• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH AKTIFITAS FISIK MAKSIMAL TERHADAP HITUNG JENIS LEUKOSIT PADA MAHASISWA JURUSAN ILMU KEOLAHRAGAAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH AKTIFITAS FISIK MAKSIMAL TERHADAP HITUNG JENIS LEUKOSIT PADA MAHASISWA JURUSAN ILMU KEOLAHRAGAAN."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH AKTIFITAS FISIK MAKSIMAL TERHADAP HITUNG JENIS LEUKOSIT PADA MAHASISWA

JURUSAN ILMU KEOLAHRAGAAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi

Sebagai Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Oleh

JAUHARI TUMANGGOR NIM : 6103210012

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

PENGARUH AKTIFITAS FISIK MAKSIMAL TERHADAP HITUNG JENIS LEUKOSIT PADA MAHASISWA JURUSAN ILMU

KEOLAHRAGAAN

Jauhari Tumanggor1, Fajar Apollo Sinaga2

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aktifitas fisik maksimal terhadap hitung jenis leukosit pada mahasiswa Jurusan Ilmu Keolahragaan. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Ilmu Keolahragaan 2014 (semester 5) yang berjumlah 29 orang dengan metodologi eksperimen semu, yang diperoleh dengan teknik purposive sampling. Sampel penelitian ini adalah 10 orang mahasiswa Jurusan Ilmu Keolahragaan A 2014 (semester 5) jurusan olahraga Universitas Negeri Medan (UNIMED).

Setiap data yang didapat terlebih dulu ditentukan distribusinya dengan uji Normalitas. Apa bila data berdistribusi normal akan dilakukan uji t berpasangan dengan α = 0,05, untuk melihat perbedaan hitung leukosit dan hitung jenis sel leukosit antara sebelum dan sesudah aktifitas fisik maksimal sedangkan apabila data berdistribusi tidak normal akan dilanjutkan dengan uji non parametrik.

Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan hitung jenis leukosit sebelum dan sesudah AFM, eosinofil (5,40 ±5,835 – 7,90 ± 8,975). Terjadi peningkatan hitung jenis leukosit sebelum dan sesudah AFM, neutrofil batang (1,40± 0,516 – 2,00 ± 1,054). Terjadi penurunan hitung jenis leukosit sebelum dan sesudah AFM, neutrofil segmen (62,60 ± 5,680 – 41,30 ± 7,602). Terjadi peningkatan hitung jenis leukosit sebelum dan sesudah AFM, limfosit (25,50 ± 3,779 – 42,60 ± 5,275). Terjadi peningkatan hitung jenis leukosit sebelum dan sesudah AFM, monosit (5,10 ± 0,994 – 6,20 ± 1,932). Sedangkan hitung jenis basofil tidak terjadi perubahan.

Aktifitas fisik maksimal dapat meningkatkan hitung jenis eosinofil, neutrofil batang, limfosit dan monosit dan aktifitas fisik maksimal dapat menurunkan neutrofil segmen, sedangkan hitung jenis basofil tidak ada perubahan.

(5)

MAXIMUM EFFECT OF PHYSICAL ACTIVITY ON COUNT IN STUDENTS DEPARTMENT LEUKOCYTE SPORT SCIENCE JauhariTumanggor1,FajarApolloSinaga2

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of physical activity leverage against leukocyte count in the students of the Department of Sport Science. The population in this study were students of the Department of Sport Science 2014 (5th semester), which amounted to 29 people with a quasi-experimental methodology, obtained by purposive sampling. The sample was 10 students of the Department of Sport Science A 2014 (5th semester) sports department, State University of Medan (UNIMED).

Any data obtained first distribution is determined by the normality test. What if the normal distribution of data will be paired t-test with α = 0.05, to see the difference in leukocyte count and leukocyte cell count before and after the maximal physical activity while if the data distribution is not normal to be followed by non-parametric test.

The results showed an increase in leukocyte count before and after the AFM, eosinophils (5.40 ± 5.835 to 7.90 ± 8.975). An increase in leukocyte count before and after the AFM, neutrophils rod (1.40 ± 0.516 to 2.00 ± 1.054). There was a decrease leukocyte count before and after the AFM, neutrophils segment (62.60 ± 5.680 to 41.30 ± 7.602). An increase in leukocyte count before and after the AFM, lymphocytes (25.50 ± 3.779 to 42.60 ± 5.275). An increase in leukocyte count before and after the AFM, monocytes (5.10 ± 0.994 to 6.20 ± 1.932). While basophil counts do not change.

Physical activity can increase the maximum counts of eosinophils, neutrophils rod, lymphocytes and monocytes and maximal physical activity can lower segment neutrophils, basophils counts while no change.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat

dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Shalawat

beserta salam semoga senantiasa terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad

SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya, hingga kepada umatnya hingga akhir

zaman, amin.

Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana pada program Ilmu Keolahragaan Fakultas Ilmu

Keolahragaan Universitas Negeri Medan. Judul yang penulis ajukan adalah “

Pengaruh Aktivitas Fisik Maksimal Terhadap Hitung Jenis Leukosit Pada

Mahasiswa Jurusan Ilmu Keolahragaan”.

Dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan,

bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan

ini penulis dengan senang hati menyampaikan terima kasih kepada yang

terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, sebagai Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Dr. Budi Valianto, M.Pd sebagai Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan

Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Drs. Suharjo,M.Pd sebagai Wakil Dekan I Fakultas Ilmu

(7)

4. Bapak Syamsul Gultom,SKM, M.Kes sebagai Wakil Dekan II Fakultas Ilmu

Keolahragaan Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Drs. Mesnan,M.Kes, AIFO sebagai Wakil Dekan III Fakultas Ilmu

Keolahragaan Universitas Negeri Medan.

6. Bapak Fajar Apollo Sinaga,S.Si, M.Si, Apt sebagai Ketua Jurusan Ilmu

Keolahragaan Universitas Negeri Medan.

7. Ibu Zulaini,SKM, M. Kes sebagai Sekretaris Jurusan Ilmu Keolahragaan

Universitas Negeri Medan.

8. Bapak Fajar Apollo Sinaga,S.Si, M.Si, Apt dan Ibu Dr. Novita Sari

Harahap,M.Kes selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Terima kasih, karena

sudah begitu banyak memberi bimbingan dan arahan bagi penulis.

9. Ibu Dra. Rosmaini Harahap,M.Pd dan Ibu Zulaini,SKM, M. Kes selaku

Dosen Penguji I dan II.

10. Seluruh Dosen dan Staff Pegawai di lingkungan Fakultas Ilmu

Keolahragaan Universitas Negeri Medan.

11. Terima kasih kepada Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara UPT

Laboratorium Kesehatan Daerah Medan yang telah membantu dalam

penelitian skripsi.

12. Teristimewa Ayahandaku Alm. Musanuddin Tumanggor,SMHK dan Ibunda

Tercinta Almh. Ferial Sita Harahap,S.Ag atas jasa – jasanya, kesabaran,

do’a dan tidak pernah lelah dalam mendidik dan memberi cinta yang tulus

(8)

13. Kakak, abang dan adik tercinta Atika Sari Tumanggor,S.Hi, S.Pd.I,

Muniruddin Ritonga,SH,MH, Jailani Tumanggor,S.Pd, Fadillah

Tumanggor,Am.Keb, Harmoni Tumanggor,S.Pd, yang telah banyak

memberikan support berupa materi, doa, dan tenaga dalam penyelesaian

skripsi ini.

14. Terima kasih kepada teman – teman Jurusan Ilmu Keolahragaan Stambuk

2010 yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu persatu.

15. Terima kasih kepada adik – adik Stambuk 2012 dan 2014 yang telah banyak

membantu penulis dalam penelitian skripsi ini.

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada

semuanya. Demi perbaikan selanjutnya, saran dan kritik yang membangun akan

penulis terima dengan senang hati. Akhirnya, hanya kepada Allah SWT penulis

serahkan segalanya mudah – mudahan dapat bermanfaat khususnya bagi penulis

umumnya bagi kita semua.

Lubuk Pakam, Januari 2017 Penulis

(9)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 4

D. Rumusan Masalah ... 4

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. ManfaatPenelitian ... 5

BAB II LANDASAN TEORITIS ... 6

A. Kerangka Teoritis ... 6

B. Kerangka Berfikir ... 25

C. Hipotesis ... 26

BAB III METODE PENELITIAN ... 27

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 27

B. Populasi dan Sampel ... 27

C. Definisi Operasional ... 28

(10)

E. Desain Penelitian ... 30

F. Instrumen Penelitian ... 31

G. Teknik Analisis Data ... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 37

A. Deskripsi Data Penelitian ... 37

B. Uji Persyaratan Analisis ... 41

C. Uji Hipotesis ... 43

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 50

A. Kesimpulan ... 50

B. Saran ... 50

(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Struktur Kimia Radikal Bebas ... 9

Gambar 2.2 Proses Terbentuknya Radikal Bebas... 11

Gambar 2.3 Proses Pembentukan Sel Darah ... 14

Gambar 2.4 Sel Darah Putih (Leukosit) ... 18

Gambar 2.5 Jenis-Jenis Leukosit ... 23

(12)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Susunan Darah ... 13

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian ... 29

Tabel 4.1 Data Eosinophil ... 37

Tabel 4.2 Data Neutrofil Batang ... 38

Tabel 4.3 Data Neutrofil Segmen ... 39

Tabel 4.4 Data Limposit ... 40

Tabel 4.5 Data Monosit ... 41

Tabel 4.6 Tabel Uji Normalitas Data Eosinophil ... 41

Tabel 4.7 Tabel Uji Normalitas Data N.Batang ... 42

Tabel 4.8 Tabel Uji Normalitas Data N.Segmen ... 42

Tabel 4.9 Tabel Uji Normalitas Data Limposit ... 43

Tabel 4.10 Tabel Uji Normalitas Data Monosit ... 43

Tabel 4.11 Uji Wilcoxon Data Eosinophil ... 44

Tabel 4.12 Uji Wilcoxon data N.Batang ... 44

Tabel 4.13 Uji t data N.Segmen... 45

Tabel 4.14 Uji t data Limposit ... 46

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Perhitungan Statistik Data Eosinophil Sebelum Dan Sesudah Aktivitas

Fisik Maksimal ... 54

2. Perhitungan Statistik Data Neutrofil Batang Sebelum Dan Sesudah

Aktivitas Fisik Maksimal ... 57

3. Perhitungan Statistik Data Neutrofil Segmen Sebelum Dan Sesudah

Aktivitas Fisik Maksimal ... 60

4. Perhitungan Statistik Data Limposit Sebelum Dan Sesudah Aktivitas

Fisik Maksimal ... 63

5. Perhitungan Statistik Data Monosit Sebelum Dan Sesudah Aktivitas

(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Aktifitas fisik merupakan segala sesuatu aktifitas yang menggerakkan fisik

atau tubuh kita. Dari aktifitas fisik juga memiliki manfaat yang sangat beragam

dan mungkin bisa dikatakan tidak memiliki batas. Misalnya saja pada saat orang

melakukan aktifitas fisik yaitu olah raga orang tersebut memiliki tujuan agar

berat badan masih bisa dijaga dengan seimbang.

Kapasitas kemampuan fisik dapat diperbaiki dengan melakukan latihan

sesuai intensitas, durasi, dan frekuensi. Latihan juga dapat meningkatkan sistem

imun pada orang dewasa dan mempengaruhi leukosit. Leukosit berperan dalam

sistem pertahanan tubuh. Jumlah leukosit perifer dapat menjadi sumber informasi

untuk diagnostik dan prognosa serta gambaran adanya kerusakan organ dan

pemulihan setelah latihan fisik yang berat. Jumlah leukosit sebanding dengan

intensitas kerja dan durasi latihan, tidak tergantung pada jenis kelamin dan tingkat

kebugaran subjek (Sodique et al .,2000).

Aktifitas fisik maksimal dapat memicu terjadinya ketidakseimbangan antara

produksi radikal bebas dan sistem pertahanan antioksidan tubuh, yang dikenal

sebagai stress oksidatif. Selama aktifitas fisik, konsumsi oksigen seluruh tubuh

meningkat sampai 20 kali, sedangkan konsumsi oksigen pada serabut otot

diperkirakan meningkatnya produksi radikal bebas yang dapat menyebabkan

(15)

2

leukosit melebihi 10.000 sel/µ l. Peningkatan leukosit merupakan respon protektif

terhadap stress seperti invasi mikroba, aktifitas yang berat, anestesi dan

pembedahan Tortora dan Grabowski (2003) dalam (Harahap 2008).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Novita Sari Harahap (2008)

yang berjudul “Pengaruh Aktifitas Maksimal Terhadap jumlah leukosit dan

Hitung Jenis Leukosit pada Mencit Jantan”. Disimpulkan bahwa mencit yang

diberikan aktifitas fisik maksimal berupa renang sekuat-kuatnya sampai hampir

tenggelam mengalami peningkatan jumlah leukosit secara signifikan. Hal ini

terjadi dikarenakan pada saat melakukan aktifitas fisik maksimal ambilan oksigen

pada sel otot yang aktif meningkat, menimbulkan pembentukan radikal bebas

yang pada akhirnya dapat menyebabkan peningkatan jumlah leukosit. Namun

penelitian ini dilakukan kepada tikus putih, bagaimana jikalau penelitian ini

dilakukan pada manusia. Apakah hal yang sama akan terjadi? Untuk menjawab

pertanyaan tersebut maka haruslah dilakukan penelitian.

Sementara itu, menurut Lianiwati (2011) dalam penelitiannya yang berjudul

“Pemberian Ekstrat Buah Naga Merah Menurunkan Kadar F2 Isoprostat pada

Tikus Putih Jantan yang Diberi Aktifitas berlebih” didapatkan bahwa aktifitas

fisik berlebih (maksimal) dapat meningkatakan stres oksidatif pada tikus jantan.

Dimana stress oksidatif dapat menyebabkan penyakit seperti proses penuaan,

infeksi, diabetes melitus. Hal ini tentunya menjadi perhatian jikalau aktifitas

berlebih dilakukan oleh manusia.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Evi Irianti (2008) yang berjudul

(16)

3

Sel Leukosit Pada Orang Tidak terlatih”.. Pada penelitian ini disimpulkan bahwa

aktifitas fisik sedang yang dilakukan oleh seseorang mampu menyebabkan

peningkatkan pada leukosit. Hal ini tentu menjadi perhatian, dan bagaimana

jikalau aktifitas fisik yang diberikan adalah aktifitas fisik maksimal, bagaimana

pengaruhnya terhadap jumlah leukosit.

Manusia yang selalu berhubungan dengan aktifitas fisik tentu saja memiliki

kemungkinan yang lebih besar untuk melakukan aktifitas fisik maksimal. Salah

satu bagian dari manusia yang selalu berhubungan dengan aktifitas fisik ini adalah

mahasiswa Jurusan Ilmu Keolahragaan. Seperti kita ketahui bahwa aktifitas fisik

sudah menjadi ciri khas bagi mahasiswa Jurusan Ilmu Keolahragaan, Hal yang

nyata adalah ketika mahasiswa Jurusan Ilmu Keolahragaan mengikuti mata kuliah

khususnya mata kuliah praktek. Pada saat melakukan mata kuliah praktek tersebut

ada kalanya mahasiswa tidak menyadari bahwa mereka telah melakukan aktifitas

fisik yang maksimal.. Tentu saja keadaan ini akan sangat berbahaya bagi

mahasiswa itu sendiri jika kurang pengetahuan tentang aktifitas fisik maksimal

yang suatu saat dapat menyebabkan penyakit kepada mereka.

Kurangnya perhatian ataupun kesadaran manusia khususnya mahasiswa

Jurusan Ilmu Keolahragaan bahwa aktifitas fisik maksimal dapat membahayakan

kesehatan tubuh yang pada akhirnya dapat mempengaruhi hitung jenis leukosit

dalam darah. Oleh karena itu berdasarkan latar belakang ini maka peneliti

(17)

4

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasi masalah

sebagai berikut:

1. Manusia pada umumnya tidak terlepas dengan aktifitas fisik setiap harinya,

salah satunya adalah mahasiswa Jurusan Ilmu Keolahragaan.

2. Mahasiswa Jurusan Ilmu Keolahragaan terkadang tidak menyadari bahwa

aktifitas fisik yang dilakukan adalah aktifitas fisik maksimal.

3. Mahasiswa Jurusan Ilmu Keolahragaan kurang pemahaman bahwa aktifitas

fisik maksimal dapat mempengaruhi hitung jenis leukosit.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, latar belakang masalah, dan berbagai

pertimbangan (dari segi waktu, biaya, dan ketersediaan alat) maka pada penelitian

ini, peneliti membatasi masalah. Pada penelitian ini, hanya melihat apakah ada

pengaruh aktifitas fisik maksimal terhadap hitung jenis leukosit pada mahasiswa

Jurusan Ilmu Keolahragaan.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah yaitu :

Apakah terdapat pengaruh aktifitas fisik maksimal terhadap hitung jenis leukosit

(18)

5

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah: untuk mengetahui

pengaruh aktifitas fisik maksimal terhadap hitung jenis leukosit pada mahasiswa

Jurusan Ilmu Keolahragaan.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Sebagai Informasi atau pertimbangan bagi atlet, maupun pelaku olahraga

bahwa aktifitas fisik maksimal dapat mempengaruhi hitung jenis leukosit

dalam darah. Dimana informasi ini dapat meningkatkan kemampuan atlet

secara maksimal untuk memperoleh prestasi yang lebih tinggi.

2. Memberikan informasi ilmiah kepada peneliti lainnya tentang pengaruh

aktifitas fisik maksimal terhadap hitung jenis leukosit.

(19)

37

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka kesimpulan dalam penelitian ini

adalah:

1. Aktifitas fisik maksimal tidak berpengaruh terhadap peningkatan hitung jenis

eosinophil secara signifikan.

2. Aktifitas fisik maksimal tidak berpengaruh terhadap peningkatan hitung jenis

neutrofil batang secara signifikan.

3. Aktifitas fisik maksimal tidak berpengaruh terhadap peningkatan hitung jenis

neutrofil segmen secara signifikan.

4. Aktifitas fisik maksimal tidak berpengaruh terhadap peningkatan hitung jenis

limphosit secara signifikan.

5. Aktifitas fisik maksimal berpengaruh terhadap peningkatan hitung jenis

monosit secara signifikan.

6. Aktifitas fisik maksimal tidak berpengaruh sama sekali terhadap peningkatan

maupun penurunan basofil.

B. Saran

1. Sebagai Informasi atau pertimbangan bagi atlet, maupun pelaku olahraga

bahwa aktifitas fisik maksimal dapat mempengaruhi hitung jenis leukosit

(20)

38

dalam darah. Dimana informasi ini dapat meningkatkan kemampuan atlet

secara maksimal untuk memperoleh prestasi yang lebih tinggi.

2. Kepada peneliti selanjutnya disarankan agar memperhatikan rentang waktu

pengambilan darah agar tidak terlalu jauh apabila melakukan pengembangan

(21)

52

DAFTAR PUSTAKA

Adliah F. (2015). Hubungan Antara Aktifitas Fisik Dengan Tingkat Vo2 Maks Pada Mahasiswa Fisioterapi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar Tahun 2012. Universitas Hasanuddin. Makassar.

Arikunto,S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta, Rineka Cipta.

DEPKES,R.I (1992). Petunjuk Pemeriksaan Hematologi, Jakarta, Pusat Laboratorium Kesehatan.

Dharma,R.,S,I. & R,R. (2007). Penilaian Hasil Pemeriksaan Hematologi Rutin. Cermin Dunia Kedokteran.

Guyton & Hall. (1997). Fisiologi Kedokteran. Jakarta, EGC.

Harahap N.S. (2008). Pengaruh Aktifitas Fisik Maksimal Terhadap Jumlah Leukosit Dan Hitung Jenis Leukosit Pada Mencit ( Mus Musculus L ) Jantan. USU e-ropository. Medan

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta. Lembaga pendidikan Tenaga Kependidikan

Irianti E. (2008). Pengaruh Aktifitas Sedang Terhadap Hitung Leukosit Dan Hitung Jenis Sel Leukosit Pada Orang Tidak Terlatih. USU e-ropository. Medan

Kiyatno. (2009). Pengaruh Aktifitas Fisik Submaksimal, Waktu Pemberian Antioksidan Vitamin Dan Tingkat Kebugaran Terhadap Kondisi Otot. Universitas Negeri Semarang. Semarang

Laeto A.B. (2015). Respon Akut Jumlah Leukosit Dan Hitung Jenis Leukosit Pada Kelompok Pemain Futsal Malam Dan Pagi Di Kota Makassar. Universitas Hasanuddin. Makassar

Liniawati V. (2011). Pemberian Ekstrak Buah Naga Merah Menurunkan Kadar F2 Isoprostan pada Tikus Putih Jantan yang Diberi Aktivitas Berlebih.

Universitas Udayana. Denpasar Bali

(22)

53

Notoatmodjo S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta. P.T. Rineka Cipta

Purnomo E. (2013). Respon Leukosit Subset, Kadar Asam Laktat, HIF-1, Dan HSP70 Terhadap Latihan Interval Pada Atlet Sprinter Yunior Indonesia. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta

Pearce, E.C. (2010). Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta. P.T. Gramedia Pustaka Utama

Sharkey B.J. (2003). Kebugaran Dan Kesehatan. Jakarta. P.T. Raja Grafindo Persada

Sherwood, L. (1996). Fisiologi Manusia Dari Sel Ke Sistem. Jakarta, EGC.

Sudjana. (2001). Metode Statistika. Bandung. Tarsito

Supriyatna A. (2010). Hubungan Jumlah Leukosit Total Dengan Aterosklerosis Arteri Karotis Interna Pada Pasien Paska Stroke Iskemia. Universitas Dipenogoro. Semarang

Syaifuddin. (2009). Fisiologi Tubuh Manusia Untuk Mahasiswa Keperawatan (Edisi 2). Jakarta. Penerbit Salemba Medika

Gambar

Gambar  2.1 Struktur Kimia Radikal Bebas ..................................................

Referensi

Dokumen terkait

Acara : Pembuktian Kualifikasi, Klarifikasi dan Verifikasi Dokumen Penawaran (dengan membawa serta berkas dokumen asli). Demikian disampikan, atas perhatiannya diucapkan

(1) Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana mempunyai tugas melaksanakan urusan di bidang Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana berdasarkan

Pada hari ini selasa tanggal tiga puluh satu bulan juli tahun dua ribu dua belas, berdasarkan hasil evaluasi dokumen kualifikasi, penawaran dan pembuktian

(2) Besarnya tarif Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tersebut dalam Lampiran III yang

What is the correlation between high school students’ reading motivation dimensions (challenge in reading, curiosity in reading, reading enjoyment, social reasons for

data dalam satuan usaha mungkin mengharuskan auditor untuk meminta “wadah” penyimpanan informasi yang dapat digunakan dalam keperluan tinjauan atau untuk melaksanakan

Dari hasil tes pemahaman konsep diatas, peneliti menyimpulkan bahwa tes pemahaman konsep dalam pembelajaran IPS akan diberhetntikan pada siklus ketiga, karena pada

According to the system approach, Bahasa Indonesia, which belongs to the cultural subsystem, serves the function as an official language and a national language.. All