UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III
PERENCANAAN BISNIS DYSCHA LAUNDRY
TUGAS AKHIR
Diajukan OlehDWISCHA FEBRINA
082101014
KEUANGAN
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk menyelesaikan
Pendidikan Pada Program Studi Diploma III
Fakultas Ekonomi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
NAMA : DWISCHA FEBRINA
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR
NIM : 082101014
JURUSAN : DIPLOMA III KEUANGAN
JUDUL : PERENCANAAN BISNIS DYSCHA LAUNDRY
Tanggal : ………2011 Dosen Pembimbing
(Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si)
NIP . 19600302 198601 1 002
Tanggal : ...2011 Ketua Program Studi D III Keuangan
(Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si)
NIP. 19600302 198601 1 002
Tanggal :...2011 DEKAN,
(Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang
senantiasa memberikan rahmat dan karunia pada penulis untuk dapat
menyelesaikan tugas akhir ini. Kemudian, penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada kedua orang tua penulis yaitu Ayahanda Rusmianto dan Ibunda
Erlina, terima kasih yang tak terhingga atas seluruh limpahan kasih sayang, doa,
dorongan semangat, dan dukungan baik secara moril maupun materil sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Juga teristimewa kepada Abang
Penulis tersayang Windhy Marlianto dan Adik tersayang Sendhy Ariandra dan
Zelicha Aprissa atas segala dukungan, semangat dan doanya. Penulisan tugas
akhir ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat yang telah ditetapkan dalam
rangka menyelesaikan Program Studi Diploma-III Jurusan Keuangan pada
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Adapun judul tugas akhir yang
dipilih adalah ”Perencanaan Bisnis Dyscha Laundry”.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini memiliki banyak kekurangan
baik dari segi susunan maupun tata bahasa karena masih terbatasnya ilmu
pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki. Selama proses penyelesaian
Untuk itu pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati serta rasa
hormat perkenanlah penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M. Si selaku Ketua Program
Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara sekaligus selaku Dosen Pembimbing dalam menyelesaikan
Tugas Akhir ini.
3. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si selaku Sekretaris
Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara.
4. Kepada teman spesial penulis Edhy Ivanna Pohan terima kasih atas
perhatian, bantuan serta dukungan moril yang telah memotivasi
penulis dalam menyelesaikan tugas akhir.
5. Sahabat-sahabat terbaik penulis yaitu Dini, Rosnaini, Nuro, Ayu,
Citra, Fika, Gita, Rany dan sahabat-sahabat lainnya yang namanya
tidak dapat di sebutkan satu per satu yang telah memberikan
persahabatan yang indah kepada penulis, serta teman kelompok
magang Shinta, Fina, Indah, Grace N Gultom, Riski dan Baim
Penulis mengucapkan terima kasih dan hanya bisa berdoa semoga kiranya
bantuan, semangat dan kebahagiaan yang telah diberikan kepada penulis agar
dapat dibalas oleh Allah SWT. Penulis berharap agar tugas akhir ini memberikan
manfaat bagi semua pihak.
Medan, Maret 2011
Penulis
DAFTAR ISI
BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Data Perusahaan... 11
2.4.5 Trend Perkembangan Pasar ... 21
2.11 Pemanfaatan IT ... 32
2.12 Analisis Keuangan ... 33
2.13 Analisis Resiko ... 39
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ... 42
3.2 Saran ... 42
Daftar Tabel
2.1 Tabel Analisis Pesaing ... 25
2.2 Tabel Bahan Baku ... 26
2.3 Tabel Peralatan ... 26
2.4 Tabel Perlengkapan ... 27
Daftar Gambar
2.1 Struktur Organisasi ...7
2.2 Jasa Laundry ...8
2.3 Jasa Setrika...9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Sadono sukirno (2006), menurutnya manajemen adalah suatu proses yang
meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan yang
dilakukan para manajer dalam sebuah organisasi, agar tujuan yang telah
ditentukan dapat diwujudkan. konsep yang mengandung pengertian yang lebih
kompleks. Pada dasarnya konsep itu melindungi dua pengertiaan. Yang pertama,
manajemen kerap kali diartikan sebagai kumpulan manajer – manajer atau
pimpinan perusahaan dalam suatu organisasi perusahaan. Dalam konteks ini
diperhatikan pernyataan berikut : Manajemen menginginkan agar para pegawai
datang ke kantor pada hari minggu untuk berolah raga. Maksud pernyataan ini
adalah : pimpinan perusahaan menginginkan agar para pegawai datang pada hari
yang di tentukan tersebut untuk berolah raga. Di samping pengertian yang umum
ini, istilah manajemen mempunyai arti yang lebih khusus yang menggambarkan
tugas dan tanggung jawab para manajer dalam organisasi. Manajemen merupakan
kegiatan pimpinan perusahaan bersama manjer yang lain untuk (1) melakukan
perencanaan terhadap tindakan-tindakan yang akan dilakukan, (2) mengorganisasi
sumber daya manusia untuk melakukan tindakan-tindakan yang direncanakan, (3)
mengarahkan dan, (5) mengawasi pelaksanaannya. Kegiatan ini adalah hal-hal
pokok yang perlu dilakukan dalam mengelola suatu oerganisasi dan perusahaan.
manajemen selalu diartikan sebagai : The art of getting things done through
people-Keterampilan (seni) dalam menyelesaikan kerja melalui orang lain.
Fungsi manajemen dapat dibedakan kepada 4 jenis kegiatan : Perencanaan
atau Planning, pengorganisasian atau organizing, pengarahan atau directing , dan
pengawasan atau controlling.
1. Perencanaan
Mas’ud (2005 : 19) mengatakan bahwa, perencanaan ialah tugas manajer
yang dimulai dengan menetapkan tujuan dan kemudian mengatur strategi,
kebijakan, dan metode untuk mencapainya. Dengan perencanaan manajer
menetapkan tindakan, cara, waktu, dan pelaksanaan. Perencanaan
membantu perusahaan untuk meningkatkan posisi kompetitif perusahaan.
2. Pengorganisasian
Pengorganisasian ialah fungsi manajer untuk menyusun sumber daya
manusia dan sumber daya materi untuk melaksanakan perencanaan yang
dibuatnya. Tujuan pengorganisasian adalah untuk mengkoordinir upaya
semua bagian perusahaan. pengorganisasian menyusun struktur orang
yang terlibat dalam perusahaan, jabatan, bagian, dan aktivitas.
3. Pengarahan
Pengarahan merupakan langkah-langkah yang menentukan dan
mengarahkan tugas-tugas yang perlu dilaksanakan semua pegawai.
Dengan demikian pengarahan dapat didefenisikan sebagai usaha usaha
perusahaan, untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang akan
merealisasikan tujuan-tujuan yang ingin dicapai
4. Pengawasan
Sukirno (2004 : 99) mengatakan bahwa, pengawasan merupakan sebuah
proses mengevaluasi prestasi organisasi dan mengambil tindakan-tindakan
koreksi jika perlu, dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Pengawasan
berarti mengevaluasi sesuatu kegiatan bisnis yang telah berjalan
dibandingkan dengan rencana kegiatan bisnis tersebut.
Perencanaan merupakan fungsi manajemen yang utama, dimana seluruh
fungsi lainnya sangat bergantung pada perencanaan ini. Manajer yang membuat
perencanaan bisnis dengan baik merupakan sebuah strategi menuju sukses.
Longenecker (2001:152) mengatakan bahwa, perencanaan bisnis adalah dokumen
tertulis yang menguraikan ide dasar yang mendasari pertimbangan pendirian
bisnis dan hal yang berkaitan dengan pendirian tersebut. Perencanaan bisnis
bertujuan untuk:
1. Mengidentifikasi lingkup dan konteks kesempatan bisnis.
2. Menyajikan pendekatan yang digunakan oleh para wirausaha di dalam
mengeksploitasi kesempatan tersebut.
3. Mengidentfikasi faktor-faktor yang menentukan jika usaha tersebut
berhasil.
Bisnis adalah usaha perdagangan yang dilakukan oleh sekelompok orang
yang terorganisasi untuk mendapatkan laba dengan memproduksi dan menjual
barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Setiap bisnis atau
perusahaan berusaha mengelola bahan baku untuk dijadikan produk yang
diperlukan oleh konsumen. Produk dapat berupa barang atau jasa. Tujuan
perusahaan membuat produk adalah untuk mendapatkan laba, yakni imbalan yang
diperoleh perusahaan dari penyediaan suatu produk bagi konsumen.
wirausahawan harus mampu menciptakan peluangnya sendiri demi
terciptanya suatu hal yang berharga dan dapat dipakai untuk bertahan hidup.
Zimmer (2002 : 4-6) mengatakan bahwa, seorang entrepreneur adalah seseorang
yang menciptakan bisnis baru, dengan menghadapi risiko dan ketidak pastian, dan
yang bertujuan untuk mencapai laba serta pertumbuhan melalui pengidentifikasian
peluang-peluang melalui kombinasi sumber-sumber daya yang diperlukan untuk
mendapatkan manfaatya.
Rencana usaha merupakan catatan ringkas yang di buat oleh wirausaha
untuk menggambarkan operasi dan menerangkan soal keuangan, tahap
keuntungan, strategi pemasaran, kemampuan menajemen dan kepakaran pihak
pengelola. Yang menceritakan secara menuju sasaran, tujuan, dan bagaimana cara
untuk mencapai kesemuanya. Secara lengkap merangkum misi, tujuan, dan
sasaran. Pengelola mencoba member gambaran tentang cara-cara yang akan
memandu perusahaan untuk mencapai keberhasilan.
Perencanaan usaha mempunyai tujuan, salah satunya adalah dalam
mengurangkan kesalahan, menggunakan sumber-sumber organisasi dan
meningkatkan produktifitas, memudahkan pengawasan, meyakinkan pihak-pihak
berkepentingan, serta menilai kemajuan suatu perusahaan atau organisasi.
Kegiatan usaha kecil adalah kegiatan usaha yang mempunyai modal awal
yang tidak banyak, dengan jumlah pekerja yang terbatas. Kegiatannya terbesar di
berbagai lapangan usaha, di pedesaan, kota kecil, maupun kota-kota besar. Di
kota-kota besar, kegiatan usaha kecil terutama bergerak di sector jasa seperti
perdagangan, pengangkutan, hotel, dan restoran. Dalam lapangan usaha industri
pengolahan, kegiatan usaha kecil terutama tertumpu kepada kegiatan industri
menghasilkan barang makanan. Di Negara-negara berkembang, termasuk di
Indonesia, usaha kecil sangat penting peranannya dalam perekonomian karena
mewujudkan kesempatan kerja yang paling besar.
Keberhasilan seorang wirausaha bergantung kepada kemampuan dirinya
sebagai pengusaha dan tindakan-tindakannya yang pada dasarnya menunjukkan
bahwa ia merupakan seorang manajer yang efektif dan efisien.
Faktor-faktor yang menimbulkan kegagalan dalam kegiatan seorang
wirausaha dapat di bedakan kepada dua unsure pokok yaitu: kegagalan pada
ketika belum memulai usaha dan kegagalan ketika menjalankan usaha. Memiliki
daya cipta dan selalu berusaha mewujudkan pembaruan merupakan syarat yang
perlu di miliki oleh seorang wirausaha yang sukses.
Seorang wirausaha (entrepreneur) bekerja dan mengembangkan
perusahaan/ organisasi setapak demi setapak, mengenali kelemahan dan kekuatan
tantangan. Pada umumnya wirausaha adalah orang yang kreatif dalam
menyelesaikan permasalahan hidup, dan faktor ini menjadikan seorang wirausaha
tabah dan mampu mengatasi tantangan untuk menjadi wirausaha yang sukses.
Upaya kreatif seorang wirausaha menjadikan mereka pencipta perusahaan, produk
yang dapat diperkenalkan dan pencipta lapangan kerja untuk orang yang
membutuhkan pekerjaan.
Pada zaman serba instan ini, kebutuhan akan jasa pencucian pakaian cepat,
bersih dan rapi mulai memegang peran penting di masyarakat, terutama di musim
penghujan, ketika kebanyakan rumah tangga akan sangat sulit untuk mencuci dan
menjemur di saat jarang terdapat matahari. Kualitas pelayanan yang baik dari
suatu usaha pencucian pakaian atau laundry merupakan hal paling utama dalam
memberikan kepuasan kepada konsumen. Kualitas pelayanan yang baik juga
dapat memberikan citra yang baik pada usaha laundry. Kualitas pelayanan dapat
dilihat dari dimensi kehandalan, keresponsifan, jaminan, empati dan berwujud.
Dalam bidang pemasaran, pengembangan suatu produk jasa sangatlah penting
dalam pertumbuhan ekonomi suatu bangsa. Jasa pada dasarnya bersifat tidak
berwujud, maka setiap orang yang mengkonsumsinya memiliki pengalaman yang
berbeda-beda terhadap produk yang sama. Untuk itulah kualitas jasa pelayanan
harus menjadi hal yang terpenting karena kualitas sangatlah mempengaruhi
terhadap kepuasan pelayanan konsumen. Dyscha Laundry adalah usaha yang
bergerak dalam bidang jasa laundry atau mencuci pakaian. Produk yang
ditawarkan oleh usaha ini berupa jasa mencuci pakaian, pengeringan pakaian dan
market yang di sasar adalah mahasiswa, pelajar, karyawan ataupun pekerja yang
memiliki banyak aktifitas sehingga tidak memiliki waktu untuk mencuci sendiri
pakainnya. Sebagai rencana pengembangan jasa laundry, maka kegiatan
marketing sangat perlu di rencanakan dengan baik agar menjadi efektifitas dan
efisien. Perencanaan ini mengupayakan agar jasa pencucian pakaian (laundry)
yang ditawarkan itu dapat diterima pasar. Brand awareness merupakan salah satu
elemen yang perlu dibangun untuk menciptakan kesadaran konsumen akan jasa
laundry yang ditawarkan.
Seiring dengan meningkatnya rutinitas hidup terutama di masyarakat
metropolitan yang semakin sibuk dengan urusan kantor dan kegiatan lainnya,
banyak bisnis dengan menggunakan sistem agensi yang bisa memberikan layanan
dengan harga terjangkau. Layanan yang dulunya diperuntukan untuk masyarakat
golongan atas, sekarang bisa dinikmati oleh semua masyarakat. Perubahan gaya
hidup dan tuntutan kesibukan mengakibatkan tiap masyarakat tidak memiliki
banyak waktu luang sehingga tenaga pun terbatas. Bagi masyarakat dinamis yang
tinggal di kota besar cenderung menyerahkan pekerjaan rumahnya dengan
mangandalkan beberapa Jasa. Bukan karena mereka malas, tapi mereka
memprioritaskan pekerjaan yang bisa sendiri untuk dilakukan menyangkut faktor
tenaga, waktu dan kebutuhan financial. Masalahnya jika tidak memiliki waktu,
apalagi bagi banyak mahasiswa yang hidup nge-kost dan harus sambil bekerja
juga, karyawan/karyawati yang waktunya banyak dihabiskan dikantor full time,
untuk urusan makan bisa pesan cetering tapi bagaimana dengan mencuci pakaian.
mencuci menjadi terbengkalai sehingga kebanyakak akan menggunakan JASA
LAUNDRY KILOAN yang dibayar berdasarkan hitungan kilogram. Belum
sesudah/selesai mencuci, masih ada tugas lain yang menunggu seperti menjemur,
menyetrika dan menyimpan dalam lemari masing-masing, apalagi pekerjaan
rumah lainnya yang harus mendapat perhatian juga. Belum waktu untuk istirahat /
memanjakan diri sendiri dari aktivitas yang telah berlangsung sebelumnya.
Karena itu, mencuci di laundry sudah menjadi trend bagi sebagian gaya hidup
masyarakat. Usaha yang menawarkan jasa laundry dengan sistem kiloan semakin
lama semakin tinggi dan banyak. Bisnis laundry kiloan yang semakin menjamur
memiliki prospek bisnis yang cukup menarik. Bisnis laundry atau yang dikenal
dengan cuci-setrika banyak terdapat di rumah kontrakan dekat dengan pemukiman
penduduk, dekat dengan komplek perumahan, asrama atau kos-kosan bahkan ada
yang terdapat di warung / toko yang menawarkan jasa tersebut. Yang menjadikan
laundry kiloan ini special ialah harga jual jasa yang terjangkau, kualitas baik,
efektif, efisien, proses pencucian dipisah-pisah masing-masing konsumen (tidak
dicampur), layanan antar, tempat usaha yang mudah dijangkau konsumen,
memiliki penampilan yang berbeda, memberikan kemudahan transaksi bagi
konsumen, serta memberikan layanan one day service (satu hari selesai).
Sebelum usaha ini didirikan, telah dilakukan penelitian terlebih dahulu tentang
peluang dan market yang ada. Lewat informasi yang telah didapat tersebut, maka
dapat dilihat siapakah konsumen potensial dari usaha ini dan bagaimana cara
Dalam usaha ini Dyscha Laundry menargetkan pasar pada
mahasiswa,pelajar, keluarga muda, karyawan dan masyarakat di jalan Gedung
Arca dan sekitarnya. Pesaing yang akan dihadapi oleh Dyscha Laundry adalah
perusahaan-perusahaan jasa laundry lainnya. Dalam menghadapi para pesaingnya,
Dyscha Laundry telah menyiapkan strategi khusus, yaitu dengan harga jual jasa
yang terjangkau, kualitas baik, efektif, efisien, proses pencucian dipisah-pisah
masing-masing konsumen (tidak dicampur), layanan antar, tempat usaha yang
mudah dijangkau konsumen, memiliki penampilan yang berbeda, memberikan
kemudahan transaksi bagi konsumen, serta memberikan layanan one day service
(satu hari selesai).
Modal yang akan dibutuhkan dalam menjalankan bisnis Dyscha Laundry
ini adalah berkisar antara Rp. 30.000.000 dengan memiliki kebutuhan investasi
sekitar Rp.27.450.000, Investasi akan dikembalikan dalam jangka waktu sekitar 6
bulan sampai 1 tahun yang akan datang. Susunan kepemilikan modal saat ini
adalah terdapat 3 orang staf, yang terdiri dari 1 untuk bagian administrasi, dan 2
karyawan yang memiliki peranan yang penting dalam menjalankan usaha ini.
Untuk meningkatkan produktivitas karyawan direncanakan program
pelatihan dan pengembangan secara berkala tiap tahun. Di sisi lain untuk
membuat karyawan bertahan untuk bekerja, dirancang sistem kompensasi yang
memadai. Dengan demikian, diperkirakan tidak ada karyawan yang keluar dalam
perencanaan lima tahun beroperasinya Dyscha Laundry dan karyawan yang
makin meningkat sehingga meningkatkan tingkat produktivitas. Saya yakin bisnis
Dyscha laundry ini akan berkembang dan sukses ke masa yang akan datang.
1.2Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui langkah awal
menjadi enterprenuer sukses dengan menjalankan bisnis Dyscha laundry ini.
1.3Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang di harapkan dari bisnis Dyscha Laundry ini adalah:
1. Bagi Penulis, diharapkan penelitian ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman yang pastinya akan berguna di waktu yang akan
datang.
2. Bagi Perusahaan yang bersangkutan, diharapkan penelitian ini dapat
dijadikan sebagai referensi atau masukan untuk kebijakan-kebijakan
perusahaan pada periode selanjutnya.
3. Bagi pihal-pihak lain, diharapkan hasil penelitian dapat bermanfaat
untuk pengetahuan serta menjadi referensi atau bahan masukan dalam
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
2.1 Data Perusahaan
1. Nama Perusahaan :Dyscha Laundry
2. Bidang Usaha :Pelayanan Jasa
3. Jenis Jasa :Layanan Cuci dan Setrika Pakaian
4. Alamat Perusahaan :Jl. Gedung Arca
5. Nomor telepon :06176949907
6. Alamat Email :Dyscha@yahoo.com
7. Bank Perusahaan :Bank Mandiri
8. Mulai Berdiri :6 Januari 2012
2.2 Biodata Pemilik
1. Nama :Dwischa Febrina
2. Jabatan :Pemilik Usaha
3. Tempat dan Tanggal Lahir :Pangkalan Susu, 28 Februari 1991
4. Alamat Rumah :Jl. Mustafa Gg.8 Bilal, Glugur Darat
5. Nomor Telepon :085297835522
6. Alamat Email :Aloyzwischa@yahoo.com
2.3 STRUKTUR ORGANISASI
Dibutuhkan 1 orang pekerja di tempat penerima cucian merangkap
Admistrasi, 2 orang pekerja di tempat pencucian, 1 orang untuk mencuci, dan
1 orang lagi untuk setrika pakaian.
Gambar 2.1 Struktur Organisasi
2.4 ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
2.4.1 Jasa yang Dihasilkan
1. Jasa Cuci dan Kering
Menyediakan layanan jasa menyuci dan mengeringkan pakaian. Untuk
jasa menyuci dan mengeringkan ini di kenakan biaya Rp. 5000/kg.
Dengan metode-metode pencucian yang baik, seperti : Dwischa Febrina, AMd
Pemilik
Rosnaini , AMd
Administrasi
Alwanda
Karyawan 2 Zelicha
• Memilih pakaian sebelum mencuci berdasarkan tingkat kekotorannya. Dyscha Laundry tidak menggabungkan pakaian
yang berlumpur dengan baju-baju yang di pakai sehari-hari
karena pakaian yang tadinya bersih bisa terkontaminasi
kotoran.
• Tidak merendam kaos, celana, baju, dan lain-lain yang disablon terlalu lama lebih dari satu jam di dalam larutan detrjen agar
tidak rusak.
• Apabila kami menerima baju bekas/second yang pernah dipakai orang lain maka kami cuci pakaian tersebut dengan deterjen
yang dapat membunuh kuman agar penyakit-penyakit yang
menempel di baju tersebut dapat bersih.
• Pada bilasan terakhir, Laundry kami biasanya menggunakan cairan pelembut dan pewangi pakaian untuk hasil pencucian
yang terbaik.
2. Jasa Cuci, Kering dan Setrika
Menyediakan layanan jasa mencuci, mengeringkan dan menyetrika.
Dikenakan biaya Rp 6000/kg untuk jasa cuci, kering dan setrika ini.
Untuk jasa setrika, Dyscha Laundry akan memberikan pelayanan yang
terbaik seperti:
• Menggunakan cairan pelicin pakaian agar hasil setrikaan lebih bagus, tidak kusut dan harum baunya.
• Untuk kaos dan pakaian lain yang ada sablon, disetrika setelah di balik dimana yang tersetrika adalah bagian sisi yang lainnya
agar sablonan awet tidak ngelotok, rusak atau luntur terkena
suhu panas.
• Menyetrika baju sesuai aturan yang tertera pada label pesan perlakuan pakaian yang biasanya ada di bagian leher atau
pinggang. Mempelajari suhu-suhu yang perlu di atur untuk
setiap jenis bahan agar tidak salah setrika.
3. Layanan Antar Jemput
Dyscha laundry juga menyediakan jasa layanan antar jemput untuk
memudahkan pelanggannya. Untuk jasa ini dikenakan biaya sebesar Rp.
3000.
4. Fasilitas kupon untuk Konsumen yang sering Menggunakan Layanan
Dyscha Laundry menyediakan jasa fasilitas kupon bonus untuk
konsumen yang sering menggunakan layanan laundry kami. Konsumen
yang sudah memiliki 10 kupon, akan di berikan potongan dalam
menggunakan jasa-jasa yang kami tawarkan.
2.4.2 Keunggulan Produk
1. Tempat yang nyaman dan nyaman.
2. Pelayanan yang cepat, cermat, dan memuaskan (mengutamakan
kualitas).
3. Harga terjangkau.
4. Menggunakan bahan-bahan yang tidak menimbulkan kerusakan
warna atau bahan pakaian.
5. Tersedia area basah dan area kering, sehingga tidak mengganggu
proses pencucian, proses pengeringan dan proses setrika.
6. Tersedia setrika uap yang dapat digunakan untuk menyetrika
pakaian dari bahan khusus.
8. Menggunakan pewangi pakaian tahan lama.
9. Cucian tidak di campur dengan orang lain.
10. Control terhadap kepemilikkan baju yang baik, sehinngga tidak
ada baju yang hilang.
11.Perawatan warna baju yanga baik.
12.Diskon untuk 10 kali cuci.
2.4.3 Gambaran Pasar
Gambar 2.4 Pengeringan Pakaian
Di Indonesia ada beberapa jenis usaha yang masih termasuk
kedalam kategori bisnis Laundry alias cuci mencuci baju.
Bisnis laundry dari jenis yang paling sederhana dikenal dengan
cuci-setrika. Bisnis ini biasanya menjamur di daerah yang banyak terdapat
kos-kosan atau rumah kontrakkan, dimana penyewa kos atau kontrakkan
tak sempat atau tak bias melakukan cuci dan setrika baju sendiri. Biasanya
Sementara bentuk laundry yang canggih di Indonesia dari dulu
dikenal dengan istilah binatu. Dalam bahasa modern saat ini dikenal
dengan istilah Laundry and Dry Clean, dimana untuk laundry pakaian di
cuci menggunakan mesin cuci. Sedangkan untuk Dry Clean pakaian
dibersihkan dengan cairan kimia khusus yang bias membersihkan dan
merontokkan kotoran di pakain tanpa di cuci secara biasa.
Usaha jenis ini yang dulu hanya dilakukan secara rumahan atau di
hotel-hotel mewah untuk fasilitas tamunya. Lalu mulai , menjamur di
tahun 1990-an, sejak dimulainya Franchise (waralaba) bisnis ini dari luar
negeri.
Dalam kurun waktu beberapa tahun terkhir juga menjamur bisnis
sejenis yang menggunakan waralaba lokal dan sistem agensi yang bisa
memberikan layanan dengan harga lebih terjangkau. Layanan, yang
tadinya hanya di peruntukkan bagi masyarakat kelas atas, kini bias
dinikmati masyarakat kelas menengah kebawah.
Tak berhenti sampai di situ, kombinasi antar layanan murah
dengan layanan cuci-setrika tadi berkembang lebih kreatif lagi dengan
munculnya Laundry kiloan. Yaitu laundry biasa, tapi dengan harga yang
dibayarkan berdasarkan hitungan kilogram (bukan per potong pakaian).
Banyak orang di kota besar yang tidak bias membagi waktunya untuk
mencuci pakaiannya sendiri, rasanya sangat sedikit. Karena mereka
umumnya sejak pagi sudah bergelut dengan pekerjaannya ataupun kuliah,
Masyarakat merasa sangat terbantu oleh jasa Laundry tersebut.
Tinggal taruh barang, dua atau tiga hari kemudian bisa di ambil dalam
keadaan sudah disetrika rapi. Lebih praktis, tidak repot dan murah.
Pakaian pun siap di pakai.
Laundry juga sangat membantu warga yang bersiap ditinggal
mudik pembantu. Banyak warga mulai mencari-cari Laundry yang tetap
buka saat lebaran. Selain itu, Laundry juga banyak menerima cucian bagi
anak kos khususnya para mahasiswa, karena dirasa harga laundry kiloan
murah dan sangat terjangkau untuk kantong mahasiswa. Berdasarkan
keterangan di atas kami yakin bahwa bisnis akan memiliki prospek yang
jelas.
2.4.4 Target atau Segmen Pasar yang Dituju
Segmen pasar terdiri dari kelompok pelanggan yang memiliki
seperangkat keinginan yang sama. Dengan mengetahui dan mengenali
segmen pemasar, maka akan lebih mudah untuk memuaskan keinginan
target. Secara umum target market dari laundry ini adalah masyarakat
Medan yang berdomisili di jalan Gedung Arca, Jalan Halat,Jalan Teladan,
Jalan HM Joni, Jalan Pasar Merah dan sekitarnya. Orang-orang yang
berusia 16-45 tahun, para pelajar atau mahasiswa, pasangan rumah tangga
baru, yang berpenghasilan Rp. 700.000-Rp. 5.000.000 per bulan.
Pergeseran gaya hidup serta tuntutan kebutuhan ekonomi
sibuk. Hampir semua anggota keluarga, baik suami maupun istri dituntut
memiliki mobilitas tinggi dan menghabiskan sebagian besar waktunya
pada aktifitas di luar rumah. Hal itu tidak ayal menyebabkan beberapa
urusan di dalam rumah kurang menjadi perhatian karena setelah lelah
seharian bekerja yang terpikir sesampai di rumah adalah istirahat.
Pekerjaan mencuci dan menyetrika baju misalnya, kerap kali menjadi
urusan yang merepotkan sehingga butuh orang lain sebab mau tidak mau
penampilan yang bersih dan trendy diperlukan untuk mendukung setiap
kegiatan.
Maka tidak salah apabila laundry merupakan salah satu bisnis jasa
yang pasti akan terus berkembang. Tidak hanya di Medan, di kota-kota
besar lainnya pun, pasarnya cukup menggiurkan. Secara garis besar, saat
ini berkembang dua jenis binatu berdasarkan model penghitungan biaya.
Yang terlebih dahulu ada yakni berdasarkan jumlah pakaian per potong,
kemudian menyusul model laundry dengan menghitung berat cucian atau
laundry kiloan yang belakangan mulai marak. Sebelum usaha ini didirikan,
telah dilakukan penelitian terlebih dahulu tentang peluang dan market
yang ada. Lewat informasi yang didapat tersebut, maka dapat dilihat
siapakah konsumen potensial dari usaha ini dan bagaimana cara
Target Pasar
1. Mahasiswa yang tinggal di daerah Jl. Gedung Arca dan sekitarnya
2. Pelajar
3. Keluarga Muda.
4. Para pekerja.
5. Masyarakat.
Analisis tentang target market dari laundry ini melalui aspek geografis
dan demografis :
• Mahasiswa yang bertempat tinggal di daerah Jl. Gedung Arca dan sekitarnya.
Geografis
• Pelajar yang bertempat tinggal di daerah Jl. Gedung Arca maupun daerah sekitarnya.
• Para pekerja muda yang sibuk dengan aktifitas kerja.
• Para keluarga muda yang suami dan istri sibuk dengan kegiatan masing-masing.
• Masyarakat medan yang bertempat tinggal di medan pada umumnya, namun khususnya bertempat tinggal di Gedung
Demografis
• Mahasiswa baik pria maupun wanita.
• Pelajar baik pria maupun wanita.
• Masyrakat Medan yang berprofesi sebagai karyawan.
• Umur antara 16-45 tahun. Pada usia tersebut, para mahasiswa dan pelajar akan mulai berbagai aktifitas perkuliahan dan
kemahasiswaan yang sangat tidak memiliki waktu untuk
mencuci sendiri pakaian mereka. Sedangkan untuk para
karywan maupun pekerja, karena kesibukkan mereka
2.4.5 Trend Perkembangan Pasar
Hampir seluruh perusahaan ataupun bidang usaha sangat terkait
atau di pengaruhi oleh tiga hal dalam prospek kedepannya, demikian juga
Dyscha Laundry. Ketiga hal tersebut anatara lain : perumbuhan ekonomi,
inflasi dan Tingkat suku bunga.
Ketika pertumbuhan ekonomi membaik maka tingkat pendapatan
masyarakat akan lebih membaik, sehingga permintaan masyarakat
2.5 PROYEKSI PENJUALAN
Proyeksi Penjualan dengan menggunakan Pertumbuhan Pasar
Growth Market = Revenue tahun ini – Revenue tahun lalu
Revenue tahun lalu
2.6 STRATEGI PEMASARAN
• Strategi Produk
Bisnis Laundry ini di didirikan karena alasan tuntutan zaman yang serba
instan, kebutuhan akan jasa pencucian pakaian cepat, bersih dan rapi
mulai memegang peran penting di masyarakat, terutama di musim
penghujan, ketika kebanyakan rumah tangga akan sangat sulit untuk
mencuci dan menjemur di saat jarang terdapat matahari. Kualitas
pelayanan yang baik dari suatu usaha pencucian pakaian atau laundry
merupakan hal paling utama dalam memberikan kepuasan kepada
konsumen. Kualitas pelayanan yang baik juga dapat memberikan citra
yang baik pada usaha laundry. Kualitas pelayanan dapat dilihat dari
dimensi kehandalan, keresponsifan, jaminan, empati dan berwujud.
Dalam bidang pemasaran, pengembangan suatu produk jasa sangatlah
penting dalam pertumbuhan ekonomi suatu bangsa. Jasa pada dasarnya
memiliki pengalaman yang berbeda-beda terhadap produk yang sama.
Untuk itulah kualitas jasa pelayanan harus menjadi hal yang terpenting
karena kualitas sangatlah mempengaruhi terhadap kepuasan pelayanan
konsumen.
• Strategi Promosi
Perusahaan akan melakukan strategi promosi menggunakan berbagai
macam media promosi yang ada. Iklan yang disampaikan bersifat
informative advertising. Metode yang paling sederhana dalam strategi
promosi adalah dengan melakukan promosi dari mulut ke mulut.
Perusahaan meyakini walaupun strategi ini sangat sederhana namun
efektifitas penyampaian pesannya juga cukup signifikan. Strategi yang
lain adalah melalui median promosi, seperti :
1. Dengan selebaran ataun flyer, iklan murah dan dapat dilakukan
untuk member informasi terhadap calon konsumen.
2. Dengan media banner yang akan di letakkan di berbagai tempat
strategis yang tentunya pesan atau isinya dapat tersampaikan
kepada calon konsumen.
3. Poster akan di tempel di berbagai tempat yang dapat terbaca oleh
calon konsumen.
4. Spanduk akan di letakkan pada tempat-tempat yang dinilai efektif
dalam menyampaikan pesan yang akan terkandung di dalamnya.
5. Koran yang dipilih adalah Koran lokal yang sesuai dengan
6. Radio. Media radio ini adalah salah satu media informasi yang
cukup informatif untuk mencapai calon konsumen.
Melalui media-media komunikasi dan special offers tersebut,
perusahaan berharap informasi-informasi yang disampaikan akan dapat
ditangkap oleh calon konsumen. Dengan melakukan promosi di
media-media iklan tersebut perusahaan juga bertujuan untuk menciptakan brand
awareness dan memperkenalkan produk.
• Strategi Pemasaran Harga
Dalam menentukan harga salah satunya yang kami pertimbangkan
adalah harga yang merujuk pada target pasar dan pesaing. Target pasar
kami adalah mahasiswa dan pelajar yang notabene memiliki uang saku
yang terbatas, adapun jumlah pesaing dalam bisnis yang serupa disekitar
lokasi usaha kami cukup banyak, sehingga dalam penetapan harga Dyscha
Laundry tidak menentukan pada harga yang tinggi.
2.7 ANALISIS PESAING
Pesaing (competitor) merupakan faktor penting dalam menyusun
keberhasilan pemasaran kadang kala kita merasa bahwa produk/jasa yang kita
ciptakan sudah baik, akan tetapi perusahaan lain mungkin menciptakan
produk yang lebih baik. Apalagi pada era copycat ini orang tinggal gampang
meniru dan membuat produk dengan lebih baik serta lebih murah dari produk
Persaingan dalam usaha ini memang sudah sangat ramai, baik oleh
laundry-laundry kecil hingga laundry-laundry yang bisa dikatakan sudah
cukup besar dan memiliki nama. Dengan berbekalkan pelayanan yang baik
serta harga layanan yang terjangkau, usaha ini diyakini dapat memiliki
market growth yang tinggi. Terlebih potensi pasar untuk jasa laundry ini
sangat besar sehingga dengan memberikan layanan yang baik, konsumen
potensial akan didapatkan dan meningkatkan tingkat pertumbuhan pasar dari
laundry ini.
Table 2.1 Analisis Pesaing
PESAING KEUNGGULAN KELEMAHAN
Cantiq Laundry Letaknya yang strategis
berada tepat didepan
Kampus UMSU.
Harga yang di tawarkan
mahal.
Daffa Laundry Tampilan fisik yang
menarik.
Hasil pencucian kurang
bersih.
Alma Laundry Harga yang murah. Perawatan Baju warna
yang kurang baik,
sehingga banyak
2.8 ASPEK PRODUKSI
Tabel 2.2 Bahan Baku
Nama Barang
Kebutuhan Rata-rata per Bulan
Unit Harga/unit Total Harga
Detergent Bubuk 18 Kg 7.500/Kg 135.000
Detergent Cair 5 liter 8.500/liter 42.500
Detergent
cair+pewangi
5 liter 9000/liter 45.000
Pewangi 5 liter 7.500/liter 37.500
Softener 5 liter 7.000/liter 35.000
Total 295.000
Tabel 2.3 Peralatan
Nama Barang
Kebutuhan Rata-rata per Bulan
Unit Harga/unit Total Harga
Mesin Cuci 3 unit 2.000.000/unit 6.000.000
Mesin Pengering 1 unit 4.000.000/unit 4.000.000
Setrika Uap 1 unit 450.000/unit 450.000
Mesin Spoting 1 unit 1.000.000/unit 2.000.000 Mesin Steamer 1 unit 1.500.000/unit 2.500.0000
Tabel 2.4 Perlengkapan
Nama Barang
Kebutuhan Rata-rata per Bulan
Unit Harga/unit Total Harga
Timbangan 1 unit 40.000/unit 40.000
Hanger 50 unit 2000/unit 10.000
Jepit Buaya untuk kemeja
1 Plastik 10.000/plastik 10.000
Botol Spray 2 Unit 10.000/unit 20.000
Plastik 240 lembar 2.500/lembar 600.000
Total 860.000
2.9 ANALISIS SDM
Kompetensi SDM
Kompetensi adalah ciri-ciri yang harus dimiliki oleh seseorang sehingga
dia dapat mencapai performansi prima dalam suatu bidang pekerjaan, jadi
anda dapat menelusuri untuk bidang pekerjaan Anda karakteristik apakah yang
diperlukan agar dapat mencapai prestasi. Misalnya untuk bidang marketing
kemampuan untuk mempersuasi pelanggan. Untuk bidang keuangan
kemampuan membaca dan menganalisis laporan keuangan dsb.
Adapun perencanaan Sumber Daya Manusia Dyscha Laundry meliputi
aktivitas : job analysis dan job design, standar kompetensi dan job description,
rekrutmen dan seleksi, orientasi, pelatihan dan development, sistim penilaian
Untuk meningkatkan produktivitas karyawan direncanakan program
pelatihan dan pengembangan secara berkala tiap tahun. Di sisi lain untuk
membuat karyawan bertahan untuk bekerja, dirancang sistem kompensasi
yang memadai. Dengan demikian, diperkirakan tidak ada karyawan yang
keluar dalam perencanaan lima tahun beroperasinya Dyscha Laundry dan
karyawan yang bekerja akan makin ahli sehingga bekerja makin cepat dengan
kualitas yang makin meningkat sehingga meningkatkan tingkat produktivitas.
Peningkatan pendapatan akan memberikan dampak terhadap peningkatan
kebutuhan karyawan terutama adalah karyawan staf produksi dan quality
control. Untuk efisiensi, rekrutmen hanya dilakukan untuk memenuhi
peningkatan kebutuhan tersebut.
Tabel 2.5 Analisis Kebutuhan Kompetensi SDM
JABATAN Tingkat
Pendidikan
Pengalaman
Kerja
Keterampilan Khusus
Administrasi Sarjana Minimal 6 bulan - Bersifat jujur
- Memahami cara
mencuci dengan baik
Karyawan 2 SMK Minimal 6 bulan - Bersifat jujur
Memahami cara
menyetrika dengan
baik
Analisis Kebutuhan Pengembangan SDM
Untuk menciptakan kadar profesionalitas dalam melaksanakan misi
perusahaan adalah tersedianya sumber daya manusia yang andal, pekerjaan
yang terprogram dengan baik, dan waktu yang tersedia untuk melaksanakan
program tersebut serta adanya dukungan dana yang memadai. Sedangkan bagi
seorang pimpinan yang profesional di tuntut persyaratan antara lain
mengakomodir seluruh potensi yang dimiliki oleh sumber daya yang tersedia
(atau meningkatkan keandalan staf), bisa menempatkan staf sesuai dengan
keterampilan dan keahlian (sehingga menghasilkan kinerja yang sinergis), dan
mempunyai sikap disiplin terhadap waktu yang telah ditetapkan sebagai batas
penyelesaian serta prioritas sebuah program, serta memberikan peluang bagi
system untuk meningkatkan kesejahteraan.
2.10 RENCANA PENGEMBANGAN USAHA
Setelah menjelaskan aspek pasar dan pemasaran, produksi serta SDM
langkah selanjutnya adalah rencana pengembangan usaha.
• Strategi Produksi
Produk utama kami adalah jasa pencucian (laundry).
Strategi yang kami siapkan untuk bisnis laundry ini adalah dengan
harga jual jasa yang terjangkau, kualitas baik, efektif, efisien,
proses pencucian dipisah-pisah masing-masing konsumen (tidak
dicampur), tempat usaha yang mudah dijangkau konsumen,
memiliki penampilan yang berbeda, memberikan kemudahan
transaksi bagi konsumen. Selain jasa tersebut diatas perusahaan
juga memberikan fasilitas tambahan untuk antar jemput pakaian
(delivery) dan service cepat atau ‘one day service’. Produk layanan
utama dan layanan tambahan diyakini dapat meningkatkan nilai
produk terhadap konsumen.
• Strategi Organisasi dan SDM
Dyscha Laundry akan melakukan perluasan usaha dan
meningkatkan kuantitas ataupun kualitas Sumber Daya Manusia
• Strategi Marketing
Strategi adalah suatu rencana untuk mencapai tujuan
organisasi. Jasa laundry ini mempunyai strategi diferensiasi,
dimana produk akan berkonsentrasi untuk mencapai kinerja yang
terbaik dalam memberikan manfaat bagi pelanggan. Sasaran utama
dari marketing ini adalah memperkenalkan kepada konsumen
tentang jasa laundry yang menggunakan cara tradisional (manual)
tetapi professional. Dalam upaya marketing ini, diusahakan untuk
meyakinkan konsumen bahwa jasa ini benar-benar berkualitas dan
mereka dapat menerima. Untuk mencapai sasaran itu maka
perusahaan melakukan strategi untuk meningkatkan konsumen
awareness. Proses strategi ini dimulai dengan membangun
interaksi dan komunikasi produk melalui periklanan. Kegiatan
periklanan ini akan terus dievaluasi dengan melihat pengaruhnya
terhadap brand awareness. Strategi ini akan dilakukan secara
periodik dan continue.
• Strategi Keuangan
Untuk melakukan perluasan usaha, Dyscha Laundry ini
akan menambah jumlah modal, dengan cara melakuka n pinjaman
Bank maupun dari Investor. Pada saat melakukan rencana
pembangunan sebuah usaha yang baru, akan dilakukan analisis
Analisis keuangan dilakukan supaya usaha dapat dijalankan dengan
terkontrol dan terencana.
2.11 PEMANFAATAN IT
Dalam persaingan bisnis yang semakin keras dan ketat saat ini, IT
memegang peranan penting dalam pengembangan bisnis. Teknologi kini
semakin marak diperbincangkan karena diyakini dapat memberi
keuntungan bersaing. Pemanfaatan IT dalam bisnis yaitu untuk
meningkatkan kualitas informasi, kontrol kinerja dan peningkatan layanan
untuk memenangkan pasar. Dalam pengaplikasiannya, Dyscha Laundry
gencar memanfaatkan TI untuk berpromosi, baik itu via situs jejaring
sosial ataupun via blog.
Keunggulan bersaing ini dapat dicapai melalui banyak cara
misalnya, harga terjangkau, kualitas terjamin, keramahan, kecepatan
layanan, dan lain sebagainya. Berkaitan dengan pemanfaatan TI dalam
perusahaan, keunggulan kompetitif mengacu pada penggunaan TI untuk
meningkatkan kualitas informasi, control kinerja perusahaan, dan
peningkatan layanan unuk memenangkan pasar. Ide dasarnya adalah
perusahaan menggunakan TI baik sebagai alat bantu maupun strategi yang
tangguh untuk mengintegrasikan dan mengolah data dengan cepat dan
akurat serta untuk penciptaan produk layanan baru sebagai daya saing
2.12 ANALISIS KEUANGAN
Kebutuhan Pembiayaan/Modal Investasi
Uraian Jumlah
a. Sewa Bangunan 12.000.000
b. Peralatan 14.950.000
c. Biaya Pra Operasi 500.000
Jumlah 27.450.000
Proyeksi Arus Kas 5 Tahun Kedepan Dyscha Laundry
Proyeksi Aliran Kas Usaha (Berdasarkan proyeksi peningkatan proyek penjualan
sebesar 40% per tahun). Uraian
Tahun
1 2 3 4 5
a. Total Penerimaan 77.600.000 108.640.000 152.096.000 212.934.400 298.108.160
b. Total Pengeluaran 76.690.000 92.028.000 128.839.200 180.374.880 252.524.832
c. Selisih Kas ( a – b) 910.000 16.612.000 23.256.800 32.559.520 45.583.328
d. Saldo kas awal 239.580.000 240.690.000 257.302.000 280.558.800 313.118.320
RENCANA ARUS KAS (dalam ribuan rupiah)
Dyscha Laundry
UNTUK TAHUN 2012
Bln I Bln II Bln III Bln IV Bln V Bln VI Bln VII Bln VIII Bln IX Bln X Bln XI Bln XII Tahun 1
A. PENERIMAAN
Penerimaan Penjualan 5.400 5.500 6.000 6.000 6.000 6.000 6.500 6.500 9.000 6.700 7.000 7.000 77.600
Penerimaan Pinjaman 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Penerimaan lain-lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
B. PENGELUARAN
Sewa Bangunan 4000 0 0 0 4000 0 0 0 4000 0 0 0 12.000
Pembelian Bahan Baku 295 295 295 295 295 295 295 295 295 295 295 295 3.540
Peralatan 14.950 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 14.950
Gaji Pegawai 2.800 2.800 2.800 2.800 2.800 2.800 2.800 2.800 2.800 2.800 2.800 2.800 33.600
Biaya Pemasaran 600 0 600 0 600 0 600 0 600 0 600 0 4.200
Listrik, Air, Telepon 550 550 550 550 550 550 550 550 550 550 550 550 6.600
Biaya Perlengkapan Kantor 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 1.800
Biaya Administrasi
Lain-Lain
Angsuran Pokok 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Biaya Bunga 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Biaya Pajak 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pengeluaran lain-lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total Pengeluaran 23.345 3.795 4.395 3.795 8.395 3.795 4.395 3.795 8.395 3.795 4.395 3.795 76.690
C. SELISIH KAS (17.945) 1.705 1.605 2.205 (2.395) 2.205 2.105 2.705 605 2.905 2.405 3.005 1.110
D. SALDO KAS AWAL 12.055 13.760 13.760 15.365 17.570 15.175 17.380 19.485 22.190 22.795 25.700 28.105 239.58
Break Even Point
Break Even Point merupakan estimasi kasar untuk menghitung berapa lama modal yang dikeluarkan akan kembali.
Rumus nya:
Total Pendapatan = Total Pengeluaran
(Harga Jual x Qty) = (Biaya tetap + biaya variabel)
Estimasi dalam 1 bulan:
Qty = 30 kg x 30 hari = 900 kg
Harga = 900 kg x Rp 6000 = Rp 5.400.000
Biaya Variabel =Rp 3.955.000
Biaya Tetap = Rp 17.250.000
Estimasi BEP
= Total Biaya Tetap / (Penjualan – Biaya Variabel)
= Rp 17.250.000 / (5.400.000 – Rp 3.955.000)
Biaya Variabel merupakan biaya yang bertambah jika kuantitas
penjualan atas suatu produk bertambah. Biaya Variabel
Biaya variabel pada bisnis laundry ini:
1. Detergent bubuk
2. Detergent cair
3. Detergent cair + Pewangi
4. Pewangi
5. Softener
6. Hanger
7. Jepit Buaya untuk Kemeja
8. Botol Spray
9. Plastik
10.Gaji Karyawan
Biaya Tetap merupakan biaya yang tetap dan tidak terpengaruh dengan
kuantitas penjualan atas suatu produk. Biaya Tetap
Biaya tetap pada bisnis laundry ini:
1. Peralatan
3. Biaya Pemasaran
4. Biaya Listrik
5. Biaya Air
6. Biaya Telepon
7. Biaya Perlengkapan Kantor
2.13 ANALISIS RESIKO
Resiko yang dihadapi oleh Dyscha Laundry juga beragam, tidak jarang
pelanggan mengeluh tentang baju mereka yang terkena noda. Beberapa resiko
yang dihadapi oleh Dyscha Laundry adalah:
1. Terkena luntur.
2. Baju yang tertukar dengan pelanggan lain atau menyelip ke pelanggan
lain.
3. Baju putih yang tidak lagi putih.
4. Bau apek pada baju.
5. Keterlambatan proses laundry.
Untuk mengatasi resiko yang timbul:
1. Untuk mengatasi keluhan pelanggan tetang kelunturan baju, Dyscha
Laundry mengambil langkah dengan berusaha semaksimal mungkin untuk
sebelumnya Dyscha Laundry telah menetapkan aturan bahwa bila ada baju
yang luntur harus diberi tahu, dan bila tidak diberitahu maka bila terjadi
kelunturan maka bukan dari tanggung jawab dari Dyscha Laundry.
2. Untuk mengatasi keadan baju pelanggan yang tertukar, maka Dyscha
Laundry memberikan tanda – tanda berupa nama pada baju – baju
pelanggan dan terkadang atas permintaan pelanggan Dyscha Laundry
memisahkan pencucian pakaian berdasarkan nama. Dan membedakan
pakaian yang berwarna dan putih sekaligus mendata pada awal pemasukan
cucian.
3. Untuk mengatasi cucian yang berwarna putih, biasanya Dyscha Laundry
memisahkan cucian tersebut dengan pakaian yang berwarna. Kemudian
menambahkan pemutih sehingga baju tersebut tetap putih dan tidak
berubah warna.
4. Bau apek yang terjadi pada pakaian pelanggan diatasi dengan memberikan
pengharum, dan menjemur pakaian dengan kering di bawah sinar
matahari. Sedangkan pada saat musim hujan, Dyscha Laundry lebih ekstra
keras karena mereka menggunakan mesin cuci yang sekaligus dengan
pengering. Sehingga tidak jarang karyawan dari Dyscha Laundry harus
lembur dan berusaha untuk memuaskan karyawannya.
5. Dan terakhir yang menjadi resiko dari Dyscha Laundry adalah
keterlambatan proses laundryan terutama pada saat musim hujan. Selain
bersahabat yang dapat menyebabkan keterlambatan, hal ini sangat
mengecewakan konsumen. Dan untuk mengatasinya Dyscha Laundry
berusaha semaksimal mungkin untuk mengurangi keterlambatan itu
dengan cara menggunakan pengering dan lembur pada malam hari supaya
pada keesokan harinya saat matahari terbit, pakaian itu sudah dapat di
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan penjualan, biaya modal usaha yang
dikeluarkan, serta perincian biaya lainnya dan penerimaan dari jasa yang dihasilkan
maka perencanaan bisnis Dyscha Laundry ini layak untuk didirikan.
3.2. Saran
Dalam merencanakan bisnis usaha Dyscha Laundry ini, Ada beberapa hal
yang harus diperhatikan yaitu :
a. Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan konsumen secara personal, sehingga
laundry ini memiliki komitmen yang kuat untuk dapat memenuhi kebutuhan
konsemen akan hasil cucian yang bersih, baik dan cepat dengan cara cucian
tiap konsumen tidak akan dicampur dengan konsumen lain.
b. Pemilihan karyawan yang baik, ulet dan bertanggung jawab.
c. Harga yang terjangkau, karena target market adalah mahasiswa, pelajar dan
karyawan yang memiliki uang yang terbatas, maka biaya pelayanan laundry ini
dibuat agar terjangkau bagi mereka.
Daftar Pustaka
Hutagalung, Raja Bongsu, Syafrizal Helmi Situmorang. Frida Ramadini. 2010. Kewirausahaan. Cetakan Pertama. Medan: USU Press.
Kasmir, 2008, Kewirausahaan, PT RAJAGRAFINDO. Jakarta. Medan.
Machfoedz Mas’ud, Machfoeds, 2005. Kewirausahaan. Metode dan Implementasi. BPFE. Yogyakarta.
Sukirno Sadono, et al, 2006. Pengantar Bisnis. Jakarta :Kencana
5 Maret 2011. pukul 20.00