• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembangunan Aplikasi Sistem Monitoring Data Tunda Cabut Berbasis Web Di PT Telkom

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembangunan Aplikasi Sistem Monitoring Data Tunda Cabut Berbasis Web Di PT Telkom"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

DATA TUNDA CABUT BERBASIS WEB

DI PT TELKOM

KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk Memenuhi

Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek

Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia

ARIFANI HELGA

10108974

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

i

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena hanya dengan pertolongan dan

ridho-Nya sehingga Laporan Kerja Praktek ini dapat diselesaikan dengan baik. Kerja Praktek ini

berguna agar mahasiswa dapat memahami dan menerapkan pengetahuan yang telah

diperoleh dibangku kuliah dan dapat menghadapi masalah-masalah yang kemungkinan

akan muncul di lapangan atau di dunia kerja.

Penulis melakukan Kerja Praktek di PT. Telkom Jl. Japati No.1 Bandung,

ditempatkan di Divisi FBCC (Finance Billing Collection Center), untuk membantu membuat aplikasi untuk monitoring data tunda cabut. Program tunda cabut merupakan

salah satu program Telkom yang dilaksanakan di operasional yang bertujuan untuk

menjaga jumlah LIS (Line In Service) produk telkom.

Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada

pihak-pihak yang telah memberikan dukungan dan dorongan dalam melakukan Kerja Praktek di

PT. Telkom baik secara moril maupun materil selama ini dan juga dalam penyusunan

laporan ini :

1. Ibu Rina Susanti, selaku Manager Capability Delivery and Readiness di PT.

Telkom Divisi FBCC.

2. Bpk. Andri Heryandi S.T., MT, selaku pembimbing akademis di Universitas

Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.

3. Seluruh pihak yang telah mendukung sehingga penulis dapat menyelesaikan

laporan ini.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan bagi

pembaca.

Bandung, 1 Januari 2011

(3)

ii

1.3 Maksud dan Tujuan... 2

1.3.1 Maksud... 2

1.3.2 Tujuan... 2

1.4 Batasan Masalah... 3

1.5 Sistem Pelaksanaan Kerja Praktek... 4

1.5.1 Metode Literatur... 4

1.5.2 Metode Praktek... 4

1.6 Tempat dan Waktu Kerja Praktek... 4

1.7 Sistematika Penulisan... 5

TINJAUAN PUSTAKA... 6

2.1 Profil Tempat Kerja Praktek... 6

2.1.1 Sejarah Instansi... 6

2.1.2 Logo Instansi... 8

2.1.3 Struktur Organisasi... 8

2.2 Landasan Teori... 9

2.2.1 Deskripsi proses billing, aturan denda dan isolir, dan tunda cabut... 9

(4)

iii

2.2.4 DAD (Diagram Aliran Data) ... 17

PEMBAHASAN... 19

3.1 Deskripsi Kerja Praktek... 19

3.1.1 Tempat dan Waktu Kerja Praktek... 19

3.1.2 Kegiatan Kerja Praktek... 19

3.1.3 Data Kerja Praktek... 20

3.2 Analisis dan Perancangan Sistem... 25

3.2.1 Analisis Sistem... 25

3.2.2 Perancangan Sistem... 38

3.3 Implementasi... 49

3.3.1 Implementasi Program... 49

3.3.2 Implementasi Data... 50

KESIMPULAN DAN SARAN... 58

4.1 Kesimpulan... 58

(5)

iv

Tabel 2.1 Simbol DAD (Diagram Aliran Data)…... 18

Table 3.1 Struktur tabel PENDING_MASTER………... 39

Table 3.2 Struktur tabel PENDING_HIST………... 39

Table 3.3 Struktur tabel PELANGGAN... 40

Table 3.4 Struktur tabel P_ALASAN_CABUT... 40

Table 3.5 Struktur tabel P_CCAT... 41

Table 3.6 Struktur tabel P_RESTRICTION…... 41

Table 3.7 Struktur tabel P_SUSP... 41

Table 3.8 Struktur tabel P_KELOMPOK... 41

Table 3.9 Struktur tabel P_STATUS_PENDING………... 42

Table 3.10 Struktur tabel P_GRUP... 42

Table 3.11 Struktur tabel P_STO... 42

Table 3.12 Struktur tabel P_COMMERCE…...43

Table 3.13 Struktur tabel P_CS_AREA…... 43

Table 3.14 Struktur tabel P_PRODUK... 43

Table 3.15 Struktur tabel TUNGGAKAN... 44

(6)

v

Gambar 2.1 Logo Telkom ………... 8

Gambar 2.2 Struktur Organisasi FBCC ……..………... 9

Gambar 2.3 Aturan Denda, Isolir dan Cabut produk Telepon…... 10

Gambar 2.4 Aturan Denda, Isolir dan Cabut produk Speedy…... 11

Gambar 3.1ERD aplikasi monitoring data retensi tunda cabut... 27

Gambar 3.2Diagram Konteks aplikasi monitoring data retensi tunda cabut... 30

Gambar 3.3DFD level 0 aplikasi monitoring data retensi tunda cabut………... 31

Gambar 3.4DFD level 1 untuk proses 1.4 (update status pending cabut)... 32

Gambar 3.5Skema Relasi Aplikasi monitoring data retensi tunda cabut………... 38

Gambar 3.6 Struktur Menu Aplikasi monitoring data retensi tunda cabut... 45

Gambar 3.7Tampilan web template…... 46

Gambar 3.8Tampilan halaman report detail fastel... 47

(7)

vi

LAMPIRAN A Listing Program…..………... A-1

LAMPIRAN B Surat Balasan Penelitian.………... B-1

LAMPIRAN C Daftar Kehadiran Kerja Praktek…... C-1

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom) memiliki produk retail jasa

telekomunikasi yang dijual ke pelanggan, diantaranya produk Telepon (jasa telekomunikasi

berbasis suara) dan produk Speedy (jasa penyedia layanan internet). Kinerja unit-unit

operasional di regional yang tersebar di seluruh Indonesia selalu diperhatikan oleh

manajemen.

Salah satu indikator kinerja unit adalah NAL (Net Additional Line). NAL adalah selisih dari jumlah satuan sambungan jasa telekomunikasi hasil penjualan (sales) dikurangi dengan jumlah satuan sambungan jasa telekomunikasi yang dicabut dalam satu bulan.

Kinerja unit operasional yang baik adalah NAL positif, yang artinya adalah jumlah hasil

penjualan lebih besar dari hasil pencabutan. Pencabutan produk speedy dilakukan jika

pelanggan mempunyai tunggakan dua bulan tagihan, sedangkan pencabutan produk telepon

dilakukan jika pelanggan mempunyai tunggakan tiga bulan tagihan.

Untuk meningkatkan kinerja khususnya untuk meningkatkan NAL, unit operasional

mengeluarkan program tunda cabut. Tunda cabut adalah suatu program dimana unit

operasional melakukan penundaan pencabutan terhadap produk telepon atau speedy yang

menunggak dan seharusnya dilakukan pencabutan. Tunda cabut dilakukan untuk melakukan

retensi dan upaya-upaya tertentu terhadap pelanggan agar pelanggan dapat melakukan

pembayaran atas tagihan yang menunggak. Disamping itu, program tunda cabut juga akan

(9)

Untuk menjaga agar data pelanggan yang dilakukan retensi tunda cabut oleh unit

operasional selalu valid maka manajemen membutuhkan suatu aplikasi yang dapat

memonitoring data pelanggan yang dilakukan retensi tunda cabut. Dengan adanya aplikasi,

maka unit operasional tidak perlu lagi melakukan pengolahan data secara manual untuk

memonitor data pelanggan tunda cabut dan status data pelanggan tersebut (status pencabutan

dan status pembayaran).

1.2 Perumusan Masalah

Bagaimana memonitor data pelanggan produk telepon dan speedy yang termasuk ke

dalam program retensi tunda cabut.

1.3 Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud

Membangun sebuah aplikasi berbasis web yang digunakan untuk memonitor data

tunda cabut pelanggan telepon dan speedy.

1.3.2 Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam pembangunan aplikasi ini adalah

1. Manajemen dapat melihat jumlah data pelanggan retensi tunda cabut

2. Manajemen dapat melihat status retensi tunda cabut (status pencabutan dan

status pembayaran)

3. Manajemen dapat melihat penyebaran data retensi tunda cabut berdasarkan CS

(10)

1.4 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam pembangunan aplikasi ini adalah :

1. Pemrograman pada aplikasi ini menggunakan bahasa pemrograman PHP.

2. DBMS yang digunakan adalah Oracle.

3. Data pelanggan telepon dan speedy diambil dari database aplikasi yang ada di

Telkom. Data diambil via job oracle dengan menjalankan procedure dalam waktu per hari.

4. Data tunggakan diambil dari database aplikasi yang ada di Telkom. Data

diambil via job oracle dengan menjalankan procedure dalam waktu per tiga jam dalam sehari.

5. Data yang digunakan adalah data pelanggan Telkom Unit Consumer Service

Regional III Jawa Barat.

6. Data parameter yang digunakan dalam aplikasi ini diambil dari data parameter

(11)

1.5 Sistem Pelaksanaan Kerja Praktek

Dalam melaksanakan sistem pelaksanaan kerja praktek ini, penulis melakukannya

dengan cara menerapkan metodologi-metodologi. Adapun metodologi yang digunakan dalam

pendekatan sistem pelaksanaan dalam menyusun laporan kerja praktek sebagai berikut :

1.5.1 Metode Literatur

Dalam hal ini penulis mengambil dan menggunakan beberapa buku,

aturan-aturan dan ketentuan program retensi tunda cabut, yang menunjang materi dalam

pelaksanaan kerja praktek ini. Sehingga penulis dapat membuat laporan

pelaksanaan Kerja Praktek dengan baik.

1.5.2 Metode Praktek

Dalam hal ini dilakukan praktek secara nyata di lingkungan kerja Telkom.

Melihat dan mempelajari secara langsung dengan mencari informasi mengenai

program retensi tunda cabut dan membantu pekerjaan sehari-hari di lingkungan

Telkom.

1.6 Tempat dan Waktu Kerja Praktek

Kerja praktek dilaksanakan di Telkom kantor pusat lantai 5 FBCC (Finance Billing

Collection Center), yang beralamat di Jln Japati no 1 Bandung. Dengan durasi selama 1 (satu)

bulan, terhitung sejak tanggal 1 Desember 2010 sampai dengan tanggal 31 Desember 2010.

1.7 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pembahasan dalam laporan kerja praktek ini, sistematika

(12)

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang kerja praktek, identifikasi masalah, maksud dan tujuan

kerja praktek, batasan masalah, waktu dan tempat kerja praktek, sistem pelaksanaan kerja

praktek dan sistematika pelaporan kerja praktek ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berisi tentang profil perusahaan tempat kerja dan beberapa landasan teori pembuatan

laporan Kerja Praktek ini.

BAB III PEMBAHASAN

Berisi tentang deskripsi pelaksanaan Kerja Praktek, Analisis, Perancangan dan

Implementasi Sistem Informasi Tagihan Pelanggan Paket Tagihan Tetap.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi tentang beberapa kesimpulan yang didapatkan dari hasil pembahasan bab-bab

(13)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profil Tempat Kerja Praktek

2.1.1 Sejarah Instansi

PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM) merupakan perusahaan

penyelenggara bisnis T.I.M.E (Telecommunication, Information, Media and

Edutainmet) yang terbesar di Indonesia. Pengabdian TELKOM berawal pada 23

Oktober 1856, tepat saat dioperasikannya layanan telekomunikasi pertama dalam

bentuk pengiriman telegraf dari Batavia (Jakarta) ke Buitenzorg (Bogor). Selama itu

pula TELKOM telah mengalami berbagai transformasi.

Transformasi terakhir sekaligus yang disebut dengan NEW TELKOM

Indonesia adalah transformasi dalam bisnis, transformasi infrastruktur, transformasi

sistem dan model operasi dan transformasi sumber daya manusia. Transformasi

tersebut resmi diluncurkan kepada pihak eksternal bersamaan dengan New Corporate

Identity TELKOM pada tanggal 23 Oktober 2009, pada hari ulang tahun TELKOM

yang ke 153. TELKOM juga memiliki tagline baru, The World in Your Hand.

Sampai dengan 31 Desember 2008 jumlah pelanggan TELKOM tumbuh 37%

dari tahun sebelumnya sebanyak 68,6 juta pelanggan yang terdiri dari pelanggan

telepon tidak bergerak kabel sejumlah 8,6 juta, pelanggan telepon tidak bergerak

nirkabel sejumlah 12,7 juta pelanggan dan 65,3 juta pelanggan jasa telepon bergerak.

Sejalan dengan lahirnya NEW TELKOM Indonesia, berbekal semangat

(14)

berupaya mempersembahkan profesionalitas kerja, serta produk dan layanan terbaik

bagi pelanggan dan stakeholders.

Sepanjang Tahun 2008, berbagai penghargaan dan sertifikasi telah diterima

oleh TELKOM, baik dari dalam maupun luar negeri antara lain, Sertifikasi ISO

9001:2000 dan ISO 9004:2000 untuk Divisi Enterprise Service dari TUV Rheinland

International Indonesia; Penghargaan Sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja

(SMK3) dan Kecelakaan Nihil 2008 dari Wakil Presiden RI; The Best Corporate

Image category dalam ajang Most Admired Companies Awards ke 8 dari Frontier

Consulting Group; Juara Umum 2007 Annual Report Award dari Menteri Keuangan

RI; Juara Umum Anugerah Media Humas 2008 dari Bakorhumas CIO of The Year

2008 dalam Hitachi Data System IT Inspiration Awards; dan Penghargaan CEO dan

Perusahaan Idaman dari Majalah Warta Ekonomi.

Saham TELKOM per 31 Desember 2008 dimiliki oleh pemerintah Indonesia

(52,47%) dan pemegang saham publik (47,53%). Saham TELKOM tercatat di Bursa

Efek Indonesia (BEI), New York Stock Exchange (NYSE), London Stock Exchange

(LSE) dan Tokyo Stock Exchange, tanpa tercatat. Harga saham TELKOM di BEI

pada akhir Desember 2008 sebesar Rp 6.900. Nilai kapitalisasi pasar saham

TELKOM pada akhir tahun 2008 mencapai Rp 139,104 miliar atau 12,92 % dari

kapitalisasi pasar BEI.

Dengan pencapaian dan pengakuan yang diperoleh TELKOM, penguasaan

pasar untuk setiap portofolio bisnisnya, kuatnya kinerja keuangan, serta potensi

pertumbuhannya di masa mendatang, TELKOM menjadi model korporasi terbaik

Indonesia.

(15)

Gambar 2.1 Logo Telkom

2.1.3 Struktur Organisasi

Struktur organisasi perusahaan merupakan bangunan fungsi bagian-bagian

menajemen yang tersusun dari suatu kesatuan hubungan yang menunjukan

tingkatan fungsi, tugas, wewenang dan tanggung jawab dalam manajemen

(16)

Gambar 2.2 Struktur Organisasi FBCC

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Deskripsi proses billing, aturan denda dan isolir, dan tunda cabut

Produk telepon dan speedy merupakan produk retail pasca bayar.

Pelanggan memakai jasa produk telekomunikasi kemudian Telkom melakukan

proses billing (penghitungan tagihan) pada bulan depannya, sehingga akan

muncul tagihan pada bulan depannya. Tagihan produk Telkom bulan ke-N

adalah tagihan untuk pemakaian produk Telkom pada bulan lalu atau bulan N-1.

Misalnya, tagihan bulan Desember 2010 adalah tagihan untuk pemakaian bulan

(17)

Proses billing dilakukan dalam waktu kurang lebih dalam dua hari.

Sehingga pada tanggal 3 setiap bulan, tagihan produk Telkom sudah muncul.

Periode pembayaran untuk tagihan bulan N adalah pada tanggal 3 sampai

dengan tanggal 20 bulan N untuk periode pembayaran tidak terkena denda dan

isolir (telepon dan speedy tidak dapat dipakai).

1. Produk Telepon

Deskripsi aturan denda, isolir dan cabut untuk produk telepon dijelaskan

pada gambar berikut.

Gambar 2.3 Aturan Denda, Isolir dan Cabut produk Telepon

2. Produk Speedy

proses billing bulan N (tgl 1 dan 2)

periode pembayaran tidak kena isolir dan denda

tgl 3 s/d tgl 20

periode pembayaran kena isolir dan denda tgl 21 s/d tgl 31

denda 5% atau minimal Rp5.000,-isolir outgoing telepon

periode pembayaran kena isolir dan denda

tgl 1 s/d tgl 31 (bulan N+1) denda 10% atau minimal Rp10.000,-isolir outgoing telepon

periode pembayaran kena isolir dan denda tgl 1 s/d tgl 20 (bulan N+2)

denda 15% atau minimal Rp15.000,-isolir outgoing telepon

periode pencabutan atau periode retensi tunda cabut isolir outgoing telepon

tagihan Nol (tidak ada tagihan) periode pencabutan

cabut fisik telepon dan cabut administrasi

bulan N+3 bulan N+4

bulan N+5 bulan N

(18)

Deskripsi aturan denda, isolir dan cabut untuk produk speedy dijelaskan

pada gambar berikut.

Gambar 2.4 Aturan Denda, Isolir dan Cabut produk Speedy

Selama masa periode retensi tunda cabut, tagihan pelanggan tidak

diproses (tidak keluar billing atau tagihan Nol) dan produk telepon atau

speedynya diisolir. Program retensi tunda cabut dilakukan untuk menjaga agar

jumlah pelanggan Telkom tidak berkurang. Program ini juga dilakukan untuk

mengurangi jumlah tunggakan tagihan pelanggan. Upaya yang dilakukan

Telkom untuk melakukan retensi pelanggan diantaranya, melakukan outbound call ke pelanggan, mendatangi rumah pelanggan, dan sebagainya.

proses billing bulan N (tgl 1 dan 2)

periode pembayaran tidak kena isolir dan denda

tgl 3 s/d tgl 20

periode pembayaran kena isolir dan denda

tgl 21 s/d tgl 31

denda 5% atau minimal Rp5.000,-speedy diisolir

periode pembayaran kena isolir dan denda

tgl 1 s/d tgl 31 (bulan N+1)

denda 10% atau minimal Rp10.000,-speedy diisolir

periode pencabutan atau periode retensi tunda cabut speedy diisolir

tagihan Nol (tidak ada tagihan) periode pencabutan

cabut fisik speedy dan cabut administrasi bulan N+4

bulan N+2

pemakaian bulan N-1 bulan N bulan N+1

(19)

2.2.2 Basis Data

2.2.2.1 Pengertian Basis Data

Basis data (bahasa Inggris: database), atau sering pula dieja basisdata, adalah

kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga

dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi

dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan

memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data (database

management system, DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam ilmu informasi.

Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau

potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari

jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut skema. Skema

menggambarkan obyek yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di antara obyek

tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur

basis data: ini dikenal sebagai model basis data atau model data. Model yang umum

digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah layman mewakili

semua informasi dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan dimana setiap

tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi

matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili dengan menggunakan

(20)

2.2.2.2 Normalisasi Basis Data

Normalisasi merupakan sebuah teknik dalam logika desain sebuah basis data,

yaitu mengelompokkan atribut dari suatu relasi sehingga membentuk struktur relasi

yang baik (tanpa redudansi).

1. Normalisasi ke-1

Suatu data dikatakan normal pertama jika sudah memiliki karakter berikut ini :

a. Mendefinisikan atribut kunci (key). b. Tidak ada grup yang berulang.

c. Semua atribut bukan key tergantung pada atribut kunci. 2. Normalisasi ke-2

Suatu data dikatakan normal kedua jika sudah memiliki karakter berikut ini :

a. Sudah memenuhi dalam bentuk normal pertama.

b. Sudah tidak ada ketergantungan parsial, dimana seluruh field tergantung pada sebagian key field.

3. Normalisasi ke-3

Suatu data dikatakan normal jika sudah memiliki karakter berikut ini :

a. Sudah berada pada bentuk normal kedua.

b. Tidak ada ketergantungan transitif (field bukan key bergantung pada field

(21)

2.2.2.3 ERD (Entity Relationship Diagram)

ERD merupakan notasi grafis dalam pemodelan data konseptual yang mendeskripsikan hubungan antara penyimpanan (tabel). ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, kita dapat menguji data dengan

mengabaikan proses yang harus dilakukan serta bisa mengetahui data apa yang kita

perlukan, serta bagaimana data-data tersebut bisa saling berhubungan. Pada dasarnya

terdapat 3 macam simbol yang digunakan untuk menggambarkan struktur dan

hubungan antar data, yaitu :

1. Entity

Suatu objek, merupakan bagian dari sitem yang dapat diidentifikasi dalam

lingkungan pemakai, sesuatu yang penting bagi pemakai dalam konteks sistem

yang akan dibuat. Entiti dapat berupa sebuah kelompok dari sesuatu, harus dapat

dibedakan.

2. Atribut

Merupakan elemen dari entiti. Setiap entiti memiliki atribut yang berfungsi untuk

mendeskripsikan karakternya. Misalnya, entiti mahasiswa memiliki atribut nim,

nama, dan sebagainya

.

Entiti

(22)

3. Relationship (hubungan)

Merupakan penghubung antar satu entiti dengan entiti yang lain, ataupun satu

entiti ke dalam entiti itu sendiri. Relationship dibagi menjadi 3 jenis, yaitu : a. Satu ke satu (1-1)

Seorang supir hanya dapat menyetir satu mobil. Satu mobil pun hanya bisa

digunakan oleh seorang supir.

b. Satu ke banyak/ banyak ke satu(1-n / n-1)

Satu kelas dapat terdiri dari banyak siswa, dan banyak siswa bisa belajar di

dalam satu kelas. Tapi tidak sebaliknya, seorang siswa tidak bisa belajar di

kelas yang berbeda.

c. Banyak ke banyak (n-n)

Seorang karyawan bisa mengerjakan satu atau lebih proyek. Dan setiap

proyek bisa dikerjakan oleh seorang atau lebih karyawan.

supir 1 meny 1 mobil

kelas 1 belaj n siswa

karyawan mengerja proyek

(23)

2.2.3 Rekayasa Perangkat Lunak

2.2.3.1 Pengertian Rekayasa Perangkat Lunak

Rekayasa perangkat lunak adalah teknologi yang harus digunakan oleh

seseorang yang akan membangun perangkat lunak, dengan serangkaian proses,

menggunakan sekumpulan metode dan alat bantu (tools) (Pressman, 1997). Perangkat lunakadalah sesuatu yang kompleks dalam hal :

1. Domain problem, yaitu software engineering dimulai dengan pengujian seluruh

domain problem untuk memastikan bahwa bisnis/ konteks teknologi yang tepat dapat digunakan.

2. Data size, yaitu ukuran data digital dan non-digital.

3. Solution, yaitu algoritma yang digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah. 4. Place or sites.

Dalam membangun suatu perangkat lunak harus sesuai dengan business rule

yang berlaku dan sejalan dengan segala sesuatu dan semua pihak yang terkait.

Pengelolaannya pun harus dilakukan dengan baik untuk memelihara kebenarannya

(24)

2.2.3.2 Analisis Persyaratan Sistem

Analisis persyaratan suatu sistem bisa dilakukan dengan orientasi berikut:

1. Berorientasi Data

Fakta untuk mendapatkan data mudah didapat (source document lengkap), seperti formulir-Formulir tersedia, laporan-laporan, buku-buku catatan, faktur.

Pemodelan yang digunakan yaitu DFD (Data Flow Diagram).

2. Berorientasi Objek

Analisis ini dilakukan jika fakta source document sulit didapat. Oleh karenanya sistem dapat dibangun dengan mengamati proses (pekerjaan) yang ada. Seperti

transaksi, prosedur kerja (bussiness rule / SOP (Standard Operational procedure)). Pemodelannya dilakukan dengan tools UML (Unified Multiple Language).

2.2.4 DAD (Diagram Aliran Data)

2.2.4.1 Pengertian DAD

DAD (Diagram Aliran Data) adalah suatu model logika data atau proses yang

dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang keluar

dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan

interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut.

DAD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada

atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan

lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau dimana data tersebut akan

(25)

DAD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem

yang terstruktur. Kelebihan utama pendekatan aliran data, yaitu :

1. Kebebasan dari menjalankan implementasi teknis sistem.

2. Pemahaman lebih jauh mengenai keterkaitan satu sama lain dalam sistem dan

subsistem.

3. Mengkomunikasikan pengetahuan sistem yang ada dengan pengguna melalui

diagram aliran data.

4. Menganalisis sistem yang diajukan untuk menentukan apakah data-data dan

proses yang diperlukan sudah ditetapkan.

2.2.4.2 Simbol DAD (Diagram Aliran Data)

Tabel 2.1 Simbol DAD (Diagram Aliran Data)

Gane/ Sarson Yourdon/ De Marco Keterangan

Entitas eksternal, adalah

entity (human/ system)

yang berinteraksi

langsung dengan sistem yang akan dibuat atau dikembangkan.

Proses, menggambarkan proses-proses/ fungsi-fungsi yang terdapat dalam suatu sistem. Aliran data, merupakan arah aliran data yang digunakan dalam suatu proses.

(26)

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Deskripsi Kerja Praktek

3.1.1 Tempat dan Waktu Kerja Praktek

Kerja praktek dilaksanakan di Telkom kantor pusat lantai 5 FBCC (Finance

Billing Collection Center), yang beralamat di Jln Japati no 1 Bandung. Dengan durasi

selama 1 (satu) bulan, terhitung sejak tanggal 1 Desember 2010 sampai dengan

tanggal 31 Desember 2010. Jam kerja praktek disesuaikan dengan jam kerja pegawai

di Telkom, yaitu masuk dari hari hari Senin sampai dengan Jumat, kecuali hari libur.

Setiap hari kerja dimulai dari jam 8:00 sampai dengan jam 17:00.

3.1.2 Kegiatan Kerja Praktek

Kegiatan yang dilakukan selama kerja praktek adalah sebagai berikut:

1. Pengenalan tentang FBCC (Finance Billing Collection Center) dan

kegiatannya yang bertanggung jawab dalam pemrosesan dan penyimpanan

data percakapan pelanggan, data billing atau tagihan pelanggan, data

pembayaran tagihan pelanggan, dan data tunggakan.

2. Mempelajari cara kerja dan kegiatan yang berhubungan dengan pengolahan

data retensi tunda cabut.

3. Membangun aplikasi monitoring data pelangan retensi tunda cabut yang

berbasis web.

(27)

Data kerja praktek yang dimaksud adalah semua data dan informasi yang didapat

selama Kerja Praktek berlangsung. Khususnya data dan informasi lengkap mengenai program

retensi tunda cabut ini, yaitu data kebutuhan aplikasi, data pelanggan, data pembayaran dan

tunggakan, data pelanggan yang termasuk ke dalam program retensi tunda cabut.

3.1.3.1Data kebutuhan aplikasi

Kebutuhan aplikasi monitoring data tunda cabut ini dikemukakan pada

rapat pembahasan kebutuhan aplikasi. Penulis menyimpulkan beberapa hal

yang penting yaitu sebagai berikut:

1. Aplikasi yang akan dibangun bertujuan untuk mengurangi proses manual

dalam pengolahan data tunda cabut.

2. Data pelanggan yang mempunyai tunggakan dan termasuk ke dalam

program retensi tunda cabut diambil dari data yang dikelola secara

manual oleh UCS Regional III. Data yang ditangani adalah data produk

telepon dan speedy.

3. Aplikasi yang akan dibangun harus bisa mengolah data tunggakan, data

status pelanggan, dan data status tunda cabut secara otomatis.

a. Data tunggakan detail per periode atau bulan tagihan diolah

menjadi data tunggakan detail per CCA, sehingga akan tersedia

informasi jumlah dan total tunggakan, dan informasi tunggakan

pelanggan per periode tagihan dalam satu record CCA.

b. Data status pelanggan adalah status fastel apakah masih aktif

atau sudah cabut. Data ini diambil dari data pelanggan.

c. Data status tunda cabut adalah sebagai berikut :

−Potensi cabut (pelanggan aktif dan ada tunggakan tapi

(28)

−Pending atau tunda cabut (pelanggan aktif dan masih ada

tunggakan)

−Cabut (pelanggan yang sudah cabut dan masih ada

tunggakan)

−Lunas sebagian (sudah ada pembayaran tapi masih ada sisa

tunggakan)

−Lunas (pelanggan yang sudah tidak ada tunggakan)

−Lunas dan cabut (pelanggan yang sudah tidak ada

tunggakan tetapi status pelanggannya sudah cabut)

4. Setiap fastel yang sudah lunas, aplikasi akan mengambil data tanggal

pembayarannya. Tanggal ini dipakai sebagai data pelunasan retensi

tunda cabut untuk membayarkan bonus atau winback untuk pengelola data retensi tunda cabut. Data detail pelanggan (data winback) ini nantinya bisa diambil melalui aplikasi yang akan dibuat.

5. Aplikasi yang dibangun harus menggunakan bahasa pemrograman PHP4

karena disesuaikan dengan PHP yang digunakan pada server yang ada.

6. Database yang digunakan di server adalah Oracle 9i.

7. Data yang akan dimonitor harus bisa menampilkan view summary data

status rentensi tunda cabut per Produk (telepon dan speedy), per CCAT

(Customer Category), per CS Area, per Commerce Office, dan per STO. 8. Data usulan tagihan nol untuk data pelanggan retensi tunda cabut terbaru

harus bisa diupdate dan diambil (di-download) dari aplikasi pada akhir bulan. Data ini digunakan sebagai attachment usulan tagihan nol untuk proses billing. Data pelanggan yang termasuk dalam retensi tunda cabut,

(29)

9. Aplikasi ini tidak perlu menggunakan username dan password, karena

autentifikasi user sudah ditangani oleh Infranet Controller Telkom. Untuk bisa menggunakan jaringan internal telkom, user harus

memasukkan username (NIK Nomor Induk Karyawan) dan password ke

dalam Infranet Controller Telkom. Disamping itu aplikasi ini bersifat publik maka bisa dilihat oleh siapa saja yang bisa masuk ke jaringan

internal telkom.

3.1.3.2Data pelanggan

Data pelanggan Telkom dikelola di dalam suatu aplikasi yang disebut

aplikasi i-siska. Aplikasi ini digunakan untuk mengelola pelanggan mulai dari

proses pasang baru di plasa telkom, proses billing (proses penghitungan

tagihan pelanggan), proses mutasi pelanggan (ganti paket speedy, penambahan

fitur telepon, pemblokiran, dan sebagainya), dan update data-data pelanggan

(data alamat, data segmen pelanggan, data aktivasi dan data pencabutan

pelanggan, dan sebagainya).

Data pelanggan telkom dapat diambil dari database aplikasi atau dari

database mirror aplikasi. Untuk keperluan aplikasi ini, data pelanggan diambil

dari database mirror. Data pelanggan ini nanti akan diproses dan di-insert-kan ke tabel pelanggan di database aplikasi via procedure yang dijalankan di jobs oracle.

Untuk tahap awal, data yang dipakai adalah data pelanggan Telkom UCS

(30)

Istilah yang digunakan sebagai kode pelanggan adalah ncli (nomor

client). Satu pelanggan memiliki satu buah ncli dan satu pelanggan bisa memiliki lebih dari satu fastel atau produk telkom. Istilah yang digunakan

sebagai kode fastel yang dimiliki oleh pelanggan adalah CCA (Customer Contract Account).

3.1.3.3Data pembayaran dan tunggakan

Data pembayaran dan data tunggakan fastel pelanggan dikelola di dalam

aplikasi yang disebut TREMS (Telkom Revenue Management System) yang berbasis SAP. Untuk keperluan aplikasi monitoring data tunda cabut ini,

Telkom sudah menyediakan data pembayaran dan tunggakan di dalam sebuah

server datawarehouse. Update data pembayaran dilakukan setiap 15 menit dan

update data tunggakan dilakukan setiap tiga jam.

Data tunggakan ini nanti akan diproses dan di-insert-kan ke tabel tunggakan di database aplikasi via procedure yang dijalankan di jobs oracle. Data pembayaran tidak akan diambil karena jumlah record-nya besar sehingga membutuhkan tablespace yang besar.

3.1.3.4Data potensi dan retensi tunda cabut

Data potensi tunda cabut adalah data pelanggan yang berpotensi sebagai

data retensi tunda cabut. Data ini diambil setelah tanggal 20 setiap bulannya.

Data retensi tunda cabut adalah data telepon yang menunggak pada

periode N+3 (tunggakan tiga bulan tagihan) atau data speedy yang menunggak

pada periode N+2 (tunggakan dua bulan tagihan). Untuk data history retensi

tunda cabut yang lalu diambil dari data yang dikelola oleh Telkom UCS

(31)

Selama masa retensi pelanggan, tagihan pelanggan ini tidak diproses

sehingga tagihan pelanggan sebesar nol rupiah. Selama ada tunggakan,

pelanggan tidak akan bisa menggunakan telepon atau speedynya. Jika

pelanggan ingin menggunakan fastel lagi, pelanggan harus melunasi

(32)

3.2 Analisis dan Perancangan Sistem

3.2.1 Analisis Sistem

Analisis sistem merupakan sebuah tahapan untuk membangun ataupun

mengembangkan suatu sistem.

3.2.1.1 Analisis Masalah

Permasalahan yang muncul terkait dengan retensi tunda cabut ini adalah

bagaimana memberikan informasi yang lengkap mengenai retensi tunda cabut

tersebut. Karena masih dilakukan proses manual dalam pengolahan data retensi tunda

cabut ini, user atau pegawai telkom yang mengelola data ini menjadi kesulitan dalam

memproses dan menyajikan data ini.

Berdasarkan hasil analisa permasalahan tersebut, maka dapat diidentifikasikan

permasalahan sebagai berikut:

1. Pengolahan data masih dilakukan secara manual karena belum adanya

aplikasi.

2. Untuk mendapatkan data status pelanggan retensi memerlukan waktu yang

lama, karena harus membutuhkan data pelanggan dan data tunggakan yang

didownload dari aplikasi lain secara manual. Waktu yang dibutuhkan untuk

mendownload data tersebut relatif lama.

3. Kesulitan dalam menyajikan data detail pelanggan yang termasuk ke dalam

usulan tagihan nol (data pelanggan retensi tunda cabut yang terbaru). Karena

tidak ada update otomatis maka ada selisih data yang sudah melakukan

pembayaran tapi tetap masuk ke dalam usulan tagihan nol.

4. Kesulitan dalam mengambil data winback (data fastel yang lunas) karena user harus melakukan pengecekan secara manual.

(33)

Pengkodean untuk data dalam aplikasi ini mengikuti pengkodean yang sudah

dipakai di Telkom. Pengkodean untuk data fastel pelanggan menggunakan CCA

(Customer Contract Account). Setiap fastel pelanggan memiliki CCA yang unik. Misalkan jika pelanggan memiliki empat buah fastel maka pelanggan tersebut

memiliki empat buah CCA.

Format CCA adalah 999 99999999 9999 dengan 3 digit pertama adalah ID

mesin aplikasi (mesin aplikasi pengelola data pelanggan berbeda-beda di setiap

regional), 8 digit kedua adalah ID pelanggan atau biasa disebut NCLI (Nomor Client

atau ID pelanggan), dan 4 digit terakhr adalah nomor urutan fastel yang dimiliki satu

pelanggan.

Contoh CCA : 800000138660003, yang artinya ID mesin = 800, ncli = 13866,

dan urutan 3 yang artinya ini adalah fastel pertama yang dimiliki pelanggan.

3.2.1.3 Analisis User atau Pengguna

User atau pengguna sistem ini adalah pegawai yang bekerja di TELKOM. Di

dalam aplikasi ini tidak diperlukan autentifikasi user, karena semua pegawai di

lingkungan jaringan internal TELKOM bisa menggunakan aplikasi ini. Autentifikasi

user sudah ditangani oleh Infranet Controller Telkom pada saat user ingin menggunakan jaringan internal telkom.

3.2.1.4 Analisis Basis Data

Dari hasil analisis, didapat data-data yang akan dipakai dalam aplikasi ini.

Kemudian dari data yang telah diperoleh, dibangun sebuah desain basis data dan

(34)

Gambar 3.1 ERD aplikasi monitoring data retensi tunda cabut

(35)

Analisis kebutuhan fungsional merupakan tahap pendefinisian layanan atau

fungsi atau proses yang harus disediakan oleh sistem, bagaimana reaksi sistem

terhadap input dan apa yang harus dilakukan oleh sistem pada situasi tertentu.

Berdasarkan analisis terhadap permasalahan yang ada, maka

fungsional-fungsional yang terdapat pada sistem informasi ini adalah sebagai berikut :

1. Pengambilan data pelanggan

Proses ini melakukan pengambilan data pelanggan dari server data warehouse

telkom. Data pelanggan diupdate setiap hari dan ditransfer ke tabel pelanggan

di aplikasi ini via procedure yang dijalankan di jobs oracle. 2. Pengambilan data tunggakan

Proses ini melakukan pengambilan data tunggakan dari server data warehouse

telkom. Proses ini dijalankan 45 menit setelah update data pelanggan di server

data warehouse selesai dilakukan. Data tunggakan ini diupdate setiap 3 jam

dan ditransfer ke tabel tunggakan di aplikasi ini via procedure yang dijalankan di jobs oracle.

3. Pengambilan data potensi retensi tunda cabut

Proses ini melakukan pengambilan data fastel yang menunggak (speedy

tunggakan dua bulan dan telepon tunggakan tiga bulan) pada posisi tanggal 21

setiap bulannya. Jika pada tanggal 1 bulan depannya fastel tersebut masih

menunggak maka fastel tersebut diubah statusnya menjadi pelanggan retensi

tunda cabut.

(36)

Update status data ini dilakukan setiap ada update data pelanggan dan update

data tunggakan. Status data tersebut adalah potensi, pending, lunas sebagian,

lunas, cabut, lunas dan cabut.

5. Update data winback

Proses ini dilakukan untuk mengambil data tanggal pelunasan tagihan

pelanggan.

6. View data detail pelanggan usulan tagihan nol

Data ini adalah data fastel yang merupakan data retensi tunda cabut terbaru.

Data ini juga termasuk data fastel yang dulunya pernah tercatat dalam history

data retensi tunda cabut yang sudah lunas. Aplikasi akan menampilkan detail

fastel-fastel tersebut dan dapat didownload ke dalam file text.

7. View data detail pelanggan winback retensi

Data ini adalah data fastel retensi tunda cabut yang sudah melunasi

tunggakannya dan sudah ada tanggal pelunasannya. Aplikasi akan

menampilkan detail fastel-fastel tersebut dan dapat didownload ke dalam file

text.

Analisis kebutuhan fungsional dilakukan untuk memberikan gambaran aliran

data yang ada pada program aplikasi yang akan dibangun. Kebutuhan fungsional pada

aplikasi ini meliputi diagram konteks, data flow diagram, dan spesifikasi proses.

3.2.1.5.1 Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan suatu model yang menjelaskan secara global

bagaimana data digunakan dan ditransformasikan untuk proses atau dengan kata lain

merupakan gambaran umum mengenai sistem yang menggambarkan aliran data

kedalam dan keluar sistem. Adapun diagram konteks yang diusulkan adalah sebagai

(37)

Gambar 3.2 Diagram Konteks aplikasi monitoring data retensi tunda cabut

3.2.1.5.2 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) adalah representasi dari suatu sistem yang

menggambarkan bagian-bagian dari sistem tersebut berserta seluruh keterlibatan

diantara bagian yang ada. Arus data pada Flow Diagram (DFD) dapat berupa masukan

untuk sistem ataupun keluaran dari sistem, sehingga akan menghasilkan sebuah

(38)

1. DFD Level 0

Proses-proses yang ada di dalam DFD level 0 ini dapat dilihat pada

gambar di bawah ini :

Gambar 3.3 DFD level 0 aplikasi monitoring data retensi tunda cabut

(39)

Proses-proses yang ada di dalam DFD level 0 ini dapat dilihat pada

gambar di bawah ini :

Gambar 3.4 DFD level 1 untuk proses 1.4 (update status pending cabut)

(40)

Spesifikasi proses digunakan untuk menggambarkan semua proses model

aliran data yang disajikan pada diagram aliran data. Spesifikasi proses yang terdapat

pada Data Flow Diagram dapat dilihat pada tabel berikut ini:

No Proses Keterangan

1

No. Proses 1

Nama Proses Update data pelanggan

Deskripsi Proses pengambilan data pelanggan terbaru dari database lain ke tabel di database aplikasi ini

Source (Sumber) jobs oracle

Input Data pelanggan

Output Data pelanggan

Destination (Tujuan) jobs oracle

Logika Proses Begin

If exist(data pelanggan) then truncate data Load data pelanggan update

End

No Proses Keterangan

2

No. Proses 2

Nama Proses Update data tunggakan

Deskripsi Proses pengambilan data tunggakan terbaru dari database lain ke tabel di database aplikasi ini

Source (Sumber) jobs oracle

Input Data tunggakan

Output Data tunggakan

Destination (Tujuan) jobs oracle

Logika Proses Begin

If exist(data tunggakan) then truncate data Load data tunggakan update

End

No Proses Keterangan

3

No. Proses 3

Nama Proses Update status cabut

(41)

Source (Sumber) jobs oracle

Input Data fastel cabut

Output Data fastel cabut

Destination (Tujuan) jobs oracle

Logika Proses Begin

If exist(data fastel cabut) then Update status cabut

End

No Proses Keterangan

4

No. Proses 4.1

Nama Proses Update status fastel lunas

Deskripsi

Proses update status fastel yang sudah lunas (tidak ada tunggakan) ke table master data tunda cabut

Source (Sumber) jobs oracle

Input Data fastel lunas

Output Data fastel lunas

Destination (Tujuan) jobs oracle

Logika Proses Begin

If exist(data fastel lunas) then Update status lunas

End

No Proses Keterangan

5

No. Proses 4.2

Nama Proses Update status fastel lunas sebagian

Deskripsi

Proses update status fastel yang sudah lunas sebagian (masih ada sisa tunggakan) ke table master data tunda cabut

Source (Sumber) jobs oracle

Input Data fastel lunas sebagian

Output Data fastel lunas sebagian

Destination (Tujuan) jobs oracle

Logika Proses Begin

If exist(data fastel lunas sebagian) then Update status lunas sebagian

End

No Proses Keterangan

6

No. Proses 4.3

Nama Proses Update status fastel cabut

Deskripsi Proses update status fastel yang sudah cabut ke table master data tunda cabut

Source (Sumber) jobs oracle

(42)

Output Data fastel cabut

Destination (Tujuan) jobs oracle

Logika Proses Begin

If exist(data fastel cabut) then Update status cabut

End

No Proses Keterangan

7

No. Proses 5

Nama Proses Create view summary data tunda cabut

Deskripsi Proses menampilkan view data summary pelanggan retensi tunda cabut ke dalam aplikasi

Source (Sumber) pengguna

Input Data parameter report

Output Report summary data

Destination (Tujuan) pengguna

Logika Proses Begin

If (data parameter report) then

View data summary pelanggan tunda cabut End

No Proses Keterangan

8

No. Proses 6

Nama Proses Create view detail data tunda cabut

Deskripsi Proses menampilkan view data detail pelanggan retensi tunda cabut ke dalam aplikasi

Source (Sumber) pengguna

Input Data parameter report

Output Report detail data

Destination (Tujuan) pengguna

Logika Proses Begin

If (data parameter) then

View data detail pelanggan tunda cabut End

3.2.1.6 Analisis Kebutuhan Non Fungsional

Analisis non fungsional dalam pembangunan aplikasi perangkat lunak sistem

informasi Dana Sumbangan Pendidikan dilakukan untuk menghasilkan spesifikasi

kebutuhan non fungsional. Spesifikasi kebutuhan non fungsional adalah spesifikasi

(43)

3.2.1.6.1 Analisis perangkat keras

Perangkat keras adalah seluruh komponen atau unsur peralatan yang

digunakan untuk menunjang pembangunan sistem informasi. Adapun perangkat keras

yang saat ini disediakan Telkom untuk server aplikasi ini yaitu:

a. Processor DualCore Intel Xeon 5130, 2000 MHz (6 x 333)

b. Memory berkapasitas 5120 MB

c. VGA Matrox Graphics G200e

d. Harddisk berkapasitas 360 GB

e. CD-Rom berkecepatan 52x

f. LAN card onboard

g. Monitor SVGA ukuran 15 inci dengan resolusi maksimal 1024 x 768

h. Keyboard dan Mouse

Perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi ini minimal

memenuhi spesifikasi komputer berikut ini :

a. Processor dengan kecepatan 1,8 GHz atau lebih

b. Hard Disk 20 GB.

c. RAM 128 MB atau 256 MB.

d. Perangkat masukan standar seperti keyboard dan mouse.

e. Perangkat keluaran standar seperti monitor dengan resolusi minimal 1024

x 768 dan printer. f. LAN cardonboard.

g. Hub atau switch untuk menghubungkan komputer-komputer. h. Kabel UTP dan RG45.

(44)

3.2.1.6.2 Analisis perangkat lunak

Perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah data retensi tunda cabut ini

masih menggunakan perangkat lunak yang umum seperti Microsoft Access dan

Microsoft Excel. Dengan penggunaan perangkat lunak tersebut pihak telkom di unit

operasional masih dihadapkan dengan permasalahan dalam proses dan waktu

pengolahan data.

Sedangkan spesifikasi perangkat lunak yang digunakan dalam membangun

aplikasi monitoring data retensi tunda cabut ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk pembangunan aplikasi menggunakan bahasa pemrograman PHP

2. Untuk pengolahan dan penyimpanan data menggunakan database Oracle 9i

3. Untuk pemodelan DFD dan ERD menggunakan software Sybase

PowerDesigner versi 15.3.0.3248

3.2.2 Perancangan Sistem

Pada perancangan sistem dilakukan beberapa macam perancangan, yaitu

perancangan basis data, perancangan antar muka dan perancangan prosedural.

3.2.2.1 Perancangan Basis Data

Pada perancangan basis data ini dilakukan perancangan skema relasi dan

perancangan struktur tabel.

(45)

Skema relasi pada aplikasi monitoring data retensi tunda cabut ini di-generate

dari aplikasi TOAD for Oracle versi 9. Skema relasi yang dimaksud dapat dilihat pada

gambar berikut ini :

Gambar 3.5 Skema Relasi Aplikasi monitoring data retensi tunda cabut

3.2.2.1.2 Struktur Tabel

Tabel-tabel yang terdapat dalam basis data yang digunakan dalam sistem yang

akan dibangun adalah sebagai berikut:

1. Tabel PENDING_MASTER

Digunakan untuk menyimpan data master pelanggan tunda cabut, data unik per

fastel atau CCA.

Table 3.1 Struktur tabel PENDING_MASTER

Column Name ID Pk Null? Data Type Keterangan CCA 1 1 N VARCHAR2 (15 Byte) primary key

(46)

CPROD 3 N VARCHAR2 (2 Byte) kode produk

NAMA 4 N VARCHAR2 (100 Byte)

PERIODE 5 N VARCHAR2 (6 Byte) bulan terbaru mulai retensi tunda cabut

2. Tabel PENDING_HIST

Digunakan untuk menyimpan data history pelanggan yang pernah mengalami

tunda cabut, data unik per CCA dan PERIODE.

Table 3.2 Struktur tabel PENDING_HIST

Column Name ID Pk Null? Data Type Keterangan

Digunakan untuk menyimpan master data fastel pelanggan data unik per CCA.

Table 3.3 Struktur tabel PELANGGAN

(47)

ALAMAT 13 Y VARCHAR2 (500 Byte)

CSUSP 14 Y VARCHAR2 (1 Byte) kode pengisoliran RESTRICTION 15 Y VARCHAR2 (1 Byte) kode pemblokiran ND_REFERENCE 16 Y VARCHAR2 (15 Byte) no telepon speedy

4. Tabel P_ALASAN_CABUT

Digunakan untuk menyimpan data parameter alasan cabut.

Table 3.4 Struktur tabel P_ALASAN_CABUT

Column Name ID Pk Null? Data Type Keterangan

ALASAN_CABUT_ID 1 1 N NUMBER primary key

(48)

5. Tabel P_CCAT

Digunakan untuk menyimpan data parameter kategori pelanggan.

Table 3.5 Struktur tabel P_CCAT

Column Name ID Pk Null? Data Type Keterangan

CCAT 1 1 N VARCHAR2 (3 Byte) primary key LCAT 2 N VARCHAR2 (30 Byte) kategori pelanggan

6. Tabel P_RESTRICTION

Digunakan untuk menyimpan data parameter status pemblokiran fastel.

Table 3.6 Struktur tabel P_RESTRICTION

Column Name ID Pk Null? Data Type Keterangan

RESTRICTION 1 1 N VARCHAR2 (1 Byte) primary key RESTRICTION_DESC 2 N VARCHAR2 (50 Byte)

7. Tabel P_SUSP

Digunakan untuk menyimpan data parameter status pengisoliran fastel.

Table 3.7 Struktur tabel P_SUSP

Column Name ID Pk Null? Data Type Keterangan

CSUSP 1 1 N VARCHAR2 (1 Byte) primary key SUSP_DESC 2 N VARCHAR2 (50 Byte)

8. Tabel P_KELOMPOK

Digunakan untuk menyimpan data parameter kelompok pelanggan (termasuk data

potensi cabut atau termasuk data tunda cabut).

Table 3.8 Struktur tabel P_KELOMPOK

Column Name ID Pk Null? Data Type Keterangan

KELOMPOK 1 1 N NUMBER primary key

KETERANGAN_KELOMPOK 2 N VARCHAR2 (50 Byte)

(49)

Digunakan untuk menyimpan data parameter status pending atau tunda cabut.

Table 3.9 Struktur tabel P_STATUS_PENDING

Column Name ID Pk Null? Data Type Keterangan STATUS_PENDING 1 1 N INTEGER primary key

KETERANGAN 2 N VARCHAR2 (50 Byte)

GRUP 3 Y NUMBER

10.Tabel P_GRUP

Digunakan untuk menyimpan data parameter grup pengelompokan status pending

cabut yang sudah closed (selesai) atau yang belum closed (belum selesai).

Table 3.10 Struktur tabel P_GRUP

Column Name ID Pk Null? Data Type Keterangan

GRUP 1 1 N NUMBER primary key

GRUP_DESC 2 N VARCHAR2 (50 Byte)

11.Tabel P_STO

Digunakan untuk menyimpan data parameter STO atau sentral di telkom.

Table 3.11 Struktur tabel P_STO

Column Name ID Pk Null? Data Type Keterangan

STO_ID 1 1 N NUMBER primary key

STO_SNAME 2 Y VARCHAR2 (10 Byte) STO_LNAME 3 N VARCHAR2 (30 Byte)

(50)

12.Tabel P_COMMERCE

Digunakan untuk menyimpan data parameter Commerce Office Telkom.

Table 3.12 Struktur tabel P_COMMERCE

Column Name ID Pk Null? Data Type Keterangan

COMMERCE_ID 1 1 N NUMBER primary key

COMMERCE_OFFICE 2 N VARCHAR2 (30 Byte) CS_AREA_ID 3 N VARCHAR2 (2 Byte)

ASCOM_NIK 4 Y VARCHAR2 (6 Byte) NIK asman commerce

ASCOM_NAMA 5 Y VARCHAR2 (100 Byte) nama asman commerce

13.Tabel P_CS_AREA

Digunakan untuk menyimpan data parameter CS (Consumer Services) Area di telkom.

Table 3.13 Struktur tabel P_CS_AREA

Column Name ID Pk Null? Data Type Keterangan CS_AREA_ID 1 1 N VARCHAR2 (2 Byte) primary key CS_AREA 2 N VARCHAR2 (50 Byte)

14.Tabel P_PRODUK

Digunakan untuk menyimpan data parameter kode produk fastel telkom.

Table 3.14 Struktur tabel P_PRODUK

(51)

15.Tabel TUNGGAKAN

Digunakan untuk menyimpan data tunggakan fastel pelanggan.

Table 3.15 Struktur tabel TUNGGAKAN

Column Name ID Pk Null? Data Type Keterangan

CCA 1 1 N VARCHAR2 (15 Byte) primary key

JUMTGK 2 N NUMBER jumlah bulan tunggakan RPHTGK 3 N NUMBER jumlah total rupiah tunggakan MIN_PERTAG 4 N VARCHAR2 (6 Byte) bulan tagihan tertua

MAX_PERTAG 5 N VARCHAR2 (6 Byte) bulan tagihan termuda

TAG_0 6 Y NUMBER tagihan bulan ke N

TAG_1 7 Y NUMBER tagihan bulan ke N-1 TAG_2 8 Y NUMBER tagihan bulan ke N-2

TAG_3 9 Y NUMBER tagihan bulan ke N-3 TAG_4 10 Y NUMBER tagihan bulan ke N-4 TAG_5 11 Y NUMBER tagihan bulan ke N-5 TAG_6 12 Y NUMBER tagihan bulan ke N-6

TAG_7 13 Y NUMBER tagihan bulan ke N-7 TAG_8 14 Y NUMBER tagihan bulan ke N-8 TAG_9 15 Y NUMBER tagihan bulan ke N-9 TAG_10 16 Y NUMBER tagihan bulan ke N-10

(52)

3.2.2.2 Perancangan Struktur Menu

Perancangan struktur menu berisikan menu dan submenu yang berfungsi

memudahkan user didalam menggunakan sistem. Berikut ini adalah gambaran

mengenai struktur menu pada aplikasi monitoring data retensi tunda cabut ini.

Gambar 3.6 Struktur Menu Aplikasi monitoring data retensi tunda cabut

Menu Report Data Potensi Cabut (PC) berisi data fastel pelanggan yang merupakan data yang berpotensi menjadi cabutan fastel pelanggan. Submenu PC detail current month hanya berisi data detail fastel pelanggan yang statusnya masih menunggak dan berpotensi menjadi cabutan fastel pelanggan. Submenu PC summary monthly report berisi laporan data rekap jumlah fastel pelanggan yang pernah menjadi data potensi cabut dari bulan ke bulan. Menu Report Data Pending Cabut (pending) berisi data fastel pelanggan yang sudah masuk ke dalam masa retensi tunda cabut.

(53)

Perancangan antar muka bertujuan untuk memberikan gambaran khususnya

tentang tampilan aplikasi yang akan dibangun. Sehingga akan mempermudah dalam

mengimplementasikan aplikasi. Dan juga akan memudahkan pembuatan aplikasi yang

user friendly.

1. Tampilan Web Template

Tampilan web yang akan dibuat menggunakan satu halaman template dengan

menggunakan satu frame yang isi atau kontennya tergantung pada menu yang dipilih oleh pengguna aplikasi. Tampilan web yang akan dibuat dapat dilihat

You are here :: Home > Report Data Potensi Cabut .

Report data potensi cabut | Report data pending cabut | Portal telkom | Faabula

Gambar 3.7 Tampilan web template

2. Tampilan Konten/Isi Report Data Detail Fastel

Tampilan konten atau isi report data detail memiliki template halaman yang

(54)

yang dipilih oleh pengguna. Secara umum pengguna akan melihat preview

data (hanya beberapa baris data sebagai sampling data) beserta informasi

jumlah baris data dan link untuk mendownload data detail. Halaman ini akan

tampil pada frame pada halaman utama. Tampilan halaman yang akan dibuat

dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 3.8 Tampilan halaman report detail fastel

3. Tampilan Konten/Isi Report Data Summary

Tampilan konten atau isi report data summary memiliki template halaman

yang sama. Yang membedakan adalah isi halamannya yang tergantung pada

menu yang dipilih oleh pengguna. Secara umum pengguna akan memilih

(55)

yang akan ditampilkan. Lalu pengguna akan melihat data report summary

berdasarkan konfigurasi parameter yang dipilih setelah menekan tombol show data.

Halaman ini akan tampil pada frame pada halaman utama. Tampilan halaman

yang akan dibuat dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Judul Report Data Detail

Kolom 1 Kolom 2 Kolom 3 Kolom 4 Kolom 5 Kolom 6

Show/Hide filter data

CS Area

Commerce

STO

Produk

CCAT

Periode ::Show Data::

List

Sublist

(56)

3.3 Implementasi

Dalam tahap implementasi akan dideskripsikan penggunaan bahasa pemrograman.

Sistem informasi ini berbasis web dan dibangun dengan bahasa pemrograman PHP dengan

menggunakan database Oracle.

3.3.1 Implementasi Program

Berikut ini adalah deskripsi dari file-file hasil pengkodean dengan menggunakan

bahasa pemrograman PHP :

Tabel 3.16 Daftar file hasil pengkodean

No Nama File Deskripsi

1 Index.php File halaman utama yang pertama diakses, merupakan

template dari halaman, menggunakan frame yang isinya

adalah report sesuai dengan menu yang dipilih oleh user

2 conn.php File untuk koneksi ke database aplikasi ini

3 select.php Script untuk melakukan select data dari sql query ke

database

4 forms.php Berisi fungsi dan prosedur yang berhubungan dengan

tampilan form pada aplikasi

5 getdata.php Berisi fungsi dan prosedur yang berfungsi untuk

mengambil data-data parameter aplikasi ini

6 menu.php Menampilkan daftar menu dan submenu pada kotak menu

sebelah kiri frame isi atau konten report

7 File-file php dalam

folder pages

File-file ini digunakan untuk menampilkan report-report

(57)

3.3.2 Implementasi Data

Database yang dipakai dalam aplikasi ini adalah database Oracle 9i. Tabel-tabel yang

digunakan untuk menyimpan data dibuat dengan menggunakan SQL yang disebut DDL

(Data Definition Language). Beberapa procedure dibuat untuk melakukan update data status fastel pelanggan retensi tunda cabut dan untuk melakukan update data pelanggan dan data

tunggakan. Procedure tersebut dijalankan melalui jobs oracle dalam frekuensi tertentu. Adapun deskripsi table yang dibuat dan query yang dijalankan adalah sebagai berikut:

CREATE TABLE P_GRUP

(58)

CREATE TABLE P_CS_AREA

CONSTRAINT P_COMMERCE_CON FOREIGN KEY (CS_AREA_ID)

REFERENCES P_CS_AREA (CS_AREA_ID)

CONSTRAINT P_STO_CON FOREIGN KEY (COMMERCE_ID)

REFERENCES P_COMMERCE (COMMERCE_ID) )

(59)

CREATE TABLE P_KELOMPOK (

KELOMPOK NUMBER,

KETERANGAN_KELOMPOK VARCHAR2(50 BYTE) NOT NULL, CONSTRAINT P_KELOMPOK_PK

PRIMARY KEY (KELOMPOK) )

/

CREATE TABLE P_STATUS_PENDING (

STATUS_PENDING INTEGER NOT NULL, KETERANGAN VARCHAR2(50 BYTE) NOT NULL, GRUP NUMBER,

CONSTRAINT P_STATUS_NAPR_PK PRIMARY KEY

(STATUS_PENDING),

CONSTRAINT P_STATUS_PENDING_FK FOREIGN KEY (GRUP)

REFERENCES P_GRUP (GRUP) )

(60)
(61)

CREATE TABLE P_SUSP (

CSUSP VARCHAR2(1 BYTE),

SUSP_DESC VARCHAR2(50 BYTE) NOT NULL, CONSTRAINT P_SUSP_PK

PRIMARY KEY (CSUSP) )

/

CREATE TABLE P_RESTRICTION (

RESTRICTION VARCHAR2(1 BYTE),

RESTRICTION_DESC VARCHAR2(50 BYTE) NOT NULL, CONSTRAINT P_RESTRICTION_PK

PRIMARY KEY (RESTRICTION) )

(62)

CREATE TABLE PELANGGAN

ALASAN_CABUT_ID NUMBER,

STO_ID NUMBER NOT NULL,

FOREIGN KEY (ALASAN_CABUT_ID)

REFERENCES P_ALASAN_CABUT (ALASAN_CABUT_ID), FOREIGN KEY (CSUSP)

REFERENCES P_SUSP (CSUSP) ON DELETE SET NULL, FOREIGN KEY (RESTRICTION)

REFERENCES P_RESTRICTION (RESTRICTION) ON DELETE SET NULL

(63)

Adapun salah satu procedure yang dibuat di dalam database adalah sebagai berikut: TGL_CLOSE_LUNAS DATE,

STATUS_CABUT INTEGER NOT NULL,

FOREIGN KEY (STATUS_PENDING)

REFERENCES P_STATUS_PENDING (STATUS_PENDING) ON DELETE SET NULL

(64)

CREATE OR REPLACE PROCEDURE cc.update_status_cabut

SELECT TO_CHAR (SYSDATE, 'dd/mm/yyyy hh24:mi:ss') INTO ayeuna

SELECT TO_CHAR (SYSDATE, 'dd/mm/yyyy hh24:mi:ss') INTO ayeuna

FROM DUAL;

DBMS_OUTPUT.put_line ('selesai jam : ' || ayeuna); END update_status_cabut;

(65)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Dari pelaksanaan Kerja Praktek, analisis, perancangan dan implementasi aplikasi

monitoring data retensi tunda cabut ini, dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu :

1. Aplikasi ini dapat memberikan informasi yang lengkap mengenai data pelanggan retensi

tunda cabut baik yang statusnya sudah closed (lunas atau cabut) dan belum closed (masih

aktif dan masih ada tunggakan).

2. Aplikasi ini dapat membantu pengguna dalam menyiapkan data detail pelanggan retensi

data tunda cabut yang update.

4.2 Saran

Saran untuk pengembangan selanjutnya, sebaiknya aplikasi ini dapat diintegrasikan

dengan sistem data mining. Sehingga aplikasi dapat memberikan informasi dan prediksi tentang

pelanggan-pelanggan yang nantinya berpotensi untuk menunggak dan masuk ke dalam retensi

(66)
(67)

Jl. Cikajang Raya no 37 Antapani Bandung Flexi: 022-70835566, GSM: 082128583366

Data Pribadi

Tanggal Lahir: 02-Juli-1985 Tempat Lahir: Jepara

Jenis kelamin: Laki-laki Umur: 25

Status: Belum menikah Email: helga.himura@gmail.com

Basic: Database dan Web Programming

Hobi: Sepakbola, Futsal, Browsing, Jalan-jalan, Nonton, Games dan Musik

Pendidikan Diploma

Universitas: Sekolah Tinggi Teknologi Telkom (STT Telkom)

Jurusan: Teknik Informatika

IPK: 2.99

Mulai: Agustus 2002 Sampai: September 2007

Pendidikan Sarjana

Universitas: UNIKOM (Universitas Komputer Indonesia)

Jurusan: Teknik Informatika

IPK: 3.xx

Mulai: Agustus 2008 Sampai: -

Pengalaman Kerja (Part Time)

Pekerjaan Tempat Tanggal

Karyawan Kopma STT Telkom STT Telkom Bandung Tahun 2003

Freelance programmer - Tahun 2003-2010

Geladi PT. Telkom Kandatel Sukabumi Juli-Agustus 2004

IT Support PT. Telkom Divre III Jabar & Banten Oktober-Desember 2004

Pengalaman Kerja (Full Time)

Perusahaan: PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk

Posisi: IT Support dan DBA (Database Administrator)

Unit Billing & Collection (UBC) Area III PT Telkom

Mulai: December 2004 Sampai: sekarang

Detail pekerjaan:

• mengelola data Pelanggan, Billing, Collection, dan Tunggakan di server UBC (10.64.28.28)

• menyediakan table yang berisi data di atas, untuk kebutuhan laporan harian dan bulanan UBC

• mengelola data tunggakan dan data hasil reminding call di aplikasi

• membuat dan mengelola aplikasi untuk men-support pekerjaan di UBC maupun untuk kebutuhan unit lainnya

• anggota tim develop dan mengelola aplikasi faabula.telkom.co.id (aplikasi reporting UBC nasional)

A

(68)

1

• reformat file teks data Tel75 dari siska dan SBF20 ke format file microsoft access dan excel

• form input nominal CN harian dari CA (Collecting Agent) dan Bank Host to Host

• reporting dan monitoring laporan collection

• Teknologi : Borland Delphi dan database microsoft access

2

Aplikasi Dashboard Performance Management : tahun 2004

• reporting data billing, pelanggan, collection dan tunggakan

• Teknologi : Macromedia Coldfusion dan database Microsoft SQL Server

3

Aplikasi RATOES versi 1 : tahun 2006

• untuk kebutuhan Reminding Call via telepon

• menampilkan data order call tunggakan, data hasil call operator, data report collection dari hasil call

• Teknologi : Macromedia Coldfusion dan database Microsoft SQL Server

4

Aplikasi RATOES versi 2 : tahun 2007

• untuk kebutuhan Reminding Call via telepon

• menampilkan data order call tunggakan, data hasil call operator, data report collection dari hasil call

• Teknologi : PHP dan database Oracle

5

Aplikasi IBCMS (Integration Billing and Collection Management System) : tahun 2007

• aplikasi reporting, pengembangan dari aplikasi DashboardPM

• modul billing : reporting data hotbilling dan pascabilling, data usage telepon dan speedy, dsb

• modul collection : reporting data collection harian dan bulanan

• modul churn management : reporting data tunggakan, data retensi tunda cabut, dan data cabutan

• Teknologi : PHP dan database Oracle

6

Aplikasi Interactive SMS for Enhancement Collection : tahun 2007

• aplikasi SMS gateway

• info tagihan (telepon, speedy dan flexi Classy) via SMS ke 7003

• broadcast sms info tagihan dan data tunggakan Flexi Classy bulanan

• Teknologi : PHP dan database Oracle

7

Aplikasi Caring : tahun 2008

• aplikasi untuk mensupport program Caring (1-25) dari Unit Customer Care Divre III

• menampilkan data order call untuk operator caring, menampilkan data report hasil caring

• Teknologi : PHP dan database Oracle

8

Aplikasi PONDS (Powerful Outbond call and No more Debt customerS) : tahun 2008

• pengembangan dari aplikasi RATOES versi 2

• integrasi dengan aplikasi caring

• untuk kebutuhan Reminding Call via telepon

• menampilkan data order call tunggakan, data hasil call operator, data report collection dari hasil call

• Teknologi : PHP dan database Oracle

9

Aplikasi TMS (Threshold Management System) : tahun 2008

• aplikasi untuk mensupport program “Classy berasa Trendy” UBC Divre III

• menampilkan data pemakaian classy bulan berjalan agar tidak melebihi quota yang diinginkan pelanggan

• member : pelanggan flexi classy (karyawan Telkom)

• Teknologi : PHP dan database Oracle

10

Aplikasi SINCAN (SistemMonitoring Collecting Agent) : tahun 2009

• untuk kebutuhan monitoring CA (Collecting Agent)

• menampilkan data CA yang aktif dan tidak aktif, menampilkan data collection per CA

• Teknologi : PHP, Ajax dan database (mySQL dan Oracle)

11

Aplikasi SMS Reminder tagihan Speedy : tahun 2009

• aplikasi SMS gateway

• broadcast sms info tagihan dan data tunggakan Speedy ke nomor Flexi Classy pelanggan

Gambar

Gambar 2.2 Struktur Organisasi FBCC
Gambar 2.3 Aturan Denda, Isolir dan Cabut produk Telepon
Gambar 2.4 Aturan Denda, Isolir dan Cabut produk Speedy
Tabel 2.1 Simbol DAD (Diagram Aliran Data)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 46/PUU-VIII/2010 dapat diimplementasikan di wilayah hukum Pengadilan Agama Semarang apabila pernikahannya sudah dilakukan menurut hukum

Dimana dari unsur tersebut semuanya harus dimiliki pada setiap anak yang ingin berjalan dan berlari diatas egrang (Safari, 2015). Selain memiliki unsur fisik permainan

Pengukuran yang dilakukan adalah radiasi matahari, temperatur etilen glikol masuk dan keluar kolektor surya, kadar alkohol dan kapasitas etanol yang dihasilkan.

Pembuatan Poster tersebut dibuat dalam bentuk Kalender Kadarkum tahun 2006 yang diprogramkan sebanyak 17.500 eksemplar. Dalam tahun 2005 ini kalender Kadarkum

Pelatihan pengelolaan dan maintenance ini setelah melihat langsung benar-benar dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang di sampaikan, tetapi tetap saja

Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Widyaningrum (2013) yang berjudul pengaruh Ekuitas Merek terhadap Minat Pembelian serta Dampaknya pada

Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (Quasi Experiment) yang bertujuan untuk mengetahui (1) kemampuan awal siswa yang diajar dengan menggunakan

Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya dalam bagian pendahuluan bahwa dampak dari perkembangan teknologi, komunikasi dan informasi melalui penggunaan jejaring sosial