• Tidak ada hasil yang ditemukan

OPTIMASI FORMULASI GEL PERASAN JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) SEBAGAI ANTIOKSIDAN DENGAN BERBAGAI KADAR DALAM BASIS GEL CMC-Na

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "OPTIMASI FORMULASI GEL PERASAN JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) SEBAGAI ANTIOKSIDAN DENGAN BERBAGAI KADAR DALAM BASIS GEL CMC-Na"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

I. PENDAHULUAN

Bab Pendahuluan ini meletakkan dasar penelitian dengan menjelaskan latar belakang, rumusan masalah, tujuan, hipotesis, dan manfaat penelitian. Latar belakang membahas penggunaan tradisional jeruk nipis (Citrus aurantifolia) dan kandungannya, terutama asam sitrat sebagai antioksidan. Meskipun bermanfaat, penggunaan topikal langsung menyebabkan iritasi karena pH asamnya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk merumuskan gel jeruk nipis sebagai alternatif sediaan yang lebih aseptabel. Rumusan masalah difokuskan pada penentuan kadar optimal jeruk nipis dalam basis gel CMC-Na yang menghasilkan karakteristik fisik, aseptabilitas, dan efektivitas optimal. Tujuan penelitian secara spesifik adalah untuk mengetahui pengaruh berbagai kadar jeruk nipis terhadap karakteristik sediaan dan untuk menentukan kadar optimal. Hipotesis menyatakan adanya pengaruh formulasi terhadap karakteristik fisik, aseptabilitas, dan efektivitas. Manfaat penelitian meliputi data ilmiah untuk pengembangan formulasi gel jeruk nipis yang lebih optimal.

1.1 Latar Belakang

Sub-bab ini menjelaskan konteks penelitian dengan mendiskusikan khasiat jeruk nipis dan penggunaan tradisional. Ia menggariskan permasalahn utama, yaitu sifat asam jeruk nipis yang menyebabkan iritasi kulit jika diaplikasikan secara langsung. Ini mendorong penyelidikan formulasi gel sebagai solusi untuk mengatasi masalah aseptabilitas. Kandungan asam sitrat sebagai antioksidan dan potensi pemanfaatannya dalam produk topikal dijelaskan secara terperinci. Sub-bab ini juga memberikan gambaran umum tentang gel sebagai bentuk sediaan semisolid yang sesuai dengan tujuan penelitian. Penggunaan CMC-Na sebagai basis gel turut dijelaskan, yang menonjolkan sifat-sifatnya yang sesuai untuk formulasi ini seperti kestabilan pH dan sifat non-toksik. Latar belakang ini memberikan konteks yang kuat untuk membenarkan perlunya penelitian yang dilakukan.

1.2 Rumusan Masalah

Bagian ini merumuskan pertanyaan-pertanyaan penelitian secara spesifik dan terukur. Rumusan masalah pertama menanyakan kadar optimal jeruk nipis untuk menghasilkan gel dengan karakteristik yang diinginkan. Pertanyaan kedua menyelidiki pengaruh variasi kadar jeruk nipis terhadap sifat-sifat fisik, aseptabilitas, dan efektivitas gel. Kedua rumusan masalah ini membimbing pembaca memahami ruang lingkup penelitian dan hasil yang ingin dicapai. Rumusan masalah yang jelas dan terarah menjadi kunci keberhasilan penelitian dan interpretasi data yang akurat.

1.3 Tujuan Penelitian

Sub-bab ini menjelaskan tujuan penelitian secara eksplisit, selaras dengan rumusan masalah. Tujuan utama adalah untuk menentukan pengaruh berbagai kadar jeruk nipis terhadap karakteristik fisik, aseptabilitas, dan efektivitas gel. Tujuan kedua adalah untuk menetapkan kadar optimal jeruk nipis yang menghasilkan sediaan dengan karakteristik optimal. Tujuan yang jelas dan terukur memastikan fokus penelitian dan memudahkan interpretasi hasil. Kejelasan tujuan sangat penting dalam proses evaluasi hasil dan implikasi praktis penelitian.

1.4 Hipotesis

Sub-bab ini mengemukakan hipotesis penelitian, yaitu prediksi atau dugaan sementara tentang hubungan antara variabel bebas (kadar jeruk nipis) dan variabel terikat (karakteristik gel). Hipotesis ini bersifat terukur dan dapat diuji secara empiris melalui penelitian. Penyusunan hipotesis yang tepat sangat penting untuk memastikan arah penelitian dan interpretasi data yang valid. Penggunaan hipotesis menunjukkan pendekatan ilmiah dalam penelitian.

1.5 Manfaat Penelitian

Sub-bab ini menjelaskan kontribusi dan implikasi praktis penelitian. Manfaatnya meliputi penyediaan data ilmiah untuk pengembangan formulasi gel jeruk nipis yang lebih baik, dengan kualitas optimal dan aseptabilitas yang tinggi. Manfaat ini dapat berkontribusi dalam pengembangan produk farmasi atau kosmetik alami. Dengan menerangkan manfaatnya, penelitian ini menjadi lebih bermakna dan relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya dalam bidang farmasi.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Bab Tinjauan Pustaka memberikan landasan teori yang komprehensif untuk penelitian. Ia mencakup kajian tentang jeruk nipis (deskripsi, kegunaan, dan kandungan), gel (definisi, karakteristik, stabilitas, klasifikasi, dan kegunaan), kulit (anatomi, fisiologi, dan fungsi), antioksidan (radikal bebas, mekanisme kerja, dan klasifikasi), asam sitrat, uji sediaan semisolid (karakteristik fisik, aseptabilitas, dan efektivitas), dan bahan tambahan (CMC-Na, propilen glikol, dan nipagin). Setiap sub-bab memberikan informasi yang relevan dan mendukung metodologi dan analisis data dalam penelitian.

III. KERANGKA KONSEPTUAL

Bab ini memperlihatkan gambaran keseluruhan tentang bagaimana variabel-variabel penelitian dihubungkan. Ia memberikan visualisasi bagaimana kadar jeruk nipis mempengaruhi karakteristik fisik, aseptabilitas dan efektivitas gel yang dihasilkan. Kerangka konseptual ini memberikan panduan dalam mengkaji hasil penelitian dan menarik kesimpulan yang relevan dengan variabel-variabel yang diteliti.

IV. METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan secara detail metodologi yang digunakan dalam penelitian. Ini meliputi jenis penelitian (eksperimen), variabel penelitian (bebas dan terikat), definisi operasional, tempat dan waktu penelitian, bahan dan alat, metode kerja (pembuatan gel, identifikasi bahan aktif, pembuatan perasan jeruk nipis, rancangan formula), dan uji karakteristik fisik (organoleptis, pH, kapasitas penyebaran, daya sebar, viskositas), uji aseptabilitas dan uji efektivitas (penetapan kadar baku asam sitrat, uji pelepasan bahan obat dalam sediaan gel, pengukuran asam sitrat yang terlepas, penentuan jumlah kumulatif asam sitrat, penentuan pelepasan asam sitrat dari basis gel). Penjelasan yang rinci tentang metodologi sangat penting untuk memastikan reproduksibilitas dan validitas penelitian.

V. HASIL PENELITIAN

Bab Hasil Penelitian menyajikan data dan temuan empiris dari penelitian. Ia memaparkan hasil uji karakteristik fisik (organoleptis, pH, kapasitas penyebaran, daya sebar, viskositas), uji aseptabilitas, dan uji efektivitas (kurva baku asam sitrat, perhitungan laju pelepasan AUC asam sitrat). Data disajikan dalam bentuk tabel dan grafik untuk memudahkan pemahaman. Presentasi data yang sistematis dan jelas sangat penting untuk interpretasi dan analisis selanjutnya.

VI. PEMBAHASAN

Bab Pembahasan menafsirkan hasil penelitian berdasarkan kerangka teori dan metodologi yang telah dijelaskan sebelumnya. Ia membandingkan hasil penelitian dengan temuan-temuan penelitian terdahulu dan menjelaskan implikasinya. Analisis statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis juga dijelaskan di sini.

VII. KESIMPULAN DAN SARAN

Bab Kesimpulan dan Saran merangkum temuan utama penelitian dan memberikan rekomendasi untuk penelitian selanjutnya. Kesimpulan menjawab rumusan masalah yang telah diajukan dan disokong oleh data dan analisis yang telah dibahas. Saran memberikan petunjuk untuk penelitian lebih lanjut atau pengembangan formulasi gel jeruk nipis.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian efek air perasan buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia Linn.) terhadap aktivitas motorik mencit Swiss Webster sebaiknya dilanjutkan dengan :.. Penelitian mengenai dosis

Skripsi berjudul Efek Lama Perendaman Air Perasan Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia Swingle) Terhadap Kedalaman Mikroporositas Email Gigi telah diuji dan disahkan

Uji Aktivitas Antibakteri Air Perasan Jeruk Nipis ( Citrus aurantifolia, Swingle ) terhadap Pertumbuhan Shigella dysenteriae Secara In Vitro.. Metodologi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan air perasan jeruk nipis (Citrus Aurantifolia) pada air minum tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap bobot organ

Pada penelitian sebelumnya menurut modifikasi air perasan jeruk nipis (Citrus aurantifolia) dapat digunakan sebagai alternatif pengganti komposisi larutan Turk untuk menghitung

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan Air perasan jeruk nipis (Citrus aurantifolia Swingle.) memiliki potensi sebagai antibakteri karena dalam pengujian mampu

Skripsi berjudul Efek Lama Perendaman Air Perasan Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia Swingle) Terhadap Kedalaman Mikroporositas Email Gigi telah diuji dan disahkan

68 Kesimpulan Pemberian air perasan buah jeruk nipis Citrus aurantifolia berpengaruh nyata dalam proses pencegahan bakteri vibrio alginolyticus sehingga dari hasil penelitian ini