PENGARUH BIONUTRIEN AMA2 DAN PBAG2 DENGAN PENAMBAHAN ION LOGAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PANEN TANAMAN PADI GOGO (Oryza sativa L.).

(1)

PENGARUH BIONUTRIEN AMA

2

DAN PBAG

2

DENGAN

PENAMBAHAN ION LOGAM TERHADAP PERTUMBUHAN

DAN HASIL PANEN TANAMAN PADI GOGO (Oryza sativa L.)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains Program Studi Kimia

Oleh

Noura Imami NIM 0902055

PROGRAM STUDI KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PENGARUH BIONUTRIEN AMA

2

DAN PBAG

2

DENGAN

PENAMBAHAN ION LOGAM TERHADAP PERTUMBUHAN

DAN HASIL PANEN TANAMAN PADI GOGO (Oryza sativa L.)

Oleh Noura Imami

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sains pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

©Noura Imami 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

NOURA IMAMI

PENGARUH BIONUTRIEN AMA

2

DAN PBAG

2

DENGAN

PENAMBAHAN ION LOGAM TERHADAP PERTUMBUHAN

DAN HASIL PANEN TANAMAN PADI GOGO (Oryza sativa L.)

disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I

Drs. Yaya Sonjaya, M.Si NIP. 196502121990031002

Pembimbing II

Muhamad Nurul Hana, S.Pd, M.Pd NIP. 197101191997021001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI

(4)

Noura Imami, 2014

PENGARUH BIONUTRIEN AMA2 DAN PBAG2 DENGAN PENAMBAHAN ION LOGAM TERHADAP

PERTUMBUHAN DAN HASIL PANEN TANAMAN PADI GOGO (Oryza sativa L.)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Tinjauan Pupuk dan Bionutrien ... 5

2.2 Tinjauan Bionutrien AMA dan PBAG ... 8

2.3 Unsur Hara Essensial untuk Pertumbuhan Tanaman ... 9

2.4 Interaksi antara Ion Logam dengan Gugus Fungsi dalam Bionutrien ... 11

2.5 Tinjauan Tanaman Padi Gogo (Oryza sativa L.) ... 13

2.5.1 Syarat Tumbuh Tanaman Padi Gogo ... 14

2.5.2 Teknik Penanaman pada Tanaman Padi Gogo ... 15

2.5.3 Gulma, Hama dan Penyakit pada Tanaman Padi Gogo ... 16

2.6 Laju Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman... 20

BAB III METODE PENELITIAN ... 23

(5)

3.2 Alat dan Bahan ... 23

3.2.1 Alat ... 23

3.2.2 Bahan ... 23

3.3 Alur Penelitian ... 24

3.3.1 Ekstraksi Simplisia AMA dan PBAG untuk Memperoleh Bionutrien AMA2 dan PBAG2 ... 25

3.3.2 Karakterisasi Simplisia AMA dan PBAG serta Bionutrien AMA2 dan PBAG2 Menggunakan Metode Spektroskopi FTIR ... 25

3.3.2.1 Karakterisasi Simplisia AMA dan PBAG Menggunakan Metode Spektroskopi FTIR ... 25

3.3.2.2 Karakterisasi Bionutrien AMA2 dan PBAG2 Menggunakan Metode Spektroskopi FTIR ... 26

3.3.3 Aplikasi Bionutrien AMA2 dan PBAG2 dengan Penambahan Ion Logam terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) ... 26

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 29

4.1 Ekstraksi Bionutrien AMA2 dan PBAG2 dan Penambahan Ion Logam pada Bionutrien AMA2 dan PBAG2... 29

4.2 Karakterisasi Gugus Fungsi Bionutrien AMA2 dan PBAG2 Menggunakan Metode Spektroskopi FTIR (Fourier Transform Infrared) ... 31

4.2.1 Analisis Spektrum FTIR Simplisia AMA dan Bionutrien AMA2 ... 31

4.2.2 Analisis Spektrum FTIR Simplisia PBAG dan Bionutrien PBAG2 ... 33

4.3 Aplikasi Bionutrien AMA2 dan PBAG2 dengan Penambahan Ion Logam terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) ... 35

(6)

Penambahan Ion Logam terhadap Pertumbuhan Tanaman

Padi (Oryza sativa L.) ... 35

4.3.1.1 Tinggi Tanaman ... 35

4.3.1.2 Jumlah Anakan ... 39

4.3.1.3 Jumlah Anakan Produktif ... 41

4.3.1.4 Intensitas Hama dan Penyakit ... 43

4.3.2 Pertumbuhan dan Hasil Panen Tanaman Padi pada Perlakuan Bionutrien AMA2 dan PBAG2 dengan Penambahan Ion Logam... 47

4.3.2.1 Pertumbuhan Tanaman Padi pada Perlakuan Bionutrien AMA2 dan PBAG2 dengan Penambahan Ion Logam ... 47

4.3.2.2 Hasil Panen Tanaman Padi pada Perlakuan Bionutrien AMA2 dan PBAG2 dengan Penambahan Ion Logam ... 51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 55

5.1 Kesimpulan ... 55

5.2 Saran ... 55

DAFTAR PUSTAKA ... 56

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kadar N, P dan K dari Bionutrien AMA2 dan PBAG2 ... 7

Tabel 3.1 Kelompok Tanaman Aplikasi Bionutrien pada Tanaman Padi ... 27

Tabel 3.2 Variabel dan Metode Pengamatan... 28

Tabel 4.1 Hasil Ekstraksi Simplisia AMA ... 29

Tabel 4.2 Hasil Ekstraksi Simplisia PBAG ... 30

Tabel 4.3 Konsentrasi Ion Logam yang Ditambahkan pada Bionutrien AMA2 dan Bionutrien PBAG2 ... 31

Tabel 4.4 Pertumbuhan Tinggi Tanaman Padi saat 6, 8, 10 MST dan Primordia . 38 Tabel 4.5 Pertumbuhan Jumlah Anakan Tanaman Padi saat 6, 8, 10 MST dan Primordia ... 40

Tabel 4.6 Jumlah Anakan Produktif Tanaman Padi saat Panen ... 42

Tabel 4.7 Intensitas Serangan Hama dan Penyakit pada Tanaman Padi ... 46

Tabel 4.8 Konstanta Laju Pertumbuhan Tanaman Padi ... 50

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Siklus Kelat Besi (Fe2+) dalam Tanah ... 12

Gambar 2.2 Tanaman Padi (Oryza Sativa L.) ... 13

Gambar 2.3 Kurva Sigmoidal Pertumbuhan ... 20

Gambar 2.4 Kurva Hubungan Ln n terhadap t untuk Mengevaluasi Harga Konstanta Laju Pertumbuhan Tanaman ... 22

Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian ... 24

Gambar 4.1 Spektrum FTIR Simplisia AMA dan Bionutrien AMA2 ... 32

Gambar 4.2 Spektrum FTIR Simplisia PBAG dan Bionutrien PBAG2 ... 33

Gambar 4.3 Hama Ulat Grayak ... 44

Gambar 4.4 Penyakit Bercak Coklat ... 44

Gambar 4.5 Hama Walang Sangit ... 45

Gambar 4.6 Penyakit Busuk Pelepah ... 45

Gambar 4.7 Grafik Pertumbuhan Tinggi Tanaman Padi ... 47

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Spektrum FTIR Simplisia AMA ... 61

Lampiran 2. Spektrum FTIR Simplisia PBAG ... 61

Lampiran 3. Spektrum FTIR Bionutrien AMA2 ... 62

Lampiran 4. Spektrum FTIR Bionutrien PBAG2 ... 62

Lampiran 5. Data Pengukuran Tinggi Tanaman Padi ... 63

Lampiran 6. Data Pengukuran Jumlah Anakan Tanaman Padi ... 66

Lampiran 7. Data Pengukuran Jumlah Anakan Produktif Tanaman Padi ... 69

Lampiran 8. Data Hasil Panen Tanaman Padi... 71

Lampiran 9. Grafik Pertumbuhan Tinggi Tanaman Padi ... 73

Lampiran 10. Grafik t terhadap ln P untuk Penentuan Konstanta Laju Pertumbuhan Tanaman Padi pada Perlakuan Bionutrien AMA2, Bionutrien PBAG2, Blanko, dan Kontrol Positif ... 74

Lampiran 11. Data Perhitungan Pembuatan Larutan Induk Senyawa Logam ... 81

(10)

ABSTRAK

Telah dilakukan kajian mengenai pengaruh bionutrien AMA2 dan bionutrien PBAG2 dengan penambahan ion logam terhadap pertumbuhan dan hasil panen tanaman padi gogo (Oryza Sativa L.) varietas Towuti. Metode ekstraksi basa digunakan untuk memperoleh bionutrien AMA2 dan bionutrien PBAG2. Bionutrien AMA2 dan bionutrien PBAG2 diaplikasikan terhadap tanaman padi dengan variasi dosis 0,25%; 0,5%; 1%; 2% dan 2,5% dengan penambahan ion logam (Ca2+, Mg2+, Cu2+, Fe2+, Mn2+ dan Zn2+). Pada blanko tanaman hanya diberikan air dan kontrol positif tanaman diberikan pupuk sintetis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bionutrien AMA2 dan bionutrien PBAG2 mengandung gugus fungsi –OH/–NH, – CH sp3 (stretching), –C=C, –CH (bending) dan –CN. Bionutrien AMA2 dosis 0,5% dan bionutrien PBAG2 dosis 1% dengan penambahan ion logam memberikan pengaruh positif terhadap pertumbuhan tanaman padi dengan konstanta laju pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 0,1224 minggu-1 dan 0,1473 minggu-1, berturut-turut, dibandingkan blanko dan kontrol. Hasil panen tertinggi untuk bobot 1000 butir diperoleh bionutrien AMA2 dan bionutrien PBAG2 dosis 2,5% dengan penambahan ion logam dibandingkan perlakuan lainnya. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan ion logam terhadap bionutrien AMA2 dan bionutrien PBAG2 dosis 2,5% memberikan pengaruh positif terhadap kualitas hasil panen tanaman padi.

(11)

ABSTRACT

A research study of effect bionutrient AMA2 and bionutrient PBAG2 with the addition of metal ions on growth and yield of upland rice (Oryza sativa L.) varieties Towuti have been conducted. Alkaline extraction method used to obtain bionutrient AMA2 and bionutrient PBAG2. Bionutrien AMA2 and bionutrient PBAG2 applied to rice plants with a dose variation of 0,25%; 0,5%; 1%; 2% and 2,5% with the addition of metal ions (Ca2+, Mg2+, Cu2+, Fe2+, Mn2+ and Zn2+). Moreover blank group is treating by adding water and positive control group is treating by adding a synthetic fertilizers. The results showed that bionutrient AMA2 and bionutrient PBAG2 containing functional group –OH/–NH, –CH sp3 (stretching), –C=C, –CH (bending) dan –CN. Bionutrient AMA2 0,5% and bionutirent PBAG2 1%with the addition of metal ions had a positive effect on growth of rice plants by generating the highest growth rate constants of 0,1224 and 0,1473 week-1, in succession, than of blank and control group. The highest yields for 1000 grain weight by adding bionutrient AMA2 and bionutirent PBAG2 dose of 2,5% with the addition of metal ions than of other treatments. From the results, this study can be concluded that the addition of metal ions to bionutrient AMA2 and bionutirent PBAG2 dose of 2,5% had a positive effect on quality of yield .

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Ketersediaan nutrien merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Ketersediaan nutrien ini tergolong dalam faktor eksternal yang dapat mempengaruhi laju pertumbuhan, perkembangan dan produktivitas tanaman. Penyediaan nutrien bagi tanaman dapat dilakukan dengan penambahan pupuk yang dapat diserap oleh tanaman. Pupuk adalah suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara yang dibutuhkan untuk kesuburan tanah dan menunjang pertumbuhan tanaman. Kebutuhan nutrisi tersebut terpenuhi dengan pemberian bionutrien. Bionutrien merupakan nutrisi untuk tanaman yang diperoleh dari senyawa-senyawa esensial yang berasal dari tumbuhan melalui proses ekstraksi (Kurniasih, 2009). Bionutrien dapat memberikan kebutuhan nutrisi yang cukup bagi tanaman untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil produksi tanaman tanpa menyebabkan pencemaran tanah dan air (Nurzaman, 2010).

(13)

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, bionutrien AMA dan bionutrien PBAG diaplikasikan terhadap beberapa jenis tanaman. Jenis tanaman yang telah diaplikasikan menggunakan bionutrien AMA antara lain: cabai merah keriting (Capsium Anmum L.) dan padi (Oryza sativa L.). Pemberian bionutrien baik cara organik maupun anorganik dilaporkan dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Bionutrien AMA1 memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman cabai merah keriting (Capsium Anmum L.) dengan konstanta laju pertumbuhan sebesar 0,170 minggu-1 pada dosis 2% (Zainaldi, 2011), pada tanaman padi (Oryza

Sativa L.) bionutrien AMA1 memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman dengan konstanta laju pertumbuhan sebesar 0,0752 minggu-1 dan hasil panen padi kering sebesar 32,416 gram pada dosis 15 mL/L dan bionutrien AMA2 menghasilkan konstanta laju pertumbuhan sebesar 0,1030 minggu-1 dan hasil panen padi kering sebesar 37,017 gram pada dosis 100 mL/L (Garnadi, 2013).

Sedangkan jenis tanaman yang telah diaplikasikan menggunakan bionutrien PBAG yaitu tanaman padi (Oryza sativa L.). Bionutrien PBAG1 pada dosis 0,5% terbukti memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman padi (Oryza sativa L.) dengan konstanta laju pertumbuhan sebesar 0,1154 minggu-1 dan hasil panen padi kering sebesar 30,6880 gram (Nurfitriana, 2013) dan bionutrien PBAG2 dosis 10% memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman padi (Oryza sativa L.) dengan konstanta laju pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 0,1181 minggu-1 dan hasil panen padi kering sebesar 30,6520 gram (Nugraha, 2013).

(14)

3

terhadap pertumbuhan tanaman padi dengan konstanta laju pertumbuhan sebesar 0,119 minggu-1 dan konstanta laju perkembangan jumlah anakan yaitu sebesar 0,329 minggu-1. Sedangkan untuk hasil panen terbanyak diberikan bionutrien CAF dosis 20 mL/L dengan bobot gabah kering sebanyak 55,982 gram (Mubaroq, 2013).

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat dilihat bahwa penambahan ion logam (Ca2+, Mg2+, Zn2+, Mn2+, Cu2+ dan Fe2+) terhadap bionutrien CAF dilaporkan dapat memberikan pengaruh terhadap laju pertumbuhan, perkembangan dan hasil panen tanaman padi (Mubaroq, 2013). Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi terkait pengaruh bionutrien AMA2 dan bionutrien PBAG2 dengan penambahan ion logam yang sama terhadap pertumbuhan dan hasil panen tanaman padi (Oryza sativa L.).

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, masalah yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Gugus fungsi apa sajakah yang terkandung dalam bionutrien AMA2 dan bionutrien PBAG2 berdasarkan analisis data hasil instrumentasi FTIR?

2. Bagaimana pengaruh bionutrien AMA2 dan bionutrien PBAG2 dengan penambahan ion logam Ca2+, Mg2+, Fe2+, Cu2+, Mn2+ dan Zn2+ terhadap laju pertumbuhan tanaman padi (Oryza sativa L.)?

3. Bagaimana pengaruh bionutrien AMA2 dan bionutrien PBAG2 dengan penambahan ion logam Ca2+, Mg2+, Fe2+, Cu2+, Mn2+ dan Zn2+ terhadap hasil panen tanaman padi (Oryza sativa L.)?

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai :

(15)

2. Pengaruh bionutrien AMA2 dan bionutrien PBAG2 dengan penambahan ion logam Ca2+, Mg2+, Fe2+, Cu2+, Mn2+ dan Zn2+ terhadap laju pertumbuhan tanaman padi (Oryza sativa L.).

3. Pengaruh bionutrien AMA2 dan bionutrien PBAG2 dengan penambahan ion logam Ca2+, Mg2+, Fe2+, Cu2+, Mn2+ dan Zn2+ terhadap hasil panen tanaman padi (Oryza sativa L.).

1.4Manfaat Penelitian

(16)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Bionutrien AMA2 dan bionutrien PBAG2 masing-masing mengandung gugus fungsi –OH/–NH, –CH sp3 stretching, –C=C, –CH bending, dan –CN.

2. Bionutrien AMA2 dosis 0,5 % dan bionutrien PBAG2 dosis 1 % dengan penambahan ion logam menghasilkan konstanta laju pertumbuhan tanaman padi tertinggi yaitu 0,1224 minggu-1 dan 0,1473 minggu-1, berturut-turut, dibandingkan kontrol.

3. Bionutrien AMA2 dan bionutrien PBAG2 dosis 2,5 % menghasilkan bobot 1000 butir tertinggi, yaitu 24,1958 gram dan 25,7083 gram, berturut-turut, dibandingkan perlakuan lainnya.

5.2 Saran

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Afiardi, A. S. dan Sumardi. (2009). Deskripsi dan Identifikasi Ciri-ciri Kuantitatif

Kultivar Padi Gogo Lokal Bengkulu. Akta Agrosia [Online], 12, (2),

137-146. Tersedia: http://repository.unib.ac.id/180/1/12-2-6-Akta%20Agrosi. pdf[26 November 2013]

Aisyah. (2010). Kesuburan Tanah. [online]. Tersedia: http://nasih.wordpress.com/ 2010/11/01/page/4 [19 November 2013]

Alan, H. D. (2007). Forage Growth and Its Relationship to Grazing Management. Lafayette: Departement of Renewable Source, University of South Western Lousiana.

Anien. (2011). Unsur Makro dan Mikro pada Tumbuhan. [online]. Tersedia: http://anicensama.wordpress.com/2011/07/26/unsur-makro-dan-mikro-pada-tumbuhan [19 November 2013]

Anonim. (2009). Teknik dan Budidaya Penanaman Padi System of Rice

Intensification (SRI). Pusat Pelatihan Kewirausahaan Sampoerna.

Anonim. (2010). Pengertian Pupuk. [online]. Tersedia: http://nasih.wordpress.com/ 2010/06/08/pengertian-pupuk [8Juni 2010]

Arraudeau, M. A. dan Vergara, B. S. (1992). A Farming’s Primer on Growing

Upland Rice. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Balai

Penelitian Tanaman Pangan Sukarami.

Balai Besar Litbang Sumber Daya Lahan Pertanian. (2010). Peranan Unsur Hara N,

P, K dalam Proses Metabolisme Tanaman Padi. Bogor: Badan Penelitian

dan Pengembangan Pertanian Bogor.

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta. (2003). Varietas Unggul Baru

Padi Gogo Towuti. [Online]. Tersedia: http://www.pustaka.litbang.

deptan.go.id/bptpi/lengkap/IPTANA/fullteks/bptpyogya/monograf2003/1. pdf [3 Desember 2013]

(18)

57

Brady, N. C. and R. R. Weil. (2002). The Nature and Properties of Soils. 13th ed. Pearson Education, Inc., New Jersey, USA.

Castellan, G. W. (1983). Physical Chemistry (Third Ed.). Massachusetts: Addition-Wesley Publishing.

Cotton, F. A. dan Wilkinson, G. (1989). Kimia Anorganik Dasar. Jakarta: UI Press De Datta, K. S. 1981. Principles and Practices of Rice Production. New York: A

Wiley Interscience Publication.

Depkes RI. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan. Jakarta.

Desyartika, I. (2011). Kajian Tentang Potensi Maserat Tumbuhan ISM sebagai

Bionutrien dan Aplikasinya dalam Budidaya Tanaman Cabai Keriting (Capsicum Annum var. Longum). Skripsi Sarjana pada FPMIPA UPI

Bandung: Tidak diterbitkan.

Dobberman, A. dan Fairhurst, T. (2000). Rice: Nutrient Disorder & Nutrient

Management. Potash & Phosaphate Institute (PPI), Potash & Phosphate

Institute of Canada (PPIC) and International Rice Research Institute (IRRI).

Dogra, S. K. dan S. Dogra. 1990. Kimia Fisik dan Soal-soal. Jakarta. UI Press

Effendy. (2007). Perspektif Baru Kimia Koordinasi Jilid 1. Malang: Bayu Media Sukamadi, 29 Desember, Puslitbangtan, Badan Litbang Pertanian, 25 hal. Haris, S. (2013). Pengaruh Bionutrien BDI dengan Penambahan Ion Logam

(19)

Jones, C. dan Jacobsen, J. (2001). Plant Nutrition and Soil Fertility. Dalam Nutrient

Management [Online], Vol 2, (1), 11 halaman. Tersedia: http://

landresources.montana.edu/nm/Modules/mt44492.pdf [18November2014] Kistinnah, I. dan Sri, E. L. (2009). Biologi, Makhluk Hidup dan Lingkungannya.

Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Korb, N., Jones, C., dan Jacobsen, J. (2002). Secondary Macronutrients: Cycling, Testing and Fertilizer Recommendations. Dalam Nutrient Management [Online], Vol 2, (1), 11 halaman. Tersedia: http://landresources.montana. edu/nm/Modules/mt44496.pdf [19 November 2014]

Kurniasih, E. (2009). Kajian Tentang Potensi Tanaman RSP-GE Sebagai Bahan

Dasar Pembuatan Bionutrien yang Diaplikasikan pada Tanaman Pakcoy (Brassica rapa). Skripsi Sarjana pada FPMIPA UPI Bandung: tidak

diterbitkan.

Lestari, E. G. (2008). Kultur Jaringan. Menjawab Persoalan Pemenuhan Kebutuhan

Akan Peningkatan Kualitas Bibit Unggul dan Perbanyakan Secara Besar-Besaran. Bogor: Penerbit Akademia.

Mardiansyah, A. (2010). Kajian Tentang Potensi Bionutrien MHR yang

Diaplikasikan pada Tanaman Kentang (Solanum Tuberosum L.). Skripsi

Sarjana Pada FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

McCauley, A., Jones, C., dan Jacobsen J. (2003). Soil pH and Organic Matter. Dalam

Nutrient Management [Online], Vol 8 (2), 11 halaman.Tersedia: http://

landresources.montana.edu/nm/Modules/Module8.pdf [19November2014] Mubaroq, I. A. (2013). Kajian Potensi Bionutrien CAF dengan Penambahan Logam

terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Padi (Oryza Sativa L.). Skripsi Sarjana Pada FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Novizan. (2005). Petunjuk Pemupuka yang Efektif. Depok: Agro Media Pustaka. Nugraha, G. (2013). Kajian Potensi Bionutrien PBAG terhadap Pertumbuhan Padi

(20)

59

Nurfitriana, A. (2013). Karakterisasi dan Uji Potensi Bionutrien PBAG yang

Diaplikasikan pada Tanaman Padi (Oryza Sativa L.). Skripsi Sarjana

Pada FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Nurzaman, H. (2010). Kajian Tentang Potensi Dual Bionutrien CAF dan MHR yang

Diaplikasikan pada Tanaman Kentang (Solanum Tuberosum L.). Skripsi

Sarjana pada FPMIPA UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Oktaviani, M. (2011). Penggunaan Metode Freezing (-4oC) dengan Konsentrasi DMSO 5% untuk Preservasi Strain-Strain Nostoc [Vaucher 741803] Bornet Et Flahault 1886. Skripsi. Departemen Biologi FMIPA UI, Depok.

Tidak diterbitkan.

Perdana, A. S. (2008). Budidaya Padi Gogo. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada. Reed, D. (tanpa tahun). Growth Kinetics And Quantitative Measurements Of Growth.

[online]. Tersedia: http://generalhorticulture.tamu.edu/HORT604/ LectureSuppl/GrowthKinetics/GrowthKinetics05.pdf [Maret 2011]. Riandari, H. (2012). Sains Biologi. Solo: Tiga Serangkai.

Semekto, R. M. P. (2006). Pupuk Daun. Yogyakarta: PT. Citra Aji Parama.

Sekhon, B. S. (2003). Chelates for Micronutrient Nutrition among Crops. [Online].Tersedia: http://www.ias.ac.in/resonance/Volumes/08/07/004600 53.pdf [7Januari 2014]

Simanungkalit R. D. M., D. A. Suriadikarta, R. Saraswati, D. Setyorinidan W. Hartatik. (2006). Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Bogor: Balai Besar dan Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian.

Soeriaatmadja, R. E. (1979). Ilmu Lingkungan. Bandung: ITB Bandung.

Thohharoh, T. (2011) Senyawa Kompleks. [online]. Tersedia: http://thoifahmut. wordpress.com/2011/04/30/senyawa-kompleks [30 April 2011]

Tjitrosomo, G. (1991). Botani umum 2. Bandung: Angkasa.

(21)

Zainaldi, A. (2011). Kajian Tentang Potensi Tanaman AMA Sebagai Bahan Dasar

Bionutrien yang Diaplikasikan pada Tanaman Cabai Merah Keriting (Capsicum annum L.). Skripsi Sarjana Pada FPMIPA UPI Bandung: Tidak

diterbitkan.