• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEJARAH MIGRASI ETNIS TIONGHOA DI KECAMATAN SIDIKALANG KABUPATEN DAIRI 1965-2003.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SEJARAH MIGRASI ETNIS TIONGHOA DI KECAMATAN SIDIKALANG KABUPATEN DAIRI 1965-2003."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

SEJARAH MIGRASI ETNIS TIONGHOA DI KECAMATAN

SIDIKALANG KABUPATEN DAIRI

( 1965-2003)

OLEH:

SEPTI FALENTINA PADANG BTH NIM: 3113321034

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Gelar Sarjana Pendidikan

PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Padang BTH Falentina Septi. NIM 3113321034, Sejarah Migrasi Etnis Tionghoa di Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi 1965-2003. Jurusan Pendidikan Sejarah. Program Studi Pendidikan Sejarah/S1 Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang terjadinya migrasi etnis Tionghoa ke Kecamatan Sidikalang, bagaimana proses migrasi etnis Tionghoa ke kecamatan Sidikalang, tujuan etnis Tionghoa melakukan migrasi ke Kecamatan Sidikalang dan bagaimana adaptasi etnis Tionghoa ke Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi. Untuk memperoleh data tersebut, maka peneliti menggunakan metode penelitian lapangan (field reasearch) dan Study pustaka (library research). Teknik pengumpulan data berupa observasi dan wawancara. Hasil penelitian yang di lakukan diketahui bahwa (1) latar belakang terjadinya migrasi etnis Tionghoa ke Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi karena pekerjaan mereka adalah berdagang oleh sebab itu mereka mencari tempat yang dianggap menarik untuk berdagang dan juga karena terjadinya kekacauan di negara asal mereka Tiongkok yang membuat mereka memilih bermigrasi ke Sidikalang. (2) proses migrasi etnis Tionghoa yang berada di Sidikalang berasal dari Tiongkok mereka memilih berniaga ke Indonesia karena pada saat itu pelayaran bergantung pada angin musim. Maka tiap tahun para pedagang akan bermukim diwilayah-wilayah Asia Tenggara yang mereka Singgahi. (3) Tujuan etnis Tionghoa melakukan migrasi ke Sidikalang adalah untuk mencari daerah baru yang cocok untuk menjadi tempat berdagang. (4)adaptasi etnis Tionghoa dengan masyarakat Sidikalang cukup harmonis hingga saat ini keharmonisan itu masih terjalin dengan baik. Maka dapat disimpulkan bahwa latar belakang terjadinya migrasi etns Tionghoa yaitu mencari daerah baru yang cocok dijadikan tempat berdagang, proses migrasi etnis Tionghoa ke Sidikalang karena pelayaran bergantung pada anging musim dan tujuan etnis Tionghoa ke Sidikalang yaitu untuk berdagang dan adaptasi migrasi etnis Tionghoa di Sidikalang cukup harmonis dan terjalin dengan baik.

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena

telah memberikan rahmat dan kasih-Nya, sehingga penulis akhirnya dapat

menyusun dan menyelesaikan skripsi ini dengan baik yang berjudul “Sejarah

migrasi etnis Tionghoa di Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi

1965-2003”, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada

Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan

(UNIMED).

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada

pihak-pihak yang telah mendukung dan memberikan motivasi, dan bantuan kepada

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis mengucapkan banyak

terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Medan.

3. Bapak dan Ibu Wakil Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri

Medan.

4. Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.si selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Sejarah dan Bapak syahrul Nizar S,Hum, MA selaku Sekretaris Jurusan

(7)

iii

5. Bapak Dr. Hidayat M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi penulis yang

telah banyak memberikan bimbingan, arahan, masukan, kritik, pemikiran

dan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

6. Bapak Pristi Suhendro, S.Hum, M.Si selaku Dosen Pembimbing

Akademik dan selaku dosen pemberi saran dan penguji yang telah

memberikan masukan kepada penulis. Penulis mengucapkan terima kasih

atas kebaikan dan bimbingannya.

7. Bapak Tappil Rambe, S.Pd, M.Si dan Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum

selaku Dosen Penguji yang telah memberikan pemikiran dan saran

sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.

8. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta administrasi di Jurusan Pendidikan

Sejarah UNIMED yang telah berbagi ilmu melalui proses belajar mengajar

selama beberapa tahun ini, penulis ucapkan banyak terima kasih atas

bimbingan kalian semua.

9. Teristimewa kepada kedua orangtuaku tercinta: Kamaruddin Padang bth

dan Herlina Wati Banurea, terima kasih atas doa, harapan, dukungan,

bimbingan, biaya, dan kasih sayang yang diberikan kepada penulis selama

ini. Kepada adik adikku Megasari Padang bth, Jesayas Padang bth, Dedy

Yanto Padang bth, Mei Fenni Padang bth dan Selvi Anjelia Padang bth

yang telah memberi doa dan semangat serta motivasi pada penulis

(8)

iv

10.Kepada seluruh informan penulis: Bapak Nangkip Boangmanalu, Bapak

Angpik Pai Ang (Sugiarto), Ibu Priska br. Siahaan, Bapak James Lie, Naik

Capah, Ibu Lia Ang,dan Bapak Udin padang BTH, dan informan lainnya

yang sangat berjasa karena telah bersedia memberikan informasi yang

membantu penulis dalam menyelesaikan tulisan ini.

11.Buat teman-teman penulis selama kuliah: Rohmasta Boangmanalu S,Pd,

Pinta Uli Sinaga, Endamoia Berutu, S. Pd, Rima Sihombing, S.pd,

Sentimina Simbolon, S.Pd, Citra Simanjuntak, S.pd, Natalia Pasaribu,

yang selalu menjadi tempat berbagi cerita dan berbagi kebahagiaan dan

kesusahan selama kuliah. Khususnya untuk Yeka Anggi yang banyak

memberikan informasi kepada penulis mulai dari awal perkuliahan,

sebelum sidang sampai selesai pemberkasan. Terimakasih untukmu nang.

12.Terimakasih Kepada Tongaku Sedekia, kak Susi, Delfianna Manik, Ss,

Fitri, Andi, Wike Sembiring, S.Pd, oppung Cala, Nantonga Josua, Yusna,

Simsal, Nayko, S.Pd, yang telah menjadi teman curhat dan yang selalu

memberikan saran kepada penulis.

13.Teman-teman PPL di SMA swasta GBKP Kabanjahe. Tessa, Kak Hotma,

Ribka, Rika, bang Enro, Fenny, Sandy, Dismas, Terima kasih atas segala

kebersamaan dan dukungan yang selama ini diberikan kepada penulis.

Semoga kita dapat meraih segala kesuksesan yang kita impikan.

14.Kepada adik adik SMA swasta GBKP Kabanjahe: Seva, Bastanta, Janfry,

Andre, Cindy, Yobelman, Emia dan seluruh siswa SMA swasta GBKP

(9)

v

Skripsi ini bisa terselesaikan berkat doa, dukungan dan bantuan dari semua

pihak. Kepada teman-teman dan semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan

namanya satu persatu penulis ucapkan banyak terima kasih. Akhir kata penulis

mengucapkan terima kasih dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua

pembaca. Penulis minta maaf atas kekurangan dan keterbatasan pada skripsi ini.

Kiranya skripsi ini dapat bermanfaat sebagai bahan referensi pada penelitian

selanjutnya.

Medan, Maret 2016 Penulis

(10)

DAFTAR ISI

1. BAB I PENDAHULUAN

a. Latar belakang. ... 1

b. Identifikasi Masalah. ... 4

c. Rumusan Masalah ... 4

d. Tujuan Penelitian ... 5

e. Manfaat Penelitian ... 5

2. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan pustaka... 6

2.1.1 Konsep Migrasi ... 6

2.1.2 Latar belakang Migrasi ... 8

2.1.3 Etnis Tionghoa ... 11

2.1.4 Konsep Adaptasi... 13

2.1.5 Gambaran umum Kabupaten Dairi. ... 15

B. Kerangka Berpikir. ... 17

3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian. ... 19

3.2 Lokasi Penelitian. ... 19

3.3 Informan penelitian ... 19

3.4 Sumber data... 20

3.5 Teknik Pengumpulan data. ... 20

3.6 Teknik pengolahan data. ... 22

4. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1.1 Kondisi geografi dan Demografi . ... 25

4.1.2 Sosial Budaya.. ... 36

4.1.3 Pendidikan... 37

(11)

4.1.5 Kondisi Sosial... 42 4.1.6 Pariwisata. ... 46 4.2 Sejarah kedatangan etnis Tionghoa di Sumatera. ... 47 4.3 Latar Belakang terjadinya migrasi dan asal etnis Tionghoa

di Kecamatan Sidikalang. ... 49 4.4 Proses migrasi etnis Tionghoa di Kecamatan Sidikalang. ... 51 4.5 Tujuan migrasi etnis Tionghoa di Sidikalang... 52 4.6 Adaptasi sosial masyarakat pribumi dengan etnis Tionghoa di Sidikalang. . 54 4.6.1 Keadaan etnis Tionghoa pada Masa Orde Baru di Sidikalang ... 59 4.6.2 Apresiasi etnis Tionghoa dalam kegiatan ekonomi di Sidikalang

Kabupaten Dairi... 61 4.6.3 Keberadaan etnis Tionghoa belakangan ini. ... 63

5 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan. ... 65 5.2 Saran ... 66 Daftar Pustaka. ... 67

LAMPIRAN

Peta kawasan Penelitian di Kabupaten Dairi...

Lampiran 1 (pedoman wawancara)...

Lampiran 2 (daftar Informan)...

(12)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia adalah negara yang kaya akan Budaya dan adat istiadat oleh

sebab itulah tidak asing lagi banyak orang luar negeri yang datang berkunjung ke

Indonesia melihat keberagamannya tersebut atau sekedar berjalan-jalan melihat

keindahan alamnya.

Dairi atau yang disebut juga dengan Tanoh pakpak adalah salah satu

Kabupaten yang ada di Indonesia tepatnya di Provinsi Sumatera Utara. Disebut

dengan tanoh Pakpak karena orang-orang yang ada di Dairi mayoritasnya adalah

orang pakpak tetapi pada saat ini 75% penduduk Dairi adalah orang Batak Toba.

Jaraknya dari Medan ke Dairi hanya berkisar 150 km.(Tanjung dkk 2011:2).

Orang pakpak yang ada di Kabupaten Dairi sangat begitu antusias menerima

kehadiran suku-suku lain. Seperti halnya Suku Batak Toba juga seperti orang

Karo, Mandailing, Simalungun, Jawa termasuk etnis Tionghoa datang dan

mencari nafkah di Kabupaten Dairi dan mereka hidup saling berdampingan di

Kabupaten tersebut tanpa pernah berselisih paham satu dengan yang lain.

Dairi yang beribukota Sidikalang dulunya merupakan bagian dari

Kabupaten Tapanuli Utara. Kabupaten didirikan berdasarkan Peraturan

Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1964 tentang

(13)

2

Tapanuli Utara. Dan pada tanggal 2 mei 1964 bertempat di Gedung Nasional

Sidikalang, Dairi resmi sebagai Kabupaten dan beribukota Sidikalang.

Dairi juga memiliki 15(lima belas)Kecamatan yaitu kecamatan Sidikalang,

Kecamatan Sumbul, Kecamatan Silima Pungga-pungga, Kecamatan Siempat

Nempu, Kecamatan Tigalingga, Kecamatan Tanah Pinem, Kecamatan Parbuluan,

Kecamatan Pegagan Hilir, Kecamatan Siempat Nempu Hulu, Kecamatan Siempat

Nempu Hilir, Kecamatan Lae Parira, Kecamatan Gunung Sitember, Kecamatan

Berampu, Kecamatan Silahisabungan, dan Kecamatan Sitinjo.

Suku pakpak sendiri terdiri dari lima suak atau kelompok, yaitu suak

Simsim, Pegagan, Boang, Keppas dan Kelasan semua itu hidup berdampingan

satu sama lain.

Sidikalang yang memiliki tanah yang cukup baik untuk di tanami tanaman

yang baik seperti Jeruk, Padi, Kopi, Jagung, Cabe dan lain-lain yang dapat

dijumpai di Kabupaten Dairi. Itulah yang membuat masyarakat Toba,

Simalungun, Karo dan Jawa serta etnis lainnya mempunyai niat untuk bermigrasi

ke Sidikalang.

Begitu juga dengan kehadiran Etnis Tionghoa di Indonesia, kehadiran

mereka di Indonesia jauh sebelum Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di

kumandangkan. Tionghoa tidak asing lagi ditelinga semua masyarakat Indonesia

walaupun mereka dikenal dengan sebutan orang Cina (dalam skripsi ini Tionghoa

(14)

3

Bahwa nenek moyang mereka telah menyebar di Sidikalang sejak akhir

abad ke-19 dan sebelum mereka menetap di Dairi, mereka juga singgah

ditempat-tempat yang berbeda seperti Sigli, Barus dan ditempat-tempat lainnya yang dianggap

sebagai tempat yang menarik untuk berdagang dan dulunya masyarakat Tionghoa

tersebut mendiami daerah Pasar Lama tetapi karena pada tahun 1970 pasar lama

terbakar dan semua rakyat Tionghoa akhirnya banyak yang meninggalkan pasar

lama tersebut dan berpindah ke Sidikalang Kota, ada juga yang langsung

meninggalkan Kabupaten Dairi. Dibanding dengan etnis lain orang Cinalah yang

lebih dulu eksis di tanah Dairi. Bisnis mereka adalah menampung dan

menyalurkan hasil bumi macam kemenyan, nilam dan kopi. (Tanjung dkk

2011:32)

Dari latar belakang permasalahan tersebut diatas, maka penulis tertarik dan

mengangkat “Sejarah migrasi etnis Tionghoa di Kecamatan Sidikalang

(15)

4 B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis dapat mengidentifikasi berapa

masalah, yaitu:

1. Latar belakang terjadinya Migrasi etnis Tionghoa ke kecamatan Sidikalang

kabupaten Dairi.

2. Proses migrasi etnik Tionghoa Ke Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi

3. Tujuan Etnis Tionghoa datang ke Kecamatan Sidikalang kabupaten Dairi

4. Adaptasi Etnis Tionghoa di Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Latar belakang terjadinya Migrasi etnis Tionghoa di kecamatan

Sidikalang kabupaten Dairi?

2. Bagaimana proses Migrasi Etnis Tionghoa di Kecamatan Sidikalang

Kabupaten Dairi?

3. Apa yang menjadi tujuan Etnis Tionghhoa melakukan migrasi di

Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi?

4. Bagaimana Adaptasi Etnis Tionghoa di Kecamatan Sidikalang Kabupaten

(16)

5 D. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui latar belakang migrasi dan asal etnis Tionghoa ke Sidikalang

Kabupaten Dairi

2. Untuk mengetahui proses migrasi Etnis Tionghoa di Kecamatan

Sidikalang kabupaten Dairi

3. Untuk mengetahui apa yang menjadi tujuan migrasi etnik Tionghoa ke

kecamatan Sidikalang kabupaten Dairi

4. Untuk mengetahui bagaimana adaptasi etnis Tionghoa di Kecamatan

Sidikalang kabupaten Dairi.

E. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian diatas, maka manfaat penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Menambah wawasan peneliti mengenai keberadaan Etnis Tionghoa di

Kecamatan Sidikalang.

2. Memperkaya Informasi bagi masyarakat, agar masyarakat mengetahui

Migrasi (kedatangan) Etnis Tionghoa di Kecamatan Sidikalang.

3. Hasil penelitian ini menjadi gambaran untuk menambah perbendaharaan

ilmu untuk bahan masukan bagi lembaga pendidikan pada umumnya,

(17)

64

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil penelitian maka kesimpulan yang dapat diperoleh adalah

sebagaimana berikut.

1. Latar belakang terjadinya migrasi etnis Tionghoa ke Sidikalang adalah

karena mereka ingin mencari daerah baru untuk berdagang dan karena

sifat mereka adalah orang orang yang suka berpindah pindah dari satu

daerah ke daerah lain yang lebih kaya dan berpotensi dari daerah asalnya,

keadaan ekonomi yang tidak mendukung di daerah asalnya penduduk

meninggalkan wilayah yang dirasanya tidak menguntungkan dan tidak

dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Dan juga karena adanya pergolakan

di daerah mereka Tiongkok seperti perang antar suku dan dibukanya

perkebunan deli yang dibangun oleh bangsa Barat sehingga mendatangkan

pekerja dari luar negeri termasuk dari Tiongkok.

2. Proses migrasi etnis Tionghoa ke Indonesia adalah sebelum sampai ke

Sidikalang mereka terlebih dahulu bertempat tinggal di daerag daerah lain

seperti Sigli, Barus, Siantar, Kisaran dan daerah lainnya dan akhirnya

sampai di Sidikalang dan menetap di Sidikalang karena mereka merasa

bahwa di Sidikalang mereka akan mampu mendapatkan hidup yang lebih

baik lagi dan layak untuk di Singgahi.

3. Tujuan migrasi Etnis Tionghoa di Kecamatan Sidikalang adalah pertama,

(18)

65

dijadikan tempat berdagagang. Tujuan kedua, adalah kebutuhan ekonomi

(pencarian wilayah baru untuk tinggal dan hidup, penguasaan

sumber-sumber ekonomi) oleh sebab itu timbul niat mereka untuk menjajakan

dagangannya keluar dari wilayahnya dan mencari daerah lain yang dimana

langsung singgah di pelabuhan.

4. Adaptasi sosial etnis Tionghoa dengan masyarakat Pakpak, Batak dan

suku-suku lain yang ada di Sidikalang cukup harmonis, bisa juga

dikatakan berbeda dengan dikota-kota lain, Tionghoa dengan masyarakat

pribumi sidikalang hubungannya cukup harmonis, walaupun pada tahun

1965-1966 hubungan baik tersebut sedikit renggang tetapi dapat kembali

normal seiring berjalannya waktu.

SARAN

Adapun saran yang diajukan sesuai dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Melalui hasil penulisan skripsi ini, penelitian ini dapat menjadi

pembelajaran yang baik bagi penduduk Pribumi Sidikalang dan etnis

Tionghoa sendiri.

2. Tali persaudaraan yang sudah terjalin baik antara masyarakat pribumi

Sidikalang dengan etnis Tionghoa semakin meningkat dan lebih baik lagi

(19)

66

DAFTAR PUSTAKA

Berutu, Lister & Padang, Nurbani. 2008. Tradisi dan perubahan konteks

masyarakat Pakpak. Medan Grasindo Monoratama

Hadiluwih, Subanindyo. 1994. Studi tentang masalah Tionghoa di Indonesia

(Studi kasus di Medan).Jakarta. PT Satria Deliperkasa

Lembaga Demografi FEUI. 2007. Dasar-dasar Demografi. Lembaga Penerbit

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Pelly, Usman. 1994. Urbanisasi dan adaptasi: peranan misi budaya

Minangkabau dan Mandailing. Jakarta PT Pustaka LP3ES Indonesia,

anggota IKAPI

Suryadinata, Leo. 1999. Etnis Tionghoa dan pembangunan bangsa. PT Pustaka

LP3ES Indonesia, anggota IKAPI

---. 1984. Dilema minoritas Tionghoa. jakarta PT. Grafiti pers

Sinamo Jansen dan Ezer Eben S. 2013. The Chinese Ethos. Grafika Mardi Yuana

Sugiyono. 2010. Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Penerbit

Alfabeta Bandung

Tanjung Flores dkk. 2011. Dairi Dalam Kilatan Sejarah. Perdana Publishing

(kelompok penerbit perdana Mulya Sarana)

Titus, Milan. 1995. Migrasi antar daerah di Indonesia. Yogyakarta pusat

penelitian Kependudukan Universitas Gadjah Mada

Winata, Andi. 2014. Adaptasi Sosial mahasiswa Rantau dalam Mencapai Prestasi

Gambar

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Referensi

Dokumen terkait

Persamaan tersebut akan diuraikan sebagai berikut , (10a) dengan , , (10b) , , , (10c) , , , (10d) melambangkan present value yang diharapkan dari penerimaan dalam Periode-1

Jumlah calon penyedia Barang/Jasa yang telah lulus evaluasi administrasi, teknis, dan harga sebanyak 5 (lima) peserta dengan urutan sebagai berikut :.. No Nama Perusahaan

Oleh karena itu, masyarakat Jetis memiliki strategi usaha yaitu memiliki perilaku yang baik dan menjalin relasi dengan pemerintah setempat.. Masyarakat Jetis memiliki

PENGEMBANGAN AKTIVITAS WISATA OLAHRAGA AIR DI PULAU TIDUNG SKRIPSI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu.. PENGEMBANGAN AKTIVITAS

Ieu panalungtikan boga tujuan pikeun mikweruh jeung ngadéskripsikeun semantik formal paribasa Sunda jeung paribasa Indonésia, ngabandingkeun dumasar kana kritéria

Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan model pemprediksian performansi aerodinamika dari turbin angin Darrieus dengan metode multiple streamtube, memvalidasi model

Selanjutnya kegiatan eksperimen dilakukan sebagai berikut: (a) melaksanakan pretes untuk mengetahui kemampuan awal pemahaman dan penalaran matematis sebelum diberikan

Seorang Komisaris Nominee ²terlepas dari kenyataannya bahwa dia adalah organ komisaris fiktif belaka yang tidak mempunyai kewenangan apapun baik dalam pengawasan atas