PENGANTAR ILMU
HUKUM
Dr. Jodih Rusmajadi, SH., SIP, LL.M. Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
HUKUM PERDATA
PENGGOLONGAN PENDUDUK
INDONESIA PADA JAMAN
PENJAJAHAN (Pasal 163 IS)
3-4 rs GOLONGAN EROPA GOLONGAN TIMUR ASING GOLONGAN BUMI PUTRA GOLONGAN BUMI PUTRA
a. Orang Belanda b. Eropa lainnya c. Orang Jepang d. Orang lain yg
hukum
keluarganya sama dg Belanda
e. Anak b. & c.
a. Semua rakyat Indonesia asli yg tidak masuk
golongan lain
b. Golongan lain yg tlh membaur dengan rakyat Indonesia
1. Semua orang yg bukan
golongan Eropa
2. Semua orang yg bukan
3
KEANEKARAGAMAN HUKUM PERDATA
DI INDONESIA
KUHPerdata, KUHD
KUHPerdata dan KUHD dg beberapa pengecualian
Sebagian KUHPerdata & KUHD, Hanya hukum harta kekayaan,
Sedangkan hk waris berlaku Hukum negara masing-masing GOLONGAN BUMI PUTRA GOLONGAN EROPA GOLONGAN TIONGHOA TIMUR ASING BUKAN CHINA
Berlaku Hukum Adat, yg berbeda satu daerah dg yg lainnya & perUUan yg khusus dibuat: Perkawinan Indonesia Kristen; Maskapai Andil Ind,
PENUNDUKAN DIRI SECARA SUKARELA
(Berdasarkan Stb. 1917 No.12 TTg Penundukan Diri)
a.Penundukan Diri Secara Sukarela pada
Seluruh Hk Perdata Barat
b.Penundukan Secara Sukarela kpd Sebagian
Hukum Perdata Barat. Hanya Penundukan kpd
Hk Harta Kekayaan dan Hk Waris.
c.Penundukan dengan Sukarela pada Hukum
Pwrdata Barat mengenai Suatu Perbuatan
Hukum Tertentu.
1. Pasal II Aturan Peralihan UUD 1945
2. Pasal 192 ayat (1) Konstitusi RIS
3. Pasal 142 UUDS 1950
4. Dekrit Presiden 5 Juli 1959
Sudikno Mertokusumo : “Hukum perdata
adalah hukum antar perseorangan yang mengatur hak dan kewajiban orang
perseorangan yang satu terhadap yang lain di dalam hubungan kekeluargaan dan di dalam pergaulan masyarakat” .
Sri Soedewi Masjhoen Sofwan,“ Hukum
perdata adalah hukum yang mengatur kepentingan antara warga negara
perseorangan yang satu dengan warga negara perseorangan yang lain”
Prof. Soediman Kartohadiprodjo, SH:
Hukum Perdata Materil ialah kesemuanya kaidah hukum yang menentukan dan mengatur hak-hak dan kewajiban perdata.
Van Apeldoorn:
Hukum Perdata adalah peraturan-peraturan hukum yang obyeknya ialah kepentingan-kepentingan khusus dan yang soal akan
PEMBAGIAN HUKUM PERDATA
Dalam Arti Luas KUHPer, KUHD, UU
tambahan lainnya
Dalam Arti Sempit Semua Yang Ada Dalam
HUKUM PERDATA MATERIL DAN
HUKUM PERDATA FORMIL
9 Aturan-aturan hukum
yang mengatur hak-hak dan kewajiban
perdata. Misalnya: Hukum Dagang, Hukum Perkawinan, Hukum Waris, Hukum Perjanjian, Hukum Adat
dsb
Aturan-aturan hukum yang mengatur
hak-hak dan kewajiban perdata. Misalnya:
Hukum Dagang, Hukum Perkawinan, Hukum Waris, Hukum Perjanjian, Hukum Adat
dsb Aturan-aturan hukum yang mengatur bagaimana caranya melaksanakan serta mempertahankan
hak-hak dan kewajiban-kewajiban perdata
(Hukum Perdata materil). Misalnya: Hukum Acara Perdata.
Aturan-aturan hukum yang mengatur bagaimana caranya melaksanakan serta mempertahankan
hak-hak dan kewajiban-kewajiban perdata
(Hukum Perdata materil). Misalnya: Hukum Acara Perdata.
MATERI
PEMIKIRAN TENTANG HUKUM
PERDATA
A
PEMIKIRAN TENTANG HUKUM
PERDATA
A
BW YANG BERLAKU SEJAK JAMAN BELANDA, SAMPAI SEKARANG BELUM DICABUT DAN DIA SUDAH TIDAK SESUAI DENGAN
KEPENTINGAN BANGSA INDONESIA
BW YANG BERLAKU SEJAK JAMAN BELANDA, SAMPAI SEKARANG BELUM DICABUT DAN DIA SUDAH TIDAK SESUAI DENGAN
KEPENTINGAN BANGSA INDONESIA
ADA YG MEMPERTANYAKAN: APAKAH BW HARUS DICABUT DULU, UNTUK MEMBERHENTIKANNYA BERLAKUNYA SEBAGAI SUATU
UNDANG-UNDANG DI INDONESIA
ADA YG MEMPERTANYAKAN: APAKAH BW HARUS DICABUT DULU, UNTUK MEMBERHENTIKANNYA BERLAKUNYA SEBAGAI SUATU
UNDANG-UNDANG DI INDONESIA
SAHARDJO, SH: MENGANGGAP BW TDK SEBAGAI UU, TETAPI SBG DOKUMEN YG BERISI HUKUM TIDAK TERTULIS SAJA. JADI HAKIM LELUASA MENGENYAMPINGKAN PASAL-PASAL BW YG
TDK SESUAI LAGI DG KEPENTINGAN INDONESIA. KRN SBG DOKUMEN SAJA, MAKA DEMI KEPENTINGAN HUKUM, CABUT
SAJA
SAHARDJO, SH: MENGANGGAP BW TDK SEBAGAI UU, TETAPI SBG DOKUMEN YG BERISI HUKUM TIDAK TERTULIS SAJA. JADI HAKIM LELUASA MENGENYAMPINGKAN PASAL-PASAL BW YG
TDK SESUAI LAGI DG KEPENTINGAN INDONESIA. KRN SBG DOKUMEN SAJA, MAKA DEMI KEPENTINGAN HUKUM, CABUT
1. Psl 108 dan 119: Wewenang istri melakukan
perbuatan hukum & menghadap di pengadilan
2. Psl 284 (3): pengakuan anak di luar perkawinan 3. Psl 1682: Penghibahan dg akta notaris
4. Psl 1579: Yg menyewakan rumah meminta
kembali rumahnya yang disewakan
5. Psl 1238: Perjanjian yg diminta dimuka hakim,
apabila gugatan dilkukan penagihan tertulis
6. Psl 1460 : Tentang resiko pembeli barang
7. Psl 1603x (1) dan (2) ttg diskriminasi antara
orang Eropa dan bukan Eropa
SIFAT HUKUM PERDATA ADA DUA
ADALAH ATURAN-ATURANN HUKUM YANG BISA
DIKE-SAMPINGKAN (MIS; PSL 1477 KUHPERDATA)
ADALAH ATURAN-ATURANN HUKUM YANG BISA
DIKE-SAMPINGKAN (MIS; PSL 1477 KUHPERDATA)
ATURAN-ATURAN HUKUM YANG TIDAK BISA DIKESAM-PINGKAN (MIS: PASAL 39 UU NO. 1 TAHUN 1974
ATURAN-ATURAN HUKUM YANG TIDAK BISA DIKESAM-PINGKAN (MIS: PASAL 39 UU NO. 1 TAHUN 1974
BERSIFAT SBG PELENGKAP
UU No. 5 Th. 1960 Ttg UUPA
UU No. 1 Th. 1974 Ttg Perkawinan
UU No. 17 Th. 2012 TTg Koperasi
UU No. 4 Th. 1996 Ttg Hak Tanggungan
UU No. 42 Th. 1999 Ttg Jaminan Fiducia
UU No. 28 Th. 2004 Ttg Yayasan
UU No. 40 Th 2007 Ttg Perseroan Terbatas
1. Hukum Perdata Barat (BW dan WvK)
2. Sistim Hukum Adat
3. Sistim Hukum Islam
4. Sistim Hukum Perdata Nasional, yaitu
yg termuat dlm berbagai macam UU yang dibuat setelah kemerdekaan.
15
MENURUT KUHPERDATA
BUKU I
TENTANG ORANG
BUKU II
TENTANG BENDA
BUKU III
TENTANG PERIKATAN
BUKU IV
TENTANG PEMBUKTIAN DAN DALUARSA
16 MENURUT
ILMU
PENGETAHUAN
BUKU I
HUKUM PERORANGAN
BUKU II
HUKUM KELUARGA
BUKU III HUKUM HARTA
KEKAYAAAN
BUKU IV HUKUM WARIS
SISTIMATIKA HUKUM PERDATA
HUBUNGAN HUKUM
PERDATA DAN HUKUM
PUBLIK
Manusia mempunyai hak dan kewajiban
Hak dan kewajiban perdata tidak
tergantung kepada agama, golongan, jenis kelamin, warga negara ataupun orang asing
Menurut agama: Seorang manusia/pribadi
menjadi subyek hukum sejak pembenihan pada kandungan ibunya, selama ia hidup dan setelah ia meninggal dunia.
Manusia adalah subyek hukum sebagai
makhluk yg dimuliakan Tuhan
ORANG-ORANG YG TIDAK CAKAP
HUKUM (Pasal 1330 KUHPerdata)
ORANG YANG BELUM DEWASA
ORANG YANG DITARUH DIBAWAH PENGAMPUAN
WANITA DLM PERKAWINAN (Dlm membuat perjanjian; menghadap
hakim/pengadilan) – Ini sudah dicabut dg SEMA no. 3 tahun 1964 dan psl 36 (20)
20
PENDEWASAAN
ARTI PENDEWASAANMACAM-MACAM PENDEWASAAN PENCABUTAN HAK PENDEWASAAN
Pendewasaan/perlunakan (handlihting) adalah
suatu daya upaya hukum untuk menempatkan
seorang yg belum
dewasa menjadi sama dengan orang yg telah dewasa, baik untuk tindakan tertentu
maupun untuk semua tindakan.
Menurut 424
KUHPerdata: anak yg dinyatakan dewasa, dalam segala hal
mempunyai kedudukan yang sama dengan orang dewasa. 1. Pendewasaan Terbatas: anak dibawah umur dinyatakan dewasa untuk tindakan tertentu. Harus berusia 18 tahun dan permohonan diajukan ke
Pengadilan Negeri (426 KUHPerd)
2. Pendewasan Penuh: anak dibawah umur dinyatakan dewasa untuk segala
tindakan. Hrs 20 th dan dijaukan ke Presiden (420-421 KUHPerdata)
1. Menurut psl 431 KUHPerd: Dicabut oleh Peng. Negri,
apabila anak yg belum dewasa ini
menyalahgunakan kewenangan/alasan tertentu .
Pasal 432 KUHPerd: Segala
pendewasaan/pencab utannya hrs
diumumkan dlm Berita Negara.
2. Lembaga ini sudah dicabut oleh UU no. 1 Th 1974, krn batas usia dewasa menurut UU ini adalah 18
PENGAMPUAN (CURATELE)
PENGERTIAN
Adalah suatu daya upaya hukum untuk menempatkan seseorang yg telah dewasa menjadi sama dg yang belum dewasa.
Orang yg ditaruh dibawah pengampuan disebut Curandus. Pengampunya disebut Curator. Pengampuannya disebut Curatele.
Psl 433 KUHPerdata: Setiap orang dewasa yg menderita sakit ingatan, boros, dungu dan mata gelap harus ditaruh dibawah pengampuan.
Psl 462 KUHPerdata: Anak yg belum dewasa yg berada dlm keadaan dungu, sakit ingatan atau mata gelap, tdk boleh ditaruh dibawah pengampuan, melainkan tetap di bawah pengawasan bapak dan ibunya
Permintaan pengampuan, diajukan ke PN, dimana orang minta pengampuan itu berada (psl 436 KUHPerd)
YANG BERHAK MENGAJUKAN PERMOHONAN PENGAMPUAN
PSL 434 (1) BW
Keluarga sedarah terhadap saudara sedarahnya; karena dungu, sakit ingatan atau mata gelap
PSL434 (2) BW
Keluarga sedarah dlm garis lurus dan 0leh
keluarga semenda dlm garis menyimpang sampai dg derajat keempat, dlm hal karena pemborosan
PSL 434 (3) BW PSL43 4 (4) BW
Diri sendiri, dalam hal ia tidak cakap mengurus kepentingannya sndiri
PSL 435 BW
Kejaksaan, dalam hal mata gelap, keadaan dungu atau sakit ingatan
Segala perbuatan hk yg dilaku kan oleh yg dibawah pengam
puan, batal demi hukum
Ia sama dg orang yg belum dewasa (psl 452 ayat 1 KUHPerd)
Dibawah pengampuan krn boros, boleh membuat surat wasiat
(psl 446 ayat 3 KUHPerd)
Di bawah pengampuan krn bo ros, bisa kawin dan membuat
perjanjian kanwin (dibantu oleh pengampunya)
AKIBAT HUKUM
PENGECUALIAN
Pengampuan berakhir: jika sebab pengampuan hilang & curandus meninggal dunia Psl 460
KUHPer
PENYEBAB TIDAK BERLAKUNYA
BEBERAPA BAGIAN DARI BW
ALASAN TDK
BERLAKUNYA BW
ALASAN TDK
BERLAKUNYA BW
Karena adanya peraturan per UU-an di lap. Hk perdata yg
menggantikannya
Karena adanya peraturan per UU-an di lap. Hk perdata yg
menggantikannya
Karena
dikesampingkan dan mati oleh keputusan
hakim yang merupakan yurisprudensi
Karena
dikesampingkan dan mati oleh keputusan
UU YG MENYATAKAN BEBERAPA BAGIAN BUKU I DAN BUKU II BW TIDAK BERLAKU LAGI
UU NO.5/1
960
UU NO. 1 /
1974
UU NO.4/1
996
1. Yg masih berlaku penuh: ttg benda bergerak dan
penyerahannya; piutang yg diistimewakan; ttg gadai; ttg waris 2. Yg tidak berlaku lagi: benda bergerak menyangkut tanah; cara
memperoleh hak milik tanah
3. Yang masih berlaku tapi tidak penuh:: ttg benda pada umumnya; cara membedakan bendapasal menge nai hipotek
1. Yang menyangkut dasar perkawinan; syarat-syarat perkawinan; pencegahan perkawinan; hak dan kewajiban suami/istri dll
2. Lembaga pendewasaan
Subyek Hukum:
1. Subyek hukum adalah sesuatu yg
menurut hukum berhak/berwenang untuk melakukan perbuatan hukum
2. Subyek hukum dapat bertindak
sebagai pendukung hak
3. Subyek hukum adalah segala sesuatu
yg mempunyai hak dan kewajiban
MANUSIA SEBAGAI SUBYEK
HUKUM
Perwalian oleh bpk/ibu (pasal 348 KUHPerd)
Mewarisi harta peninggalan (pasal 836 KUHPer)
Menerima wasiat dari pewaris
(pasal 899 KUHPerd) Menerima hibah (pasal 1679 KUHPerd) Sebagai pembahwa
hak (Subyek Hukum) dimulai sejak dia lahir dan berakhir setelah meninggal
dunia
Prof. Wirjono Prodjodikoro:
Badan Hukum adalah suatu badan yang di samping
manusia perorangan juga dianggap dapat bertindak dalam hukum dan mempunyai hak-hak, kewajiban-kewajiban dan perhubungan hukum terhadap orang lain atau badan lain.
Prof. Sri Soedewi Masjchoen:
Badan hukum adalahkumpulan dari orang-orang yg bersama-sama mendirikan suatu badan
(perhimpunan) dan kumpulan harta kekayaan, yg ditersendirikan untuk tujuan tertentu.
29
Syarat 2
berdiri nya BH
Adanya harta kekayaan yg terpisah dr kekayaan
orang perseorangan
Adanya suatu tujuan tertentu
Adanya kepentingan
sendiri dari sekelompok orang
Badan Hukum Sebagai Subyek
Hukum
UNSUR-UNSUR BADAN HUKUM
perkumpulan tujuan
tertentu
harta kekayaan
hak & kewajiban
Hak
mengggugat dan digugat
PENGESAHAN SUATU BADAN
HUKUM
a. Didirikan dengan Akte Notaris
b. Didaftarkan di kantor Panitera Pengadilan Negeri setempat
c. Dimintakan pengesahan Anggaran Dasarnya
kepada Menteri Hukum dan HAM
PEMBAGIAN BADAN HUKUM
BADAN HUKUM PUBLIK
BADAN HUKUM PUBLIK BADAN HUKUM PRIVATBADAN HUKUM PRIVAT
1. Negara RI, yg diatur dlm UUD 1945
1. Negara RI, yg diatur dlm UUD 1945
3. BI yg diatu dalam UU no. 3 tahun 2004
3. BI yg diatu dalam UU no. 3 tahun 2004
1. PT yg diatur dlm UU no. 40 tahun 2007
1. PT yg diatur dlm UU no. 40 tahun 2007
3. CV yg diatur dalam KUHD 3. CV yg diatur dalam KUHD
4. Koperasi 4. Koperasi 2. Pemda tkt I dan II yg diatur
dlm UU no. 23 Th 2014
2. Pemda tkt I dan II yg diatur
dlm UU no. 23 Th 2014 2. Firma yg diatur dalam 2. Firma yg diatur dalam KUHDKUHD
5.Yayasan 5.Yayasan 4. Perusahaan Milik Negara
sesuai dg UU masing-masing
4. Perusahaan Milik Negara sesuai dg UU masing-masing
TEORI-TEORI MENGENAI BADAN
HUKUM
1.TEORI FICTIE
2.TEORI ORGAN
3.TEORI HARTA KEKAYAAN BERTUJUAN
4.TEORI HARTA KARENA JABATAN
5.TEORI KEKAYAAN BERSAMA
6.TEORI KENYATAAN YURIDIS
Teori-teori Badan hukum
Teori Fictie Teori harta Kekayaan Bersama Teori Organ Teori Pemilikan Bersama Teori Kenyataan YuridisBH hanyalah buatan negara, yg sesungguhnya tidak ada, tetapi orang menghidupkannya dlm
bayangan sbg subyek hukum yg dapat melakukan perbuatan hukum sebagai manusia
Walau hanya manusia sbg subyek hukum, namun ada kekayaan yg bukan merupakan kekayaan seseorang, tapi kekayaan itu terikat pd tujuan ttt
BH adalah organisme yg riil yg menjelma dlm pergaulan hukum yg dpt membentuk kemauan sendiri dg perantaraan alat-alat yg ada padanya Hak dan kewajiban BH adalah hak dan kewajiban para anggota bersama-sama. Kekayaan BH adalah kepunyaan semua anggota BH.
Pembagian Badan Hukum (1653
KUHPerdata)
Badan Hukum yang “diadakan” oleh
pemerintah/kekuasaan umum. Mis: Pemprov; Pemda; Bank-bank dsb
Badan Hukum yang “diakui” oleh pemerintah/kekuasaan umum.Mis:
Perkumpulan2 gereja dan organisasi agama dsb
Badan Hukum yang “didirikan” untuk maksud tertentu yg tdk bertentangan dg UU. Mis: PT asuransi, perkapalan dll
1.
3. 2.
apakah BADAN HUKUM
Badan Hukum tdk dpt melakukan perbuatan hukum sendiri, tapi diwakili “organ” pengurus yg bertindak untuk dan atas nama BH.
Batas luasnya wewenang organ melakukan perbuatan hukum ditentukan dlm Anggaran Dasar BH ybs/aturan lainnya.
Tindakan organ yg melampaui wewenang, menjadi
tanggungjawabnya sendiri, kecuali munguntungkan BH tsb ata organ yg lebih tinggi (Lihat pasal 1656
KUHPerdata)
Paul Scholten: Jika terjadi Onrechtmatige daad oleh
organ, jika masih dlm wewenang yg diberikan, BH tetap bertanggungjawab sesuai pasal 1365 KUHPerdata.
APA ARTI DARI BENDA ?
Psl 499 KUHPer: benda adalah tiap-tiap
barang dan tiap-tiap hak yg dapat dikuasai oleh hak milik.
Sistem Hukum Benda adalah tertutup.
Artinya, orang tidak dapat mengadakan
hak-hak kebendaan baru selain yang sudah ditetapkan dalam UU. Jadi hanya terbatas pada yang sudah ditetapkan dlm UU saja.
ISTILAH “ZAAK” DALAM ILMU
HUKUM
PERBUATAN HUKUM (1792 BW)
KEPENTINGAN
(1354 BW)
KENYATAAN HUKUM (1263 BW) BENDA BERWUJUD &
SBG KEPENTINGAN (1354 BW) SBG KEPENTINGAN
(1354 BW)
SBG OBYEK HUKUM (PASAL 500 BW) SBG OBYEK HUKUM
(PASAL 500 BW)
SBG KENYATAAN HUKUM (1263 BW) SBG KENYATAAN HUKUM (1263 BW) SBG PERBUATAN HUKUM (1792 BW) SBG PERBUATAN HUKUM (1792 BW) BERWUJUD & TDK BERWUJUD BERWUJUD & TDK BERWUJUD
DALAM HUKUM PERDATA ISTILAH ZAAK
(BENDA) MEMILIKI BEBERAPA ARTI
1
2
3
4
1. Merupakan hukum pemaksa 2. Dapat dipindahkan
3. Azas Individualiteit 4. Azas totaliteit
5. Azas tidak dapat dipindahkan 6. Azas prioriteit
7. Azas percampuran
8. Azas perlakuan yg berlainan terhadap benda
bergerak dan benda tak bergerak
9. Azas publiciteit 10. Sifat perjanjian
Prof. Subekti:
Hak kebendaan adalah suatu hak yang memberikan kekuasaan langsung atas suatu benda yang dapat dipertahankan terhadap setiap orang.
Prof. Apeldoorn:
Hak kebendaan adalah hak-hak harta benda yang memberikan kekuasaan langsung atas suatu benda.
Prof. Sri Soedewi M.:
Hak kebendaan adalah hak mutlak atas atas suatu benda, dimana hak itu memberikan kekuasaan
langsung atas suatu benda dan dapat dipertahankan terhadap siapapun juga
CIRI-CIRI HAK
KEBENDAAN
1. Merupakan Hak Mutlak: Dapat
dipertahankan terhadap siapapun. 2. Droit deSuite (Hak Yg mengikuti)
3. Mempunyai Sistem: Yg dulu terjadi lebih tinggi dari yg terjadi kemudian 4. Droit de prefernce: Yg didahulukan
dari hak lainnya
5. Mempunyai macam-macam actie: Jika terdapat gangguan terhadap hak kebendaan tsb.
Mempunyai Kekuasan langsung atas benda tsb
Dapat dipertahankan terhad setiap orang
Mempunyai sifat
melekat/mengikuti kemanapun benda berpindah tangan
Yang tua selalu dimenangkan terhadap yang lebih muda
1 1
2 2
3 3
4 4
SIFAT-SIFAT KEBENDAAN
HAK-HAK KEBENDAAN DALAM
BUKU II KUHPERDATA
HAK-HAK KEBENDAAN
BERSIFAT MEMBERI JAMINAN
HAK KEBENDAAN YANG MEMBERI JAMINAN: HAK
GADAI, HAK HIPOTEK. DAN YG DILUAR BW: HAK PRIVILEGE DAN HAK RETENTIE
BERSIFAT MEMBERI KENIKMATAN
MEMBERI KENIKMATAN ATAS BENDA ORANG LAIN: HAK OPSTAL, HAK ERFPACHT, HAK MEMUNGUT HASIL, HAK PAKAI, HAK MENDIAMI
Hukum Benda: adalah hukum yg mengatur hubungan hukum
antara seseoang dengan benda (Buku II BW, pasal 499s/d 1232 BW) Hukum Perikatan: adalah hukum yang mengatur hubungan hukum
antara seseorang dengan seseorang yang lain. (pasal 1233 a/d 1864 BW) . Hukum Perikatan oleh para sarjana sering disebut dengan hukum perjanjian, hukum persetujuan dan hukum perutangan.
Perbedaan antara Sistem Hukum Benda dan Sistem Hukum Perikatan adalah:
1. Hak kebendaan bersifat mutlak, Sistem Hukum Perikatan bersifat
relatif
2. Hak kebendaan bersifat memaksa, perikatan bersifat hukum
pelengkap.
3. Hak kebendaan berlangsung lama, hak perseorang bersifat tidak
terlalu lama.
MACAM-MACAM HAK KEBENDAAN
1.
HAK BEZIT
1.HAK BEZIT
3.
HAK SERVITUT
3.HAK SERVITUT
6.
HAK PAKAI HASIL
6.HAK PAKAI HASIL
8.
HAK HIPOTIK
8.HAK HIPOTIK
9.
HAK ISTIMEWA
9.HAK ISTIMEWA
2.HAK EIGENDOM
2.
HAK EIGENDOM
7.
HAK GADAI
7.HAK GADAI
10.
HAK REKLAME
10.HAK REKLAME
5.HAK ERFPACHT
5.
HAK ERFPACHT
4.HAK OPSTAL
4.HAK OPSTAL
48 11.
HAK RETENTIE
1. BEZIT
2. HAK MILIK (EIGENDOM) 3. HAK MEMUNGUT HASIL
4. HAK PAKAI DAN HAK MENDIAMI
3 3 1 1
PENGERTIAN
BEZIT
2 2 KESIMPULAN:BEZIT ADALAH HAK SESEORANG YANG MENGUASAI SUATU BENDA, BAIK LANGSUNG MAUPUN DG PERANTARAAN ORANG LAIN
UNTUK BERTINDAK SEOLAH-OLAH BENDA KEPUNYAAN SENDIRI.
KESIMPULAN:
BEZIT ADALAH HAK SESEORANG YANG MENGUASAI SUATU BENDA, BAIK LANGSUNG MAUPUN DG PERANTARAAN ORANG LAIN
UNTUK BERTINDAK SEOLAH-OLAH BENDA KEPUNYAAN SENDIRI.
50
Pasal 529 BW: Bezit adalah kedudukan berkuasa, yaitu kedudukan seseorang yang menguasai suatu kebendaan, baik dg diri sendiri
maupun dg perantaraan orang lain dan yg mempertahankan atau menikamtinya sbg pemilik barang
Prof. Subekti: Bezit adalah suatu keadaan lahir, dimana seorang
menguasai suatu benda seolah-olah kepunyaannya sendiri, yg dilindungi oleh hukum, dg tdk mempersoalkan hak milik atas benda itu sebenarnya ada pada siapa
Prof. Sri Soedewi: Bezit ialah keadaan memegang /menikmati sesuatu benda dimana seseorang menguasainya, baik sendiri
1.
Fungsi Polisional:
bahwa bezit itu mendapat perlindungan hukum, tanpa mempersoalkan siapa
pemilik sebenarnya benda itu.
2. Fungsi zakenrechtelijk:
Bahwa setelah bezit itu berjalan
beberapa waktu tanpa adanya protes, bezit itu berobah menjadi eigendom, yaitu
melalui lembaga verjaring
3 CARA MEMPEROLEH
BEZIT
3 CARA MEMPEROLEH
BEZIT
1
2
3
OCCUPATIO:
Pengambilan benda, tanpa bantuan dari yg membezit terdahulu
TRADITIO:
Pengoperan, memperoleh bezit dg bantuan pembezit terdahulu
WARISAN:
Psl 541 BW: Bezit dpt diwariskan dg
segala sifat dan cacatnya. Psl 593 BW: Yg gila tdk dpt memperoleh bezit. Anak
BEZIT JUJUR (Psl 531 BW_
BEZIT TIDAK JUJUR (532 BW)
BEZIT
DILINDUNGI Psl 533 BW
BEZIT JUJUR DAN BEZIT TIDAK
JUJUR
Jika orang mengira bahwa benda yang dikuasainya adalah miliknya (Membeli atau warisan) Apabila orang mengetahui bahwa benda yg ada padanya bukanlah miliknya (hasil pencurian) Bezit selalu dianggapselalu jujur dan siapa yg
1. Adanya Corpus:
Harus adanya hubungan antara orang yang bersangkutan dengan bendanya
2. Adanya Animus:
Yaitu hubungan antara orang dengan benda itu harus dikehendaki oleh orang tersebut
1. Bendanya diserahkan oleh
bezitter kepada orang lain
2. Bendanya diambil orang lain 3. Bendanya dibuang atau
dihilangkan oleh bezitter
4. Bendanya tidak diketahui
lagi ada dimana
5. Bendanya musnah
Pengertian eigendom:
Hak milik adalah hak untuk menikmati kegunaan suatu kebendaan dengan
leluasa, dan untuk berbuat bebas terhadap kebendaan itu dengan kedaulatan
sepenuhnya asal tdk bertentangan dg UU/peraturan lainnya (570 KUHPer)
1. Pembatasan oleh HTUN: Banyaknya
campur tangan pemeritah.
2. Pembatasan dlm penggunaan hak milik yg
tidak mengganggu hak-hak orang lain;
3. Tidak boleh menyalah gunakan hak
(Misbruik van recht)
CIRI-CIRI HAK
MILIK
Hak milik merupakan inti dari semua kebendaan lainnya.,
Hak milik itu tetap sifatnya.
Tidak lenyap thd kebendaan lainnya.
Ditinjau dari kuantitetnya, merupakan hak selengka--lengkapnya
Merupakan hak induk
terhadap kebendaan yg lain. Hak-hak kebendaan lainnya hanya terbatas
Tiap pemilik sesuatu benda
berhak menuntut kembali bendanya dari siapa saja yang menguasainya
59
CARA MEMPEROLEH HAK MILIK
(Pasal 584 KUHPerdata)
Pengambilan Benda bergerak yang “res
nulius”
Penarikan oleh benda lain Benda Pokok yang
bertambah banyak
Lewat Waktu 20 tahun dan 30 tahun
Pewarisan ab intestato dan testament Penyerahan feitelijke levering dan
juridische levering
ADA LIMA CARA PENJELASANNYA
A. PEMBENTUKAN BENDA: Menjadikan benda
yg sudah ada menjadi benda baru: kayu diukir menjadi patung; pasir, batu dan semen menjadi bangunan dll
B. PENARIKAN BUAHNYA: Menjadi pemilik
dari buah-buah/hasil benda yg dibezitnya
C. PERSATUAN/PENCAMPURAN BENDA D. PENCABUTAN HAK: Biasanya oleh
penguasa
E. PERAMPASAN: Milik Perdana
F. PEMBUBARAN SUATU BADAN HUKUM.
CARA MEMPEROLEH HAK MILIK
DILUAR PASAL 584 BW
MUSNAH & TETAP
ADA
1740-1753, 1754-1769
DIGANTI & TDK DPT DIGANTI 1694 BW BERGERAK & TIDAK BERGERAK Psl 505,507,508 DIBAGI & TDK DPT DBAGI
MACAM-MACAM BENDA
DIPERDA GANGKAN & TDKBenda Tidak Bergerak dan
Bergerak
TIDAK BERGERAK (psl 506, 507 ,
508 BW)
1. Menurut sifatnya tidak bergerak:
Tanah dan segala sesuatu yg bersatu dg tanah
2. Menurut tujuan pemakaiannya
supaya bersatu dg benda tidak bergerak: mesin-mesin pabrik, ketel-ketel, segala sesuatu sbg rabuk bagi tanah, ikan dlm kolam
3. Menurut penetapan UU sbg
benda tidak bergerak:
Hak-hak/penagihan mengenai benda tidak bergerak; kapan ukuran 20m3 ke atas
BERGERAK (Psl 509, 510, 511 BW) 1. Menurut sifatnya bergerak dlm
arti dpt dipindahkanmke tempat lain: kursi, meja, buku, pena dsb
2. Menurut penetapan UU dbg
benda bergerak, ialah segala hak atas benda bergerak : hak
2
5
4
3
MENGAPA PERLU TAHU
MACAM-MACAM BENDA?
PEROLEHANNY A
PENYERAHANNYA
PEMBEBANANNYA
DALUARSA 1
PENJELASANNY
A
1. BEZIT: lihat pasal 1977 (1) BW: Barang siapa menguasai benda bergerak dianggap sebagai pemilik
2. PEMBEBANANNYA: Terhadap Benda bergerak
harus dilakukan pand, sedangkan terhadap benda tidak bergerak dengan hypotek (psl 1150 dan
1162 BW)
3. PENYERAHANNYA: (pasal 612 BW) Benda bergerak dg penyerahan nyata;penyerahan benda tidak bergerak dilakukan dengan balik nama (pasal 616 BW)
4. DALUARSA: Tehadap benda bergerak tidak dikenal verjaring, sedangkan benda tidak bergerak
mengenal verjaring
LEVERING BENDA BERGERAK YANG
TIDAK BERWUJUD
Pasal 613 (3) BW: Penyerahan dilakukan dengan menyerahkan surat
tersebut
Pasal 613 (1) BW: Dilakukan dengan
cara membuat akte otentik atau
akte dibawah tangan (dinamakan sebagai cessie)
BENDA MUSNAH:
Benda-benda yang dalam pemakaiannya
akan musnah, kegunaan/manfaat dari benda itu justru terletak pada kemusnahannya.
(makanan, minuman, kayu bakar dan arang)
BENDA YANG TETAP ADA:
Benda yang dalam pemakaiannya tidak
mengakibatkan benda itu musnah. (cangkir, sendok, piring, mobil dll)
BENDA MUSNAH Dalam perjanjian
mengganti terhadap benda yang musnah
Dalam hukum benda: hak memetik hasil
Lihat pasal 1754 s/d 1769 BW
BENDA YANG TETAP ADA Dalam perjanjian pinjam
pakai
Hak memakai (818s/829 BW)
Lihat pasal 1740 s/d 1753 BW
BENDA YANG DAPAT DIGANTI DAN
BENDA YANG TIDAK DAPAT DIGANTI
Tidak tegas diatur dalam BW apa perbedaan antara keduanya Perbedaan yang ada hanya dalam hal perjanjian penitipanbarang
Pasal 1694 BW: pengembalian benda yg dititipi harus in natura, arinya tidak boleh diganti dengan benda lain. Karena itu,
perjanjian penitipan barang pada umumnya hanya mengenai benda yang tidak akan musnah
Pasal: 714 BW: Bila benda yang dititipkan berupa uang, maka jumlah uang yang harus dikembalikan harus dalam mata uang yang sama seperti yang dititipkan, baik mata uang nilainya turun atau naik.
BENDA YANG DAPAT DIBAGI DAN BENDA YG TIDAK DAPAT DIBAGI ; BENDA YG DIPERDAGANGKAN DAN TIDAK DIPERDAGANGKAN; BENDA TERDAFTAR DAN TIDAK TERDAFTAR
A. BENDA YANG DAPAT DIBAGI
Apabila wujudnya dibagi tidak mengakibatkan hilangnya hakikat benda tersebut: beras, gula pasir dll
B. BENDA YANG TIDAK DAPAT DIBAGI
Apabila wujudnya dibagi mengakibatkan hilangnya hakikat dari benda tsb: kuda, sapi, uang dll
C. BENDA YANG DIPERDAGANGKAN
Ialah benda yang dapat dijadikan obyek (pokok) perjanjian. Biasanya semua benda dalam lapangan harta kekayaan.
D. BENDA YANG TIDAK DIPERDAGANGKAN
Ialah benda yang tidak dapat dijadikan obyek (pokok) suatu perjanjian. Biasanya benda untuk kepentingan umum.
E. BENDA TERDAFTAR DAN YANG TIDAK TERDAFTAR
HAK KEBENDAAN YANG
MEMBERI JAMINAN
1. HAK GADAI (PANDRECHT
2. JAMINAN FIDUSIA
HAK KEBENDAAN YANG MEMBERI JAMINAN
GADAI PENJELASANNYA PENGERTIAN
GADAI
Hak yg diperoleh kreditur atas suatu benda bergerak yg diberikan kepadanya oleh dibitur atau orang lain atas nama dibitur sebagai jaminan pembayaran dan hak memberikan hak kpd direkturnuntuk mendapat pembayaran lebih dulu dari kreditur lainnya atas hasil penjualan benda jaminan tsb
OBYEK HAK
GADAI Benda bergerak: yang berwujud dan yg tidak berwujud: surat-surat berharga
SUBYEK HAK
GADAI Pemberi dan Penerima hak gadai: Bagi pemberi gadai, ia harus berhak mengasingkan (menjual, menukar, menghibahkan dll) benda yg digadaikan.
CARA
MENGADAKAN HAK GADAI
Hak gadai berdasarkan atas suatu perjanjian antara penerima gadai dan pemberi gadai
Benda yg digadaikan hrs ada ditangan penerima gadai Jalan keluar dengan FEO.
HAPUSNYA HAK GADAI
1. Karena hapusnya perjanjian peminja
man uang
2. Karena perintah pengembalian bend
a yg
digadaikan krn penyalah gunaan dari p
emegang
gadai
3. Karena benda yg digadaikan dikemb
alikan dg
kemauan sendiri oleh pemegang gadai kpd pemberi gadai
4. Karena pemegang gadai krn sesuatu
sebab
menjadi pemilik benda yg digadaikan 5. Karena dieksekusi oleh pemegang g
adai
6. Karena lenyapnya benda yang digad
aikan
7. Karena hilangnya benda yang digada
ikan
1. Karena hapusnya perjanjian peminja
man uang
2. Karena perintah pengembalian bend
a yg
digadaikan krn penyalah gunaan dari p
emegang
gadai
3. Karena benda yg digadaikan dikemb
alikan dg
kemauan sendiri oleh pemegang gada
i kpd
pemberi gadai
4. Karena pemegang gadai krn sesuatu
sebab
menjadi pemilik benda yg digadaikan 5. Karena dieksekusi oleh pemegang g
adai
6. Karena lenyapnya benda yang digad
aikan
7. Karena hilangnya benda yang digada
ikan
73
JAMINAN FIDUSIA
UU No. 42 Th 1999 Ttg Jaminan Fidusia dan PP No. 86 Th 2000 Ttg Cara Pendaftaran Jaminan Fidusia
Pengertian JF
Hak jaminan atas benda bergerak baik yg berwujud dan benda tidak bergerak khususnya bagunan yg tdk dpt
dibebani hak tanggungan
Obyek J.F. maupun yg tdk berwujud dan benda tdk bergerak khususnya Benda bergerak baik yg berwujud maupun yg tdk berwujud bangunan yg tdk dapat dibebani hak tanggungan...
Dasar Hukum
Subyek JF fidusia, yaitu pemberi dan penerima fidusia. Pemberi fidusia Pihak-pihak yg membuat perjanjian pembebanan jaminan bisa perorangan maupu n korporasi (debitur)
Hapusnya JF
1. Hapusnya utang yg dijamin dengan Fidusia
HAK TANGGUNGAN
Dasar Hukum:
Buku II BW, UUPA Tahun 1960, UU No.4 Tahun 1966 Tentang Hak Tanggungan atas Tanah Beserta Benda-benda yang Berkaitan dengan Tanah.
Dasar Hukum:
Buku II BW, UUPA Tahun 1960, UU No.4 Tahun 1966 Tentang Hak Tanggungan atas Tanah Beserta Benda-benda yang Berkaitan dengan Tanah.
Pengertian Hak Tanggungan:
Hak tanggungan atas tanah beserta benda-benda yang berkaitan dengan tanah, yang selanjutnya disebut Hak tanggungan, adalah hak jaminan yang dibebankan pada hak atas....untuk pelunasan utang tertentu, yang
memberikan kedudukan yg diutamakan kpd kreditur ttt terhadap kreditur-kreditur lain.
Obyek Hak Tanggungan:
a. Hak Milik b. Hak Guna Usaha c. Hak Guna Bangunan
Subyek Hak Tanggungan:
Pihak-pihak yg membuat perjanjian pemberian hak tanggungan, yaitu pihak pemberi hak tanggungan dan pihak penerima/pemegang hak tanggungan
Hapusnya Hak Tanggungan:
1. Hapusnya utang yg dijamin dg hak tanggungan 2. Dilepasnya hak tanggungan oleh pemegangnya 3. Berdasarkan putusan Pengadilan Negeri
HYPOTHEEK
DASAR HUKUM Sebagian dari BW dan KUHD
PENGERTIAN HYPOTHEEK
Hypotheek adalah suatu hak kebendaan atas benda-benda tidak
bergerak untuk mengambil penggantian daripadanya bagi pelunasan suatu perikatan
PEMBEBANAN HYPOTHEEK
Harus dengan akta otentik yang dibuat dihadapan pejabat pendaftaran dan pencatatan balik nama kapal pada Syahbandar Ditjen Hubla.
TINGKATAN HYPOTHEEK
Tingkatan-tingkatan hypotheek atas sebuah kapal yang sama, penting artinya untuk menentukan piutang kreditur mana yang harus
didahulukan pembayarannya. Kreditur pemegang Hypotheek yg lebih tinggi akan didahulukan pembayarannya daripada kreditur pemegang hypotheek yang lebih rendah
HAPUSANYA HYPOTHEEK 1. Karena hapusnya perikatan pokok
PRIVILEGE (PIUTANG-PIUTANG YANG DIDAHULUKAN)
Pasal 1131 BW: Semua benda kepunyaan
seseorang (debitur), baik yg bergerak maupun yg tidak bergerak, baik yg sudah ada maupun yg baru akan ada kemudian hari, menjadi
tanggungan untuk semua hutang-hutangnya.
Pasal 1132 BW: Semua benda kepunyaan debitur
menjadi jaminan semua orang yg mempunyai piutang kepadanya, dan pendapatan penjualan benda-benda itu hrs dibagi di antara semua
orang...kecuali ada piutang yg didahulukan.
Pasal 1133: Yang didahulukan itu adalah para
kreditor yg punya hak yg timbul dari privilege, gadai dan hypotheek.
Gadai dan hypotheek lebih tinggi dari privilege.
191-192 rs
MACAM-MACAM PRIVILEGE
Piutang-Piutang Yg Diberikan privilege Terhadap Benda-benda -tertentu:
a. Biaya-biaya perkara yg telah dikeluarkan untuk penyitaan dan penjualan suatu benda (biaya eksekusi)
b. Tunggakan uang sewa dari tanah atau rumah beserta ongkos perbaikan
c. Harga dari benda bergerak yg belum dibayar oleh pembeli d. Biaya yg dikeluarkan untuk
menyelamatkan suatu benda. e. Biaya –biaya pembuatan suatu
benda yg belum dibayarf
Piutang-Piutang Yg iberikan Privilege Terhadap Semua
Kekayaan Orang Yang Berutang: a. Biaya-biaya untuk
penyitaan/pelelangan milik barang berutang
b. Biaya-biaya untuk
mengubur /pengobatan orang yang berutang yang
meninggal dunia
c. Upah buruh untuk satu tahun dan tahun kerja yang sedang berjalan d. Penagihan karena pembelian
makanan untuk hidup sehari-hari yg diperlukan...
e. Penagihan utang penginapan di asrama satu tahun terakhir
HAK KEBENDAAN MENURUT
UUPA
78 HAK MILIK: hak turun temurun,
terkuat, terpenuh yg dpt dipunyai orang atas tanah dan memiliki fungsi sosial
HAK GUNA USAHA: Hak untuk
mengusahakan tanah yg dikuasai langsung oleh negara, paling
lama 25 tahun, untuk pertanian, perikanan atau peternakan
HAK GUNA BANGUNAN: Hak
untuk mendirikan bangunan atas tanah yg bukan miliknya sendiri, paling lama 30 tahun (psl 35 (1) UUPA
HAK PAKAI: Hak untuk menggunakan dan/atau memungut hasil dari tanah nefgara/orang lain (yg bukan sewa menyewa
HAK SEWA UNTUK BANGUNAN: Hak seseorang/BH menggunakan tanah milik orang lain untk
keperluan bangunan dengan uang sewa
HAK MEMBUKA HUTAN DAN
MEMUNGUT HASIL HUTAN: Hanya dpt dimiliki oleh WNI
HAK GUNA AIR, PEMELIHARAAN DAN PENAGKAPAN IKAN: Untuk keperluan ttt dan menga;irkan air di atas tanah orang lain
HAK GUNA RUANG ANGKASA:: Memperkembangkan/memelihara kesburuna bumi
Istilah “verbintenis” (perikatan)
diterjemahkan berbeda-beda: KUHPer: perikatan
Prof. Utrecht: perutangan
Prof. Subekti dan Setiawan: perikatan Prof. Sudiman K.: hukum pengikatan Prof. Wirjono P.: hukum perjanjian
Prof. Sri Soedewi S.: hukum perutangan
Prof. Sudiman: Hukum perikatan ialah
kesemuanya kaidah hukum yg mengatur hak dan kewajiban seseorang yang bersumber pad tindakannya dalam linkungan hukum kekayaan
Prof. Subekti: Perikatan adalah suatu
perhubungan hukum antara dua orang atau dua pihak, berdasarkan mana pihak yang satu berhak menuntut sesuatu hal dari pihak yg lain (Kreditur), dan pihak yg lain berkewajiban
untuk memenuhi tuntutan itu (Debitur)
Pengertian Perikatan
Dapat dijumpai dalam perikatan alamiah.
Dalam perikatan alamiah, sekalipun debitor
memiliki utang (schuld) kepada debitor, tapi jika debitor tidak mau memenuhi
kewajibannya, kreditor tidak dapat menuntut pemenuhannya.
Misalna utang yg timbul dari perjudian.
1. Perikatan bersyarat
2. Perikatan dengan ketetapan waktu 3. Perikatan mana suka (alternatif)
4. Perikatan tanggung menanggung
5. Perikatan yang dapat dibagi dan yang tidak
dapat dibagi
6. Perikatan dengan ancaman hukuman
Perikatan Bersyarat:
Apabila suatu perikatan digantungkan pd suatu peristiwa yg masih akan datang dan masih belum tentu akan terjadi. (psl 1253 s/d
1267 BW).
Ini dibagi dua: perikatan dengan syarat tangguh dan perikatan dg syarat batal.
Perikatan Dengan Ketetapan Waktu
Perikatan yg pelaksanaannya ditangguhkan sampai pd suatu waktu yg ditentukan yg pasti akan tiba.
Perikatan Mana Suka (Alternatif)
Perikatan dimana si berutang (debitur) dibebaskan jika ia menyerah kan salah satu dari dua barang yg disebutkan dlm pejanjian, tetapi tdk dpt memaksa si kreditur untuk menerima sebagian dari barang yang satu dazn sebagian dari yang lainnya.
4. Perikatan tanggung menanggung: Perikatan
dimana debitur dan/atau kreditur terdiri dari beberapa orang.
5. Perikatan yang dapat dibagi dan tidak dapat
dibagi: Perikatan yg prestasinya dpt dibagi, pembagian mana tdk boleh mengurangi
hakekat prestasi itu.
6. Perikatan dengan ancaman hukuman:
perikatan dimana ditentukan bahwa debitur akan dikenakan suatu hukuman apabila ia tdk melaksanakan perikatan.
Pasal 1234 KUHPerdata:
1. Perikatan untuk memberikan sesuatu:
dalam jual beli
2. Perikatan untuk berbuat sesuatu: dalam
hal melukis atau menebang pohon.
3. Perikatan untuk berbuat sesuatu: tidak
akan mendirikan bangunan atau tidak menghalangi orang untuk mendirikan bangunan
Menurut psl 1233 KUHPer.
a. Perikatan karena perjanjian
b. Perikatan berdasarkan Undang-Undang Yang berdasarkan perjanjian:
1. Perjanjian bernama: perjanjian jual beli, sewa menyewa, tukar menukar dsb
2. Perjanjian tidak bernama: leasing
b. Perikatan yg bersumber dari UU
1. UU saja (psl 1352 KUHPer): hak alimentasi, hak numpang pekarangan
2. UU karena perbuatan orang (psl 1353 KUHPer): perbuatan yang halal (psl 1354 KUHPer) dan perbuatan yang melawan
hukum (psl 1365 KUHPer)
a. Pembayaran
b. Penawaran pembayaran tunai diikuiti dg
penyimpanan atau penitipan
c. Pembaharuan utang (novasi)
d. Pencampuran utang
e. Pembebasan utang
f. Musnahnya barang yg terutang
g. Batal atau pembatalan
h. Berlakunya suatu syarat batal
i. Lewat waktu (daluarsa)
Pembaharuan Utang adalah suatu
pembuatan utang perjanjain baru yg
menghapuskan suatu perikatan lama (Prof. Subekti).
Ada 3 jalan untuk pembaharuan utang:
NOVASI (PEMBAHARUAN
NOVASI (PEMBAHARUAN UTANG)
1. Apabila seorang yg berutang membuat suatu perikatan utang baru guna orang yg
mengutangkan kepadanya, menggnatikan utang lama, yg dihapuskan karenanya
2.Apabila deorang berutang baru ditunjuk untuk menggantikan orang berutang lama, yg oleh si berpiutang dibebaskan dari perikatannya.
3.Apabila sbg akibat suatu perjanjian baru, seorang berpiutang baru
dintunjuk untuk menggantikan orang berpiutang lama, thd siapa si
Pasl 1425 KUHPedata: jika dua orang saling
berutang satu pada yang lain, maka
terjadilah antara mereka suatu perjumpaan utang, dimana utang-utang antara kedua orang tsb dihapuskan.
Perjumpaan utang itu harus diajukan atau
dimintakan oleh pihak-pihak yg berkepentingan
KOMPENSASI (PERJUMPAAN
UTANG)
Pasal 1436 KUHPerdata: Percampuran utang
terjadapabila kedudukan sebagai orang
berpiutang (kreditur) dan orng yang berutang (debitur) berkumpul pada satu orang.
Percampuran utag tsb tetjadi demi
hukum.Dalam percampuran utang ini, utang piutang dihapuskan.
Pasal 1437 KUHPerdata: Pencampuran utang
yang terjadi pada diri debitur utama berlaku juga untuk keuntungan para penanggung
utang.
WANPRESTASI:
Adalah kelalaian, kealpaan, cidera janji, tidak
menepati kewajibannya dalam perjanjian.
Wanprestasi dapat timbul karena:
1. Kesengajaan/kelalaian debitur 2. Adanya overmacht
MACAM-MACAM
WANPRESTASI
•Debitur tidak memenuhi prestasi
sama sekali
1
1
•Debitur memenuhi prestasi, tetapi
tidak sebagaimana mestinya
2 2
•Debitur memenuhi prestasi, tetapi
melakukan yang dilarang dalam perjanjian
4 4
•Debitur memenuhi prestasi, tetapi
tidak tepat pada waktunya
3 3
AKIBAT HUKUM BAGI DEBITUR
YANG MELAKUKAN
WANPRESTASI
1
2
3
97
Debitur memang telah melakukan wanprestasi
Debitur tidak berada dalam keadaan overmacht
Tidak ada tangkisan dari debitur untuk menangkis Tuntutan ganti rugi
Kreditur telah melakukan Somasi/peringatan
Ganti Rugi Dibayar oleh Debitur,
apabila Kreditur
PEMBELAAN DEBITUR YANG
WANPRESTASI
a. Menyatakan adanya overmacht
b. Menyatakan bahwa kreditur telah
lalai
GANTI RUGI DALAM
WANPRESTASI
PENGERTIAN GANTI RUGI PENJELASANNYA: BATASAN GANTI KERUGIANGanti kerugian adalah ganti kerugian yang timbul
karena debitur melakukan wanprestasi. Ganti rugi bisa berupa penggantian biaya, rugi dan bunga, apabila telah due date
1. Biaya: segala pengeluaran/ongkos-ongkos yang nyata-nyata telah dikeluarkan
2. Rugi : kerugian krn kerusakan barang milik Debitur
3. Bunga: keuntungan yg seharusnya diperoleh Debitu
1. Kerugian yang dapat diduga ketika perjanjian dibuat (pasal 1247 KUHPer)
2. Kerugian sebagai akibat langsung dari wanprestasi (pasal 1248 KUHPerd)
OVERMACHT
PENGERTIAN: ABDULKADIR
M
Keadaan tidak dapat dipenuhinya prestasi oleh debitur karena terjadi suatu
peristiwa bukan karena kesalahannya, peristiwa mana tdk dpt diketahui/tdk dpt
diduga waktu membuat perjanjian
UNSUR-UNSUR OVERMACHT
1. Tdk terpenuhi prestasi, krn suatu peristiwa yg memusnahkan benda yg menjadi obyek perikatan
2. Wanprestasi jugha karena suatu peristiwa yg menghalangi perbuatan debitur untuk berprestasi. Bisa tetap, bisa sementara
3Peristiwa itu tdk dpt diduga sebelumnya
PENGATURAN
DALAM BW 1. Pasal 1244 BW: 2. Pasal 1245 BW
Prof. Soebekti:
Resiko berati kewajiban utuk memikul
kerugian jika diluar kesalahan salah satu pihak yang menimpa benda yg dimaksud dlm perjanjian.
Dengan demikian: Resiko adalah buntut dari suatu keadaan overmacht
Pengaturan Resiko: 1237 BW; 1460 BW; 1545 BW, 1553 BW
RESIKO
Pembatalan dpt dilakukan oleh salah satu pihak yang
dirugikan
Syarat-syarat pembatalan:
1. Perjanjian dibuat oleh yg tidak cakap hukum
2. Perjanjian bertentangan dg UU, ketertiban umum dan kesusilaan
3. Perjanjian dibuat karena pakasaan, kekhilafan, dan penipuan (pasal 1321 BW)
Tiga hal dalam pembatalan perjanjian timbal balik:
1. Perjanjian harus bersifat timbal balik
2. Pembatalan harus dilakukan di muka hakim 3. Harus ada wanprestasi
PEMBATALAN PERJANJIAN
1. Istilah di atas adalah suatu tangkisan yang
menyatakan bahwa ia (Debitur) tidak
melaksanakan perjanjian sebagaimana mestinya karena kreditur sendiri tidak melaksanakan
perjanjian itu sebagaimana mestinya.
2. Ini terjadi pada perjanjian timbal balik, misalnya
jual beli. Pasal 1478 BW menyatakan bahwa si penjual tdk diwajibkan menyerahkan barangnya, jika si pembeli belum membayar harganya,
sedangkan si penjual tidak telah mengjinkan penundaan pembayaran kepadanya.
Seorang debitur yg dituduh melakukan
wanprestasi, selain dpt membela diri
dengan mengajukan alasan overmacht dan
exceptio non adempleti contractus, juga dapat mengajukan rechtsverwerking
(pelepasan hak).
Rechtsverwerking adalah sikap dari kreditur
baik berupa pernyataan secara tergas maupun diam-diam bahwa dia tdk
menuntut lagi thd debitur apa-apa yg menjadi haknya.
RECHTSVERWERKING
Actio Paulina adalah hak yang dimiliki oleh
kreditor untuk mengajukan pembatalan terhadap segala perbuatan debitor yang merugikan kreditor. (1341 BW)
ACTIO PAULIANA
ACTIO PAULIANA
ACTIO PAULIANA
1341 BW
TUJUAN
MELINDUNGI HAK KREDITOR DARI PERBUATAN
HUKUM DEBITOR YG MERUGIKAN
Pengertian:
Zaakwarneming adalah suatu perbuatan
dimana seseorang dengan sukarela dan tanpa mendapat perintah, mengurus kepentingan
orang lain, dengan atau tanpa sepengetahuan orang itu.
Yang mengurus disebut zaakwarnemer atau
“gestor” dan yang punya kepentingan disebut
sebagai “dominus” .
Zaakwarneming meliputi Perbuatan nyata dan
perbuatan hukum
• Dalam sejarah hukum “onrechtmatige daad”
(perbuatan yang bertentangan dengan hukum) dalam pasal 1365 KUHPerdata diperluas
pengertiannya menjadi: membuat sesuatu atau tidak membuat sesuatu (melalaikan sesuatu) yang :
1. melanggar hak orang lain
2. bertentangan dengan kewajiban hukum dari yg melakukan perbuatan itu.
3. bertentangan dengan baik kesusilaan maupun azas- azas pergaulan kemasyarakatan mengenai kehormatan orang lain atau barang orang lain
111
Bersifat kebendaan (zakelijk).
Contohnya: tabrakan mobil, rusaknya rumah, hilangnya ongkos
barang, biaya reparasi dll
Stbl 1904 No. 241 (psl 9)
Psl 65 UU No. 1 tahun 2004
“ Kerugian”dalam psl 1365 KUHPerdata
Bersifat materil Bersifat immateril
Tidak bersifat kebendaan. Contoh: kerugian nama baik, harga diri, hilangnya
Psl 1338 KUHPerdata: Azas kebebasan
berkontrak; Isi dan macamnya.
Psl 1320 KUHPerdata: Syarat sahnya:
1. Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya; 2. Cakap untuk membuat suatu perjanjian;
3. Suatu hal tertentu; dan 4. Suatu sebab yang halal.
Psl 1334 (2) BW: Barang-barang yg akan
masuk hak warisan seseorang tidak boleh dijadikan obyek suatu perjanjian.
Kalau barang yang dihibahkan boleh jadi
obyek perjanjian.
Psl 1332 BW: Barang-barang yg dpt
dijadikan obyek perjanjian hanyalah barang-barang yg dapat diperdagangkan.
Syarat 1 dan 2 merupakan syarat-syarat
subyektif, karena mengenai subyek yg mengadakan perjanjian
Syarat 3 dan 4 merupakan syarat obyektif,
karena mengenai obyek perjanjian.
Kalau syarat 1 dan 2 tidak dipenuhi,
perjanjian dpt dibatalkan oleh hakim.
Kalau syarat 3 dan 4 tidak dipenuhi,
perjanjiannya batal demi hukum.
1. Pemenuhan perikatan
2. Pemenuhan perikatan dengan ganti rugi 3. Ganti kerugian
4. Pembatalan perjanjian timbal balik 5. Pembatalan dengan ganti kerugian
1. Pembayaran
2. Penawaran pembayaran tunai diikuti dg
penyimpanan atau penitipan)
3. Pembaharuan utang (novasi)
4. Perjumpaan utang (kompensasi) 5. Percampuran utang
6. Pembebasan utang
7. Musnahnya barang yang
terutang
8. Batal atau pembatalan
9. Berlakunya suatu syarat batal
10. Lewat waktu
11. Berakhirnya suatu ketetapan waktu dlm suatu perjanjian
12. Meninggalnya salah satu pihak dalam
perjanjian, misalnya: perjanjian maatschap dan perjanjian pemberian kuasa
13.Meninggalnya orang yang memberi perintah 14. Krena pernyataan pailit dalam perjanjian
maatschap
15. Adanya syarat-syarat yang membatalkan perjanjian
1. Karena pembayaran
Pembayaran setiap pemenuhan prestasi secara sukarela.
Selain debitur, menurut psl 1382 KUHPerdata, selain debitur sendiri, orang lain juga dpt
memenuhi pestasi itu (kecuali sebagaimana psl 1383 KUHPerdata)
2. Karena Penawarawan pembayaran tunai, diikuti dg
penyimpanan atau penitipan.
Disini kreditur menolak pembayaran dari Debitur dan debitur dpt melakukan pembayaran tunai
diikuti dengan penyimpanan (consignatie)
3. Karena pembaharuan utang (novasi)
Suatu perjanjian yg menghapuskan perikatan lama, tetapi pada saat yg sama menimbulkan perikatan baru yg mengganti perikatan lama 4. Perjumpaan utang (kompensasi)
Dimana dua orang saling mempunyai utang, dimana utang-utang antara mereka dihapuskan. 5. Percampuran utang
6. Pembebasan utang
Ini terjadi dimana kreditur melepaskan haknya untuk menagih hutangnya kpd
debitur
7. , 8, 9 dan 10 jelas.
Keluarga: lembaga sosial bersifat universal,
terdapat di semua lapisan dan kelompok masyarakat di dunia. Keluarga adalah
miniatur masyarakat, bangsa dan negara. Keluarga terbentuk melalui perkawinan, ikatan antara kedua orang berlainan jenis dengan tujuan membentuk keluarga. Ikatan suami istri yang didasari niat ibadah
diharapkan tumbuh berkembang menjadi keluarga (rumah tangga) bahagia kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
12 4
Pentingnya Keluarga
Lembaga Sosial
Miniatur Masyarakat
Melalui Perkawinan
1. Masa Kerajaan Islam di Indonesia
Hukum Islam sebagai hukum yang bersifat mandiri telah menjadi satu kenyataan yang hidup dalam masyarakat Indonesia. Bahwa kerajaan-kerajaan
Islam yang berdiri di Indonesia telah melaksanakan Hukum Islam dalam kekuasaannya masing-masing. Pada abad ke 13 M, Kerajaan Samudra Pasei di
Aceh Utara menganut hukum Islam Mazhab Syafi’i. Kemudian pada abad ke 15 dan 16 M di pantai
utara Jawa, terdapat Kerajaan Islam, seperti Kerajaan Demak, Jepara, Tuban, Gresik dan Ngampel.
2. Masa Penjajahan di Indonesia
Pada masa kedatangan Verenigde Oost Indische Compagnie (VOC) di Indonesia, kedudukan hukum (keluarga) Islam telah ada di masyarakat sehingga pada saat itu diakui sepenuhnya oleh penguasa VOC. Pada masa pemerintahan Belanda di Indonesia,
Belanda menghimpun hukum Islam yang disebut dengan Compendium Freiyer, mengikuti nama
penghimpunnya. Kemudian membuat kumpulan hukum perkawinan dan kewarisan Islam untuk daerah Cirebon, Semarang, dan Makasar (Bone dan Gowa). Ketika
Pada Konggres Perempuan Indonesia I pada
tanggal 22-25 Desember 1928 di Yokyakarta mengusulkan kepada Pemerintah Belanda agar segera disusun undang-undang
perkawinan, namun mengalami hambatan dan mengganggu kekompakan dalam
Pada permulaan tahun 1937 Pemerintahan
Hindia Belanda menyusun rencana
pendahuluan Ordonansi Perkawinan tercatat (onwerpordonnantie op de ingeschrevern
huwelijken) dengan pokok-pokok isinya sebagai berikut: Perkawinan berdasarkan asas monogami dan perkawinan bubar karena salah satu pihak meninggal atau menghilang selama dua tahun serta
UU No: 22 Tahun 1946: Tentang Pencatatan
Nikah, talak dan Rujuk bagi masyarakat beragama Islam.
Instruksi Menteri Agama No: 4 tahun 1946
yang ditujukan untuk Pegawai Pencatat Nikah (PPN).
Pada bulan Agustus 1950, Front Wanita dalam
Parlemen, mendesak agar Pemerintah
meninjau kembali peraturan perkawinan dan menyusun rencana undang-undang
perkawinan.
Pada tanggal 22 Desember 1973, konsep
RUU Perkawinan yang di setujui DPR menjadi Undang-Undang Perkawinan.
Tanggal 2 Januari 1974, Presiden
mengesahkan Undang-Undang tersebut dan diundangkan dalam Lembaran Negara No: 1 tahun 1974 tanggal 2 Januari 1974.
. Menurut BW
- BW tidak mengatur secara tegas mengenai defenisi perkawinan. Menurut pasal 26 BW
undang-undang memandang soal perkawinan hanya dalam hubungan perdata saja
- Perkawinan hanya merupakan ikatan lahir saja
- Tidak memasukkan unsur keagamaan secara tegas
Hrs ada kata sepakat & kemauan bebas
Azas Monogami Psl 27 KUHPerdata
Pria: 18 th, wanita: 15 th – psl 29 KUHPerdata
Masa tunggu wanita 300 hari, sejak perkawinan bubar (psl 34
KUHPerdata)
Anak2 belm dewasa,hrs ijin orang tua, (psl 35 KUHPerdata
Tidak terkena larangan kawin (psl 30 – 33 KUHPerdata
SARAT SAHNYA SUATU
Bentuk Perkawinan
MONOGAMI POLIGAMI
Dari Segi Jumlah:
1. Monogami 2. Poligami:
a. Poligini
b. Poliandri: Orang Eskimo; Orang
Markesas di Oceania, Orang Pilipina di Pulau Palawan
1. Eksogami: Berlainan suku dan ras 2. Endogami: suku dan ras yang sama 3. Homogami: Lapisan sosial yg sama
4. Heterogami: lapisan sosial yang berlainan 5. Cross Cousin: Saudara sepupu
6. Parallel Cousin: Anak dari ayah bersaudara 7. Eleutherogami: Bebas memilih jodohnya
Bentuk perkawinan
BAGI POLIGAMIS ALASAN
SELALU ADA
Larangan Perkawinan
(Ps 30, 31, 32 dan 33 BW)
Larangan Perkawinan
Setiap perjian perkawinan hrs
dibuat dg akte notaris. Berlaki
bagi ybs dan pihak ketiga
Setelah perkawinan, peranjian
perkawinan tidak boleh dirubah
Perjanjian Perkawinan dan
larangannya
Diberitahukan kpd Pegawai Catatan Sipil
Harus diumumkan oleh Pegawai C.S.
Pengumuman ditempel selama 10 hari
Pengumuman tdk boleh dilangsungkan pada
hari Minggu; Th baru, Paskah, Natal dan Mikra Nabi.
Menurut Pasal 1 UUP
- Perkawinan adalah ikatan lahir dan batin antara seorang laki-laki dan seorang
perempuan sebagai suami isteri dengan
tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa - Perkawinan tidak hanya merupakan urusan lahiriah saja tetapi juga urusan bathiniah
- Tujuan perkawinan adalah membentuk keluarga yang bahagia.
1. Memperlihatkan akte kelahiran 2. Ijin kawin
3. Akte kematian dr mereka yg hrs memberi
ijin
4. Untuk perkawinan ke-2, hrs ada akte cerai
atau akte kematian
5. Ijin bagi perwira dan militer rendahan
Yang berhak mencegah perkawinan (61-65
BW)
Bapak/ibu; kakek/nenek;
paman/bibi;wali/wali pengawas; Sdr. Laki-laki/perempuan; suami yg sudah cerai, sebelum 300 hari berlalu; kejaksaan.
a. Seluruh Ketentuan Dalam UUP Belum berlaku efektif, karena mengingat adanya PP No. 9 tahun 1975. ttg
peraturan pelaksanaan UUP tidak mengatur kedudukan harta benda, anak, hak, dan kewajiban orang tua dengan anak, serta perwalian.
b. Pasal 66 UUP yang menyatakan bahwa “ ketentuan
perkawinan dalam KUHPdt beserta dengan peraturan lain mengenai perkawinan sejauh telah diatur dalam UUP
dinyatakan tidak berlaku“ ; rasio a contrario : berarti
bahwa apabila UUP tidak mengatur hal2 tersebut, maka KUHPdt dan ketentuan perkawinan lainnya dapat
diberlakukan.
Apa hubungan antara UU No. 1
Th 1974 Dengan UU lainnya?
Perkawinan Menurut UU No. 1
Th. 1974
IKATAN LAHIR DAN BATHIN
PRIA DAN WANITA
MEMBENTUK RUMAH TANGGA
Psl 1 UU No. 1 Th 1974:
Perkawinan ialah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanita sbg suami istri dengan tujuan membentuk
keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha
Esa.
Jadi apa unsur-unsur perkawinan itu?
Psl 6 s.d. psl 12 mensyaratkan perkawinan:
1. Adanya persetujuan kedua calon mempelai
2. Adanya ijin kedua orang tua/wali bagi calon mempelai yg
belum berusia 21 tahun
3. Usia calon mempelai pria sudah mencapai 19 tahun dan
mempelai wanita mencapai 16 th
4. Antara mempelai pria dan wanita tidak dalam hubungan
darah/keluarga yg tidak boleh kawin
5. Tidak berada dlm ikatan perkawinan dengan pihak lain 6. Agama tidak melarang mereka kawin lagi untuk ketiga
kalinya setelah kawin cerai sebanyak 2 kali
7. Tidak berada dlm waktu tunggu bagi calon mempelai
wanita janda
APA SYARAT-SYARAT
MELANGSUNGKAN PERKAWINAN?
APA SYARAT-SYARAT
Mengapa ada pembatasan usia perkawinan?
Mengapa ada pembatasan usia
perkawinan?
MATANG JIWA RAGA PENGENDALIAN ANGKA KELAHIRAN
Boleh Nikah Dibawah Usia?
Psl 8 UU No. 1 Th 1974 melarang
perkawinan antara pria dan wanita yang memiliki hubungan darah/keluarga.
Larangan kawin karena ada hubungan
darah/keluarga jug ada dalam
agama/aturan lain, termasuk dalam hukum adat.
Psl 3 UU No. 1 Th 1974 mengandung azas
monogami. Tapi pengadilan dapat memberi ijin kpd seorang suami untuk beristri lebih dari seorang apabila dikehendaki oleh
pihak-pihak yang bersangkutan dan dengan ijin dari pengadilan.
Ijin untuk poligami harus diajukan tertulis
kepada pengadilan di daerah tempat tinggal pemohon.
AZAS MONOGAMI DALAM UU
PERKAWINAN
ALASAN P0LIGAMI
(PSL 4 UU NO. 1 TH 1974 JO PP NO. 9 TH 1975)
15 6
ISTRI TIDAK DAPAT MENJALANKAN KEWAJIBANNYA SEBAGAI ISTRI
ISTRI MENDAPAT CACAT BADAN ATAU MEMILIKI PENYAKIT YG TIDAK BISA DISEMBUHKAN
SYARAT POLIGAMI
(psl 5 (1) UU No. 1 Tahun 1974)
Adanya jaminan bahwa suami akan berlaku adil Kepada istri dan anak-anaknya
15 7
Adanya persetujuan dari istri/stri-istri