• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Topologi Fiber Optik Dalam ISP Di PT. Supra Primatama Nusantara (BIZNET)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisa Topologi Fiber Optik Dalam ISP Di PT. Supra Primatama Nusantara (BIZNET)"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebutuhan akan komunikasi data antara dua komputer atau lebih dewasa ini

semakin meningkat baik dalam kegiatan bisnis maupun pendidikan. Komunikasi data

ini dapat diwujudkan dalam suatu jaringan komputer yang dapat menghubungkan

satu komputer dengan komputer lainnya. Dengan menerapkan jaringan komputer di

suatu instansi baik untuk keperluan bisnis maupun pendidikan, dipercaya dapat

meningkatkan kinerja instansi tersebut maupun untuk mengefektifkan kerja dalam

usaha untuk meningkatkan profit bisnis yang sedang dijalankan. Pengetahuan tentang jaringan komputer menjadi hal yang diperlukan untuk mencapai tujuan diatas.

Suatu komunikasi dikatakan berhasil atau sukses apabila dapat memuat

informasi yang banyak dalam sekali pengiriman perdetiknya dan jarak yang dapat

ditempuh oleh sinyal tersebut sehingga sinyal dapat diterima sesuai dengan terkirim.

Fiber optik merupakan salah satu alternatif sebagai media transmisi komunikasi yang cukup handal, karena memiliki keunggulan dibanding media lainnya. Keunggulannya

antara lain menyediakan bandwidth yang besar dengan akses yang cepat, tidak dipengaruhi interferensi gelombang elektromagnetik, bebas korosi dan menyediakan

(2)

kelihatannya masih belum memungkinkan bagi fiber. Alasannya adalah usaha multimedia belum bisa menjamin customer akan keuntungan maksimal fiber dan ternyata biaya instalasi fiber masih sangat mahal.

Pada tahun 1970-an, perusahaan telepon dan TV kabel menyadari akan

keuntungan dari menggantikan kabel metalik dengan fiber optik. Dengan strategi ini, dikonstruksikan sebuah jaringan yang biaya instalasi dari fiber optik dibagikan ke banyak pemakai. Selanjutnya, seiring dengan kemajuan teknologi, perusahaan

perusahaan mulai beralih ke Fiber To The Home (FTTH).

Maka dari itu, dijelaskan untuk memaparkan analisis jaringan teknologi fiber

optik di PT. Supra Primatama Nusantara dan penjelasan arsitektur jaringannya untuk

memenuhi salah satu prasyarat mata kuliah Kerja Praktek.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa

hal dengan sebagai berikut :

1. Apa kelemahan dari teknologi fiber optik ?

2. Apa yang menjadi kendala pada saat yang terjadi dalam perusahaan provider

internet PT. Supra Primatama Nusantara ?

3. Kelemahan dari single mode yang digunakan oleh PT. Supra Primatama Nusantara untuk teknologi fiber optik nya ?

(3)

1.3 Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud

Maksud yang dibahas dalam analisis ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk membantu memahami memahami media transmisi, khususnya fiber

optik.

2. Untuk dapat menjadi referensi pengambilan keputusan pemilihan media

transmisi pada jaringan komputer.

1.3.2 Tujuan

Adapun tujuan yang akan dicapai pada analisis ini, yaitu :

1. Memberi penjelasan mengenai media transmisi, khususnya fiber optik. 2. Memberi informasi skema kerja fiber optik sebagai media transmisi.

3. Memperdalam dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang di dapat pada

mata kuliah yang ada dan diimplementasikan pada dunia kerja yang nyata.

1.4 Batasan Masalah

Pembahasan permasalahan diharapkan tidak menyimpang dari pokok

permasalahan, sehingga dalam penyelesaian masalah ini akan dibatasi pada beberapa

hal berikut ini :

1. Pada media transmisi yang digunakan PT. Supra Primatama Nusantara adalah

dengan menggunakan teknologi jaringan fiber optik.

2. Pengenalan fiber optik sebagai interkoneksi LAN, MAN, WAN.

3. Masalah yang dihadapi dalam koneksi FTTH menggunakan teknologi jaringan

(4)

4. Peralatan yang digunakan PT. Supra Primatama Nusantara sebagai

pendukung teknologi jaringan fiber optik.

5. Implementasi perangkat CISCO dalam teknologi jaringan fiber optik. 1.5 Metode Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan selama Kerja Praktek adalah sebagai

berikut :

1. Metode Observasi

Selama observasi dilakukan secara langsung ke PT. Supra Primatama

Nusantara.

2. Metode Studi Literatur

Mempelajari bahan-bahan pustaka dan referensi e-book yang berkaitan dengan topik yang mengenai tentang media transmisi khususnya teknologi jaringan

fiber optik pada PT. Supra Primatama Nusantara. 1.6 Sistematika Penulisan

Laporan Kerja Praktek ini akan dibagi dalam empat bab. Gambaran

masing-masing bab akan dijelaskan di bawah ini.

Bab I Pendahuluan

Bab ini memuat uraian-uraian yang berhubungan dengan Latar Belakang, Perumusan

Masalah, Maksud dan Tujuan, Batasan Masalah, Metode Penelitian, dan Sistematika

(5)

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab ini dijelaskan tentang sejarah perusahaan, Logo Perusahaan, Badan Hukum

Perusahaan, Struktur Organisasi dan Job Description beserta landasan teori yang mengenai teknologi jaringan fiber optik.

Bab III Pembahasan

Bab ini dijelaskan tentang cara kerja teknologi jaringan fiber optik yang digunakan di PT. Supra Primatama Nusantara.

Bab IV Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi kesimpulan pada teknologi fiber optik yang digunakan pada PT. Supra Primatama Nusantara, serta saran untuk memperbaiki sistem pada teknologi jaringan

(6)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profil Tempat Kerja Praktek

Biznet Networks merupakan penyelenggara jaringan terkemuka di Indonesia,

yang telah menyediakan jaringan fiber optik untuk jaringan terhandal dan kemampuan terbaik di pasar saat ini. Pada Biznet Networks sudah menggunakan

beberapa teknologi seperti Metro Ethernet dan Metro FTTH (Fiber To The Home). Biznet sendiri telah menggelar ribuan kilometer kabel Fiber Optik di beberapa kota besar di Indonesia sejak tahun 2005.

2.1.1 Sejarah Instansi

Untuk sejarah Perusahaan Biznet Networks berdiri pada tahun 2000 sebagai

ISP (Internet Service Provider) dan fokus kepada corporate / business market. Dan pada tahun 2005, Biznet Networks mulai membuat pembangunan fiber optik untuk pertama kalinya tempatnya di Sudirman dengan sebutan Ring Sudirman yaitu sejauh

10 km. Untuk tahun 2006, pembangunan jaringan fiber optik sudah untuk wilayah CBD area yaitu Thamrin, Gatot Subroto, dan Simatupang. Untuk tahun 2008, Biznet

Networks mulai memasuki pasar retail dengan brand max3 sebagai produk lifestyle

(7)

menggelar ribuan Km kabel fiber optik, dengan 4 Kantor Cabang di Karawang, Bandung, Surabaya, dan Bali dengan total karyawan sejumlah 232 orang.

2.1.1.1 Visi dan Misi

Sebagai Perusahaan yang sudah berdiri sejak lama pasti mempunyai visi dan

misi yang dibuat, untuk sebagai pedoman dan mencapai kinerja yang professional.

Adapaun visi dan misi Perusahaan Biznet Networks sebagai berikut :

Visi :

Menjadi penyelenggara telekomunikasi terkemuka di Indonesia dengan

memberikan jaringan dengan kemampuan tinggi, customer care yang ramah dan inovasi layanan dengan menggunakan teknologi terkini.

Misi :

1. Biznet adalah badan usaha yang fokus di bisnis telekomunikasi dan

multimedia.

2. Biznet memiliki komitmen untuk membangun infrastruktur modern untuk menunjang penduduk Indonesia, bisnis dan pendidikan.

3. Biznet akan menyediakan layanan dan teknologi mutakhir kepada penduduk

(8)

2.1.1.2 Biznet Development 2009

Biznet telah melakukan banyak pengembangan pembangunan jaringan fiber

optik pada tahun 2009, yaitu :

1. Biznet terus mengembangkan jaringannya di Jakarta, Bali, Bandung, dan

Surabaya.

2. Telah bekerjasama dengan Indosat dan XL untuk memperluas cakupan area.

3. Biznet Powered Building telah menjangkau lebih dari 300 gedung.

4. Biznet InterCity telah menyelesaikan proyek instalasi kabel Karawang – Bandung mencapai 120 KM.

5. Menerapkan Creative Marketing Campaign untuk SMB company : “ The

Faster Your Internet Connection,The Smoother Your Business Becomes

6. Perencanaan pembangunan Biznet Technovillage sebagai inovasi terbaru untuk office area dan data center.

2.1.1.3 Biznet Product and Services

Biznet mempunyai berbagai produk dan layanan tersendiri untuk

telekomunikasi, yaitu :

(9)

b. Internet Service 1. Dedicated Line 2. MetroNET 3. Max3

c. Hosting Service

1. Data Center 2. Dedicated Server 3. Managed Service d. Voice Service

1. Max3 Phone

2.1.2 Logo Instansi

Seperti pada Perusahaan / Instansi-instansi yang memiliki logo tersendiri

untuk membedakan dengan yang lainnya. Pada Perusahaan Biznet Networks itu

sendiri mempunyai logo yang khusus seperti pada gambar 2.1 di bawah ini :

(10)

2.1.3 Badan Hukum Instansi

Badan Hukum pada Perusahaan Biznet Networks adalah sebagai berikut :

1. IJIN PENYELENGGARAAN JASA INTERNET, No.222 / DIRJEN / 2000,

tertanggal 10 November 2000.

2. IJIN PENYELENGGARAAN INTERNET TELEPON UNTUK

KEPERLUAN PUBLIK, No. 172 / DIRJEN / 2007 untuk daerah operasi

Jakarta, Surabaya, dan Medan.

3. IJIN PENYELENGGARAAN JARINGAN TETAP TERTUTUP, No. 316 /

KEP / M.KOMINFO / 7 / 2007.

4. IJIN PENYELENGGARAAN NETWORK ACCESS PROVIDER, No. 91 / DIRJEN / 2008.

5. IJIN PRINSIP JARINGAN TETAP PAKET SWITCH.

2.1.4 Struktur Organisasi dan Job Description

2.1.4.1 Struktur Organisasi

Struktur organisasi pada Perusahaan Biznet Networks dapat digambarkan

(11)
(12)

2.1.4.2 Job Description

Berikut ini masing-masing dari job deskripsi yang ada pada struktur

organisasi diatas adalah :

1. Presiden Direktur

Bertugas sebagai pemimpin utama di Perusahaan Biznet Networks.

2. Finance Direktur

Bertugas sebagai menangani seluruh masalah financial atau keuangan pada perusahaan.

3. Operational Direktur

Bertugas sebagai menangani seluruh masalah operasional pada perusahaan.

4. Engineering Direktur

Bertugas sebagai menangani seluruh engineering-engineering pada perusahaan.

5. Commercial Direktur

Bertugas sebagai menangani seluruh masalah yang komersil pada perusahaan.

6. Human Capital and Complience Direktur

Bertugas sebagai menagani seluruh masalah karyawan pada perusahaan.

7. VP Finance

Bertugas sebagai mengapprove seluruh keuangan pada perusahaan.

8. Finance Manager

(13)

9. Revenue Assurance Manager

Bertugas sebagai mengatur dan menerima uang yang masuk pada perusahaan.

10. Account Payable Manager

Bertugas sebagai mengatur dan menerima vendor yang masuk pada perusahaan.

11. VP Data Center

Bertugas sebagai mengapprove seluruh data center yang ada pada perusahaan.

12. Facilities Manager

Bertugas sebagai mengatur seluruh fasilitas yang ada pada perusahaan.

13. Hosting Manager

Bertugas sebagai mengatur semua hosting-hosting yang ada pada perusahaan.

14. Information System Manager

Bertugas sebagai mengatur seluruh informasi pada sistem data center internal yang ada pada perusahaan.

15. VP Operation

Bertugas sebagai mengapprove seluruh operasi yang ada dalam perusahaan.

16. Customer Relation Manager

Bertugas sebagai menangani secara keseluruhan customer care yang ada dalam perusahaan.

17. Property Relation Manager

Bertugas sebagai menangani secara keseluruhan kalau ada kerjasama gedung

(14)

18. Store Manager (max3)

Bertugas sebagai menangani bagian untuk membuat voucher yang dikhususkan pada max3.

19. VP Network

Bertugas sebagai mengapprove seluruh jaringan yang akan dibangun untuk memperluas area.

20. Engineering Lab. Manager

Bertugas sebagai megecek keseluruhan website, content, dan jalur-jalur untuk

maintenance semua.

21. Internet Network Manager

Bertugas sebagai menangani seluruh jaringan internet yang ada pada

perusahaan.

22. Transmission Network Manager

Bertugas sebagai menangani seluruh jalur-jalur branch yang sudah dibangun oleh perusahaan.

23. Project Manager InearCity

Bertugas sebagai menangani seluruh backbone local yang ada dalam perusahaan.

24. Project Manager InterCity

(15)

25. Project Manager FTTH

Bertugas sebagai menangani seluruh distribusi kabel fiber optik yang ada pada jalan.

26. Provisioning Manager

Bertugas sebagai menangani seluruh peraturan untuk pegiriman untuk

maintenance dan mengatur distribusi untuk ke dalam gedung, apartemen, dan lain-lain.

27. Sipil Manager

Bertugas sebagai menangani bagian untuk memasang kabel fiber optik di jalan, dalam gedung, apartemen, dan lain-lain.

28. VP Multimedia

Bertugas sebagai mengapprove keseluruhan multimedia yang ada pada perusahaan.

29. IPTV Content Manager

Bertugas sebagai menangani semua IPTV Content yang ada pada perusahaan. 30. IPTV Content Video Manager

Bertugas sebagai menangani semua IPTV Content yang berupa video yang ada pada perusahaan.

31. IPTV Content Web Manager

(16)

32. VP Marketing Strategy and Support

Bertugas sebagai mengapprove dan memberi kebijakan atau kewenangan untuk dibuat peraturan kepada seluruh marketing yang ada pada perusahaan.

33. Corporate Communication Manager

Bertugas sebagai menangani dan membuat multimedia, radio, dan news dari perusahaan yang akan disebar ke seluruh masyarakat atau pelanggan.

34. Creative Manager

Bertugas sebagai menangani dan membuat segala macam marchendise yang berkaitan dengan perusahaan untuk diberikan kepada pelanggan.

35. Promotion Manager

Bertugas sebagai menangani segala macam pembuatan umbul-umbul yang

ada di jalan dan pengadaan roadshow untuk mempromosikan semua yang dijual oleh perusahaan.

36. VP Regional JABODETABEK

Bertugas sebagai mengapprove menangani keseluruhan data tentang fiber

optik yang ada pada wilayah JABODETABEK.

37. Carrier Relation Manager

Bertugas sebagai menangani sebuah kerjasama dengan ISP lain dengan tujuan

dapat memberikan keuntungan serta memperluas cakupan wilayah yang

(17)

38. Enterprise Sales Manager

Bertugas sebagai menangani seluruh penjualan oil maining, batubara, dan lain-lain.

39. Branch Manager JakPus, JakUt, JakSel, Karawang, Bandung, Surabaya, dan Bali

Bertugas sebagai menangani keseluruhan sales yang ditempatkan di Kantor

Pusat dan cabang-cabangnya .

40. Inside Sales Manager

Bertugas sebagai menangani segala penampung kritik dan saran serta

menerima pendaftaran untuk pelanggan yang sudah tetap maupun yang baru

akan jadi pelanggan yang tetap.

41. Corporate Secretary

Bertugas sebagai mengapprove dan menangani sebuah kerjasama legal, SLA,

dan workorder.

42. Legal Manager

Bertugas sebagai menangani legalitas yang sudah ditetapkan oleh perusahaan

Biznet Networks dengan perusahaan lain.

43. VP Human Capital

(18)

44. Human Resources Development (HRD)

Bertugas sebagai menangani suatu audit seluruh divisi yang ada pada

Perusahaan Biznet Networks.

45. Internal Audit

Bertugas sebagai menangani suatu audit seluruh divisi secara intern yang ada pada Perusahaan Biznet Networks.

2.2 Landasan Teori

Komunikasi dapatlah diartikan pentransferan informasi dari satu pihak ke

pihak yang lain. Transfer informasi ini dilakukan dengan memodulasikan informasi

pada gelombang elektromagnetik yang bertindak sebagai pembawa (carrier) sinyal informasi tersebut. Selanjutnya setelah tiba di tujuan, maka untuk memperoleh

informasi yang asli dilakukan demodulasi [1].

Sebagian besar jaringan telekomunikasi pita lebar masih memakai kawat

tembaga pilin (Digital Subscriber / DSL) atau kabel coaxial sebagai media transmisi tetap jaringan telekomunikasi. Saat ini, perusahaan telekomunikasi sedang

menyesuaikan jaringannya untuk mentransmisikan data, suara, video, internet, TV

dan layanan telepon lebih dari satu jaringan. Konvergensi ini mengarah kepada

peningkatan substansial permintaan bandwidth. Layanan jaringan yang ada saat ini tidak mampu untuk mempertahankan peningkatan bandwidth lebih besar sehingga akibatnya teknologi berkecepatan dan multimedia yang tinggi belum dapat dibuat

(19)

Di sisi lain layanan jaringan optik, dapat menawarkan bandwidth yang lebih tinggi dari teknologi lama dan dapat mendukung berbagai layanan kapasitas besar

secara bersamaan. Beberapa jenis serat optik berdasarkan tempat tujuan implementasi

yang ada, yaitu : serat sampai ke rumah-rumah (FTTH) atau serat sampai ke

gedung-gedung (FTTB), fiber to the curb (FTTC) membawa serat ke operator node yang dekat dengan pengguna. Beberapa akronim FTTx bakal sering dijumpai sesuai

implementasi.

Teknologi fiber merupakan media yang tidak diragukan untuk menyediakan

bandwidth yang besar, tidak dipengaruhi interferensi gelombang elektromagnetik, bebas korosi dan menyediakan rugi-rugi minimal untuk transportasi data. Sekarang

ini kebanyakan dari backbone jaringan telah dikonstruksikan dengan fiber optik tetapi hubungan terakhir ke rumah tangga kelihatannya tidak mungkin bagi fiber. Alasan utama untuk ini adalah usaha multimedia belum matang untuk menjamin bahwa

kenyataan yang ada membutuhkan hubungan yang haus akan bandwidth. Alasan lain adalah bahwa instalasi fiber kelihatan sebagai usaha yang mahal yang tidak dapat digantikan.

Akan tetapi instalasi teknologi FTTH akan mengembangkan industri

multimedia, untuk kemudian FTTH akan ada kemungkinan untuk menyampaikan

layanan multimedia seperti HDTV, download musik dan video. Ini akan mempunyai dampak yang besar dalam dunia ekonomi dan akan menyaksikan bentuk baru yang

(20)

menghasilkan keuntungan baru untuk meningkatkan transfer data,dan dapat menutupi biaya instalasi dari jaringan FTTH awal yang cukup besar.

2.2.1 Definisi Jaringan

Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan

lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan [2]. Informasi dan data bergerak melalui

kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer

dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama sama menggunakan hardware atau software yang terhubung dengan jaringan. Setiap komputer, printer atau peripheral yang terhubung dengan jaringan disebut node. Sebuah jaringan komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau hanyalah ingin memanfaatkan sebuah perangkat komputer yang harus dipakai

bersama. Untuk mengerjakan beberapa proses tanpa banyak membuang waktu

kosong dibuatlah proses beruntun (Batch Processing), sehingga beberapa program bisa dijalankan dalam sebuah komputer dengan kaidah antrian.

Di tahun 1950-an ketika jenis komputer mulai membesar sampai terciptanya

(21)

ditemukan konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama

TSS (Time Sharing System), maka untuk pertama kali bentuk jaringan (network) komputer diaplikasikan. Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung secara seri ke

sebuah host komputer. Dalam proses TSS mulai nampak perpaduan teknologi komputer dan teknologi komunikasi yang pada awalnya berkembang sendiri-sendiri.

Gambar 2.3 Jaringan Komputer Model TSS

Memasuki tahun 1970-an, setelah beban pekerjaan bertambah banyak dan

harga perangkat komputer besar mulai terasa sangat mahal, maka mulailah digunakan

konsep proses distribusi (Distributed Processing). Seperti pada gambar 2.4 dibawah ini , dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri di

setiap host komputer. Dalam proses distribusi sudah mutlak diperlukan perpaduan yang mendalam antara teknologi komputer dan telekomunikasi, karena selain proses

(22)

Gambar 2.4 Jaringan Komputer Model Distributed Processing

Selanjutnya ketika harga-harga komputer kecil sudah mulai menurun dan

konsep proses distribusi sudah matang, maka penggunaan komputer dan jaringannya

sudah mulai beragam dari mulai menangani proses bersama maupun komunikasi

antar komputer (Peer to Peer System) saja tanpa melalui komputer pusat. Untuk itu mulailah berkembang teknologi jaringan lokal yang dikenal dengan sebutan LAN.

Demikian pula ketika internet mulai diperkenalkan, maka sebagian besar LAN yang

berdiri sendiri mulai berhubungan dan terbentuklah jaringan raksasa WAN [3].

2.2.3 Jenis Jaringan Komputer

Secara umum jaringan komputer dibagi atas lima jenis, yaitu :

1. Local Area Network (LAN)

(23)

seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan

workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumber daya (misalnya printer) dan saling bertukar informasi.

2. Metropolitan Area Network (MAN)

Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan

LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan

atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau

umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan

jaringan televisi kabel.

3. Wide Area Network (WAN)

Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan

mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi)

pemakai.

4. Internet

Sebenarnya terdapat banyak jaringan di dunia ini, seringkali menggunakan

perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda. Orang yang terhubung ke

(24)

ke jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang

seringkali tidak compatible dan berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini diperlukan sebuah mesin yang dibuat disebut gateway guna melakukan hubungan dan melaksanakan terjemahan yang diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkat

lunaknya. Kumpulan jaringan yang interkoneksi inilah yang disebut internet.

5. Jaringan Tanpa Kabel

Jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap komunikasi yang tidak

bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya orang yang ingin

mendapat informasi atau melakukan komunikasi walaupun sedang berada diatas

mobil atau pesawat terbang, maka seharusnya jaringan tanpa kabel diperlukan karena

koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat. Saat ini jaringan

tanpa kabel sudah marak digunakan dengan memanfaatkan jasa satelit dan mampu

memberikan kecepatan akses yang lebih cepat dibandingkan dengan jaringan yang

menggunakan kabel.

2.2.4 Topologi Jaringan Komputer

Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan

komputer lainnya sehingga membentuk jaringan [4]. Cara yang saat ini banyak

(25)

1. Topologi Bus

Gambar 2.5 Topologi BUS

Topologi Bus terlihat pada skema di atas. Terdapat keuntungan dan kerugian dari tipe ini yaitu :

Keuntungan :

1. Hemat kabel

2. Layout kabel sederhana 3. Mudah dikembangkan

Kerugian :

1. Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil

2. Kepadatan lalu lintas

(26)

2. Topologi Token RING

Gambar 2.6 Topologi Token RING

Topologi Token RING terlihat pada gambar diatas. Metode Token RING

(sering disebut dengan ring) adalah cara menghubungkan komputer sehingga berbentuk ring (lingkaran). Setiap simpul mempunyai tingkatan yang sama. Jaringan akan disebut sebagai loop, data dikirimkan ke setiap simpul dan setiap informasi yang diterima simpul diperiksa alamatnya apakah data itu untuknya atau bukan. Terdapat

keuntungan dan kerugian dari tipe ini, yaitu :

Keuntungan :

1. Hemat kabel

Kerugian :

1. Peka terhadap kesalahan

(27)

3. Topologi STAR

Gambar 2.7 Topologi STAR

Merupakan kontrol terpusat, semua link harus melewati pusat yang menyalurkan data tersebut ke semua simpul atau client yang dipilihnya. Simpul pusat dinamakan stasiun primer atau server dan lainnya dinamakan stasiun sekunder atau

client/server. Setelah hubungan jaringan dimulai oleh server maka setiap client server

sewaktu-waktu dapat menggunakan hubungan jaringan tersebut tanpa menunggu

perintah dari server. Terdapat keuntungan dan kerugian dari tipe ini, yaitu : Keuntungan :

1. Paling fleksibel

2. Pemasangan atau perubahan stasiun sangat mudah dan tidak menggangu

bagian jaringan lain.

(28)

4. Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan atau kerusakan

5. Kemudahan pengelolaan jaringan

Kerugian :

1. Boros kabel

2. Perlu penanganan khusus

3. Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis 4. Topologi Peer to Peer Network

Peer artinya rekan sekerja. Peer to peer network adalah jaringan komputer yang terdiri dari beberapa komputer (biasanya tidak lebih dari 10 komputer dengan

1-2 printer). Dalam sistem jaringan ini yang diutamakan adalah penggunaan program, data dan printer secara bersama-sama.

Sistem jaringan ini juga dapat dipakai di rumah. Pemakai komputer yang

memiliki komputer ‘kuno’, misalnya AT, dan ingin membeli komputer baru,

katakanlah Pentium II, tidak perlu membuang komputer lamanya. Ia cukup memasang network card di kedua komputernya kemudian dihubungkan dengan kabel yang khusus digunakan untuk sistem jaringan. Dibandingkan dengan ketiga cara

diatas, sistem jaringan ini lebih sederhana sehingga lebih mudah dipelajari dan

dipakai [5].

2.2.5 Definisi ISP ( Internet Service Provider)

(29)

identik dengan jaringan telepon, karena dulu ISP menjual koneksi atau access internet melalui jaringan telepon [6].

2.2.6 Tipe Layanan Pada ISP

Tipe layanan dari ISP biasanya dapat di kategorikan menjadi 2 bagian, yaitu :

1. Dial on demand internet

Dial on demand ini adalah layanan internet dimana pelanggan tidak terkoneksi secara terus menerus ke internet. Pelanggan akan dibebani biaya berdasarkan lamanya

mereka terkoneksi ke internet. Contoh layanan internet dial on demand adalah : layanan-layanan dial up dari ISP lain, dan juga beberapa layanan dari ISP wireless local.

2. Dedicated internet

Pelanggan yang menggunakan dedicated internet akan terhubung terus dengan internet 24/7. Sistem pembayaran dari layanan ini juga biasanya dilakukan per bulan

dimana pelanggan akan membayar sesuai dengan paket yang ditawarkan, baik selama

sebulan tersebut pengguna memang benar menggunakan internet 24 jam penuh atau

tidak. Sistem dedicated ini biasanya mahal, dan biasanya untuk menekan biaya langganan, ISP memberikan beberapa metode untuk menekan harga misalnya dengan

(30)

2.2.7 Media yang digunakan ISP

Bahwa untuk dapat melakukan koneksi ke suatu jaringan maka kita perlu

suatu media perantara. Media koneksi yang paling umum digunakan oleh ISP

menggunakan :

1. Wire (kabel)

Kabel telepon, kabel coaxial, kabel fiber optik, kabel listrik, kabel UTP. 2. Wireless

Tidak menggunakan banyak kabel. Kabel tetap digunakan namun sebagian

besar jalur koneksi menggunakan frekuensi. Biasanya menggunakan frekuensi yang

dibebaskan penggunaannya di setiap negara. Di Indonesia, frekuensi yang bebas

digunakan adalah frekuensi 2,4 Ghz. Jadi, dari pelanggan akan menggunaka radio

wireless dengan frekuensi 2,4 Ghz untuk berhubungan dengan ISP mereka. 2.2.8 Sejarah Perkembangan Fiber Optik

Pada tahun 1880 Alexander Graham Bell menciptakan sebuah sistem

komunikasi cahaya yang disebut photo-phone dengan menggunakan cahaya matahari yang dipantulkan dari sebuah cermin suara termodulasi tipis untuk membawa

percakapan. Photo-phone tidak pernah mencapai sukses komersial, walaupun sistem tersebut bekerja cukup baik. Berikut adalah beberapa tahap sejarah perkembangan

(31)

1. Generasi Pertama (mulai tahun 1970)

Sistem masih sederhana dan menjadi dasar bagi sistem generasi berikutnya

terdiri dari :

Encoding : Mengubah input (misal suara) menjadi sinyal listrik.

Transmitter : mengubah sinyal listrik menjadi gelombang cahaya termodulasi, berupa LED dengan panjang gelombang 0,87 µm.

Serat Silika : Sebagai pengantar gelombang cahaya.

Repeater : Sebagai penguat gelombang cahaya yang melemah di jalan.

Receiver : Mengubah gelombang cahaya termodulasi menjadi sinyal listrik, berupa foto detektor.

Decoding : Mengubah sinyal listrik menjadi output (misal suara).

Repeater bekerja dengan merubah gelombang cahaya menjadi sinyal listrik kemudian diperkuat secara elektronik dan diubah kembali menjadi gelombang

cahaya.

Pada tahun 1978 dapat mencapai kapasitas transmisi 10 Gb.km/s.

2. Generasi Kedua (mulai tahun 1981)

Untuk mengurangi efek disperse, ukuran inti serat diperkecil. Indeks bias kulit dibuat sedekat-dekatnya dengan indeks bias inti. Menggunakan diode laser, panjang gelombang yang dipancarkan 1,3 µm. Kapasitas transmisi menjadi

(32)

3. Generasi Ketiga (mulai tahun 1982)

Penyempurnaan pembuatan serat silika. Pembuatan chip diode laser berpanjang gelombang 1,55 µm. Kemurnian bahan silika ditingkatkan

sehingga transparansinya dapat dibuat untuk panjang gelombang sekitar 1,2

µm sampai 1,6 µm kapasitas transmisi menjadi beberapa ratus Gb.km/s.

4. Generasi Keempat (mulai tahun 1984)

Dimulainya riset dan pengembangan sistem koheren, modulasinya bukan

modulasi intensitas melainkan modulasi frekuensi. Pada tahun 1984

kapasitasnya sudah dapat menyamai kapasitas sistem deteksi langsung

(modulasi intensitas). Terhambat perkembangannya karena teknologi piranti

sumber dan deteksi modulasi frekuensi masih jauh tertinggal.

5. Generasi Kelima (mulai tahun 1989)

Dikembangkan suatu penguat optik yang menggantikan fungsi repeater pada generasi-generasi sebelumnya. Pada awal pengembangannya kapasitas

transmisi hanya dicapai 400 Gb.km/s. tetapi setahun kemudian kapasitas

transmisinya sudah menembus 50.000 Gb.km/s.

6. Generasi Keenam (pada tahun 1988)

Linn F. Mollenauer mempelopori sistem komunikasi optik soliton. Soliton

adalah pulsa gelombang yang terdiri dari banyak komponen panjang

gelombang yang berbeda hanya sedikit dan juga bervariasi dalam

(33)

berupa soliton merupakan informasi yang terdiri dari beberapa saluran sekaligus (wavelength division multiplexing). Eksperimen menunjukan bahwa

soliton minimal dapat membawa 5 saluran yang masing-masing membawa informasi dengan laju 5Gb/s. Kapasitas transmisi yang telah diuji mencapai

35.000 Gb.km/s. Cara kerja sistem soliton ini adalah efek Kerr, yaitu sinar-sinar yang panjang gelombangnya sama akan merambat dengan laju yang

berbeda di dalam suatu bahan jika intensitasnya melebihi suatu harga batas.

Efek ini kemudian digunakan untuk menetralisir efek disperse, sehingga

soliton tidak melebar pada waktu sampai di receiver. Hal ini sangat menguntungkan karena tingkat kesalahan yang ditimbulkannya amat kecil

bahkan dapat diabaikan.

2.2.9 Pengertian Fiber Optik

Fiber optik adalah sebuah kaca murni yang panjang dan tipis serta berdiameter sebesar rambut manusia. Dan dalam penggunaannya beberapa fiber optik dijadikan satu dalam sebuah tempat yang dinamakan kabel optik dan digunakan

(34)

Gambar 2.8 Bagian-bagian Fiber Optik

1. Core adalah kaca tipis yang merupakan bagian inti dari fiber optik yang dimana pengiriman sinar dilakukan.

2. Cladding adalah materi yang mengelilingi inti yang berfungsi memantulkan sinar kembali ke dalam inti (core).

3. Buffer Coating adalah plastik pelapis yang melindungi fiber dari kerusakan. 2.2.10 Bentuk Fisik Serat Optik

Sebagai media transmisi yang berfungsi untuk menyalurkan data dalam

bentuk cahaya, maka serat optik harus dibuat dari semacam bahan kaca (atau plastik).

Diameter serat optik berkisar antara 2 µm sampai 125 µm, suatu nilai yang sangat

kecil. Dalam upaya untuk memperoleh kinerja yang baik, biasanya serat ultra pure fused silika adalah bahan yang sering digunakan sebagai bahan pembuat serat optik karena memiliki loss kecil.

(35)

terdalam yang terdiri dari satu serat atau lebih, serat inilah yang merupakan jalur bagi

sinyal cahaya. Tiap serat dikelilingi oleh cladding dan kemudian ditutupi oleh

coating. Bagian terluar adalah jaket yang berfungsi melindungi serat optik dari pengaruh luar, seperti kelembaban udara, abrasi dan kerusakan.

2.2.11 Jenis Fiber Optik 1. Single Mode Fiber

Transmisi data melalui single mode hanya menggunakan satu lintasan cahaya yang merambat melalui serat. Metode semacam ini dapat menghindarkan ketidak

akuratan yang dapat terjadi dalam penyaluran data. Mempunyai inti yang kecil

(berdiameter 0,00035 inch atau 9 micron) dan berfungsi mengirimkan sinar laser inframerah ( panjang gelombang 1300-1550 nanometer).

(36)

2. Multi Mode Fiber

Pada jenis ini, suatu informasi (data) dibawa melalui beberapa lintasan cahaya

yang dijalankan melalui serat dari ujung ke ujung lainnya. Metode semacam ini dapat

mengakibatkan ketidak akuratan data yang dikirim kepada penerima, karena lintasan

cahaya yang satu dapat berbeda waktu tempuhnya dibandingkan lintasan yang lain

sehingga data yang dikirim menjadi berubah ketika sampai di penerima. Mempunyai

inti yang lebih besar (berdiameter 0,0025 inch atau 62,5 micron) dan berfungsi mengirimkan sinar laser inframerah (panjang gelombang 850-1300 nanometer).

Gambar 2.10 Multi ModeFiber

2.2.12 Macam-macam Gambar Fiber Optik yang Sering Digunakan

(37)

Gambar 2.12 Indoor / Outdoor Breakout Cable

Gambar 2.13 Aerial Cable / Self Supporting

Gambar 2.14 Hybrid & Composite Cable

(38)

Gambar 2.16 Low Smoke Zero Halogen (LSZH)

2.2.13 Teknologi FTTH

FTTH merupakan sepenuhnya jaringan optik dari provider ke pemakai.

Multiplex dari sinyal optik dibawa splitter dalam sebuah group yang hampir mendekati pemakai. Terdapat splitter optik dengan ratio yang berbeda-beda, tetapi umumnya menggunakan ratio 1:16. Artinya sinyal multiplex dibagi ke 16 rumah yang berbeda-beda. Sejak sinyal optik dikonversikan ke sinyal elektrik pada pemakai,

Optikal Network Unit (ONU) harus diinstalasi pada akhir jaringan. Karena ONU mahal, disarankan bahwa sebuah ONU dibagikan ke beberapa pemakai.

Perkembangan teknologi fiber optik sekarang ini mulai menurunkan biaya. Perkembangan ini berasal dari loop laser, solusi untuk menyalurkan video, dan topologi jaringan passive. Bentuk baru dari pelayanan ini membutuhkan high speed access dan broad bandwidth, yang merupakan perangkat untuk kriteria jaringan yang baru. Perkembangan ini membuat FTTH lebih menarik, yang mana FTTH diketahui

(39)

Kekuatan elektrik selalu merupakan persoalan utama dan sering ditunjukan

sebagai kelemahan dari FTTH. Daya fiber to the curb (FTTC) dibawa melalui jaringan tembaga paralel (untuk menguatkan unit switching, laser dan unit jaringan optik). Tetapi bagi FTTH merupakan suatu kerugian sejak daya yang kecil

merupakan kunci persaingan yang menguntungkan. Masalah ini telah diselesaikan

sekarang ini dengan perkembangan dalam baterai yang mana unit jaringan optik dari

pemakai dapat di charge dengan elektrik. Ketika konsumsi daya rendah, maka solar berfungsi untuk membantu. Dengan mendapat daya pada tempat ini, biaya total

dikurangi selama instalasi dari peralatan.

Untuk saat ini biaya pengembangan FTTH telah mengalami penurunan. Pada

tahun 1980-an biaya instalasi dari tiap pelanggan untuk FTTH sebesar US$3000 dan

untuk FTTC hampir setengahnya. Sesuai dengan dilakukannya studi oleh Bellcore

pada awal 1996 rentang dari biaya instalasi untuk tiap pelanggan telah menyusut ke

$230 pada jaringan akses narrowband dan $480 pada broadband akses. Konsumsi daya dari jaringan optik dipertimbangkan lebih kecil dari coaxial dan twisted pair. Biaya pemeliharaan sangat kecil sejak semua jaringan plastik bebas terhadap korosi

yang mana dapat terjadi pada kabel metalik. Bellcore mensimulasi penghematan

biaya pemeliharaan dari FTTH dibandingkan dengan FTTC dan HFC melalui jangka

(40)

Table 2.1 Penghematan Biaya Operasi dari FTTH

Type Biaya Penghematan Biaya 20 Tahun

Tenaga Listrik >$200

Pemeliharaan Metalik >$200

Pemeliharaan Lainnya -$100

Perlengkapan pelayanan -$50

Biaya pemeliharaan FTTH yang rendah menjadi pilihan yang menarik untuk

(41)

Pada dasarnya media komunikasi digital hanya ada 3, yaitu media tembaga,

udara, dan kaca. Media komunikasi tembaga sudah dikenal sejak lama yang sudah

berevolusi dari hanya sebagai penghantar listrik menjadi penghantar elektromagnetik

sebagai pembawa pesan, suara, gambar, dan data digital.

Pada tahun 1980-an media serat optik mulai dikenal, saat ini penggunaannya

sudah menjadi tulang punggung komunikasi dunia. Sebuah media yang saat ini sudah

dipakai dan diterapkan pada Perusahaan BiznetNetwork yaitu fiber optik yang dapat memanfaatkan pulsa cahaya dalam sebuah ruang kaca berbentuk kabel.

3.1 Kelemahan dan Kelebihan Media Transmisi Fiber Optik

3.1.1 Kelemahan Media Transmisi Fiber Optik

Kelemahan yang saat ini menjadi permasalahan yang cukup krusial bagi

penyelenggara jasa telekomunikasi adalah banjir. Beberapa jaringan di desain dengan

adanya ketergantungan kepada pasokan listrik. Pada waktu banjir terjadi, jaringan

tersebut tidak dapat beroperasi karena pasokan listrik ke jaringan distribusi dan

(42)

tergantung pada pasokan listrik sehingga pada waktu banjir, jaringan dapat beroperasi

dan kualitas terjaga dengan baik. Ada juga beberapa kelemahan dari serat optik

lainnya seperti sulitnya membuat terminal pada kabel serat optik, dan metode

penyambungannya yang harus menggunakan teknik dan alat khusus serta ketelitian

yang tinggi.

3.1.2 Kelebihan Media Transmisi Fiber Optik

Sistem transmisi dengan media serat optik ini apabila dibandingkan dengan

media transmisi yang lain mempunyai beberapa kelebihan, antara lain :

1. Redaman transmisi yang kecil

Sistem telekomunikasi serat optik mempunyai redaman transmisi per km

relatif lebih kecil dibandingkan dengan transmisi lainnya, seperti kabel coaxial. Ini berarti serat optik sangat sesuai untuk dipergunakan pada telekomunikasi jarak jauh,

sebab hanya membutuhkan repeater yang jumlahnya lebih sedikit. 2. Bidang frekuensi yang lebar

Secara teoritis serat optik dapat dipergunakan dengan kecepatan yang tinggi,

hingga mencapai beberapa Gigabit/detik. Dengan demikian sistem ini dapat

dipergunakan untuk membawa sinyal informasi dalam jumlah yang sangat besar

hanya dalam satu buah serat optik yang halus.

3. Ukurannya kecil dan ringan

Dengan demikian sangat memudahkan pengangkutan pemasangan di lokasi.

(43)

Hal ini disebabkan sistem transmisi serat optik mempergunakan sinar atau

cahaya laser sebagai gelombang pembawanya. Sebagai akibatnya akan bebas dari

cross talk atau power induction yang sering terjadi pada kabel tembaga. Dengan tidak terjadinya interferensi akan memungkinkan kabel serat optik dipasang pada jaringan

tenaga listrik tegangan tinggi (high voltage) tanpa khawatir adanya gangguan yang disebabkan oleh interferensi gelombang.

Ada juga beberapa keunggulan lain dari jaringan fiber optik adalah adanya isolasi antara pengirim (transmitter) dan penerimanya (receiver), tidak adanya

ground loop serta tidak akan terjadi hubungan api pada saat kontak atau terputusnya serat optik. Dengan demikian sangat aman dipasang di tempat-tempat yang mudah

terbakar. Seperti pada industri minyak, kimia, dan sebagainya.

3.2 Topologi yang digunakan pada Biznet

Topologi menunjukan pada suatu cara dimana end sistem atau station yang dihubungkan ke jaringan saling diinterkoneksikan. Jenis topologi yang digunakan

oleh Perusahaan BiznetNetwork adalah topologi ring baik server maupun client. LAN atau MAN terdiri dari sekumpulan repeater yang dihubungkan dengan hubungan point to point dalam suatu “loop” yang tertutup. Data dapat ditransmisikan dalam 1 arah (unidirectional). Tiap station terhubung pada jaringan melalui suatu

(44)

Gambar 3.1 Topologi Token Ring

Dibutuhkan 3 operasi yaitu data insertion (transmition packet data), data

reception (receiving packet data) dan data removal (absorb signal). Semuanya dilakukan oleh repeater. Sehingga tiap repeater memiliki fungsi sebagai berikut : 1. Berperan sebagai penunjang fungsi yang sesuai untuk ring dengan

(45)

2. Memberikan access point untuk station agar dapat mengirim dan menerima data.

Ada 3 state pada tiap repeater ring :

Gambar 3.2 Macam-macam state pada tiap repeater ring

1. Listen state

Selama penerimaan bit, repeater juga dapat melakukan modifikasi pada bit

yang diterima dan diteruskan kembali (dibutuhkan 1 bitdelay). 2. Transmit state

Jika station hendak mengirim, maka repeater akan mengirimkannya melalui

outgoing link. 3. Bypass state

Bit dikuatkan dan langsung diteruskan ke repeater berikutnya. 3.2.1 Keuntungan Topologi Ring

Keuntungan ring, karena adanya point to point antar repeater maka : 1. Memudahkan dalam pemeliharaan

(46)

3. Bisa lebih jauh daripada bus. 3.2.2 Kelemahan Topologi Ring

Kelemahan ring adalah sebagai berikut :

1. Jika ada satu hubungan antar repeater putus, maka satu jaringan akan mati.

2. Jika ada satu repeater mati, jaringan akan mati total [5]. 3.3 Analisa Fiber Optik

Fiber optik adalah sebuah kabel data yang terbuat dari kaca murni yang panjang dan tipis serta berdiameter sebesar rambut manusia [8]. Di dalam

penggunaannya beberapa fiber optik dijadikan satu dalam sebuah tempat yang dinamakan kabel optik dan digunakan untuk mengantarkan data digital yang berupa

sinar dalam jarak yang sangat jauh. Sebuah kabel serat optik dibuat sekecil-kecilnya

(mikroskopis) agar tak mudah patah atau retak, tentunya dengan perlindungan khusus

sehingga besaran wujud kabel akhirnya tetap mudah dipasang. Satu kabel serat optik

(47)

Gambar 3.3 Tampilan dalam kabel fiber optik

Satu core serat optik yang terlihat oleh mata adalah masih berupa lapisan pelindungnya (coated), sedangkan kacanya sendiri yang menjadi inti transmisi data berukuran mikroskopis, tak terlihat oleh mata.

Variasi kabel yang dijual oleh Biznet sangat beragam sesuai kebutuhan yang

diinginkan, ada kabel 4 core, 6 core, 8 core, 12 core, 16 core, 24 core, 36 core,

hingga 48 core. Untuk jenis dan tipe kabel dikenal ada 2 macam, yaitu kabel tanah (KT) dan kabel udara (KU). Kabel udara diperkuat oleh kabel baja untuk keperluan

penarikan kabel di atas tiang. Baik KU maupun KT pada lapisan intinya paling

tengah diperkuat oleh kabel khusus untuk menahan kabel tidak mudah

bengkok.(biasanya serat plastik yang keras). Di sekeliling inti tersebut dipasang

beberapa selubung yang isinya adalah core serat optik, dilapisi gel (informasinya berfungsi juga sebagai racun tikus) dan serat nilon, dibungkus lagi dengan bahan

metal tipis hingga ke lapisan terluar kabel berupa plastik tebal. Dari berbagai jenis

(48)

Gambar 3.4 Kabel fiber optik 1 core

3.3.1 Jenis Fiber Optik

Tabel 3.1 Review of singlemodeand multimodefiber

Jenis fiber optik berdasarkan mode yang dipakai perusahaan BiznetNetworks diantaranya sebagai berikut :

1. Single-mode

(49)

masuk ke dalamnya tidak terpantul-pantul ke dinding selongsong (cladding). Bagian inti serat optik single-mode terbuat dari bahan kaca silika (SiO2) dengan sejumlah kecil kaca Germania (GiO2) untuk meningkatkan indeks biasnya. Untuk mendapatkan performa yang baik pada kabel ini, biasanya untuk ukuran

selongsongnya adalah sekitar 15 kali dari ukuran inti (sekitar125 mikron). Kabel untuk jenis ini paling mahal, tetapi memiliki pelemahan (kurang dari 0,35 dB per

kilometer), sehingga memungkinkan kecepatan yang sangat tinggi dari jarak yang

sangat jauh. Standar terbaru untuk kabel ini adalah ITU-T G.652D, dan G.657.

Dilihat dari faktor properti sistem transmisinya, single-mode adalah sebuah sistem transmisi data berwujud cahaya yang didalamnya hanya terdapat satu buah

indeks sinar tanpa terpantul yang merambat sepanjang media tersebut dibentang. Satu

buah sinar yang tidak terpantul di dalam media optik tersebut membuat teknologi

fiber optik yang satu ini hanya sedikit mengalami gangguan dalam perjalanannya. Itupun lebih banyak gangguan yang berasal dari luar maupun gangguan fisik saja.

Single-mode dilihat dari segi strukturalnya merupakan teknologi fiber optik yang bekerja menggunakan inti (core) serat fiber yang berukuran sangat kecil yang diameternya berkisar 8 sampai 10 mikrometer. Dengan ukuran core fiber yang sedemikian kecil, sinar yang mampu dilewatkannya hanyalah satu mode sinar saja. Sinar yang dapat dilewatkan hanyalah sinar dengan panjang gelombang 1310 atau

(50)

Single-mode dapat membawa data dengan bandwidth yang lebih besar dibandingkan dengan multi-mode fiber optik, tetapi teknologi ini membutuhkan sumber cahaya dengan lebar spektral yang sangat kecil pula dan ini berarti sebuah

sistem yang mahal. Single-mode dapat membawa data dengan lebih cepat dan 50 kali lebih jauh dibandingkan dengan multi-mode. Tetapi harga yang harus dikeluarkan oleh perusahaan BiznetNetworks untuk penggunanya juga lebih besar. Core yang digunakan lebih kecil dari multi-mode dengan demikian gangguan-gangguan di dalamnya akibat distorsi dan overlapping pulse sinar menjadi berkurang. Inilah yang menyebabkan single-mode fiber optik menjadi lebih reliable, stabil, cepat, dan jauh jangkauannya.

3.3.2 Teknologi Jaringan Fiber Optik

Teknologi jarlokaf adalah teknologi yang sedang berkembang, berbagai

metode transmisi dimungkinkan untuk diterapkan namun jumlah implementasinya

masih relatif terbatas di lapangan. Teknologi jarlokaf yang merupakan teknologi yang

telah dikenal di dunia, yang dibahas dalam teori penunjang ini antara lain :

1. DLC (Digital Loop Carrier) 2. PON (Passive Optical Network) 3. AON (Active Optical Network) [9]

(51)

yang dasar teknologinya mengutamakan jalur transmisi optik hingga bagian terjauh

sentral. Perencanaan jaringan dengan arsitektur FTTx dengan jaringan full optik, mengintegrasikan teknologi optik yang sudah ada di Indonesia, yaitu DLC atau PON,

sementara AON meskipun baru sebagai wacana, tetapi merupakan trend transmisi full

optik yang ideal untuk perencanaan FTTH. Ruang lingkup jarlokaf berdasarkan lebar

pita, dibedakan menjadi dua. Pertama narrow band, dengan transmisi kurang dari 2 Mbps, mampu memberikan layanan voice, data, dan citra baik diam antara lain : 1. Jenis jasa dan kapasitas

2. Kemudahan operational & maintenance (Pengoperasian dan perawatan) 3. Konfigurasi dan kehandalan sistem (reliability)

4. Kompatibilitas antarmuka dan sesuai standard (compatibility) 5. Biaya tidak mudah usang dan dijamin produksinya

6. Biaya efektif

Beberapa teknologi jarlokaf yang sudah dikembangkan, diurut berdasarkan

jumlah implementasi terbanyak beserta kapasitas sistem jarlokaf, ditunjukan pada

(52)

Tabel 3.2 Teknologi Jarlokaf

1. Passive Optical Network (PON)

PON adalah bentuk khusus dari FTTC atau FTTH yang mengandung

perangkat optik pasif dalam jaringan distribusi optik [9]. Perangkat optik pasif yang

dipakai adalah konektor, passive splitter dan kabel optik itu sendiri. Dengan passive splitter kabel optik dapat dipecah menjadi beberapa kabel optik lagi, dengan kualitas informasi yang sama tanpa adanya fungsi addressing dan filtering. Dalam PON terdapat tiga komponen utama yaitu Optical Line Terminal (OLT), Optical Distribution Network (ODN) dan Optical Network Unit (ONU). Keluaran dari OLT ditransmisikan melalui ODN yang menyediakan alat alat tramsmisi optik mulai dari

OLT sampai pelanggan. ONU menyediakan interface pada sisi pelanggan dari

Distribution Point (DS ) dan dihubungakan dengan ODN. Teknologi PON pada dasarnya adalah teknologi untuk hubungan point to multipoint, dan topologi ini sesuai untuk melayani kelompok pelanggan yang letaknya terpisah, dengan hanya

menambah perangkat ONU di lokasi pelanggan. Metode akses yang digunakan pada

(53)

Multiplexing Access). Pada arah downstream, sinyal TDM dari OLT memuat semua informasi pelanggan dalam slot yang ditentukan dan disebarkan ke semua ONU yang

terhubung oleh OLT.

Tiap ONU hanya mengakses pada slot yang telah ditentukan untuk transmisi.

Karena semua informasi downstream disebarkan ke semua ONU, seperti pengamanan sinyal, dengan encryption. Pada arah sinyal optik upstream dari setiap ONU ditransmisikan secara sinkron dengan metoda TDMA untuk menghindari tabrakan, karena jarak antara OLT dan semua ONU berbeda beda. Sedangkan panjang

gelombang yang digunakan untuk downstream dan upstream pada daerah 1260 nm dan 1360 nm sesuai dengan rekomendasi ITU-T G 957. Metoda lain yang digunakan

adalah SDM (Space Division Multiplexing) dan WDM (Wavelength Division Multiplexing), tergantung dari sistem yang digunakan, apakah simplex, half duplex, atau full duplex. Untuk WDM transmisi dua arah dapat dilakukan tanpa memerlukan serat tambahan dan tidak meningkatkan bit rate pada saluran, dengan menggunakan sinyal pada panjang gelombang yang berbeda, seperti panjang gelombang 1310 nm

dan 1550 nm. Sistem PON terdiri dari perangkat OLT yang dihubungkan dengan

(54)

Gambar 3.5 Jaringan Optik Aktif (AON) dan Optik Pasif (PON)

Dimana :

A,B,C,D = Data atau suara untuk satu user

V = Video untuk multiuser

ONT = Optical Network Terminal

(55)

Cakupan daerah optik yang dicapai oleh PON lebih sedikit dibanding dengan

PTP, yang tidak menggunakan splitter. PON dapat meraih pelanggan pada jarak 20 kilometer (km) dari awal pemancar, yang akan mencakup 98% dari populasi. PON

didukung oleh sejumlah perangkat yang sesuai dengan standar.

3.3.3 Cara Kerja Fiber Optik

Sinar dalam fiber optik berjalan melalui inti dengan secara memantul dari

cladding, dan hal ini disebut total internal reflection, karena cladding sama sekali tidak menyerap sinar dari inti.

Akan tetapi dikarenakan ketidakmurnian kaca sinyal cahaya akan

terdegradasi, ketahanan sinyal tergantung pada kemurnian kaca dan panjang

gelombang sinyal.

Sistem relay serat optik terdiri dari transmitter (membuat dan menulis dalam sandi sinyal cahaya), serat optik (menghubungkan sinyal cahaya), regenerator optik

(diperlukan untuk menaikkan sinyal jika serat digunakan pada jarak yang jauh), dan

receiver optik (menerima dan menguraikan sandi sinyal cahaya).

(56)

Sinar dalam fiber optik berjalan melalui inti dengan secara memantul dari

cladding, dan hal ini disebut total internal refelction, karena cladding sama sekali tidak menyerap sinar dari inti. Akan tetapi dikarenakan ketidakmurnian kaca sinyal

cahaya akan terdegradasi, ketahanan sinyal tergantung pada kemurnian kaca dan

panjang gelombang sinyal.

Faktor high transmission effect adalah sebagai berikut:

1. Besar power yang dikirim oleh transmit yang diterima oleh receiver (1 core = 32 customer)

2. Besar bandwidth mempengaruhi desain atau implementasinya. 3. Pemberian frekuensi.

Total kabel fiber optik yang sudah terpasang sepanjang 1200 km yaitu 60 kelurahan dan 240 gedung.

3.4 Perangkat Jaringan Komputer di BiznetNetwork

Untuk menghubungkan media transmisi antara Biznet dengan pengguna

sangat diperlukan suatu alat yang dapat langsung berkoneksi dengan internet,yaitu :

1. Nortel Switch

(57)

Gambar 3.7 Nortel switch

2. Corecess DSLAM Modem

Alat ini digunakan sebagai modem penguat jika jarak atau panjang kabel lebih

dari 100 meter. Alat tersebut ada bagian untuk link, data, power, LAN.

Gambar 3.8 ONU SIEMENS/DASAN

Cara pengaturan pada ONU SIEMENS Surpass hiX 5404 adalah perangkat ini

akan disediakan untuk pengguna oleh Biznet untuk menggunakan Layanan Internet

(58)

Gambar 3.9 Setting ONU

3. Router

Alat ini digunakan sebagai menghubungkan jaringan-jaringan. Perangkat yang

berfungsi dalam komunikasi WAN atau menghubungkan dua network yang berbeda. Menempati layer 3 pada sistem layering OSI (network) sehingga memiliki kemampuan routing atau pengalamatan paket data baik secara statik atau dinamik. Ada banyak jenis router yaitu CISCO,Linksys WRT 54G, Linksys BEFSR 41, RV 042, DLink DIR 615, Belkin G Wireless. Dan yang paling direkomendasi untuk

pengguna oleh Biznet adalah router DLink DIR 615 karena lebih stabil.

(59)

4. VDSL

Alat ini digunakan sebagai penguat yang digunakan apabila jarak kabel lebih

dari 100 meter untuk menjaga kualitas.

Alat tersebut ada bagian untuk :

1. Line speed yaitu LED indikator jalur (normal solid menyala) 2. Ethernet

3. Data

4. Power

a. CE untuk pelanggan

b. CO untuk Nortel Switch

Gambar 3.11 VDSL

5. Fusion Splicer

(60)

standar pabrikan FO. Penyambungan mekanis ini biasanya bersifat darurat dengan

alasan FO yang ada sangat pendek hingga tidak memungkinkan dilakukan fusion splicing, atau alasan lain karena alat sambung lebur atau fusion splicer tidak ada atau masih menunggu dari tempat lain, sementara FO harus segera disambung.

Penyambungan mekanis ini memerlukan tingkat ketrampilan dan ketelitian yang

tinggi karena betul-betul manual supaya hasil ukuran lossnya rendah.

Fusion splicing atau peleburan dilakukan dengan menggunakan splicer sudah

computerized sehingga pengerjaannya lebih mudah dan hasil splicingnya relatif lebih bagus, dan biasanya ukuran lossnya sangat rendah. Setelah splicing selesai maka core optik disusun didalam sebuah tray deg rapi dan terikat kuat/tidak goyang lalu dimasukkan ke dalam alat sambung kabel yg namanya

Clossure. Clossure inilah yg berfungsi buat melindungi core dari gangguan eksternal, jadi ujung kabel satu dg lainnya dijepit kuat di clossure ini, sedangkan core berada di dalamnya dengan aman.

(61)

Gambar 3.13 Fusion Splice

3.5 Masalah Yang Timbul Pada Perangkat Jaringan di BiznetNetwork

Untuk perangkat jaringan yang di pakai perusahaan BiznetNetworks

kebanyakan dari produk Cisco. Dikarenakan Cisco System (Cisco) menjual jaringan dan komunikasi teknologi, peralatan dan pelayanan untuk data transportasi, suara dan

video untuk keseluruhan dunia. Produk perusahaan dan pelayanan terdiri dari

beberapa kategori diantaranya adalah router, switch, network access, IP Telephone,

keamanan, jaringan fiber optik, jaringan data center,jaringan via sinyal, jaringan untuk rumah, dukungan layanan teknis dan pelayanan jaringan. Produk Cisco Routing

menawarkan fitur yang terdepan untuk menaikan kemampuan sistem, keamanan,

kestabilan dan performa yang baik dalam pengiriman data informasi.

Berikut adalah beberapa masalah yang sering timbul dengan kemungkinan

muncul pada Cisco Router 2800 Series. Troubleshooting LED sebagai indikator LED

(62)
(63)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis kabel fiber optik yang dipakai oleh Perusahaan BiznetNetworks, maka dapat diambil beberapa kesimpulan diantaranya adalah

sebagai berikut :

1. Mode Transmisi pada kabel fiber optik yang dipakai oleh Perusahaan BiznetNetworks masih menggunakan single-mode yang harganya relatif cukup mahal, tetapi memungkinkan kecepatan yang sangat tinggi dari jarak

yang sangat jauh.

2. Masih ada beberapa kendala didalam Perusahaan BiznetNetworks seperti

kurangnya tenaga ahli dalam hal aktivasi yang membuat aktivasi ini harus

dilakukan lebih cepat, karena terbatasnya tenaga SDM (Sumber Daya

Manusia) yang dimiliki oleh Perusahaan BiznetNetworks saat ini. Dan jarak

antara Perusahaan BiznetNetworks dengan client yang ingin diaktivasi sangat jauh dan sering mengalami kemacetan yang mengakibatkan seringnya

keterlambatan.

3. Pada saat aktivasi banyak menemukan kendala yang dihadapi seperti customer

(64)

dipasang sehingga perlu banyak waktu yang terpakai untuk menjelaskannya

kepada customer agar lebih mengerti untuk menyeting router yang akan dipakai oleh customer untuk dapat mendial PPPOE dari dari router atau pun dari PC customer tersebut agar dapat login ke BRAS PT BIZNET NETWORKS yang berada di ruang server sehingga customer dapat browsing

dengan baik.

4.2 Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut :

1. Untuk penggunaan kabel fiber optik berdasarkan mode transmisi lebih baik menggunakan dua alternatif, yaitu yang pertama single-mode dan yang kedua

multi-mode, dikarenakan multi-mode pada kapasitas angkutnya jauh lebih besar dari single-mode, dan harga kabel serta perangkat aktifnya yang lebih murah dibandingkan dengan single-mode.

2. Mungkin sebaiknya lebih diperbanyak lagi SDM-nya, agar lebih mempercepat

kinerja dan bisa mengefisienkan waktu dalam mengerjakan jobdesk aktivasi kepada customer yang jaraknya cukup jauh dari Perusahaan BiznetNetworks. 3. Akan lebih baik jika antara sales dengan teknisi yang akan melakukan aktivasi

(65)

KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek

Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia

RIDHKY OKTAVIAN PRADANA

10107364

ELKANA LAWREN

10107328

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(66)

http://iatt.kemenperin.go.id/tik/ fullpaper/fullpaper117_suci_rahmatia.pdf

(diakses tanggal 1 oktober 2010).

[2]. Bahrul. “e-praktikum jaringan komputer”.

http://pressidentnet.awardspace.com/tugas jaringankomputer.pdf (diakses

tanggal 1 oktober 2010).

[3]. Arya Fungky. “Blog-Latar Belakang dan Sejarah Jaringan”.

http://www.aryafungky.co.cc

/2010/04/latar-belakang-dan-sejarah-jaringan.html (diakses tanggal 1 oktober 2010).

[4]. I Putu Suardika. “e-Artikel Topologi Jaringan Komputer”.

http://nic.unud.ac.id/~lie_jasa/ Artikel_reg_K1.pdf (diakses tanggal 1 oktober

2010).

[5]. Yuhefizar. “Sejarah Komputer”.

http://fadel05.tripod.com/network/jaringan.html (diakses tanggal 1 Oktober

2010)

[6]. Cahdarjo. “Blog- Pengertian ISP (Internet Service Provider)”.

http://cahdarjo.wordpress

(67)

[7]. Swesti Mahardini. “Blog-ISP (Internet Service Provider)”.

http://swestimahardini.

wordpress.com/2010/11/17/isp-internet-service-provider/

[8]. Wisnu Harya Putra.“Blog-Fiber Optik”.

http://swestimahardini.wordpress.com/

2010/11/17/isp-internet-service-provider/ (diakses tanggal 1 oktober 2010).

[9]. Ketut Sri Juniandari. “Teknologi Jaringan Fiber Optik”.

http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?view=article&catid=23%3Asiste

m-komunikasi-optik&id=435%3Ateknologi-jaringan-fiberoptik&option= com

(68)

A. DATA PRIBADI

1. Nama : RIDHKY OKTAVIAN PRADANA

2. Nickname : Ricky

3. TTL : Tegal, 11 Oktober 1988

4. Agama : Islam

5. Jenis Kelamin : Laki – Laki

6. Kewarganegaraan : Indonesia

7. Alamat : Jln. Sersan Surip No.44

Ledeng – Bandung 40135

8. Status : Mahasiswa

9. Telepon : 085721837688

10. Email : cu.thunder@gmail.com

11. Hobi : Jalan-jalan, olahraga basket, dengar music

12. Cita – Cita : Menjadi Pengusaha yang mandiri dan sukses di Dunia dan Akhirat.

(69)

Sekolah Dasar Negeri Tegal Sari 1 Tegal : 1995– 2001

Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Tegal : 2001– 2004

Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Tegal : 2004 – 2007

MidPlaza 2, 8th Floor. Jl Jend. Sudirman Kav 10-11 Jakarta 10220 – Indonesia

(70)

Teknologi Informasi Himpunan Mahasiswa Teknik

Informatika Universitas Komputer Indonesia .

b. Koordinator Pemrograman Java Perpustakaan Teknik

Informatika Universitas Komputer Indonesia .

: 2009 – 2010

c. Ketua Pelaksana Seminar Microsoft User Group

Indonesia ( MUGI ) .

: 2009 – 2010

d. Koordinator Pekan Olahraga Mahasiswa ( PORAM )

Bagian SepakBola Putri Teknik Informatika Universitas

Komputer Indonesia .

: 2009 – 2010

e. Koordinator Publikasi Dekorasi dan Dokumentasi

( PubDekDok ) Programing Contest dan Seminar AMD

Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

: 2009 – 2010

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar – benarnya dalam keadaan sadar dan tanpa paksaan.

Bandung , Januari 2011

Gambar

Gambar 2.1 Logo Instansi Biznet Networks
Gambar 2.2 Struktur Organisasi
Gambar 2.3 Jaringan Komputer Model TSS
Gambar 2.4 Jaringan Komputer Model Distributed Processing
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah kapasitas cahaya yang dipancarkan pada jaringan serat optik Single Mode 1310 nm dengan melakukan perhitungan dan pengukuran

Dari simulasi Fiber Optic Ring Resonator dengan single ring ini, maka dapat disimpulkan parameter input yang dapat dilakukan untuk mendapat nilai sensitivitas sensor

Dengan demikian fiber optik dengan cladding gelatin dapat direkomendasikan untuk digunakan sebagai sensor kelembaban pada beton mutu normal.. Kata Kunci : fiber optik,

FTTH atau Fiber To The Home merupakan teknologi jaringan akses yang medianya menggunakan kabel fiber optik mulai dari perangkat aktif sampai dengan pelanggan

Merancang Dispersion Compensating Fiber untuk kabel optik single mode dengan dispersi negatif yang besar yaitu mencapai hingga -200 ps/(nm.km) pada panjang gelombang 1550

 OTDR mengirimkan pulsa pendek berupa cahaya (antara 5 ns s/d 20 µs) pulsa yang semakin lebar bisa mengukur fiber optik yang lebih panjang tetapi dengan resolusi yang rendah, pulsa

Wavelength Division Multiplexing (WDM) adalah salah satu teknologi multiplexing dalam komunikasi serat optik yang bekerja dengan membawa sinyal informasi yang

1.4 Tujuan penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan perancangan simulasi jaringan fiber optik dengan menggunakan teknologi GPON di Kelurahan Daik, Lingga menganalisa