ANALISIS TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
NELAYAN DI DESA DAHARI SELEBAR KECAMATAN
TALAWI KABUPATEN BATUBARA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperolah Gelar Sarjan Pendidikan
Oleh :
ANISA NOVERITA
NIM. 3123331004
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
vii ABSTRAK
Anisa Noverita, Nim. 3123331004. Analisis Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Nelayan di Desa Dahari Selebar Kecamatan Talawi Kabupaten Batubara. Skripsi. Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2016
Penelitian ini bertujuan untuk: mengetahui Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Nelayan di Desa Dahari Selebar Kecamatan Talawi Kabupaten Batubara.
Penelitian ini dilakukan di Desa Dahari Selebar Kecamatan Talawi Kabupaten Batubara. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat nelayan yang ada di Desa Dahari Selebar Kecamatan Talawi Kabupaten Batubara yang berjumlah 443 KK. Sampel dalam penelitian ini adalah 15% dari jumlah populasi nelayan yaitu 66 KK. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah daftar wawancara. Teknik analisis data yang dilakukan yaitu analisis deskriptif kualitatif.
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur yang teramat besar penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan limpahan kasih sayang dan berkah-Nya serta telah
melapangkan hati dan pikiran, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi ini yang berjudul “Analisis Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Nelayan di
Desa Dahari Selebar Kecamatan Talawi Kabupaten Batubara”. Penulisan skripsi
ini bertujuan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh Gelar Sarjana bagi
Mahasiswa S-1 Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Medan.
Dengan penuh rasa hormat dan kerendahan hati serta cinta kasih yang
mendalam penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih teruntuk orangtuaku
Alimansyah dan yang terkasih Ibunda Mariati Siti Masitoh. Terimakasih untuk
kelapangan hati dan ketulusan cinta, kasih dan sayang yang kalian curahkan.
Semoga yang terbaik dari Allah selalu dilimpahkan.
Dalam penyelesaian skripsi ini penulis menyadari banyak mengalami
rintangan, namun karena bantuan dan motivasi dari berbagai pihak akhirnya dapat
diselesaikan. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
iv
3. Bapak Drs. Ali Nurman, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Medan yang telah banyak memberikan masukan pada
penulis.
4. Ibu Dra. Tumiar Sidauruk, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan sekaligus selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan motivasi selama penulis menjalani perkuliahan.
5. Ibu Dra. Rosni, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi, penulis
mengucapkan banyak terimakasih yang sebesar-besarnya karena telah
membimbing dan memberikan masukan-masukan yang berguna dalam
penyusunan skripsi ini.
6. Bapak/Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan
yang telah membekali penulis dengan segudang ilmu di bangku perkuliahan.
7. Bapak Hayat Siagian selaku tata usaha Jurusan Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Medan yang telah memberikan dukungan kepada penulis.
8. Bapak Abdul Rozak, Kepala Desa Dahari Selebar yang telah memberikan
izin penelitian di Desa Dahari Selebar beserta jajaran staf-stafnya.
9. Karya kecil ini ku persembahkan kepada : Ayahanda tersayang Alimansyah
dan Ibunda tercinta Siti Masitoh yang selalu memberikan dukungan baik
moral maupun material, doa dan motivasi kepada penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan pendidikan ini.
10. Untuk yang teristimewa adik-adik tercinta Dedi Setiadi Syahputra dan Alfito
Rahmad yang selalu menjadi alasan bagi penulis untuk berjuang menjemput
v
11. Tekhusus buat sahabatku Rizky Aprina (mak yin) yang selalau setia
menemani penulis selama menjalani kehidupan sehari-hari sebagai anak kos,
Santi Elfia (kumbang) yang sulit tersenyum, Fiolina Yuyun (kecik) yang telah
memberi semangat dan tak lupa pula M. Erwin Syahputra yang selalu ada
ketika penulis membutuhkan bantuan.
12. Teman seperjuanganku hilda, aulya, vero, uci, ica, hans, fajar, indra, ilham,
debby, teguh dan teman-teman AB Ekstensi 2012 yang tidak dapat
disebutkan satu persatu.
13. Teman-teman PPLT SMA Negeri 1 Kisaran terimakasih untuk motivasi dan
semangatnya.
14. Dan seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini jauh dari sempurna. Untuk itu penulis
sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca untuk menyempurnakan
skripsi ini.
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
semua pembaca terkhusus bagi mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas
Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Medan, September 2016 Penulis
viii DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii
ix
E. Teknik Analisa Data ... 34
BAB IV. DESKRIPSI WILAYAH A. Kondisi Fisik ... 35
B. Kondisi Non Fisik ... 36
BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 47
B. Pembahasan ... 62
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 67
B. Saran ... 67
DAFTAR PUSTAKA ... 69
x
DAFTAR TABEL
No. Uraian Hal
1. Komposisi Jumlah Penduduk Menurut Dusun ... 36
2. Komposisi Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin ... 38
3. Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur ... 39
4. Komposisi Penduduk Menurut Suku Bangsa/Etnis... ... 40
5. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian ... 41
6. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan ... 42
7. Sarana Pendidikan ... 43
8. Distribusi Responden Menurut Kelompok Umur ... 48
9. Distribusi Responden Berdasarkan Lama Bekerja Sebagai Nelayan ... . 48
10. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan.. ... 49
11. Jumlah Tanggungan Keluarga Nelayan Di Desa Dahari Selebar... 49
12. Distribusi Pendapatan Kepala Keluarga Nelayan... ... 51
13. Distribusi Pendapatan Anggota Keluarga Nelayan... ... 52
14. Status Kepemilikan Rumah Responden... 53
15. Status Kepemilikan Kapal Nelayan... ... 53
16. Keluarga Responden Jika Sakit Pergi Ke Sarana Kesehatan... 56
xi
DAFTAR GAMBAR
No. Uraian Hal
1. Skema Kerangka Berfikir... 30
2. Peta Kabupaten Batubara ... 45
3. Peta Kecamatan Talawi ... 46
4. Keadaan Salah Satu Rumah Responden yang kurang baik kondisinya ... 71
5. Keadaan Tempat Tinggal Salah Satu Nelayan ... 71
6. Salah Satu Responden ... 72
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No. Uraian Hal
1. Gambar ... 71
2. Lembar Daftar Wawancara ... 73
3. Identitas Responden ... 78
4. Data Mentah Keadaan Sosial Ekonomi Nelayan ... 81
5. Data Keadaan Pendidikan Anak Responden Dalam Tanggungan ... 84
6. Data Mentah Status Kepemilikan Rumah dan Kapal... 87
7. Alat Tangkap Nelayan ... 89
8. Data Mentah Responden Pergi Ke Sarana Kesehatan ... 91
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tujuan Pembangunan Nasional adalah masyarakat yang adil dan makmur.
Untuk mencapai tujuan tersebut harus dikembangkan dan dikelola sumberdaya
yang tersedia. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumberdaya alamnya,
sumberdaya alam ini memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia, mulai
hal yang terkecil dalam kehidupan sehari-hari sampai yang berhubungan dengan
kestabilan suatu negara. Salah satu sumberdaya alam yang dapat menunjang
pembangunan adalah sumberdaya perikanan, khususnya perikanan laut.
Indonesia merupakan kawasan kepulauan (insuler regions) yang paling
besar di dunia, memiliki luas sekitar enam juta mil persegi, 2/3 diantaranya
berupa lautan. Perairan yang cukup luas ini memiliki potensi yang besar, tetapi
pemanfaatannya masih sangat kurang. Sumberdaya yang dapat dimanfaatkan di
perairan adalah sumberdaya perikanan yang dibagi menjadi dua sektor yaitu
perikanan tangkap dan perikanan budidaya. Untuk sektor perikanan tangkap
produksinya diperoleh dari penangkapan langsung di laut lepas, sedangkan sektor
perikanan budidaya produksinya diperoleh dengan membudidaya ikan dan udang
di tambak.
Masyarakat nelayan yaitu suatu masyarakat yang tinggal di wilayah
pesisir dengan mata pencaharian utama adalah memanfaatkan Sumber Daya Alam
(SDA) yang terdapat di dalam lautan, baik itu berupa ikan, udang, rumput laut,
2
nelayan memiliki karakteristik khusus yang membedakan mereka dari masyarakat
lainnya, yaitu karakteristik yang terbentuk dari kehidupan di lautan yang sangat
keras dan penuh dengan resiko, terutama resiko yang berasal dari faktor alam.
Wilayah pesisir diketahui memiliki karakteristik yang unik dan memiliki
keragaman potensi sumberdaya alam, baik hayati maupun non-hayati yang
sangat tinggi. Oleh sebab itu, laju pertambahan jumlah nelayan di Indonesia
sangat pesat. Hal ini disebabkan, hasil perikanan laut merupakan sumberdaya
yang besar. Namun banyak juga kendala yang dialami oleh para nelayan,
sehingga hasil tangkapan yang didapat hanya sedikit. Kondisi seperti ini yang
mengakibatkan nelayan menjadi miskin.
Peningkatkan kesejahteraan masyarakat merupakan hakekat pembangunan
nasional. Tingkat kesejahteraan masyarakat ini mencerminkan kualitas hidup dari
sebuah keluarga. Keluarga dengan tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi berarti
memiliki kualitas hidup yang lebih baik, sehingga pada akhirnya keluarga
tersebut mampu untuk menciptakan kondisi yang lebih baik untuk bisa
meningkatkan kesejahteraan mereka.
Kusnadi (2002:2) menyatakan kesulitan untuk meningkatkan
kesejahteraan nelayan tradisional dipengaruhi oleh sejumlah faktor internal dan
eksternal. Adapun faktor-faktornya sebagai berikut : “ Faktor internal, yakni (1)
keterbatasan kualitas sumberdaya manusia; (2) keterbatasan kemampuan modal
usaha dan teknologi penangkapan; (3) hubungan kerja dalam organisasi
penangkapan yang seringkali kurang menguntungkan buruh; (4) kesulitan
melakukan deversifikasi usaha penangkapan; (5) ketergantungan yang sangat
3
kurang berorientasi ke masa depan. Sedangkan, faktor eksternal yakni : (1)
kebijakan pembangunan perikanan yang lebih berorientasi kepada produktifitas
untuk menunjang pertumbuhan ekonomi nasional dan parsial; (2) sistem hasil
pemasaran hasil perikanan yang lebih menguntungkan pedagang perantara; (3)
kerusakan akan ekosistem.
Untuk mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat nelayan yang ada di
Indonesia, diperlukannya indikator yang dapat memberikan gambaran secara jelas
dan tepat. Indikator dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai aspek
sosial maupun ekonomi, karena kesejahteraan dapat dilihat dari kedua aspek
tersebut. Masalah kesejahteraan selalu berhubungan dengan konsep kebutuhan,
masyarakat nelayan/rumah tangga nelayan akan memenuhi kebutuhannya sampai
terpenuhi maka barulah mereka sejahtera.
Sumatera adalah salah satu provinsi yang terletak di bagian barat
Indonesia dengan potensi laut yang cukup strategis dan memiliki dua kawasan
pantai yang sekaligus yakni pantai barat dengan panjang 763,43 Km dan pantai
timur dengan panjang 545 Km. nelayan di sumatera terdiri dari nelayan penuh,
nelayan sambilan utama, dan nelayan sambilan tambahan. Berdasarkan data dari
Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2012 menunjukkan, jumlah nelayan di
Sumatera Utara sebanyak 2.141.714 jiwa yang terdiri dari 1.081.390 jiwa yang
bekerja sebagai nelayan penuh, 850.824 jiwa bekerja sebagai nelayan sambilan
utama dan sebanyak 209.500 jiwa adalah nelayan sambilan tambahan.
Berdasarkan data tersebut dapat dikatakan dari 2.141.741 jiwa nelayan yang ada
di sumatera utara ada sekitar 50% dari mereka menjadikan pekerjaan mencari
4
nelayan penuh. Melihat potensi laut yang dimiliki daerah Sumatera Utara
seharusnya dapat dijadikan sebagai jaminan bagi masyarakat nelayan untuk hidup
lebih baik.
Desa Dahari Selebar adalah salah satu desa pesisir yang terdapat di
Kecamatan Talawi Kabupaten Batubara dengan sebagian besar penduduknya
bermata pencaharian sebagai nelayan sedangkan yang lainnya bekerja sebagai
petani, buruh tani, tukang, pegawai, pedagang, dan tukang ojek. Nelayan di Desa
Dahari Selebar ini sebagian besar besar adalah nelayan yang bekerja sebagai
buruh sedangkan yang sebagai toke dan juragan hanya sebagian kecil saja.
Nelayan yang terdapat di Desa Dahari Selebar memiliki latar belakang kehidupan
yang ditandai dengan kemiskinan.
Berdasarkan hasil prapenelitian melalui observasi menunjukkan bahwa
kemiskinan dan kondisi kualitas hidup masyarakat jauh dari baik, seperti rumah
yang tidak layak huni, sanitasi dan air bersih yang buruk adalah kondisi
pemukiman nelayan nelayan yang berada di Desa Dahari Selebar Kecamatan
Talawi Kabupaten Batubara. Hal ini akibat dari rendahnya tingkat pendidikan dan
keterampilan serta pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi, lemahnya
permodalan nelayan, serta karakteristik sosial budaya nelayan yang masih belum
kondusif untuk kemajuan usaha.
Selain itu, ketertinggalan masyarakat pesisir dapat dilihat dari terbatasnya
dalam mengakses sumber permodalan dan lemahnya infrastruktur kelembagaan
sosial ekonomi masyarakat di tingkat desa. Demikian pula kultur kewirausahaan
5
kebutuhan sehari-hari. Kondisi seperti ini membuat masyarakat pesisir semakin
tertinggal. Untuk itu Direktorat Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dalam
kiprahnya berusaha meningkatkan pendapatan dan mengurangi beban masyarakat
pesisir. Hal ini di tempuh dengan memberikan penguatan baik yang bersifat
ekonomi atau kelembagaan atau pun yang bersifat sosial-budaya yang muaranya
kepada peningkatan standar kesejahteraan masyarakat pesisir. Selain permodalan,
jumlah tanggungan keluarga juga mempengaruhi tingkat kesejahteraan nelayan.
Semakin banyak jumlah tanggungan keluarga maka semakin banyak biaya yang
dikeluarkan. Hal ini mempunyai pengaruh yang negatif terhadap peningkatan
kesejahteraan nelayan. Tingkat kesejahteraan adalah kemampuan dari pendapatan
yang diterima untuk digunakan dalam kegiatan konsumsi yang dihitung dalam
satuan rupiah.
Kehidupan dan penghidupan nelayan tergantung dari hasil laut. Kenyataan
menyebutkan bahwa laut sukar mereka duga dan akibatnya menyebabkan
terciptanya jumlah penghasilan yang tidak mampu mereka duga. Kehidupan
nelayan selalu diungkapkan dengan keterbelakangan, baik dari segi mata
pencaharian maupun cara berpikir dan sikap yang masih tradisional.
Gambaran tentang masyarakat nelayan di atas juga terjadi pada
masyarakat nelayan di Desa Dahari Selebar, Kecamatan Talawai, Kabupaten
Batubara yang menjadi permasalahan dalam kehidupan nelayan. Oleh karena itu
melihat kondisi tersebut peneliti merasa tertarik untuk meneliti bagaimana tingkat
kesejahteraan masyarakat nelayan di Desa Dahari Selebar Kecamatan Talawi
6
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi
identifikasi masalah pada penelitian ini adalah tingkat perekonomian masyarakat
pesisir yang masih kurang sejahtera.
C. Pembatasan Masalah
Untuk memperjelas dan menghindari ruang lingkup permasalahan yang
terlalu luas maka peneliti merasa perlu untuk membuat pembatasan masalah yang
diteliti berupa tingkat kesejahteraan masyarakat nelayan di Desa Dahari Selebar
Kecamatan Talawi Kabupaten Batubara.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan
masalah yang telah diuraikan di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah Bagaimana Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Nelayan di
Desa Dahari Selebar Kecamatan Talawi Kabupaten Batubara.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Nelayan di Desa
Dahari Selebar Kecamatan Talawi Kabupaten Batubara.
F. Manfaat Penelitian
7
1. Sebagai masukan dan pertimbangan pemerintah daerah setempat untuk
lebih mensejahterakan masyarakat di daerahnya khusunya masyarakat
nelayan.
2. Sebagai bahan referensi atau bandingan bagi peneliti atau mahasiswa lain
untuk melanjutkan penelitian yang sama tapi dengan lokasi yang berbeda.
3. Menambah wawasan pengetahuan penulis tentang tingkat kesejahteraan
nelayan di Desa Dahari Selebar Kecamatan Talawi Kabupaten Batubara.
67 BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan diatas maka diperoleh
kesimpulan bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat nelayan yaitu dari 66
responden, 42 responden (63,63%) tergolong dalam prasejahtera, 21 responden
(31,82%) tergolong dalam sejahtera I, dan 3 responden (4,56%) tergolong dalam
sejahtera II. Jika dikaitkan dengan Upah Minimum Batubara 2016 yaitu sebesar
Rp.2.313.625 maka seluruh responden dinyatakan miskin karena penghasilan
mereka masih jauh dibawah UMK.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat
dikemukakakn saran-saran sebagai berikut:
1. Dalam upaya peningkatan kesejahteraan nelayan di Desa Dahari Selebar
dari tahap Keluarga Prasejahtera dan Keluarga Sejahtera I sebaiknya
pemerintah perlu memberi dukungan baik itu modal ataupun bantuan
dalam bentuk lain yang bisa didapatkan masyarakat secara langsung.
2. Perlunya respon yang cepat dari pemerintah dalam memproses bantuan
yang sudah ada agar masyarakat dapat memanfaatkannya secara langsung
68
3. Dalam segi pendapatan perlu disarankan kepada masyarakat nelayan untuk
mengubah pola piker mereka agar tidak terpusat pada satu pekerjaan
sehingga dapat menambah pendapatan mereka.
4. Pemerintah agar lebih memperhatikan dan membimbing nelayan dalam
mengelola pekerjaanya agar pendapatan keluarga nelayan lebih meningkat
sehingga kesejahteraan meningkat pula, memberikan sosialisasi dalam
69
DAFTAR PUSTAKA
Bintarto. 1989. Interaksi Desa Kota dan Permasalahannya. Ghalia Indonesia. Jakarta.
BKKBN, 2014. Pedoman Tata Cara Pencatatan Dan Pelaporan Pendataan keluarga. Sumatera Utara : Badan Koordinasi keluarga Berencana Nasional.
BPS Sumut. 2013. Indikator Kesejahteraan Rakyat Provinsi Sumatera Utara. Badan Pusat Statistik. Sumatera Utara.
Everst, S. 1982. Kemiskinan dan Kebutuhan Pokok. Jakarta : CV Rajawali
Fahrudin, Adi. 2012. Pengantar Kesejahteraan Sosial. Bandung : Refika Aditama.
Hendrik. 2010. Pendapatan Dan Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Nelayan Danau Pulau Besar Dan Danau Bawah Di Kecamatan Dayun Kabupaten Siak Provinsi Riau. Jurnal Perikanan dan Kelautan 16,1 : 21-32. http://ejournal.unri.ac.id/index.php/JPK/article/viewFile/44/39 . (Di akses 3 mei 2016) pukul 12.50.
Kurnia, Dian Rakhma. 2012. Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Petani Tembakau Di Desa Gaden Gandu Wetan Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta : FIS UNY.
Kusnadi. 2009. Keberdayaan Nelayan dan Dinamika Ekonomi Pesisir. Jogyakarta: Ar-ruzz Media.
Marbun, Leonardo & Ika N. Krishnayanti. 2002. Masyarakat Pinggiran Yang Kian terlupakan. Medan : Jala Konpalindo.
Maryono, Tri 2011. Tingkat Kesejahteraan Penambang Minyak Tradisional di Desa Wanocolo Kecamatan Kedewan Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur. Tesis (tidak diterbitkan). Yogyakarta: FIS UNY.
Mubyanto, dkk. 1984. Nelayan dan Kemiskinan. Jakarta : Rajawali Press.
Nasikun. 1996. Urbanisasi dan Kemiskinan di Dunia Ketiga. PT. Tiara Wacana. Yogyakarta.
Nurhayati. 2014. Analisis Tingkat Kesejahteraan Pedagang Ikan Segar Air Tawar Di Pasar Kiaracondong.http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/04/6-Analisis-Tingkat-Kesejahteraan-Pedagang-Ikan-Segar.pdf. (Di akses 3 mei 2016) pukul 12.50.
70
Prabawa, S. 1998. Sumberdaya Keluarga dan Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Petani (Studi di Desa Wates Jaya, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Tesis (tidak diterbitkan). Fakultas pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Rambe, Armaini. 2011. Alokasi Pengeluaran Rumah Tangga dan Tingkat Kesejahteraan (Kasus di Kecamatan medan Kota, Sumatera Utara). Tesis (tidak diterbitkan). Medan : Universitas Sumatera Utara.
Subri, M. 2005. Ekonomi Kelautan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Sumardi. 1982. Sumber Pendapatan, Kebutuhan Pokok dan Perilaku Menyimpang. Jakarta : Rajawali.
Suyoto, Agustinus. 2004. Konsep keluarga kreatif Sebagai Alternatif Perwujudan Keluarga Yang Sejahtera Dan Mandiri Di Era Globalisasi. Esai/Artikel Pemenang Harapan II Lomba Karya Tulis Keluarga Nasional XI 2004.
BKKBN Wilayah DIY (tidak dipublikasikan).
(https://agsuyoto.files.wordpress.com diakses pada 20 April 2016, pada pukul 20.18)
Undang-Undang No. 31 Tahun 2004. Tentang perikanan.