• Tidak ada hasil yang ditemukan

REPRESENTASI MASKULINITAS PADA MAJALAH PRIA (Analisis Semiotik Pada Foto Model Dalam Cover Majalah Esquire Indonesia)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "REPRESENTASI MASKULINITAS PADA MAJALAH PRIA (Analisis Semiotik Pada Foto Model Dalam Cover Majalah Esquire Indonesia)"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

REPRESENTASI MASKULINITAS PADA MAJALAH PRIA (Analisis Semiotik Pada Foto Model Dalam Cover Majalah Esquire Indonesia)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai persyaratan untuk mendapatkan Gelar Sarjana (S1)

Oleh:

Dewangga Priambodho 201110040311375

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : DEWANGGA PRIAMBODHO

NIM : 201110040311375 Jurusan : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul Skripsi : REPRESENTASI MASKULINITAS PADA MAJALAH PRIA (Analisis Semiotik Pada Foto Model Dalam Cover Majalah Esquire Indonesia)

Telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Skripsi Jurusan Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

dan dinyatakan LULUS Pada Hari : Sabtu

Tanggal : 30 April 2016

Tempat : Ruang 605 / Ruang Dosen

Mengesahkan, Dekan FISIP UMM

Dr. Asep Nurjaman M. Si Dewan Penguji:

1. Farid Rusman, Drs. M. Si Penguji I ( )

2. Novin Farid Setyo W, M. Si Penguji II ( )

3. Widya Yutanti, MA Penguji III ( )

(3)

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama : DEWANGGA PRIAMBODHO

NIM : 201110040311375 Jurusan : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul Skripsi : REPRESENTASI MASKULINITAS PADA MAJALAH PRIA (Analisis Semiotik Pada Foto Model Dalam Cover Majalah Esquire Indonesia)

Disetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Widya Yutanti, MA Zen Amirudin, M. Med. Kom

Mengetahui, Ketua

Jurusan Ilmu Komunikasi

(4)

PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : DEWANGGA PRIAMBODHO

Tempat, Tanggal Lahir : Blitar, 20 Oktober 1988 Nomor Induk Mahasiswa : 201110040311375

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Menyatakan bahwa karya ilmiah (skripsi) dengan judul : REPRESENTASI MASKULINITAS PADA MAJALAH PRIA

(Analisis Semiotik Pada Foto Model Dalam Cover Majalah Esquire Indonesia)

Adalah bukan karya tulis ilmiah (skripsi) orang lain, baik sebagian ataupun seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya dengan benar.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapat sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Malang, April 2016 Yang Menyatakan,

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah subhanahu wata’ala, atas segala nikmat yang telah diberikan beserta kesempatan mengenggam ilmu, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “REPRESENTASI MASKULINITAS PADA MAJALAH PRIA (Analisis Semiotik Pada Foto Model Dalam Cover Esquire Indonesia)”. Penulisan skripsi ini diajukan guna memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada program Pendidikan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Malang. Dalam penelitian dan penyusunan skripsi ini, penulis banyak didukung serta dibantu oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis sangat ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Allah SWT pemberi hidup, rejeki dan pencipta semesta alam.

2. Ayah dan Ibu saya, Supriyanto dan Ani Kurnia Dewi dengan segenap kesabaran serta dukungan, mengingatkan dan selalu memberi support doa dan dana serta kasih sayang yang tak terhingga.

3. Kakakku Dewanti Purwita Sari dan Kedua Adikku, Seni Prisma Santika dan Muhammad Shinung Jaya Wardhana sebagai penyemangat bahwa saya harus memberikan contoh yang baik untuk menjadi salah satu panutan mereka.

4. Dosen Pembimbing saya, Bu Widya Yutanti, MA dan Pak Zen Amirudin, M. Med. Kom yang memberikan pengalaman tersendiri dan insyallah tidak akan terlupakan sepanjang hidup dalam menyusun skripsi ini.

(6)

6. Terimakasih untuk keluarga “SIPUT”, Anggara Palguna, kak Wulan, kak Anda, kak Rezha, kak Ponco, kak Efry, kak Ophie, kak Vinoqi, kak Dimas, kak Fanny, kak Ganjar, Okky Gita “onyes”, mak Rizka, yang selalu memberi motivasi agar saya bisa menjadi lebih maju dan lebih baik. Terima kasih juga buat kak Narendra “Mumu” yang selalu memberikan dorongan untuk lulus.

7. Keluarga besar IKOM G 2011, Ibu Widya dan juga sahabat-sahabat yang selalu ada baik senang maupun susah, Dewi Ratih, Gita “Gibi” Vina Tri, Vina Ve, Dedi, Dinar, Ayu, Febri, Agung “Behel”, Canda “Cendol’, Wininda, Fara dan Diovita, Richard, Faridh serta semua yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Sebagai penyemangat, cerminan diri dan juga pemberi nasehat di banyak hal.

8. Keluarga Besar PAKANDAYU khususnya Kakang Mbakyu Kota Malang 2014. Kang Anggun, Kang Danang, Kang Mukti, Kang Satrio, Kang Ikhul, Kang Hengky, Kang Dyllan, Kang Maul, Kang Itqon, Mbakyu Bunga, Mbakyu Amy, Mbakyu Inez, Mbakyu Sharira, Mbakyu Ales, Mbakyu Arista, Mbkyu Nia, Mbakyu Sani, Makyu Shelva, Mbakyu Grace yang sudah memberikan “nyinyiran” dorongan serta pengalaman dalam berorganisasi diluar kampus.

9. Keluarga Dinas Pariwisata Kota Malang yang memberikan kepercayaan menjadi salah satu Duta Wisata Kota Malang 2014 dan juga pengalaman menjadi keluarga besar PAKANDAYU dan Dispar Kota Malang.

10. Keluarga dan teman seperjuangan “JUWARAH”, Aby, Anjar, Amanda, Tenri, Esta, Lina, Arinda, Zaki, Fajar “fafa”, Jeje, Ferly, Divan, Difa, Shilla, Fredo, Danang, Debby, Meme, Sevty dan Rey yang selalu ada dan memberikan dukungan moril ataupun materil dalam memperjuangkan skripsi ini.

(7)

12. Staf Akademik, Dosen-Dosen Ilmu Komunikasi dan Segenap civitas akademika UMM Malang yang sudah melancarkan dan membantu saya sehingga saya menjadi Sarjana Ilmu Komunikasi. Terima kasih atas bantuan dan ilmunya.

Dan kepada semua Teman-Teman dan kerabat yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, sekali lagi terima kasih untuk doa dan dukungannya. Semoga Allah SWT membalas jasa budi kalian di kemudian hari dan memberikan kemudahan dalam segala hal, Amiin ya Rabbal Allamin. Demi perbaikan selanjutnya, saran dan kritik yang membangun akan penulis terima dengan senang hati. Semoga bermanfaat bagi kita semua.

Malang, April 2016 Penulis

(8)

DAFTAR ISI

A. Majalah Sebagai Media Komunikasi Massa ... 8

A.1. Perkembangan Komunikasi Massa……….. 9

A.2 Sejarah dan Perkembangan Majalah……… . 13

B. Majalah Sebagai Sebuah Industri ... 15

C. Fotografi Dalam Media Majalah ..……… . 18

D. Representasi Laki – Laki Dalam Media ... 25

E. Maskulinitas dan Perkembangannya ... 27

F. Teori Tanda – Tanda Dalam Fashion... 31

BAB IV GAMBARAN OBJEK PENELITIAN A. Profil Majalah Esquire Indonesia ... 41

(9)

C. Rubrik Majalah Esquire Indonesia ... 45

BAB V PEMBAHASAN A. Cover Majalah Esquire Indonesia Edisi April 2014... 54

B. Cover Majalah Esquire Edisi Mei 2014 ... 60

C. Cover Majalah Esquire Indonesia Edisi Juni 2014... 63

D. Cover Majalah Esquire Indonesia Edisi Juli 2014 ... 68

E. Cover Majalah Esquire Indonesia Edisi Agustus 2014 ... 73

F. Cover Majalah Esquire Indonesia Edisi September 2014... 77

G. Cover Majalah Esquire Indonesia Edisi Oktober 2014 ... 82

H. Cover Majalah Esquire Indonesia Edisi November 2014 ... 88

I. Cover Majalah Esquire Indonesia Edisi Desember 2014 ... 91

J. Cover Majalah Esquire Indonesia Edisi Januari 2015 ... 95

K. Cover Majalah Esquire Indonesia Edisi Februari 2015 ... 100

L. Cover Majalah Esquire Indonesia Edisi Maret 2015 ... 104

M. Representasi Maskulin Terkait Dengan Mitos ... 108

BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan... 113

B. Keterbatasan Penelitian ... 114

C. Rekomendasi Akademik ... 114

D. Kritik Sosial... 114 DAFTAR PUSTAKA

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Abdi, Y. (2012). Photograhy From My Eyes. Jakarta: PT. Gramedia.

Adimodel, (2012), Lighting With Available Light, Jakarta: PT. Elex Media Kebudayaan : Analisis Atas Pandangan Herbert Marshall McLuhan. Jakarta: Pusat Kajian Filsafat dan Pancasila.

Farhan, M. (2015, May 13). Sejarah Penemuan Mesin Cetak. Diambil kembali dari Tuliskan.com: http://www.tuliskan.com/2013/03/sejarah-penemuan-mesin-cetak.html

Fiske, J. (2012), Pengantar Ilmu Komunikasi/John Fiske ; penerjemah Hapsari Dwiningtyas - Ed. 3 - I - Jakarta : Rajawali Pers.

Kurnia, N. (2004). Representasi Maskulinitas dalam Iklan. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Littlejon, S. W dan Karen A. F, Teori Komunikasi : Theories of Human Communication, Penerjemah M. Yusuf Hamdan - Ed. 9, Jakarta: Salemba Humanika

Mahyuddin, I. (2006). Terjemahan : Membedah Mitos - Mitos Budaya Massa : Semiotika atau Sosiologi Tanda, Simbol dan Repesentasi karya Roland Barthes. Jakarta: Jalasutra.

Marliati N dan Ade Suryani, (2014), Jurnal : Representasi Tubuh PerempuanDalam Rubrik Kecantikan di Majalah Femina Edisi Mei 2011, Universitas Esa Ungul.

Moleong, L. (2004). Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung: Remaja Rosdakarya.

(11)

Sukarya, Daniek G, (2009), Kiat Sukses Daniek G. Sukarya, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo

Tamburaka, A. (2012). Agenda Setting Media Massa. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Vera, N. (2014). Semiotika dalam Riset Komunikasi. Bogor: Ghalia Indonesia. Vivian, J. (2008). Teori Komunikasi Massa, Edisi ke-8. Jakarta: Kencana.

Wibowo, I. S. (2013). Semiotika Komunikasi : Aplikasi Praktis Bagi Penelitian dan Skripsi Komunikasi Edisi 2. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Winarni. (2003). Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Malang: UMM.

Artikel :

Demartoto, A, Konsep Maskulinitas dari Jaman ke Jaman dan Citranya dalam Media

Internet :

http://callmehrl.blogspot.com/2014/01/unsur-unsur-majalah.html, diakses pada 26 Mei 2015 pada pukul 20:39 WIB.

http://www.romelteamedia.com/2014/04/media-massa-pengertian-dan-jenis.html, diakses ada tanggal 8 Maret 2015, 19:22 WIB.

http://bukusastradigital.blogspot.com/2011/01/ramayana-nyoman-s-pendit.html

diakses tanggal 21 agustus 2015, 20:47 WIB

http://helliumworks.blogspot.co.id/2010/12/fotografi-konseptual.html

diakses pada tanggal 5 September 2015, 11.41 WIB

(12)

diakses pada tanggal 5 September 2015, 11.41 WIB

www.underwatergaleripedia.com

diakses pada tanggal 5 September 2015, 11.43 WIB

www.fotografi.upi.comdiakses pada tanggal 5 September 2015, 11.44 WIB

www.snapzlife.com, landscape fotography, diakses pada tanggal 5 September

2015, 11:46 WIB

www.rizkyymauludi.wordpress.com, contoh Wedding Photography diakses

tanggal 5 September 2015, 11:47 WIB

www.galenevans.com, contoh fine art photofraphy, diakses pada tanggal 5

September 2015, 11:49 WIB

www.wikipedia.com. Profil Esquire, siakses pada tanggal 2 Februari 20:49 WIB.

http://www.binasyifa.com/799/04/26/seperti-apa-kriteria-ganteng-sesungguhnya.htm. Artikel mengenai Seperti Apa Kriteria Ganteng

Sesungguhnya. Diakses pada tanggal 3 Februari 2016 pada pukul 21:45 WIB

http://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20160301175457-277-114661/cara-berpakaian-pengaruhi-tingkat-kesuksesan/. Aretikel Cara Berpakaian Pengaruhi

Tingkat Kesuksesan. Diakses tanggal 3 Februari 2016 pada pukul 22:21 WIB

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tuhan menciptakan manusia terdiri dari dua jenis yaitu pria dan

wanita. Berdasarkan dari cerita Adam dan Hawa, Tuhan terlebih dahulu

menciptakan pria yaitu Adam dan setelah itu barulah menciptakan Hawa

sebagai pendamping Adam. Dari sinilah peradaban manusia mulai muncul

dan berkembang.

Dalam kehidupan sehari-hari, pria dan wanita memiliki peranan

yang berbeda-beda. Umumnya, masyarakat Indonesia khususnya, pria

adalah sosok yang harus bertanggung jawab, berani dan bisa menjadi tulang

punggung keluarga. Sedangkan wanita hidup sebagai pendamping pria yang

diharuskan menjadi ibu rumah tangga yang biasanya mengurus suami dan

anaknya. Itulah alasan adanya teori patriarki yang menyebutkan bahwa

derajat wanita ada dibawah derajat pria.

Namun, tetap saja sebagian orang beranggapan pria akan lebih bisa

melakukan banyak hal. Khususnya melakukan pekerjaan kasar yang belum

tentu bisa dilakukan oleh wanita. Citra ini sudah menempel pada sebagian

besar pria, pria sebagai pelindung wanita dan pria sebagai tulang punggung

keluarga. Pria adalah sosok pelindung yang diharuskan bisa melindungi

keluarganya, baik istri, anak dan seluruh anggota keluarga lainnya. Citra ini

tentusaja sudah melekat pada pria dari zaman ke zaman. Sejak beratus-ratus

(14)

2 wanita dan keluarganya. Banyak cerita dari zaman dahulu yang menguatkan

pendapat ini. Salah satu contohnya adalah kisah Ramayana yang ditulis oleh

Nyoman S. Pendit yang menceritakan kisah cinta Rama dan Sinta. Sinta

adalah kekasih Rama yang hilang karena di culik oleh Rahwana yang sudah

lama tergila-gila dengan kecantikan Sinta. Lalu pada akhirnya Rama harus

berperang melawan Rahwana untuk melindungi dan menyelamatkan Sinta

dari tangan Rahwana. Dari cerita yang sudah memang turun-temurun dari

zaman ke zaman sudah membuktikan bahwa pria sudah seharusnya bisa

melindungi wanita.

Pria sebagai tulang punggung keluarga juga seakan menjadi

paradigma yang sudah menempel pada pikiran semua masyarakat. Setelah

menikah, pria tentu saja harus bertanggung jawab penuh terhadap seluruh

anggota keluarganya. Itulah mengapa pria harus lebih bekerja keras untuk

memenuhi semua kebutuhan keluarganya. Maka dari itu, pria menjadi

tulang punggung keluarga utuk memenuhi segala bentuk kebutuhan

keluarganya.

Namun pada masa sekarang, citra pria seakan menjadi lebih luas.

Sisi feminim priapun terkadang bisa terlihat, baik dari segi sifat ataupun

tampak luar seperti fashion yang dikenakan atau aksesoris yang dipakai.

Metroseksual adalah sebutan yang ditujukan untuk pria yang bersih dan

terlihat rapi dengan rambut klimisnya. Barang-barang bermerek dan

memiliki prestige tinggi menempel sebagai aksesoris pendukungnya. Citra

(15)

3 masa sekarang ini. Gaya hidup pria metroseksual mengharuskan pria itu

untuk bisa berdandan dan menjaga kebersihan diri.

Selain sisi feminim, pria juga memiliki sisi maskulin yang harus

dipertahankan. Sisi maskulin pada pria bisa menjadi alat pancing utama

untuk mendapatkan wanita. Pesona pria maskulin akan membuat wanita

tertarik dan akhirnya mendekatinya. Bila kita mendengar kata maskulin,

bayangan akan terarah kepada pria bertubuh gempal dengan bentuk perut

sixpack, sehat dan memiliki daya tarik seksual kuat. Secara fisik, sisi

maskulinitas bisa sangat jelas terlihat. Dengan begini orang akan bisa lebih

mudah melihat sisi maskulin pria yang jelas terpampang dari segi fisiknya.

Selain badan gempal, tumbuhnya bulu-bulu diwajah seperti jambang dan

kumis akan menambah sisi maskulinitas pria yang terlihat secara fisik.

Penampilan fisik seperti bentuk wajah kotak dan tirus serta hidung mancung

seakan menjadi simbol wajah maskulin pada jaman sekarang.

Segala macam bentuk gambaran ini tentu saja tidak lepas dari

peranan media massa. Menurut Tamburaka (2012 : 13) bahwa media massa

merupakan sarana penyampaian komunikasi dan informasi yang melakukan

penyebaran informasi secara massal dan dapat diakses oleh masyarakat

secara luas pula. Melalui sarana inilah informasi bisa tersalurkan kepada

semua masyarakat. Media massa menjadi lebih modern dalam

menyampaikan informasinya. Tidak hanya informasi berupa visual, namun

informasi menjadi lebih menarik karena dikemas menjadi audio visual.

Televisi menjadi media modern yang banyak dipilih masyarakat. Dalam

(16)

4 dengan berbagai macam fitur yang ditawarkan. Selain itu, media portal

online sekarang sudah menjamur. Masyarakat bisa mengakses informasi dengan mudah dan leluasa dimanapun mereka berada. Media sosialpun

menjadi alternatif masyarakat untuk saling bertukar informasi. Namun,

sebagian masyarakat masih memilih majalah sebagai media informasi

alternatif mereka. Design yang menarik dan memiliki pilihan rubrik yang

menarik, menjadikan majalah memiliki tempat tersendiri dihati

pembacanya.

Di jaman modern ini, majalah sudah disesuaikan dengan

segmennya. Ini dimaksudkan agar majalah tersebut tepat sasaran pada

segmen yang menjadi targetnya. Selain itu, ini bertujuan untuk menggaet

pengiklan yang bisa langsung menuju kepada khalayaknya. Ini akan

memudahkan pengiklan untuk bisa mempromosikan produknya kepada

sararannya. Keuntunganpun dirasakan oleh target majalah itu sendiri, target

sasaran akan lebih mudah mengakses segala kebutuhan informasi yang

disajikan oleh majalah tersebut. Dari sinilah muncul berbagai jenis majalah

yang memang sengaja ditujukan kepada target sasarannya. Majalah yang

memang disesuaikan dengan pasarnya seperti majalah kuliner, sport,

lifestyle,fashion bahkan terdapat majalah yang targetnya disesuaikan gender pembacanya.

Pada perkembangannya, majalah yang disesuaikan dengan

genderpembacanya sudah bermunculan. Ini dimaksudkan agar informasi yang dibutuhkan pria dan wanita bisa dipisahkan. Karena tidak semua

(17)

5 desain dan isi rubrik dibedakan agar sesuai dengan kebutuhan

masing-masing targetnya.

Pada jaman modern ini, wanita sudah bisa merdeka dan berkarir

layaknya pria. Maka dari itu, hak dalam mendapatkan akses informasipun

disamakan. Ini depenuhi dengan adanya majalah yang dikhususkan kepada

pria atau wanita. Kebutuhan informasi pria kini sudah lebih luas. Bukan

hanya mengenai pekerjaan atau olahraga, namun yang menyangkut lifestyle

pada masa modern ini juga dibutuhkan sebagian pria. Gaya hidup pria

diperkotaan menjadi sangat modern. Membutuhkan fasilitas yang lebih

modern dan kebutuhan seperti fashion yang lebih modern pula.

Menggunakan barang-barang bermerek dan menenteng gadget terbaru

terkadang membuat style pria terlihat sempurna sebagai kaum metroseksual.

Gaya hidup seperti ini sudah diikuti sebagian besar pria di Indonesia dan

mereka membutuhkan informasi update mengenai kebutuhan mereka.

Akses informasi mengenai hal ini banyak di media.

Majalah juga menyediakan informasi terbaru mengenai segala

bentuk kebutuhan yang dibutuhkan eperti kesehatan, lifestyle dan

kebutuhan lainnya. Dari sini peneliti menilai bahwa majalah memiliki

pengaruh dalam membentuk maskulinitas pada pria dari segala macam

informasi yang mereka sajikan. Salah satu majalah pria yang ada di

Indonesia adalah Esquire Indonesia. Majalah tersebut memilih pria sebagai

target pembacanya. Majalah yang sebenarnya berasal dari Amerika dan

mulai masuk ke Indonesia ada tahun 2007 dengan targetnya adalah pria usia

(18)

6

juga berpendidikan, sukses dalam karir dan menyukai traveling.Majalah

Esquire Indonesia ini seakan mengkonstruksi maskulinitas pria yang

memang disesuaikan dengan targetnya. Pria maskulin memiliki gaya, smart

dan sukses. Dalam jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Webster’s New

World Dictionary menjelaskan bahwa pria maskulin memiliki kejantanan,

keperkasaan, kekar, otot menyembul, ulet dan pekerja keras.

Bisa dikatakan bahwa pria maskulin itu memiliki daya tarik seksual dan

keperkasaan tinggi. Berbeda dengan konse maskulinitas yang dikonstruksi

oleh majalah Equire Indonesia, bila dilihat dari penjabaran target

pembacanya. Selain itu, bila dilihat dari cover majalah Esquire Indonesia

pada edisi Maret 2014 sampai dengan Maret 2015 kebanyakan memajang

foto pria “bule” yang sengaja dijadikan sebagai model covernya. Ini

terkesan berbeda dengan karakter asli pria indonesia yang notabene adalah

ras Asia. Padahal majalah Esquire ini sudah menyematkan Indonesia di

belakangnya. Hal tersebut menjadi sangat berlawanan. Maka dari itu penulis

memutuskan untuk membuat penelitian mengenai “ Representasi

Maskulinitas Dalam Majalah Pria ( Analisis Semiotik Pada Cover Majalah

Esquire Indonesia)”. Peneliti berharap penelitian ini bisa memberikan

manfaat dikemudian hari.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis telah merumuskan

permasalahan dalam penelitian ini yaitu bagaimana majalah Esquire

Indonesia merepresentasikan maskulinitas yang terdapat pada cover

(19)

7 C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui makna representasi

maskulinitas yang muncul pada foto cover majalah Esquire Indonesia.

D. Manfaat Penelitian Manfaat Akademis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi

mahasiswa jurusan ilmu komunikasi atau jurusan lainnya, terutama

yang tertarik dalam penelitian foto dan cover majalah dengan

menggunakan kajian semiotika Roland Barthes.

E. Rekomendasi Kritik Sosial

Hasil penelitian ini dapat menjadi kritik sosisal apabila peneliti

menemukan suatu hal yang memang bisa dikritik demi untuk memajukan

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada penulis, serta dengan kesungguhan yang dimiliki, penulis dapat

– Mempengaruhi evaluasi kesesuaian marketing mix yang dirancang secara domestik untuk pasar luar

Sardjito terhadap pengobatan dan memperbaiki kontrol glikemik kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompokkontrol dengan masing-masingnilai p adalah 0,023(p<0,05)

Akad yang melandasi hubungan hukum antara konsumen dengan Adira Finance Syariah dituangkan dalam bentuk akad baku. Sales marketing memberikan akad beserta klausula

Faktor yang mempengaruhi kebutuhan makam di kawasan perumahan adalah ke- wajiban pengembang, psikologis, lokasi, sosial ekonomi, keyakinan dan pengetahuan, perilaku budaya, dan

Flowchart pada Gambar 4 menunjukkan seluruh proses yang terjadi pada block type form, dimana proses diawali dengan melakukan cek apakah pengguna telah memiliki tabel dan field

Title Sub Title Author Publisher Publication year Jtitle Abstract Notes Genre URL.. Powered by

130 Tigapuluh dua informan yang mengatakan posisi tubuh akan berhadapan dengan lawan bicaranya adalah Bapak Paimin, Bapak Robie Fanreza, Bapak Ramlan MM, Bapak Suprapto,