• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Kampanye Memperkenalkan Makanan Pendamping Asi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Kampanye Memperkenalkan Makanan Pendamping Asi"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Pengantar Proyek Tugas Akhir

PERANCANGAN KAMPANYE MEMPERKENALKAN

MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU

DK 38315/TUGAS AKHIR Semester I 2014/2015

Oleh:

Apridio Edward Katili 51910117

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Segala puji penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yesus Kristus yang telah memberi kekuatan untuk menyelesaikan Laporan Tugas Akhir yang mengambil permasalahan seputar Makanan Pendamping ASI ini dapat selesai tepat pada waktunya. Tidak lupa ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu hingga makalah ini dapat selesai

Proyek Tugas akhir ini berjudul perancangan kampanye memperkenalkan Makanan Pendamping ASI, diajukan sebagai tugas akhir sebagai prasyarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Desain dari Unikom. Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna. Masih banyak terdapat kesalahan dalam makalah ini. Oleh karena itu dengan senang hati penulis membuka diri untuk menerima saran dan kritikan agar menjadi lebih baik untuk selanjutnya. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini. Akhir pengantar, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua yang membacanya khususnya di bidang kesehatan dan bidang desain.

Bandung, februari 2015

(5)

ABSTRAK

PERANCANGAN KAMPANYE MEMPERKENALKAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU

Oleh :

Apridio Katili 51910117

Program Studi Desain Komunikasi Visual

Asi harus diberikan sejak bayi lahir hingga usia 6 bulan , ketika bayi menginjak usia 6 bulan bayi harus diperkenalkan dengan makanan pendamping ASI, karena mulai usia tersebut anak memerlukan tambahan nutrisi karena ASI saja tidak mampu mencukupi kebutuhan gizinya dan mulai usia tersebut anak harus belajar bertahap mengenal makanan padat.

Di Indonesia makanan pendamping ASI tidak begitu diperhatikan padahal pemberian makanan pendamping ASI ini haruslah tepat, tidak dini dan tidak tunda, pemberian makanan juga harus tepat agar anak tumbuh berkembang secara sempurna tanpa mengalami kendala yang dapat merugikan anak tersebut orang tua di masa depan, oleh karena itu haruslah dilakukan sebuah kegiatan kampanye yang bersifat membuka wawasan masyarakat dengan menggunakan media digital seperti

website dan media sosial serta berbagai media pendukung lainnya. Diharapkan kampanye ini dapat mengubah pola fikir dalam masyarakat.

(6)

ABSTRACT

Campaign design to introduction baby weaning foods

by:

Apridio Katili 51910117

Visual Communication Design Studies Program

Mother breast milk should be given to baby from birth until the age of 6 months, when baby reach age of 6 months they should be introduced to baby weaning foods, because at this age mother milk can’t complete their nutrient , baby need additional nutrients from other source and they should learn how to eat solid foods

in Indonesia the importance of baby weaning foods is not really in care whereas baby weaning foods that is given right will make the baby to grow up perfectly without obstacles that can harm the child and their parents, because of that social campaign to educate people about baby weaning foods should design using digital media such as website and social media and other supporting media. This

campaign are expected to change people minds in good way.

(7)

DAFTAR ISI

1.2 Identifikasi Masalah ...3

1.3 Rumusan Masalah ...3

1.4 Batasan Masalah ...4

1.5 Tujuan Perancangan ...4

BAB II MPASI & KAMPANYE SOSIAL SEBAGAI SOLUSI ...5

2.1 Mpasi...5

2.1.1 Macam Macam Mpasi ...6

2.1.2 Tujuan Pemberian Mpasi ...7

2.1.3 Tanda Bayi Siap Mpasi ...8

2.1.4. Akibat Pemberian Mpasi Dini Dan Tunda ...8

(8)

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL ...20

3.1 Strategi Perancangan ...20

3.1.1 Pendekatan Komunikasi ...20

3.1.2 Strategi Kreatif ...22

3.1.3 Strategi Media ...22

3.1.4. Tahapan Kampanye Sosialisasi Mpasi ...23

3.2 Konsep Visual ...24

3.2.1 Format Desain ...24

3.2.2 Tata Letak / Layout ...25

3.2.3 Tipografi ...25

3.2.4 Ilustrasi ...26

3.2.5 Warna ...27

3.3 Strategi Media ...27

BAB IV TEKNIS PRODUKSI ...30

4.1 Teknis Produksi ...30

4.1.1 Hardware ...30

4.1.2 Software ...30

4.2 Media Utama ...31

4.3 Media Pendukung ...34

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Dua tahun pertama sejak bayi dilahirkan adalah masa-masa penting yang menentukan perkembangannya kelak terutama perkembangan fisik, bahasa, intelektual, sosial, sikap dan prilaku. Perkembangan dan pertumbuhannya sangat pesat di usia ini.

Jika di masa-masa awal ini bayi tidak mendapatkan nutrisi yang tepat dan cukup, tidak mendapatkan pengasuhan yang tepat, stimuli yang diberikan kurang atau mendapatkan penanganan yang salah, menurut David Barker dalam Diana dan ini bisa menjadi kerugian besar bagi bayi sendiri serta orang tua karena masa ini merupakan masa emas untuk memperbaiki kualitas hidup generasi berikut, masa ini tidak bisa diulang kembali.

Makanan bayi yang paling utama adalah air susu ibu atau lebih sering dikenal dengan sebutan ASI. Semua gizi dan nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi telah terkandung di dalamnya, sehingga jenis makanan apapun akan sulit menandingi kualitas daripada ASI. Khususnya bagi bayi dengan usia di bawah 6 bulan. Kandungan yang kaya akan nutrisi dan gizi ini tidak dapat tergantikan oleh susu formula, meskipun dengan harga yang paling mahal sekalipun. Pemberian ASI eklsusif diberikan kepada bayi hingga bayi mencapai usia 6 bulan artinya selama 6 bulan bayi tidak perlu memerlukan tambahan pendamping untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya.

Akan tiba masanya ASI tidak lagi memasok semua kebutuhan gizi bayi, bukan berarti bahwa tidak ada nilai gizi dalam ASI setelah bayi berusia 6 bulan sebagaimana pendapat awam. Menginjak usia 6 bulan, bayi haruslah mulai diperkenalkan pada makanan yang dinamakan makanan pendamping ASI atau disingkat MPASI.

(10)

para orang tua memberikan aneka bentuk cairan sebagai makanan pendamping ASI sebelum bayinya mencapai umur 6 bulan, bahkan ada juga orang tua yang tetap memberi ASI hingga 8 bulan tanpa mengenalkan MPASI, sehingga pertumbuhan anak menjadi terganggu.

Menurut survey yang dilakukan penulis, 39 dari 50 orang ibu atau setara dengan 78 persen ibu merasakan kebingungan tentang pemberian MPASI pertama kali dan 35 orang diantaranya atau setara dengan 70 persen Melakukan kesalahan dalam memperkenalkan MPASI kepada anak mereka. Dengan rincian 32 dari 50 orang ibu atau setara dengan 64 persen Orang ibu memberikan MPASI Saat bayi dibawah umur 6 bulan atau disebut dengan MPASI Dini dan 3 orang lain nya atau setara dengan 6 persen orang memperkenalkan MPASI saat memasuki usia 7 bulan atau menunda.

beberapa orang Ibu yang merasa sudah memberikan MPASI yang tepat ternyata masih melakukan kesalahan serius diantaranya :

- memberikan Madu dan teh, padahal Kandungan dalam teh dan madu berbahaya bagi tumbuh bayi yang pencernaan nya belum sempurna karena Tanin dalam teh menghambat penyerapan Zat besi pada bayi dan kandungan Clostridium Botulinum pada madu menyebabkan kelumpuhan otot bayi, keduanya juga memperberat kerja ginjal pada bayi.

-Memberikan MPASI yang berlebihan pada saat awal pemberian MPASI, padahal alat pencernaan bayi tidak seperti orang dewasa, dan dapat menyebabkan bayi mengalami obesitas

- Memberikan MPASI instan terus menerus, padahal penelitian membuktikan bahwa Pemberian MPASI Instan Secara terus menerus beresiko lebih besar membuat anak menjadi obesitas kelak dan anak tidak memiliki perbendaharaan rasa makanan asli, selain itu ada juga anggapan yang salah tentang MPASI Instan yang dianggap menaikan Status sosial bagi yang memberikannya dikarenakan harganya yang mahal.

(11)

pada saat ini yang sebenarnya juga berbahaya karena bayi cenderung ingin tahu dan seringkali berakhir dengan memecahkan wadah kaca tersebut.

Sehingga sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya memperkenalkan MPASI tepat ketika bayi memasuki usia 6 bulan dan tidak boleh kurang, haruslah diberikan demi mengoptimalkan masa ini, karena jika gagal memanfaatkan masa ini maka akan menjadi kerugian besar bagi bayi, orang tua.

1.2Identifikasi masalah

Dari uraian latar belakang masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat diidentifikasikan pokok-pokok permasalahan yaitu:

1. Makanan Pendamping ASI wajib diberikan ketika bayi mencapai umur 6 bulan tidak boleh kurang ataupun lebih

2. Pemberian MPASI yang terlalu dini maupun terlambat dapat menimbulkan dampak negatif bagi tumbuh kembang anak

3. Kurangnya wawasan dan pengetahuan masyarakat tentang pemberian MPASI yang sesuai usia

4. Kesibukan pekerjaan ibu serta kurangnya dukungan orang terdekat menjadi salah satu faktor penyebab bayi terus menerus di berikan MPASI Instan

5. Mpasi Instan diangap lebih baik karena mampu mendongkrak status sosial 6. Beberapa orang tua yang merasa sudah tepat memberikan MPASI teryata

masih melakukan kesalahan yang cukup beresiko menimbulkan bahaya bagi bayi dengan memberikan Mpasi yang tidak tepat

1.3 Rumusan Masalah

(12)

1.4 Batasan Masalah

Pembatasan masalah pada Perancangan dan penyusunan Tugas Akhir ini lebih difokuskan pada cara memperkenalkan MPASI tepat kepada orang tua yang memiliki anak 4-12 bulan

1.5 Tujuan Perancangan

(13)

BAB II

MPASI dan KAMPANYE SOSIAL SEBAGAI SOLUSI 2.1 MPASI

MPASI adalah makanan atau minuman yang mengandung gizi diberikan kepada bayi selama masa Pemberian ASI untuk memenuhi kebutuhan gizinya. World Health organization menyarankan bahwa pemberian MPASI di berikan saat bayi memasuki usia 6 bulan sampai 24 bulan sejalan dengan pemberian ASI.

Di Indonesia sendiri dulu pernah diberlakukan dengan Pengenalan MPASI ketika bayi memasuki usia 4 bulan, namun akhirnya direvisi ketika pemerintah mengadopsi saran dari lembaga kesehatan dunia (WHO) dan Unicef, selain karena mengikuti saran WHO dan Unicef, perubahan itu dilakukan dikarenakan memang banyak terjadi dampak negatif ketika bayi di perkenalkan MPASI ketika usia 4 bulan.

Semakin meningkat usia bayi/anak, kebutuhan akan zat gizi semakin bertambah karena tumbuh kembang terlebih saat mencapai usia 6 bulan, sedangkan ASI yang dihasilkan pada usia ini kurang memenuhi kebutuhan gizi yang diperlukan bayi/anak, kebutuhan nutrisi bayi usia 0-6 bulan, 70% pada usia 6-12 bulan dan 30% pada usia 1-2 tahun (WHO, 2010)

MPASI merupakan makanan peralihan dari ASI ke makanan keluarga. Pengenalan dan pemberian MPASI harus dilakukan secara bertahap baik bentuk maupun jumlahnya, sesuai dengan kemampuan pencernaan bayi. Pemberian MPASI yang cukup dalam hal kualitas dan kuantitas penting untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan anak yang bertambah pesat pada periode ini.

Gambar 1

Pemberian MPASI

Sumber:

http://health.kompas.com/

(14)

2.1.1 Macam-Macam Makanan Pendamping ASI

Menurut Aminah dalam Nopri Secara umum ada dua jenis MPASI yaitu :

MPASI pabrik/instan yaitu MP ASI hasil pengolahan pabrik yang biasanya sudah dikemas /instan, sehingga ibu tinggal menyajikan atau mengolah sedikit untuk diberikan kepada bayi.

MPASI lokal/rumahan/buatan sendiri yaitu MPASI buatan rumah tangga atau hasil olahan posyandu, dibuat dari bahan-bahan yang sering ditemukan disekitar rumah sehingga harganya terjangkau. Sering juga disebut MPASI dapur ibu, karena bahan-bahan yang akan dibuat makanan pendamping ASI di olah sendiri.

Gambar 3 makanan pendamping ASI lokal atau olahan

Sumber: http://ceritaaretta.files.wordpress.com/2011/11/makan.jpg

Diakses Juni 2014

sejak 2011 beberapa dokter di Indonesia menyarankan penggunaan MPASI Instan. Alasannya yaitu MPASI Instan lebih memenuhi Gizi bayi ketimbang MPASI olahan sendiri. Berbanding terbalik dengan itu, Menurut Dokter Joseph Mercola Pemberian MPASI instan lebih buruk dari pada makanan

Gambar 2 makanan pendamping ASI Pabrik

Sumber: http://supermetroemall.com

(15)

Junk food. Pemberian Mpasi Instan pada bayi beresiko besar menyebabkan bayi terkena Diabetes dan obesitas di masa akan datang.

Ikatan dokter dan ahli gizi di Negara berkembang beberapa tahun terakhir justru sedang giat giat nya melakukan kampanye terkait MPASI, yaitu kembali ke dapur atau masak sendiri dibanding membeli instan. Di lihat dari penelitian terkini bahwa MPASI instan meningkatkan resiko terkena Obesitas di kemudian hari, dimana masalah obesitas di Negara maju sudah merisaukan.

Di Indonesia secara khusus terjadi pola pikir yang salah tentang makanan Pendamping Asi Instan, MPASI instan dianggap lebih baik karena harga nya yang lebih mahal dan dianggap mampu meningkatkan status sosial di masyarakat. Padahal kenyataan nya Bayi juga perlu Variasi rasa atau perbendaharaan rasa dimana tidak bisa di berikan oleh MPASI Instan. Perbendaharaan rasa ini diperlukan agar anak kelak tidak suka memilih milih makanan dan sulit makan atau Picky eater

2.1.2 Tujuan Pemberian Makanan Pendamping ASI

Makanan pendamping ASI bertujuan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi anak, penyesuaian alat cerna dalam menerima makanan tambahan dan merupakan masa peralihan dari ASI ke makanan keluarga. Selain untuk memenuhi kebutuhan bayi terhadap zat-zat gizi, pemberian makanan tambahan merupakan salah satu proses pendidikan dimana bayi diajarkan cara mengunyah dan menelan makanan padat dan membiasakan selera-selera bayi ( Depkes RI, 2006).

 Melengkapi zat gizi yang kurang karena kebutuhan zat gizi yang semakin

meningkat sejalan dengan pertambahan umur abi atau anak

 Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam- macam makanan dengan berbagai rasa, tekstur dan bentuk.

 Mengembangkan kemampuan oromotor bayi

 Mencoba adaptasi terhadap makanan yang mengandung kadar energi tinggi

2.1.3 Tanda Bayi Siap di perkenalkan MPASI

(16)

tubuh bayi secara bertahap telah berkembang semakin matang. Ketika bayi sudah siap menerima MPASI, biasanya ia akan memberikan “sinyal”, alias tanda-tanda, diantaranya:

Kekuatan kepala: ia sudah bisa menahan kepalanya dalam posisi tegak dengan stabil.

Duduk dengan baik sambil bersandar: untuk bisa menelan dengan baik, tentu saja bayi harus sudah bisa duduk dengan tegak, walaupun dengan bersandar.

Akan terlihat kelaparan Pada sebagian bayi, seringkali mereka seperti terus meminta ASI walaupun sudah 8-10 minum ASI/Sufor dalam sehari.  Mulai tertarik dengan makanan, tanda ini biasa diawali dengan bayi

sering memperhatikan anda makan atau sesekali mencoba meraih makanan  Mulai senang memasukan apapun kedalam mulut, tanda ini seringkali

di ikuti dengan kemampuan fisik seperti mulai melakukan gerakan mengunyah ke atas dan kebawah dan bisa mengendalikan lidahnya lebih baik.

2.1.4 Akibat Pemberian MPASI Dini Maupun Terlambat

(17)

1. MPASI dini

Jika terlalu dini, pencernaan bayi belum siap dan sempurna menerima variasi makanan sehingga dipaksa untuk bekerja ekstrakeras sehingga makanan belum dapat dicerna dengan baik sehingga dapat menimbulkan reaksi seperti:

Diare adalah penyakit dimana buang air besar dalam bentuk cairan lebih dari tiga kali dalam satu hari dan biasanya berlangsung selama dua hari atau lebih. Menurut Suraj Gupte dalam buku panduan perawatan anak yang paling berbahaya pada diare adalah Orang yang mengalami diare akan kehilangan cairan dan garam tubuh. Sehingga menyebabkan dehidrasi tubuh. Hal ini membuat tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik dan dapat membahayakan jiwa  Konstipasi, atau yang sering disebut dengan sembelit, adalah suatu

gejala, bukan penyakit, dimana kotoran susah keluar melalui proses defekasi (buang air besar) yang disebabkan pergerakan kotoran di dalam usus besar melambat sehingga menghasilkan kotoran yang kering dan keras.

Obesitas.Ketika bayi lebih dini diperkenalkan pada MPASI, selanjutnya bisa jadi bayi memiliki pola makan yang tidak sesuai dengan tubuhnya. Bayi akan terbiasa dengan makan banyak atau berlebihan. Inilah yang membuat bayi berisiko menjadi gemuk atau obesitas di masa depan.

Kram usus. ketika bayi belum siap mencerna makanan, namun dipaksa untuk mengolah MPASI maka menyebabkan kram usus. Saat kram usus atau biasa disebut kolik usus, bayi mungkin akan menangis lama, menjerit sambil menggerakkan tangan dan kaki.  Alergi makanan. Sel-sel di sekitar usus pada bayi berusia di bawah

(18)

MPASI setelah enam bulan risiko mengalami alergi akibat makanan lebih rendah.

2. MPASI TUNDA

Sama halnya dengan terlalu dini memberikan MPASI, terlambat memberikan MPASI juga dapat menimbulkan serangkaian dampak negatif pada kesehatan. Berikut di antaranya:

Kekurangan nutrisi. Di usia enam bulan ke atas, ASI sudah tidak mencukupi lagi kebutuhan bayi, sehingga harus ditunjang dengan MPASI. Bila pemberiannya terlambat, dikhawatirkan akan menyebabkan terjadinya gangguan tumbuh kembang. Salah satunya gagal tumbuh yang berisiko menyebabkan stunting atau anak pendek. Selain itu dikhawatirkan pula terjadi kekurangan zat besi yang dapat menyebabkan terjadinya anemia yang berdampak pada kemampuan konsentrasi atau kemampuan belajarnya.

Kemampuan oromotor kurang terstimulasi.

Oromotor dapat distimulasi dengan mengenalkan MPASI dengan berbagai tekstur atau konsistensi, rasa, dan suhu. Kemampuan oromotor adalah kemampuan anak untuk menggunakan sistem gerak otot dari rongga mulut, seperti rahang, gigi, lidah, langit-langit, bibir, pipi. Dampak dari tidak terstimulasinya kemampuan oromotor berikut di antaranya:

o Anak terlalu banyak mengeces/drolling.

o Anak mengalami kesukaran mengunyah dan menelan.

2.1.5 Persiapan Memperkenalkan MPASI

(19)

oromotor nya. Selain bayi ibu juga belajar cara memberi makan bayi dan kesabaran lebih khususnya untuk ibu muda.

Perlu di perhatikan sebelum mulai memperkenalkan MPASI, bahwa pemberian ASI tetap jalan selama dua tahun masa pengenalan. menurut Jenny yang perlu dipenuhi agar kebutuhan zat gizi bayi atau anak dapat terpenuhi yaitu harus mengandung cukup energi (zat gizimakro dan mikro yang tepat) baik mutu maupun jumlahnya pada setiap kelompok umur, memiliki nilai suplementasi yang baik, mengandung vitamin dan mineral dalam jumlah yang cukup, dapat diterima dengan baik oleh bayi atau anak, harga relatif murah dan dapat diperoleh atau diproduksi secara lokal. Berikut syarat MPASI menurut Jenny:

 Makanan tambahan harus diberikan kepada bayi yang telah berumur 6 bulan sebanyak 4-6 kali/hari. Namun demikian ASI tetap diberikan sampai bayi genap berumur 2 tahun

 Makanan campuran ganda yang terdiri dari makanan pokok, lauk

pauk, dan sumber vitamin lebih cocok bagi bayi, baik ditinjau dari nilai gizinyamaupun sifat fisik makanan tersebut

 Kandungan serat kasar atau bahan lain yang sukar dicerna dalam jumlah yang sedikit. Kandungan serat kasar yang terlalu banyak justru akan mengganggu pencernaan bayi.

 Makanan bayi tidak boleh memiliki sifat kamba, yaitu volume

makanan yang besar, tetapi kandungan gizinya rendah. Sifat Kamba tidak diperbolehkan sebab terdapat kemungkinan bahwa energi dan zat gizi yang dibutuhkan oleh bayi belum terpenuhi namun bayi telah merasa kenyang dan tidak mau meneruskan makan.

 Bersih dari pathogen, zat kimia, toksin bahkan tulang halus, biji buah, atau bagian buah yang keras. Pastikan bayi aman dari semuanya itu

 Minimalkan penggunaan bumbu penyedap seperti gula, garam dan

msg.

(20)

2.1.6 Memperkenalkan MPASI 1.Usia 6-7 bulan

Perkenalkan dengan makanan ekstra lembut atau pure. ahli gizi menyarankan memulai dengan sayuran seperti wortel atau labu kuning terlebih dahulu gunanya agar bayi jadi terbiasa dengan sayuran kemudian bisa dilanjutkan dengan buah buahan yang dilembutkan seperti pisang ambon atau pisang raja, avokad, jeruk manis, porsi makanan bayi pada masa ini adalah 1 - 2 sendok makan (disuap dengan sendok kecil khusus bayi) untuk minggu pertama, perlahan tingkatkan jadi 3-4 sendok makan (disuap dengan sendok kecil khusus bayi)

Karbohidrat : Tepung Beras, ubi merah, kentang Sayuran : Labu, wortel, bayam, brokoli

Buah : pisang, pepaya, apel, melon, alpukat, persik Protein : ASI, Susu Formula ( sesuai usia)

2. Usia 8-9 bulan

biasanya gigi bayi sudah mulai tumbuh dan keinginan mencoba makanan lain semakin besar. tingkatkan dari tekstur makanan dari ekstra lembut menjadi lembut dan bertekstur sedikit lebih kasar dari bubur yang diberikan saat usia 6-8 bulan. perkenalkan jenis makanan baru seperti daging dan ikan berduri sedikit. porsi nya menjadi 5-6 sendok makan dan tingkatkan menjadi 7-8 Sendok makan saat memasuki usia 9 bulan Karbohidrat : seperti sebelumnya, jagung manis, oatmeal

Sayuran : seperti sebelumnya, tomat

Buah : seperti sebelumnya, mangga manis, jeruk bayi, anggur manis, jambu biji merah matang

Protein Hewani: Daging sapi tanpa lemak, daging ayam, hati ayam, ikan (salmon, kakap, gurame, lele, tenggiri)

Protein Nabati : Tahu, tempe, kacang merah, kacang hijau, kacang polong Protein : ASI, Susu Formula ( sesuai usia)

(21)

Biasa bayi sudah mulai belajar berjalan dan aktif bergerak, pencernaan nya juga sudah mulai berfungsi dengan baik. berikan makanan semi padat kepada bayi seperti nasi Tim, sayuran yang dicincang kecil, pada usia ini juga bayi sudah diperbolehkan mengkonsumsi sayuran berserat tinggi seperti kangkung, buncis, sawi

Karbohidrat : Beras putih, beras merah, roti gandum, jagung manis, oatmeal, makaroni

Sayuran : seperti sebelumnya, kangkung, buncis, sawi

Buah : seperti sebelumnya, mangga manis, jeruk bayi, anggur manis, jambu biji merah matang

Protein Hewani: Daging sapi tanpa lemak, daging ayam, hati ayam, aneka jenis ikan, telur, keju

Protein Nabati : Tahu, tempe, kacang merah, kacang hijau, kacang polong Protein : ASI, Susu Formula ( sesuai usia)

4.Usia 12 bulan keatas

Biasanya gigi bayi sudah lengkap dan pencernaan hampir sempurna, pada usia ini bayi sudah bisa di berikan makanan keluarga juga madu, namun perlu di ingat bahwa pencernaan nya belum seperti pencernaan orang dewasa, hindari bumbu yang terlalu tajam, serta terlalu asam atau pedas, hampir semua buah dan sayur sudah bisa di berikan namun hindari buah buahan yang mengandung gas seperti nangka dan durian. Asi tetap di berikan sampai bayi melepaskan ASI usia 1.5 - 2 tahun

(22)

Tabel 1 tabel panduan makanan padat Sumber :

(23)

2.2Analisis

Dalam menganalisis suatu permasalahan dibutuhkan aplikasi pertanyaan yang benar sehingga solusi yang dicapai akan tepat dan efisien. Berikut ini analisis (5W+1H) yang terdiri dari beberapa pertanyaan yaitu:

What – Apa yang menjadi inti permasalahan?

Banyak orang Tua khusus nya yang pertama kali memiliki anak Masih Bingung tentang cara memberikan MPASi yang Tepat untuk Pertama Kali

Who – Siapa saja yang terlibat dalam masalah?

Yaitu orang Tua Muda dalam hal ini Ibu maupun suami Why – Mengapa masalah tersebut dapat muncul?

Karena merupakan pengalaman pertama mereka sebagi orang tua dalam memberikan MPASI, selain itu adanya pendapat lama yang masih beredar dimasyarakat bahwa MPASI diberikan 4 bulan

When – Sejak kapan masalah tersebut muncul?

Masalah ini mulai Muncul kurang lebih saat pemerintah mengadopsi saran WHO dengan penerapan ASI Ekslusif dan saat anak hampir mencapai usia 6 bulan dimana pada masa inilah pengenalan MPASI pertama.

Where – Dimana biasanya masalah tersebut muncul?

Kasus ini terjadi hampir di setiap Keluarga baru yang memilih untuk tinggal jauh dari orang tua atau tidak menetap dengan orang tua

How – Bagaimana cara untuk mengatasi masalah tersebut?

Dalam mengatasi masalah ini, hal yang harus dilakukan yaitu pembuatan media media yang memberikan informasi terkait pemberian MPASI yang Tepat 6 bulan Serta Tips dan resep MPASI dengan memanfaatkan teknologi internet yang merupakan Suatu kebutuhan penting pada masa ini, Kemudian merancang media persuasi seperti kampanye sosial yang bertujuan untuk membujuk, mempengaruhi, mengubah prilaku serta pola pikir keluarga muda secara khusus ibu mengenai pentingnya mengetahui info secara detil tentang memperkenalkan MPASI. Hal ini dapat dilakukan melalui media Online seperti Website sebagai media utama dan Media Sosial sebagai media pendukung kampanye dua arah, jadi Target Audiens dapat berinteraksi dan bertanya.

(24)

BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1 Strategi Perancangan

Dari analisis dan solusi yang sudah dijelaskan sebelum nya maka akan dibuat Kampanye Sosialisasi MPASI yang di buat oleh dinas kesehatan dan bekerjasama dengan IDAI serta AIMI yang bertujuan menginformasikan tentang cara memperkenalkan MPASI kepada masyarakat.

Dalam perancangan media persuasi (kampanye sosial) tentang memperkenalkan MPASI yang tepat, perlu adanya strategi perancangan yang tepat agar pesan yang akan disampaikan kepada orang tua khususnya ibu agar dapat diterima dengan baik dan efektif. Strategi perancangan yang baik akan menghasilkan suatu efek yang diharapkan.

Strategi perancangan yang akan dilakukan adalah membuat suatu kegiatan kampanye Sosialisasi yang bersifat mengingatkan, mengajak dan menginformasikan masyarakat tentang Memperkenalkan MPASI tepat kepada bayi sejak bayi memasuki usia 6 bulan. strategi perancangannya sendiri meliputi :

3. 1.1 Pendekatan Komunikasi

Agar sebuah informasi dapat diterima dengan baik oleh penerimanya, maka diperlukan sebuah pendekatan komunikasi dalam meracang media informasi tentang pentingnya memperkenalkan MPASI yang tepat, yang bertujuan untuk membujuk, mempengaruhi, dan mengubah perilaku serta cara berpikir orang tua khususnya ibu. Ada dua Pendekatan yang digunakan yaitu:

Pendekatan Komunikasi Visual

(25)

Maka dari itu komunikasi visual dapat diartikan sebagai sebuah rangkaian proses penyampaian informasi kepada pihak lain dengan menggunakan media penggambaran yang terbaca oleh indera penglihatan berupa bentuk visual yang komunikatif, efektif, efisien, dan tepat. Elemen dalam komunikasi visual adalah gambar atau foto, huruf, warna, dan tata letak (layout) dalam berbagai media. Teknik yang digunakan dalam hal pendekatan secara visual adalah mengutamakan huruf dan gambar. Dengan kata lain, penggabungan gambar dan huruf dapat meminimalisir persepsi komunikan yang berbeda-beda, sehingga terjadi efek yang diharapkan. Pendekatan visual dalam media persuasi ini dengan menggunakan karakter dokter, anak bayi, dan kerabat dekat dengan gaya ilustrasi kartun Semi realis menggunakan teknik vektor dilengkapi tipografi untuk memperjelas informasi dari kampanye tersebut.

Gambar 4 Referensi Visual

(26)

Pendekatan Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal adalah bentuk komunikasi yang disampaikan berupa tulisan yang memiliki peranan penting dalam sebuah media komunikasi, agar informasi yang disampaikan dapat dipahami dengan baik. Pendekatan komunikasi verbal dalam perancangan ini menggunakan bahasa yang bersifat persuasif atau ajakan. Dimana strategi komunikasi bertujuan memberikan pesan yang baik. Gaya bahasa yang akan digunakan dalam penyampaian informasi ini, merupakan bahasa Indonesia yang jelas dan mudah dipahami oleh target khalayak. Slogan pada kampanye ini adalah : “MPASI Tepat bayi sehat”, dengan Headlines: “Sudah Tepatkah?” untuk memicu rasa penasaran Target Audiens untuk mencari tahu lebih

3.1.2 Strategi Kreatif

Strategi kreatif sangat penting dalam menerjemahkan pesan yang ingin disampaikan kedalam bahasa visual karena pesan yang disampaikan jelas menggunakan elemen grafis sebagai dasar pada media yang dirancang. Strategi kreatif yang akan dibuat adalah dengan membuat Dengan membuat sebuah tanda pengenal berupa logo untuk kampanye Sosialisasi MPASI Tepat Tujuan Pembuatan Identitas Visual kampanye berupa logo ini adalah:

1. Diharapkan dengan adanya identitas visual maka kampanye dapat mudah diingat dan pesan dengan mudah tersampaikan

2. Logo sebagai Identitas visual yang berisi pesan jelas mudah di aplikasikan ke media apa saja

juga menggunakan Elemen Visual seperti Balon kata dan gerakan tubuh seperti mengingatkan atau memberikan saran.

3.1.3 Strategi Media

(27)

3.1.4. Tahapan Kampanye Sosialisasi MPASI

Dalam tahapan perencanaan penyampaian pesan dan informasi untuk khalayak sasaran agar di terima dibuat beberapa tahapan, dimana tahapan tersebut merupakan bagian dari keseluruhan proses kampanye, tahapan tersebut adalah sebagai berikut:

 Tahap Awal

Sebagai tahap awal yang akan dimunculkan Poster, Billboard, spanduk, dan Flyer flyer yang membuat orang tertarik Untuk membuka Website Kampanye Mpasi tepat yang telah disiapkan, serta Fanpage Facebook untuk membantu mempromosikan Website dan sebagai sarana kampanye dua arah dimana khalayak sasaran bisa melakukan Tanya jawab.

 Tahap Informasi

Pada tahap ini Media Utama dalam bentuk Website telah siap dan mempostngkan Berbagai cara Memperkenalkan MPASI Tepat, Mulai dari persiapan sebelum Mpasi, memilih perlengkapan makan bayi, Memperkenalkan MPASI, jadwal pemberian MPASi. Pada masa ini juga sudah dilaksanakan kerja sama dengan Unit kesehatan masyarakat dengan pemasangan X banner tentang saran pemberian Mpasi tepat, juga informasi lainnya yang sudah pasti bisa di dapatkan dengan cara bertanya kepada petugas kesehatan setempat. Juga pada tempat seperti Mall disediakan Stand untuk melakukan sosialisasi dari kedua tempat ini kemudian di berikan Merchandise menarik bagi yang mampir.

 Tahap Akhir

Tahap akhir merupakan Tahap dimana Khalayak mulai secara aktif Memberitahukan atau mempromosikan Cara Memberikan Mpasi yang tepat kepada Kerabat dekat atau orang lain.

3.2 Konsep Visual 3.2.1 Format Desain

(28)

Landscape juga di gunakan untuk penggunaan dalam media Spanduk maupun cover facebook.

Gambar 5 Contoh poster dengan format desain portrait

Sumber: Fanpage Ridwan kamil untuk Bandung

(29)

3.2.2 Tata Letak / Layout

Tata letak dalam perancangan media informasi ini memberikan kesan seimbang antara gambar/foto dengan tipografi yang ada dalam desain. Elemen berupa tipografi dan gambar ini disusun sedemikian rupa sehingga akan menghasilkan satu kesatuan komposisi yang nyaman dan enak dilihat.

Gambar 6 format Layout poster

Sumber: dokumen pribad

3.2.3 Tipografi

Menurut Lazlo Moholy (seperti dikutip Adi Kusrianto, 2007) berpendapat bahwa tipografi adalah alat komunikasi, Oleh karena itu, tipografi harus bisa berkomunikasi dalam bentuk yang paling kuat, jelas, dan terbaca.

Tipografi yang di pilih adalah jenis KG How Many times, Manksans, calibri digunakan karena mempunyai karakter tulisan yang Lembut dengan tingkat keterbacaan yang sangat jelas

KG How many Times

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

Manksans

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

(30)

CALIBRI

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

3.2.4 Ilustrasi

"Ilustrasi menurut definisinya adalah seni gambar yang dimanfaatkan untuk memberikan penjelasan atas suatu maksud atau tujuan secara visual." (Adi Kusrianto, 2007)

Ilustrasi sangat menunjang bagi penampilan/layout poster atau informasi. Ilustrasi yang ingin diperlihatkan disini dibuat menggunakan sketsa tangan dan teknik editing menggunakan vector di komputer.

Gambar 7 contoh Illustrasi

Sumber: www.canstock.com

(31)

3.2.5 Warna

Warna merupakan unsur visual yang dapat mempengaruhi seseorang yang melihatnya, serta menambahkan kesan terhadap desain yang dipakai. Warna merupakan unsur visual yang dapat mempengaruhi orang melihanya serta menambahkan kesan terhadap desain yang dipakai Komposisi warna yang merupakan salah satu unsur yang sangat penting bagi ketertarikan audiens untuk melihat isi dari poster atau papan pengumuman.

Gambar 8 Palet warna

Sumber: dokumen pribadi

Warna utama dalam perancangan kampanye ini adalah warna Merah, Alasan pemilihan warna merah karena Efek psikologi dan arti dari warna merah itu sendiri yaitu :

1. warna yang sangat menarik perhatian dan menyerukan untuk segera mengambil tindakan

2. Bila di gunakan dalam desain warna merah mampu membuat kecemasan, di dukung dengan Headline “sudah tepatkah?” membuat orang menjadi cemas dan ingin segera mempelajari lebih lanjut

3.3 Strategi Media

(32)

Media-media yang dipakai dalam kampanye ini adalah sebagai berikut : 1. Website

Informasi pada Website lebih jelas dan bisa di isi banyak informasi tentang MPASI tepat, juga lebih terpercaya dukungan teknologi internet dan Smart Phone juga memudahkan pengaksesan media ini.

3. Media Sosial

Karena target audience suka melakukan kegiatan browsing dan bersosialisasi menggunakan media sosial, maka diperlukan sebuah iklan pada media sosial facebook

4. Poster

Poster diletakkan di Unit kesehatan masyarakat, tempat praktek dokter anak dan bidan, tempat belanja ibu dan anak. Kantin serta tempat makan, ataupun ruang laktasi di beberapa kantor. Tempat-tempat tersebut adalah tempat-tempat yang sering dikunjungi oleh target audience.

5. Flyer

Flyer akan dibagikan di tempat-tempat yang sering dikunjungi oleh target audience. Seperti tempat belanja, mall (foodcourt), unit kesehatan keluarga, tempat belanja ibu dan anak, tempat tempat seperti lampu merah maupun tempat bersantai seperti car freeday. Pemilihan flyer sebagai salah satu media adalah karena flyer

berukuran kecil dan tipis, sehingga ketika target audience tidak sempat

membacanya, mereka akan membawanya ke dalam tas dan akan membacanya pada waktu senggang.

6. Brosur

Informasi dalam brosur juga tidak berbeda jauh dengan informasi dalam flyer. Namun biasanya brosur memiliki bentuk yang lebih menarik dari pada flyer. Pembagian brosur juga akan dibagikan di tempat-tempat yang sering dikunjungi oleh target audience.

7. Billboard

Media ini dapat dilihat oleh target audience ketika mereka sedang mengendarai kendaraan seperti di jalan tol atau jalan-jalan besar.

(33)

spanduk akan diletakkan di pinggir-pinggir jalan utama Karena daerah tersebut sering dilewati oleh target audience baik yang berkendaraan maupun berjalan kaki.

9. X-Banner

X-Banner dibuat untuk memberi informasi tentang stand yang dibuka, sehingga menarik target audience untuk datang ke stand untuk mendapatkan informasi lebih lagi tentang Mpasi tepat

10. Media Merchandise

(34)

Tabel 2. Distribusi media

(35)

BAB IV

TEKNIS PRODUKSI 4.1 Teknis Produksi

Dalam memasuki teknis sebuah media, kita harus terlebih dahulu harus

menyiapkan beberapa rencana yang terdiri dari beberapa tahap. Tahap pertama yang harus dilakukan pada pembuatan sebuah website MPASI TEPAT adalah mempersiapkan segala peralatan, data dan sarana penunjang yang dibutuhkan dalam pembuatan sebuah website ini adalah Hadware dan Software. Tahap ini sangat penting dalam proses pembuatan website MPASI TEPAT, agar pada pelaksanaanya dapat berjalan dengan baik dan lancar. Tahap berikutnya adalah tahap perencanaan, tahap ini terdiri dari penentuan idea atau gagasan, tata letak dan penempatan elemen-elemen serta desain dan produksinya.

4.1.1 Hardware (Perangkat Keras)

Melalui kecangihan teknologi komputer pada saat ini para desainer dapat membuat pekerjaan menjadi lebih mudah dan menghasilkan suatu karya digital yang lebih baik dan bagus.

Hardware yang mendukung dalam proses pembuatan website dan media pendukung ini adalah sebagai berikut:

 Laptop  Mouse

4.1.2 Software (Perangkat Lunak)

Dalam perancangan pembuatan website MPASI TEPAT, menggunakan beberapa software desain untuk pembuatan website ini, diantaranya:

 Adobe Illustrator

Software Adobe Illustrator ini digunakan untuk membuat sebuah ilustrasi, logo dan tampilan dari tiap tampilan halaman yang ada di dalam website MPASI TEPAT

 Adobe Photoshop

(36)

 XAMPP V3.2.1

Software yang digunakan untuk menghubungkan satu halaman ke halaman lain atau disebut link pada media website.

 Adobe Dreamweaver

Software yang digunakan untuk menghubungkan satu halaman dengan halaman lain atau disebut link pada media website

4.2 Media Utama Website

Tampilan beranda

Gambar 9. Tampilan Beranda Sumber: Pribadi

Ukuran: 1366x768 pixel

(37)

Tampilan Artikel

Gambar 10. Tampilan Artikel Kumpulan resep

Sumber: Pribadi

Ukuran: 1366x768 pixel

Bahasa Program: Php, Javascript, Ajax, Css, Html

Gambar 11. Tampilan Artikel Tips dan saran

Sumber: Pribadi

Ukuran: 1366x768 pixel

(38)

Tampilan tentang Kami

Gambar 12. Tampilan Tentang kami Sumber: Pribadi

Ukuran: 1366x768 pixel

Bahasa Program: Php, Javascript, Ajax, Css, Html

Tampilan Kontak

Gambar 13. Tampilan Kontak Sumber: Pribadi Ukuran: 1366x768 pixel

(39)

4.3 Media pendukung 4.3.1 Poster

Gambar 14. Poster dan Alternatif

Sumber: Pribadi

Ukuran : 29,7cm x 42cm

Material : Art paper

Teknis Produksi : Cetak Offset

4.3.2 Brosur

Gambar 15. Brosur

Sumber: Pribadi

Ukuran: 29,7cm x 21cm

Material: Art paper

(40)

4.3.3 Flyer

Gambar 16. Flyer & Alternatif Sumber: Pribadi

Ukuran: 14.85cm x 10.5 cm

Material: Art paper

Teknis Produksi: Cetak Offset

4.3.4 Billboard

Gambar 17. Billboard

Sumber: Pribadi

Ukuran: 400x600 cm

(41)

4.3.5 Spanduk

4.3.6 Sosial media

Gambar 19. Media sosial Sumber: Pribadi

Gambar 18. Spanduk

Sumber: Pribadi

Ukuran: 300cm x 100cm

(42)

4.3.7 X-banner

4.3.8 Notebook

Gambar 21

Notebook

Sumber pribadi

Ukuran: 21x15cm

Material: Art Paper 230gr

Teknis Produksi: Cetak Offset (cover/backcover Lapis Mika Es/ hvs 80gr (isi) Gambar 20.X banner

Sumber: Pribadi

Ukuran: 60cm x 160cm

(43)

4.3.9 Jam Dinding

4.3.10 Pin & gantungan Kunci

Gambar 22. Jam dinding

Sumber: Pribadi

Teknis Produksi : Cetak Offset

Teknis Produksi: Cetak Offset

Ukuran gantungan kunci: 4.5 x 4.5 cm

Ukuran Pin: 6x6 cm

Gambar 23.

Pin dan gantungan kunci

(44)

4.3.11 Mug

4.3.12 Gelas Bayi

Teknis Produksi: Sablon Decal Ukuran: Tinggi 10cm, Diameter 8cm Material: Keramik

Gambar 25. Gelas Bayi

Sumber: Pribadi

Teknis Produksi: Sticker Material: plastik

Gambar 24. Mug

(45)

4.3.13 Sticker

4.3.14 Kaos

Gambar 26. Stiker

Sumber: Pribadi

Teknis Produksi: cetak offset Material: stiker plastic transparan

Gambar 27. Kaos

Sumber: Pribadi

(46)

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Adi Kusrianto. (2007). Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi Offset

Damayanti, Diana (2012). 365 hari MP-ASI plus Jakarta : P.T Kompas media nusantara

Gupte, Suraj. (2004). Panduan perawatan anak. P.T Pustaka Populer Obor Jenny. (2006). Perawatan Masa Nifas Ibu dan Bayi. Jakarta: Sahabat Setia Venus (2009) Manajemen kampanye, Simbiose rektama media

Internet

Kompas.com. Dampak Memberikan MPASI Terlalu Dini atau Terlambat. Tersedia di:

http://nasional.kompas.com/read/2012/12/24/08400831/Dampak.Member ikan.MPASI.Terlalu.Dini.atau.Terlambat.html (15 Mei 2014)

RISKESDAS. Hasil Riset kesehatan dasar tahun 2013. (2013). Tersedia di: http://www.litbang.depkes.go.id/sites/download/materi_pertemuan/launc h_riskesdas/Riskesdas%20Launching.pdf [19 Juni 2014]

Mercola joseph. Infant Diabetes. (2003). tersedia di

http://articles.mercola.com/sites/articles/archive/2003/10/22/infant-diabetes.aspx (25 November 2014)

MPASI pabrik atau buatan sendiri. (2013). Tersedia di:

http://solusianaksehat.blogspot.com/2013/06/mp-asi-pabrik-atau-buatan-sendiri.html (23 Juni 2014)

Suparyanto. pemberian MPASI. (2013). Tersedia di:

(47)
(48)

RIWAYAT HIDUP

Nama : Apridio Edward Katili

TTL : Jayapura, 29 April 1992

Pendidikan :

- SD Negeri Inpres BTN Kotaraja ( Jayapura - Papua )

- SMP Negeri 5 Entrop ( Jayapurai - Papua )

- SMK Negeri 3 Kotaraja ( Jayapura - Papua )

- Universitas Komputer Indonesia ( Bandung – Jawa Barat )

Alamat : Jl. Tubagus Ismail dalam NO. 19b

Bandung Jawa Barat

Email : Apridioluvjesus@gmail.com

Gambar

  Gambar 1  Pemberian MPASI
Gambar 3 makanan pendamping ASI lokal atau olahan
Tabel 1 tabel panduan makanan padat
Gambar 4 Referensi Visual
+7

Referensi

Dokumen terkait

Adakah hubungan pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) dini terhadap frekuensi terjadinya ISPA pada anak usia 1-4 tahun di RS dr.. 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1

Seiring bertambahnya usia bayi, pemberian ASI saja tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi, sehingga pada saat usia 6 bulan bayi akan mengalami fase

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DINI DENGAN INSIDEN DIARE PADA BAYI USIA 1 - 4

Kegiatan dilaksanakan dengan melibatkan secara penuh ibu sesuai sasaran, mulai dari kegiatan edukasi yakni penyuluhan kesehatan tentang MP-ASI pada ibu yang memberikan MP- ASI

Ada hubungan yang signifikan antara hubungan pemberian makanan pendamping ASI Dini dengan berat badan sesuai panjang badan bayi di Desa Pakijangan Kecamatan Bulakamba

Bagi Puskesmas Jetis 1 Bantul Diharapkan meningkatkan komunikasi dan edukasi untuk ibu yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan tentang manfaat ASI Ekslusif dalam

Bayi yang tidak mendapat ASI Eksklusif mempunyai risiko lebih tinggi mengalami gizi kurang daripada bayi yang mendapat ASI Eksklusif dan pemberian ASI eksklusif

Pastikan juga MPASI bebas toksin/racun, tidak ada bahan kimia berbahaya, tidak ada bagian tulang keras yang bisa membuat bayi tersedak dan tidak diberikan dalam keadaan terlalu