• Tidak ada hasil yang ditemukan

Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah VI Nias APPENDIX 9B PROSEDUR SERAH TERIMA PERTAMA PEKERJAAN ( PHO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah VI Nias APPENDIX 9B PROSEDUR SERAH TERIMA PERTAMA PEKERJAAN ( PHO"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

Tujuan

Untuk mendapatkan hasil pelaksanaan yang sesuai dengan ketentuan dan dapat dipertanggung jawabkan secara teknis dan administrasi.

2

Ruang Lingkup

Prosedur ini memuat proses Serah Terima Sementara Pekerj aan dimulai dari permohonan kontraktor, evaluasi dan penelitian baik teknis maupun administrasi terhadap hasil pekerj aan oleh Panitia sampai dengan selesainya Berita Acara Serah Terima Pekerjaan.

3

Definisi

1. Serah Terima Sementara Pekerjaan (Provisional Hand Over) adalah peristiwa penyerahan hasil pekerjaan kontraktor secara menyeluruh sesuai kontrak dan amendemannya kepada Pemilik/ Direksi Pekerjaan, yang masih harus dipelihara dan dij amin mutunya sampai dengan masa jaminan selesai sesuai yang diatur dalam Kontrak.

2. List of Defect & Deficiencies adalah daftar kerusakan dan cacat-cacat hasil pekerj aan yang harus diperbaiki disertai cara pelaksanaan perbaikannya.

3. Waranty Period (masa jaminan pemeliharaan) adalah suatu ukuran waktu yang ditentukan dalam dokumen kontrak untuk menjamin & memelihara hasil pelaksanaan pekerjaan.

4

Acuan

1. Keppres Nomor : 80 tahun 2003

2. Kepmen PU nomor 67/ KPTS/ 1998 3. Dokumen Lelang

5

Ketentuan Umum

1. Permintaan Serah Terima Pertama Pekerjaan ( Provisional Hand Over ) dapat diajukan oleh kontraktor menjelang penyelesaian pekerjaan sesuai yang tertuang dalam kontrak dan amandemennya dengan memberitahukan secara tertulis kepada Pinpro/ Pinbagpro dengan menyebutkan perkiraan waktu penyelesaian pekerjaan.

2. Untuk keperluan Serah Terima Pekerjaan, Pemimpin Proyek/ Bagian Proyek harus membentuk Panitia dengan susunan kepanitiaan dapat t erdiri atas:

1. Ketua : Unsur Pengendali

2. Sekretaris : Unsur Administrasi Bagpro

3. Anggota : Unsur Bidang Pengujian

4. Anggota : Unsur Pembinaan Pelaksanaan dan

Sistim Mutu

5. Anggota : Unsur Pembinaan Perencanaan

6. Anggota : Unsur Keuangan

APPENDIX 9B

PROSEDUR

(2)

7. Anggota : Unsur Pelaksana (Bagpro)

Dalam hal-hal tertentu atau apabila diperlukan, ketua panitia dapat menunjuk atau mendelegasikan wewenangnya kepada pejabat lain narnun demikian tanggung jawab tetap kepada yang bersangkutan. Demikian pula Ketua Panitia dapat membentuk Tim Pembantu yang terdiri dari unsur konsultan, pengawas proyek dan dari kontrakt or untuk membantu tugas-tugas Panitia.

3. Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah menerima surat tersebut, Pemimpin Proyek/ Bagian Proyek harus sudah memberitahukan secara tertulis kepada kontrakt or mengenai jadwal waktu rencana pemeriksaan pekerjaan oleh staf proyek/ bagian proyek at au oleh panitia yang ditunjuk oleh Pinpro/ Pinbagpro.

4. Dalam tempo paling lama 28 hari sejak surat pemberitahuan dari Pinpro/ Pinbagpro, Panitia harus sudah ke Proyek/ site / lapangan.

7. Penilaian hasil pekerjaan yang dilakukan Panitia yang ditunjuk oleh Pinpro/ Pinbagpro harus dibahas dalam rapat Panitia , dibuatkan jadwal pelaksanaannya, jenis-jenis test yang akan dilaksanakan, dan penilaian Panitia harus meliputi :

a.

Penilaian Visual

, penilaian yang dilakukan dari hasil penelitian secara visual di lapangan terhadap hasil pekerjaan kontraktor.

b.

Penilaian Teknis,

pemeriksaan terhadap kualitas hasil pekerjaan yang telah diselesaikan oleh Kontrakt or melalui serangkaian test-test mutu/ uji keandalan mutu

c.

Penilaian

Administrasi,

pemeriksaan terhadap kelengkapan administrasi pelaksanaan Kontrak, serta kesesuaian antara hasil dan administrasi pendukungnya.

8. Penyerahan sementara pekerjaan ( Provisional Hand Over), dapat dilakukan dengan ketent uan antara lain :

a. Kontraktor telah menyelesaikan pekerjaan fisik keseluruhan dari lingkup pekerjaan atau sesuai ketentuan yang tercantum dalam dokumen kont rak.

b. Kontraktor telah mengajukan permintaan Serah Terima Pekerjaan (PHO) secara tertulis kepada Pinpro/ Pinbagpro dengan menunjuk Wakil Kontraktor untk keperluan tersebut.

c. Direksi Teknik mengadakan penelitian paling lambat dalam 10 hari dari tanggal diterimanya surat permohonan Penyerahan Sementara Pekerjaan/ PHO.

(3)

tertulis kepada kontraktor dengan memberitahukan komposisi dari panitia.

e. Direksi Teknik harus sudah membuat program tes-test yang akan dilakukan oleh panitia dan diberitahukan kepada kontraktor.

f. Kontraktor mempersiapkan segala sesuatu sehubungan dengan kunjungan panitia ke lapangan dan menyelenggarakan test-test yang diperlukan yang disaksikan oleh Direksi Teknik.

g. Panitia kemudian membuat daftar kekurangan-kekurangan dan cacat-cacat ( list of defects & deficiencies) dan melampirkan hasil test yang bersangkut an yang dilampirkan dalam Berita Acara.

h. Untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan dan cacat-cacat tersebut, panitia harus memberikan tenggang waktu sebagaimana diatur dalam syarat-syarat umum dan khusus kontrak.

i. Apabila defects & deficiencies tersebut disebabkan oleh material dan workmanship kontraktor yang kurang baik (kesalahan kontraktor), maka perbaikan tersebut menjadi tanggung jawab kontraktor. Apabila bukan kesalahan kontraktor, maka perbaikan juga harus dikerjakan kontraktor dan merupakan pekerjaan tambah dalam kontrak.

j. Konfirmasi bahwa defects & deficiencies telah diperbaiki sernuanya oleh kontraktor dilampirkan lagi dalam Berita Acara dan tanggal Penyerahan Pekerjaan Sementara dicertified. Dengan sendirinya harus didahului kontraktor dan merupakan pekerjaan tambah dalam kontrak.

9. Selama masa pemeliharaan (Warranty Period = WP) kontrakt or wajib memelihara sehingga kondisi tetap seperti pada saat Penyerahan Sementara Pekerjaan/ PHO disyahkan oleh Panitia. Untuk maksud tersebut kontrakt or harus menyediakan beberapa peralatan dan personil secukupnya di t empat pekerjaan.

10. Apabila terdapat kerusakan-kerusakan dan cacat-cacat selama WP karena penggunaan material dan cara kerja kontrakt or, maka kontraktor dibebani untuk memperbaiki dan membiayainya. Sebaliknya apabila bukan kesalahan kontrakt or, maka kontraktor wajib memperbaiki dan dimasukkan dalam tambahan pekerjaan.

(4)

yang berupa Retention of Money atau mencairkan jaminan pemeliharaan.

12. Serah Terima Pekerjaan Sementara harus dituangkan dalam Berita Acara yang ditandangani oleh Pinpro/ Pinbagpro dan Kontraktor, berdasarkan rekomendasi dari Panitia Serah Terima Pekerjaan.

13. Pembayaran dilakukan sebesar 95% dari nilai akhir kontrak, sedangkan 5% merupakan retensi selama masa pemeliharaan (WP),

atau

pembayaran dilakukan sebesar 100 % dan kontraktor harus menyerahkan jaminan Bank yang dikeluarkan oleh Bank Umum atau perusahaan asuransi yang mempunyai program asuransi kerugian (surety bond) dan direasuransikan sesuai dengan ketentuan Ment eri Keuangan.

14. Pada saat Serah Terima Pekerjaan, Kontraktor wajib menyerahkan Gambar Terlaksana (As Built Drawing) dan atau Manual Pengoperasian dan Pemeliharaan. Apabila gagal, maka pembayaran akan ditahan yang nilainya ditentukan dalam dokumen kontrak.

6

Prosedur dan

Tanggungjawab

No

Pelaku Penanggung

Jawab

Kegiatan Rekaman

1 Kontraktor 1. Mengajukan permintaan serah terima pekerjaan menjelang pekerjaan selesai dengan menyebutkan perkiraan tanggal selesai 100 % .

Surat Permohonan PHO

2 PPK 1. Membuat rencana kerja

2. Menugaskan Konsultan memeriksa kelayakan paket yang akan PHO.

3 PPK 1. Melaporkan rencana pelaksanaan PHO paket-paket pekerjaan kepada KPA.

2. Membentuk dan menetapkan Panitia/ TI M PHO.

SK Panit ia

4 KPA 1. Merekomendasikan kepanitiaan dan mengeluarkan persetujuan pelaksanaan PHO

5 Konsultan 1. Melaporkan penyelesaian pekerjaan paket yang akan di PHO kepada Pinbagpro.

6 Kontraktor 1. Atas dasar laporan konsultan, mengajukan permohonan Serah Terima Pekerj aan Sementara dan mengirimkan nama-nama wakil kontraktor untuk keperluan tersebut.

(5)

dan teknisi pelaksana untuk penyelenggaraan test-test yang dibutuhkan

6 PPK 1. Permintaan pelaksanaan PHO kepada Panitia

7 Panitia / TI M PHO

1. Berdasarkan permintaan Pinbagpro mengadakan rapat pleno menyusun rencana dan penugasan Panitia/ TI M PHO.

2. Melaksanakan Kunjungan I untuk pemeriksaan lapangan (fisik) dan verifikasi administratif (dokumen kontrak dan data pendukungnya). 3. Melakukan pengujian lapangan dan

laboratorium.

4. Hasil Evaluasi & kunjungan I lapangan Panitia dituangkan dalam Risalah Rapat,

5.

Bila

belum terpenuhi atau terdapat cacat mutu (fisik), hasil pekerj aan belum bisa diterima, maka dibuatkan daftar kekurangan dan cacat-cacat (list of defect & deficiencis) dan diberikan waktu yang cukup kepada Kontrakt or untuk melakukan perbaikan.

6.

Bila

hasil pekerjaan diterima, Panitia langsung membuat Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan

Daft ar kerusa-kan dan cacat mutu

8 Kontraktor 1. Melaksanakan perbaikan-perbaikan sesuai yang diminta Panitia dalam daftar kerusakan dan cacat-cacat (list of defect & deficiencis) pada Risalah Hasil Kunjungan I

2. Melaporkan penyelesaian perbaikan kepada Panitia PHO

Risalah Hasil Kunj ungan I

9 Panitia/ Tim PHO 1. Melaksanakan Kunjungan I I setelah menerima laporan penyelesaian perbaikan atau saat berakhirnya waktu yang diberikan untuk pelaksanaan perbaikan dan hasilnya dituangkan dalam Risalah Rapat Hasil Kunjungan I I .

2. Setelah semuanya persyaratan dalam dokumen dan ketentuan telah terpenuhi , disusun Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan yang ditandatangani oleh Seluruh Panitia, Kontraktor, Konsultan dan Pinbagpro dan kemudian diserahkan kepada Pinbagpro.

10 PPK 3. Atas rekomendasi Panitia sesuai dalam Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan, membuat Berita Acara Serah Terima Sementara dan menandatangani bersama Kontraktor

Berit a Acara Serah Terima Pekerjaan

(6)

pemeliharaan

12 KPA/PPK 1. Melaksanakan pembayaran akhir pekerjaan. 2. Melaporkan penyelesaian pekerjaan PHO

kepada BRR/ atasan langsung.

13 BRR Distrik 1. Melaporkan rekapitulasi hasil pelaksanaan penyelesaian paket-paket proyek kepada BRR Wilayah VI Nias

7

Pengecualian

Tidak ada

8

Lampiran

1. Contoh Surat Permohonan Serah Terima Sementara

Pekerjaan.

2. Contoh SK. Pembentukan Panitia PHO

3. Contoh Berita Acara Penyelesaian Pekerj aan

4. Contoh Berita Acara Penyerahan Pekerjaan sementara.

5. Contoh Formulir Daftar Cacat dan Kerusakan.

Referensi

Dokumen terkait

The results showed that there was a positive correlation between ambivalent and avoidant attachment style with tendencyof neuroticism in individuals who are in a romantic

STUDI SEMANTIS TENTANG KATA FITNAH DAN DERIVASINYA DI DALAM AL-QURAN SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP PENERJEMAHAN AL-QURAN!. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Sebagai salah satu alat bukti yang sah, keterangan seorang saksi korban saja sudah cukup untuk membuktikan bahwa terdakwa bersalah, apabila disertai dengan suatu alat bukti yang

Tambahan lagi, tiada kajian terdahulu yang mengukur kecekapan bagi proses perkhidmatan pendidikan tinggi swasta dalam konteks tempatan, maka kajian ini menggunakan jumlah

Tukar pikiran (Brainstorming). Sebuah proses pembangkitan ide yang secara khusus mendorong semua alternative apapun dari tiap anggota kelompok dan sementara itu menahan kritik

a) Stimulus (pesan), kemampuan/kinerja petugas call center 116 Telkomsel dalam berkomunikasi dengan para pelanggannya. Dimana kemampuan/kinerja yang dimaksud adalah yang

Ini sesuai dengan sifat magnet yang dihasilkan pada hasil  pengamatan pada paku besar yang diberikan lilitan kawat, bahwa semakin banyak jumlah lilitan  pengamatan pada

ANINDA FURNITURE berdasarkan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threath) dan sumber data yang digunakan adalah data primer yang berupa sejarah