KEKERASAN SIMBOLIK DALAM ACARA KOMEDI DI TELEVISI (Analisis
Isi Program Acara Ngelenong Nyok di Trans TV)
Oleh: Muhammad Ihsan ( 03220089 )
Communication Science Dibuat: 20090121 , dengan 3 file(s).
Keywords: Kekerasan Simbolik, Komedi, Analisis Isi
ABSTRAK
Era keemasan televisi di tandai dengan maraknya stasiun televisi semakin memperketat
persaiangan dalam menyuguhkan program acara yang lebih atraktif. Ironisnya, susuhan yang di tayangkan masih sarat dengan unsur kekerasan. Kekrasan yang muncul pada layar kaca televisi tidak hanya pada adeganadegan yang sadis, tetapi juga melalui simbolik (verbal dan nonverbal). Kemunculannya tidak hanya pada tayangan film laga atau berita kriminal saja, tetapi juga dalam program acara komedi. Komedi yang sifatnya menghibur, ternyata banyak mengandung unsur unsur kekerasan simbilik. Oleh karena itu, fenomena inilah yang membuat peneliti tertarik untuk mengkaji lebih lanjut tentang kekerasan simbolik dalam ”Ngelenong Nyok”.
Rumusan masalah penelitian ini untuk mengetahui bagaimana frekuensi kekerasan simbolik dalam acara ”Ngelenong Nyok” dengan ruang lingkup seluruh adegan (akting dan dialog) yang mengindikasikan kekerasan simbolik pada lima episode minggu ke empat bulan februari 2008, yang tayang dari senin sampai jum’at pada jam 08.0008.30 di trans TV. Dengan tujuan untuk mencari frekuensi kemunculan serta bentukbentuk indikator kekerasan simbolik.
Penelitian ini tergolong ke dalam tipe penelitian yang bersifat deskriptif kuantitatif. Metode penelitian yang di gunakan adalah analisis isi. Rancangan analisis isi sengaja di buat untuk menghasilkan penghitungan yang objektif, dan terukur atas pesan yang nyata (manifest content of message).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemunculan kekerasan simbolik dengan frekuensi dan prosentase paling tinggi yang muncul melalui kategori pelecehan menempati urutan pertama, dengan jumlah 40 kali kemunculan (34.78%), di urutan kedua di ikuti kategori kekerasan simbolik dengan asosiasi seksual/porno, sebanyak 32 kali frekuensi kemunculan (27.82%), sedangkan kekerasan simbolik dengan stigmatisasi memiliki 22 kali kemunculan (19.13%) pada urutan ke tiga, di tempat ke empat kekerasan simbolik dengan disfemisme, sejumlah 19 kali kemunculan (16.52%), dan yang terakhir adalah kekerasan dengan asosiasi binatang dengan dua 2 kali frekuensi kemunculan (1.75%). Dari total 115 kemunculan, bentukbentuk kekerasan simbolik dengan pelecehan ternyata mendominiasi di dalam program acara komedi ”Ngelenong Nyok”. Penulis berharap program acara komedi yang di produksi oleh stasiunstasiun TV bisa lebih di perbaiki, dan untuk masyarakat agar bisa lebih melek akan bahaya timbulnya sikap tidak sensitif terhadap bentukbentuk kekerasan. Komedi yang seharusnya bersifat menghbur, ternyata sarat dengan kekerasan simbolik di dalamnya. Apalagi kalau melihat komedi tersebut di angkat dari salah satu tradisi kebudayaan yang seharusnya di jadikan sebuah building monument untuk generasi di masa depan, tapi ternyata, malah bisa menjadi destruktif monument pada generasi penerus yang akan datang.
ABSTRACT
full of elements of violence. Violence, which appears on the television screen, is not only the scenes of sadistic, but also through the symbolic (verbal and nonverbal). It is not only the impressions of the action movie or criminal, but also in a comedy program. The comedy is entertaining; it contains many elements of symbolic violence. Therefore, this is a phenomenon that researcher is interested to examine more about the violence in the symbolic "Ngelenong Nyok”.
Problem formulation of this research is to know about the frequency of violence in a symbolic event "Ngelenong Nyok" with the scope of the entire scenes (acting and dialogue) that indicates symbolic violence in the episode five weeks to four months in February 2008, is running from Monday to Friday hours 08.0008.30 in the Trans TV. With the goal to find the frequency of occurrence, as well as forms of symbolic indicator of violence.
The type of this research is descriptive quantitative. The research method used is content analysis. The draft of this content analysis deliberately made to calculate objectively and measurably of the real message of the (manifest content of messages).