• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahan Galian Industri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bahan Galian Industri"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

DASAR-DASAR

PENGOLAHAN BAHAN GALIAN

5.1. Pengolahan Bahan Galian

Pengolahan Bahan Galian (Mineral dressing) adalah pengolahan mineral dengan tujuan untuk memisahkan mineral berharga dan gangue-nya (tidak berharga) yang dilakukan secara mekanis, menghasilkan produk yang kaya mineral berharga

(konsentrat) dan yang kadarnya rendah (tailing). Proses pemisahan ini didasarkan pada sifat fisik mineral maupun sifat kimia fisika permukaan mineral dan diupayakan

menguntungkan.

Dengan melakukan Pengolahan Bahan Galian ini didapat beberapa keuntungan,

antara lain :

a. Mengurangi ongkos transport dari lokasi penambangan ke pabrik peleburan, karena

sebagian dari waste telah terbuang selama proses ore dressing, dan juga kadar bijih telah ditingkatkan.

b. Mengurangi jumlah flux yang ditambahkan dalam peleburan, serta mengurangi metal yang hilang bersama slag.

c. Mereduksi ongkos keseluruhan dalam peleburan, karena jumlah tonase yang

dileburkan lebih sedikit.

d. Bila dilakukan pengolahan akan menghasilkan konsentrat yang mempunyai kadar

mineral berharga relatif tinggi, sehingga lebih memudahkan untuk diambil metalnya.

e. Bila konsentratnya mengandung lebih dari satu mineral berharga, maka ada

kemungkinan dapat diambil logam yang lain sebagai hasil sampingan.

Didalam operasi mineral dressing ada beberapa tahap yang dilakukan, yaitu :

(2)

A. PREPARASI

Yaitu merupakan proses persiapan sebelum dilakukan proses konsentrasi.

Dalam preparasi ini ada beberapa tahap yaitu :

1. Komunusi, ialah mereduksi ukuran butir sehingga menjadi lebih kecil dari ukuran

semula. Hal ini dapat dilakukan dengan crushing atau grinding. Grinding digunakan untuk proses basah dan kering, sedangkan crushing digunakan untuk proses kering saja. Selain untuk mereduksi ukuran butir, kominusi dimaksudkan juga untuk

meliberasikan bijih, yaitu proses melepas mineral tersebut dari ikatan yang

merupakan gangue mineral. Untuk melakukan hal ini digunakan alat crusher dan

grinding mill.

2. Sizing, ialah pengelompokan mineral, dalam pengelompokan mineral ini dapat dilakukan dengan cara :

screening, ialah pemisahan besar butir mineral berdasarkan lubang ayakan,

sehingga hasilnya seragam.

classifying, ialah pemisahan butir mineral yang mendasarkan atas kecepatan jatuh

material dalam suatu media (air, udara), sehingga hasilnya tidak seragam.

Alat untuk melakukan screening disebut screen dan alat untuk melakukan classifying

disebut classifier.

B. KONSENTRASI

Yaitu suatu proses pemisahan antara mineral yang berharga dengan mineral yang

tak berharga, sehingga didapat kadar yang lebih tinggi dan menguntungkan.

Pemisahan ini ada beberapa cara yang mendasarkan atas sifat fisik mineral,

diantaranya adalah :

1. Warna, kilap dan bentuk kristal, Konsentrasi yang dilakukan dengan tangan biasa

(hand picking).

(3)

Media Separation dan Heavy Liquid Separation,

3. Magnetic susceptibility, Setiap mineral akan mempunyai sifat kemagnetan yang berbeda yakni ada yang kuat, lemah dan bahkan ada yang tidak sama sekali tertarik

oleh magnet. Berdasarkan sifat kemagnetan yang berbeda-beda itulah mineral dapat

dipisahkan dengan alat yang disebut magnetic-separator.

4. Conductivity, Mineral itu ada yang bersifat konduktor dan non konduktor. Untuk memisahkan mineral jenis ini diperlukan alat yang disebut High Tension Separator, dan hasil yang didapat adalah mineral konduktor dan non konduktor.

5. Sifat permukaan mineral, Permukaan mineral itu ada yang bersifat senang dan tidak

senang terhadap gelembung udara. Mineral yang senang terhadap udara akan

menempel pada gelembung udara sedangkan mineral yang senang terhadap air tidak

akan menempel pada gelembung udara. Untuk mengubah agar mineral yang senang

terhadap air menjadi senang terhadap udara digunakan suatu reagen kimia, yang

mana reagen ini hanya menyelimuti permukaan mineral itu saja (tidak bereaksi

dengan mineral). Dengan memberi gelembung udara maka mineral akan terpisah.

Sehingga antara mineral yang dikehendaki dengan yang tidak dikehendaki dapat

dipisahkan. Proses pemisahan semacam ini disebut dengan flotasi.

C. DEWATERING

Adalah merupakan proses pemisahan antara cairan dengan padatan. Proses ini

tidak dapat dilakukan sekaligus, tetapi harus secara bertahap, yaitu dengan jalan :

1. Thickening, Yaitu merupakan proses pemisahan antara padatan dengan cairan yang mendasarkan atas kecepatan mengendap partikel atau mineral tersebut dalam suatu

pulp sehingga solid factor yang dicapai sama dengan satu (% solid = 50%)

2. Filtrasi, Adalah merupakan proses pemisahan antara padatan dengan cairan jalan

menyaring (dengan filter) sehingga didapat solid factor sama dengan empat (% solid = 100%).

(4)

D. OPERASI TAMBAHAN

Operasi tambahan ini juga sangat besar artinya dalam proses. Pengolahan atau

operasi yang sedang dijalankan, yang meliputi :

1. Feeding yaitu merupakan proses memasukkan feed kedalam unit konsentrasi secara tetap dan lancar baik beratnya feed maupun volumenya.

2. Sampling yaitu merupakan proses pengambilan contoh yang sesedikit mungkin tetapi bisa mewakili bijih seluruhnya. Setiap proses konsentrasi selalu dilakukan sampling,

ini dengan tujuan untuk mengontrol apakah operasi yang sedang berjalan ini sesuai

dengan keinginan atau tidak. Dalam sampling ini hasilnya akan lebih baik jika

pengambilan sample dilakukan berkali-kali dalam jumlah yang sedikit dari pada sekali

tetapi jumlah yang banyak.

Note : Silahkan perhatikan dengan seksama, modul matakuliah “Pengolahan Bahan

Galian”

5.2. Pengolahan Bahan Galian Industri

Pengolahan bahan galian industri bertujuan untuk meningkatkan mutu dan

berbagai nilai, seperti tingkat konsentrat, kadar suatu unsur kimia, mutu fisik, mutu

bentuk dan penampilan.

Tabel 5.1. Tujuan dan Sistem Pengolahan Bahan Galian Industri

Tujuan Sistem Contoh

Pemurnian dengan konsentrasi Alat-alat konsentrasi Feldfar, zirkon

Peningkatan kadar suatu unsur Alat konsentrasi dan proses kimia Belerang hasil penyulingan Peningkatan sifat kimia Pembakaran dengan tungku

Pengaktifan secara kimia

Batukapur bakar (CaO) Zeolit

Peningkatan sifat fisik Alat-konsentrasi - Pemecahan

- delaminasi

Kaolin berlapis sifat viskositas keputihan tinggi

Peningkatan bentuk dan penampilan

(5)

a. Pemurnian dengan konsentrasi

Penambangan intan yang dipisahkan dari mineral lain dilakukan dngan konsep

konsentrasi berdasarkan atas gaya berar seperti meja goyang (shaking table), dan

alat-alat jig. Pemurnian felsfar mempergunakan proses gaya berat dan juga flotasi

untuk menghasilkan feldspar bermutu tinggi. Pemurnian fosfat dilakukan dengan cara

flotasi, sedangkan barit serbuk yang merupakan hasil pengolahan tailing

pertambangan emas di pulau wetar diolah dengan cyclone, classifier dan pengering

(dryer).

b. Peningkatan kadar suatu unsur

Pengolahan belerang dapat dilakukan dengan proses penyulingan (frazer) dalam

usaha mendapatkan belerang dalam mutu tinggi. Pemurnian pasir besi dengan

memperhatikan perbedaan berat jenis dengan mineral yang lain dan sifat

kemagnitannya telah dilakukan di penambangan pasir besi di Cilacap.

c. Peningkatan sifat kimia

Peningkatan sifat kimia yang sudah dilakukan adalah pembakaran batu gamping

untuk mendapatkan kalsium oksida. Peningkatan mutu zeolit dengan pengolahan

secara benefisiasi dan kimia telah berhasil meningkatkan nilai jualnya.

d. Peningkatan sifat fisika

Pengolahan kaolin untuk meningkatkan kehalusan dan keputihan dengan

pencampuran (blending) untuk mendapatkan jenis kaolin dengan mutu prima.

e. Peningkatan bentuk permukaan

Cara ini diterapkan khususnya untuk bahan bangunan dan batuhias. Pengolahan

Gambar

Tabel 5.1. Tujuan dan Sistem Pengolahan Bahan Galian Industri

Referensi

Dokumen terkait

[r]

yah DAS Beringin dengan debit puncak terbesar hingga terendah berturut-turut, yaitu subDAS Demangan, subDAS Tikung, subDAS Dondong, subDAS Beringin hilir, dan subDAS Gondoriyo

2014 Evaluasi Peran Kelembagaan Dan Kapasitas Pengelolaan Mikro-Finance Pada Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat- Mandiri Perdesaan (PNPM MPD) Di Provinsi Jawa Timur, Tahun

Berdasarkan dari hasil penelitian bahwa nilai t hitung sebesar -620 dan nilai t tabel sebesar 1,985 dengan membandingkan antara t hitung dan t tabel maka ditemukan bahwa t hitung

Pembentukan jaringan kelembagaan yang efektif dan efisien dalam upaya untuk mewujudkan suatu kawasan agribisnis terpadu, meliputi: kelompok agroindustri perikanan

Berdasarkan hasil tersebut diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini terbukti dan metode bermain dan bercerita dapat berpengaruh untuk meningkatkan keterampilan

Kuadran III : Kuadran ini menunjukkan faktor yang dianggap kurang penting oleh penghuni dan tidak terlaksanakan dengan baik oleh pihak pengelola, atau dengan kata lain