• Tidak ada hasil yang ditemukan

Isomorfisma Barisan Eksak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Isomorfisma Barisan Eksak"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Nur Erawaty

Abstrak

Modul yang saling isomorfik mempunyai struktur yang mirip satu sama lain. Demikian pula halnya bagi barisan modul yang saling isomorfik. Jika yang satu eksak, yang lainnya juga eksak. Begitu pula barisan eksak yang sebagian besar modulnya saling isomorfik maka dapat ditunjukkan bahwa semua modulnya isomorfik.

Kata Kunci : Isomorfik, barisan eksak.

1. Pendahuluan

Salah satu obyek aljabar yang lebih umum dari grup, gelanggang, lapangan maupun ruang vektor adalah modul. Seperti pada obyek aljabar yang lain, modul dapat dibandingkan dengan modul yang lain, apakah mereka isomorfik atau tidak, apakah cuma pemetaan satu-satu atau pada saja. Tulisan ini akan difokuskan pada barisan eksak dari modul, apakah isomorfik mempertahankan sifat eksak dari barisan modul.

2. Pembahasan

Tulisan ini diawali dengan memperkenalkan modul dan homomorfisma modul. Definisi 1.

Misalkan

R

gelanggang. Grup abel

A, 

disebut modul atas

R

atau lebih sederhana

R

-modul jika ada operasi RxAA yang ditulis

 

r,ar*a sedemikian sehingga untuk setiap

A

b

a

,

dan

r

,

s

R

memenuhi kondisi berikut: 1. r*

ab

r*a

2.

rs

*ar*as*a 3.

 

rs *ar*

s*a

Jika

R

memiliki unsur 1 sedemikian sehingga 4. 1*aa untuk setiap aA maka

A

disebut

R

-modul uniter. Contoh:

a. Jika

K

lapangan maka

K

-modul uniter merupakan ruang vektor atas

K

.

b.

Z

-modul uniter sama dengan grup abel, aksi

Z

ditulis n*aa...a jika

n

0

.

c. Setiap grup abel

A

dapat dijadikan suatu modul atas gelanggang

R

sebarang dengan aksi trivial r*a0 untuk setiap

r

R

dan setiap aA.

(2)

d. Misalkan

R

gelanggang, jika

I

ideal

R

maka

I

suatu

R

-modul dengan r*x:rx (perkalian dalam

R

) dan gelanggang kuosien R I suatu

R

-modul dengan

y I

ry I

r*  :  .

Berikut ini akan didefinisikan submodul dan homomorfisma modul. Untuk menyederhanakan notasi, selanjutnya aksi * ditulis dalam notasi justaposition.

Definisi 2.

Misalkan

A

suatu

R

-modul.

a. Dubgrup UA disebut

R

-modul dari

A

jika ruU untuk setiap

r

R

dan setiap uU , yaitu U sendiri merupakan modul atas aksi pada

R

.

b. Jika UA suatu

R

-submodul maka grup kuosien AU menjadi

R

-modul dengan

a U

 

r a

U

r  :   . Modul ini disebut modul kuosien dari

A

modulo U . Definisi 3.

Misalkan

A

dan

B

R

-modul. Pemetaan

f

:

A

A

disebut homomorfisma

R

-modul jika

a a'

f

   

a f a'

f    dan f

ra

rf

 

a untuk semua

a

,

a

'

A

dan

r

R

. Dengan kata lain, homomorfisma

R

-modul merupakan homomorfisma grup yang

R

-linear dalam artian komutatif dengan aksi

R

.

Homomorfisma modul yang bijektif

f

disebut isomorfisma modul. Dalam kasus ini, pemetaan inversnya f 1 juga merupakan homomorfisma modul.

Teorema-teorema yang berlaku pada grup juga berlaku di dalam modul.

Teorema isomorfisma.

1. Misalkan

:

A

B

homomorfisma

R

-modul maka

im

ker

. 2. Misalkan ABC submodul atas

R

-modul maka

C

B

A

B

A

C

.

3. Misalkan

A

,

B

submodul dari

R

-modul C maka

B A A B B A    .

Berikut ini akan dipaparkan konsep barisan eksak modul-modul.

Definisi 4.

Misalkan

R

gelanggang. Barisan

...

1



1



1

...

   n f n f n

A

A

A

n n

R

-modul dan

(3)

Barisan eksak dalam bentuk khusus

 

0  A B C

 

0 disebut barisan eksak pendek. Di sini

injektif,

surjektif dan im

 

ker

 

.

Perhatikan diagram berikut.

Diagram ini komutatif dalam artian komutatif modul dan isomorfisma dengan

,

,

isomorfisma dapat ditulis

h

f

dan

k

g

. Barisan atas eksak jika dan hanya jika barisan bawah eksak. Hal ini dapat dibuktikan sebagai berikut.

Misalkan barisan atas eksak, artinya im

 

h ker

 

k .

1. Ambil xim

 

h sebarang, maka xh

 

a' untuk suatu a'A'. Karena

isomorfisma, ada aA sehingga . xh

 

a' h

 

a

      

h

a

f a . Karena diagramnya komutatif,

h

f

.

Dan k

 

xk

f

 

a

    

k

f a . Karena diagramnya komutatif,

k

g

sehingga

     

x

g f a

g

f

 

a

  

0 0

k (karena im

 

f ker

 

g dan

homomorfisma). Dengan demikian k

 

x 0 dan

x

ker

K

. Jadi im

 

h ker

 

k .

2. Ambil y'ker

 

k sebarang, maka k

 

y' 0. Karena

y

'

B

'

dan

pada maka y'

 

k untuk suatu

y

B

 

y' 0 k

 

y

0 k

Karena

k

g

maka

g

 

y

   

k

y 0.

homomorfisma 1-1 sehingga g

 

y 0 akibatnya yker

 

gim

 

f . Tulis yf

 

a untuk suatu aA.

Sekarang y'

 

y

f

 

a

      

f ah

ah

 

a

. Sebut

 

aa', berarti ada a'A' sedemikian sehingga y'h

 

a' . Dengan demikiany'im

 

h , dan

 

kim

 

h

ker .

Dari 1 dan 2, im

 

h ker

 

k . Dengan kata lain barisan bawah eksak.

Sebaliknya misalkan barisan bawah eksak, im

 

h ker

 

k . Akan dibuktikan bahwa barisan atas eksak atau im

 

f ker

 

g .

(i). Jika xim

 

f sebarang, maka xf

 

a untuk setiap aA sehingga

 

x

k

f

 

a

k

f

 

a

k

h

 

a

k

dan k

f

 

a

        

k

f a

g f a . Perhatikan bahwa k

h

 

a

0 karena im

 

h ker

 

k . Akibat

   

g f a 0. Karena

homomorfisma satu-satu maka gf

 

a 0. Dengan demikian g

 

x 0 (karena xf

 

a ). Jadi xker

 

g dan im

 

f ker

 

g .

 

a a'

 

0 Af Bg C

 

0

 

0  A'h B'k C'

 

0

(4)

(ii). Jika xker

 

g maka g

 

x 0 dan k

 

x

      

k

x

g x

g

 

x

  

0 0 akibatnya

 

x ker

 

kim

 

h dan

   

xha' untuk suatu a'A'.

Perhatikan bahwa

pada, sehingga

a

A

a'

 

a . Dengan demikian

   

 

   

  

f

a

f

 

a

a

h

a

h

a

h

x

'

Dan

pemetaan satu-satu, sehingga xf

 

a . Jadi ada aA sehingga xf

 

a atau

 

f im

x dan ker

 

gim

 

f .

Dari (i)dan (ii) im

 

f ker

 

g , artinya bahwa barisan bawah eksak.

Selanjutnya hasil ini dapat diperluas menjadi barisan eksak dari 5 modul yang dikenal hasilnya dengan Lemma Lima (five lemma).

Lemma Lima.

Diagram komutatif berikut mempunyai barisan-barisan eksak

Jika

,

,

dan

isomorfisma maka

juga isomorfisma. Bukti:

Misalkan barisan atas dan barisan bawah merupakan barisan eksak.

Sehingga pemetaan p,q,r,s,t,u,v,w merupakan pemetaan homomorfisma dan

,

,

,

,

juga homomorfisma. Dan

 

   

   

   

   

 

 

v

 

w

im

v

u

im

u

t

im

s

r

im

r

q

im

q

p

im

ker

,

ker

,

ker

,

ker

,

ker

,

ker

Diketahui pula

t

p

,

u

q

,

v

r

dan

w

s

.

Jika

,

,

,

isomorfisma, jelas bahwa

homomorfisma, sehingga tinggal ditunjukkan bahwa

pemetaan bijektif.

Jika xker

   

,

x 0, sehingga

       

r

 

x

r xv

xv

 

x

  

v0 0 dan

suatu homomorfisma satu-satu, maka r

 

x 0 sehingga xker

 

rim

 

q .

Misalkan xq

 

y untuk suatu

y

B

 

x

q

 

y

      

q y u

y u

 

y

   

0 . Dengan demikian

 

y ker

 

uim

 

t .

E

D

C

B

A









'

'

'

'

'

B

C

D

E

A









E

D

C

B

A



p



q



r



s ' ' ' ' ' B C D E A t u v w

(5)

Tulis

   

yt a' untuk suatu a'A'. Karena

pada, diperoleh aA, a'

 

a sehingga

 

y t

 

a

      

t

a

p a

p

 

a

    .

satu-satu mengakibatkan yp

 

a . Dengan demikian yim

 

p ker

 

q . Jadi q

 

y 0 padahal xq

 

y . Jadi x0 sehingga

pemetaan satu-satu.

Selanjutnya akan ditunjukkan

pemetaan pada.

Misalkan c'C' sebarang. Perhatikan bahwa v

 

c' 0. Karena

pada, maka v

   

c' 

d untuk suatu dD sehingga w

 

d

w

v

 

c'

0 (ker

 

wim

 

v ).

Padahal w

 

d

      

w

d

s d

s

 

d

. Akibatnya

s

 

d

0. Dengan demikian karena

satu-satu, s

 

d 0 dan dker

 

sim

 

r .

Selanjutnya tulis dr

 

c dengan cC dan

   

c

d

       

r

 

c

r c v

c v

 

c

'      sehingga v

 

c' v

 

c

0.

homomorfisma,

c'

 

c

0 dengan demikian c'

 

c ker

 

vim

 

u artinya ada '

' B

b sedemikian sehingga c'

   

cu b' . Karena

pada, ada bB sehingga b'

 

b dan c'

   

cub' u

 

b

      

u

b

q b

q

 

b

Atau c'

 

c

q

 

b

cq

 

b

. Sebut cq

 

bc1. Sehingga ada c1C sehingga

 

1

' c

c

. Jadi

pemetaan pada.

Kesimpulannya

homomorfisma satu-satu pada atau

isomorfisma.

3. Kesimpulan

Dari hasil penjabaran di atas dapat disimpulkan :

1. Barisan modul yang isomorfik, akan sama-sama eksak atau sama-sama tidak eksak. 2. Jika dipunyai barisan-barisan eksak yang beberapa modulnya saling isomorfik maka

dapat dipastikan seluruh barisan tersebut isomorfik.

Daftar Pustaka

1. Lang, S., Algebra, Addison-Wesley. 1965.

2. Passman, D. S., A Course in Ring Theory, Wadsworth. Inc., Belmont, California, 1991. 3. Spindler, K., Abstract Algebra with Applications, Volume II, Marcel Dekker Inc., 1994.

Gambar

Diagram  ini  komutatif  dalam  artian  komutatif  modul  dan  isomorfisma  dengan   ,  , 

Referensi

Dokumen terkait

Untuk kasus yang lebih umum, mereka menyatakan bahwa setiap aljabar- ∗ (tidak perlu komutatif) adalah isomorfik dengan suatu subaljabar-* tutup dari ( ℋ ) ,

-modul regular adalah faithful, yaitu: elemen identitas dari adalah satu-satunya elemen di yang memenuhi untuk setiap.. Kata kunci: ruang vektor , grup aljabar ,

uang vektor merupakan suatu himpunan obyek yang dapat dijumlahkan satu sama lain dan dikalikan dengan suatu bilangan, yang masing- masing menghasilkan anggota lain dalam

Ada beberapa materi yang terdapat pada aljabar abstrak, salah satu materi tersebut adalah modul. Untuk membahas pengertian tentang suatu modul harus dimengerti lebih dahulu

Pada ruang Hilbert dapat didefinisikan beberapa jenis pemetaan, seperti pemetaan nonexpansive dan pemetaan nonspreading. Titik tetap dari pemetaan tertentu pada ruang Hilbert

uang vektor merupakan suatu himpunan obyek yang dapat dijumlahkan satu sama lain dan dikalikan dengan suatu bilangan, yang masing- masing menghasilkan anggota lain dalam

Ada beberapa materi yang terdapat pada aljabar abstrak, salah satu materi tersebut adalah modul. Untuk membahas pengertian tentang suatu modul harus dimengerti lebih dahulu

Sifat pemetaan eksponensial untuk grup Lie Heisenberg yang bersifat satu-satu dan pada saat digunakan untuk menentukan karaktersitik aljabar Lie bagiannya yang berkaitan dengan grup