REPRESENTASI MASKULINITAS PADA MAJALAH PRIA (Analisis Semiotik Pada Foto Model Dalam Cover Majalah Esquire Indonesia)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang
Sebagai persyaratan untuk mendapatkan Gelar Sarjana (S1)
Oleh:
Dewangga Priambodho 201110040311375
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
LEMBAR PENGESAHAN
Nama : DEWANGGA PRIAMBODHO
NIM : 201110040311375 Jurusan : Ilmu Komunikasi
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Judul Skripsi : REPRESENTASI MASKULINITAS PADA MAJALAH PRIA (Analisis Semiotik Pada Foto Model Dalam Cover Majalah Esquire Indonesia)
Telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Skripsi Jurusan Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang
dan dinyatakan LULUS Pada Hari : Sabtu
Tanggal : 30 April 2016
Tempat : Ruang 605 / Ruang Dosen
Mengesahkan, Dekan FISIP UMM
Dr. Asep Nurjaman M. Si Dewan Penguji:
1. Farid Rusman, Drs. M. Si Penguji I ( )
2. Novin Farid Setyo W, M. Si Penguji II ( )
3. Widya Yutanti, MA Penguji III ( )
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
Nama : DEWANGGA PRIAMBODHO
NIM : 201110040311375 Jurusan : Ilmu Komunikasi
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Judul Skripsi : REPRESENTASI MASKULINITAS PADA MAJALAH PRIA (Analisis Semiotik Pada Foto Model Dalam Cover Majalah Esquire Indonesia)
Disetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Widya Yutanti, MA Zen Amirudin, M. Med. Kom
Mengetahui, Ketua
Jurusan Ilmu Komunikasi
PERNYATAAN ORISINALITAS
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : DEWANGGA PRIAMBODHO
Tempat, Tanggal Lahir : Blitar, 20 Oktober 1988 Nomor Induk Mahasiswa : 201110040311375
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jurusan : Ilmu Komunikasi
Menyatakan bahwa karya ilmiah (skripsi) dengan judul : REPRESENTASI MASKULINITAS PADA MAJALAH PRIA
(Analisis Semiotik Pada Foto Model Dalam Cover Majalah Esquire Indonesia)
Adalah bukan karya tulis ilmiah (skripsi) orang lain, baik sebagian ataupun seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya dengan benar.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapat sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Malang, April 2016 Yang Menyatakan,
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah subhanahu wata’ala, atas segala nikmat yang telah diberikan beserta kesempatan mengenggam ilmu, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “REPRESENTASI MASKULINITAS PADA MAJALAH PRIA (Analisis Semiotik Pada Foto Model Dalam Cover Esquire Indonesia)”. Penulisan skripsi ini diajukan guna memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada program Pendidikan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Malang. Dalam penelitian dan penyusunan skripsi ini, penulis banyak didukung serta dibantu oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis sangat ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Allah SWT pemberi hidup, rejeki dan pencipta semesta alam.
2. Ayah dan Ibu saya, Supriyanto dan Ani Kurnia Dewi dengan segenap kesabaran serta dukungan, mengingatkan dan selalu memberi support doa dan dana serta kasih sayang yang tak terhingga.
3. Kakakku Dewanti Purwita Sari dan Kedua Adikku, Seni Prisma Santika dan Muhammad Shinung Jaya Wardhana sebagai penyemangat bahwa saya harus memberikan contoh yang baik untuk menjadi salah satu panutan mereka.
4. Dosen Pembimbing saya, Bu Widya Yutanti, MA dan Pak Zen Amirudin, M. Med. Kom yang memberikan pengalaman tersendiri dan insyallah tidak akan terlupakan sepanjang hidup dalam menyusun skripsi ini.
6. Terimakasih untuk keluarga “SIPUT”, Anggara Palguna, kak Wulan, kak Anda, kak Rezha, kak Ponco, kak Efry, kak Ophie, kak Vinoqi, kak Dimas, kak Fanny, kak Ganjar, Okky Gita “onyes”, mak Rizka, yang selalu memberi motivasi agar saya bisa menjadi lebih maju dan lebih baik. Terima kasih juga buat kak Narendra “Mumu” yang selalu memberikan dorongan untuk lulus.
7. Keluarga besar IKOM G 2011, Ibu Widya dan juga sahabat-sahabat yang selalu ada baik senang maupun susah, Dewi Ratih, Gita “Gibi” Vina Tri, Vina Ve, Dedi, Dinar, Ayu, Febri, Agung “Behel”, Canda “Cendol’, Wininda, Fara dan Diovita, Richard, Faridh serta semua yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Sebagai penyemangat, cerminan diri dan juga pemberi nasehat di banyak hal.
8. Keluarga Besar PAKANDAYU khususnya Kakang Mbakyu Kota Malang 2014. Kang Anggun, Kang Danang, Kang Mukti, Kang Satrio, Kang Ikhul, Kang Hengky, Kang Dyllan, Kang Maul, Kang Itqon, Mbakyu Bunga, Mbakyu Amy, Mbakyu Inez, Mbakyu Sharira, Mbakyu Ales, Mbakyu Arista, Mbkyu Nia, Mbakyu Sani, Makyu Shelva, Mbakyu Grace yang sudah memberikan “nyinyiran” dorongan serta pengalaman dalam berorganisasi diluar kampus.
9. Keluarga Dinas Pariwisata Kota Malang yang memberikan kepercayaan menjadi salah satu Duta Wisata Kota Malang 2014 dan juga pengalaman menjadi keluarga besar PAKANDAYU dan Dispar Kota Malang.
10. Keluarga dan teman seperjuangan “JUWARAH”, Aby, Anjar, Amanda, Tenri, Esta, Lina, Arinda, Zaki, Fajar “fafa”, Jeje, Ferly, Divan, Difa, Shilla, Fredo, Danang, Debby, Meme, Sevty dan Rey yang selalu ada dan memberikan dukungan moril ataupun materil dalam memperjuangkan skripsi ini.
12. Staf Akademik, Dosen-Dosen Ilmu Komunikasi dan Segenap civitas akademika UMM Malang yang sudah melancarkan dan membantu saya sehingga saya menjadi Sarjana Ilmu Komunikasi. Terima kasih atas bantuan dan ilmunya.
Dan kepada semua Teman-Teman dan kerabat yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, sekali lagi terima kasih untuk doa dan dukungannya. Semoga Allah SWT membalas jasa budi kalian di kemudian hari dan memberikan kemudahan dalam segala hal, Amiin ya Rabbal Allamin. Demi perbaikan selanjutnya, saran dan kritik yang membangun akan penulis terima dengan senang hati. Semoga bermanfaat bagi kita semua.
Malang, April 2016 Penulis
DAFTAR ISI
A. Majalah Sebagai Media Komunikasi Massa ... 8A.1. Perkembangan Komunikasi Massa……….. 9
A.2 Sejarah dan Perkembangan Majalah……… . 13
B. Majalah Sebagai Sebuah Industri ... 15
C. Fotografi Dalam Media Majalah ..……… . 18
D. Representasi Laki – Laki Dalam Media ... 25
E. Maskulinitas dan Perkembangannya ... 27
F. Teori Tanda – Tanda Dalam Fashion... 31
BAB IV GAMBARAN OBJEK PENELITIAN A. Profil Majalah Esquire Indonesia ... 41
C. Rubrik Majalah Esquire Indonesia ... 45
BAB V PEMBAHASAN A. Cover Majalah Esquire Indonesia Edisi April 2014... 54
B. Cover Majalah Esquire Edisi Mei 2014 ... 60
C. Cover Majalah Esquire Indonesia Edisi Juni 2014... 63
D. Cover Majalah Esquire Indonesia Edisi Juli 2014 ... 68
E. Cover Majalah Esquire Indonesia Edisi Agustus 2014 ... 73
F. Cover Majalah Esquire Indonesia Edisi September 2014... 77
G. Cover Majalah Esquire Indonesia Edisi Oktober 2014 ... 82
H. Cover Majalah Esquire Indonesia Edisi November 2014 ... 88
I. Cover Majalah Esquire Indonesia Edisi Desember 2014 ... 91
J. Cover Majalah Esquire Indonesia Edisi Januari 2015 ... 95
K. Cover Majalah Esquire Indonesia Edisi Februari 2015 ... 100
L. Cover Majalah Esquire Indonesia Edisi Maret 2015 ... 104
M. Representasi Maskulin Terkait Dengan Mitos ... 108
BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan... 113
B. Keterbatasan Penelitian ... 114
C. Rekomendasi Akademik ... 114
D. Kritik Sosial... 114 DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Abdi, Y. (2012). Photograhy From My Eyes. Jakarta: PT. Gramedia.
Adimodel, (2012), Lighting With Available Light, Jakarta: PT. Elex Media Kebudayaan : Analisis Atas Pandangan Herbert Marshall McLuhan. Jakarta: Pusat Kajian Filsafat dan Pancasila.
Farhan, M. (2015, May 13). Sejarah Penemuan Mesin Cetak. Diambil kembali dari Tuliskan.com: http://www.tuliskan.com/2013/03/sejarah-penemuan-mesin-cetak.html
Fiske, J. (2012), Pengantar Ilmu Komunikasi/John Fiske ; penerjemah Hapsari Dwiningtyas - Ed. 3 - I - Jakarta : Rajawali Pers.
Kurnia, N. (2004). Representasi Maskulinitas dalam Iklan. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Littlejon, S. W dan Karen A. F, Teori Komunikasi : Theories of Human Communication, Penerjemah M. Yusuf Hamdan - Ed. 9, Jakarta: Salemba Humanika
Mahyuddin, I. (2006). Terjemahan : Membedah Mitos - Mitos Budaya Massa : Semiotika atau Sosiologi Tanda, Simbol dan Repesentasi karya Roland Barthes. Jakarta: Jalasutra.
Marliati N dan Ade Suryani, (2014), Jurnal : Representasi Tubuh PerempuanDalam Rubrik Kecantikan di Majalah Femina Edisi Mei 2011, Universitas Esa Ungul.
Moleong, L. (2004). Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sukarya, Daniek G, (2009), Kiat Sukses Daniek G. Sukarya, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo
Tamburaka, A. (2012). Agenda Setting Media Massa. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Vera, N. (2014). Semiotika dalam Riset Komunikasi. Bogor: Ghalia Indonesia. Vivian, J. (2008). Teori Komunikasi Massa, Edisi ke-8. Jakarta: Kencana.
Wibowo, I. S. (2013). Semiotika Komunikasi : Aplikasi Praktis Bagi Penelitian dan Skripsi Komunikasi Edisi 2. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Winarni. (2003). Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Malang: UMM.
Artikel :
Demartoto, A, Konsep Maskulinitas dari Jaman ke Jaman dan Citranya dalam Media
Internet :
http://callmehrl.blogspot.com/2014/01/unsur-unsur-majalah.html, diakses pada 26 Mei 2015 pada pukul 20:39 WIB.
http://www.romelteamedia.com/2014/04/media-massa-pengertian-dan-jenis.html, diakses ada tanggal 8 Maret 2015, 19:22 WIB.
http://bukusastradigital.blogspot.com/2011/01/ramayana-nyoman-s-pendit.html
diakses tanggal 21 agustus 2015, 20:47 WIB
http://helliumworks.blogspot.co.id/2010/12/fotografi-konseptual.html
diakses pada tanggal 5 September 2015, 11.41 WIB
diakses pada tanggal 5 September 2015, 11.41 WIB
www.underwatergaleripedia.com
diakses pada tanggal 5 September 2015, 11.43 WIB
www.fotografi.upi.comdiakses pada tanggal 5 September 2015, 11.44 WIB
www.snapzlife.com, landscape fotography, diakses pada tanggal 5 September
2015, 11:46 WIB
www.rizkyymauludi.wordpress.com, contoh Wedding Photography diakses
tanggal 5 September 2015, 11:47 WIB
www.galenevans.com, contoh fine art photofraphy, diakses pada tanggal 5
September 2015, 11:49 WIB
www.wikipedia.com. Profil Esquire, siakses pada tanggal 2 Februari 20:49 WIB.
http://www.binasyifa.com/799/04/26/seperti-apa-kriteria-ganteng-sesungguhnya.htm. Artikel mengenai Seperti Apa Kriteria Ganteng
Sesungguhnya. Diakses pada tanggal 3 Februari 2016 pada pukul 21:45 WIB
http://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20160301175457-277-114661/cara-berpakaian-pengaruhi-tingkat-kesuksesan/. Aretikel Cara Berpakaian Pengaruhi
Tingkat Kesuksesan. Diakses tanggal 3 Februari 2016 pada pukul 22:21 WIB
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tuhan menciptakan manusia terdiri dari dua jenis yaitu pria dan
wanita. Berdasarkan dari cerita Adam dan Hawa, Tuhan terlebih dahulu
menciptakan pria yaitu Adam dan setelah itu barulah menciptakan Hawa
sebagai pendamping Adam. Dari sinilah peradaban manusia mulai muncul
dan berkembang.
Dalam kehidupan sehari-hari, pria dan wanita memiliki peranan
yang berbeda-beda. Umumnya, masyarakat Indonesia khususnya, pria
adalah sosok yang harus bertanggung jawab, berani dan bisa menjadi tulang
punggung keluarga. Sedangkan wanita hidup sebagai pendamping pria yang
diharuskan menjadi ibu rumah tangga yang biasanya mengurus suami dan
anaknya. Itulah alasan adanya teori patriarki yang menyebutkan bahwa
derajat wanita ada dibawah derajat pria.
Namun, tetap saja sebagian orang beranggapan pria akan lebih bisa
melakukan banyak hal. Khususnya melakukan pekerjaan kasar yang belum
tentu bisa dilakukan oleh wanita. Citra ini sudah menempel pada sebagian
besar pria, pria sebagai pelindung wanita dan pria sebagai tulang punggung
keluarga. Pria adalah sosok pelindung yang diharuskan bisa melindungi
keluarganya, baik istri, anak dan seluruh anggota keluarga lainnya. Citra ini
tentusaja sudah melekat pada pria dari zaman ke zaman. Sejak beratus-ratus
2 wanita dan keluarganya. Banyak cerita dari zaman dahulu yang menguatkan
pendapat ini. Salah satu contohnya adalah kisah Ramayana yang ditulis oleh
Nyoman S. Pendit yang menceritakan kisah cinta Rama dan Sinta. Sinta
adalah kekasih Rama yang hilang karena di culik oleh Rahwana yang sudah
lama tergila-gila dengan kecantikan Sinta. Lalu pada akhirnya Rama harus
berperang melawan Rahwana untuk melindungi dan menyelamatkan Sinta
dari tangan Rahwana. Dari cerita yang sudah memang turun-temurun dari
zaman ke zaman sudah membuktikan bahwa pria sudah seharusnya bisa
melindungi wanita.
Pria sebagai tulang punggung keluarga juga seakan menjadi
paradigma yang sudah menempel pada pikiran semua masyarakat. Setelah
menikah, pria tentu saja harus bertanggung jawab penuh terhadap seluruh
anggota keluarganya. Itulah mengapa pria harus lebih bekerja keras untuk
memenuhi semua kebutuhan keluarganya. Maka dari itu, pria menjadi
tulang punggung keluarga utuk memenuhi segala bentuk kebutuhan
keluarganya.
Namun pada masa sekarang, citra pria seakan menjadi lebih luas.
Sisi feminim priapun terkadang bisa terlihat, baik dari segi sifat ataupun
tampak luar seperti fashion yang dikenakan atau aksesoris yang dipakai.
Metroseksual adalah sebutan yang ditujukan untuk pria yang bersih dan
terlihat rapi dengan rambut klimisnya. Barang-barang bermerek dan
memiliki prestige tinggi menempel sebagai aksesoris pendukungnya. Citra
3 masa sekarang ini. Gaya hidup pria metroseksual mengharuskan pria itu
untuk bisa berdandan dan menjaga kebersihan diri.
Selain sisi feminim, pria juga memiliki sisi maskulin yang harus
dipertahankan. Sisi maskulin pada pria bisa menjadi alat pancing utama
untuk mendapatkan wanita. Pesona pria maskulin akan membuat wanita
tertarik dan akhirnya mendekatinya. Bila kita mendengar kata maskulin,
bayangan akan terarah kepada pria bertubuh gempal dengan bentuk perut
sixpack, sehat dan memiliki daya tarik seksual kuat. Secara fisik, sisi
maskulinitas bisa sangat jelas terlihat. Dengan begini orang akan bisa lebih
mudah melihat sisi maskulin pria yang jelas terpampang dari segi fisiknya.
Selain badan gempal, tumbuhnya bulu-bulu diwajah seperti jambang dan
kumis akan menambah sisi maskulinitas pria yang terlihat secara fisik.
Penampilan fisik seperti bentuk wajah kotak dan tirus serta hidung mancung
seakan menjadi simbol wajah maskulin pada jaman sekarang.
Segala macam bentuk gambaran ini tentu saja tidak lepas dari
peranan media massa. Menurut Tamburaka (2012 : 13) bahwa media massa
merupakan sarana penyampaian komunikasi dan informasi yang melakukan
penyebaran informasi secara massal dan dapat diakses oleh masyarakat
secara luas pula. Melalui sarana inilah informasi bisa tersalurkan kepada
semua masyarakat. Media massa menjadi lebih modern dalam
menyampaikan informasinya. Tidak hanya informasi berupa visual, namun
informasi menjadi lebih menarik karena dikemas menjadi audio visual.
Televisi menjadi media modern yang banyak dipilih masyarakat. Dalam
4 dengan berbagai macam fitur yang ditawarkan. Selain itu, media portal
online sekarang sudah menjamur. Masyarakat bisa mengakses informasi dengan mudah dan leluasa dimanapun mereka berada. Media sosialpun
menjadi alternatif masyarakat untuk saling bertukar informasi. Namun,
sebagian masyarakat masih memilih majalah sebagai media informasi
alternatif mereka. Design yang menarik dan memiliki pilihan rubrik yang
menarik, menjadikan majalah memiliki tempat tersendiri dihati
pembacanya.
Di jaman modern ini, majalah sudah disesuaikan dengan
segmennya. Ini dimaksudkan agar majalah tersebut tepat sasaran pada
segmen yang menjadi targetnya. Selain itu, ini bertujuan untuk menggaet
pengiklan yang bisa langsung menuju kepada khalayaknya. Ini akan
memudahkan pengiklan untuk bisa mempromosikan produknya kepada
sararannya. Keuntunganpun dirasakan oleh target majalah itu sendiri, target
sasaran akan lebih mudah mengakses segala kebutuhan informasi yang
disajikan oleh majalah tersebut. Dari sinilah muncul berbagai jenis majalah
yang memang sengaja ditujukan kepada target sasarannya. Majalah yang
memang disesuaikan dengan pasarnya seperti majalah kuliner, sport,
lifestyle,fashion bahkan terdapat majalah yang targetnya disesuaikan gender pembacanya.
Pada perkembangannya, majalah yang disesuaikan dengan
genderpembacanya sudah bermunculan. Ini dimaksudkan agar informasi yang dibutuhkan pria dan wanita bisa dipisahkan. Karena tidak semua
5 desain dan isi rubrik dibedakan agar sesuai dengan kebutuhan
masing-masing targetnya.
Pada jaman modern ini, wanita sudah bisa merdeka dan berkarir
layaknya pria. Maka dari itu, hak dalam mendapatkan akses informasipun
disamakan. Ini depenuhi dengan adanya majalah yang dikhususkan kepada
pria atau wanita. Kebutuhan informasi pria kini sudah lebih luas. Bukan
hanya mengenai pekerjaan atau olahraga, namun yang menyangkut lifestyle
pada masa modern ini juga dibutuhkan sebagian pria. Gaya hidup pria
diperkotaan menjadi sangat modern. Membutuhkan fasilitas yang lebih
modern dan kebutuhan seperti fashion yang lebih modern pula.
Menggunakan barang-barang bermerek dan menenteng gadget terbaru
terkadang membuat style pria terlihat sempurna sebagai kaum metroseksual.
Gaya hidup seperti ini sudah diikuti sebagian besar pria di Indonesia dan
mereka membutuhkan informasi update mengenai kebutuhan mereka.
Akses informasi mengenai hal ini banyak di media.
Majalah juga menyediakan informasi terbaru mengenai segala
bentuk kebutuhan yang dibutuhkan eperti kesehatan, lifestyle dan
kebutuhan lainnya. Dari sini peneliti menilai bahwa majalah memiliki
pengaruh dalam membentuk maskulinitas pada pria dari segala macam
informasi yang mereka sajikan. Salah satu majalah pria yang ada di
Indonesia adalah Esquire Indonesia. Majalah tersebut memilih pria sebagai
target pembacanya. Majalah yang sebenarnya berasal dari Amerika dan
mulai masuk ke Indonesia ada tahun 2007 dengan targetnya adalah pria usia
6
juga berpendidikan, sukses dalam karir dan menyukai traveling.Majalah
Esquire Indonesia ini seakan mengkonstruksi maskulinitas pria yang
memang disesuaikan dengan targetnya. Pria maskulin memiliki gaya, smart
dan sukses. Dalam jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Webster’s New
World Dictionary menjelaskan bahwa pria maskulin memiliki kejantanan,
keperkasaan, kekar, otot menyembul, ulet dan pekerja keras.
Bisa dikatakan bahwa pria maskulin itu memiliki daya tarik seksual dan
keperkasaan tinggi. Berbeda dengan konse maskulinitas yang dikonstruksi
oleh majalah Equire Indonesia, bila dilihat dari penjabaran target
pembacanya. Selain itu, bila dilihat dari cover majalah Esquire Indonesia
pada edisi Maret 2014 sampai dengan Maret 2015 kebanyakan memajang
foto pria “bule” yang sengaja dijadikan sebagai model covernya. Ini
terkesan berbeda dengan karakter asli pria indonesia yang notabene adalah
ras Asia. Padahal majalah Esquire ini sudah menyematkan Indonesia di
belakangnya. Hal tersebut menjadi sangat berlawanan. Maka dari itu penulis
memutuskan untuk membuat penelitian mengenai “ Representasi
Maskulinitas Dalam Majalah Pria ( Analisis Semiotik Pada Cover Majalah
Esquire Indonesia)”. Peneliti berharap penelitian ini bisa memberikan
manfaat dikemudian hari.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis telah merumuskan
permasalahan dalam penelitian ini yaitu bagaimana majalah Esquire
Indonesia merepresentasikan maskulinitas yang terdapat pada cover
7 C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui makna representasi
maskulinitas yang muncul pada foto cover majalah Esquire Indonesia.
D. Manfaat Penelitian Manfaat Akademis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi
mahasiswa jurusan ilmu komunikasi atau jurusan lainnya, terutama
yang tertarik dalam penelitian foto dan cover majalah dengan
menggunakan kajian semiotika Roland Barthes.
E. Rekomendasi Kritik Sosial
Hasil penelitian ini dapat menjadi kritik sosisal apabila peneliti
menemukan suatu hal yang memang bisa dikritik demi untuk memajukan