sehingga tidak terjadi kekurangan persediaan.
Jumlah yang diharapkan tersebut dihitung selama masa tenggang, ditambah dengan persediaan pengaman (safety stock) yang biasanya mengacu kepada probabilitas atau kemungkinan terjadinya kekurangan stok selama masa tenggang (lead time).
Untuk tingkat pelayanan dari siklus pemesanan, semakin besar tingkat permintaan atau masa tenggang menyebabkan jumlah safety stock harus lebih banyak sehingga dapat memenuhi tingkat pelayanan yang diinginkan. Adapun rumus untuk menentukan ROP yaitu sebagai berikut [1] :
ROP = U x L + Safety Stock ……….. (2.10)
Keterangan :
L = Waktu Tunggu.
Safety Stock = Persediaan Pengamanan.
2.2.6 Penjadwalan
Penjadwalan merupakan alat ukur yang baik bagi perencanaan agregat. Pesanan-pesanan actual pada tahap ini akan ditugaskan pertama kalinya pada sumberdaya tertentu (Fasilitas, pekerja, dan peralatan), kemudian dilakukan pengurutan kerja pada tiap-tiap pusat pemrosesan sehingga dicapai optimalitas utilisasi kapasitas yang ada. Pada penjadwalan ini, permintaan akan produk-produk yang tertentu (jenis dan jumlah) dari MPS akan ditugaskan pada pusat-pusat pemrosesan tertentu untuk periode harian. Permasalahan penjadwalan dapat diklasifikasikan berdasarkan faktor-faktor [1] :
1. Mesin:
a. Mesin tunggal b. 2 mesin c. N mesin
2. Aliran proses: a. Job shop b. Flow shop
3. Pola kedatangan: a. Statis b. Dinamis
4. Elemen penjadwalan: a. Deterministik b. Stokastik
2.2.6.1 Tujuan Penjadwalan
Bedworth mengidentifikasikan beberapa tujuan dari aktivitas penjadwalan adalah sebagai berikut:
2. Mengurangi persediaan barang setengah jadi atau mengurangi sejumlah pekerjaan yang menunggu dalam antrian ketika sumberdaya yang ada masih mengerjakan tugas yang lain. Teori Baker mengatakan, jika aliran kerja sesuai jadwal konstan, maka antrian yang mengurangi rata-rata waktu alir akan mengurangi rata-rata persediaan barang setengah jadi. 3. Mengurangi beberapa keterlambatan pada pekerjaan yang mempunyai
batas waktu penyelesaian sehingga akan meminimasi biaya keterlambatan 4. Membantu pengembalian keputusan mengenai perencanaan kapasitas
pabrik dan jenis kapasitas yang dibutuhkan sehingga penambahan biaya yang mahal dapat dihindarkan. [1]
2.2.6.2 Kriteria Penjadwalan
Penjadwalan memiliki kriteria untuk mencapai hasil yang maksimal, adapun kriteria penjadwalan dilihat dari hal-hal berikut :
1. Minimasi waktu penyelesaian
Kriteria ini dievaluasi dengan menentukan waktu penyelesaian rata-rata untuk setiap pekerjaan.
2. Maksimasi utilisasi
Kriteria ini dievaluasi dengan menghitung presentase waktu digunakannya fasilitas.
3. Minimasi persediaan barang setengah jadi (work-in-process/WIP)
Kriteria ini dievaluasi dengan menentukan jumlah pekerjaan rata-rata dalam sistem tersebut. Lebih sedikit pekerjaan dalam sistem, maka lebih rendah persediaan.
4. Minimasi waktu tunggu pelanggan.
2.2.6.3 Job Shop
Penjadwalan pada proses produksi tipe job shop memperhatikan permasalahan pada job loading dan job sequencing. Job loading mengartikan bahwa harus memutuskan pada pusat-pusat kerja yang mana suatu job harus ditugaskan. Job Sequencing mengartikan bahwa harus menentukan bagaimana urutan proses dari bermacam-macam job harus ditugaskan pada mesin-mesin tertentu atau pusat kerja tertentu. Penjadwalan job shop melibatkan aturan-aturan prioritas sequencing. Aturan prioritas sequencing diaplikasikan untuk seluruh job yang sedang menunggu dalam antrian. Beberapa aturan prioritas sequencing yang umum antara lain : FIRST COME – FIRST COME FIRST SERVED (FCFS), EARLIEST DUE DATE (EDD), SHORTEST PROCESSING TIME (SPT) [1].
2.2.6.4 First Come First Served
FCFS (First Come First Served) yaitu prioritas diberikan kepada pekerjaan yang memiliki waktu kedatangan paling awal yang akan dilakukan, kemudian diikuti job yang waktu kedatangannya akhir. Prioritas tertinggi diberikan pada job yang memiliki waktu proses paling awal. Adapun rumus dengan FCFS untuk menghasilkan ukuran efektivitas [1] :
a. Waktu penyelesaian rata-rata
Jumlah aliran waktu total / Jumlah pekerjaan……..….….(2.11)
b. Utilisasi
Jumlah waktu proses total / Jumlah aliran waktu total…....(2.12)
c. Jumlah pekerjaan rata-rata dalam sistem
Jumlah aliran waktu total / Waktu proses pekerjaan total….(2.13)
d. Keterlambatan pekerjaan rata-rata
Jumlah hari keterlambatan / Jumlah pekerjaan………..(2.14)
2.3 Teori Jaringan LAN
Jaringan LAN adalah jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil, umumnya dibatasi oleh area lingkungan seperti sebuah perkantoran di sebuah gedung dan biasanya jangkauannya tidak lebih dari 1 kilometer persegi. Beberapa model konfigurasi LAN biasanya berupa sebuah komputer yang dijadikan sebagai file server yang digunakan untuk menyimpan perangkat lunak ataupun sebagai perangkat lunak yang dapat digunakan oleh komputer-komputer yang terhubung ke dalam jaringan lokal. [3]
2.3.1 Model Hubungan Pada LAN
2.3.1.1 Peer-to-peer
Model hubungan peer to peer memungkinkan user membagi sumber dayanya yang ada di komputernya baik berupa file, layanan printer dan lain-lain serta mengakses sumber daya yang terdapat pada komputer lain. Namun model ini tidak mempunyai sebuah file server atau sumber daya yang terpusat. Pada model ini seluruh komputer adalah sama, yang mana mempunyai kemampuan yang sama untuk memakai sumber daya yang tersedia di dalam jaringan. Model jaringan ini didesain untuk jaringan berskala kecil dan menengah. [3]
2.3.1.2 Client / Server
Model hubungan Client / Server memungkinkan jaringan untuk mensentralisasi fungsi dan aplikasi kepada satu atau dua dedicated file server. Sebuah file server menjadi jantung dari keseluruhan sistem, memungkinkan untuk mengakses sumber daya dan menyediakan keamanan.
Workstation yang berdiri sendiri dapat mengambil sumber daya yang ada pada file server. Model hubungan ini menyediakan mekanisme untuk mengintegrasikan seluruh seluruh komponen yang ada di jaringan dan memungkinkan banyak pengguna secara bersama-sama memakai sumber daya pada file server. [3]
135
Dalam bab ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap sistem yang telah dibangun. Tahapan ini dilakukan setelah analisis dan perancangan selesai dilakukan, kemudian diimplementasikan pada bahasa pemrograman yang digunakan. Setelah implementasi, dilakukan pengujian sistem dimana akan dilihat kekurangan pada sistem yang telah dibangun, untuk dilakukan perbaikan maupun pengembangan terhadap sistem tersebut.
4.1 Implementasi
Setelah sistem dianalisis dan dirancang, maka tahap selanjutnya adalah implementasi sistem. Tujuan dari tahap implementasi sistem adalah untuk mengkonfirmasikan modul program perancangan pada para pelaku sistem sehingga
user dapat memberi masukan kepada pembangun sistem.
4.1.1 Implementasi Perangkat Keras
Perangkat keras yang digunakan untuk mengimplementasikan program ini adalah sebagai berikut.
Processor : 2.66 GHz
RAM : 1 GB
HardDisk : 250 GB
Monitor : 18 ‘’
Mouse dan Keyboard
4.1.2 Implementasi Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang digunakan untuk mengimplementasikan program ini adalah sebagai berikut.
Tools Program : PHP (PHP: Hypertext Prepocessor), sebagai bahasa pemograman
: Macromedia Dreamwaver 8 .
: MySQL Server sebagai database.
4.1.3 Implementasi Pengguna
Pengguna atau user dimaksudkan untuk mengetahui siapa saja pengguna yang terlibat dalam sistem pengendalian produksi di Dakifti Jacket Kulit, beserta karakteristiknya. Sistem yang sedang berjalan melibatkan tiga orang pengguna, yaitu: pemilik, bendahara, dan bagian produksi.
4.1.4 Implementasi Basis Data
Implementasi basis data dibangun berdasarkan perancangan basis data yang dibuat sebelumnya. Basis data yang dibutuhkan akan diimplementasikan menggunakan
perangkat lunak MySQL. Berikut ini akan dijelaskan bagaimana proses pembuatan
basis data beserta tabel-tabel yang mendukung sistem.
1. Pembuatan Database
CREATE DATABASE `dakifti_jacket`;
2. Pembuatan tabel barang
CREATE TABLE IF NOT EXISTS `t_barang` ( `kd_barang` varchar(50) NOT NULL, `tanggal` varchar(20) NOT NULL, `nm_barang` varchar(100) NOT NULL, `satuan` varchar(100) NOT NULL, `barang` varchar(50) NOT NULL, `tahun` varchar(50) NOT NULL, `id_login` int(11) NOT NULL, ALTER TABLE `t_barang`
ADD CONSTRAINT `t_barang_ibfk_4` FOREIGN KEY (`tahun`) REFERENCES `t_tahun` (`tahun`),
3. Pembuatan tabel bulan
CREATE TABLE IF NOT EXISTS `t_bulan` ( `kd_bulan` varchar(50) NOT NULL, `tanggal` varchar(50) NOT NULL, `bulan` varchar(50) NOT NULL, `id_login` int(11) NOT NULL, ALTER TABLE `t_bulan`
ADD CONSTRAINT `t_bulan_ibfk_1` FOREIGN KEY (`id_login`) REFERENCES `t_login` (`id_login`); ) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;
4. Pembuatan tabel detail
CREATE TABLE IF NOT EXISTS `t_detail` (
`id_detail` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `ukuran_jaket` int(11) NOT NULL,
`kd_barang` varchar(50) NOT NULL, `nilai` varchar(50) NOT NULL, `id_login` int(11) NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_detail`), ALTER TABLE `t_detail`
ADD CONSTRAINT `t_detail_ibfk_2` FOREIGN KEY
(`ukuran_jaket`) REFERENCES `t_jenis`
(`id_jenis`),
ADD CONSTRAINT `t_detail_ibfk_3` FOREIGN KEY
(`kd_barang`) REFERENCES `t_barang`
(`kd_barang`);
) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1
AUTO_INCREMENT=10 ;
5. Pembuatan tabel jaket
CREATE TABLE IF NOT EXISTS `t_jaket` (
`id_jaket` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `parameter_ukuran` varchar(100) NOT NULL, `tanggal` varchar(50) NOT NULL,
`ukuran` varchar(50) NOT NULL, `nilai` varchar(50) NOT NULL, `id_login` int(11) NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_jaket`), ALTER TABLE `t_jaket`
ADD CONSTRAINT `t_jaket_ibfk_6` FOREIGN KEY (`ukuran`) REFERENCES `t_jenis` (`ukuran`),
ADD CONSTRAINT `t_jaket_ibfk_7` FOREIGN KEY (`id_login`) REFERENCES `t_login` (`id_login`);
) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1
AUTO_INCREMENT=5 ;
6. Pembuatan tabel jenis
CREATE TABLE IF NOT EXISTS `t_jenis` (
`id_jenis` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `jenis_barang` varchar(50) NOT NULL,
`ukuran` varchar(50) NOT NULL, `id_login` int(11) NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_jenis`),
ALTER TABLE `t_jenis`
ADD CONSTRAINT `t_jenis_ibfk_1` FOREIGN KEY (`id_login`) REFERENCES `t_login` (`id_login`);)
ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1
AUTO_INCREMENT=15 ;
7. Pembuatan tabel login
`id_login` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `pengguna` varchar(50) NOT NULL,
`kata_sandi` varchar(50) NOT NULL, `nama` varchar(50) NOT NULL,
`file` varchar(50) NOT NULL, `jabatan` varchar(50) NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_login`)
) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1
AUTO_INCREMENT=4 ;
8. Pembuatan tabel material
CREATE TABLE IF NOT EXISTS `t_material` (
`kd_material` varchar(50) NOT NULL, `tanggal` varchar(50) NOT NULL,
`nama_material` varchar(100) NOT NULL, `id_login` int(11) NOT NULL,
ALTER TABLE `t_material`
ADD CONSTRAINT `t_material_ibfk_1` FOREIGN KEY (`id_login`) REFERENCES `t_login` (`id_login`);) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;
9. Pembuatan tabel pegawai
CREATE TABLE IF NOT EXISTS `t_pegawai` (
`nama_karyawan` varchar(50) NOT NULL, `pekerjaan` varchar(50) NOT NULL, `id_login` int(11) NOT NULL,
ALTER TABLE `t_pegawai`
ADD CONSTRAINT `t_pegawai_ibfk_1` FOREIGN KEY (`id_login`) REFERENCES `t_login` (`id_login`); ) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;
10.Pembuatan tabel penjadwalan
CREATE TABLE IF NOT EXISTS `t_penjadwalan` (
`no_operasi` varchar(50) NOT NULL, `tanggal` varchar(50) NOT NULL,
`operasi_kerja` varchar(100) NOT NULL, `alat` varchar(50) NOT NULL,
`rata_waktu` varchar(50) NOT NULL, `aliran_waktu` varchar(50) NOT NULL, `batas_waktu` varchar(50) NOT NULL, `material` varchar(50) NOT NULL, `id_login` int(11) NOT NULL,
ALTER TABLE `t_penjadwalan`
ADD CONSTRAINT `t_penjadwalan_ibfk_7` FOREIGN KEY
(`alat`) REFERENCES `t_peralatan`
(`kd_peralatan`),
ADD CONSTRAINT `t_penjadwalan_ibfk_8` FOREIGN KEY
(`material`) REFERENCES `t_material`
(`kd_material`),
) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;
11.Pembuatan tabel penjualan
CREATE TABLE IF NOT EXISTS `t_penjualan` (
`kd_penjualan` varchar(50) NOT NULL, `tanggal` varchar(50) NOT NULL,
`total_penjualan` varchar(50) NOT NULL, `prediksi` varchar(50) NOT NULL,
`perhitungan` varchar(50) NOT NULL, `bulan` varchar(50) NOT NULL,
`tahun` varchar(50) NOT NULL,
`jenis_jaket` varchar(50) NOT NULL, `id_login` int(11) NOT NULL,
ALTER TABLE `t_penjualan`
ADD CONSTRAINT `t_penjualan_ibfk_1` FOREIGN KEY (`bulan`) REFERENCES `t_bulan` (`bulan`),
ADD CONSTRAINT `t_penjualan_ibfk_2` FOREIGN KEY (`tahun`) REFERENCES `t_tahun` (`tahun`),
ADD CONSTRAINT `t_penjualan_ibfk_3` FOREIGN KEY (`id_login`) REFERENCES `t_login` (`id_login`); ) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;
12.Pembuatan tabel peralatan
CREATE TABLE IF NOT EXISTS `t_peralatan` (
`tanggal` varchar(50) NOT NULL,
`nama_peralatan` varchar(100) NOT NULL, `id_login` int(11) NOT NULL,
ALTER TABLE `t_peralatan`
ADD CONSTRAINT `t_peralatan_ibfk_1` FOREIGN KEY (`id_login`) REFERENCES `t_login` (`id_login`); ) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;
13.Pembuatan tabel rincian
CREATE TABLE IF NOT EXISTS `t_rincian` (
`kd_rincian` varchar(50) NOT NULL, `tanggal` varchar(50) NOT NULL, `jenis_biaya` varchar(100) NOT NULL, `biaya` varchar(30) NOT NULL,
`kd_tahun` varchar(50) NOT NULL, `id_login` int(11) NOT NULL,
ALTER TABLE `t_rincian`
ADD CONSTRAINT `t_rincian_ibfk_2` FOREIGN KEY (`kd_tahun`) REFERENCES `t_tahun` (`kd_tahun`), ADD CONSTRAINT `t_rincian_ibfk_3` FOREIGN KEY (`id_login`) REFERENCES `t_login` (`id_login`); ) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;
14.Pembuatan tabel tahun
`kd_tahun` varchar(50) NOT NULL, `tanggal` varchar(50) NOT NULL, `tahun` varchar(50) NOT NULL,
`total_biaya_pesan` varchar(50) NOT NULL, `id_login` int(11) NOT NULL,
PRIMARY KEY (`kd_tahun`), ALTER TABLE `t_tahun`
ADD CONSTRAINT `t_tahun_ibfk_1` FOREIGN KEY (`id_login`) REFERENCES `t_login` (`id_login`); ) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;
15.Pembuatan tabel jenis jaket
CREATE TABLE IF NOT EXISTS `t_jenis_jaket` (
`id_jenis_jaket` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `kode_jenis_jaket` varchar(100) NOT NULL,
`nama_jenis_jaket` varchar(100) NOT NULL, `id_login` int(11) NOT NULL,
PRIMARY KEY (`id_jenis_jaket`), KEY `id_login` (`id_login`),
KEY `kode_jenis_jaket` (`kode_jenis_jaket`) ALTER TABLE `t_jenis_jaket`
ADD CONSTRAINT `t_jenis_jaket_ibfk_1` FOREIGN KEY (`id_login`) REFERENCES `t_login` (`id_login`);
) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;
16.Pembuatan tabel operasi kerja
CREATE TABLE IF NOT EXISTS `t_operasi_kerja` (
`id_operasi_kerja` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `kd_operasi_kerja` varchar(100) NOT NULL,
`nm_operasi_kerja` varchar(100) NOT NULL, `waktu_pengerjaan` int(100) NOT NULL, `batas_pengerjaan` int(100) NOT NULL, `id_login` int(11) NOT NULL,
PRIMARY KEY (`id_operasi_kerja`), KEY `id_login` (`id_login`),
ALTER TABLE `t_operasi_kerja`
ADD CONSTRAINT `t_operasi_kerja_ibfk_1` FOREIGN KEY (`id_login`) REFERENCES `t_login` (`id_login`);
) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;
4.1.5 Implementasi Antarmuka
Implementasi antarmuka merupakan tampilan dari aplikasi yang dibangun dan pengkodeanya dalam bentuk file program. Dibawah ini merupakan implementasi antarmuka Pemilik, Bendahara, dan Bagian Produksi :
Tabel 4.1 Tabel Implementasi Antarmuka Pemilik
Menu Deskripsi Nama File
Login
Digunakan sebagai login yang dilakukan Pemilik, Bendahara, dan Bagian Produksi
Index.php
Beranda
Digunakan sebagai halaman utama Pemilik, Bendahara, dan Bagian Produksi, dan terdapat beberapa menu yang bisa diakses.
Home.php
Data Penjualan
Untuk mengelola seluruh data
penjualan Data-penjualan.php
Data Bulan
Untuk mengelola bulan yang
melakukan proses pembelian bahan baku dan penjualan produk jaket
Data-bulan.php
Data Tahun Untuk mengelola biaya pesanan bahan
baku pertahun Data-tahun.php
Data Bahan Baku
Untuk mengelola seluruh hasil
Data Rincian Untuk mengelola biaya penyimpanan
bahan baku Data-rincian.php
Data Pegawai Untuk mengelola data pegawai yang
bekerja di Dakifti Jacket Kulit Data-pegawai.php
Data Alat Untuk mengelola data alat yang
digunakan di Dakifti Jacket Kulit Data-alat.php
Data Jaket Untuk mengelola data ukuran jaket dan
jenis jaket Data-jaket.php
Data Produksi
Untuk mengelola data kegunaan bahan baku yang dipakai untuk satu ukuran jaket
Data-detail.php
Data Routing
Untuk mengelola data pengerjaan rata-rata waktu untuk setiap satu proses tahapan produksi
Data-routing.php
Data Jenis
Jaket
Untuk mengelola data jenis jaket yang telah dijual
Data-jenis-jaket.php Data Operasi
Kerja
Untuk mengelola data operasi kerja yang ditentukan oleh pihak perusahaan
Data-operasi-kerja.php
Perhitungan Penjualan
Digunakan untuk melakukan
perhitungan peramalan penjualan untuk setiap satu bulan berikutnya
Metode-peramalan.php
Perhitungan Bahan Baku
Digunakan untuk melakukan
perhitungan jumlah biaya pembelian bahan baku pertahun, jumlah stok bahan baku
Metode-eoq.php
Perhitungan Penjadwalan
Digunakan untuk melakukan
perhitungan penjadwalan produksi
untuk setiap satu tahapan proses produksi
Ubah Profil Untuk mengubah profil Data-profil.php
Pengaturan User
Untuk menambahkan, mengedit atau
menghapus user, diakses oleh pemilik Data-user.php
Keluar Untuk keluar dari sistem Logout.php
Tabel 4.2 Tabel Implementasi Antarmuka Bendahara
Menu Deskripsi Nama File
Login
Digunakan sebagai login yang dilakukan Pemilik, Bendahara, dan Bagian Produksi
Index.php
Beranda
Digunakan sebagai halaman utama Pemilik, Bendahara, dan Bagian Produksi, dan terdapat beberapa menu yang bisa diakses.
Home.php
Data Penjualan
Untuk mengelola seluruh data penjualan, diakses oleh pemilik dan bendahara
Data-penjualan.php
Data Jenis
Jaket
Untuk mengelola data jenis jaket yang telah dijual
Data-jenis-jaket.php
Data Bulan
Untuk mengelola bulan yang
melakukan proses pembelian bahan baku dan penjualan produk jaket, diakses oleh pemilik dan bendahara
Data-bulan.php
Data Tahun
Untuk mengelola biaya pesanan bahan baku pertahun, diakses oleh pemilik dan bendahara
Data Bahan Baku
Untuk mengelola seluruh hasil pembelian bahan baku, diakses oleh pemilik, bendahara, dan bagian produksi
Data-barang.php
Data Rincian
Untuk mengelola biaya penyimpanan bahan baku, diakses oleh pemilik dan bendahara
Data-rincian.php
Perhitungan Penjualan
Digunakan untuk melakukan
perhitungan peramalan penjualan untuk setiap satu bulan berikutnya
Metode-peramalan.php
Perhitungan Bahan Baku
Digunakan untuk melakukan
perhitungan jumlah biaya pembelian bahan baku pertahun, jumlah stok bahan baku
Metode-eoq.php
Ubah Profil Untuk mengubah profil Data-profil.php
Keluar Untuk keluar dari sistem Logout.php
Tabel 4.3 Tabel Implementasi Antarmuka Bagian Produksi
Menu Deskripsi Nama File
Login Digunakan sebagai login yang
dilakukan Pemilik, Bendahara, dan Bagian Produksi
Index.php
Beranda Digunakan sebagai halaman utama
Pemilik, Bendahara, dan Bagian Produksi, dan terdapat beberapa menu yang bisa diakses.
Home.php
Data Bahan Baku
Untuk mengelola seluruh hasil pembelian bahan baku
Data Pegawai Untuk mengelola data pegawai yang bekerja di Dakifti Jacket Kulit
Data-pegawai.php
Data Alat Untuk mengelola data alat yang
digunakan di Dakifti Jacket Kulit
Data-alat.php
Data Jaket Untuk mengelola data ukuran jaket dan
jenis jaket
Data-jaket.php
Data Produksi Untuk mengelola data kegunaan bahan baku yang dipakai untuk satu ukuran jaket
Data-detail.php
Data Routing Untuk mengelola data pengerjaan rata-rata waktu untuk setiap satu proses tahapan produksi
Data-routing.php
Data Operasi Kerja
Untuk mengelola data operasi kerja yang ditentukan oleh pihak perusahaan
Data-operasi-kerja.php Perhitungan
Penjadwalan
Digunakan untuk melakukan
perhitungan penjadwalan produksi untuk setiap satu tahapan proses produksi
Metode-penjadwalan.php
Ubah Profil Untuk mengubah profil Data-profil.php
Keluar Untuk keluar dari sistem Logout.php
4.2 Pengujian
Pengujian perangkat lunak adalah elemen kritis dari jaminan kualitas perangkat lunak dan mempresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, desain, dan pengkodean.
Pengujian fungsional menggunakan pengujian black-box dan pengujian beta.
Pengujian black-box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Dengan
demikian, pengujian dengan menggunakan metode black-box berfokus pada
perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya semua persyaratan fungsional untuk suatu program. Pengujian beta dilakukan dilakukan dengan wawancara kepada pemilik, bendahara, dan bagian produksi di Dakifti Jacket Kulit.
4.2.1 Skenario Pengujian Black Box
Skenario pengujian black box menjelaskan skenario pengujian sistem
peramalan persediaan bahan baku untuk halaman pemilik dapat dilihat pada tabel 4.4
Tabel 4.4 Tabel Skenario Pengujian Halaman Pemilik
Kelas Uji Butir Uji Pengujian Jenis
Login Pemilik Id_login, pengguna, kata_sandi, jabatan Black Box
Pengolahan Data User Tambah Data User Black Box
Hapus Data User Black Box
Ganti Profil Ganti Profil Pemilik Black Box
Pengolahan Data Penjualan
Tambah Data Penjualan Black Box
Ubah Data Penjualan Black Box
Hapus Data Penjualan Black Box
Cari Data Penjualan Black Box
Pengolahan Data Bulan Tambah Data Bulan Black Box
Pengolahan Data Tahun
Tambah Data Tahun Black Box
Ubah Data Tahun Black Box
Hapus Data Tahun Black Box
Pengolahan Data Bahan Baku
Tambah Data Bahan Baku Black Box
Ubah Data Bahan Baku Black Box
Hapus Data Bahan Baku Black Box
Cari Data Bahan Baku Black Box
Pengolahan Data Rincian
Tambah Data Rincian Black Box
Ubah Data Rincian Black Box
Hapus Data Rincian Black Box
Pengolahan Data Pegawai
Tambah Data Pegawai Black Box
Ubah Data Pegawai Black Box
Hapus Data Pegawai Black Box
Ubah Data Alat Black Box
Hapus Data Alat Black Box
Pengolahan Data Jaket Tambah Data Jaket Black Box
Hapus Data Jaket Black Box
Pengolahan Data Produksi Tambah Data Produksi Black Box
Hapus Data Produksi Black Box
Pengolahan Data Routing
Tambah Data Routing Black Box
Ubah Data Routing Black Box
Hapus Data Routing Black Box
Cari Data Routing Black Box
Proses Peramalan Proses Peramalan Black Box
Proses Pengendalian Bahan
Baku Proses Pengendalian Bahan Baku Black Box
Proses Penjadwalan Produksi Proses Penjadwalan Produksi Black Box
Skenario pengujian black box menjelaskan skenario pengujian sistem
pengendalian produksi untuk halaman Bendahara dan Bagian Produksi dapat dilihat pada tabel 4.5 dan 4.6
Tabel 4.5 Tabel Skenario Pengujian Halaman Bendahara
Kelas Uji Butir Uji Pengujian Jenis
Login Bendahara Id_login, pengguna, kata_sandi, jabatan Black Box
Ganti Profil Ganti Profil Bendahara Black Box
Pengolahan Data Penjualan
Tambah Data Penjualan Black Box
Ubah Data Penjualan Black Box
Hapus Data Penjualan Black Box
Cari Data Penjualan Black Box
Pengolahan Data Bulan Tambah Data Bulan Black Box
Pengolahan Data Tahun
Tambah Data Tahun Black Box
Ubah Data Tahun Black Box
Hapus Data Tahun Black Box
Pengolahan Data Bahan Baku
Tambah Data Bahan Baku Black Box
Ubah Data Bahan Baku Black Box
Hapus Data Bahan Baku Black Box
Cari Data Bahan Baku Black Box
Ubah Data Rincian Black Box
Hapus Data Rincian Black Box
Proses Peramalan Proses Peramalan Black Box
Proses Pengendalian Bahan
Baku Proses Pengendalian Bahan Baku Black Box
Tabel 4.6 Tabel Skenario Pengujian Halaman Bagian Produksi
Kelas Uji Butir Uji Pengujian Jenis
Login Bagian Produksi Id_login, kata_sandi, jabatan pengguna, Black Box
Ganti Kata sandi Ganti Profil Bag. Produksi Black Box
Pengolahan Data Bahan Baku
Tambah Data Bahan Baku Black Box
Ubah Data Bahan Baku Black Box
Hapus Data Bahan Baku Black Box
Cari Data Bahan Baku Black Box
Pengolahan Data Alat
Tambah Data Alat Black Box
Ubah Data Alat Black Box
Hapus Data Alat Black Box
Pengolahan Data Jaket Tambah Data Jaket Black Box
Hapus Data Jaket Black Box
Pengolahan Data Produksi Tambah Data Produksi Black Box
Hapus Data Produksi Black Box
Pengolahan Data Routing
Tambah Data Routing Black Box
Ubah Data Routing Black Box
Hapus Data Routing Black Box
Cari Data Routing Black Box
Proses Penjadwalan Produksi Proses Penjadwalan Produksi Black Box
4.2.2 Kasus Dan Hasil Pengujian Black Box
Pengujian black box dilakukan untuk mengetahui apakah data yang dimasukkan
(input) sudah sesuai dengan yang diharapkan (Output). Berikut penjelasan dari
1. Pengujian Login
Login digunakan untuk penentuan hak akses user. Pengujian login dari hasil
uji yang kemudian diamati dan menghasilkan kesimpulan dari pengujian tersebut dapat dilihat pada tabel 4.7
Tabel 4.7 Tabel Pengujian Login
Kasus dan Hasil Uji Benar (Data Benar)
Data Masukan Yang
Diharapkan
Pengamatan Kesimpulan
Pengguna, Kata Sandi, dan Level
Pengguna : Pemilik
Kata Sandi : pemilik sesuai dengan hak akses user
Diterima
Kasus dan Hasil Uji Salah (Data Salah)
Data Masukan Yang
Diharapkan
Pengamatan Kesimpulan
Pengguna, Kata Sandi, dan Level
Pengguna : Femilik
Kata Sandi : pemilik
Jabatan : pemilik
Pengujian Bagian Pemilik, Bendahara, dan Bagian Produksi
1. Pengujian Proses Pengolahan Data User
Pengolahan tambah user digunakan untuk mengolah data user. Pengujian
pengolahan user dari hasil uji yang kemudian diamati dan menghasilkan kesimpulan dari pengujian tersebut dapat dilihat pada tabel 4.8, pengujian ini diakses oleh pemilik
Tabel 4.8 Tabel Pengujian Proses Data User
Kasus dan Hasil Uji Benar ( Data Benar )
Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Tambah data user :
Dapat menambah data user kedalam database
Diterima
Hapus data user : klik tombol hapus
Data terhapus dari database
Tombol hapus dapat berfungsi sesuai dengan yang diharapkan
Diterima
Kasus dan Hasil Uji Salah ( Data Salah )
2. Pengujian Proses Ganti Profil
Pengolahan ganti profil digunakan untuk mengganti data profil. Pengujian
pengolahan proses ganti profil dari hasil uji yang kemudian diamati dan menghasilkan kesimpulan dari pengujian tersebut dapat dilihat pada tabel 4.9, pengujian ini diakses oleh pemilik, bendahara, dan bagian produksi
Tabel 4.9 Tabel Pegujian Proses Ganti Profil
Kasus dan Hasil Uji Benar ( Data Benar )
Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Ubah Profil Pemilik : Pengguna, Kata Sandi, Nama Lengkap,
3. Pengujian Proses Pengolahan Data Penjualan
Pengujian proses pengolahan data penjualan ini diakses oleh pemilik dan bendahara, pengujian proses pengolahan data penjualan dapat dilihat pada tabel 4.10
Tabel 4.10 Tabel Pengujian Proses Pengolahan Data Penjualan
Kasus dan Hasil Uji Benar ( Data Benar )
Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Memasukkan data yang sama
(duplicate)
Data tidak dapat menyimpan kedalam database dan
menampilkan pesan kesalahan
Penambahan data user gagal dan muncul
pesan : Data Sudah
ada silahkan ulangi kembali ...
Tambah data penjualan :
Kode penjualan :
DJK-JL-001
tanggal masuk :
05/01/2014
total penjualan : 29
bulan : januari
tahun : 2012
Kode penjualan :
DJK-JL-011
tanggal masuk :
06/01/2014
total penjualan : 30
bulan : januari
tahun : 2012
Jenis jaket : Jaket
Laki-Laki
Data penjualan yang lama, terganti dengan data yang akan dihapus