Unsur Kekerasan pada Tayangan Talk Show di Televisi
(Analisis Isi Pada Program Acara Talk show “ Rumpi No Secret ” di Trans Tv)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang
Sebagai Persyaratan untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1) Komunikasi
Disusun oleh: Iga Savira 201110040311386
Dosen Pembimbing :
1. Nurudin , M.Si
2. Zen Amirudin, M.Med.Kom
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
vi
MOTTO
“ Jangan pernah puas dengan apa yang di dapatkan, terus
belajar dan belajar sampai ilmu yang kau dapatkan akan
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah…segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Tuhan
Semesta Alam yang telah memberikan kemudahan sehingga tugas akhir ini dapat selesai. Sebuah karya kecil ini penulis persembahkan buat orang – orang tersayang:
1. Bapak dan Mamak yang tiada henti - hentinya memberikan dukungan serta do’a yang tak pernah putus buat anakmu.
2. Kedua adikku tersayang, Qays dan Hurrul Izzah sosok penyemangat dalam hidupku.
3. Seluruh keluarga besarku di Pulau Lombok yang selalu mengkhawatirkanku, selalu menyemangatiku tiada henti-hentinya.
4. Keluarga besar Kansas SMAN 1 SELONG, yang selalu memberikan
semangat buatku.
5. Keluarga besar PWJ, Dinar, Vina, Nuril, Ayu, Devi, Faiza, Rani yang
sudah mendukung dan menyemangatiku.
6. Ikhtiar Taufikurrahman yang selalu menemaniku, sosok yang selalu sabar menghadapiku dan tidak pernah berhenti memberikan semangat yang
viii ABSTRAK
Iga Savira, 201110040311386
“ Unsur Kekerasan Pada Tayangan Talk Show Di Televisi (Analisis Isi Pada Program Acara Talk Show “Rumpi di Trans Tv)”
Pembimbing : Nurudin, M.Si dan Zen Amirudin M.Med.Kom (98 halaman+25 tabel)
Referensi : 21 buku, 9 internet, 3 jurnal, 1 skripsi Kata Kunci : Analisis Isi, Unsur Kekerasan, Talk Show
Banyak program-program terbaru yang semakin menghiasi pertelevisian Indonesia. Mayoritas acara televisi adalah sinetron, secara serempak seluruh industry televisi berlomba-lomba menyuguhkan tayangan sinetron untuk menarik perhatian masyarakatnya. Tayangan sinetron Indonesia jika diperhatikan, banyak mengandung unsur kekerasan seperti kebohongan, menyesatkan penonton dengan alur ceritanya yang dikemas sedemikian cantik sehingga dapat menyihir perhatian pemirsanya. Tidak mau ketinggalan, talk show juga ambil peran dalam meramaikan industry pertelevisian Indonesia. Namun sangat disayangkan ketika stasiun televisi menayangkan acara talk show yang berbau kekerasan.Hal ini bukan hanya karena tayangan yang bersifat mistis, tetapi juga untuk tayangan-tayangan yang bersifat non-mistis. Hal ini menyebabkan pola pikir masyarakat menjadi sulit untuk berkembang. Melihat fenomena kekerasan massa yang melanda Indonesia saat ini memiliki kaitan erat dengan proses sosialisasi tindakan kekerasan yang telah lama tumbuh dalam ruang keluarga
Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar frekuensi kemunculan unsur kekerasan pada tayangan talk show Rumpi No Secret di Trans Tv selama satu minggu terhitung sejak episode 27 Januari sampai dengan 5 Februari 2015. Sehingga dapat terlihat hasil perolehan data bahwa apakah program acara talk show Rumpi No Secret mengandung unsur kekerasan baik kategori verbal maupun non verbal. Dimana masing – masing kategori terbagi menjadi empat sub kategori. Sub kategori kekerasan verbal yakni, asosiasi pada seksual/porno, eufimisme, disfemisme, bohong/menyesatkan. Sedangkan sub kategori non verbal berupa pakaian, ekspresi wajah, bahasa tubuh/gerakan tubuh, dan intonasi.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mengukur aspek atau dimensi dari isi (dokumen yang dilakukan secara kuantitatif) (Eriyanto, 2011:45). Peneliti menggunakan analisis isi kuantitatif, karena ingin mengukur seberapa besar ferekuensi kemunculan unsur kekerasan yang ada pada tayangan rumpi no secret yang dilakukan dengan mencatat bilangan-bilangan atau muatan isi dan kecendrungan dalam tayangan serta untuk melukiskan jenis isi yang telah didefinisikan/dikategorikan sebelumnya.
gerakan tubuh dalam tayangan talk show Rumpi No Secret yang paling banyak mendominasi pada tiap episodenya.
Hampir semua kategori unsur kekerasan ditemukan dalam tayangan talk show rumpi no secret episode tanggal 27 januari hingga 5 februari 2015. Berdasarkan hasil perhitungan dari peneliti diperoleh frekuensi kemunculan kategori unsur kekerasan dari total 35 segmen yang diteliti bahwa ada 16 segmen yang mengandung unsur kekerasan verbal yang diikuti oleh kekerasan non verbal. Sementara ada 17 segmen yang mengandung kekerasan non verbal yang tidak diikuti oleh kekerasan verbal. Hanya 2 segmen saja yang ditemukan tidak mengandung unsur kekerasan. Dengan perolehan prosentase kategori kekerasan verbal sebesar 45,71% dan kategori kekerasan non verbal sebesar 48,57%.
Malang, 29 Agustus 2015
Peneliti
Iga Savira
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
x ABSTRACT
IgaSavira, 201110040311386
The Element of Stringency on Television Program Talk Show (An Analysis of Substance in Talk Show Program “RumpiNo Secret on Trans TV)
Advisor : Nuruddin, M.Si and Zen Amirudin M. Med.Kom (98 pages + 25 tables)
References : 21 books. 9 internets, 3 journals, 1 thesis
Keyword : analysis of substance, element of stringency, talk show
The appearance of new television programs were dominated by drama performance, simultaneously many of industrial television presented drama performance to interest the society. Accurately, Indonesian drama performance contains the element of stringency such as untruth, and mislead the audients by the beautiful plot that interest the audients’’ attention. Not only Indonesian drama performance, but also talk show program was joining to enlivening the Indonesian industrial television. However, it was regrettable if the talk show program also had a stringency element. Both mystical and no mystical contains were bringing the societies’ way of thinking become difficult to develop. The stringency phenomena above happened in Indonesia, and it related to the process of stringency socialization that happened in family environment.
This observation was aimed to know how far the appearance of stringency element in talk show program “RumpiNo Secret” on Trans TV during a week, which wasstarted on 27 January up to 5 February 2015.It was necessary in order to obtain the result that whether the talk showprogram“Rumpi No Secret” contained the stringency element both in verbal or non-verbal category. In which each category were divided into 4 sub-category. Sub-category of verbal stringency were the association of sexual/porn, euphemism, untruth, /misleading. Whereas, the sub-category of non-verbal stringency were the mimic, body language, and intonation.
This present observation were using the quantitative approach. Quantitative research approach purposed to measure the aspect or dimension of the contains (quantitative document)(Eriyanto, 2011:45). The researcher were using the analysis quantitative contains because she would like to measure how far the appearance of stringency element in talk show program “Rumpi No Secret.” The researcher noted some contents and the tendency of the program, besides she also classified the contents based on the category that had explained before.
Almost of all categories of stringency element were found in talk show program “Rumpi No Secret” from 27 January up to 5 February 2015. Based on the researcher’s calculation, there were 16 segments of 35 segments contained of verbal category that is followed by non-verbal stringency element. Whereas, there were 17 segments contained non-verbalcategories that is not followed by verbal stringency element. Another two segments were not containing the stringency element. The percentage of verbal stringency category were 45.71% and non verbal stringency category were 48.57%
Malang, 10 November 2015
Researcher
Iga Savira
Approved by,
Advisor I Advisor II
xii KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat
Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Program Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik,
Universitas Muhammadiyah Malang dengan judul yang penulis ajukan adalah “ Unsur Kekerasan pada Tayangan Talk Show di Televisi (Analisis Isi pada
Program Acara Talk Show “ Rumpi No Secret “di Trans TV).
Dalam proses penyusunan dan penulisan skripsi ini, tidak terlepas dari
berbagai bantuan, bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis dalam kesempatan ini menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada mereka orang-orang yang terhormat yang berperan penting
dalam proses penyusunan skripsi penulis:
1. Bapak Nurudin, S.Sos, M.Si, selaku dosen pembimbing 1 penulis, yang
selalu meluangkan waktunya selama proses bimbingan. Dengan kebijaksananya dan selalu sabar dalam mengarahkan penulis.
2. Bapak Zen Amirudin, M.Med.Kom, selaku dosen pembimbing 2 penulis,
yang selalu meluangkan waktunya untuk membimbing penulis, memberikan masukan serta arahan buat penulis.
3. Bapak Jamroji, M.Comm, selaku dosen penguji 1 penulis yang telah membimbing penulis dalam proses penyusunan skripsi.
4. Ibu Widiya Yutanti, MA selaku dosen penguji 2 penulis sekaligus dosen
membimbing kami mahasiswa mahasiswi khususnya keluarga besar Ikom
G.
5. Bapak Supardi dan Ibu Sopwati yang begitu luar biasa memberikan
dukungan serta kasih sayang tak terhingga selama ini. Terimakasih banyak untuk do’a yang selalu kalian berdua panjatkan. Beribu-ribu ucapan terimkasih buat Bapak dan Mamak karena telah menjadi sosok
penyemangat dalam hidup anakmu ini. Tanpa Bapak dan Mamak saya bukan apa-apa. You are my spirit…..
6. Qays dan Hurrul Izzah , adik yang paling terbaik, penyemangat hidup saya, motivasi saya. Terimakasih yang sebesar-besarnya buat kalian berdua adikku tersayang.
7. Pakde Faturrahman sosok penyemangat, sumber inspirasi, guru terbaik yang dengan sukarela meluangkan waktunya untuk memberikan masukan
serta arahan terhadap proses penyelesaian skripsi penulis.
8. Untuk seluruh keluarga besar saya yang bermukim di Lombok yang tidak bisa disebutkan satu persatu, beribu-ribu ucapan terimakasih buat keluarga
besarku, terimakasih buat do’a dan dukungannya.
9. PWJ Dinar, Faizza, Rani, Ayu, Iga, Vina, Nuril, Devi, dan anggota KDM
Gita, Febri, Rateh, orang-orang hebat yang selalu berada disamping saya, kalian keluargaku, sahabat terbaikku. Semoga kita semua nantinya sukses baik dalam pekerjaan maupun rumah tangga…Aamiin
xiv 11.Terimakasih buat Ikhtiar Taufikurrahman yang selalu mendampingi,
menjadi pendengar terbaik, sahabat terbaik dalam hidupku.
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada
semuanya. Demi perbaikan selanjutnya, saran serta kritik yang membangun akan penulis terima dengan senang hati. Akhirnya, hanya kepada Allah SWT penulis serahkan segalanya dan semoga memberikan manfaat khususnya bagi saya dan
kita semua.
Malang, 26 Oktober 2015
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
PERNYATAAN ORISINALITAS ... iv
BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI ... v
2.3 Televisi dalam Lingkup Media Massa ... 13
xvi
2.3.3 Fungsi Televisi ... 18
2.3.4 Kelebihan dan Kekurangan Televisi... 18
2.4 Kekerasan dalam Tayangan di Televisi ... 20
2.5 Talk Show ... 22
2.6 Pembagian Waktu Siaran... 24
2.7 Definisi Operasional ... 26
2.7.1 Kekerasan ... 26
2.7.2 Kekerasan Verbal (Verbal Violence) ... 28
2.7.3 Kekerasan Non Verbal ... 28
BAB 3 METODE PENELITIAN ... 28
3.1 Pendekatan Penelitian... 28
3.2 Tipe dan Dasar Penelitian ... 28
BAB 4 DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN ... 39
4.1 Profil Trans Tv ... 39
4.2 Slogan Trans Tv ... 39
4.3 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social responsibility) 39 4.4 Sekilas Tentang Rumpi No Secret ... 41
4.4 Profil Presenter ... 42
4.5 Jenis Program ... 43
4.7 Materi Acara ... 44
4.8 Dekorasi/Setting Tempat ... 45
4.9 Susunan Krew ... 50
BAB 5 PENYAJIAN DAN ANALISA DATA ... 54
5.1 Kategori Unsur Kekerasan Verbal dan Non Verbal ... 56
5.1.1 Sub Kategori Unsur Kekerasan Verbal ... 56
5.1.2 Sub Kategori Unsur Kekerasan Non Verbal ... 57
5.2 Hasil Uji Reliabilitas Data ... 59
5.3 Uji Reliabilitas Data ... 61
5.4 Analisa Data ... 67
5.4.1 Proses Pengumpulan Data ... 67
5.5 Rumpi No Secret ... 96
BAB 6 PENUTUP ... 97
6.1 Kesimpulan ... 97
6.2 Saran ... 98 DAFTAR PUSTAKA
xviii Tabel 5.4 Frekuensi kategori kekerasan verbal peneliti ... 69 Tabel 5.5 Frekuensi kategori kekerasan non verbal peneliti ... 69 Tabel 5.6 Frekuensi unsur kekerasan tayangan talk show Rumpi No
Secret ... 70 Tabel 5.7 Frekuensi unsur kekerasan kategori kekerasan verbal
tayangan talk show Rumpi No Secret ... 72 Tabel 5.8 Pengungkap asosiasi pada seksual dan porno kategori
kekerasan verbal ... 73 Tabel 5.9 Pengungkap eufimisme sub kategori kekerasan verbal ... 78 Tabel 6.0 Pengungkap kalimat disfemisme kategori unsur kekerasan
verbal ... 81 Tabel 6.1 Frekuensi kemunculan sub kategori bohong/menyesatkan
kategori kekerasan Verbal ... 85 Tabel 6.2 Frekuensi unsur kekerasan kategori kekerasan non verbal... 86
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Potongan shot ketika Feni Rose mengucapkan kalimat yang
mengarah pada kategori kekerasan verbal ... 4
Gambar 3.1 Potongan shot sub kategori pakaian ... 32
Gambar 3.2 Potongan shot sub kategori bahasa tubuh/gerakan tubuh ... 32
Gambar 3.3 Potongan shot sub kategori ekspresi wajah ... 33
Gambar 5.5 Potongan shot sub kategori pakaian ... 87
Gambar 5.6 Potongan shot sub kategori pakaian ... 87
Gambar 5.7 Potongan shot sub kategori ekspresi wajah ... 89
Gambar 5.8 Potongan shot sub kategori ekspresi wajah ... 90
Gambar 5.8.1 Potongan shot sub kategori ekspresi wajah ... 90
Gambar 5.9 Potongan shot sub kategori bahasa tubuh/gerakan tubuh ... 92
Gambar 5.9.1 Potongan shot sub kategori bahasa tubuh/gerakan tubuh ... 93
Gambar 5.9.2 Potongan shot sub kategori bahasa tubuh/gerakan tubuh ... 93
Gambar 6.0 Potongan shot sub kategori intonasi ... 94
xx DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Lembar koding Peneliti, Koder 1 dan Koder 2 ... 99
Lampiran 2. Tabel hasil kesepakatan peneliti dengan koder ... 107
Lampiran 3. Sub kategori kekerasan verbal ... 112
Lampiran 4. Tabel pengungkap unsur kekerasan pada tayangan ... 126
Lampiran 5. Surat teguran tertulis KPI ... 137
Lampiran 6. Identitas pengkoding ... 141
Daftar Pustaka Buku
Ardianto, Elvinaro, Lukiati Komala & Siti Karlinah. 2007. Komunikasi Massa, Edisi Revisi. Bandung : Simbiosa Rekatama Media.
Ardianto, Elvinaro, Lukiati Komala Erdinaya. 2007. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung : Simbiosa Rekatama Media.
Badjuri, Adi. 2010. Jurnalistik Televisi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Biagi, Shirley. 2010. Media/Impact, pengantar Media Massa. Edisi 9. Jakarta : Salemba Humanika.
Effendy, Onong Uchjana. 1994. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
___________________ . 2002. Hubungan Masyarakat Suatu Studi Komunikologis. Bandung: Remaja Rosdakarya.
___________________ . 2009. Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Eriyanto, 2011. Analisis Isi : Pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu-ilmu Sosial lainnya. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Fachruddin, Andi. 2012. Dasar-Dasar Produksi Televisi, Produksi Televisi, laporan Investigasi, Dokumenter dan teknik editing. Jakarta : Kencana.
Hamidi, 2010. Metodologi Penelitian dan Teori Komunikasi. Malang: UMM Pers. Krippendorff, Klaus. 1991. Analisis Isi: Pengantar teori dan Metodenya, Rajawali Press.
Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknis Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Fajar Inerpratama Offset.
_________ , Rachmat. 2009. Teknis Praktis: Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Lexy J. Moleong, M.A. 2013. Metodologi penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Morissan, M.A. 2005. Jurnalistik Televisi Mutakhir, Jakarta : Ramdina Prakarsa. ________ , M.A. 2008. Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Media Radio dan Televisi. Edisi Revisi. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Setyowati, Anis.2010. Televisi Antar Media Pembodohan dan Dunia Pendidikan, Membedah tubuh Komunikasi Kontemporer. Surakarta : Lingkar Media.
Setyobudi, Ciptono. 2006. Teknologi Broadcasting TV. Yogyakarta : Graha Ilmu-cetakan pertama.
Sunarto, 2009. Televisi, Kekerasan, dan Perempuan. Jakarta : Kompas.
Non buku
Komisi Penyiaran Indonesia
KPI.go.id/diakses pada tanggal 07/03/2015, pukul 18:50
http://www.kpi.go.id/index.php/lihat-sanksi/32509-teguran-tertulis-program-siaran-rumpi-no-secret-trans-tv/diakses pada tanggal 04/03/2015, pukul 20:14
http://www.kpi.go.id/index.php/2012-05-03-15-54-45/pengawasan-penyiaran diakses pada tanggal 07/03/2015, pukul 18:52
http://kpi.go.id/index.php/2012-05-03-16-16-23/peraturan-kpi/, diakses pada tanggal 04/03/2015, pukul 19:00
http://www.kpi.go.id/index.php/lihat-sanksi?limitstart=0/diakses pada tanggal 04/03/2015, pukul 14:25
Trans TV – Milik Kita Bersama
www.transtv.co.id/diakses pada tanggal 07/03/2015, pukul 13:45
http://www.jadwaltelevisi.com/info/jadwal-tv-rumpi-no-secret-di-trans-tv/diakses pada tanggal 07/03/2015, pukul 14:00
http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_acara_gelar_wicara_Indonesia/diakses tanggal 04/03/2015, pukul 18:53
http://www.transtv.co.id/index.php/about#.VSG0AuEzqr8/diakses pada tanggal 06/04/2015, pukul 05:31
Bayu. 2012. Bicara tentang talk show
Jurnal
Kriyantono, Rachmat. 2007. Pemberdayaan Konsumen televisi Melalui Keterampilan Media Literacy Dan Penegakan Regulasi Penyiaran. Vol 10 No 21, 2007 ISSN 1978-5518.
(http://rachmatkriyantono.lecture.ub.ac.id/files/2013/01/Rachmat-Jurnal-ttg-Media-Literacy.pdf/diakses pada tanggal 08/04/2015, pukul 12:23)
Winarno, Sugeng. 2006. Kekerasan Verbal di Televisi, Analisis Kekerasan Verbal dalam Acara Komedi. Edisi No 221.
Skripsi
1 BAB I
PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang
Media sebagai industri yang menyuguhkan produk informasi tidak hanya
bersaing dengan sesama produsen, tetapi juga harus berkompetisi dalam pasar dengan khalayak, yaitu dengan konsumennya sendiri. Karena persaingan yang
begitu ketat dalam industri media televisi membuat para pelaku media menyajikan beragam jenis program untuk menarik perhatian pemirsa. Namun bukan hanya respon dan perhatian dari masyarakat saja yang menjadi tujuan melainkan ratting
dari acara tersebut. Sehingga dibutuhkan strategi-strategi yang diterapkan oleh stasiun televisi dalam menjalankan misinya (Fachruddin, 2012:16-18).
Berangkat dari pemikiran Fachruddin yang dituangkan dalam bukunya Dasar-dasar Produksi Televisi (2012:16), ketika melihat realita yang ada bahwa sebuah program acara televisi sekarang lebih mengutamakan ratting daripada isi
atau konten acaranya. Hal ini dikarenakan persaingan yang begitu kerasnya dalam industry media, menyebabkan semakin beragamnya jenis tayangan yang
bermunculan di layar kaca membuat pertelevisian kita berlomba – lomba untuk memberikan dan menyuguhkan tayangan – tayangan yang terbaik serta dapat menarik hati para pemirsa. Dimulai dari sinetron, ftv, acara talk show, musik dan
masih banyak lagi. Namun sangat disayangkan ketika stasiun televisi menayangkan program – program acara yang kurang memberikan edukasi serta
Kebanyakan tayangan – tayangan di televisi saat ini tidak memperhatikan
konten acaranya. Sebagian besar program tayangan di televisi itu tidak mendidik dan jauh dari realitas sosial masyarakat. Sebagai contoh, sinetron yang
mengedepankan kemewahan dan kekerasan secara vulgar serta isi cerita atau
konten yang “melenceng” dari judul, seperti sinetron Emak Ijah Pengen ke
Mekkah, Ganteng-ganteng serigala di SCTV, 7 Manusia Harimau di RCTI, ftv
siang di Indosiar yang mengungkap tentang perselingkuhan dalam sebuah keluarga dan kekerasan yang terjadi dalam rumah tangga. Jika kita lihat salah satu
fungsi dari media televisi adalah sebagai media pendidikan. Fungsi pendidikan sepertinya sudah tidak ada lagi dalam media televisi. Tayangan lebih cendrung
menyelipkan hiburan/komedi dalam programnya. Namun kenyataannya sebuah program yang mengedepankan unsur hiburan/komedi justru lebih banyak menayangkan kekerasan baik itu dalam bentuk verbal maupun non verbal. Bahkan
sekarang hampir semua stasiun televisi diisi dengan program-program yang mengandung kekerasan.
Kata kekerasan sudah tidak asing lagi didengar bahkan tidak jarang kita
menyaksikannya dalam kehidupan sehari-hari. Menurut (Morissan, 2005:288) dalam dunia televisi, sebuah gambar terkadang mempunyai arti dan pengaruh
lebih besar dari kata-kata. Karena sebuah gambar tidak memerlukan kata-kata karena ia telah dapat bercerita sendiri. Dengan demikian kode etik televisi juga
3 (Morisan, 2008:244) mengatakan stasiun televisi untuk menaikkan
peringkatnya (rating) dalam merebut jumlah penonton dapat membuat stasiun televisi cendrung mengabaikan kode etik. Sebagai salah contoh, jika suatu stasiun
berita kriminalitas yang banyak mempertontonkan tindakan kriminal, maka akan mendorong televisi lain untuk menampilkan gambar yang lebih sadis lagi agar dapat meningkatkan rattingnya. Dengan demikian, persaingan antara stasiun
televisi akan membuat televisi kehilangan tanggung jawab moralnya kepada masyarakat.
Salah satu tayangan yang akan diteliti oleh peneliti yakni tayangan talk show rumpi no secret yang merupakan program acara baru di Trans Tv yang mulai tayang pada pertengahan bulan November tepatnya pada tanggal 10 November
2014 lalu. Program talk show yang dipandu oleh seorang presenter kondang yaitu Feni Rose dengan melontarkan pertanyaan-pertanyaan kepada para bintang tamu
dengan ciri khas seorang Feni Rose. Acara rumpi merupakan acara talk show yang ditayangkan pada hari Senin – Jumat pukul 15:30-16:45 WIB. Yang sebelumnya menggantikan program show imah yang tayang pada pukul 16:00-17:00 WIB.
Mengusung konsep tidak berbeda jauh dari program show imah, yakni mengangkat tentang tema lifestyle serta gosip yang berbeda tiap harinya. Sebuah
talk show yang mengulik tentang kehidupan pribadi dari bintang tamu serta narasumber secara santai dan mendalam (diakses tanggal 07 Maret 2015, pukul
14:00/www.transtv.co.id/index.php/programs/review/).
Yang melatarbelakangi peneliti untuk melakukan penelitian terhadap
tayangan “rumpi no secret” di Trans Tv yaitu dikarenakan konsep acaranya yang
ke arah dewasa dan jam tayang yang pukul 15:30 WIB, Dimana seharusnya acara
yang mengarah ke konten dewasa disiarkan pada saat prime time di atas pukul 22:00 WIB (pengklasifikasi usia yang telah ditetapkan oleh KPI dicantumkan
peneliti pada tinjauan pustaka). Pada saat pukul 15:30 WIB biasanya seluruh anggota keluarga terutama para ibu-ibu sedang menyaksikan acara televisi dan faktanya peneliti mengalami sendiri bahwa ketika orang tua menonton sebuah
tayangan ditelevisi, si anak ikut memperhatikan acara tersebut tanpa sepengetahuan si ibu karena orang tua yang terlalu asik dengan isi tayangan di
televisi.
Di bawah ini ada beberapa alasan yang melatarbelakangi peneliti untuk melakukan penelitian terhadap acara “ rumpi no secret ” di Trans Tv. Berikut ini
capture tayangan program acara talk show rumpi no secret, diantaranya:
Gambar 1.1
Potongan shot ketika Feni Rose mengucapkan kalimat yang mengarah pada kategori kekerasan verbal
Sumber: youtube
5 a. Feni Rose ( host)
b. Nikita Mirzani (bintang tamu)
c. Ivan Fadhillah (bintang tamu)
d. Lilis Karlina (bintang tamu)
Pada episode ini, yang menjadi topik bahasan adalah seputar perceraian dan terkait operasi plastik yang dilakukan oleh Nikita Mirzani, salah satunya yaitu
operasi pembesaran payudara. Selain itu, pernyataan-pernyataan si pembawa acara Feni Rose yang menjurus ke konten dewasa, seperti pada saat Feni Rose
mengomentari mengenai pernikahan Nuri Maulida yang pada waktu itu beritanya ditayangkan di layar (bisa dilihat pada gambar di atas) . Feni Rose mengatakan
“ini menikah kok malah burungnya yang dilepas” kalimat yang diulang-ulang
sehingga mengundang banyak sorak dan bahan ketawaan oleh penonton yang hadir di studio. Selain itu juga, peneliti memperhatikan beberapa cuplikan bahwa
ketika bintang tamu yang dihadirkan bukan mereka yang kontroversi seperti bintang tamu pada salah satu episode pada waktu itu, percakapan yang terjadi antara pembawa acara dengan bintang tamunya biasa saja. Tetapi ketika tim rumpi
menghadirkan bintang tamu yang kontroversi seperti Nikita Mirzani, Julia Perez, dan yang lain-lain. Kontennya lebih menjurus ke arah dewasa seperti percakapan
yang terjadi antara Feni Rose dengan Nikita Mirzani yang berbicara seputar kehidupan rumah tangganya. Yang mengulas habis tentang kehidupan pribadi
Bukan hanya pada saat awal kemunculannya saja, namun pada episode
tanggal 3 Februari 2015 pada saat program rumpi no secret menghadirkan bintang tamu, diantaranya ada Melinda, Sinta Bachir dan Cinta Penelope, Feni Rose
mengatakan “ gila dorongannya dahsyat juga ya ” kemudian salah satu bintang
tamu menimpali pernyataan Feni Rose yaitu Sinta Bachir mengatakan “ pantesan
menghasilkan anak dorongannya kenceng banget ya ”. Kalimat - kalimat seperti
ini tidak seharusnya diucapkan pada saat tayangan sedang live pada jam 15:30 WIB, dimana saat anak-anak masih asiknya menonton televisi. Seharusnya
acara-acara yang kontennya lebih kearah dewasa ditayangkan di atas pukul 22:00 WIB. Selain itu juga, dalam (kpi/2015/www.kpi.go.id/diakses tanggal 04 Maret 2015,
pukul 20:14) KPI telah mengeluarkan teguran tertulis kepada acara rumpi Trans Tv pada tanggal 6 Februari 2015 terkait dengan isi dari program acaranya pada episode tanggal 27 januari 2015 yang menghadirkan Titin (yang mengaku sebagai
selingkuhan Adam Suseno). Baru-baru ini program rumpi no secret mendapat teguran tertulis dari pihak KPI tanggal 4 Agustus 2015 pada pukul 17:12 WIB terkait wawancara yang dilakukannya dengan bintang tamu yakni Rara Kalsum
mengenai tes dna. Berikut ini daftar program acara trans tv yang mendapat teguran tertulis dari KPI, diantaranya:
a. Program acara rumpi no secret tanggal 6 Februari 2015.
b. Program jurnalistik reportase investigasi tanggal 27 Februari 2015.
c. Program sinema spesial keluarga azab istri muda yang culas tanggal 27
7 e. Program insert pagi tanggal 10 Maret dan 26 Maret 2015.
f. Program jurnalistik reportase malam tanggal 26 Maret 2015.
g. Program iklan andalan tanggal 27 Maret 2015.
h. Program best YKS tanggal 27 Maret 2015.
i. Teguran tertulis kedua program insert siang 27 Maret 2015.
j. Teguran tertulis kedua program rumpi no secret tanggal 4 agustus 2015.
Dilihat dari beberapa paparan di atas, bahwa beberapa program Trans Tv yang perlu adanya pengawasan dari pihak KPI. Acara rumpi no secret mendapat
teguran tertulis dari KPI pada tanggal 6 Februari lalu dan lagi-lagi mendapat teguran pada tanngal 4 Agustus 2015 terkait konten acaranya. Seharusnya
mengubah format siaran acaranya, namun pada kenyataannya setelah adanya teguran tertulis, pihak rumpi no secret tetap tidak melakukan perubahan terkait
format acaranya dan tetap tayang hingga saat ini.
Selain itu dalam bukunya (Morissan, 2005:288) menyatakan KPI (komisi penyiaran Indonesia) selaku badan yang diberi kewenangan di bidang kepenyiaran di Indonesia juga mengeluarkan Keputusan Komisi Penyiaran Indonesia Nomor
009/SK/KPI/8/2004 tentang Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program
Siaran (P3-SPS), yang mana pada bagian keempat pasal 52 mengungkapkan:
martabat manusia, memiliki makna jorok, mesum, cabul, vulgar, serta
menhina agam dan Tuhan.
2. Kata-kata kasar dan makian yang dilarang disiarkan mencakup kata-kata
dalam bahasa Indonesia, bahasa asing, dan bahasa daerah, baik diungkapkan secara verbal maupun non-verbal.
Dari paparan pasal di atas dapat dijelaskan bahwa dalam
menyelenggarakan program siarannya, stasiun televisi diharapkan dapat menjalankan fungsinya sebagai media komunikasi massa yang mampu mendidik,
menghibur, dan memberikan informasi, dengan tetap menjaga nilai-niai moral, sopan santun, agama dan kebudayaan bangsa. Masyarakat berhak untuk mendapatkan siaran mendidik yang mengarahkan pada pembentukan cara berfikir
yang rasional, kreatif, inovatif sehingga akan mendorong masyarakat untuk lebih cerdas dalam memilih program acara televisi.
Berangkat dari melihat realitas yang ada bahwa hingga saat ini program rumpi yang seharusnya tayang pada jam prime time yaitu di atas pukul 22:00 WIB, namun jam tayangnya sekitar pukul 15:30 WIB. Atas dasar hal-hal yang
telah dipaparkan peneliti di atas membuat peneliti menjadi tertarik untuk
menganalisis ”Unsur kekerasan pada Tayangan Talk Show di Televisi (Analisis
isi Pada Program Acara “ Rumpi No Secre t” di Trans Tv)”. Penelitian ini ingin
difokuskan pada analisis terhadap isi tayangan yang ada dalam program talk show rumpi no secret di Trans Tv mulai dari visual (gambar) dapat berupa shot yang
9 1.2Rumusan Masalah
Setelah memahami beberapa poin latar belakang permasalahan, masalah
yang ditemukan peneliti dan ingin dibahas adalah “ seberapa besar frekuensi
kemunculan unsur kekerasan pada tayangan talk show “ rumpi no secret “ di Trans Tv?
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai rumusan masalah yang peneliti paparkan, adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar frekuensi kemunculan unsur
kekerasan pada tayangan talk show“rumpi no secret “ di Trans Tv.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat akademis
Diharapkan hasil penelitian ini akan menambah bahan refrensi bagi
penelitian yang akan datang mengenai program acara talk show di televisi. Dengan demikian akan dapat menambah pengetahuan serta informasi bagi pengemban ilmu komunikasi, terutama yang berkaitan dengan konsentrasi
audio visual.
2. Manfaat Praktis
tinjauan hukum yang berlaku, khususnya acara talk show. Dengan
penelitian ini, diharapkan memberikan kontribusi bagi pertelevisian di Indonesia dalam meningkatkan kualitas isi siarannya sesuai dengan
kode etik penyiaran.
b. Memberikan pandangan kepada masyarakat luas agar lebih selektif dan