• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Mikrokontroler Atmega 8535 pada Panel Surya Statis dan Panel Surya Dinamis Berdasarkan Waktu Menggunakan Real Time Clock (RTC) DS1307

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Implementasi Mikrokontroler Atmega 8535 pada Panel Surya Statis dan Panel Surya Dinamis Berdasarkan Waktu Menggunakan Real Time Clock (RTC) DS1307"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 PADA PANEL SURYA STATIS DAN PANEL SURYA DINAMIS BERDASARKAN

WAKTU MENGGUNAKAN REAL TIME CLOCK (RTC) DS1307

SKRIPSI

MUHAMMAD SYAHRIAL 121421076

PROGRAM EKSTENSI S1 ILMU KOMPUTER

FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

IMPLEMENTASI MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 PADA PANEL SURYA

STATIS DAN PANEL SURYA DINAMIS BERDASARKAN WAKTU

MENGGUNAKAN REAL TIME CLOCK (RTC) DS1307

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh ijazah

Sarjana Ilmu Komputer

MUHAMMAD SYAHRIAL

121421076

PROGRAM EKSTENSI S1 ILMU KOMPUTER

FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

PERSETUJUAN

Judul : IMPLEMENTASI MIKROKONTROLER ATMEGA

8535 PADA PANEL SURYA STATIS DAN PANEL

SURYA DINAMIS BERDASARKAN WAKTU

MENGGUNAKAN REAL TIME CLOCK (RTC) DS1307

Kategori : SKRIPSI

Nama : MUHAMMAD SYAHRIAL

Nomor Induk Mahasiswa : 121421076

Program Studi : EKSTENSI S1 ILMU KOMPUTER

Fakultas : ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Komisi Pembimbing :

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Poltak Sihombing, M.Kom Dr. Drs. Bisman Perangin-angin M.Eng.Sc

NIP. 19620217 199103 1 001 NIP: 19560918 198503 1 002

Diketahui/disetujui oleh

Program Studi Ekstensi S1 Ilmu Komputer

Ketua,

Dr. Poltak Sihombing, M.Kom

(4)

iii

PERNYATAAN

IMPLEMENTASI MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 PADA PANEL SURYA

STATIS DAN PANEL SURYA DINAMIS BERDASARKAN WAKTU

MENGGUNAKAN REAL TIME CLOCK (RTC) DS1307

SKRIPSI

Saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa

kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Agustus 2015

MUHAMMAD SYAHRIAL

(5)

PENGHARGAAN

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini

tepat waktu sesuai dengan instruksi dan peraturan yang berlaku di Fakultas Ilmu

Komputer dan Teknologi Informasi serta shalawat dan salam penulis hadiahkan

kepada Nabi Besar Muhammad SAW.

Dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat

bantuan, dukungan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis

ingin mengucapkan rasa terima kasih dan penghargaan kepada :

1. Bapak Prof. Drs. Subhilhar, M.A., Ph.D selaku Plt Rektor Universitas Sumatera

Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Muhammad Zarlis, M.Sc sebagai Dekan Fakultas Ilmu Komputer

dan Teknologi Informasi.

3. Bapak Dr. Poltak Sihombing, M.Kom sebagai Ketua Program Studi S1 Ilmu

Komputer.

4. Ibu Maya Silvi Lydia, B.Sc, M.Sc selaku Sekretaris Program Studi Ilmu

Komputer.

5. BapakDr. Poltak Sihombing, M.Kom selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak Dr.

Drs. Bisman Perangin-angin M.Eng.Sc selaku Dosen Pembimbing II yang telah

meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam membimbing, mengarahkan,

menasehati, memotivasi, dan menyemangati penulis agar dapat menyelesaikan

skripsi ini.

6. Ibu Maya Silvi Lydia, B.Sc, M.Sc selaku dosen Pembanding I dan Bapak Ade

Candra, ST, M.Kom selaku dosen Pembanding II yang telah memberikan kritik

dan saran terhadap skripsi penulis.

7. Seluruh staf pengajar dan pegawai Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi

Informasi.

8. Teristimewa orang tua yang penulis sayangi, ibunda Khadijah dan ayahanda

Syarif Effendi Musa yang tidak henti-hentinya memberikan doa, motivasi, dan

(6)

v

9. Abang dan Adik tersayang Zulham Effendi, Ade Syafrizal, Muhammad fauzi dan

Abdullah yang selalu memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Sahabat-sahabat luar biasa Oki Handinata, Hafiz Akbar, Annisari Afni Saragih,

Rizky Ananda Siregar, Novri Sultanti, Reza Mahardi, Arief Moenandar,

Muhammad Ridho Ilahi yang selalu menemani dan memberi motivasi kepada

penulis.

11. Teman – teman seperjuangan mahasiswa S1 Ekstensi Ilmu Komputer stambuk

2012 yang selalu memberi dukungan.

12. Semua pihak yang terlibat langsung ataupun tidak langsung yang tidak dapat

penulis ucapkan satu per satu yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan, baik

dari segi teknik, tata penyajian ataupun dari segi tata bahasa. Oleh karena itu

penulis bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca dalam upaya perbaikan

skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca,

khususnya rekan-rekan mahasiswa lainnya yang mengikuti perkuliahan di

Universitas Sumatera Utara.

Medan, Agustus 2015

Penulis

(7)

ABSTRAK

Peningkatan populasi manusia menuntut pembaharuan sumber daya alam untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Misalnya, kebutuhan energi listrik yang sangat mempengaruhi perkembangan dan teknologi dari suatu wilayah. Energi listrik merupakan salah satu bagian vital yang harus selalu ada. Untuk itu diperlukan sumber energi listrik baru yang dapat menggantikan sumber energi listrik yang telah ada. Penelitian ini bertujuan untuk membuat simulasi alat pembangkit listrik tenaga surya yang disebut solar sel. Simulasi ini menghasilkan energi listrik yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Namun seiring perkembangannya terdapat dua jenis solar sel, yakni statis dan dinamis dimana solar sel statis dalam keadaan diam sedangkan solar sel dinamis bergerak mengikuti arah pergerakan sinar matahari. Untuk mengetahui tingkat efisiensi tegangan dan arus pada masing-masing jenis solar sel maka dibuatlah simulasi kedua jenis solar sel tersebut.

(8)

vii

IMPLEMENTATION OF A MICROCONTROLLER ATMEGA 8535 ON STATIC AND DYNAMIC SOLAR PANEL BASED ON TIME USING REAL

TIME CLOCK (RTC) DS1307

ABSTRACT

The increase in human population are demanding the renewal of natural resources to meet various needs. For example, the needs of electrical energy that greatly influences the development and technology of a some region. Electrical energy is one of the vital part that should be always exist. For that is needed a new electric energy source that can be replace the source of electrical energy before. This research aims to make a simulation tools of solar power plant or called solar cells. This simulation resulted of the electrical energy that can be used in everyday life. However as the development of solar cells have two types. Namely, static and dynamic where the static solar cells in a state of silent while the dynamic solar cell moves to follow the direction movement of the sun. To show the level of efficiency from voltage and current on each type of solar cell, then made a simulation from the both types of the solar cells.

(9)

DAFTAR ISI

1.3Ruang Lingkup Penelitian 3

1.4Tujuan Penelitian 4

1.5Manfaat Penelitian 4

1.6Metode Penelitian 4

1.7Sistematika Penulisan 5

Bab 2 Landasan Teori

2.1Photovolatic Cell 6

2.2Pergerakan Matahari 7

2.3Perangkat Keras 8

2.3.1 Sensor Arus ACS712 8

2.3.2 Mikrokontroler ATMega8535 9

2.3.3 Bagian Sumber Tegangan 12

2.3.4 Bagian ISP Programmer 12

2.3.5 Bagian Output ke LCD 13

2.3.6 Bagian Real Time Clock (RTC) DS1307 16

2.3.7 Perancangan Sensor Arus 17

2.3.8 Rangkaian Driver MotorServo MG996R 19

2.3.9 Rangkaian RS 232 21

2.4Perangkat Lunak 21

2.4.1 CodeVisionAVR 21

2.5Penelitian Pembahasan Solar Tracker 23

Bab 3 Analisis dan Perancangan Sistem

3.1Analisis Masalah 25

3.2Analisis Kebutuhan Sistem 26

3.3Pemodelan Sistem 28

3.4Perancangan Sistem 29

3.4.1 Antarmuka Mikrokontroler ATMega8535 30

(10)

ix

Bab 4 Implementasi dan Pengujian Sistem

4.1Implementasi 34

4.1.1 Persiapan Alat dan Bahan 35

4.1.2 Implementasi Sistem Menggunakan Papan PCB 37 4.1.3 Implementasi Perangkat Lunak untuk Sistem 39

4.2Pengujian Sistem 41

4.2.1 Pengujian Sensor Arus 43

4.2.2 Pengujian rangkaian RTC DS-1307 44

4.2.3 Interfacing LCD 2x16 45

4.2.4 Pengujian Rangkaian Motor Servo 46

4.2.5 Pengujian System Secara Keseleruhan 47

Bab 5 Kesimpulan dan Saran

5.1Kesimpulan 57

5.2Saran 57

Daftar Pustaka

(11)

DAFTAR TABEL

Hal.

2.1 Perbandingan Antara Jenis-Jenis Sel Surya 7

2.2 Fungsi pin LCD Character 2x16 14

3.1 Keterangan Bagian-Bagian Rancangan sistem 28

4.1 Daftar Komponen Yang Diperlukan Untuk Implementasi Sistem 35

4.2 Data Pengujian Sensor Arus ACS712 43

(12)

xi

2.8 Antarmuka Bagian RTC DS1307 17

2.9 Rangkaian Aplikasi Sensor Arus ACS 712 ,5 Ampere 18 2.10 Konfigurasi Pin LM321 Dan Rangkaian Inverting Amplifier 18

2.11 Motor Servo 1800 19

2.12 Gambar Rangkaian Motor Servo 20

2.13 MAX232 Dalam Rangkaian 21

3.1 Diagram Ishikawa untuk analisis masalah 26 3.2 Diagram Blok Pemodelan System Yang Dirancang 28 3.3 Antarmuka Mikrokontroler Dengan Komponen-komponen Lainnya 31 3.4 Flowchart Kerja Sistem Secara Keseluruhan 33

4.1 Rangkaian mikrokontroler ATMega 8535 37

4.2 Rangkaian sensor arus ACS 712 38

4.3 Rangkaian motor servo dan panel surya dinamis 38

4.4 Rangkaian LCD 2x16 39

4.5 CodeVisionAVR 39

4.6 Interface CodeVisionAVR 3.12 40

4.7 ProgISP 17.2 41

4.8 Rangkaian Pengujian Mikrokontroler 42

4.9 Pergerakan Motor Servo 46

(13)

ABSTRAK

Peningkatan populasi manusia menuntut pembaharuan sumber daya alam untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Misalnya, kebutuhan energi listrik yang sangat mempengaruhi perkembangan dan teknologi dari suatu wilayah. Energi listrik merupakan salah satu bagian vital yang harus selalu ada. Untuk itu diperlukan sumber energi listrik baru yang dapat menggantikan sumber energi listrik yang telah ada. Penelitian ini bertujuan untuk membuat simulasi alat pembangkit listrik tenaga surya yang disebut solar sel. Simulasi ini menghasilkan energi listrik yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Namun seiring perkembangannya terdapat dua jenis solar sel, yakni statis dan dinamis dimana solar sel statis dalam keadaan diam sedangkan solar sel dinamis bergerak mengikuti arah pergerakan sinar matahari. Untuk mengetahui tingkat efisiensi tegangan dan arus pada masing-masing jenis solar sel maka dibuatlah simulasi kedua jenis solar sel tersebut.

(14)

vii

IMPLEMENTATION OF A MICROCONTROLLER ATMEGA 8535 ON STATIC AND DYNAMIC SOLAR PANEL BASED ON TIME USING REAL

TIME CLOCK (RTC) DS1307

ABSTRACT

The increase in human population are demanding the renewal of natural resources to meet various needs. For example, the needs of electrical energy that greatly influences the development and technology of a some region. Electrical energy is one of the vital part that should be always exist. For that is needed a new electric energy source that can be replace the source of electrical energy before. This research aims to make a simulation tools of solar power plant or called solar cells. This simulation resulted of the electrical energy that can be used in everyday life. However as the development of solar cells have two types. Namely, static and dynamic where the static solar cells in a state of silent while the dynamic solar cell moves to follow the direction movement of the sun. To show the level of efficiency from voltage and current on each type of solar cell, then made a simulation from the both types of the solar cells.

(15)

BAB 1

PENDAHULUAN

Pada bab ini akan menjelaskan mengenai latar belakang pemilihan judul skripsi

“Implementasi mikrokontroler atmega 8535 pada panel surya statis dan panel surya dinamis berdasarkan waktu menggunakan Real Time Clock (RTC) DS1307”, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi

penelitian, dan sistematika penulisan.

1.1.Latar Belakang

Perkembangan populasi manusia di dunia mengakibatkan meningkatnya kebutuhan

yang harus disediakan oleh pemerintah. Misalnya yang paling vital yakni kebutuhan

listrik dimana lebih dari separuh pekerjaan dan kebutuhan sehari-hari memerlukan

listrik. Untuk itu pemerintah harus terus berinovasi dalam mengembangkan

pembangkit listrik. Umumnya energi listrik yang diperoleh berasal dari bantuan air

atau angin. Sebenarnya ada sumber energi lain yang dapat digunakan, yaitu

menggunakan energi cahaya matahari (Solar Energy).

Energi matahari dapat dimanfaatkan dengan cara merangkai suatu alat yang

dapat digunakan untuk mengubah energi matahari menjadi energi listrik. Alat yang

dapat digunakan adalah solar sel. Teknologi dengan menggunakan solar sel telah lama

dikenal oleh manusia. Solar sel dengan kemajuan teknologi menjadi sangat umum

sekarang ini. Beberapa pendapat tentang solar sel menurut beberapa peneliti , yakni:

1. Solar sel adalah alat yang mengubah sinar matahari langsung menjadi listrik

dan keuntungannya adalah sinar matahari dapat diperoleh setiap hari secara

(16)

2

2. Solar sel merupakan energi terbarukan yang menawarkan banyak keuntungan

seperti tanpa memerlukan bahan bakar minyak, tidak menghasilkan polusi dan

biaya perawatan rendah serta tidak menghasilkan noise (Surojo et. al, 2010). 3. Semakin besar intensitas cahaya matahari yang ditangkap oleh solar cell,

semakin besar daya listrik yang dihasilkan (Zulfi, 2010).

4. Dengan posisi panel menghadap ke atas dan jika dianggap benda yang

mempunyai permukaan rata maka panel akan mendapat radiasi matahari

maksimum pada saat matahari tegak lurus dengan bidang panel. Pada saat arah

matahari tidak tegak lurus dengan bidang panel atau membentuk sudut Ө maka

panel akan menerima radiasi lebih kecil dengan faktor cos Ө (Yuwono, 2005).

Pada umumnya, solar sel merupakan sebuah hamparan semikonduktor yang dapat menyerap photon dari sinar matahari dan mengubahnya menjadi listrik. Setiap jenis

semikonduktor yang berbeda hanya dapat menyerap photons pada tingkat energi

tertentu saja yang dikenal dengan istilah bandgap. Solar tracker adalah suatu perangkat yang digunakan untuk mendeteksi cahaya matahari. Implementasi solar sel

saat ini terdiri dari dua jenis, yaitu solar sel statis dan dinamis. Solar sel statis dibuat

dengan cara meletakan solar sel membentuk setengah lingkaran atau dengan membuat

wadah besar yg mengarah ke langit. Sedangkan solar sel dinamis atau sering juga

disebut sebagai solar sel otomatis, dimana wadah solar sel mengikuti arah pergerakan

cahaya matahari atau yang mewakilinya.

Menurut Maulana (2011) agar panel surya menangkap cahaya matahari lebih

maksimal maka bisa dilakukan dengan mengkombinasikan solar tracker untuk

mendeteksi cahaya matahari kemudian menggerakkan panel surya untuk mengikuti

arah pergerakan matahari. kombinasi ini disebut sistem panel surya otomatis (SPSO).

Sedangkan menurut Rif’an (2012) untuk mendapatkan energi paling besar akan

dihasilkan jika sudut deviasi solar tracker sebesar 5 derajat. Untuk mengetahui perbedaanantara solar sel statis dan dinamis maka dibuatlah suatu perancangan solar

sel untuk membandingkan dan menganalisa hasil yang didapat dari kedua solar sel

tersebut.

Informasi solar sel sudah cukup banyak dijumpai dalam beberapa artikel namun

(17)

ini untuk mengetahui perbedaan antara solar sel statis dengan dinamis yaitu dengan

membandingkan antara satu artikel mengenai solar sel statis dan artikel lainnya

mengenai solar sel dinamis. Hal ini dapat menyebabkan hasil yg berbeda dikarenakan

hasilnya dipengaruhi oleh waktu, tempat dan kondisi cuaca yang berbeda.

Namun hal itu akan dipermudah dengan dibangunnya sebuah sistem solar sel

dengan konsep yang kompleks yang dipengaruhi oleh kondisi yang sama sehingga

hasilnya akurat sebagai bahan perbandingan yaitu sebuah simulasi solar sel statis dan

dinamis dalam satu wadah menggunakan mikrokontroler atmega 8535.

1.2.Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang tersebut yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini

adalah bagaimana mengimplementasikan mikrokontroler atmega 8535 pada solar sel

statis dan dinamis serta mengetahui hasil keluaran yang diperoleh dari masing-masing

alat tersebut. Dipilihnya sistem mikrokontroler ini karena sistem mikrokontroler

merupakan sistem yang handal, membutuhkan biaya yang murah dan bisa dirancang

untuk alat yang portable.

1.3.Ruang Lingkup Penelitian

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Menggunakan mikrokontroler atmega 8535.

2. Solar sel dinamis tidak menggunakan sensor pendeteksi cahaya melainkan

menggunakan timer.

3. Penentuan arah mata angin (timur dan barat) sudah diketahui.

4. Sistem solar sel yang dibuat merupakan simulator yang terdiri dari : a. Rangkaian solar sel

b. Display arus, tegangan dan sudut perputaran servo berbasis LCD dan

dekstop.

(18)

4

1.4.Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah membuat solar sel statis dan solar sel dinamis dengan

bantuan mikrokontroler atmega 8535 serta membandingkan arus dan tegangan yang

dihasilkan oleh kedua perangkat tersebut.

1.5.Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bahwa mikrokontroler atmega

8535 dapat digunakan untuk membuat solar sel statis dan dinamis serta memberikan

informasi besarnya perbedaan arus dan tegangan yang dihasilkan.

1.6.Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai

berikut:

1. Studi Literatur

Penulis melakukan studi kepustakaan melalui penelitian berupa buku, jurnal

maupun artikel-artikel yang relevan mengenai Solar Tracker. 2. Analisis dan Perancangan

Perancangan sistem dimulai dengan tahap mengindentifikasikan masalah,

memahami kerja sistem yang akan dibuat, merancang dan membuat laporan

tentang hasil analisis, dan Perancangan yang dimaksud adalah dengan

membuat interface sistem dan menggambarkan sistem dengan menggunakan flowchart dan UML .

3. Implementasi

Metode ini dilaksanakan dengan mengimplementasikan rancangan sistem

yang telah dibuat pada impelementasi sistem menggunakan bahasa

pemrograman C.

4. Pengujian

Metode ini dilaksanakan dengan melakukan pengujian terhadap sistem yang

(19)

5. Dokumentasi

Setelah seluruh metode sudah dilakukan dengan sempurna, maka selanjutnya

metode dokumentasi dilakukan, dengan cara membuat laporan hasil analisa

kedalam format penulisan tugas akhir yang disertai dengan adanya

kesimpulan.

1.7.Sistematika Penulisan

Adapun langkah-langkah dalam menyelesaikan penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB 1 : PENDAHULUAN

Bab ini akan menjelaskan mengenai latar belakang pemilihan judul skripsi

“Implementasi mikrokontroler atmega 8535 pada solar sel statis dan dinamis

terhadap panel surya”, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB 2 : LANDASAN TEORI

Bab ini membahas mengenai teori-teori yang berkaitan dengan perancangan

hardware.

BAB 3 : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini menjelaskan analisis dan perancangan sistem kerja perangkat keras

yang dibuat dengan mikrokontroler atmega 8535.

BAB 4 : IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Bab ini berisi implementasi perancangan sistem dari hasil analisis dan

perancangan yang sudah dibuat, serta menguji sistem untuk menemukan

kelebihan dan kekurangan pada sistem yang dibuat.

BAB 5 : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dari keseluruhan uraian bab-bab sebelumnya dan

saran-saran yang diharapkan dapat bermanfaat dalam pengembangan

(20)

BAB 2

LANDASAN TEORI

Di dalam penulisan tugas akhir ini, penulis mengambil beberapa tinjauan pustaka yang

dijadikan sebagai bahan dalam mendukung penyusunan tugas akhir ini. Adapun

tinjauan pustaka tersebut antara lain sebagai berikut:

2.1.Photovoltaic Cell

Energi listrik dapat dibangkitkan dengan mengubah sinar matahari melalui sebuah

proses yang dinamakan photovoltaic (PV). Photo merujuk kepada cahaya dan volatic merujuk pada tegangan. Photovoltaic cell dibuat dari material semikonduktor terutama silikion yang dilapisi oleh bahan tambahan khusus. jika cahaya matahari mencapai sel

maka elektron akan terlepas dari atom silikon dan mengalir membentuk sirkuit listrik

sehingga energi listrik dapat dibangkitkan. Menurut Chenni et. al (2007) Sel surya

selalu didesain untuk mengubah cahaya menjadi energi listrik sebanyak-banyaknya

dan dapat digabung secara seri atau paralel untuk menghasilkan tegangan dan arus

yang diinginkan. Sedangkan pemanfaatan energi surya menurut Mirdanies et. al

(2011) sebagai sumber energi listrik dapat dihasilkan menggunakan panel fotovolatik

atau pemusatan sinar surya.

Kinerja dari photovoltaic cell sangat tergantung kepada sinar matahari yang diterimanya. Kondisi iklim (misal awan dan kabut) mempunyai efek yang sangat

signifikan terhadap jumlah energi matahari yang diterima sel sehingga akan

(21)

1. single crystal silicon,

2. multi crystal silicon, dan

3. amorphous silicon.

Amorphous jenis panel surya terbaik. Panel surya Amorphous diciptakan

dengan menyemprotkan silikon ke kaca di lapisan sangat tipis, dan umumnya dikenal

sebagai panel surya film tipis. Dari proses ini memungkinkan jenis panel surya ini

kualitasnya menjadi lebih baik pada pembangkit listrik tenaga surya di segala kondisi

pencahayaan, termasuk lingkungan berawan atau teduh. Panel surya amorphous tahan

terhadap cuaca dan cocok untuk pemakaian di luar gedung. Mereka memiliki operasi

maksimum kisaran suhu -40 sampai +176 derajat Fahrenheit, hampir tidak ada

perawatan, dan juga efektif pada hari berawan (Iqbal, 2014).

Tabel 2.1 Perbandingan Antara Jenis-Jenis Sel Surya

2.2.Pergerakan Matahari

Dikarenakan dalam penelitian ini tidak menggunakan sensor pendeteksi cahaya

melainkan timer RTC (Real Time Clock) untuk mengetahui posisi pergerakan

matahari. Maka, diperlukan proses penentuan ketetapan pergerakan matahari setiap

derajatnya untuk mendapatkan hasil yg maksimal. Untuk itu menurut Febi & Tiryono

(2008) dalam jurnalnya berjudul Korespondensi Lintasan Matahari dan Bulan Sebagai Dasar Untuk Membangun Model dan Database Kecerahan Sinar Bulan telah menghasilkan dan membahas bahwa satu hari memiliki durasi 24 jam, maka bola

(22)

8

360/24 = 15°/jam sehingga, 60 menit/ 15° menghasilkan empat menit per satu derajat.

Berdasarkan ketentuan ini, penulis menerapkan pada alat untuk bergeser posisi dari

timur ke barat setiap empat menit sebesar satu derajat.

2.3.Perangkat Keras

Adapun perangkat keras yang digunakan dalam dalam tugas akhir ini adalah sebagai

berikut:

2.3.1. Sensor Arus ACS712

Sensor arus adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik. Sensor arus

ini menggunakan metode Hall Effect Sensor. Hall Effect Sensor merupakan sensor yang digunakan untuk mendeteksi medan magnet

Gambar 2.1 Sensor Arus ACS712

Hall Effect Sensor akan menghasilkan sebuah tegangan yang proporsional dengan kekuatan medan magnet yang diterima oleh sensor tersebut. Pendeteksian

perubahan kekuatan medan magnet cukup mudah dan tidak memerlukan apapun selain

sebuah induktor yang berfungsi sebagai sensornya.

Kelemahan dari detektor dengan menggunakan induktor adalah kekuatan

medan magnet yang statis (kekuatan medan magnet nya tidak berubah) tidak dapat

dideteksi. Oleh sebab itu diperlukan cara yang lain untuk mendeteksi nya yaitu dengan

(23)

untuk mengalirkan arus listrik. Dengan metode ini arus yang dilewatkan akan terbaca

pada fungsi besaran tegangan berbentuk gelombang sinusoidal.

2.3.2. Mikrokontroler ATMega 8535

Mikrokontroler, sesuai namanya adalah suatu alat atau komponen pengontrol atau

pengendali yang berukuran mikro atau kecil. sebelum ada mikrontroler, telah ada

terlebih dahulu muncul mikroprosesor. Bila dibandingkan dengan mikroprosesor,

mikrokontroler jauh lebih unggul karena terdapat berbagai alasan, diantaranya :

1. Tersedianya I/O

I/O dalam mikrokontroler sudah tersedia

2. Memori internal

memori merupakan media untuk menyimpan program data sehingga mutlak

harus ada. Mikroprosesor belum memiliki memori internal sehingga memerlukan IC

memori eksternal. Dengan kelebihan-kelebihan diatas serta dengan harga yang relatif

murah sehingga banyak penggemar elektronika yang kemudian beralih ke

mikrokontroler. Namun demikian, meski memiliki berbagai kelemahan,

mikroprosesor tetap digunakan sebagai dasar dalam mempelajari mikrokontroler. Inti

kerja dari keduanya adalah sama, yakni sebagai pengendali suatu sistem.

Mikrokontroler merupakan komputer di dalam chip yang digunakan untuk

mengontrol peralatan elektronik, yang menekankan efisiensi dan efektifitas biaya.

Secara harfiahnya bisa disebut "pengendali kecil" dimana sebuah sistem elektronik

yang sebelumnya banyak memerlukan komponen-komponen pendukung seperti IC

TTL dan CMOS dapat direduksi/diperkecil dan akhirnya terpusat serta dikendalikan

oleh mikrokontroler ini. Dengan menggunakan mikrokontroler ini maka :

1. Sistem elektronik akan menjadi lebih ringkas.

2. Rancangan bangun sistem adalah perangkat lunak yang mudah dimodifikasi.

3. Pencarian gangguan lebih mudah ditelusuri karena sistemnya yang kompak.

Namun demikian tidak sepenuhnya mikrokontroler bisa mereduksi komponen IC TTL

dan CMOS yang seringkali masih diperlukan untuk aplikasi kecepatan tinggi atau

sekedar menambah jumlah saluran input dan output (I/O). dengan kata lain,

mikrokontroler adalah versi mini atau mikro dari sebuah komputer karena

mikrokontroler sudah mengandung beberapa bagian yang langsung bisa dimanfaatkan,

(24)

10

konversi analog ke digital (ADC), dan sebagainya hanya menggunakan minimum

sistem yang tidak rumit atau kompleks.

Mikrokontroler adalah otak dari suatu sistem elektronika seperti halnya

mikroprosesor sebagai otak komputer. Namun mikrokontroler memiliki nilai tambah

karena didalamnya sudah terdapat memori dan sistem input/output dalam suatu

kemasan IC. Mikrokontroler AVR (Alf and Vegard’s RISC processor) standar

memiliki arsitektur 8-bit, dimana semua instruksi dikemas dalam kode 16- bit dan

sebagian besar instruksi dieksekusi dalam satusiklus clock. Berbeda dengan instruksi

MCS-51 yang membutuhkan 12 siklus clock karena memiliki arsitektur CISC (seperti

komputer). Menurut iswanto (2008) mikrokontroler ATMega 8535 memiliki fitur

yang sama dengan mikrokontroler AT90S8535. Selain itu, konfigurasi pin AVR

ATMega 8535 juga kompatibel dengan AT90S8535. Fasilitas yang lengkap tersebut

menjadikan ATMega 8535 sebagai mikrokontroler yang powerful. Adapun blok

diagramnya sebagai berikut :

(25)
(26)

12

2.3.3. Bagian Sumber Tegangan

Sumber tegangan yang dibutuhkan agar sistem dapat bekerja dengan stabil adalah

sekitar 5V DC dan tidak lebih dari 6V. Jika tegangan yang diberikan pada sistem

melebihi batas ini maka dapat merusak komponen seperti mikrokontroler atau LCD.

Sumber tegangan ini selanjutnya akan diberikan kepada komponen-komponen yang

ada pada sistem, dan komponen lain yang membutuhkan sumber tegangan. Sumber

tegangan diperoleh dari adaptor 12 V. Hal ini dikarenakan agar sistem dapat bekerja

secara otonom dan sistem dapat terus bekerja selama 24 jam penuh dalam sehari tanpa

mengalami gangguan kekurangan sumber tegangan. Saat adaptor dapat bekerja

dengan baik dan memberikan tegangan yang cukup kepada sistem, Gambar 2.4

menunjukkan rancangan sumber tegangan yang digunakan pada sistem dan agar

sistem tidak rusak diakarenakan tegangan 12 V, maka diturunkan terlebih dahulu

menggunakan ic 7805 agar tegangan yang terpasok ke sistem tetap 5 Volt.

Gambar 2.3 Power supply Dari Adaptor

2.3.4. Bagian ISP Programmer

Programmer/downloader berfungsi untuk menanam program yang telah di buat

sebelumnya di editor codevision avr. Program yang telah berhasil dibuat kemudian

dicompile sehingga menghasikan code program berekstensi .hex, untuk mendownload

file hasil kompilasi ini, maka komputer atau PC harus terhubung dengan sistem

mikrokontroller dengan menggunakan Programmer. Satu sisi programmer

(27)

Programming). Programmer ini menggunakan satu buah port usb. Penanaman program hex ini hanya membutuhkan sekali penanaman saja, dan setelah di download,

maka sistem dapat bekerja secara mandiri dan programmer dapat di cabut dari sistem

Gambar 2.4 Gambar HardwareProgrammerAVR

2.3.5. Bagian Output ke LCD

LCD LMB162A memiliki 16 pin, delapan pin sebagai bus data, tiga pin sebagai bus

kontrol, dan lima pin lainnya sebagai jalur power supply dan pengaturan kontras LCD. Perancangan antarmuka LCD membutuhkan delapan jalur bus data dan dua jalur bus

kontrol dipersingkat menjadi empat jalur bus data. Pada gambar dibawah ditunjukkan

(28)

14

Gambar 2.5 Antarmuka Bagian Output LCD

Display LCD 2x16 berfungsi sebagai penampil nilai kecapatan refferensi dan

kecepatan aktual yang dikirim dari mikrokontroler. LCD yang digunakan pada alat ini

mempunyai lebar display 2 baris 16 kolom atau biasa disebut sebagai LCD Character

2x16, dengan 16 pin konektor, yang didifinisikan sebagai berikut:

Gambar 2.6 LCD 2 x 16

Tabel 2.2 Fungsi PinLCD Character 2x16

PIN Nama Fungsi

1 VSS Ground voltage

(29)

3 VEE Contrast voltage

4 RS

Register Select

0 = Instruction Register 1 = Data Register

5 R/W

Read/ Write, to choose write or read mode

0 = write mode 1 = read mode

6 E

Enable

0 = start to lacht data to LCD character

1= disable

7 DB0 LSB

8 DB1 -

9 DB2 -

10 DB3 -

11 DB4 -

12 DB5 -

13 DB6 -

14 DB7 MSB

15 BPL Back Plane Light

(30)

16

Modul LCD terdiri dari sejumlah memory yang digunakan untuk display. Semua teks

yang kita tuliskan ke modul LCD akan disimpan didalam memory ini, dan modul

LCD secara berturutan membaca memory ini untuk menampilkan teks ke modul LCD

itu sendiri.

Gambar 2.7 Peta MemoryLCDCharacter 2x16

Pada peta memori diatas, daerah yang berwarna biru ( 00 s/d 0F dan 40 s/d 4F)

adalah display yang tampak. jumlahnya sebanyak 16 karakter per baris dengan dua

baris. Angka pada setiap kotak adalah alamat memori yang bersesuaian dengan posisi

dari layar. Dengan demikian dapat dilihat karakter pertama yang berada pada posisi

baris pertama menempati alamat 00h. dan karakter kedua yang berada pada posisi

baris kedua menempati alamat 40h. Agar dapat menampilkan karakter pada display

maka posisi kursor harus terlebih dahulu diset. Instruksi Set Posisi Kursor adalah 80h.

dengan demikian untuk menampilkan karakter, nilai yang terdapat pada memory harus

ditambahkan dengan 80h.

2.3.6. Bagian Real Time Clock (RTC) DS1307

RTC adalah jenis pewaktu yang bekerja berdasarkan waktu yang sebenarnya

atau dengan kata lain berdasarkan waktu yang ada pada jam kita. Agar dapat

berfungsi, pewaktu ini membutuhkan dua parameter utama yang harus ditentukan,

(31)

Gambar 2.8 Antarmuka Bagian RTC DS1307

DS1307 merupakan salah satu tipe IC RTC yang dapat bekerja dalam daya

listrik rendah. Di dalamnya berisi waktu jam dan kalender dalam format BCD. Waktu

jam dan kalender memberikan informasi detik, menit, jam, hari, tanggal, bulan, dan

tahun. Pendeteksi sumber listrik juga disediakan untuk mendeteksi kegagalan sumber

listrik dan langsung mengalihkannya ke sumber baterai. RTC difungsikan sebagai

penyimpan data jam walaupun sumber tegangan utama mati atau rusak. DS1307 dapat

dijalankan dalam aturan 12 jam atau 24 jam. RTC DS1307 hanya diprogram satu kali

dimana waktu selanjutnya secara otomatis diperbaharui.

2.3.7. Perancangan Sensor Arus

Pengukuran arus biasanya membutuhkan sebuah resistor shuntyaitu resistor yang

dihubungkan secara seri pada beban dan mengubah aliran arus menjadi tegangan.

Tegangan tersebut biasanya diumpankan ke current transformer terlebih dahulu sebelum masuk ke rangkaian pengkondisi sinyal.

Teknologi Hall effect yang diterapkan oleh Allegro menggantikan fungsi resistor shunt dan current transformer menjadi sebuah sensor dengan ukuran yang relatif jauh lebih kecil. Aliran arus listrik yang mengakibatkan medan magnet yang

menginduksi bagian dynamic offset cancellation dari ACS712 ELC-5A. bagian ini akan dikuatkan oleh amplifier dan melalui filter sebelum dikeluarkan melalui kaki 6

(32)

18

Gambar 2.9 Rangkaian Aplikasi Sensor Arus ACS 712 ,5 Ampere

Dari gambar 2.9 rangkaian aplikasi IC ACS 712 diatas, didapatkan hasil output

tegangan DC. Tegangan output sensor terlalu kecil, maka diperlukan penguatan agar

hasil output sensor menjadi lebih besar. Rangkaian penguatan berupa Op- Amp

Gambar 2.10 Konfigurasi Pin LM321 dan Rangkaian Inverting Amplifier

Gambar 2.10 menunjukkan rangkaian sensor arus ACS 712 dengan keluaran 5

ampere lengkap dengan rangkaian inverting amplifier. Karena siyal tegangan output

(33)

) ... (1)

Jika penguatan (gain) sebesar 3 kali maka:

Sehingga

= 3

Ditetapkan terlebih dahulu

2.3.8. Rangkaian Driver Motor Servo MG996R

Motor servo mampu bekerja dua arah (CW dan CCW) dimana arah dan sudut

pergerakan rotornya dapat dikendalikan hanya dengan memberikan pengaturan duty

cycle sinyal PWM pada bagian pin kontrolnya.

Rangkaian mikrokontroler yang digunakan adalah ATmega8535 yang

merupakan pusat pengolahan data dan pusat pengendali. Dalam rangkaian

mikrokontroler ini terdapat empat buah port (A,B,C, D) yang dapat digunakan untuk

menampung input atau output data. Port A digunakan sebagai input data,Port B.0

dan B.1 digunakan untuk mengontrol motor servo. Motor servo yang digunakan

adalah motor servo standar 1800 seperti pada Gambar dibawah.

(34)

20

Motor servo jenis ini hanya mampu bergerak dua arah (CW dan CCW)

dengan defleksi masing-masing sudut mencapai 900, sehingga total defleksi sudut

dari kanan–tengah–kiri adalah 1800 . untuk mengatur motor servo MG99R ini perlu

dilakukan perhitungan. Dimana posisi awal motor servo atau 00 adalah bernilai 900

(tergantung dari jenis dan merk motor servo) dan posisi akhir atau 1800 adalah bernilai

3100. Sehingga untuk menggerakkan motor servo setiap derajatnya 3100-900/1800 =

12,2 per derajat. Maka nilai yg diberikan pada servo untuk menggerakan 10 yaitu

sebesar 12,2

Gambar 2.12 Gambar Rangkaian Motor Servo

Untuk menggerakkan motor servo ke kanan atau ke kiri, tergantung dari nilai

delay yang kita berikan. Untuk membuat servo pada posisi center, berikan pulsa

1.5ms. Untuk memutar servo ke kanan, berikan pulsa <=1.3ms, dan pulsa >= 1.7ms

untuk berputar ke kiri dengan delay 20ms. Apabila beban lebih besar daripada torsi

maksimal motor servo, maka motor servo tidak dapat bergerak dan dapat

(35)

2.3.9. Rangkaian RS 232

Komunikasi serial merupakan hal yang penting dalam sistem embedded, karena

dengan komunikasi serial kita dapat dengan mudah menghubungkan mikrokontroler

dengan devais lainnya. Port serial pada mikrokontroller terdiri atas dua pin yaitu RXD

dan TXD, RXD berfungsi untuk menerima data dari komputer/perangkat lainnya,

TXD berfungsi untuk mengirim data ke komputer/perangkat lainnya.

Gambar 2.13 MAX232 Dalam Rangkaian

Standar komunikasi serial untuk komputer ialah RS-232, RS-232 mempunyai

standar tegangan yang berbeda dengan serial port mikrokontroler, sehingga agar

sesuai dengan RS-232 maka di butuhkan suatu rangkaian level converter, IC yang digunakan bermacam-macam, tetapi yang paling mudah dan sering digunakan ialah IC

MAX232/HIN232.

2.4. Perangkat Lunak

Adapun perangkat lunak yang digunakan dalam dalam tugas akhir ini adalah sebagai

berikut:

2.4.1. CodeVision AVR

Untuk menguji dan menjalankan program pada mikrokontroler AVR maka dapat

(36)

22

Untuk compiler yang digunakan dalam program mikrokontroler AVR pada alat ini menggunakan software CodeVisionAVR. software ini memiliki berbagai fitur yang

dapat membantu kita dalam membuat program yang akan kita masukkan ke dalam

mikrokontroler kelas AVR. CodeVision AVR mempunyai suatu keunggulan dari

compiler lain, yaitu adanya codewizard. Fasilitas ini memudahkan kita dalam

inisialisasi mikrokontroler yang akan kita gunakan.

Mikrokontroler atmega 8535 merupakan bagian dari mikrokontroler AVR,

dimana mikrokontroler buatan Atmel ini menggunakan arsitektur RISC (Reduce

Instruction Set Computer) artinya prosesor ini memiliki set instruksi program yang

lebih sedikit dibandingkan dengan MCS-51 yang menerapkan arsitektur CISC

(Complex Instruction Set Computer). Menurut Iswanto (2008) hampir semua instruksi

prosesor RISC adalah instruksi dasar namun belum tentu sederhana, sehingga

instruksi-instruksi ini umumnya hanya memerlukan satu siklus mesin untuk

menjalankannya. Kecuali instruksi percabangan yang membutuhkan dua siklus mesin

dan RISC biasanya dibuat dengan arsitektur Harvard, karena arsitektur ini yang memungkinkan untuk membuat eksekusi instruksi selesai dikerjakan dalam satu atau

dua siklus mesin, sehingga akan semakin cepat dan handal. Meskipun

CodeVisionAVR termasuk software komersial, namun kita tetap dapat

menggunakannya dengan mudah karena terdapat versi evaluasi yang disediakan

secara gratis walaupun dengan kemampuan yang dibatasi. Menurut Bejo (2008) dari

beberapa software kompiler C yang pernah digunakannya, CodeVisionAVR

merupakan yang terbaik bila dibandingkan dengan kompiler-kompiler yang lain

karena beberapa kelebihan yang dimiliki oleh CodeVisionAVR antara lain:

1. Menggunakan IDE (Integrated Development Environment).

2. Fasilitas yang disediakan lengkap (mengedit program, mengkompile

program, mendownload program) serta tampilannya terlihat menarik dan

mudah dimengerti. Kita dapat mengatur editor sedemikian rupa sehingga

membantu memudahkan kita dalam penulisan program.

3. Mampu membangkitkan kode program secara otomatis dengan

menggunakan fasilitas CodeWizardAVR.

4. Memiliki fasilitas debugger sehingga dapat menggunakan software

(37)

5. Memiliki terminal komunikasi serial yang terintegrasi dalam

CodeVisionAVR sehingga dapat digunakan untuk membantu pengecekan

program yang telah dibuat khususnya yang menggunakan fasilitas

komunikasi serial UART.

2.5. Penelitian Pembahasan Solar Tracker

Beberapa penelitian Solar Tracker yang relevan dengan penelitian yang diangkat dalam karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:

1. Midriem dan Andry (2011), mengatakan dalam penelitiannya yang bertujuan

untuk menciptakan alat pelacak sinar matahari dengan energi yang hemat beserta

fasilitas telekontrolnya dengan mengkombinasikan timer dan sensor cahaya.

Sehingga tegangan yang diperoleh lebih maksimum dan untuk efisiensi tegangan

maksimum dapat menggunakan motor DC berdaya rendah dalam menggerakkan

alat. Ini membuat energi yang terbuang untuk mensuplai motor DC menjadi lebih

kecil. Untuk mengontrol arah pergerakan matahari yang sewaktu-waktu dapat

dipengaruhi oleh cuaca maka digunakan modul sensor cahaya dan ketika

mendung ini mengurangi intensitas cahaya pada panel surya sehingga diperlukan

timer untuk mengatasi kondisi ini agar pencahayaan tetap stabil. Pengendalian

jarak jauh dapat menggunakan wifi. Sehingga memudah kan untuk mengawasi

suhu dan memeriksa energi yang dihasilkan dari jarak yang jauh. Dalam

penelitiannya diperoleh sinyal keluaran 0-4 volt saat cuaca cerah dan 3,3 – 3,9

volt saat mendung kemudian 1,5-3,3 ketika cuaca agak cerah.

2. Rif'an dan Sholeh (2012), dalam penelitiannya yang bertujuan untuk

menghasilkan energi yang paling besar yang dihasilkan oleh tenaga matahari

melalui solar tracker ketika sudut deviasinya lima derajat. Energi keluar yang dihasilkan yaitu 6.127. merupakan energi terbesar yang didapat dari penelitian ini.

Untuk mendapatkan hasil sesuai dengan keinginan maka disarankan menentukan

sudut sinar datang. Misalkan diasumsikan sehari sel surya mendapatkan energi

selama 12 jam, dari timur ke barat (180º). Jika sel surya digerakkan untuk

(38)

24

digerakkan setiap 1 jam 20 menit. Jika sel surya digerakkan untuk menjaga sudut

datang selalu dibawah atau sama dengan 20º, maka sel surya perlu digerakkan

setiap 2 jam 40 menit. Dapat diketahui penentuan sudut datang sinar matahari

sangat mempengaruhi pergerakkan solar tracker untuk mendapatkan energi matahari secara optimal jika menggunakan timer.

3. Budi (2005), mengatakan dalam penelitiannya tentang cara mengoptimalkan sel

surya untuk mendapatkan energi maksimal menggunakan sistem pelacak yaitu

dengan mengatur posisi solar sel terhadap matahari. Untuk mengatur posisi

tersebut dibantu dengan mikrokontroler. Dari hasil penelitiaannya juga

mengatakan energi lebih besar diperoleh pada solar tracker dinamis dibandingkan solar tracker statis. Peningkatan keluaran energi jika dibandingkan dengan panel pada posisi statis adalah sebesar 14,98% pada pengukuran I dan 13,37% pada

pengukuran II. Ini menunjukkan bahwa hasil sel surya dinamis lebih maksimal

daripada hasil energi yang dihasilkan sel surya statis. adapun dalam penelitiannya,

peneliti menggunakan sensor cahaya dan kombinasinya dalam menggeserkan sel

(39)

BAB 3

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini menjelaskan analisis dan perancangan sistem yang dibuat dengan

mikrokontroler atmega 8535.

3.1 Analisis Masalah

Masalah utama yang diangkat dari penelitian ini adalah bagaimana

mengimplementasikan Teknologi embedded system mikrokontroller dalam meningkatkan efisiensi penyerapan panel surya terhadap sinar matahari. Sehingga alat

yang dibuat dapat menghasilkan tegangan yang maksimal.

Gambar 3.1. merupakan diagram Ishikawa yang dapat digunakan untuk menganalisis masalah. Bagian kepala atau segiempat yang berada di sebelah kanan

(40)

26

Gambar 3.1 Diagram Ishikawa Untuk Analisis Masalah

3.2 Analisis Kebutuhan Sistem

Perancangan sistem terdiri dari dua bagian yaitu perancangan sistem perangkat keras

dan perancangan sistem perangkat lunak. Sistem perangkat keras yang digunakan

untuk pembuatan sistem terdiri dari beberapa bagian atau komponen utama. Setiap

komponen ini membutuhkan antarmuka yang merupakan jalur komunikasi dengan

komponen lainnya dan sebagai titik koneksi sumber daya atau tegangan yang dibagi

dengan komponen lainnya. Oleh karena itu, perancangan antarmuka ini tidak boleh

sembarangan dan harus lebih diperhatikan kelebihan dan kekurangannya. Misalnya

saja dari segi komunikasi, antarmuka yang dibuat untuk komponen yang bersangkutan

nantinya harus dapat membuat komponen ini dapat berkomunikasi dengan

komponen-komponen lainnya. Jika antarmuka komponen-komponen ini nantinya juga dapat digunakan

untuk pengembangan sistem perangkat keras lainnya atau dapat bekerja dengan

kecepatan yang tinggi sehingga tidak membutuhkan penundaan waktu yang cukup

lama untuk mengeksekusi suatu perintah atau instruksi, maka hal ini merupakan nilai

lebih dari antarmuka yang dirancang.

Manusia

Pembangkit listrik berbahaya bagi pemukiman warga setempat

Perhitungan listrik prabayar Perhitungan Listrik

(41)

waktu yang diharapkan atau bahkan komunikasi antara komponen yang satu dengan

komponen yang lain tidak dapat saling dimengerti sehingga menimbukan error atau bug, maka antarmuka seperti ini tidak dapat dipertahankan dan harus diperbaiki atau bahkan diganti dengan rancangan antarmuka yang lain. Perancangan antarmuka

komponen seperti ini juga dapat mempengaruhi efisiensi dalam penulisan kode

program untuk perancangan perangkat lunaknya. Selain itu, perancangan antarmuka

juga harus memperhatikan jumlah komponen yang akan digunakan sehingga dapat

menyederhanakan rangkaian sistem perangkat keras secara keseluruhan.

Dari rancangan perangkat keras untuk sistem yang telah direncanakan

diharapkan dapat mempermudah pengerjaan dalam perancangan perangkat lunaknya

sehingga perangkat lunak yang dibuat dapat lebih efisien dan tidak banyak memakan

ruang memori pada mikrokontroler. Selain itu, juga diharapkan waktu eksekusi oleh

mikrokontroler terhadap perangkat lunak yang dibuat dapat lebih cepat.

Perancangan perangkat lunak untuk sistem ini terdiri peragkat lunak pada

embedded system dan pada modul tampilan interface GUI pada PC. dari beberapa modul program yang ditampilkan dalam bentuk algoritma flowchart yang berfungsi

mengontrol kerja dari komponen-komponen utama yang menyusun perangkat keras

sistem. Modul program ini antara lain program input keypad, program output LCD, program komunikasi 2 wayar (two wire), dan program utama yang mencakup kedua

modul program sebelumnya. Dari program utama ini nantinya akan dipanggil fungsi

atau rutin dari modul program lainnya yang dibutuhkan untuk eksekusi suatu proses

atau perintah tertentu.

Seperti telah disebutkan sebelumnya, sistem perangkat keras yang akan

dibangun terdiri dari beberapa komponen utama, antara lain:

1. Bagian sumber tegangan atau power supply.

2. Bagian programmer dari komputer ke mikrokontroler 3. Mikrokontroler ATMega8535.

4. Real Time Clock (RTC) ds1307

5. Bagian input dari panel surya 6. Bagian output ke LCD.

7. Sensor arus acs712 8. Motor servo

(42)

28

Sedang pada prangkat lunak yang digunakan antara lain :

1. Codevision AVR 3.12

2. ProgISP 1.72

3. Delphi Borland 7

Dari komponen-komponen inilah nantinya akan dirancang suatu antarmuka sehingga

memungkinkan komunikasi antar komponen-komponen tersebut.

3.3. Pemodelan Sistem

Pemodelan sistem yang dirancang penulis bertujuan menggambarkan kondisi dan

bagian-bagian yang berperan dalam sistem yang dirancang. Permodelan sistem yang

dirancang penulis tergambar dalam diagram blok dibawah ini :

ATMEGA

Gambar 3.2. Diagram Blok Pemodelan Sistem yang Dirancang

Tabel 3.1. Keterangan Bagian-Bagian Rancangan sistem

Nama bagian Penjelasan dan fungsi

Panel surya Modul converter dari sinar matahari menjadi listrik

Sensor tegangan Menggunakan fitur ADC (analog to Digital Converter)

ATMega untuk mendeteksi tegangan yang dihasilkan oeh

(43)

Atmega8535 Sebagai “otak” pengolah utama, sebagai penerima input

dari panel surya, menggerakkan motor servo dan

mengirim data ke PC

LCD Sebagai penampil tampilan dari sistem

Motor Servo Motor penggerak panel surya dinamis agar terus

mengikuti pergerkan matahari

Rs232 Modul untuk mentransmisikan data dari mikrokontroller

ATMega ke PC

PC Sebagai penerima data dari mikrokontroller untuk

ditampilkan di GUI

Solar panel yang digunakan adalah solar panel jenis amorphose yang

memiliki Vout 5,5 volt. Terdapat dua panel surya, panel dinamis yang akan

mengikuti arah pergerakan matahari terhadap bumi dan panel surya statis sebagai

pembanding. panel surya dinamis di kaitkan dengan gear pada motor servo agar dapat

bergerak baik secara horizontal. Motor servo digunakan karena motor servo dapat

dilakukan pengesetan sudut pergerakannya. RTC ds1307 adalah modul pembangkit

Real Time clock sebagai referensi pewaktu bagi sistem untuk menggerakkan motor

servo. Kedua panel surya ini di ukur tegangan dan arusnya menggunakan sensor,

dikarenakan sensor yang digunakan memiliki keluaran berupa tegangan dan bukan

nilai yang dapat dibaca langsung, maka kemudian diolah mengunakan fitur adc dari

mikrokontroller ATMega untuk mendapatkan nilai tegangan dan arusnya agar dapat

dibaca langsung. Hasil dari pengukuran kemudian akan ditransmisikan ke display PC

melalui modul serial RS232

3.4. Perancangan Sistem

Berdasarkan gambaran dari hasil analisis proses maka dibangun suatu model

(44)

30

3.4.1. Antarmuka Mikrokontroler ATMega 8535

Perancangan antarmuka untuk mikrokontroler langsung berhubungan dengan

(45)
(46)

32

Gambar rangkaian di atas adalah skema antarmuka sistem secara keseluruhan.

Mikrokontroler terhubung dengan komponen-komponen lainnya yang membangun

sistem lengkap. Komponen dapat dirangkai sesuai skema rangkaian pada gambar 3.2.

Sebelum merangkai komponen, dipastikan terlebih dahulu komponen tersebut dalam

kondisi yang baik dan layak untuk digunakan. Caranya dengan menguji setiap

komponen tersebut. Pengujian dapat dilakukan dengan bantuan multimeter misalnya

pada sensor arus, mikrokontroler, panel surya dan adaptor. Dapat juga diuji dengan

program misalnya pada RTC, LCD, Motor Servo, ISP Programmer dan RS232.

Proses pengujiannya dapat dilihat pada pembahasan selanjutnya.

Sistem yang dirancang menggunakan mikrokontroler ATMega 8535. Dimana dalam

penerapannya, panel surya bergerak sebesar satu derajat setiap empat menit. Hal ini

ditentukan dari pergerakan matahari dalam sebuah penelitian yang sebelumnya sudah

dijelaskan. Pergerakan motor servo sudah diatur dan mulai bekerja pada pukul 06:30

WIB sampai dengan pukul 18:30 WIB atau setelah posisi panel surya mencapai 180

derajat. Setelah itu motor servo kembali ke posisi semula (nol derajat). Untuk

mengaktifkan alat ini dilakukan secara manual. Sedangkan untuk perpindahan panel

surya diatur oleh sebuah timer. Timer yang digunakan yaitu Real Time Clock (RTC)

DS1307. RTC DS1307 cukup diprogram satu kali saja, dikarenakan selanjutnya akan

(47)

Inisialisasi program

Baca komunikasi mikro dengan PC

Gerakkan motor servo + 1 derajat

Baca nilai adc dari panel

surya Nilai menit RTC + 4

menit ?

ya

tidak

Selesai Kirim nilai dari mikro

ke PC baca nilai menit RTC

Gambar 3.4 Flowchart Kerja Sistem Secara Keseluruhan

Dikarenakan sistem tidak menggunnakan sensor mata angin (compass) sehingga untuk penentuan arah mata angin timur dan barat ditentukan secara manual. Hasil

keluaran dapat dilihat pada dua interface yaitu LCD dan PC. Data yang terbaca pada

LCD dalam satuan volt (V) dan ampere (A) sedangkan data yang terbaca pada PC

dalam satuan milivolt (mV) dan miliampere (mA) agar data yang terbaca lebih detail.

Sedangkan data keluaran yang terbaca disimpan dalam sebuah database menggunakan

(48)

BAB 4

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Bab ini berisi implementasi perancangan sistem dari hasil analisis dan perancangan

yang sudah dibuat, serta menguji sistem untuk menemukan kelebihan dan kekurangan

pada sistem yang dibuat.

4.1. Implementasi Sistem

Implementasi perangkat keras sistem dapat dilakukan dengan dua cara yaitu

menggunakan prototype papan PCB atau menggunakan papan PCB permanen. Dalam penggunaan prototype papan PCB prosesnya sederhana yaitu hanya perlu meletakkan komponen-komponen pada lubang papan PCB yang telah disediakan dan setelah itu menghubungkan kaki-kaki komponen menggunakan kabel. Sedangkan untuk

implementasi perangkat keras yang menggunakan papan PCB permanen prosesnya

lebih rumit dan waktu pengerjaannya lebih lama. Umumnya penggunaan papan PCB

pada sistem perangkat keras yang dibuat haruslah secara permanen.

Beberapa kelebihan penggunaan papan PCB permanen, misalnya untuk

ukuran yang sama harga prototype papan PCB lebih mahal dibandingkan papan PCB permanen dan jumlah komponen yang dapat ditampung prototype papan PCB juga lebih sedikit dibandingkan papan PCB permanen. Oleh karena itu, dalam

(49)

Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa sistem perangkat keras

yang akan dibangun ini terdiri dari beberapa bagian atau komponen utama, yaitu

Panel Surya, power supply, clock eksternal, Sensor arus, mikrokontroler, RTC, output LCD, Motor Servo dan programmer untuk mikrokontroler. Untuk power supply terdapat beberapa pilihan, namun power supply yang akan digunakan adalah power supply yang berasal dari listrik PLN yang akan di ubah menjadi tegangan listrik dengan variasi 12V dan 5V DC. Sebagai persiapan awal dalam implementasi sistem

perangkat keras adalah penyediaan komponen-komponen elektronik sebagai

perangkat kerasnya. Tabel 4.1 memperlihatkan daftar komponen-komponen yang

diperlukan.

Tabel 4.1 Daftar Komponen Yang Diperlukan Untuk Implementasi Sistem

(50)

36

4 Sensor Arus ACS712 5A 2

5 Aktuator Motor servo - 1

6 Panel Surya Panel Surya 5,5 V, 100 mA 2

7 Output LCD LCD LMB162A 1

Potensiometer 10 –50 KΩ 1

8 Programmer

mikrokontroler

Konektor ISP

Programmer

1

9 RTC I2C Ds1307 1

10 Komunikasi serial RS232 - 1

11 Lain-lain Kabel - secukupnya

Timah - secukupnya

Papan PCB - secukupnya

Setelah komponen-komponen yang diperlukan telah tersedia, maka untuk

membangun sistem perangkat keras ini harus diketahui skema rangkaian sistem secara

(51)

Langkah-langkah implementasi sistem pada papan PCB adalah sebagai berikut: 1. Memasang kaki-kaki komponen seperti IC mikrokontroler, 7805 dan resistor,

kapasitor, kristal, dioda, dan komponen-komponen lainnya yang diperlukan.

Beberapa komponen tidak dihubungkan langsung pada PCB melainkan dihubungkan menggunakan kabel dan komponen tersebut diletakkan di luar PCB. Komponen ini misalnya adaptor.

2. Menyolder kaki-kaki komponen menggunakan timah sesuai dengan skema

rangkaian sistem perangkat keras yang telah direncanakan. Berikut ini adalah

rangkaian mikrokontroler:

Gambar 4.1 Rangkaian mikrokontroler ATMega 8535

3. Merangkai sensor arus sesuai dengan skema rangkaian kemudian dihubungkan ke

(52)

38

Gambar 4.2 Rangkaian sensor arus ACS 712

4. Memasang motor servo dengan bantuan acrelyc agar dapat menggerakkan panel surya dan mengatur agar sesuai dengan pergerakan panel surya.

Gambar 4.3 Rangkaian motor servo dan panel surya dinamis

(53)

Gambar 4.4 Rangkaian LCD 2x16

6. Lakukan pengujian koneksi antara kaki-kaki komponen yang telah dihubungkan

sebelumnya. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan multimeter, dengan

mengukur hambatan pada dua terminal kaki komponen yang akan diuji. Jika

hambatannya adalah 0 Ω, maka hubungan atau koneksi antara kaki-kaki

komponen telah baik.

Setelah semua komponen yang diperlukan untuk membangun sistem dirangkai

pada papan PCB, langkah selanjutnya adalah implementasi untuk pembuatan kode program atau perangkat lunaknya.

4.1.3. Implementasi Perangkat Lunak untuk Sistem

Perangkat lunak yang dibuat ini akan menjalankan fungsi-fungsi perangkat keras yang

telah dirangkai. Perangkat lunak ini dibuat dengan menggunakan bahasa C dan kompiler ISP Programmer yang khusus digunakan untuk mengkompile program-program dalam bahasa C yang dibuat untuk menjalankan mikrokontroler dari keluarga AVR. Perangkat lunak ini sendiri terdiri atas beberapa modul program yang lebih

khusus dan spesifik untuk hardware atau komponen tertentu.

(54)

40

Untuk melakukan pengaturan pada mikrokontroler dapat menggunakan program dari

CodeVisionAVR. Dengan bantuan aplikasi ini memudahkan programmer untuk

mengkompile dan mengatur setiap komponen yang terhubung ke mikrokontroler.

Berikut tampilan CodeVisionAVR 3.12.

Gambar 4.6 Interface CodeVisionAVR 3.12

Sedangkan untuk menanamkan program yang telah kita buat pada CodeVisionAVR

3.12 ke dalam mikrokontroler, dapat menggunakan aplikasi ProgISP. Program yang

telah dibuat pada CodeVisionAVR disimpan ke dalam format .hex. dan pada aplikasi

(55)

Gambar 4.7 ProgISP 17.2

4.2. Pengujian Sistem

Pengujian rangkaian Mikrokontroler dapat dilakukan dengan cara menghubungkan

rangkaian sistem minimum dengan sumber tegangan 5 V. Dimana pin 10

Mikrokontroler dihubungkan dengan tegangan 5 volt dan pin 11 dihubungkan dengan

(56)

42

Gambar 4.8 Rangkaian Pengujian Mikrokontroler

Kemudian pin 12 dan pin 11 dihubungkan ke XTAL dan dua buah kapasitor.

XTAL ini akan mempengaruhi kecepatan mikrokontroller ATMega8535 dalam

mengeksekusi setiap perintah dalam program. Pin 9 merupakan masukan reset (aktif

rendah). Pulsa transisi dari tinggi ke rendah akan me-reset mikrokontroller tersebut. Sistem Mikrokontrollermerupakan sistem pengendali semua rangkaian yang

ada pada sistem. Proses pengujian sistem minimum mikrokontroller dilakukan dengan

menghubungkan sistem sensor sebagai input dan LCD, juga PC (personal computer) sebagai output. Sebuah program sederhana untuk mengecek kondisi sensor yang

hasilnya ditampilkan di LCD diisikan kedalam mikrokontroller.

Untuk menghubungkan sistem mikrokontroller ke PC, maka diperlukan

komunikasi serial. Komunikasi serial yang digunakan yaitu Max232 dapat dideteksi

dengan menggunakan software Hyper Terminal buatan microsoft. Dengan

menggunakan software hyper terminal kita akan dapat mencoba input/output dari/ke

mikrokontroller.

Secara elektronis rangkaian sudah bekerja dengan baik, keluaran dari

mikrokontroller dapat ditampilkan pada PC. Sensor dirancang untuk mendeteksi

adanya tegangan dan arus yang nantinya akan diumpankan ke ADC sebagai input

analog yang nantinya akan masuk ke rangkaian sistem minimum mikrokontroller,

(57)

dapat dibaca oleh mikrokontroller dan perhitungan telah diprogramming, sehingga

hasilnya akan ditampilkan pada LCD dan PC.

4.2.1. Pengujian Sensor Arus

Dari rangkaian aplikasi IC ACS712 5 Ampere, didapatkan hasil output setiap

perubahan 10 miliampere arus input maka hasil output berupa tegangan akan berubah

tiap 1.85 mV. Sinyal output yang dihasilkan IC ACS712 merupakan inverting dari

sinyal input. Sehingga diperlukan inverting amplifier agar sinyal output sama dengan

sinyal input IC ACS712. Pengujian dilakukan dengan menggunakan hambatan

resistor. Sesuai dengan hukum ohm :

V = I x R ... (2)

Dimana :

V = tegangan dalam suatu rangkaian tertutup

I = arus yang mengalir dalam rangkaian tertutup

R = Hambatan (nilai resistor ) dalam rangkaian

arus yang mengalir dalam suatu rangkaian tertutup dapat di ketahui dengan

membagi antara tegangan yang mengalir di rangkaian dengan resistor hambatan yang

dipakai

Tabel 4.2 Data Pengujian Sensor Arus ACS712

(58)

44

semakin tinggi nilai arus yang diukur maka semakin tinggi pula tegangan keluaran

pada sensor arus ACS712

4.2.2. Pengujian Rangkaian RTC DS-1307

Pengujian rangkaian RTC DS-1307 dilakukan dengan memberi perintah pengambilan

data dari RTC ds1307 dengan komunikasi jalur data I2C melalui mikrokontroller.

Berikut adalah listing programnya

// DS1307 Real Time Clock initialization

// Square wave output on pin SQW/OUT: Off

// SQW/OUT pin state: 0

rtc_init(0,0,0);

rtc_set_time(12,30,00); //fungsi untuk melakukan setting pada RTC DS-1307

(59)

LCD dot matriks 2 x 16 karekater dapat dihubungkan langsung dengan

mikrokontroler ATMega8535, disini fungsi LCD adalah sebagai tampilah hasil

pengukuran dan diberi beberapa keterangan. Pada penelitian ini LCD dihubungkan

kemikrokontroler melalui PortB.1 ~ PortB.7 yang berfungsi bus data. Adapaun data

yang dikirimkan oleh mikrokontroler merupakan kode ASCIIdata dalam bentuk

bilangan biner, dimana data tersebut dapat diterjemahkan oleh LCD ke bentuk

karakter.

Pengiriman data yang dari mikrokontroler diatur oleh pin EN, RS dan RW, Jalur

EN dinamakan Enable. Jalur ini digunakan untuk memberi tahu LCD bahwa ada data

yang sedang dikirimkan. Untuk mengirim data ke LCD, maka melalui program EN

harus dibuat berlogika “low” dan set (high) pada dua jalur kontrol yang lain (RS dan

RW). Jalur RW adalah jalur kontrol Read/write. Ketika RW berlogika low (0), maka

informasi pada bus akan dituliskan pada LCD. Ketika RW berlogika high (1), maka

program melakukan pembacaan memori dari LCD. Dalam penelitian ini umumnya

pin RW selalu diberikan logika low(0)

Dengan mengikuti keterangan diatas kita dapat membuat program untuk

menampilkan karakter pada LCD. Program yang diisikan ke mikrokontroler untuk

menampilkan karakter pada LCD adalah sebagai berikut :

#include < mega8535.h> #include < stdio.h> #include < delay.h>

// Alphanumeric LCD Module functions #include < alcd.h>

// Declare your global variables here void main(void)

{

// Declare your local variables here PORTA= 0xff;

(60)

46

// LCD module initialization lcd_init(16);

lcd_gotoxy(0,0); lcd_putsf("syahrial");

Program diatas akan menampilkan kata “syahrial” di baris pertama dimulai dari

kolom pertama pada LCD 2 x 16. Pada penelitian ini, saat seluruh rangkaian

diaktifkan, maka pada LCD akan tampil waktu pada baris pertama, sedang pada baris

kedua akan tampil daya dari pengukuran panel surya statis dan dinamis. Tulisan pada

baris pertama dan kedua tampil secara bersamaan dan diperbaharui setiap satu detik.

4.2.4. Pengujian Rangkaian Motor Servo

Motor servo berputar berdasarkan inputan pulsa duty cycle yang diberikan melalui pin

kontrolnya. Motor servo tidak memerlukan rangkaian eksternal untuk berputar, karena

didalam motor servo sudah memiliki rangkaian control elektronik dan internal gear

untuk mengendalikan pergerakan dan sudut angularnya.

Gambar 4.9 Pergerakan Motor Servo

(61)

#include <delay.h>

Jika program ini dijalankan, maka motor servo akan berputar searah jarum jam, lalu

berselang 1 detik kemudian, motor servo akan berputar berlawanan dengan arah jarum

jam.

4.2.5. Pengujian Sistem Secara Keseleruhan

Dalam tahap ini, sistem yang telah dirakit dan diprogram, diuji secara keseleruhan

untuk mengetahui performa dan hasil dari sistem yang di uji.

Sistem di uji dengan meletakkan alat di luar ruangan dan menghadap arah timur,

sesuai dengan perputaran pergerakan matahari. Untuk mengetahui efisiensi dari panel

(62)

48

pembanding, data yang di ambil adalah tegangan dan arus dari masing-masing panel

surya. pengujian dilakukan pada pukul 06.29 WIB sampai dengan 18.29 WIB .

Berikut adalah hasil pengujian:

Tabel 4.3 Perbandingan Tegangan Panel Surya Statis dan Dinamis

(63)

215 3 142 8 08:11 26

235 2 146 4 08:15 27

254 2 156 6 08:19 28

269 3 161 6 08:23 29

273 6 169 8 08:27 30

273 1 161 6 08:31 31

278 4 167 6 08:35 32

306 6 179 6 08:39 33

322 3 185 5 08:43 34

332 3 185 6 08:48 35

336 5 185 8 08:52 36

366 3 200 3 08:56 37

381 5 215 11 09:01 38

405 3 234 3 09:05 39

406 3 234 6 09:09 40

401 4 239 7 09:13 41

406 7 246 2 09:17 42

406 3 249 5 09:21 43

406 2 259 6 09:25 44

398 8 253 5 09:29 45

398 3 257 8 09:33 46

406 7 266 6 09:37 47

420 7 278 8 09:41 48

425 7 288 7 09:45 49

(64)

Gambar

Gambar 2.1 Sensor Arus ACS712
Gambar 2.2 Blok Diagram ATMega 8535
Gambar 2.3 Power supply Dari Adaptor
Tabel 2.2 Fungsi PinLCD Character 2x16
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan mengambil langkah-langkah yang sesuai, masing-masing Pihak tidak memperbolehkan penggunaan merkuri atau senyawa merkuri dalam proses produksi yang tercantum

1B that reveal a prominent and patchy input to the SGI from a shows the locations of retrogradely labeled cells within the little known and poorly understood region of the inferior

[r]

Pada tahun 2014 tidak terdapat sanksi yang diberikan kepada Perseroan, Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan dari Otoritas Jasa Keuangan, Bursa Efek Indonesia maupun

26th International CIPA Symposium 2017, 28 August–01 September 2017, Ottawa, Canada.. mortar pointing caused by repair using an incompatible composition of a new mix and

Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan Daerah Kementerian Keuangan Wilayah II Provinsi Riau di Tahun Anggaran 2016 akan melaksanakan e-Lelang dengan pascakualifikasi

yang ingin digambarkan oleh peneliti adalah lingkungan pembacaan, fungsi dan diksi yang terdapat dalam mantra upacara beentamao sebagai sastra lisan masyarakat

roti Wonder dapat melakukan inovasi pada produk roti ring yang oleh sebagian besar.. konsumen dijadikan favorit untuk disajikan pada acara – acara