• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MANAJEMEN LABA, RASIO KEUANGAN TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI PADA PERUSAHAAN (STUDI KASUS PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MANAJEMEN LABA, RASIO KEUANGAN TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI PADA PERUSAHAAN (STUDI KASUS PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MANAJEMEN LABA, RASIO KEUANGAN TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI PADA PERUSAHAAN (Studi Kasus

PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

OLEH :

ABDUL HAKIM NIM. 709220001

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahrobbil’alamin. Maha Besar Allah yang telah memberikan

rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Manajemen Laba, Rasio Keuangan

Terhadap Peringkat Obligasi Pada Perusahaan (Studi Kasus Perubahan Go Public Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

Penyusun Skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Universitas Negeri Medan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terwujud tanpa bantuan pihak-pihak terkait dan penulis menyadari bahwa penyelesaian skripsi ini jauh dari sempurna karena masih banyak kekurangan dan kelemahan didalamnya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari dari semua pihak untuk kesempurnaan skripsi ini.

Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Allah SWT atas rahmat, hidayah, karunia, segala kemudahan dan perlindungan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

(6)

3. Bapak Prof. DR. Syawal Gultom. M.PD. sebagai Rektor Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Drs. Kustoro Budiarta. ME. sebagai Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Dr. Thamrin, M.Si selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

6. Bapak Muhammad Ishak, SE, M.SI, Ak, CA selaku Ketua Jurusan Akuntasi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan serta sebagai dosen penguji penulis yang telah memberikan banyak masukan dalam perbaikan skripsi ini.

7. Bapak Dr. Nasirwan, SE, M.Si sebagai Sekretariat Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

8. Bapak Chandra Situmeang, SE, M.SM, Ak, CA selaku Dosen Pembimbing Skripsi saya serta sebagai Dosen Pembimbing Akademik Penulis selama kuliah di Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Medan yang telah banyak memberikan bimbingan, saran dan motivasi untuk menulis sebaik mungkin sehingga Skripsi ini bias lebih baik dari yang sebelumnya.

(7)

10.Bapak M. Ridha Habibi Z, SE, M.Si, Ak, CA sebagai Dosen Penguji penulis yang telah memberikan banyak masukan dalam perbaikan Skripsi ini.

11.Para Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan yang telah mendidik dan membimbing penulis dalam mengikuti perkuliahan sampai dengan penyelesaian Skripsi ini.

12.Bang Riky Adrian, bagian administrasi yang telah banyak membantu di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

13.Kepada seluruh teman-teman yang berada di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan khususnya kelas A dan B angkatan 2011 yang telah banyak membantu saya baik dalam informasi maupun bantuan tenaga dan materi dalam hal penyusunan Skripsi ini.

Sekali lagi penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Skripsi ini. Akhir kata semoga Skripsi ini dapat memberi manfaat sebagai sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan terutama penulis.

Medan, Juli 2015 Penulis

(8)

ABSTRAK

Abdul Hakim 709220001. Perngaruh Manajemen Laba, Rasio Keuangan Terhadap Peringkat Obligasi Pada Perusahaan (Studi Kasus Perusahaan Go public Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)).

Skripsi, Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universtas Negeri Medan, 2015.

Permasalahan yang dibahas dalam jpenelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh manajemen laba dan rasio keuangan perusahaan terhadap peringkat obligasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis secara empiris pengaruh mengenai manajemen laga dan rasio – rasio keuangan (leverage dan likuiditas) terhadap peringkat obligasi yang tefaftar di Bursa Efek Indonesia.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan mengumumkan peringkat obligasinya di Pefindo periodi 2012-2013 sebanyak 33 perusahaan. Dari 33 perusahaan dengan menggunakan purposive sampling terpilih sampel sebanyak 19 perusahaan. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder berupa laporan keuangan yang didownload dari www.idx.co.id pengujian hipotesis dalam pengujian ini menggunakan uji Analais Regresi Linear Berganda, Koefisien determinasi dan uji F dengan tingkat kepercayaan 5%.

Hasil penelitian manunjukkan bahwa variable manajemen laba, leverage likuiditas secara bersama sama tidak perpengaruh terhadap peringkat obligasi perusahaan sector non keuangan.

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah hasil uji hipotesis secara simultan (F) menunjukkan bahwa manajemen laba dan rasio keuangan (leverage, likuiditas) tidak berpengaruh positif secara singnifikan terhadap peringkat obligasi.

(9)

ABSTRACT

Abdul hakim 709220001. Influence Earnings Management, Financial Ratios Against Bond Ratings At Company (Case Study Go Public Company Listed in Indonesia Stock Exchange).

Thesis, Department of Accounting, Faculty of Economics, University of Medan, 2015.

The problems addressed in this study is whether there are significant earnings management and financial ratios of the company’s bond rating listed on the Stock Exchange Indonesia. Penelitian aims to identify and analyze empirically the effect on earnings management and rations – financial ratios (leverage and liquidity) to bond rating listed on the Indonesia Stock Exchange.

The population in this study are all no-financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange. Of the 33 companies selected by using purposive sampling sample of 19 companies. The data used in this study are secondary data in the form of financial statements that are downloaded from ww.idx.co.id hypothesis testing in this assay using Multiple Linear Regression Analysis test, coefficient of determination and F test with a confidence level 5%.

The results showed that earnings management variables, with the same liquidity leverage does not affect the bond ratings of no-financial sector companies.

The conclusion of this study is the result of simultaneous hypothesis testing (F) indicates that earnings management and financial ratios (leverage, liquidity) are not positive and significant effect on bond ratings.

(10)
(11)

2.4 Hipotesis ... 23

BAB III : METODE PENELITIAN ... 24

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 24

3.2 Teknik Pengumpulan Data... 24

3.3 Populasi dan Sampel ... 25

3.4 Variabel Dependen: Peringkat Obligasi ... 25

3.4.1 Pengukuran Peringkat Obligasi... 26

3.5 Rasio rasio Keuangan ... 27

3.6 Teknik Analisis Data ... 28

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 32

4.1 Hasil Penelitian ... 32

4.1.1 Gambaran Umum Sampel ... 32

4.1.2 Hasil Pengumpulan Data ... 34

4.1.3 Analisis Statistik Deskriptif ... 34

4.1.4 Uji Asumsi Klasik Data ... 36

4.1.5 Uji Hipotesis ... 43

4.2 Pembahasan Penelitian ... 47

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ... 50

5.1 Kesimpulan ... 50

5.2 Saran ... 51

(12)

DAFTAR TABEL

Table 2.1 Peringkat Obligasi ... 17

Table 2.2 Penelitian Sebelumnya ... 19

Tabel 3.1 Skala Peringkat Obligasi ... 26

Tabel 3.2 Durbin Watson ... 29

Tabel 4.1 Penentuan Sampel ... 32

Tabel 4.2 Daftar Nama Perusahaan Yang Menjadi Sampel Penelitian ... 33

Tabel 4.3 Analisis Statistik Deskriptif ... 35

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov- Smirnov ... 36

Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinearitas ... 39

Tabel 4.6 Hasil Uji Autokorelasi ... 41

Tabel 4.7 Interpretasi Nilai Durbin Watson ... 42

Tabel 4.8 Hasil Uji Regresi Berganda... 43

Tabel 4.9 Nilai Koefisien Determinasi... 45

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ... 23

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Grafik Normal P-Plot ... 37

Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Grafik Histogram... .... 38

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A : Tabel Tabulasi Data Lampiran B : Hasil SPSS

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Dewasa kini banyak peringkat obligasi yang dikeluarkan oleh agen pemeringkat masuk kedalam kategori perusahaan yang layak dijadian tempat investasi oleh investor. Peringkat perusahaan yang layak dijadikan tempat investasi biasanya disebut Invesment Grade.

Salah satu cara agar laporan keuangan terlihat baik adalah dengan melakukan manajemen laba. Manajemen laba merupakan suatu penyimpangan dalam penyusunan laporan keuangan, yaitu mempengaruhi tingkat laba yang ditampilkan dalam laporan keuangan (Herawaty, 2008).

Salah satu tujuan dilakukannya praktik manajemen laba adalah agar peringkat obligasi yang akan dikeluarkan oleh agen pemeringkat masuk kedalam kategori perusahaan yang layak dijadikan tempat investasi bagi investor.

Peringkat obligasi dikeluarkan oleh lembaga yang secara khusus bertugas

memberikan peringkat atas semua obligasi yang diterbitkan perusahaan. Semua obligasi yang

diterbitkan wajib diberi peringkat sedemikian agar investor dapat mengukur atau

memperkirakan seberapa besar resiko yang akan dihadapi dengan membeli obligasi tertentu

(Darmadji dan Fakhruddin,2010).

(16)

terbukti melakukan kesalahan dalam kalkulasi utang sehingga perusahaan yang memiliki peringkat utang rendah namun dinaikkan peringkatnya oleh lembaga tersebut. Manajemen laba juga mempengaruhi penerbitan obligasi suatu perusahaan. Dalam penerbitan obligasi, perusahaan akan dengan jelas menyatakan jumlah dana yang dibutuhkan yang dikenal dengan istilah jumlah emisi obligasi.

Penentuan besar kecilnya jumlah penerbitan obligasi berdasarkan aliran arus kas perusahaan, kebutuhan, serta kinerja bisnis perusahaan.

Pasar modal adalah tempat atau sarana bertemunya antara permintaan dan penawaran atas instrumen keuangan jangka panjang yang umumnya lebih dari satu tahun. Pasar modal dibangun dengan tujuan menggerakkan perekonomian suatu negara melalui kekuatan swasta dan mengurangi beban negara (Samsul, 2006:43).

Obligasi merupakan sekuritas yang diterbitkan sehubungan dengan perjanjian

pinjaman. Pihak peminjam menerbitkan (menjual) obligasi kepada pihak pemilik dana

dengan imbalan sejumlah uang, jadi obligasi tersebut merupakan surat pernyataan utang dari pihak peminjam. Perjanjian tersebut mewajibkan penerbit obligasi (pihak peminjam) untuk

melakukan pembayaran tertentu kepada pemegang obligasi pada waktu yang telah

ditentukan. Obligasi berbunga pada umumnya mewajibkan pihak penerbit untuk melakukan

pembayaran bunga tengah tahunan hingga masa jatuh tempo kepada pemegang obligasi.

Obligasi (bond) adalah kontrak jangka panjang dimana peminjam dana setuju untuk

membayar bunga dan pokok pinjaman, pada tanggal tertentu, kepada pemegang obligasi

tersebut (Brigham dan Houston, 2006). Sedangkan menurut Weygandt et al. (2005) bonds are

a form of interest-bearing notes payable issued by corporations, universities and

(17)

Bond atau obligasi adalah suatu kontrak jangka panjang dimana peminjam dana setuju

untuk membayar bunga dan pokok pinjaman, pada tanggal tertentu, kepada pemegang

obligasi (Rodoni dan Herni Ali, 2010).

Obligasi merupakan surat tanda utang kepada kreditor berupa perorangan atau

lembaga seperti yang tertera pada surat obligasi yang di dalamnya tercantum bunga yang

harus dibayarkan, termasuk ketentuan pengembalian pokok dan angsuran pinjaman pada saat

jatuh tempo (Harmono, 2009).

Obligasi merupakan instrumen utang jangka panjang yang digunakan oleh kelompok

bisnis dan pemerintah untuk mendapatkan sejumlah besar uang, khususnya dari berbagai

kelompok pemberi pinjaman (Arief Sugiono, 2009).

Sebelum pemilik modal membeli obligasi yang dipasarkan di pasar modal, sebaiknya

investor memperhatikan peringkat obligasi dari perusahaan yang mengeluarkan surat hutang

dengan melihat pada suatu lembaga atau agen pemeringkat obligasi (Rating Agency)

Rating adalah suatu penilaian yang terstandarisasi terhadap kemampuan suatu negara

atau perusahaan dalam membayar hutang-hutangnya. Karena terstandarisasi artinya rating

suatu perusahaan atau negara dapat dibandingkan dengan perusahaan atau negara yang lain

sehingga dapat dibedakan siapa yang mempunyai kemampuan lebih baik, siapa yang kurang.

Rating dikeluarkan oleh perusahaan pemeringkat, dan biasanya untuk menjadi perusahaan

pemeringkat harus mendapat izin resmi dari pemerintah. Di Indonesia, perusahaan yang

mendapat izin serta menjadi market leader dalam pemberian rating adalah PT. PEFINDO

(Pemeringkat Efek Indonesia). Selain itu, belakangan ini juga terdapat perusahaan baru yang

memiliki bidang usaha serupa yaitu Fitch Rating Indonesia dan ICRA (Indonesia Credit

(18)

Umumnya perusahaan yang mendapat izin dari pemerintah Indonesia hanya

memeringkat perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Sementara rating

terhadap kemampuan membayar hutang suatu negara dilakukan oleh perusahaan pemeringkat

yang mendapat pengakuan internasional. Dahulu perusahaan pemeringkat ini didominasi oleh

3 pemain besar seperti Standard & Poor, Moody’s Investor Service dan Fitch Rating. Namun

belakangan ini juga semakin bermunculan perusahaan pemeringkat yang ratingnya juga

diakui selain 3 pemain di atas. Selain ketiga perusahaan di atas juga terdapat 2 perusahaan

pemeringkat lain yaitu JCRA (Japan Credit Rating Agency). Lembaga pemeringkat juga

menghasilkan dan pempublikasikan informasi kredit berkaitan dengan pasar modal pinjaman. Publikasi ini meliputi opini kredit terhadap emiten obligasi dan sektor-sektor yang berkaitan. Proses penilain rating ini dilakukan dengan mempertimbangkan segala yang berhubungan dengan keuangan dan informasi non keuangan, antara lain operasional perusahaan, manajemen perusahaan, laporan keuangan perusahaan, dan perencanaan perusahaan.

Peringkat obligasi salah satunya ditentukan dari hasil laporan keuangan perusahaan, jadi jika kinerja suatu perusahaan baik maka obligasi juga akan mempunyai peringkat yang baik, sehingga akan banyak investor yang berminat pada obligasi tersebut. Dengan peringkat yang baik ini tentu dapat meningkatkan kepercayaan dan memaksimalkan dana yang masuk kedalam perusahaan.

Peringkat Obligasi merupakan skala resiko dari semua obligasi yang diperdagangkan.

Skala tersebut menunjukkan tingkat keamanan suatu obligasi bagi investor. Keamanan ini

ditunjukkan oleh kemampuan emiten sebagai penerbit obligasi dalam membayar bunga dan

pelunasan pokok obligasi pada akhir masa jatuh temponya. Peringkat obligasi penting karena

memberikan pernyataan informatif dan memberikan sinyal tentang profitabilitas kegagalan

(19)

Manajemen laba merupakan tindakan untuk meningkatkan (mengurangi) laba yang dilaporkan saat ini atas suatu usaha dimana manajer bertanggung jawab tanpa mengakibatkan peningkatan (penurunan) profitabilitas ekonomi jangka panjang unit tersebut. Manajemen laba ini dilakukan untuk memberikan suatu informasi kepada agen pemeringkat mengenai kinerja keuangan perusahaan yang positif, sehingga bisa memberikan peringkat (rating) yang terbaik.

Kasus lain mengenai perusahaan yang melakukan manajemen laba cukup banyak terjadi, salah satunya adalah Worldcom. Dalam laporannya pada Worldcom mengakui bahwa perusahan mengklasifikasikan lebih dari $ 3,8 milyar untuk beban jaringan sebagai pengeluaran modal. Dengan memindahkan akun beban kepada akun modal, Worldcom mampu menaikkan pendapatan atau laba. Worldcom mampu menaikan laba karena akun beban dicatat lebih rendah, sedangkan akun aset dicatat lebih tinggi karena beban kapitalisasi disajikan sebagai beban investasi. Dengan adanya peningkatan laba tersebut kinerja pasar Worldcom menjadi baik sebelum terungkapnya praktik manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan.

Dalam penerbitan obligasi, perusahaan akan dengan jelas menyatakan jumlah dana yang dibutuhkan yang dikenal dengan istilah jumlah emisi obligasi. Penentuan besar kecilnya jumlah penerbitan obligasi berdasarkan aliran arus kas perusahaan, kebutuhan, serta kinerja bisnis perusahaan. Jika kinerja bisnis perusahaan terlihat baik maka jumlah emisi obligasi juga dapat ditingkatkan, sedangkan kinerja perusahaan yang baik dapat dihasilkan salah satunya dengan praktik manajemen laba.

(20)

(1985) dalam Sari (2010). Model yang digunakan adalah estimasi akrual kelolaan, pada model ini diasumsikan akrual non kelolaan pada periode t diperkirakan 0.

Penelitian mengenai manajemen laba dan emisi obligasi dilakukan oleh Sari (2010) dan hasilnya perusahaan yang melakukan manajemen laba melakukan emisi obligasi. Selain manajemen laba sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi peringkat obligasi, menurut Raharja dan Sari (2008) prediksi peringkat obligasi dapat dibentuk dari rasio-rasio keuangan seperti leverage, likuiditas, solvabilitas, profitabilitas dan produktivitas. Hal ini juga didukung oleh penelitian Linandarini (2010), bahwa rasio-rasio keuangan tersebut mempunyai pengaruh terhadap peringkat obligasi.

Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan perusahaan untuk menilai kinerja suatu perusahaan berdasarkan perbandingan data keuangan yang terdapat pada pos laporan keuangan (neraca, laporan laba/rugi, laporan arus kas). Perusahaan yang mempunyai rasio-rasio keuangan yang baik akan membuat pihak luar beranggapan bahwa kinerja perusahaan tersebut juga baik. Jadi semakin baik rasio-rasio keuangan tersebut semakin tinggi rating obligasi suatu perusahaan. Selain itu, rasio keuangan juga berguna untuk menganalisis sekuritas, mengevaluasai manfaat investasi pada saham dan obligasi ( Weston dan Copeland, 1996 dalam Basuki 2006).

Rasio keuangan yang dipakai dalam penelitian ini adalah rasio leverage, rasio likuiditas.

Alat ukur rasio leverage LTLTA = Longterm liabilities Total Asset

(21)

Penelitian mengenai manajemen laba dan rasio-rasio keuangan ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris bahwa salah satu penentuan peringkat obligasi didasari oleh kinerja keuangan, dengan anggapan bahwa kinerja keuangan yang dilihat dari laporan keuangan lebih menggambarkan kondisi perusahaan. Seperti yang diketahui bahwa manajemen laba dan rasio-rasio keuangan merupakan variabel yang diperoleh dari laporan keuangan. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Manajemen Laba Dan Rasio Keuangan Perusahaan Terhadap Peringkat

Obligasi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah manajemen laba berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi?

2. Apakah rasio leverage, likuiditas, mempunyai pengaruh positif terhadap peringkat obligasi? 1.3 Pembatasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada pengaruh manajemen laba yang diproksikan pada kinerja perusahaan dan rasio keuangan yang diproksikan pada rasio leverage, likuiditas perusahaan terhadap peringkat obligasi.

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah diuraikan maka perumusan masalah penelitian ini adalah :

1. Apakah terdapat pengaruh manajemen laba terhadap peringkat obligasi?

(22)

1.5 Tujuan Penelitian

1. Memberikan bukti empiris mengenai pengaruh manajemen laba terhadap emisi obligasi. 2. Memberikan bukti empiris mengenai pengaruh manajemen laba terhadap peringkat obligasi. 3. Memberikan bukti empiris mengenai pengaruh rasio-rasio keuangan (leverage dan likuiditas)

terhadap peringkat obligasi.

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk:

1. Memberikan kontribusi masukan bagi perusahaan mengenai faktor-faktor yang berpotensi mempengaruhi peringkat obligasi.

2. Memberikan kontribusi masukan bagi investor untuk berinvestasi pada instrumen obligasi. 3. Memberikan model baru bagi peneliti lain dimana mengkombinasikan praktik manajemen

(23)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Penelitian ini meneliti mengenai pengaruh manajemen laba dan rasio rasio keuangan (leverage, likuiditas) terhadap peringkat obligasi. Variabel dalam penelitian ini adalah peringkat obligasi sebagai variabel dependen, sedangkan variabel independen yang digunakan adalah manajemen laba dan rasio keuangan (leverage, likuiditas). Penelitian ini menggunakan sampel berupa laporan keuangan perusahaan yang memiliki obligasi antara tahun 2012-2013. Berikut adalah kesimpulan yang diberikan berdasarkan hasil pengujian seluruh hipotesis :

1. Hasil uji regresi dengan model berganda menunjukkan bahwa manajemen laba tidak berpengaruh positif secara signifikan terhadap peringkat obligasi. 2. Hasil uji regresi dengan model berganda menunjukkan bahwa rasio leverage dan likuiditas tidak terbukti secara signifikan berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi.

5.2. Keterbatasan

Penelitian ini telah berusaha mengembangkan penelitian terdahulu. Namun demikian, masih terdapat beberapa keterbatasan pada penelitian ini. Keterbatasan yang dimaksud meliputi :

(24)

2. Keterbatasan periode pengamatan yaitu hanya dilakukan selama 2 periode yang meliputi satu tahun sebelum melakukan emisi obligasi dan saat perusahaan melakukan emisi obligasi

5.3. Saran

Sehubungan dengan keterbatasan di atas, maka untuk penelitian yang akan datang disarankan untuk :

1. Penelitian selanjutnya diharapkan mengembangkan variabel penelitian seperti kinerja non keuangan atau variabel lainnya yang memungkinkan untuk mempengaruhi peringkat obligasi

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir .................................................................................
Tabel Tabulasi Data

Referensi

Dokumen terkait

Language disabilities in men of eminen, journal of learning disabilities;4:39-49.. The Differentiated Classroom:Responding To The Needs Of All Learners.Alexandria, VA:

Meskipun tugas wartawan itu dilindungi oleh UU Pers – yang antara lain berisi ancaman pidana penjara atau denda terhadap para pihak yang menghalang-halangi kerja wartawan,

If this message is not eventually replaced by the proper contents of the document, your PDF viewer may not be able to display this type of document.. You can upgrade to the

O1 : Students’ speaking scores of experimental group in pre-test O2 : Students’ speaking scores of control group in pre -test O3 : Students’ speaking scores of experimental

a are two hands ears an red good morning how is shampoo good evening I do She doesn't kitchen bedroom eating bathroom black

These texts are different to the text in the stories of Babads (history-chronicle) which written and mixed with legends, myth, in the will of the local

Kontrak dan Berita Acara Serah Terima pengalaman pekerjaan yang dipersyaratkan sesuai dengan isian LDK (dokumen asli).. Akta Pendirian Perusahaan dan perubahan terakhir (bila

[r]