• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efek Air Perasan Buah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia Linn.) terhadap Aktivitas Motorik Mencit Swiss Webster.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efek Air Perasan Buah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia Linn.) terhadap Aktivitas Motorik Mencit Swiss Webster."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

EFEK AIR PERASAN BUAH JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia Linn.) TERHADAP AKTIVITAS MOTORIK MENCIT SWISS WEBSTER

Devina Gracia Pratama,2012, Pembimbing 1: Dr.Sugiarto Puradisastra, dr., M.Kes Pembimbing 2: Endang Evacuasiany,Dra.,Apt.,MS,FK

Individu memerlukan keadaan untuk dapat melakukan aktivitas sehari–hari tanpa mengalami keterbatasan gerak. Penurunan aktivitas motorik dapat terjadi karena penggunaan obat-obat antipsikotik, dan kelainan neuro-degeneratif. Upaya untuk meningkatkan aktivitas motorik umumnya dapat dilakukan dengan olahraga, penggunaan kafein atau bahan herbal, salah satunya adalah jeruk nipis (Citrus aurantifolia Linn.).

Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai efek air perasan buah jeruk nipis dalam meningkatkan aktivitas motorik pada mencit Swiss Webster.

Desain penelitian bersifat eksperimental laboratorik, menggunakan hewan coba mencit jantan Swiss-Webster yang dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan (n=6), yaitu kelompok yang diberi air perasan jeruk nipis dengan 3 dosis (APJN I: dosis 5g/kgBB, APJN II: dosis 10g/kgBB, APJN III: dosis 20g/kgBB), akuades (kontrol negatif). Data yang dihitung adalah pergerakan mencit yaitu jumlah garis yang dilalui keempat kaki mencit. Analisis data menggunakan uji one way ANOVA yang dilanjutkan dengan uji Tukey HSD, dengan α= 0,05.

Hasil penelitian menunjukkan rerata jumlah garis yang dilalui pada APJN I (41,67), APJN II (48,83), APJN III (44,17) lebih besar dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif (17,50). Masing-masing dengan p=0,004, p=0,000, dan p=0,002.

Simpulan penelitian adalah air perasan buah jeruk nipis meningkatkan aktivitas motorik pada mencit Swiss Webster.

(2)

ABSTRACT

EFFECTS OF LIME JUICE (Citrus aurantifolia Linn.) ON MOTORIC ACTIVITY OF SWISS WEBSTER MICE

Devina Gracia Pratama, 2012, Tutor 1: Dr.Sugiarto Puradisastra, dr., M.Kes Tutor 2: Endang Evacuasiany,Dra.,Apt.,MS,FK

Individual needs condition to do daily activity without movement limitations. Decreasing motoric activity can occur because of consuming antipsychotic drugs and neuro-degenerative disorders. Increasing motoric activity can be done by exercising, caffeine consuming and using of herbal ingredients, one of them is lime (Citrus aurantifolia Linn.).

The purpose of this study was to assess the effect of lemon juice in improving motor activity in Swiss Webster mice.

The research was experimental laboratory design. The subjects were twenty four Swiss-Webster male mice, which divided into 4 groups (n = 6). The group were given 3 doses of lime juices (dose I: 5g/kg BW, dose II: 10g/kg BW, and dose III: 20g/kg BW). Negative control group were given distilled water. Data measured was the sum of lines taken by the four legs of mice. Data was analyzed with One Way ANOVA followed by LSD test, with α = 0.05.

The results showed that the average of lines taken by group 1 were 41.67, group II were 48.83 , group III were 44.17 is greater than the control group ( 17.50). Statistical analysis showed that each with p=0.04, p=0.000, p=0.002.

The conclusion was that lime juice improved motoric activity in Swiss Webster mice.

(3)

DAFTAR ISI

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR DIAGRAM………..xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan ... 3

1.4 Kegunaan Penelitian... 3

1.4.1 Kegunaan Akademis ... 3

1.4.2 Kegunaan Praktis ... 3

(4)

1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 4

1.5.2 Hipotesis Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Sistem Saraf ... 5

2.1.1 Sistem Saraf Pusat ... 5

2.1.2 Sistem Saraf Tepi…………... ... 11

2.2 Susunan Saraf Fungsional………. ... 13

2.3 Neurotransmitter, Impuls Saraf & Sinaps Antar Neuron ... 16

2.3.1 Neurotransmitter………. ... 16

2.3.2 Impuls Saraf……….. ... 18

2.3.3 Sinaps……….. ... 19

2.4 Oksidasi Asam Lemak (Ketogenesis) ... 21

2.5 Jeruk Nipis (Citrus aurantiifolia Linn... 22

2.5.1 Morfologi dan Taksonomi…………... 22

2.5.2 Kandungan dan Manfaat Buah……….. ... 23

2.5.3 Synephrine………... 24

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat, Bahan, dan Subjek penelitian….. ... 28

3.1.1 Alat-alat yang digunakan………. ... 28

(5)

3.1.3 Subjek Penelitian………. ... 29

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian………. ... 29

3.3 Metode Penelitian………. ... 29

3.3.1 Desain Penelitian……… ... 29

3.3.2 Variabel Penelitian………. .. 30

3.3.2.1 Definisi Konsepsional Variabel……… ... 30

3.3.2.2 Definisi Operasional Variabel………. ... 30

3.3.3 Perhitungan Besar Sampel……….. 31

3.4 Prosedur Kerja………. ... 32

3.4.1 Persiapan Bahan Uji……….. ... 32

3.4.2 Persiapan Hewan Coba………... ... 32

3.4.3 Prosedur Penelitian………... ... 32

3.4.4 Cara Pemeriksaan………... 33

3.5 Metode Analisis………. ... 33

3.6 Hipotesis Statistik……… ... 33

3.7 Kriteria Uji………. ... 34

3.8 Aspek Etik Penelitian………..34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian……….... 35

(6)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan……… ... 40

5.2 Saran………. ... 40

DAFTAR PUSTAKA……….. . 41

LAMPIRAN………. . 45

(7)
[image:7.612.187.441.272.516.2]

DAFTAR TABEL

(8)
[image:8.612.115.517.177.528.2]

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Area Cortex Cerebri ... 7

2.2. Medulla Spinalis... 11

2.3 Pyramidal Pathway ... 14

2.4 The Motor Homunculus... 14

2.5 Anatomi Cerebri ... 15

2.6 Impuls Saraf ... 19

2.7 Sinaps ... 20

(9)

DAFTAR DIAGRAM

Diagram Halaman

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1 Tes Saphiro Wilk ... 45

Lampiran 2 One way ANOVA ... 46

Lampiran 3 Uji Tukey HSD ... 47

Lampiran 4 Penentuan dan Pembuatan Dosis ... 48

Lampiran 5 Lembar Persetujuan Etik ... 49

(11)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pada umumnya setiap aktivitas kehidupan manusia tidak terlepas dari gerak. Bahkan gerak adalah salah satu ciri makhluk hidup. Aktivitas motorik atau pergerakan normal sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari (Miller, 2011). Pergerakan yang dilakukan baik secara volunteer maupun involunteer dipengaruhi oleh interaksi organisme dengan sekitarnya. Gerak adalah perubahan posisi atau kedudukan terhadap suatu titik acuan tertentu (Efrizon, 2015).

Faktor yang mengubah suatu situasi inaktivitas menjadi suatu gerakan adalah sistem motivasi pada otak yang diatur oleh hipotalamus dan korteks serebri. Bagian tersebut berfungsi bersama-sama untuk memulai sebagian besar aktivitas motorik dan fungsional lainnya dari otak (Arthur, 2006).

Semakin majunya teknologi dewasa ini menuntut semua orang untuk bekerja dengan cepat. Individu dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, dituntut untuk memiliki kemampuan dalam menyelesaikan berbagai macam kegiatan dan pekerjaan. Maka dari itu, setiap individu memerlukan keadaan untuk dapat melakukan rutinitas sehari–hari sesuai dengan keperluannya tanpa mengalami keterbatasan gerak(Karen et al., 2011).

Penurunan aktivitas motorik antara lain dapat terjadi karena penggunaan obat-obat

antipsikotik dan kelainan neuro-degeneratif seperti Huntington's disease, Parkinson’s disease(Seidler et al., 2002 ; Mattson, 2002).

(12)

2

adalah sindrom parkinson atau sering juga disebut parkinsonisme (Olson, 1993 ; Tenback et al., 2006), ditandai dengan berkurangnya mobilitas secara abnormal (bradikinesia), kekakuan anggota gerak (rigiditas) dan postur yang tidak stabil (Kruger, 2003).

Upaya untuk meningkatkan aktivitas motorik umumnya dapat dilakukan dengan

melakukan olahraga, konsumsi kafein, penggunaan obat stimulan, dan penggunaan bahan herbal. Konsumsi kafein dalam jangka panjang dapat menimbulkan insomnia, ansietas, iritasi lambung, nausea, vomit, dan peningkatan heart rate dan respirasi (Gibney, 2015). Selain itu, obat-obat stimulan dapat menyebabkan efek samping yang merugikan seperti kelelahan, depresi, ketergantungan, hipertensi, dan aritmia jantung. (Hubbard, 2006). Hal tersebut menyebabkan masyarakat lebih memilih menggunakan herbal, seperti jeruk nipis, rimpang jahe, akar jambe, dan biji pronojiwo (Suganda, 2007).

Jeruk nipis (Citrus aurantifolia Linn.) memiliki banyak peranan dalam bidang

kesehatan. Jeruk nipis mengandung unsur-unsur senyawa kimia yang bemanfaat untuk suplemen energi, penurun berat badan, obat batuk, dan penambah nafsu makan (Setiawan Dalimartha, 2001; Guo et al., 2006).

Penelitian mengenai efek air perasan buah jeruk nipis terhadap peningkatan aktivitas motorik belum dilakukan . Hal tersebut menyebabkan penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai efek air perasan jeruk nipis dalam peningkatan aktivitas motorik.

1.2 Identifikasi Masalah

(13)

3 1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh efek tanaman herbal terhadap salah satu fungsi sistem saraf pusat.

Tujuan penelitian ini untuk menilai efek air perasan buah jeruk nipis dalam meningkatkan aktivitas motorik pada mencit Swiss Webster.

1.4Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Akademis

Menambah wawasan dan pengetahuan farmakologi tanaman herbal khususnya mengenai efek air perasan buah jeruk nipis terhadap aktivitas motorik.

1.4.2 Kegunaan Praktis

Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa air perasan buah jeruk nipis berpengaruh terhadap aktivitas motorik.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5.1 Kerangka Pemikiran

(14)

4

piramidalis (kortikospinalis) ke otot. Aktivitas dan penjalarannya dipengaruhi oleh aliran darah dari jantung ke otak dan neurotransmitter seperti norepinefrin, epinefrin, dopamin, serotonin, GABA , dan asetilkolin (Fitzgerald et al., 2012).

Jeruk nipis mengandung zat berkhasiat seperti synephrine. Molekul Synephrine berefek stimulan yang menyebabkan pelepasan epinefrin (memiliki peran penting

dalam pelepasan adrenalin) dan norepinefrin (sangat erat terkait dengan pelepasan

dopamin) lebih cepat dan singkat. Sebagian epinefrin dan norepinefrin masuk

melewati blood brain barrier dan menstimulasi motivasi pergerakkan sistem limbik terutama hipotalamus lateral. Impuls dari hipotalamus lateral selanjutnya akan menuju cortex cerebri untuk perangsangan aktivitas motorik. Synephrine juga bekerja pada reseptor α-adrenergik, β-adrenergik yang menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan darah, glikogenolisis, kekuatan otot rangka. (Pellati, 2002). Synephrine juga bersifat non selektif β3-agonis sehingga menyebabkan lipolisis yang mengarah pada proses pemecahan lemak untuk menghasilkan energi. Hal-hal tersebut akan dapat menyebabkan peningkatan aktivitas motorik (Carpene et al., 1999).

1.5.2 Hipotesis Penelitian

(15)

40 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

Air perasan buah jeruk nipis meningkatkan aktivitas motorik pada mencit Swiss Webster.

5.2 Saran

Penelitian efek air perasan buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia Linn.) terhadap aktivitas motorik mencit Swiss Webster sebaiknya dilanjutkan dengan :

1. Penelitian mengenai dosis efektif maksimal air perasan buah jeruk nipis terhadap peningkatan aktivitas motorik.

2. Penelitian mengenai dosis minimal air perasan buah jeruk nipis yang memberikan efek samping serta efek samping yang ditimbulkan.

3. Penelitian menggunakan bentuk ekstrak air jeruk nipis. 4. Menggunakan bahan uji jenis jeruk yang lain.

(16)

41

DAFTAR PUSTAKA

Adams, RD. 2009. Principles of Neurology. 9th ed, Singapore ; McGraw Hill Professional

Arthur, G.C., Hall, J.E. 2006. Fisiologi Kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran: EGC

Astarini et al. 2010. Minyak Atsiri dari kulit jeruk buah citrus grandis,citrus aurantium (L) dan citrus auranntifolia (rutacea) sebagai senyawa anti bakteri dan insektisida. Prosiding Skripisi Semester Genap

Baskoro, A dan Konthen, P.G. 2008. Basic immunology of aging process. 5th Bali Endocrine Update 2nd Bali Aging and Geriatric Update Symposium. Bali 11-13 April 2008

Beers, M. 2005. The merck manual of health & aging. Amerika Serikat : Ballantine Book Trade Paperback. p. 24-25

Carpene, E.,Andreani, G.,Isani, G. 2007. Metallothionein functions and structural characteristcs. Journal of Trace Elements in Medicine and Biology

Dorothy, L.,Arthur,V.,James,S. 1998. Human Function and Structure. McGrawHill Drake et al. 2010. Gray’s Anatomy for Student. 2nd Edition. Canada : Churchill

Livingstone Elsevier

Dufour, E., 2009. Principle of infrared spectroscopy. In : Infrared Spectoscopy for Food Quality Analysis and Control. Burlington, USA : Elsevier Inc

Dustman, R.E., Emmerson, R.Y., Shearer, D.E. 1994. Physical activity, age, and cognitive neurophysiological function. J. Aging Phys. Act 2 :143–181.

Efrizon, U. 2015. Buku Pintar Fisika. Jakarta: Media Pusindo.

Elaine, B.J. 2011. Contextual teaching and learning. Bandung : Kaifa Learning Fowler, B. 2003. Functional and biological markers of aging. In : Klatz, R. 2003.

(17)

42

Fitzgerald, T.,Gruener, G.,Mtui.E. 2012. Clinical Neuroanatomy and Neuroscience. 6th ed. Ireland : Elsevier

Gibney, M.J et.al. 2009. Introduction to human nutrition 2nd ed. USA : A John Wiley & Sons, Ltd

Graney, D.,Flint, P. 1993. Anatomy. In : Cummings C.W. Otolaryngology Head and Neck Surgery. Second edition. St Louis : Mosby

Guo, X.M., Lu, Q., Liu, Z.J., Wang, L.F., Feng, B. A. (2006). ‘Effects of D-limonene on leukimia cells HL-60 and K562 in vitro’, Zhongguo Shi Yan Xue Ye Xue Za Zhi. 14(4):692-5.

Guyton, A.C., & Hall, J.E. 2006. Textbook of Medical Physiology. ed 11. Philadelphia: PA: Elsevier Saunders.

Hanafiah, K.A. 2005. Dasar-dasar statistika. Jakarta: PT. Raya Grafindo Persada. hal :257-262

Hariana, A. 2006. Tumbuhan obat dan khasiatnya.Jakarta :Penebar Swadaya p73- 74 Hubbard, M.J. 2006. Nursing care of the HIV-infected inmate : HIV pathogenesis.

Modul I. New York : Albany Medical College

Istifany,G., Permanasari,A., Sholihin,H. 2010. Efektivitas penggunaan sari buah jeruk nipis terhadap ketahanan nasi. Jurnal Sains dan Teknologi Kimia 2010:1(1):44-58

Jones, D. Citrus aurantium. All Natural Muscular Development. 1999. Cited in Preuss Kalman, D.S. Natural fat loss pill: Citrus aurantium, caffeine, and St. John’s wort. All

Natural Muscular Development. Jun 1999:122-5. Cited in Preuss HG, DiFernando D, Bagchi M, Bagchi D. Citrus aurantium as a thermogenic, weight-reduction replacement for ephedra: an overview. J Med 2002;33(1-4):247-64

Kelompok Kerja Ilmiah. 1993. Penapisan farmakologi, pengujian fitokimia, dan pengujian klinik. Jakarta : Yayasan Pengembangan Obat Bahan Alam Phyto Medica

(18)

43

Kruger, R.2003. Parkinson disease, genetic types. Departement of General Neurology and Hertie-Institute for Clinical Brain Research. University Tuebingen:Germany.

Langman, J.S.,Boyle, P. 2000. ABC of colorectal cancer. British Medical Journal. Masli, D. 2013. Pengaruh ekstrak etanol coklat hitam (Theobroma cacao L.) dan

olahraga treadmill terhadap peningkatan aktivitas motorik pada mencit swiss webster jantan. Bandung :Universitas Kristen Maranatha

Miller, H. 2011. What the Body Wants: The Importance of the Full Range of Movement.http://www.wrcanada.com/content/general/homepage_learn_SE_ What_Body_Wants.pdf

Murray, R.K dkk. 2009. Biokimia Harper. Jakarta: Buku Kedokteran EGC

Olson, J.1993. Clinical Pharmacology: Made Ridiculously Simple.The McGraw-Hill Education

Peixoto J.S., Comar J.F., Moreira C.T., Soares A.A., de Oliveira A.L., Bracht A., & Peralta R.M. 2012. Effects of Citrus aurantium (Bitter Orange) Fruit Extracts and P-Synephrine on Metabolic Fluxes in the Rat Liver. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22 592089. 11Mei 2014

Pellati, F., Stefania, B.,Melegari, M.,Firenzuoli, F. Determination of adrenergic agonists from extracts and herbal products of Citrus aurantium L. var. Amara LC. J Pharm Biol Anal 2002;29:113-9.

Preuss, HG.,Fernando, D.,Bagchi M. Citrus aurantium as a thermogenic, weightreduction replacement for ephedra: an overview. J Med 2002;33(1-4):247-64.

Price, A.,Wilson, L. (1995). Patofisiologi. Buku 2. Edisi 4. Penebit Buku Kedokteran EGC. Jakarta, hal :1117-1119

Puradisastra, S.,Marcella, R. 2010. Efek air perasan buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia ) terhadap peningkatan fungsi kognitif pada wanita dewasa. Bandung : Universitas Kristen Maranatha

(19)

44

Seifert, J. G., Nelson, A., Devonish, J., Burke, E. R., & Stohs, S. J. (2011). Effect of Acute Administration of an Herbal Preparation on Blood Pressure and Heart Rate in Humans. International Journal of Medical Sciences, 8(3), 192-197. Setiadi dan Parimin, 2004. Budidaya Jeruk Asam di Kebun dan di Pot. Jakarta :

Penebar Swadaya

Dalimartha, Setiawan.2001.Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Ed3. Jakarta : Trubus Indonesia

Steward, L.,Newhall, W.F.,Edwards, G.J. 1970. The isolation and identifiaction of synephrine in the lewaves and fruits of citrus. J Biol Chem 239:930-2

Stohs, J. S., Preuss, G. H., & Shara, M. (2011). A Review of the Receptor-Binding Properties of p-Synephrine as Related to Its Pharmacological Effects. US National Library of Medicine

Suganda, A., & al, e. 2007. Jati Belanda. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan, Direktorat Obat Asli Indonesia

Susan, S. 2013. The anatomy of movement. Anatomy, Brain Basics, Susan Schwerin Tang, W.,Eisenbrand G. 1992. Centellae asiatica (L.) Urb. In Chinese drugs of plant

origin. Berlin: Springer-Verlag. p. 273-275.

Gambar

Tabel                                                                                                            Halaman
Gambar

Referensi

Dokumen terkait

wakil Presiden dalam masa jabatannya menurut UUD 1945. Pasca Amandemen UUD 1945 terdapat berbagai perubahan terkait dengan sistem ketatanegaraan. Perubahan tersebut

Pemeliharaan tanaman karet belum menghasilkan (TBM) sudah dilakukan antara lain dengan melakukan penyulaman untuk menggantikan tanaman-tanaman yang mati agar

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Gubernur Bengkulu Nomor 3 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Gubemur Bengkulu.. Nomor 3 Tahun 2O\2 tentang

To summarise, the reduced pressure on the one hand increases the residence time of biogas fuel that increases the laminar burning velocity, but on the other hand the inhibitors in

Dan dari hal ini, timbul reaksi dari strees orang tua terhadap perawatan anak yang dirawat di rumah sakit yang meliputi (Supartini, 2009). 1) Kecemasan, ini

Astiko (2015) menyebutkan bahwa unsur hara P memiliki hubungn dengan laju fotosintesis, meningkatnya unsur hara P dapat meningkatkan laju fotosintesis pada tanaman

[r]

PENGARUH JUS LIDAH BUAYA (Aloe vera) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH DAN MALONDIALDEHID (MDA) PADA TIKUS WISTAR DIABETES YANG DIINDUKSI