• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-Faktor yang mempengaruhi tingkat penjualan obat herbal Mahkota Dewa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Faktor-Faktor yang mempengaruhi tingkat penjualan obat herbal Mahkota Dewa"

Copied!
119
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENJUALAN OBAT HERBAL MAHKOTA DEWA

(Studi Kasus Pada Klinik Herbal Pusat Mahkota Dcwa Ny Ning Harman to Rawa IBadak Utara Jakarta uセ。イ。I@

Renal Hidayat

.JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN/AGRIBISNIS JIAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIFHUJAYATULLAH

(2)

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN/AGRIBISNIS FAKUL TAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSIT AS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAY ATULLAH

JAKARTA

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang ditulis oleh : Nama : Renal Hidayat

NIM : 100092020276 Jurusan

Judul Skripsi

: Sosial Ekonomi Pertanian/ Agribisnis

: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Penjualan Obat Herbal Mahkota Dewa (Studi Kasus Pada Klinik Herbal Pusat Mahkota Dewa Ny. Ning Harmanto, Rawa Badak Utara, Jakarta Utara).

Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/ Agribisnis, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.

Pembimbing I

Ir. Achmad Tjahja N, M.S

Jakarta, 15 Juli 2006 Menyetujui, Dosen Pembimbing

Mengetahui,

Pembitnbingjl

CJ--.

Bintan Humeira, M.Si

Ketua J urusan

Sosial Ekonomi Pertanian I Agribisnis

>- /

. ,..PR: Syopi syah Jaya pオエイセ@ M.Sis NIP : 150 317 956

セセ@

(3)

PENGESAHAN UJIAN

Skripsi yang be1judul "Faktor-faktor yang mempengaruhi Tingkat Penjualan Obat Herbal Mahkota Dewa (Studi Kasus pada Klinik Herbal Pusat Mahkota Dewa Ny Ning Harmanto, Rawa Badak Utara, Jakarta Utara)", telah diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, pada hari Sabtu tanggal 15 Juli 2006. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/ Agribisnis.

Tim Penguji

セ@

Ir. Mudatsir Najamuddin, MMA

Mengetahui,

|セOAO@

Il\1<1\_ - ·:_-_-·_/,

セ@ drlセケッーサ@

syah Jaya Putra, M.sis NIP : 150 317 956

Jakaita, 15 Juli 2006

Penguji II

Ir. Lilis Imamah Ichdayati, M.Si

Ketua Jurusan

Sosial Ekonomi Pertanian/ Agribisnis

I

Ir.

]セゥョL@

MMA
(4)

FAKTOR- FA KT OR YANG MEMPENGARUHI Tll\'.GKAT PEN.JUALAN OBAT HERBAL MAHKOTA DEWA

(Studi Kasus P<1da Klinik Herbal Pusat Mahkota Dcwa Ny Ning Harmanto Rawa 13adak Utara Jalm1 .. ta Utam)

Oleh : Renal Hidaya t

!0092020276

Skripsi

Sebagai Sa!ah satu Syarat untuk Memperoleh Cielar

Sarjana J>crtanian

Pacla Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis

.JURUSAN SOSlAL EKONOMI PERTANIAN AGRIBISNIS FAKULTAS Si.INS DAN 1'EKNOLOGI

UJ\'.IVERSITAS ISLAM NE(,ERI SY ARIF HinAY ATULLAH

(5)

PERNYATAAN

DENG/\N IN! SAYA lvltiNYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI

BENAR-BEN AR MERUPAKAN HA SIL KARY A SEND!Rl YANG BELUM PERNAH

DIAJUKAN SEBAGAI T'ULISAN ILMIAH PADA SU/\TU PERGUR\JAN

T!NGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN

Jakarta, 6 November 2006

(6)

RINGKASAN

RENAL HIDAY AT. "Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Penjualan

Obat Herbal Mahkota Dewa (Studi Kasus Pada Klinik Herbal Mahkota Dewa Ny. Ning Harmanto Rawa Badak Utara Jakarta Utara)" (Dibawah Bimbingan

ACHMAD T.JAH.JA NUGRAHA dan 'BINTAN HUMEIRA)

Sejak ribuan tahun yang Jain, obat clan pengobatan traclisio11al suclah acla di Indonesia, jauh sebelum pclayanan kesehatan formal clengan obat-obatan moderen yang di kenal masyarakat. Indonesia memiliki lahan hutan tropis yang cukup luas clengan keanekaragaman hay;iti, baik flora maupun fawm. S<:lah satu tumbuhan oba'. yang seclang Ji minati oleh masyarakat luas aclalah Mahkota Dewa. Tanaman ini menjadi istimewa karena kand1.mgan zat-zat kimiawi. yang tedapat didalamnya yang mampu mer,gobati herbagai penyakit di dalam tubuh, antara lain lever, kanker, jantung, kenci11g monis, asam urat, reumatik, ginjal, tekanan darah tinggi, clan lain-lain.

PT Mahkota Dewa Indonesia adalah salah satu perusahaan yang mengembangkan manfaat dari Mahkota Dewa meajadi lahan bisnis yang rnenguntungkan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat besarnya tingkat penjualan obat herbal Mahkota Dewa pada klinik Herbal Pusat Mahkota Dewa Ny. Ning llarmanto Rawa Badak Utara Tanjung Priuk Jakarta Utara melalui faktor promosi, mcrek, harga, kemasan dan diversifikasi p;oduk.

Responden yang di tuju penuiis adalah masyarakat yang berobat langsung ke Klinik Herbal Pusat Mahkota De;\va Ny. Ning Harmanto Rawa Baclak Utara Jakarta Utara. Alat analisis yang akan digunakan adalah Korelasi Rank Spearmen yang bertujuan untuk melihat hubunga.1 antar variabel dan dilanjutkan dengan analisis jalur (Path Analysis) yang bertujuan untuk melihat herapa besarnya pengaruh langsung clan tidak langsung antara variabel dependent terhadap variabel independent.

Berdasarkan alat analisis yang digunakan basil dari pcnelitia11 ini adalah :

pengaruh secara total dari faktor-faktor yang di uji adalah sebesar 40.415 %

sedangkan 59.11 % di pengaruhi oleh faktor-faktor lain, diantaranya unsur

(7)

KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah rncrnberikan lirnpahan karunia, berkah dan rahmatNya sehingga penulis dapat rnenyusun clan menyelesaikan tugas akhir skripsi ini sebagai salah satl1 syarat untuk memperoleh gelar Sm:jana Pertanian pacla Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis Fakultas Sains clan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hiclayatullah Jakmta.

Tugas akhir ini juga dapat diselcsaikan berkat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, baik berupa materiil ma•1pun moril, sehingga pada kesempatan ini pcnuLis.l1ermaksud mcnyampaikan ucapan terima kasih Kepacla:

I. Bapak dan !bu tcrci1;ta atas scmua doa, motivasi dukungan dan pcngorbanannya yang !crus QQQQセョ」イオウ@ tiada pcrnah bosan.

2. Kakak dan Adik : Uni Reina dan Redi, Terima Kasih alas doa dan Motivasinya yang terus memacu keinginan untuk menyelesaikan tugas akhir 1111.

3. Mba "Mimin'' Rahmi Purnomowali, M.Si, Kang Ahmad '!Jahja N, M.S clan !bu Bintan Humeira, M.Si se\aku closen Pembimbing Skripsi, atas curahan Waktu, arah&n, bimbingan clan kesabarannya yang sacgat berarti buat penulis. 4. DR. Syopim1syah Jaya Putra, M.Sis clan scluruh Pembm1tu Dekan serta Staff

(8)

5. Ir. Muclats:r Najamuddir., MMA, Ir. Accp Muhib, MMA clan seluruh Staff .Jurusan Sosi21 Ekonomi Pcrtanian/ aァイゥ「ゥウョセウN@ Ter!ma kasih tclah membimbing clan mcmberikan yang terbaik bagi penulis selama menjacli mahasis·va hingga akhir penulis menyelesaikan >tudinya di Jurusan sosial Ekonomi Pertanian/ Agribisnis.

6. Tun Kelana .faya, SE, le-. Aji .Jumiono, M.Si, Ir. .Junaidi, Jamil Azzaini, dan seluruh Dosen··dosen Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/ Agribisnis yang tidak clapat disebut satu persatu. Terima kasih atns ilmu- ilmunya yang telah diajarkan kepada penulis. Insy<c ullah akan bermanfaat di suatu masa kelak dalam keludupan penulis.

7. Scluruh staf klinik herbal Pusat Mahkota Dewa Ny. Ning Harmanto, terima kasih sudah rnau mcml·,antu dan mduangkan waktunya untuk membantu wawancara pada para responden serta rasa kekeluargaan selama penulis melakukan pngambila11 data.

8. Sobat - sobat di Agribisnis 2000, terima kas1h sedah mcnjadikan rnasa - masa pc:rkuliahan terasa begitu indah ( entah kapan kita semua kan bersua kembali) 9. :'lobat - Sobatku Di POPMASEPI: Opik gendut, Asril, Mahra, Linda dan

semua keluarga besar l'OPMASEPI, terirna kasih atas dinamika kehidupan yang kalian sodorkan uatuk Penulis.

I 0. So bat karib ku "Andi Edwin Rewira" terima kasih selalu mendoakan dan rnernotivasi penulis.

(9)

12. Adik - Adik HM! KOMFASTEK: Dillah, Novi, Fajrin, dli tetap "Hijau" clan

"Yakin Usaha Sa111pai"

13. Kawan - kawan kost-an bapal: mansur: Bapak, !bu, Wita, Lisa, Zacky Kumis,

Ancu, Gatot, di!, Tcrima Kasih dukungan clan Motivasinya, khususnya Zacky

Kumis clan Ancu terima kasih pinjaman komputernya.

14. Bos juragan "Kindra" foto cupy yang telah sangat banyak menolong penulis

clalam penyelesa;an skripsi. Muclah-muclahan Allah membalas semua

kebaikanmu clan selalu melapangkan rezekimu.

15. Serta seluruh pihak yang tidak clapai penulis paparkan sa\U µersatu " lerima

kasih alas seluruh clukungan, doa clan motivasinya"

Mudah-mudahan hasil karya 111i dapat memberik:m tambahan manfaat bagi

para pembacanya scrta membuka wawasan tentang turnbuhan obat khususnya

Mahkota Dewa. Sndar sepenuhnya bahwa tulisar1 ini rnasih banyak terdapat

kekurangan dan kekeliruan, maka seluruh Jcritik clan saran akan di terima dengan

senang hati clan ticbk lupa pem.Jis mengucapkan banyak terim kasih.

Jakarta, 6 November 2006

(10)

DAFTARISI

RINGKASAN ... .

KATA PENGANTAR... 11

DAFTAR 181... v

DAFTAR TABE!.-... vii

DAFT AR GAMl3AR... VIII DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I. PENDAHULUA0J ... . I. I. Latar Belaka11g Masalah ... . 1.2. Pcr•mrnsan Masalah... 4

I .4. Tujuan Penelitian... ... 4

1.5. Manfaat Per,elitian... 4

11/\13 11. TINJJ\UAN PUSTAKA... ... 6

2.1 Tanaman Obat ... 6

2.2 Konsep Penjuabn... ... 10

''--.---.. MMMMセL@ -2.3. Konscp pemasurnn... 11

2.4. Promosi ... :... 13

2.5. 1-largn... 22

2.6:Mcrek... 27

2.7. Kemasan... ... 32

2.8. Diversifikasi Produk... ... 38

2.9 Penclitian Terdahulu... 40

2.10 Kerangka Pemikiran... 42

BJ\13 Ill. METODE PENELJTIAN... ... 47

3.1. Lokasi dan Waktu Penclitian... 47

3.2. Pembatasan lv'iasalah Pe1:elitian... 47

3.3. Hipotesis Penelitian... 48

3.4. Metode Pengumpulan Data... 47

3.5. Populasi dan Sampling ... :.. 49

(11)

[3/\B IV Gi\MB/\RAN CMUM PERUSAI-IAAN ... ..

4.1. Sejarah Perus11haan ... .

4.2. Visi dan Mbi Perusahaan ... .

4.3. Struktur Organisasi Perusahaan ... .

4.4. Karyawan ... .

4.5. Mitra Perusahaan ... .

4.6. l<..linik Tradioional ... .

4. 7. Produk Mahkota Dewa ... .

4.8. Rencana Kedepa11 Perusahaan ... ..

BAB V. HASIL DAN PEMBAI-IASAN ... ..

5.1. Gambaran Umum Pasien Klinik Herbal. ... .

5.2. Pengaruh Promosi, I-larga, Merck,

Kemasan dan o;versifik:lsi Prociuk ... ..

5.2.1. Pengaruh Vari:1bel Promosi

Terhadap Tingkat Penjualan ... ..

5.2.2. Pengaruh Variabel Harga

Terhadap Tingkat Penjualan ... .

5.2.3. Pcngaruh Variabel Merck

Tcrhndap Tingkat Pen_iualan ... ..

5.2.4. Pengaruh Variabel Kemasan

Terhadap Tingkat Penjualan ... .

5.2 .. 5. Penga:uh Variabel Diversifikasi Produk Terh«clar Permintaan ... .

BAB VI. KESIMPULAN Dfl.N SARAN ... : ... ..

6.1. Kesimpulan ... .

6.2. Saran ... ..

DAFT AR PUST AKA ... ..

LAMPIRAN ... .

(12)

DAFT ART ABEL

Tahcl Halaman

I. Tabel Usia Responden... 65

2. Tabel Pcke1jaan ResiJ0nden... ... 66

3. Tabel Pendidikan Tcrakhir Rc;sponden... 67

4. Tabel Lama Konsumsi Responden... ... ... ... 68

5. Basil analisis koefisien jalur XI, X2, X3, X4 dan XS terhadap Y secara parsial... ... ... .... .... ... .. ... .. .... 72

6. Tabel Tingkat Hubungan Kausal Antar Berbngai Variabel... 73

7. Tabel Pengarul1 V ariabel Promosi Terhadap Tingkat PenjurJan... 74

8. Tabel Pengaruh Variabd Barga Terhadap 1 ingkat Penjualan... ... 76

9. Tabel Pengaruh Variabd Merck Terhadap Tingkat Penjualan... ... ... 78

I 0. Tabel Pengaruh Variabel Kemasan Terhadap Tingkat Penjualan... ... 80

[image:12.519.42.424.120.526.2]
(13)
[image:13.531.55.411.160.538.2]

UAFTAR GAMBAR

Gambar Ha la man

1. Pcrbandingan Konscp Pcmasaran Dengan Konsep Penjualan ... 12

2. Proses Komunikasi ... 15

3. Tahap-Tahap Keputusa11 Untuk Mc1gembangkan Bauran Promosi. ... 16

4. Alur Kerangka Pemikirnn ... 44

5. Model 1-lubungan Antar Variabel.. ... 51

6. 'Jr..:1bar Strnktur oイァ。ョゥウ。セゥ@ Peruc;ahaan ... 57

7. Gambar Pola Kemitraan PT MDI... ... 59

(14)

DAFT AR LAMPIRAN

Lan1piran llalan1an

I. Daflar Peertanyaan... ... 88 2. Data Daftar Prociuk Mahkota Dewa... 91 3. Data Kore3ponden Yang Dianalisis Dengan Skala Linkert... 99 4. Matriks Korelasi... ... I 03

5. Matriks Kofaktor, Matriks lovers rlan

Matriks Translasi Kofaktor... I 07

6. Perhitungan Koefisicn .Jalur clan Besarnya Koefisien .Jalur... I 08

7. Pcngaruh Parsial Bauran ?emasarnn dan Menentukan

(15)

1.1. Latar Belakang

BABI

PENDAHULUAN

Penggunaan obat herbal yang lebih dikenal sebagai jamu, di Indonesia telah dimanfaatkan sejak zaman r,enek moyang hingga kini dan terns dilestarikan sebagai warisan budaya. Para pakar fitofarmaka (ahli tanaman obat) sepakat bahwa Indonesia memang kaya potensi tanaman obat-obatan. Kekaya'.m plasma nuftah Indonesia, keclua terbesar di dunia setelah BrasiL. akan tetapi di dalam pcrkcmbangan percaturan bisnis phitofoarmaka, Negara Indonesia malah kalah tcrkenal dibanclinc,kan dengm: Negara Cina. Negara "Tirai Bambu" ini telah mcmbangun citra bisnis obat-obatan herbal ini, konon sudah berumur lebih dari 6.000 tahun. Balian baku obat herbal berasal dari sumber daya alam biotik maupun abiotik. Sumber daya biotik meliputi jasad renik, flora dan fauna serta biota laut, sedangkan sumber daya abiotik meliputi sumber daya daratan, perairm1 dan angkasa dan mencakup kekayaan/ pot1'nsi yang acla di dalmnnya.

(16)

langkah inovatif dari hulu ice hilir, aspek ekonomi yang mcncakup pemberdayaan sumber daya ekonomi, da11 aspek kebijakan di sektor kesehatan yang menjadikan obat herbal terstandar dan fitofarmaka sebagai bagian dari obat-obatan yang dicakup Sistem Asuransi Keschatan Nasional (Republika: 2006)

Manfaat keanekaragaman hayati bagi manusia sangat beragan1 seperti sebagai obat, kosmetik, penghannn, penyegdr, pewarna dan beberapa manfaat lainnya. Selain sebagai penghasil senyawa organik, obat herbal yang jenis dan jumlahnya hampir tak terhingga ini mengundang peDeliti maupun pengusaha dalam dan luar negeri untuk melirik sumber day« alam Indonesia untuk lebih dikembangkan. Potensi yang be5ar ini, apabila tidai< dimanfaatkan sebaik-baiknya sudah pasti tidak ,tkan mcmpunyai koncribusi ya11g besar bagi ncgara Indonesia, sehingga harus dipikirkan ngar penggunaan tanaman obat di sertai pula dengan usaha pelestariannya untuk menunjrmg penggunaan yang berkelanjutan.

(17)

persen. Pada 2005 pasar obat modem naik menjacli Rp 21,3 trilitm. Hal yang sama juga tedadi pada 0bat herbal yang mengalami peningkatan menjadi Rp 2,9 triliun. Hal ini bera:ti acla kenaikan kontribusi obat herbal menjadi 12 persen, C:iperkirakan pacla 2010, pasar obat modem mencapai Rp 37,5 triliun clan obat herbal Rp7,2 triliun (Republika: 2006)

Menurut Harmanto ('.!.00 i: 3-5), Mahkota Dewa aclalah rnnaman asli dari indonesia, habitat asalnya adalah di Tanah Papua. Tanaman ini sebenarnya tidak menarik untuk di lihat bahkan ta•1aman ini terkadang dikatakan sebagai tanaman tempat bernaungnya ular atau tempat ular bersarang akan tetapi yang membuat tanaman ini menjadi istim.owa adalah clari kanclungan zat-zat kimiawi yang tcrdapat di dalamnya dapat mengoha:i berbagai macam penyakit di dalam tubu'n antara lain lever, kanker, jantung kencing manis .. asam urat, reu1:1atik, sakit ginjal, tdrnnan darah tinggi, dan lain lai11. Saat ini permintaan Mahkota Dewa semakin meningkat seiring dengan s::makin terselmr luasnya inforrnasi mengenai khasiat Mahkota Dewa clan segrnen pasarnya pun 「オセ。ョ@ hanya dari kelas bawah saja bahkan kelas mencngah dan atas pun sudah ticlak segan-segan untuk rnengkonsumsi obat Mahkota Dewa ini.

(18)

produk herbalnya khususnya Mahkota Dewa yang saat ini bisa dikatakan sebagai

core produk dari perusahaan yane baru berdiri pada t&nggal 1 Januari 2003.

1.2. Pcrumusan masalal:i

8e1Jasarka11 paparan pendahuluan diarns maka :nasalah ya:1g akan di balias dalam penelitian ini acialah :

I. Apakah promosi, merek, harga, kemasan dan divcrsifikasi produk mempengaruhi tingkat penjualan obat herbal Mahkota Dewa?

2. Adakah hubungan promosi, merek, harga, kcmasan clan diversifikasi produk dengan thgkat penjuaian obat herbal Mahkota Dcwa?.

1.3. Tu,iuau Pcnclitian.

Tujuar. penelitian ini adalah untuk:

I. Mcngctabui apakah !m1111osi, rnerek, harga, kemasan dan div1:rsifikasi produk me111pengan1hi tingk11t penjualan obai herbal Mahkota Dewa

2. Mengetahui hubungan antara promosi, mernk, harga., kemasan dan diversifikasi prodt:k terhadap tingkat penjualan obat herbal Mahkota Dewa.

1.4. Manfaat pcnelitian

Penelitia:1 ini diharapkan bermanfaat bagi:

(19)

faktor - faktor yang mempengaruhinya sehingga bisa menjadi bahan

pertimbangan dalam proses pemasarannya.

2. Bagi masyarakat umum, penelitian ini diharapkan dapat me;1ambah referensi

bar;1 tentang penelitian pemasaran obat - obatan herbal dan gambaran ringkas

mengenai obat herbal khususnya Mahkota Dewa.

3. Bagi lnstitusi UIN Syarif Hidayatullah Jakaita, Mudah-mudahan skripsi ini

dapat menambah kekayaan referensi yang mudah-mudahan bermanfaat kelak

bagi para pen1bacanya ..

4. Bagi penulio penelitbn ini berguna untuk menambah khazanah bilmuan yang

ada khusu.;nya mengenai pengaruh bauran pemasaran terhadap tingkat

(20)

2.1. Tanaman Obat

BABU

TIN.JAUAN PUST AKA

Dalam Khasanah budaya Indo11esia, jauh sebelum pengobatan barat di kenal, nenek moyang bangsa ini telah mengenal berbagai metodc pengobatan. Mereka banv_ak menggunakan tanaman yang tumbuh disekitar mereka dan meramu tanaman tersehut untuk menjadi obat ya11g 18zimnya bernamajamu-jamua11.

2.1.1. Dcfinisi Tanaman Ohat

Menurut Badan POM tentang c!efinisi obat tradif,icmal, jamu, obat herbal tcrstandar danfil!!{armaka :1dalah:

1. Obat tradisional adalah bahan atmJ ramuan bahan yang herupa bahan tumbuhan, bahan he·.van, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan terscbut, yang secara turun-temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman

2. .Jamu adalah obat tradisional Indonesia,

3. Oba! herbal terstandar adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan bahan bakunya telah di standmiiasi

(21)

2.1.2. Gambaran nmum Tar;aman Mahkota Dewa

Mahkota Dewri adalah 1anaman asli Indonesia, tepatnya tanaman ini berasal dari Tanah Papua. Sudah sejak lama tanaman ini dikonsumsi oleh kalangan Keraton Mangkunegoro di Solo dan Keraton Jogjakarta, di kedua tempat ini Mahkota Dewa di kenal sebagai tanaman obat. Masa itu memang hanya ke dua Keraton ini yang mengenal khasht Mahkota Dewa untuk keperluan pengobatan. Lambat laun berita mengenai kha5iat tanaman Mahkota Dewa ini menyebar keluar Keraton. Tanaman 1111 dianggap memiliki "kesaktian" karena dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit, dari yang ringan hingga yang berat. Bahkan dalan1 kisah cerita wayang purwa tanaman ini konon di keramatkan. Tanaman ini amat di bormati, siapa saja yang berkeinginan untuk memetik buahnya harus menyembahnya terlebih da;mlu (Harn1anto, 2001 :3)

Sebagian ahli botani mcnamdi Mahkota D.ewa berdarnrkan tempat asalnya, yaitu Phaleria 1npuana Wllrb. var. Wichannii (Val.) Back. Namun sebagian yang lainnya menamainya berd:warkan ukuran bualmya yang besar-besar (macro),

(22)

2.l.3. Klasifikasi dan Mo·rfologi Tanaman Mahkota Dewa

Tanaman yang awalnya di tanarn sebagai tanaman peneduh ini tergolong dalam suku atau famili Thyme/aeaceue dan bermarga Phaieria. Dalam taksonomi tumbuhan, tanaman yang memiliki nama dagang m。ィセNッエGャ@ Dewa dan nama daerah simalakama (Sumatra!Melayu) atau makuto dewo (Jawa) di klasifiksikan sebagai berikut (Winarto:2003:3)

Divisi Sub D1visi Ke las Bangsa Suku Marga Spesics

: Sphermathopytha

: Angiospermae

: Di cotyledoneae

: Thymelaeclas

: ThymelaeaceJe

: Phaleria

: !'haleria Macrocarpa ( Sch4f.) Boeri atau Phaforia !'apuana Warb var Wichnannii (Val) JJack

Mahkota Dewa merunakan tanaman perdu yang berkembang dan tumbuh sepanjang tahun. Dalam pertumbuhannya, Mahkota Dewa clapat mencapai ketinggian enam meter walau di biarkan atau tidak di rawat dengan baik. Morfologi tanaman ini cukup 3empurna karena memiliki batang, daun, bunga clan buah. Berikut ini morfologi dari bagian tanaman tersebut ( Wir,art0:3-8):

I. Daun

(23)

Bunga

Bunga m。ィャセッエ。@ Dew a berwarna putih dan berbau harnm. Bunga terse but berukurnn keeil meny0mpai bunga cengkeh dan tergolong bunga majemuk. Bunga ini biasanya banyak muncul pada saat musim 9e-nghujan.

3. Buah

Mahkota Dewa terdiri dari kulit, daging, cangkang dun biji. Buah Mahkota Dewa ini merupak<m bagian yang paling banyak dimanfaatkan untuk obat. Zat aktif yang terkandung dalam buah adalah saponin dan a!kolid.

4. Cangkang buah

Cangkang buah merupakan batok dari biji yang juga terrnasuk bagian tanaman yang paling sering dimanfaatkan ウ・「Lセァ。ゥ@ obat, selain dnun, kulit, dru1 daging lrnah. Namun di bandingkan dengan kulit dan daging buah, cangkang buah ini lebih mujarab. Warnan0'a putih dengan ketebal811 dapat mencapai 2 mm. 5. Biji

Biji Mahkota Dewa mc:rupakan bagiru1 tanaman yang paling beracun. Bcntuknya bnlat loqj(rng dengan diameter sekitar I cm. Bagian dalamnya berwarna putih. Jika bijt iui tergigit, lidah akan terasa kaku atau mati rasa dan baclan terasa meriang. Oleh karena itu biji hanya digu;1akan untuk pengobatan aneka jenis penyakit kulit.

6. Akar

(24)

7. Batang

Mahkota Dewa memiliki batang yang kllat dengan percabangan simpodial. Permukaan batangnya kasar, kulitnya berwarna coklat セ」・ィゥェ。オ。ョL@ sedangkan kayunya be1warna putih. Secara empiris, batang ini digunakan untuk :-:1ei:gobati penyakit kanker tubng.

2.2. Konsep Prnjualan

Konsep penjualan berpendapal bahwa kalau konsumen dibiarkan saJa, konsumen tidak akan mcmbdi prod·,1k organisasi dalam jun:lah cukup. Organisasi harus melakukanusaha peajualan dan promosi yang agresif. Konsep berwawasan menjual ini banyak dipakai untuk "banmg .yang tidak di cari" yaitu harang-barang yang umumnya tidak terpikir untuk di beli. Konsep berwawasan menjual juga tLlakukan di uidang nir\aba seperti pengumpul dana, kantor pendaftaran mahasiswa scrta parlai pol;tik (Kottler dan Susanto, 1999:24)

Kebanyakan peruoahaan melakukan konsep tersebut ketika mereka mengalami kelebihan kapasistas. Apapun tujuan mereka adalah mcr\jual apa yang mcreka buat, dan bukan membuat apa yang diinginkan pasar. Bagian terpenting dari pemasaian bukanlah menjual, menjual hanyalah pucuk kccil dari gunung es pemasaran. Seorang pakm teori manajemen terkemuka, Peter Drucker ( dalam Kotler dan Susanto, 1999:25) mengemukakan :

"Menjual akan /clap perlu. Namun tujuan pemasaran adalah membua/ menjual itu lancar. Pemasaran bertujuan mengenal dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga harang alaujasa cocok dengannya dan dapat terjual dengan s;;ndirinya. Jdealnya pemasaran menyebahkan pelanggan siap memheli. Sehingga yang tinggi yang linggal hanyalah

(25)

Berdasarkan uraian te1 sebut, menjual secara efektif harus didahului dengan berbagai kegiatan pemasaran seperti pengamatan kebntuhan, peneliti.an pasar, pengembangan produk, pcnetapan harga dan distribusi. Maka pemasar harus mengenal kebutuban konsumen dengan baik, mengembangkan produk yang cocok, serta menetapkan ィ。セァ。L@ distribusi dan promosi 、セョァ。ョ@ tetap.

2.3. Konscp Pcmasaran

Konsep pemasaran menyatakan bahwa pencapatan sasarart orga111sas1 tergantung pada penentuan kebutuhan dan ォ・ゥョァゥョセョ@ pasar sasaran dan penyampaian keruasan yang didambakan itu lebih efektif daa efisien dibandingkan pesaing. Kons-:p pemasaran adalah filosofi yang menantang konsep-konscp tcrdahulu. Dasar-dasarnya di ;iptakan pada pertcgahan tahun 50-an

Menurul Koller dan Susanlu (1999:26) Konsep berwawasan pemasaran berpendapot bahwa kunci untuk mencapai organisasi terdiri dari penen/uan kebutuhan don keinginan pasar sasaran serta memberikan kepua.1w1 yang diinginkan secara lehih efektif dan ejisien dari pada saingannya.

Konsep Lerwawasan pemasaran ini telah dinyatakan dalam banyak cara : I. Memenuhi kebutuhan dengan menenguntungkan

2. Temuan keinginan dar. penuhilah 3. Cintailah pelanggan bukr,i; produknya 4. Partner terpercaya dalam transportasi 5. Rumah belanja keluarga

(26)

Menjual memusatkan pada kebutuhan pemasaran pada kebutuhan pembeli. MeJ?jual terutama mementingkan kebutuhan penjual untuk menukar produknya mery'adi uang tunai; pemasaran mementingkan gagasan unil!k memenuhi kebc1tuha11 pelanggan dengan produk dan segala yang berkaitan dengar. meYJciptakan, memberikan serta akhimya menggunakan produk ilu.

Konsep penjualan memandang mulai dari dalarn ke luar, nrnlai dengan pabrik, memusatkan perhatian pada produl·. yang ada dan membutuhkan penjualan serta promosi besar-besaran untuk menghasilkan penjualan ym1g menguntungkan. Konsep berwawasan pemasaran mulai dari luar ke c\a lam, mu lai dengan pasar yang didefinisikan dengan baik, memusatkan perhatian pada kebutuhan pelanggan, mengkoordinir semua kegiatan yang bersangkutan de!1gan pelanggm1 dan menghasilkai1 keuntungan melalui kepuasan pela•1ggan.

Titik Pu sat

Pabrik

Pasar

Sasaran

Pu sat Sa saran Tujuan

Pcrhatian

_______

_J---Kcuntungar1 Me/alui MMNセ@

1>roduk Mcnjual clan

Mcmpromosikan

Konscp Penjualan

Volu1ne Penjualan

-____

.:._____

Kcbutuhan Pemasaran

Pelanggan Terkoordinir

I(onsep Pen1asaran

Keuntungan Melalui Kepuasan Pelanggan

L---ゥォ]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]セᄋMMMM]M]]]ᄋ]]]]]]B@

Gmnbar 1. Perbandingan Konsep Pemasaran Dengan Konsep Penjualan

(27)

konsumen .tahu apa yang mere!rn butuhkan. Dalam banyak kast:o, konsurnen tidak tahu apa yang mereka butuhkan yang jelas kebutuh,m akan muncul ketika konsumen tahu apa yang mereka butuhkan. Situasi lersebut membutuhkan pemasaran yang mendoroug konsumen (costumer drivinE marketing) memahami k.:butuhan konsumen deng::m lebih baik bahkan bila dibandingkan dengan pernahaman konsumen terhaoap mereka sendiri serta menGiptakan produk dan Jasa yang akan memuaskau kebutuhan yang ada dan kebutuhan akan datang yang

tersembunyi.

2A. Promosi

lstilah promosi banyak climiikan sebagai upaya mcmbujuk orang untuk menerima produk, konsep, dan gaga3an. Strategi pr0mosi berarti sehuah progran1 tcrkcndali dan tcrpadu dari 111c1odc komunikasi dan material yang dirancang untuk mcnghadirkan pcrusahaan dan produk-produknya kepada calon konsumen; menyampaikan ciri-ciri produk yang memuaskm: kebutuban untuk mendorong pcqjualm1 yang pada akhitnya mcmheri kontribm;i kine1ja jangka panjang pada kinerja laba jangka panjang. Pengembangan strat<)gi promosi yang efektif sangat bcrgantung pacla sebcrapa baik perusahuan melakukan tahap-tahap awal clalam mdakukan proses manajemcn pemasaran, khususnya yang berhubungan clcngan pemahaman perilaku konsurnen, segmentasi pasar, analisa persaingan, penetapan pasar Si'Sa:·au clan pcnentuan posisi procluk (B<JJ1d, et all: 2000:).

(28)

1. Jklan adalah bentuk presentasi dan promosi ァ。ァ。セ。ョ@ barang dan jasa non pribadi yang di bayar oleh sponsor terteD>u

2. Penjualan perorangan adalah suatu proses memban•cu clan membuj uk satu atau lebih calon konsumen uutuk membeli barang atau jasa atau be11indak sesuai ;de horlentu Jengan menggunak'ln presentasi oral (komunika.si tatap muka) 3. Promosi penjualan adalah inscatif yang di rancang untuk mendorong

pembelian atau penjualan sebuah pr0duk, biasanya untuk jangka pajang. 4. Hubungan masyarakat adalah ctimulasi pemoayaran yang tidak di bayar dan

non pribadi atas sebuah produk, jasa atau unit bisf'is c!engan menghasilkan berita-berita 1.nenarik tentang hal tersebut atau presentasi yang di sukai tetang hal tersebut di .media.

2.4.l. Proses kッュオョゥャイョセjゥ@

Menurut Boyd, et all, ('.!000:66) sebelum menentukan promosi sebuah produk clan jasa, harus di pahami terlebih dahulu mengenai proses komunikasi, di mana unsur-unsur terpentingnya adalah :

1. Sumber (source) : Penyampai komunikasi 2. Pesan (message): Sekumpulan simbol-simbol 3. Media (medium) : Saluran komunikasi

4. Penerima (receiver) (pendc:ngz,.r/pemirsa sasaran 5. Tanggapan (response) (sekum11ulan reaksi).

(29)

-Sumbcr (Pengirim)

Pesan yang

diinginkdn

Membcri Sandi

Pcngiriinan

pesar.

,

__

__,_

..

Umpan Balik

Tanggapan

(Perubahan,

Tindakan dan

atau sikap)

Media (Saluran)

Pesan Diterin1a

( dalam pikiran)

-,Pene1jen1ahan \pesan

,--Pcsan

セゥエ・イゥュ。@

-セMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM

Oambar 2. Proses Komunikasi

[image:29.521.40.434.42.474.2]
(30)

2.4.2. Tah'lp-Tahap Dalam Mengembangkan Promosi

Terdapat perbedaan antara iklan. penjualan pribadi, promosi, dan publisitas atau hubungan masyarakat, masing-rnasing dengan kekuatan dan kelemahan unik···Y" sendiri, sangatlah sulit untuk mengembanglom bauran promosi yang efektif. Untuk rnembantu tugas ini, kebanyakan perumhaan mengikuti proses keputusan enam tahap, yang akan dijabarkan dalam Gambar 3 berikut ini:

c=g:nentukan Tnjuan-Tujuan

pイョQセセウゥ@

I

L

c-·

Meraneang Pesan

セ]]Q@

Memilih Salurvn

===i

Menentukan Tujuan-Tujuan

pセセセ⦅ᄚN⦅セ@

L_

Memilih Bauran Promosi

---J

L_

Mengevaluasi l'Iasilny;;-=

J

セMMMMMMMMMMMMMM

Garnbar 3.

Tahap-Tahap Keputusan Untuk Mengembaegkan Bauran Promosi

1. .V!enetapkan Tujuan Promosi

(31)

respon segera seperti iklan surat langsung, kupon, dan katalog. Sasaran promosi yang dapat di terima berasal dari analisa situasi dan meliputi empat komponen kunGi:

1. Pernyataan yang mendefinisikan tentang pemirsa sasaran

b. Pernyataan tentang bagaimana beberapa aspek dari persepsi sikap atau perilaku scharusnya berubah

c. Pernyataan tentang seberapa cepat perubahan itu seharusnya terjadi d. Pernyataan tentang tcntang tingkat perubahan yaag diinginkan. 2. Merancang Pesan

Menyiapkan pesan yang sukses merupakan hal yang sulit, karena begitu banvak cara yang dipcrlukan untuk menyusunnya. dengan demikian kcbcradaan pcsan-pesan yang baik adalah penting. Sctiap pesan melibatkan sponsor atau nama mcrek, yang pada dasarnya bersifat informatif, setiap pesan secara langsung atau tidak Jangsung mengajurkan bcbcrapa perubahan oleh pcnfr·sa yang pada dasarnya bcrsifat persuasif.

3. Memilih Saluran Konrnnikasi

Seleksi saluran adalah proses dalam pengcmhangan promos1 yang mcliputi tiga tahap, yaitu:

a. Pemasaran memutuskan unsur-w1sur promosi mana yang akan digunakan peril<Ianan, penjualan pribadi, promosi penjualan, atau publisitas.

(32)

surat kabar. majalah atau pap:m iklar,. Promosi penjualan konsumen bisa terdiri dari kupon, sampel gratis atau premium.

c. Setiap aktivitas mcreka harus rnemutuskan sarana spesifik mana yang bisa C!1gunakan; misalnya, dalan periklanan perlu dilakukan pemilihan acara TV atau radio, sernentara dalam promosi penjualan. mereka harus memutuskan spesifikasi kupon :1ilainya, nkuran dan warna, bentuk pesan, dan bagaimana cara menyampaikannya.

4. Menyiapkan aョァァ。イュセ@ Promosi

Beberapa metodc: pe11etapan m1ggaran promosi yaitu sebagai berikut: a. Metode Persentase F'e1•jualan (percetage of sales) adalah salah satu

anggaran promosi tahun ini sebagai persentase dari perkiraan penjualan lahun ini Melalui pendekatan ini, pe11junlan rnenentukan aktivitas promosi versus rcncana untuk mcncapai beberapa tujuan penjualan yang diiginkm1. Meskipim tidak logis, metode ini mempunyai beberapa keunggulan yaitu, ini mudah dihitung dan rcndah risikonya karena pengeluaran dikaitkm1 de11gan penjualan.

b. Metode Dapat Terjangkau (affordable) anggaran didasarkan pada premis bahwa seluruh pengeluaran yang dibutuhkan, sepe1ii biaya prodc1ksi, biaya personil, dan lain sebagainya adalah biaya yang mula-mula muncul dan promosi mcnerima sisanya.

(33)

besar jika ada c1paya-upaya yang sedang dilakulrnn untuk meningkatkan pangsa pasar.

cl. Metode Tujuan Dan Tugas (objective and task) menghinclari sebagian besar dari kesalahan yang melekat dalam pendekataa "Atas Bawah (lop down)" metode iui ada12.h pendekatan yang paling populcr yang digunakan oleh pengiklan besar. Metode ini pada dasarnya rnencakup tiga langkah, yaitu :

(I) Medefinisikan tujuan prornosional se-spesifik rnungkm

(2) Stralegi clan tugas-t•1gas spesifik yang dibutuhkan untuk mernenuhi tujuan itu

(3) Mempcrkirakan biaya dari pelaksanaan tuga:;-tugas clan anggarannya. 5. Memilih Bauran Promosi

Merancang baura11 promosi merupakan hal yeng rumit karena unsur-unsurnya berinteraksi. Faktor-faktor yang secara iuas raenentukan keefektifan dari unsur-unsur bauran yaitu:

(34)

kecil dan barn berdiii ter;tama perusah<1an-perusahaan yang menjual barang-barang industri cenderung sangat bergantung pada wakil-wakil penjual yang bekerja berdasarkan komisi. Pernsahaan barang-barang konsumen tertentu membelanjakan sebagiaa besar sumberdayanya pada iklan, di1knti oleh promosi penjualan, penjualan pribadi, dan publisitas. Perusahan barang industri biasanya ュ・ュ「・ャュセ。ォ。ョ@ sebagim1 besar dari dana itu untuk penjualan pribadi, diikuti oleh iklan, publisitas, dan promosi penjualan.

b. Pcrubahan dalam daur hidup produk (product's t!fi; cycle) mempengaruhi pengalokasian dari sumberdaya promosi da!am bauran pt"masaran. Barang·· barang konsumen, iklan dan promosi penj ualan itu penting selmna tahap perkenalan dan pad,1 awal tahap pertumbuhan untuk meneiptakan kesadaran dan mcndorong percobaan. St'tclah itu, pada tahap perturnbuhan, belanja iklan terns rnernbengkak dalam rangka membangun \oyalitas merek. Bagi kebanyakan produk, kepentingan prornosi penjualan rneningkat dalarn tahap kedewasaan, ketika sebuab upaya dilakukan dengan penatam1. Tahap penurunm1, perusabaan, mengeluarkan sedikit sumberdaya promosi. Promosi penjualan kemungkinan menjadi unsur dominan dalam baurar1 promosi pada tahap ini.

(35)

terkonsentrasi secara geografis, maka penjualan pribadi adalah unsur bauran promosi yang paling murah, yang memberikan penjualan rata-rata yang sangat besar.

d. Posisi dalam proses keputusan pembt:rian (position in the purchase decision process) konsumen juga mempengaruhi bauran promosi. lklan sangat penting pada tahap-tahap awal. Iklan bermanfaat untuk membangun kesadaran dan memberikan informasi yang dibutuhkan konsumen untuk mengambil keputusnn pembelia'1, tetapi l>:urang efektif dibandingkan penjualan pribadi dalam rnengubah sikap atau perilaku. Penjualan pribadi lebih pen:uasif dan cenderung memilih peril:iku pembeli, tcrutama pada tahap percobaan dan pcngadopsian proses difusi. Evaluasi dan kenyakinan sangat dipengaruhi Dleil konmnikasi dari mulut kc rnulut dari sumber-sumber yoing bisa di percaya.

(36)

mempengaruhi pengE.lokasian sumberdaya promosi. Umumnya semakin

kompleks jaringan distribusi pr0duk, semakin besar kebutuhan terhadap

1K:njuala:i pribadi nntuk mengembangkan d311 mempertahankan

perusahaan penjual-ulang.

6. Ev1luasi Hasil

lni mencakup upaya meni.:mukan apakah tujua:-i dari aktivitas pro111os1

telah tercapai, biasanya rnelalui riset pemasaran. Misalnya dalan1

mengiklankaJJ produk rumah tangga konsumen baru, perusahaan bisa

melakukan smvei tclepon setelah :rnmpanye promosi dijalankan untuk

mcndcsain p-.:riode waktu yang bertujuan menentukan npakah sasaran dari

mengbasilkan tingkat kesadaran tertentu dalam anggota-ru1ggota pemirsa

sasaran tclah エイセイ」。ー。ゥN@ Selanjntnya survei itu bisa menentnkan bcrapa persen

yang telah mencoba mcrck itu dan dari persentase .itu berapa banyak yang

membeli produ1< sebanynk dua atau tiga kali, dengan cara tersebut, manajemen

bisa memperuleh informasi tentang hubungan dari percobaan/kesadaran. Saat

pada kondisi seperti itu, manajemen seharusnya mempe1timbangkan dengan

serius upaya mengeluarkan dana tambahan untuk rneningkatkan kesadaran.

Penelitian bisa juga mt>mberikan wawasan penting tentang apakah perusahaan

mencapai tujuan distribusinya.

2.5. Harga

Barga adaJah jumlai1 nang (ditambah beberapa barang kalau memungkinkan)

(37)

pelayanannya (Swastha, 1984: 14 7). Harga adalah nilai barang/jasa yang di ukur de·1gan sejumlah uang di mana berdasarkan nilai tersebut seseorang/perusahaan berseclia melepaskan barang/jasa yang dimiliki kepacla pihak lain (Nitisemito :

1993 :55). Fancly セRPPPZ@ 151) bahwa clari sudut konstimen harga seringkali

cligunakan sebagai inclikator nilai bilamana harga tersebut clihubungkan clengan manfaat yang dira;akan 。エ。セ@ suatu barang clan jasa.

Harga merupal·an satu-satunya unsur marketing mix yang menghasilkan penerimaan penjualan yang akan mempengaruhi tingkm penjualan, tingkat keuntungan, se1,a market share yan6 clapat di capai oleh pernsahaan. Peranan harga sangat penting terutarna untuk rnenjaga dan rneningkatkan posisi perusahaan di pasar, yang tercermin dalam market share perusahaan, di samping itu harga juga mempunyai p·3ranan penting untuk meniagkatkan penjualan dan keuntungan perusahaan (Assauri, 2004:223).

2.5.1. Pcnctapan Harga

Penetapan harga sela.lu menjacli masalah bagi setiap perusahaan brena penetapan harga ini bukanlah kekuasaan atau kewenangan yang mutlak clari seorang pengusaha. Pcranan ー・ョセエ。ー。ョ@ ha!ga akan menjacli sangat pentirig terutama pacla keadaan persaingan yang semakin tajam clan perkembangan permintaan yang terbatas. Peranan harga sangat penting tenrtama untuk menjaga clan meningkatkan posisi perusahaan di pasar, yang tercennin clalam market share

(38)

Penetapan harga perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya, baik langsung maupun tidak langsung. Faktor yang mcmpengaruhi secara langsung, adalah harga bahan-baku, biaya produksi, biaya pemasaran, adanya peraturan pemerintah, dan faktor lainnya. Faktor yang tidak langsung, namun era!: hubungannya d'ilam penetapan harga, adalah harga produk sejenis yang di jual oleh para pesaing, pengaruh harga terhadap hubungan antara produk substitusi dan produk komplementer, serta i;otongnn (discount) untuk para penyalur dan konsurnen.

2.5.2. Tu,juan Penetapan Hnrga

Tujuan pcnctapan htt1·ga pcrlu ditentukan terlcb;h dahulu, agar tujuan pcrusahaan tcrcapai. Hai ini penting, karena tujuan perusahaan merupakan dasar atau pedoman bagi perusahaar, dalam menjalankan kegiatan pernasaran, te1masuk kebijakan pcnctapan harga. Ada beberapa tujuan penetapan harga yang diambil (Asswri, 2000:224-227) yaitu:

1. Memperoleh laba yang maksimum.

2. lvlendapatkan, mempertahankan clan rnemperbaiki ma;·ke1 share

3. Memerah pasar (mernperoleh keuntungan dari bersedianya pembcli membayar dengan harga yang lebih tinggi dari pembeli yang lain).

4. Mencapai tingkat basil penerimaan penjualan maksimum 5. Mencapai keuntungan ya:1g ditargetkan.

(39)

2.5.3. Proscdur Pcnctapan Harga

Menetapkan harga jua1 produk, suatu perusahaan harus memperhatikan

bcrbagai pihak, amara lain konsumcn akhir, pcnyalur, pesaing, pensuplai dana, para pekerja, dan pemcrintah. Hal ini perlu diperhatikan, karena tingkat harga tidak terlepas dari daya beli konsumen, reaksi para pesaing, jenis produk dan elastisitas permintaan serta tingkat keu11tungan perusahaan. Setelah ditentukan tujuan penetapan harga, maka pcrlu dipelajari. prosedur penetapan harga; yaitu oricntasi biaya, orientasi pcnnintaan, dan orientasi persaingan (Assauri, 2000:227-230 clan Sigit, 1992:38-39)

I. Penetapan Barga Dengan Orientasi Biaya

l'ada umumnya daiam pcnctapan harga, segala biaya turnt diperhitungkan, termasuk pula biaya overhead. Penetapan harga ini dapat dilakukan dengan cara:

a. Penctapan harga secarn mark-up (mark-up pricing;.

b. Pcnetap:m harga dcnga.n "cost plus" (cost plus pricing).

c. Penetapan harga sasaran (target pricing).

2. Penetapan Barga Dengan oイゥ・ョエ。セゥ@ Permiutaan

Penetapan harga dengan cara ini didasarkan pada persepsi konsumen dan intensilas permintaan yang lebih ditekankan dari faktor biaya. Terdapat ueberapa je11is strategi harga ;1:mg didasarkan pada orientasi permintaan ini, yaitu:

(40)

b. Penetapa11 harga dengan cara d;skriminasi atau diferensiasi harga (demand

d!!Jerenti:Jl pricing).

3. Pcnetapan ヲセヲ。イァ。@ Dc11gan Orientasi Persaingan

Pe1«etapan liarga ini membutuhkan analisis dan pengkajian tentang

harga yang ditetapkan oleh para pesaing. Harga yang ditetapkan para pesaing

perlu dipe1iimbangkan lialam penetapan harga dari prvduk yang dihasilkan

perusahaan.

T

erdapat dua jenis penetapJn, harga dalam hal ini, Yaitu:

a. Penetapan harga berasarkan tingkat harga •.·ata-rata i11dustri yang terdapat/

yang ditetapkan pada saat itu (going rate pricing). Penetapan harga seperti

ini dilakiikan de1:gan alasan sebagai berikut:

(I). ·rcrusahaan mengalami kesukaran untuk mengukur biaya, sehingga

sulit untuk mcncntukan harga yang wajar.

(2). Kcsulitan pcrusahaan untuk mengctahui reaksi dari pma pembeli dan

saingan terhadap perbedaan harga di ー。セ。イN@

(3). Pandangan bahwa daripada mengganggu keseimbangan harga di

pasar, Jebih ba'k mengikuti harga yang berlaku di pasar itu.

b. Penetapan harga tender atau pelelangan (sealed·l>1d pricing). 1-larga

pcnawaran yang dit<:tapkan lliqjukan dalarn sarnpul terl.utup, sedanglrnn

pcmbeli dapat mcmilih penjual yang dianggapnya mempunyai harga yang

(41)

2.5.4. Strategi Potongan Harga

Potongan harga sering digunakan oleh perusahaan uutuk meningkatkan jumlah penjualan dan basil pencrimaan penjualan serta market share perusahaan. Menurut Sigit (1992:41), ada beberapa macam potongan harga yang ditetapkan diantaranya yaitu:

I. Potongan Dagang atau Potongan Fungsional (trade or fimgsional discounts)

adalah potongan yang di berikan kepada µenyalur.

2. Potongan Kuantitas (quantity discounts) adalah potongan yang diberikan kcpada pembeli karena membeli dalam kuantitas tertentu.

3. Potongan Tunai (cash discounts) adalah potongan yang diberikan kepada penbeli karena mcmbayar tunai.

4. Potongan Order-Dini (ear!v-·order discounts) adalah potongan yang diberikan kepada pembeli ·karena order· (pesan)-nya masih dini.

5. Potongan Kelonipok (group discounts) adalah potongan yang diberikan kcp<:.da pembeli yang di himpun dalam kelompok.

6. Potongan Pcnuh Muatan adalah (c-1 discounts) adalal; singkatan car load.

Pcmbeli di bcri potongan apabila membeli barang penuh daJ.run satu muatan.

2.6. Merck (Brand)

(42)

jasa) dari seorang pcnjual a!au kelompok penjual dan yang rnfembedakannya dari produk saingan. Monurut Assauri (2000:204) penentuan merek dagang dari produk yang dipasarkan merupakan salah satu teknik dari kebijakan produk yang mendasari str&tegi pemasaran. Hal ini karena merek dagang itu hendaklah mudah di ingat, mudah di baca, dan mudah dibedakan. Kegiatar, rnernperkenalkan dan mempopulerkan mcrek dagang suatu produk merupakan syarnt untuk berhasilnya perusahaan memasarkan produk tersebut. Usaha untuk rnemilih merek dagang yang tepat, sangat erat hulmngannya dengan strategi prornosi penjualan dan pcngc.mtsan (packaging).

Menurut Saladin dan Oesman ( 1994: 141) ada beberapa kriteria merek yang baik yaitu:

1. Singkat dan sederhana.

2. Mudah diucapkan dan di ingat. 3. Mempunyai ci;·i khas d<:n menarik.

4. Serasi dengan pembungkus dan etiketnya. 5. Tidak bersifat cabul atau negatif

6. Memberikan kesan atau image mendalam dalam pandangan masyarakat. Pemberian merck pada suatu produk dimaksudkan untuk beherapa alasan, yaitu (Assauri, 2000:205) :

I. Untuk tujuan identifikasi, guna ュ・ュー・イイョオ、。セ@ penangauan (handling) atau mencari jejak (tracing) produk yang dipasarkan.

(43)

3. Produscn ingin mcnekankan mutu tertentu yang ditawarkan dan untuk

mempermudah konsumcn menemnkan produk tersebut kembali.

4. Scbagai lanclasan untuk mengaclakan cliferensiasi harga.

Meskipun merek aclalah nama atau tancla, akan tetapi merek mernpunyai arti

yang penting clalam pemasaran, karena mere'< amat efoktif sebagai alat untuk

meningkatkan atau mempertahankan jumlnh penjualan. Hal i.ni dapat diharapkan

apabila konsumcn memperolell kepuasan clari suatu produk tertentu, sehingga

clenga"·-1'"11lberian merek, konsumen clapat mencari clan membeli procluk yang

diinginkannya lcrsebut, karena selalu di ingat oleh konsumen (brand loyalty).

Apabila merck telah di kenal oleh konsumen, maka clapat cliharapkan konsumen

mcmpunyai prcfercnsi alas merck (brand preference) procluk tersebut. Para

produscn 111cnggunaka11 mcrck untuk meyakinkan para ォッZQセュQQQ・ョ@ bahwa suatu

mcrek tcrlentu menunjukkau smnclar kualitas/mutu lertentu, clengan clemikian

cliharapkan clapat cliperoleh .iumlah penjcmlan clan penguasaan (share) pasar yang

stab ii clan jika mungkin dapm lebih besar. Selain itu, merek yang digunakan untuk

rnernbeclakan produk tersebt1t dcngan proJuk saingan yaEg ada, karena seorang

konsumen yang ingin membdi suatu procluk akan selalu mencoba mengenali

ciri-ciri clari procluk セ・イウ・「オエN@ Schingga hal ini menunjukkan bahwa merek itu pacla

das'1rnya mempunyai clua fungsi, yaitu:

I. Memuerikan identifikasi terhaclap suatu procluk, sehingga para konsumen

rnengenal merek clagang yang berbecla clengan produk lain.

(44)

Penggunaan merek dagang untuk produk yang dipasarkan akhir-akhir ini sangat penting, terutama dikarenakan terdapatnya rnanfaat atau kegunaan dari penggunaan rnerek tersebut, baik bagi produsen dan penyalur, maupun bagi konsumen.

I. Manfaat penggunaan me•ek bagi pwdusen adalah:

a. Dasar melakukan identitikasi, sehingga mudah dal:un pen:inganannya dan pencariannya,

b. Menccgah ーセョゥイオ。ョ@ ciri khas dari produk,

c. Mcnunjukkan tarafmulLt tcrtentu alas produk yang ditawarkan,

d. Mernbantu dengan mc:mpermudah konsumen dalarn pencarian produk yang ter1mkti memuaskan kebutuhan dan keinginannya, clan

c. Sebagai dH8ar untuk membedakan harga dari produk-produknya. 2. Manfaat penggunaan merek bagi penya:•1r adalah: ·

a. Memperrnuclah penanganan produknya,

b. Mcmpermudah mcng•etalmi besarnya penawara11 (pensuplaian)-nya, c. Mempe1tahrn1kan mutu produknya

d. Membina preferensi pembeli.

3. Manfaat penggunaan 'Tierek bagi konsumen adalah mempermudah mengidentifikasikan produk yang diinginkannya.

Merek daganis yang digunakrn1 oleh perusahaan dapat dibedakan alas merek dagang perusahaan (manufacturers brands) dan merek dagang penyalur

(45)

1. Nama merek untuk produlc te11entu (individual brand names). Maksudnya adalah narna •nerek yaHg digunakan khusus untuk masing-masing jenis produk, yang berbeda ciengan jenis produk laiunya.

2. Narna rnerek keluarga perusahaan yang digunakan untuk seluruh produk secara kolektif (a blanket family names for all pmducts). Malcsudnya adalal1 merek dagang perusahaan yang diberikan adalah san1a untuk seluruh produk yang dihasilkan perusahaan tersebut.

3. Nama rnerek keluarga yang terpisali untuk seluruh produk (separate family names for all products). Maksudnya adalah merek yang bcrbeda untuk tiap-tiap kelompok produk yang dihasilkan perusahaan

4. Nama rnerek clagang perusahaan yang clikombinasikan clengan nama rnerek produk masing-masing (co1npany trade name comhiried with individual product names).

(46)

2.7. Kcmasan

Cukup banyak produk fisik yang ditawarkan ke pasar harus dapat dikemas. Pcngemasan dapal memainkan setuah peran kecil (misal:untuk perangkat keras yang tidak mahal) atau sebuah peran besar (misal:kosmetik). Menurut Kotler ( 1987 : 457) banyak pcnrn:;ar 111cne111patkan pengemasan sebagai unour kelima

marl:eting-mix, bersama-sama dengan harga, produk, tempat dan promosi. Namun dcmikian, :;ebagian bcsar pemasar mempcrlakuk<1.11 pengemasan sebagai セ」「オ。ィ@ unsur slr alegi produk. Menurut Swastha (1984: 139) pengemasan

(packaging) dapa1 didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan umum dalam pc;rcncanaan banmg yang rndibatkan pencntuan desain dan pembuatan bungkus alau kemasan bagi suatu barang. Mem1rul Kotler (1987 : 457) pe1;gemasan adalah kegiatan merancang dan memproduksi wadah-kemas otau pembungkus sebuah produk. Wad ah· kemas atau pembunfkus i,u disehut kemasan. Kemasan itu dapat mcncakup tiga tingkatan bahan.

, . Kemasan Primer, yang merupakan wadah-kemas yang langsung menyentuh produk yang be::rsangkutan.

2. k・ュ。セ。ョ@ Sekunder mengacu pada bahan yang melindungi kemasan primer

dan yang dibuang kalau produk itu hendak digunakan.

3. Kemasan Pengiriman mengacu pada pengemasan yang diperlukan untuk ;1enyimpanan, idcntifikasi, atau transporlasi.

(47)

Mcnurut Alma (1985: 144-146) scbelum mcnentukan bentuk kemasan ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu:

I. Sebagai tempat 2. Bentuknya me11arik 3. Dapat melindur.gi produk 4. Praktis

5. Mcnimbulkan harga diri 6. Ketepatan ul\l•.ran 7. Pengangkutan

Sccara tradisional, penge111asan telah diperlakukan scbagai suatu keputusan pcmasaran yang insidental. Kcputusan mengenai pengemasm1 kebanyakan diclasarkan pada pertimbangali-pertimbangan biaya clan procl>1ksi fongsi utama kcmasan ialah scbagai tcmpal pcngisi dan pelindung produk. Akan tctapi, pada waktu akhir-akhir ini, berbagai macam faktor telah memungkinkan meningkatnya pcnggunaan pcngemasan sebagai sebuah sarana pernasotran yang penting, diantaranya :

I. Bagi Pasar Swalayan: Suatu pcningkatan dalam swalayan bcrarii bahwa kini kemasan harus menjalankan banyak tugas penjualan. Kemasan harus mampu memikat konsumen, mcmberikan manfaat-manfaat produk, menumbuhkan keyakinan, dan membuat tnmbuhnya suatu kesan yang segala-galanya menyenangkan.

(48)

untuk kemasan yang knnveniensnya, penampilannya, keterandalannya, serta prestisenya lebih tinggi.

3. Bagi Citra Perusahaan Dan Merek: Perusahaan-perusahaan menyadari bahwa kemasan yang dirancang dengan baik mempunyai kemampuan untuk secara serta-mcrta membuat para konsumcn mengenal perusahaan atau merek.

4. Bagi Suatu Pe!uang Inovas1onrd : Pengemasan yang inovatif rfapat membawa manfaat yang besar bagi produsen.

2.7.1. Politik clan Strategi Kcmasan

Menurut Swastha (1984:140-141) politik dan strategi pengemasan 1111 mcliputi masalah-masalah :

I. i'crubahan Kcmasan

Pada umumnya, i;mna.1emen mempunyai dua alasan untuk mempe1timbaagkan pcrubahan kemasan bagi barang-barang hasil produksinya, yaitu, untuk mengatasi penurunan dalam penjualan dan untuk memperluas pasar dengan memasuki kelompok konsumen yang barn. Berkenaan dengan itu bagi QQQュQセェ・ュ・ョ@ perusahaan perlu untuk memperbaiki segi-segi yang kurang baik pada pengemasannnya, di samping itu kemasan barn akan lebih banyak memberikan sumbangan untuk program promosi perusahaan.

2. Pembungkusan Produk Linr;

(49)

pembungkusan kosmetik, ha! ini di sebut セ・「。ァ。ゥ@ pengemasan kelompok

ljamilly packaging). Penilaian manajemen terhadap pembungkusan kelompok sama seperti penilaian terhadap merek kelompok. Apabila perusahaan menambahkan barang baru pada pDduk line yang ada, maka promosinya akan di lakukan sama seperti pwmosi untuk barang-barang yang sudah ada. Strategi ini dapal pula di pakai apabila barang baru terscbut mernpunyai kualitas yang sama baiknya dengan barang yang suda11 ada.

3. l'cngemasan Yang Dapat Digunaka11 Kembali

Stralcgi lain yang perlu dipetiimbanglrn:1 adu.lah penggunaan kembali kemasan sualu harang (rause packugii';g). Ada perusahaan yang mengambil slralcgi イ」ョセN」イョ。ウ。ョョケ。@ adalah agar kcmasan yang di buat dapat dipergunakan sctclah isinya di nikrnati. St.ratcgi ini dapat meDdorong pembelian berkali-kali. Akan tetapi terkadang <la.oat te1:jaoi, seseorang sudah membeli berkali-kali barang yang sama, mercka mendapatkan hadiah karena banyaknya jumlah konsumsi barnng tersebut, maka konsumen teff.ebut akan berpindah membeli barang yang sama dari mcrek yang lain dan pengemasan yang lain pula.

4. Pengemasan Ganda.

(50)

karena akar• rnembantu mempermudah pemindahan barang dan memperkecil ongkosnya

2.7.2. Pcngcmbangan Scbuah Pcngemasan

Menurut Kottler (1937.60) pengembangan sebuah ken-.asan yang efektif untuk sebuah produk barn memerlukan sejumlah besar keputusan. Hal yang harus menjadi perhatian dalam sebuah pengembangan kemasan yang efektif bagi produk baru ad al ah :

I. l\1enetapkan Konsep Pengemasan.

Konsep pengemasar1 adalah suatu ketetapan yang pada dasarnya kemasan itu apa atau apa yang seharu:mya bisa dilakukan oleh kemasan itu untuk produk lerlenlu. Kcputus,m lentang unsur-unsur spcsifik kemasan harus di ambil ukuran, bentuk, b:ih2n, warna, エゥセォウL@ serla tanda-mcrek. Bcraneka ragam unsur-unsur t:Jrsebut harus di buat serasi untuk memperbesar nilai tambah bagi para konsumen clan 111enu1\jang posisi serta strategi pemasaran bagi produk itu. K(;masan harus konsisten dcngan stratcgi periklanan, strategi penetapan harga, strategi distribusi, serla strategi-strategi pemasaran lainnya.

Biasanya perusah2an me111pe1iimbangkan beberapa alternatif dcsain kemasan untuk sebuah produk barn. Memilih ke11iasan yang paling efektif, perusahaan barns menentukan alternatif-altematif desain tersebut melalui sejumlah pengujian, diantarnnya :

(51)

b. Uji visual dijalankan untuk memastikan bahwa tulisannya dapat di baca dan warnanya serasi.

c. Uji dealer dimaksudkan untuk memastikan bahwa di mata para dealer, kemasan itu atraktif Jan mudar. ditangani.

d. Uji konsumen dilakukan untuk memastikan bahwa cfari para konsurnen di peroleh t:mggapan yang menyenangkan.

Setelah memilih dB.n mcmpcrkenalkan kemB.san, pemsahaan hams secara teratur mengevaiuasi kembali kemasan tersebut untuk memastikan bahwa. ken.asan tersebut masih tetap efektif. Mer1ghadapi pembanan preferensi konsumen dan kemajuan teknologi, evaluasi kembali sangatlah penting artinya, pada saat di mana pembahan lingkungan terjadi dengan cepat seperti sekarang ini, · kebanyabu1. perusahaan hams mfnilai kembali pengemasan mereka sctiap d11a atau 1;g,a tahun sekali. Menjaga sebuah kcmasan tetap up-to-date biasanya hanya mernerlukan perubalian-perubahan kecil tetapi dilakukan secara teratur mengubah dengan demikian "halusnya" sehingga tidak di ketahui oleh harnpir sernua konsumen. Pcrubahan-perubahan pengemasan · tcrtentu mclitatkan keputusan-keputusan yang rumit, tindakan-tindakan yang drastis, serta biaya dan resiko yang tinggi.

2. Biaya Tetap

(52)

untuk men1cimplemenlasi sebuah disain kemasan baru diperlukan waktu beberapa tahun. Pernasar harus mernbandingkan biaya pengernasan dengan persepsi konsnrnen lerhadap nilai-tambah dari pengemac;an itu, juga terhadap peran pengernasun dulaff1 membantu tercarainyu :;asaran pemasaran. Pengarnbilan keputus111 mengenai pengemEsan, perusahaan hams pula mernberikan perhatian tcrhadap sernakin bertambahnya rnasalah-masalah tentang pengemasan yang muncul di kalangan masyarakat dan hams mcngambil keputusan-kepulusan yang melayani kepemingan-kepentingan masyarakat danjuga pdanggan langsung serta sasaran pernsahaan.

2.d. Diversifikasi Produk

Divcrsifikasi produk dilakukan ok'1 suatu f>crnsahaan sebagai akibat dilaksanakannya pengembangan prndu1<, sementara produk lama secara ekonomis rnasih dapat dipertahankan. Stratt"gi ini diperlukan juga dalam raogka memperoleh kcuntungan yang lcbih besar dari suatu jenis produk tertentu dengan mengorbankan keunlunga:1 dari jenis produk yang lain. Tujuan utama diversifikasi produk adalah penyebaran risiko, ke1Eungkinan kerugian yang diderita produk tertcnlu clapat cli1.utupi atau di kompensasi clari kemungkinan keuntungan yang lebih besar pada produk lainnya (Assauri, 2004:218).

(53)

pernbahan-perubahan dalam selera konsumen, sehingga produsen tidak dapat menjual produk-produk tertemu. Semakin sering/ban:rak melakukan diversifikasi produk maka akan semakin mengurangi resiko demikian yang akan dihadapinya. Akhirnya dapat dikemukakan bahwa produk-produk baru memajukan pertumbuhan, yang kerapkali merupakan sasaran tersencliri dan menambahkan penggunaan kapasitas perusahaan beseria sumberdaya finansial dan man

power-nya.

Terdapat beberapa pertirnbangan dalam mengaciakan diversifikasi procluk oleh suatu perusaiiaan, yaitu:

1. Perusahaan-perusa)}aan yang ョセ・ョ」。ー。ゥ@ sukses secara komtan mencari produk-produk yang dapat mtmarik pembeli-pembeli barn seningga dcngan demikian menciplakan pasar-pasar baru dan ュセョァオイ。ョァゥ@ resiko apabila di produksi produk-produk dengan dsoriimen terbatas (a narrow prod,,ict fine).

2. Adanya lcknologi haru menciptakan kesempatan untuk menghasilkan produk yang hanya clapat mendatangkan hasil keuntungan )'ang lebih baik.

3. Adanya unsur :iinergi, di mana penambahan produk barn yang lain akan menimbulkan besarnya biaya tetap per unit akan mennrun atan lebih rendah. 4. Adanya kegiatan dalam pengembangan produk yang dapat menghasilkan atau

menemuku1 produk baru.

(54)

Kadang-kadang perusahaan dapat meneruskan produk yang telah ada, tetapi di lain pihak clapat pula menghentikan produksi procluk tertentu, agar keuntungan perusahaan dapat ditingkatkao. Menurut Winardi (1992:7) diversifikasi procluk akan berhasil scbagai suafu kcbijaksanaai: apabila produk-procluk barn clapat berhubungan clengan produk-produk yang sudah ada terlebih dahulu dan apabila terdapat usaha yang terns menerus untuk meniaclakan produk-produk yang: sudah "usang" atau yang tidak menguntungkan lagi

2,9, Pcnclitian T•,rdahulu

Setelah pcnulis melakukan penelusuran literatur akhirnya penulis mendapatkan sebuah litermur yang berupa µeneliti:m Tesis yang be1:judul "Pengarnh Pclaksanaan Bauran Pemas:•ran Terhadap jHLセーオエオウ。ョ@ Pembelian Konsurnen Pada lndustri Jamu di Banda Aceh" oleh Rusydi (2003). Penelitian ini rnenjadi rujukan bagi pcnulis karena karakteristik poduk yang di teliti tidak rnemiliki perbedaan yang signifikan, pcrbedaannva hanya terktak pada istilahnya Sf\ja dan dalam penelitiannya Rusydi juga menggunakan metode analisis yang sanm dengan ー・ュセャゥウ@ yaitu analisis kordasi rank spearmen Jan analisis jalur (path analysis). Pemilihan variabcl pun tidak jauh berbeda, masih memiliki kaitan dengan variabel yang diteliti oieh penulis.

(55)

Hasil dari penclitian tersebut adalah: I. Produk

Melalui penghitungan koefisien jalur, produk memiliki pengaruh positif terhadap kepuh1san pembelian jan,u adalah sebesar 0.4'.52748188 atau sebesar 45.27 persen. Melalui Lllat ana!isi> jalur total pengaruh variabel produk tehadap kepntusan pembelian jamu adalah ウ・「・ウセイ@ 19.98 persen.

2. Harga

Melalui penghitungan koefisien jalur, harga memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pembdian jamu adalah scbesar 0332348555 atau sebesar 33.23 persen. Melalui a:at analisis jalur total pengarub variabel harga terhadap kcputusan ーセュ「・ャゥ。ョ@ jamu adalah sebesar 9.12 persen.

3. Promosi

Mclalui rcnghitungan kqcli:;icn jalur. promosi n1emiliki pengaruh positif tcrhadap kcputusan pembelian jamu adalah sebernr 0.529537183 atau sebesar 52.95 persen. Melalui alat analisis jalur total pengaruh variabel promosi tehadap keputman pembclianjamu adalah sebesar 23.16 persen.

4. Saluran distribusi

(56)

2.10. Kcrangka Pcmikiran

PT Mahkota Dewa Indonesia ( MDI ) yang bergerak dalarn pengcmbangan clan penjualan obat-obatan her:ial セ、ュウオウョケ。@ Mahkota Dewa ini selain menjual Juga membLtka klinik herbal. PT Mahkota Dewa Indonesia dalam mendistribusikan produk-produknya dengan menggunakan si.stem .fi"anc'ishe atau lebih sering di kenal orang di Indonesia dengan sistern waralaba. Hal ini 111e111ungkinkan PT Mahkota Dewa Indonesia dapat berada di bdahan Indonesia rnana pun tanpa l•arus mengeluarkan dana oleh karena itu klinik herbal dan penjualan produk herbal PT MDI saat ini sudah ada di b0berapa tempat di Jakarta (b1 bcberapa berada di daernh.

Dctcrminan timbulnya tingkat penjualan obat herbal Mahkota Dewa ini tcntunya tidaklah jauh berbcda dari produk-produk yang 1ainnya yaitu terkait dengan bauran remasaran yang mcl iputi harga, produk, promosi dan saluran distribusi selain itu konsep ;ierilaku konsmnen, kepuasan konsumen dan prcfcrensi konsumen pun mcnjadi alasan konsumen untuk memilih produk herbal Mahkota Dewa tersebut. Pada penelitian ini peneliti tidak akan mengambil keseluruha11nya, peneliti hanya akan mengambil beberapa diantaranya yaitu, mengenm unsur bauran pemasaran yang terkait dengan foktor promosi, harga, mcrek, kemasan dan diversifikasi produk clalam mempengaruhi tingkat pen,iualan obat herbal Mahko1a Dewa.

Alat analisa yang digunakan oleh penulis adalah menggunakan analisis Korelasi Rank Spearmen yang berfungsi untuk mengukur derajat hubungan dua

(57)
(58)

l\1ahkota D-e\v.==1

」MZMイZセセセィ。ャ@

セ@

-IK HERBAL PUSAT MAllKOTA

dewOセ}@

Y :-JING ャャarmセnto@ RAWA BADAK

UTARA .JAKARTA UTARA

•--.---C

セQ@

___

r_.,,,,,, """

"T

BBBセB@

,.,,

--:i

NMMMJセMMM

Pron1osi

J ..

\QQMMMMMNゥ^ェQ^セェ@

__

イ⦅イセᄋッセ、Mオャ⦅\⦅セイMMMMMMMエlQNNLᄋi⦅⦅イァ⦅@

__

セ@

r

I

Merck]-<!.,

Diversifikasi

Prociuk

t

,---1(-o-rclasi Rank Spcar1ncn

L_

Analisis Path (Analisis .Jah1r)

.

t

--·----l'ingkat Pcnjunlnn Obat J-lcrhal rvlahkotu

dᄋセスvヲャ@

J

pndn l(linik flcrhnl Pus.it iVlahkotn Dewa Ny Ning l-lflrn1anto

[<rnva bセエ」ャョォ@ Utara Jal\.arta Utara

セMMMMMMMMM

[image:58.521.52.428.72.481.2]
(59)

BABUI

METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi <lan Waktu Penclitian

Penelitian ini dilaksanaka:-1 di Klinik Herbal Pusat Mahkota Dewa NY. Ning Harmanto Rawa badak Utarn Jakarta Utara. Penenturn1 lokasi penelitian ini di pilih secara sengaja (p11171osive) dengan alasan Klin'.k herbal Pusat Mahkota Dewa Ny. Ning Ha:rnanto Rawa badak Utarn Jakarta Utara yang berada dibawah PT. Mahkot1a Dewr. Indonesia Jakarta memberikan layatrn.n pengobatan dan konsultasi kesehatan juga mcrupakan anak perusahaan prodmen obat-obatan herbal yang saat ini sudah e;ukup bcrkembang pcsat. Hal ini menarik perhatian pcncliti untuk mcnganalisa 'ejaah mana faktor promosi, harga, rnerek, kemasilll clan diversifikasi produk clalum mempengaruhi tingkat penjualan obat herbal Mahkota Dcwa diklinik Herbal Pusat Mahkota Dcwa Ny Ning Harmanto. Adapun penulis melaksanakan penelitian selama 1 bulan lt;rhitung dari tanggal 1 Juli-30 Juli 2005.

3.2. Pcmhatasa;1 Masalah

(60)

Banda Acch. Hasil dari penelitian tersebut menyebutkan bahwa prod:ik memberikan pengaruh 19,98 persen, Harga memberi\.an pengaruh 8,53 persen, Promosi memberikan pengaruh 28,60 persen clan distr;busi mernberikan pengaruh hanya 1,00 persen. Hasil penelitian ini ternyata membuktikan bahwa clistribusi tidak memberikan pengaruh signifikan terhaclap keputusan pembelian konsumen pada industri jair.u di Banda Aceh.

3.3. Hipotcsis l'enclitian

Hipotesis yang akan di l\ji dalam penelitian ini adalah "terdapat pengaruh positif promosi, barga, merek, kemasun dan cliversifikasi produk dalam mempengaruhi tingkat penjualan obat herbal Mahkota Dewa pacla klinik Herbal Pusat Mal1kota Delva Ny. NingHarmanto".

3.4. Mctodc Pcngumpulau Data

(61)

3.5. Populasi d.an Samplil1g

Populasi yang akan di tcliti adalah pasien klinik herbal Mahkota Dewa yang datang ke klinik obat herbal. Jumlah ー。セゥ・ョ@ yang datang pada bulan Juni 2005 adalah sebanyak 501 pasien.

Penentuan ukuran sampel di hitung dengan menggnnakan rumus Slovin dalam (Umar : 2002 ), y

Gambar

Tabel Usia Responden................................................................
Gambar Ha la man
gambar) ke
Gambar 4. Kcranglrn Pemikiran
+7

Referensi

Dokumen terkait

Seperti pada obyek aljabar yang lain, modul dapat dibandingkan dengan modul yang lain, apakah mereka isomorfik atau tidak, apakah cuma pemetaan satu-satu atau

Rahyono (2003) menyatakan intonasi sebuah bahasa memiliki keteraturan yang telah dihayati bersama oleh para penuturnya.Penutur sebuah bahasa tidak memiliki kebebasan yang

The cost of land under development consists of the cost of land for development, direct and indirect real estate development costs and capitalized borrowing

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pendapatan usahatani padi sawah sistem Tabela dan Gertak Tanpa Dusta, untuk mengetahui kelayakan penggunaan teknologi pada

Pernyataan di atas beririsan dengan hal berikut: (1) beras menjadi bahan pokok utama lebih dari 95% penduduk Indonesia (Sudaryanto 2013); (2) tingkat konsumsi per kapita per

Disahkan dalam rapat Pleno PPS tanggal 26 Februari 2013 PANITIA PEMUNGUTAN SUARA. Nama

Kegiatan mengedarkan kosmetika tanpa ijin edar baik dengan sengaja maupun tidak dengan disengaja merupakan perbuatan yang melanggar hukum, dapat

Hipotesis dari penelitian ini adalah ada hubungan positif antara persepsi terhadap gaya kepemimpinan transaksional dengan komitmen organisasi. Semakin positif persepsi terhadap