BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebutuhan akan komunikasi data antara dua komputer atau lebih dewasa ini
semakin meningkat baik dalam kegiatan bisnis maupun pendidikan. Komunikasi data
ini dapat diwujudkan dalam suatu jaringan komputer yang dapat menghubungkan
satu komputer dengan komputer lainnya. Dengan menerapkan jaringan komputer di
suatu instansi baik untuk keperluan bisnis maupun pendidikan, dipercaya dapat
meningkatkan kinerja instansi tersebut maupun untuk mengefektifkan kerja dalam
usaha untuk meningkatkan profit bisnis yang sedang dijalankan. Pengetahuan tentang jaringan komputer menjadi hal yang diperlukan untuk mencapai tujuan diatas.
Suatu komunikasi dikatakan berhasil atau sukses apabila dapat memuat
informasi yang banyak dalam sekali pengiriman perdetiknya dan jarak yang dapat
ditempuh oleh sinyal tersebut sehingga sinyal dapat diterima sesuai dengan terkirim.
Fiber optik merupakan salah satu alternatif sebagai media transmisi komunikasi yang cukup handal, karena memiliki keunggulan dibanding media lainnya. Keunggulannya
antara lain menyediakan bandwidth yang besar dengan akses yang cepat, tidak dipengaruhi interferensi gelombang elektromagnetik, bebas korosi dan menyediakan
kelihatannya masih belum memungkinkan bagi fiber. Alasannya adalah usaha multimedia belum bisa menjamin customer akan keuntungan maksimal fiber dan ternyata biaya instalasi fiber masih sangat mahal.
Pada tahun 1970-an, perusahaan telepon dan TV kabel menyadari akan
keuntungan dari menggantikan kabel metalik dengan fiber optik. Dengan strategi ini, dikonstruksikan sebuah jaringan yang biaya instalasi dari fiber optik dibagikan ke banyak pemakai. Selanjutnya, seiring dengan kemajuan teknologi, perusahaan
perusahaan mulai beralih ke Fiber To The Home (FTTH).
Maka dari itu, dijelaskan untuk memaparkan analisis jaringan teknologi fiber
optik di PT. Supra Primatama Nusantara dan penjelasan arsitektur jaringannya untuk
memenuhi salah satu prasyarat mata kuliah Kerja Praktek.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa
hal dengan sebagai berikut :
1. Apa kelemahan dari teknologi fiber optik ?
2. Apa yang menjadi kendala pada saat yang terjadi dalam perusahaan provider
internet PT. Supra Primatama Nusantara ?
3. Kelemahan dari single mode yang digunakan oleh PT. Supra Primatama Nusantara untuk teknologi fiber optik nya ?
1.3 Maksud dan Tujuan
1.3.1 Maksud
Maksud yang dibahas dalam analisis ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk membantu memahami memahami media transmisi, khususnya fiber
optik.
2. Untuk dapat menjadi referensi pengambilan keputusan pemilihan media
transmisi pada jaringan komputer.
1.3.2 Tujuan
Adapun tujuan yang akan dicapai pada analisis ini, yaitu :
1. Memberi penjelasan mengenai media transmisi, khususnya fiber optik. 2. Memberi informasi skema kerja fiber optik sebagai media transmisi.
3. Memperdalam dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang di dapat pada
mata kuliah yang ada dan diimplementasikan pada dunia kerja yang nyata.
1.4 Batasan Masalah
Pembahasan permasalahan diharapkan tidak menyimpang dari pokok
permasalahan, sehingga dalam penyelesaian masalah ini akan dibatasi pada beberapa
hal berikut ini :
1. Pada media transmisi yang digunakan PT. Supra Primatama Nusantara adalah
dengan menggunakan teknologi jaringan fiber optik.
2. Pengenalan fiber optik sebagai interkoneksi LAN, MAN, WAN.
3. Masalah yang dihadapi dalam koneksi FTTH menggunakan teknologi jaringan
4. Peralatan yang digunakan PT. Supra Primatama Nusantara sebagai
pendukung teknologi jaringan fiber optik.
5. Implementasi perangkat CISCO dalam teknologi jaringan fiber optik. 1.5 Metode Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan selama Kerja Praktek adalah sebagai
berikut :
1. Metode Observasi
Selama observasi dilakukan secara langsung ke PT. Supra Primatama
Nusantara.
2. Metode Studi Literatur
Mempelajari bahan-bahan pustaka dan referensi e-book yang berkaitan dengan topik yang mengenai tentang media transmisi khususnya teknologi jaringan
fiber optik pada PT. Supra Primatama Nusantara. 1.6 Sistematika Penulisan
Laporan Kerja Praktek ini akan dibagi dalam empat bab. Gambaran
masing-masing bab akan dijelaskan di bawah ini.
Bab I Pendahuluan
Bab ini memuat uraian-uraian yang berhubungan dengan Latar Belakang, Perumusan
Masalah, Maksud dan Tujuan, Batasan Masalah, Metode Penelitian, dan Sistematika
Bab II Tinjauan Pustaka
Bab ini dijelaskan tentang sejarah perusahaan, Logo Perusahaan, Badan Hukum
Perusahaan, Struktur Organisasi dan Job Description beserta landasan teori yang mengenai teknologi jaringan fiber optik.
Bab III Pembahasan
Bab ini dijelaskan tentang cara kerja teknologi jaringan fiber optik yang digunakan di PT. Supra Primatama Nusantara.
Bab IV Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisi kesimpulan pada teknologi fiber optik yang digunakan pada PT. Supra Primatama Nusantara, serta saran untuk memperbaiki sistem pada teknologi jaringan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Profil Tempat Kerja Praktek
Biznet Networks merupakan penyelenggara jaringan terkemuka di Indonesia,
yang telah menyediakan jaringan fiber optik untuk jaringan terhandal dan kemampuan terbaik di pasar saat ini. Pada Biznet Networks sudah menggunakan
beberapa teknologi seperti Metro Ethernet dan Metro FTTH (Fiber To The Home). Biznet sendiri telah menggelar ribuan kilometer kabel Fiber Optik di beberapa kota besar di Indonesia sejak tahun 2005.
2.1.1 Sejarah Instansi
Untuk sejarah Perusahaan Biznet Networks berdiri pada tahun 2000 sebagai
ISP (Internet Service Provider) dan fokus kepada corporate / business market. Dan pada tahun 2005, Biznet Networks mulai membuat pembangunan fiber optik untuk pertama kalinya tempatnya di Sudirman dengan sebutan Ring Sudirman yaitu sejauh
10 km. Untuk tahun 2006, pembangunan jaringan fiber optik sudah untuk wilayah CBD area yaitu Thamrin, Gatot Subroto, dan Simatupang. Untuk tahun 2008, Biznet
Networks mulai memasuki pasar retail dengan brand max3 sebagai produk lifestyle
menggelar ribuan Km kabel fiber optik, dengan 4 Kantor Cabang di Karawang, Bandung, Surabaya, dan Bali dengan total karyawan sejumlah 232 orang.
2.1.1.1 Visi dan Misi
Sebagai Perusahaan yang sudah berdiri sejak lama pasti mempunyai visi dan
misi yang dibuat, untuk sebagai pedoman dan mencapai kinerja yang professional.
Adapaun visi dan misi Perusahaan Biznet Networks sebagai berikut :
Visi :
Menjadi penyelenggara telekomunikasi terkemuka di Indonesia dengan
memberikan jaringan dengan kemampuan tinggi, customer care yang ramah dan inovasi layanan dengan menggunakan teknologi terkini.
Misi :
1. Biznet adalah badan usaha yang fokus di bisnis telekomunikasi dan
multimedia.
2. Biznet memiliki komitmen untuk membangun infrastruktur modern untuk menunjang penduduk Indonesia, bisnis dan pendidikan.
3. Biznet akan menyediakan layanan dan teknologi mutakhir kepada penduduk
2.1.1.2 Biznet Development 2009
Biznet telah melakukan banyak pengembangan pembangunan jaringan fiber
optik pada tahun 2009, yaitu :
1. Biznet terus mengembangkan jaringannya di Jakarta, Bali, Bandung, dan
Surabaya.
2. Telah bekerjasama dengan Indosat dan XL untuk memperluas cakupan area.
3. Biznet Powered Building telah menjangkau lebih dari 300 gedung.
4. Biznet InterCity telah menyelesaikan proyek instalasi kabel Karawang – Bandung mencapai 120 KM.
5. Menerapkan Creative Marketing Campaign untuk SMB company : “ The
Faster Your Internet Connection,The Smoother Your Business Becomes “
6. Perencanaan pembangunan Biznet Technovillage sebagai inovasi terbaru untuk office area dan data center.
2.1.1.3 Biznet Product and Services
Biznet mempunyai berbagai produk dan layanan tersendiri untuk
telekomunikasi, yaitu :
b. Internet Service 1. Dedicated Line 2. MetroNET 3. Max3
c. Hosting Service
1. Data Center 2. Dedicated Server 3. Managed Service d. Voice Service
1. Max3 Phone
2.1.2 Logo Instansi
Seperti pada Perusahaan / Instansi-instansi yang memiliki logo tersendiri
untuk membedakan dengan yang lainnya. Pada Perusahaan Biznet Networks itu
sendiri mempunyai logo yang khusus seperti pada gambar 2.1 di bawah ini :
2.1.3 Badan Hukum Instansi
Badan Hukum pada Perusahaan Biznet Networks adalah sebagai berikut :
1. IJIN PENYELENGGARAAN JASA INTERNET, No.222 / DIRJEN / 2000,
tertanggal 10 November 2000.
2. IJIN PENYELENGGARAAN INTERNET TELEPON UNTUK
KEPERLUAN PUBLIK, No. 172 / DIRJEN / 2007 untuk daerah operasi
Jakarta, Surabaya, dan Medan.
3. IJIN PENYELENGGARAAN JARINGAN TETAP TERTUTUP, No. 316 /
KEP / M.KOMINFO / 7 / 2007.
4. IJIN PENYELENGGARAAN NETWORK ACCESS PROVIDER, No. 91 / DIRJEN / 2008.
5. IJIN PRINSIP JARINGAN TETAP PAKET SWITCH.
2.1.4 Struktur Organisasi dan Job Description
2.1.4.1 Struktur Organisasi
Struktur organisasi pada Perusahaan Biznet Networks dapat digambarkan
2.1.4.2 Job Description
Berikut ini masing-masing dari job deskripsi yang ada pada struktur
organisasi diatas adalah :
1. Presiden Direktur
Bertugas sebagai pemimpin utama di Perusahaan Biznet Networks.
2. Finance Direktur
Bertugas sebagai menangani seluruh masalah financial atau keuangan pada perusahaan.
3. Operational Direktur
Bertugas sebagai menangani seluruh masalah operasional pada perusahaan.
4. Engineering Direktur
Bertugas sebagai menangani seluruh engineering-engineering pada perusahaan.
5. Commercial Direktur
Bertugas sebagai menangani seluruh masalah yang komersil pada perusahaan.
6. Human Capital and Complience Direktur
Bertugas sebagai menagani seluruh masalah karyawan pada perusahaan.
7. VP Finance
Bertugas sebagai mengapprove seluruh keuangan pada perusahaan.
8. Finance Manager
9. Revenue Assurance Manager
Bertugas sebagai mengatur dan menerima uang yang masuk pada perusahaan.
10. Account Payable Manager
Bertugas sebagai mengatur dan menerima vendor yang masuk pada perusahaan.
11. VP Data Center
Bertugas sebagai mengapprove seluruh data center yang ada pada perusahaan.
12. Facilities Manager
Bertugas sebagai mengatur seluruh fasilitas yang ada pada perusahaan.
13. Hosting Manager
Bertugas sebagai mengatur semua hosting-hosting yang ada pada perusahaan.
14. Information System Manager
Bertugas sebagai mengatur seluruh informasi pada sistem data center internal yang ada pada perusahaan.
15. VP Operation
Bertugas sebagai mengapprove seluruh operasi yang ada dalam perusahaan.
16. Customer Relation Manager
Bertugas sebagai menangani secara keseluruhan customer care yang ada dalam perusahaan.
17. Property Relation Manager
Bertugas sebagai menangani secara keseluruhan kalau ada kerjasama gedung
18. Store Manager (max3)
Bertugas sebagai menangani bagian untuk membuat voucher yang dikhususkan pada max3.
19. VP Network
Bertugas sebagai mengapprove seluruh jaringan yang akan dibangun untuk memperluas area.
20. Engineering Lab. Manager
Bertugas sebagai megecek keseluruhan website, content, dan jalur-jalur untuk
maintenance semua.
21. Internet Network Manager
Bertugas sebagai menangani seluruh jaringan internet yang ada pada
perusahaan.
22. Transmission Network Manager
Bertugas sebagai menangani seluruh jalur-jalur branch yang sudah dibangun oleh perusahaan.
23. Project Manager InearCity
Bertugas sebagai menangani seluruh backbone local yang ada dalam perusahaan.
24. Project Manager InterCity
25. Project Manager FTTH
Bertugas sebagai menangani seluruh distribusi kabel fiber optik yang ada pada jalan.
26. Provisioning Manager
Bertugas sebagai menangani seluruh peraturan untuk pegiriman untuk
maintenance dan mengatur distribusi untuk ke dalam gedung, apartemen, dan lain-lain.
27. Sipil Manager
Bertugas sebagai menangani bagian untuk memasang kabel fiber optik di jalan, dalam gedung, apartemen, dan lain-lain.
28. VP Multimedia
Bertugas sebagai mengapprove keseluruhan multimedia yang ada pada perusahaan.
29. IPTV Content Manager
Bertugas sebagai menangani semua IPTV Content yang ada pada perusahaan. 30. IPTV Content Video Manager
Bertugas sebagai menangani semua IPTV Content yang berupa video yang ada pada perusahaan.
31. IPTV Content Web Manager
32. VP Marketing Strategy and Support
Bertugas sebagai mengapprove dan memberi kebijakan atau kewenangan untuk dibuat peraturan kepada seluruh marketing yang ada pada perusahaan.
33. Corporate Communication Manager
Bertugas sebagai menangani dan membuat multimedia, radio, dan news dari perusahaan yang akan disebar ke seluruh masyarakat atau pelanggan.
34. Creative Manager
Bertugas sebagai menangani dan membuat segala macam marchendise yang berkaitan dengan perusahaan untuk diberikan kepada pelanggan.
35. Promotion Manager
Bertugas sebagai menangani segala macam pembuatan umbul-umbul yang
ada di jalan dan pengadaan roadshow untuk mempromosikan semua yang dijual oleh perusahaan.
36. VP Regional JABODETABEK
Bertugas sebagai mengapprove menangani keseluruhan data tentang fiber
optik yang ada pada wilayah JABODETABEK.
37. Carrier Relation Manager
Bertugas sebagai menangani sebuah kerjasama dengan ISP lain dengan tujuan
dapat memberikan keuntungan serta memperluas cakupan wilayah yang
38. Enterprise Sales Manager
Bertugas sebagai menangani seluruh penjualan oil maining, batubara, dan lain-lain.
39. Branch Manager JakPus, JakUt, JakSel, Karawang, Bandung, Surabaya, dan Bali
Bertugas sebagai menangani keseluruhan sales yang ditempatkan di Kantor
Pusat dan cabang-cabangnya .
40. Inside Sales Manager
Bertugas sebagai menangani segala penampung kritik dan saran serta
menerima pendaftaran untuk pelanggan yang sudah tetap maupun yang baru
akan jadi pelanggan yang tetap.
41. Corporate Secretary
Bertugas sebagai mengapprove dan menangani sebuah kerjasama legal, SLA,
dan workorder.
42. Legal Manager
Bertugas sebagai menangani legalitas yang sudah ditetapkan oleh perusahaan
Biznet Networks dengan perusahaan lain.
43. VP Human Capital
44. Human Resources Development (HRD)
Bertugas sebagai menangani suatu audit seluruh divisi yang ada pada
Perusahaan Biznet Networks.
45. Internal Audit
Bertugas sebagai menangani suatu audit seluruh divisi secara intern yang ada pada Perusahaan Biznet Networks.
2.2 Landasan Teori
Komunikasi dapatlah diartikan pentransferan informasi dari satu pihak ke
pihak yang lain. Transfer informasi ini dilakukan dengan memodulasikan informasi
pada gelombang elektromagnetik yang bertindak sebagai pembawa (carrier) sinyal informasi tersebut. Selanjutnya setelah tiba di tujuan, maka untuk memperoleh
informasi yang asli dilakukan demodulasi [1].
Sebagian besar jaringan telekomunikasi pita lebar masih memakai kawat
tembaga pilin (Digital Subscriber / DSL) atau kabel coaxial sebagai media transmisi tetap jaringan telekomunikasi. Saat ini, perusahaan telekomunikasi sedang
menyesuaikan jaringannya untuk mentransmisikan data, suara, video, internet, TV
dan layanan telepon lebih dari satu jaringan. Konvergensi ini mengarah kepada
peningkatan substansial permintaan bandwidth. Layanan jaringan yang ada saat ini tidak mampu untuk mempertahankan peningkatan bandwidth lebih besar sehingga akibatnya teknologi berkecepatan dan multimedia yang tinggi belum dapat dibuat
Di sisi lain layanan jaringan optik, dapat menawarkan bandwidth yang lebih tinggi dari teknologi lama dan dapat mendukung berbagai layanan kapasitas besar
secara bersamaan. Beberapa jenis serat optik berdasarkan tempat tujuan implementasi
yang ada, yaitu : serat sampai ke rumah-rumah (FTTH) atau serat sampai ke
gedung-gedung (FTTB), fiber to the curb (FTTC) membawa serat ke operator node yang dekat dengan pengguna. Beberapa akronim FTTx bakal sering dijumpai sesuai
implementasi.
Teknologi fiber merupakan media yang tidak diragukan untuk menyediakan
bandwidth yang besar, tidak dipengaruhi interferensi gelombang elektromagnetik, bebas korosi dan menyediakan rugi-rugi minimal untuk transportasi data. Sekarang
ini kebanyakan dari backbone jaringan telah dikonstruksikan dengan fiber optik tetapi hubungan terakhir ke rumah tangga kelihatannya tidak mungkin bagi fiber. Alasan utama untuk ini adalah usaha multimedia belum matang untuk menjamin bahwa
kenyataan yang ada membutuhkan hubungan yang haus akan bandwidth. Alasan lain adalah bahwa instalasi fiber kelihatan sebagai usaha yang mahal yang tidak dapat digantikan.
Akan tetapi instalasi teknologi FTTH akan mengembangkan industri
multimedia, untuk kemudian FTTH akan ada kemungkinan untuk menyampaikan
layanan multimedia seperti HDTV, download musik dan video. Ini akan mempunyai dampak yang besar dalam dunia ekonomi dan akan menyaksikan bentuk baru yang
menghasilkan keuntungan baru untuk meningkatkan transfer data,dan dapat menutupi biaya instalasi dari jaringan FTTH awal yang cukup besar.
2.2.1 Definisi Jaringan
Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan
lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan [2]. Informasi dan data bergerak melalui
kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer
dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama sama menggunakan hardware atau software yang terhubung dengan jaringan. Setiap komputer, printer atau peripheral yang terhubung dengan jaringan disebut node. Sebuah jaringan komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau hanyalah ingin memanfaatkan sebuah perangkat komputer yang harus dipakai
bersama. Untuk mengerjakan beberapa proses tanpa banyak membuang waktu
kosong dibuatlah proses beruntun (Batch Processing), sehingga beberapa program bisa dijalankan dalam sebuah komputer dengan kaidah antrian.
Di tahun 1950-an ketika jenis komputer mulai membesar sampai terciptanya
ditemukan konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama
TSS (Time Sharing System), maka untuk pertama kali bentuk jaringan (network) komputer diaplikasikan. Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung secara seri ke
sebuah host komputer. Dalam proses TSS mulai nampak perpaduan teknologi komputer dan teknologi komunikasi yang pada awalnya berkembang sendiri-sendiri.
Gambar 2.3 Jaringan Komputer Model TSS
Memasuki tahun 1970-an, setelah beban pekerjaan bertambah banyak dan
harga perangkat komputer besar mulai terasa sangat mahal, maka mulailah digunakan
konsep proses distribusi (Distributed Processing). Seperti pada gambar 2.4 dibawah ini , dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri di
setiap host komputer. Dalam proses distribusi sudah mutlak diperlukan perpaduan yang mendalam antara teknologi komputer dan telekomunikasi, karena selain proses
Gambar 2.4 Jaringan Komputer Model Distributed Processing
Selanjutnya ketika harga-harga komputer kecil sudah mulai menurun dan
konsep proses distribusi sudah matang, maka penggunaan komputer dan jaringannya
sudah mulai beragam dari mulai menangani proses bersama maupun komunikasi
antar komputer (Peer to Peer System) saja tanpa melalui komputer pusat. Untuk itu mulailah berkembang teknologi jaringan lokal yang dikenal dengan sebutan LAN.
Demikian pula ketika internet mulai diperkenalkan, maka sebagian besar LAN yang
berdiri sendiri mulai berhubungan dan terbentuklah jaringan raksasa WAN [3].
2.2.3 Jenis Jaringan Komputer
Secara umum jaringan komputer dibagi atas lima jenis, yaitu :
1. Local Area Network (LAN)
seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan
workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumber daya (misalnya printer) dan saling bertukar informasi.
2. Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan
LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan
atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau
umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan
jaringan televisi kabel.
3. Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan
mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi)
pemakai.
4. Internet
Sebenarnya terdapat banyak jaringan di dunia ini, seringkali menggunakan
perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda. Orang yang terhubung ke
ke jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang
seringkali tidak compatible dan berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini diperlukan sebuah mesin yang dibuat disebut gateway guna melakukan hubungan dan melaksanakan terjemahan yang diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkat
lunaknya. Kumpulan jaringan yang interkoneksi inilah yang disebut internet.
5. Jaringan Tanpa Kabel
Jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap komunikasi yang tidak
bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya orang yang ingin
mendapat informasi atau melakukan komunikasi walaupun sedang berada diatas
mobil atau pesawat terbang, maka seharusnya jaringan tanpa kabel diperlukan karena
koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat. Saat ini jaringan
tanpa kabel sudah marak digunakan dengan memanfaatkan jasa satelit dan mampu
memberikan kecepatan akses yang lebih cepat dibandingkan dengan jaringan yang
menggunakan kabel.
2.2.4 Topologi Jaringan Komputer
Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan
komputer lainnya sehingga membentuk jaringan [4]. Cara yang saat ini banyak
1. Topologi Bus
Gambar 2.5 Topologi BUS
Topologi Bus terlihat pada skema di atas. Terdapat keuntungan dan kerugian dari tipe ini yaitu :
Keuntungan :
1. Hemat kabel
2. Layout kabel sederhana 3. Mudah dikembangkan
Kerugian :
1. Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil
2. Kepadatan lalu lintas
2. Topologi Token RING
Gambar 2.6 Topologi Token RING
Topologi Token RING terlihat pada gambar diatas. Metode Token RING
(sering disebut dengan ring) adalah cara menghubungkan komputer sehingga berbentuk ring (lingkaran). Setiap simpul mempunyai tingkatan yang sama. Jaringan akan disebut sebagai loop, data dikirimkan ke setiap simpul dan setiap informasi yang diterima simpul diperiksa alamatnya apakah data itu untuknya atau bukan. Terdapat
keuntungan dan kerugian dari tipe ini, yaitu :
Keuntungan :
1. Hemat kabel
Kerugian :
1. Peka terhadap kesalahan
3. Topologi STAR
Gambar 2.7 Topologi STAR
Merupakan kontrol terpusat, semua link harus melewati pusat yang menyalurkan data tersebut ke semua simpul atau client yang dipilihnya. Simpul pusat dinamakan stasiun primer atau server dan lainnya dinamakan stasiun sekunder atau
client/server. Setelah hubungan jaringan dimulai oleh server maka setiap client server
sewaktu-waktu dapat menggunakan hubungan jaringan tersebut tanpa menunggu
perintah dari server. Terdapat keuntungan dan kerugian dari tipe ini, yaitu : Keuntungan :
1. Paling fleksibel
2. Pemasangan atau perubahan stasiun sangat mudah dan tidak menggangu
bagian jaringan lain.
4. Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan atau kerusakan
5. Kemudahan pengelolaan jaringan
Kerugian :
1. Boros kabel
2. Perlu penanganan khusus
3. Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis 4. Topologi Peer to Peer Network
Peer artinya rekan sekerja. Peer to peer network adalah jaringan komputer yang terdiri dari beberapa komputer (biasanya tidak lebih dari 10 komputer dengan
1-2 printer). Dalam sistem jaringan ini yang diutamakan adalah penggunaan program, data dan printer secara bersama-sama.
Sistem jaringan ini juga dapat dipakai di rumah. Pemakai komputer yang
memiliki komputer ‘kuno’, misalnya AT, dan ingin membeli komputer baru,
katakanlah Pentium II, tidak perlu membuang komputer lamanya. Ia cukup memasang network card di kedua komputernya kemudian dihubungkan dengan kabel yang khusus digunakan untuk sistem jaringan. Dibandingkan dengan ketiga cara
diatas, sistem jaringan ini lebih sederhana sehingga lebih mudah dipelajari dan
dipakai [5].
2.2.5 Definisi ISP ( Internet Service Provider)
identik dengan jaringan telepon, karena dulu ISP menjual koneksi atau access internet melalui jaringan telepon [6].
2.2.6 Tipe Layanan Pada ISP
Tipe layanan dari ISP biasanya dapat di kategorikan menjadi 2 bagian, yaitu :
1. Dial on demand internet
Dial on demand ini adalah layanan internet dimana pelanggan tidak terkoneksi secara terus menerus ke internet. Pelanggan akan dibebani biaya berdasarkan lamanya
mereka terkoneksi ke internet. Contoh layanan internet dial on demand adalah : layanan-layanan dial up dari ISP lain, dan juga beberapa layanan dari ISP wireless local.
2. Dedicated internet
Pelanggan yang menggunakan dedicated internet akan terhubung terus dengan internet 24/7. Sistem pembayaran dari layanan ini juga biasanya dilakukan per bulan
dimana pelanggan akan membayar sesuai dengan paket yang ditawarkan, baik selama
sebulan tersebut pengguna memang benar menggunakan internet 24 jam penuh atau
tidak. Sistem dedicated ini biasanya mahal, dan biasanya untuk menekan biaya langganan, ISP memberikan beberapa metode untuk menekan harga misalnya dengan
2.2.7 Media yang digunakan ISP
Bahwa untuk dapat melakukan koneksi ke suatu jaringan maka kita perlu
suatu media perantara. Media koneksi yang paling umum digunakan oleh ISP
menggunakan :
1. Wire (kabel)
Kabel telepon, kabel coaxial, kabel fiber optik, kabel listrik, kabel UTP. 2. Wireless
Tidak menggunakan banyak kabel. Kabel tetap digunakan namun sebagian
besar jalur koneksi menggunakan frekuensi. Biasanya menggunakan frekuensi yang
dibebaskan penggunaannya di setiap negara. Di Indonesia, frekuensi yang bebas
digunakan adalah frekuensi 2,4 Ghz. Jadi, dari pelanggan akan menggunaka radio
wireless dengan frekuensi 2,4 Ghz untuk berhubungan dengan ISP mereka. 2.2.8 Sejarah Perkembangan Fiber Optik
Pada tahun 1880 Alexander Graham Bell menciptakan sebuah sistem
komunikasi cahaya yang disebut photo-phone dengan menggunakan cahaya matahari yang dipantulkan dari sebuah cermin suara termodulasi tipis untuk membawa
percakapan. Photo-phone tidak pernah mencapai sukses komersial, walaupun sistem tersebut bekerja cukup baik. Berikut adalah beberapa tahap sejarah perkembangan
1. Generasi Pertama (mulai tahun 1970)
Sistem masih sederhana dan menjadi dasar bagi sistem generasi berikutnya
terdiri dari :
Encoding : Mengubah input (misal suara) menjadi sinyal listrik.
Transmitter : mengubah sinyal listrik menjadi gelombang cahaya termodulasi, berupa LED dengan panjang gelombang 0,87 µm.
Serat Silika : Sebagai pengantar gelombang cahaya.
Repeater : Sebagai penguat gelombang cahaya yang melemah di jalan.
Receiver : Mengubah gelombang cahaya termodulasi menjadi sinyal listrik, berupa foto detektor.
Decoding : Mengubah sinyal listrik menjadi output (misal suara).
Repeater bekerja dengan merubah gelombang cahaya menjadi sinyal listrik kemudian diperkuat secara elektronik dan diubah kembali menjadi gelombang
cahaya.
Pada tahun 1978 dapat mencapai kapasitas transmisi 10 Gb.km/s.
2. Generasi Kedua (mulai tahun 1981)
Untuk mengurangi efek disperse, ukuran inti serat diperkecil. Indeks bias kulit dibuat sedekat-dekatnya dengan indeks bias inti. Menggunakan diode laser, panjang gelombang yang dipancarkan 1,3 µm. Kapasitas transmisi menjadi
3. Generasi Ketiga (mulai tahun 1982)
Penyempurnaan pembuatan serat silika. Pembuatan chip diode laser berpanjang gelombang 1,55 µm. Kemurnian bahan silika ditingkatkan
sehingga transparansinya dapat dibuat untuk panjang gelombang sekitar 1,2
µm sampai 1,6 µm kapasitas transmisi menjadi beberapa ratus Gb.km/s.
4. Generasi Keempat (mulai tahun 1984)
Dimulainya riset dan pengembangan sistem koheren, modulasinya bukan
modulasi intensitas melainkan modulasi frekuensi. Pada tahun 1984
kapasitasnya sudah dapat menyamai kapasitas sistem deteksi langsung
(modulasi intensitas). Terhambat perkembangannya karena teknologi piranti
sumber dan deteksi modulasi frekuensi masih jauh tertinggal.
5. Generasi Kelima (mulai tahun 1989)
Dikembangkan suatu penguat optik yang menggantikan fungsi repeater pada generasi-generasi sebelumnya. Pada awal pengembangannya kapasitas
transmisi hanya dicapai 400 Gb.km/s. tetapi setahun kemudian kapasitas
transmisinya sudah menembus 50.000 Gb.km/s.
6. Generasi Keenam (pada tahun 1988)
Linn F. Mollenauer mempelopori sistem komunikasi optik soliton. Soliton
adalah pulsa gelombang yang terdiri dari banyak komponen panjang
gelombang yang berbeda hanya sedikit dan juga bervariasi dalam
berupa soliton merupakan informasi yang terdiri dari beberapa saluran sekaligus (wavelength division multiplexing). Eksperimen menunjukan bahwa
soliton minimal dapat membawa 5 saluran yang masing-masing membawa informasi dengan laju 5Gb/s. Kapasitas transmisi yang telah diuji mencapai
35.000 Gb.km/s. Cara kerja sistem soliton ini adalah efek Kerr, yaitu sinar-sinar yang panjang gelombangnya sama akan merambat dengan laju yang
berbeda di dalam suatu bahan jika intensitasnya melebihi suatu harga batas.
Efek ini kemudian digunakan untuk menetralisir efek disperse, sehingga
soliton tidak melebar pada waktu sampai di receiver. Hal ini sangat menguntungkan karena tingkat kesalahan yang ditimbulkannya amat kecil
bahkan dapat diabaikan.
2.2.9 Pengertian Fiber Optik
Fiber optik adalah sebuah kaca murni yang panjang dan tipis serta berdiameter sebesar rambut manusia. Dan dalam penggunaannya beberapa fiber optik dijadikan satu dalam sebuah tempat yang dinamakan kabel optik dan digunakan
Gambar 2.8 Bagian-bagian Fiber Optik
1. Core adalah kaca tipis yang merupakan bagian inti dari fiber optik yang dimana pengiriman sinar dilakukan.
2. Cladding adalah materi yang mengelilingi inti yang berfungsi memantulkan sinar kembali ke dalam inti (core).
3. Buffer Coating adalah plastik pelapis yang melindungi fiber dari kerusakan. 2.2.10 Bentuk Fisik Serat Optik
Sebagai media transmisi yang berfungsi untuk menyalurkan data dalam
bentuk cahaya, maka serat optik harus dibuat dari semacam bahan kaca (atau plastik).
Diameter serat optik berkisar antara 2 µm sampai 125 µm, suatu nilai yang sangat
kecil. Dalam upaya untuk memperoleh kinerja yang baik, biasanya serat ultra pure fused silika adalah bahan yang sering digunakan sebagai bahan pembuat serat optik karena memiliki loss kecil.
terdalam yang terdiri dari satu serat atau lebih, serat inilah yang merupakan jalur bagi
sinyal cahaya. Tiap serat dikelilingi oleh cladding dan kemudian ditutupi oleh
coating. Bagian terluar adalah jaket yang berfungsi melindungi serat optik dari pengaruh luar, seperti kelembaban udara, abrasi dan kerusakan.
2.2.11 Jenis Fiber Optik 1. Single Mode Fiber
Transmisi data melalui single mode hanya menggunakan satu lintasan cahaya yang merambat melalui serat. Metode semacam ini dapat menghindarkan ketidak
akuratan yang dapat terjadi dalam penyaluran data. Mempunyai inti yang kecil
(berdiameter 0,00035 inch atau 9 micron) dan berfungsi mengirimkan sinar laser inframerah ( panjang gelombang 1300-1550 nanometer).
2. Multi Mode Fiber
Pada jenis ini, suatu informasi (data) dibawa melalui beberapa lintasan cahaya
yang dijalankan melalui serat dari ujung ke ujung lainnya. Metode semacam ini dapat
mengakibatkan ketidak akuratan data yang dikirim kepada penerima, karena lintasan
cahaya yang satu dapat berbeda waktu tempuhnya dibandingkan lintasan yang lain
sehingga data yang dikirim menjadi berubah ketika sampai di penerima. Mempunyai
inti yang lebih besar (berdiameter 0,0025 inch atau 62,5 micron) dan berfungsi mengirimkan sinar laser inframerah (panjang gelombang 850-1300 nanometer).
Gambar 2.10 Multi ModeFiber
2.2.12 Macam-macam Gambar Fiber Optik yang Sering Digunakan
Gambar 2.12 Indoor / Outdoor Breakout Cable
Gambar 2.13 Aerial Cable / Self Supporting
Gambar 2.14 Hybrid & Composite Cable
Gambar 2.16 Low Smoke Zero Halogen (LSZH)
2.2.13 Teknologi FTTH
FTTH merupakan sepenuhnya jaringan optik dari provider ke pemakai.
Multiplex dari sinyal optik dibawa splitter dalam sebuah group yang hampir mendekati pemakai. Terdapat splitter optik dengan ratio yang berbeda-beda, tetapi umumnya menggunakan ratio 1:16. Artinya sinyal multiplex dibagi ke 16 rumah yang berbeda-beda. Sejak sinyal optik dikonversikan ke sinyal elektrik pada pemakai,
Optikal Network Unit (ONU) harus diinstalasi pada akhir jaringan. Karena ONU mahal, disarankan bahwa sebuah ONU dibagikan ke beberapa pemakai.
Perkembangan teknologi fiber optik sekarang ini mulai menurunkan biaya. Perkembangan ini berasal dari loop laser, solusi untuk menyalurkan video, dan topologi jaringan passive. Bentuk baru dari pelayanan ini membutuhkan high speed access dan broad bandwidth, yang merupakan perangkat untuk kriteria jaringan yang baru. Perkembangan ini membuat FTTH lebih menarik, yang mana FTTH diketahui
Kekuatan elektrik selalu merupakan persoalan utama dan sering ditunjukan
sebagai kelemahan dari FTTH. Daya fiber to the curb (FTTC) dibawa melalui jaringan tembaga paralel (untuk menguatkan unit switching, laser dan unit jaringan optik). Tetapi bagi FTTH merupakan suatu kerugian sejak daya yang kecil
merupakan kunci persaingan yang menguntungkan. Masalah ini telah diselesaikan
sekarang ini dengan perkembangan dalam baterai yang mana unit jaringan optik dari
pemakai dapat di charge dengan elektrik. Ketika konsumsi daya rendah, maka solar berfungsi untuk membantu. Dengan mendapat daya pada tempat ini, biaya total
dikurangi selama instalasi dari peralatan.
Untuk saat ini biaya pengembangan FTTH telah mengalami penurunan. Pada
tahun 1980-an biaya instalasi dari tiap pelanggan untuk FTTH sebesar US$3000 dan
untuk FTTC hampir setengahnya. Sesuai dengan dilakukannya studi oleh Bellcore
pada awal 1996 rentang dari biaya instalasi untuk tiap pelanggan telah menyusut ke
$230 pada jaringan akses narrowband dan $480 pada broadband akses. Konsumsi daya dari jaringan optik dipertimbangkan lebih kecil dari coaxial dan twisted pair. Biaya pemeliharaan sangat kecil sejak semua jaringan plastik bebas terhadap korosi
yang mana dapat terjadi pada kabel metalik. Bellcore mensimulasi penghematan
biaya pemeliharaan dari FTTH dibandingkan dengan FTTC dan HFC melalui jangka
Table 2.1 Penghematan Biaya Operasi dari FTTH
Type Biaya Penghematan Biaya 20 Tahun
Tenaga Listrik >$200
Pemeliharaan Metalik >$200
Pemeliharaan Lainnya -$100
Perlengkapan pelayanan -$50
Biaya pemeliharaan FTTH yang rendah menjadi pilihan yang menarik untuk
Pada dasarnya media komunikasi digital hanya ada 3, yaitu media tembaga,
udara, dan kaca. Media komunikasi tembaga sudah dikenal sejak lama yang sudah
berevolusi dari hanya sebagai penghantar listrik menjadi penghantar elektromagnetik
sebagai pembawa pesan, suara, gambar, dan data digital.
Pada tahun 1980-an media serat optik mulai dikenal, saat ini penggunaannya
sudah menjadi tulang punggung komunikasi dunia. Sebuah media yang saat ini sudah
dipakai dan diterapkan pada Perusahaan BiznetNetwork yaitu fiber optik yang dapat memanfaatkan pulsa cahaya dalam sebuah ruang kaca berbentuk kabel.
3.1 Kelemahan dan Kelebihan Media Transmisi Fiber Optik
3.1.1 Kelemahan Media Transmisi Fiber Optik
Kelemahan yang saat ini menjadi permasalahan yang cukup krusial bagi
penyelenggara jasa telekomunikasi adalah banjir. Beberapa jaringan di desain dengan
adanya ketergantungan kepada pasokan listrik. Pada waktu banjir terjadi, jaringan
tersebut tidak dapat beroperasi karena pasokan listrik ke jaringan distribusi dan
tergantung pada pasokan listrik sehingga pada waktu banjir, jaringan dapat beroperasi
dan kualitas terjaga dengan baik. Ada juga beberapa kelemahan dari serat optik
lainnya seperti sulitnya membuat terminal pada kabel serat optik, dan metode
penyambungannya yang harus menggunakan teknik dan alat khusus serta ketelitian
yang tinggi.
3.1.2 Kelebihan Media Transmisi Fiber Optik
Sistem transmisi dengan media serat optik ini apabila dibandingkan dengan
media transmisi yang lain mempunyai beberapa kelebihan, antara lain :
1. Redaman transmisi yang kecil
Sistem telekomunikasi serat optik mempunyai redaman transmisi per km
relatif lebih kecil dibandingkan dengan transmisi lainnya, seperti kabel coaxial. Ini berarti serat optik sangat sesuai untuk dipergunakan pada telekomunikasi jarak jauh,
sebab hanya membutuhkan repeater yang jumlahnya lebih sedikit. 2. Bidang frekuensi yang lebar
Secara teoritis serat optik dapat dipergunakan dengan kecepatan yang tinggi,
hingga mencapai beberapa Gigabit/detik. Dengan demikian sistem ini dapat
dipergunakan untuk membawa sinyal informasi dalam jumlah yang sangat besar
hanya dalam satu buah serat optik yang halus.
3. Ukurannya kecil dan ringan
Dengan demikian sangat memudahkan pengangkutan pemasangan di lokasi.
Hal ini disebabkan sistem transmisi serat optik mempergunakan sinar atau
cahaya laser sebagai gelombang pembawanya. Sebagai akibatnya akan bebas dari
cross talk atau power induction yang sering terjadi pada kabel tembaga. Dengan tidak terjadinya interferensi akan memungkinkan kabel serat optik dipasang pada jaringan
tenaga listrik tegangan tinggi (high voltage) tanpa khawatir adanya gangguan yang disebabkan oleh interferensi gelombang.
Ada juga beberapa keunggulan lain dari jaringan fiber optik adalah adanya isolasi antara pengirim (transmitter) dan penerimanya (receiver), tidak adanya
ground loop serta tidak akan terjadi hubungan api pada saat kontak atau terputusnya serat optik. Dengan demikian sangat aman dipasang di tempat-tempat yang mudah
terbakar. Seperti pada industri minyak, kimia, dan sebagainya.
3.2 Topologi yang digunakan pada Biznet
Topologi menunjukan pada suatu cara dimana end sistem atau station yang dihubungkan ke jaringan saling diinterkoneksikan. Jenis topologi yang digunakan
oleh Perusahaan BiznetNetwork adalah topologi ring baik server maupun client. LAN atau MAN terdiri dari sekumpulan repeater yang dihubungkan dengan hubungan point to point dalam suatu “loop” yang tertutup. Data dapat ditransmisikan dalam 1 arah (unidirectional). Tiap station terhubung pada jaringan melalui suatu
Gambar 3.1 Topologi Token Ring
Dibutuhkan 3 operasi yaitu data insertion (transmition packet data), data
reception (receiving packet data) dan data removal (absorb signal). Semuanya dilakukan oleh repeater. Sehingga tiap repeater memiliki fungsi sebagai berikut : 1. Berperan sebagai penunjang fungsi yang sesuai untuk ring dengan
2. Memberikan access point untuk station agar dapat mengirim dan menerima data.
Ada 3 state pada tiap repeater ring :
Gambar 3.2 Macam-macam state pada tiap repeater ring
1. Listen state
Selama penerimaan bit, repeater juga dapat melakukan modifikasi pada bit
yang diterima dan diteruskan kembali (dibutuhkan 1 bitdelay). 2. Transmit state
Jika station hendak mengirim, maka repeater akan mengirimkannya melalui
outgoing link. 3. Bypass state
Bit dikuatkan dan langsung diteruskan ke repeater berikutnya. 3.2.1 Keuntungan Topologi Ring
Keuntungan ring, karena adanya point to point antar repeater maka : 1. Memudahkan dalam pemeliharaan
3. Bisa lebih jauh daripada bus. 3.2.2 Kelemahan Topologi Ring
Kelemahan ring adalah sebagai berikut :
1. Jika ada satu hubungan antar repeater putus, maka satu jaringan akan mati.
2. Jika ada satu repeater mati, jaringan akan mati total [5]. 3.3 Analisa Fiber Optik
Fiber optik adalah sebuah kabel data yang terbuat dari kaca murni yang panjang dan tipis serta berdiameter sebesar rambut manusia [8]. Di dalam
penggunaannya beberapa fiber optik dijadikan satu dalam sebuah tempat yang dinamakan kabel optik dan digunakan untuk mengantarkan data digital yang berupa
sinar dalam jarak yang sangat jauh. Sebuah kabel serat optik dibuat sekecil-kecilnya
(mikroskopis) agar tak mudah patah atau retak, tentunya dengan perlindungan khusus
sehingga besaran wujud kabel akhirnya tetap mudah dipasang. Satu kabel serat optik
Gambar 3.3 Tampilan dalam kabel fiber optik
Satu core serat optik yang terlihat oleh mata adalah masih berupa lapisan pelindungnya (coated), sedangkan kacanya sendiri yang menjadi inti transmisi data berukuran mikroskopis, tak terlihat oleh mata.
Variasi kabel yang dijual oleh Biznet sangat beragam sesuai kebutuhan yang
diinginkan, ada kabel 4 core, 6 core, 8 core, 12 core, 16 core, 24 core, 36 core,
hingga 48 core. Untuk jenis dan tipe kabel dikenal ada 2 macam, yaitu kabel tanah (KT) dan kabel udara (KU). Kabel udara diperkuat oleh kabel baja untuk keperluan
penarikan kabel di atas tiang. Baik KU maupun KT pada lapisan intinya paling
tengah diperkuat oleh kabel khusus untuk menahan kabel tidak mudah
bengkok.(biasanya serat plastik yang keras). Di sekeliling inti tersebut dipasang
beberapa selubung yang isinya adalah core serat optik, dilapisi gel (informasinya berfungsi juga sebagai racun tikus) dan serat nilon, dibungkus lagi dengan bahan
metal tipis hingga ke lapisan terluar kabel berupa plastik tebal. Dari berbagai jenis
Gambar 3.4 Kabel fiber optik 1 core
3.3.1 Jenis Fiber Optik
Tabel 3.1 Review of singlemodeand multimodefiber
Jenis fiber optik berdasarkan mode yang dipakai perusahaan BiznetNetworks diantaranya sebagai berikut :
1. Single-mode
masuk ke dalamnya tidak terpantul-pantul ke dinding selongsong (cladding). Bagian inti serat optik single-mode terbuat dari bahan kaca silika (SiO2) dengan sejumlah kecil kaca Germania (GiO2) untuk meningkatkan indeks biasnya. Untuk mendapatkan performa yang baik pada kabel ini, biasanya untuk ukuran
selongsongnya adalah sekitar 15 kali dari ukuran inti (sekitar125 mikron). Kabel untuk jenis ini paling mahal, tetapi memiliki pelemahan (kurang dari 0,35 dB per
kilometer), sehingga memungkinkan kecepatan yang sangat tinggi dari jarak yang
sangat jauh. Standar terbaru untuk kabel ini adalah ITU-T G.652D, dan G.657.
Dilihat dari faktor properti sistem transmisinya, single-mode adalah sebuah sistem transmisi data berwujud cahaya yang didalamnya hanya terdapat satu buah
indeks sinar tanpa terpantul yang merambat sepanjang media tersebut dibentang. Satu
buah sinar yang tidak terpantul di dalam media optik tersebut membuat teknologi
fiber optik yang satu ini hanya sedikit mengalami gangguan dalam perjalanannya. Itupun lebih banyak gangguan yang berasal dari luar maupun gangguan fisik saja.
Single-mode dilihat dari segi strukturalnya merupakan teknologi fiber optik yang bekerja menggunakan inti (core) serat fiber yang berukuran sangat kecil yang diameternya berkisar 8 sampai 10 mikrometer. Dengan ukuran core fiber yang sedemikian kecil, sinar yang mampu dilewatkannya hanyalah satu mode sinar saja. Sinar yang dapat dilewatkan hanyalah sinar dengan panjang gelombang 1310 atau
Single-mode dapat membawa data dengan bandwidth yang lebih besar dibandingkan dengan multi-mode fiber optik, tetapi teknologi ini membutuhkan sumber cahaya dengan lebar spektral yang sangat kecil pula dan ini berarti sebuah
sistem yang mahal. Single-mode dapat membawa data dengan lebih cepat dan 50 kali lebih jauh dibandingkan dengan multi-mode. Tetapi harga yang harus dikeluarkan oleh perusahaan BiznetNetworks untuk penggunanya juga lebih besar. Core yang digunakan lebih kecil dari multi-mode dengan demikian gangguan-gangguan di dalamnya akibat distorsi dan overlapping pulse sinar menjadi berkurang. Inilah yang menyebabkan single-mode fiber optik menjadi lebih reliable, stabil, cepat, dan jauh jangkauannya.
3.3.2 Teknologi Jaringan Fiber Optik
Teknologi jarlokaf adalah teknologi yang sedang berkembang, berbagai
metode transmisi dimungkinkan untuk diterapkan namun jumlah implementasinya
masih relatif terbatas di lapangan. Teknologi jarlokaf yang merupakan teknologi yang
telah dikenal di dunia, yang dibahas dalam teori penunjang ini antara lain :
1. DLC (Digital Loop Carrier) 2. PON (Passive Optical Network) 3. AON (Active Optical Network) [9]
yang dasar teknologinya mengutamakan jalur transmisi optik hingga bagian terjauh
sentral. Perencanaan jaringan dengan arsitektur FTTx dengan jaringan full optik, mengintegrasikan teknologi optik yang sudah ada di Indonesia, yaitu DLC atau PON,
sementara AON meskipun baru sebagai wacana, tetapi merupakan trend transmisi full
optik yang ideal untuk perencanaan FTTH. Ruang lingkup jarlokaf berdasarkan lebar
pita, dibedakan menjadi dua. Pertama narrow band, dengan transmisi kurang dari 2 Mbps, mampu memberikan layanan voice, data, dan citra baik diam antara lain : 1. Jenis jasa dan kapasitas
2. Kemudahan operational & maintenance (Pengoperasian dan perawatan) 3. Konfigurasi dan kehandalan sistem (reliability)
4. Kompatibilitas antarmuka dan sesuai standard (compatibility) 5. Biaya tidak mudah usang dan dijamin produksinya
6. Biaya efektif
Beberapa teknologi jarlokaf yang sudah dikembangkan, diurut berdasarkan
jumlah implementasi terbanyak beserta kapasitas sistem jarlokaf, ditunjukan pada
Tabel 3.2 Teknologi Jarlokaf
1. Passive Optical Network (PON)
PON adalah bentuk khusus dari FTTC atau FTTH yang mengandung
perangkat optik pasif dalam jaringan distribusi optik [9]. Perangkat optik pasif yang
dipakai adalah konektor, passive splitter dan kabel optik itu sendiri. Dengan passive splitter kabel optik dapat dipecah menjadi beberapa kabel optik lagi, dengan kualitas informasi yang sama tanpa adanya fungsi addressing dan filtering. Dalam PON terdapat tiga komponen utama yaitu Optical Line Terminal (OLT), Optical Distribution Network (ODN) dan Optical Network Unit (ONU). Keluaran dari OLT ditransmisikan melalui ODN yang menyediakan alat alat tramsmisi optik mulai dari
OLT sampai pelanggan. ONU menyediakan interface pada sisi pelanggan dari
Distribution Point (DS ) dan dihubungakan dengan ODN. Teknologi PON pada dasarnya adalah teknologi untuk hubungan point to multipoint, dan topologi ini sesuai untuk melayani kelompok pelanggan yang letaknya terpisah, dengan hanya
menambah perangkat ONU di lokasi pelanggan. Metode akses yang digunakan pada
Multiplexing Access). Pada arah downstream, sinyal TDM dari OLT memuat semua informasi pelanggan dalam slot yang ditentukan dan disebarkan ke semua ONU yang
terhubung oleh OLT.
Tiap ONU hanya mengakses pada slot yang telah ditentukan untuk transmisi.
Karena semua informasi downstream disebarkan ke semua ONU, seperti pengamanan sinyal, dengan encryption. Pada arah sinyal optik upstream dari setiap ONU ditransmisikan secara sinkron dengan metoda TDMA untuk menghindari tabrakan, karena jarak antara OLT dan semua ONU berbeda beda. Sedangkan panjang
gelombang yang digunakan untuk downstream dan upstream pada daerah 1260 nm dan 1360 nm sesuai dengan rekomendasi ITU-T G 957. Metoda lain yang digunakan
adalah SDM (Space Division Multiplexing) dan WDM (Wavelength Division Multiplexing), tergantung dari sistem yang digunakan, apakah simplex, half duplex, atau full duplex. Untuk WDM transmisi dua arah dapat dilakukan tanpa memerlukan serat tambahan dan tidak meningkatkan bit rate pada saluran, dengan menggunakan sinyal pada panjang gelombang yang berbeda, seperti panjang gelombang 1310 nm
dan 1550 nm. Sistem PON terdiri dari perangkat OLT yang dihubungkan dengan
Gambar 3.5 Jaringan Optik Aktif (AON) dan Optik Pasif (PON)
Dimana :
A,B,C,D = Data atau suara untuk satu user
V = Video untuk multiuser
ONT = Optical Network Terminal
Cakupan daerah optik yang dicapai oleh PON lebih sedikit dibanding dengan
PTP, yang tidak menggunakan splitter. PON dapat meraih pelanggan pada jarak 20 kilometer (km) dari awal pemancar, yang akan mencakup 98% dari populasi. PON
didukung oleh sejumlah perangkat yang sesuai dengan standar.
3.3.3 Cara Kerja Fiber Optik
Sinar dalam fiber optik berjalan melalui inti dengan secara memantul dari
cladding, dan hal ini disebut total internal reflection, karena cladding sama sekali tidak menyerap sinar dari inti.
Akan tetapi dikarenakan ketidakmurnian kaca sinyal cahaya akan
terdegradasi, ketahanan sinyal tergantung pada kemurnian kaca dan panjang
gelombang sinyal.
Sistem relay serat optik terdiri dari transmitter (membuat dan menulis dalam sandi sinyal cahaya), serat optik (menghubungkan sinyal cahaya), regenerator optik
(diperlukan untuk menaikkan sinyal jika serat digunakan pada jarak yang jauh), dan
receiver optik (menerima dan menguraikan sandi sinyal cahaya).
Sinar dalam fiber optik berjalan melalui inti dengan secara memantul dari
cladding, dan hal ini disebut total internal refelction, karena cladding sama sekali tidak menyerap sinar dari inti. Akan tetapi dikarenakan ketidakmurnian kaca sinyal
cahaya akan terdegradasi, ketahanan sinyal tergantung pada kemurnian kaca dan
panjang gelombang sinyal.
Faktor high transmission effect adalah sebagai berikut:
1. Besar power yang dikirim oleh transmit yang diterima oleh receiver (1 core = 32 customer)
2. Besar bandwidth mempengaruhi desain atau implementasinya. 3. Pemberian frekuensi.
Total kabel fiber optik yang sudah terpasang sepanjang 1200 km yaitu 60 kelurahan dan 240 gedung.
3.4 Perangkat Jaringan Komputer di BiznetNetwork
Untuk menghubungkan media transmisi antara Biznet dengan pengguna
sangat diperlukan suatu alat yang dapat langsung berkoneksi dengan internet,yaitu :
1. Nortel Switch
Gambar 3.7 Nortel switch
2. Corecess DSLAM Modem
Alat ini digunakan sebagai modem penguat jika jarak atau panjang kabel lebih
dari 100 meter. Alat tersebut ada bagian untuk link, data, power, LAN.
Gambar 3.8 ONU SIEMENS/DASAN
Cara pengaturan pada ONU SIEMENS Surpass hiX 5404 adalah perangkat ini
akan disediakan untuk pengguna oleh Biznet untuk menggunakan Layanan Internet
Gambar 3.9 Setting ONU
3. Router
Alat ini digunakan sebagai menghubungkan jaringan-jaringan. Perangkat yang
berfungsi dalam komunikasi WAN atau menghubungkan dua network yang berbeda. Menempati layer 3 pada sistem layering OSI (network) sehingga memiliki kemampuan routing atau pengalamatan paket data baik secara statik atau dinamik. Ada banyak jenis router yaitu CISCO,Linksys WRT 54G, Linksys BEFSR 41, RV 042, DLink DIR 615, Belkin G Wireless. Dan yang paling direkomendasi untuk
pengguna oleh Biznet adalah router DLink DIR 615 karena lebih stabil.
4. VDSL
Alat ini digunakan sebagai penguat yang digunakan apabila jarak kabel lebih
dari 100 meter untuk menjaga kualitas.
Alat tersebut ada bagian untuk :
1. Line speed yaitu LED indikator jalur (normal solid menyala) 2. Ethernet
3. Data
4. Power
a. CE untuk pelanggan
b. CO untuk Nortel Switch
Gambar 3.11 VDSL
5. Fusion Splicer
standar pabrikan FO. Penyambungan mekanis ini biasanya bersifat darurat dengan
alasan FO yang ada sangat pendek hingga tidak memungkinkan dilakukan fusion splicing, atau alasan lain karena alat sambung lebur atau fusion splicer tidak ada atau masih menunggu dari tempat lain, sementara FO harus segera disambung.
Penyambungan mekanis ini memerlukan tingkat ketrampilan dan ketelitian yang
tinggi karena betul-betul manual supaya hasil ukuran lossnya rendah.
Fusion splicing atau peleburan dilakukan dengan menggunakan splicer sudah
computerized sehingga pengerjaannya lebih mudah dan hasil splicingnya relatif lebih bagus, dan biasanya ukuran lossnya sangat rendah. Setelah splicing selesai maka core optik disusun didalam sebuah tray deg rapi dan terikat kuat/tidak goyang lalu dimasukkan ke dalam alat sambung kabel yg namanya
Clossure. Clossure inilah yg berfungsi buat melindungi core dari gangguan eksternal, jadi ujung kabel satu dg lainnya dijepit kuat di clossure ini, sedangkan core berada di dalamnya dengan aman.
Gambar 3.13 Fusion Splice
3.5 Masalah Yang Timbul Pada Perangkat Jaringan di BiznetNetwork
Untuk perangkat jaringan yang di pakai perusahaan BiznetNetworks
kebanyakan dari produk Cisco. Dikarenakan Cisco System (Cisco) menjual jaringan dan komunikasi teknologi, peralatan dan pelayanan untuk data transportasi, suara dan
video untuk keseluruhan dunia. Produk perusahaan dan pelayanan terdiri dari
beberapa kategori diantaranya adalah router, switch, network access, IP Telephone,
keamanan, jaringan fiber optik, jaringan data center,jaringan via sinyal, jaringan untuk rumah, dukungan layanan teknis dan pelayanan jaringan. Produk Cisco Routing
menawarkan fitur yang terdepan untuk menaikan kemampuan sistem, keamanan,
kestabilan dan performa yang baik dalam pengiriman data informasi.
Berikut adalah beberapa masalah yang sering timbul dengan kemungkinan
muncul pada Cisco Router 2800 Series. Troubleshooting LED sebagai indikator LED
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis kabel fiber optik yang dipakai oleh Perusahaan BiznetNetworks, maka dapat diambil beberapa kesimpulan diantaranya adalah
sebagai berikut :
1. Mode Transmisi pada kabel fiber optik yang dipakai oleh Perusahaan BiznetNetworks masih menggunakan single-mode yang harganya relatif cukup mahal, tetapi memungkinkan kecepatan yang sangat tinggi dari jarak
yang sangat jauh.
2. Masih ada beberapa kendala didalam Perusahaan BiznetNetworks seperti
kurangnya tenaga ahli dalam hal aktivasi yang membuat aktivasi ini harus
dilakukan lebih cepat, karena terbatasnya tenaga SDM (Sumber Daya
Manusia) yang dimiliki oleh Perusahaan BiznetNetworks saat ini. Dan jarak
antara Perusahaan BiznetNetworks dengan client yang ingin diaktivasi sangat jauh dan sering mengalami kemacetan yang mengakibatkan seringnya
keterlambatan.
3. Pada saat aktivasi banyak menemukan kendala yang dihadapi seperti customer
dipasang sehingga perlu banyak waktu yang terpakai untuk menjelaskannya
kepada customer agar lebih mengerti untuk menyeting router yang akan dipakai oleh customer untuk dapat mendial PPPOE dari dari router atau pun dari PC customer tersebut agar dapat login ke BRAS PT BIZNET NETWORKS yang berada di ruang server sehingga customer dapat browsing
dengan baik.
4.2 Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut :
1. Untuk penggunaan kabel fiber optik berdasarkan mode transmisi lebih baik menggunakan dua alternatif, yaitu yang pertama single-mode dan yang kedua
multi-mode, dikarenakan multi-mode pada kapasitas angkutnya jauh lebih besar dari single-mode, dan harga kabel serta perangkat aktifnya yang lebih murah dibandingkan dengan single-mode.
2. Mungkin sebaiknya lebih diperbanyak lagi SDM-nya, agar lebih mempercepat
kinerja dan bisa mengefisienkan waktu dalam mengerjakan jobdesk aktivasi kepada customer yang jaraknya cukup jauh dari Perusahaan BiznetNetworks. 3. Akan lebih baik jika antara sales dengan teknisi yang akan melakukan aktivasi
KERJA PRAKTEK
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek
Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas Komputer Indonesia
RIDHKY OKTAVIAN PRADANA
10107364
ELKANA LAWREN
10107328
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
http://iatt.kemenperin.go.id/tik/ fullpaper/fullpaper117_suci_rahmatia.pdf
(diakses tanggal 1 oktober 2010).
[2]. Bahrul. “e-praktikum jaringan komputer”.
http://pressidentnet.awardspace.com/tugas jaringankomputer.pdf (diakses
tanggal 1 oktober 2010).
[3]. Arya Fungky. “Blog-Latar Belakang dan Sejarah Jaringan”.
http://www.aryafungky.co.cc
/2010/04/latar-belakang-dan-sejarah-jaringan.html (diakses tanggal 1 oktober 2010).
[4]. I Putu Suardika. “e-Artikel Topologi Jaringan Komputer”.
http://nic.unud.ac.id/~lie_jasa/ Artikel_reg_K1.pdf (diakses tanggal 1 oktober
2010).
[5]. Yuhefizar. “Sejarah Komputer”.
http://fadel05.tripod.com/network/jaringan.html (diakses tanggal 1 Oktober
2010)
[6]. Cahdarjo. “Blog- Pengertian ISP (Internet Service Provider)”.
http://cahdarjo.wordpress
[7]. Swesti Mahardini. “Blog-ISP (Internet Service Provider)”.
http://swestimahardini.
wordpress.com/2010/11/17/isp-internet-service-provider/
[8]. Wisnu Harya Putra.“Blog-Fiber Optik”.
http://swestimahardini.wordpress.com/
2010/11/17/isp-internet-service-provider/ (diakses tanggal 1 oktober 2010).
[9]. Ketut Sri Juniandari. “Teknologi Jaringan Fiber Optik”.
http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?view=article&catid=23%3Asiste
m-komunikasi-optik&id=435%3Ateknologi-jaringan-fiberoptik&option= com
A. DATA PRIBADI
1. Nama : RIDHKY OKTAVIAN PRADANA
2. Nickname : Ricky
3. TTL : Tegal, 11 Oktober 1988
4. Agama : Islam
5. Jenis Kelamin : Laki – Laki
6. Kewarganegaraan : Indonesia
7. Alamat : Jln. Sersan Surip No.44
Ledeng – Bandung 40135
8. Status : Mahasiswa
9. Telepon : 085721837688
10. Email : cu.thunder@gmail.com
11. Hobi : Jalan-jalan, olahraga basket, dengar music
12. Cita – Cita : Menjadi Pengusaha yang mandiri dan sukses di Dunia dan Akhirat.
Sekolah Dasar Negeri Tegal Sari 1 Tegal : 1995– 2001
Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Tegal : 2001– 2004
Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Tegal : 2004 – 2007
MidPlaza 2, 8th Floor. Jl Jend. Sudirman Kav 10-11 Jakarta 10220 – Indonesia
Teknologi Informasi Himpunan Mahasiswa Teknik
Informatika Universitas Komputer Indonesia .
b. Koordinator Pemrograman Java Perpustakaan Teknik
Informatika Universitas Komputer Indonesia .
: 2009 – 2010
c. Ketua Pelaksana Seminar Microsoft User Group
Indonesia ( MUGI ) .
: 2009 – 2010
d. Koordinator Pekan Olahraga Mahasiswa ( PORAM )
Bagian SepakBola Putri Teknik Informatika Universitas
Komputer Indonesia .
: 2009 – 2010
e. Koordinator Publikasi Dekorasi dan Dokumentasi
( PubDekDok ) Programing Contest dan Seminar AMD
Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia
: 2009 – 2010
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar – benarnya dalam keadaan sadar dan tanpa paksaan.
Bandung , Januari 2011