Rini Anggraeni,2013
PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA KONSEP KENAMPAKAN ALAM DALAM PEMBELAJARAN IPS MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE
JIGSAW PADA KONSEP KENAMPAKAN ALAM DALAM
PEMBELAJARAN IPS MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
PESERTA DIDIK
(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SDN Pucung 6 Kecamatan Kotabaru Kabupaten Karawang Tahun Pelajaran 2012/2013)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidkan Pada Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
RINI ANGGRAENI 0810083
PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PENERAPAN MODEL COPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP KENAMPAKAN ALAM DALAM PEMBELAJARAN IPS
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH
Pembimbing I,
Dra. Hj ENTIN KARTINI, M.Pd NIP. 19500627 197503 2 001
Pembimbing II,
Rini Anggraeni,2013
PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA KONSEP KENAMPAKAN ALAM DALAM PEMBELAJARAN IPS MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu NIP. 19610501 198601 1 002
Mengetahui Ketua Program S1-PGSD
iv A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 6
E. Metode Penelitian... 6
F. Sistematika ... 8
BAB II PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW A. Model Cooperative Learning ... 10
a. Pengertian Cooperative Learning Tipe Jig Saw ... 10
b. Karakteristik Cooperative Learning Tipe Jig Saw ... 11
c. Langkah-langkah Dalam Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jig Saw ... 12
d. Lima Unsur Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jig Saw ... 15
e. Pengelolaan Kelas Cooperative Learning Tipe Jig Saw ... 18
v
Rini Anggraeni,2013
PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA KONSEP KENAMPAKAN ALAM DALAM PEMBELAJARAN IPS MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Konsep Kenampakan Alam... 26
D. Hasil Penelitian Terdahulu ... 27
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 30
B. Desain Penelitian ... 31
C. Prosedur Penelitian... 34
D. Klarifikasi Konsep ... 37
E. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 37
F. Instrument ... 38
G. Teknik Pengolahan Data ... 39
BAB IV PELAKSANAN DAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Awal Penelitian ... 40
B. Pelaksanan Penelitian ... 41
1. Pelaksanaan kegiatan Pra Siklus ... 41
2. Pelaksanaan kegiatan Siklus I ... 44
3. Pelaksanaan kegiatan Siklus II ... 51
C. Rekapitulasi Hasil Observasi Dan Hasil Belajar Siswa ... 57
D. Pembahasan Hasil Penelitian ………...………...61
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 54
B. Rekomendasi ... 65
DAFTAR PUSTAKA……….66
vi
Rini Anggraeni,2013
DAFTAR TABEL
Tabel
4.1 Hasil Belajar Siswa Pada Kegiatan Pra Siklus ...42
4.2 Hasil Observasi Pada Tindakan Pertama ...47
4.3 Hasil Belajar SiswaPada Kegiatan Siklus I ...49
4.4 Hasil Observasi Pada Tindakan Kedua…. ...53
4.5 Hasil Belajar Siswa Pada Kegiatan Siklus II ...55
vii
Rini Anggraeni,2013
PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA KONSEP KENAMPAKAN ALAM DALAM PEMBELAJARAN IPS MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
3.1Alur Prosedur Penelitian ...36
4.1 Grafik Persentase Nilai Observasi aktifitas Siswa ...59
ABSTRAK
Rini Anggraeni (2012), Penggunaan Metode Cooperative Learning Tipe Jigsaw Pada
Konsep Kenampakan Alam Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik.
Pembimbing 1 Dra. Hj. Entin Kartini, M.Pd dan Pembimbing 2 Dr. Mamat Ruhimat, M.Pd.
Dalam pembelajaran IPS di SD Pucung VI Kecamatan Kotabaru Kabupaten Karawang Siswa Kelas IV terlihat masih pasif selama pembelajaran. Sehingga hasil pembelajaran masih rendah. Untuk itu diperlukan model yang dapat membuat siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran. Sehingga hasil belajarnyapun akan mengalami peningkatan. Model cooperative learning digunakan dalam penelitian ini sebagai alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Dalam model cooperative learning tipe jigsaw siswa belajar untuk bertukar informasi antar siswa, guru dan siswa sehingga informasi yang di dapatkan tidak hanya dari guru dan buku. Selain itu dengan model ini siswa diharapkan belajar menghargai pendapat orang lain sehingga hal ini kelak akan menjadi bekal penting untuk kehidupan bermasyarakat.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : (1) ingin mengetahui peningkatan keaktifan belajar siswa setelah kegiatan belajar mengajar melalui penerapan cooperative learning tipe jigsaw, (2) ingin mengetahui hasil belajar siswa setelah kegiatan belajar mengajar melalui penerapan model cooperative learning tipe jigsaw. Adapun subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Pucung VI Kecamatan Kotabaru Kabupaten Karawang. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan teknik pengumpulan data melalui observasi dan pemberian tes evaluasi.
Hasil penelitian menunjukan kecenderungan peningkatan rata-rata nilai yaitu pada prasiklus 55,57 siklus satu sebesar 71 siklus sebesar 81,86 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa menggunakan model cooperative learning tipe jigsaw dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa.
Rini Anggraeni,2013
PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA KONSEP KENAMPAKAN ALAM DALAM PEMBELAJARAN IPS MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
Rini Anggraeni (2012), Use of Cooperative Learning Method Study of Natural appearance Jigsaw In Concept In IPS Learning To Improve Learning Outcomes of Students.
Conselor 1 Dra. Hj. Entin Kartini, M.Pd and Supervisor 2 Dr. Mamat Ruhimat, M.Pd.
In the Sosial Studi learning in elementary Pucung VI District Karawang district Kotabaru Grade IV looks still passive during learning. So that the learning outcomes are low. For that we need a model that can make students more active in the learning process. So the result belajarnyapun increase. Cooperative learning model used in this study as an alternative to improve student learning outcomes.
In this type of cooperative learning jigsaw model of student learning for the exchange of information between students, teachers and students so that the information in getting not only from teachers and books. Moreover this model the students are expected to learn to respect other people's opinions so that these would be a provision essential to the life of society.
The objectives of this research are : (1) to determine an increase in the activity of student learning after teaching and learning activities through the implementation of cooperative learning jigsaw types, (2) want to know the results of student learning after teaching and learning activities through the implementation of a model cooperative learning jigsaw type. The subjects in this study were fourth grade students of SDN Pucung Kotabaru VI District Khanewal district. This research is a classroom action research with data collection techniques through observation and evaluation of the test administration.
The results showed an increasing trend of the average value of which is at 55.57 prasiklus one cycle of 71 cycles at 81.86 thus it can be concluded that using a model of cooperative learning jigsaw type activity and can improve student learning outcomes.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah
Rendahnya mutu pendidikan di Indonesia salah satu penyebabnya berakar pada proses
pembelajaran yang diterapkan di sekolah. Didalam proses pembelajaran, guru cenderung lebih
dominan atau dengan kata lain pembelajaran yang berpusat pada guru sehingga anak didik
menjadi pasif. Akibatnya daya kreativitas siswa tidak muncul karena pembelajaran di dominasi
oleh guru. Selain itu model yang diterapkan didalam proses pembelajran kurang tepat, sehingga
penguasaan siswa dalam materi rendah. Penguasaan materi yang rendah akan berakibat pada
menurunnya prestasi belajar siswa, menurunya prestasi belajar siswa akan mengakibatkan
rendahnya mutu pendidikan.
Cokrodikardjo
(http://massofa.wordpress.com/2010/12/09/pengertian-ruang-lingkup-dan-tujuan-ips) mengemukakan bahwa IPS adalah perwujudan dari suatu pendekatan
interdisipliner dari ilmu sosial. Ia merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial yakni
sosiologi, antropologi budaya, psikologi, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik dan ekologi
manusia, yang diformulasikan untuk tujuan instruksional dengan materi dan tujuan yang
disederhanakan agar mudah dipelajari.
Ilmu pengetahuan Sosial (IPS) adalah mata pelajaran yang mengkaji kehidupan sosil
yang bahannya di dasarkan kepada sajian sejarah, Geografi, antropologi,ekonomi, sosiologi, IPS
yang di ajarkan di SD terdiri dari dua bahan kajian pokok yaitu: Pengetahuan Sosial dan Sejarah.
Aktivitas belajar siswa pada pembelajaran IPS dapat dilihat dari proses pengembangan keterampilan siswa. Pengembangan keterampilan IPS pada dasarnya meliputi tiga Janis ketermpilan, yaitu : “keterampilan berfikir, keterampilan sosisal, dan keterampilan praktis yang lebih dikenal dengan psikomotor” (Belen, dkk 1996 : 336)
Rini Anggraeni,2013
PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA KONSEP KENAMPAKAN ALAM DALAM PEMBELAJARAN IPS MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sehubungan dengan aktifitas belajar siswa pada pembelajaran IPS selanjutnya Belen, dkk
(1996 :337) menjelaskan bahwa :
Keterampilan berfikir dikembangkan untuk melatih siswa berfikir logis dan sistematis dalam memecahkan persoalan yang nyata dalam kehidupan sehari-hari, akifitas dalam proses belajar mengajar yaitu : mengumpulkan, menunjukan, memahami, menerapkan, menganilisa, dan menilai. Keterampilan social dikembangan agar siswa mampu berkominukasi dengan sesama manusia di lingkungannya, aktifitas dala proses belajat yaitu : berdiskusi, bertanya, wawancara, menjawab, menjelaskan, melaporkan, dan memerankan; sedangkan keterampilan praktis dikembangkan untuk melatih siswa dalam berbuat, koordinasi indera serta badan, aktifitas dalam proses belajar yaitu : menggambar, menggaris, membuat peta, membuat model dan sebagainya.
Dalam mengaktifkan siswa belajar, hal terpenting adalah dengan cara guru mau dan
mampu memasuki dunia anak, dan mengetahui permasalahan anak dalam belajar. Untuk
meningkatkan mutu pendidikan berarti harus dimulai dari peningkatan proses pembelajaran
disekolah salah satunya adalah penerapan model pembelajaran yang tepat sehingga siswa lebih
banyak materi yang diajarkan.
Peran guru dalam mengajarkan IPS mempunyai hubungan yang erat dengan cara
mengaktifkan siswa dalam belajar. Keaktifan belajar siswa dapat dilihat dari proses
pengembangan keterampilan proses. Pengembangan keterampilan IPS dalam proses belajar
meliputi keterampilan berpikir intelektual, sebagaimana dikemukakan oleh Al Muchtar
(2007:853) “Kemampuan berfikir dan penghayatan nilai-nilai kemampuan dasar untuk
mengembangkan dalam proses belajar yang berkesinambungan untuk meningkatkan mutu dan
keterpaduan pembelajaran IPS”. Untuk itu perlu diupayakan penerapan sebuah metode yang
mampu membuat siswa terlibat di dalamnya secara utuh, metode pembelajaran merupakan salah
satu alat untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan dan merupakan salah satu komponen
mengkomunikasikan bahan pelajaran dengan baik dan menciptakan proses pembelajaran yang
efektif.
Berdasaarkan observasi di SDN Pucung 6 Kec. Kotabaru Kab. Karawang, penulis
melakukan wawancara dengan wali kelas empat ternyata hasil belajar yang diperoleh siswa pada
mata pelajaran IPS setiap UAS rata-rata kelas belum lengkap, jika dilihat dari soal-soal yang
diujikan seharusnya siswa dapat memperoleh nilai rata rata kelas yang jau lebih besar, karena
seluruh materi yang diujikan telah disiapkan oleh guru selain itu tingkat kesulitan soalpun tidak
terlalu tinggi
Berdasarkan uraian di atas, maka diperlukan suatu model pembelajaran yang tepat dan
dapat meningkatkan penguasaan materi siswa. Salah satunya adalah model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw. Pembelajaran kooperatif berpijak pada teori bahwa siswa lebih mudah
menemkukan dan memahami konsep-konsep yang sulit jika mereka saling mendiskusikan
masalah tersebut dengan temanya.
Tekhnik mengajar Jigsaw dikembangkan oleh Aronson et al. sebagai model Cooperative
learning. Dalam tekhnik ini guru memperhatikan schemata atau latar belakang pengalaman siswa
dan membantu siswa mengaktifkan schemata ini agar bahan pelajaran menjadi lebih bermakna.
Selain itu, siswa bekerja dengan sesame siswa denganh suasana gotong royong dan mempunyai
banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi.
Dalam pembelajaran kenampakan alam sangat memungkinkan siswa melakukan
eksplorasi baik di dalam ataupun di luar,oleh sebab itu peneliti lebih memilih model cooperative
learning tipe jigsaw guna mampu membuka minat siswa untuk mempelajara IPS di SD.
Langkah pertama, guru merancang rencana program pembelajaran pada langkah ini guru
Rini Anggraeni,2013
PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA KONSEP KENAMPAKAN ALAM DALAM PEMBELAJARAN IPS MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
membuat kelompok kecil guna mendongkrak kreativitas siswa. Sehingga IPS harus lebih
ditekankan agar siswa dapat bersosialisasi dengan baik dan siswa dapat meningkatkan hasil
pembelajarannya.
Berdasrkan latar belakang di atas di perlukan upaya untuk meningkatkan hasil belajar IPS
khususnya tentang konsep Kenampakan Alam pada siswa kelas IV SDN Pucung 6 Kecamatan
Kotabaru Kabupaten Karawang. Oleh karena itu penulis tertarik dan ingin meningkatkan hasil
belajar siswa dengan menggunakan Model Cooperative learning tipe Jigsaw dengan judul
“Penerapan Model Cooperative learning Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Pada Konsep Kenampakan Alam Dalam Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar“
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah di kemukakan maka penelitian di
fokuskan pada Model cooperative learning tipe jigsaw di Kelas IV SD dengan fokus teman
pokok "Kenampakan Alam". Rumusan masalah yang akan diteliti adalah :
1. Apakah penggunaan model Cooperative learning tipe jigsaw pada pembelajaran IPS
di SD dapat meningkatkan keaktifkan siswa dalam belajar ?
2. Apakah penggunaan model Cooperative learning tipe jigsaw pada pembelajaran IPS
di SD dapat meningkatkan hasil belajar siswa ?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang di rumuskan di atas, maka tujuan penelitian ini
adalah :
1. Ingin mengetahui peningkatan keaktifan belajar siswa setelah kegiatan belajar
mengajar melalui penerapan cooperative learning tipe jigsaw
2. Ingin mengetahui hasil belajar siswa setelah kegiatan belajar mengajar melalui
penerapan model cooperative learning tipe jigsaw
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Guru
a. Memberikan wawasan kepada guru tentang penggunaan model cooperative learning
tipe jigsaw, pada pembelajaran IPS khususnya pada konsep kenampakan alam
b. Mempermudah guru dalam memecahkan masalah yang terjadi di sekolah dalam
kegiatan belajar mengajar
c. Membantu Pengembangan guru dalam mengajar
2. Bagi Siswa
b. Meningkatkan belajar siswa dalam pembelajaran IPS
c. Mempermudah siswa dalam menerima dan memahami materi
d. Melatih keberanian, keterampilan dan rasa percaya diri pada saat melaksanakan
pembelajaran IPS
Rini Anggraeni,2013
PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA KONSEP KENAMPAKAN ALAM DALAM PEMBELAJARAN IPS MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Menambah wawasan pengetahuan dalam pembelajaran IPS, khususnya dalam
pembelajaran Kenampakan Alam
b. Memberikan pengetahuan tentang pentingnya penggunaan model pembelajaran
E. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian Tindakan Kelas
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian model tindakan kelas (Action
Research) dengan penelitian tindakan kelas guru dapat meneliti sendiri terhadap praktik
pembelajaran yang dilakukanya di kelas. Guru juga dapat penelitian terhadap siswa dilihat dari
aspek interaksinya dalam proses pembelajaran. Selain itu, dengan melakukan penelitian tindakan
kelas, guru juga dapat memperbaiki praktik dengan malukukan penlitian tindakan kelas, guru
juga dapat memperbaiki praktik pembelajaran yang dilakukan menjadi lebih berkulitas dan lebih
efekif.
Penelitian tindakan kelas adalah sebuah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya
sendiri dengan jalan merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif
dan partisipatif dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga hasil belajar
siswa dapat meningkat (Rustam dan Mundilarto, 2004 : 1).
2. Prosedur Penelitian
Prosedur dalam penelitian Dalam Penelitian Tindakan Kelas terdapat 4 langkah yang
terangkum dalam satu siklus, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Adapun
prosedur penelitian yang dipilih yaitu menggunakan model spiral dari Kemmis dan M. Taggart
dalam Arikunto (2008: 16). Siklus model Kemmis dan M. Taggart ini dilakukan secara berulang
3. Subjek dan Lokasi Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN. Pucung 6 Kecamatan Kotabaru
Kabupaten Karawang yang terdiri dari 22 siswa perempuan dan 13 siswa laki-laki
2. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di kelas IV SDN Negeri Pucung 6 dengan alasan karena
peneliti menemukan permasalahan pada pelajaran IPS di sekolah tersebut dan juga karena
lokasi tersebut tidak jauh dari tempat tinggal.
4. Teknik Pengaumpulan Data
Instrumen yang digunakan dalan penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 macam
yaitu : observasi dan tes.
5. Analisis Data
Tehnik analisis data yang di peroleh bersifat kualitatif. Data yang di peroleh di
kategorikan dan di klasifikasikan berdasarkan kaitan logikanya, kemudian di tafsirkan dan di
Rini Anggraeni,2013
PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA KONSEP KENAMPAKAN ALAM DALAM PEMBELAJARAN IPS MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F. Sistematika
Penyusunan skripsi ini terdiri atas lima bab yaitu: Bab I Pendahuluan, berisi tentang latar
belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan
sistematika; Bab II Kajian Teori berisi tentang kajian tentang variable penelitian; Bab III
Metodelogi Penelitian, berisi tentang uraian metodelogi yang digunakan dalam penelitian; Bab
IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi uraian tentang hasil penelitian yang diperoleh
Rini Anggraeni,2013
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan Penelitian Tindakan Kelas (Action
Research Class Room), yakni studi sistematis yang dilakukan dalam upaya
memperbaiki praktek-praktek pendidikan dengan melakukan tindakan praktis
serta refleksi dari tindakan tersebut (Kasbolah, 1998/1999:14). Pendekatan yang
digunakan adalah kualitatif, yaitu suatu penelitian yang mendasarkan diri kepada
fakta dan analisis perbandingan, bertujuan untuk mengadakan generalisasi
empirik, menetapkan konsep-konsep, membuktikan teori dan
mengembangkannya, serta pengumpulan data dan analisis datanya berjalan pada
waktu bersamaan (Nazir, 1999:68).
Metode penelitian Tindakan Kelas atau dalam bahasa aslinya Action
Reserach Room, yang dilaksanakan di SD Negeri Pucung 6 Kecamatan Kotabaru
Karawang ini bersifat perbaikan pembelajaran. Perbaikan pembelajaran dimaksud
adalah perbaikan dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas IV
pokok bahasan kenampakkan di Indonesia. Karena bersifat perbaikan, tentu saja
pelaksanaan pembelajarannya tidak hanya cukup satu kali saja, melainkan
diperlukan berulang-ulang dari siklus yang satu ke siklus berikutnya, sehingga
hasil pembelajaran tersebut dapat optimal.
Action Research yaitu suatu bentuk kajian melalui self reflective yang
bercirikan pada kegiatan partisipatif dan kolabaoratif dilakukan oleh para peserta
Rini Anggraeni,2013
PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA KONSEP KENAMPAKAN ALAM DALAM PEMBELAJARAN IPS MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
31
terhadap praktek/pelaksanaan suatau kegiatan yang dilakukan (MKD Kurikulum
2002: 92).
Penelitian tindakkan kelas adalah penelitian yang dilakukan untuk
memperbaiki pembelajaran di kelas. Upaya yang dilakukan dengan melaksanakan
tindakan untuk mencari jewaban atas permasalahan yang diangkat dari kegiatan
tugas sehari- hari di kelas (Kasbolah, 1998/1999:12).
Kemmis dalam Kasbolah (1998/1999:13) menyatakan bahwa penelitian
tindakan merupakan suatu penelitian bersifat refektif yang dilakukan oleh pelaku
dalam masyarakat sosial (termasuk pendidikan) yang bertujuan untuk
memperbaiki pekerjaannya, termasuk memahami pekerjaan ini serta situasi di
mana pekerjaan ini dilakukan.
Dari beberapa definisi penelitian tindakan kelas tersebut, dapat ditarik
kesimpulan bahwa pengertian tindakan kelas adalah penelitian tindakan dalam
bidang pendidikan yang dilaksanakan dalam kawasan kelas dengan tujuan untuk
memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran.
B. Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian adalah siklus (cycle). Dalam
penelitian tindakan kelas ini terdiri atas tiga siklus, setiap siklus dilaksanakan
sesuai dengan perubahan ke arah peningkatan dan perbaikan proses dalam
mengajar. Sebelum tahap-tahap dilaksanakan dalam penelitian yang menggunakan
siklus-siklus terlebih dahulu dilakukan studi kelayakan sebagai penelitian
Rini Anggraeni,2013
32
Mengidentifikasi permasalahan dan gagasan yang tetap sesuai dengan masalah
dalam pengembangan pembelajaran yang ada di kelas. Dalam kegiatan ini peneliti
dan guru secara langsung sudah melibatkan diri untuk aktif dan kreatif dalam
rangkaian kegiatan yang ada di sekolah.
Model siklus yang digunakan berbentuk spiral sebagimana dikembangkan
oleh kemmis dan Taggart (Kasbolah, 1998/1999:14) yaitu merupakan momen-
momen dalam bentuk spiral yang meliputi: perencanaan (plan), tindakan (act),
pengamatan (observe), dan refleksi (reflect). Kemudian pada siklus kedua dan
seterusnya jenis kegiatan yang dilakukan peneliti pada dasarnya sama, tetapi ada
modifikasi pada tahap perencanaan.
Secara operasional tahapan-tahapan kegiatan penelitian dalam setiap
siklus dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Tahap Perencanaan
Kegiatan perencanaan diawali dengan merencanakan ide penelitian
kemudian ditindak lanjuti dengan observasi pelaksanaan pembelajaran di
kelas. Data awal diperoleh dari hasil evaluasi mata pelajaran IPS yang sudah
terdekomentasikan dalam daftar nilai siswa dan dari hasil pengamatan lansung
dalam setiap pembelajaran IPS. Hal ini membantu peneliti dalam menentukan
kelemahan dan hambatan siswa dalam belajar IPS yang selanjutnya
difokuskan pada strategi penemuan pada geometri yang dijadikan bahan bagi
Rini Anggraeni,2013
PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA KONSEP KENAMPAKAN ALAM DALAM PEMBELAJARAN IPS MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
33
2. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini, peneliti melaksankan tindakan sesuai dengan perncanan
yang telah dirumuskan. Dengan alat pengumpul data yang telah disusun, tim
observasi mencermati jalannya pembelajaran berlangsung secara wajar.
Bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilaksanakan guru
dan peningkataan hasil belajar siswa.
3. Tahap Observasi
Tahap observasi dilakukan peneliti dengan menggunakan pedoman
observasi yang telah disiapkan sebelumnya. Observasi merupakan teknik
pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas yaitu mengamati segala
sesuatu yang berlansung saat proses pembelajaran untuk melakukan refleksi
dan revisi terhadap rencana tindakan yang telah dilakukan untuk menyusun
rencana berikutnya.
4. Tahap Refleksi
Hasil penemuan pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran ditindaklanjuti
dengan kegiatan refleksi. Refleksi merupakan kegiatan analitis, sintetis,
interpretasi, dan ekspanasi (penjelasan) terhadap semua informasi yang
diperoleh dari pelaksanaan tindakan. Refleksi merupakan bagian yang sangat
penting untuk memahami dan mencari makna terhadap proses dan
pelaksanaan tindakan sebagai dampak adanya intervensi tindakan yang
Rini Anggraeni,2013
34
C. Prosedur Penelitian
Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini mengembangkan hal yang
lazim dalam penelitian tindakan kelas yaitu berbentuk siklus (cycle). Penelitian
tindakan ini terdiri atas tiga siklus. Tiap siklus dilakukan sesuai dengan perubahan
ke arah peningkatan dan perbaikan proses pembelajaran. Pada kegiatan ini peneliti
secara langsung melibatkan diri secara aktif dan intensif dalam rangkaian kegiatan
penelitian. Dalam pelaksanaannya tahap-tahap kegiatan penelitian dalam setiap
siklus sebagai berikut:
1. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan adalah:
a. membuat skenario rencana pembelajaran
b. membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi
pembelajaran di kelas ketika menggunakan alat peraga.
c. mendesain alat evaluasi belajar untuk melihat kemampuan siswa dalam
materi perubahan wilayah di Indonesia.
2. Pelaksanaan Tindakan
Dalam kegiatan ini adalah melaksanakan tindakan sesuai dengan perencanaan
yang telah ditetapkan dan dengan tujuan sebagai upaya untuk memperbaiki
Rini Anggraeni,2013
PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA KONSEP KENAMPAKAN ALAM DALAM PEMBELAJARAN IPS MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
35
3. Observasi
Kegiatan observasi dilakukan peneliti dengan menggunakan pedoman
observasi (instrumen-instrumen penelitian) yang telah disiapkan sebelumnya.
Hal ini dilakukan untuk melihat hasil atau dampak dari tindakan yang
dilaksanakan. Hasil observasi merupakan bahan pertimbangan untuk
melakukan refleksi dan revisi terhadap rencana dan tindakan yang telah
dilakukan untuk menyusun dan rencana tindakan selanjutnya, yang
diharapkan lebih baik dari pada tindakan yang telah dilaksanakan.
4. Refleksi
Temuan-temuan pada waktu pelaksanaan kegiatan pembelajaran
ditindaklanjuti dengan kegiatan refleksi. Kegiatan refleksi ini merupakan
dasar penyusunan rencana tindakan dalam pelaksanaan kegiatan penelitian
berikutnya.
Rini Anggraeni,2013
36
GAMBAR 3.1
Rini Anggraeni,2013
PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA KONSEP KENAMPAKAN ALAM DALAM PEMBELAJARAN IPS MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
37
D. Klarifikasi Konsep
Dalam judul penelitian ini, ada beberapa konsep yang perlu diklarifikasi.
Hal ini dimaksudkan untuk menghindari salah penafsiran. Adapun konsep-konsep
yang pelu diklarifikasi adalah Model Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw,
Pembelajaran IPS di SD, dan hasil belajar.
1. Model Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah suatu model pembelajar
yang diteraokan dalam pembelajaran IPS di sekolah dasar dengan cara belajar
kelompok. Tiap kelompok memiliki seorang ahli yang bersal dari peserta
didik yang dianggap memiliki kemampuan lebih dibandingkan
teman-temannya.
2. Pembelajaran IPS di SD
Pembelajaran IPS di sekolah dasar adalah salah satu mata pelajara yang
diberikan di sekolah dasar kelas IV. Adapun materi pembelajaran yang
dimaksud adalah materi tentang kenampakkan alam.
3. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah perolehan kemampuan yang didapat siswa setelah
menjalani pembelajaran yang dinyatakan dalam bentuk angka.
E. Lokasi Dan Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SDN Negeri Pucung 6 Kecamatan Kotabaru
Kabupaten Kareawang. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD,
Rini Anggraeni,2013
38
F. Instrumen
Untuk megetahui hasil, ketika hasil proses pelaksanaan tindakan
dilakukan, maka digunakan instrumen penelitian untuk mengumpulkan data
diantaranya:
1. Lembar Observasi
Lembar observasi yaitu alat pengumpul data yang digunakan untuk
mengamati tingkah laku individu baik sisiwa atau para gurunya selama proses
pembelaran berlangsung.
Data yang ingin di jaring melalui lembar observasi adalah data yang
berupa perkataan dan aktifitas yaitu komunikasi interaktif antarguru.
Kegiatannya menyangkut proses pembelajaran IPS serta temuan- temuan pada
saat diskusi kolaboratif dengan guru mitra dan guru teman sejawat setelah
pembelajaran.
2. Tes Hasil Belajar
Tes hasil belajar adalah serentetan latihan soal yang digunakan untuk
mengukur keterampilan, pegetahuan, sikap, intelegensi, kemampuan atau
Rini Anggraeni,2013
PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA KONSEP KENAMPAKAN ALAM DALAM PEMBELAJARAN IPS MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
39
G. Teknik Pengolahan Data
Analisis data berlangsung dari awal hingga pelaksanaan program
tindakan. Data dalam penelitian dianalisis dengan mengikuti pola mulai dari tahap
orientasi hingga tahap karakteristik, fokus permasalahan dan tujuan penelitian.
Data diolah menggunakan teknik analisis kualitatif untuk menunjukkan
dinamika proses dengan memberikan konseptual, yaitu data tentang unjuk guru,
aktivitas belajar siswa.
Selain itu juga, data diolah menggunakan teknik analisis kuantitatif untuk
menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa belajar siswa.
Data selanjutnya dianalisis pada tahap pengolahan data, seperti yang
dikemukakan oleh Hopkins (dalam Rochiyati, 2004) yaitu data mentah yang
diperoleh melalui observasi dan tes disimpulkan dan dideskripsikan dalam bentuk
matrik data. Untuk memudahkan interprestasi data, semua data yang terkumpul
64
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan temuan-temuan dalam pelaksanaan hasil penelitian tindakan
kelas (PTK) tentang penerapan model cooperative learning tipe jigsaw dalam
meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS yang di laksanakan di
Sekolah Dasar Negeri Pucung 6 kecamatan Kotabaru kabupaten Karawang. Dapat
di simpulkan sebagai berikut :
1. Penerapan model cooperative learning tipe jigsaw pada pembelajaran IPS
dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, hal ini dapat terlihat dari nilai
observasi aktivitas belajar siswa dari setiap tindakan yang menunjukan
adanya peningkatan dengan persentase nilai aktivitas siswa pada siklus
pertama siswa yang mendapat nilai rata-rata Baik sebanyak 68, 57 % dan,
meningkat pada siklus kedua sebanyak 97,14%.
2. Penerapan model cooperative learning tipe jigsaw pada pembelajaran IPS
dapat meningkatkan hasil belajar siswa, hal ini dapat terlihat dari nilai tes
akhir siswa dari setiap tindakan baik secara individu maupun nilai rata-rata
menunjukan adanya peningkatan dengan perolehan nilai rata-rata siswa pada
prasiklus yang mendapat nilai rata-rata 55,57 dan, meningkat pada siklus
pertama sebesar 71 dan pada siklus kedua sebesar 81.86 dengan KKM
65
Rini Anggraeni,2013
PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA KONSEP KENAMPAKAN ALAM DALAM PEMBELAJARAN IPS MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil temuan penelitian tindakan kelas yang di laksanakan di
Sekolah Dasar Negeri Pucung 6 kecamatan Kotabaru Kabupaten Karawang, maka
di rekomendasikan hal-hal sebagai berikut :
1. Kepada Guru
Pembelajaran model cooperative learning tipe jigsaw merupakan suatu
alternative pemilihan model pembelajaran dalam rangka meningkatkan hasil
belajar siswa, apalagi dengan adanya gagasan Manajemen Berbasis Sekolah
(MBS) yang mengarah kepada praktek otonomi sekolah yaitu tampilnya
kemandirian sekolah untuk meningkatkan kinerja sendiri, dengan
mengakomodasikan berbagai potensi sumber daya sekolah, yang pada
akhirnya di tujukan untuk meningkatkan mutu pendidikan dalam wujud mutu
hasil belajar siswa, dan di haapkan para guru sekolah dasar memiliki inovasi
dan kompetensi dalam meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah.
2. Kepada Kepala Sekolah
Disarankan agar sebaiknya memberi peluang dan dorongan kepada guru
untuk mengembangkan dan menerapkan strategi pembelajran, pemecahan
masalah dalam pengelolaan pembelajran IPS SD
3. Kepada peneliti lainnya disarankan untuk mengadakan penelituan lanjutan
tentang pengembangan pembelajaran dan penerapan pembelajaran terpadu di
sekolah dasar dengan tema yang lebih menarik, agar pembelajaran
Rini Anggraeni,2013
PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA KONSEP KENAMPAKAN
DAFTAR PUSTAKA
Al Muchtar, S., (2007). Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Dalam Ali, M., Ibrahim, R., Sukmadinata, N.S., Sudjana, D., dan Rasjidin, W (Penyunting). Ilmu dan Aflikasi Pendidikan. Bandung: Pedagogiana Press (Halaman 827-854)
Arikunto, S. dkk, (2009).PenelitianTindakanKelas, Jakarta: BumiAksara
_________, (2007).Dasar-dasarEvaluasiPendidikan, Jakarta :BumiAksara
Asrori, Muhammad. (2007).PenelitianTindakanKelas.Bandung :Wacana Prima
Ishak, U, dkk, (2001).Pendidikan IPS di SD, Jakarta :Universitas Terbuka
Lie, A, (2007).Cooperative Learning Mempraktikan Cooperative Learning di ruangruangkelas, Jakarta :Grasindo
Rahmat, C, dkk (2006). PengukurandanPenilainHasilBelajar, Bandung :Andira
Sagala, S. (2009).KonsepdanMaknaPembelajaran. Bandung : Alfa Beta
Susilawati, dkk (2009).Pengembangn IPS di SD. Serang :UniversitasPendidikan Indonesia
Wardani, IGAK, dkk. (2005) PenelitianPendidikanKelas, Jakarta :Universitas Terbuka