• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Undang undang DOC PDF

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Makalah Undang undang DOC PDF"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Tugas Kelompok Dosen Pembimbing Pengantar Ilmu Hukum H. AZWAR AZIZ, SH, M.Si

PERISTIWA HUKUM

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Hukum

Disusun oleh:

1. Ajie Bagus Pamungkas

2. Hasan A’sari

3.

Zainul Ahmad

4.

Nanang Tio Andika

JURUSAN ILMU HUKUM

FAKULTAS SYARIAH DAN ILMU HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI

SULTAN SYARIF KASIM RIAU

2014

(2)

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan tugas kelompok dalam bentuk makalah. Makalah dengan tema Peristiwa Hukum ini kami ajukan untuk memenuhi tugas dari Bapak H. Azwar Aziz, SH, M.Si.

Diharapkan tugas saya ini dapat memberikan informasi dan menambah wawasan pengetahuan kepada kita semua tentang Peristiwa Hukum.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehubungan dengan hal ini, kritik dan saran dari para pembaca yang bersifat membangun tentu kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam penyusunan makalah ini. Semoga tugas terstrukur saya ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Pekanbaru, Desember 2014

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

(3)

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Rumusan Masalah 1

C. Metode Penulisan 2

D. Sistematika Penulisan 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Peristiwa Hukum 3

B. Macam-macam Peristiwa Hukum 3

C. Pembagian Macam-macam Perbuatan Hukum 10 D. Zaakwaarneming dan onrechtmatiga daad 11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan 11 B. Saran 11

DAFTAR PUSTAKA 12

BAB I

PENDAHULUAN

(4)

Pembangunan di bidang hukum dalam negara hukum indonesia didasarkan atas landasan sumber tertib hukum, seperti terkandung dalam pancasila dan undang undang dasar 1945. Rumusan ini dilandasi karena kehidupan setiap individu manusia takkan pernah lepas dari keterikatan hukum, untuk mentertibkan kehidupan yang bernorma harmonis dan sejahtera, maka dari itu dirasa sangat perlu sekali kita mempelajari lebih jauh mengenai ilmu hukum yang kita jadikan landasan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.Dan pada kesempatan kali ini, pemakalah mencoba untuk sedikit mempresentasikan sekelumit pembahasan mengenai ilmu hukum terkait masala peristiwa hukum. Dengan harapan agar nantinya bisa menjadi sedikit pengetahuan yang bermanfaat dalam mewujudkan cita-cita bangsa tercinta kita ini.

Peristiwa Hukum adalah suatu kejadian dalam masyarakat yang dapat menimbulkan akibat hukum atau yang dapat menggerakkan peraturan tertentu sehingga peraturan yang tercantum di dalamnya dapat berlaku konkrit. Peristiwa hukum adalah peristiwa-peristiwa kemasyarakatn yang oleh hukum diberikan akibat-akibat. Apabila akibat sesuatu perbuatan tidak dikehendaki oleh orang yang melakukannya, maka perbuatannya tersebut bukan merupakan peristiwa hukum. Suatu peristiwa dapat menimbulkan hukum apabila peristiwa itu oleh peraturan hukum dijadikan peristiwa hukum.

Metode yang di pakai dalam makalah ini adalah :

(5)

1.2 Sistematika Penulisan

Penyusunan makalah ini terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian utama, dan bagian akhir. Pada bagian awal yaitu cover , kata pengantar dan daftar isi. Kemudian pada bagian utama penulis membagi menjadi tiga bab yaitu :

Bab pertama merupakan pendahuluan yang terdiri dari : a. Latar Belakang

b. Rumusan Masalah c. Tujuan Penulisan d. Sistematika Penulisan e. Manfaat Pembahasan

Bab kedua berisi uraian, yang terdiri dari : pengertian makalah, karakteristik

makalah, sistematika makalah, tahapan penulisan makalah, jenis makalah.

Bab ketiga merupakan penutup, yang berisi kesimpulan dari seluruh makalah ini dan saran

BAB II

PEMBAHASAN

(6)

Peristiwa hukum adalah suatu kejadian dalam masyarakat yang dapat menimbulkan akibat hukum atau yang dapat menggerakkan peraturan tertentu sehingga peraturan yang tercantum di dalamnya dapat berlaku konkrit.1

Misalnya suatu peraturan hukum yang mengatur tentang kewarisan tentang kematian, akan tetap merupakan perumusan yang kata-kata abstrak sampai ada seseorang yang meninggal dunia dan menimbulkan masalah kewarisan.

Jadi, peristiwa hukum adalah peristiwa-peristiwa kemasyarakatn yang oleh hukum diberikan akibat-akibat dan akibat itu dikehendaki oleh yang bertindak. Apabila akibat sesuatu perbuatan tidak dikehendaki oleh orang yang melakukannya, maka perbuatannya tersebut bukan merupakan peristiwa hukum.

Menurut van Apeldorn bahwa peristiwa hukum adalah peristiwa yang berdasarkan hukum menimbulkan atau menghapuskan hak.2 Begitu pula pendapat

Bellefroid yang menjelaskan bahwa peristiwa hukum adalah peristiwa sosial yang tidak secara otomatis dapat merupakan/menimbulkan hukum. Suatu peristiwa dapat menimbulkan hukum apabila peristiwa itu oleh peraturan hukum dijadikan peristiwa hukum. Seperti misalnya perkawinan antara pria dan wanita Demikian pula misalnya kematian seseorang, akan pula membawa berbagai akibat hukum, seperti penetapan pewaris, ahli waris dan harta waris. Dan apabila dibidang hukum pidana, seandainya kematian tersebut akibat perbuatan seseorang, maka orang bersangkutan terkena akibat hukum berupa pertanggung jawab pidana.

Dengan demikian peristiwa hukum ini dapat mengenai berbagai segi hukum baik hukum publik, privat, tata negara, tata usaha negara, hukum pidana dan perdata.

Dalam hukum dikenal dua macam peristiwa hukum yaitu:

1. Perbuatan subyek hukum (persoon) yaitu berupa perbuatan manusia atau badan hukum (recht persoon) sebagai pendukung hak dan kewajiban.

2. Peristiwa lain yang bukan perbuatan subyek hukum.

1 Kansil, Drs., SH., Op-cit, hlm 35

(7)

Menurutnya subjek hukum adalah setiap orang yang mempunyai kemampuan (cakap/ legalcapability) untuk memegang hak. Namun tidak semua orang yang memiliki hak tersebut dapat melakukan perbuatan hukum. Artinya manusia kemudian dikatakan sebagai subjek hukum adalah bentukan hukum. Demikian halnya dengan kemampuan orang untuk melakukan perbuatan hukum adalah hukum yang memberikannya.

Lantas dimana pentingnya “peristiwa hukum” dipelajari adalah karena terkait dengan hak dan kewajiban dari subjek hukum itu. Misalnya pengakuan oleh hukum atas kepemilikan seseorang terhadap barang (benda). Makanya jika terjadi perebutan hak milik itu baik melalui pencurian, pemerasan, penipuan misalnya. Maka hukum kemudian mengaturnya sebagai peristiwa yang harus diatur oleh hukum.

Fakta hukum adalah fakta yang diatur oleh hukum. Jadi dimisalkan seorang yang kehilangan sepeda motor kemudian hilang tanpa sepengatahuannya maka fakta yang diatur oleh hukum itu adalah pencurian. Berbeda halnya kalau misalnya motor itu dipinjam oleh orang yang dikenal kemudian tidak dikembalikan pada waktunya maka fakta hukumnya (fakta yag diatur oleh hukum) adalah penggelapan.

Tidak semua fakta adalah fakta hukum, ada fakta yang termasuk sebagai fakta biasa saja yang bukan wilayah yang diatur oleh hukum, misalnya dalam sebuah perusahaan terjadi kerugian karena salah urus atau salah prediksi sehingga terjadi kerugiaan terhadap perusahaan, kemudian karyawan melaporkan hal itu ke kepolisian, maka polisi tidak dapat melakukan upaya hukum misalnya penangkapan karena kasus tersebut bukanlah fakta hukum, melainkan fakta biasa. Berbeda halnya jika terjadinya kerugian karena seorang direksi yang melakukan penyalahgunaan keuangan maka hal itu bisa saja dikategorikan sebagai fakta hukum.

Menurut Paton (Peter Mahmud Marzuki: 2012) mengemukakan bahwa fakta hukum itu terbagi atas fakta yang terjadi karena kehendak manusia (fakta yang berada dalam kendali manusia) dan fakta yang terjadi karena peristiwa (fakta yang terjadi diluar kehendak manusia).

(8)

1. Karena keadaan tertentu misalnya seorang yang karena keadaannya sakit jiwa (gila) sehingga oleh pengadilan ditempatkan di bawah pengampuan.

2. Karena keadaan alam misalnya seorang pengantar surat mengendarai motor melakukan pekerjaannya dalam rangka mengantar surat, namun di tengah perjalanan kemudian pengantar surat itu ditimpa pohon yang tumbang sehingga pengantar surat itu meninggal menyebabkan perusahaan tempatnya bekerja membayarkan asuransi dan tunjangan terhadap keluarga yang ditinggalkannya. 3. Karena keadaan fisik misalnya kerena kelahiran sehingga orang yang lahir

tersebut harus dicatatkan namanya melalui akta kelahiran, demikian halnya dengan kematian. Termasuk juga batas “dewasa” (meerderjarig) merupakan peristiwa yang terjadi karena keadaan fisik sehingga setelah dewasa ia sudah dapat melakukan perbuatan hukum.

Orang yang gila, pohon yang tumbang, kelahiran dan kematian sebenarnya peristiwwa biasa. Namun karena peristiwa itu berkaitan dengan hak dan kewajiban subjek hukum, peristiwa itu menjadi peristiwa hukum. Dengan demikian kalau subjek hukum adalah bentukan hukum begitu halnya dengan peristiwa hukum juga adalah bentukan hukum.

Contoh pertama :

Peristiwa transaksi jual beli barang. Pada peristiwa ini terdapat akibat yang diatur oleh hukum, yaitu timbulnya hak dan kewajiban, sebagaimana pasal 1457 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata bahwa ”Jual beli adalah suatu persetujuan, dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk menyerahkan suatu kebendaan, dan pihak yang lain untuk membayar harga yang telah dijanjikan”.

Contoh kedua :

(9)

hukum bagi si pembunuh yaitu ia harus mempertanggungjawabkan perbuatannya sebagaimana disebutkan pada pasal 338 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana bahwa ”Barang siapa dengan sengaja menghilangkan jiwa orang lain, dihukum, karena pembunuhan atau doodslag, dengan hukuman penjara selama-lamanya lima belas tahun”.

Contoh ketiga :

Seorang pria menikahi wanita secara resmi. Peristiwa pernikahan atau perkawinan ini akan menimbulkan akibat yang diatur oleh hukum yakni hukum perkawinan dimana dalam peristiwa ini timbul hak dan kewajiban bagi suami istri. Pada pasal 31 ayat (2) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan berbunyi “Masing-masing pihak berhak untuk melakukan perbuatan hukum”. Sedangkan pasal 34 ayat (2) menetapkan ”Istri wajib mengatur urusan rumah tangga sebaik-baiknya”.

2. Macam-macam Peristiwa Hukum

Setelah memperhatikan contoh-contoh diatas, ternyata peristiwa hukum itu dapat di bedakan menjadi 2, yaitu :

a. Peristiwa hukum karena perbuatan subyek hukum; b. Peristiwa hukum yang bukan perbuatan subyek hukum.

Peristiwa hukum karena perbuatan subyek hukum adalah semua perbuatan yang dilakukan manusia atau badan hukum yang dapat menimbulkan akibat hukum. Contoh peristiwa pembuatan surat wasiat dan peristiwa tentang penghibahan barang.

(10)

3. Pembagian Macam-macam Perbuatan Hukum

Dalam pembahasan mengenai peristiwa hukum dikenal dua macam Perbuatan hukum, yakni

• perbuatan hukum yang bersegi satu (eenzijdig). adalah setiap perbuatan yang berakibat hukum (rechtsgevolg) dan akibat hukum ditimbulkan oleh kehendak satu subyek hukum, yaitu satu pihak saja (yang telah melakukan perbuatan itu). Misalnya, perbuatan hukum yang disebut dalam pasal 132 KUHPerdata (hak seorang istri untuk melepaskan haknya atas barang yang merupakan kepunyaan suami istri berdua setelah mereka kawin, benda perkawinan), contoh lain adalah yang disebutkan dalam pasal 875 KUHPerdata yaitu perbuatan mengadakan surat wasiat.

• perbuatan hukum yang bersegi dua (tweezijdig). adalah setiap perbuatan yang akibat hukumnya ditimbulkan oleh kehendak dua subyek hukum, yaitu dua pihak atau lebih. Setiap perbuatan hukum yang bersegi dua merupakan perjanjian (overeenkomst) seperti yang tercantum dalam pasal 1313 KUHPerdata : “Perjanjian itu suatu perbuatan yang menyebabkan satu orang (subyek hukum) atau lebih mengikat dirinya pada seorang (subyek hukum) lain atau lebih”.

4. Zaakwaarneming dan onrechtmatiga daad.

• Zaakwaarneming (perwakilan sukarela) yaitu perbuatan yang akibatnya diatur oleh hukum, walapun bagi hukum tidak perlu akibat tersebut dikehendaki oleh yang melakukan perbuatan itu. Misalnya pada pasal 1354 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yang berbunyi :

(11)

• Onrechtmatigedaad (perbuatan melawan hukum), misalnya pada pasal 1365 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata atau pasal 1401 Burgerlijk Wetboek, yang menetapkan:

“Elke onrechtmatigedaad, waardoor aan een ander schade wordt toegebragt, stelt dengene door wiens shuld die schade veroorzaakt is in de verpligting om dezelve te vergoeden”.

Soebekti dan Tjitrosudibio menterjemahkannya sebagai berikut :

“Tiap perbuatan melanggar hukum, yang membawa kerugian kepada seorang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut”.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

(12)

akibat sesuatu perbuatan tidak dikehendaki oleh orang yang melakukannya, maka perbuatannya tersebut bukan merupakan peristiwa hukum. Suatu peristiwa dapat menimbulkan hukum apabila peristiwa itu oleh peraturan hukum dijadikan peristiwa hukum. Seperti misalnya perkawinan antara pria dan wanita Demikian pula misalnya kematian seseorang, akan pula membawa berbagai akibat hukum, seperti penetapan pewaris, ahli waris dan harta waris.

Peristiwa hukum yang bukan perbuatan subyek hukum adalah semua peristiwa hukum yang tidak timbul karena perbuatan subyek hukum, akan tetapi apabila terjadi dapat menimbulkan akibat-akibat hukum tertentu. Misal kelahiran seorang bayi, kematian seseorang, dan kadaluarsa (aquisitief yaitu kadaluarsa yang menimbulkan hak dan extinctief yaitu kadaluarsa yang melenyapkan kewajiban).

Suatu peristiwa dapat menimbulkan hukum apabila peristiwa itu oleh peraturan hukum dijadikan peristiwa hukum. Seperti misalnya perkawinan antara pria dan wanita Demikian pula misalnya kematian seseorang, akan pula membawa berbagai akibat hukum, seperti penetapan pewaris, ahli waris dan harta waris. Dan apabila dibidang hukum pidana, seandainya kematian tersebut akibat perbuatan seseorang, maka orang bersangkutan terkena akibat hukum berupa pertanggung jawab pidana.

DAFTAR PUSTAKA

Soeroso, R, Pengantar Ilmu Hokum, 2006, Sinar Grafika, Jakarta.

Kansil,CST, Pengantar Ilmu Hokum Dan Tata Hokum Indonesia, 1984,PN Balai Pustaka, Jakarta.

(13)

http://belajarhukumindonesia.blogspot.com/2010/03/peristiwa-hukum.html

Referensi

Dokumen terkait

Belerang (S) yang terkandung dalam bawang putih dapat mengaktifkan enzim dalam hati yang berfungsi untuk membilas racun dari tubuh.. Merkuri (Hg) adalah unsur

Dari hasil analisis data dari pengujian hipotesis yang dilakukan maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah: 1) Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara

Hal ini juga berguna untuk menghilangkan miskonsepsi tentang perusahaan yang telah timbul sebelumnya di tengah-tengah masyarakat, diharapkan dengan adanya hubungan

Sesuai dengan nama madrasah diniyah adalah sekolah Agama dan dulunya terkenal dengan nama sekolah Arab, di MDTFB itu masih berlaku, hampir semua pelajaran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Padang ada beberapa kendala yang menjadi faktor penghambat dalam penerapan E-Government

PENGEMBANGAN PRCDUK

Besaran pokok Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 91 dengan dasar pengenaan pajak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemahaman keagamaan masyarakat, peran dai dalam meningkatkan pemahaman keagamaan masyarakat melalui