• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI DAN ANALISA CAMPURAN TANAH LEMPUNG DAN ABU SEKAM PADI TERHADAP NILAI PERMEABILITAS DENGAN ALAT FALLING HEAD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI DAN ANALISA CAMPURAN TANAH LEMPUNG DAN ABU SEKAM PADI TERHADAP NILAI PERMEABILITAS DENGAN ALAT FALLING HEAD"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel                                                                                                            Halaman
Gambar                                                                                                        Halaman
Tabel 2.2. Sistem Klasifikasi Unified, Hary Christady 1996
Tabel  2.4. Nilai Koefisien Permeabilitas Tanah dari beberapa jenis, Das 1988.
+6

Referensi

Dokumen terkait

Setelah tanah distabilisasi dengan berbagai variasi abu sekam padi diperoleh kesimpulan bahwa material abu sekam padi hanya efektif berfungsi pada variasi campuran 2% PC + 3% ASP

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah melihat pengaruh pencampuran abu ampas tebu, abu sekam padi dan semen sebagai bahan aditif untuk menstabilisasi tanah lempung

Grafik Perubahan Nilai Kuat Geser Tanah Berdasarkan grafik perubahan nilai kuat geser (gambar 4) menunjukkan bahwa untuk penambahan kantong plastik dan abu sekam padi

Kedua gambar menunjukkan bahwa penambahan abu sekam padi pada kapur sangat baik untuk mereduksi pengembangan tanah ekspansif, yaitu dari 34% pada tanah asli menjadi kurang dari

Pada penelitian ini prosentase campuran kapur padam dan abu sekam padi yang optimal untuk stabilisasi tanah ekspansif adalah 5% kapur dan 10% abu sekam padi dengan

Setelah tanah distabilisasi dengan berbagai variasi abu sekam padi diperoleh kesimpulan bahwa material abu sekam padi hanya efektif berfungsi pada variasi campuran 2% PC + 3% ASP

Variasi campuran yaitu dengan 75% tanah asli, abu vulkanik 2,5% - 25% dan abu sekam padi 2,5% - 25% dari berat kering sampel tanah dengan masa pemeraman 14 hari.Hasil

Kedua gambar menunjukkan bahwa penambahan abu sekam padi pada kapur sangat baik untuk mereduksi pengembangan tanah ekspansif, yaitu dari 34% pada tanah asli menjadi kurang dari 1% pada