• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan fasilitas fisik usaha ternak sapi perah skala komersial di Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan fasilitas fisik usaha ternak sapi perah skala komersial di Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat"

Copied!
104
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN FASILITAS FISIK USAHA TERNAK SAP1 PERAH SKALA KOMERSIAL DI KECAMATAN CIBUNGBULANG,

KABWATEN BOGOR, JAWA BARAT

Oleh: ARIP SONJAYA

F14104129

2008

DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

(2)

Arip Sonjaya. F14104129. Perancangan Fasilitas Fisik Usaha Temak Sapi Perah Skala Komersial di Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dibawah birnbingan: Ir. Gardjito, M.Sc.

RINGKASAN

Sapi perah merupakan ternak yang bermanfaat bagi masyarakat antara lain sebagai penghasil susy daging dan kulit, sedangkan kotorannya dapat digunakan sebagai pupuk pertanian. Konsumsi susu selalu meningkat sehingga untuk mencukupi permintaan impor susu masih diperlukan. Dinas Peternakan Provinsi

Jawa Barat (2008) menyatakan bahwa produksi susu segar nasional hanya

memberikan kontribusi 30% atau sekitar 673.000 ton, sedangkan 70% atau sekitar

1.800.000 ton diperolkh secara impor dari Australia, New Zealand, Eropa, dan Arnerika. Permasalahan peningkatan konsumsi susu merupakan peluang pasar yang sangat besar n m u n belum sepenuhnya dapat dimanfaatkan oleh para pelaku didalam negeri yang bergerak di bidang usaha ternak sapi perah. Berdasarkan kenyataan tersebut, niaka perlu dilakukan berbagai usaha untuk meningkatkan produksi temak sapi perah. Salah satunya adalah dengan merencanakan perkandangan sapi yang dapat dipergunakan sebagai tujuan komersial.

Penelitian ini bertujuan untuk membuat rancangan fasilitas fisik usaha ternak sapi perah yang efektif serta bersifat komersial yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut: lokasi datl tata letak fasilitas fisik usaha temak sapi pkfrah (fbrm) di Kecamritan Cibungbulang, Kabubaten Bogor, Jawa Barat; rancangan kahdang sapi perah secara fungsiohal dan strukh~al dengan mengedepankan aspek

komersialisasi; rancangan analisa 8iaya yahg diperlukan untuk pembuatan fasilitas

fisik usaha ternak sapi perah skala koiriersial.

Sapi perah Frisien Holstein adalah sapi perah yang cocok

untuk

dipelihara

karena mbtniliki ciri-ciri sebagh bei-ikut: wama belang hitam putih, ipada dahi terdapat wama put& berbentuk segitiga,

kaki

bawah

dan

b d u ekor b e r w h a putih, tanduk pendek dan menjurus kedebatl; tenang, jinak, tidak tahan panas, tapi mudah menyesuaikan dengan keadaan lingkungan; lanibat dewasanya; berat badan sapi jantan rata-rata 850 kg; berdt

badati

sapi betina rata-rata 625 kg; produksi susu sekitar 4.500-5.500 liter ddl& satu &a laktasi.

Pada studi kali ini telah diputuskaii bahwa pada tahap permulaan ini

petemakan yang direncanakan akan menghasilkan susu sebanyak 1.800 litermiui.

Hal ini diasumsikan bahwa setiap ekor sapi diharapkan dapat menghasilkan 15

literlproses pemerahan dan dalam satu hari terdapat dua kali proses pemerahan.

Sehingga setiap ekor sapi yang dipelihara akan menghasilkan susu sebanyak 30

literhari. Sehingga jumlah keseluruhan sapi yang akan dipelihara adalah 90 ekor

yang terdii dari 60 ekor sapi laktasi, 20 ekor sapi kering kandang dan 10 ekor sapi pedet.

Lokasi petemakan sapi perah yang direncanakan terletak di salah satu daerah di Kabupaten Bogor. Dengan melihat segala aspek yang ada dan

pendekatan perencanaan yang telah dilakukan maka lokasi peternakan akan

(3)

Aktivitas peternakan tersebut terbagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok produksi dan kelompok pendukung. Sesuai dengan aktivitasnya tata letak bangunan memiliki hubungan langsung dengan kelompok produksi dan kelompok penunjang. Kelompok produksi terdii dari kegiatan pemeliharaan sapi meliputi penyediaan pakan, pengontrolan kesehatan, penggembalaan dan penanganan hasil produksi susu. Kelompok penunjang meliputi kelompok aktivitas pengelolaan dan pelayanan yang dapat mendukung aktivitas produksi seperti pengontrolan, admiistrasi dan penyimpanan arsip-arsip yang dishpan di kantor.

Rancangan fungsional suatu bangunan memiliki arti penting dalam

amh

tujuan bangunan tersebut didirikan. Tipe kandang untuk sapi laktasi dan sapi

kering menggunakan tipe konvensional dua baris dengan sistem tail to tail

(bertolak belakang). Fasilitas yang dibutuhkan oleh tiap kandang pada umumnya adalah sama yaitu berupa tempat pakan dan minum, instalasi air, jalan dan parit.

Luas kandang keseluruhan ditentukan dengan memperhitungkan luas yang

diperlukan tiap ekor sapi, kapasitas yang ditetapkan per kandang dan fasilitas- fasilitas yang ada. Sehingga luas yang diperlukan untuk satu buah kandang laktasi dengan kapasitas 20 ekor sapi beserta fasilitas yang ada di dalam kandang adalah sebesar 14,4x10,8 m. Untuk luasan kandang sapi kering sama dengan luasan kandang sapi laktasi. Sedangkan luas satu kandang pedet yang diperlukan adalah 9,7x9,35 m. Tinggi bagian tepi kandang dirancang 3 m dari permukaan lantai. Bahan atap yang digunakan adalah asbes semen bergelombang. Atap memiliki kemiringan sebesar 20'. Sumber air untuk usaha ternak sapi perah menggunakan air tanah. Bahan gordeng yang akan digunakan berasal dari jenis kayu jeunjing

yang termasuk kayu mutu A kelas kuat IV. Gordeng ini memiliki penampang 6x8

cm. Beban mati terdiri dari beban gordeng dan beban penutup atap yang bertiilai 11,49 kglm, sedangkan beban hidup sebesar 100 kg. Momen lentur maksimum pada gordeng didapat nilai 30,07 kgm. Nilai tegangan lentur maksimum didapat 46,99 kg/cm2, sedatlgkan tegahgan geser maksimum sebesar 0,78 kg/cm2. Kemudian defleksi atau lendutan pada gordeng sebesar 1,5 cm. Semua nilai yang diperhitungkan memenuhi syarat keamanan konsbuksi. Bahan kuda-kuda

digunakah bahan kayu jeunjing thiran 8x12 cm. h b a n tnati terdiri dari

beban

atap monitor sebesar 338,70 kg dan beban kuda-kuda itu sendiri yang bertiilai

16,70 kg, sedangkan muatan angin sebesar 26,l kg. Batang

A

ddn batdlig C dipili

untuk uji beban karena kedua bdtang ini memiliki gaya ter8esar. Semud liilai y&g diperhitungkan memenuhi syarat keamrinan konstruksi. Berat konstruksi bagian atap dan kuda-kuda ditanggung oleh kolom sebanyak 14 buah yang b e m p u pada ujung kuda-kuda. Kandang yang dirancang menggunakan balok kayu ukuran 20x20 cm sebagai kolomnya dengan tinggi 3 m. Dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa kekuatan kolom lebih besar daripada beban yang diterimanya yaitu lebii besar dari 439,06 kg, sehingga kolom dmyatakan aman dari tekukan (P<Ph).

Total biaya yang dibutuhkan untuk membangun kandan satu unit seluas

5

.

155,52 m2 adalah Rp. 54.318.000 atau sekitar Rp. 349.2671 m

.

Blaya terbesar
(4)

PERANCANGAN FASILITAS FISIK USAHA TERNAK SAPI P E R A ~

SKALA KOME$~S~&

bf

CAMA AT AN

CIBUNGBULANG,

K ~ ~ J P A T E N BOGOR, JAWA BARAT

s m p s r

Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

S A ~ ~ A N A

T ~ M O ~ J C I G I PERTANIAN

Pada b e p a r t e ~ e n Teknik Pertanian

Fakultas ~ e k t i d i o ~ i Pertanian

1nstiht pektahiah Bogor

2008

DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

(5)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Cianjur, Jawa Barat pada tanggal

29 Juli 1985 dari ayah bemama Abdul Rozak (Alm) dan ibu

bemama Siti Masitoh. Penulis merupakan anak ketujuh dari

sepuluh bersaudara. Penulis menyelesaikan pendidikan

sekolah dasar di SD Negeri Babakan Tarogong IV Bandung

pada tah1m 1998. Tahun 2001, Penulis lulus dari SLTP

Negeri 11 Bandung. Kemudian penulis menyelesaikan

p e n d i d i i di SMA Negeri 11 Bandung pada tahun 2004. Pada tahun yang sama

penulis berhasil lulus di IPB melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru

(SPMB). Penulis diterima di Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi

Pertanian. Penulis mengambil Bagian Lingkungan dan Bangunan Pertanian

(LBP).

Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif mengikuti beberapa lembaga

kemahasiswaan kampus, antara lain Forum Bina Islami FATETA (FBI-F) sebagai

staf Divisi PSDM periode 2005-2006 dan menjabat sebagai Kepala Biro Infonhasi

dan Komunikasi Hiihpunan Mahasiswa ~ e h k Pertanian (HIMATETA) periode

2006-2007. Pada taliun 2007, penulis menjadi Asisten Dosen untuk kraktikum

Garnbar Teknik. Pada tahun 2008, penuiis dipercaya menjadi Koordinator Asisteil

Dosen untuk P r a k t i h G&bar Teknik dan Ilmu Ukur Wilayah.

Pendis melaksanakan Praktek Lapangah pada tahun 2007 di CV. Cihatijdmg

Inti Teknik, Bandung dengan judd b k ~ p e l a j a r i Teknik Penyimpanan Prod&

Pangan Minuman Tradisiorial di CV. Cihanjuang Inti Teknik. Terakhir, dalain

rangka menyelesaikan studinya, pefldis melakukan penelitian dengan filengainbil

judul Perancangan Fasilitas Fisik Usaha Temak Sapi Perah Skala Komersial di

(6)

DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PERANCANGAN FASILITAS FISIK USAHA TERNAK SAP1 PERAH

SKALA ICOMERSIAL DI KECAMATAN CIBUNGBULANG,

KABUPATEN BOGOR. JAWA BARAT

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat mempel-oleh gelar

SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

Pada Departemen Teknik Pertanian

Fakultas Teknologi Pertanian

Institut Pertanian Bogor

OIeh:

ARIP SONJAYA

F14104129

Dilahirkan pada tanggal 29 Juli 1985 di Cianjur

Tanggal Lulus :

Bogor, Oktober 2008

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas Rahmat

dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Perancangan

Fasilitas Fisik Usaha Temak Sapi Perah Skala Komersial di Kecamatan

Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Pada kesempatan

i

n

i

penulis ingin mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besamya dan penghargaan yang tulus kepada :

1. Bapak Ir. Gardjito, M.Sc selaku dosen pembimbing atas bimbingan dan

masukannya dalam penyusunan skripsi.

2. Bapak Chusnul Arif, S.TP, M.Si dan

Andii

Pribadi, S.TP atas masukan

dan kesediaannya sebagai dosen penguji.

3. Mamaku yang tersayang, selalu mendo'akan d m memberikan segalanya,

serta Almarhum Ayahanda, yang tidak akan pemah terlupa dalam hidupku.

4. Keluargaku yang selalu memberikan dukungan, selama penulis masih

kuliah.

5. Ali TEP'40 atas bantuan, dan masukkannya.

6. Pak Widajaka di Petemakan KUNAK, Cibungbulang atas informasi dan

bantuannya.

7. Teman-teman Cemara, Komando, Fatkila dan teman-teman yang telah

datang pada waktu sidang.

8. Udin, Ambi, Ronal, Ari, Raja, Abud, Rizka, Nera, Elvi, Eni dan Eli terima

kasih atas semua bantuannya.

9. Seluruh keluargaku Teknik Pertanian 41, 42, 43, dan 44 atas bantuan,

dorongan serta doa selama penyusunan skripsi.

10. Seluruh staf Departemen TEP, Fakultas dan Perpustakaan atas bantuannya.

11. Semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata penulis berharap semoga i n f o m i yang diperoleh dari skripsi

ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi kita semua.

Bogor, Oktober 2008

(8)

DAFTAR IS1

KATA PENGANTAR

...

i

..

DAFTAR IS1

...

11

DAFTAR TABEL

...

iv

DAFTAR GAMBAR

...

v

DAFTAR LAMPIRAN

...

vi

I

.

PENDAKULUAN

...

1

1.1 Latar Belakang

...

1

1.2 Tujuan

...

2

...

I1

.

TINJAUAN PUSTAKA 3

...

2.1 Sapi Perah 3 2.2 Jenis Sapi Perah

...

3

. .

2.3 Pemblbitan

...

6

...

2.4 Penyakit dan Pengendaliannya 7 2.5 Persyaratan Lokasi

...

9

2.6 Persyaratan Rlim

...

12

2.7 Persyafatah Kandang

...

13

...

2.8 Konstl-uksi Kandang 15

...

2.8.1 ~ tkandang a ~ 15

. .

2.8.2 Ventilasi

...

16

2.8.3 ~ a n t a i kandang

...

18

2.8.4 Dindiig Kandang

...

19

...

2.9 Bahan Konstruksi 19 2.9.1 Kayu

...

19

...

2.9.2 Batako, Agregat, Dan Semen 21 2.10 Sumber Air

...

22

111

.

METODOLOGI

...

24
(9)

4.2.1 Penentuan Lokasi

...

28

4.2.2 Perancangan Tata Letak

...

30

V

.

RANCANGAN FUNGSIONAL

...

34

5.1 Kandang Sapi Perah

...

34

5.1.1 Kapasitas Kandang

...

34

...

5.1.2 Tipe Kandang 35 5.1.3 Fasilitas Kandang

...

36

...

5.1.4 Luas Kandang 37

...

5.1.5 Tinggi Kandang 3 8

...

5.1.6 Atap Kandang 38

.

.

...

5.1.7 Ventllasi Kandang 39 5.1.8 Drainase

...

40

...

5.2 Persyaratan Lingkungan 40

...

5.2.1 Suhu dan Kelembaban Udara 40 5.2.2 Sumber Air dan Listrik

...

42

VI

.

RANCANGAN STRUKTURAL

...

43

6.1 Atap

...

43

...

6.1.1 Gordeng 43

...

6.1.2 Kuda-kuda 44 6.2 Kolom Dan Lantai

...

44

...

6.3 Pondasi 44 6.4 Pemeriksaan Pembebanan

...

45

...

6.4.1 Pemeriksaan Pembebanan Gordeng 45

...

6.4.2 Pemeriksaan Pembebanan Pondasi 46 6.4.3 Pemeriksaan Pembebatlan Kuda-kuda

...

46

6.4.4 Perhitungan Pembebanan Kolom

...

47

VII

.

ANGGARAN BIAYA

...

49

VIII

.

KESIMPULAN DAN SARAN

...

50

8.1 Kesimpulan

...

50

8.2 Saran

...

51

DAFTAR PUSTAKA

...

52

...

(10)
[image:10.523.50.459.26.764.2]

DAFTAR TABEL

...

Tabel 1

.

Produksi susu sapi perah tahun 2000-2004 1

Tabel 2

.

Suhu lingkungan nyaman dan kritis bagi beberapa macam ternak dalam

"C

...

10

Tabel 3

.

Luas dan diiensi kandang

...

15

Tabel 4

.

Penggolongan kuat kayu berdasarkan berat jenis kekuatan lengkung

...

mutlak dan kekuatan tekan mutlak 20 Tabel 5

.

Tegangan gin

untuk

kayu mutu A

...

21

Tabel 6

.

Modulus elastisitas untuk berbagai kelas h a t kayu

...

21

Tabel 7

.

Gaya akibat muatan

...

61

Tabel 8

.

Analisis gaya pada setiap batang

...

62

Tabel 9

.

Kondisi tekuk yang dialad kolom

...

64

...

(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)
(102)
(103)
(104)

Gambar

Tabel 1 . Produksi susu sapi perah tahun 2000-2004 ..............................................

Referensi

Dokumen terkait

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM.. KELAS V

Masyarakat yang menerima manfaat secara langsung akan memiliki persepsi yang positif terhadap nilai sumberdaya hutan, dan hal tersebut dapat ditunjukkan dengan tingginya

Secara teoritis, suatu negara (misalnya negara A) akan mengekspor suatu komoditi (misalnya sayuran) ke negara lain (misalnya negara B) apabila harga domestik di negara A

Dari hasil penelitian dapat disimpulan bahwa berdasarkan variasi kadar aspal 4%, 4,5%, 5%, 5,5% dan 6% maka KAO (kadar aspal optimum) yang digunakan adalah 5%

Pemberhentian adalah putusnya hubungan kerja seseorang dari suatu perusahaan. Pemberhentian ini disebabkan oleh keinginan karyawan, keinginan perusahaan, kontrak kerja

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa uji t menunjukkan bahwa arus kas operasi berpengaruh signifikan terhadap arus kas masa depan, disebabkan karena arus kas

Kebiasaan membolos yang sering dilakukan oleh siswa tentu akan berdampak negatif pada dirinya, misalnya dihukum, diskorsing, tidak dapat mengikuti ujian, bahkan bisa dikeluarkan

Ketika di dalam koloni terdapat bunga yang akan mekar, nutrisi dari inang akan lebih banyak tersedot untuk bunga mekar tersebut daripada untuk kuncup baru.. Kematian