MASALAH :
UPAYA YANG DILAKUKAN : KESIMPULAN:
REFERENSI:
http://pastiindonesia.org/2016/08/merdeka-hanya-di-rasakan-seputaran-pulau-jawa-untuk-papua-adalah-merdeka/
Merdeka Hanya Di Rasakan
Jakarta, PASTI Indonesia – Indonesia memasuki usia yang ke 71, untuk seorang Manusia mungkin itu adalah sebuah usai yang matang, Namun untuk ukuran sebuah Negara, kita masih tergolong Negara yang baru mau beranjak Dewasa. Dimana Kedewasaan itu sendiri masih menjadi ujian serius bagi Negara ini, yang sangat mudah dan rendah di pecah belah hanya karena perbedaan Pandangan, Suku maupun Ras.
Kemerdekaan itu sendiri tentunya memiliki Makna mendalam bagi Seluruh Lapisan Masyarakat Indonesia, selain terlepas dari Penjajahan, kemerdekaan itu sendiri saat ini lebih dirasakan sebagai kemerataan Pembangunan, pemerataan kesejahteraan, maupun keadilan Hukum dan keadilan sosial,namun sayangnya perwujudan dari kemerdekaan itu masih Sebatas Retorika bagi Masyarakat yang berada di luar Pulau Jawa, Utamanya mereka yang berada di barisan terluar Republik ini, mereka yang hidup di daerah perbatasan maupun Indonesia bagian Timur, salahsatunya Papua. Papua yang dimana hingga detik ini masih dipandang sebagai wilayah paling tertinggal pembangunannya se Indonesia, dengan akses untuk beberapa wilayahnya yang masih sulit di jangka serta rentan dengan Konflik.
Merdeka sendiri tentu memilik arti berbeda bagi Masyarakat Papua, Merdeka yang dirasakan saat ini hanya sebatas Kenikmatan Pembagunan dan kesejahteraan bagi segelintir orang. lebih tepatnya Merdeka disana itu lebih menunjuk pada Mer(d)eka (dibaca : Mereka – RED). Mer(d)eka yang di maksud disini menunjuk pada para Pejabat Daerah yang menikmati anggaran Pembangunan untuk diri,keluarga dan kolega mereka, serta Mengumpulkan kekayaan dengan memanipulasi anggaran pembangunan yang seharusnya di nikmati oleh Masyarakat. Mer(d)eka yang dimaksud disini adalah Kemerdekaan yang dinikmati Mereka yang sudah Melakukan tindakan Korupsi Dana Anggaran namun dapat hidup nyaman dan nikmat tanpa tersentuh Hukum, dan bahkan Hukum sendiri terkesan melindungin Mereka. Dan beberapa diantara Mer(d)eka
itu adalah ;
Mohammad Uswanas, Bupati Fakfak. Kemerdekaan seutuhnya dirasakan sekali oleh orang ini, terlapor Korupsi Pengadaan Alkes untuk RSUD Fakfak yang di laporkan pada Tahun 2012, serta Mark up Sound Sytem dan Dana Hibah yang di laporkan tahun ini (2016). Walau semua bukti sudah lengkap dan Valid, Mohammad Uswanas berserta Koleganya sampai detik ini masih Aman tentram, untuk Kasus Pengadaan Alkesnya sendiri Adem Ayem di Polda Papua Barat, dan Untuk Kasus SoundSystemnya dan Dana Hibahnya di Jamin dengan Aman oleh Kajari Fakfak, Rilke Jeffri Huwae dengan Memo untuk menghentikan Kasus ini. Sungguh sangat merdeka Bukan? Mocha(Mohammad Uswanas) berserta kaki tangannya.
Raya, Demianus Kyeuw-Kyeuw masih santai melenggos dengan tenang dan tanpa beban, terlapor Kasus Korupsi APBD Kab Mamberamo Raya hampir 300 Milyard serta penghilangan Nyawa 17 warga Mamberamo Raya. Kemerdekaan seutuhnya menaungi Koruptor ini, Untuk Kasus penghilangan Nyawa 17 Warga Mamberamo Raya ini, Polda Papua sendiri menganggapnya sebagai kecelakaan, tanpa ada pengusutan mendalam. dan sesuatu yang luar biasa bukan hanya lahir di Polda Papua, Namun dari Kajati Papua, walau sudah ada surat dari KPK untuk penindakkan serta Surat dari Kejaksaan Agung terkait Korupsi APBD Kab Mamberamo Raya ini, Kajati Papua bisa dengan Santai tidak pernah memanggil,memeriksa maupun menahan yang bersangkutan.
Thomas Ondy, Bupati Biak Numfor. Mantan Bendahara Harian Mamberamo Raya,Bekas Orang Kepercayaan Demianus Kyeuw-Kyeuw. Terlapor Korupsi APBD Kab Mamberamo Raya ini Punya kemerdekaan yang luar biasa, walau sudah buat pengakuan dan mengakui melakukan penyelewengan Anggaran APBD Kab Mamberamo, Hukum tidak dapat menyentuh orang ini. Surat dari KPK dan Kejaksaan Agung kepada Kajati Papua untuk menindak pelaku, namun oleh Kajati Papua dianggap angin lalu. Selain itu kasus kekerasan pemukulan terhadap wartawan juga menguap begitu saja di Polda Papua. Luar biasa, kemerdekaan Mutlak dimiliki oleh Thomas Ondy, tentu tidak lepas dari peran serta berbagai Pihak yang “mengamankan”, Ondy sendiri merasa besar kepala karena Kapolri Saat ini adalah sahabat kental-nya. Saking besar kepalanya, beberapa hari lalu,tepatnya 15 Agustus 2016 Thomas Ondy berani mengeluarkan pernyataan Ancaman Kekerasan dan Pembunuhan terhadap Alvarez Kapisa,Penggiat Anti Korupsi yang selalu menyoroti Kasus korupsinya. Kemerdekaan yang benar-benar Mutlak Untuk Ondy, Aman dari Penindakkan terhadap Korupsi yang dilakukannya, Aman dari semua Laporan Kekerasan yang pernah dilakukannya, serta semakin leluasa melakukan ancaman maupun teror terhadap siapa saja yang tidak disukainya.
Pidana Pemalsuannya, dengan tangkas di SP3 Polda Papua Barat, tanpa dasar yang cukup. Matias Sendiri dengan Nyaman dan Aman dapat mengintimidasi dan kriminalisasi Penggiat Anti Korupsi kaimana, Mudasir Bogra dikarenakan yang bersangkutan merasa sangat terganggu atas fakta-fakta yang diungkapkan oleh Mudasir Bogra. Luar biasa….
Miris Sekali bukan, Kemerdekaan dirasakan Segenap Masyarakat di Pulau Jawa dan sekitarnya, dan disisilain kemerdekaan itu hanya dirasakan Para Pengemplang Anggaran untuk hidup nyaman dan Sejahtera. Hal Seperti ini juga yang di takutkan oleh Pendiri Negara ini, yakni Presiden Soekarno, Yakni Penjajahan Oleh Bangsa Sendiri, dan seperti itulah yang terjadi di Papua Sana, Masyarakat di Jajah sendiri oleh Para Pejabat Daerah yang Korup, yang menjadikan diri mereka sebagai Raja-Raja Kecil di Daerah dan tidak pernah tersentuh oleh Hukum.
Sebagaimana Jiwa Kemerdekaan Indonesia ke-71 Tahunnya, sepatutnya Hukum tidak lagi hanya Tajam kebawah Namun amat sanggat Tumpuln ke Atas! Penguasa Republik Saat ini, Presiden Ke-7, Bapak Joko Widodo yang terkenal dengan Jargon ” Kerja Kerja dan Kerja” Sepatutnya harus berani lebih Tegas dan Benar-benar bekerja untuk Masyarakat, terutama di Papua sana. Citra Kemerdekaan harus dirasakan segenap Masyarakat dari Sabang Sampai Merauke, Tidak hanya sebatas Masyarakat Pulau Jawa dan sekitarnya, namun di daerah terluar sana Merdeka itu hanya dirasakan Mer(d)eka yang hidup diatas penderitaan Masyarakat.