DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,Suharsimi. 2002. Manajemen Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta
Kotler,Philip. 2007. Manajemen Pemasaran Jilid I ed.12. Jakarta: PT. Indeks.
Kuswadi.2004. Cara Mengukur Kepuasan Karyawan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Mahmudi. 2005. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Moenir. 2006. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia, Jakarta: Bumi Aksara
Prasetyo. 2005. Penelitian Kuantitatif : Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Rangkuti, Freddy. 2004. Measuring Customer Satisfaction Teknik Mengukur dan Strategi Meningkatkan Kepuasan Pelanggan. Jakarta: PT Gramedia
Rasyid, Ryaas, 1998. Makna Pemerintahan:Tinjauan dari segi etika dan Kepemimpinan
Sadu W. 2003. Memahami Asas Tugas Pembantuan; Pandangan Legalistik, Teoritik, dan Implementatif, Bandung: Penerbit Fokusmedia
Singarimbun. 1995. Metode Penelititan Survei. Jakarta: LP3S
Soegiarto. 2002. Psikologi Pelayanan Dalam Industri Jasa, Jakarta: PT Gramedia Pustaka. Utama.
Sudjana.1996. Metode Statistik. Bandung: Tarsito
Sugiyono. 2004. Metode Penelitian, Cetakan ke 15, Bandung: Al Fabeta,
________.2006 Statistik Untuk Penelitian Bandung: Al Fabeta,
Supriatna.2000 . Manajemen Pemerintahan. Jakarta : Universitas Setyagamahal
Thoha.2000. Perilaku Organisasi. Jakarta: Raja Grapindo Persada.
Tjiptono.2006 . Manajemen Pelayanan Jasa. Yogyakarta: Penerbit Andi,
BAB III
DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
3.1. Sejarah PT. PLN (Persero)
Sejarah ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika
beberapa perusahaan Belanda mendirikan pembangkit tenaga listrik untuk
keperluan sendiri.Pengusahaan tenaga listrik tersebut berkembang menjadi untuk
keperluan umum, diawali dengan perusahaan swasta Belanda yaitu NV.NIGM
yang memperluas usahanya dari hanya bidang gas ke bidang tenaga listrik.
Selama Perang Dunia II berlangsung, perusahaan-perusahaan listrik tersebut
dikuasai oleh Jepang dan setelah kemerdekaan Indonesia, tanggal 17 Agustus
1945, perusahaan- perusahaan tersebut direbut oleh pemuda-pemuda Indonesia
pada bulan September 1945 dan Diserahkan kepada Negara Republik Indonesia.
Pada tanggal 27 oktober 1945 Presiden Soekarno membentuk jawatan listrik
dan gas dengan kapasitas pembangkit tenaga listrik hanya sebesar 157,5 MW.
Tanggal 1 Januari 1961, Jawatan listrik dan gas diubah menjadi BPU-PLN (Badan
Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di bidang listrik gas
dan kokas.Tanggal 1 Januari 1965, BPU-PLN dibubarkan dan dibentuk dua
perusahaan Negara yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang mengelola tenaga
listrik dan Perusahaan Gas Negara (PGN) yang mengelola gas.Saat itu kapasitas
pembangkit tenaga listirik PLN hanya 300 MW.
Tahun 1972, Pemerintah Indonesia menetapkan status Perusahaan Listrik
Negara sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara (PLN) Tahun 1990, melalui
ketenagalistrikan. Tahun 1992, Pemerintah memberikan kesempatan kepada
sector swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan tenaga listrik. Sejalan
dengan kebijakan diatas, pada bulan Juni 1994 status PLN dialihkan dari
Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan (PERSERO)
Sejarah PT.PLN (Persero) Medan Listrik mulai dikenal di Indonesia pada
akhir abad ke-19 yaitu pada masa Pemerintahan Hindia Belanda. Pada saat itu
penyediaan tenaga listrik di negara kita dikelola oleh beberapa perusahaan salah
satunya adalah NV OGEM ( Overzeese Gase dan Electritiest Maathappy ) yang
berpusat di negara Belanda, sedangkan di Indonesia berpusat di Jakarta.
Tiga puluh tahun kemudian (1923) listrik mulai ada di Medan.
Sentralnya dibangun di pertapakan kantor PLN cabang Medan yang sekarang di
jalan listrik no 12 Medan, dibangun oleh NV NIGEM/OGEM, yaitu salah satu
perusahaan swasta Belanda. Kemudian menyusul pembangunan listrik di Tanjung
Pura dan Pangkalan Brandan 1924, Tebing Tinggi 1927, Sibolga Berastagi, dan
Tarutung 1929, Tanjung Balai 1931, Labuhan Bilik 1936, dan Tanjung Tiram
1937.
Masa penjajahan Jepang hanya mengambil alih pengelolaan perusahaan
listrik milik swasta Belanda tanpa mengadakan penambahan mesin dan perluasan
jaringan. Daerah kerjanya dibagi menjadi perusahaan listrik Sumtera, perusahaan
listrik Jawa dan seterusnya sesuai struktur organisasi pemerintahan tentara Jepang
waktu itu. Setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945,
dikumandangkanlah Kesatuan Aksi Karyawan Perusahaan Listrik di seluruh
Belanda dari tangan Jepang. Perusahaan listrik yang sudah diambil alih itu
diserahkan kepada pemerintah RI dalam hal ini Departemen pekerjaan
umum.Untuk mengenang aksi ambil alih itu, dengan penetapan Pemerintah No. 1
SD/45 ditetapkan tanggal 27 Oktober sebagai hari Listrik. Sejarah memang
membuktikan kemudian bahwa dalam suasana yang makin memburuk dalam
hubungan Indonesia-Belanda, tanggal 3 Oktober 1953 keluar Surat Keputusan
Presiders No.163 yang memuat ketentuan Nasionalisasi Perusahan Listrik milik
swasta Belanda sebagai bagian dari perwujudan Pasal 33 ayat (2) 1945. Setelah
aksi ambil alih itu, sejak tahun 1955 di Medan berdiri Perusahaan Listrik Negara
distribusi cabang Sumatera Utara (Sumatera Timur dan Tapanuli) yang mula mula
dikepalai R.Soekarno (Merangkap Kepala di Aceh), tahun 1959 dikepalai oleh
Ahmad Syaifullah.
Setelah BPU PLN berdiri dengan SK Menteri PUT No 16/1/20 Mei
1961, maka Organisasi kelistrikan dirubah. Sumatera Utara, Aceh, Sumbar dan
Riau menjadi PLN Eksploitasi I tahun 1965, BPU PLN dibubarkan dengan
peraturan Menteri PUT No.9/PRT/64 dan dengan peraturan Menteri No.1/PRT/65
ditetapkan pembagian daerah kerja PLN menjadi 15 Kesatuan Daerah Eksploitasi
1. Sumatera Utara tetap menjadi Eksploitasi I. Sebagai tindak lanjut dari
pembentukan PLN Eksploitasi I Sumatera Utara maka dengan keputusan Direksi
PLN No.KPts 009/DIRPLN/66 tanggal 14 April 1966, PLN Eksplotasi I dibagi
menjadi empat cabang dan satu sektor, yaitu cabang Medan, Binjai, Sibolga,
P.Siantar (berkedudukan di Tebing Tinggi). PP No 18 tahun 1972 mempertegas
dan tanggung jawab membangkitkan, menyalurkan dan mendistribusikan tenaga
Listrik ke seluruh wilayah Negara RI. Dalam SK Menteri tersebut PLN
Eksploitasi I Sumatera Utara dirubah menjadi PLN Eksploitasi II Sumatera Utara.
Kemudian menyusul Peraturan Menteri PUTL No. 013/PRT/75 yang
merubah PLN Eksploitasi menjadi PLN Wilayah.PLN Eksploitasi II menjadi PLN
Wilayah II Sumatera Utara.Sesuai keputusan Menteri Pertambangan dan Energi
No.4564.K/702/M.PE/1993, tanggal 17 Desember 1993 telah dibentuk Tim
Pengalihan Bentuk Perusahaan. Umum Listrik Negara menjadi PT PLN (Persero)
Listrik Negara
3.2. Nilai PT PLN (Persero)
Nilai-nilai pada PT PLN (Persero) adalah sebagai berikut:
a. Peka terhadap kebutuhan pelanggan, senantiasa berusaha untuk tetap
memberikan pelayanan yang dapat memuaskan kebutuhan pelanggan secara
cepat, tepat dan sesuai.
b. Menjunjung harkat dan martabat manusia dengan segala kelebihan dan
kekurangannya serta mengakui dan melindungi hak-hak asasi dalam
menjalankan bisnis.
c. Integritas, menjunjung tinggi nilai kejujuran, dan objektifitas dalam
pengelolaan bisnis.
d. Kualitas produk, meningkatkan kualitas dan keandalan produk secara terus
menerus dan. terukur serta menjaga kualitas lingkungan dalam menjalankan
e. Peluang untuk maju, memberikan peluang yang sama dan seluas- luasnya
kepada setiap anggota perusahaan untuk berprestasi dan menduduki posisi
sesuai dengan kriteria dan kompetensi jabatan yang ditentukan.
f. Inovatif, bersedia berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan sesama
anggota perusahaan, menumbuhkan rasa ingin tahu serta meghargai ide dan
karya inovatif.
g. Mengutamakan kepentingan perusahaan untuk mencegah terjadinya
benturan kepentingan.
h. Menjamin setup keputusan yang diambil ditujukan demi kepentingan
perusahaan.
i. Dalam pengambilan keputusan bisnis akan berorientasi pada upaya
meningkatkan nilai investasi pemegang saham.
j. Saling percaya, integritas dan peduli terhadap masyarakat
3.3. Visi, Misi dan Moto PT.PLN (Persero) 3.3.1 Visi, Misi dan Moto
Adapun yang menjadi Visi PT.PLN Berastagi adalah diakui sebagai
perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul, danterpercaya dengan
bertumpu pada potensi insani.
Adapun yang menjadi Visi PT.PLN Berastagi adalah :
2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat.
3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
Sedangkan Moto dari PT.PLN Berastagi adalah :
Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik (Electricity for a Better Life)
3.4. Deskripsi Pekerjaan di PT.PLN (Persero) Rayon Berastagi
Struktur organisasi merupakan wadah bagi sekelompok orang yang
bekerjasama dalam usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Struktur
organisasi diharapkan sakan dapat memberikan gambaran tentang pembagian
tugas, wewenang dan tanggung jawab serta hubungan antar bagian berdasarkan
susunan yang ada. Struktur organisasi juga diharapkan dapat menetapkan sistem
hubungan dalam organisasi yang menghasilkan tercapainya komunikasi,
koordinasi, dan integritasi secara efisien dari segenap kegiatan Berdasarkan
Keputusan General Manager PT PLN (Persero) Wilyah Sumatera Utara Nomor
019.K/GM. WSU/2008 Tanggal 3 Juni 2008 Tentang Uraian Fungsi dan Tugas
Pokok Pada Organisasi PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara terdiri dari
1. Manajer Area Cabang
Mengelola dan melaksanakan kegiatan penjualan tenaga listrik,
pelayanan pelanggan, pengoperasian dan pemeliharaan jaringan distribusi tenaga
listrik di wilayah kerjanya secara efisien sesuai tata kelola perusahaan yang baik
yang didukung dengan pelayanan, tingkat mutu dan keandalan pasokan yang baik
untuk memenuhi kebutuhan pelanggan , serta melakukan pembinaan dan
pemberdayaan Unit Asuhan dibawahnya.
2.Bagian Jaringan
Mengkordinasikan perencanaan, pengoperasian dan pemeliharaan sarana
pendistribusian tenaga listrik yang efektif,efisien dengan mutu serta keandalan
yang baik dan menerapkan tata kelola perusahaan yang baik. Melaksanakan
pengoperasian sistem pendistribusian tenaga listrik dan penertiban penggunaan
jaringan distibusi tenaga listrik kepada pelanggan. Untuk melaksanakan tugas
pokok sebagaimana di jelaskan diatas, Bagian Jaringan mempunyai fungsi:
a. Merencanakan pengembangan sistem pendistribusian tenaga listrik untuk
meningkatkan mutu dan keandalan pendistribusian tenaga listrik
b. Merencanakan pengoperasian dan pemeliharaan jaringan distribusi
tenaga listrik
c. Merencanakan dan melaksanakan pembangunan sarana pendistribusian
tenaga listrik dan bangunan sipil
d. Merencanakan kebutuhan material untuk pengoperasian dan
pemeliharaan sarana pendistribusian tenaga listrik
e. Mengoperasikandan melaksanakan pemeliharaan system pendistribusian
tenaga listrik
f. Melaksanakan pelayanan gangguan pendistribusian tenaga listrik
h. Mengkaji dan mengevaluasi mutu dan keandalan pendistribusian tenaga
listrik yang menunjang tingkat mutu pelayanan
i. Melaksanakan kegiatan pengawasan dan pemeriksaan gardu serta
jaringan distribusi jaringan listrik
j. Melaksanakan kegiatan pengaturan operasional system pendistribusian
tenaga listrik
k. Melaksanakan pelayanan / penanggulangan gangguan jaringan tenaga
rendah,gardu distribusi, alat pengukur dan pembatas (APP) rangkaian ke
pelanggan
l. Melaksanakan penyusunan sasaran opersai pemeriksaan (P2TL) APP
pelanggan
m. Melaksanakan pembuatan berita acara pemeriksaan dan penyimpanan
dokumen serta bukti penyalahgunaan jaringan listri pada pelanggan
n. Melaksanakan pengawasan pemeliharaan sarana pendistribusian tenaga
listrik
o. Melakukan pengawasan pekerjaan pemasangan JTM & JTR serta
peralatan jaringan listrik
p. Mengawasi pekerjaan pemeliharaan distribusi yang dilakukan oleh pihak
ketiga
3. Bagian Transaksi Energi
Mengkoordinasikan pengoperasian / pemeliharaan peralatan pengukuran,
proteksi dan mengawasi pengoperasian / pemeliharaan AMR untuk meningkatkan
pelanggan. Bertanggung jawab atas tersusunnya rencana pemasaran yang
menjamin tercapainya target pendapatan penjualan tenaga listrik yang berorientasi
kepada kebutuhan pelanggan, serta kesediaan standar pelaksanaan kerja dan
tercapainya interaksi kerja yang baik antar unit-unit pelaksana dan menerapkan
tata kelola perusahaan yang baik Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana
butir 2 diatas, bagian transaksi energi memiliki tugas :
a. Merencanakan jadwal pemeliharaan proteksi dan pengukuran
b. Mengawasi pelaksanaan pemeliharaan system proteksi dan pengukuran
c. Mengkordinir pengoperasian & pemeliharaan perangkat AMR
d. Mengawasi kegiatan peneraan KWh meter dan pemeliharaan peralatan
tera
e. Menghitung arus gangguan dan merencanakan koordinasi setting relay
proteksi
f. Memonitor unjuk kerja system proteksi dan pengukuran
g. Merencanakan pengembangan system proteksi dengan konfigurasi
loop-scheme
h. Membuat SOP pekerjaan pemasangan / pemeliharaan system proteksi &
pengukuran
i. Mengawasi pelaksanaan pemasangan / pemeliharaan APP pelanggan
khususnya pelanggan > 66 KVA
j. Mengevaluasi hasil pembacaan KWh terima dari
k. Mengevaluasi dan analisa data DLPDyang ditampilkan dari hasil
pembacaan AMR
l. Membuat data asset / inventaris peralatan pengukuran dan proteksi di unit
cabang
m. Menyusun RAO / UAI bagian pengukuran dan proteksi
n. Menyusun rancangan kebijakan dan strategi pemasaran yang berorientasi
pada pelanggan
o. Menyusun dan mengendalikan anggaran rutin investasi perluasan
jaringan
p. Melaksanakan riset pasar dan menyusun data potensi pasar
q. Mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan pelanggan
r. Menyusun segmentasi pelanggan
s. Menyusun rencana penjualan energi dan pendapatan
t. Melaksanakan survei kepuasan pelanggan
u. Menyusun strategi peningkatan pelayanan pelanggan
v. Menyusun standar dan produk pelayanan
w. Menyusun dan mengevaluasi tingkat mutu pelayanan
x. Membuat pedoman SPJBTL untuk pelanggan
y. Mengevaluasi perkembangan Captive Power
z. Menghitung biaya subtitusi tenaga listrik pada sisi konsumen
4. Bagian Pelayanan dan Administrasi
Melaksanakan upaya pencapaian pendapatan, penyelamatan pendapatan
serta menerapkan tata kelola perusahaan yang baik. Melaksanakan kegiatan
inventarisasi, pembukuan dan penagihan rekening listrik ke pelannggan yang
menunggak.
Mengkoordinasikan penyelenggaraan pengelola anggaran,keuangan,
perpajakan dan asuransi sesuai dengan prinsip manajemen dan membuat laporan
keuangan dan akuntansi akurat dan tepat waktu. Bertanggung jawab
melaksanakan administrasi tata usaha keuangan pengusahaan, sarana penyediaan
tenaga listrik dan pelaporan penggunaan setiap pos anggaran. Melaksanakan
kegiatan administrasi tata usaha langganan meliputi pelayanan pelanggan,
administrasi pelanggan, penagihan dan kegiatan pemutusan dan penyambungan.
Untuk melaksanakan tugas pokok bagian pelayanan dan administrasi mempunyai
tugas:
a. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan bagian niaga dan pelayanan
pelanggan
b. Mengendalikan kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan pelanggan
sesuai kebijakan manajemen
c. Menyusun RAO/UAI bagian niaga dan pelayanan secara berkala
d. Mengkaji laporan-laporan yang berkaitan dengan kegiatan pelayanan
pelanggan
e. Melaksanakan inventarisasi piutang listrik
f. Melakukan pembukuan piutang listrik
g. Melaksanakan kegiatan penangihan rekening listrik
i. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas-tugas di lingkungan bagian
keuangan
j. Mengendalikan kegiatan yang berkaitan dalam pengelolaan keuangan
k. Mengkoordinasikan usulan RAO/UAI sesuai kebutuhan unit pelaksanaan
l. Menyusun laporan laporan yang berkaitan dengan kegiatan pengelolaan
keuangan.
m. Memberikan informasi tentang BP dan UJL kepada calon pelanggan
n. Mengelola data pelanggan meliputi jumlah, jenis tarif, dan penggolongan
rekening listrik
o. Mengelola DIL dalam rangka pengusahaan penjualan tenaga listrik
p. Melakukan perhitungan pemakaian rekening listrik
q. Mengevaluasi Kwh meter yang terpakai akibat pemakaian ilegal sebagai
dasar penurunan susut jaringan
r. Melaksanakan penjualan rekening listrik berdasarkan rekenining bercetak
s. Melaksanakan forum komunikasi dengan pelanggan
t. Melaksanakan kegiatan penagihan rekening listrik
u. Melaksanakan kegiatan pengawasan piutang listrik
v. Melaksanakan pengawasan atas pendapatan dari hasil penjualan rekening
BAB IV PENYAJIAN DATA
Penyajian data pada bab ini adalah hasil dari penelitian yang telah dilakukan
pada Kantor PLN (Persero) Jln. Udara No.7 Berastagi dengan cara menyebarkan
kuesioner pada responden sebanyak 100 masyarakat sebagai sampel dalam
penelitian ini. Untuk memperoleh gambaran yang jelas dari data yang diperoleh
dari kuesioner tersebut, di bawah ini disajikan data dalam tabel-tabel distribusi
yang kemudian di distribusikan sebagai berikut:
4.1.Karakteristik Responden
Pada penelitian ini penulis mengambil responden sebanyak 100 orang
yang kemudian diklasifikasikan sebagai berikut
1. Masyarakat pelangan listrik prabayar yaitu berjumlah 50 orang.
2. Masyarakat pelangan listrik pascabayar berjumlah 50 orang
Berikut ini klasifikasi responden penelitian yang dimaksud :
Tabel 1
Ketentuan Responden Penelitian
NO Responden Jumlah Presentase
1 pelangan listrik prabayar 50 50%
2 pelangan listrik pasca bayar 50 50%
Jumlah 100 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan Tabel 1 diatas terlihat bahwa responden diambil sama
yaitu 50 orang (50%) untuk pelangan listrik prabayar dan 50 orang (50%)
a. Data Identitas Pelangan Listrik Prabayar
Data mengenai identitas responden pelangan listrik prabayar yang akan
disajikan adalah mencakup distribusi data responden menurut jenis kelamin,
usia, pendidikan dan pekerjaan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan,
maka identitas responden dapat diuraikan seperti berikut ini :
Table 2
Distribusi Data Responden Bedasarkan Jenis Kelamin
NO Responden Jumlah Presentase
1 Laki-Laki 35 70%
NO Responden Jumlah Presentase
1 21-30 Tahun 11 22%
menjadi pelangan listrik prabayar di kantor Kantor PLN (Persero) Jln. Udara
berjumlah 20 orang, kemudian diikuti yang berusia 21-30 Tahun (22.0%)
yang berjumlah 11 orang dan yang terakhir adalah usia 41-50 tahun (10,0%)
10 orang dan usia >51 Tahun (18%) yang berjumlah 9 orang.
Tabel 4
Distribusi Data Responden Berdasarkan Pendidikan
NO Responden Jumlah Presentase
1 Tamat SD 1 2.00%
2 Tamat SMP/Sederajat 3 6.00%
3 Tamat SMA/Sederajat 14 28.00%
4 Tamat D-3 9 18,00%
5 Tamat S1 23 46.00%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan Tabe l 4 diatas, dapat dilihat bahwa mayoritas masyarakat
yang menjadi pelangan listrik prabayar di kantor Kantor PLN (Persero) Jln.
Udara No.7 Berastagi mempunyai pendidikan tamat Sarjana (S1) yang
berjumlah 23 orang (46%), kemudian diikuti masyarakat yang berpendidikan
terakir tamat SMA yang berjumlah 14 orang (29 %), lalu sebanyak 9 orang
(18%) masyarakat mempunyai pendidikan terakir Sarjana Muda (D-3). Pada
masyarakat yang berpendidikan terakhir SMP/Sederajat sejumlah 3 orang
(6%) dan yang terakir pada tingkat pendidikan terakir SD berjumlah 1 orang
Tabel 5
Distribusi Data Responden Berdasarkan Pekerjaan
NO Responden Jumlah Presentase
1 Karyawan Swasta 23 46%
Berdasarkan Tabel 5diatas, dapat dilihat bahwa mayoritas masyarakat
masyarakat yang menjadi pelangan listrik prabayar di kantor Kantor PLN
(Persero) Jln. Udara No.7 Berastagi berjumlah50 mempunyai pekerjaan
sebagai karyawan swasta yaitu berjumlah 23 orang (46%) kemudian diikuti
oleh wirausaha yang berjumlah 12 orang (24%). yang bekerja sebagai
PNS/TNI/Polri, berjumlah 10 orang (20 sisanya mempunyai pekerjaan seperti
ibu rumah tangga dan juga pensiunan yang berjumlah 5 orang (10%).
b. Data Identitas Pelangan Listrik Pascabayar
Data mengenai identitas responden pelangan listrik pascabayar yang
akan disajikan adalah mencakup distribusi data responden menurut jenis
kelamin, usia, pendidikan dan pekerjaan berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan, maka identitas responden dapat diuraikan seperti berikut ini :
Table 6
Distribusi Data Responden Bedasarkan Jenis Kelamin
NO Responden Jumlah Presentase
1 Laki-Laki 37 74%
2 Perempuan 13 26%
Jumlah 50 100%
Berdasarkan tabel6 di atas, dapat dilihat bahwa dari responden yang
berjumlah 50 orang, 37 orang (74%) adalah laki-laki dan sisanya 13 orang
(26%) adalah perempuan.
Tabel 7
Distribusi Data Responden Bedasarkan Usia
NO Responden Jumlah Presentase
1 21-30 Tahun 11 22%
Udara No.7 Berastagi lebih di dominasi yang berusia 31-40 tahun (36%) yang
berjumlah 18 orang, kemudian diikuti yang berusia 41-50 Tahun (24%) yang
berjumlah 12 orang dan yang terakhir adalah usia 21-30 tahun (22%) 11
orang dan usia >51 Tahun (18%) yang berjumlah 9 orang.
Tabel 8
Distribusi Data Responden Berdasarkan Pendidikan
NO Responden Jumlah Presentase
1 Tamat SD 2 4%
yang menjadi pelangan listrik pascabaya di kantor Kantor PLN (Persero) Jln.
Udara No.7 Berastagi mempunyai pendidikan tamat SMA/Sederajatyang
berjumlah 20 orang (40%), kemudian diikuti masyarakat yang berpendidikan
terakir tamat terakir Sarjana Muda (D-3) yang berjumlah 14 orang (28 %),
lalu sebanyak 10 orang (20%) masyarakat mempunyai pendidikan terakir
Sarjana (S1). Pada masyarakat yang berpendidikan terakhir SMP/Sederajat
sejumlah 4 orang (8%) dan yang terakir pada tingkat pendidikan SD
berjumlah 2 orang (4 %).
Tabel 9
Distribusi Data Responden Berdasarkan Pekerjaan
NO Responden Jumlah Presentase
1 Karyawan Swasta 21 42%
2 PNS/TNI/Polri 12 24%
3 Wirausaha 9 18%
4 Lainnya 8 16%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan Tabel 9diatas, dapat dilihat bahwa mayoritas masyarakat
yang menjadi pelangan listrik pascabayar di kantor Kantor PLN (Persero) Jln.
Udara No.7 Berastagi berjumlah50 mempunyai pekerjaan sebagai karyawan
swasta yaitu berjumlah 21 orang (42%) kemudian diikuti yang bekerja
sebagai PNS/TNI/Polri berjumlah 12 orang (24%). yang bekerja sebagai
wirausaha, berjumlah 8 orang (16%) sisanya mempunyai pekerjaan seperti
4.2.Deskripsi Data Variabel Penelitian
Untuk mengukur variabel Penelitian digunakan 25 pertanyaan.Pada
setiap pertanyaan terdapat 5 pilihan jawaban, dimana reponden diharuskan
memilih salah satu pilihan jawaban yang disediakan. Jawaban pelangan PLN
prabayarakan disajikan bersamaan dengan jawaban responden pascabayar
untuk melihat perbandingannya. Berdasarkan jawaban responden dari
kuesioner yang telah, maka di peroleh jawaban sebagai berikut :
Tabel 10a
Distribusi Jawaban Responden Prabayar Tentang Tarif Dasar Listrik Terjangkau
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 0 0%
2 Setuju 5 10%
3 Biasa Saja 18 36%
4 Kurang Setuju 24 48%
5 Tidak Setuju 3 6%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan listrik
prabayar sebagian besar (48%) atau 24 orang menyatakan bahwa kurang
setuju tentang tariff dasar listrik prabayar terjangkau.Sementara yang
Tabel 10b
Distribusi Jawaban Responden Pascabayar Tentang Tarif Dasar Listrik Terjangkau
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 11 22%
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat jawaban responden listrik
pascabayar sangat beragam 22% menyatakan sangat setuju, 28% setuju.10%
biasa saja dan 15% kurang setuju. Hal ini dapat disimpulkan sebagian besar
responden menyatakan bahwa tariff dasar listrik pasca bayar terjangkau.
Tabel 11a
Distribusi Jawaban Responden Prabayar tentang layanan yang diberikan
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 0 0%
diberikan PLN. Kemudian sejumlah 21orang (42%) menjawab biasa saja, dan
Tabel 11b
Distribusi Jawaban Responden Pascabayar tentang layanan yang diberikan
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 0 0%
pascabayar, ada 19 orang (38%) yang menjawab setuju tentang layanan yang
diberikan PLN. Kemudian sejumlah 24 orang (48%) menjawab biasa saja,
dan ada 6 orang (12%) yang menjawab kurang setuju.
Tabel 12a
Distribusi Jawaban Responden Prabayar Tarif dasar listrik prabayar tidak membebani pelangan
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 0 0%
tidak membebani pelangan Kemudian sejumlah 29 orang (58%) menjawab biasa
Tabel 12b
Distribusi Jawaban Responden Pascabayar Tarif dasar listrik pascabayar tidak membebani pelangan
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 1 2%
prabayar tidak membebani pelangan Kemudian sejumlah 19 orang (38%)
menjawab setuju, 16 orang (32%) menjawab biasa saja dan ada 12 orang (24%)
yang menjawab kurang setuju.
Tabel 13a
Distribusi Jawaban Responden Prabayar tentang instalasi listrik prabayar baik
NO Responden Jumlah Presentase
prabayar, ada 3 orang (6%) yang menjawab sangat setuju tentang instalasi listrik
prabayar baik. Kemudian sejumlah 10 orang (20%) menjawab setuju, 21 orang
(42%) menjawab biasa saja dan ada 14orang (28%) yang menjawab kurang
setuju.
Tabel 13b
Distribusi Jawaban Responden Pascabayar tentang instalasi listrik pascabayar baik
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 1 2%
2 Setuju 11 22%
3 Biasa Saja 26 52%
4 Kurang Setuju 12 24%
5 Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan listrik
pascabayar, ada 1 orang (2%) yang menjawab sangat setuju tentang instalasi
listrik pascabayar baik. Kemudian sejumlah 11 orang (22%) menjawab setuju, 26
orang (52%) menjawab biasa saja dan ada 14orang (24%) yang menjawab kurang
Tabel 14a
Distribusi Jawaban Responden Prabayar tentang alat instalasi sesuai standar
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 1 2%
prabayar, ada 1 orang (2%) yang menjawab sangat setuju tentang instalasi listrik
prabayar sudah sesuai standar. Kemudian sejumlah 12 orang (24%) menjawab
setuju, 23 orang (46%) menjawab biasa saja dan ada 11orang (22%) yang
menjawab kurang setuju sementara yang tidak setuju ada 3 orang (6%).
Tabel 14b
Distribusi Jawaban Responden Pascabayar tentang alat instalasi sesuai standar
NO Responden Jumlah Presentase
listrik pascabayar sudah sesuai standar. Kemudian sejumlah 13 orang (26%)
menjawab setuju, 10 orang (20%) menjawab biasa saja dan ada 14 orang (28%)
yang menjawab kurang setuju sementara yang tidak setuju ada 1 orang (2%).
Tabel 15a
Distribusi Jawaban Responden Tentang Pelayanan PLN listrik prabayar sudah baik
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 1 2%
2 Setuju 4 8%
3 Biasa Saja 31 62%
4 Kurang Setuju 14 28%
5 Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
.Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan listrik
prabayar, ada 1 orang (2%) yang menjawab sangat setuju tentang pelayanan PLN
listrik prabayar sudah baik Kemudian sejumlah 4 orang (8%) menjawab setuju,
Tabel 15b
Distribusi Jawaban Responden Tentang Pelayanan PLN listrik pascabayar sudah baik
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 1 6%
PLN listrik prabayar sudah baik Kemudian sejumlah 18 orang (18%) menjawab
setuju, 2 orang (40%) menjawab biasa saja dan ada 8 orang (16%) yang
menjawab kurang setuju sementara yang tidak setuju ada 3 orang (6%).
Tabel 16a
Distribusi Jawaban Responden listrik prabayar tentang pelayanan PLN yang sudah sesuai harapan
NO Responden Jumlah Presentase
prabayar, ada 4 orang (8%) yang menjawab sangat setuju tentang pelayanan PLN
listrik prabayar sudah sesuai harapan, kemudian sejumlah 15 orang (30%)
menjawab setuju, 15 orang (30%) menjawab biasa saja, 15 orang (30%)
menjawab kurang setuju dan ada 1 orang (2%) menjawab tidak setuju.
Tabel 16b
Distribusi Jawaban Responden listrik pascabayar tentang pelayanan PLN yang sudah sesuai harapan
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 2 4%
2 Setuju 11 22%
3 Biasa Saja 22 44%
4 Kurang Setuju 14 28%
5 Tidak Setuju 1 2%
50 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan listrik
pascabayar, ada 2 orang (4%) yang menjawab sangat setuju tentang pelayanan
PLN listrik pascabayar sudah sesuai harapan, kemudian sejumlah 11 orang
(22%) menjawab setuju, 22 orang (44%) menjawab biasa saja, 14 orang (28%)
Tabel 17a
Distribusi Jawaban Responden listrik prabayar tentang pelayanan PLN cepat dan profesional
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 1 2%
prabayar, ada 1 orang (2%) yang menjawab sangat setuju tentang pelayanan PLN
listrik prabayar cepat dan profesional, kemudian sejumlah 3 orang (6%)
menjawab setuju, 30 orang (60%) menjawab biasa saja, 15 orang (30%)
menjawab kurang setuju dan ada 1 orang (2%) menjawab tidak setuju.
Tabel 17b
Distribusi Jawaban Responden listrik pascabayar tentang pelayanan PLN cepat dan profesional
NO Responden Jumlah Presentase
listrik pascabayar, ada 4 orang (8%) yang menjawab sangat setuju tentang
pelayanan PLN listrik pascabayar cepat dan profesional, kemudian
sejumlah 25 orang (50%) menjawab setuju, 12 orang (24%) menjawab
biasa saja, 9 orang (18%) menjawab kurang setuju.
Tabel 18a
Distribusi Jawaban Responden tentang kemudahan listrik prabayar
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 0 0%
(50%) menjawab kurang setuju dan ada 5 orang (10%) menjawab tidak setuju.
Tabel 18b
Distribusi Jawaban Responden tentang kemudahan listrik pascabayar
NO Responden Jumlah Presentase
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan
listrik pascabayar, ada 2 orang (4%) yang menjawab sangat setuju tentang
kemudahan listrik pascabayar, kemudian sejumlah 6 orang (12%)
menjawab setuju, 16 orang (32%) menjawab biasa saja, 21 orang (42%)
menjawab kurang setuju dan 5 orang (10%) menjawab tidak setuju.
Tabel 19a
Distribusi Jawaban Responden Tentang kenyamanan mengunakan listrik prabayar
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 0 0%
2 Setuju 7 14%
3 Biasa Saja 23 46%
4 Kurang Setuju 19 38%
5 Tidak Setuju 1 2%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan
listrik prabayar, ada 7 orang (14%) yang menjawab setuju tentang
kenyamanan mengunakan listrik prabayar, kemudian sejumlah 23 orang
(46%) menjawab biasa saja, 19 orang (38%) menjawab kurang setuju dan
Tabel 19b
Distribusi Jawaban Responden Tentang kenyamanan mengunakan listrik pascabayar
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 3 6%
(34%) menjawab kurang setuju dan ada 1 orang (2%) menjawab tidak setuju.
Tabel 20a
Distribusi Jawaban Responden Tentang keamanan mengunakan listrik prabayar sudah sesuai standar
NO Responden Jumlah Presentase
listrik prabayar, ada 3 orang (6%) yang menjawab sangat setuju tentang
keamanan mengunakan listrik prabayar, 4 orang (8%) menjawab setuju,
kemudian sejumlah 21 orang (42%) menjawab biasa saja, 19 orang (38%)
menjawab kurang setuju dan ada 3 orang (6%) menjawab tidak setuju.
Tabel 20b
Distribusi Jawaban Responden Tentang keamanan mengunakan listrik pascabayar sudah sesuai standar
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 4 8%
2 Setuju 4 8%
3 Biasa Saja 23 46%
4 Kurang Setuju 19 38%
5 Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan
listrik pascabayar, ada 4 orang (8%) yang menjawab sangat setuju tentang
keamanan mengunakan listrik pascabayar, 4 orang (8%) menjawab
setuju kemudian sejumlah 23 orang (46%) menjawab biasa saja, 19 orang
Tabel 21a
Distribusi Jawaban Responden tentang pengunaan listrik prabayar aman dalam memenuhi kebutuhan listrik
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 0 0%
kemudian sejumlah 26 orang (52%) menjawab biasa saja, 11 orang (22%)
menjawab kurang setuju dan ada 1 orang (2%) menjawab tidak setuju.
Tabel 21b
Distribusi Jawaban Responden tentang pengunaan listrik pascabayar aman dalam memenuhi kebutuhan listrik
NO Responden Jumlah Presentase
listrik pascabayar, ada 19 orang (38%) yang menjawab setuju dengan
mengunakan listrik pascabayar maka kebutuhan listrik akan aman ,
kemudian sejumlah 24 orang (48%) menjawab biasa saja, 6 orang (12%)
menjawab kurang setuju dan 1 orang (2%) menjawab tidak setuju.
Tabel 22a
Distribusi Jawaban Responden Listrik prabayar bahwa PLN terbuka dalam menerima pengaduan pelangan
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 0 0%
2 Setuju 15 30%
3 Biasa Saja 21 42%
4 Kurang Setuju 12 24%
5 Tidak Setuju 2 4%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan
listrik prabayar, ada 15 orang (30%) yang menjawab setuju PLN terbuka
dalam menerima keluhan pelangan, kemudian sejumlah 21 orang (42%)
menjawab biasa saja, 12 orang (24%) menjawab kurang setuju dan ada 2
Tabel 22b
Distribusi Jawaban Responden Listrik pascabayar bahwa PLN terbuka dalam menerima pengaduan pelangan
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 2 4%
setuju, kemudian sejumlah 16 orang (32%) menjawab biasa saja, 11 orang
(11%) menjawab kurang setuju dan 2 orang (4%) menjawab tidak setuju.
Tabel 23a
Distribusi Jawaban Responden Listrik prabayar bahwa PLN selalu memberikan solusi bila ada permasalahan
NO Responden Jumlah Presentase
selalu memberikan solusi bila ada permasalahan, 3 orang (6%) setuju,
kemudian sejumlah 31 orang (62%) menjawab biasa saja, 12 orang (24%)
menjawab kurang setuju dan ada 6 orang (6%) menjawab tidak setuju.
Tabel 23b
Distribusi Jawaban Responden Listrik pascabayar bahwa PLN selalu memberikan solusi bila ada permasalahan
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 1 2%
2 Setuju 11 22%
3 Biasa Saja 26 52%
4 Kurang Setuju 12 24%
5 Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan
listrik pascabayar, ada 1 orang (1%) yang menjawab sangat setuju PLN
selalu memberikan solusi bila ada permasalahan , 11 orang (22%)
menjawab setuju, kemudian sejumlah2 orang (52%) menjawab biasa saja,
Tabel 24a
Distribusi Jawaban Responden Listrik prabayar bahwa PLN jarang melakukan pemadaman
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 0 0%
melakukan pemadaman, kemudian sejumlah 21 orang (42%) menjawab
biasa saja, 12 orang (24%) menjawab kurang setuju dan ada 2 orang (4%)
menjawab tidak setuju.
Tabel 24b
Distribusi Jawaban Responden Listrik pascabayar bahwa PLN jarang melakukan pemadaman
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 12 24%
pascabayar, ada 12 orang (1%) yang menjawab sangat setuju PLN jarang
melakukan pemadaman, 13 orang (26%) menjawab setuju, kemudian
sejumlah 10 orang (20%) menjawab biasa saja, 14 orang (28%) menjawab
kurang setuju dan 1 orang (2%) menjawab tidak setuju.
Tabel 25a
Distribusi Jawaban Responden Listrik prabayar bahwa tidak ada pemadaman
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 0 0%
2 Setuju 6 12%
3 Biasa Saja 30 60%
4 Kurang Setuju 14 28%
5 Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan listrik
prabayar, ada 6 orang (12%) yang menjawab setuju tidak ada pemadaman,
kemudian sejumlah 30 orang (60%) menjawab biasa saja, 14 orang (28%)
Tabel 25b
Distribusi Jawaban Responden Listrik pascabayar bahwa tidak ada pemadaman
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 1 2%
pemadaman, 18 orang (36%) menjawab setuju, kemudian sejumlah 20 orang
(40%) menjawab biasa saja, 8 orang (16%) menjawab kurang setuju dan 3
orang (6%) menjawab tidak setuju.
Tabel 26a
Distribusi Jawaban Responden Listrik prabayar PLN cepat melakukan perbaikan bila terjadi kerusakan
NO Responden Jumlah Presentase
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan
listrik prabayar, ada 9 orang (18%) yang menjawab sangat setuju PLN
cepat melakukan perbaikan, 11 orang (22%) setuju, kemudian sejumlah
12 orang (24%) menjawab biasa saja, 15 orang (28%) menjawab kurang
setuju dan ada 3 orang (6%) tidak setuju
Tabel 26b
Distribusi Jawaban Responden Listrik pascabayar PLN cepat melakukan perbaikan bila terjadi kerusakan
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 2 4%
2 Setuju 11 22%
3 Biasa Saja 22 44%
4 Kurang Setuju 14 28%
5 Tidak Setuju 1 2%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan
listrik pascabayar, ada 2 orang (4%) yang menjawab sangat setuju PLN
cepat melakukan perbaikan, 11 orang (22%) menjawab setuju, kemudian
sejumlah 22 orang (44%) menjawab biasa saja, 14 orang (28%) menjawab
Tabel 27a
Distribusi Jawaban Responden Listrik prabayar bahwa petugas PLN cepat dan professional melakukan perbaikan bila terjadi kerusakan
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 0 0%
perbaikan, kemudian sejumlah 23 orang (46%) menjawab biasa saja, 13 orang
(26%) menjawab kurang setuju dan ada 3 orang (6%) tidak setuju
Tabel 27b
Distribusi Jawaban Responden Listrik pascabayar bahwa petugas PLN cepat dan professional melakukan perbaikan bila terjadi kerusakan
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 4 8%
listrik pascabayar, ada 4 orang (8%) yang menjawab sangat setuju petugas
menjawab setuju, kemudian sejumlah 12 orang (24%) menjawab biasa
saja, 9 orang (18%) menjawab kurang setuju. dan tidak ada yang
menjawab tidak setuju.
Tabel 28a
Distribusi Jawaban Responden Listrik bahwa PLN terbuka menerima keluhan pelangan listrik prabayar
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 4 8%
2 Setuju 18 36%
3 Biasa Saja 18 36%
4 Kurang Setuju 10 20%
5 Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan
listrik prabayar, ada 4 orang (8%) yang menjawab sangat setuju PLN
terbuka menerima keluhan pelangan, 36% atau 18 orang menyatakan
setuju dan juga 18 orang (36%) menjawab biasa saja, 10 orang (20%)
Tabel 28b
Distribusi Jawaban Responden Listrik bahwa PLN terbuka menerima keluhan pelangan listrik pascabayar
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 2 4%
kemudian sejumlah 16 orang (32%) menjawab biasa saja, 21 orang (42%)
menjawab kurang setuju. dan 5 orang (10%) menjawab tidak setuju.
Tabel 29a
Distribusi Jawaban Responden Listrik prabayar bahwa PLN mencarikan solusi bila ada permasalahan
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 0 0%
solusi permasalahan yang ada, , 19 orang (38%) menjawab biasa saja, 23
orang (46%) menjawab kurang setuju dan 4 orang menjawab tidak setuju.
Tabel 29b
Distribusi Jawaban Responden Listrik pascabayar bahwa PLN mencarikan solusi bila ada permasalahan
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 1 2%
setuju, kemudian sejumlah 20 orang (40%) menjawab biasa saja, 8 orang
(16%) menjawab kurang setuju. dan 3 orang (6%) menjawab tidak setuju.
Tabel 30a
Distribusi Jawaban Responden Listrik prabayar bahwa PLN terbuka dalam menerima saran dan kritik
NO Responden Jumlah Presentase
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan
listrik prabayar, ada 6 orang (12%) yang menjawab setuju PLN menerima
saran dan kritik , 22 orang (44%) menjawab biasa saja, 19 orang (38%)
menjawab kurang setuju dan 3 orang (6%) menjawab tidak setuju.
Tabel 30b
Distribusi Jawaban Responden Listrik pascabayar bahwa PLN terbuka menerima saran dan kritik
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 2 4%
2 Setuju 11 22%
3 Biasa Saja 22 44%
4 Kurang Setuju 14 28%
5 Tidak Setuju 1 2%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan
listrik pascabayar, ada 2 orang (4%) yang menjawab sangat setuju PLN
terbuka menerima saran dan kritik, 11 orang (22%) menjawab setuju,
kemudian sejumlah 22 orang (44%) menjawab biasa saja, 14 orang (28%)
Tabel 31a
Distribusi Jawaban Responden Listrik prabayar bahwa PLN selalu menginformasikan bila ada perubahan sistem
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 2 4%
menjawab kurang setuju dan 3 orang (6%) menjawab tidak setuju.
Tabel 31b
Distribusi Jawaban Responden Listrik pascabayar bahwa PLN selalu menginformasikan bila ada perubahan sistem
NO Responden Jumlah Presentase
selalu menginformasikan bila ada perubahan sistem, 25 orang (50%)
menjawab setuju, kemudian sejumlah 12 orang (24%) menjawab biasa
saja, 9 orang (18%) menjawab kurang setuju.
Tabel 32a
Distribusi Jawaban Responden Listrik prabayar bahwa PLN selalu menginformasikan bila ada perbaikan jaringan
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 0 0%
2 Setuju 7 14%
3 Biasa Saja 14 28%
4 Kurang Setuju 24 48%
5 Tidak Setuju 5 10%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan
listrik prabayar, ada 7 orang (14%) yang menjawab setuju PLN selalu
menginformasikan bila ada perbaikan jaringan , kemudian 14 orang (28%)
menjawab biasa saja, 24 orang (48%) menjawab kurang setuju dan 5
Tabel 32b
Distribusi Jawaban Responden Listrik pascabayar bahwa PLN selalu menginformasikan bila ada perbaikan jaringan
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 2 4%
(42%) menjawab kurang setuju dan 5 orang atau 10% menjawab tidak setuju.
Tabel 33a
Distribusi Jawaban Responden Listrik prabayar bahwa proses administrasi listrik pintar mudah
NO Responden Jumlah Presentase
administrasi listrik pintar mudah , kemudian 19 orang (38%) menjawab
biasa saja, 20 orang (40%) menjawab kurang setuju dan 3 orang (6%)
menjawab tidak setuju.
Tabel 33b
Distribusi Jawaban Responden Listrik pascabayar bahwa proses administrasi listrik regular mudah
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 3 6%
listrik pascabayar, ada 3 orang (6%) yang menjawab sangat setuju proses
administrasi listrik regular mudah, 5 orang (10%) menjawab setuju,
kemudian sejumlah 24 orang (48%) menjawab biasa saja, 17 orang (34%)
menjawab kurang setuju dan 1 orang atau 2% menjawab tidak setuju.
Tabel 34a
Distribusi Jawaban Responden bahwa pembayaran listrik prabayar mudah
NO Responden Jumlah Presentase
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan
listrik prabayar, ada 7 orang (14%) yang menjawab setuju pembayaran
listrik pintar mudah , kemudian 23 orang (46%) menjawab biasa saja, 18
orang (36%) menjawab kurang setuju dan 2 orang (4%) menjawab tidak
setuju.
Tabel 34b
Distribusi Jawaban Responden bahwa pembayaran listrik pascabayar mudah
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 4 8%
2 Setuju 4 8%
3 Biasa Saja 23 46%
4 Kurang Setuju 19 38%
5 Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan
listrik pascabayar, ada 4 orang (8%) yang menjawab sangat setuju proses
pembayaran listrik regular mudah, 4 orang (8%) menjawab setuju,
kemudian sejumlah 23 orang (46%) menjawab biasa saja, 19 orang (38%)
BAB V ANALISIS DATA 5.1.Analisis Data
Penelitian ini berisikan tentang perbandingan tingkat kepuasan
pelayanan listrik pintar (prabayar) dengan listrik regular (Pascabayar) pada
PT PLN (Persero) ranting Berastagi, Tanah Karo. Adapun yang dijadikan
responden dalam penelitian ini adalah masyarakat pelangan listrik prabayar
dan pascabayar yang masing-masing diambil 50 orang.
5.1.1.Pelangan Listrik Prabayar
Setelah keseluruan data di peroleh dan sudah diuraikan didalam
penelitian ini, maka tahap selanjutnya dilakukan analisis data tentang
jawaban responden pelangan listrik prabayar berdasarkan sebelas
karakteristik yang diambil didalam penelitian ini. Dalam penelitian ini
untuk mengukur tingkat kepuasan pelayanan listrik prabayar dibagi
menjadi duapuluh lima pertanyaan. Setelah menganalisis data yang
didapat dari penelitian, maka diperoleh nilai tertinggi adalah 96 dan
nilai terendah adalah 40. Untuk menentukan jarak interval maka
digunakan rumus:
= ℎ �
= −
=
Dibulatkan menjadi 11. Interval tersebut dapat digunakan untuk
menyusun kategori sebagai berikut:
Untuk kategori sangat tinggi : 84 - 96
Untuk kategori tinggi : 73 - 83
Untuk kategori sedang : 62 - 72
Untuk kategori rendah : 51 - 61
Untuk kategori sangat rendah : 40 - 50
Untuk mengetahui kepuasan responden listrik prabayar, dapat
dilihat dari rekapitulasi jawaban responden dalam tabel berikut ini:
Tabel 35
Rekapitulasi Klasifikasi Jawaban Responden Listrik Prabayar Kategori Interval Frekuensi Persentase (%)
Sangat Tinggi 84 – 96 7 14
Tinggi 73 – 83 16 32
Sedang 62 – 72 17 34
Rendah 51 – 61 5 10
Sangat Rendah 40 – 50 5 10
Jumlah 50 100%
Sumber : Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan tabel 35 di atas dapat dilihat bahwa jawaban
responden pelangan listrik prabayar di Kantor PLN Ranting Berastagi
Tanah Karo dengan kategori sangat tinggi, yang ditunjukkan dari 7
responden (14%), kategori tinggi sebanyak 16 responden (32%),
kategori sedang 10 responden (17%), kategori rendah 5 responden
5.1.2.Pelangan Listrik Pascabayar
Setelah keseluruan data di peroleh dan sudah diuraikan didalam
penelitian ini, maka tahap selanjutnya dilakukan analisis data tentang
jawaban responden pelangan listrik pascabayar berdasarkan sebelas
karakteristik yang diambil didalam penelitian ini. Dalam penelitian ini
untuk mengukur tingkat kepuasan pelayanan listrik prabayar dibagi
menjadi duapuluh lima pertanyaan. Setelah menganalisis data yang
didapat dari penelitian, maka diperoleh nilai tertinggi adalah 100 dan
nilai terendah adalah 43. Untuk menentukan jarak interval maka
digunakan rumus
= ℎ �
= −
=
= ,
Dibulatkan menjadi 11. Interval tersebut dapat digunakan untuk
menyusun kategori sebagai berikut:
Untuk kategori sangat tinggi : 87 - 100
Untuk kategori tinggi : 76 - 86
Untuk kategori sedang : 65 - 75
Untuk kategori rendah : 54 - 64
Untuk mengetahui kulaitas pelayanan yang diberikan para
pegawai di kantor UPT Samsat Medan Selatan, dapat dilihat dari
rekaptuliasi jawaban responden dalam tabel berikut ini:
Tabel 36
Rekapitulasi Klasifikasi Jawaban Responden Listrik Pascabayar Kategori Interval Frekuensi Persentase (%)
Sangat Tinggi 87 – 100 14 28
Tinggi 76 – 86 15 30
Sedang 65 – 75 10 20
Rendah 54 – 64 7 14
Sangat Rendah 43 – 53 4 8
Jumlah 50 100%
Sumber : Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan tabel 36 di atas dapat dilihat bahwa jawaban
responden pelangan listrik pascabayar di Kantor PLN Ranting
Berastagi Tanah Karo berada di kategori sangat tinggi, yang
ditunjukkan dari 14 responden (28%), kategori tinggi sebanyak 15
responden (30%), kategori sedang 10 responden (20%), kategori rendah
7 responden (14%), dan kategori sangat rendah 4 responden (8%).
5.1.3. Perbandingan tingkat kepuasan pelangan terhadap pelayanan listrik prabayar dan pascabayar
5.1.3.1. Uji homogenitas varian
� − � � = = ,
� − � � = = ,
2. Menghitung Varian dan Simpangan Baku
Varian skor responden listrik prabayar :
Varian = √n. ∑x − ∑Xn n −
Varian = √ . −−
Varian = √ = ,
Simpangan baku skor responden listrik prabayar : �� � � �� = √ �, = 13,01
Varian skor responden listrik pascabayar :
Varian = √n. ∑x − ∑Xn n −
Varian = √ = ,
Simpangan baku skor responden listrik prabayar : �� � � �� = √ , � = 14,62
3. Uji Homogenitas
� = � � �� � � �
� = , = ,,
Harga F tersebut di atas perlu dibandingkan dengan F tabel,
dengan dk (derajat kebebasan) pembilang = (50-1) dan dk (derajat
kebebasan) penyebut = (50-1). Dengan dk pembilang = 49 dan dk
penyebut = 49 dengan taraf kesalahan = 5% (0,05), maka harga F tabel
= 1,61 Bila nilai F ≤ Ftabel maka varian homogen.
Teryata nilai F tabel (1,26< 1,61) maka dapat disimpulkan varian
kedua sampel dari skor responden prabayar dan pasca bayar adalah
homogen
5.1.3.2. Uji Hipotesis
Untuk mengetahui perbandingan tingkat kepuasan pelangan
terhadap pelayanan listrik prabayar dan pascabayar, maka dapat dilihat
dengan menggunakan rumus uji hipotesis dua rata- rata ( uji t). Rumus
=
�̅ − �̅
√
��
+
�� .=
, − ,
√
,9+
9,=
− ,
√ , + ,
=
− ,
√ ,
=
− ,
,
= − ,
Harga thitung adalah -2,22dan jika dilihat pada tabel t (lihat
lampiran) untuk kesalahan 5% dan dk = 100-2 = 98, maka didapat ttabel=
1,67 Berdasarkan ketentuan pengujian hipotesis :
a. Jika harga thitung>ttabel , maka Ho (hipotesa Nol) ditolak
dan Ha (hipotesa Alternatif) diterima, artinya ada perbedaan tingkat
kepuasan antara pelangan listrik prabayar dan pascabayar pada PT PLN
(Persero) ranting Berastagi, Tanah Karo.
b. Jika harga thitung<ttabel , maka Ho (hipotesa Nol)
perbedaan tingkat kepuasan antara pelangan listrik prabayar dan
pascabayar pada PT PLN (Persero) ranting Berastagi, Tanah Karo.
Dengan membandingkan antara thitung dengan nilai -2,22 dan ttabel 1,67 ,
maka dapat diketahui bahwa thitung> ttabel ( -2,22 > 1,67 ), hal ini berarti
Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian ada ada perbedaan
tingkat kepuasan antara pelangan listrik prabayar dan pascabayar pada
PT PLN (Persero) ranting Berastagi, Tanah Karo
5.2.Interpretasi Data
Seiring berjalannya waktu dan untuk mengembangkan pelayanan suatu
perusahaan, maka dibuatlah suatu inovasi demi mempertahankan eksistensi
dan juga untuk kemajuan serta pengembangan dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat. Bentuk inovasi yang diciptakan oleh PT. PLN adalah
dengan mengeluarkan program listrik Pintar. Listrik pintar adalah inovasi
layanan dari PLN yang mulai disosialisasikan sejak tahun 2008 namun baru
resmi diluncurkan pada tahun 2009. Selama ini pelanggan PLN mendapat
layanan listrik pascabayar, yaitu Pelanggan menggunakan energi listrik dulu
dan membayar belakangan, pada bulan berikutnya.Setiap bulan PLN harus
mencatat meter, menghitung dan menerbitkan rekening yang harus dibayar
Pelanggan, melakukan penagihan kepada Pelanggan yang terlambat atau
tidak membayar, dan memutus aliran listrik jika konsumen terlambat atau
Mekanisme tersebut di atas tidak dilaksanakan pada sistem listrik pintar
(prabayar). Pada sistem listrik pintar, pelanggan mengeluarkan uang/biaya
lebih dulu untuk membeli energi listrik yang akan dikonsumsinya. Besar
energi listrik yang telah dibeli oleh pelanggan dimasukkan ke dalam Meter
Prabayar (MPB) yang terpasang dilokasi Pelanggan melalui sistem‘token’
(pulsa) atau stroom. Dengan demikian, Pelanggan bisa lebih mudah
mengoptimalkan konsumsi listrik dengan mengatur sendiri jadwal dan jumlah
pembelian listrik. Dengan menggunakan listrik prabayar, pelanggan tidak
perlu berurusan dengan pencatatan meter yang biasanya dilakukan setiap
bulan, dan tidak perlu terikat dengan jadwal pembayaran listrik bulanan. Dari
fenomena tersebut dapat diketahui bahwa penggunaan listrik prabayar lebih
efisien daripada listrik pascabayar.
Dari hasil uji hipotesis diperoleh ada perbedaan tingkat kepuasan antara
pelangan listrik prabayar dan pascabayar pada PT PLN (Persero) ranting
Berastagi, Tanah Karo.Berdasarkan hasil rekaptulasi jawaban responden
(tabel 35) diketahui bahwa jawaban responden listrik prabayar terhadap
kualitas pelayanan pada PT PLN (Persero) ranting Berastagi, Tanah Karo
berada pada kategori sedang. Sedangkan jawaban responden (tabel 36)
diketahui bahwa jawaban responden listrik pascabayar terhadap kualitas
pelayanan pada PT PLN (Persero) ranting Berastagi, Tanah Karo berada
pada kategori tinggi.
Program baru listrik prabayarsaat ini dirasa sangat dipaksakankarena
pasang baru listrik harus diwajibkan untuk menggunakan listrik prabayar jadi
pelanggan tidak ada pilihan lain selain harus menggunakan listrik prabayar.
Ada beberapa hal yang menyebabkan tingkat kepuasan antara pelangan listrik
prabayar lebih rendah dari listrik pascabayar diantaranya tarif biayalistrik
prabayar dirasa lebih mahal, Pembelian voucher secaraonline sering terjadi
trouble/gangguan, Pulsa listrik dapat habis tiba tiba diwaktu yang tidak
diinginkan, misalnya ditengah malam, Pelanggan yang sudah beralih ke
listrik prabayar tidak bisa lagi beralih ke pascabayar, Pelanggan disibukkan
tiap hari harus rajin-rajin mengecek jumlah kwh untuk mengatisipasi
pemadaman.
Selain itu masyarakat menganggap bahwa listrik prabayar ini mahal dan
sulituntuk mendapatkan pelayanannya. Padahal jika tidak ada kendalaapapun
dalam pemasangan dan pengetahuan masyarakat tentang jaringan pembelian
token khususnya melalui internet banking dan sms banking maupun atm
pelayanan dapat dengan mudah diterima. Pengetahuan masyarakat yang minim
tentang program listrik prabayar dikarenakan kurangnya sosialisasi dari pihak PT
PLN. Sosialisasi gencar dilakukan padaawal peluncuran listrik prabayar saja,pada
saat ini sosialisasi hanya dilakukan jika masyarakat datang kekantor. Padahal
masyarakat masih ada yang belum mengetahui jelas tentang program listrik
prabayar. Kendala lain adalah Tidak semua masyarakat paham dengan kemajuan
teknologi dikarenakan latar belakang tingkat pendidikan dan ekonomi yang
berbeda, sehingga mereka lebih memilih mengunakan listrik pascabayar daripada
BAB VI PENUTUP 6.1. Kesimpulan
Hasil penelitia nmengenai perbandingan antara tingkat kepuasan
pelanggan listrik pintar (prabayar) dengan listrik regular (pascabayar) pada
PT.PLN (Persero) Ranting Berastagi Tanah Karo dapat dibuat kesimpulan
sebagai berikut:
1. Tingkat kepuasan pelanggan listrik pintar (prabayar) pada PT.PLN
(Persero) Ranting Berastagi Tanah Karo dalam kategori sedang.
2. Tingkat kepuasan pelanggan listrik regular (pascabayar) pada PT.PLN
(Persero) Ranting Berastagi Tanah Karo dalam kategori Tinggi.
3. Ada perbedaan antara tingkat kepuasan pelanggan listrik pintar
(prabayar) dengan listrik regular (pascabayar) pada PT.PLN (Persero)
Ranting Berastagi Tanah Karo, dimana tingkat kepuasan pelanggan
listrik regular (pascabayar) lebih tinggi daripada tingkat kepuasan
pelanggan listrik pintar (prabayar).
6.2. Saran
Adapun saran yang diajukan olehpenulis yaitu sebagai berikut:
1. Bagi pihak manajemen unit pelayanan listrik pintar PT.PLN (Persero)
hendaknya mempertahankanpelayanan yang telah diberikan kepada
pelanggan. Dan terus berupaya meningkatkan pelayanan agar lebih baik
lagiSehingga Pelanggan tetap merasa puas dan dapat menjadikan
2. Bagi unit pelayanan listrik pintar PT.PLN (Persero) hendaknya masih
tetap terbuka menerima kritik dan saran dari berbagai pihak, agar dapat
menampung dan memperbaiki hal-hal yang dikomplainkan pelanggan
demi memberikan kepuasan sesuai dengan apa yang diharapkan para
BAB II
METODE PENELITIAN
2.1 . Bentuk Penelitian
Metode penelitian ini merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegiatan tertentu. Ini berarti untuk mendapatkan data yang
valid dalam penelitian haruslah berlandaskan keilmuan yaitu rasional, empiris,
dan sistematis. Untuk memperoleh semuanya itu maka, dalam bab ini penulis
akan menjabarkan metode yang akan digunakan untuk memperoleh data
penelitian yang valid.
Metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan metode komparatif dengan menggunakan analisa data kuantitataif
dan menggunakan rumus statistik.Selain itu untuk membantu menganalisis data
dan fakta yang diperoleh dari lapangan.Dasar penelitian ini adalah survey, yaitu
pembagian kuesioner kepada responden yang berisi pertanyaan-pertanyaan
mengenai hal yang berhubungan denga penelitin guna memperoleh data yang
obyektif dan valid dalam rangka memecahkan permasalahan yang ada.
2.2.Lokasi Pelelitian
Penelitian ini berlokasi di Kantor PT.PLN (Persero) Jln. Udara No.7 Berastagi
2.3. Populasi dan Sampel 2.3.1.Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.20 Berdasarkan definisi
tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat
sebagai pengguna layanan publik yang menggunakan Listrik Prabayar (LPB)
2.3.2.Sampel
Sampel diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi sumber data
sebenarnya. Dengan kata lain sampel adalah bagian dari populasi. Pengambilan
sampel dimaksudkan sebagai representative dari seluruh populasi, sehingga
kesimpulannya juga berlaku bagi keseluruhan populasi.21Apabila subjek
penelitian kurang dari 100 orang, maka lebih baik diambil semua sehingga
penelitian merupakan penelitian populasi. Apabila lebih dari 100 orang,maka
diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih.22
Berdasarkan jumlah populasi yang diambil, maka untuk menentukan
jumlah sampel yang representatif penulis menggunakan teknik penarikan sampel
berdasarkan rumus Slovin yakni sebagai berikut :23
n = + NeN
Keterangan :
N = Populasi
n = Sampel
e = Tingkat kesalahan penarikan sampel
2.4. Teknik Pengumpulan Data
20Sugiyono.2006 Statistik Untuk Penelitian Alfabeta.Bandung.hal 73 21 Op cit hal 152
22 Arikunto.2006 hal 104