• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan sosialisasi dalam keluarga dan lingkungan sekolah dengan tingkat kenakalan siswa sekolah (Studi kasus di SMUN 7 dan SMU PGRI4, Kotamadya Bogor, Propinsi Jawa Barat)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan sosialisasi dalam keluarga dan lingkungan sekolah dengan tingkat kenakalan siswa sekolah (Studi kasus di SMUN 7 dan SMU PGRI4, Kotamadya Bogor, Propinsi Jawa Barat)"

Copied!
152
0
0

Teks penuh

(1)

2%

HUBUNGAN SOSlAUSASf

DALAM

KELUARGA DAN

UNGKUNGAM SEKOLAH DENGAN

TlNGKAT

KENAKALAN

.

SISWA

or

SEKOLAH,

(Kaurs di SMUN 7

dan

SMU PGRl4, Kotamadya

Bogor,

Propimi

,.

--

.

Jawa Barat)

Oleh:

PROGRAM

STUD1 KOMUNIKASI

DAN

PENGEMBANGAN MASYARAKAT

FAKULTAS PERTANlAN

INSTlTUT PERTANlAN BOGOR

(2)

A w WSPA DEWJLH~DIATWI. HUBUNGAN SOS~AUSASI DALAM KELUARGA DAN 'W(GKUNGAN SEKOLAH DENGAN TlNGKAT KENAKALAN SISWA D~'SEKOLAH.

asu us

di SMUN 7 dan SMU PGRI 4, Kotamadya Bogor, ~os'~m Barat (Di bawah bimbingan lTllK SUMARTI).

/

pene(itian ini u r n 1) Menganalisis tin- keMkalan siswa di s e k w dengan mein&&

antara

~ K M - I negefi dengan &ohh swasta;

I

2) ~enganaliisis hubuilan

antara

karak-t- siswa dengan tingkat kenakahn

I

.

&, , ,

a

..

dj s e k w : 3)

yw-s

h m n g a n

intam

-

keluarga dengan . . 4) Menganalisis hubmgan ardara karaktertitik

I

lingkungan ~ O I E m a n sosial-sasi d m fi@cungan sekotah; 5)

I . .

M~@- h u u a n antara

sowalsasi

dalam keluarga dan s o s i a l i dalam

I

lingkungan

&ci;de"9an

W

keMkahn siswa di sekcdah; 6) Mengetahui

I .

&ukan

oteh

keluarga, s e k w .

dan

rnasyarakat

u r n

UPya

yang

1

gkat keMkalan siswa di sekobh. rne~ngg-~

i ,

P e n e l i t i ; ? m di Sekolah Menengah Umum Negeri 7 (SMUN 7) dan

I

~ & a

Umum Swasta (SMU) PGRl 4. Kotamadya Bogor, Ropimi

I

J- +n p e r t i a n

in1

adahh

siswa kelas XI (setara

m

a

n

k e b

I

2 SMU)

yar/em

antam

16-17 tahun. P e n e r i daakukan sebma

2

(dua) hlan April sampai Juni 2006.

bu"".

Yay

;w

d h q n ~ I k g n

adahh

data primer

dan

data -1. ~ a t a

I atumpulkan adalah karak-terktik siswa

oenis

k w m & jumm

Y$

e r

b&).

karakt- keluaqa

siswa

@esar kedl

ukuran

keluarga.

u a n g d

. .

. I

-+-hJa.

dab.r

&a! exman). kq3&te&ik hgkUngan

Y

(PemPsi mengemi jarak sekobh dari pusat pertokoanlmall,

&"hlP

L e k w . dan rash jumlah guru temadap jumlah siswa),

tingkat

f a s i i

1 .

key! di s e k M . u ~ a y a yang dbkukan keluarga. sekobh, dan <at untuk m e ~ n g g u k n g i tingkat keMkahn

siswa

di sekcdah.

-

data

-

yang ~ u m p u l k a n benrpa l i t e f a t u r I ~ m e n

1 . . . .

m<m

a

,

~ & J T k&a &II Iiikungan sekm, mas&

k/h remaja dan data pmSaisekphh.

/ w d e @tian

yang

d g u h a c i a ~ metge pene1.i SUW

an

mengguMkan pendekatan kuanbtaM

.

. Y ? y -pi

~endekptan

data

dilakukan

derigan

mengguMkan

tabel

fr&-

dan

(3)

d i i dan diuji secdra statistik mehlui pmgram SPSS 11.0 for windows. Uji yang dihk~dcan adalah Uji Koretasi

Rank

Spearman dan Uji C h i i u a r e . Uji Korebsi

Rank

Spearman

digunakan,u@k menguji hubungan hipotesa yang m y a

minimal ordinal. Uji -*re digunakan unluk menguji hubungan dan

p e e n tingkat keMkalan pada siswa laki-bki

dan

siswa perempuan. karaktemtik lingkungan

sekdah

(hilitas. rasio jumlah guru temadap jumlah

siswa) deng& poh sosialisasi dalam liikungan sekohh, agen soslalsasr

.

.

'dakm

keluarga

dan

lingkungan

sekolah

dengan poh s o s i a l i i

dakm

kelwrga dan

lingkungan

sekdah,

serta

karakteristik kelwrga (status perkawinan orang tua) dengan pola w s d b s i dalam kehmrga (salah satu varibehya bendcuran nominal).

serdasarkan

hasil p e n e l i i , siswa di S M U negeri (SMUN 7) dan S M U

swasta (SMU PGRl 4) memiliki karaktwistdc keluarga. yaitu s e b a g i i besar berasal dari keluarga kedl

dengan

status perkawinan orang

tua

utuh

dan

be&

dari

gologan mene.ngah. Sebagii besar siswa S M U N 7 dan S M U PGRl 4 tersebut berjenis kehmm hkihki dan memiliki jumlah &ng

saku

per bukn tergokmg keel. Sebagii besar siswa di S M U PGRl 4 mengatakan bahwa jarak

sekolahnya dengan pusat pertokoan (man) tergolong

dekat,

begitu juga sebagian

besar siswa di S M U N 7 merrsa bahwa jar&

sekolahnya

dengan pusat pertokoan

(man) dekat Hal ini terjadi karena diiukung oteh

sarana

bansportasi yang

mudah. Sebagian besar siswa di S M U N 7 mengatakan bahwa fasilitas di

sekolahnya tergolong kurang lengkap. SebaGknya, s e b a g i i besar siswa di S M U

PGRl 4 mengatakan bahwa ias*tas di sekohhnya tergofong lengkap. Sebagian

besar siswa di S M U N 7 dan S M U PGRl 4 mengatakan bahwa

m.

..

~,.

antara

.~ .

jumlah guru tefhadap jumlah siswa di sekolah rnereka tergofong pada N u r i

besar.

Hasil penelitian juga menunjddcan tingkat keMkahn siswa di SMUN 7

dan S M U PGRl 4 masih tergokmg rendah, yakni dalam benMc tidak

m e d n g a r k a n gum

Pads

saat jam ~elajaran bertangsung. (ngisengin)

teman,

dan datang terlambat/tidak tepat

wflktu

k e s&&. Meski demikian.

sudah

ada gejah (1.7%) siswa yang t e r g o h g sangat Mkal (tingkat kenakalan tinggi), yakni dahm benluk me&& di liikungan

sekolah

b m a ternan.

berkeliaran di luar kelas pada saat jam pelajaran, minum minuman keraslaIkohol bersama teman. bahkan ada

yang

pemah mmggunakan

obat-obatan

terlarang.
(4)

status sekolah dengan tingkat kenakalan siswa di sekohh. Dahm haI ini, tingkat kenakahn siswa baik di S M U N 7 maupun S M U PGRl4 mash tergotong rendah.

Berdasarkan

karaldemtik siswa, hasil penelitian menunjlddtan terdapat

hubungan yang signifdcan

antara

jenis kelamin

dengan

tingkat kenakahn siswa di sekolah, dengan kata bin sjswa laki-laki cendefung letih Mkal daripada siswa pemnpuan.

Sedangkan,

jumlah

uang

saku per buhn s&wa

tidak

berpengamh signifikan terhadap

tingkat

kenakalan siswa di sekcdah. Namun. nampak

k d e r u n g a n di S M U PGRl 4 bahwa siswa yang memiliki jumlah uang saku

per

bulan kecil cendenmg melakukan kenakalan pada tingkat yang tergofong

tinggi.

Sebagian besar siswa di S M U N 7 &n SMU PGRl 4 temyata

mendapatkan pob SI&SS

.

. secara demokratis di fingkungan keluarganya.

Menunrt pehku, maka orang tua masih berperan d o m i i sebagai agen . .

s o s a k d d a k m kehmga.

Bedasarkan

karaktertitik kduarga, hasil penelitian

menunjlddtan semakin kecil ukuran keluarga maka semakin demolcratis pob

sosial-sasi dalam keluarga. Pada S M U PGRl 4. status perkawinan orang tua

cendenmg mempenganrhi pob soslalsasl .

.

' dahm kehmga. yakni semakin utuh

status

perkawinan

orang

tua maka cendenmg semakin

demobatis

pola

sosialii dahm kehmga. Pada S M U PGRl 4 puia menunjukbn wmakin

rendah

status

sosial

ekonomi keluarga maka semakin demckratis pob sosial-&

dalam

keluarga. KemucSan, semakin siswa tersebut dekat dengan

orang

tua

maka cendenrng semakin demokratis pob sosralsasl . . ' yang diterapkan dahm

kehrarga K e m d m m g m ini hanya muncul pada siswa di S M U PGRl4.

Sebagian besar siswa di SMUN 7

dan

SMU PGRl 4 temyata mendapatkan pob sosial-hsi secara demokratis prh di lingkungan sekdahnya. Menunrt pelaku, teman sebayalah yang W h berperan d m i n a n sebagai agen

.

.

sosdmsi dahm liikungan sekobh. Berdasarkan kankteristik WJkungan

sekokh, has1 penelitian menuylddtan

semakin

lengkap fasiIitas sekolah

maka

cenderung semakin denmkratis pob sosialisasi dalam lingkungan sekolah. Pada

S M U PGRl 4, rasio jumlah guru t e d d a p jumlah siswa cenderung berpengamh

terhadap pob

-

. . &lam lingkungan sekdah, yakni semakin besar rasio

jumlah guru temadap jumlah siswa maka cendwung semakin

demokrahs

. . pob

sosdmsi &lam l i k u n g a n sekcdah. Kemudiian,

semakin

siswa t e e b u t d e b t

dengan teman sebaya maka cendenrng

semakin

demokratis pob

sosial-&xi

(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)
(102)
(103)
(104)
(105)
(106)
(107)
(108)
(109)
(110)
(111)
(112)
(113)
(114)
(115)
(116)
(117)
(118)
(119)
(120)
(121)
(122)
(123)
(124)
(125)
(126)
(127)
(128)
(129)
(130)
(131)
(132)
(133)
(134)
(135)
(136)
(137)
(138)
(139)
(140)
(141)
(142)
(143)
(144)
(145)
(146)
(147)
(148)
(149)
(150)
(151)
(152)

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan dan Fungsi Ansambel Chui Ko dalam Upacara Bing Yi Guan pada Masyarakat Tionghoa di Yayasan Balai Persemayaman..

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa penelitian saya yang berjudul &#34; Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengetahuan Perawat tentang

Secara berkelompok siswa mempelajari bahan ajar yang diberikan guru untuk menentukan alat potong (tools) dan kelengkapan peralatan lainnya yang akan digunakan dalam pembubutan

Inferior alveolar nerve block (IANB) atau juga dikenali sebagai blok mandibula metode Fischer merupakan teknik anestesi lokal yang sering digunakan dan juga merupakan teknik

Zhang, Positive solutions to singular boundary value problem for nonlinear frac- tional differential equation, Computers and Mathematics with Applications 59 (2010) 1300-1309.

[r]

Berdasarkan Berita Acara Penetapan Pemenang Nomor : 10/03/PAN/RPSPO/DISPORA- RL/2012 tanggal 19 Oktober 2012, dengan ini kami mengumumkan pemenang.

[r]