• Tidak ada hasil yang ditemukan

Desain Taman Kota Di South City, Pondok Cabe, Tangerang Selatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Desain Taman Kota Di South City, Pondok Cabe, Tangerang Selatan"

Copied!
101
0
0

Teks penuh

(1)

DESAIN TAMAN KOTA DI SOUTH CITY, PONDOK CABE,

TANGERANG SELATAN

WIDHORATNA JIWA ADLIA

DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

(2)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Desain Taman Kota di South City, Pondok Cabe, Tangerang Selatan. adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Februari 2016

Widhoratna Jiwa Adlia

(3)

ABSTRAK

WIDHORATNA JIWA ADLIA. Desain Taman Kota di South City, Pondok Cabe, Tangerang Selatan. Dibimbing oleh BAMBANG SULISTYANTARA

Perkembangan pembangunan perkotaan mengakibatkan semakin berkurangnya lahan sehingga ruang terbuka hijau semakin menurun. Pembangunan saat ini sedang berkembang untuk penghematan lahan guna meningkatkan penghijauan dan ruang terbuka hijau pada suatu lanskap perkotaan. Ruang terbuka hijau dapat diwujudkan pada lahan yang sempit, maupun pada bangunan yang bertingkat. Ruang terbuka hijau ini memiliki fungsi untuk meningkatkan penghasilan oksigen sebagai kebutuhan makhluk hidup, mereduksi polusi udara yang dihasilkan oleh kendaraan perkotaan, menciptakan iklim mikro yang lebih nyaman pada area ruang terbuka hijau tersebut, mengurangi pemanasan di bumi, dan meningkatkan estetika pada suatu bangunan.

South City merupakan salah satu kawasan perumahan yang baru akan berkembang. Saat ini perkembangan yang dilakukan developer PT.Wiraland Property Group yaitu dengan menjaga lanskap alami yang telah ada,keadaan lanskap yang baik dapat mengundang masyarakat untuk lebih mudah beradaptasi pada lingkungan tersebut. Oleh karena itu, lanskap yang dikelola pada proyek ini harus dapat mengundang pengunjung, dengan begitu secara tidak langsung dapat meningkatkan efektivitas pengembangan perumahan pada tapak ini. Pemilihan konsultan dan kontraktor untuk proyek lanskap South City, dilakukan dengan cara penunjukan langsung terhadap PT Tropica Greeneries. Dengan mempertimbangkan pengalaman yang telah dijabarkan oleh pihak PT.Tropica Greeneries, pihak developer mempercayai proyek lanskap kepada perusahan PT.Tropica Greeneries.

Secara umum tujuan kegiatan magang di PT Tropica Greeneris adalah untuk memperoleh keterampilan kerja secara profesional dibidang arsitektur lanskap melaui kegiatan yang ada di perusahaan. Kegiatan magang bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan beradaptasi dan berkerjasama, mempersiapkan mahasiswa yang siap dalam menguasai bidangnya setelah lulus dari perguruan tinggi serta mendapatkan pengalaman proses desain lanskap khususnya kawasan perumahan dan residensial.

Desain lanskap South City Valley berpatokan pada keinginan klien yang mengharapkan lanskap yang alami pada kawasan South City, lanskap yang dibangun harus menghadirkan unsur urban dan menyatu dengan keadaan alam yang telah ada pada tapak, selainitu klien juga menginginkan lanskap yang dapat mengakomodasi kegiatan pertanian yang merupakan keadaan semula pada tapak tersebut. PT Tropica Greeneries memberikan konsep urban nature yang dapat menyatukan keadaan alami dengan kemodernan saat ini.

Melalui kegiatan magang di PT Tropica Greeneries ini mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan dalam menggunakan software untuk menghasilakan suatu desain yang baik, menarik dan mudah dipahami, serta mendapatkan pengetahuan yang bermanfaat bagi pengambangan diri mahasiswa dibidang arsitektur lanskap sebelum masuk ke dunia kerja yang sesungguhnya.

(4)

ABSTRACT

WIDHORATNA JIWA ADLIA. Design City Park in South City, Pondok Cabe, Tangrang Selatan. Supervised by BAMBANG SULISTYANTARA

Developments in the construction of urban landscape right now very rapid from year to year. This development resulting the land to be less, so green open space are decreasing. Nowadays, the constructions are currently being developed for land saving in order to increase afforestation and green open space on the urban landscape. Green open space can be embodied in a narrow area, as well as multi – storey buildings. The function of green open space is to increasing the oxygen level to fulfill the human needs, reducing air pollution generated by urban vehicle, creating more comfortable microclimate area on the green open space , reducing the earth warming, and improving the aesthetics for the building.

South City is one of the new residential area, the current progress who made by developer PT. Wiraland Property Group is to maintain the exisiting natural landscape that managed on this project should be able to invite visitors to come up with so indirectly for sale, and want make the housing will build in this site more effectively. Selection for consultant and contractors for landscape project South City, Mannerly which indicates directly to PT Tropica Greeneries. Considerly on experience that has been described be PT Tropica Greeneries, the developers believe the landscape project to company of PT Tropica Greeneries.

Generally, the purpose of the apprenticeship in PT Tropica Greeneris is to acquire skills in a professional working in the field of landscape architecture through the activities of the company. Internship activities beneficial to enhance the adaptability and collaboration, preparing the students who are ready to master the job after graduating from college and gaining experience of landscape design process, especially housing and residential areas.

Landscape design South City Valley based on the wishes of the client who expects a landscape that is natural to the region South City, the landscape that built must bring elements of urban and blend with the natural conditions existing at the site, in other words client also wanted the landscape to accommodate agricultural activities which constitute state of the existing footprint. PT Tropica Greeneries provide urban nature concept which can bring together natural state with modernity today.

By internships in the PT. Greeneries Tropica, students can improve their skills in using the software on the production of a good design, attractive and easy to understand, and gain useful knowledge for the child's self in the field of landscape architecture student before getting into the real working world.

(5)

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Arsitektur Lanskap

pada

Departemen Arsitektur Lanskap

DESAIN TAMAN KOTA DI SOUTH CITY, PONDOK CABE,

TANGERANG SELATAN

DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

2016

(6)
(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt atas segala rahmat den karunia-Nya penilis dapt menyelesaikan skripsi yang berjudul “Proses desain South City, pondok Cabe, Tangerang Selatan. Kegiatan Magang di PT Tropica Greeneries”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Arsitektur Lanskap pada departemen Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian, Institut Pertaniaa Bogor. Terimakasih penulis ucapkan kepada beberapa pihak yang telah membantu sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Pihak – pihak yang turut membantu dalam penyelesaian skripsi ini antara lain :

1. Dr. Ir. Bambang Sulistyantara M.Agr selaku dosen pembimbing skripsi atas bimbingan, arahan, masukan, dan koreksi kepada penulis dalam masa penyusunan skripsi.

2. Keluarga, Bapak Abdul Nadjib dan Ibu Emawati atas kasih sayang, doa, dukungan moral dan material yang diberikan kepadaku, serta kakak dan adik tersayang terimakasih untuk semangat dan doa yang selalu kalian berikan untukku.

3. PT Tropica Greeneries (Ibu Anggia Murni, Bapak Tjahjo Bowo P, Bapak Asroel Alamsyah, dan para staf lainnya) yang telah mengizinkan penulis untuk menjalani kegiatan magang dan terima kasih atas bimbingan dan bantuan yang telah diberikan selama ini.

4. Kakak- kakak senior yang telah membantu dan membagi ilmunya kepada penulis selama penyusunan skripsi.

5. Dosen-dosen, staf TU dan komdik serta para pegawai Departemen Arsitektur Lanskap yang telah membantu penulis dalam mengurus hal – hal yang berkaitan dalam penyelesaian skripsi ini.

6. Teman – teman seperjuangan ARL 48, TPB P20, IKAMUSI yang selalu memberikan dukungan semangat, kecerian dan kebahagian kepada penulis selama ini. sukses selalu dan tetaplah menjadi terbaik dihatuku.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk menyempurnakan skripsi ini. semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Bogor, Februari 2016

(8)

DAFTAR ISI

Proses Magang di PT Tropica Greeneries 7

Kegiatan Selama Magang 7

Proyek yang dikerjakan Selama Kegiatan Magang 8

KONDISI UMUM PERUSAHAAN 9

Sejarah dan Filosofi Perusahaan 9

Visi dan Misi Perusahaan 9

Kondisi Umum Kota Tangerang Selatan 21

Kondisi Umum Proyek South City 22

(9)

Inventarisasi 43

Tabel 1 Jenis Kegiatan dan Waktu Pelaksanaan Magang 6

Tabel 2 Jenis, Bentuk, dan Sumber data 7

Tabel 3 Orientasi Perusahaan dan Kegiatan Pembuatan Desain Lanskap 8

Tabel 4 Perangkat Lunak (Software) 13

Tabel 5 Jenis dan Jumlah Perangkat Keras (hardware ) 14

Tabel 6 Fungsi dan Jenis Tanaman 35

Tabel 7 Mekanisme Pembayaran Proyek South City 36

Tabel 8 Jenis dan Fungsi Vegetasi 40

Tabel 9 BOQ Wang Residence 41

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Proses Desain oleh Booth 3

Gambar 2 Peta Lokasi Magang 5

Gambar 3 Struktur Organisasi P.T Tropica Greeneries 11

Gambar 4 Proyek Beachwalk Bali 12

Gambar 5 Proyek Plaza Mandiri 13

Gambar 6 Bagan Tahapan Pekerjaan 17

Gambar 7 Bagan Tahpan Perlakuan Proyek Masuk 18

Gambar 8 Peta Kota Tangerang 19

Gambar 9 Peta Kecamatan Pamulang 20

Gambar 10 Lokasi Proyek South City Valley (Google Maps) 21 Gambar 11 Lokasi Proyek South City Valley (Google Earth) 21

Gambar 13 Bagan Perbedaan Proses Desain 23

Gambar 14 Bagan Proses Desain Proyek South City Valley 24

Gmabar 15 Kondisi Fisik Lokasi Proyek 25

Gambar 16 Peta Inventarisasi 26

Gambar 17 Konsep Ruang 27

Gambar 18 Konsep Sirkulasi 28

Gambar 19 Konsep Aktivitas 29

Gambar 20 Konsep Vegetasi 30

Gambar 21 Pre-elimminary Concept 33

(10)

Gambar 23 Site Plan dan Potongan 35

Gambar 24 Hardscape Plan 35

Gambar 25 Softscape PlanTitik Pohon Peneduh dan Aksentuasi 36 Gambar 26 Softscape PlanTitik Pohon Pengarah dan Buah 36 Gambar 27 Softscape PlanTitik Pohon Pelindung Lereng 37 Gambar 28 Peta Lokasi Proyek Wang Residence (Google Earth) 40 Gambar 29 Inventarisasi Desain Proyek Wang Residence 41

Gambar 30 Area yang Dikerjakan 42

Gambar 31 PHT Site Plan 43

Gambar 32 PHT Section Plan 44

Gambar 32 PHT Tree Plan 44

Gambar 34 PHT Shrub Plan 45

Daftar Lampiran

Lampiran 1 Proposal Penawaran Kerjasama 52

Lampiran 1 Booklet South City Project 53

(11)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan pembangunan dalam lanskap perkotaan saat ini sangat pesat dari tahun ke tahun. Perkembangan tersebut mengakibatkan semakin berkurangnya lahan sehingga ruang terbuka hijau semakin menurun. Pembangunan saat ini sedang berkembang untuk penghematan lahan guna meningkatkan penghijauan dan ruang terbuka hijau pada suatu lanskap perkotaan. Ruang terbuka hijau dapat diwujudkan pada lahan yang sempit, maupun pada bangunan yang bertingkat. Ruang terbuka hijau ini memiliki fungsi untuk meningkatkan penghasilan oksigen sebagai kebutuhan makhluk hidup, mereduksi polusi udara yang dihasilkan oleh kendaraan perkotaan, menciptakan iklim mikro yang lebih nyaman pada area ruang terbuka hijau, mengurangi pemanasan di bumi, dan meningkatkan estetika pada suatu bangunan.

Pemukiman harus memiliki lanskap yang mendukung aktivitas manusia yang tinggal di dalamnya. Oleh karena itu lanskap yang berfungsi sebagai ruang terbuka dan dapat dinikmati oleh masyarakat umum harus disediakan atau direncanakan sejak awal perencanaan suatu pengembangan kawasan pemukiman. Simond (1983) menjelaskan bahwa tempat tinggal yang ideal harus dapat memenuhi kebutuhan untuk berteduh, berlindung, beraktivitas, memberikan rasa nyaman, privasi, keleluasaan dan menunjukan apresiasi terhadap alam. Dapat dilihat dari pendapat Simond (1983) bahwa manusia membutuhkan tempat tinggal yang dapat mengakomodasi semua kebutuhannya, hingga tercapainya kepuasan manusia karena kebutuhan mental dan fisik yang telah terpenuhi.

Pemukiman saat ini mempunyai beberapa nama yang dikenal secara umum, mulai dari perumahan, apartemen, residensial, condotel, rumah susun, dan lain sebagainya. Hal ini dapat terjadi karena peruntukan tempat tinggal sangat berkembang dengan pesat, sehingga menimbulkan jenis-jenis atau inovasi lain untuk pembangunan yang lebih baik. Pembangunan pemukiman tidak terlepas dari pekerjaan lanskap, untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam meningkatkan kenyamanan lingkungan sekitar pemukiman. Kenyamanan lingkungan merupakan faktor pelengkap dalam meningkatkan daya tarik dan kualitas lingkungan.

PT Tropica Greeneries merupakan salah satu kontraktor dan konsultan lanskap, dengan pengalaman pekerjaan lanskap yang telah tersebar luas di Indonesia, perusahaan ini juga sering dipercaya langsung oleh beberapa developer terkemuka di Indonesia untuk melakukan pekerjaan lanskap. Maka dari itu kegiatan pembelajaran dan pengetahuan mengenai sistem kerja dan menejemen perusahaan sangat diperlukan guna mengetahui kualitas dari perusahaan.

Tujuan

Tujuan umum dari kegiatan magang ini adalah memperoleh keterampilan kerja secara profesional di bidang arsitektur lanskap melalui kegiatan di dalam maupun luar studio serta memahami berbagai permasalahan dan kendala dalam kegiatan perusahaan dalam bidang lanskap. Adapun tujuan khusus dari kegiatan magang di PT Tropica Greeneries yaitu :

(12)

2. Membuat dan mempelajari desain lanskap sesuai dengan mekanisme kerja PT Tropica Greeneries, dan

3. Menyusun desain lanskap proyek South City.

Manfaat

Melalui kegiatan magang mahasiswa dapat memperoleh manfaat antara lain berkembangnya sikap profesionalisme di bidang arsitektur lanskap dapat diwujudkan melalui pemahaman dan aplikasi teori kelimuan dalam praktek kerja lapang, yang terwujud dalam kegiatan praktek desain, bertambahnya kemampuan dalam keterampilan teknik desain dan menambah pengalaman serta sebagai media bertukar informasi, ilmu dan teknologi arsitektur lanskapantara mahasiswa dan pihak di tempat magang. Selain itu melalui magang ini juga diharapkan dapat membina hubungan yang baik antara institusi dan pada perusahaan tempat magang, serta mahasiswa dapat membantu dan berbagi informasi tentang ilmu perkuliahan sehingga dapat diaplikasikan dengan pekerjaan lanskap.

TINJAUAN PUSTAKA

Lingkungan Residensial

Residensial adalah perumahan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang mewadahi lingkungan tersebut. Perumahan yang ideal adalah perumahan yang tidak hanya dinilai dari eksterior dan interior bangunan saja tetapi juga harus memperhatikan lokasinya terhadap tempat kerja, kawasan pendidikan, kawasan perbelanjaan dan juga mudah diakses dari jalur utama. Syarat penting lain dari perumahan yang ideal yaitu mempunyai lingkungan yang dapat mendukung kegiatan manusia yang ada di dalamnya Merriam (2010).

Menurut Hiss & Booth (2012) lingkungan merupakan area yang paling penting dalam lingkup residensial. Lingkungan menyediakan hal-hal yang baik untuk kebutuhan batiniah manusia termasuk dalam hal estetika, mempengaruhi keadaan pisikologi, dan mempunyai banyak manfaat untuk penghuninya seperti menyediakan tempat untuk pengunjung, tetangga dan untuk pelintas rumah, sosial, makan, memasak, membaca, berjemur, rekreasi, bertaman, atau bersantai sejenak dan semua aktivitas yang terletak pada lingkungan luar di residensial. Dalam kondisi tertentu area luar residensial dapat memberikan tempat atau sebuah ruang yang dapat mengekspresikan seluruh pikiran, dan lingkungan luar dari sebuah residensial dapat menjadi gaya hidup tersendiri untuk penghuninya, hal itu dapat mencerminkan kepribadian penghuni, dan sikap pada ruang terbuka mereka sendiri.

Ruang Terbuka

Departemen Pekerjaan Umum (2008) mendefinisikan ruang terbuka adalah ruang-ruang dalam kota atau wilayah yang lebih luas baik dalam bentuk area atau kawasan maupun dalam bentuk area memanjang atau jalur dimana dalam penggunaannya lebih bersifat terbuka atau tanpa bangunan, ruang terbuka terdiri atas ruang terbuka hijau dan ruang terbuka non hijau.

(13)

pagar, barisan pohon, semak, serta, pembatas lainnya. Dalam suatu wilayah, ruang tebuka merupakan suatu area yang tidak tertutupi bangunan, jalan, hanya berupa bentukan tutupan alami. Dalam pengaplikasiannya, ruang terbuka dapat berupa taman, kolam, plaza, maupun barisan tanaman.

Desain Lanskap

Simond (1983) menyatakan bahwa desain lanskap menuntut kemampuan merancang yang imajinatif untuk menghasilkan bentuk – bentuk yang inovatif dan keratif berdasarkan hasil analisis. Booth (1983) menyatakan bahwa proses desain umumnya memiliki tahap – tahap sebagai berikut (Gambar 1) :

Gambar 1 Proses Desain oleh Booth

Berikut adalah tahapan pelaksanaan riset dan analisis (termasuk mengunjungi tapak) :

1. Persiapan rencana dasar

2. Inventarisasi tapak dan analisis 3. Wawancara dengan pemilik 4. Pembentukan program

Tahapan yang mempengaruhi tahapan desain antara lain : 1. Diagram fungsi ideal

2. Digram fungsi keterhubungan tapak 3. Concept plan

4. Studi tentang komposis bentuk 5. Desain awal

6. Desain sistematik 7. Master plan 8. Pembuatan desain.

Pada tahapan gambar konstruksi yang disajikan berupa 1. Layout plan

2. Grading plan 3. Planting plan 4. Detai konstruksi

(14)

Kontraktor dan Konsultan Lanskap

Kontrak merupakan suatu perjanjian secara tertulis yang terkait secara sah menurut hukum, biasanya antara dua pihak, yang mendeskripsikan beberapa pekerjaan dan atau nilai kompensasi lainnnya dengan penetapan keuntungan pembayaran atau nilai kompensasi lainnya. Beberapa pihak yang terlibat dalam suatu pekerjaan atau proyek dalam kontrak diantaranya klien, kontraktor, dan subkontraktor. Kilen adalah sebuah organisasi atau badan usaha yang yang memiliki dan menyediakan biaya untuk suatu proyek. Kontraktor adalah sebuah lembaga atau kelompok yang memiliki perjanjian dengan klien atau perwakilan klien dalam kontrak pekerjaan Ingles (1997).

Konsultan adalah seseorang yang menyediakan pelayanan konsultasi dalam industri desain dengan menawarkan ide, rekomendasi, saran dan keahlian untuk harga suatu desain. Konsultasi merupakan aktivitas penyedia saran dalam bentuk informasi, rekomendasi, prosedur atau ide. Dalam pertukaran pelayanan konsultan, klien dan konsultan unutk memulai suatu pekerjaan berdasarkan spesifikasi dan penjelasan ruang lingkup pekerjaan Sharky (1994).

METODOLOGI

Waktu dan Lokasi Magang

Kegiatan studi desain lanskap South City Valley ini dilaksanakan selam 80 hari kerja, terhitung dari bulan Februari 2015 – Mei 2015. Kegiatan magang ini dilakukan di kantor PT Tropica Greeneries yang berlokasi di Jl. Kalimalang Raya, Komp. Ruko Kalimalang Square, No. 7-8, Pangkalan Jati, Jakarta Timur 13430

Gambar 2 Peta Lokasi Magang

(15)

Metode Magang

Metode magang yang digunakan dalam proses kegiatan studi desain di PT Tropica Greeneries yaitu :

1. Mengikuti mekanisme kerja dalam kegiatan studio dan lapang PT Tropica Greeneries,

2. Berpartisipasi aktif dalam proses desain lanskap khususnya proyek South

City Valley dan Wang Residence serta proyek –proyek lain selama

kegiatan magang.

3. Melakukan studi pustaka untuk membantu pengumpulan data pada proses desain.

Tabel 1 Jenis Kegiatan dan Waktu Pelaksanaan Magang

JENIS KEGIATAN DES FEB MAR APR MEI

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Dalam sistem kerja perusahaan, sebelum melakukan kegiatan magang mahasiswa mengikuti dan mempelajari kegiatan berupa pengenalan kelembagaan yang meliputi pengenalan staf serta struktur organisasi, sejarah perusahaan pembagian kerja dan prosedur pelaksanaan kerja. Adapun prosedur pelaksanaan dalam kegiatan pekerjaan desain South City Valley dan Wang Residence dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :

1. Tahapan Persiapan

Tahapan persiapan merupakan perlakuan setelah dikeluarkannya surat perjanjian kerjasama (SPK) dan dibayarkan uang muka biasanya 20% dari total pembayaran atas keseluruhan pekerjaan desain. Pada tahap ini dilakukan pembentukan tim kerja untuk bersama-sama melakukan perumusan tujuan, merencanakan program yang akan dilakukan dan mencari informasi – informasi yang dapat menunjang proses kegiatan 2. Tahapan Riset dan Analisa

Tahap dilakukannya pengumpulan data awal berupa data primer dan data sekunder serta analisis tapak meliputi data fisik, data sosial dan data teknik. Dalam melakukan inventarisasi biasanya perusahaan melakukan survei tapak kemudian mendokumentasikan dalam bentuk foto serta wawancara dengan para pihak klien untuk mengetahui keinginan klien. 3. Tahapan Konsep Desain

(16)

digunakan pada tapak berupa gambar rencana atau sketsa. Konsep umum yang dibuat dikembangkan menjadi rencana yang meliputi konsep ruang, konsep tata hijau dan konsep sirkulasi.

4. Tahapan Pengembangan Desain

Pada tahap pengembangan desain dilakukan penjabaran konsep desain secara lengkap, dalam bentuk siteplan dan image reference. Langkah selanjutnya dilakukan penyempurnaan siteplan dengan pembuatan gambar 3D, gambar detail maupun gambar potongan.

5. Pembuatan Gambar Kerja

Tahap ini merupakan tahap pembuatan planting plan dan hardscape plan. Pada tahap ini perusahaan juga membuat gambar konstruksi secara lebih detail, spesifikasi dan terperinci yang nantinya digunakan untuk implementasi proyek.

6. Pembuatan Spesifikasi Teknis dan Rencana Anggaran Biaya

Tahap ini merupakan tahap dilakukannya pembuatan spesifikasi teknis untuk pelaksanaan serta Desain Anggaran Biaya yang diperlukan dalam proyek.

7. Tahapan Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan merupakan tahap penerapan desain yang telah dibuat pada tapak. Pada tahap ini dilakukan pengawasan selama masa konstruksi berlangsung. Proses pelaksanaan ini juga sering dibarengi dengan agenda

meeting koordinasi antara kontraktor.

Tahapan kegiatan magang mengikuti prosedur pelaksanaan yang ada pada perusahaan dimana mahasiswa bergabung pada proyek South City Valley sejak dari awal, mulai dari tahap proposal, harga desain sampai pada tahap pembuatan teknis. Untuk proses pelaksanaan dilakukan dalam proyek yang berbeda. Tahapan-tahapan kegiatan magang tersebut dilakukan pada saat mahasiswa sedang melakukan kegiatan magang. Selain itu mahasiswa melakukan kegiatan desain yang dilakukan melalui pemikiran sendiri dengan metode analisis yang telah dipelajari pada saat melakukan kegiatan magang. Mahasiswa juga melakukan kegiatan yang berhubungan langsung dalam pembuatan RAB (rencana anggaran biaya) dan DED (detail engineering drawing) dan hal tersebut dilakukan pada salah satu proyek yang ditangani oleh PT Tropica Greeneries.

Data dan Sumber Data

Data yang ada dalam proses magang dibagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Pengambilan data primer diperoleh melalui pengamatan langsung. Wawancara staf kantor dan lapangan serta diskusi dengan pihak pengembangan dan konsultan lain yang terlibat dalam proyek. Data sekunder diperoleh melalui studi pustaka yang berkaitan dengan pembuatan desain lanskap

South City Valley. Jenis, bentuk, dan sumber data yang diambil terdapat pada Tabel 2.

No. Aspek Jenis Data Bentuk Data Sumber Data 1 Kelembagaan Sejarah perusahaan Data skunder dan primer Studi pustaka,

wawancara Tujuan perusahaan Data skunder dan primer Studi pustaka,

wawancara

(17)

Struktur organisasi Data primer Wawancara Sistem kerja Data primer Wawancara

2 Proyek Lokasi Data sekunder dan primer Perusahaan, wawancara, dan Base plan Data Primer Perusahaan/

instansi terkait

3 Proses desain Konsep desain Data primer Instansi terkait/ pribadi Pengembangan desain Data primer Pribadi Gambar kerja Data primer Pribadi

Batasan Magang

Batasan magang yang dilakukan meliputi pemahaman terhadap proses selama pembuatan desain lanskap softscape dan hardscape proyek South City

Valley yang dikerjakan oleh PT Tropica Greeneries, serta untuk pembuatan DED

(detail engineering drawing) dan RAB (rencana anggaran biaya) dikerjakan untuk

proyek Wang Residence. Lingkup pekerjaan meliputi tahap konsep desain dan tahap pengembangan desain dengan output berupa pembuatan siteplan, gambar potongan, dan gambar desain hardscape plan dan softscape plan. Mahasiswa magang secara aktif mengikuti dan membantu tahapan pembuatan desain lanskap yang dilakukan oleh PT Tropica Greeneries.

Proses Magang di PT Tropica Greeneries

Proses kegiatan magang di PT Tropica Greeneries dilakukan dalam waktu 3,5 bulan terhitung mulai dari 9 Februari hingga 22 Mei 2015. Jadwal harian kegiatan magang adalah hari Senin – Jumat pukul 08.30 – 17.30 dan sabtu 08.30 – 14.30. Pada awal kegiatan magang, mahasiswa diperkenalkan dengan profil perusahaan secara umum, baik mengenai sumber daya manusia (SDM) atau para staf yang ada di perusahaan, sistem kerja, beberapa pengetahuan tentang proyek yang dijalankan, dan pengetahuan tentang alat dan bahan yang mereka gunakan untuk vertical garden. Sehingga mahasiswa mudah untuk beradaptasi dengan cepat pada perusahaan.

Kegiatan Selama Magang

(18)

Minggu Ke- Proses Magang Deskripsi digunakan baik hardware maupun

software.

4. Mengenal dan mempelajari sistem kerja dan sistem penyimpanan dan perusahaan

3-16 Kegiatan magang

1. Mengetahui dan mengaplikasikan penggunaan jenis-jenis perangkat kerja. 2. Mengikuti pengerjaan proyek – proyek

yang sedang dikerjakan di PT Tropica Greeneries

3. Mengikuti rapat internal yang dilakukan PT Tropica Greeneries serta rapat eksternal yang berkaitan dengan proyek

– proyek yang di tangani 4. Melihat dan melakukan proses

pelaksanaan Mock Up

5. Mengikuti kegiatan perkenalan company profile kepada klien.

Pengenalan Sumber Daya Manusia (SDM) yaitu para staf di PT Tropica Greeneries dilakukan oleh mahasiswa melalui pendekatan personal. Dengan semakin seringnya melakukan interaksi kepada para staf, hubungan mahasiswa dan staf terjalin dengan baik. Selain pengenalan SDM, bentuk orientasi perusahaan adalah pengenalan aplikasi teknologi yang digunakan baik software

maupun hardware serta pengenalan sistem kerja dan sistem penyimpanan data perusahaan agar mahasiswa dapat mengetahui cara kerja di perusahaan dan mampu beradaptasi dengan cepat.

Pada minggu kedua mahasiswa mulai terlibat pada beberapa proyek yang sedang atau akan dikerjakan oleh PT Tropica Greeneries namun tetap difokuskan pada proyek South City Valley. Selama terlibat dalam proyek-proyek tersebut, mahasiswa diajarkan beberapa teknik kerja mulai dari penerimaan proyek, membuat desain, maupun membuat proposal desain atau presentasi desain untuk klien. Selain itu, mahasiswa juga mengikuti rapat internal yang dilakukan oleh PT Tropica Greeneries sebagai bahan evaluasi kerja dan hasil kinerja dari para staf. Mahasiswa juga mengikuti rapat eksternal yang berkaitan dengan proyek-proyek yang sedang dikerjakan di PT Tropica Greeneries.

Proyek yang dikerjakan Selama Kegiatan Magang

1. Proyek Lexington, Jakarta, mahasiswa membuat gambaran 3D dan beberapa gambar ilustrasi.

2. Beach Coral Ferry Terminal, Batam, mahasiswa melakukan meeting terkait dengan proyek ini, dan membantu melakukan pemilihan tanaman, sera memberikan gambar ilustrasi suasana.

3. Rancamaya, Bogor, pembuatan detail engineering drawing (DED) untuk area plaza dan bench.

(19)

4. South City Valley, Tangerang Selatan mahasiswa melakukan pembuatan desain untuk proyek ini.

5. Wang Residence, Jakarta, mahasiswa ikut membantu dalam kegiatan

meeting terhadap klien dan membantu dalam pembuatan gambar kerja

siteplan, gambar potongan, dan detail material.

KONDISI UMUM PERUSAHAAN

Sejarah dan Filosofi Perusahaan

PT Tropica Greeneries didirikan pada tanggal 2 Agustus 2002 di Jakarta oleh Ir. Anggia Murni. Sebelum didirikannya perusahaan tersebut, kegiatan usaha yang dilakukan hanya bergerak di bidang perdagangan ekspor dan impor tanaman hias, serta pengadaan tanaman lanskap untuk kebutuhan proyek lanskap dalam negeri. Dengan kemampuan dan keahlian yang tersedia, maka dibentuklah suatu badan usaha yang bergerak tidak hanya dalam bidang pengadaan barang tetapi juga pada pengadaan jasa di bidang profesi arsitektur lanskap.

Perusahaan yang dahulu bernama Pinus Hijau Lestari ini diberi nama PT Tropica Greeneries. Setelah menjadi perusahaan PT Tropica Greeneries yang pada awal pembentukannnya berlokasi di Jl. Gading Raya C-97, Pondok Bambu, Jakarta Timur, lalu berpindah di komplek Ruko Kalimalang Square di Jl. Kalimalang No.8-9, Pangkalan Jati, Jakarta Timur. Perusahaan ini memiliki nursery yang berlokasi di Rawa Karso Kecamatan Jonggol seluas 1 hektar PT Tropica Greeneries juga telah banyak menangani proyek baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Nama Tropica Greeneries diambil dari kata tropica yang berarti tanaman tropis dan greeneries yang berarti segala sesuatu yang hijau. Oleh karena itu, Tropica Greeneries memiliki makna hijau tropis, dalam artiannya Tropica Greeneries ingin menjadi perusahaan kontraktor yang berorientasi pada kegiatan ekspor maupun impor pengadaan barang dan jasa seperti pengadaan tanaman khususnya tanaman tropis serta jasa pemeliharaan dan konsultasi desain lanskap PT Tropica Greeneries juga memiliki citra yang baik mudah dikenal dan dimengerti oleh semua pihak baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

Visi dan Misi Perusahaan

Sebagai sebuah perusahaan lanskap PT Tropica Greeneries memilki visi dan misi. Visi dari perusahaan PT Tropica Greeneries adalah “Green statement

(20)

Data Umum Perusahaan

Data ini merupakan data yang informasinya secara umum untuk didaftarkan ke pemerintah agar dapat menjadi identitas perusahaan(telah diperbaharui), data tersebut antara lain :

Nama Perusahaan : PT Tropica Greeneries Asal Negara : Indonesia

Tanggal Pembentukan :Perkantoran Kalimalang Square No. 8-9, Jl. Inspeksi Kalimalang, Pangkalan Jati 6E. Jakarta Timur 13440 – Indonesia

No.Telepon/Fax : +62 21 86606109

Email : Info@tropicagreeneries.com

Website : www.tropicagreeneries.com

Nursery : Tropica Greeneries Nursery, Rawa Karso PT Tropica Greeneries merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang perdagangan besar hasil pertanian atau perkebunan yang berhubungan dengan bidang profesi arsitektur lanskap. PT Tropica Greeneries memiliki banyak pengalaman sejak tahun pendiriannya terkait dengan pengembangan tanaman, pembibitan tanaman, ekspor produk tanaman berupa bibit dan tanaman lainnya serta memiliki pengetahuan yang mendalam pada tanaman lokal dan tanaman introduksi lainnya . Selain bergerak dalam pengadaan barang, perusahaan ini juga mengerjakan pekerjaan pemeliharaan dan jasa konsultasi desain.

Organisasi Perusahaan

(21)

Gambar 3 Struktur organisasi P.T Tropica Greeneries

Perusahaan ini terdiri dari beberapa bagian bidang kerja yaitu sebagai berikut : 1. Direktur , bertugas sebagai pimpinan perusahaan yang bertanggung jawab

untuk mengontrol semua kegiatan usaha dan kinerja para karyawan baik dari sisi desain maupun keuangan. Selain itu juga memiliki kewenangan penuh dalam menentukan segala kebijakan dan keputusan yang ada di perusahaan termasuk mengenai proyek yang ditangani dan bertindak sebagai principal atau konseptor.

2. Administrasi dan keuangan, bertugas sebagai pengatur sistem administrasi dan keungan yang terkait dengan proyek dan perusahaan seperti pembayaran gaji atau upah karyawan dan buruh, pendapatan dan pengeluaran perusahaan dan hal-hal yang terkait dengan pajak yang harus dibayarkan.

3. Konsultan, bertugas sebagai desain, konseptor dari suatu proyek yang dikerjakan, merupakan bagian yang berinteraksi langsung dengan klien, bertugas mengidentifikasi suatu proyek dan menjalankan sesuai dengan porsinya.

4. Kontraktor, bertugas sebagai penyedia barang untuk proyek yang telah diterima dan yang sedang dikerjakan, kontraktor juga merupakan bagian yang berinteraksi langsung dengan pegawai yang ada di lapangan maupun pada klien, kontraktor juga merupakan bagian yang menghitung seluruh keuangan dalam proyek yang sedang dikerjakan.

Pada struktur organisasi di atas mahasiswa magang ditempatkan pada divisi konsultan. Mahasiswa menempati bagian supporting, karena mahasiswa tidak terikat kontrak kerja untuk perusahaan PT Tropica Greeneries. adapun alur komunikasi yang ada di PT.Tropica Greeneries seperti pada Gambar 4 di bawah ini:

Director

Administration

Consultant Division Contractor Division

(22)

Gambar 4 Alur Komunikasi P.T Tropica Greeneries

Alur komunikasi yang dibangun di PT Tropica Greeneries yaitu terpusat, semua proyek yang didapatkan harus diketahui oleh direktur, lalu untuk pembagian tugas, diserahkan oleh kepala masing-masing divisi. Menurut D.I. Cleland dan W.R.King (1993) menyatakan dalam kesatuan komando terdapat dua kelompok yang berbeda yaitu untuk manajemen proyek dan manajemen klasi, dimana manajemen proyek menjelaskan bahwa manajer pengelola,menyilang lini fungsional untuk mencapai sasaran dan manajemen klasisk menjelaskan bahwa manajer lini merupakan pimpinan tunggal kelompok yang bertujuan sama. Untuk hal ini PT Tropica Greeneries menggunakan majemen klasik karena dari alur komunikasi diatas menjelaskan bahwa kesatuan komando yang dilakukan pada direktur sehingga dapat mencapai tujuan yang sama, dan semua keputusan langsung diambil oleh direktur. Sedangkan untuk divisi-divisi yang ada di PT. Tropica Greeneries menggunkan manajemen proyek yaitu dimana pekerjaan yang dilakukan lebih pada kegiatan proyek.

Pengalaman Perusahaan

Sejak awal berdirinya perusahaan, PT Tropica Greeneries memiliki jalinan hubungan profesional yang baik dengan beberapa pihak baik secara individu maupun kelembagaan, hubungan professional dengan beberapa individu dalam ruang lingkup desain dan pelaksanaan lanskap taman rumah, villa, dan hunian lainnya. Serta perusahaan PT Tropica Greeneries juga melakukan ekspor dan impor tanaman ke beberapa negara, tak jarang juga PT. Tropica Greeneries mengimpor tanaman – tanaman eksotik, begitu pun untuk proses pengekporan tanaman Indonesia. Hubungan professional dengan lembaga terkait juga terjalin dalam ruang lingkup desain dan pelaksanaaan proyek lanskap serta kegiatan pameran nasional dan internasional. Dalam memenuhi kebutuhan klien, PT

Director

Administration

Consultant Division Contractor Division

(23)

Tropica Greeneries melakukan pertemuan konsultasi dan pertemuan informal untuk membahas batas dan prosedur pekerjaan lanskap yang akan dilakukan.

Berikut merupakan beberapa contoh proyek yang telah ditangani oleh PT.Tropica Greeneries :

1. Proyek Beachwalk Mall, Kuta, Bali

PT Tropica Greeneries dipilih dan dipercaya untuk membangun lanskap Beachwalk Mall, Kuta, Bali. Produk gambar dari proyek ini dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5 Proyek Beachwalk Mall,Kuta, Bali. (Sumber : PT.Tropica Greeneries) 2. Proyek Plaza Mandiri, Jl. Gatot Subroto, Jakarta

PT Tropica Greeneries dipercaya untuk membuat desain proyek Plaza Mandiri, proyek yang memiliki tapak di lantai 3 gedung plaza mandiri diperuntukan untuk ruang terbuka bagi para karyawan yang bekerja di gedung Gambar 6.

(24)

Sistem Aplikasi Teknologi

Komunikasi merupakan hal terpenting bagi berjalannya sebuah perusahaan dan proyek. Dengan adanya komunikasi yang baik maka kegiatan usaha baik eksternal maupun internal dapat berjalan dilakukan oleh semua staf perusahaan baik antar sesama karyawan maupun atasan. Berbeda dengan komunikasi internal komunikasi eksternal adalah komunikasi yang terjadi antara PT Tropica Greeneries dengan pihak luar dengan mitra kerja atau klien.

Komunikasi yang terjadi bekaitan dengan hal – hal yang berada dalam perusahaan maupun proyek yang dikerjakan baik mengenai perkembangan proyek tersebut maupun masalah yang terjadi baik dalam desain maupun di lapangan. Komunikasi yang dilakukan dapat melalui sarana komunikasi berupa email, website, surat, fax, telepon ataupun secara langsung dengan mengadakan pertemuan (meeting).

PT Tropica Greeneries dalam menjalankan pekerjaannya sebagai konsultan dan kontraktor lanskap menggunakan beberapa aplikasi perangkat komputer baik software maupun hardware guna membantu dan memperlancar seluruh kegiatan yang ada di perusahaan. Beberapa aplikasi yang digunakan oleh PT Tropica Greeneries dapat dilihat pada Tabel 5 dan 6.

No. Nama Perangkat lunak Kegunaan

1 Auto CAD 2012 Cad drawing, Layout

2 Photoshop CS6 Rendering, Layout, Photo editing, Scaning

3 Google Sketch Up 2008 3D Model, 3D model rendering

4

6 Microsoft Office 2010 Administration, Document Publising

7 Microsoft Power Point 2010 Presentation

8 Outlook Express External communication

9 AVG antivirus Virus Protecting

10 Google Searching for data

No. Nama perangkat keras Jumlah

1 Server computer 1

Sistem kerja adalah suatu sistem dengan beberapa pekerjaan yang berbeda kemudian dipadukan untuk menghasilkan suatu barang atau jasa yang menghasilkan nilai bagi pelanggan atau keuntungan perusahaan atau organisasi. PT Tropica Greeneries mempunyai alur kerja yang sistematis. Apabila ditinjau dari segi administrasi, sistem ini berfungsi untuk mempermudah pekerjaan Tabel 5 Perangkat Lunak (software) yang digunakan oleh PT Tropica Greeneries

(25)

sehingga menghasilkan kinerja yang efektif dan efesien. Sistem kerja perusahaan yang ada diantaranya sistem penyimpanan data perusahaan dan prosedur kerja proyek.

Sistem Penyimpanan Data Perusahaan

Data sebuah perusahaan harus dikelola dengan baik agar tidak mudah hilang dan dicuri. Dalam melakukan aktivitas usaha, PT Tropica Greeneries memiliki standar pengelompokan file atau data yang berhubungan dengan proyek yang sedang dikerjakan. Data perusahaan disimpan dalam komputer server yang dapat diakses oleh semua staf melalui jaringan internet atau wifi. File dikelompokkan ke dalam folder khusus dalam komputer selain didokumentasikan dalam berbentuk berkas tersendiri. Dalam satu folder proyek berisikan :

1. Folder calculation yang menyimpan data perhitungan proyek, baik perkejaan softscape maupun pekerjaan hardscape.

2. Folder drawings yang menyimpan beberapa file gambar kerja yang berhubungan dengan proyek yang sedang atau akan dikerjakan.

3. Folder email yang berisikan informasi mengenai dokumen proyek yang dikirim maupun yang diterima oleh perusahaan.

4. Folder invoices yang berisikan tentang bukti pembayaran yang telah dilakukan selama proyek berjalan.

5. Folder letters in yang menyimpan surat – surat pemberitahuan, undangan, dan surat keterangan lain yang ditunjukan untuk perusahaan.

6. Folder letters out yang menyimpan semua dokumen perusahaan yang ditujukan kepada pihak luar.

7. Folder MOM berisikan tentang apa saja yang dibahas saat dilakukannya pertemuan proyek.

8. Folder Presentation yang berisikan data presentasi proyek.

9. Folder Quotations yang berisikan dokumen penawaran harga perusahaan untuk klien.

10.Folder Balance Sheet yang berisikan tentang hasil pembayaran antara klien dan pihak perusahaan.

Dalam data server terdapat dua folder utama yaitu tropica data dan

picture disk yang memiliki fungsi yang berbeda. Tropica data berisikan folder yang memuat berbagai dokumentasi perusahaan yaitu data ekspor, data impor, proyek indoor plant, proyek pemeliharaan (maintenance), tender, proyek yang sedang dikerjakan, data tender, data administrasi dan keuangan, data kegiatan seminar dan data penunjang lainnya. Data dalam folder South City Valley yang terdapat di picture disk berisikan foto survei dan foto progres kerja proyek yang sedang atau telah dikerjakan.

Sistem Penamaan File

Selain memilki standardisasi dalam penyimpanan data perusahaan PT Tropica Greeneries juga memiliki standar layout dalam gambar kerja yang memuat informasi sebagai berikut :

1. Judul

2. Pemilik/owner (pemberi proyek)

(26)

5. Tangga; revisi 6. Judul gambar

7. Skala dan orientasi

8. Tanggal dan nomor gambar 9. Informasi gambar

10.Hak cipta perusahaan

Prosedur Pelaksanaan Proyek

Sebagai sebuah perusahaan yang bergerak dibidang pengadaan barang dan jasa, PT Tropica Greeneries yang memiliki konsultan dan kontraktor ini telah banyak menangani proyek dari skala kecil seperti residensial, dan rumah tinggal sampai skala besar seperti perkantoran, hotel, dan beberapa perumahan. Proyek yang didapatkan oleh PT Tropica Greeneries dapat melalui proses tender dan penunjukan langsung, mayoritas proyek didapatkan melalui proses penunjukan langsung dari klien untuk membuat atau melaksanakan proyek yang diberikan. Hal ini dikarenakan PT Tropica Greeneries telah memiliki profil perusahaan yang baik dan selalu memberikan kepuasan pada klien yang menggunakan jasa dari perusahaan ini, selain itu PT Tropica Greeneries menjalin hubungan sangat baik untuk rekan-rekan baik dibidang yang sama maupun sebaliknya, sehingga klien sangat mempercayakan untuk proyek-proyek yang mereka ingin kerjakan dengan menggunakan PT Tropica Greeneries.

Proses perencanaan maupun desain di PT Tropica Greeneries dalam pembuatan desainnya dilakuakan dengan cara berdiskusi dengan direktur PT Tropica Greeneries maupun dengan tim desain. Hasil diskusi tersebut dituangkan dalam sistem manual dan sistem komputerasi. Sistem manual dengan cara sketsa tangan langsung dari beberapa ide yang diperoleh, sketsa tangan dapat menggambarkan analisis, sintesis dan konsep dari hasil diskusi tentang proyek tersebut, sehingga menghasilkan keputusan yang tepat untuk desain dalam proyek tersebut. Sketsa tangan ini dibimbing langsung oleh seorang arsitek lanskap senior yang dapat memberikan masukan yang tepat dalam desain sesuai dengan pengalaman yang pernah didapat. Selain itu, pada tahap pengembangan desain, sketsa yang telah dibuat diterjemahkan kedalam sistem komputerisasi melalui penggunaan software desain ( AutoCAD, Adobe Photoshop, Sketch up, dan lain sebagainya ) oleh staf divisi lanskap. Produk desain yang dikeluarkan berupa

siteplan, planting plan, hardscape plan, harga pelaksanaan desain, dan beberapa gambar tampak atau perspektif. Adapun pembuatan gambar tampak dan detail engineering drawing serta prespektif terkadang menggunakan tenaga kerja dari luar atau outsourching yang ahli dibidang tersebut.

(27)

Gambar 7 Bagan Tahapan Perkejaan Desain PT.Tropica Greeneries

Setelah pekerjaan lanskap selesai dilaksanakan, kemudian beralih ke masa retensi berupa pekerjaan pemeliharaan yang telah disepakati sebelumnya yaitu selama 6 bulan. Untuk jangka waktu pemeliharaan dipertimbangkan berdasarkan

scope proyek yang dikerjakan atau budget yang dimiliki owner. Serah terima pekerjaan dilakukan apabila masa retensi sudah habis yang kemudian dilakukan pengecekan ulang (opname) bersama-sama antara kedua belah pihak dan telah disetujui dan dilakukan penandatanganan.

Dalam sistem penunjukan langsung, perusahaan mendapatkan pekerjaan tanpa harus melalui proses tender. Dalam hal ini owner memberikan pekerjaan langsung pada perusahaan dan pekerjaan dilaksanakan setelah terjadi kesepakan dalam kontrak antara kedua belah pihak. Surat Perintah Kerja (SPK) yang dibuat beriiskan pokok perjanjian dengan uraian jelas mengenai jenis pengadaan barang atau jasa dan jumlahnya, harga tetap dan syarat pembayaran, spesifikasi teknis yang jelas dan terperinci, jangka waktu penyelesaian atau penyerahan pekerjaan yang disertai dengan jadwal pelaksanaan dengan syarat-syarat penyerahan serta jaminan teknis atau hasil pekerjaan yang dilaksanakan, cara penyelesaian perselisihan, status hukum, serta hak dan kewajiban pihak-pihak yang terkait dalam kontrak.

Hampir sebagian besar proyek yang dikerjakan PT Tropica Greeneries didapatkan melalui sistem penunjukan langsung oleh klien. Sebelum pekerjaan desain dilaksanakan, ada beberapa kegiatan yang menjadi acuan bagi PT Tropica Greeneries. Bagan acuan perlakukan terhadap kegiatan pekerjaan desain tersebut

Penerimaan Proyek

penunjukan langsung / melalui proses tender

Pengumpulan informasi, survey lapang, dan pembentukan tim kerja

Inventarisasi tapak, wawancara dengan klien, menganalisis potensi dan kendala pada tapak

Pembuatan konsep desain, pembuatan desain awal (pre- eliminary concept ) berupa site plan disertai ilustrasi foto

Site plan, gambar potongan, gambar detail, gambar prespektif

Planting plan dan hardscape plan, detail konstruksi, spesifikasi penggunaan material

Spesifikasi teknis, penawaran harga soft material dan hardscape material

(28)

dapat dilihat pada Gambar 8. Bagan acuan ini berfungsi sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan proyek yang akan dikerjakan oleh perusahaan. Jika proyek tersebut akan dilakukan maka ada tahap yang harus dikerjakan selanjutnya, namun jika proyek tidak dilakukan maka ada pertimbangan yang mungkin dikerjakan selanjutnya.

Prosedur pekerjaan dengan sistem tender diawali dengan pemberian surat undangan kepada peserta untuk pengambilan dokumen tender dan penjelasan pekerjaan (aanwijzing). Proses penjelasan pekerjaan (aanwijzing) dilakukan biasanya dua hari setelah dokumen tender diberikan oleh calon peserta. Proses selanjutnya adalah penyampaian dokumen penawaran berupa rincian biaya dan syarat lainnya untuk proyek yang akan dikerjakan. Pemasukan dokumen penawaran tender ini dapat dilakukan melalui tahap satu sampul ataupun dua sampul yang selanjutnya akan diseleksi melalui tahap pasca kualifikasi. Pengumuman pemenang akan dikonfirmasikan langsung ke peserta tender. Apabila terpilih menjadi pemenang, langkah selanjutnya adalah penandatanganan kontrak kerja dan pemberian SPK. Pelaksanaan pekerjaan dimulai dan diakhiri sesuai dengan SPK. Pekerjaan dikatakan selesai apabila telah melewati masa retensi dan dilakukan pengecekan ulang (opname) untuk selanjutnya dilakukan serah terima pekerjaan dalam bentuk Berita Acara Serah Terima (BAST). Adapun

Diutus Menunda Tindakan

(29)

Gambar 9 bagan alur proses peneriamaan proyek melalui tender di PT Tropica Greeneries.

Manajemen Proyek

Manajamen proyek merupakan suatu proses kegiatan untuk merencanakan, mengorganisir, memimpin dan mengendalikan sumber daya perusahan untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan H. Kerzner dalam

Soeharto (1995).. Adapun siklus proyek yang dilakukan oleh PT Tropica Greeneries, yaitu tahapannya sebagai berikut Gambar 10

Gambar 10 Siklus Proyek PT Tropica Greeneries (dibuat oleh Widhoratna Jiwa Adlia) berdasarkan Soeharto(1995)

PT Tropica greeneries mempunyai siklus proyek dalam mendapatkan sebuah proyek. siklus proyek tersebut dibagi menjadi 4 tahapan seperti pada Gambar 10, tahapan-tahapan tersebut yaitu :

1. Konseptual, didalam proyek-proyek yang didapatkan oleh PT. Tropica greeneries terdapat tahapan konseptual yaitu tahapan untuk melakukan kegiatan pertimbangan dalam mengambil atau memutuskan sebuah proyek

Penerimaan Surat

(30)

untuk di ambil atau tidaknya proyek tersebut, dan pada tahap ini dilakukannya studi kelyakan melaui sasaran, biaya, dan sumberdaya apa saja yang diperlukan.

2. Perencanaan dan pemantapan, setelah dilakukan keputusan alam pengambilan proyek dan studi kelayakan dalam suatu proyek, dilakukannya tahapan perencanaan dan pemantapan guna untuk menetukan jadwal perkerjaan, biaya perkerjaan, tim proyek, dan sumberdaya yang diperlukan. Dalam hal ini dilakukan atau diajukannya surat penawaran kerjasama kepada klien.

3. Implementasi, dalam tahapan ini dilakukannya proses tahapan perkerjaan desain dimulai dari inventarisasi, analisis dan riset, tahapan konsep desain, dan tahapan pengembangan konsep, pembuatan gambar kerja, dan tahapan

specification dan buggeting plan

4. Instalasi, yaitu tahapan yang dilakukan berupa tahapan pelaksanaan, dan tahapan pemeliharaan setelah pelaksanaan selesai.

Menurut Soeharto (1995) menjelaskan bahwa siklus proyek merupakan bagian dari siklus sistem perusahaan itu sendiri, dimana siklus proyek ini yang berurusan dengan proses mewujudkan gagasan atau tujuan dari proyek yang diwujudkan dalambentuk fisik (bringing system into being). Dan setalah dipelajari lebih mendalam siklus proyek yang ada di PT Tropica Greeneries mengacu kepada siklus proyek yang ada di Soeharto (1995).

Siklus proyek ini telah diterapkan oleh PT Tropica Greeneries, untuk semua proyek yang ditawarkan kepada PT Tropica Greeneries, serta telah di implementasikan kepada kurang lebih 20 proyek selama mahasiswa magang di perusahaan. Hal ini merupakan bukti bahwa PT Tropica Greeneries mempunyai sistem yang tetap dalam pelaksanaan setiap proyeknya, untuk memberikan mutu yang baik bagi kliennya.

Faktor Pendukung dan Penghambat

Banyak yang terjadi dalam perkerjaan sebuah perusahaan konsultan. Memaksimalkan perkerjaan dan penyelesaiannya tepat waktu merupakan targer yang diinginkan setiap perusahaan konsultan. Begitupun selama kegiatan magang di perusahaan kosultan lanskap PT Tropica Greeneries berbagai aspek telah didapat antara lain dimulai dengan pengetahuan dalam berkarya di dalam sebauh kehidupan nyata , dan pembelajaran ilmu lanutan yang akan dipakai dalam perkerjaan. Berikut ini ada berbagai faktor yang mendukung dan menghambat sebuah perkerjaan. Berikut ini ada berbagai faktor yang mendukung dan menghambat sebuah perkerjaan dalam perusahaan konsultan PT Tropica Greeneries.

Faktor Pendukung

Ada beberapa faktor pendukung dalam kegiatan magang di PT Tropica Greeneries dalam menjalankan proyek melalui tahap-tahap proses desainnya, antara lain :

1. Struktur kerja, pembagian kerja yang baik antara setiap staf dan karyawan yang ada dalam perusahaan. Dalam lingkup umumnya, PT Tropica Greeneries membagi dalam beberapa tingkat dalam pengerjaan, yaitu

(31)

junior, dan supporting. Setiap tingkat mempunyai bobot perkerjaan yang berbeda, dengan bobot yang paling tinggi adalah head of design sampai diakhiri dengan supporting.

2. Tahapan kerja yang tertata dengan baik dalam setaiap perkerjaan proyek dimulai dengan tahap penerimaan proyek, tahap inventarisasi, analisis dan riset, tahapan konsep desain, dan tahapan pengembangan konsep, pembuatan gambar kerja, tahapan specification dan buggeting plan, dan tahapan pelaksanaan. Tahapan-tahapan ini dimengerti dengan baik oleh setaip staf dan karyawan, sehingga tidak membingungkan dalam proses perkerjaan.

3. Fasilitas kerja dalam perusahaan PT Tropica Greeneries sangat membantu dalam perkerjaan proyek-proyek kantor. Software maupun hardware yang dimiliki oleh perusahaan difungsikan dengan tepat sasaran dan sesuai dengan kenggunaannya. Peninjauan fasilitas kerja yang tidak layak pakai dilakukan secara berkala dalam upaya peningkatan kualitas kerja yang lebih produktif .

Faktor Pengahambat

Hambatan umum yang terjadi dalam kegiatan di perusahaan konsultan lanskap PT Tropica Greeneries adalah masa waktu perkerjaan suatu proyek. Tidak jarang dijumpai bahwa waktu yang dibutuhkan dalam pengerjaan proyek sesuai dengan kontrak kerja sewaktu – waktu diundur dengan keinginan klien. Oleh sebab itu, dengan adanya keputusan tersebut akan mengganggu pengerjaan proyek lainnya yang ada di perusahaan PT Tropica Greeneries. Adapun beberapa kesalahan komunikasi yang tak jarang di jumpai antara pihak klien dan pihak PT. Tropica Greeneries.

HASIL dan PEMBAHASAN

Kondisi Umum Kota Tangerang Selatan

Kota Tangerang Selatan merupakan salah satu kota yang terletak di Provinsi Banten, dengan titik kordinat 6°10'33" LS dan 106°39'24" BT, dengan rata – rata jumlah penduduk sekitar 1,4 juta jiwa BAPEDDA Tangerang Selatan (2011). Kota Tangerang Selatan terbagi menjadi 7 kecamatan yang termasuk regionalnya, Kota ini juga menjadi tempat perkembangan bagian perdagangan oleh beberapa developer, sehingga dalam beberapa tahun terakhir kota ini mengalami perkembangan yang sangat pesat.

(32)

Gambar 11 Peta lokasi Proyek Sourh City

Kondisi Umum Proyek South City

Gambaran Umum South City

Salah satu proyek yang sedang dikerjakan oleh konsultan lanskap PT Tropica Greeneries selama mahasiswa melakukan kegiatan magang adalah proyek desain lanskap sebuah valley yang mempunyai fungsi sebagai penghasil pertanian dan tempat penambakan ikan. Proyek ini dirancang dengan tujuan dapat mengundang pengunjung datang untuk melakukan aktifitas di tapak tersebut, dan memberikan atau memberdayakan para petani lokal yang ada di sana untuk meningkatkan kualitas dan produksi pertanian mereka.

Pemilik atau pemberi kerja proyek ini adalah sebuah perusahaan pengembang yakni PT. Wiraland Property Group. Proyek desain South City Valley melibatkan arsitek yang berada di perusahaan pengembang sendiri dan konsultan serta kontraktor lanskap yaitu PT Tropica Greeneries. Proyek ini diberikan pada P.T Tropica Greeneries sejak April 2015 dengan batasan pekerjaan berupa desain dan pembangunan lanskap South City Valley.

(33)

Proses Kontrak

Penerimaan proyek dilakukan di kantor pemilik proyek yaitu di PT Wiraland Property Group, untuk mendapatkan proyek ini dilakukan perkenalan

company profile dari pihak PT Tropica Greeneries. Hal ini dilakukan untuk memberikan informasi kepada klien bagaimana pengalaman-pengalaman yang telah dilakukan oleh PT Tropica Greeneries, sehingga dapat dipercaya untuk mendapatkan proyek ini. Klien mendapatkan informasi tentang perusahaan PT Tropica Greeneries melalui website Perusahaan PT Tropica Greeneries, lalu klien mengundang PT Tropica Greeneries untuk datang ke perusahaannya. Serta meminta bagaimana administrasi yang baik untuk kedua perusahaan dalam mengerjakan proyek ini.

Proses kontrak yang dilakukan untuk proyek ini dilakukan sesuai dengan standar kontrak yang telah ada di PT Tropica Greeneries. Proses desain dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara langsung pada tapak atau di tempat proyek, dan dilakukan di studio, karena diperlukannya gambar kerja untuk menentukan pekerjaan dalam proyek ini.

Pada proyek South City Valley, klien menyampaikan visi dan misi proyek serta keinginan desain lanskap South City Valley dengan mencakup lingkup pekerjaan:

1. Desain yang mempunyai konsep urban space.

2. Pemberian nama yang tepat untuk proyek ini sehingga dapat diperjualkan atau mengundang minat masyarakat untuk mengunjungi tapak ini.

3. Pemanfaatan untuk lahan pertanian yang telah ada sebagai pengundang pengunjung untuk datang ke tapak.

4. Dapat berintegrasi dengan tempat makan food court yang berada di sebelahnya.

5. Desain harus sustainable.

Adapun kontrak yang disampaikan kepada klien dengan tahapan kerja yang dilakukan secara langsung dan dilakukan di dalam studio desain serta koordinasi dengan pihak yang bersangkutan.

Proses Desain

Booth (1983) menyatakan bahwa proses desain umumnya memiliki tahapan antara lain project acceptence, reaserch/analysis, design, construction drawing, implementation, post construction-evaluation, dan maintenance. Proses desain yang dilakukan pada PT Tropica Greeneries mengacu pada tahapan keja yang telah dijabarkan pada Gambar 6. Adapun untuk beberapa proyek berbeda dengan tahapan kerja yang telah d tentukan oleh PT Tropica Greeneries, hal itu dikarenakan untuk menyesuaikan kontrak kerja yang disepakati terhadap klien.

(34)

Inventory

Analysis, Synthesis, and Concept

Pre-eliminary Concept

Design Development

Working Drawing

End of Project

Implementation or Build and Maintenace

Contract processing

Research/ Analysis

Design

Contruction Drawing

Post - Contruction Evaluation Implementation

Project Acceptance

Maintenance Optional

PT Tropica Greeneries Booth (1983)

Gambar 14 Bagan Perbandingan Proses desain oleh PT Tropica Greenereis dan Booth

1

2

3

(35)

Gambar 15 Bagan Proses desain oleh PT Tropica Greenereis Proyek South

Persiapan kontrak kerja antara PT Tropica Greeneries dan PT. Wiraland Property Group.

Tahapan pengambilan data, dan melakukan pengamatan lapangan.

Tahapan ini melakukan analisis terhadap tapak, dan mencari solusi dari permasalahan yang ada pada tapak, serta penentuan konsep yang akan dikembangkan pada tapak.

Tahapan ini melakukan beberapa pencarian

image reference, untuk gambaran konsep yang akan dikembangkan, dan penentuan konsep desain yang digunakan.

Tahapan pengembangan desain dilakukan penjabaran konsep desain secara lengkap, yang menghasilkan site plan, gambar potongan, dan beberapa hardscape dan softscape plan

Tahapan ini dilakukannya pembuatan gambar kerja atau detai engineering drawing

(DED), dan pembuatan rancangan anggaran biaya (RAB).

Tahapan ini merupakan tahapan akhir dari seluruh pekerjaan studio yang dilakukan, tahapan ini merupakan tahapan administrasi, dan beberapa dokumen yang diarsipkan.

(36)

Pada proses desain yang dilakukan oleh PT Tropica Greeneries hampir sama dengan proses desain yang dilakukan oleh Booth (1983) Gambar 13 perbedaannnya pada nomor 2 dan 5, yang mana pada Booth tidak terdapat tahap Pre-eliminary Concept, dan tahapan Concept, melainkan langsung kepada tahapan Design. Dan pada nomor 5 pada PT Tropica Greeneries untuk implementation

dilakukan secara optional sesuai dengan kontrak yang telah disepakati. Proses desain yang dilakukan untuk Proyek South City Valley dilakukan sesuai dengan Gambar 14 dan mengikuti alur yang telah tergambar pada bagan tersebut.

Inventarisasi dan Pengambilan Data

Tahap ini berkaitan dengan inventarisasi dan pengambilan data. Inventarisasi yang dilakukan oleh PT Tropica Greeneries melalui survey langsung ke lokasi proyek, studi lapang, serta wawancara ke pihak pemilik. Data awal yang disajikan oleh pihak klien yaitu meliputi gambaran umum tentang keadaan geografis dari tapak ini, serta melihat langsung tapak yang akan diolah. Pada tahap ini juga dilakukan pengambilan gambar atau foto lokasi Gambar 16.

Gambar 16 kondisi fisik lokasi proyek south city ( diambil pada tanggal 22 april 2015 )

(37)

Gambar 17 Peta Inventarisasi (Sumber dari PT. Wiraland Property Group)

Analysis, Synthesis, and Concept

Acuan desain yang diminta oleh klien digunakan PT Tropica Greeneries sebagai bahan analisis pembuatan konsep desain. Pembuatan konsep sebagai bentuk hasil riset, analisis, dan sintesis South City Valley dilakukan oleh konseptor yang mengumpulkan beberapa ide dari tim yang telah dibentuk untuk proyek ini. Desain South City Valley ini secara keseluruhan mengusung satu visi yakni “mempertahankan keadaan alami yang telah ada”, dimana tidak banyaknya perubahan yang dilakukan pada tapak sehingga tetap mempertahankan keadaan asri atau alami dari tapak ini.

Pada proses ini mahasiswa mulai melakukan proses desain menggunakan hasil pemikiran sendiri dengan analisis yang dilakukan dengan mengacu prinsip desain yang akan menjadi acuan dalam melakukan desain pada tapak ini, konsep yang akan disajikan pada desain untuk proyek ini yaitu konsep yang lebih menikmati suasana alam yang ada, karena suasana alami yang berada di tapak ini sangat sulit didapatkan dengan keadaan atau perkembangan pembangunan saat ini. Oleh karena itu tema yang diusung adalah “nature space“.

(38)

Konsep Ruang

Secara garis besar, pembagian zona pada tapak ini dibagi menjadi 2 zona, yaitu zona untuk pengguna, dan zona untuk ekosistem. Zona pengguna merupakan tempat yang mewadahi seluruh aktivitas manusia, seluruh fasilitas yang diperlukan oleh manusia dalam menunjang segala bentuk aktifitas apapun, zona untuk ekosistem merupakan zona yang menjaga ekosistem tersebut tidak berubah, sehingga zona ini dapat dijadikan zona untuk makhluk hidup selain manusia. Adapun pembagian ruang pada kedua zona tersebut, tujuannya adalah untuk membagi yang mana diprioritaskan sesuai dengan fungsinya atau menjelaskan area mana yang dapat diakses oleh pengunjung dan tidak menggangu ekosistem pada tapak ini, konsep ruang ini ditunjukan pada Gambar 17. Beberapa ruang tersebut yaitu :

1. Ruang pemasaran merupakan ruang yang diperuntukan sebagai tempat berjualan hasil pertanian, dimana kawasan ini memiliki luas ± 1 ha untuk pertanian. Ruang ini merupakan fasilitas yang akan mendukung kegiatan para pengunjung dan juga para pengelola secara langsung.

2. Ruang pertanian dan budidaya merupakan ruang yang mewadahi aktivitas pertanian dan budidaya yang dilakukan pengunjung. Ruang ini juga sangat produktif untuk kegiatan manusia dan sebagai sarana untuk mendukung pemasaran.

3. Ruang perairan merupakan ruang yang menyediakan sarana untuk memancing para pengunjung yang datang. Pada Gambar 16, terlihat badan air yang cukup luas untuk menunjang aktivitas pengunjung.

4. Ruang ecology merupakan ruang yang mewadahi kegiatan makhluk hidup selain manusia, sehingga ruang ini dapat dimanfaatkan untuk integrasi antara makhluk hidup termasuk manusia.

Berikut gambar konsep ruang yang telah dispasialkan dapat dilihat pada Gambar 18.

(39)

Konsep Sirkulasi

Sirkulasi merupakan jalur yang menghubungkan antar ruang pada suatu lanskap, sehingga dapat menjaga ruang-ruang yang telah terbentuk. Sirkulasi yang ada pada tapak ini dibagi menjadi dua yakni dalam tapak dan luar tapak, kedua sirkulasi ini saling berhubungan untuk melanjutkan integrasi antar ruang. Sirkulasi di luar tapak merupakan sirkulasi yang terhubung langsung dengan jalur atau jalan utama menuju tapak, seperti batas-batas tapak yang berbatasan langsung pada jalan – jalan utama pada kawasan ini. seperti Jalan Diamond Ring Road, Jalan Komplek Bukit Villa Modern, dan South City Blvrd. Sirkulasi di dalam tapak merupakan sirkulasi yang menghubungkan antar ruang d idalam tapak.

Sirkulasi yang dikembangkan pada tapak ini terdiri dari sirkulasi primer dan sekunder, sirkulasi promer adalah penghubung antara ruang – ruang yang berada di tapak sehingga ruang – ruang tersebut terhubung dengan baik. Sirkulasi sekunder adalah sirkulasi yang menghubungkan sub ruang yang ada di dalam ruang tersebut sirkulasi sekunder akan dikembangkan dengan menyebar atau sesuai dengan bentukan yang ada dalam ruang tersebut sehingga sirkulasi akan membentuk aksen desain tersendiri dalam ruang tersebut. Selain itu sirkulasi sekunder merupakan sirkulasi yang bisa digunakan untuk sirkulasi hewani yang ada pada tapak ini Gambar 19.

Gambar 19 Konsep aktivitas (dibuat oleh Widhoratna Jiwa Adlia)

Konsep Aktivitas

Aktivitas merupakan kegiatan yang akan dilakukan pada tapak sesuai ruang yang telah ditentukan, sehingga aktivitas-aktivitas tersebut terbagi menjadi 3 bagian yaitu aktivitas aktif, aktivitas pasif, dan aktivitas semi aktif-aktif, sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan untuk pengguna.

(40)

peruntukan untuk manusia, kegiatan yang dapat dilakukan hanya bersikap pasif seperti five sense yang hanya bisa dilakukan pada tempat-tempat tertentu sesuai dengan aksesibilitasnya.

Aktivitas aktif merupakan aktivitas yang diperuntukkan manusia sesuai dengan ruang yang ada, kegiatan ini diperuntukkan kegiatan aktif manusia seperti mengobrol, jalan, berlari, duduk, olahraga, dan lain sebagainya sehingga kegiatan ini merupakan aktivitas aktif dan mempunyai banyak pergerakan yang dilakukan oleh manusia.

Aktivitas semi aktif-aktif merupakan aktivitas yang membuat penggunanya melakukan aktivitas yang tidak terlalu intens seperti duduk, menikmati pemandangan, serta hanya sekedar menonton, hingga kegiatan aktif lainnya seperti jalan, berlari, bermain, makan, dan kegiatan dasar manusia lainnya yang mempunyai banyak pergerakan. Konsep aktivitas ini ditunjukan pada Gambar 20.

Gambar 20 Konsep aktivitas (dibuat oleh Widhoratna Jiwa Adlia)

Konsep Vegetasi

Vegetasi yang digunakan pada proyek ini merupakan vegetasi yang menunjukan ekologi dari tapak ini, dan juga menambahkan beberapa vegetasi produksi seperti pohon buah – buahan yang dapat memberikan pembelajaran bagi pengunjung. Vegetasi yang digunakan adalah vegetasi yang berfungsi sebagai peneduh, aksen arsitektural, aksen berbunga, dan sebagai hasil produksi untuk dapat dinikmati langsung oleh pengunjung.

(41)

vegetasi pendukung lainnya sangat diperlukan untuk menjaga ekosistem dan memberikan kesejukan bagi pengguna pada tapak ini. Vegetasi – vegetasi tambahan akan diberikan pada area yang telah digundulkan sebelumnya.

Vegetasi utama yang akan ditambahkan yaitu vegetasi pohon berbuah karena vegetasi ini memberikan produksi untuk dijual pada pengguna, pohon buah – buah memberikan aksen yang kuat bahwa hasil penjualan dalam tapak tersebut merupakan hasil dari tapak ini, dan memberikan rasa percaya pada pengunjung, serta dapat memberikan edukasi. Selain buah – buahan vegetasi pohon peneduh dibutuhkan karena untuk menaungi kegiatan pengunjung di tapak sehingga pengunjung betah berlama – lama pada tapak.

Vegetasi aksen arsitektural adalah vegetasi yang mempunyai arsitektural pohon yang eksotik, sehingga memberikan penekanan pada tapak tersebut dan dapat dijadikan sebagai node atau center poin dalam tapak tersebut, vegetasi ini merupakan vegetasi yang mempunyai keunikan tersendiri sehingga membekas pada pengunjung yang melihat vegetasi tersebut. Vegetasi aksen berbunga merupakan vegetasi yang ditanam yang mempunyai estetika pada bunganya sehingga memberikan kesan warna pada vegetasi yang telah ada pada tapak ini. Konsep vegetasi ini ditunjukkan pada Gambar 21.

Gambar 21 Konsep Vegetasi (Sumber : PT Tropica Greeneries dibuat oleh Widhoratna Jiwa Adlia)

Pre-eliminary Concept

Gambar

Gambar 1 Proses Desain oleh Booth
Gambar kerja
Tabel 3 Orientasi Perusahaan dan Kegiatan Pembuatan Desain
Gambar 3 Struktur organisasi P.T Tropica Greeneries
+7

Referensi

Dokumen terkait

42 Gyulai Pál: A bujdosó (1850), Gyulai Pál: Oh ha ki tudnám fejezni. Arany is tapasztalhatta, miféle bonyodal- makkal járhat ez együtt, hiszen Koldus-ének című

Analisis permohonan kredit bank JATIM lebih menekankan pada nilai jaminan yang menjamin.Untuk menghindari terjadinya penyimpangan/ kecurangan dalam membeikan kredit

Salah satu elemen kunci dari Android adalah Dalvik Virtual Machine (DVM), Android berjalan di dalam Dalvik Virtual Machine (DVM) bukan di Java Virtual Machine

Sebagai salah satu Perguruan Tinggi yang terpandang di Indonesia, Universitas Brawijaya sudah sejak tujuh tahun telah melakukan adaptasi dan implementasi teknologi

Basis data adalah suatu kumpulan data terhubung yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media, tanpa mengatap satu sama lain atau tidak perlu suatu kerangkapan data

Bila kita cermati formulasi kesala- hannya maka rumusan ini digeneralisasi dari pengembangan aproksimasi deret Taylor yang belum diekpansi, sedangkan disadari bahwa akurasi deret

Data sudah lengkap dan benar Data akan di simpan ke database dan tampil informasi pengisian data

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas dari materi yang telah dipelajarib. Guru mengadakan refleksi terhadap pembelajaran