KOMPETENSI GURU PPKN
DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN PENILAIAN AUTENTIK
BERDASARKAN K-13 DI SMK NEGERI 9 MEDAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
Apriana Sihombing NIM. 3123111006
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL
i ABSTRAK
Apriana Sihombing. NIM 3123111006. Kompetensi Guru PPKn Dalam Mengimplementasikan Penilaian Autentik Berdasarkan K-13 Di SMK Negeri 9 Medan.Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Medan.
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur, hormat dan kemuliaan penulis sampaikan ke hadirat
Tuhan Yang Maha Kuasa atas setiap berkat,pertolongan, pimpinan bahkan
kemampuan serta kesehatan yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini tepat pada waktunya dengan judul “Kompetensi Guru PPKn Dalam
Mengimplementasikan Penilaian Autentik Berdasarkan K-13 Di SMK Negeri 9 Medan” yang disusun untuk melengkapi syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan bagi mahasiswa S-1 di Jurusan Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Dalam penulisan dan penyusunan Skripsi ini banyak dukungan, doa serta
arahan yang penulis terima,maka pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas negeri
Medan.
2. Ibu Dr.Nurmala Berutu,M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Dr.Deny Setiawan, MSi selaku Wakil Dekan 1 Fakultas Ilmu Sosial
Unimed.
4. Ibu Dr.Reh Bungana P.A.SH.,M.Hum selaku Ketua Jurusan PPKn.
iii
6. Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si selaku Pembimbing Skripsi yang telah
meluangkan waktu, memberikan penuh kesabaran dan perhatian dalam
bimbingan, pengarahan, petunjuk demi terselesaikanya skripsi ini.
7. Bapak Drs. Liber Siagian M.Si, Ibu Sri Yunita S.Pd, M.Pd, Bapak Drs.
Halking, M.Si selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan saran
dan masukan kepada peneliti dalam penulisan skripsi ini.
8. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan PPKn yang telah banyak memberikan ilmu,
bimbingan, dukungan, saran, dan motivasi kepada peneliti selama di dalam
maupun di luar perkuliahan dan seluruh staff pegawai Fakultas Ilmu Sosial
Jurusan PPKn
9. Kepala Sekolah SMK Negeri 9 Medan Bapak Sakti S.Pd M.Pd, Bapak
Drs. Japier Simangunsong, Bapak Drs Aldusin Simangunsong, ibu
Hotmauly S,Pd, ibu Fitrah Nursari S.Pd, ibu Sortika Tamba S.Pd selaku
guru mata pelajaran PPKn yang banyak membantu penulis dalam
melaksanakan penelitian untuk menyelesaikan skripsi ini
10.Teristimewa penulis menyampaikan terimasih yang sebesar- besarnya
kepada keluarga, Ayahanda Elimar P. Sihombing dan Ibunda Almh.
Rosmaini Manullang, atas kebesaran hati mereka untuk mendidik,
membimbing, pengorbanan mereka yang tak bisa digantikan dengan
apapun. Saudara-saudara Pangihutan Tua Sihombing, Hotdi Parsaoran,
Kakak tercinta Debora Apriati Sihombing dan Adik tersayang Simson
Sihombing, yang telah menunjukkan dukungan, dan memotivasi penulis
iv
11.Teman teman seperjuangan “PAN” Primadani Togatorop, Nova Zuwita
Situmorang. Juga sahabat saya dari SD Kathryn Katthy Pasaribu, Rudi
Haryanto Silitonga Yang telah banyak membantu dan mensuport dalam
mengerjakan skripsi ini
12.Terkhusus buat teman teman tersayang teman teman regular A 2012,
canda tawa yang telah kita lalui akan selalu kiranya penulis kenang dan
rindukan.
13.Teman teman kost, kak Wanrina Hutasoit, Bang Riko Silaban, Berman,
Santa, Iwan, ramadhani, Bang Manuntun Damanik yang telah banyak
membantu dan memberikan semangat demi terselesaikannya skripsi ini.
14.Terkhusus buat teman-teman PPLT SMA N 1 KUALA Eka ramadhani,
Ferina Hapsari, Sakban, Juwairiah, Sela, bang tommi dan teman teman
lainnya yang tidak dapat penulis deskripsikan satu per satu.
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya. Dan apabila dalam
penulisan ini terdapat kata-kata yang kurang berkenan maka penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya, semoga kebaikan yang diberikan
mendapat imbalan dari Tuhan Yang Maha Esa, Amin
Medan, Juni 2016
Apriana Sihombing
v A.Latar Belakang Masalah. ... 1
B.Identifikasi Masalah ... 5
C.Pembatasan Masalah ... 5
D.Rumusan Masalah ... 6
E. Tujuan penelitian ... 6
F. Manfaat penelitian ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA Kerangka Teoritis ... 7
1. Kompetensi Guru ... 7
2. Pengertian Penilaian ... 9
3. Kurikulum 2013 ... 10
4. Penilaian Autentik ... 12
5. Penilaian Autentik Dalam Pembelajaran PPKn ... 25
Kerangka Berpikir ... 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Lokasi Penelitian ... 29
A.Populasi dan sampel ... 30
vi
C.Kisi kisi Penelitian ... 31
D.Teknik Pengumpulan Data ... 33
E. Teknik Analisis Data... 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil penelitian ... 35
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 61
B. Saran... 62
DAFTAR PUSTAKA ... 64
vii
DAFTAR TABEL
Daftar Tabel 1.1. Aspek dan Kompetensi Guru………..8
Daftar Tabel 1.3 Contoh Lembar jurnal ………15
Daftar Tabel 1.2 Tabel 3 ranah afektif,kognitif, psikomotorok ………28
Daftar Tabel 1.4. Kisi-Kisi Penelitian………....…32
viii
DAFTAR LAMPIRAN 1. Nota Tugas
2. Surat Ijin penerbitan Penelitian Dari Jurusan
3. Surat Keterangan Ijin Mengadakan Penelitian Dari Fakultas
4. Surat Keterangan Ijin Penelitian di SMK Negeri 9 Medan
5. Surat Selesai Penelitian di SMK Negeri 9 Medan
6. Surat keterangan dari perpustakaan Jurusan PPKn
7. Surat keterangan dari perpustakaan UNIMED
8. Kartu Kendali Bimbingan Skripsi
9. Daftar Peserta Seminar Proposal Penelitian Jurusan Pendidikan Pancasila
Dan Kewarganegaraan
10.Pernyataan keaslian Tulisan
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan di seputar penilaian hasil pembelajaran siswa sejalan dengan
perkembangan kurikulum yang dipergunakan.
Sanjaya (2010:16) mengemukakan bahwa :
Penilaian merupakan salah satu komponen yang terkait langsung dengan kurikulum. Kurikulum itu sendiri merupakan rencana tertulis yang berisi tentang ide-ide yang dirumuskan oleh pengembang kurikulum. Rencana tertulis itu kemudian menjadi dokumen kurikulum yang membentuk suatu sistem kurikulum yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain
Kurikulum menjadi acuan dalam pembentukan proses pendidikan yang akan
dilaksanakan. Bentuk penilaian tersebut menjadi acuan bagi guru dalam
menyusun penilaian
Daryanto (2014:1) menjelaskan bahwa:
Secara konseptual, kurikulum adalah suatu respon pendidikan terhadap kebutuhan masyarakat dan bangsa dalam membangun generasi muda bangsanya. Secara pedagogis, kurikulum adalah rancangan pendidikan yang memberi kesempatan untuk peserta didik mengembangkan potensi dirinya dalam suatu suasana belajar yang menyenangkan dan sesuai dengan kemampuan dirinya untuk memenuhi kualitas yang diinginkan masyarakat dan bangsanya.
Pendidikan bisa dijalankan dengan baik ketika kurikulum menjadi
penyangga utama dalam proses belajar mengajar. Kurikulum mengandung sekian
banyak unsur yang penting supaya pembelajaran terlaksana dengan optimal.
Menurut Yamin (2010:13) “Pada dasarnya, perubahan kurikulum dilakukan
dengan dua cara, yakni dengan mengganti beberapa komponen di dalam
2
kurikulum.” Dalam sejarah pendidikan di Indonesia, sudah berapa kali diadakan
perubahan dan perbaikan kurikulum.
Kurniasih (2014:1) mengemukakan bahwa:
Semenjak pasca kemerdekaan tercatat sembilan kali perubahan kurikulum.Pada kurikulum periode 1947 sampai 1994 kurikulum di Indonesia bersifat sentralistik.Namun, ketika penerapan kurikulum KBK dan KTSP telah diberlakukan kurikulum desentralistik dimana sekolah mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan kurikulum yang diterapkan di setiap satuan pendidikan masing-masing.
Pada tahun ajaran baru 2013/2014 diberlakukan Kurikulum 2013. Dalam
Kurikulum ini terdapat perubahan dan penyempurnaan dari kurikulum-kurikulum
sebelumnya yang mencakup delapan standar nasional pendidikan, yakni standar
isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Delapan standar yang
disempurnakan tersebut, salah satunya menyempurnakan tentang standar
penilaian.Standar penilaian pendidikan adalah standar penilaian pendidikan yang
berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrument hasil belajar peserta didik.
Pelaksanaan Kurikulum 2013 di dunia pendidikan di Indonesia menuntut
adanya penekanan penggunaan model penilaian pada kompetensi kinerja siswa
sesuai dengan mata pelajaran. Siswa tidak hanya dituntut untuk memahami aspek
pengetahuan, melainkan juga apa yang dapat dilakukan dengan pengetahuannya
itu. Salah satu model penilaian yang sesuai dengan konsep tersebut adalah
penilaian autentik. Penilaian autentik sesuai ketentuan Peraturan Menteri
3
asessment) dan Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian
Pendidikan.
Dalam Peraturan Pemerintah dan Kebudayaan No. 104 Tahun 2014 tentang
penilaian hasil belajar oleh pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah, yang dimaksud dengan penilaian autentik adalah bentuk penilaian
yang menghendaki peserta didik menampilkan sikap, menggunakan pengetahuan
dan keterampilan yang diperoleh dari pembelajaran dalam melakukan tugas pada
situasi yang sesungguhnya.Penilaian autentik dilakukan melalui kegiatan yang riil,
fungsional, dan alami dengan harapan hasil assessment menggambarkan
kemampuan anak yang sesungguhnya.
Mudjiono (2009:22) menjelaskan bahwa:
Penilaian mengharuskan pembelajaran berpusat pada siswa, sebab pelaku belajar adalah siswa, karna belajar merupakan peristiwa sehari-hari di sekolah. Belajar merupakan hal yang kompleks. Kompleksitas belajar tersebut dapat dipandang dari dua subjek, yaitu siswa dan dari guru. siswa adalah subjek yang terlibat dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. dalam kegiatan tersebut siswa mengalami tindak mengajar, dan merespons dengan tindak belajar.
Penilaian autentik dapat membantu peserta didik untuk menerapkan
informasi akademik dan kecakapan yang telah diperoleh pada situasi nyata untuk
tujuan tertentu. Penilaian autentik memberikan kesempatan luas bagi peserta didik
untuk menunjukkan apa yang telah mereka pelajari selama proses belajar
mengajar. Menurut Khaeruddin (2007: 203), “Penilaian autentik ini mengajak
para siswa untuk menggunakan pengetahuan akademik dalam konteks dunia nyata
4
Kunandar (2013:67) menjelaskan bahwa:
Fokus penilaian autentik adalah keberhasilan belajar peserta didik dalam mencapai standar kompetensi yang ditentukan.Pada tingkat mata pelajaran, kompetensi yang harus dicapai berupa Standar Kompetensi (SK) atau Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD).Untuk tingkat satuan pendidikan, kompetensi yang harus dicapai peserta didik adalah Standar Kompetensi Lulusan (SKL).
Menurut Daryanto ( 2008:10) “guru adalah yang menilai hasil belajar siswa,
guru yang mengetahui siswa-siswa mana yang sudah berhak melanjutkan
pelajaranya maupun mengetahui siswa-siswa yang belum berhasil menguasai
bahan.” Profesionalisme guru dari waktu ke waktu semakin dituntut seiring
dengan kebutuhan pendidikan yang bermutu. Oleh karna itu guru dituntut untuk
menguasai dan terampil melakukan hasil belajar peserta didik. Dengan penilaian
guru bisa melakukan refleksi dan evaluasi terhadap kualitas pembelajaran yang
telah dilakukan dan sekaligus mendapatkan informasi tentang tingkat pencapaian
kompetensi peserta didik yang meliputi kompetensi sikap, pengetahuan dan
keterampilan.
Berdasarkan pemaparan diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang
kompetensi guru dalam penilaian autentik (Authentic Assessment) yang
menekankan pada tiga aspek tersebut (pengetahuan, keterampilan, dan sikap),
khususnya guru mata pelajaran PPKn.Berangkat dari pemikiran dan latar belakang
diatas dipandang perlu dilakuan penelitian yang lebih luas dan dalam yang
bersifat eksplanatif.Maka penulis bermaksud untuk dapat mengetahui informasi
yang akurat tentang berbagai permasalahan berkenaan dengan “Kompetensi Guru
PPKn Dalam Mengimplementasikan Penilaian Autentik Berdasarkan K-13 Di
5
B. Identifikasi Masalah
Untuk memperjelas dan lebih mempermudah pelaksanaan penelitian, maka
perlu kiranya merumuskan ruang lingkup yang akan diteliti sehingga data yang
akan dikumpulkan dapat ditentukan dengan tepat.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka yang menjadi identifikasi
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pelaksanaan Penilaian Autentik dalam pembelajaran PPKn di SMK
Negeri 9 Medan
2. Kompetensi Guru PPKn dalam pengimplementasian penilaian Autentik
di SMK Negeri 9 Medan.
3. Kemampuan Guru PPKn dalam menerapkan penilaian autentik
berdasarkan 3 aspek penilaian di SMK Negeri 9 Medan.
C. Pembatasan Masalah
Dalam suatu penelitian masalah harus cukup jelas artinya tidak terlalu luas
dan tidak terlalu sempit. Masalah yang terlalu luas mudah menjadi kabur dan
masalah yang terlalu sempit mudah kehilangan arti dan kegunaanya. Untuk
memberikan gambaran yang jelas tentang masalah yang akan dibahas maka perlu
diberi batasan dan fokus masalah yang akan diteliti sesuai dengan kemampuan
dan waktu yang terbatas serta kredibiltas yang penulis miliki.
Berdasarkan uraian diatas, maka yang menjadi batasan masalah dalam
penelitian ini adalah “Kompetensi guru PPKn dalam mengimplementasikan
6
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan
permasalahan dalam penelitian ini lebih terarah dan operasional, maka peneliti
membatasi permasalahan sebagai berikut: Bagaimana kompetensi guru PPKn
dalam mengimplementasikan Penilaian Autentik berdasarkan K-13 di SMK
Negeri 9 Medan?
E. Tujuan Penelitian
Setelah melihat dari latar belakang, identifikasi masalah,batasan masalah
dan perumusan masalah maka tujuan yang hendak dicapai adalah: Untuk
mengetahui Kompetensi guru dalam mengimplementasikan Penilaian Autentik
berdasarkan K-13 di SMK Negeri 9 Medan.
F. Manfaat Penelitian
Suatu penelitian hendaknya memberi manfaat bagi pengembangan dunia
ilmu pengetahuan pada umumnya dan bagi instansi terkait khususnya. Penulis
berharap hasil penelitian ini dapat bermanfaat:
1. Dapat memberi kontribusi pemikiran terhadap penerapan penilaian
autentik dalam pembelajaran PPKn.
2. Dapat menambah wacana baru yang dapat mengembangkan khasanah
keilmuan.
3. Sebagai sumbangan terhadap perkembangan keilmuan, sebagai wacana
baru dalam bidang pendidikan khususnya mengenai penilaian autentik
61
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan pembahasan pada bab sebelumnya, Kompetensi
guru dalam melakukan penilaian autentik khususnya guru PPKn di SMK Negeri 9
pada umumnya telah mengimplementasikan penilaian autentik berdasarkan K-13
yang mengacu pada 3 aspek penilaian yaitu aspek Sikap, Pengetahuan dan
Keterampilan peserta didik nya, namun pelaksanaanya tidak Holistik.
Terlaksananya jenis penilaian autentik, setiap guru yang diwawancarai
bermacam-macam pelaksanaanya atau implementasinya, dalam penilaian autentik
berdasarkan ranah afektif , ditemukan ada guru yang memakai teknik observasi,
namun ada juga yang mengeluhkan teknik ini dengan alasan banyaknya jumlah
siswa sehingga terkendala dalam pengerjaanya, ada juga yang memakai teknik
penilaian diri dan penilaian antar peserta didik, namun ada juga yang tidak
memakai teknik tersebut, melainkan dengan cara lain. Penilaian sikap dengan
teknik jurnal atau catatan pendidik jarang dilakukan, hanya beberapa yang
melaksankanya. Dalam penilaian autentik berdasarkan ranah pengetahuan,
pelaksanaanya seperti tes tertulis, tes lisan dan penugasan tidak terlalu signifikan
ditemukan hambatan, karena penilaian tersebut sudah tidak asing lagi diketahui
para guru. Penilaian autentik berdasarkan ranah keterampilan, para guru lebih
dominan memakai teknik praktik dalam presentasi, mengemukakan pendapat,
aktif. Dalam teknik portofolio, ada guru yang telah menerapkanya namun lebih
62
instrument penilaianya, sama hal nya penilaian dengan teknik proyek, karna
dianggap penilaian tersebut memakan waktu yang cukup lama mencakup
persiapan, kerjasama, partisipasi, koordinasi dalam penyusunan maupun dalam
presentasi hasil kerja. Melalui penilaian berdasarkan 3 aspek tersebut, Dapat
disimpulkan, dalam penilaian sikap-lah yang lebih banyak ditemukanya kendala
kendala karna banyak nya aspek yang akan dinilai. Sementara tugas guru bukan
hanya menilai, namun juga mempersiapkan materi dan tugas eksternal lainnya
sehingga tidak semua teknik penilaian dalam penilaian autentik dapat dinilai satu
per satu. Hambatan yang paling sering ditemukan dalam penilaian autentik ini
adalah penilaianya yang rumit, dan merepotkan. Adanya faktor-faktor lain seperti
kurang pintar memakai alat komputer dan faktor umur sehingga membuat para
guru bingung dalam mengimplementasikannya, dan jalan terakhir yang dilakukan
adalah melakukan penilaian konvensional seperti kurikulum sebelumnya, karna
penilaian tersebut dianggap lebih mudah dan lebih paham karna cukup lama
diberlakukanya.
B. Saran
Masalah-masalah dalam penilaian autentik tersebut diindikasikan muncul
karena guru-guru kurang memahami secara mendalam mengenai sistem penilaian
pada kurikulum 2013. Idealnya guru harus disiapkan dalam mengembangkan
instrumen yang baik dan benar. Namun kemampuan tersebut saat ini belum
menyeluruh dimiliki oleh seorang guru. Kondisi dimana muatan penilaian pada
kurikulum 2013 relatif banyak, mulai dari kompetensi yang diukur, teknik
63
permasalahan-permasalahan tersebut adalah kurangnya pemahaman guru terkait
dengan penilain dengan kurikulum yang baru. Permasalahan ini dapat diatasi
dengan menyelenggarakan pelatihan dan sosialisasi kurikulum yang tuntas,
dengan narasumber yang kompeten. Proses pendampingan oleh tenaga ahli
kurikulum 2013 juga diperlukan. Pedampingan oleh ahli ini akan dapat membantu
guru memecahka permasalahan-permasalahan yang timbul dalam melaksanakan
64
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, zaenal. 2009.EvaluasiPembelajaran, Bandung: PT. RemajaRosdakarya.
Arikunto, suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian suatu pendekatan Praktik,
Jakarta: Rineka Cipta
Majid, abdul. 2014. Penilaian Autentik Proses dan Hasil Belajar,Jakarta : PT
Remaja Rosdakarya
Daryanto.2014. Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013, Yogyakarta:
Gava Media.
Daryanto. 2008. Evaluasi Pendidikan.Jakarta: Rineka cipta.
Khaeruddin, dkk. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Yogyakarta: Pilar
Media
Sanjaya,wina. 2005. Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Jakarta:Kencana.
Sanjaya, wina. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: kencana
Yamin,Moh. 2010. Manajemen Mutu Kurikulum Pendidikan: Panduan
Menciptakan Manajemen Mutu Pendidikan Berbasis Kurikulum yang
Progresif dan Inspiratif. Yogyakarta: DIVA Press.
Supardi. 2014.Kinerja Guru. Jakarta: Rajawali Pers
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Mulyasa. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya
Kurniasih,Imas dan Berlin Sani. 2014. Implementasi Kurikulum 2013: Konsep
65
Warsono dan Hariyanto. 2013. Pembelajaran Aktif: Teori dan Asesmen, Bandung:
PT. Remaja Rosda Karya.
Kunandar, 2013. Penilaian Autentik: Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik
Berdasarkan Kurikulum 2013, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Supardi.2015.Pembelajaran Autentik Pembelajaran afektif,kognitif, dan
psikomotorik, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, Jakarta
Pasaribu, Payerli. 2015. Pendidikan Kewarganegaran Edisi Revisi. Medan:
Unimed Press
Setiawan, Deny. 2014. Kapita Selekta Kewarganegaraan. Medan: Larispa
Dimyati ,Mujiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran . Jakarta: Rineka Cipta