PENERAPAN VARIASI PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN GERAK LOKOMOTOR DI KELAS III SLB-C KARYA TULUS
TAHUN AJARAN 2016/2017
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat - Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
OLEH :
LIHARSON SIMANJORANG NIM. 6123111051
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
▸ Baca selengkapnya: gerak ritmik lokomotor adalah gerak berpindah tempat yang
(2)(3)(4)ABSTRAK
LIHARSON SIMANJORANG. NIM . 6123111051. PENERAPAN VARIASI PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN GERAK LOKOMOTOR DI KELAS III SLB-C KARYA TULUS TAHUN AJARAN 2016/20172016/2017. Pembimbing : Dr INDRA KASIH M.Or
Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2017
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar gerak lokomotor berjalan, berlari dan melompat untuk anak tunagrahita dengan menggunakan variasi pembelajaran melalui pendekatan bermain yang diberi julukan “ Circuit Trening Games” pada siswa Kelas III SLB-C Karya Tulus Tuntungan Tahun Ajaran 2016/2017.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa Kelas III SLB-C Karya Tulus Tuntungan yang berjumlah 8 Siswa yang terdiri dari 6 putera dan 2 puteri. Sumber data berasal dari guru, siswa dan peneliti. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini maka dilakukan tes hasil belajar I dan tes hasil belajar II yang berbentuk aplikasi pembelajaran gerak dasar lokomotor dengan menerapkan permainan “Circuit Trening Games”.
Setelah data terkumpul dan dilakukan analisis maka diperoleh hasil analisisnya : (1). Pada Siklus I, dari 8 orang siswa yang menjadi subjek dalam penelitian ini, ternyata hanya 3 orang siswa (37,5%) yang sudah memiliki ketuntasan belajar, sedangkan selebihnya yaitu 5 orang siswa (62,5%) belum memiliki ketuntasan belajar. Nilai rata – rata yang diperoleh hanya mencapai 64,05. (2). Pada Siklus II, ternyata 7 orang siswa (87,5%) yang sudah memiliki ketuntasan belajar, sedangkan selebihnya yaitu 1 orang siswa (12,5%) belum memiliki ketuntasan belajar. Nilai rata – rata yang diperoleh hanya mencapai 71,85.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat dan karunia yang telah diberikan-Nya, sehingga penulis dapat
menyelasaikan skripsi ini dengan judul “Penerapan Variasi Pembelajaran Dalam Meningkatkan Gerak Lokomotor Di Kelas III SLB-C Karya Tulus Tahun Ajaran 2016/2017”.
Selama Penyusunan skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan,
bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, sebagai Rektor Universitas Negeri Medan 2. Bapak Dr. Budi Valianto, M.Pd sebagai Dekan FIK UNIMED Drs. Suharjo,
M.Pd sebagai Wakil Dekan I FIK UNIMED, Syamsul Gultom, SKM, M.Kes,
sebagai Wakil Dekan II FIK UNIMED, dan Drs Mesnan M.Kes sebagai Wakil Dekan III FIK UNIMED
3. Drs. Suryadi Damanik, M.Kes, sebagai Ketua Jurusan PJKR FIK UNIMED 4. Usman Nasution, S.Pd, M.Pd, sebagai Sekretaris Jurusan PJKR FIK
UNIMED.
5. Bapak Dr. Indra Kasih M.Or, selaku Dosen pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, masukan dan nasehat selama proses
6. Dosen Pengarah I Bapak Dr. Suprayitno, M.Pd dan Pengarah II Ibu Eva Faridah , S.Pd, M.Or yang telah memberikan arahan dan membimbing
penyelesaian skripsi ini.
7. Sabar Surbakti, S.Pd, M.Or, sebagai pembina IMKA FIK UNIMED yang
telah memberikan, arahan, dan bimbingan, juga motivasi kepada penulis 8. Bapak /IbuDosen, Asisten Dosen, Staf administrasi dan perlengkapan di
lingkungan FIK UNIMED yang juga turut serta dalam membantu
penyelesaian Skripsi ini.
9. Terima kasih kepada Ibu Setinevi Arnesta Tondang, S.Pd kepala sekolah
SLB C Karya Tulus Tuntungan yang telah memberikan izin melakukan observasi disekolah tersebut. Ibu Elfrida Br Sembiring, S.Pd selaku guru
olahraga dan peserta didik Kelas III SLB C Karya Tulus Tuntungan yang telah menjadi objek penelitian.
10. Teristimewa penulis ucapkan kepada Ibu Herni Wati Br Munthe dan Ayah
Alm Lakser Simanjorang yang telah memberikan kasih sayang, doa, serta memberikan dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Juga
Kakak saya Sarma Luciana Br Manjorang , adik saya Ida Yati Br Manjorang, Nova Dahlia Br Manjorang , Yuni Sarah Br Manjorang ,dan Nelson Simanjorang yang juga memberikan semangat dan serta sebagai motivasi
juga dorongan moral kepada penulis. .
11. Terima kasih saya ucapkan kepada saudara dan saudari saya Antara lain : Adi
Tarigan , Jessy Van Tomy Sitepu, Libra S.J Sembiring , Marno Purba , Rio March Tarigan , Yehezkiel Tarigan , Periaman Zai , Reza septa Prayuda ,
Ardi , Ema Febrianty Br Purba , Marissa Armiz dan Tri Herlina Br Damanik yang telah memberikan motivasi dan tenaganya dalam penyelesaian skripsi
ini.
12. Terima kasih saya ucapkan kepada semua kerabat dan sanak saudara yang tidak bisa saya ucapkan satu persatu yang telah memberikan motivasi dalam
penyelesaian skripsi ini.
13. Juga tak lupa kepada saudara-saudari seperjuangan mahasiswa FIK UNIMED
khususnya PJKR-C Reguler 2012, seluruh teman-teman PJKR 2012, kepada seluruh teman-teman, sahabat dan semua pihak yang tak bisa penulis
sebutkan satu persatu, yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna, baik dari segi
isi, tulisan maupun kualitasnya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki skripsi ini dapat berguna bagi
pembaca, terutama bagi penulis sendiri. .
Medan , Maret 2017 Penulis
DAFTAR ISI
1.1Latar Belakang Masalah ... 11.2Identifikasi Masalah ... 7
1. Hakikat Anak Tunagrahita, Hakikat Pembelajaran Adaptif, Pendidikan Jasmani Bagi Tunagrahita ... 10
a. Hakikat Anak Tunagrahita ... 10
b. Hakikat Pembelajaran Adaptif ... 16
c. Pendidikan Jasmani Bagi Tunagrahita ... 18
2 Hakikat Hasil Belajar ... 21
3 Hakikat Variasi Pembelajaran... 19
4 Belajar Gerak Dan Gerak Dasar Lokomotor ... 22
a. Belajar Gerak ... 22
b. Pengertian Gerak Dasar ... 24
c. Klasifikasi Keterampilan Gerak Dasar ... 25
d. Hakikat Gerak Dasar Lokomotor ... 26
a. Gerak Berjalan ... 28
c. Gerak Melompat... 32
e. Tujuan Pembelajaran Gerak Lokomotor ... 34
f. Hakikat Pendekatan Bermain ... 37
g. Hakikat Variasi Pembelajaran ... 40
1.Pengertian Variasi Pembelajaran ... 40
2.Tujuan Variasi Pembelajaran ... 42
3.Vasriasi Pembelajaran ... 43
B Kerangka Berpikir ... 48
C Hipotesis Penelitian ... 49
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 51
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 51
C. Subjek dan Objek Penelitian ... 51
D. Desain Penelitian ... 52
E. Instrumen Penelitian ... 58
F. Teknik Analisis Data... 61
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ... 63
B. Hasil Penelitian ... 64
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 78
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN ... 84
B. SARAN ... 85
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Klasifikasi tunagrahita ... 11
Tabel 2.2. Tema-tema gerak dasar ... 25
Tabel 3.1 Langkah-langkah pembelajaran siklus 2 ... 57
Tabel 3.2. Portofolio hasil belajar gerak dasar lokomotor; Berjalan, berlari & melompat ... 60
Table 4.1 Daftar post tes nilai siklus I dan nilai siklus II ... 63
Table 4.2 Hasil post tes siklus I gerak dasar lokomotor ... 68
Table 4.3 Deskripsi hasil belajar siklus II ... 73
Table 4.4 perbandingan hasil belajar siklus I dan Siklus II ... 77
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Gerakan berjalan kedepan ... 28
Gambar 2.2. Berjalan kesamping ... 28
Gambar 2.3. Latihan jalan mengarah pada lomba jalan cepat ... 30
Gambar 2.4. Berlari... 31
Gambar 2.5. Melompat dengan dua kaki ... 33
Gambar 2.6. Melompat dengan satu kaki ... 36
Gambar 2.7. Gerak berjalan kedepan 10 M ... 34
Gambar 2.8. Gerak berlari 10 M ... 35
Gambar 2.9. Gerak melompat ... 36
Gambar 2.10. Variasi berjalan diatas garis lurus sambil membawa bola ... 44
Gambar 2.11. Variasi berlari ... 45
Gambar 2.12. Variasi melompat ... 46
Gambar 2.13. Variasi melompat kardus sambil menyentuh bola pelastik ... 47
Gambar 3.1. Skema (PTK)... 52
Gambar 4.1 Diagram Silus I ... 68
Gambar 4.2 diagram siklus II ... 73
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Siklus I. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 87
Lampiran 2: Siklus II. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 90
Lampiran 3: Lembar Observasi Guru siklus I... 95
Lampiran 4: Lembar Observasi Guru siklus II ... 98
Lampiran 5: Lembar Observasi Siswa siklus I ... 101
Lampiran 6: Lembar Observasi Siswa siklus II ... 103
Lampiran 7: Data tes siklus I hasil belajar gerak dasar lokomotor ... 105
Lampiran 8 : Reduksi nilai tes siklus I... 106
Lampiran 9 : Paparan nilai tes siklus I ... 107
Lampiran 10 : Rata-rata data hasil belajar siklus I ... 108
Lampiran 11 : Data tes siklus I hasil belajar gerak dasar lokomotor ... 109
Lampiran 12 : Reduksi nilai tes siklus II ... 110
Lampiran 13 : Paparan nilai tes siklus II ... 111
Lampiran 14 : Rata-rata data hasil belajar siklus II ... 112
Lampiran 15 : paparan perbandingan hasil belajar ... 113
Lampiran 16 : Susunan tim kepanitiaan pengambilan data penelitian ... 114
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Pada dasarnya dalam kehidupan suatu bangsa, faktor pendidikan mempunyai peran yang sangat penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan hidup
bangsa tersebut. Pendidikan adalah suatu usaha sadar dalam menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan bagi kehidupan yang akan datang hal ini merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, anggota masyarakat dan orang tua. Untuk mencapai keberhasilan ini, perlu dukungan dan
partisipasi aktif yang bersifat terus menerus semua pihak. Pembangunan di bidang pendidikan adalah upaya yang sangat menentukan dalam rangka meningkatkan kualitas manusia. Salah satu upaya itu adalah mewujudkan bentuk manusia Indonesia
yang sehat, kuat terampil dan bermoral melalui pendidikan jasmani.
Pendidikan jasmani merupakan bagian dari program pendidikan umum yang memberi kontribusi terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh.
Pendidikan jasmani adalah pendidikan yang menggunakan aktivitas jasmani sebagai
media utama mencapai tujuan pembelajaran, adapun aktivitas utamanya adalah cabang-cabang olahraga.
2
olahraga dan kesehatan yang terpilih yang dilakukan secara sistematis. Pembekalan pengalaman belajar yang diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik dan sekaligus membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat.
Kesegaran jasmani merupakan salah satu unsur untuk meningkatkan kualitas manusia, pendidikan jasmani adalah pendidikan yang menggunakan jasmani sebagai titik pangkal mendidik anak dan anak dipandang sebagai satu kesatuan jiwa raga. Dengan demikian tujuan pendidikan jasmani di sekolah identik dengan tujuan pendidikan. Istilah pendidikan jasmani berkembang sejak perjuangan fisik, dengan terbitnya Undang-undang No. 4 tahun 1950, memberikan landasan yang kuat pendidikan jasmani di sekolah. Dalam Bab VI pasal 9 tercantum: Pendidikan jasmani yang menuju keselarasan antara tumbuhnya. Badan dan perkembangan jiwa merupakan satu usaha untuk membuat bangsa Indonesia menjadi bangsa yang sehat lahir batin, diberikan kepada semua jenis sekolah.
3
Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan mata pelajaran yang memiliki kontribusi besar untuk mendukung pencapaian tujuan pendidikan secara keseluruhan. Tujuan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan dapat tercapai, jika materi-materi dalam Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan diajarkan dengan baik dan benar. Menurut
KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)(2007: 20) bahwa, “Ruang Lingkup mata
pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan meliputi aspek: permainan
olahraga, aktivitas pengembangan, aktivitas senam, aktivitas ritmik dan kesehatan”.
Mengingat pentingnya jasmani yang kuat agar dapat melaksanakan tugas sehari-hari maka pendidikan jasmani menjadi kunci bagi peningkatan kemampuan jasmani di sekolah. Mutu, kesuksesan dan keberhasilan pembelajaran pendidikan jasmani sangat dipengaruhi unsur-unsur antara lain: guru sebagai unsur utama, siswa, kurikulum, tujuan, metode, sarana dan prasarana, penilaian dan suasana kelas. Pendidikan jasmani di sekolah juga mempunyai peranan penting diantaranya: memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat secara langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani.
Menurut Lawson (1981) yang dikutip Ardiansyah (2009:1) menyatakan bahwa tujuan penjas adalah
1) Memberi kesempatan siswa belajar bergerak secara terampil dan cekatan.
2) Memberi kesempatan siswa untuk memahami berbagai pengaruh dan akibat
keterlibatan mereka dalam kegiatan jasmani yang menggembirakan.
3) Membantu siswa untuk memadukan keterampilan baru yang dibutuhkan dengan pengetahuan yang telah dipelajari sebelumnya.
4
Pendidikan adalah hak asasi yang paling mendasar bagi setiap manusia, tidak terkecuali bagi anak luar biasa atau anak berkebutuhan khusus. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 1 diamanatkan bahwa setiap warga negara mempunyai kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan. Pendidikan merupakan usaha sadar seseorang untuk meningkatkan kualitas pribadi baik secara jasmani maupun rohani. Dengan adanya pendidikan yang merata akan melahirkan bangsa yang maju, adil dan makmur.
Maka dari itu hendaknya pemerintah menghimbau masyarakat agar mengenyam
pendidikan WAJAR 9 TAHUN (wajib belajar 9 tahun). Pemerataan pendidikan juga
harus bisa dirasakan oleh semua lapisan masyarakat yang mempunyai kelainan atau
disebut anak berkebutuhan khusus (ABK) maupun yang normal. Undang-undang Nomor
20 Tahun 2003 pada Pasal 5 Ayat 1 menyebutkan bahwa setiap warga negara mempunyai
hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu. Warga negara yang
berkelainan juga telah disebutkan dalam Pasal 5 ayat 2, yang menyebutkan bahwa warga
negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, intelektual dan/atau sosial
berhak memperoleh pendidikan khusus.
Dengan demikian berarti anak-anak yang dengan kebutuhan khusus seperti,
tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras dan anak-anak berkesulitan
belajar juga memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan.
Seyogyanya, agar semua anak berkebutuhan pendidikan khusus dapat ditampung di SLB.
Salah satu penyebab masih terbatasnya jumlah SLB adalah biaya operasional yang jauh
5
biasanya berlokasi di ibu kota propinsi, kabupaten/kota, padahal anak berkebutuhan
pendidikan khusus tersebar di daerah yang sulit dijangkau.
Salah satu sekolah yang menyediakan program bagi anak berkebutuhan khusus adalah SLB-C Karya Tulus. Sesuai dengan kode yang tertera pada nama sekolah , bahwa sekolah ini dikhususkan bagi anak tuna grahita. Letak sekolah ini ada di desa Namopecawir , Dsn.III Tuntungan II , Kec.Pancur Batu. Dengan situasi yang aman dan keberadaannya sangat didukung oleh masyarakat sekitar . luas tanah sekitar 1 hektar. Sehingga anak-anak memiliki lokasi bermain yang luas dan cocok untuk keterampilan beternak dan berkebun.
Dari hasil Observasi yang dilakukan di SLB-C Karya Tulus yang telah dilaksanakan pada bulan Mei 2016, peneliti melihat dalam proses pembelajaran masih ada siswa yang kurang mau mengikuti gerakan yang dilakukan oleh gurunya dan sebagian dari mereka ada yang tidak mau untuk melakukan sama sekali, selain susahnya mengambil perhatian mereka dan guru tersebut kurang menarik dalam menyampaikan materi pembelajaran. Khususnya untuk materi gerak dasar lokomotor sehingga membuat anak tunagrahita mengalami kejenuhan atau bosan.
6
Berdasarkan hal tersebut di atas penulis tertarik untuk memberikan solusi dalam menyampaikan materi pembelajaran gerak dasar lokomotor dengan variasi pembelajaran berjalan, berlari dan melompat melalui pendekatan bermain yang peneliti beri nama
permainannya circuit training games. Yaitu membuat pos dan menentukan variasi permaina do setiap pos. Pos pertama yaitu berjalan sambil membawa bola warna warni lalu memasukkan kedalam keranjang. Pos kedua berlari sambil memindahkan bola dari satu tempat ketempat yang lainnya. Pos ketiga melompat kotak. Pos keempat melompat kardus sambil menyentuh bola pelastik yang telah digantung.
Penerapan variasi pembelajaran dilakukan melalui pendekatan bermain tentang pelajaran pendidikan jasmani terhadap anak tunagrahita di harapkan akan meningkatkan minat siswa terhadap bidang studi pendidikan jasmani. Khususnya pada materi pelajaran gerak dasar lokomotor karena dengan pendekatan bermain anak akan lebih ceria dan aktif melakukannya. Untuk itu saya ingin menuahkan bentuk pembelajaran ini kedalam sebuah penelitian untuk mendapat dan mengetahui nilai.
Berdasarkan hal tersebut di atas peneliti berkeinginan untuk melakukan penelitian tentang peningkatan hasil belajar gerak dasar lokomotor ( berjalan, berlari dan melompat ) di Sekolah tersebut dengan pendekatan bermain dalam satu kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK )
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik menjadikan sebuah judul penelitian yaitu,
PENERAPAN VARIASI PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN
GERAK LOKOMOTOR DI KELAS III SLB-C KARYA TULUS TAHUN
7
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas ada beberapa masalah yang berkaitan dengan kemampuan gerak dasar anak tunagrahita. Adapun masalah
tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut :
a. Faktor – faktor yang dapat menarik minat anak tunagrahita dalam belajar gerak
dasar lokomotor
b. Penerapan variasi pembelajaran dapat mempengaruhi peningkatan hasil belajar
gerak dasar lokomotor anak tunagrahita
c. Menggunakan variasi pembelajaran melalui pendekatan bermain dapat meningkatkan hasil belajar gerak dasar lokomotor
1.3 Pembatasan Masalah
8
1.4 Perumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah dan kenyataan yang ada di lapangan, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah:
Apakah dengan penerapan variasi pembelajaran dapat meningkatkan
gerak lokomotor di kelas III SLB-C Karya Tulus tahun ajaran
2016/2017?
1.5 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang dihadapi, tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah
Untuk mengetahui apakah dengan penerapan variasi pembelajaran dapat meningkatkan gerak lokomotor anak kelas III SLB-C Karya Tulus.
1.6 Manfaat Penelitian
1.6.1 Manfaat Teiritis
1. Bagi penulis, dapat menambah pengetahuan penulis sebagai pendidik mengenai pembelajaran penjasorkes di sekolah luar biasa.
2. Bagi civitas akademika, dapat digunakan sebagai wahana tambahan referensi dan bahan kajian dalam menambah khasanah ilmu pengetahuan di bidang pendidikan.
1.6.2 Manfaat Praktis 1. Siswa
9
2. Guru
a) Memperbaiki kinerja guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan dalam proses pembelajaran.
b) Memberikan masukan kepada guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan dalam melakukan pendekatan yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam kegiatan mengajar.
3. Sekolah
a) Memberikan landasan dan argumentasi bagi kebijakan yang akan diambil guna peningkatan hasil mutu belajar.
84
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil belajar siswa adanya peningkatan proses hasil belajar gerak dasar lokomotor dengan menggunakan variasi pembelajaran melalui pendekatan bermain pada siklus I, setelah tes hasil belajar I dapat dilihat bahwa kemampuan awal
siswa dalam melakukan teknik gerak dasar lokomotor masih rendah. Dimana pada tes hasil belajar I didapat hasil penelitian yaitu persentase nilai rata-rata setelah
dikofersikan sebesar 64,05 serta tingkat ketuntasan belajar siswa sebesar 37,05% namun belum memenuhi kriteria ketuntasan secara klasikal yang diharapkan yaitu
85%, dapat dilihat pada tabel 4.2.
Sedangkan pada siklus II, setelah tes hasil belajar II dapat dilihat bahwa kemampuan siswa dalam melakukan tes hasil belajar II secara klasikal sudah
meningkat yaitu diperoleh hasil penelitian dengan persentase nilai rata-rata setelah dikonfersi sebesar 71,85 serta tingkat ketuntasan belajar klasikal siswa sebesar
87,5%. Ini berarti terlihat ada peningkatan dari siklus ke siklus, yang dapat dilihat pada tabel 4.3.
Berdasarkan dari kesimpulan diatas bahwa dengan menggunakan variasi
85
B. Saran
Sebagai saran yang dapat diberikan peneliti adalah sebagai berikut :
1. Kepada guru pendidikan jasmani khususnya SLB-C Karya Tulus untuk dapat menggunakan variasi pembelajaran melalui pendekatan bermain dalam
meningkatkan proses pembelajaran dengan materi yang disesuaikan dalam penjas karena hal ini dapat membangkitkan semangat belajar siswa.
2. Kepada guru SLB yang tidak membidangi kompetensi penjas, agar lebih
meningkatkan kompetensi nya. Agar anak berkebutuhan khusus memdapatkan hak belajar yang sama seperti anak normal pada umumnya.
3. Kepada teman-teman mahasiswa FIK UNIMED untuk dapat mencoba melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan media-media lain yang
bisa digunakan dalam proses pembelajaran.
4. Dapat digunakan untuk menindak lanjuti hasil penelitian ini sehingga permasalahan-permasalahan yang terkait dengan penelitian ini dapat terjawab dan
teratasi.
DAFTAR PUSTAKA
Abdoellah, Arma (1996), Pendidikan Jasmani Adaptif, Jakarta : Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Tenaga Akademik
Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006). Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar Sekolah 6 Dasar Luar Biasa Tunagrahita Sedang (SDLB-C), Jakarta: Depdiknas dan
Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa.
Djamarah, Bahri & Aswan. (2002). Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta.
Dhelpie, Bandi. (2006). Pembelajaran Anak Tunagrahita, Bandung: PT. Refika Aditama.
Hamalik, Oemar. (1999). Proses belajar Mengajar, Bumi Aksara
Hurlock, Elzabeth B. (1978). Perkembangan Anak (Jilid 1), Jakarta: Erlangga.
Ibrahim, Rusli. (2005). Psikologi Pendidikan Jasmani dan Olahraga PLB, Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional
Hamalik,Oemar, (1999), Proses belajar Mengajar, Bumi Aksara
Ibrahim, Rusli (2005). Psikologi Pendidikan Jasmani Dan Olahraga PLB, Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar Dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional
Kristiyanto, Agus (2010). Penelitian Tindakan kelas Dalam Pendidikan Jasmani dan Kepelatihan Olahraga. Jakarta: Sebelas Maret University press.
Matakupan, J. (1996). Bimbingan Belajar Olahraga, STO, Jakarta.
87
N.Kerlinger, Fred. (1990). Asas –Asas Penelitian Behavioral Edisi Ketiga, Gadjah Mada University Press
Muhadjir (2007). Bugar Jasmaniku . Jakarta: Ganeca Exact
Sagala, Syaiful (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran . Bandung : CV alfabeta.
Rahyubi, Heri. (2012). Teori-Teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik, Bandung: Nusa Media.
Slameto. (2003), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya Edisi Revisi, Jakarta: Rhineka Cipta
Sunardi dan Sunaryo. (2007). Intervensi Dini Anak Berkebutuhan Khusus, Jakarta: Depdiknas.
Sudjana. (2015). Metode Statistika, Bandung: PT.Tarsito Bandung.
Suryosubroto B. (2009). Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Jakarta: Rineka cipta,
Syarifuddin, Aip. (1992). Arletik, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan
Tarigan, Beltasar. (2000). Penjaskes Adaptif, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.