• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dampak Industri Terhadap Perubahan Sosial Dan Ekonomi Masyarakat Di Desa Tobat Kecamatan Balaraja Tangerang Banten

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Dampak Industri Terhadap Perubahan Sosial Dan Ekonomi Masyarakat Di Desa Tobat Kecamatan Balaraja Tangerang Banten"

Copied!
142
0
0

Teks penuh

(1)

BANTEN

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana

Pendidikan

Oleh:

AKHMAD ASEP ERISTA

NIM. 109015000113

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)

iv

Akhmad Asep Erista (109015000113). Dampak Industri Terhadap Perubahan Sosial Dan Ekonomi Masyarakat Di Desa Tobat Kecamatan Balaraja Tangerang

Banten. Skripsi, Program Studi Geografi, Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Latar belakang penelitian ini mengenai gempuran industri yang terjadi pada masa revolusi industri yang dipelopri oleh Inggris yang kemudian berkembang hingga pada masa modern ini. Indonesia adalah salah satu Negara yang terkena dampak dari revolusi industri tersebut, banyak berdiri perusahan-perusahaan industri baik milik asing maupun swasta. Salah satunya adalah Tangerang yang merupakan kawasan seribu industri dimana ribuan industri berdiri di kawasan ini baik skala kecil, sedang dan besar dan salah satu bagian mikro dari kawasan industri ini adalah Desa Tobat Kecamatan Balaraja Tangerang-Banten yang berdampak pada fenomena kehidupan sosial ekonomi masyarakat setempat. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui dampak industri sekitar pada kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Jenis penelitian ini adalah Deskriptif Kualitatif dan metode yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi, wawancara dan angket dengan teknik pengambilan Populasi dan sampel. Penelitian ini melibatkan 10 terwawancara dengan membaginya pada 5 orang perempuan dan lima orang laki-laki dan penyebaran angket sebanyak 20 dengan membaginya pada 10 responden laki-laki dan responden perempuan.

Berdasarkan analisa data dari penelitian tersebut terdapat hasil bahwa dampak sosial adalah nilai kekeluargaan yang masih terjalin baik, interaksi masyarakat terjalin dengan baik, masyarakat memiliki kesadaran akan mutu pendidikan yang tinggi, tunjangan kesehatan merata. Sedangkan dari sisi ekonomi adalah penghasilan tambahan, memiliki etos kerja yang baik yaitu disiplin dan rajin, tunjangan transport tidak merata, tingkat kesejahteraan berbeda-beda, pendapatan ekonomi tidak merata.

(6)

v

Akhmad Asep Erista (109015000113). Industry Impact Of Social And Economic Change In Rural Communities Penance Balaraja District of Tangerang Banten. Thesis, Geography Program, Department of Education Social Sciences (IPS), Tarbiyah and Teaching Science Faculty, State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta.

The background of this research on industrial strikes that occurred during the industrial revolution in England started by which later evolved to the modern day. Indonesia is one of the countries affected by the industrial revolution, many industrial firms stand either foreign-owned or private. One is that an area of Tangerang thousand industry where thousands of industry is well established in the region in small, medium and large and a micro part of this industrial area is the village of Penance District of Balaraja Tangerang-Banten that impact on the phenomenon of social and economic life of local communities.

This study aims to know the impact of the industry about the social and economic life of society. This research is descriptive and qualitative methods used in this study were obsevation, interviews and questionnaires with population and sample collection techniques. The study involved 10 interviewees by dividing it at 5 women and five men and questionnaire by dividing it by 20 to 10 male respondents and female respondents.

Based on the analysis of data from the reserachs are the result of social impact is that family values are still well established, well established community interaction, people have a sense of high quality education, medical benefits evenly. In terms of economics is extra income, have a good work ethic that is disciplined and diligent, transport allowance is uneven, varying levels of welfare, economic income is uneven.

(7)

vi

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis persembahkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala rahmat, taufik, hidayah, nikmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian pendidikan ini dengan baik. Salawat beserta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Beserta keluarganya, para sahabatnya, dan para pengikutnya.

Penelitian ini dilakukan guna memenuhi persyaratan kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidkan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan IPS Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam penulisan penelitian pendidikan ini, penulis menyadari sepenuhnya masih terdapat banyak kekurangan dan keterbatasan ilmu pengetahuan yang penulis miliki.Namun berkat dorongan dan bantuan dari berbagai pihak akhirnya penelitian pendidikan ini dapat terselesaikan.Oleh karena itu, sudah sepantasnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyusun penelitian pendidikan ini. Ucapan terima kasih tersebut penulis sampaikan kepada:

1. Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Beserta Staf Jajarannya.

2. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dr. Iwan Purwanto, M.Pd, Ketua Jurusan Pendidikan IPS, beserta seluruh staf Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

4. Anissa Windarti, M.Sc sebagai pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan ilmu dan waktunya serta kontribusinya kepada penulis dalam proses penyusunan skripsi ini sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini.

(8)

vii

khususnya yang mengajar di Jurusan Pendidikan IPS. Penulis mengucapkan banyak terima kasih.

7. Kepada seluruh staf perpustakaan umum dan fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta penulis mengucapkan banyak terima kasih.

8. Dinas Perindustrian Kabupaten Tangerang, Dinas Ketenaga Kerjaan Kabupaten Tangerang dan CSR.

9. Endang Suherman, selaku kepala Desa Tobat yang telah mengijinkan saya untuk melakukan penelitian di Desa tersebut serta pembekalan-pembekalan observasi mengenai desa tersebut yang diberikan pada saat awal penelitian serta bapak Ade Suhenda selaku Sekdes Desa. 10.Kepada orang tua tercinta yakni Ibu Hj. Samanah dan Bapak H. Haris

Bin Mustopa serta adikku tersayang Euis Ropilah beserta adik ipar saya Ahmad Haetami, terima kasih atas segala doa, perhatian, motivasi dan kasih saying baik secara materil maupun non materil.

11.Kepada Keluarga Kos di Pondok Mungil Anggi, Karis, Babah Mahbob, Fera, Mama Vino dan Ka Encep Serta Mas Dino.

12.Kepada teman-teman seperjuangan di Jurusan Pendidikan IPS angkatan 2009 Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, terutama Angga, Ikbal, Ricky, Alvin dan Mubin A.K.A Bincur/ Pashmina Haqul.

Semoga penelitian ini kiranya dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.Apabila terdapat kekutangan dan kesalahan adalah semata-mata keterbatasan ilmu yang penulis miliki sebagai manusia biasa.

Jakarta, 10 Juli 2013

(9)

viii

Halaman Pengesahan Dosen Pembimbin... i

Halaman Pengesahan Dosen Penguji... ii

Halaman Pernyataan... iii

Abstrak... iv

Kata Pengatar... vi

Daftar Isi ... viii

Daftar Tabel... xi

Daftar Lampiran... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Identifikasi Masalah... 8

C. Fokus dan Rumusan Penelitian... 8

1. Fokus Penelitian... 8

2. Rumusan Penelitian... 9

3. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 9

A. Tujuan penelitian... 9

B. Manfaat Penelitian... 9

BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori... 10

1. Dampak Industri... 10

a. Dampak... 10

b. Industri... 10

2. Perubahan Sosial... 11

a. Revolusi... 11

b. Evolusi... 12

c. Evolusioner... 17

d. Siklus... 17

(10)

ix

2) Interaksi Masyarakat... 20

3) Perubahan Lahan... 21

4) Mutu pendidikan... 22

5) Kesehatan... 23

6) Transportasi... 24

3. Ekonomi... 24

a. Pengertian Ekonomi... 24

b. Sejarah Ilmu Ekonomi... 25

c. Teori Ekonomi... 26

1) Kesejahteraan... 29

2) Mata pencaharian... 29

3) Pendapatan Ekonomi... 30

4) Etos Kerja... 31

B. Kerangka Berpikir... 31

C. Hasil Penelitian Relevan... 32

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian... 35

1. Tempat Penelitian... 35

2. Waktu Penelitian... 35

B. Latar Penelitian... 35

C. Metode Penelitian... 36

D. Pendekatan Penelitian... 36

E. Jenis Sumber dan Data... 37

F. Populasi dan Sampel... 37

G. Prosedur Pengumpulan, Pengolahan Data dan Penulisan... 38

1. Teknik Pengumpulan Data... 38

2. Pengolahan Data... 41

3. Teknik Penulisan... 41

(11)

x

A. Profil Desa Tobat... 43

B. Hasil Penelitian... 44

A. Hasil Wawacara... 44

1) Nilai Kekeluargaan Tetap Terjalin Dengan Baik... 44

2) Interaksi Masyarakat Terjalin Dengan Baik... 45

3) Perubahan Lahan Dianggap Negatif Akibat Monopoli Industri... 45

4) Masyarakat Memiliki Kesadaran Mutu Pendidikan Tinggi... 46

5) Tunjangan Kesehatan Merata... 46

6) Tunjangan Transportasi Tidak Merata... 47

7) Tingkat Kesejahteraan Berbeda-Beda... 48

8) Mata Pencaharian Sampingan... 48

9) Pendapatan Ekonomi Tidak Merata... 49

10)Memiliki Etos Kerja yang Baik (Disiplin dan Rajin)... 49

B. Hasil Kuisioner... 49

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan... 63

B. Implikasi... 63

C. Saran... 64

DAFTAR PUSTAKA... 65

(12)

xi

Tabel 1.1 Data Jumlah Industri Kabupaten Tangerang... 3

Tabel 2.1 Perbandingan Gemeinschaft dan Gesselschaft... 14

Tabel 2.2 Indikator Soal Kuisioner... 34

Tabel 3.1 Interval Kuisioner... 39

Tabel 4.1 Batas Wilayah Desa Tobat... 44

Tabel 4.2.1 Interaksi Baik Dengan Keluarga... 51

Tabel 4.2.2 Waktu Untuk di Luangkan (family time) Bersama Keluarga. 51 Tabel 4.2.3 Bersosialisasi Dengan Tetangga atau Warga Sekitar... 52

Tabel 4.2.4 Berpartisipasi Dalam Setiap Kegiatan Rapat RT... 52

Tabel 4.2.5 Alih Fungsi Lahan Pertanian Menjadi Pemukiman... 53

Tabel 4.2.6 Alih Fungsi Lahan dari Pertanian Menjadi Industri... 53

Tabel 4.2.7 Gaji UMR Mampu Memenuhi Kebutuhan Pendidikan... 54

Tabel 4.2.8 Menemani Anak-anak Belajar Di Rumah... 54

Tabel 4.2.9 Sistem Kerja Shift Mempengaruhi Kesehatan... 55

Tabel 4.2.10 Karyawan Merasakan Jaminan Kesehatan... 56

Tabel 4.2.11 Tunjangan Transport... 56

Tabel 4.2.12 Tersedianya transportasi yang baik bagi karyawan... 57

Tabel 4.2.13 Kesejahteraan Bekerja Sebagai Karyawan Pabrik Terjamin. 57 Tabel 4.2.14 Peralihan Pekerjaan Dari Petani Menjadi Karyawan Pabrik. 58 Tabel 4.2.15 Mencari Pengasilan Lain Selain Menjadi Karyawan Pabrik. 58 Tabel 4.2.16 Industri Merupakan Pekerjaan yang Modern... 59

(13)

xii

(14)

xiii

Lampiran 1 Soal Wawancara... 68

Lampiran 2 Rekap Wawancara... 69

Lampiran 3 Kuisioner... 113

Lampiran 4 Olah Data Kuisioner... 116

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Revolusi industri, tentu kita sudah mengenal istilah tersebut dan tak asing lagi di telinga kita. Pada mulanya revolusi industri dimulai pada tahun 1750-1850 atau tepatnya pada abad 18an yangterjadi selama kurun waktu satu abad dipelopori oleh Negara Inggris dimana alat-alat yang bersifat konvensional mulai digantikan dengan alat yang lebih modern dengan menggunakan mesin. Pada kala itu menggunakan mesin uap sebagai pengoperasian mesin seperti alat pemintal, pembangkit mesin, di maksudkan untuk mempermudah dan mengefisiensikan waktu. Dari revolusi industri pula lah banyak terciptanya alat modern, lapangan pekerjaan dan mensejahterakan masyarakat Inggris khususnya. Revolusi industripun berkembang pesat hingga terdengar gaungnya keseluruh dunia di mulai dari Eropa Barat, Amerika Utara dan Jepang dan perkembangannya masih berlangsung dan dirasa hingga pada saat ini. Inggris begitu gencarnya membangun industri hingga berdiri banyak industri sampai-sampai asap hitam yang membumbung ke udara sebagai hasil pembuangn dari industri mampu menutupi sebagian kawasan Negara tersebut sehingga Inggris dijuluki Negara hitam.

(16)

Pemikiran para filusuf ini memberi andil tertentu dalam perkembangan ilmu empiris di Inggris dan Eropa pada umumnya.1

Keberadaan industri bagai dua mata uang yang berbeda, satu sisi kita diuntungkan dan satu sisi yang kita dirugikan. Era dewasa kini gempuran industri semakin berkembang menggeliat, menurut bank dunia yang mengamati perekonomian Indonesia diperkirakanakan meningkat sebesar 6,3 % pada tahun 2013 ini dan salah satu sektor penyumbangnya adalah industri.

Tangerang adalah kawasan fokus industri, julukannya adalah kota 1000 industri salah satunya adalah kecamatan Balaraja yang terletak di Tangerang Barat merupakan salah satu kota otonomi daerah atau kecamatan yang banyak berdiri pabrik industri yang diantaranya tekstil, elektronik, sepatu, dll. Praktis daerah ini banyak berdiri industri dengan skala kecil hingga menengah ke atas.Dengan begitu praktis pula tersedia lapangan pekerjaan yang dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk menggelutinya dengan kata lain berprofesi sebagai mata pencaharian utama.

Dilihat dari jumlah industri yang ada, Kota Tangerang termasuk kota industri. Kedekatan dengan Ibu kota negara dan kemudahan akses terhadap berbagai prasarana dan sarana transportasi darat, laut dan udara, menyebabkan Kota Tangerang memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif bagi pelaku industri. Oleh karena itu, sektor industri memegang peranan penting terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Tangerang.

Total nilai investasi Kota Tangerang pada periode tahun 2000-2005 mengalami kecenderungan meningkat. Periode peningkatan terbesar terjadi pada tahun 2005, dengan total investasi sebesar Rp. 777.722.017.000,-. Namun peningkatan yang signifikan tersebut kemudian mengalami penurunan yang signifikan pula pada tahun 2006. Penurunan nilai investasi pada tahun 2006 dapat disebabkan oleh kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM pada akhir tahun

1

(17)

2005. Hingga April 2008, nilai total investasi yang ada di Kota Tangerang adalah Rp. 140.521.181.000.

Penurunan jumlah investasi ini juga dapat terlihat dari menurunnya pertumbuhan jumlah industri di Kota Tangerang. Peningkatan jumlah industri terbesar terjadi pada tahun 2002 namun terus mengalami penurunan hingga pada tahun 2006. Pada tahun 2007 pertumbuhan jumlah industri sudah menunjukkan kecenderungan yang meningkat.

Sektor industri yang perlu terus dikembangkan adalah industri pengolahan karena memiliki keterkaitan ke belakang dan ke depan yang tinggi. Untuk pengembangannya, perlu dibangun kawasan-kawasan industri baru dengan infrastruktur yang memadai. Untuk menghindari atau mengurangi dampak negatif industrialiasasi terhadap lingkungan, perlu dipilih industri-industri non-polutif dan kewajiban bagi pengembang kawasan industri untuk membangun sarana IPAL.2

Berikut adalah data jumlah industri berdasarkan jenisnya yang ada di Tangerang.3

Tabel 1.1 Data Jumlah Industri Kabupaten Tangerang

Kecamatan AI IUI TDI JML

(http://www.tangerangkota.go.id/mobile/detailprofilkota/1/20, diakses Hari Rabu 6 November 2013 Pukul 20.15)

3

Dinas Perindagkopar Kota Tangerang, Juni 2008,

(18)

JATIUWUNG 134 77 75 286

JUMLAH 365 355 1,310 2,030

Keterangan :

TDI (Industri Kecil) Investasi Rp.5.000.000,-s/d Rp.200.000.000,- IUI (Industri Menengah) Investasi Rp.200.000.000,-s/dRp.1.000.000.000,- AI (Industri Besar) Investasi Diatas Rp. 1.000.000.000,-

Sumber: Dinas Perindagkopar Kota Tangerang, Juni 2008.

Akhir-akhir ini marak terjadi demo buruh dikarenakan Karyawan pabrik menuntut kesejahteraan upah atas naiknya BBM (bahan bakar minyak), tercatat pada saat pengamatan skripsi ini berlangsung terjadi aksi demo pada Hari Sabtu Tanggal 26 Maret 2013 Pukul 15.00 di pertigaan lampu merah Cikupa jalan raya Serang terjadi aksi demo yang menuntut pemerintah tangerang menaikan upah minimum regional dari Rp 2.200.000 menjadi Rp 3.700.000. demo aksi ini merupakan aksi gabungan dari para karyawan pabrik sekabupaten Tangerang.

(19)

masyarakat setempat. Bahkan masyarakat sekitar masihbisa berpenghasilan lebih dengan mendirikan bangunan berupa ruko atau warung makanan sebagai penghasilan tambahan, kontrakan atau tempat tinggal bagi para pendatang yang berurbanisasi guna mendapatkan pekerjaan di pabrik industri yang berada di desa tersebut. Biasanya hasil dari gaji setiap karyawan pabrik digunakan untuk mengkredit motor guna sebagai alat transportasi menuju pabrik yang sebenarnya jaraknya tidak begitu jauh, motor ini juga biasanya digunakan untuk keperluan lain seperti kepasar atau mengantar anak ke sekolah.

Hal sebaliknya yang pertama muncul ketika saya mengamati beberapa industri yang ada di Desa tersebut adalah ternyata tak semata-mata masyarakatnya dibuai dengan kenyamanan, kemudahan bahkan kesejahteraan. Beberapa masalah klasik terindikasi muncul ketika pengamatan pertama dilakukan di Desa setempat. Masalah yang terindikasi mencakup alih funsgsi lahan dimana lahan sawah yang digunakan untuk pertanian menjadi pabrik industri akibatnya mengurangi eksistensi petani dalam mengarap sektor agraris.

Masalah yang terindikasi berikutnya adalah pencemaran limbah kimia berupa bahan kimia cair yang bercampur logam dan zat yang berbahaya lainnya melalui daerah aliran sungai (DAS) yang terjadi sepanjang daerah aliran sungai Hauan sepanjang Desa Tobat yang berbatasan langsung dengan Desa Balaraja mengakibatkan pencemaran air sungai menjadi keruh, berbau dan tak layak pakai. Debit aliran sungai yang sedikit dan cenderung tidak berarus di tumbunhi tanaman eceng gondok serta bahu sungai yang sudah mulai mengalami penyempitan baik itu oleh lahan perumahan maupun tumbuhan rambat yang dibiarkan begitu saja tanpa ada penanganan. Sebenarnya ini menjadi tugas bagi Pemerintah dan instansi terkait atau pabrik sekitar dengan pengelolaan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Ligkungan).

(20)

udara dikhawatirkan udara yang terhirup dapat membahayakan kesehatan dan jika ditinjau secara luas hal ini bisa mempercepat pemanasan global. Sebenarnya pabrik tidak bisa disalahkan sepenuhnya dalam memproduksi polusi tidak hanya disebabkan oleh pengoperasian mesin pabrik. Tetapi, dari kendaraan yang menghasilkan gas buang berupa asap knalpot motor maupun mobil dari warga sekitar dan karyawan yang hilir mudik di area tersebut

Masalah yang terindikasi berikutnya adalah timbulnya bangunan kumuh di sekitar area industri baik lapak pedagan kaki lima yang bersifat semi permanen maupun permanen yang mengakibatkan sampah plastik, sterofoam, dan kertas berserakan karena kurangnya kesadaran masyarakat sekitar maupun para karyawan untuk membuang sampah pada tempatnya.

Sekalipun industri di Balaraja terhitung banyak, tetapi tidak dapat menyediakan banyak lapangan kerja mengikuti pertumbuhan masyarakat dan urbanisasi yang pesat tidak memadai mengakibatkan masyarakat Kecamatan Balaraja sulit mencari dan mendapatkan pekerjaaan, khususnya pada masyarakat Desa Tobat.

“The industrial sector is the most dominant sector in Indonesia, but the

employment of it’s sector is lower than the agricultural sector and trade sector.

The aim of this research is to analyze the affect of industrial sector GDP, real

wages, real interest rates and the number of business units to labor in large and

medium manufacturing industry and to find the most affecting variable”.4

Dari pernyataan di atas, dapat diartikan bahwa sektor industri merupakan sektor dominan dalam perekonomian di indonesia. Tetapi, pemberdayaannya masih lebih rendah dari pertanian.

Kemacetan adalah masalah klasik berikutnya yang menjadi masalah di daerah tersebut karena pada jam-jam berangkat kerja 06.30 hingga jam 08.30 serata jam seusai kerja dimulai 15.30 hingga 17.00 sering terjadi kemacetan lalu lintas

4

(21)

sepanjang jalan raya Serang dan jalan raya Kresek yang disebabkan banyaknya karyawan pabrik hilir mudik menggunakan kendaraan roda dua/sepeda motor dan kendaraan pribadi roda emapat/mobil serta bus jemputan karyawan pabrik yang sering memakan badan jalan. Belum lagi ada beberapa pasar tradisional yang memperparah kemacetan lalu lintas karena seringnya penjual pasar yang tumpah kebadan jalan serta pembeli yang sering parkir sembarangan di badan jalan pula. Contohnya Pasar Sentiong yang terletak di jalan raya kresek yang merupakan akses utama karyawan pabrik pulang pergi, Kecamatan Balaraja mempunyai akses jalan keluar masuk tol menuju pelabuhan Merak dan dimanfaatkan sebagai jalur utama untuk mendistribusikan barang-barang kebutuhan sandang, pangan dan papan dari berbagai industri di daerah Tangerang. Untuk mendistribusikan barang kedaerah lain, praktis kendaraan besar seperti truk tronton yang mengangkut barang akan melewati jalan raya Serang dan sering menimbulkan kemacetan.

Diberlakukannya sistem shift atau penggantian waktu kerja pegawai dalam satu hari mengakibatkan pola hidup masyarakat menjadi tidak sehat, dalam satu hari biasanya terdapat 2 hingga 3 shift. 2 shift biasanya dimulai pada jam 07.00 sampai jam 16.00 dengan waktu istirahat 1 jam, dilanjutkan shift ke dua 16.00 sampai 01.00 secara keseluruhan maksimal waktu kerja 9 jam dengan rentan waktu 5 hari kerja dalam satu minggu. Sitem kerja dengan 3 shift yaitu 8 jam dengan waktu istirahat 1 jam dalam perputaran waktu hingga 24 jam per hari selama rentan waktu 6 hari dalam seminggu belum lagi jika ditambah dengan jam lemburan yang biasanya tiga jam perhari (tergantung banyaknya stok barang) dengan bayaran 3 kali lipat perjam, disisi lain kita diuntungkan dengan bayaran yang cukup tinggi namun kesehatan kita terancam akibat terkurasnya tenaga dan berkurangnya waktu beristirahat. Biasanya para karyawan pabrik menyisatinya dengan meminum suplemen atau obat guna membugarkan dan menghilangkan kantuk. Hasilnya kurang begitu maksimal, para karyawan tetap saja merasa ngantuk saat bekerja shift malam.

(22)

Miyako misalnya menerapkan sistem kerja out scorsing selama 3 bulan saja. Jika kita menilik pada sistem penerapan kerja secamam ini tentunya akan merugikan para karyawan pabrik, ketika masa kontrak kerjanya telah habis dan tidak di perpanjang maka karyawan pabrik harus mencari pekerjaan yang lain agar tidak menganggur.

Pada dasarnya manusia sudah terkonsep nilai ekonomi sebagai mahluk sosial sejak lahir. Sandang, pangan dan papan sudah merupakan sesuatu hal yang perlu dipenuhi bahkan sebelum kita lahir maka indutri tertuntut untuk memenuhi pemenuhan sandang, pangan dan papan sejak lahir. Sehingga dalam penelitian ini akan dianalsis tentang perubahan-perubahan sosial ekonomi yang diakibatkan oleh keberadaan industri di kawasaan balaraja. Besar harapan penulis dalam penelitian ini dapat berguna dan dikembangkan pada penelitian-penelitian selanjutnya.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Beberapa masalah yang terindikasi dalam penelitian ini adalah alih fungsi lahan agraris/pertanian menjadi bangunan industri, pencemaran lingkungan khususnya daerah aliran sungai (DAS), polusi pencemaran udara dan polusi suara, bangunan dan pemukiman kumuh di daerah sekitar dan masalah sampah, demo aksi karyawan menuntut upah yang sesuai untuk kesejahteraan, tersedianya lapangan kerja yang sedikit, kemacetan, pola hidup masyarakat yang tidak sehat akibat sistem shift,dan sitem kerja kontrak atau outsorcing.

C. FOKUS DAN RUMUSAN PENELITIAN

1. FOKUS PENELITIAN

Guna mengefisensikan penelitian dan demi terciptanya hasil penelitian yang sesuai serta tidak meluas dan menyimpang maka berdasarkan batasan masalah ini, penulis membatasi permasalahan hanya pada:

1. Daerah yang menjadi pengamatan hanya sebatas pada Desa Tobat

(23)

3. Mengkaji perubahan sosial masyarakat Desa Tobat 4. Mengkaji perubahan ekonomi masyarakat Desa Tobat.

2. RUMUSAN PENELITIAN

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah terurai dalam beberapa sub bahasan diatas, beberapa masalah pokok yang akan dibahas penulis adalah:

1. Bagaimana dampak adanya industri terhadap kehidupaan sosial masyarakat setempat?

2. Bagaimana dampak perkembangan industri terhadap ekonomimasyarakat Desa Tobat yang terjadi akibat industri?

3. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

A. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini antara lain:

1. Mengetahui dampak perubahan sosial masyarakat Desa Tobat akibat industri

2. Mengetahui dampak perubahan ekonomi masyarakat Desa Tobat akibat industri.

B. MANFAAT PENELITIAN

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan tambahan informasi, evaluasi, gambaran dan pembekalan mengenai dampak fisik dan sosial pada masyarakat Desa Tobat khususnya yang diakibatkan industri setempat serta masyarakat umum yang mencakup berbagai kalangan.

1. Manfaat Teoritis, yakni sebagai bahan acuan untuk penelitian-penelitian yang akan dilakukan selanjutnya.

(24)

BAB II

KAJIAN TEORI

A. KAJIAN TEORI

1. Dampak Industri

a. Dampak

“Dampak dalam Buku Kamus Besar Indonesia berarti benturan, pengaruh kuat yang mendatangkan akibat (baik negatif maupun psoitif), benturan yang cukup hebat antara dua benda sehingga menyebabkan perubahan yang berarti dan momentum (puas) sistem memahami benturan itu. Dampak ekonomis juga berarti pengaruh suatu pelanggaran kegiatan terhadap perekonomian”.5

b. Industri

“Industri memiliki pengertian kumpulan perusahaan yang menghasilkan produk yang sejenis, atau produk pengganti yang mendekati”.6

Pengertian industri dalam teori ekonomi sangat berbeda artinya dengan pengertian industri yang pada umumnya dimengerti orang. Dalam pengertian umum industri pada hakikatnya berarti perusahaan yang menjalankan operasi dalam bidang kegiatan ekonomi yang yang tergolong ke dalam sektor sekunder. Kegiatan seperti itu antara lain ialah pabrik tekstil, pabrik perakit atau pembuat mobil, dan pabrik pembuat minuman ringan. Dalam teori ekonomi istilah industri diartikan sebagai kumpulan firma-firma yang menghasilkan barang yang sama atau sangat bersamaan yang terdapat dalam satu pasar. Sebagai contoh, kalau dikatakan industri mobil maka yang dimaksudkan adalah sebagai perusahaan mobil yang ada dalam pasar yang sedang dianalisis, sedangkan kalau dikatakan industri beras maka yang dimaksudkan adalah seluruh produsen beras yang ada dalam pasar.7

Gambaran manusia sosio ekonomi pada zaman modern ini sudah berada pada tingkat yang lebih tinggi. Kehidupan ekonomi sudah berada dibawah satu sistem teknologi modern. Kehidupan sosial pun berada di bawah bayangan laju pertumbuhan ekonomi dan perkembang teknologi. Apa yang mau

5

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), h. 234

6

Muhammad Teguh, Ekonomi Industri, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2010) , h.250 7

(25)

digambarkan kehidupan masyarakat modern ini, tidak lain adalah menuju suatu tata masyarakat yang berada dalam arus perkembangan teknologi. dalam hal ini kehidupan sosial lah yang terpengaruhi ekonomi dan perkembangan teknologi industri.8

2. Perubahan Sosial

Berikut adalah teori-teori tentang perubahan sosial yang di kutip dari berbagai sumber.

a. Revolusi

Revolusi adalah wujud perubahan sosial yang paling pektakuler; sebagai tanda perpecahan mendasar dalam proses historis; pembentukan ulang masyarakat dari dalam dan pembentukan ulang manusia. Revolusi tak menyisakan apa pun seperti keadaannya sebelumnya. Revolusi menutup epos lama dan membuka epos baru. Di saat revolusi, masyarakaat mengalami puncak agennya, meledakkan potensi transformasi dirinya sendiri. Segeraa sesudah revolusi, masyarakat daan anggotanya seperti dihidupkan kembali, hampir menyerupai kelahiran kembali. Dalam artian ini revolusi adalah tanda kesejahteraan sosial.9

Dibandingkan dengan bentuk perubahan sosial lain, revolusi berbeda dalam lima hal. (1) menimbulkan perubahan dalam cakupan terluas, menyentuh semua tingkat dan dimensi masyarakat; ekonomi, politik, kultur, organisasi sosial, kehidupan sehari-hari, dan kepribadian manusia. (2) dalam semua bidang tersebut, perubahannya radikal, fundamental, menyentuh inti bangunan dan fungsi sosial. (3) perubahan yang terjadi sangat cepat, tiba-tiba, seperti ledakan dinamit di tengah aliran lambat proses historis. (4) dengan semua alasan itu, revolusi adalah pertunjukan perubahan paling menonjol; waktunya luar biasa cepat dan karena itu sangat mudah diingat. Revolusi membangkitkan emosional khusus dan reaksi intelektual pelakunya dan mengalami ledakan mobilisasi massa, antusiasme, kegemparan, kegirangan, kegembiraan, optimisme dan harapan; perasaan hebat dan perkasa; keriangan aktivisme dan menggapai kembali makna kehidupan; melambungkan spirasi dan pandangan utopia ke masa depan.10

Revolusi terjadi secara tak merata di sepanjang sejarah. Kebanyakan terjadi dalam periode modern. Revolusi besar terjadi di Inggris (1640), Amerika (1776), dan Perancis (1789) melahirkan epos modern. Revolusi Rusia (1917) dan Cina (1949) mengawali periode komunisme, dan revolusi

8

Save M. Dagun, Sosio Ekonomi: Analisis eksistensi kapitalisme dan sosialisme, (Jakarta: Rineka Citra, 1992), hal.73

9

Pior Sztompka, Sosiologi Perubahan Sosial, (Jakarta: Penanda Media Group, 2007), h. 357 10

(26)

antikomunisme. Revolusi besar berkaitan erat dengan modernitas dan menyetujui modernitas yang ditumbuhkannya. “abad pemberontakan” adalah nama yang diberikan sejarahwan terhadap periode 1830 (Tilly, et.al., 1975). Dikalangan sosiolog terdapat konsensus bahwa jika abad tertentu pantas mendapatkan julukan abad revolusi’, maka abah 20-lah yang berhak menyandangnya (Taylor, 1984: 4). Kemajuan, ilmu, dan revolusi adalah tiga konsep yang mewujudkan makna abad kita.11

“Analisis sosiologi paling awal mencoba membuat keseragaman deskripsi tertentu (Brinton, 1965: 24). Deskripsi itu terkenal sebagai “sejarah alamaiah revolusi” (Edwards, 1927; Brintin 1965)”.12

b. Evolusi

Teori Evolusi lahir pada awal abad ke-19 sesaat sesudah Revolusi Industri dan Revolusi Perancis yang merupakan dua revolusi yang tidak sekedar mennghancurkan tatanan lama, tetapi juga membentuk acuan dasar baru. Revolusi Industri menciptakan dasar-dasar ekspansi ekonomi. Dengan dilandasi semangat penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, dirumuskan tata cara baru produksi barang yang lebih efisien, yang pada akhirnya berakibat pada peningkatan produktivitas dan perluasan pasar dunia. Revolusi Perancis meletakkan kaidah-kaidah pembangunan politik yang berdasarkan keadilan, kebebasan, dan demokrasi. Dalam mengamati perubahan ekonomi, polittik, dan sosial yang radikal ini, para teoritisi menggunakan berbagai label dan kategori teoritis yang berbeda untuk menggambarkan ciri-ciri dan struktur masyarakat lama yang telah runtuh dan tatanan masyarakat baru yang sedang terbentuk. Tonnie menggunakan istilah “Gemeinschaft” (komunitas) dan “Gesellschaft” (masyarakat), Durkheim mengamati dengan masyarakat militer dan industri, dan comte mengujinya dengan tiga tahapan perkembangan terkenalnya, teologi, metafisik, dan positif.13

Berikut adalah para tokoh yang mengemukakan Teori Evolusi 1) Comte dan Konsep Evolusi Idealis

Comte berasumsi bahwa untuk memahami periode kelahiran modernitas kita perlu mendapatkannya dalam konteks historis yang lebih luas, yakni memperlakukannya hanya sebagai salah satu fase saja dari perjalanan sepanjang sejarah umat manusia. Masyarakat kapitalis, industrial, urban, tidak muncul secara kebetulan, tetapi merupakan hasil wajar dari proses terdahulu. Mustahil orang dapat memberikan penjelasan, memprediksi dan menentukan

(27)

arah perkembangan fenomena modern secara memadai tanpa merekonstruksi pola dan mekanisme seluruh sejarah terdahulu.14

2) Spencer dan Konsep Evolusi Naturalis

“Menurut Spencer, evolusi menjadi prinsip utama semua realitas: alam dan sosial. Adanya sifat umum (generality) ini adalah karena realitas pada dasarnya adalah material, terdiri dari zat, energi, dan gerakan. Evolusi didefinisikan sebagai perubahan dari homogenitas tak beraturan ke heterogenitas yang logis, yang diikuti kehilangan gerak dan integrasi zat (1972: 71)”.15

3) Lewis Morgan dan Konsep Evolusi Materialis

Morgan (seorang antropolog) memperkenalkan gagasan evolusi yang berbeda, yang memusatkan perhaatian pada bidang teknologi. Ia adalah orang pertama dari sederetan panjang penganut determinisme teknologi yang meletakkan kekuatan penggerak utama perubahan sosial dalam bidang ciptaan dan penemuan yang secara bertahap mengubah keseluruhan cara hidup manusia. Menurutnya, keseragaman dan kelangsungan evolusi berasal dari kebutuhan material manusia yang bersifat universal dan terus-menerus. Kebutuhan khas umat manusia (misalnya, makanan, pakaian, perumahan, kenyamanan, kemanan, dan sebagainya) terus mencari alat pemuasnya. Jadi, mereka mendorong inovasi teknologi yang berasal dari alam. Segera setelah teknologi baru didapat, teknologi itu mengubah keseluruhan ciri masyarakat, mempengaruhi bentuk kehidupan keluarga dan organisasi kekeluargaan, pola kehidupan ekonomi dan politik, nilai kultural dan kehidupan sehari-hari.16

4) Durkheim dan Konsep Evolusi Sosiologis

Durkheim menolak untuk meneliti penyebab fenomena sosial selain dari bidang realitas sosial khusus (sui generis fakta sosial). Pemikiran ini jelas tercermin dalam pandangannya tentang evolusi sosial yang dikemukakan dalam De la Division du Travail Sociale (1893). Arah utama evolusi terlihat dalam perkembangan pembagian kerja, diferensiasi tugas, kewajiban dan peran pekerjaan ketika masyarakat bergerak maju dalam ukuran waktu. Kecenderungan ini berkaitan dengan faktor demografis: pertumbuhan penduduk mengakibatkan peningkatan kepadatan dan peningkatan kepadatan moral yang berarti peningkatan interaksi, kerumitanhubungan sosial atau meningkatkan kualitas ikatan sosial. Dengan mengikuti strategi Spencer, durkheim mengajukan tipe otonomi masyarakat berdasarkan ikatan sosial:

14

Pior Sztompka., op. Cit., h. 117-118 15

Ibid., h. 119 16

(28)

solidaritas mekanik dan solidaritas organik. Solidaritas mekanik berakar dalam kesamaan fungsi dan tugas yang tidak dibeda-bedakan. Solidaritas organik berakar dalam peran dan pekerjaan yang sangat beragam, kerja sama, saling melengkapi, dan saling memerlukan. Tipologi ini dipandang sebagai skema kronologis untuk melukiskan titik awal dan titik akhir evolusi sosial.17

5) Ferdinand Tonnies dan Evolusi tanpa Kemajuan

“Tipologi dikotomi serupa di sajikan Tonnies dalam Gemeinsschaft und Gesellschaft (1887). Gemeinschaft (komunitas) ditandai oleh ikatan sosial bersifat pribadi, akrab, dan tatap muka (primer). Ciri-ciri ikatan sosial ini berubah menjadi impresional, termediasi, dan sekunder dalam masyarakat modern

(Gesellschaft).”18

Keunikan pendekatan Tonnies terlihat dari sikap kritisnya terhadap masyarakat modern (Gesellschaft), terutama nostalgianya mengenai kehidupan tipe komunitas (Gemeinschaft) yang lenyap. Ia adalah contoh langka penganut evoluionisme yang tak menganggap evolusi identik dengan kemajuan. Menurutnya evolusi terjadi berlawanan dengan kebutuhan manusia, lebih menuju ke arah memperburuk ketimbang meningkatkan kondisi kehidupan manusia. Berikut adalah tabel perbandingan antara

Geneinschaft (komunitas) dengan Gesellschaft (masyarakat modern). 19 Tabel 2.1 Perbandingan Gemeinschaft dan Gesselschaft

CIRI GEMEINSCHAFT

(Komunitas)

GESSELSCAHFT (Masyarakat Modern) Hubungan Sosial Ikatan keluarga Pertukaran ekonomi Institusi khas Keluarga Negara dan ekonomi Citra tentang individu Kedirian Orang, warga

Bentuk kekayaan Tanah Uang

Tipe hukum Hukum keluarga Hukum kontrak Institusi sentral Desa Kota

(29)

6) Laster Ward dan Evolusi dari Evolusi

Gagasan sangat menarik ditambahkan ward pada teori evolusi dalam karyanya, Dynamic Sociology (1883). Menurut Ward, mekanisme evolusi tidak konstan, tetapi berubah dengan sendirinya dalam perjalanan waktu. Dalam perjalanannya, evolusi juga mencakup mekanisme evolusi itu sendiri. Garis batas terpenting yang memisahkan periode evolusi alamiah dan spontan

(genesis) dari periode evolusi yang berorientasi pada tujuan (telesis) adalah gagasan yang tergolong relatif baru. Keunikan evolusi berorientasi tujuan ini adalah karena dibimbing oleh kesadaran dan tujuan manusia sebagai pelakunya. Lebih khusus lagi , evolusi mulai sebagai cosmogenesis yang mencakup seluruh alam semesta. Di suatu saat fenomena kehidupan muncul mekanisme evolusi baru, biogenesis, dan melengkapi evolusi kosmogenesis yang berlangsung terus. Tak lama kemudian muncul umat manusia dan mekanisme evolusi lain berakar dalam pikiran dan kesadaran (dikenal sebagai

anthropogenesisi) mulai beroperasi bersama dengan dua jenis evolusi terdahulu-melengkapi kosmogenesis dan biogenesis. Akhirnya umat manusia memperoleh bentuk organisme baru berupa masyarakat dan sejak itu mekanisme baru evolusi sosial (disebut sociogenesis) menambahkan dirinya pada semua jenis evolusi terdahulu. Akibatnya, empat dari berbagai usul-usul: kosmogenesis, biogenesis, anthropogenesis, dan sosiogenesis. Dalam hal anthropogenesis dan sosiogenesis, evolusi mengambil jalan baru. Perencanaan, antisipasi dan membangun masa depan, menyediakan peluang baru bagi perubahan sosial. Evolusi akan menunju ke keadaan yang makin baru, ke tingkat yang lebih tinggi, dan prosesnya makin multimensional dan manusiawi (cf. Gella, 1966). 20

Pada garis besarnya, teori evolusi menggambarkan perkembangan masyarakat sebagai berikut. Pertama, teori evolusi menganggap bahwa perubahan sosial merupakan gerakan searah seperti garis lurus. Masyarakat berkembang dari masyarakat primitif menuju masyarakat maju. Dengan kata lain, masa depan masyarakat dunia sudah jelas dan dapat diramalkan, yakni pada suatu ketika kelak, dalam masa peralihan yang relatif panjang, dunia akan menjadi masyarakat maju. Kedua, teori evolusi membaurkan antara pandangan subjektifnya tentang nilai dan tujuan akhir perubahan sosial. Perubahan menuju bentuk masyarakat modern, merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari. Oleh karena masyarakat modern merupakan bentuk masyarakat yang dicita-citakan, yang mengandung semua unsur yang disebut dengan “baik” dan “sempurna” didalamnya terdapat apa yang oleh teori evolusi disebut sebagai kemajuan, kemanusiaan, dan sivilisasi. Teori evolusi juga beranggapan, bahwa perubahan sosial berjalan secara perlahan dan bertahap. Perubahan ini – dari masyarakat sederhana (primitive) ke masyarakat modern

20

(30)

(complex) – memerlukan waktu panjang, bahkan berabad-abad untuk sampai pada tahapan terakhir.21

Ada yang memandang masyarakat merupakan sesuatu yang life dan karena itu pastilah berkembang dan kemudian berubah. Karena itu, kajian utama perubahan sosial mestinya juga menyangkut keseluruhan aspek kehidupan masyarakat atau harus meliputi semua fenomena sosial yang menjadi kajian sosiologi. Cara pandang demikian mengindikasikanbahwa perubahan sosial mengandung perubahan dalam tiga dimensi: struktural, kultural, dan interaksional. Jadi, orang baru bisa menyebut telah terjadi perubahan sosial manakala telah dan sedang terjadi perubahan pada ketiga dimensi yang dimaksud. Atau singkatnya, perubahan sosial tak lain merupakan perubahan yang terjadi dalam organisasi sosial.22

“Herbert Blumer melihat perubahan sosial sebagai usaha kolektif untuk menegakkan terciptanya tata kehidupan baru. Ralp Tunner dan Lewis M. Killin (1962), perubahan sosial sebagai kolektivitas yang bertindak terus menerus, guna meningkatkan perubahan dalam masyarakat atau kelompok”.23

“Jadi, dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial itu merujuk kepada perubahan suatu fenomena sosial di berbagai tingkat kehidupan manusia mulai dari tingkat individual hingga tingkat dunia”.24

Ahli lain berpendapat bahwa perubahan sosial terjadi karena adanya perubahan dalam unsur-unsur yang mempertahankan keseimbangan masyarakat, seperti misalnya geografis, biologis, ekonomis, atau kebudayaan. Kemudian, ada pula yang berpendapat bahwa perubahan-perubahan sosial bersifat periodik dan non periodik. Pendapat-pendapat tersebut pada umumnya menyatakan bahwa perubahan-perubahan merupakan lingkaran kejadian-kejadian.25

Beberapa sosiolog berpendapat bahwa ada kondisi-kondisi sosial primer yang menyebabkan terjadinya perubahan. Misalnya kondisi-kondisi ekonomis, teknologis, geografis, atau biologis yang menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan pada aspek-aspek kehidupan sosial lainnya (William F. Ogburn menekankan pada kondisi teknologis). Sebaliknya ada pula yang mengatakan

21

Suwarsono Alvin Y. So, op. Cit., h. 10

22

J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto, Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan Edisi Kedua (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, September 2007), h. 362

23

Ibid., h. 363

24

Ibid.

25

(31)

bahwa semua kondisi tersebut sama pentingnya, satu atau semua akan menelorkan perubahan-perubahan sosial.26

c. Evolusioner

Dalam teori evolusioner mengungkapkan, bahwa semua teori evolusioner menilai bahwa perubahan sosial memiliki arah tetap yang dilalui oleh semua masyarakat. Semua masyarakat itu melalui urutan pentahapan yang sama dan bermula dari tahap perkembangan terakhir. Di samping itu, teori-teori evolusioner menyatakan bahwa manakala tahap terakhir telah tercapai, maka pada saat itu perubahan evolusioner pun berakhir.27

d. Siklus

“Para penganut teori siklus juga melihat adanya sejumlah tahap yang harus dilalui oleh masyarakat, tetapi mereka berpandangan bahwa proses peralihan masyarakat bukannya berakhir pada tahap ‘terakhir’ yang sempurna, melainkan berputar kembali ke tahap awal untuk peralihan selanjutnya”.28

Proses perubahan terdiri dari tiga macam, yaitu penemuan, invensi dan difusi. Penemuan mereupakan persepsi manusia, yang dianut secara bersama, mengenai suatu aspek kenyataan yang semula sudah ada. Penemuan merupakan tambahan pengetahuan terhadap perbendaharaan pengetahuan dunia yang telah diverifikasi. Penemuan menambahkan sesuatu yang baru pada kebudayaan karena meskipun kenyataan tersebut sudah lama ada, namun kenyataan itu baru menjadi bagian dari kebudayaan pada saat kenyataan ditemukan.29

e. Invensi

(32)

“Difusi terjadi manakala beberapa masyarakat saling berhubungan. Masyarakat juga dapat mengelakkan diri dari difusi dengan cara mengeluarkan larangan dilakukannya dengan kontak masyarakat lain”.31

Perubahan sosial terjadi pada sesuatu hal yang kecil hingga pada yang besar atau global, perubahan sosial terjadi bermula pada individu, keluarga, kelompok masyarakat dan lingkungan. Individu merupakan bagian terkecil dari proses perubahan sosial, dan keluarga merupakan bagian dari komunitas atau masyarakat. Berarti masyarakat mengandung pengertian yang lebih luas dari individu dan keluarga, sedangkan lingkungan merupakan suatu hal yang dapat mempengaruhi perubahan.

1) Nilai Kekeluargaan

a. Pengertian nilai dalam bahasa Inggris disebut value berarti harga, penghargaan, atau tafsiran. Artinya, harga atau penghargaan yang melekat pada sebuah objek. Objek yang dimaksud adalah berbentuk benda, barang, keadaan, perbuatan, atau perilaku. Nilai adalah sesuatu yang abstrak, bukan konkret. Nilai hanya bisa dipikirkan, dipahami, dan dihayati. Nilai juga berkaitan dengan cita-cita, harapan, keyakinan, dan hal-hal yang bersifat batiniah. Menilai berati menimbang, yaitu kegiatan manusia yang menghubungkan sesuatu dengan sesuatu yang lain untuk mengambil suatu keputusan.32

Pengertian Nilai Menurut Radbruch (Notohamidjojo, 1975): ada tiga nilai yang penting yaitu; 1) Individualwerte, nilai-nilai pribadi yang penting untuk mewujudkan kepribadian, 2) Pengertian Nilai Menurut Gemeinschaftswerte, nilai-nilai masyarakat, nilai-nilai yang hanya dapat diwujudkan dalam masyarakat manusia, dan 3) Werkwerte, nilai-nilai dalam karya manusia dan pada umumnya dalam kebudayaan.

Macam-macam nilai dalam filsafat, nilai dibedakan dalam tiga macam, yaitu 1. Nilai logika adalah nilai benar salah.

2. Nilai estetika adalah nilai indah tidak indah.

31

Ibid,. h. 213. 32

(33)

3. Nilai etika/moral adalah nilai baik buruk.

“Nilai keluarga merupakan suatu sistem, sikap dan kepercayaan yang secara sadar atau tidak, mempersatukan anggota keluarga dalam satu budaya. Nilai keluarga juga merupakan suatu pedoman bagi perkembangan norma dan peraturan yang terdapat dalam keluarga”.33

Nilai kekeluargaan yang dimaksud dalam hal ini adalah intensitas kebersamaan keluarga untuk menghasilkan qulity time/ kebersamaan untuk meluangkan waktu.

b. Nilai memiliki kaitandan dengan norma, Norma Menurut Bagja Waluya: Norma adalah wujud konkret dari nilai yang merupakan pedoman, yaitu berisikan suatu keharusan bagi individu atau masyarakat dalam berperilaku. 34

Macam-macam Norma: 1. Norma Agama 2. Norma Kesusilaan 3. Norma Kesopanan 4. Norma Hukum.

c. Perbedaan Nilai dengan Norma Nilai:

1. “Sudah berada lebih dulu dibandingkan dari pada norma 2. Bersifat implicit (tersamar) 3. Belum memiliki sanksi 4. Belum tertulis 5.Berfungsi menjadi pedoman perilaku warga masyarakat”.35

33

Lutfi Fauzi, Nilai Kekeluargaan, 2013, (http://alutfifa.blogspot.com/2012/07/nilai-kelurga.html) 34

Pengertian Ahli, Pengertian Norma Menurut Ahli, 2013,

(http://www.pengertianahli.com/2013/07/pengertian-norma-menurut-para-ahli.html) 35

(34)

Norma:

1. “Berada setelah adanya nilai dan norma dibuat untuk melaksanakan nilai 2. Bersifat eksplisit(nyata, jelas, tegas) 3. Telah dilengkapi dengan sanksi 4. Bisa tertulis, bisa tidak tertulis 5.Berfungsi untuk mengatur dan membatasi perilaku warga masyarakat”.36

2) Interaksi masyarakat

Masyarakat merupakan kumpulan dari individu yang saling berinteraksi, interaksi di sini dapat diartikan sebagai hubungan timbal balik antara satu dengan yang lain yang saling melengkapi.

Interaksi sosial terdiri dari beberapa macam. Menurut Muryati dan Suryawati (2003) macam-macam interaksi sosial dibagi menjadi tiga, yaitu:

a) Interaksi antar individu dan individu artinya, dalam hubungan ini bisa terjadi hubungan positif dan negatif. Interaksi positif jika hubungan yang terjadi saling menguntungkan. Interaksi negatif, jika hubungan timbal balik merugikan satu pihak atau keduanya (bermusuhan).

b) Interaksi antar invidu dan kelompok artinya, interaksi ini pun dapat berlangsung secara positif maupun negatif. Bentuk interaksi sosial individu dan kelompok bermacam-macam sesuai situasi dan kondisi. c) Interaksi sosial antar kelompok dan kelompok, interaksi sosial kelompok

dan kelompok ini terjadi sebagai satu kesatuan bukan kehendak pribadi.37

Hal yang akan diambil dari interaksi masyarakat disini adalah dalam hal gotong royong antar warga apabila ada suatu kegiatan, sebagaimana gotong royong memiliki pengertian:

“Merupakan suatu istilah asli Indonesia yang berarti bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu hasil yang didambakan. Katanya berasal dari gotong =

36 Ibid., 37

Psychologymania, Macam-macam Interaksi Sosial, 2013,

(35)

bekerja, royong = bersama Bersama-sama dengan musyawarah, pantun, Pancasila, hukum adat, ketuhanan, dan kekeluargaan, gotong royong menjadi dasar Filsafat Indonesia seperti yang dikemukakan oleh M. Nasroen.”38 Contoh dalam kehidupan sehari-hari seperti: Gotong royong membangun Mesjid, membangun rumah dan membersihkan selokan.

3) Perubahan lahan

Perubahan lahan mengandung arti beralih fungsinya lahan seperti lahan pertanian menjadi industri dan pemukiman.

Lahan pertanian memiliki ciri tingkat kesuburan tinggi, memiliki sifat fisis yang baik, belum terjadi erosi.

“Lahan industr memiliki ciri Adanya areal/bentangan lahan yang cukup luas dan telah dimatangkan, dilengkapi dengan sarana dan prasarana, ada suatu badan (manajemen) pengelola, memiliki izin usaha kawasan industri, biasanya diisi oleh industri manufaktur (pengolahan beragam jenis)”.39

“Lahan pertanian adalah lahan yang ditujukan atau cocok untuk dijadikan lahan usaha tani untuk memproduksi tanaman pertanian maupun hewan ternak.Lahan pertanian merupakan salah satu sumber daya utama pada usaha pertanian”.40

Menurut UU RI No. 4 tahun 1992 permukiman adalah suatu kawasan perumahan memiliki luas wilayah dengan jumlah penduduk tertentu yang dilengkapi dengan sistem prasarana dan sarana lingkungan dengan penataan ruang yang terencana dan teratur, tempat kerja terbatas sehingga memungkinkan pelayanan dan pengelolaan yang optimal. Pada penggunaan lahan untuk permukiman sangat penting untuk dikaji kesesuaian lahannya

38

Wikipedia, Gotong royong, 2013 (http://id.wikipedia.org/wiki/Gotong_royong)

39

Sinta Putri, Ilmu Dasar Kawasan Industri, 2013, (http://sintaloh.blogspot.com/2013/11/ilmu-dasar-kawasan-industri.html)

40

(36)

apakah dengan dibangunnya permukiman di atas sebuah lahan akan berpengaruh terhadap daya dukung lahan tersebut. 41

Dari pengertian lahan pemukiman menurut UU diatas dapat disimpulkan bahwa cirri lahan pemukiman yaitu memiliki luas wilayah, memiliki jumlah penduduk, terdapat sarana dan prasarana berupa bangunan, dan terdapat aktivitas manusia yang kompleks didalamnya.

4) Mutu pendidikan

Mutu dapat diartikan sebagai keseuaian dengan kebutuhan sedangkan pengertian pendidikan menurut UU RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional atau Sisdiknas, pasal 1 ( ayat 1 dan 4), bahwa “pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, akhlak mulia, pengendalian diri, kecerdasan, keperibadian, serta keterampilan yang diperlukan untuk dirinya, masyarakat, bangsa dan juga negara”.42

Mutu pendidikan yang dimaksud dalam hal ini adalah bentuk pengawasan dan perhatian terhadap anak dalam hal belajar guna meningkatkan mutu pendidikan, karena biasanya sebagai karyawan pabrik yang sehari-hari terbiasa bekerja maka pengawasan belajar terhadap anak dirasa akan kurang. Apalagi kesadaran masyarakat akan mutu lembaga pendidikan dirasa masih sangat kurang karena orang tua yang sibuk bekerja di pabrik.

41

Prilia Ayu T, Pengaruh Kesesuaian Lahan untuk Permukiman terhadap Daya Dukung Lahan , 2013, (http://prillygeography.blogspot.com/2012/04/pengaruh-kesesuaian-lahan-untuk.html)

42

(37)

5) Kesehatan

“Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis”.43

Setiap pekerja wajib mendapatkan tunjangan dan jaminan kesehatan, untuk itu pemerintah mengadakan program Jamsostek (Jaminan Sosial Tenaga kerja) yang nanti tanggal 1 januari akan berubah nama menjadi BPJS ketenaga kerjaan untuk lembaga swasta maupun lembaga pemerintah. Dari informasi yang terkumpul selama masa observasi yakni bagi para pengguna Jamsostek menyisihkan 2,5% dari setiap gajinya. Artinya jika karyawan pabrik berpenghasilan UMR 2.200.000/ bulan maka 2,5% nya adalah Rp 55.000.jaminan kesehatan sangat penting bagi seorang pekerja mengingat diberlakukannnya sistem kerja shift yang kemungkinan dapat merubah pola kesehatan.

Manfaat Jamsotek:

1. Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) Merupakan: 1. Program perlindungan yang bersifat dasar bagi tenaga kerja yang bertujuan untuk menjamin adanya keamanan dan kepastian terhadap risiko-risiko sosial ekonomi dan, 2. Sarana penjamin arus penerimaan penghasilan bagi tenaga kerja dan keluarganya akibat terjadinya risiko-risiko sosial dengan pembiayaan yang terjangkau oleh pengusaha dan tenaga kerja.

2. Risiko sosial ekonomi yang ditanggulangi oleh tersebut terbatas saat terjadi peristiwa kecelakaan, sakit, hamil, cacat, hari tua dan meninggal dunia yang mengakibatkan berkurangnya atau terputusnya penghasilan, tenaga kerja dan/ atau membutuhkan perawatan medis.

3. Penyelenggaraan program jaminan sosial ini menggunakan mekanisme asuransi sosial.44

43

Wikipedia, Kesehatan, 2013, (http://id.wikipedia.org/wiki/Kesehatan) 44

(38)

6) Transportasi

“Transportasi adalah pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan oleh manusia atau mesin.Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari”.45

Untuk bepergian dan pulang kerja, biasanya pihak pabrik memberikan jasa angkutan karyawan berupa bus yang biasa beroperasi tiap pagi dan sore hari. Tunjangan yang diberikan untuk transportasi untuk setiap karyawan biasanya Rp. 150.000,- apabila karyawan yang membawa kendaraan sendiri biasanya akan di akumulasikan ke gaji.

3. Ekonomi

a. Pengertian Ekonomi

“Ilmu Ekonomi mempelajari perilaku individu dan masyarakat dalam menentukan pilihan untuk menggunakan sumber daya-sumber daya yang langka (dengan dan tanpa uang), dalam upaya meningkatkan kualitas hidupnya”.46

Profesor P.A. Samuelson, seorang ahli ekonomi yang terkemuka di dunia-yang menerima hadiah nobel untuk ilmu ekonomi pada tahun 1970-memberikan definisi ilmu ekonomi secara berikut:

Ilmu ekonomi adalah suatu studi mengenai individu-individu dan masyarakat membuat pilihan, dengan atau tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan sumber-sumber daya yang terbatas-tetapi dapat digunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa dan mendistribusikannya untuk kebutuhan konsumsi, sekarang dan di masa depan, kepada individu dan golongan masyarakat. 47

45

Wikipedia, Transportasi, 2013, (http://id.wikipedia.org/wiki/Transportasi) 46

Prathama Rahardja, Mandala Manurung, Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikroekonomi dan Makro Ekonomi) Edisi Ketiga (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2008), h. 3.

47

(39)

b. Sejarah Ilmu Ekonomi

Titik awal perkembangan ilmu ekonomi dianggap mulai pada saat Adam Smith (1723-1790) menerbitkan bukunya yang berjudul An Inquiry into the Nature and Causes of the wealth of Nations, yang kemudian dikenal sebagai

Wealth of Nations (1776). Sebab, di dalam buku tersebutlah Smith merintis pemikiran baru tentang analisis ilmu ekonomi dengan melepaskannya dari belenggu teori moral dan teologis. Dalam arti, untuk memecahkan masalah-masalah ekonomi diperlukan dasar-dasar ilmiah sebagaimana halnya para ahli ilmu pengetahuan alam mencoba memahami gejala-gejala alam. gejala ekonomi akan teratasi jika ekonomi dikembalikan pada kondisi keseimbangan.48

Sebelum era Adam Smith sebenarnya sudah banyak pemikiran-pemikiran yang dikemukakan mengenai persoalan-persoalan ekonomi yang dihadapi oleh suatu negara. Tetapi tulisan-tulisan itu tidak dikemukakan secara sistematik. Topik-topik yang dibahas masih tebatas dan belum ada analisis yang menyeluruh tentang berbagai aspek kegiatan perekonomian dalam suatu masyarakat. Keterbatasan analisis itu menyebabkan pula pemikiran-pemikiran ekonomi masih belum dapat dipandang sebagai suatu cabang ilmu yang berdiri sendiri.49

Dalam dua abad setelah zamannya Adam Smith dunia telah menjadi sangat berkembang. Dalam masa hidup Adam Smith, Revolusi industri baru saja akan bermula. Sekarang ini kegiatan industri sudah sangat canggih dan teknologi yang digunakan sudah sangat berbeda dengan yang terdapat pada zamannya Adam Smith. Juga organisasi perusahaan sudah jauh lebih kompleks dan sistem kegiatan memproduksi sudah jauh lebih rumit. Corak kegiatan perekonomian negara secara keseluruhannya juga sudah sangat berbeda. Pertumbuhan dan modernisasi kegiatan ekonomi di berbagai negara sangat mempengaruhi perkembangan pemikiran-pemikiran ekonomi sejak penerbitan buku Adam Smith sperti dinyatakan diatas.50

Mazhab pemikiran ekonomi klasik, yang berkembang pada abad ke-18, lebih terfokus pada pembahasan tentang peran faktor-faktor produksi tadi, apakah bisa dikelola secara efisien atau tidak. Faktor-faktor produksi tersebut, terutama ketersediaannya, sangat menentukan wujud ekonomi suatu negara.

(40)

c. Teori Ekonomi

1) Ekonomi Klasik

Pemikiran ekonomi klasik, yang bermula dari buku Adam Smith, An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth Nations (1776), juga membahas masalah-masalah bagaimana proses transisi ekonomi terjadi dari ekonomi agraris dan ekomomi yang berdasarkan keterampilan manual (kerajinan tangan) menuju ekonomi yang maju (advanced). Tingkat kehidupan seperti ini kemudian didominasi kegiatan oleh industri, yang mulai digerakkan oleh mesin-mesin sederhana di pabrik-pabrik dan berlanjut menjadi mesin-mesin besar dan lebih kompleks di daratan Eropa.51

Atas dedikasi dan sumbangan pemikirannya yang begitu besar dan mampu mengubah pemikiran tentang ekonomi, maka Adam Smith di juluki sebagai bapak ekonomi.

2) Ekonomi Neo Klasik

Neo-klasik adalah istilah yang digunakan untuk mendefinisikan beberapa aliran pemikiran ilmu ekonomi yang mencoba menjabarkan pembentukan harga, produksi, dan distribusi pendapatanmelalui mekanisme permintaan dan penawaranpada suatu pasar. Asumsi maksimalisasi utilitasmendekatkan mazhab ini pada aliran ekonomi marginalis yang lahir pada akhir abad 19. Tiga penggagas utama mazhab ini adalah Léon Walras, Carl Mengerdan William Stanley Jevons.52

Istilah neo-klasik sendiri diperkenalkan pertama kali oleh Thorstein Veblenpada tahun 1900untuk meng-kategori-kan segolongan ekonom yang mendukung revolusi marginalis yang di gagas oleh William Stanley Jevons. Di antara ekonom tersebut terdapat Alfred Marshalldan para ekonom Austria (Mazhab ekonomi Austria). Sejak dekade 1930-an, diawali oleh pemikiran John Hicks, aliran ekonomi Walrasian (yang dipelopori olehLéon Walras) semakin mendapat tempat di antara kaum ekonom marginalis. Aliran walrasian mengadopsi pemikiran Keynesianismedalam sintesa neo-klassik. Evolusi ini berakibat pada pemisahaan dari para ekonom Austriadari mazhab neo-klassik.53

Wikipedia, Ekonomi neo-klasik,2013, (http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_neo-klasik).

(41)

Aliran-alirane konomi di luar neo-klassik: ekonomi marksis, post-keynesianisme, Mazhab ekonomi Austriadan beberapa aliran pemikiran baru ekonomi (institusionalis). Menurut E. Roy Weintraub, keunggulan mazhab neo-klassik terletak pada kemampuannya untuk merepresentasikan ekonomi secara matematis dan ilmiah dan juga kemampuannya untuk memberikan indikasi-indikasi akan arah atau tindakan ekonomi yang harus diambil.54

3) Ekonomi Modern

Era Modern diplopori oleh pemikiran Keynes atau yang lebih dikenal dengan teori Keynes atau Keynesian.

Keynesianisme, atau ekonomi ala Keynes atauTeori Keynes, adalah suatu teori ekonomi yang didasarkan pada ide ekonom Inggris abad ke-20, John Maynard Keynes. Teori ini mempromosikan suatu ekonomi campuran, di mana baik Negara mau pun sektor swastamemegang peranan penting. Kebangkitan ekonomi Keynesianisme menandai berakhirnya ekonomi laissez-faire, suatu teori ekonomi yang berdasarkan pada keyakinan bahwa pasar dan sector swasta dapat berjalan sendiri tanpa campur tangan negara.55

Teori ini menyatakan bahwa trend ekonomi makrodapat memengaruhi perilaku individu ekonomi mikro. Berbeda dengan teori ekonom klasik yang menyatakan bahwa proses ekonomi didasari oleh pengembangan output

potensial, Keynes menekankan pentingnya permintaan agregatsebagai faktor utama penggerak perekonomian, terutama dalam perekonomian yang sedang lesu. Ia berpen dapat bahwa kebijakan pemerintah dapat digunakan untuk meningkatkan permintaan pada level makro, untuk mengurangi penganggurandan deflasi. Jika pemerintah meningkatkan pengeluarannya, uang yang beredar di masyarakat akan bertambah sehingga masyarakat akan terdorong untuk berbelanja dan meningkatkan permintaannya (sehingga permintaan agregat bertambah). Selain itu, tabungan juga akan meningkat sehingga dapat digunakan sebagai modal investasi, dan kondisi perekonomian akan kembali ke tingkat normal.56

Kesimpulan utama dari teori ini adalah bahwa tidak ada kecenderungan otomatis untuk menggerakan output dan lapangan pekerjaan ke kondisi full employment (lapangan kerja penuh). Kesimpulan ini bertentangan dengan prinsip ekonomi klasik seperti ekonomi supply-side yang menganjurkan untuk

54

Ibid.

55

Wikipedia, Keynesianisme, 2013,(http://id.wikipedia.org/wiki/Keynesianisme). 56

(42)

tidak menambah peredaran uang di masyarakat untuk menjaga titik keseimbangan di titik yang ideal.57

4) Regulasi

Teori regulasi ekonomi, pusat perhatian dari teori regulasi ini adalah untuk menerangkan siapa yang mendapatkan manfaat dan siapa yang menanggung beban akibat adanya suatu regulasi atau aturan ekonomi. Regulasi ekonomi dikeluarkan oleh pemerintah sebagai suatu kebijakan dengan tujuan tertentu. Tetapi dalam kenyataannya manfaat yang diharapkan sering datang bersamaan dengan dampak negatif atau kerugian yang ditimbulkan oleh adanya regulasi tersebut. Teori regulasi ekonomi menganalisa dan membahas masalah regulasi yang menimbulkan implikasi ganda tersebut.58

Jika manfaat dan kerugian yang terjadi akibat adanya regulasi yang menyebabkan perubahan alokasi sumberdaya telah diketahui sejak awal, maka kebijakan ekonomi melalui regulasi-regulasi pemerintah akan dilakukan dengan menekan sejauh mungkin akibat-akibat yang merugikan tersebut. Tetapi jika regulasi menimbulkan lebih banyak manfaat, maka regulasi tersebut diusahakan untuk diperluas agar manfaatnya tersebar seluas mungkin.59

Peranan instrumen teori ini adalah untuk melihat besaran manfaat dan kerugian dari suatu regulasi ekonomi. George Stigler adalah ekonom pemenang hadiah nobel dalam bidang ekonomi, yang banyak mengkaji masalah regulasi ekonomi ini (the Theory of economic Regulation) bahkan ekonom ini selanjutnya juga mengembangkan secara lebih sistematis dengan dukungan ekonom-ekonom dar kelompok chicago (Chicago School).60

“Secara lebih luas teori regulasi ditunjukan untuk melihat manfaat dan kerugianindividu di dalam suatu kelompok, yang bisa dikaitkan denga teori Pareto. Arti teori Optimal Pareto ini adalah suatu proposisi tentang adanya perbaikan ekonomi, yang terjadi dalam masyarakat karena proses alokasi sumber-sumber ekonomi, tetapi tanpa mengakibatkan kerugian pada individu lainnya”. 61

Dalam ekonomi kita sering mendengar istilah etos kerja atau etika kerja, dimana etos kerja berasal dari bahasa yunani Ethikos mengandung pengertian etika atau sikap individu atau kelompok dalam bekerja.

57

Ibid. 58

(43)

1) Kesejahteraan

Berbicara tentang ekonomi maka erat kaitannya dengan semua aktivitas perekonomian manusia guna menunjang kebutuhan hidup sehari-hari untuk kesejahteraan masyarakat.

“Dalam ekonomi, sejahtera dihubungkan dengan keuntungan benda.Sejahtera memliki arti khusus resmi atau teknikal (lihat ekonomi kesejahteraan), seperti dalam istilah fungsi kesejahteraan sosial”.62

Sejahtera menurut Menteri Ekonomi adalah berpenghasilan 1$/ hari, jika dirupiahkan maka sekitar Rp 12.000.Jika kita mengkalkulasikan pengeluaran dalam sebulan adalah Rp 360.000/ bulan, maka penghasilan karyawan pabrik sekitar Rp 2.200.000/ bulan dapat dikatakan lebih dari cukup untuk dikategorikan sejahtera.

2) Mata pencaharian

Menurut kamus bahasa Indonesia mata pencaharian adalah pekerjaan atau pencaharian utama (yang dikerjakan untuk kebutuhan sehari-hari). Mata pencaharian merupakan aktifitas manusia untuk memperoleh taraf hidup yang layak dimana antara daerah satu dengan daerah yang lainnya berbeda sesuai dengan taraf kemampuan penduduk dan keadaan demografinya (Daldjoeni, 1987:89).63

Pergeseran lahan lahan pertanian menjadi lahan industri karena pergeseran jaman yang modern, kebutuhan ekonomi yang lebih tinggi, jadi ketika pertanian dirasa kurang memenuhi pendapatan masyarakat maka akan terjadi perubahan mata pencaharian. Sebaliknya, lahan pertanian yang beralih fungsi menjadi lahan pemukiman dikarenakan adanya pertambahan penduduk dan migrasi penduduk pendatang yang merantau ke Desa Tobat.

62

Wikipedia, Kesejahteraan, 2013, (http://id.wikipedia.org/wiki/Kesejahteraan) 63

(44)

3) Pendapatan ekonomi

Pendapatan adalah jumlah uang yang diterima oleh pegawai dari aktivitasnya, yang biasanya rutin di bayarkan perbulan sebagai upah dari jasanya.

Berdasarkan hasil pengamatan dan observasi awal, maka peneliti mendefinisikan pendapatan karyawan dengan menanyakan langsung kepada pelaku industri sebagai berikut:

a. Kecil: Rp 600.000-1.200.000 b. Sedang: Rp 1.200.000-1.800.000 c. Besar: Rp 1.800.000-2.300.000

(45)

4) Etos Kerja

Dalam ekonomi kita sering mendengar istila etos kerja atau etika kerja, dimana etos kerja berasal dari bahasa yunani Ethikos mengandung pengertian etika atau sikap individu atau kelompok dalam bekerja.

“Pada Webster's New Word Dictionary, 3rd College Edition, etos didefinisikan sebagai kecenderungan atau karakter; sikap, kebiasaan, keyakinan yang berbeda dari individu atau kelompok. Bahkan dapat dikatakan bahwa etos pada dasarnya adalah tentang etika”.64

“Etika tentu bukan hanya dimiliki bangsa tertentu.Masyarakat dan bangsa apapun mempunyai etika; ini merupakan nilai-nilai universal. Nilai-nilai etika yang dikaitkan dengan etos kerja seperti rajin, bekerja, keras, berdisplin tinggi, menahan diri, ulet, tekun dan nilai-nilai etika lainnya bisa juga ditemukan pada masyarakat dan bangsa lain”.65

“Kerajinan, gotong royong, saling membantu, bersikap sopan misalnya masih ditemukan dalam masyarakat kita. Perbedaannya adalah bahwa pada bangsa tertentu nilai-nilai etis tertentu menonjol sedangkan pada bangsa lain tidak”. 66

B. KERANGKA BERPIKIR

Dampak merupakan sebuah akibat yang ditimbulkan suatu hal, dapat bersifat baik maupun buruk. Sedangkan industri merupakan suatu kumpulan

64

Putra-Putri Indonesia, Pengertian Etos kerja,2013 (http://www.putra-putri-indonesia.com/pengertian-etos-kerja.html)

65 Ibid., 66

Ibid.,

Industri Dampak

Gambar

Tabel 4.2.18 Berpenghasilan lebih sebagai karyawan pabrik.................... 60
Tabel 1.1 Data Jumlah Industri Kabupaten Tangerang
Tabel 2.1 Perbandingan Gemeinschaft dan Gesselschaft
Tabel 2.2 Indikator Soal Kuisioner
+7

Referensi

Dokumen terkait

Teknologi berbasis Software Defined Radar merupakan salah satu solusi yang dapat dikembangkan untuk merancang Radar dengan biaya yang lebih murah, dan dapat

Hasil penelitian ini memberikan gambaran bagaimana keterkaitan antara kecanduan bermain game online dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa bahwa pentingnya untuk

Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 20 Tahun 2014 tentang Pembentukan Kantor Regional XIII dan Kantor Regional XIV Badan Kepegawaian Negara (Berita Negara

Positivisme secara terminologis berarti merupakan suatu paham yang dalam "pencapaian kebenaran"-nya bersumber dan berpangkal pada kejadian yang

Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu diskriptif kualitatif untuk menganalisis proses pelaksanaan pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) , dan

Sekolah SMP Negeri 14 Bandung 2004-2005 Anggota Remaja Masjid SMP Negeri 14 Bandung 2004-2005 Anggota Teater Duapuluh SMA Negeri 20 Bandung 2007-2008 Anggota Palang Merah Remaja

Sedangkan pada pekerjaan Welding on assembly shop dan Welding on Erection shop pada saat penggabungan/penyatuan (pengelasan) antar blok-blok dari tahap Assembly

Setelah diberikan penjelasan mengenai pelaksanaa penelitian “Hubungan Keletihan Ibu Postpartum dengan Motivasi Pemberian ASI eksklusif pada Ibu Menyusui 0-6 bulan