• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BAHAN DAN KONSENTRASI LIMBAH PADAT SARI APEL TERHADAP KUALITAS BISKUIT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH BAHAN DAN KONSENTRASI LIMBAH PADAT SARI APEL TERHADAP KUALITAS BISKUIT"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH BAHAN DAN KONSENTRASI LIMBAH PADAT SARI APEL

TERHADAP KUALITAS BISKUIT

Oleh: SURATMI PANCAWATI (00330146) Biology

Dibuat: 2006-08-23 , dengan 3 file(s).

Keywords: Limbah Sari Apel, Kualitas Biskuit

Biskuit adalah kue kering yang tipis, keras, dan renyah yang dibuat tanpa peragian dan kandungan air yang rendah. Biskuit dapat digolongkan menjadi dua,berdasarkan cara pencampurannya dan resep yang dipakai, yaitu jenis adonan dan jenis busa yang dapat

disemprotkan atau dicetak, sedangkan kue busa terdiri dari kue “sponge”. Menurut SII Biskuit

adalah sejenis makanan yang terbuat dari tepung terigu yang melalui proses pemanasan dan pencetakan. Dalam syarat mutu biskuit, gizi yang terkandung dalam biskuit adalah air maks 5%, protein min 9%, Karbohidrat min 70%, Abu maks 1,5 %, serat maks 0,5 %, Kalori min 40 kkl/ 100 gr, logam berbahaya tidak ada, bau, rasa, warna normal, bahan – bahan biskuit perlu

persyaratan tertentu seperti aromannya sedap, mampu menghasilkan tekstur yang baik serta tidak menghasilkan reaksi pencoklatan yang tidak diinginkan. Karbohidrat sangat dibutuhkan karena merupakan sumber energi dan kesehatan bagi tubuh, serat merupakan komponen dari jaringan tumbuhan yang tahan terhadap proses hidrolisa oleh enzim dalam lambung dan usus kecil, serat bukan merupakan zat gizi tetapi berguna bagi kesehatan karena Peranannya dalam proses pencernaan makanan, dan mencegah berbagai penyakit.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penambahan bahan dan konsentrasi limbah padat sari apel berpengaruh terhadap kandungan karbohidrat, serat dan sifat organoleptik pada biskuit, dan untuk mengetahui pada perlakuan dan konsentrasi berapakah kandungan

karbohidrat, serat, dan sifat organoleptik tertinggi pada biskuit. Analisis karbohidrat dan serat dilakuakan di Laboratorium Kimia pada tanggal 15 - 20 Januari 2006 dan cara pembuatan biskuit dilakukan di Laboratorium Biologi Universitas Muhammadiyah Malang, pada tanggal

pada tanggal 10 – 13 Januari 2006.

Hasil penelitian menunjukan bahwa biskuit dengan bahan dan konsentrasi limbah padat sari apel kandungan karbohidrat yang tertinggi pada perlakuanA2B4 limbah dalam bentuk basah denagn konsentrasi 70%, sedangkan untuk kandungan serat tertinggi pada perlakuan A2B4 pada limbah dalam bentuk basah denagn konsentrasi 70%, menurut syarat mutu biskuit dari limbah padat sari apel ini sudah memenuhi syarat karena pada karbohidrat sudah standar yaitu penambahan limbah padat sari apel 70%, tetapi untuk kadar serat melebihi karena pada syarat mutu biskuit kadar serat min 0,5 %, tetapi pada biskuit limbah padat sari apel ini kandungan serat 70 % ini

Referensi

Dokumen terkait

Pada rasa selai apel yang paling disukai yaitu pada perlakuan J2K1 jenis karaginan dengan konsentrasi 0,5% sedangkan tekstur selai apel yang paling disukai adalah perlakuan J1K1

Berdasarkan latar belakang diatas yaitu limbah padat basah tapioka dianggap kurang berguna bagi masyarakat dalam pengolahannya tetapi dengan masih adanya beberapa kandungan

Kombinasi antara konsentrasi dan ukuran butiran limbah kepala udang dalam limbah cair tapioka yang mampu menghasilkan kandungan unsur N-total dan K-larut tertinggi pada pupuk

incinerator , mengukur suhu ruang bakar incinerator pada saat mengolah limbah padat medis tanpa menggunakan bahan bakar minyak maupun gas serta

Dengan pemberian bokashi limbah padat agar-agar ke dalam media tanam tanaman bawang merah pada perlakuan bokashi limbah padat agar-agar 15 ton/ha menunjukkan

standar dan ekstrak etanol limbah kulit buah apel dikarenakan pada ekstrak etanol limbah kulit buah apel terdapat pengotor atau zat- zat lain yang dapat mengganggu

dibandingkan dengan tepung terigu sehingga biskuit yang dihasilkan memiliki kandungan protein lebih rendah jika substitusi tepung Mocaf. semakin

Semakin lama waktu osmosis dalam ekstraksi pembuatan sari apel maka semakin banyak kandungan lain yang terekstrak sehingga dapat menurunkan nilai total asam.. Grafik korelasi