• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAHAN CAMP ASPAL+AGREGAT RR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAHAN CAMP ASPAL+AGREGAT RR"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

BAHAN-BAHAN

BAHAN-BAHAN

CAMPURAN BERASPAL PANAS

(2)

UMUM

UMUM

Campuran beraspal adalah kombinasi campuran antara agregat dan

aspal. Sifat-sifat mekanis aspal dalam campuran beraspal

(3)

PRODUKSI ASPAL

(4)

4

1.

1.

Sifat-sifat kimia aspal

Sifat-sifat kimia aspal

-

-

Aspalten

Aspalten

- Malten (resin, arumated, saturated)

- Malten (resin, arumated, saturated)

2.

2.

Sifat-sifat fisik aspal

Sifat-sifat fisik aspal

- Durabilitas (penetrasi, titik lembek, dan daktilitas)

- Durabilitas (penetrasi, titik lembek, dan daktilitas)

- Adesi dan kohesi

- Adesi dan kohesi

- Kepekaan terhadap perubahan temperatur

- Kepekaan terhadap perubahan temperatur

- Pengerasan dan penuaan

- Pengerasan dan penuaan

(5)

20 500

50

1

A

PI

A

o o

log(800) - log(pen pada 25 C)

A =

titik lembek - 25 C

Dari persamaan diatas terlihat bahwa

makin tinggi

nilai titik lembek makin tinggi nilai PI

sehingga

resiko deformasi makin kecil.

Mengurangi resiko deformasi dengan menaikkan nilai

titik lembek atau PI tidak kontradiksi dengan resiko

retak, bahkan resiko retak pun akan turun (Gbr

berikutnya), namun kotradiksi dengan kemudahan

pelaksanaan (workability)

(6)

Kepekaan Terhadap Temperatur

Kepekaan Terhadap Temperatur

15

o

C

25

o

C

65

o

C

Temperatur

L

o

g

P

en

et

ra

si

D (PI rendah)

C (PI tinggi)

Resiko Deformasi

Resiko Retak

(7)

KECEPATAN PENUAAN ASPAL (SHELL, 1995)

(8)

PENGUJIAN

PENGUJIAN

DAN

DAN

SPESIFIKASI ASPAL

(9)

Kinerja yang Diinginkan:

Tidak Terjadi Deformasi / Alur

Jenis Pengujian yg

Diperlukan:

Tingkat Kekerasan

Aspal

Penetrasi

Titik Lembek

PI

Kelas Kinerja

DSR

RTFOT

(10)

Kinerja yang Diinginkan:

Tidak Terjadi Retak

Jenis Pengujian yg

Diperlukan:

Tingkat Kekerasan

Aspal

Penetrasi, PI,

Daktilitas, TFOT,

Pen TFOT,

Kelekatan

Kelas Kinerja

PAV, DSR after

(11)

ALAT-ALAT PENGUJIAN ASPAL

ALAT-ALAT PENGUJIAN ASPAL

ALAT PENGUJIAN TFOT

ALAT PENGUJIAN TITIK NYALA

ALAT PENGUJIAN TITIK LEMBEK

ALAT PENGUJIAN

DAKTILITAS ALAT PENGUJIAN

(12)

PENGUJIAN ASPAL SECARA CEPAT

PENGUJIAN ASPAL SECARA CEPAT

(QUICK TEST)

(QUICK TEST)

- Berdasarkan perubahan berat

- Berdasarkan perubahan berat

jenis

jenis

- Berdasarkan kekerasan (tekan)

- Berdasarkan kekerasan (tekan)

- Buih pada saat pemanasan

(13)

Persyaratan Aspal Keras Pen 60

(14)

Persyaratan Aspal Polimer

Persyaratan Aspal Polimer

Jenis Pengujian

Jenis Pengujian MetodaMetoda Pengujian

Pengujian

Persyaratan

Persyaratan

Plastomer

Plastomer Persyaratan Persyaratan ElastomerElastomer

Min

Min MaksMaks MinMin MaksMaks Pen pd 25

Pen pd 25ooC, 100 gr 5 dt C, 100 gr 5 dt

(dmm)

(dmm) SNI 06-2456-SNI 06-2456-9191 4545 6565 Viskositas – pd 60

Viskositas – pd 60ooC C

(Poise)

(Poise) AASHTO T-72

AASHTO T-72 Min 2500Min 2500 Min 2000Min 2000

- pd 135

- pd 135ooC C

(Poise)

(Poise) 625

625 25002500 500500 30003000

Titik Lembek, (

Titik Lembek, (ooC)C) SNI 06-2434-SNI

06-2434-91

91 56

56 5454 6565

Daktilitas, 25

Daktilitas, 25ooC 5 C 5

cm/mnt, (cm)

cm/mnt, (cm) SNI SNI

06-2432-91

91

-- 100100

Kelarutan dalam TCE, (%)

Kelarutan dalam TCE, (%) 9999 9999

Titik Nyala (

Titik Nyala (ooC)C) AASHTO T-73AASHTO T-73 225225 225225

Berat Jenis

Berat Jenis SNISNI 1,01,0 1,01,0

Penurunan Berat/TFOT,

Penurunan Berat/TFOT,

(%)

(%) SNISNI 11 11

Pen stl TFOT (% thd pen

Pen stl TFOT (% thd pen

awal)

awal) SNI

SNI

06-2456-91

91 60

60 6060

Daya Kerut (%)

Daya Kerut (%) SNI 03-3639-SNI 03-3639-94

94 -- 4545

Keseragaman

Keseragaman ASTM D.5892-ASTM D.5892-96a

96a Baik (homogen)

(15)

Persyaratan Aspal Dimodifikasi Dengan Aspal

Persyaratan Aspal Dimodifikasi Dengan Aspal

Alam

Alam

Jenis Pengujian

Jenis Pengujian MetodaMetoda Pengujian

Pengujian

Persyaratan

Persyaratan

Min

Min MaksMaks Pen pd 25

Pen pd 25ooC, 100 gr 5 dt C, 100 gr 5 dt

(dmm)

(dmm) SNI 06-2456-91SNI 06-2456-91 4545 5555

Titik Lembek, (

Titik Lembek, (ooC)C) SNI 06-2434-91SNI 06-2434-91 5555 -

-Daktilitas, 25

Daktilitas, 25ooC 5 cm/mnt, C 5 cm/mnt,

(cm)

(cm) SNI 06-2432-91

SNI 06-2432-91 5050 -

-Kelarutan dalam TCE, (%)

Kelarutan dalam TCE, (%) SNI 06-2438-SNI 06-2438-1991

1991 9090 -

-Titik Nyala (

Titik Nyala (ooC)C) SNI 06-2433-SNI

06-2433-1991

1991 225

225 -

-Berat Jenis

Berat Jenis SNI 06-2441-SNI 06-2441-1991

1991 11 -

-Penurunan Berat/TFOT, (%)

Penurunan Berat/TFOT, (%) SNI 06-2440-SNI 06-2440-1991

1991

-- 22

Pen stl TFOT (% thd pen awal)

Pen stl TFOT (% thd pen awal) SNI 06-2456-91SNI 06-2456-91 5555 - -Daktilitas, 25

Daktilitas, 25ooC 5 cm/mnt, (%)C 5 cm/mnt, (%) SNI 06-2432-91SNI 06-2432-91 5050 -

-Mineral lolos sar. # 100

Mineral lolos sar. # 100 SNI 03-1968-SNI 03-1968-1990

1990 90

90 -

(16)

Persyaratan Aspal Multigrade

Persyaratan Aspal Multigrade

Jenis Pengujian

Jenis Pengujian MetodaMetoda Pengujian

Pengujian

Persyaratan

Persyaratan

Min

Min MaksMaks Pen pd 25

Pen pd 25ooC, 100 gr 5 dt C, 100 gr 5 dt

(dmm)

(dmm) SNI 06-2456-SNI 06-2456-9191 5050 7070 Titik Lembek, (

Titik Lembek, (ooC)C) SNI 06-2434-SNI

06-2434-91

91 55

55 -

-Daktilitas, 25

Daktilitas, 25ooC 5 C 5

cm/mnt, (cm)

cm/mnt, (cm) SNI SNI

06-2432-91

91 100

100 -

-Kelarutan dalam TCE, (%)

Kelarutan dalam TCE, (%) SNI 06-2438-SNI 06-2438-1991

1991 99

99 -

-Titik Nyala (

Titik Nyala (ooC)C) SNI 06-2433-SNI

06-2433-1991

1991 225

225 -

-Berat Jenis

Berat Jenis SNI 06-2441-SNI 06-2441-1991

1991 11 -

-Penurunan Berat/TFOT,

Penurunan Berat/TFOT,

(%)

(%) SNI

SNI

06-2440-1991

1991

-- 0,80,8

Pen stl TFOT (% thd pen

Pen stl TFOT (% thd pen

awal)

awal) SNI 06-2456-SNI 06-2456-9191 6060 - -Daktilitas, 25

Daktilitas, 25ooC 5 C 5

cm/mnt, (%)

cm/mnt, (%) SNI SNI

06-2432-91

91 50

(17)

-AGREGAT

AGREGAT

Agregat atau batu adalah material berbutir

Agregat atau batu adalah material berbutir

yang keras dan kompak.

yang keras dan kompak.

Istilah agregat mencakup antara lain batu

Istilah agregat mencakup antara lain batu

bulat, batu pecah, abu batu, dan pasir.

bulat, batu pecah, abu batu, dan pasir.

Dalam campuran beraspal 90% materalnya

Dalam campuran beraspal 90% materalnya

terdiri dari agregat maka

terdiri dari agregat maka

Agregat

Agregat

mempunyai peranan yang sangat penting

mempunyai peranan yang sangat penting

dalam prasarana transportasi, khususnya

dalam prasarana transportasi, khususnya

dalam hal ini pada perkerasan jalan

(18)

KLASIFIKASI UMUM BATUAN

(19)

PRODUKSI AGREGAT

(20)

TIPIKAL SCALPING & DEWATERING

TIPIKAL SCALPING & DEWATERING

PENCUCI AGREGAT/PASIR

SCALPING/

SARINGAN PEMISAH

(21)

TIPIKAL PEMECAH PRIMER &

TIPIKAL PEMECAH PRIMER &

SEKUNDER

SEKUNDER

JAW CRUSHER

ROTARY

CRUSHER

(22)

PENUMPUKAN (STOCK PILE)

(23)

SIFAT-SIFAT FISIK AGREGAT

SIFAT-SIFAT FISIK AGREGAT

UKURAN BUTIR :

Ukuran butir maksimum ?

• Ukuran butir maksimum nominal ?

GRADASI

0 20 40 60 80 100

0,01 0,1 1 10 100

Ukuran Saringan (mm)

P e rs e n L o lo s (% )

(24)

GRADASI RAPAT (DENSE)

P = 100 (d/D)

n

Dimana :

P = % agregat lolos masing-masing saringan.

D = ukuran maksimum agregat

d = ukuran saringan yang bersangkutan

n = 0,45 untuk campuran beraspal

n = 0,4 – 0,6 untuk lapis pondasi kelas A

SIFAT-SIFAT FISIK AGREGAT

(25)

SIFAT-SIFAT FISIK AGREGAT

SIFAT-SIFAT FISIK AGREGAT

(Kebersihan)

(Kebersihan)

a)



Agregat harus

bersih, keras dan bebas dari lempung,  

 b) Fraksi agregat kasar

(tertahan ayakan No. 8) mengandung material lolos saringan

No. 200 (SNI 03-4142-1996) maks 1 %,

c) Fraksi agregat halus

(lolos ayakan No. 8) mengandung material lolos saringan No.

200 (SNI 03-4428-1997) maksimum 8 %.

(26)

SIFAT-SIFAT FISIK AGREGAT

SIFAT-SIFAT FISIK AGREGAT

(Kekerasan)

(Kekerasan)

Abrasi dengan mesin Los Angeles

Maks. 40 %

(27)

SIFAT-SIFAT FISIK AGREGAT

SIFAT-SIFAT FISIK AGREGAT

(Bentuk Butir)

(Bentuk Butir)

CAMPURAN BERASPAL PANAS

Angularitas (Prosentase pecah)

-

Agregat kasar 95/90

-

Agregat halus min 45 % ?

Kepipihan dan kelonjongan

-

Kepipihan (ASTM 1:3, BS. 812)

-

AGREGAT LAPIS PONDASI

Angularitas (Prosentase pecah)

-

Kelas A, batu pecah seluruhnya (100 %)

-

Kelas B, CBR 35 – bulat, CBR 60 – 50 %

(28)

SIFAT-SIFAT FISIK AGREGAT

SIFAT-SIFAT FISIK AGREGAT

(Absorbsi dan Kelekatan)

(Absorbsi dan Kelekatan)



ABSORBSI



Maks. 3 %, Berat Jenis > 2,5 ?



KELEKATAN

Kelekatan min. 95 %,

Stabilitas rendaman min 75 %)



a)



Hidrophobik (Mis. Karbonat)

b)

(29)

AGREGAT UNTUK

AGREGAT UNTUK

Campuran Beraspal Panas

Campuran Beraspal Panas

a. Persyaratan (Spesifikasi)

a. Persyaratan (Spesifikasi)

b. Kesalahan-Kesalahan Umum

(30)

SPESIFIKASI CAMPURAN BERASPAL PANAS (UMUM)

(31)

KESALAHAN-KESALAHAN UMUM

KESALAHAN-KESALAHAN UMUM

AGREGAT UNTUK CAMPURAN

AGREGAT UNTUK CAMPURAN

BERASPAL

BERASPAL

- Penggunaan agregat yang kotor

- Penggunaan agregat yang pipih

- Perubahan kuari agregat tanpa review JMF

- Degradasi akibat penempatan agregat yang kurang baik

- Absorbsi tinggi (contoh di Bali dan di Menado)

(32)

PENGGUNAAN AGREGAT YANG KOTOR

PENGGUNAAN AGREGAT YANG KOTOR

(33)

PENGGUNAAN AGREGAT YANG PIPIH

PENGGUNAAN AGREGAT YANG PIPIH

BAHAN AGREGAT YANG

BERLAPIS-LAPIS

PEMECAH BATU KESATU DAN

KEDUA MENGGUNAKAN JAW

CRUSHER

(34)

Bentuk Butir

Bentuk Butir

Kubikal

Kubikal

Lonjong

Lonjong

Pipih

Pipih

V

(35)

PERUBAHAN KUARI/AGREGAT TANPA MEREVIEW

PERUBAHAN KUARI/AGREGAT TANPA MEREVIEW

JMF

JMF

Mulai Evaluasi jenis campuran dan persyaratannya Kesesuaian peralatan dengan standar

pengujian Kesesuaian mutu bahan dengan spesifikasi

Pembuatan FCR untuk mengetahui karakteristik campuran dari bin dingin

Kesesuaian karaktristik campuran

dengan spesifikasi

Kalibrasi bukaan bin dingin dan menentukan bukaannya. Selanjutnya pengambilan contoh dari bin panas dan diuji gradasinya

Ganti bahan

Perbaikan alat atau ganti alat uji

Perbaikan gradasi, jika perlu ganti bahan

Penentuan komposisi tiap bin sesuai gradasi rencana, selanjutnya pembuatan FCR untuk mengetahui karakteristik campuran. Hasil yang diperoleh dievaluasi

untuk menentukan kadar aspal optimum

Uji coba pencampuran di AMP untuk melihat kesesuaian operasional dengan rencana

(sebelumnya periksa kondisi AMP)

Uji coba pemadatan di lapangan untuk menentukan jumlah lintasan pemadat.

Campuran beraspal mudah dipadatkan

Pengesahan FCR menjadi FCK (Selesai)

Perubahan gradasi atau penambahan pasir pada proporsi yang diijinkan

ya

tidak tidak tidak

ya

Sesuai dengan rencana

(36)

DEGRADASI AKIBAT PENEMPATAN YANG

DEGRADASI AKIBAT PENEMPATAN YANG

BURUK

BURUK

Degradasi dapat

menyebabkan

- Overflow

(37)

AGREGAT DENGAN ABSORBSI TINGGI

AGREGAT DENGAN ABSORBSI TINGGI

Perlu koreksi untuk beda

berat jenis lebih dari 0,2

Absorbsi tinggi

(38)

AGREGAT TIDAK DIPANASKAN DENGAN BAIK

AGREGAT TIDAK DIPANASKAN DENGAN BAIK

Pemanasan tidak sempurna

yang berakibat agregat

(39)

AGREGAT UNTUK

AGREGAT UNTUK

LAPIS PONDASI KELAS A DAN B

LAPIS PONDASI KELAS A DAN B

a. Persyaratan (Spesifikasi)

a. Persyaratan (Spesifikasi)

b. Kesalahan-Kesalahan Umum

(40)

SPESIFIKASI LPA/LPB

SPESIFIKASI LPA/LPB

(LITERATUR)

(LITERATUR)

No

No ASTM -1993ASTM -1993 AASHTO-1990 AASHTO-1990 TRL -1993, RN-31TRL -1993, RN-31 IBRD89/91, BM95 IBRD89/91, BM95 URAIAN

URAIAN D 2940-92D 2940-92 D693-84D693-84 M283-83M283-83 M147-65M147-65 GB3GB3 GSGS LPALPA LPBLPB

1.

1. Abrasi , maxAbrasi , max -- 50%50% 40%-50%40%-50% -- -- 40%40% 50%50% AIV, maxAIV, max 4040 -- -- - -2.

2. Prosen Pecah,minProsen Pecah,min 75%75% 75%75% 75%-50 %75%-50 % -- 40%40% -- 50%50% 50%50% 3.

3. Batas Cair, maxBatas Cair, max 2525 3030 -- 2525 -- 4545 3535 - -4.

4. Index Plasisitas, maxIndex Plasisitas, max 66 66 66 66 66 1212 66 1212 5.

5. Sand Equivalent, minSand Equivalent, min 3030 3030 -- -- -- -- -- - -6.

6. Kepipihan, >5:1Kepipihan, >5:1 15%15% 15%15% 15%15% -- -- -- -- - -7.

7. Agregat HalusAgregat Halus

Lolos #200/#30,maxLolos #200/#30,max 0.60.6 -- -- -- -- -

Lolos#200/#40,maxLolos#200/#40,max -- -- -- 6767 -- -- 32-65 **32-65 ** 30-70 **30-70 ** 8.

8. CBR, minCBR, min -- -- -- -- 8080 3030 8080 3535 9.

9. PP orPP or -- -- -- -- 6060 -- 2525 - PMPM -- -- -- -- 9090 -- -- - -10

(41)

SPESIFIKASI LPA/LPB

SPESIFIKASI LPA/LPB

(USULAN TH 2000)

(USULAN TH 2000)

No. Uraian LPA LPB

1. Prosentase butir agregat kasar yang mempunyai minimum satu bidang pecah

- Lalu lintas sedang & ringan Min. 50 % 0% - Lalu lintas Berat 100% Min. 50% 2. CBR pada 100 % kepadatan Kering Maks

Setelah perendaman 4 hari ( metoda D )

- Lalu lintas sedang & ringan Min. 80 % Min. 35 % - Lalu lintas Berat Min. 90 % Min. 60 % 3. Abrasi agregat kasar Maks. 40 % Maks. 50 % 4. Indeks Plastisitas Maks. 6 % Maks. 10 % 5. Batas Cair Maks. 35 % -

6. Hasil perkalian Indeks Plastisitas dengan Maks. 25 - Prosen berat lolos saringan # 200

(42)

PENGARUH SIFAT FISIK AGREGAT

PENGARUH SIFAT FISIK AGREGAT

TERHADAP KEKUATAN (CBR)

(43)

KESALAHAN-KESALAHAN UMUM

KESALAHAN-KESALAHAN UMUM

AGREGAT UNTUK LPA & LPB

AGREGAT UNTUK LPA & LPB

a). Segregasi, Degradasi

(44)

SEGREGASI DAN DEGRADASI

SEGREGASI DAN DEGRADASI

a). Pada saat pencampuran

b). Pada saat penyimpanan (stock

pile)

(45)

PENGARUH SEGREGASI DAN DEGRADASI

PENGARUH SEGREGASI DAN DEGRADASI

CBR(%)

(46)

PENCEGAHAN SEGREGASI LAPIS PONDASI

PENCEGAHAN SEGREGASI LAPIS PONDASI

AGREGAT

AGREGAT

(1)

(1)

• Pasang patok-patok referensi

• Pengahamparan dilakukan dengan truk yang berjalan,

lakukan pengaturan bukaan bak dan kecepatan truk.

(47)

Agregat jangan didrop membentuk timbunan

baru kemudian digaruk dan dihampar : Hal ini

akan menyebabkan segregasi

PENCEGAHAN SEGREGASI LAPIS PONDASI

AGREGAT

(48)

PEMADATAN

PEMADATAN

a). Alat yang tepat

(49)

PEMADATAN LAPIS PONDASI DENGAN PEMADAT

PEMADATAN LAPIS PONDASI DENGAN PEMADAT

STATIS TIDAK BAIK

STATIS TIDAK BAIK

Tidak ideal untuk pemadatan lapis pondasi

(50)

ALAT PEMADAT YANG IDEAL UNTUK AGREGAT

ALAT PEMADAT YANG IDEAL UNTUK AGREGAT

• Ideal untuk pemadatan lapis pondasi agregat

Getaran merambat ke bawah/ ke dalam lapis pondasi, membuat

partikel kasar dan halus bergetar dan memadat.

Mula-mula memadatkan bagian bawah kemudian keatas.

Jumlah lintasan antara 3-8 tergantung dari hasil uji coba

pemadatan

(51)

Pada kadar air

1 % dari kadar air optimum, maka usaha pemadatan yang

dilakukan untuk mencapai kepadatan maksimum kurang lebih sama dengan

pada kondisi kadar airoptimum. Sedangkan pada kadar air - 2 % dan - 3 % dari

kadar air optimum, usaha pemadatan yang harus dilakukan untuk mencapai

kepadatan maksimum hampir 4 kali dari usaha pemadatan pada kadar air

optimum

PEMADATAN YANG EFEKTIF PADA KADAR AIR

PEMADATAN YANG EFEKTIF PADA KADAR AIR

OPTIMUM

(52)

UJI KEPADATAN

UJI KEPADATAN

SECARA VISUAL

SECARA VISUAL

Lemparkan batu dibawah mesin gilas, jika batu masuk ke lapis

Lemparkan batu dibawah mesin gilas, jika batu masuk ke lapis

pondasi berarti belum padat.

pondasi berarti belum padat.

Dengan palu, perhatikan pantulan dan getarannya

Dengan palu, perhatikan pantulan dan getarannya

Dengan Prof rolling

Dengan Prof rolling

DENGAN ALAT UJI

DENGAN ALAT UJI

uji kepadatan dengan sand cone tiap 200

uji kepadatan dengan sand cone tiap 200

meter : jangan lupa melakukan koreksi untuk

meter : jangan lupa melakukan koreksi untuk

agregat yang lolos 19 mm.

(53)

UJI KERATAAN

UJI KERATAAN

(54)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan terjadi interaksi antara pupuk fosfat dan pupuk hayati pada Laju Asimilasi Bersih dan Laju Tumbuh Tanaman, namun secara mandiri dosis pupuk

Mengacu kepada standar ISO 2372 (Class I) nilai getaran yang terjadi pada motor listrik dengan material poros Stainless Steel termasuk dalam kategori (B) pada

Hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat peningkatan dari pratindakan, siklus I, dan siklus II sehingga dapat disimpulkan bahwa melalui metode Talking Stick

Judul Tugas Akhir : Pengembangan Aplikasi Personal and Terminal Information System (Petra V.1.0) Berbasis Android Sebagai Layanan Mobile untuk Mengakses Informasi Pribadi

Hasil yang sama dengan penelitian ini juga dilaporkan oleh Ponte dkk dimana mereka mendapatkan pasien dengan tingkat keparahan asma yang berat, kemampuan mereka

Adapun penulisan skripsi Aplikasi Akademik Berbasis SMS Gateway Pada SMK Negeri 2 Pangkalpinang ini hanya membatasi pada absensi siswa yang ingin di ketahui wali

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis: (1) pengaruh variabel- variabel dalam konsep psikologiss (moti- vasi, sikap, secara bersama-sama maupun secara

Nawawi Banten, (Yogyakarta: Universitas Islam Indo- nesia (UII) Press, 2006), Ridwan, Islam Kontekstual: Pertautan Dialektis Teks dengan Konteks, (Purwokerto: STAIN Purwokerto