• Tidak ada hasil yang ditemukan

EKSISTENSI INDUSTRI IKAN ASIN DI DESA HAJORAN KECAMATAN PANDAN KABUPATEN TAPANULI TENGAH.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EKSISTENSI INDUSTRI IKAN ASIN DI DESA HAJORAN KECAMATAN PANDAN KABUPATEN TAPANULI TENGAH."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

EKSISTENSI INDUSTRI IKAN ASIN DI DESA HAJORAN

KECAMATAN PANDAN KABUPATEN

TAPANULI TENGAH

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

ADI SAPUTRA HASIBUAN NIM. 3102131001

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

iv ABSTRAK

Adi Saputra Hasibuan, 3102131001. Eksistensi Industri Kecil Ikan Asin di Desa Hajoran Kecamatan PandanKabupaten Tapanuli Tengah. Skripsi, Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui eksistensi industri ikan asin berdasarkan modal, bahan baku, tenaga kerja, transportasi, dan pemasaran. (2) Mengetahui pendapatan pekerja pada industri ikan asin di Desa Hajoran Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah.

Penelitian ini dilakukan di Desa Hajoranpada tahun 2015. Populasi dalam penelitian ini adalah semuapengusaha industri kecil ikan asin di Desa Hajoranyang berjumlah 170 pengusaha. Sampel ditentukan 20% sehingga sampel berjumlah 34 pengusaha. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah komunikasi langsung dengan analisis data deskriptif kualitatif.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Berkat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul : Analisis Kesiapan Guru Geografi SMA Negeri Melaksanakan Kurikulum 2013 Di Kisaran Kabupaten Asahan: . Adapun tujuan skripsi ini dibuat adalah sebagai kelengkapan tugas dalam memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Dalam menyelesaikan skripsi ini tidak luput dari berbagai kelemahan, namun berkat bantuan dan motivasi dari berbagai pihak akhirnya dapat teratasi, sehubungan dengan itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

1. Bapak Dr. H. Restu, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas

Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Ali Nurman,M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi.

3. Ibu Dra.Minah Sinuhaji, M.Si, selaku dosen Pembimbing Skripsi yang selalu

membimbing saya dan telah banyak memberikan waktu dan pemikiran dalam

menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

4. Bapak Drs. Julismin, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

memberikan motivasi selama penulis menjalani perkuliahan.

5. Ibu Dra. Asnidar,M.Si selaku Sekretaris jurusan Pendidikan Geografi juga

sebagai Dosen Penguji yang telah memberikan saran dan masukan dalam

proses pembuatan skripsi ini.

6. Bapak/Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Geografi yang telah membekali penulis

dengan segudang ilmu di bangku perkuliahan.

(8)

7. Kepada Kepala Desa Hajoran beserta Stafnya dan seluruh Pengusaha yang

telah bersedia di wawancarai oleh penulis.

8. Bapak Hajat Siagian sebagai staf pegawai di Jurusan Pendidikan Geografi

yang telah banyak memberikan informasi kepada penulis.

9. Teristimewa kepada kedua Orangtua yang tercinta, Ayahanda Alm. H. Gandi

Hasibuan dan Ibunda Hj.Elly Soriati Harahap yang tidak mengenal kata lelah, dan penuh kasih sayang membesarkan, mendidik, yang selalu mendo’akan

dan mendukung penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan studi. Kepada

saudara-saudaraku (Bang Godang, Kak Ida, Bang Akbar, Bang Rahmad, dan

Andrian) yang selalu memberikan semangat dan dorongan sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini.

10. Buat teman-teman di Jurusan Pendidikan Geografi khususnya kepada Aisyah

Harahap dan sahabat-sahabat terbaikku (Parlin, Baga, Dedi, Ipar Asfih,

Hardo, Winda, Borhapz, dan Semua B.Reguler 2010 yang selalu memberikan

dukungan). Dan tidak lupa dengan kawan se GEMA Padang Lawas, dan

kawan kos.

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih atas bantuan dari semua

pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca terkhusus

bagi mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial

(9)

i

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN SKRIPSI ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... iii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 25

A. Lokasi Penelitian ... 25

(10)

ii

B. Populasi Dan Sampel ... 25

C. Variabel Penelitian Dan Defenisi Operasional ... 25

D. Teknik PengUMRulan Data ... 27

E. Teknik Analisis Data ... 28

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN ... 28

A. Keadaan Fisik ... 28

B. Keadaan Non Fisik ... 32

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41

A. Hasil Penelitian ... 41

B. Pembahasan ... 52

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 58

A. Kesimpulan ... 58

B. Saran ... 59

DAFTAR PUSTAKA ... 60

(11)

DAFTAR TABEL

No Uraian Hal.

1. Jenis Penggunaan Lahan ... 32

2. Komposisi Penduduk Menurut Umur ... 34

3. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian ... 35

4. Komposisi Penduduk Menurut Agama ... 37

5. Komposisi Penduduk Menurut Etnis ... 38

6. Prasarana Dan Sarana Pendidikan ... 38

7. Sarana Kesehatan ... 39

8. Sarana Transportasi ... 40

9. Fasilitas Jasa Dan Perdagangan ... 41

10. Komposisi Pengusaha Menurut Umur ... 42

11. Jumlah Anak Pengusaha ... 43

12. Tingkat Pendidikan Pengusaha ... 44

13. Suku Pengusaha ... 44

14. Modal usaha pengusaha ... 45

15. Jumlah modal Operasional pengusaha... 46

16. Jenis bahan baku ... 47

17. Jumlah tenaga kerja ... 48

18. Asal pekerja ... 49

19. Biaya transportasi ... 50

20. Pendapatan pengusaha ... 52

(12)

x DAFTAR GAMBAR

No Uraian Hal.

1. Kerangka berfikir penelitian ... 21

2. Peta Administrasi Kecamatan Pandan ... 29

(13)

i

DAFTAR LAMPIRAN

No Uraian Hal.

1. Daftar Wawancara... 64

2. Uraian Modal Industri Ikan Asin di Desa Hajoran... 67

3. Uraian Bahan Baku Yang Digunakan Pengusaha Ikan Asin Di

Desa Hajoran... 69

(14)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu ciri perkembangan ekonomi suatu Negara dapat dilihat dari

perkembangan sektor industrinya. Pengalaman dari perkembangan ekonomi yang

telah berlangsung di Negara maju menunjukkan bahwa perkembangan ekonomi

harus dengan perkembangan sektor industri. Pertumbuhan industri terutama

industri kecil sekarang ini nampak pesat, hal ini disebabkan karena industri kecil

telah diakui sebagai penunjang utama dalam pembangunan regional. Industri juga

sangat terkait erat dengan tradisi sebagian besar anggota masyarakat dalam sektor

ekonomi kerakyatan.

Dilihat dari posisi sosio-ekonomi dari sector industri kecil di Indonesia

menunjukkan bahwa sebagian besar kegiatannya berlokasi di daerah pedesaan

dengan sifat dan metode pengusahaan yang tradisional. Selain itu sector industri

kecil ini pada umumnya masih sangat tergantung pada pasaran local serta pola

musiman yang berasal dari sector pertanian.

Dunia industri era pembangunan ini semakin banyak mendapat perhatian

dikalangan masyarakat terutama praktisi bisnis. Pembahasan tentang dunia

industri ini cenderung terpusat pada upaya peningkatan peran dunia industri

terhadap laju pertumbuhan ekonomi masyrakat dalam konteks yang lebih makro

sebagai andil terhadap peningkatan pendapatan nasional.

Perkembangan sector industri mulai dari sector industri kecil ke sector

industri besar, dari sector industri ringan ke sector industri berat, telah

(15)

2

jenis produk yang sejenis. Perkembangan industri tersebut berhubungan erat

dengan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki suatu

daerah atau Negara yang menggelutinya. Industri rumah tanggapun sudah banyak

tersebar di Indonesia teruma di desa-desa yang mana industri tersebut

menggunakan bahan mentah dari sumber daya alam setempat dan tenaga-tenaga

yang digunakan adalah dari anggota keluarganya sendiri.

Dalam membangun sector industri pada kebanyakan Negara dan termasuk

Indonesia, usaha yang dilakukan adalah dengan mendatangkan modal dan tenaga

ahli dengan harapan seluruh masyarakat dapat menikmati dalam bentuk

terwujudnya kesejahteraan dari apa yang dihasilkan oleh industri tersebut. Pada

pembangunan sector industri kiranya perlu dilakukan penelitian mendalam atas

kemampuan penduduk untuk menumbuh kembangkan serta memanfaatkan jenis

industri tertentu sebagai aktifitas penduduk sekaligus sebagai bukti perannya

sebagai penyumbang terbesar terhadap pendapatan masyarakat.

Pembangunan dan pengembangan industri kecil yang dilakukan

pemerintah saat ini telah membantu masyarakat kelas bawah atau menengah untuk

meningkatkan prekonomian mereka baik sebagai pemilik baik sebagai pekerja.

Melalui program pembangunan ini, penanaman saham mendirikan industri di

Indonesia baik yang bersifat kecil, sedang maupun besar berkembang dengan

pesat. Dalam pengembangannya tidak hanya disebabbkan kebijakan pemerintah,

akan tetapi karena ketersediaan factor-faktor pendorong industri diantaranya

factor modal, bahan baku, pekerja, pengangkutan (transportasi), dan pemasaran.

Kegiatan ekonomi pedesaan dapat dikembangkan dengan memanfaatkan

(16)

3

nonfisisnya. Jadi sangat tergantung akan sumber daya alam dan manusianya yang

terdapat di desa. Disamping itu, pada dasarnya setiap manusia mempunyai daya

adaptasi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dengan menggunakan

kemampuan dan pengetahuan yang dimilikinya. Manusia dapat menjadikan

sumber daya alam sebagai kekayaan yang dapat mendukung kehidupannya.

Ikan asin adalah bahan makanan yang terbuat ikan yang diawetkan

dengan menambahkan banyak garam. Dengan metode pembuatan ini daging ikan

yang biasanya membusuk dalam waktu singkat dapat disimpan di suhu kamar

untuk jangka waktu berbulan-bulan, walaupun biasanya harus ditutup rapat.

Selain itu daging ikan yang diasinkan akan bertahan lebih lama dan terhindar dari

kerusakan fisikakibat infestasi serangga, ulat, lalat, dan beberapa jasad pernik

perusak lainnya.

Ikan asin adalah ikan dari hasil proses pengaraman dan pengeringan. Ikan

asin mempunyai kadar air rendahkarena penyerapan oleh garam dan penguapan

oleh panas rasa dagingnya asin dan dapat disimpan kurang lebih selam 3 bulan.

Konsentrasi garam yang digunakan dalam proses penggaraman sekitar

20-30%dan kadar air yang tersisa pada daging ikan adalah sekitar 15%.Pengolahan

ikan asin hampir selalu membutuhkan bantuan sinar matahari untuk mempercepat

pengeringan, dan mencegaha agar ikan tidak menjadi busuk.

Masalahnya matahari tidak selalu bersinar dengan cukup setiap harinya,

terutama musim hujan dimana awan mendung sering kali menutupi langit.

Akibatnya banyak ikan yang tidak terawetkan dengan baik, kualitasnya menurun,

dan bahkan menjadi busuk. Untuk mengurangi kerugian sementara pengolah

(17)

4

formalin. Bahan-bahan yang berbahaya bagi kesehatan ini dugunakan sebagai

bahan tambahan untuk mencegah pembusukan. Formalin juga mencegah

pengurangan bobot ikan yang berlebihan akibat menguapnya cairan tubuh ikan

yang diasinkan. Alternatif bahan pengawet tambahan yang aman adalah khitosan.

Akan tetapi bahan yang diekstrak dari cangkang udang, dan kepiting ini belum

popular dan belum di produksi secara missal di Indonesia.

Ikan asin merupakan salah satu makanan khas traditional dari Desa

Hajoran. Daerah yang terkenal sebagai sentra industri kecil ikan asin adalah Desa

Hajoran. Desa Hajoran selama ini merupakan salah satu industri kecil ikan asin

yang terkenal selama puluhan tahun yang lalu baik dari segi rasa dan kualitas ikan

asin yang dihasilkan.

Ikan asin merupakan produk makanan tradisional khas dari Desa Hajoran,

Pembuatan ikan asin mulai di kembangkan oleh masyarakat kira-kira tahun

1970-an. Pada awalnya mereka membuat ikan asin sebatas untuk dikonsumsi sendiri

baik untuk keluarga, tetangga, keperluan hajatan kenduri dan tidak

diperjualbelikan. Demikian juga orang yang bisa membuat dan mengkonsumsi

ikan asin masih sangat terbatas. Baru kira-kira tahun 1990-an ada orang yang

mencoba ikan asin sebagai komiditi perdagangan hal itupun sangat terbatas sekali

karena untuk pemasarannya baru antar desa yang terdekat atau dalam kota

kecamatan karena pada saat itu sarana transportasi masih sangat terbatas.

Pada sekitar tahun 1980-an, sarana transportasi mulai berkembang dan

mulai memberi kontribusi untuk memperluas jaringan pemasaran produksi ikan

(18)

5

Sampai pada awal tahun 1990-an para pembuat ikan asin mulai mencoba

melakukan pembuatan ikan asin dengan menggunakan peralatan semi modern.

Industri ikan asin termasuk kedalam jenis industri kecil rumah tangga

sebagaimana industri kecil pada umumnya, maka tenga kerjanya pun relative

sedikit, sebagian besar pengrajinnya halnya memperkerjakan 5 sampai 15 orang

yang biasnya masih merupakan anggota keluarga atau tetangganya sendiri.

Berdasarkan fenomena-fenomena diatas, menunjukkan bahwa faktor fisis

keadaan geografis di kecamatan sibolga Utara sangat mendukung terhadap

pembuatan industri ikan asin.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas maka

identifikasi masalah yang didapat antara lain mengenai masalah faktor produksi

yang menunjang pembuatan industri ikan asin, faktor social-budaya yang

menunjang eksistensi industri ikan asin, pengaruh eksistensi ikan asin terhadap

tingkat pendapatan, pendidikan dan kepemilikan fasilitas hidup dan usaha

pengrajin untuk meningkatkan hasil produksi ikan asin.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi yang telah dikemukakan diatas maka penulis

memberikan arahan pada penelitian ini, penulis memberi rumusan masalah

sebagai berikut ini:

1. Bagaimana eksistensi industri ikan asin berdasarkan modal, bahan baku,

(19)

6

2. Bagaimana pendapatan pekerja dan pengusaha pada industri ikan asin di Desa

Hajoran.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah ditas maka tujuan penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Mengetahui eksistensi industri ikan asin berdasarkan modal, bahan baku,

pekerja, transportasi, dan pemasaran di Desa Hajoran.

2. Mengetahui pendapatan pekerja dan pengusaha pada industri ikan asin di

Desa Hajoran.

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Diperolehnya informasi mengenai faktor-faktor yang mendukung keberadaan

industri kecil ikan asin dan pengaruhnya terhadap kondisi sosial para

pengrajin di Desa Hajoran

2. Menjadi bahan informasi bagi pihak industri dalam mempertimbangkan

pengambilan kebijakan industri ikan asin

3. Membantu instansi untuk merumuskan langkah-langkah pengembangan

(20)

58 BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan, maka diperoleh

kesimpulan sebagai berikut:

1. Eksistensi industri berdasarkan, modal operasional produksi tertinggi pada

industri ikan asinadalah Rp.150.000.000,- danterendah Rp 70.000.000,- per

bulan. Sumber modal paling banyak adalah dana sendiri (55,88%) dari jumlah

populasi dan sebagian kecil modal diperoleh dari pinjaman ke BANK. Bahan

baku yang digunakan adalah ikan teter (36,05%), ikan cembolo (32,97%) dan

ikan selar (30,96%), bahan baku tersebut bergantung pada hasil tangkapan .

Pekerja berjumlah 517 pekerja yang berasal dari keluarga, lokal (bukan

anggota keluarga) dan Luar kabupaten. transportasi yang digunakan adalah

speed boat. Pemasaran dilakukan sebagian besar langsung kepada toke dan

sebagian kecil ke pengecer.

2. Pendapatan pengusaha seluruhnya telah dapat memenuhi kebutuhan

primernya. Karena pendapatan pengusaha telah berada di atas UMR

Kabupaten Tapanuli Tengah(Rp 1.575.000). Pendapatan pengusaha terendah

1 bulan terakhir adalah Rp. 15.000.000,- dan tertinggi adalah

Rp.30.000.000,-. Dengan pendapatan rata-rata pengusaha adalah RpRp.30.000.000,-. 20Rp.30.000.000,-.000Rp.30.000.000,-.000,- dan

pendapatan pekerja pada industri ikan asin ini sangat bervariasi. Berdasarkan

UMR Kabupaten Tapanuli Tengah, dari 517 pekerja terdapat 166 pekerja

yang memperoleh upah pekerja dibawah UMP yaitu pendapatan mereka

(21)

59

kurang dari Rp.1.575.000,- dapat disimpulkan bahwa para pekerja belum

layak hidup. Sedangkan selebihnya yakni 351 pekerja memperoleh upah di

atas UMR Kabupaten Tapanuli Tengah, bahkan ada pekerja sebagian kecil

(11,79%) yang memperoleh upah > Rp.3.000.000,-/pekerja dalam 1 bulan.

B.Saran

Berdasarkan uraian kesimpulan, maka dalam penelitian ini diperlukan

beberapa saran antara lain sebagai berikut:

1. Pemerintah diharapkan untuk lebih memperhatikan keberadaan perindustrian

ikan asin dengan membantu memberikan modal bagi para pengusaha

terutama pengusaha dengan skala kecil. Bahan baku yang memiliki harga

yang variatif membuat sebagian pengusaha sulit dalam bersaing, karena itu

dibutuhkan kesetabilan harga yang disesuaikan terutama oleh dinas-dinas

terkait agar tidak terjadi kerugian dalam industri ini.

2. Pendapatan seluruh pengusaha berada diatas angka UMR Kabupaten

Tapanuli Tengah sehingga diharapkan mampu mempertahankan kesetabilan

usaha industri ikan asin dan dapat mengembangkan industri ini menjadi lebih

baik. Pengusaha hendaknya mampu bersaing sehat dengan menjaga

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Adisaputro, Gunawan dan Asri, Marwan.1984. Anggaran Perusahaan. Yogyakarta:BPFE

Afrianto. E. dan E. liviaty. 1989. Pengawetan dan Pengolahan Ikan. Penerbit Kanisius, Jogyakarta. ISBN

Alamsyah, idham 2007. Analisis Nilai Tambah Dan Pendapatan Usaha Industri ”Kemplang” Rumah Tangga Berbahan Baku Utama Sagu Dan Ikan. Jurnal Pembangunan Manusia. (Online),Palembang: Fakultas Pertanian

Universitas Sriwijaya. 2014

Bintarto, 1977. Geografi Sosial. Yogyakarta:Spring

Binaria.2010.Studi Tentang Kerajinan Tenun Ulos Di Desa Papande Kecamatan Muara. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Medan: Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Medan.

BPS. 2012. Kabupaten Tapanuli Tenngah 2013. BPS: Tapanuli Tengah

Wardani.2012.Analisis Industri Kecil Sapu Ijuk di Desa Senembah Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli serdang. Medan: Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Medan.

Wie, The Kian. 1989. Pembangunan Ekonomi dan Pemerataan. Jakarta: LP3ES

Http://www. Artikel Bagus.com/2012/11 Pengertian-Pendidikan.html

Kartasapoetra, G (Et.al). 1987. Pembangunan Perumusan Industri. Jakarta: PT Bina Aksara

Mulyadi.1990.Akuntansi Biaya.Yogyakarta:BPFE

Muslim. 2012. Eksistensi Industri Ikan asin di Desa Hajoran Kecamatan Pandan Kabupaten tapanuli Tengah. Skripsi, Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unimed. 2014.

Nafarin,M. Dalam Muslim 2004. Penganggaran Perusahaan. Jakarta: Salemba Empat.

Octavia. 2011. Eksistensi Gerabah di Kecamatan Bunut Kabupaten Ashan. Skripsi. Jurusan Pendidikan Geografi FIS. 2014.

Rionga. 2010. Kajian Industri Mebel di Kelurahan Sei Kambing di Kecamatan Medan Petisah. Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unimed. 2014.

(23)

Sumaatmadja.1998. Studi Geografi: Suatu Pendekatan Dan Analisis Geografi. Bandung:Alumni

Referensi

Dokumen terkait

Kemenpar bekerjasama dengan KBRI Tehran, Disbudpar Provinsi Aceh, Disbudpar Kota Sabang dan Dispar Kabupaten Buleleng melaksanakan kegiatan Famtrip bagi 7 orang peserta

Perkembangan nila-nilai kerukunan ummat beragama pada masyarakat majemeuk Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu..

Hipotesis pertama menunjukkanbahwaKepemilikan publik, Ukuran perusahaan, Profitabilitas, jumlah anggota dewan komisaris, proporsi komisaris independen, jumlah anggota

Teka-teki silang (TTS) adalah susunan kotak-kotak yang diberi nomor yang diisi dengan kata-kata, setiap kotak diisi satu huruf sehingga membentuk suatu kata yang

Permasalahan : tidak di terapkanya sistem kontrol dan pembatasan akses Akibatnya koneksi ke server sangat mudah dan mengakibatkan kecepatan internet menurun kerna banyak host yang

Namun, menyimak menurut Akhadiat (dalam Sutari, dkk. 1998: 19) adalah suatu proses yang mencakup kegiatan mendengarkan.. bunyi bahasa, mengidentifikasi,

• Keluarga Besar Perpustakaan IAIN Sunan Ampel Surabaya yang memberikan kesempatan pada penulis untuk melakukan praktek kerja lapangan, Pak Abu, Bu Nurul Fitriyah, Bu Rini,

Pada panjang gelombang optimum 516 nm digunakan untuk menentukan kurva kalibrasi dari larutan pewarna tekstil merah dengan konsentrasi dari 0 – 100 ppm (interval