• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Harga Produk, Citra Produk dan Kepuasan Konsumen terhadap Brand Loyality Produk Indomie.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Pengaruh Harga Produk, Citra Produk dan Kepuasan Konsumen terhadap Brand Loyality Produk Indomie."

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH HARGA PRODUK, CITRA PRODUK

DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP

BRAND LOYALITY

PRODUK INDOMIE

RADEN LIDYA ANGGRAENI

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi berjudul Pengaruh Harga Produk, Citra Produk dan Kepuasan Konsumen terhadap Brand Loyality Indomie adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka bagian akhir Skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, April 2014

Raden Lidya Anggraeni

(4)

ABSTRAK

RADEN LIDYA ANGGRAENI. Analisis pengaruh harga produk, citra produk dan kepuasan konsumen terhadap brand loyality pada produk mie intsan merek Indomie. Dibimbing oleh MUKHAMAD NAJIB.

Brand Loyality adalah suatu sikap loyal yang ditunjukan oleh konsumen terhadap suatu merek pada produk tertentu. Untuk menguji loyalitas suatu konsumen, tentu diperlukan banyak indikator yang mendukungnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah adanya pengaruh antara harga produk, citra produk dan kepuasan konsumen mie instan merek Indomie terhadap loyalitas konsumennya pada merek tersebut. Ketiga faktor tersebut dijabarkan dalam indikator-indikator spesifik yang disajikan dalam bentuk kuesioner. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan Sturctural Equation Modeling. Alat bantu yang digunakan dalam penelitian ini adalah SPSS AMOS 18.0. Uji pada variabel menunjukan bahwa adanya pengaruh yang terjadi terhadap harga produk, citra produk, kepuasan konsumen dan brand loyality. Pengaruh harga terhadap brand loyality yaitu sebesar 9.8%, sedangkan pengaruh citra produk diperoleh sebesar 5.4%. Namun, pengaruh terbesar justru dimiliki variabel kepuasan konsumen terhadap brand loyality sebesar 97.1%.

Kata Kunci : brand loyality, citra produk, harga produk, kepuasan konsumen,

structural equation modeling

ABSTRACT

RADEN LIDYA ANGGRAENI Influence of Price Product, Brand Image and Satisfication of consumer to Brand Loyality of instant noodles Indomie. Supervised by MUKHAMAD NAJIB.

Brand Loyality is a loyality behave who showed from consumer to one spesific brand. To improve loyality of consumer, we need a lot of indicator to support it. The objectives of this research are to know the influence of price product, brand image and satisfication of consumer to brand loyality of Indomie. Three X variable are describe to spesific indicator that written in questioner. In this research, the methode are used is structural equation modeling. The result showed, there’s influence between three X variable to brand loyality. But, only two of them show significant influence. The variable is brand image and satisfication of consumer. Price did not show significant influence and only contribute 9.8% to brand loyality. Brand Image olny can influence 5.4% and the biggest influence comes from satisfication of consumer to brand loyality in 97.1%.

(5)

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

pada

Departemen Manajemen

ANALISIS PENGARUH HARGA PRODUK, CITRA PRODUK

DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP

BRAND

LOYALITY

PRODUK INDOMIE

RADEN LIDYA ANGGRAENI

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(6)
(7)

Konsumen terhadap Brand Loyality Produk Indomie. Nama : Raden Lidya Anggraeni

NIM : H24100092

Disetujui oleh

Dr Mukhamad Najib STP, MM Pembimbing

Diketahui oleh

Dr Mukhamad Najib STP, MM Ketua Departemen

(8)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya sehingga karya tulis ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksananakan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Februari 2014 ini adalah Brand Loyality dengan judul Analisis Pengaruh Harga produk, Citra Produk dan Kepuasan Konsumen terhadap Brand Loyality pada Produk Indomie.

Terimakasih kepada bapak Dr. Mukhamad Najib, STP, MM Selaku pembimbing atas perhatian, dukungan dan saran yang telah diberikannya. Disamping itu, ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada bapak R. Mulyamahardjo, Spd dan Ibu R. Lilis Nuraeni selaku orang tua penulis atas doa, dukungan, kasih sayang dan cinta yang luar biasa. Kepada Muhamad Syahrial, SE yang selalu memberikan waktu, dukungan dan semangat kepada penulis, kepada Yudha Pratama Family (A yuda, Tanu, Mbi.) atas doa yang diberikan kepada penulis. Juga kepada D’gibz (Sonia, Wina, Yolanda, Nude) yang selalu menemani hari-hari penulis selama kuliah, kepada geng rusuh (Emon, Uddi, Mimi, Linda dan Didi) yang selalu membangkitkan suasana dan kepada Najibers (Wina, Dedel, Viana dan Dian) yan berjuang bersama penulis. Serta kepada semua teman-teman Manajemen 47 atas doa dan dukungannya.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, April 2014

(9)

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR LAMPIRAN vi

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Perumusan Masalah 3

Tujuan Penelitian 3

Manfaat Penelitian 3

Ruang Lingkup Penelitian 4

TINJAUAN PUSTAKA 4

Kepuasan Konsumen 4

Brand Loyality 5

Citra Produk 5

Harga Produk 6

Structural Equation Model 6

METODE 9

Waktu dan Tempat Penelitian 9

Metode Penarikan Sampel 9

Jenis Data 10

Metode Pengolahan Data 10

HASIL DAN PEMBAHASAN 12

Gambaran Umum Perusahaan 12

Analisis Deskriptif 13

Perbandingan Atribut Mie Instan 15

Hasil Analisis SEM 12

SIMPULAN DAN SARAN 22

DAFTAR PUSTAKA 23

(10)

DAFTAR TABEL

1. Pertumbuhan penjualan Indomie dan Mie Sedap 2

2. Proporsi responden tiap fakultas 9

3. Klasifikasi skala likert 10

4. Karakteristik responden 13

5. Normalitas data 16

6. Goodnes of Fit to Model 18 7. Hasil Regresi variabel 19

8. Pengaruh variabel 19

9. Hubungan antar variabel 20

DAFTAR GAMBAR

1. Market share 1 2. Metode penelitian 12 3. Perbandingan atribut 16

4. Pendugaan model 18

5. Model akhir 18

DAFTAR LAMPIRAN

1. Validitas kuesioner 25

2. Perbandingan atribut mie instan 27

(11)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Mie instan merupakan makanan yang sangat diminati hampir seluruh kalangan di Indonesia. Hal ini mengakibatkan semakin banyaknya merek-merek mie instan baru yang kian bermunculan. Merek-merek tersebut saling berlomba menawarkan keunggulan yang dimiliki oleh masing-masing. Namun pada kenyataannya tidak banyak merek mie instan yang mampu menguasai pasar. Salah satu merek mie instan yang namanya sudah tidak asing lagi di telinga konsumen adalah Indomie.

Indomie merupakan produk mie instan yang berada di bawah naungan PT Indofood Sukses Makmur TBK. Sejak pertama kali diproduksi pada tahun 1982, Indomie langsung mendapatkan respon yang baik dari masyarakat Indonesia. Hal ini dapat terlihat pada tahun 1990 market share Indomie mampu mencapai angka 71 persen. Berdasarkan pada data tersebut, dapat terlihat bahwa Indomie merupakan mie instan yang menjadi pemimpin dalam bidangnya. Namun kehadiran merek-merek baru ternyata memiliki pengaruh terhadap market share

Indomie dalam industri mie instan di Indonesia. Perubahan tersebut pertama kali terjadi pada tahun 2002, dimana indomie turun ke posisi 68 persen dari total keseluruhan market share. Hal ini tentu tidak berhenti sampai disitu. Kehadiran Mie Sedap yaitu mie instan produksi PT WingsFood membuat market share

Indomie kembali mengalami penurunan. Market share Indomie pada tahun 2012-2013 dapat terlihat di dalam Gambar 1 berikut :

Gambar 1 Market Share Indomie Tahun 2012-2013 ( www.Repositori-binus.ac.id 2013)

Berdasarkan pada Gambar 1 diatas, dapat terlihat bahwa market share yang dimiliki oleh Indomie pada tahun 2012-2013 mengalami penurunan dibandingkan pada tahun 1990 dan 2002. Pangsa pasar untuk Indomie sendiri hanya mencapai angka 38 persen. Kehadiran Mie sedap sebagai kompetitor utama dari Indomie disinyalir membuat para konsumen cenderung melakukan pergantian merek. Hal ini tercermin dari market share Mie sedap yang mencapai angka 29 persen. Charles W. Lamb (2001) menyatakan bahwa besarnya pangsa pasar setiap saat akan berubah sesuai dengan banyak faktor. Faktor tersebut seperti loyalitas konsumen terhadap suatu merek, perubahan selera konsumen, atau berpindahnya

(12)

2

minat konsumen dari suatu produk ke produk lain. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat terlihat adanya kontribusi loyalitas dari konsumen terhadap suatu merek yang mempengaruhi penurunan pangsa pasar sebuah produk. Hal inilah yang disinyalir turut mempengaruhi perubahan pangsa pasar Indomie di Indonesia

Fakta lain juga dapat terlihat berdasarkan pertumbuhan penjualan Indomie dan mie sedap yang tersaji dalam Tabel 1 berikut

Tabel 1 Pertumbuhan penjualan Indomie Sumber : Annual Report Indofood dan www.wingsfood.com (2013)

Berdasarkan pada Tabel 1 dapat terlihat bahwa kedua produk baik Indomie maupun mie sedap sama-sama memiliki kenaikan pertumbuhan penjualan. Data pertumbuhan penjualan tersebut terlihat dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013. Namun, apabila ditinjau lebih lanjut pertumbuhan penjualan pada Mie Sedap terlihat lebih cepat dibandingkan dengan produk Indomie. Hal ini kembali menegaskan bahwa Indomie memang mengalami penurunan pangsa pasar yang cukup tinggi dibandingkan dengan awal kehadirannya di Indonesia. Penurunan pangsa pasar Indomie merupakan hal yang sangat menarik untuk dicermati. Peran loyalitas konsumen Indomie kembali dipertanyakan.

Loyalitas konsumen terhadap suatu merek sendiri dapat dipengaruhi oleh banyak faktor. Kotler (2005), menyebutkan bahwa loyalitas pelanggan terhadap suatu merek adalah suatu pembelian ulang yang dilakukan oleh seorang pelanggan karena komitmen ada suatu merek atau perusahaan. Loyalitas mucul karena adanya ketertarikan yang kuat terhadap merek tersebut. Sedangkan menurut Griffin (2005) Sikap positif konsumen tehadap suatu merek sehingga melakukan pembelian berulang. Berdasarkan pada uraian-uraian tersebut maka dapat dikatakan bahwa loyalitas pelanggan terhadap suatu merek merupakan hal yang muncul akibat adanya komitmen dan kepercayaan pada merek tersebut sehingga seorang pelanggan akan melakukan kegiatan pembelian ulang pada merek tersebut. Loyalitas pelanggan dapat dipengaruhi oleh tiga hal yaitu kepuasan konsumen, harga produk serta citra produk. Kepuasan konsumen menurut Samuel (2005) adalah langkah perbandingan antara pengalaman dengan hasil evaluasi, dapat menghasilkan rasa nyaman secara rohani, bukan hanya nyaman karena dibayangkan atau diharapkan. Kepuasan tersebut menimbulkan keinginan pada individu untuk membeli lebih banyak dan loyal, mengatakan hal positif tentang suatu produk serta membeli produk lain dari perusahaan penghasil produk utama. Dengan kata lain, kepuasan konsumen akan melahirkan kesan yang baik dari pelanggan terhadap sebuah produk tertentu yang berdampak baik bagi perusahaan.

(13)

uang sebagai alat tukar untuk memperoleh produk. Sebuah produk tentu memiliki harga yang relatif berbeda dengan produk lainnya. Penentuan harga tersebut tergantung pada biaya-biaya yang dikeluarkan saat melakukan produksi suatu produk. Untuk seorang konsumen, harga merupakan atribut penting yang mempengaruhi keputusan pembeliannya. Sedangkan hal lain yang juga turut mempengaruhi loyalitas konsumen terhadap suatu merek adalah citra produk. Menurut Aacker (1995), citra produk adalah persepsi kualitas yang berhubungan dengan suatu merek. Ketiga hal tersebut dirasa sangat berpengaruh terhadap loyalitas pada suatu merek.

Popularitas Indomie yang digemari segala kalangan memang tidak perlu diragukan lagi. Hal ini juga tentu berlaku untuk kalangan mahasiswa. Bagi mahasiswa, Indomie merupakan makanan yang kerap dijadikan pilihan utama untuk dikonsumsi. Keterbatasan uang saku yang dimiliki mahasiswa merupakan salah satu alasan bagi mereka untuk mengonsumsi mie instan tersebut. Namun, munculnya merek mie instan lain dengan harga yang bervariasi berpotensi mengakibatkan adanya perubahan loyalitas terhadap mie instan merek Indomie. Maka dari itu perlu dilakukan penelitian mengenai loyalitas konsumen terhadap mie instan merek Indomie pada mahasiswa program sarjana Institut Pertanian Bogor. Selain harga, variabel lain yang juga turut dianalisis adalah citra produk dan kepuasan konsumen Indomie yang dirasa mempengaruhi loyalitas mereknya. Maka dari itu, penelitian ini memiliki judul “Analisis Pengaruh Harga Produk, Citra produk dan Kepuasan Konsumen Terhadap Brand Loyality Pada Produk Indomie (Studi

Kasus Mahasiswa S1 IPB)”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah di uraikan, maka rumusan masalah adalah sebagai berikut : (1) Bagaimana pengaruh harga produk, citra produk dan kepuasan konsumen terhadap brand loyality merek mie instan Indomie pada mahasiswa S1 IPB; (2) Manakah yang paling berpengaruh antara harga produk dan citra produk dan kepuasan konsumen terhadap brand loyality merek mie instan Indomie pada Mahasiswa S1 IPB; (3) Bagaimana hubungan antara variabel harga produk, citra produk dan kepuasan konsumen terhadap brand loyality.

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan permasalahan yang telah dijabarkan, maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut : (1) Menganalisis pengaruh harga produk, citra produk dan kepuasan konsumen terhadap brand loyality merek mie instan Indomie pada mahasiswa S1 IPB; (2) Menganalisis pengaruh terbesar antara harga produk, citra produk dan kepuasan konsumen terhadap brand loyality merek mie instan Indomie pada mahasiswa S1 IPB; (3) Menganalisis hubungan antar variabel harga produk, citra produk dan kepuasan konsumen terhadap brand loyality.

Manfaat Penelitian

(14)

4

produsen yaitu untuk mengetahui pengaruh mana dari citra produk, harga produk dan kepuasan konsumen yang paling mempengaruhi loyalitas konsumen terhadap merek mie instan Indomie ; (3) Dapat dijadikan referensi bagi penulisan karya ilmiah selanjutnya.

Batasan Penelitian

Mengingat begitu luasnya ruang lingkup pada penelitian ini, maka penulis membatasi permasalahan yang terjadi yaitu (1) Responden dalam penelitian ini yaitu mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor; (2) Mengingat banyaknya komoditi yang terdapat dalam industri makanan, penulis mengambil fokus penelitian pada komoditi mie instan di Indonesia merek Indomie; (3) Alat bantu yang digunakan pada penelitian ini adalah microsoft Excel dan SPSS AMOS. (4) Uji yang dilakukan pada penelitian merupakan uji yang bersifat satu arah.

TINJAUAN PUSTAKA

Kepuasan Konsumen

Menurut Sumarwan (2011), kepuasan konsumen adalah selisih dari harapan konsumen dengan kenyataan yang bersifat positif. Berdasarkan pada teori tersebut maka dapat dikatakan bahwa kepuasan konsumen merupakan sikap positif yang ditunjukan oleh konsumen pasca konsumsi dimana konsumen merasakan nilai yang sesuai dengan harapannya.

Mengukur Kepuasan Konsumen

Dalam mengukur kepuasan konsumen, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan yaitu sebagai berikut :

a. Membeli lebih banyak

Seorang konsumen yang telah merasakan kepuasan terhadap suatu merek, akan melakukan pembelian yang lebih banyak terhadap merek tersebut b. Mengatakan hal positif tentang produk

Mengatakan hal positif terhadap suatu produk merupakan suatu ciri bahwa suatu produk dapat mencapai harapan dan keinginan konsumen

c. Membeli varian lain dari produk tersebut

Konsumen yang merasa puas terhadap suatu produk akan cenderung mencoba varian yang berbeda dari produk yang sama.

Brand Loyality

(15)

Adapun menurut Sumarwan (2011), kepuasan konsumen terhadap suatu produk membuat konsumen tersebut memiliki kemungkinan melakukan pembelian ulang terhadap suatu produk dan menunjukan loyalitas produk. Marthin (2007) menyatakan bahwa seorang pelanggan yang sangat loyal tidak akan mudah berpindah ke merek lain, apapun yang terjadi pada merek tersebut. Berdasarkan hal tersebut maka dapat terlihat bahwa brand loyality adalah suatu sikap positif yang ditunjukan konsumen terhadap suatu merek dan menunjukan ketidakinginan mengganti merek.

Mengukur Brand Loyality

Indikator yang dapat digunakan dalam melihat brand loyality adalah sebagai berikut :

Kegiatan seorang konsumen dalam merekomendasikan suatu produk kepada orang lain merupakan suatu cara yang memperlihatkan adanya kepercayaan konsumen terhadap sebuah merek. Hal ini juga mengindikasikan konsumen telah merasakan manfaat nyata dari produk tersebut.

3. Tidak ingin mengganti merek

Citra produk menurut Aacker (1995) adalah persepsi kualitas yang berhubungan dengan suatu merek. Indikatornya adalah produk merupakan unggulan di bidangnya, produk memiliki kualitas yang baik dan terpercaya. Menurut Suprihatin dan Sugiharto (2011), citra produk adalah pola pikir masyarakat yang terbentuk terhadap suatu produk. Sedangkan menurut Fadli et all

(2013) pemikiran atau keyakinan seorang konsumen erhadap atribut dan asosiasi merek suatu barang atau jasa. Meninjau pernyataan para ahli, maka dapat terlihat bahwa citra produk merupakan persepsi konsumen yang terbentuk terhadap suatu produk dan melekat erat dengan produk tersebut.

Harga produk

(16)

6

Menurut Saladin (2003) harga merupakan sejumlah uang sebagai alat tukar untuk memperoleh produk. Sedangkan menurut Purwati, Setiawan dan, Rohmawati (2012) harga adalah nilai yang harus ditukarkan untuk mendapat manfaat. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa harga merupakan sesuatu yang melekat erat dengan suatu produk yang harus dikorbankan oleh konsumen untuk mendapatkan produk tersebut. Untuk mengukur apakah suatu harga dapat mempengatuhi loyalitas pelanggan indikator yang dapat digunakan adalah harga yang terjangkau oleh konsumen dan harga yang terdapat pada sebuah produk sesuai dengan manfaat yang dirasakan oleh konsumen.

Tujuan Penetapan Harga

Harga yang diberikan pada suatu produk memiliki tujuan tertentu yaitu : 1. Maksimisasi Laba Jangka pendek

Untuk dapat memiliki laba dalam jangka pendek, sebuah perusahaan harus menetapkan harga terhadap produknya guna mendapatkan keuntungan dan menutupi biaya operasionalnya.

2. Maksimisasi Hasil Penjualan

Maksimisasi hasil penjualan merupakan tujuan utama yang ingin diperoleh oleh sebuah perusahaan. Hal tersebut dapat dicapai oleh perusahaan melalui penetapan harga.

3. Menentukan Permintaan

Harga dapat berpengaruh pada penentuan permintaan konsumen. Pada hakikatnya, konsumen akan relatif memperhatikan harga sebuah produk pada saat akan melakukan pembelian.

4. Menyaring Pasar Secara Maksimum

Melalui harga, sebuah produk dapat ditentukan hendak memasuki pasar dengan segmentasi yang sesuai dengan trategi pemasarannya.

5. Bertahan hidup

Untuk dapat bertahan hidup, perusahaan harus menentukan harga bagi produknya guna mendapatkan pengembalian dari biaya produksinya.

Structural Equation Modeling

Menurut Santoso (2011), Structural Equation Modeling (SEM) Merupakan suatu metode penelitian yang dapat digunakan untuk menganalisis ilmu-ilmu sosial. Sedangkan menurut Istjanto (2005) Structural Equation Modeling adalah metode yang dapat digunakan untuk memecahkan hal-hal yang bersifat abstrak dan rumit. Berdasarkan pada kedua teori tersebut, dapat terlihat bahwa SEM merupakan metode yang dapat digunakan untuk menjelaskan pengaruh dan hubungan antar variabel yang tidak mampu dijelaskan secara langsung. Hal ini juga dapat terlihat dengan adanya variabel laten dan variabel manifest dalam pengembangan model penelitian menggunakan SEM.

(17)

dikembangkan melalui sejumlah pertanyaan yang dirasa dapat mewakili apa yang ingin di analisis dalam sebuah penelitian.

Hipotesis

H0.1 : Tidak ada pengaruh sigifikan harga produk terhadap brand loyality

H1.1 : Ada pengaruh signifikan harga produk terhadap brand loyality

H0.2 : Tidak ada pengaruh signifikan citra produk terhadap brand loyality

H1.2 : Ada pengaruh signifikan citra produk terhadap brand loyality

H0.3 : Tidak ada pengaruh siginifikan kepuasan konsumen terhadap brand loyality

H1.3 : Ada pengaruh secara signifikan kepuasan konsumen terhadap brand loyality Penelitian Terdahulu

Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini. Penelitian pertama yang berkaitan dilakukan oleh Risky Nurhayati pada tahun 2011 dari Univesitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta dengan judul

“Pengaruh Kualitas Produk dan Harga terhadap Loyalitas Konsumen Studi Kasus Handphone Nokia”. Pada penelitian tersebut, peneliti melakukan analisis pengaruh dari kualitas produk dan harga terhadap loyalitas konsumen. Metode yang digunakan yaitu analisis kuantitatif dengan menggunakan uji reliabilitas dan validitas, uji penyimpangan asumsi klasik, koefisien determinasi, serta analisis regresi linier berganda. Hasil dari penelitian tersebuat adalah secara parsial baik kualitas produk dan harga berpengaruh terhadap loyalitas pelangan handphone merek Nokia.

Penelitian kedua yang terkait adalah penelitian yang dilakukan Oleh Ade Suprihatin dan Toto Sugiharto pada tahun 2011 dari universitas Gunadarma. Penelitian tersebut diberi judul “Analisis Kepuasan Konsumen Berdasarkan Variabel Fasilitas, Harga dan Citra Perusahaan (Studi Kasus TMBookstore

Depok)”. Metode yang digunakan yaitu dengan mengambil sampel sebanyak 100 orang pengunjung toko buku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fasilitas, harga dan citra perusahaan secara bersama-sama memengaruhi kepuasan konsumen

Tmbookstore. Secara parsial hanya dua dari tiga variabel yang mempengaruhi kepuasan konsumen Tmbookstore yaitu harga dan citra perusahaan. Citra perusahaan mempunyai pengaruh paling besar terhadap kepuasan konsumen.

METODE PENELITIAN

Kerangka Pemikiran

(18)

8

Brand loyality merupakan loyalitas yang ditunjukan oleh pelanggan terhadap sebuah merek dan melakukan pembelian ulang terhadap merek tersebut. Menurut Aacker (1995) brand loyality memiliki tiga faktor yang dirasa mempengaruhinya yaitu kepuasan konsumen, citra produk dan harga produk. Untuk mengetahui hal tersebut, kepuasan konsumen memiliki indikator yang dapat mempengaruhinya diantaranya adalah membeli lebih banyak dan loyal, mengatakan hal positif tentang produk dan membeli produk lain dari perusahaan tersebut. Sedangkan indikator untuk citra produk adalah produk merupakan unggulan di bidangnya dan produk berkualitas serta terpercaya. Indikator untuk harga adalah keterjangkauan oleh konsumen serta harga sebanding dengan manfaat yang dirasakan. Dalam penelitian ini, indikator-indikator tersebut akan diolah menggunakan structural equation modeling. Pengolahan menggunakan metode tersebut ditujukan untuk melihat adanya pengaruh antara kepuasan konsumen, citra produk dan harga terhadap brand loyality dari Indomie. Kerangka pemikiran tersebut dijelaskan dengan Gambar 2 berikut:

(19)

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian di lakukan di Institut Pertanian Bogor, Jalan Raya Dramaga, Kampus IPB Dramaga, Bogor. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 sampai Februari 2014.

Metode Penarikan Sampel

Dalam penelitian ini, sampel yang diambil merupakan mahasiswa program sarjana Institut Pertanian Bogor dengan teknik non probability sampling. Non probability sampling merupakan teknik pengambilan sampel dengan kondisi seluruh anggota populasi tidak memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel. Teknik yang dipilih sebagai bagian dari non probability sampling ialah

convenience sampling. Convenience sampling ialah pengambilan sampel yang terjadi pada siapa saja anggota populasi yang terdapat dalam lokasi penelitian. Pemilihan metode tersebut memiliki keunggulan kemudahan dalam mendapatkan sampel.

Data diambil menggunakan alat bantu kuesioner melalui wawancara dengan responden. Responden yang dimaksud ialah responden yang telah memenuhi syarat tertentu yang telah di tentukan oleh peneliti. Persyaratan tersebut ialah responden harus telah pernah mengonsumsi mie instan dengan merek Indomie. Alasan pemilihan responden tersebut ialah agar konsumen dapat mendeskripsikan persepsi mereka terhadap produk mie instan Indomie.

Pada penelitian ini, responden yang diambil berasal dari sembilan fakultas yang ada pada Institut Pertanian Bogor. Responden diambil memiliki jumlah yang beragam sesuai dengan proporsi dari masing-masing fakultas. Banyaknya sampel diambil berdasarkan ketentuan SEM yang menyebutkan bahwa sampel diambil berjumlah 5 sampai dengan 10 kali jumlah indikatornya. Dalam penelitian ini indikator yang dimiliki berjumlah 12 buah, maka dari itu sampel yang diambil harus berjumlah 120 orang.

Data tentang pembagian responden dalam setiap fakultas tersaji dalam Tabel 2 berikut

Tabel 2 Proporsi Sampel Setiap Fakultas

(20)

10

Jenis Data dan Sumber data

Data yang digunakan dalam penelitian ini ialah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang di peroleh langsung dari sumber data tersebut. Pada penelitian ini, data primer di peroleh dari responden melalui alat bantu kuesioner. Kuesioner yang diajukan, berisi serangkaian pertanyaan tertutup. Pertanyaan tertutup merupakan serangkaian pertanyaan yang telah diberikan alternatif pilihan jawaban sehingga memudahkan responden dalam memilih jawaban yang telah disediakan. Responden dapat mengisi jawaban yang dirasa paling sesuai dengan pilihannya.

Data sekunder ialah data yang tidak diperoleh langsung dari sumbernya, melainkan menggunakan data yang terdapat pada penelitian maupun literatur lainnya. Pada penelitian ini, data sekunder diperoleh dari beberapa sumber yaitu seperti buku, internet, penelitian terdahulu, jurnal serta instansi dan lembaga terkait yang berhubungan dengan topik penelitian ini.

Metode Pengolahan Data Uji Validitas

Tahap awal yang dilakukan sebelum data diolah ialah dengan melakukan uji validitas kuesioner. Uji validitas dilakukan untuk mengukur tingkat kesahihan dari alat ukur atau instrumen dapat mengukur apa yang ingin di peroleh. Untuk mengukur validitas, digunakan rumus :

r = ... (1)

dimana ,

r= koefisien korelasi dari pearson n = jumlah dari responden

x = variabel bebas ( skor masing-masing pertanyaan dari tiap responden) y = variabel terikat(skor total semua pertanyaan dari tiap responden)

Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif yang digunakan dalam penelitian kali ini diaplikasikan pada data yang diperoleh dari responden. Responden dapat menjawab sejumlah pertanyaan yang telah disediakan dan kemudian dilakukan interpretasi lanjutan. Pada penelitian ini, desain pengukuran yang digunakan ialah Skala Guttman dan Skala Likert dimana klasifikasinya sebagai berikut :

Tabel 3 Klasifikasi skala likert

Sikap Skala Likert

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Ragu-ragu 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

(21)

Sedangkan klasifikasi skala Guttman memiliki kualifikasi sebagai berikut : a. ya

b. tidak

Structural Equation Modeling

Penelitian ini menganalisis pengaruh kepuasan konsumen, citra produk dan harga produk terhadap brand loyality produk mie instan Indomie dengan menggunakan analisis structural equation modeling. Menurut Santoso (2011),

StructuralEquation Modeling merupakan metode yang digunakan pada penelitian yang memiliki variabel laten. Variabel laten adalah variabel yang tidak dapat diidentifikasi secara langsung tanpa bantuan variabel manifest. Software yang digunakan dalam penelitian ini adalah software SPSS AMOS versi 18.0.

(22)

12

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan Indomie

Indomie merupakan produk mie instan yang berada di bawah naungan perusahaan PT Indofood sukses makmur TBK. PT Indofood Sukses Makmur sendiri merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri makanan dan minuman yang telah berdiri sejak tahun 1971. Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan yang dimiliki oleh Salim group, yaitu salah satu kerajaan bisnis yang telah berskala Internasional. Indomie sebagai produk andalan dari Indofood merupakan produk yang telah ada sejak 1982. Bahkan sejak diproduksi pertama kali, Indomie telah mampu menjadi pemimpin dalam bidangnya. Sebagai perusahaan berskala Internasional, Indofood membuat pabrik-pabrik yang tersebar di seluruh Indonesia. Pembuatan pabrik tersebut di fokuskan berdasarkan pada produk yang akan dibuat. Untuk produk Indomie sendiri, Indofood telah membuat sebanyak 14 Pabrik yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Pabrik-pabrik tersebut dikhususkan untuk mengolah bahan mentah menjadi mie instan siap saji. Sedangkan, untuk beberapa pabrik seperti di Sumedang dan Cikarang berfokus pada pembuatan bumbu mie instan tersebut.

PT Indofood Sukses makmur adalah perusahaan yang memiliki banyak aktifitas bisnis yang dikelolanya. Perusahaan yang memiliki visi sebagai perusahaan yang dapat menjadi solusi seluruh kebutuhan makanan ini memiliki beberapa aktifitas perusahaan seperti Indofood CBPS, Bogasari, Agribisnis dan Distribusi. Seluruh kegiatan bisnis tersebut dibagi berdasarkan produk yang dibuatnya. Keempat aktifitas bisnis tersebut tentu saling berintegrasi dengan baik untuk dapat mendukung satu sama lainnya. Hal ini adalah salah satu strategi bisnis yang diterapkan oleh Indofood untuk mencapai tujuan perusahaannya. Selain itu, strategi PT Indofood Sukses Makmur TBK ini juga terlihat dari perumusan misi perusahaannya yaitu menjadi solusi kebutuhan makanan secara keseluruhan, keberlanjutan sumberdaya manusia, proses dan teknologi, keberlanjutan nilai penerimaan stakeholder dan untuk berkontribusi pada lingkungan sosial.

(23)

Untuk dapat mempertahankan kepercayaan konsumen kepada Indomie, Indofood CBPS berusaha tetap menjaga kualitas dari Indomie dengan menetapkan segenap standar mutu tertentu. Sistem mutu yang diaplikasikan pada PT Indofood CBPS ialah berupa sertifikasi ISO 9001 yang berkaitan dengan mutu proses dan ISO 14000 yang berkaitan dengan lingkungan. Penerapan standar mutu tersebut sangat diperlukan berkaitan dengan skala bisnis Indofood sendiri yang telah merambah pasar Asia. Untuk melebarkan bisnisnya, Indofood telah berhasil membidik pasar Asia seperti Malaysia, Singapura, Taiwan, Jepang, Cina, dan Korea. Maka dari itu, untuk dapat dengan mudah memasuki pasar-pasar tesebut Indofood melakukan perbaikan secara berkelanjutan baik pada produknya, sistem distribusi dan pemasarannya. Inilah yang disinyalir menjadikan Indofood perusahaan yang terkemuka di lingkup nasional dan internasional.

Analisis Deskriptif

Validitas Kuesioner

Pada penelitian ini, pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Pada proses penyusunan kuesioner, dilakukan pengujian sederhana untuk menguji validitas dari pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner tersebut. Pada pengujian pertama, dilakukan pengujian terhadap 30 buah kuesioner yag telah di isi oleh para responden. Ketigapuluh kuesioner tersebut diolah menggunakan bantuan Microsoft Excel. Tingkat kesalahan atau

error yang digunakan yaitu 10 persen atau lebih besar dari angka 0,302. Berdasarkan hasil pengujian yang disajikan dalam lampiran 1, dapat terlihat bahwa setiap pertanyaan yang mewakili indikator telah melebihi angka 0,302 atau dapat dinyatakan valid.

Karakteristik Responden

Berdasarkan pada hasil pengambilan sampel pada responden, maka di dapatkan karakteristik-karakteristik tertentu yang terdapat pada responden. Adapun karakteristik pada responden dapat terlihat dalam Tabel 4 berikut ini : Tabel 4 Karakteristik responden

Karakteristik Responden Proporsi Karakteristik

Jenis Kelamin Laki-laki = 27,50% Perempuan = 72,50%

Usia 10-18Ttahun = 4,17%

19-25 Tahun = 95,83%

(24)

14

Frekuensi Konsumsi Perminggu < 2 Kali dalam satu minggu = 61,67 % 2-3Kali dalam satu minggu = 37,50% > 4 Kali dalam satu minggu = 0,83 %

Pada Tabel 4 dapat terlihat bahwa terdapat karakteristik-karakteristik yang terdapat pada diri responden. Karakteristik tersebut terbagi menjadi beberapa bagian yaitu karakteristik berdasarkan usia, jenis kelamin, jumlah uang saku, lokasi konsumsi mie instan merek Indomie serta Frekuensi konsumsi dalam satu minggu. Dari hasil analisis yang dilakukan maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa untuk karakteristik responden berdasarkan fakultas, jumlah responden terbanyak yaitu dimiliki oleh Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Sedangkan responden paling sedikit diperoleh dari mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan. Hal ini dinilai sangat wajar mengingat populasi dari mahasiswa pada fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan alam merupakan yang terbesar dibandingkan dengan fakultas lainnya. Sedangkan untuk karakteristik berdasarkan jenis kelamin responden, responden terbanyak adalah wanita yaitu sebesar 72.50 persen. Responden pria cenderung lebih sedikit yaitu 27.50 persen dari total keseluruhan responden.

Karakteristik lain dari responden yang juga diperoleh adalah berdasarkan usia responden dan berdasarkan jumlah uang saku responden. Berdasarkan hasil pengambilan sampel, jumlah responden terbanyak memiliki usia antara 19-25 tahun yaitu sebesar 95.83 persen sedangkan diikuti dengan usia 10-18 tahun dengan presentase 4.17 persen. Untuk karakteristik responden berdasarkan jumlah uang saku tersaji dalam tabel 4 diperolah 53.33 persen responden memiliki uang saku kurang dari Rp 1.000.000. Dan untuk responden yang beruang saku antara Rp1.000.001 sampai dengan Rp 3.000.00 adalah sebanyak 46.67 persen.

(25)

persen menunjukan angka konsumsi sebanyak lebih dari 4 kali dalam satu minggu.

Perbandingan Atribut pada Beberapa Merek Mie Instan

Dalam industri mie instan di Indonesia, terdapat beberapa merek mie instan yang menjadi pemain kuat di pasaran. Selain Indomie, terdapat merek-merek seperti Mie Sedap dan mie ABC yang tidak dapat dipandang sebelah mata. Bahkan, terdapat mie instan produk Indofood sendiri yang menjadi pesaing kuat Indomie yaitu Sarimi. Berdasarkan pada hal tersebut, pada penelitian kali ini peneliti mencoba melihat perbandingan atribut yang dimiliki masing-masing mie instan. Perbandingan dilakukan terhadap empat merek mie instan yaitu Indomie, Mie Sedap, Sarimie dan Mie ABC dengan atribut yang dibandingkan adalah Rasa, harga, kualitas, ukuran, citra produk dan varian rasa. Perbandingan dilakukan dengan cara menghitung skor rata-rata dari setiap atribut berdasarkan penilaian para responden. Dengan membandingan atribut tersebut, maka diperoleh hasil yang tersaji dalam Gambar 4 berikut :

Gambar 4 Perbandingan atribut mie instan

Pada Gambar 4 dapat terlihat bahwa terdapat hasil yang berbeda dari setiap atribut yang ada. Berdasarkan keempat merek mie instan yang dibandingan, masing-masing mie instan memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Untuk atribut rasa diberikan skala 1 sampai 5 dengan penjelasan angka 1 menunjukan rasa sangat tidak enak sedangkan angka 5 menyatakan rasa sangat enak. Dalam gambar terlihat bahwa Indomie menempati posisi pertama dengan angka 4.23 dan Mie ABC menempati posisi terakhir dengan angka 2.88. Hal ini menunjukan bahwa responden menilai Indomie memiliki rasa yang paling sesuai dan enak dibandingkan yang lain, sedangkan Mie ABC memiliki rasa yang paling tidak sesuai diantara keempat merek mie instan tersebut.

Atribut kedua yang turut di analisis ialah harga. Pada analisis atribut harga ini, diberikan skala dari 1 sampai dengan 5. Semakin mendekati angka 1 menandakan harga mie instan menjadi sangat mahal. Sedangkan mendekati angka 5 menandakan harga semakin murah dan terjangkau. Berdasarkan hasil perhitungan penilaian responden maka diperoleh bahwa mie instan dengan harga paling terjangkau diraih oleh Sarimi dengan rata-rata nilai 4 dan mie instan yang

(26)

16

memiliki harga paling mahal adalah Indomie dengan nilai rata-rata 2.9. Berbeda dengan atribut harga, diperoleh hasil bahwa produk mie instan yang paling berkualitas menurut penilaian responden adalah Indomie dengan nilai rata-rata 3.99 dan produk mie instan yang memiliki kualitas terendah adalah Mie ABC dengan nilai rata-rata sebesar 2.75.

Atribut selanjutnya yang turut analisis adalah ukuran produk, citra produk dan Varian rasa. Ukuran produk yang paling sesuai menurut responden adalah mie instan merek Indomie dengan nilai rata-rata 3.79. Sedangkan, mie instan dengan ukuran yang paling tidak sesuai dengan selera konsumen adalah Mie ABC dengan nilai rata-rata yang hanya mencapai angka 2.83. Untuk atribut Citra produk yang ling baik diraih oleh mie instan merek Indomie pada nilai rata-rata 4.16 dengan predikat terpercaya dan nilai rata-rata terkecil dipegang oleh mie ABC dengan angka 2.68. Serupa dengan kedua atribut sebelumnya, untuk atribut varian rasa Indomie memegang predikat varian rasa paling beragam dengan nilai rata-rata 4.46. Sedangkan mie ABC menempati posisi terakhir dengan nilai rata-rata 2.45.

Analisis SEM

Pada penelitian ini, dilakukan analisis untuk melihat pengaruh antara kepuasan konsumen, citra produk dan harga produk terhadap brand loyality. Analisis dilakukan menggunakan structural equation modeling (SEM) dengan tujuan dapat melihat secara lebih jelas pengaruh yang terjadi antar variabelnya. Menurut Istijanto (2005), SEM dapat digunakan untuk melihat pengaruh antar variabel yang sulit untuk dijelaskan. Langkah pertama dalam melakukan analisis tersebut adalah dengan menguji normalitas pada data yang diperoleh. Berdasarkan data tersebut diperoleh hasil pada Tabel 5 berikut :

(27)

normal. Hal ini mengindikasikan bahwa data dapat digunakan, dan juga penelitian dapat dilanjutkan kelangkah berikutnya.

Setelah melakukan uji normalitas pada data, maka langkah selanjutnya adalah membuat model pada penelitian. Model yang dibuat pada tahapan awal tersaji pada Gambar 5 berikut :

Gambar 5 Pendugaan model awal

Pada Gambar 5 terlihat adanya perumusan dugaan adanya hubungan antara variabel Y yaitu brand loyality dengan variabel X1 yaitu kepuasan konsumen, X2 yaitu harga dan X3 yaitu citra produk. Selain hubugan tersebut, perumusan model juga menggambarkan dugaan adanya hubungan antar variabel X yaitu XI dengan X2, X2 dengan X3 serta X1 dengan X3. Setelah menggambarkan dugaan hubungan tersebut, dilakukan pengolahan data yang telah diperoleh dari responden sehingga diperoleh hasil sebagai berikut :

(28)

18

Dari hasil komputasi Amos, dapat disarikan seperti pada tabel berikut Tabel 6 Goodness of Fit For Model

No Goodness of Fit Cut-off value Hasil Ket

2 Chi-square diharapkan kecil 77.396

3 Comparative Fit Index (CFI) > 0.90 0.934 Baik

4 CMIN/DF < 2 1.612 Baik

5 Degree of freedom (df) diharapkan besar 48

6 Goodness of Fit Index (GFI) > 0.90 0.904 Baik 7

Parsimonious Goodness of Fit Index

(PGFI) 0 - 1.0

Confirmatory Factor Analisis pada model measurement diatas

menggambarkan bahwa model yang dibuat untuk penelitian telah memenuhi kriteria. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa hipotesa yang telah dibuat mampu direpresentasikan dengan baik melalui model. Sehingga, model yang telah dibuat dapat dikategorikan fit dan memiliki karakteristik baik.

Pada model, tersaji hasil yang mengambarkan pengaruh antar variabel X1, X2, X3 dan Y. Untuk pengaruh antara variabel X1 yaitu harga dengan Y yaitu

brand loyality di peroleh loading factor sebesar sebesar -0.07 Sedangkan, untuk pengaruh variabel X2 yaitu citra produk terhadap brand loyality diperoleh loading factor sebesar 0.6. Pada variabel X3 yaitu kepuasan konsumen terhadap brand loyality, diperoleh angka loading factor sebesar 2.43. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa adanya ketidaksesuaian yang terjadi antara variabel X1 yaitu harga terhadap brand loyality dikarenakan hasil pengolahan menunjukan angka minus pada variabel tersebut. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dari ketiga variabel yaitu harga, citra produk dan kepuasan konsumen, yang memiliki pengaruh secara signifikan adalah kepuasan konsumen dan citra produk.

Tabel 7 Hasil regresi pada variabel

(29)

Lanjutan Tabel 7

kk3 --- kepuasan_konsumen X3 1.000

kk2 --- kepuasan_konsumen X3 1.743 .599 .911 004 par_5

Pada Tabel 7 terlihat bahwa terdapat nilai P yang diperoleh untuk masing-masing variabel yang didapat berdasarkan hasil pengolahan. Menurut Santoso (2011), suatu variabel dinyatakan signifikan apabila memiliki nilai P di bawah 0.05. Apabila meninjau pada teori tersebut maka, variabel yang dirasa memiliki karakter signifikan adalah kepuasan konsumen dan citra produk. Hal ini terlihat dari nilai P yang dimiliki oleh kepuasan konsumen sebesar 0.014 dan nilai P untuk citra produk sebesar 0.046. Sedangkan untuk variabel harga dirasa berpengaruh namun tidak signifikan dengan nilai P yang didapatkan untuk adalah 0.504. Selain nilai signifikansi, terdapat pula nilai pengaruh antar variabel yang didapat sebagai berikut :

Tabel 8 Nilai pengaruh variabel

Estimate brand_loyality Y <--- kepuasan_konsumen X3 .971 brand_loyality Y <--- harga_X1 -.098 brand_loyality Y <--- citra produk_ x2 .054 bl1 <--- brand_loyality Y .669 bl2 <--- brand_loyality Y .553 bl3 <--- brand_loyality Y .791 bl4 <--- brand_loyality Y .825 kk3 <--- kepuasan_konsumen X3 .502 kk2 <--- kepuasan_konsumen X3 .564 kk1 <--- kepuasan_konsumen X3 .808

h2 <--- harga_X1 .956

h1 <--- harga_X1 .398

(30)

20

Berdasarkan pada Tabel 8 dapat terlihat bahwa diperoleh nilai estimate

untuk masing-masing variabel. Hal ini menunjukan besarnya pengaruh yang terdapat pada variabel. Perolehan nilai tersebut telah distandarisasi berdasarkan sistem yang ada. Dengan kata lain, perubahan yang terjadi pada satu variabel akan mampu mempengaruhi variabel lainnya. Untuk variabel kepuasan konsumen dan

brand loyality memiliki pengaruh yang signifikan. Pada variabel kepuasan konsumen terhadap brand loyality diperoleh nilai estimates 0.971. Hal ini menunjukan apabila kepuasan konsumen ditingkatkan sebesar satu satuan, maka akan mempengaruhi brand loyality sebesar 97.1 persen. Hal ini juga berlaku untuk variabel citra produk. Setiap kenaikan citra produk satu satuan, maka akan meningkatkan brand loyality pada produk Indomie sebesar 5.4 persen. Hasil berbeda diperoleh untuk variabel harga dimana berlaku perbandingan secara terbalik. Untuk setiap kenaikan harga sebesar satu satuan, akan menurunkan

brand loyality sebesar 9.8 persen.

Hasil yang lainnya juga diperoleh nilai pengaruh antar variabel. Berikut ini adalah tabel yang menyatakan hubungan antar variabel. Hubungan tersebut terlihat sebagai berikut :

Tabel 9 Nilai hubungan antar variabel

Estimate

harga_X1 <--> citra produk_ x2 .568

kepuasan_konsumen X3 <--> harga_X1 .532

kepuasan_konsumen X3 <--> citra produk_ x2 .687 Hasil yang disarikan pada Tabel 9 menggambarkan hubungan yang terjadi antar variabel. Variabel Harga dengan citra produk memiliki korelasi sebesar 0.568. Pada variabel kepuasan konsumen dengan harga, diperoleh nilai korelasi sebesar 0.532. Sedangkan untuk nilai korelasi kepuasan konsumen dan citra produk diperoleh korelasi sebesar 0.687. Berdasarkan hasil tersebut diperoleh kesimpulan bahwa setiap variabel baik kepuasan konsumen, harga produk dan citra produk terdapat korelasi yang bersifat positif satu sama lainnya.

Pengaruh Variabel

(31)

Pengaruh antar variabel yang tersaji pada Tabel 8 menjelaskan bahwa terdapat pengaruh yang beragam dari ketiga variabel X terhadap variabel Y. Pada variabel X1 yaitu harga produk memiliki pengaruh sebesar 9.8 persen. Jadi, apabila Indofood menaikan harga sebesar satu satuan maka akan menurunkan

brand loyality pada Indomie sebesar 9.8 persen. Untuk variabel X2 yaitu citra produk diperoleh pengaruh sebesar 5.4 persen pada brand loyality. Sedangkan untuk variabel X3 memiliki pengaruh pada brand loyality sebesar 97.1 persen. Artinya untuk setiap kenaikan kepuasan konsumen sebesar satu satuan akan menaikan brand loyality sebesar 97.1 persen. Berdasarkan hal tersebut diperoleh bahwa pengaruh terbesar dimiliki oleh kepuasan konsumen yaitu X3 terhadap

brand loyality.

Hubungan Antar Variabel

Hubungan antar variabel merupakan salah satu hal yang turut dianalisis pada penelitian ini. Hubungan tersebut disajikan pada Tabel 9 yang menjelaskan hubungan antara variabel X1, X2 dan X3. Hubungan yang terjadi antara X1 yaitu harga produk dan X2 yaitu citra produk sebesar 0.568. Sedangkan untuk variabel X2 yaitu citra produk dengan X3 kepuasan konsumen terdapat korelasi sebesar 0.532. Korelasi terbesar justru diperoleh oleh variabel X1 yaitu harga terhadap kepuasan konsumen yaitu sebesar 0.687. Hal ini menunjukan bahwa harga Indomie memiliki korelasi yang kuat terhadap kepuasan konsumen dari Indomie.

Pembuktian Hipotesis

Berdasarkan pada hipotesis yang dibuat pada awal penelitian, dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

A. H0.1 : tidak ada pengaruh sigifikan harga produk terhadap brand loyality

H1.1 : Ada pengaruh signifikan harga produk terhadap brand loyality

Berdasarkan tabel nilai CR sebesar -0.548≥ 2 atau p = 0.504 ≤ 0,05 Maka tolak H1.1

B. H0.2 : Tidak ada pengaruh signifikan citra produk terhadap brand loyality

H1.2 : Ada pengaruh signifikan citra produk terhadap brand loyality

Berdasarkan tabel nilai CR sebesar 2.02≥ 2 atau p = 0.046 ≤ 0,05 Maka tolak H0.2

C. H0.3 : Tidak ada pengaruh signifikan kepuasan konsumen terhadap brand loyality

H1.3 : Ada pengaruh signifikan antara kepuasan konsumen terhadap brand loyality

Berdasarkan tabel nilai C.R sebesar 2,452≥ 2 atau p = 0,014 ≤ 0,05 maka H03 ditolak dan terima H1.

(32)

22

Implikasi Manajerial

Brand loyality merupakan loyalitas yang ditujukan pada sebuah merek oleh konsumen. Pada hakikatnya brand loyality dapat terbentuk dari banyak hal yang mempengaruhinya. Berdasarkan pada penelitian yang berjudul Analisis Pengaruh Harga Produk, Citra Produk dan Kepuasan Konsumen terhadap brand loyality

pada merek mie instan Indomie, diperoleh hasil bahwa hanya citra produk dan kepuasan kosumen yang mempengaruhi brand loyality merek Indomie secara signifikan. Meninjau hal tersebut, hal yang seharusnya di terapkan oleh PT Indofood Sukses Makmur sebagai produsen Indomie adalah dengan mempertahankan dan meningkatkan citra produk Indomie dan kepuasan konsumen Indomie.

Citra produk Indomie yang baik merupakan hal yang dibentuk berdasarkan kualitas dari produk Indomie. Indofood sebagai produsen Indomie sebaiknya selalu memperhatikan kualitas dari setiap produknya. Kualitas tersebut dapat diapliaksikan pada proses produksi mie instan, proses promosi serta sampai pada proses distribusi produk. Jaminan kualitas pada bagian produksi dapat diterapkan berupa penjadwalan produksi yang baik sehingga dapat memenuhi permintaan pasar. Pada proses promosi, citra produk dapat diciptakan dengan baik. Promosi yang baik dapat membuat citra produk yang baik dimasyarakat. Kegiatan yang dapat dilakukan misalnya seperti melakukan kegiatan-kegiatan sosial pada masyarakat. Sedangkan peningkatan kualitas pada proses distribusi dapat berupa jaminan produk dapat sampai dengan tepat waktu baik pada distributor, agen maupun konsumen.

Berbeda dengan citra produk, kepuasan konsumen dapat dibentuk berdasarkan beberapa indikator yang ada. Indikator tersebut adalah membeli lebih banyak produk Indomie dari pada merek mie instan lain, mengatakan hal positif tentang produk dan membeli varian rasa lain dari produk tersebut. Berdasarkan ketiga indikator tersebut maka yang seharusnya ditingkatkan oleh pihak Indofood sebagai produsen Indomie adalah selalu memperbaiki hal yang berhubungan dengan varian rasa dari Indomie. Kepuasan terhadap produk dapat dipertahankan dengan melakukan kegiatan inovasi yang berkelanjutan.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pengaruh harga produk, citra produk dan kepuasan konsumen terhadap brand loyality diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

a. Harga produk, citra produk dan kepuasan konsumen berpengaruh terhadap

Brand Loyality Indomie. Namun, pengaruh yang signifikan hanya dimiliki oleh Citra produk dan Kepuasan Konsumen. Sedangkan harga produk pengaruhnya tidak secara signifikan.

(33)

Indomie akan ikut naik sebesar 97.1 persen. Pengaruh citra produk, apabila citra produk berhasil ditingkatkan oleh produsen sebesar satu satuan, maka akan meningkatkan brand loyality sebesar 5.4 persen. Sedangkan untuk harga, memiliki pengaruh yang tidak signifikan. Untuk kenaikan harga produk Indomie sebesar satu satuan, maka akan menurunkan brand loyality

sebesar 9.8 persen.

c. Terdapat hubungan antara harga produk, citra produk dan kepuasan konsumen. Hubungan terbesar dimiliki oleh Harga produk dengan kepuasan Konsumen dengan perolehan hasil perhitungan 0.687 atau sebesar 68.7 persen.

Saran

Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil analisis, hasil penelitian serta kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :

a. Bagi peneliti selanjutnya hendaknya mengembanggakan kembali berbagai faktor yang dirasa dapat memberi pengaruh terhadap loyalitas konsumen terhadap suatu merek. Selain itu, peneliti hendaknya mengembangkan dengan metode baru yang dapat mengidentifikasi secara menyeluruh.

b. Bagi Indofood sebagai produsen Indomie hendaknya tetap mempertahankan citra produknya. Hal ini dikarenakan kedua hal tersebut mempengaruhi

brand loyality konsumen Indomie secara signifikan. Mempertahankan citra produk Indomie dapat dilakukan dengan melakukan perbaikan secara berkelanjutan guna mempertahankan kualitas produk Indomie.

c. Bagi Indofood sebaiknya juga turut memberikan perhatian terhadap kepuasan konsumen. Kepuasan konsumen memiliki pengaruh yang paling tinggi terhadap loyalitas merek yang ditunjukan konsumen pada Indomie. Hal ini tentu harus menjadi fokus utama Indomie untuk tetap mempertahankan loyalitas konsumennya.

DAFTAR PUSTAKA

Aacker D. 1995. Brand Equity. New york NY(US): The free press.

Charles W. Lamb. 2001. [internet] [diunduh 2014 Maret 12]. Tersedia pada E-bookbrowsee.net ma/marketing-charles-w-lamb.

Samuel H. 2005. Kepuasan Konsumen terhadap Kesetiaan Merek Studi Kasus Restoran the Prime Steak and Ribs Surabaya. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan 7(1):75. Tersedia pada http://cpanel.petra.ac.id/ejournal/ index.

Griffin J. 2005. Customer Loyalty : How to Earn It, How to Keep It. Singapore: Lexington Books, The Free Press.

Indofood CBPS. 2013. Annual Report Indomie. [Internet] [diunduh pada 2014 Maret 12]. Tersedia pada www.indofoodcbp.com/portals/1/AR/ICBP-ARforWeb2011-2013.

(34)

24

Istijanto. 2005. Aplikasi Praktis Riset Pemasaran. Jakarta (ID): Gramedia Pustaka Utama

Kotler. 2005. Manajemen Pemasaran Jilid 1 Edisi 12. Jakarta (ID): Indeks Kotler. 2002. Manajemen Pemasaran Jilid 2 Edisi 12. Jakarta (ID): Prenhalindo Market Share Indomie. 2013. Market Share Indomie tahun 2013. [Internet]

[diunduh 2013 Mei 20]. Tersedia pada www.repositori-binus.ac.id. Marthin J. 2007. Analisis Tingkat Brand Loyality pada Produk Shampoo

Head&Shoulders. Jurnal Manajemen Pemasaran 2(2):91. Tersedia pada www.puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.

Nurhayati R. 2011. Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Terhadap Loyalitas Pelanggan [skripsi]. Jakarta(ID): Universitas Gunadarma.

Purwati, Setiawan H, Rohmawati. 2012. Pengaruh Harga dan Kualitas Produk

terhadap Keputusan Pembelian Motor Honda Matic Beat. Jurnal Ekonomi dan

Informasi Akuntansi 2(3):261. Tersedia pada www.news.palcomtech.com Saladin D. 2003. Intisari Pemasaran dan Unsur-unsur Pemasaran. Bandung

(ID):Lindakarya.

Santoso S. 2011. Structural Equation Modelling : Konsep dan Aplikasi AMOS 18. Jakarta (ID): Gramedia.

Sumarwan U. 2011. Perilaku Konsumen : Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran 2nd Ed. Bogor (ID) : GhaliaIndonesia

Fadli et al. 2013. Pengaruh Brand Image Terrhadap Loyalitas Pelanggan pada Farina Beauty Clinic Jalan Kertabumi no 23 Karawang. Jurnal Manajemen 10(3):1240. Tersedia pada www.jurnal.feunsika.ac.id.

Suprihatin A, Sugiharto T. 2011. Analisis Kepuasan Konsumen berdasarkan Variabel Harga, Citra Perusahaan danFasilitas [skripsi]. Yogyakarta (ID): Universitas Veteran Yogyakarta

(35)
(36)

26

Lanjutan Lampiran 1

C1 C2 C3 C4 TOTAL BL1 BL2 BL3 BL4 BL5 TOTAL

3 3 4 4 14 2 2 3 3 3 13

4 4 4 4 16 4 2 4 4 4 18

3 3 3 4 13 3 3 3 3 3 15

5 5 5 5 20 4 3 5 5 5 22

4 4 4 4 16 4 3 4 4 4 19

4 3 3 4 14 3 2 4 4 4 17

4 3 3 3 13 4 3 4 4 4 19

4 4 3 4 15 3 3 4 4 3 17

4 4 4 4 16 4 2 4 3 3 16

4 4 4 4 16 4 3 4 4 4 19

4 4 4 4 16 4 3 4 4 4 19

4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20

4 4 4 4 16 4 3 4 4 4 19

4 4 4 4 16 4 3 4 3 3 17

5 5 5 5 20 5 2 5 5 5 22

5 5 5 5 20 4 3 5 5 4 21

4 4 4 4 16 5 3 4 4 4 20

5 5 5 5 20 5 3 5 5 5 23

5 5 5 5 20 5 3 5 5 5 23

4 4 4 4 16 4 3 4 4 4 19

4 4 4 4 16 4 2 3 3 3 15

4 4 3 4 15 4 4 4 3 3 18

4 5 3 3 15 4 2 4 5 4 19

4 4 4 4 16 3 3 4 4 4 18

5 4 4 5 18 4 3 4 4 4 19

4 4 4 4 16 4 3 4 4 4 19

4 4 4 3 15 4 4 4 4 4 20

4 4 4 4 16 4 2 4 3 4 17

4 4 4 4 16 5 2 4 4 4 19

4 5 5 5 19 5 3 5 5 5 23

(37)

Lampiran 2 Perbandingan rata-rata atribut mie instan

Atribut Merek

Rasa Harga Kualitas Ukuran

Citra produk

Varian Rasa

Indomie 4,23333 2,9 3,99167 ,79167 4,16666667 4,46666667 Mie

Sedap 3,26667 3,75 3,2 3,275 3,30833333 3,15833333 Sarimie 3,00833 4 3,04167 3,1 2,96666667 2,84166667 Mie

(38)

28

Lampiran 3 Kuesioner

Terima kasih atas kesediaan Bapak/ibu/Saudara untuk menjadi responden dari kuesioner ini. Dalam penelitian ini, informasi yang didapatkan digunakan untuk kepentingan penelitian dan dijamin kerahasiaanya.

Raden Lidya Anggraeni ( H24100092)

Analisis Pengaruh Harga Produk, Citra Produk dan Kepuasan Konsumen terhadap Brand Loyality Produk Indomie

Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor

Identitas Responden

Nama Responden :

Jenis kelamin :

Fakultas :

Alamat :

Telepon/HP :

Email :

Petunjuk pengisian:

- Berilah tanda “X” pada jawaban yang sesuai dengan pilihan Anda

A. Karakteristk responden

1. Apakah anda pernah mencoba Indomie ?

a. Ya b. tidak (jika ya lanjut ke pertanyaan berikutnya) 2. Berapakah Usia anda saat ini ?

a. 19-25 tahun b. >25 tahun? 3. Status Pernikahan :

a. belum menikah b. Menikah c. Janda d. Duda 4. Berapakah Uang saku anda setiap bulan ?

(39)

Lanjutan Lampiran 3

5. Berapa kali dalam satu minggu anda mengonsumsi mie instan ?

a. < 2 kali seminggu b. 2-3 kali seminggu c. 4 kali seminggu d. >4 kali seminggu

6. Dimanakah anda biasanya paling sering mengonsumsi Indomie ? a. Rumah b. Kosan / Kontrakan c. Warung Kopi

B. Berikan penilaian anda terhadap pernyataan di bawah, dengan mengisi kolom yang telah disediakan. Adapun skor tersebut mencerminkan

1= Sangat tidak setuju 2= Tidak setuju 3= Ragu-ragu 4= Setuju 5= Sangat setuju

NO INDIKATOR Skor

1 2 3 4 5

KK1 Setiap membeli mie instan, saya lebih memilih membeli merek indomie dari pada merek lain

KK1 Setiap membeli merek mie instan, saya akan melakukan pembelian merek Indomie lebih banyak jumlahnya dibandingkan merek lain

Saya kerap melakukan pembelian mie instan merek indomie dengan berbagai varian rasa

K K3

Setiap muncul varian rasa baru pada Indomie, saya cenderung akan mencobanya

H1 Saya memilih indomie karena harganya yang relatif terjangkau

H2 Harga pada indomie sesuai dengan kualitas yang saya rasakan.

C1 Indomie merupakan merek mie instan yang terpercaya di Indonesia

C1 Saya memilih indomie karena kualitas nya yang terpercaya

C2 Indomie merupakan merek mie instan yang menjadi pelopor dan pemimpin di

bidangnya

(40)

30

Lanjutan Lampiran 3

Brand Loyality

NO INDIKATOR Skor

1 2 3 4 5

BL1 Saya membeli indomie secara berulang saat saya hendak mengonsumsi mie

BL2 Saya kerap merekomendasikan pada teman , keluarga maupun kerabat untuk membeli mie instan merek Indomie.

BL4 Saya akan tetap membeli indomie meskipun banyak bermunculan merek mie instan lain

BL4 Saya akan berlaku loyal dan tetap membeli indomie saat hendak melakukan pembelian mie instan

Berikut merupakan kolom yang berisi perbandingan antara empat produk mie instan

yaitu Indomie, Mie sedap, Sarimie dan mie ABC. Isilah kolom sesuai dengan penilaian

individu dengan klasifikasi skor sebagai berikut :

1 = Sangat tidak baik 2 = Tidak baik 3= Cukup baik 4 = Baik

5 = Sangat Baik

Perbandingan Atribut Indomie, Mie sedap , Sarimi dan Mie ABC

Indomie

Indikator klasifikasi 5 4 3 2 1 klasifikasi

Rasa Sangat Enak Sangat tidak Enak

Harga Sangat murah Sangat Mahal

(41)

Lanjutan Lampiran 3

Indikator Klasifikasi 5 4 3 2 1 klasifikasi

Ukuran Sangat Sesuai Sangat tidak sesuai

Citra Produk Sangat baik Sangat Tidak baik

Varian Rasa Sangat Beragam Sangat tidak Beragam

Mie Sedap

Indikator Klasifikasi 5 4 3 2 1 klasifikasi

Rasa Sangat Enak Sangat tidak Enak

Harga Sangat murah Sangat Mahal

Kualitas Sangat Baik Sangat tidak baik

Ukuran Sangat Sesuai Sangat tidak sesuai

Citra Produk Sangat baik Sangat Tidak baik

Varian Rasa Sangat Beragam Sangat tidak

Beragam

Sarimie

Indikator Klasifikasi

5 4 3 2 1

Klasifikasi

Rasa Sangat Enak Sangat tidak Enak

Harga Sangat murah Sangat Mahal

Kualitas Sangat Baik Sangat tidak baik

Ukuran Sangat Sesuai Sangat tidak sesuai

Citra Produk Sangat baik Sangat Tidak baik

Varian Rasa Sangat Beragam Sangat tidak

(42)

32

Lanjutan Lampiran 3

Mie ABC

Indikator klasifikasi 5 4 3 2 1 klasifikasi

Rasa Sangat Enak Sangat tidak Enak

Harga Sangat murah Sangat Mahal

Kualitas Sangat Baik Sangat tidak baik

Ukuran Sangat Sesuai Sangat tidak sesuai

Citra Produk Sangat baik Sangat Tidak baik

(43)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Penulis dillahirkan di Bogor pada tanggal 19 April 1992 dari ayah Raden Mulyamahardjo dan ibu Raden Lilis Nuraeni. Penulis adalah putri tunggal dari keluarga R. Mulyamahardjo. Tahun 1998 Penulis lulus dari TK Kartika III-IV. Pada tahun 2004 penulis lulus dari SD Negeri 6 Kota Batu Bogor, pada tahun yang sama penulis memasuki Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Kota bogor. Tahun 2010 penulis lulus dai SMA Negeri 4 Bogor dan kemudian penulis lolos masuk Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen.

Gambar

Gambar 2 Kerangka pemikiran
Tabel 2 Proporsi Sampel Setiap Fakultas
Gambar 3 Model penelitian
Gambar 4 Perbandingan atribut mie instan
+5

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menganalisis pengaruh service quality terhadap keputusan pembelian handphone android Samsung pada Mahasiswa Universitas

POKJA ULP KOORDINATOR WILAYAH DI EMPAT LINGKUNGAN PERADILAN PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR. Tembusan kepada

• Dengan semakin meningkatnya standar hidup masyarakat terutama di negara-negara maju di dunia barat, masalah Public Health yang klasik dan kuno, seperti penyakit wabah

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana proses komunikasi terapeutik antara konselor dengan klien, bagaimana teknik komunikasi terapeutik digunakan dalam

(3) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pasal ini dilampaui dan Kepala Daerah atau Pejabat tidak memberikan keputusan, permohonan pengembalian

Siregar, S (2011) StatistikaDeskriptifuntukPenelitian.Jakarta: PT

keuntungan, baik secara langsung maupun tidak langsung, untuk diri sendiri atau untuk orang lain dengan membawa seseorang atau kelompok orang, baik secara

Namun terkait dengan unsur pokok putusan untuk dapat dikatakan sebagai yurisprudensi tetap, Paulus Effendi Lotulung tidak sepakat terkait masalah putusan tersebut