• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA KONSEP KENAMPAKAN ALAM DALAM PEMBELAJARAN IPS MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK : Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SDN Pucung 6 Kecamatan Kotabaru Kabupaten Karawang Tahun Pelajara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA KONSEP KENAMPAKAN ALAM DALAM PEMBELAJARAN IPS MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK : Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SDN Pucung 6 Kecamatan Kotabaru Kabupaten Karawang Tahun Pelajara"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

Rini Anggraeni,2013

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA KONSEP KENAMPAKAN ALAM DALAM PEMBELAJARAN IPS MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE

JIGSAW PADA KONSEP KENAMPAKAN ALAM DALAM

PEMBELAJARAN IPS MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

PESERTA DIDIK

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SDN Pucung 6 Kecamatan Kotabaru Kabupaten Karawang Tahun Pelajaran 2012/2013)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidkan Pada Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

RINI ANGGRAENI 0810083

PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PENERAPAN MODEL COPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP KENAMPAKAN ALAM DALAM PEMBELAJARAN IPS

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

Pembimbing I,

Dra. Hj ENTIN KARTINI, M.Pd NIP. 19500627 197503 2 001

Pembimbing II,

(3)

Rini Anggraeni,2013

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA KONSEP KENAMPAKAN ALAM DALAM PEMBELAJARAN IPS MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu NIP. 19610501 198601 1 002

Mengetahui Ketua Program S1-PGSD

(4)

iv A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Metode Penelitian... 6

F. Sistematika ... 8

BAB II PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW A. Model Cooperative Learning ... 10

a. Pengertian Cooperative Learning Tipe Jig Saw ... 10

b. Karakteristik Cooperative Learning Tipe Jig Saw ... 11

c. Langkah-langkah Dalam Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jig Saw ... 12

d. Lima Unsur Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jig Saw ... 15

e. Pengelolaan Kelas Cooperative Learning Tipe Jig Saw ... 18

(5)

v

Rini Anggraeni,2013

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA KONSEP KENAMPAKAN ALAM DALAM PEMBELAJARAN IPS MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Konsep Kenampakan Alam... 26

D. Hasil Penelitian Terdahulu ... 27

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 30

B. Desain Penelitian ... 31

C. Prosedur Penelitian... 34

D. Klarifikasi Konsep ... 37

E. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 37

F. Instrument ... 38

G. Teknik Pengolahan Data ... 39

BAB IV PELAKSANAN DAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Awal Penelitian ... 40

B. Pelaksanan Penelitian ... 41

1. Pelaksanaan kegiatan Pra Siklus ... 41

2. Pelaksanaan kegiatan Siklus I ... 44

3. Pelaksanaan kegiatan Siklus II ... 51

C. Rekapitulasi Hasil Observasi Dan Hasil Belajar Siswa ... 57

D. Pembahasan Hasil Penelitian ………...………...61

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 54

B. Rekomendasi ... 65

DAFTAR PUSTAKA……….66

(6)

vi

Rini Anggraeni,2013

DAFTAR TABEL

Tabel

4.1 Hasil Belajar Siswa Pada Kegiatan Pra Siklus ...42

4.2 Hasil Observasi Pada Tindakan Pertama ...47

4.3 Hasil Belajar SiswaPada Kegiatan Siklus I ...49

4.4 Hasil Observasi Pada Tindakan Kedua…. ...53

4.5 Hasil Belajar Siswa Pada Kegiatan Siklus II ...55

(7)

vii

Rini Anggraeni,2013

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA KONSEP KENAMPAKAN ALAM DALAM PEMBELAJARAN IPS MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

3.1Alur Prosedur Penelitian ...36

4.1 Grafik Persentase Nilai Observasi aktifitas Siswa ...59

(8)

ABSTRAK

Rini Anggraeni (2012), Penggunaan Metode Cooperative Learning Tipe Jigsaw Pada

Konsep Kenampakan Alam Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik.

Pembimbing 1 Dra. Hj. Entin Kartini, M.Pd dan Pembimbing 2 Dr. Mamat Ruhimat, M.Pd.

Dalam pembelajaran IPS di SD Pucung VI Kecamatan Kotabaru Kabupaten Karawang Siswa Kelas IV terlihat masih pasif selama pembelajaran. Sehingga hasil pembelajaran masih rendah. Untuk itu diperlukan model yang dapat membuat siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran. Sehingga hasil belajarnyapun akan mengalami peningkatan. Model cooperative learning digunakan dalam penelitian ini sebagai alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Dalam model cooperative learning tipe jigsaw siswa belajar untuk bertukar informasi antar siswa, guru dan siswa sehingga informasi yang di dapatkan tidak hanya dari guru dan buku. Selain itu dengan model ini siswa diharapkan belajar menghargai pendapat orang lain sehingga hal ini kelak akan menjadi bekal penting untuk kehidupan bermasyarakat.

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : (1) ingin mengetahui peningkatan keaktifan belajar siswa setelah kegiatan belajar mengajar melalui penerapan cooperative learning tipe jigsaw, (2) ingin mengetahui hasil belajar siswa setelah kegiatan belajar mengajar melalui penerapan model cooperative learning tipe jigsaw. Adapun subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Pucung VI Kecamatan Kotabaru Kabupaten Karawang. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan teknik pengumpulan data melalui observasi dan pemberian tes evaluasi.

Hasil penelitian menunjukan kecenderungan peningkatan rata-rata nilai yaitu pada prasiklus 55,57 siklus satu sebesar 71 siklus sebesar 81,86 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa menggunakan model cooperative learning tipe jigsaw dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa.

(9)

Rini Anggraeni,2013

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA KONSEP KENAMPAKAN ALAM DALAM PEMBELAJARAN IPS MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Rini Anggraeni (2012), Use of Cooperative Learning Method Study of Natural appearance Jigsaw In Concept In IPS Learning To Improve Learning Outcomes of Students.

Conselor 1 Dra. Hj. Entin Kartini, M.Pd and Supervisor 2 Dr. Mamat Ruhimat, M.Pd.

In the Sosial Studi learning in elementary Pucung VI District Karawang district Kotabaru Grade IV looks still passive during learning. So that the learning outcomes are low. For that we need a model that can make students more active in the learning process. So the result belajarnyapun increase. Cooperative learning model used in this study as an alternative to improve student learning outcomes.

In this type of cooperative learning jigsaw model of student learning for the exchange of information between students, teachers and students so that the information in getting not only from teachers and books. Moreover this model the students are expected to learn to respect other people's opinions so that these would be a provision essential to the life of society.

The objectives of this research are : (1) to determine an increase in the activity of student learning after teaching and learning activities through the implementation of cooperative learning jigsaw types, (2) want to know the results of student learning after teaching and learning activities through the implementation of a model cooperative learning jigsaw type. The subjects in this study were fourth grade students of SDN Pucung Kotabaru VI District Khanewal district. This research is a classroom action research with data collection techniques through observation and evaluation of the test administration.

The results showed an increasing trend of the average value of which is at 55.57 prasiklus one cycle of 71 cycles at 81.86 thus it can be concluded that using a model of cooperative learning jigsaw type activity and can improve student learning outcomes.

(10)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

Rendahnya mutu pendidikan di Indonesia salah satu penyebabnya berakar pada proses

pembelajaran yang diterapkan di sekolah. Didalam proses pembelajaran, guru cenderung lebih

dominan atau dengan kata lain pembelajaran yang berpusat pada guru sehingga anak didik

menjadi pasif. Akibatnya daya kreativitas siswa tidak muncul karena pembelajaran di dominasi

oleh guru. Selain itu model yang diterapkan didalam proses pembelajran kurang tepat, sehingga

penguasaan siswa dalam materi rendah. Penguasaan materi yang rendah akan berakibat pada

menurunnya prestasi belajar siswa, menurunya prestasi belajar siswa akan mengakibatkan

rendahnya mutu pendidikan.

Cokrodikardjo

(http://massofa.wordpress.com/2010/12/09/pengertian-ruang-lingkup-dan-tujuan-ips) mengemukakan bahwa IPS adalah perwujudan dari suatu pendekatan

interdisipliner dari ilmu sosial. Ia merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial yakni

sosiologi, antropologi budaya, psikologi, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik dan ekologi

manusia, yang diformulasikan untuk tujuan instruksional dengan materi dan tujuan yang

disederhanakan agar mudah dipelajari.

Ilmu pengetahuan Sosial (IPS) adalah mata pelajaran yang mengkaji kehidupan sosil

yang bahannya di dasarkan kepada sajian sejarah, Geografi, antropologi,ekonomi, sosiologi, IPS

yang di ajarkan di SD terdiri dari dua bahan kajian pokok yaitu: Pengetahuan Sosial dan Sejarah.

Aktivitas belajar siswa pada pembelajaran IPS dapat dilihat dari proses pengembangan keterampilan siswa. Pengembangan keterampilan IPS pada dasarnya meliputi tiga Janis ketermpilan, yaitu : “keterampilan berfikir, keterampilan sosisal, dan keterampilan praktis yang lebih dikenal dengan psikomotor” (Belen, dkk 1996 : 336)

(11)

Rini Anggraeni,2013

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA KONSEP KENAMPAKAN ALAM DALAM PEMBELAJARAN IPS MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sehubungan dengan aktifitas belajar siswa pada pembelajaran IPS selanjutnya Belen, dkk

(1996 :337) menjelaskan bahwa :

Keterampilan berfikir dikembangkan untuk melatih siswa berfikir logis dan sistematis dalam memecahkan persoalan yang nyata dalam kehidupan sehari-hari, akifitas dalam proses belajar mengajar yaitu : mengumpulkan, menunjukan, memahami, menerapkan, menganilisa, dan menilai. Keterampilan social dikembangan agar siswa mampu berkominukasi dengan sesama manusia di lingkungannya, aktifitas dala proses belajat yaitu : berdiskusi, bertanya, wawancara, menjawab, menjelaskan, melaporkan, dan memerankan; sedangkan keterampilan praktis dikembangkan untuk melatih siswa dalam berbuat, koordinasi indera serta badan, aktifitas dalam proses belajar yaitu : menggambar, menggaris, membuat peta, membuat model dan sebagainya.

Dalam mengaktifkan siswa belajar, hal terpenting adalah dengan cara guru mau dan

mampu memasuki dunia anak, dan mengetahui permasalahan anak dalam belajar. Untuk

meningkatkan mutu pendidikan berarti harus dimulai dari peningkatan proses pembelajaran

disekolah salah satunya adalah penerapan model pembelajaran yang tepat sehingga siswa lebih

banyak materi yang diajarkan.

Peran guru dalam mengajarkan IPS mempunyai hubungan yang erat dengan cara

mengaktifkan siswa dalam belajar. Keaktifan belajar siswa dapat dilihat dari proses

pengembangan keterampilan proses. Pengembangan keterampilan IPS dalam proses belajar

meliputi keterampilan berpikir intelektual, sebagaimana dikemukakan oleh Al Muchtar

(2007:853) “Kemampuan berfikir dan penghayatan nilai-nilai kemampuan dasar untuk

mengembangkan dalam proses belajar yang berkesinambungan untuk meningkatkan mutu dan

keterpaduan pembelajaran IPS”. Untuk itu perlu diupayakan penerapan sebuah metode yang

mampu membuat siswa terlibat di dalamnya secara utuh, metode pembelajaran merupakan salah

satu alat untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan dan merupakan salah satu komponen

(12)

mengkomunikasikan bahan pelajaran dengan baik dan menciptakan proses pembelajaran yang

efektif.

Berdasaarkan observasi di SDN Pucung 6 Kec. Kotabaru Kab. Karawang, penulis

melakukan wawancara dengan wali kelas empat ternyata hasil belajar yang diperoleh siswa pada

mata pelajaran IPS setiap UAS rata-rata kelas belum lengkap, jika dilihat dari soal-soal yang

diujikan seharusnya siswa dapat memperoleh nilai rata rata kelas yang jau lebih besar, karena

seluruh materi yang diujikan telah disiapkan oleh guru selain itu tingkat kesulitan soalpun tidak

terlalu tinggi

Berdasarkan uraian di atas, maka diperlukan suatu model pembelajaran yang tepat dan

dapat meningkatkan penguasaan materi siswa. Salah satunya adalah model pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw. Pembelajaran kooperatif berpijak pada teori bahwa siswa lebih mudah

menemkukan dan memahami konsep-konsep yang sulit jika mereka saling mendiskusikan

masalah tersebut dengan temanya.

Tekhnik mengajar Jigsaw dikembangkan oleh Aronson et al. sebagai model Cooperative

learning. Dalam tekhnik ini guru memperhatikan schemata atau latar belakang pengalaman siswa

dan membantu siswa mengaktifkan schemata ini agar bahan pelajaran menjadi lebih bermakna.

Selain itu, siswa bekerja dengan sesame siswa denganh suasana gotong royong dan mempunyai

banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi.

Dalam pembelajaran kenampakan alam sangat memungkinkan siswa melakukan

eksplorasi baik di dalam ataupun di luar,oleh sebab itu peneliti lebih memilih model cooperative

learning tipe jigsaw guna mampu membuka minat siswa untuk mempelajara IPS di SD.

Langkah pertama, guru merancang rencana program pembelajaran pada langkah ini guru

(13)

Rini Anggraeni,2013

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA KONSEP KENAMPAKAN ALAM DALAM PEMBELAJARAN IPS MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

membuat kelompok kecil guna mendongkrak kreativitas siswa. Sehingga IPS harus lebih

ditekankan agar siswa dapat bersosialisasi dengan baik dan siswa dapat meningkatkan hasil

pembelajarannya.

Berdasrkan latar belakang di atas di perlukan upaya untuk meningkatkan hasil belajar IPS

khususnya tentang konsep Kenampakan Alam pada siswa kelas IV SDN Pucung 6 Kecamatan

Kotabaru Kabupaten Karawang. Oleh karena itu penulis tertarik dan ingin meningkatkan hasil

belajar siswa dengan menggunakan Model Cooperative learning tipe Jigsaw dengan judul

Penerapan Model Cooperative learning Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Pada Konsep Kenampakan Alam Dalam Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar“

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah di kemukakan maka penelitian di

fokuskan pada Model cooperative learning tipe jigsaw di Kelas IV SD dengan fokus teman

pokok "Kenampakan Alam". Rumusan masalah yang akan diteliti adalah :

1. Apakah penggunaan model Cooperative learning tipe jigsaw pada pembelajaran IPS

di SD dapat meningkatkan keaktifkan siswa dalam belajar ?

2. Apakah penggunaan model Cooperative learning tipe jigsaw pada pembelajaran IPS

di SD dapat meningkatkan hasil belajar siswa ?

C. Tujuan Penelitian

(14)

Sesuai dengan permasalahan yang di rumuskan di atas, maka tujuan penelitian ini

adalah :

1. Ingin mengetahui peningkatan keaktifan belajar siswa setelah kegiatan belajar

mengajar melalui penerapan cooperative learning tipe jigsaw

2. Ingin mengetahui hasil belajar siswa setelah kegiatan belajar mengajar melalui

penerapan model cooperative learning tipe jigsaw

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Guru

a. Memberikan wawasan kepada guru tentang penggunaan model cooperative learning

tipe jigsaw, pada pembelajaran IPS khususnya pada konsep kenampakan alam

b. Mempermudah guru dalam memecahkan masalah yang terjadi di sekolah dalam

kegiatan belajar mengajar

c. Membantu Pengembangan guru dalam mengajar

2. Bagi Siswa

b. Meningkatkan belajar siswa dalam pembelajaran IPS

c. Mempermudah siswa dalam menerima dan memahami materi

d. Melatih keberanian, keterampilan dan rasa percaya diri pada saat melaksanakan

pembelajaran IPS

(15)

Rini Anggraeni,2013

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA KONSEP KENAMPAKAN ALAM DALAM PEMBELAJARAN IPS MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Menambah wawasan pengetahuan dalam pembelajaran IPS, khususnya dalam

pembelajaran Kenampakan Alam

b. Memberikan pengetahuan tentang pentingnya penggunaan model pembelajaran

E. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian Tindakan Kelas

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian model tindakan kelas (Action

Research) dengan penelitian tindakan kelas guru dapat meneliti sendiri terhadap praktik

pembelajaran yang dilakukanya di kelas. Guru juga dapat penelitian terhadap siswa dilihat dari

aspek interaksinya dalam proses pembelajaran. Selain itu, dengan melakukan penelitian tindakan

kelas, guru juga dapat memperbaiki praktik dengan malukukan penlitian tindakan kelas, guru

juga dapat memperbaiki praktik pembelajaran yang dilakukan menjadi lebih berkulitas dan lebih

efekif.

Penelitian tindakan kelas adalah sebuah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya

sendiri dengan jalan merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif

dan partisipatif dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga hasil belajar

siswa dapat meningkat (Rustam dan Mundilarto, 2004 : 1).

2. Prosedur Penelitian

Prosedur dalam penelitian Dalam Penelitian Tindakan Kelas terdapat 4 langkah yang

terangkum dalam satu siklus, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Adapun

prosedur penelitian yang dipilih yaitu menggunakan model spiral dari Kemmis dan M. Taggart

dalam Arikunto (2008: 16). Siklus model Kemmis dan M. Taggart ini dilakukan secara berulang

(16)

3. Subjek dan Lokasi Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN. Pucung 6 Kecamatan Kotabaru

Kabupaten Karawang yang terdiri dari 22 siswa perempuan dan 13 siswa laki-laki

2. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di kelas IV SDN Negeri Pucung 6 dengan alasan karena

peneliti menemukan permasalahan pada pelajaran IPS di sekolah tersebut dan juga karena

lokasi tersebut tidak jauh dari tempat tinggal.

4. Teknik Pengaumpulan Data

Instrumen yang digunakan dalan penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 macam

yaitu : observasi dan tes.

5. Analisis Data

Tehnik analisis data yang di peroleh bersifat kualitatif. Data yang di peroleh di

kategorikan dan di klasifikasikan berdasarkan kaitan logikanya, kemudian di tafsirkan dan di

(17)

Rini Anggraeni,2013

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA KONSEP KENAMPAKAN ALAM DALAM PEMBELAJARAN IPS MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Sistematika

Penyusunan skripsi ini terdiri atas lima bab yaitu: Bab I Pendahuluan, berisi tentang latar

belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan

sistematika; Bab II Kajian Teori berisi tentang kajian tentang variable penelitian; Bab III

Metodelogi Penelitian, berisi tentang uraian metodelogi yang digunakan dalam penelitian; Bab

IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi uraian tentang hasil penelitian yang diperoleh

(18)

Rini Anggraeni,2013

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan Penelitian Tindakan Kelas (Action

Research Class Room), yakni studi sistematis yang dilakukan dalam upaya

memperbaiki praktek-praktek pendidikan dengan melakukan tindakan praktis

serta refleksi dari tindakan tersebut (Kasbolah, 1998/1999:14). Pendekatan yang

digunakan adalah kualitatif, yaitu suatu penelitian yang mendasarkan diri kepada

fakta dan analisis perbandingan, bertujuan untuk mengadakan generalisasi

empirik, menetapkan konsep-konsep, membuktikan teori dan

mengembangkannya, serta pengumpulan data dan analisis datanya berjalan pada

waktu bersamaan (Nazir, 1999:68).

Metode penelitian Tindakan Kelas atau dalam bahasa aslinya Action

Reserach Room, yang dilaksanakan di SD Negeri Pucung 6 Kecamatan Kotabaru

Karawang ini bersifat perbaikan pembelajaran. Perbaikan pembelajaran dimaksud

adalah perbaikan dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas IV

pokok bahasan kenampakkan di Indonesia. Karena bersifat perbaikan, tentu saja

pelaksanaan pembelajarannya tidak hanya cukup satu kali saja, melainkan

diperlukan berulang-ulang dari siklus yang satu ke siklus berikutnya, sehingga

hasil pembelajaran tersebut dapat optimal.

Action Research yaitu suatu bentuk kajian melalui self reflective yang

bercirikan pada kegiatan partisipatif dan kolabaoratif dilakukan oleh para peserta

(19)

Rini Anggraeni,2013

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA KONSEP KENAMPAKAN ALAM DALAM PEMBELAJARAN IPS MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

31

terhadap praktek/pelaksanaan suatau kegiatan yang dilakukan (MKD Kurikulum

2002: 92).

Penelitian tindakkan kelas adalah penelitian yang dilakukan untuk

memperbaiki pembelajaran di kelas. Upaya yang dilakukan dengan melaksanakan

tindakan untuk mencari jewaban atas permasalahan yang diangkat dari kegiatan

tugas sehari- hari di kelas (Kasbolah, 1998/1999:12).

Kemmis dalam Kasbolah (1998/1999:13) menyatakan bahwa penelitian

tindakan merupakan suatu penelitian bersifat refektif yang dilakukan oleh pelaku

dalam masyarakat sosial (termasuk pendidikan) yang bertujuan untuk

memperbaiki pekerjaannya, termasuk memahami pekerjaan ini serta situasi di

mana pekerjaan ini dilakukan.

Dari beberapa definisi penelitian tindakan kelas tersebut, dapat ditarik

kesimpulan bahwa pengertian tindakan kelas adalah penelitian tindakan dalam

bidang pendidikan yang dilaksanakan dalam kawasan kelas dengan tujuan untuk

memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran.

B. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian adalah siklus (cycle). Dalam

penelitian tindakan kelas ini terdiri atas tiga siklus, setiap siklus dilaksanakan

sesuai dengan perubahan ke arah peningkatan dan perbaikan proses dalam

mengajar. Sebelum tahap-tahap dilaksanakan dalam penelitian yang menggunakan

siklus-siklus terlebih dahulu dilakukan studi kelayakan sebagai penelitian

(20)

Rini Anggraeni,2013

32

Mengidentifikasi permasalahan dan gagasan yang tetap sesuai dengan masalah

dalam pengembangan pembelajaran yang ada di kelas. Dalam kegiatan ini peneliti

dan guru secara langsung sudah melibatkan diri untuk aktif dan kreatif dalam

rangkaian kegiatan yang ada di sekolah.

Model siklus yang digunakan berbentuk spiral sebagimana dikembangkan

oleh kemmis dan Taggart (Kasbolah, 1998/1999:14) yaitu merupakan momen-

momen dalam bentuk spiral yang meliputi: perencanaan (plan), tindakan (act),

pengamatan (observe), dan refleksi (reflect). Kemudian pada siklus kedua dan

seterusnya jenis kegiatan yang dilakukan peneliti pada dasarnya sama, tetapi ada

modifikasi pada tahap perencanaan.

Secara operasional tahapan-tahapan kegiatan penelitian dalam setiap

siklus dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Tahap Perencanaan

Kegiatan perencanaan diawali dengan merencanakan ide penelitian

kemudian ditindak lanjuti dengan observasi pelaksanaan pembelajaran di

kelas. Data awal diperoleh dari hasil evaluasi mata pelajaran IPS yang sudah

terdekomentasikan dalam daftar nilai siswa dan dari hasil pengamatan lansung

dalam setiap pembelajaran IPS. Hal ini membantu peneliti dalam menentukan

kelemahan dan hambatan siswa dalam belajar IPS yang selanjutnya

difokuskan pada strategi penemuan pada geometri yang dijadikan bahan bagi

(21)

Rini Anggraeni,2013

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA KONSEP KENAMPAKAN ALAM DALAM PEMBELAJARAN IPS MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

33

2. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini, peneliti melaksankan tindakan sesuai dengan perncanan

yang telah dirumuskan. Dengan alat pengumpul data yang telah disusun, tim

observasi mencermati jalannya pembelajaran berlangsung secara wajar.

Bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilaksanakan guru

dan peningkataan hasil belajar siswa.

3. Tahap Observasi

Tahap observasi dilakukan peneliti dengan menggunakan pedoman

observasi yang telah disiapkan sebelumnya. Observasi merupakan teknik

pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas yaitu mengamati segala

sesuatu yang berlansung saat proses pembelajaran untuk melakukan refleksi

dan revisi terhadap rencana tindakan yang telah dilakukan untuk menyusun

rencana berikutnya.

4. Tahap Refleksi

Hasil penemuan pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran ditindaklanjuti

dengan kegiatan refleksi. Refleksi merupakan kegiatan analitis, sintetis,

interpretasi, dan ekspanasi (penjelasan) terhadap semua informasi yang

diperoleh dari pelaksanaan tindakan. Refleksi merupakan bagian yang sangat

penting untuk memahami dan mencari makna terhadap proses dan

pelaksanaan tindakan sebagai dampak adanya intervensi tindakan yang

(22)

Rini Anggraeni,2013

34

C. Prosedur Penelitian

Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini mengembangkan hal yang

lazim dalam penelitian tindakan kelas yaitu berbentuk siklus (cycle). Penelitian

tindakan ini terdiri atas tiga siklus. Tiap siklus dilakukan sesuai dengan perubahan

ke arah peningkatan dan perbaikan proses pembelajaran. Pada kegiatan ini peneliti

secara langsung melibatkan diri secara aktif dan intensif dalam rangkaian kegiatan

penelitian. Dalam pelaksanaannya tahap-tahap kegiatan penelitian dalam setiap

siklus sebagai berikut:

1. Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan adalah:

a. membuat skenario rencana pembelajaran

b. membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi

pembelajaran di kelas ketika menggunakan alat peraga.

c. mendesain alat evaluasi belajar untuk melihat kemampuan siswa dalam

materi perubahan wilayah di Indonesia.

2. Pelaksanaan Tindakan

Dalam kegiatan ini adalah melaksanakan tindakan sesuai dengan perencanaan

yang telah ditetapkan dan dengan tujuan sebagai upaya untuk memperbaiki

(23)

Rini Anggraeni,2013

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA KONSEP KENAMPAKAN ALAM DALAM PEMBELAJARAN IPS MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

35

3. Observasi

Kegiatan observasi dilakukan peneliti dengan menggunakan pedoman

observasi (instrumen-instrumen penelitian) yang telah disiapkan sebelumnya.

Hal ini dilakukan untuk melihat hasil atau dampak dari tindakan yang

dilaksanakan. Hasil observasi merupakan bahan pertimbangan untuk

melakukan refleksi dan revisi terhadap rencana dan tindakan yang telah

dilakukan untuk menyusun dan rencana tindakan selanjutnya, yang

diharapkan lebih baik dari pada tindakan yang telah dilaksanakan.

4. Refleksi

Temuan-temuan pada waktu pelaksanaan kegiatan pembelajaran

ditindaklanjuti dengan kegiatan refleksi. Kegiatan refleksi ini merupakan

dasar penyusunan rencana tindakan dalam pelaksanaan kegiatan penelitian

berikutnya.

(24)

Rini Anggraeni,2013

36

GAMBAR 3.1

(25)

Rini Anggraeni,2013

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA KONSEP KENAMPAKAN ALAM DALAM PEMBELAJARAN IPS MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

37

D. Klarifikasi Konsep

Dalam judul penelitian ini, ada beberapa konsep yang perlu diklarifikasi.

Hal ini dimaksudkan untuk menghindari salah penafsiran. Adapun konsep-konsep

yang pelu diklarifikasi adalah Model Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw,

Pembelajaran IPS di SD, dan hasil belajar.

1. Model Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah suatu model pembelajar

yang diteraokan dalam pembelajaran IPS di sekolah dasar dengan cara belajar

kelompok. Tiap kelompok memiliki seorang ahli yang bersal dari peserta

didik yang dianggap memiliki kemampuan lebih dibandingkan

teman-temannya.

2. Pembelajaran IPS di SD

Pembelajaran IPS di sekolah dasar adalah salah satu mata pelajara yang

diberikan di sekolah dasar kelas IV. Adapun materi pembelajaran yang

dimaksud adalah materi tentang kenampakkan alam.

3. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah perolehan kemampuan yang didapat siswa setelah

menjalani pembelajaran yang dinyatakan dalam bentuk angka.

E. Lokasi Dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SDN Negeri Pucung 6 Kecamatan Kotabaru

Kabupaten Kareawang. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD,

(26)

Rini Anggraeni,2013

38

F. Instrumen

Untuk megetahui hasil, ketika hasil proses pelaksanaan tindakan

dilakukan, maka digunakan instrumen penelitian untuk mengumpulkan data

diantaranya:

1. Lembar Observasi

Lembar observasi yaitu alat pengumpul data yang digunakan untuk

mengamati tingkah laku individu baik sisiwa atau para gurunya selama proses

pembelaran berlangsung.

Data yang ingin di jaring melalui lembar observasi adalah data yang

berupa perkataan dan aktifitas yaitu komunikasi interaktif antarguru.

Kegiatannya menyangkut proses pembelajaran IPS serta temuan- temuan pada

saat diskusi kolaboratif dengan guru mitra dan guru teman sejawat setelah

pembelajaran.

2. Tes Hasil Belajar

Tes hasil belajar adalah serentetan latihan soal yang digunakan untuk

mengukur keterampilan, pegetahuan, sikap, intelegensi, kemampuan atau

(27)

Rini Anggraeni,2013

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA KONSEP KENAMPAKAN ALAM DALAM PEMBELAJARAN IPS MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

39

G. Teknik Pengolahan Data

Analisis data berlangsung dari awal hingga pelaksanaan program

tindakan. Data dalam penelitian dianalisis dengan mengikuti pola mulai dari tahap

orientasi hingga tahap karakteristik, fokus permasalahan dan tujuan penelitian.

Data diolah menggunakan teknik analisis kualitatif untuk menunjukkan

dinamika proses dengan memberikan konseptual, yaitu data tentang unjuk guru,

aktivitas belajar siswa.

Selain itu juga, data diolah menggunakan teknik analisis kuantitatif untuk

menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa belajar siswa.

Data selanjutnya dianalisis pada tahap pengolahan data, seperti yang

dikemukakan oleh Hopkins (dalam Rochiyati, 2004) yaitu data mentah yang

diperoleh melalui observasi dan tes disimpulkan dan dideskripsikan dalam bentuk

matrik data. Untuk memudahkan interprestasi data, semua data yang terkumpul

(28)

64

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan temuan-temuan dalam pelaksanaan hasil penelitian tindakan

kelas (PTK) tentang penerapan model cooperative learning tipe jigsaw dalam

meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS yang di laksanakan di

Sekolah Dasar Negeri Pucung 6 kecamatan Kotabaru kabupaten Karawang. Dapat

di simpulkan sebagai berikut :

1. Penerapan model cooperative learning tipe jigsaw pada pembelajaran IPS

dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, hal ini dapat terlihat dari nilai

observasi aktivitas belajar siswa dari setiap tindakan yang menunjukan

adanya peningkatan dengan persentase nilai aktivitas siswa pada siklus

pertama siswa yang mendapat nilai rata-rata Baik sebanyak 68, 57 % dan,

meningkat pada siklus kedua sebanyak 97,14%.

2. Penerapan model cooperative learning tipe jigsaw pada pembelajaran IPS

dapat meningkatkan hasil belajar siswa, hal ini dapat terlihat dari nilai tes

akhir siswa dari setiap tindakan baik secara individu maupun nilai rata-rata

menunjukan adanya peningkatan dengan perolehan nilai rata-rata siswa pada

prasiklus yang mendapat nilai rata-rata 55,57 dan, meningkat pada siklus

pertama sebesar 71 dan pada siklus kedua sebesar 81.86 dengan KKM

(29)

65

Rini Anggraeni,2013

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA KONSEP KENAMPAKAN ALAM DALAM PEMBELAJARAN IPS MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil temuan penelitian tindakan kelas yang di laksanakan di

Sekolah Dasar Negeri Pucung 6 kecamatan Kotabaru Kabupaten Karawang, maka

di rekomendasikan hal-hal sebagai berikut :

1. Kepada Guru

Pembelajaran model cooperative learning tipe jigsaw merupakan suatu

alternative pemilihan model pembelajaran dalam rangka meningkatkan hasil

belajar siswa, apalagi dengan adanya gagasan Manajemen Berbasis Sekolah

(MBS) yang mengarah kepada praktek otonomi sekolah yaitu tampilnya

kemandirian sekolah untuk meningkatkan kinerja sendiri, dengan

mengakomodasikan berbagai potensi sumber daya sekolah, yang pada

akhirnya di tujukan untuk meningkatkan mutu pendidikan dalam wujud mutu

hasil belajar siswa, dan di haapkan para guru sekolah dasar memiliki inovasi

dan kompetensi dalam meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah.

2. Kepada Kepala Sekolah

Disarankan agar sebaiknya memberi peluang dan dorongan kepada guru

untuk mengembangkan dan menerapkan strategi pembelajran, pemecahan

masalah dalam pengelolaan pembelajran IPS SD

3. Kepada peneliti lainnya disarankan untuk mengadakan penelituan lanjutan

tentang pengembangan pembelajaran dan penerapan pembelajaran terpadu di

sekolah dasar dengan tema yang lebih menarik, agar pembelajaran

(30)

Rini Anggraeni,2013

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA KONSEP KENAMPAKAN

DAFTAR PUSTAKA

Al Muchtar, S., (2007). Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Dalam Ali, M., Ibrahim, R., Sukmadinata, N.S., Sudjana, D., dan Rasjidin, W (Penyunting). Ilmu dan Aflikasi Pendidikan. Bandung: Pedagogiana Press (Halaman 827-854)

Arikunto, S. dkk, (2009).PenelitianTindakanKelas, Jakarta: BumiAksara

_________, (2007).Dasar-dasarEvaluasiPendidikan, Jakarta :BumiAksara

Asrori, Muhammad. (2007).PenelitianTindakanKelas.Bandung :Wacana Prima

Ishak, U, dkk, (2001).Pendidikan IPS di SD, Jakarta :Universitas Terbuka

Lie, A, (2007).Cooperative Learning Mempraktikan Cooperative Learning di ruangruangkelas, Jakarta :Grasindo

Rahmat, C, dkk (2006). PengukurandanPenilainHasilBelajar, Bandung :Andira

Sagala, S. (2009).KonsepdanMaknaPembelajaran. Bandung : Alfa Beta

Susilawati, dkk (2009).Pengembangn IPS di SD. Serang :UniversitasPendidikan Indonesia

Wardani, IGAK, dkk. (2005) PenelitianPendidikanKelas, Jakarta :Universitas Terbuka

Gambar

Tabel  4.1
GAMBAR 3.1 ALUR PROSEDUR PENELITIAN

Referensi

Dokumen terkait

Pemerintah Indonesia juga telah menyatakan komitmennya untuk memerangi segala bentuk kejahatan terorisme yang dituangkan ke dalam Peraturan Pemerintah Pengganti

Telah banyak perturan undang- undang yang dapat mencegah terjadinya kegiatan tersebut dari mulai UUD 1945, KUHP dan undang-undang lain akan tetapi masyarakat

Dan tujuan penelitian pengembangan ini adalah: (1) Mengembangkan materi dalam platform Course Networking sebagai media pembelajaran secara blended learning dalam

[r]

Dengan kebangkitan organisasi mahasiswa FDIK ini diharapkan akan mampu lebih menyempurnakan organisasi internal kampus emas Esa Unggul dalam suasana demokarasi yang

Tulisan singkat ini hanya memfokuskan terkait dengan bagaimana kita sebagai orang tua untuk terus tidak berhenti mengendalikan anak-anak kita dari berbagai macam

Dalam rangka memberikan arah dan tujuan dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan pembangunan daerah sesuai dengan visi misi Gubernur berdasarkan Undang-Undang Nomor

Kompetensi SDM mempengaruhi kepuasan kerja dan kualitas pelayanan, terbukti melalui keahlian, sifat dan motivasi dokter dan perawat yang baik, maka kualitas pelayanan