PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL
BELAJAR ILMU STATIKA DAN
TEGANGAN SISWA KELAS
X SMK NEGERI 2
KISARAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan
Oleh : EKO SISWANTO
NIM. 5111511003
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
i
ABSTRAK
Eko Siswanto. NIM 5111511003. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Ilmu Statika dan Tegangan Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Kisaran . Skripsi. Fakultas Teknik–Universitas Negeri Medan. 2016.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bertujuan untuk menerapkan model pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar mata pelajaran Ilmu Statika dan Tegangan pada kompetensi dasar Menerapkan besaran skalar, vektor, sistem satuan, dan hukum newton dan besaran vektor untuk memepresentasekan gaya, momen dan kopel di Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Kisaran T.P. 2015/2016 yang berjumlah 35 siswa. Prosedur tindakan dikemas ke dalam dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Setiap siklus terdiri dari tahapan perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing) dan refleksi (reflecting).
Data penelitian diambil dari tes hasil belajar siswa, lembar observasi dan lembar kerja siswa (LKS). Hasil uji coba instrumen penelitian dari 30 soal pada siklus I terdapat 25 soal valid, uji tingkat kesukaran terdapat 4 soal mudah, 16 soal sedang dan 5 soal sukar, uji daya pembeda tes didapat 5 soal buruk, 8 soal cukup, 11 soal baik, dan 1 soal baik sekali, uji reliabilitas tes didapat 0,88 (Sangat tinggi). Pada siklus II dari 30 soal diperoleh 25 soal valid, uji tingkat kesukaran terdapat 1 soal mudah, 15 soal sedang dan 9 soal sukar, uji daya pembeda tes didapat 10 soal buruk, 11 soal cukup dan 4 soal baik, uji reliabilitas tes didapat 0,87 (sangat tinggi). Penelitian dikatakan berhasil diukur berdasarkan rata-rata komulatif aktivitas dan hasil belajar siswa memperoleh nilai minimal 75 dan tuntas secara klasikal jika seluruh kelas 100 % siswanya tuntas.
Hasil penelitian menunjukkan perolehan aktivitas belajar siswa pada siklus I sebesar 71,61 dengan persentase lulus 28,57 % meningkat pada siklus II dengan rerata kelas mencapai 82,25 dengan persentase lulus 100 %. Hasil Uji t menunjukkan terjadinya peningkatan yang signifikan terhadap aktivitas belajar yakni diperoleh t hitung (11,24) > t tabel (2.054) dengan taraf signifikan 5 %. Selanjutnya hasil belajar siswa, perolehan hasil belajar siswa pada siklus I mencapai 75,66 dengan persentase lulus 65,71 % meningkat pada siklus II menjadi 86,86 dengan persentase 100 %. Hasil Uji t menunjukkan terjadinya peningkatan yang signifikan terhadap hasil belajar yakni diperoleh t hitung (6,80) > t tabel (2.054) dengan taraf signifikan 5 %. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan Model Pembelajaran Kooperatif TipeTeam Assisted Individualization (TAI) dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Ilmu Statika dan Tegangan Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Kisaran T.P. 2015/2016.
ii
ABSTRACT
Eko Siswanto. Registration number 5111511003. Application of cooperative Learning Model Team Assisted Individualization (TAI) to Increase Activity and Learning Outcomes At The Statics Science and Voltage of Student Class X State Vocational High School 2 Kisaran Program The Architecture Engineering Expertise. Skripsi. Faculty of Technique - State University of Medan 2016.
This research represent the Research of Class Action aim to apply the study model which can improve the activity and the result of study subjects Science Statics and stress on basic competencies Applying scalar , vector , unit system , and Newton's laws and vectors for Presentation force , torque and coupling of Student Class X Program The Architecture Engineering Expertise of State Vocational High School 2 Kisaran in the teaching year 2015/2016 amounting to 35 students. Action procedure is created into two cycles which is each cycle consisted of twice meeting. Each cycle consisted by the planning step planning, acting, observing and reflecting.
File research taken away from the test of result learning student, sheet of observation and spread sheet student. Result of test-drive from research instrument 30 questions. At cycle I there are 25 valid question, test the difficulty level there are 4 easy question, 16 medium question and 5 difficult question, the distinguishing energy test got 5 ugly question, 8 question enough, 11 good question,and 1 very good question, the reliability test got 0,88 (very high). At cycle II from 30 questions obtained 25 valid question, the test difficulty level there are 1 easy question, 15 medium question and 9 difficult question, the distinguishing energy test got 10 ugly question, 11 enough question and 4 good problem, the reliability test got 0,87 (very high). Research told to succeed measured by pursuant to mean of cumulative activity and the result of learning student get the minimum value 75 and complete by classical if all class 100% the students are complete.
Result of research show activity learn student at cycle I equal to 71,61 with percentage pass 28,57 % mounting at cycle II with tired class average 82,25 with percentage pass 100 %. Result of test t show the significant improvement to learning activity that is obtained t (11,24)> t table (2,054) with significant level 5 %. Hereinafter result of learning student, at cycle I Mean result of learning student at tired cycle I 75,66 with percentage pass 65,71 % mounting at cycle II become 86,86 with percentage 100 %. Result of test t show the significant improvement to result learning that is obtained t( 6,80) > t table ( 2.054) with significant level 5 %. Pursuant to inferential research the result that with the application of cooperative Learning Model Team Assisted Individualization (TAI) can improve the activity and result of learning student at Statics science and Voltage of Student Class X Program The Architecture Engineering Expertise State Vocational High School 2 Kisaran in the teaching year 2015/2016.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti ucapkan kepada kehadirat Allah SWT, atas segala
rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan banyak kesempatan dan hikmat
sehingga dapat menyelesaikan Skripsi ini yang berjudul :
“Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar
Ilmu Statika Dan Tegangan Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Kisaran” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Fakultas Teknik.
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa Skripsi ini masih jauh dari
sempurna, baik isi maupun tutur bahasanya. Oleh sebab itu, melalui kesempatan
ini peneliti sangat mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi
kesempurnaan Skripsi ini.
Dalam proses penyusunan Skripsi ini, peneliti banyak mendapat bimbingan
dan bantuan dari berbagai pihak berupa materi, dukungan dan informasi. Dalam
kesempatan ini peneliti tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Drs. Parlaungan Hutagaol, M.Pd, selaku dosen pembimbing Skripsi yang
telah banyak memberikan waktu, nasehat, bimbingan serta masukan dan saran
yang sangat berharga dalam penyusunan Skripsi ini.
2. Ibu Rosneli, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
3. Drs. Asri Lubis, ST, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik
Bangunan.
4. Dr. Zulkifli Matondang, M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Teknik Bangunan.
iv
5. Drs. Nono Sebayang ST., M.Pd, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Teknik
Bangunan
6. Drs. Sempurna Perangin-angin M.Pd, selaku Dosen Penguji dan Dosen
Pembimbing Akademik yang telah membimbing Peneliti selama mengikuti
Perkuliahan di Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan
7. Drs. Ronal Butar-butar, M.Pd, selaku Dosen Penguji yang banyak
memberikan saran untuk perbaikan pada Skripsi ini.
8. Drs. Jintar Tampubolon, M.Pd, selaku Dosen Penguji yang banyak
memberikan saran untuk perbaikan pada Skripsi ini.
9. Bapak/Ibu Dosen dan staf tata usaha beserta jajarannya di lingkungan
Universitas Negeri Medan, khususnya di Fakultas Teknik.
10. Pihak SMK Negeri 2 Kisaran khususnya Kepala Sekolah Bapak Harun Arsid
M.Si, Drs. Ponidi Selaku PKS I bidang kurikulum, Ibu Dra. Sondang
Sibagariang selaku Ketua Jurusan TGB sekaligus guru mitra yang telah
membantu untuk mengadakan obeservasi dan penelitian.
11. Teristimewa kepada kedua orang tua terbaik, Ayahanda Armin Krisdianto
dan Ibunda Dewi Asnah yang telah membesarkan, membina, mendidik,
memberikando’a,dukungan dan semangat kepada peneliti sampai saat ini.
12. Teruntuk adik-adikku Dede Prasetyo, Tri Nindia Utami dan Aditya yang telah
memberikando’a,dukungan dan semangat kepada peneliti sampai saat ini.
13. Rekan-rekan mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan khususnya stambuk
2011 yang telah memberi dukungan dan motivasi.
14. Senior-senior PTB yang telah memberikan bantuan, masukan dan saran.
iv
15. Abang Tengku muhammad teguh, Zoel avarel, Rian Handoko serta keluarga
besar Anggi Barbel Gym yang telah banyak memberikan motivasi dan
doanya.
16. Khususnya Mas Zek and Friends yang senantiasa memberikan semangat,
motivasi, bantuan, dukungannya serta doa dan nasehatnya.
Untuk itu dengan segala kerendahan hati, peneliti memohon maaf atas
keterbatasan yang ada. Semoga Skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi menuju keberhasilan di dalam dunia pendidikan. Akhir
kata peneliti menghaturkan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat.
Medan, Januari 2016
Peneliti,
Eko Siswanto NIM. 5111511003
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Identifikasi Masalah ... 8
C. Pembatasan Masalah ... 9
D. Rumusan Masalah ... 10
E. Tujuan Penelitian ... 10
F. Manfaat Penelitian ... 11
BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN PERUMUSAN HIPOTESIS TINDAKAN A. Kerangka Teoritis... 13
1. Hakikat Aktivitas Belajar... 13
2. Hakikat Hasil Belajar Ilmu Statika dan Tegangan ... 17
3. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif... 21
a. Model Pembelajaran Kooperatif tipe team Assisted Individualization (TAI) ... 22
iv
b. Karakteristik Model PembelajaranTeam Assisted
Individualization (TAI)... 24
c. Kelebihan Model Pembelajaran TAI ... 25
d. Kelemahan Model Pembelajaran TAI ... 26
e. Langkah-langkah Model Pembelajaran TAI... 26
B. Penelitian yang Relevan ... 28
C. Kerangka Berpikir ... 31
D. Hipotesis Tindakan... 33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 35
B. Subjek dan Objek Penelitian ... 35
C. Partisipan Penelitian... 36
D. Definisi Operasional dan Variabel Penelitian ... 36
E. Desain Penelitian ... 38
F. Prosedur Penelitian... 39
G. Teknik Pengumpulan Data... 46
1. Tes... 46
2. Obeservasi... 48
H. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 50
1. Validitas Tes ... 51
2. Uji Reliabilitas Tes ... 52
3. Uji Tingkat Kesukaran Tes ... 53
iv
4. Uji Daya Pembeda Tes ... 54
I. Teknik Analisis Data ... 56
J. Indikator Keberhasilan ... 59
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Siklus I ... 61
1. Tahap Perencanaan... 61
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan ... 62
3. Tahap Pengamatan ... 65
4. Tahap Refleksi dan Perencanaan Ulang... 68
B. Siklus II ... 70
1. Tahap Perencanaan ... 70
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan ... 71
3. Tahap Pengamatan... 74
4. Tahap Refleksi... 77
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 78
1. Analisa Peningkatan Aktivitas Belajar ... 79
2. Analisa Peningkatan Hasil Belajar ... 80
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan ... 83
B. Implikasi ... 85
C. Saran ... 87
DAFTAR PUSTAKA ... 89 LAMPIRAN...
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Daftar Hasil Belajar Mata Diklat Ilmu Statika dan Tegangan siswa
Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK N 2
Kisaran ... 5
Tabel 2.1 Tahapan-Tahapan Dalam Model Pembelajran TAI ... 26
Tabel 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas ... 42
Tabel 3.2 Kisi-kisi Tes Materi Besaran Skalar, Vektor, Sistem satuan dan
Hukum Newton (siklus I) ... 47
Tabel 3.3 Kisi-kisi Tes Materi Besaran Vektor Untuk Mempresentasikan Gaya,
Momen dan Kopel (siklus II) ... 47
Tabel 3.4 Kriteria Penilaian Tes ... 48
Tabel 3.5 Format Observasi Aktivitas Siswa Saat KBM ... 48
Tabel 3.6 Kisi-kisi Tes Materi Besaran Skalar, Vektor, Sistem satuan dan
Hukum Newton Setelah Uji Coba (siklus I) ... 56
Tabel 3.7 Kisi-kisi Tes Materi Besaran Vektor Untuk Mempresentasikan Gaya,
Momen dan Kopel Setelah uji Coba (siklus II) ... 56
Tabel 3.8 Kriteria Penilaian Tes... 59
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas ... 38
Gambar 4.1 Histogram Nilai Aktivitas Belajar Siswa Siklus I... 67
Gambar 4.2 Histogram Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 70
Gambar 4.3 Histogram Nilai Aktivitas Belajar Siswa Siklus II... 79
Gambar 4.4 Histogram Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II... 82
Gambar 4.5 Histogram Nilai Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II ... 87
xii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Silabus ... 91
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 93
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II... 101
4. Naskah Pembelajaran Siklus I ... 109
5. Naskah Pembelajaran Siklus II ... 124
6. Tes Hasil Belajar Siklus I... 135
7. Tes Hasil Belajar Siklus II ... 140
8. Kunci Jawaban Siklus I... 147
9. Kunci Jawaban Siklus II ... 148
10. Lembar Jawaban Siklus I ... 149
11. Lembar Jawaban Siklus II... 150
12. Lembar Kerja Siswa (Siklus I)... 151
13. Lembar Kerja Siswa (Siklus II) ... 153
14. Perhitungan Uji Validitas Tes, Reliabilitas Tes, Indeks Kesukaran Tes dan Daya Pembeda ... 161
15. Tabel Uji Validitas Siklus I... 170
16. Tabel Uji Validitas Siklus II ... 171
17. Tabel Uji Reliabilitas Siklus I... 172
18. Tabel Uji Reliabilitas Siklus II... 173
19. Tabel Indeks Kesukaran Tes Siklus I... 174
20. Tabel Indeks Kesukaran Tes Siklus II ... 175
21. Tabel Daya Pembeda Siklus I ... 176
xii
22. Tabel Daya Pembeda Siklus II... 177
23. Lembar Obeservasi Aktivitas Siswa Pert.1 Siklus I ... 178
24. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Pert. 2 Siklus I ... 179
25. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Pert. 1 Siklus II ... 180
26. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Pert. 2 Siklus II ... 181
27. Tabel Perolehan Nilai Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ... 182
28. Tabel Perolehan Nilai Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ... 183
29. Tabel Perolehan NilaiPostestHasil Belajar Siswa Siklus I ... 184
30. Tabel Perolehan NilaiPostestHasil Belajar Siswa Siklus II... 185
31. Uji t Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa ... 186
32. Uji Normalitas Data Penelitian ... 191
33. Uji Homogenitas Data Penelitian... 199
34. Tabel Nilai-Nilai r... 204
35. Tabel Nilai Distribusi t... 205
36. Tabel Nilai Kritis L Uji Lilliefors ... 206
37. Tabel Nilai Persentil Distribusi F... 207
38. Tabel Distribusi Normal Kumulatif Z... 212
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses, dimana pendidikan
merupakan usaha sadar dan penuh tanggung jawab dari orang dewasa dalam
membimbing, memimpin, dan mengarahkan peserta didik dengan berbagai
problema atau persoalan dan pertanyaan yang mungkin timbul dalam
pelaksanaanya. Pendidikan juga diartikan sebagai hasil, dimana pendidikan itu
merupakan wahana untuk membawa peserta didik mencapai tingkat
perkembangan optimal sesuai dengan potensi pribadinya sehingga menjadi
manusia yang sadar dan bertanggung jawab akan tugas-tugas hidupnya sebagai
manusia, sesuai dengan hakiki dan ciri-ciri kemanusiaannya. Pendidikan sebagai
proses dan sebagai hasil dalam pelaksanaannya sangat memerlukan adanya
pengkajian yang mendalam dan komprehensif agar proses untuk mencapai hasil
yang dicapai dapat meningkatkan harkat dan martabat manusia sebagai manusia
mulia.
Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang dirumuskan dalam UUD
No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 yang menyatakan bahwa : Pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
2
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
Mengacu pada isi Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20
Tahun 2003 pasal 3 mengenai tujuan pendidikan nasional dan penjelasan pasal 15
yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah
yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dibidang tertentu.
Sekolah Menengah Kejuruan adalah salah satu jenjang pendidikan menengah
dengan kekhususan mempersiapkan lulusannya untuk siap bekerja. SMK
bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik menguasai keterampilan profesional
untuk memasuki lapangan kerja sekaligus memberikan bekal untuk melanjutkan
pendidikan kejuruan yang lebih tinggi.
Hal ini sesuai dengan Spektrum Sekolah Menengah Kejuruan (2008),
SMK memiliki tujuan untuk : (1) menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia
produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di
dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai
dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya, (2) menyiapkan
peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetensi,
beradaptasi di lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap profesional dalam
bidang keahlian yang diminatinya, (3) membekali peserta didik dengan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni, agar mampu mengembangkan diri dikemudian
hari baik secara mandiri, maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi,
(4) membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan
3
Berdasarkan tujuan Sekolah Menengah Kejuruaan di atas, maka Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) sebagai sub sistem pendidikan nasional seyogyanya
mengutamakan mempersiapkan peserta didiknya untuk mampu memiliki karir,
memasuki lapangan kerja, berkompetisi dan mengembangkan dirinya dengan
sukses di lapangan kerja yang cepat berubah dan berkembang.
Untuk mencapai tujuan tersebut, UNESCO telah mengemukakan empat
pilar pembelajaran yang terdiri dari learning to know/learning to learn (belajar
yang tidak hanya berotientasi pada produk atau hasil, tetapi harus berorientasi
kepada proses), learning to do (belajar untuk berbuat), learning to be (belajar untuk bekerja sama). Keempat pilar tersebut perlu dikembangkan di lembaga
formal termasuk di SMK dalam upaya mewujudkan pendidikan yang bermutu.
Keempat pilar tersebut memang sangat berpengaruh dalam pendidikan
khususnya SMK. Terlebih pada pilar learning to do (belajar untuk berbuat). Karena pada pilar learning to do, belajar bukan hanya mendengar dan melihat
dengan tujuan pencapaian pengetahuan, tetapi juga belajar untuk berbuat dengan
tujuan akhir penguasaan kompetensi yang sangat diperlukan dalam era persaingan
global.
Untuk dapat mewujudkan learningto dotersebut di dalam kelas, salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah guru seharusnya lebih kreatif dan inovatif
dalam menyajikan pelajaran sehingga dapat merangsang siswa untuk lebih aktif
dalam mengikuti proses belajar mengajar di dalam kelas dan memperoleh hasil
belajar yang maksimal. Dengan penyajian pembelajaran yang bervariasi siswa
4
Tidak jarang siswa menganggap bahwa belajar merupakan kegiatan yang
melelahkan bukan sebagai proses untuk memperdalam ilmu. Untuk itu guru
sebaiknya berupaya membangkitkan pastrisipasi siswa agar siswa lebih bisa aktif
dan kreatif dalam belajar di dalam kelas.
Pada kenyataannya di lapangan, masih banyak guru yang kurang kreatif
dan bervariasi dalam menyampaikan materi pada proses belajar mengajar. Peneliti
juga menemukan kenyataan di lapangan bahwa guru masih melakukan
pendekatan Teacher Centre Learning (TCL) dimana guru hanya menggunakan metode ceramah saja dalam proses belajar mengajar sedangkan siswa hanya
mendengar dan memperhatikan penjelasan guru tanpa terlibat aktif dalam proses
belajar sehingga pembelajaran hanya bersifat satu arah yang hanya didominasi
oleh guru.
Hal ini dapat dilihat pada hasil belajar mata diklat Ilmu Statika dan
Tegangan siswa kelas X program keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK
Negeri 2 Kisaran setelah dilakukan observasi pada tanggal 16 Mei 2015 yang
belum sesuai dengan nilai kriteria ketuntasan minimum sebagaimana yang
ditetapkan sekolah untuk setiap standar kompetensi, kompetensi dasar, dan
indikator mata pelajaran yaitu nilai (skor) lebih besar atau sama dengan (≥)
kriteria ideal ketuntasan sebesar≥ 75.
Berikut daftar nilai peserta didik berdasarkan hasil observasi yang
diperoleh dari guru mata diklat Ilmu Statika dan Tegangan kelas X Program
5
menerapkan besaran vektor untuk mempresentasekan gaya, momen dan kopel
dapat dilihat persentase yang diperoleh peserta didik adalah sebagai berikut:
Tabel 1.1 Daftar Hasil Belajar Mata Diklat Ilmu Statika dan Tegangan Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Kisaran
(sumber :Guru Mata Diklat Ilmu Statika dan Tegangan)
Melihat daftar hasil belajar di atas dapat dijelaskan bahwa, persentase hasil
belajar siswa belum semuanya mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM)
yang ditetapkan oleh sekolah yaitu ≥75. Pada tahun 2014/2015, terdapat 23,52%
(8 orang) tidak kompeten, 35,29% (12 orang) cukup kompeten, 26,48% (9 orang)
kompeten, dan 14,71% (5 orang) sangat kompeten. Dari data tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar Mata Diklat Ilmu Statika dan Tegangan masih
tergolong rendah dan perlu adanya peningkatan hasil belajar.
Informasi lain yang diperoleh peneliti pada saat melakukan observasi
dilapangan adalah aktivitas belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran masih
tergolong rendah, hal ini terlihat dari sedikitnya siswa yang merespon
pembelajaran, sebagian dari mereka masih terlihat pasif. Pasifnya siswa dalam
proses belajar dapat mengakibatkan kurang terlatihnya skill dalam berbicara,
bekerja sama, mengemukakan pendapat, dan bahkan dapat mengakibatkan
kurangnya ilmu pengetahuan yang dapat di transfer oleh siswa sendiri serta
Tahun
Pelajaran Nilai
Jumlah
Siswa Persentasi Keterangan
2014 / 2015
< 75 8 23,52 % Kurang Kompeten
75–79 12 35,29% Cukup Kompeten
80–89 9 26,48% Kompeten
90–100 5 14,71% Sangat Kompeten
6
menimbulkan kejenuhan dalam belajar yang akan berdampak pada hasil belajar
siswa yang rendah.
Rendahnya aktivitas dan hasil belajar yang belum optimal disebabkan oleh
beberapa faktor. Menurut Slameto (2003:54), Ada dua faktor yang mempengaruhi
aktivitas dan hasil belajar siswa yaitu faktor internal dan eksternal. 1) Faktor
internal adalah faktor yang ada dalam diri siswa itu sendiri, terbagi menjadi tiga
yaitu faktor jasmani (mencakup faktor kesehatan dan cacat tubuh), faktor
psikologis (mencakup inteligensi, perhatian, minat, bakat, motivasi, kematangan
dan kesiapan) dan faktor kelelahan 2) faktor eksternal adalah faktor yang diluar
diri siswa, terbagi menjadi tiga, yaitu faktor keluarga (mencakup cara orang tua
mendidik, relasi anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga,
pengertian orang tua dan latar belakang kebudayaan) faktor sekolah (mencakup
metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa,
disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pengajaran diatas ukuran,
keadaan gedung, metode atau model mengajar dan tugas rumah) faktor
masyarakat (mencakup kegiatan siswa dalam masyarakat, tempat bergaul dan
kehidupan masyarakat.
Dari sekian banyaknya faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya hasil
belajar siswa, metode atau model mengajar guru menjadi fokus utama dalam
penelitian ini. Di dalam pelaksanaan proses belajar mengajar sangat diperlukan
langkah-langkah yang sistematis untuk mencapai tujuan yang ditentukan. Hal
yang harus dilakukan adalah dengan menggunakan model pembelajaran yang
7
memecahkan masalah dengan sikap terbuka, kreatif, dan inovatif. Dalam pembelajaran dikenal berbagai model pembelajaran salah satunya adalah
pembelajaran kooperatif (cooperative learning). Pembelajaran kooperatif merupakan metode mengajar yang memanfaatkan kelompok-kelompok kecil
menjadi wadah bagi para siswa untuk memperoleh informasi baru. Sebagian guru
berfikir bahwa mereka sudah menerapkan cooperative learning tiap kali menyuruh siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil. Akan tetapi
kebanyakan guru belum memperhatikan adanya aktivitas kelas yang terstruktur
sehingga peran setiap anggota kelompok belum terlihat.
Dari uraian di atas, peneliti menganalisis terhadap permasalahan di kelas
X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Kisaran,
diperlukan adanya suatu inovasi terhadap kegiatan pembelajaran yang
berlangsung di kelas, sebagai alternatif pemecahan masalah di kelas tersebut.
Peneliti merencanakan untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted
Individualization(TAI).
Model pembelajaran kooperatif tipe TAI ini dikembangkan oleh Robert
E.Slavin dalam karyanya Cooperative Learning: Teori, Riset,dan Praktik. Slavin (2005:187) memberikan penjelasan bahwa dasar pemikiran dibalik individualisasi
pembelajaran adalah bahwa para siswa memasuki kelas dengan pengetahuan,
kemampuan, dan motivasi yang sangat beragam. Ketika guru menyampaikan
sebuah pelajaran kepada bermacam-macam kelompok, besar kemungkinan ada
8
pelajaran tersebut, dan akan gagal memperoleh manfaat dari metode tersebut.
Siswa lainnya mungkin malah sudah tahu materi itu, atau bisa mempelajarinya
dengan sangat cepat sehingga waktu mengajar yang dihabiskan bagi mereka
hanya membuang waktu.
Model pembelajaran tipe ini mengkombinasikan keunggulan model
pembelajaran kooperatif dan model pembelajaran individual, model pembelajaran
ini dirancang untuk mengatasi kesulitan belajar siswa secara individual, oleh
karena itu kegiatan pembelajarannya lebih banyak digunakan untuk pemecahan
masalah. Ciri khas pada model pembelajaran TAI ini adalah setiap siswa secara
individual belajar model pembelajaran yang sudah dipersiapkan oleh guru. Hasil
belajar individual dibawa ke kelompok-kelompok untuk didiskusikan dan saling
dibahas oleh anggota kelompok, dan semua anggota kelompok bertanggung jawab
atas keseluruhan jawaban sebagai tanggung jawab bersama.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, dengan memperhatikan
pentingnya model pembelajaran yang digunakan, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul :
“Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar
Ilmu Statika dan Tegangan Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Kisaran”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi
9
1. Aktivitas siswa dalam pembelajaran Ilmu Statika dan Tegangan masih
rendah.
2. Pendekatan yang dilakukan oleh guru cenderung pendekatan TCL dimana
proses belajar mengajar di kelas lebih didominasi oleh guru sehingga
kegiatan pembelajaran berlangsung satu arah.
3. Hasil belajar Ilmu Statika dan Tegangan siswa kelas X Program keahlian
Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Kisaran masih rendah.
4. Guru belum menerapkan model pembelajaran Team Assisted
Individualization pada mata diklat Ilmu Statika dan Tegangan siswa kelas
X program keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 2 Kisaran
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, serta mempertimbangkan
keterbatasan waktu dan dana serta luasnya cakupan masalah, maka masalah yang
diteliti dibatasi hanya pada :
1. Penelitian dilakukan dalam upaya untuk meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatife tipeTeam
Assisted Individualization(TAI).
2. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar
bangunan SMK Negeri 2 Kisaran Tahun Pelajaran 2015/2016.
3. Kompetensi dasar yang diteliti adalah menerapkan besaran vektor, sistem
satuan, dan hukum newton dan menerapkan besaran vektor untuk
10
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan setelah dibatasi masalah-masalah yang
diidentifikasi di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai
berikut :
1. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization(TAI) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata diklat Ilmu Statika dan Tegangan siswa kelas X Program Keahlian Teknik
Gambar Banguna SMK Negeri 2 Kisaran Tahun Pelajaran 2015/2016?
2. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
diklat Ilmu Statika dan Tegangan siswa kelas X Program Keahlian Teknik
Gambar Banguna SMK Negeri 2 Kisaran Tahun Pelajaran 2015/2016?
E. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan utama
dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa pada mata diklat Ilmu
Statika dan Tegangan siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar
Banguna SMK Negeri 2 Kisaran Tahun Pelajaran 2015/2016 dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization(TAI).
2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata diklat Ilmu
11
Banguna SMK Negeri 2 Kisaran Tahun Pelajaran 2015/2016 dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted
Individualization(TAI).
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Manfaat secara teori untuk memperkaya wawasan dalam pemilihan
model pembelajaran untuk mendalami pengetahuan dan pengalaman
sebagai pendidik atau pengajar khususnya dalam meningkatkan aktivitas
dan hasil belajar pada mata diklat Ilmu Statika dan Tegangan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
1. Meningkatkan pengetahuan guru mengenai penggunaan model
pembelajaran Kooperatif tipe TAI dalam mengajar.
2. Memberikan pandangan baru tentang pendekatan yang digunakan
dalam pembelajaran ilmu statika dan tegangan.
3. Memberikan motivasi guru agar semakin mantap dalam
mempersiapkan diri dalam proses pembelajaran
b. Bagi siswa
1. Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran ilmu statika
dan tegangan.
2. Memberikan pengalaman belajar yang baru kepada siswa dengan
12
3. Membentuk sikap tanggung jawab, kerjasama, aktif, dan keratif
antara siswa dalam menyelesaikan suatu masalah.
c. Bagi sekolah
Memberikan pemikiran baru kepada sekolah dalam mengembangkan
pembelajaran yang menarik, kreatif dan mudah dipahami oleh siswa.
d. Bagi peneliti
1. Melatih dan menambah pengalaman bagi mahasiswa dalam
pembuatan karya ilmiah.
2. Sebagai masukan bagi mahasiswa calon guru untuk menerapkan
83
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas (PTK) dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Persentase aktivitas belajar siswa setelah dilaksanakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI mengalami peningkatan. Hali ini dapat
dibuktikan bahwa pada siklus I terdapat 25 siswa dalam kategori kurang
aktif dengan persentase 71,43 % dan 9 siswa pada kategori cukup aktif
dengan persentase 25,71 % dan 1 siswa dalam kategori aktif dengan
persentase 2,86 % sedangkan pada siklus II diketahui bahwa tidak ada
siswa dalam kategori kurang aktif dan 8 siswa pada kategori cukup aktif
dengan persentase 25,86 % dan 23 siswa dalam kategori aktif dengan
persentase 65,71 % sedangkan dalam kategori sangat aktif terdapat 4 siswa
dengan persentase 11,43 %. Rata-rata aktivitas siswa pada siklus I sebesar
71,61 dengan persentase lulus 28,57 % meningkat pada siklus II dengan
rerata kelas mencapai 82,25 dengan persentase lulus 100 %. Hasil Uji t
menunjukkan terjadinya peningkatan yang signifikan terhadap aktivitas
belajar yakni diperoleh t hitung (11,24) > t tabel (2.054) dengan taraf
signifikan 5 %. Oleh karena itu, penerapan Model Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dapat meningkatkan aktivitas belajar
84
siswa pada mata pelajaran Ilmu Statika dan Tegangan Siswa Kelas X
Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Kisaran.
2. Persentase hasil belajar siswa setelah dilaksanakan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe TAI mengalami peningkatan. Hali ini dapat dibuktikan
bahwa pada siklus I terdapat 12 siswa dalam kategori kurang kompeten
dengan persentase 34,29 % dan 9 siswa pada kategori cukup kompeten
dengan persentase 25,71 % dan 14 siswa dalam kategori kompeten dengan
persentase 40 %, sedangkan pada siklus II diketahui bahwa tidak ada siswa
dalam kategori kurang kompeten, 2 siswa pada kategori cukup kompeten
dengan persentase 5,71 % dan 21 siswa dalam kategori kompeten dengan
persentase 60 % sedangkan dalam kategori sangat kompeten terdapat 12
siswa dengan persentase 39,29%. Rata-rata hasil belajar siswa pada siklus
I mencapai 75,66 dengan persentase lulus 65,71 % meningkat pada siklus
II menjadi 86,86 dengan persentase 100 %. Hasil Uji t menunjukkan
terjadinya peningkatan yang signifikan terhadap hasil belajar yakni
diperoleh t hitung (6,80) > t tabel (2.054) dengan taraf signifikan 5 %.
Oleh karena itu, penerapan Model Pembelajaran Team Assisted
Individualization (TAI) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Statika dan Tegangan Siswa Kelas X Program Keahlian
85
B. Implikasi
Model pembelajaran kooperatif tipeTeam Assisted Individualization(TAI)
merupakan model pembelajaran kooperatif dengan siswa belajar dalam kelompok
kecil yang terdiri dari 4-5 orang secara heterogen dan bekerjasama saling
ketergantungan yang positif dan bertanggungjawab atas ketuntasan bagian materi
yang harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota
kelompok yang lain.
Pembelajaran ini dibagi ke dalam tiga kegiatan, yaitu kegiatan awal,
kegiatan inti dan kegiatan penutup. Pada kegiatan awal, guru mata pelajaran
memberikan salam dan memeriksa kehadiran siswa, menyampaikan tujuan
pembelajaran, memotivasi siswa tentang pentingnya materi pelajaran dan
membangkitkan pengetahuan awal siswa, menjelaskan langkah langkah model
Pembelajaran Kooperatif TAI di kelas dan menyampaikan kompetensi yang akan
dicapai.
Pada tahap inti yaitu penerapan model pembelajaran Kooperatif TAI
diawali dengan guru menjelaskan materi serta mengembangkan pemikiran siswa
agar dapat menggali kemampuan individu dirinya dalam memecahkan suatu
masalah. Guru membimbing dan mengkondisikan siswa untuk mengamati,
menyelidiki, menganalisis topik yang dipelajari sehingga mereka menemukan
sendiri pengetahuan dan keterampilannya berdasarkan kehidupan sehari-hari.
Selain itu, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang
tugas yang harus dikerjakan dan mendorong sikap keingintahuan siswa melalui
86
Setelah semua siswa memperhatikan materi pelajaran yang telah diberikan
kemudian guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok Heterogen setiap
kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Pembagian kelompok belajar ini disesuaikan
dengan jumlah siswa yang memiliki kemampuan dan daya tangkap yang berbeda,
setiap kelompok ada siswa yang memiliki kemampuan Tinggi, Sedang, dan
Rendah. Data kemampuan siswa tersebut didapatkan melalui hasil Pretest yang terlebih dahulu dilaksanakan sebagai tes penempatan. Setelah kelompok dibagi,
guru memberikan soal LKS kepada masing-masing kelompok dan mengarahkan
siswa untuk mengerjakan soal tersebut secara individu terlebih dahulu apabila
menemukan kesulitan maka diskusikan pada teman sekelompoknya. Pada saat
siswa mengerjakan soal yang diberikan guru, guru dan peneliti mengamati terus
menerus aktivitas yang dilakukan siswa.
Kemudian guru mengarahkan dan memberikan kesempatan kepada
kelompok untuk saling mengkoreksi hasil pekerjaan anggota kelompoknya dan
mencari penyelasaiaan yang benar dan guru memberikan bantuan kepada siswa
yang memerlukannya, kemudian guru mempersilahkan kepada kelompok yang
terbaik untuk mempresentasikan hasil dari diskusinya. Guru dan peneliti
memantau aktivitas yang dilakukan siswa.
Setelah selesai mempresentasikan hasil diskusi, guru dan siswa
mengadakan refleksi (umpan balik) dalam bentuk tanya jawab mengenai
kesulitan yang dihadapi siswa dan memberikan pemecahannya, mengaitkan
pembelajaran kedalam kehidupan sehari-hari. Melalui proses refleksi siswa
87
baru. Kemudian guru melakukan penilaian terhadap hasil jawaban dan presentasi
siswa dan memberikan penghargaan berupa penguatan kepada kelompok yang
mendapat nilai tertinggi.
Pada tahap penutup, guru dan siswa menyimpulkan pelajaran yang telah
berlangsung. Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari selanjutnya dan
menugaskan siswa untuk mencari informasi dan bahan materi yang akan dipelajari
selanjutnya.. dengan demikian Model pembelajaran Kooperatif Tipe TAI dapat
mengajak dan membawa siswa akan lebih aktif, bersemangat dalam menggali
kemampuan individu, menumbuhkan rasa kepercayaan diri dengan kemampuan
yang dimiliki, bertanya, berdiskusi, menganalisis dan mampu menyelesaikan
tugas tepat waktu dalam mengikuti proses pembelajaran karena Model
pembelajaran Kooperatif Tipe TAI ini berpusat pada siswa (student centered).
C. Saran
Setelah melihat hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan maka
peneliti memberikan saran sebagai berikut :
1. Bagi Kepala SMK Negeri 2 Kisaran
Karena kegiatan ini sangat bermanfaat khususnya bagi sekolah, maka
diharapkan mendukung pelaksanaan secara berkesinambungan sebagai
referensi yang dapat digunakan oleh guru mata pelajaran lain.
2. Bagi Guru
Dalam kegiatan belajar mengajar guru diharapkan menjadikan model
88
pelajaran Ilmu Statika dan Tegangan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar siswa. Guru diharapkan mampu menjadi fasilitator yang terus-menerus
membimbing siswa dalam membangun sendiri pengetahuan dalam
menyelesaikan permasalahan materi pembelajaran.
3. Bagi Siswa
Model pembelajaran Kooperatif Tipe TAI mengkombinasikan keunggulan
model pembelajaran kooperatif dan model pembelajaran individual, model
pembelajaran ini dirancang untuk mengatasi kesulitan belajar siswa secara
individual. Oleh karena itu kegiatan pembelajarannya lebih banyak digunakan
untuk pemecahan masalah diharapkan siswa dapat menggali kemampuan
individu yang dimiliki dan mengembangkan rasa kepercayaan diri. Dengan
demikian siswa diharapkan memiliki keaktifan belajar yang tinggi di dalam
menerima suatu materi pelajaran dengan konsep pembelajaran Kooperatif Tipe
89
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman. 2009.Belajar dan Pembelajaran.Bandung: Alfa Beta
Arikunto, Suharsimi. (2007). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
. (2011).Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Rev.ed). Jakarta: Bumi Aksara.
Hamalik, Oemar. (2009).Proses Belajar Mengajar.Jakarta: Bumi Aksara. Isjoni. (2009).Pembelajaran Kooperatif.Yogyakarta : Pustaka Belajar
Isnaini, Muhammad. (2011). “Penerapan Model Pembelajaran kooperatif Tipe
Team Asisted Individualization (TAI) untuk menigkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar membaca dan mengidentifikasi komponen Elektronika siswa kelas X Teknik Audio Vidio SMK Swasta Bandung Kab. Deli
serdang Tahun Ajaran 2010/2011”. Skripsi Fakultas Teknik UNIMED. Medan
Panjaitan, Thoga. (2013). “Penerapan Model Pembelajaran kooperatif Tipe Team
Accelerated Instruction (TAI) untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar ilmu statika dan tegangan pada kelas X Bidang Keahlian Teknik
Gambar Bangunan SMK N 2 Siatas Barita T.A 2013/2014”. Skripsi
Fakultas Teknik UNIMED. Medan
Purba, R.Perhitungan Statika Bangunan. Bandung: Angkasa.
Purwanto. 2008.Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rusman. (2012). Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru, Edisi 2. Jakarta: Rajawali Pers.
Sagala, Syaiful. 2009.Konsep Dan Makna Pembelajaran.Bandung: Alfabeta. Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sardiman, A.M. (2011).Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo.
90
Slavin, Robert E. (2005). Cooperative Learning : Theory, Research, and Practice. Bandung: Nusa Media
Sudjana, Nana. (2005).Metode Statistika. Bandung: Taksito
. (2009).Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Rnd. Bandung: Alfabeta.
Trianto. (2009). Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.
Jakarta : Perpustakaan Nasional.