• Tidak ada hasil yang ditemukan

173492_Laporan Akhir Fiber Optik (New3)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "173492_Laporan Akhir Fiber Optik (New3)"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

LABORATORIUM FIBER OPTIK

LABORATORIUM FIBER OPTIK

LAPORAN PRATIKUM AKHIR MATA KULIAH

LAPORAN PRATIKUM AKHIR MATA KULIAH INSTALASI FIBER OPTIKINSTALASI FIBER OPTIK

KELAS

KELAS / / GROUP GROUP : : JTD JTD 3D 3D / / 55  NAMA KETUA

 NAMA KETUA : : M. Dicky Nasrulloh M. Dicky Nasrulloh (1541160065(1541160065))  NAMA ANGGOTA

 NAMA ANGGOTA : : 1. Dina Ayu Tri Maryana 1. Dina Ayu Tri Maryana (1541160056(1541160056)) 2.

2. Ganner Ganner Antero Antero (1541160101(1541160101))  NILAI

 NILAI ::

DOSEN

DOSEN : : SEPTRIANDI SEPTRIANDI WIRA WIRA YOGA YOGA ST., ST., MT.MT.

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PROGRAM STUDI JARINGAN

PROGRAM STUDI JARINGAN TELEKOMUNIKATELEKOMUNIKASI DIGITALSI DIGITAL POLITEKNIK NEGERI MALANG

POLITEKNIK NEGERI MALANG 2018

(2)

FIBER OPTIK SINYAL ANALOG FIBER OPTIK SINYAL ANALOG

I.

I. TUJUANTUJUAN 1.

1. Mengamati dan menguji pengiriman sinyal analog melalui fiber optik.Mengamati dan menguji pengiriman sinyal analog melalui fiber optik. 2.

2. Mengukur pengaruh panjang saluran terhadap redaman pada transmisi fiber optik.Mengukur pengaruh panjang saluran terhadap redaman pada transmisi fiber optik. 3.

3. Membandingkan input dan output sinyal analog melalui Membandingkan input dan output sinyal analog melalui fiber optik.fiber optik. 4.

4. Menguji fiber optik dengan OTDRMenguji fiber optik dengan OTDR

II.

II. DASAR TEORIDASAR TEORI 2.1

2.1 Rugi-rugi Fiber OptikRugi-rugi Fiber Optik

Dalam pentransmisian sinyal pada teknologi komunikasi, fiber optik makin Dalam pentransmisian sinyal pada teknologi komunikasi, fiber optik makin  banyak menggantikan s

 banyak menggantikan saluran traluran transmisi ansmisi kawat. Hal kawat. Hal ini diseini disebabkan saluran babkan saluran fiber optikfiber optik memberikan beberapa keuntungan dibandingkan dengan saluran kawat. Pertama, memberikan beberapa keuntungan dibandingkan dengan saluran kawat. Pertama, dikarenakan cahaya secara efektif adalah sama seperti

dikarenakan cahaya secara efektif adalah sama seperti radiasi radio frekuensi yang jauhradiasi radio frekuensi yang jauh lebih tinggi, maka dalam teori kapasitas pembawaan informasi dari suatu fiber adalah lebih tinggi, maka dalam teori kapasitas pembawaan informasi dari suatu fiber adalah  jauh

 jauh lebih lebih besar besar dari dari pada pada sistem-sistem sistem-sistem radio radio gelombang gelombang mikro. mikro. Berikutnya, Berikutnya, bahanbahan yang digunakan dalam fiber adalah gelas silika atau dioksida silikon, yang merupakan yang digunakan dalam fiber adalah gelas silika atau dioksida silikon, yang merupakan salah satu dari bahan-bahan yang paling banyak terdapat di bumi kita, sehingga salah satu dari bahan-bahan yang paling banyak terdapat di bumi kita, sehingga nantinya biaya saluran-saluran semacam ini pasti akan jauh lebih rendah, baik dari nantinya biaya saluran-saluran semacam ini pasti akan jauh lebih rendah, baik dari saluran-saluran kawat maupun sistem-sistem gelombang mikro.

saluran-saluran kawat maupun sistem-sistem gelombang mikro.

Fiber optik tidak bersifat menghantarkan listrik, sehingga dapat digunakan di Fiber optik tidak bersifat menghantarkan listrik, sehingga dapat digunakan di daerah-daerah dimana isolasi listrik dan interferensi merupakan masalah berat. Dan daerah-daerah dimana isolasi listrik dan interferensi merupakan masalah berat. Dan karena kapasitas informasinya yang tinggi, rute-rute saluran majemuk dapat diringkas karena kapasitas informasinya yang tinggi, rute-rute saluran majemuk dapat diringkas menjadi kabel-kabel yang jauh lebih kecil, sehingga dapat mengurangi kemacetan pada menjadi kabel-kabel yang jauh lebih kecil, sehingga dapat mengurangi kemacetan pada channel yang sudah sangat padat. Dengan teknologi yang telah dikuasi pada saat ini, channel yang sudah sangat padat. Dengan teknologi yang telah dikuasi pada saat ini, sistem komunikasi fiber optik masih sedikit lebih mahal daripada sistem kawat atau sistem komunikasi fiber optik masih sedikit lebih mahal daripada sistem kawat atau radio yang setara, tetapi keadaan ini dapat berubah dengan cepat. Sistem fiber optik radio yang setara, tetapi keadaan ini dapat berubah dengan cepat. Sistem fiber optik dengan cepat akan mampu bersaing dengan sistem-sist

dengan cepat akan mampu bersaing dengan sistem-sistem lain dalam harga, dan denganem lain dalam harga, dan dengan kelebihan-kelebihannya yang lain, makin lama akan makin banyak sistem lain yang kelebihan-kelebihannya yang lain, makin lama akan makin banyak sistem lain yang menggantikannya.

menggantikannya.

Rugi-rugi dalam fiber optic adalah sebagai berikut: Rugi-rugi dalam fiber optic adalah sebagai berikut: a.

(3)

FIBER OPTIK SINYAL ANALOG FIBER OPTIK SINYAL ANALOG

I.

I. TUJUANTUJUAN 1.

1. Mengamati dan menguji pengiriman sinyal analog melalui fiber optik.Mengamati dan menguji pengiriman sinyal analog melalui fiber optik. 2.

2. Mengukur pengaruh panjang saluran terhadap redaman pada transmisi fiber optik.Mengukur pengaruh panjang saluran terhadap redaman pada transmisi fiber optik. 3.

3. Membandingkan input dan output sinyal analog melalui Membandingkan input dan output sinyal analog melalui fiber optik.fiber optik. 4.

4. Menguji fiber optik dengan OTDRMenguji fiber optik dengan OTDR

II.

II. DASAR TEORIDASAR TEORI 2.1

2.1 Rugi-rugi Fiber OptikRugi-rugi Fiber Optik

Dalam pentransmisian sinyal pada teknologi komunikasi, fiber optik makin Dalam pentransmisian sinyal pada teknologi komunikasi, fiber optik makin  banyak menggantikan s

 banyak menggantikan saluran traluran transmisi ansmisi kawat. Hal kawat. Hal ini diseini disebabkan saluran babkan saluran fiber optikfiber optik memberikan beberapa keuntungan dibandingkan dengan saluran kawat. Pertama, memberikan beberapa keuntungan dibandingkan dengan saluran kawat. Pertama, dikarenakan cahaya secara efektif adalah sama seperti

dikarenakan cahaya secara efektif adalah sama seperti radiasi radio frekuensi yang jauhradiasi radio frekuensi yang jauh lebih tinggi, maka dalam teori kapasitas pembawaan informasi dari suatu fiber adalah lebih tinggi, maka dalam teori kapasitas pembawaan informasi dari suatu fiber adalah  jauh

 jauh lebih lebih besar besar dari dari pada pada sistem-sistem sistem-sistem radio radio gelombang gelombang mikro. mikro. Berikutnya, Berikutnya, bahanbahan yang digunakan dalam fiber adalah gelas silika atau dioksida silikon, yang merupakan yang digunakan dalam fiber adalah gelas silika atau dioksida silikon, yang merupakan salah satu dari bahan-bahan yang paling banyak terdapat di bumi kita, sehingga salah satu dari bahan-bahan yang paling banyak terdapat di bumi kita, sehingga nantinya biaya saluran-saluran semacam ini pasti akan jauh lebih rendah, baik dari nantinya biaya saluran-saluran semacam ini pasti akan jauh lebih rendah, baik dari saluran-saluran kawat maupun sistem-sistem gelombang mikro.

saluran-saluran kawat maupun sistem-sistem gelombang mikro.

Fiber optik tidak bersifat menghantarkan listrik, sehingga dapat digunakan di Fiber optik tidak bersifat menghantarkan listrik, sehingga dapat digunakan di daerah-daerah dimana isolasi listrik dan interferensi merupakan masalah berat. Dan daerah-daerah dimana isolasi listrik dan interferensi merupakan masalah berat. Dan karena kapasitas informasinya yang tinggi, rute-rute saluran majemuk dapat diringkas karena kapasitas informasinya yang tinggi, rute-rute saluran majemuk dapat diringkas menjadi kabel-kabel yang jauh lebih kecil, sehingga dapat mengurangi kemacetan pada menjadi kabel-kabel yang jauh lebih kecil, sehingga dapat mengurangi kemacetan pada channel yang sudah sangat padat. Dengan teknologi yang telah dikuasi pada saat ini, channel yang sudah sangat padat. Dengan teknologi yang telah dikuasi pada saat ini, sistem komunikasi fiber optik masih sedikit lebih mahal daripada sistem kawat atau sistem komunikasi fiber optik masih sedikit lebih mahal daripada sistem kawat atau radio yang setara, tetapi keadaan ini dapat berubah dengan cepat. Sistem fiber optik radio yang setara, tetapi keadaan ini dapat berubah dengan cepat. Sistem fiber optik dengan cepat akan mampu bersaing dengan sistem-sist

dengan cepat akan mampu bersaing dengan sistem-sistem lain dalam harga, dan denganem lain dalam harga, dan dengan kelebihan-kelebihannya yang lain, makin lama akan makin banyak sistem lain yang kelebihan-kelebihannya yang lain, makin lama akan makin banyak sistem lain yang menggantikannya.

menggantikannya.

Rugi-rugi dalam fiber optic adalah sebagai berikut: Rugi-rugi dalam fiber optic adalah sebagai berikut: a.

(4)

Gelas dalam fiber optik adalah

Gelas dalam fiber optik adalah suatu benda pada amorphous (tidak berbentuk kristalsuatu benda pada amorphous (tidak berbentuk kristal atau noncrystalline), yang dibentuk dengan cara membiarkan gelas itu mendingin atau noncrystalline), yang dibentuk dengan cara membiarkan gelas itu mendingin dari keadaan cairnya pada s

dari keadaan cairnya pada suhu tinggi hingga dia membeku, sementara masih dalamuhu tinggi hingga dia membeku, sementara masih dalam keadaan plastik, gelas itu ditarik dengan menggunakan tegangan kedalam bentuk keadaan plastik, gelas itu ditarik dengan menggunakan tegangan kedalam bentuk fiber yang panjang. Selama dalam proses pembentukan ini, variasi-variasi sub fiber yang panjang. Selama dalam proses pembentukan ini, variasi-variasi sub mikroskopis dalam kerapatan gelas dan dalam campuran-campuran di dalamnya mikroskopis dalam kerapatan gelas dan dalam campuran-campuran di dalamnya ikut dibekukan di dalam gelas, dan kemudian menjadi facet-facet yang ikut dibekukan di dalam gelas, dan kemudian menjadi facet-facet yang memantulkan dan membiaskan serta menyebarkan sebagian kecil cahaya yang memantulkan dan membiaskan serta menyebarkan sebagian kecil cahaya yang lewat melalui gelas tersebut. Meskipun teknik pembuatan yang teliti dapat lewat melalui gelas tersebut. Meskipun teknik pembuatan yang teliti dapat mengurangi anomali-anomali ini hingga minimum, hal tersebut tidak dapat mengurangi anomali-anomali ini hingga minimum, hal tersebut tidak dapat sepenuhnya dihilangkan.

sepenuhnya dihilangkan.  b.

 b. Rugi-rugi penyerapanRugi-rugi penyerapan

Terdapat tiga macam, yaitu penyerapan ultraviolet, penyerapan infra merah, dan Terdapat tiga macam, yaitu penyerapan ultraviolet, penyerapan infra merah, dan  penyerapan resonansi ion.

 penyerapan resonansi ion. c.

c. Rugi-rugi penggandenganRugi-rugi penggandengan

Cacat-cacat kecil pada inti atau pada interface inti pelapis, seperti misalnya variasi Cacat-cacat kecil pada inti atau pada interface inti pelapis, seperti misalnya variasi kecil pada diameter inti, bentuk penampang atau gelembung-gelembung dalam kecil pada diameter inti, bentuk penampang atau gelembung-gelembung dalam gelas dapat menyebabkan penggandengan yang tidak sempurna.

gelas dapat menyebabkan penggandengan yang tidak sempurna. d.

d. Rugi-rugi pembengkokanRugi-rugi pembengkokan

Terdapat dua macam, yaitu pembengkokan mikro dan pembengkokan radius Terdapat dua macam, yaitu pembengkokan mikro dan pembengkokan radius konstan.

konstan.

2.2

2.2 Komunikasi dan Transmisi data Fiber OptikKomunikasi dan Transmisi data Fiber Optik

Gambar 1 adalah contoh pengaplikasian fiber optik dalam sistem komunikasi. Gambar 1 adalah contoh pengaplikasian fiber optik dalam sistem komunikasi.

Gambar 1 Blok Diagram Komunikasi data menggunakan Fiber Optik  Gambar 1 Blok Diagram Komunikasi data menggunakan Fiber Optik 

Prinsip-prinsip dasar dari komunikasi fiber optic ialah sinyal itu lewat dari fase Prinsip-prinsip dasar dari komunikasi fiber optic ialah sinyal itu lewat dari fase seperti pada bentuk gelombang analog. Kemudian, melalui pengubah analog menjadi seperti pada bentuk gelombang analog. Kemudian, melalui pengubah analog menjadi digital yang mngubah gelombang analog menjadi rangkaian pulsa digital. Lalu, sinyal digital yang mngubah gelombang analog menjadi rangkaian pulsa digital. Lalu, sinyal digital itu melewati sumber sinyal

digital itu melewati sumber sinyal yang mungkyang mungkin laser atau LED, yang mengubah pulsain laser atau LED, yang mengubah pulsa digital elektronik menjadi pulsa sinar yang ekuivalen. Pada akhir penerimaan suatu digital elektronik menjadi pulsa sinar yang ekuivalen. Pada akhir penerimaan suatu detector menangkap pulsa sinar dan menerjemahkannya dalam pulsa digital, yang detector menangkap pulsa sinar dan menerjemahkannya dalam pulsa digital, yang

(5)

kemudian terus melalui pengubah analog menghubungkan dengan kabel fiber optik yang mengeluarkan sinar digital, seperti misal komputer, konversi anaog menjadi digital tidak diperlukan. Dalam banyak sirkuit fiber optik teresterial, repeater yang untuk membuat sinyal ditempati kira-kira setiap 40 km. Supaya dibuat, pulsa sinar itu  pertama tama harus diubah lagi menjadi pulsa elektrik. Kemudian, sinyal itu dibuat dan

diubah lagi dalam pulsa sinar.

Berlainan dengan telekomunikasi yang mempergunakan gelombang electromagnet, maka pada fiber optik gelombang cahayalah yang bertugas membawa sinyal informasi. Pertama-tama microphone merubah sinyal suara menjadi sinyal listrik. Kemudian, sinyal listrik ini dibawa oleh gelombang pembawa cahaya melalui fiber optik dari pengirim (transmitter) menuju alat penerima (receiver) yang terletak  pada ujung lainnya dari fiber. Modulasi gelombang cahaya ini dapat dilakukan dengan merubah sinyal listrik termodulasi menjadi gelombang cahaya pada transmitter dan kemudian merubahnya kembali menjadi sinyal listrik pada receiver. Pada receiver sinyal listrik dapat dirubah kembali menjadi gelombang suara. Tugas untuk merubah sinyal listrik ke gelombang cahaya atau kebalikannya dapat dilakukan oleh komponen elektronik yang dikenal dengan nama komponen optoelectronic pada setiap ujung fiber optik.

III. ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN 1. OTDR

(6)

3. Fusion Splicer

4. Cleaver

5. Tang Stripper

(7)

7. Optical Power Meter

8. Light Source

9. Laser ( Visual Fault Locator )

(8)

11. Pelindung plastik

12. Papan bending

IV. PROSEDUR MELAKUKAN PERCOBAAN

4.1. Menggunakan Splicer

a) Pertama mengupas jacket/ cladding pada fiber optic

b) Memotong ujung core menggunakan cleaver 

c) Membersihkan core dengan alcohol 96% menggunakan tisu

(9)

e) Menutup bagian atas splicer lalu menekan tombol SET

f) Menunggu proses splicing sehingga tersambung dengan redaman 0,01 dB

g) Memasang pelindung plastic pada bagian fiber yang disambung

h) Meletakan fiber optic yang dilindungi plastic pelindung pada heater

i) Menekan tombol HEAT hingga lampu indicator mati

4.2 Memasang konektor

a. Membuka pengunci konektor

b. Memasukan kabel fiber optic pada lubng konektor hingga ke ujung c. Memasang pengunci kembali dan tekan hingga terdengar suara “klik”

d. Menguji ketesambungan kabel fiber optic yang sudah dipasang konektor dengan Visual Fault Locator (Laser).

4.3 Menghitung rugi-rugi pada kabel fiber optik terhadap bending

a. Memasang kedua ujung fiber optic yang telah dipasang konektor pada light source dan power meter menggunakan adaptor SC to FC

 b. Mengukur redaman dengan mengatur λ = 1310 nm dan λ = 1550 nm

c. Mengubah frekuensi di setiap λ  dengan menggunakan frekuensi 0 Hz, 270 Hz, 1000 Hz dan 2000 Hz

d. Mengulangi langkah b dan c dengan menggunakan 3 jenis diameter 5 cm, 4 cm dan 3 cm

(10)

4.4 Mengukur kualitas kabel fiber optic menggunakan OTDR

a. Memasang salah satu ujung fiber optic FC dengan adaptor SC to FC lalu memasang ke OTDR

 b. Melakukan pengukuran dengan memasang salah satu ujung lainnya ke port 1-12 secara bergantian pada panjang λ = 1310 nm

c. Melakukan pengukuran dengan memasang salah satu ujung lainnya ke port 1-12 secara bergantian pada panjang λ = 1550 nm

d. Menekan tombol SETUP untuk mengganti panjang λ  dan menekan tombol TEST untuk melakukan pengukuran

e. Mencatat setiap hasil pengukuran

4.5 Mengukur rugi rugi antar port fiber optic

a. Memasang salah satu ujung fiber optic pada OTDR dengan adaptor SC to FC  b. Memasang salah satu ujung fiber optic lainnya ke port 1-12

c. Mengamati dan mencatat rugi rugi antar port fiber optic dari port 1-12 menggunakan optical power meter

(11)

V. DATA HASIL PERCOBAAN

A. Rugi-Rugi Pada Kabel Fiber Optik Terhadap Bending Panjang gelombang dan Frekuensi yang Digunakan: λ= 1310 nm dan 1550 nm

(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)

B. Kualitas Kabel Fiber Optic Menggunakan OTDR

λ= 1310 nm (port 1) λ= 1310 nm (port 5)

λ= 1310 nm (port 2) λ= 1310 nm (port 6)

λ= 1310 nm (port 3) λ= 1310 nm (port 7)

(21)

λ= 1310 nm (port 9)

λ= 1310 nm (port 10)

λ= 1310 nm (port 11)

(22)

λ= 1550 nm (port 1) λ= 1550 nm (port 5)

λ= 1550 nm (port 2) λ= 1550 nm (port 6)

λ= 1550 nm (port 3) λ= 1550 nm (port 7)

(23)

λ= 1550 nm (port 9)

λ= 1550 nm (port 10)

λ= 1550 nm (port 11)

(24)

C. Rugi Rugi Antar Port Fiber Optic

A. Hasil Data Power Meter

λ = 1310 nm (port 1) λ = 1310 nm (port 2)

(25)

λ = 1310 nm (port 5) λ = 1310 nm (port 6)

(26)

λ = 1310 nm (port 9) λ = 1310 nm (port 10)

(27)

λ = 1550 nm (port 1) λ = 1550 nm (port 2)

(28)

λ = 1550 nm (port 5) λ = 1550 nm (port 6)

(29)

λ = 1550 nm (port 9) λ = 1550 nm (port 10)

(30)

B. Hasil Data Pada OTDR λ= 1310 nm (port 1) λ= 1310 nm (port 2) λ= 1310 nm (port 3) λ= 1310 nm (port 4) λ= 1310 nm (port 5) λ= 1310 nm (port 6) λ= 1310 nm (port 7) λ= 1310 nm (port 8) λ= 1310 nm (port 9) λ= 1310 nm (port 10)

(31)

λ= 1310 nm (port 11) λ= 1310 nm (port 12)

λ= 1550 nm (port 1) λ= 1550 nm (port 2)

λ= 1550 nm (port 3) λ= 1550 nm (port4)

λ= 1550 nm (port 5) λ= 1550 nm (port 6)

(32)

λ= 1550 nm (port 9) λ= 1550 nm (port 10)

(33)

VI. ANALISA HASIL PERCOBAAN PRAKTIKUM

6.1.1. Rugi-Rugi Pada Kabel Fiber Optik Terhadap Bending

Pada praktikum ini dilakukan pengamatan loss serat optik terhadap bending yang terdapat pada serat optik. Dari data pengukuran yang dilakukan maka didapatkan loss dari bending serat optik adalah sebagai berikut:

Tanpa Bending (dBm)  No Frequency λ = 1310 λ = 1550 1 0 Hz 16,44 dBm 17,25 dBm 2 270 Hz 19,23 dBm 20,46 dBm 3 1000 Hz 21,64 dBm 20,75 dBm 4 2000 Hz 22,26 dBm 21,01 dBm Bending ( diameter = 5cm ) (dBm)  No Frequency λ = 1310 λ = 1550 1 0 Hz 18,09 dBm 18,24 dBm 2 270 Hz 21,24 dBm 21,49 dBm 3 1000 Hz 21,15 dBm 21,61 dBm 4 2000 Hz 21,63 dBm 21,87 dBm Bending ( diameter = 4 cm ) (dBm)  No Frequency λ = 1310 λ = 1550 1 0 Hz 18,64 dBm 17,09 dBm 2 270 Hz 22,07 dBm 20,00 dBm 3 1000 Hz 22,20 dBm 20,39 dBm 4 2000 Hz 21,41 dBm 20,58 dBm Bending (diameter –  3 cm ) (dBm)  No Frequency λ = 1310 λ = 1550 1 0 Hz 18,20 dBm 18,03 dBm 2 270 Hz 21,43 dBm 21,38 dBm 3 1000 Hz 21,38 dBm 21,42 dBm 4 2000 Hz 21,24 dBm 21,67 dBm

(34)

A. Tanpa Bending

 Dari data percobaan saat λ= 1330 nm dan saat frekuensiya disesuaikan dengan

 percobaan (0 Hz, 270 Hz, 1000Hz, 2000 Hz) didapatkan hasil secara berturut-turut 16,44 dBm; 19,23 dBm; 21,64 dBm; dan 22,26 dBm. Dari nilai tersebut membuktikan bahwa semakin besar frekuensi yang digunakan maka losses yang dihasilkan juga semakin besar.

 Dari data percobaan saat λ= 1550 nm dan saat frekuensiya disesuaikan dengan

 percobaan (0 Hz, 270 Hz, 1000Hz, 2000 Hz) didapatkan hasil secara berturut-turut 17,25 dBm; 20,46 dBm; 20,75 dBm; dan 21,01 dBm. Dari nilai tersebut membuktikan bahwa semakin besar frekuensi yang digunakan maka losses yang dihasilkan juga semakin besar.

 Dari data percobaan saat λ= 1550 nm maka nilai losses-nya cenderung lebih

 besar daripada saat menggunakan λ= 1310 nm.

B. Pada serat optik single mode dilakukan percobaan pengaruh bending

 Saat Diameter Bending: 5 cm

 Dari data percobaan saat λ= 1330 nm dan saat frekuensiya disesuaikan dengan  percobaan (0 Hz, 270 Hz, 1000Hz, 2000 Hz) didapatkan hasil secara berturut-turut 18,09 dBm; 21,24 dBm; 21,15 dBm; dan 21,63 dBm. Dari nilai tersebut membuktikan bahwa semakin besar frekuensi yang digunakan maka losses yang dihasilkan juga cenderung semakin besar.

 Dari data percobaan saat λ= 1550 nm dan saat frekuensiya disesuaikan dengan  percobaan (0 Hz, 270 Hz, 1000Hz, 2000 Hz) didapatkan hasil secara berturut-turut 18,29 dBm; 21,49 dBm; 21,61 dBm; dan 21,87 dBm. Dari nilai tersebut membuktikan bahwa semakin besar frekuensi yang digunakan maka losses yang dihasilkan juga semakin besar.

 Dari data percobaan saat λ= 1550 nm maka nilai losses-nya cenderung lebih  besar daripada saat menggunakan λ= 1310 nm.

 Saat Diameter Bending: 4 cm

 Dari data percobaan saat λ= 1330 nm dan saat frekuensiya disesuaikan dengan  percobaan (0 Hz, 270 Hz, 1000Hz, 2000 Hz) didapatkan hasil secara berturut-turut 18,64 dBm; 22,07 dBm; 22,20 dBm; dan 21,41 dBm. Dari nilai tersebut

(35)

membuktikan bahwa semakin besar frekuensi yang digunakan maka losses yang dihasilkan juga semakin besar.

 Dari data percobaan saat λ= 1550 nm dan saat frekuensiya disesuaikan dengan  percobaan (0 Hz, 270 Hz, 1000Hz, 2000 Hz) didapatkan hasil secara berturut-turut 17,09 dBm; 20,00 dBm; 20,39 dBm; dan 20,58 dBm. Dari nilai tersebut membuktikan bahwa semakin besar frekuensi yang digunakan maka losses yang dihasilkan juga semakin besar.

 Saat Diameter Bending: 3 cm

 Dari data percobaan saat λ= 1330 nm dan saat frekuensiya disesuaikan dengan  percobaan (0 Hz, 270 Hz, 1000Hz, 2000 Hz) didapatkan hasil secara berturut-turut 18,20 dBm; 21,43 dBm; 21,38 dBm; dan 21,24 dBm. Dari nilai tersebut membuktikan bahwa semakin besar frekuensi yang digunakan maka losses yang dihasilkan juga cenderung semakin besar.

 Dari data percobaan saat λ= 1550 nm dan saat frekuensiya disesuaikan dengan  percobaan (0 Hz, 270 Hz, 1000Hz, 2000 Hz) didapatkan hasil secara berturut-turut 18,03 dBm; 21,38 dBm; 21,42 dBm; dan 21,67 dBm. Dari nilai tersebut membuktikan bahwa semakin besar frekuensi yang digunakan maka losses yang dihasilkan juga semakin besar.

 Dari data percobaan saat λ= 1550 nm maka nilai losses-nya cenderung lebih  besar daripada saat menggunakan λ= 1310 nm.

 Perbandingan saat bending tanpa diameter, diameter 5 cm, diameter 4 cm dan

diameter 3 cm

 Dari hasil data percobaan bending yang dilakukan sebanyak 4 kali yaitu pada saat tanpa diameter, diameter 5 cm, diameter 4 cm dan diameter 3 cm membuktikan bahwa semakin kecil diameter (semakin banyak bending) maka losses yang dihasilkan juga semakin besar.

(36)

6.1.2. Kualitas Kabel Fiber Optic Menggunakan OTDR Panjang Gelombang (nm) PORT Distance (Km) T Loss (dB) Loss (dB) Simbol 1310 nm 1 0,045 - 2,08 2 0,499 6,598 1,66 3 0,499 6,684 2,53 4 0,499 6,901 2,13 5 0,486 - 2,38 6 0,499 6,932 2,87 7 0,499 6,614 2,38 8 0,499 6,913 3,77 9 0,499 6,619 3,01 10 0,0475 - 3,14 11 0,500 6,614 3,14 12 0,077 10,959 3,77 1550 nm 1 0,059 - 1,22 2 0,178 ; 0,320 0,052 ; 2,152 0,88 3 0,18 ; 0,314 0,054 ; 2,113 0,96 4 0,498 4,706 0,96 5 0,059 - 0,63 6 0,498 4,638 0,96 7 0,499 4,724 0,57 8 0,499 5,105 0,73

(37)

9 0,499 4,778 0,63

10 0,117 7,945 0,63

11 0,499 4,629 0,8

12 0,077 8,808 1,11

 λ  1310 nm

 Pada λ   1310 nm, redaman terbesar 3.77 dB terjadi pada port 12 dan 8. Sedangkan redaman terkecil 1.66 dB terjadi pada port 2. Dari semua hasil  pengukuran menggunakan OTDR didapatkan bahwa kabel fiber optic memiliki kualitas yang cukup baik, karena pada semua pengukuran menunjukkan jumlah bending hanya 1 saja. Dan redaman hanya pada range 1,66 dB –  3,77 dB.

 λ  1550 nm

 Pada λ  1550 nm, redaman terbesar 1.22 dB terjadi pada port 1. Sedangkan redaman terkecil 0.57 dB pada port 7. Dibandingkan dengan penggunaan λ  1310 nm, penggunaan λ  1550 nm menghasilkan redaman yang lebih kecil, namun bisa dilihat pada OTDR bahwa pada beberapa port terjadi bending >1, seperti apa yang terjadi pada port 2 dan port 3.

 Reflective Event

Pada hasil percobaan dengan λ= 1310 nm dan λ= 1550 nm didapatkan simbol reflective event pada semua port. Peristiwa reflektif muncul sebagai lonjakan jejak fiber. Hal ini disebabkan oleh diskontinuitas mendadak dalam indeks pembiasan. Peristiwa reflektif dapat mengindikasikan adanya konektor, percikan mekanis, atau bahkan penyambungan yang buruk pada fusion splicer (terjadi retakan).

  Non- Reflective Event

Pada hasil percobaan dengan λ= 1550 nm pada port 2 dan port 3 didapatkan simbol non- reflective event. Kejadian ini ditandai dengan penurunan sinyal-sinyal backscatter Rayleigh yang mendadak. Hal ini tampak sebagai

(38)

diskontinuitas di lereng bawah jejak sinyal. Kejadian ini seri ng disebabkan oleh splices, macrobends, atau microbends pada fiber.

6.1.3. Rugi Rugi Antar Port Fiber Optic

Pada percobaan pengukuran rugi-rugi antar port to port, kita menggunakan OTDR sebagai light source (sumber cahaya) dan OPM sebagai pengukuran redaman yang terjadi.

Panjang Gelombang Port dBm Panjang Gelombang Port dBm 1310 nm 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 -50 -34,09 -40,29 -34,97 -50 -40,64 -33,40 -33,82 -39,70 -50 -41,30 -50 1550nm 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 -50 -34 -37,46 -33,86 -50 -33,36 -42,74 -36,60 -39,02 -50 -42,36 -50  λ  1310 nm

Pada pengukuran menggunakan λ  1310 nm, terukur bahwa redaman terkecil terjadi pada port 7, yaitu sebesar 33.40 dBm. Dan redaman terbesar terjadi  pada port 11 yaitu 41.30 dBm. Pada beberapa pengukuran ada yang menunjukkan redaman sebesar 50 dBm, hal itu disebabkan karena hubungan antar port to port terputus. Seperti yang terjadi pada port 1, 5, 10 dan 12.

 λ  1550 nm

Pada pengukuran menggunakan λ  1550 nm, terukur bahwa redaman terkecil terjadi pada port 6, yaitu sebesar 33.36 dBm. Dan redaman terbesar terjadi  pada port 42.74 dBm. Pada beberapa pengukuran ada yang menunjukkan redaman sebesar 50 dBm, hal itu disebabkan karena hubungan antar port to  port terputus. Seperti yang terjadi pada port 1, 5, 10 dan 12.

Referensi

Dokumen terkait

Rapat kelompok staf medis sebagaimana yang dimaksud ayat 1 harus dihadiri oleh koordinator pelayanan medis serta harus dihadiri oleh penanggung jawab klinik dan atau

Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi untuk persamaan regresi linear sederhana seperti pada ada tabel 4.15 angka Adjusted R Square menunjukkan koefisien determinasi

Teknik budidaya lebah madu ada 2 cara, yaitu secara menetap (stative bee keeping) lebah diperoleh dari koloni yang belum dibudidayakan dan budidaya lebah secara berpindah

Menurut Cahyaningsih (2006), pakan alami dari jenis zooplankton yang diberikan pada larva udang windu antara lain dapat berupa Artemia dengan cara dilakukan

Skripsi ini berjudul “Analisis Pengaruh Sudut Geram Terhadap Distribusi Temperatur Pada Pembubutan Titanium Dengan Pendingin SCCO 2 Menggunakan Software Autodesk

pemeliharaan irigasi lahan kering adalah pendekatan kualitatif. Peneliti telah memiliki sebuah model kelembagaan hasil penelitian terdahulu yang terdapat pada bakal

a) Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan emiten atau perusahaan publik kepada publik dan/atau pihak otoritas antara lain laporan

Untuk orang Indonesia atau warga negara asing yang memiliki kartu KITAS/KIMS, harga kamar Garden yang berlaku di periode 20 - 27 Sept 2011 adalah Rp 1,800,000 per kamar per