• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KEBUTUHAN AIR TANAMAN KELAPA SAWIT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS KEBUTUHAN AIR TANAMAN KELAPA SAWIT"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1 ANALISIS KEBUTUHAN AIR TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM CWB

(Crop Water Balance) DI PERKEBUNAN PT. CONDONG GARUT, JAWA BARAT

Oleh : SUPRIYANTO

F14102020

2007

DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

(2)

2 DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

ANALISIS KEBUTUHAN AIR TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM CWB

(Crop Water Balance) DI PERKEBUNAN PT. CONDONG GARUT, JAWA BARAT

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

Pada Departemen Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian

Institut Pertanian Bogor Oleh :

SUPRIYANTO F14102020

Dilahirkan pada tanggal 24 Mei 1984 di Pati Tanggal lulus: 11 September 2007

Menyetujui,

Dosen Pembimbing Akademik

Dr. Ir. Sukandi Sukartaatmadja, MS. NIP. 130 358 746

Mengetahui,

Ketua Departemen Teknik Pertanian

Dr. Ir. Wawan Hermawan, MS. NIP. 131 671 603

(3)

3 RIWAYAT HIDUP

Nama lengkap penulis adalah Supriyanto, dilahirkan di Pati pada tanggal 24 Mei 1984. Penulis merupakan anak ketiga dari empat bersaudara dari pasangan Bapak Sulewi dan Ibu Suwarti. Pada tahun 1996, penulis menyelesaikan pendidikan di SDN 02 Tanjungsekar. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di SLTPN 01 Pucakwangi dan lulus pada tahun 1999. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di SMUN 01 Tayu-Pati dan lulus pada tahun 2002.

Pada tahun 2002, penulis diterima pada program S1 Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Mahasiswa Institut Pertanian Bogor) di Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian.

Selama studi penulis aktif pada beberapa organisasi, antara lain Badan Eksekutif Mahasiswa Fateta (BEM-F) sebagai staf departemen Kesejahteraan Mahasiswa periode 2005-2006. Aktif di Ikatan Kelurga Mahasiswa Pati (IKMP) periode 2002-2005. Penulis juga pernah menjadi koordinator asisten mata kuliah Mekanika Fluida periode 2005-2006. Penulis telah melakukan Praktek Lapangan di Balai Pengelolaan Sumber Daya Air (BPSDA) Seluna Kudus, Kab. Kudus dengan judul “Mempelajari Pengelolaan Sumber Daya Air di waduk Kedung Ombo Purwodadi Jawa Tengah”.

(4)

4 KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya. Sholawat dan Salam saya haturkan kepada beliau Nabi besar Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini berjudul “Analisis Kebutuhan Air Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq.) dengan Menggunakan Program CWB (Crop Water Balance) di Perkebunan PT. Condong Garut, Jawa Barat”.

Selama melakukan penelitian dan penulisan skripsi ini telah banyak pihak yang membantu penulis sehingga dengan segala kerendahan hati penulis ucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Ir. Sukandi Sukartaatmadja, MS selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan saran kepada penulis.

2. Dr. Ir. Roh Santoso Budi Waspodo, MT dan Ir. Meiske Widyarti, M. Eng selaku dosen penguji yang telah memberikan banyak masukan dan saran kepada penulis.

3. Kedua orang tuaku tercinta (Sulewi dan Suwarti) atas segala limpahan kasih sayang dan bantuan secara moril maupun materiil.

4. Paman, Kakak dan adik-adik, teman-temanku tercinta (L.Jam, Kak Sutaryono, Baqiyus, Mbak Suparni, Mas Yasir, Huda, Kak Hasan,) atas yang telah memberikan semangat dan motivasi pada penulis.

5. PT. Condong Garut yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

6. Pak Jajang, Pak Ade, Pak Suryaman, Pak Rudi, Pak Sucipto Pak, Toni, Staf PT. Condong Garut, Ibu Mila, Pak Budi, beserta Staf Balitklimat Bogor, Pak Udin, Pak Tris dan Pak Arif yang telah banyak membantu dalam kelancaran penelitian ini.

7. Angga dan Hendri selaku teman seperjuangan dalam melaksanakan penelitian.

8. Rofian dan Ratih yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsinya.

(5)

5 10. Amri, Anne, dan Yakuza Crew (Momon, Topan, Dedi, Yudi, Ali) yang

tidak henti-hentinya memberikan semangat kepada penulis. 11. Sahabat-sahabatku: Bagus, Giyo, Man_Ragilo, Teguh dan Azmi.

12. Semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Sebagai penutup, penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan sarannya. Semoga karya tulis ini bermanfaat bagi para pembaca.

Bogor, September 2007

(6)

6 Supriyanto. F14102020. Analisis Kebutuhan Air Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Dengan Menggunakan Program CWB (Crop Water Balance) Di Perkebunan PT. Condong Garut, Jawa Barat. Di bawah bimbingan Dr. Ir. Sukandi Sukartaatmadja, MS.

RINGKASAN

Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas yang penting di Indonesia dan memiliki prospek pengembangan yang cukup cerah. Komoditas kelapa sawit, baik berupa bahan mentah maupun hasil olahannya memiliki peluang bisnis yang besar dan dapat menciptakan kesempatan kerja yang mengarah pada kesejahteraan masyarakat serta sebagai sumber perolehan devisa negara. Indonesia merupakan negara produsen kelapa sawit terbesar kedua di dunia setelah Malaysia. Tanaman kelapa sawit berbuah sepanjang tahun namun terdapat bulan-bulan dimana terjadi panen puncak dan panen rendah. Variasi produksi tanaman kelapa sawit sangat dipengaruhi oleh faktor iklim. Faktor-faktor lainnya juga turut mempengaruhi seperti tanah, komposisi, umur tanaman, bahan tanaman dan manajemen. Dari beberapa faktor di atas, air juga merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh tehadap pertumbuhan dan produksi tanaman. Ketersediaan air sangat dipengaruhi oleh besarnya curah hujan, jumlah air irigasi yang diberikan dan kapasitas tanah dalam menahan air. Air yang sedikit maupun berlebihan dapat berakibat buruk bagi tanaman. Tanaman sangat peka terhadap kekurangan air, hal ini dapat mengakibatkan pengurangan dalam pembentukan dan perluasan daun. Jika hal tersebut terjadi, maka fotosintesis tanaman akan terganggu dan terjadinya penurunan produktivitas tanaman.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi kebutuhan air tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di perkebunan PT. Condong Garut dengan menggunakan program Crop Water Balance (CWB) dan menentukan masa tanam yang terbaik tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di perkebunan PT. Condong Garut dengan menggunakan program Crop Water Balance (CWB).

Penelitian ini dilakukan dari bulan April sampai dengan Juli 2007 di perkebunan PT. Condong Garut. Penelitian dilakukan menggunakan program CWB (Crop Water Balance) dengan data input tanah, iklim dan tanaman (kelapa sawit). Pengambilan data tanah dari perkebunan, data iklim dari stasiun klimatologi Lapan Pameungpeuk dan data tanaman berasal dari literatur. Data input yang didapat kemudian dipakai untuk menjalankan program CWB melalui software WARM yang ada di Balitklimat Bogor. Output dari program ini merupakan informasi tentang kebutuhan air/irigasi dan masa tanam yang terbaik beserta grafiknya.

Berdasarkan analisis tanah yang dilakukan dari lima afdeling yang ditanami tanaman kelapa sawit (afdeling Condong, Tarisi, Cibogo, Gunung Sulah dan Gataga) dapat diketahui bahwa untuk afdeling Cibogo, Gataga, dan Tarisi termasuk dalam tekstur tanah Silty Clay. Sedangkan untuk afdeling Condong termasuk dalam tekstur tanah Silt Clay Loam, dan afdeling Gunung Sulah termasuk tekstur tanah Silt. Berdasarkan data iklim (1997-2006) yang didapat curah hujan untuk daerah Pameungpeuk mempunyai rata-rata 1461.5 mm/tahun.

(7)

7 Analisis yang dilakukan hanya pada tahun-tahun tertentu yaitu pada tahun dengan curah hujan sedang (1999), tahun dengan curah hujan tinggi (2005) dan tahun dengan curah hujan rendah (2002), serta dilakukan pada afdeling yang mempunyai tekstur tanah berbeda, yaitu afdeling Condong dengan tekstur tanah Silt Clay Loam, afdeling Tarisi dengan tekstur tanah Silt Clay, dan afdeling Gunung Sulah dengan tekstur tanah Silt. Masa tanam yang terbaik ditentukan dengan mencari %RLY terkecil dan menetapkan nilai ETR/ETM yang bernilai 1 atau mendekati angka 1. Dimana ETR/ETM merupakan nilai kecukupan air pada tanaman yang berhubungan dengan kehilangan hasil, sedangkan %RLY merupakan persentase kehilangan hasil dengan batas maksimum 20%.

Hasil dari simulasi program CWB tahun 1999 untuk afdeling Condong, Tarisi, dan Gunung Sulah didapatkan masa tanam terbaik pada tanggal 1 dan 11 Juni, serta kebutuhan irigasi yang diperlukan masing-masing sebesar 172,000 liter air/ha/hari; 120,000 liter air/ha/hari dan 160,000 liter/ha/hari. Sedangkan tahun 2002 untuk afdeling Condong , Tarisi didapatkan masa tanam terbaik pada tanggal 21 Juni, dan untuk afdeling Gunung Sulah masa tanam terbaiknya tanggal 11 juni, serta kebutuhan irigasi yang diperlukan masing-masing sebesar 152,000 liter air/ha/hari; 160,000 liter air/ha/hari dan 176,000 liter/ha/hari. Hasil dari simulasi program CWB tahun 2005 untuk afdeling Condong , Tarisi, dan Gunung Sulah didapatkan masa tanam terbaik pada tanggal 1 Mei, 11 Mei, dan 1 Mei, untuk afdeling Condong tidak diperlukan tambahan air irigasi. Sedangkan untuk afdeling Tarisi dan Gunung Sulah masing-masing sebesar 40,000 liter air/ha/hari, dan 84,000 liter/ha/hari. Kebutuhan air tanaman yang ditanam di tahun 2005 relatif kecil. Hal ini disebabkan karena tingginya curah hujan di tahun 2005.

Topografi di wilayah perkebunan kelapa sawit cenderung tidak teratur sehingga sulit untuk diterapkannya sistem irigasi yang efisien yaitu irigasi tetes. Irigasi diberikan hanya pada pembibitannya saja, sedangkan untuk tanaman yang sudah dipindah ke lapangan kebutuhan airnya hanya mengandalkan curah hujan daerah setempat.

Produksi tanaman kelapa sawit di perkebunan PT. Condong tiap tahun bervariasi tergantung dari kondisi tahun tersebut. Untuk tahun 2002 produksi tandan yang dihasilkan sangat optimal dan mencapai 97% dari perkiraan, sedangkan untuk tahun 2005 produksi tandan kurang sesuai dengan yang diharapkan yaitu hanya 72% dari yang diprediksikan. Jumlah curah hujan setahun dapat berpengaruh terhadap produktivitas kelapa sawit. Kemarau panjang bisa menyebabkan gagalnya pembentukan bakal bunga pada 19-21 bulan berikutnya (abortus bunga) dan keguguran buah pada 5-6 bulan berikutnya. Keadaan iklim juga besar pengaruhnya terhadap kelancaran panen dan banyaknya produksi yang diperoleh. Hal ini berkaitan dengan proses pengangkutan hasil panen ke pabrik. Ketika hujan, proses pemanenan atau pengangkutan hasil panen otomatis akan tertunda.

(8)

8 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI ... i I. PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Tujuan ... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 5

A. Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) ... 5

1. Ekologi Tanaman Kelapa Sawit ... 7

2. Budidaya Tanaman Kelapa Sawit ... 9

B. Program CWB dan WARM ... 15

1. Program CWB ... 15

2. Program WARM ... 16

C. Kebutuhan Air Tanaman ... 18

1. Neraca Air ... 18

2. Indeks Kecukupan Air ... 20

3. Kehilangan Hasil Relatif Tanaman ... 21

4. Hubungan Indeks Kecukupan Air dengan Kehilangan Hasil Relatif ... 21

III. METODE PENELITIAN ... 23

A. Waktu dan Tempat ... 23

B. Alat dan Bahan ... 23

C. Data dan Informasi yang Diperlukan ... 23

D. Metode Pengumpulan Data ... 24

E. Metode Analisis Data ... 24

1. Database Jenis Tanaman ... 24

2. Database Tanah ... 25

F. Tahapan Kerja Penelitian Secara Umum ... 29

IV. KEADAAN UMUM PERKEBUNAN CONDONG ... 30

A. Kondisi Lapangan PT. Condong Garut ... 30

B. Sejarah Berdirinya PT. Condong Garut ... 30

C. Administrasi Wilayah ... 32

1. KondisiTopografi Afdeling ... 32

2. Kondisi Tanah ... 32

V. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 34

A. Data Analisis Tanah dan Data Iklim ... 34

B. Waktu Tanam Terbaik dan Analisis Kebutuhan Air Berdasarkan dari Program CWB ... 38

C. Kesesuaian Sistem Irigasi untuk Daerah Perkebunan PT. Condong Garut ... 55

D. Hasil Tanaman dan Ketersediaan Air ... 57

VI. KESIMPULAN DAN SARAN ... 62

A. Kesimpulan ... 62

B. Saran ... 63

VII. DAFTAR PUSTAKA ... 64

(9)

9 DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Perkebunan kelapa sawit ... 8

Gambar 2. Areal pembibitan kelapa sawit ... 11

Gambar 3. Penanaman bibit dari polybag ke lapangan di afdeling Condong ... 12

Gambar 4. Penanaman bibit dari polybag ke lapangan di afdeling Cibogo ... 13

Gambar 5. Metode alur pikir WARM ... 27

Gambar 6. Metode alur pikir CWB ... 28

Gambar 7. Sampel tanah yang akan diuji pF ... 35

Gambar 8. Pengambilan sampel tanah ... 36

Gambar 9. Grafik total curah hujan ... 36

Gambar 10. Metode input data WARM ... 39

Gambar 11. Metode simulasi WARM ... 40

Gambar 12. Grafik masa tanam terbaik tahun 1999 afdeling Condong ... 41

Gambar 13. Grafik masa tanam terbaik tahun 1999 afdeling Tarisi ... 43

Gambar 14. Grafik masa tanam terbaik tahun 1999 afdeling G. Sulah ... 44

Gambar 15. Grafik masa tanam terbaik tahun 2002 afdeling Condong ... 46

Gambar 16. Grafik masa tanam terbaik tahun 2002 afdeling Tarisi ... 48

Gambar 17. Grafik masa tanam terbaik tahun 2002 afdeling G. Sulah ... 49

Gambar 18. Grafik masa tanam terbaik tahun 2005 afdeling Condong ... 51

Gambar 19. Grafik masa tanam terbaik tahun 2005 afdeling Tarisi ... 52

Gambar 20. Grafik masa tanam terbaik tahun 2005 afdeling G. Sulah ... 54

Gambar 21. Areal perkebunan dengan kontur yang tidak teratur ... 57

(10)

10 DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Parameter karakteristik tanaman ... 25

Tabel 2. Parameter database fisik tanah ... 26

Tabel 3. Kadar air di lima afdeling kelapa sawit ... 34

Tabel 4. Kapasitas lapang dan titik layu permanen ... 35

Tabel 5. Analisis kebutuhan air tanggal tanam 1 Juni 1999 afdeling Condong... 42

Tabel 6. Analisis kebutuhan air tanggal tanam 1 Juni 1999 afdeling Tarisi ... 43

Tabel 7. Analisis kebutuhan air tanggal tanam 1 Juni 1999 afdeling G. Sulah ... 45

Tabel 8. Analisis kebutuhan air tanggal tanam 21 Juni 2002 afdeling Condong ... 47

Tabel 9. Analisis kebutuhan air tanggal tanam 21 Juni 2002 afdeling Tarisi ... 48

Tabel 10. Analisis kebutuhan air tanggal tanam 11 Juni 2002 afdeling G.Sulah ... 50

Tabel 11. Analisis kebutuhan air tanggal tanam 1 Mei 2005 afdeling Condong ... 52

Tabel 12. Analisis kebutuhan air tanggal tanam 11 Mei 2005 afdeling Tarisi ... 53

Tabel 13. Analisis kebutuhan air tanggal tanam 1 Mei 2005 afdeling G. Sulah ... 54

Tabel 14. Taksasi dan produksi kelapa sawit tahun 2002 ... 59

Tabel 15. Taksasi dan produksi kelapa sawit tahun 2005 ... 60

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan pemberian Rhizobium pada tanah salin berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kedelai dengan parameter tinggi, biomassa basah, jumlah

Menurut HZ bahwa pelaksanaan sarana dan prasarana jangka panjang di SMAN N Titian Teras Muaro Jambi sudah dilakukan dengan baik. Karena pelaksanaan sarana dan

Untuk mengubah Surat Permintaan, klik Choose File dan pilih kembali Surat Permintaan yang sesuai.. Klik Upload File

Pengenalan suara merupakan salah satu teknik dalam menerapkan sistem keamanan yang membutuhkan autentifikasi user, pengenalan suara telah menjadi bahan

Penerapan Prinsip Syariah Dalam Proses Underwriting BUMIDA Syariah Prinsip shari>‘ah underwriting perusahaan asuransi syariah khususnya BUMIDA, diterapkan dalam proses

Data-data di atas juga sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan terhadap 40 mahasiswa fakultas Psikologi Unisba yang tergolong lama dalam penyelesaian skripsinya

Tahun 1976, Russel Ross mengemukakan aterosklerosis bukan merupakan suatu proses degeneratif, tetapi merupakan proses inflamasi kronik yang diikuti oleh suatu

Hasil belajar Matematika pada saat pelaksanaan siklus III materi bangun ruang bola setelah dilakukan tes oleh guru kelas dan observer, diperoleh hanya 3 siswa atau 9.4%