• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Tingkat Kepuasan Pelayanan Listrik Pintar (Prabayar) Dengan Listrik Regular (Pascabayar) (Studi pada PT. PLN (Persero) Ranting Berastagi Tanah Karo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbandingan Tingkat Kepuasan Pelayanan Listrik Pintar (Prabayar) Dengan Listrik Regular (Pascabayar) (Studi pada PT. PLN (Persero) Ranting Berastagi Tanah Karo"

Copied!
111
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,Suharsimi. 2002. Manajemen Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta

Kotler,Philip. 2007. Manajemen Pemasaran Jilid I ed.12. Jakarta: PT. Indeks.

Kuswadi.2004. Cara Mengukur Kepuasan Karyawan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Mahmudi. 2005. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Moenir. 2006. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia, Jakarta: Bumi Aksara

Prasetyo. 2005. Penelitian Kuantitatif : Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Rangkuti, Freddy. 2004. Measuring Customer Satisfaction Teknik Mengukur dan Strategi Meningkatkan Kepuasan Pelanggan. Jakarta: PT Gramedia

Rasyid, Ryaas, 1998. Makna Pemerintahan:Tinjauan dari segi etika dan Kepemimpinan

Sadu W. 2003. Memahami Asas Tugas Pembantuan; Pandangan Legalistik, Teoritik, dan Implementatif, Bandung: Penerbit Fokusmedia

Singarimbun. 1995. Metode Penelititan Survei. Jakarta: LP3S

Soegiarto. 2002. Psikologi Pelayanan Dalam Industri Jasa, Jakarta: PT Gramedia Pustaka. Utama.

Sudjana.1996. Metode Statistik. Bandung: Tarsito

Sugiyono. 2004. Metode Penelitian, Cetakan ke 15, Bandung: Al Fabeta,

________.2006 Statistik Untuk Penelitian Bandung: Al Fabeta,

Supriatna.2000 . Manajemen Pemerintahan. Jakarta : Universitas Setyagamahal

Thoha.2000. Perilaku Organisasi. Jakarta: Raja Grapindo Persada.

Tjiptono.2006 . Manajemen Pelayanan Jasa. Yogyakarta: Penerbit Andi,

(2)

BAB III

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

3.1. Sejarah PT. PLN (Persero)

Sejarah ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika

beberapa perusahaan Belanda mendirikan pembangkit tenaga listrik untuk

keperluan sendiri.Pengusahaan tenaga listrik tersebut berkembang menjadi untuk

keperluan umum, diawali dengan perusahaan swasta Belanda yaitu NV.NIGM

yang memperluas usahanya dari hanya bidang gas ke bidang tenaga listrik.

Selama Perang Dunia II berlangsung, perusahaan-perusahaan listrik tersebut

dikuasai oleh Jepang dan setelah kemerdekaan Indonesia, tanggal 17 Agustus

1945, perusahaan- perusahaan tersebut direbut oleh pemuda-pemuda Indonesia

pada bulan September 1945 dan Diserahkan kepada Negara Republik Indonesia.

Pada tanggal 27 oktober 1945 Presiden Soekarno membentuk jawatan listrik

dan gas dengan kapasitas pembangkit tenaga listrik hanya sebesar 157,5 MW.

Tanggal 1 Januari 1961, Jawatan listrik dan gas diubah menjadi BPU-PLN (Badan

Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di bidang listrik gas

dan kokas.Tanggal 1 Januari 1965, BPU-PLN dibubarkan dan dibentuk dua

perusahaan Negara yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang mengelola tenaga

listrik dan Perusahaan Gas Negara (PGN) yang mengelola gas.Saat itu kapasitas

pembangkit tenaga listirik PLN hanya 300 MW.

Tahun 1972, Pemerintah Indonesia menetapkan status Perusahaan Listrik

Negara sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara (PLN) Tahun 1990, melalui

(3)

ketenagalistrikan. Tahun 1992, Pemerintah memberikan kesempatan kepada

sector swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan tenaga listrik. Sejalan

dengan kebijakan diatas, pada bulan Juni 1994 status PLN dialihkan dari

Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan (PERSERO)

Sejarah PT.PLN (Persero) Medan Listrik mulai dikenal di Indonesia pada

akhir abad ke-19 yaitu pada masa Pemerintahan Hindia Belanda. Pada saat itu

penyediaan tenaga listrik di negara kita dikelola oleh beberapa perusahaan salah

satunya adalah NV OGEM ( Overzeese Gase dan Electritiest Maathappy ) yang

berpusat di negara Belanda, sedangkan di Indonesia berpusat di Jakarta.

Tiga puluh tahun kemudian (1923) listrik mulai ada di Medan.

Sentralnya dibangun di pertapakan kantor PLN cabang Medan yang sekarang di

jalan listrik no 12 Medan, dibangun oleh NV NIGEM/OGEM, yaitu salah satu

perusahaan swasta Belanda. Kemudian menyusul pembangunan listrik di Tanjung

Pura dan Pangkalan Brandan 1924, Tebing Tinggi 1927, Sibolga Berastagi, dan

Tarutung 1929, Tanjung Balai 1931, Labuhan Bilik 1936, dan Tanjung Tiram

1937.

Masa penjajahan Jepang hanya mengambil alih pengelolaan perusahaan

listrik milik swasta Belanda tanpa mengadakan penambahan mesin dan perluasan

jaringan. Daerah kerjanya dibagi menjadi perusahaan listrik Sumtera, perusahaan

listrik Jawa dan seterusnya sesuai struktur organisasi pemerintahan tentara Jepang

waktu itu. Setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945,

dikumandangkanlah Kesatuan Aksi Karyawan Perusahaan Listrik di seluruh

(4)

Belanda dari tangan Jepang. Perusahaan listrik yang sudah diambil alih itu

diserahkan kepada pemerintah RI dalam hal ini Departemen pekerjaan

umum.Untuk mengenang aksi ambil alih itu, dengan penetapan Pemerintah No. 1

SD/45 ditetapkan tanggal 27 Oktober sebagai hari Listrik. Sejarah memang

membuktikan kemudian bahwa dalam suasana yang makin memburuk dalam

hubungan Indonesia-Belanda, tanggal 3 Oktober 1953 keluar Surat Keputusan

Presiders No.163 yang memuat ketentuan Nasionalisasi Perusahan Listrik milik

swasta Belanda sebagai bagian dari perwujudan Pasal 33 ayat (2) 1945. Setelah

aksi ambil alih itu, sejak tahun 1955 di Medan berdiri Perusahaan Listrik Negara

distribusi cabang Sumatera Utara (Sumatera Timur dan Tapanuli) yang mula mula

dikepalai R.Soekarno (Merangkap Kepala di Aceh), tahun 1959 dikepalai oleh

Ahmad Syaifullah.

Setelah BPU PLN berdiri dengan SK Menteri PUT No 16/1/20 Mei

1961, maka Organisasi kelistrikan dirubah. Sumatera Utara, Aceh, Sumbar dan

Riau menjadi PLN Eksploitasi I tahun 1965, BPU PLN dibubarkan dengan

peraturan Menteri PUT No.9/PRT/64 dan dengan peraturan Menteri No.1/PRT/65

ditetapkan pembagian daerah kerja PLN menjadi 15 Kesatuan Daerah Eksploitasi

1. Sumatera Utara tetap menjadi Eksploitasi I. Sebagai tindak lanjut dari

pembentukan PLN Eksploitasi I Sumatera Utara maka dengan keputusan Direksi

PLN No.KPts 009/DIRPLN/66 tanggal 14 April 1966, PLN Eksplotasi I dibagi

menjadi empat cabang dan satu sektor, yaitu cabang Medan, Binjai, Sibolga,

P.Siantar (berkedudukan di Tebing Tinggi). PP No 18 tahun 1972 mempertegas

(5)

dan tanggung jawab membangkitkan, menyalurkan dan mendistribusikan tenaga

Listrik ke seluruh wilayah Negara RI. Dalam SK Menteri tersebut PLN

Eksploitasi I Sumatera Utara dirubah menjadi PLN Eksploitasi II Sumatera Utara.

Kemudian menyusul Peraturan Menteri PUTL No. 013/PRT/75 yang

merubah PLN Eksploitasi menjadi PLN Wilayah.PLN Eksploitasi II menjadi PLN

Wilayah II Sumatera Utara.Sesuai keputusan Menteri Pertambangan dan Energi

No.4564.K/702/M.PE/1993, tanggal 17 Desember 1993 telah dibentuk Tim

Pengalihan Bentuk Perusahaan. Umum Listrik Negara menjadi PT PLN (Persero)

Listrik Negara

3.2. Nilai PT PLN (Persero)

Nilai-nilai pada PT PLN (Persero) adalah sebagai berikut:

a. Peka terhadap kebutuhan pelanggan, senantiasa berusaha untuk tetap

memberikan pelayanan yang dapat memuaskan kebutuhan pelanggan secara

cepat, tepat dan sesuai.

b. Menjunjung harkat dan martabat manusia dengan segala kelebihan dan

kekurangannya serta mengakui dan melindungi hak-hak asasi dalam

menjalankan bisnis.

c. Integritas, menjunjung tinggi nilai kejujuran, dan objektifitas dalam

pengelolaan bisnis.

d. Kualitas produk, meningkatkan kualitas dan keandalan produk secara terus

menerus dan. terukur serta menjaga kualitas lingkungan dalam menjalankan

(6)

e. Peluang untuk maju, memberikan peluang yang sama dan seluas- luasnya

kepada setiap anggota perusahaan untuk berprestasi dan menduduki posisi

sesuai dengan kriteria dan kompetensi jabatan yang ditentukan.

f. Inovatif, bersedia berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan sesama

anggota perusahaan, menumbuhkan rasa ingin tahu serta meghargai ide dan

karya inovatif.

g. Mengutamakan kepentingan perusahaan untuk mencegah terjadinya

benturan kepentingan.

h. Menjamin setup keputusan yang diambil ditujukan demi kepentingan

perusahaan.

i. Dalam pengambilan keputusan bisnis akan berorientasi pada upaya

meningkatkan nilai investasi pemegang saham.

j. Saling percaya, integritas dan peduli terhadap masyarakat

3.3. Visi, Misi dan Moto PT.PLN (Persero) 3.3.1 Visi, Misi dan Moto

Adapun yang menjadi Visi PT.PLN Berastagi adalah diakui sebagai

perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul, danterpercaya dengan

bertumpu pada potensi insani.

Adapun yang menjadi Visi PT.PLN Berastagi adalah :

(7)

2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas

kehidupan masyarakat.

3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.

4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

Sedangkan Moto dari PT.PLN Berastagi adalah :

Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik (Electricity for a Better Life)

3.4. Deskripsi Pekerjaan di PT.PLN (Persero) Rayon Berastagi

Struktur organisasi merupakan wadah bagi sekelompok orang yang

bekerjasama dalam usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Struktur

organisasi diharapkan sakan dapat memberikan gambaran tentang pembagian

tugas, wewenang dan tanggung jawab serta hubungan antar bagian berdasarkan

susunan yang ada. Struktur organisasi juga diharapkan dapat menetapkan sistem

hubungan dalam organisasi yang menghasilkan tercapainya komunikasi,

koordinasi, dan integritasi secara efisien dari segenap kegiatan Berdasarkan

Keputusan General Manager PT PLN (Persero) Wilyah Sumatera Utara Nomor

019.K/GM. WSU/2008 Tanggal 3 Juni 2008 Tentang Uraian Fungsi dan Tugas

Pokok Pada Organisasi PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara terdiri dari

1. Manajer Area Cabang

Mengelola dan melaksanakan kegiatan penjualan tenaga listrik,

pelayanan pelanggan, pengoperasian dan pemeliharaan jaringan distribusi tenaga

listrik di wilayah kerjanya secara efisien sesuai tata kelola perusahaan yang baik

(8)

yang didukung dengan pelayanan, tingkat mutu dan keandalan pasokan yang baik

untuk memenuhi kebutuhan pelanggan , serta melakukan pembinaan dan

pemberdayaan Unit Asuhan dibawahnya.

2.Bagian Jaringan

Mengkordinasikan perencanaan, pengoperasian dan pemeliharaan sarana

pendistribusian tenaga listrik yang efektif,efisien dengan mutu serta keandalan

yang baik dan menerapkan tata kelola perusahaan yang baik. Melaksanakan

pengoperasian sistem pendistribusian tenaga listrik dan penertiban penggunaan

jaringan distibusi tenaga listrik kepada pelanggan. Untuk melaksanakan tugas

pokok sebagaimana di jelaskan diatas, Bagian Jaringan mempunyai fungsi:

a. Merencanakan pengembangan sistem pendistribusian tenaga listrik untuk

meningkatkan mutu dan keandalan pendistribusian tenaga listrik

b. Merencanakan pengoperasian dan pemeliharaan jaringan distribusi

tenaga listrik

c. Merencanakan dan melaksanakan pembangunan sarana pendistribusian

tenaga listrik dan bangunan sipil

d. Merencanakan kebutuhan material untuk pengoperasian dan

pemeliharaan sarana pendistribusian tenaga listrik

e. Mengoperasikandan melaksanakan pemeliharaan system pendistribusian

tenaga listrik

f. Melaksanakan pelayanan gangguan pendistribusian tenaga listrik

(9)

h. Mengkaji dan mengevaluasi mutu dan keandalan pendistribusian tenaga

listrik yang menunjang tingkat mutu pelayanan

i. Melaksanakan kegiatan pengawasan dan pemeriksaan gardu serta

jaringan distribusi jaringan listrik

j. Melaksanakan kegiatan pengaturan operasional system pendistribusian

tenaga listrik

k. Melaksanakan pelayanan / penanggulangan gangguan jaringan tenaga

rendah,gardu distribusi, alat pengukur dan pembatas (APP) rangkaian ke

pelanggan

l. Melaksanakan penyusunan sasaran opersai pemeriksaan (P2TL) APP

pelanggan

m. Melaksanakan pembuatan berita acara pemeriksaan dan penyimpanan

dokumen serta bukti penyalahgunaan jaringan listri pada pelanggan

n. Melaksanakan pengawasan pemeliharaan sarana pendistribusian tenaga

listrik

o. Melakukan pengawasan pekerjaan pemasangan JTM & JTR serta

peralatan jaringan listrik

p. Mengawasi pekerjaan pemeliharaan distribusi yang dilakukan oleh pihak

ketiga

3. Bagian Transaksi Energi

Mengkoordinasikan pengoperasian / pemeliharaan peralatan pengukuran,

proteksi dan mengawasi pengoperasian / pemeliharaan AMR untuk meningkatkan

(10)

pelanggan. Bertanggung jawab atas tersusunnya rencana pemasaran yang

menjamin tercapainya target pendapatan penjualan tenaga listrik yang berorientasi

kepada kebutuhan pelanggan, serta kesediaan standar pelaksanaan kerja dan

tercapainya interaksi kerja yang baik antar unit-unit pelaksana dan menerapkan

tata kelola perusahaan yang baik Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana

butir 2 diatas, bagian transaksi energi memiliki tugas :

a. Merencanakan jadwal pemeliharaan proteksi dan pengukuran

b. Mengawasi pelaksanaan pemeliharaan system proteksi dan pengukuran

c. Mengkordinir pengoperasian & pemeliharaan perangkat AMR

d. Mengawasi kegiatan peneraan KWh meter dan pemeliharaan peralatan

tera

e. Menghitung arus gangguan dan merencanakan koordinasi setting relay

proteksi

f. Memonitor unjuk kerja system proteksi dan pengukuran

g. Merencanakan pengembangan system proteksi dengan konfigurasi

loop-scheme

h. Membuat SOP pekerjaan pemasangan / pemeliharaan system proteksi &

pengukuran

i. Mengawasi pelaksanaan pemasangan / pemeliharaan APP pelanggan

khususnya pelanggan > 66 KVA

j. Mengevaluasi hasil pembacaan KWh terima dari

(11)

k. Mengevaluasi dan analisa data DLPDyang ditampilkan dari hasil

pembacaan AMR

l. Membuat data asset / inventaris peralatan pengukuran dan proteksi di unit

cabang

m. Menyusun RAO / UAI bagian pengukuran dan proteksi

n. Menyusun rancangan kebijakan dan strategi pemasaran yang berorientasi

pada pelanggan

o. Menyusun dan mengendalikan anggaran rutin investasi perluasan

jaringan

p. Melaksanakan riset pasar dan menyusun data potensi pasar

q. Mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan pelanggan

r. Menyusun segmentasi pelanggan

s. Menyusun rencana penjualan energi dan pendapatan

t. Melaksanakan survei kepuasan pelanggan

u. Menyusun strategi peningkatan pelayanan pelanggan

v. Menyusun standar dan produk pelayanan

w. Menyusun dan mengevaluasi tingkat mutu pelayanan

x. Membuat pedoman SPJBTL untuk pelanggan

y. Mengevaluasi perkembangan Captive Power

z. Menghitung biaya subtitusi tenaga listrik pada sisi konsumen

4. Bagian Pelayanan dan Administrasi

Melaksanakan upaya pencapaian pendapatan, penyelamatan pendapatan

(12)

serta menerapkan tata kelola perusahaan yang baik. Melaksanakan kegiatan

inventarisasi, pembukuan dan penagihan rekening listrik ke pelannggan yang

menunggak.

Mengkoordinasikan penyelenggaraan pengelola anggaran,keuangan,

perpajakan dan asuransi sesuai dengan prinsip manajemen dan membuat laporan

keuangan dan akuntansi akurat dan tepat waktu. Bertanggung jawab

melaksanakan administrasi tata usaha keuangan pengusahaan, sarana penyediaan

tenaga listrik dan pelaporan penggunaan setiap pos anggaran. Melaksanakan

kegiatan administrasi tata usaha langganan meliputi pelayanan pelanggan,

administrasi pelanggan, penagihan dan kegiatan pemutusan dan penyambungan.

Untuk melaksanakan tugas pokok bagian pelayanan dan administrasi mempunyai

tugas:

a. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan bagian niaga dan pelayanan

pelanggan

b. Mengendalikan kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan pelanggan

sesuai kebijakan manajemen

c. Menyusun RAO/UAI bagian niaga dan pelayanan secara berkala

d. Mengkaji laporan-laporan yang berkaitan dengan kegiatan pelayanan

pelanggan

e. Melaksanakan inventarisasi piutang listrik

f. Melakukan pembukuan piutang listrik

g. Melaksanakan kegiatan penangihan rekening listrik

(13)

i. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas-tugas di lingkungan bagian

keuangan

j. Mengendalikan kegiatan yang berkaitan dalam pengelolaan keuangan

k. Mengkoordinasikan usulan RAO/UAI sesuai kebutuhan unit pelaksanaan

l. Menyusun laporan laporan yang berkaitan dengan kegiatan pengelolaan

keuangan.

m. Memberikan informasi tentang BP dan UJL kepada calon pelanggan

n. Mengelola data pelanggan meliputi jumlah, jenis tarif, dan penggolongan

rekening listrik

o. Mengelola DIL dalam rangka pengusahaan penjualan tenaga listrik

p. Melakukan perhitungan pemakaian rekening listrik

q. Mengevaluasi Kwh meter yang terpakai akibat pemakaian ilegal sebagai

dasar penurunan susut jaringan

r. Melaksanakan penjualan rekening listrik berdasarkan rekenining bercetak

s. Melaksanakan forum komunikasi dengan pelanggan

t. Melaksanakan kegiatan penagihan rekening listrik

u. Melaksanakan kegiatan pengawasan piutang listrik

v. Melaksanakan pengawasan atas pendapatan dari hasil penjualan rekening

(14)

BAB IV PENYAJIAN DATA

Penyajian data pada bab ini adalah hasil dari penelitian yang telah dilakukan

pada Kantor PLN (Persero) Jln. Udara No.7 Berastagi dengan cara menyebarkan

kuesioner pada responden sebanyak 100 masyarakat sebagai sampel dalam

penelitian ini. Untuk memperoleh gambaran yang jelas dari data yang diperoleh

dari kuesioner tersebut, di bawah ini disajikan data dalam tabel-tabel distribusi

yang kemudian di distribusikan sebagai berikut:

4.1.Karakteristik Responden

Pada penelitian ini penulis mengambil responden sebanyak 100 orang

yang kemudian diklasifikasikan sebagai berikut

1. Masyarakat pelangan listrik prabayar yaitu berjumlah 50 orang.

2. Masyarakat pelangan listrik pascabayar berjumlah 50 orang

Berikut ini klasifikasi responden penelitian yang dimaksud :

Tabel 1

Ketentuan Responden Penelitian

NO Responden Jumlah Presentase

1 pelangan listrik prabayar 50 50%

2 pelangan listrik pasca bayar 50 50%

Jumlah 100 100%

Sumber: Hasil Penelitian 2015

Berdasarkan Tabel 1 diatas terlihat bahwa responden diambil sama

yaitu 50 orang (50%) untuk pelangan listrik prabayar dan 50 orang (50%)

(15)

a. Data Identitas Pelangan Listrik Prabayar

Data mengenai identitas responden pelangan listrik prabayar yang akan

disajikan adalah mencakup distribusi data responden menurut jenis kelamin,

usia, pendidikan dan pekerjaan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan,

maka identitas responden dapat diuraikan seperti berikut ini :

Table 2

Distribusi Data Responden Bedasarkan Jenis Kelamin

NO Responden Jumlah Presentase

1 Laki-Laki 35 70%

NO Responden Jumlah Presentase

1 21-30 Tahun 11 22%

menjadi pelangan listrik prabayar di kantor Kantor PLN (Persero) Jln. Udara

(16)

berjumlah 20 orang, kemudian diikuti yang berusia 21-30 Tahun (22.0%)

yang berjumlah 11 orang dan yang terakhir adalah usia 41-50 tahun (10,0%)

10 orang dan usia >51 Tahun (18%) yang berjumlah 9 orang.

Tabel 4

Distribusi Data Responden Berdasarkan Pendidikan

NO Responden Jumlah Presentase

1 Tamat SD 1 2.00%

2 Tamat SMP/Sederajat 3 6.00%

3 Tamat SMA/Sederajat 14 28.00%

4 Tamat D-3 9 18,00%

5 Tamat S1 23 46.00%

Jumlah 50 100%

Sumber: Hasil Penelitian 2015

Berdasarkan Tabe l 4 diatas, dapat dilihat bahwa mayoritas masyarakat

yang menjadi pelangan listrik prabayar di kantor Kantor PLN (Persero) Jln.

Udara No.7 Berastagi mempunyai pendidikan tamat Sarjana (S1) yang

berjumlah 23 orang (46%), kemudian diikuti masyarakat yang berpendidikan

terakir tamat SMA yang berjumlah 14 orang (29 %), lalu sebanyak 9 orang

(18%) masyarakat mempunyai pendidikan terakir Sarjana Muda (D-3). Pada

masyarakat yang berpendidikan terakhir SMP/Sederajat sejumlah 3 orang

(6%) dan yang terakir pada tingkat pendidikan terakir SD berjumlah 1 orang

(17)

Tabel 5

Distribusi Data Responden Berdasarkan Pekerjaan

NO Responden Jumlah Presentase

1 Karyawan Swasta 23 46%

Berdasarkan Tabel 5diatas, dapat dilihat bahwa mayoritas masyarakat

masyarakat yang menjadi pelangan listrik prabayar di kantor Kantor PLN

(Persero) Jln. Udara No.7 Berastagi berjumlah50 mempunyai pekerjaan

sebagai karyawan swasta yaitu berjumlah 23 orang (46%) kemudian diikuti

oleh wirausaha yang berjumlah 12 orang (24%). yang bekerja sebagai

PNS/TNI/Polri, berjumlah 10 orang (20 sisanya mempunyai pekerjaan seperti

ibu rumah tangga dan juga pensiunan yang berjumlah 5 orang (10%).

b. Data Identitas Pelangan Listrik Pascabayar

Data mengenai identitas responden pelangan listrik pascabayar yang

akan disajikan adalah mencakup distribusi data responden menurut jenis

kelamin, usia, pendidikan dan pekerjaan berdasarkan hasil penelitian yang

dilakukan, maka identitas responden dapat diuraikan seperti berikut ini :

Table 6

Distribusi Data Responden Bedasarkan Jenis Kelamin

NO Responden Jumlah Presentase

1 Laki-Laki 37 74%

2 Perempuan 13 26%

Jumlah 50 100%

(18)

Berdasarkan tabel6 di atas, dapat dilihat bahwa dari responden yang

berjumlah 50 orang, 37 orang (74%) adalah laki-laki dan sisanya 13 orang

(26%) adalah perempuan.

Tabel 7

Distribusi Data Responden Bedasarkan Usia

NO Responden Jumlah Presentase

1 21-30 Tahun 11 22%

Udara No.7 Berastagi lebih di dominasi yang berusia 31-40 tahun (36%) yang

berjumlah 18 orang, kemudian diikuti yang berusia 41-50 Tahun (24%) yang

berjumlah 12 orang dan yang terakhir adalah usia 21-30 tahun (22%) 11

orang dan usia >51 Tahun (18%) yang berjumlah 9 orang.

Tabel 8

Distribusi Data Responden Berdasarkan Pendidikan

NO Responden Jumlah Presentase

1 Tamat SD 2 4%

(19)

yang menjadi pelangan listrik pascabaya di kantor Kantor PLN (Persero) Jln.

Udara No.7 Berastagi mempunyai pendidikan tamat SMA/Sederajatyang

berjumlah 20 orang (40%), kemudian diikuti masyarakat yang berpendidikan

terakir tamat terakir Sarjana Muda (D-3) yang berjumlah 14 orang (28 %),

lalu sebanyak 10 orang (20%) masyarakat mempunyai pendidikan terakir

Sarjana (S1). Pada masyarakat yang berpendidikan terakhir SMP/Sederajat

sejumlah 4 orang (8%) dan yang terakir pada tingkat pendidikan SD

berjumlah 2 orang (4 %).

Tabel 9

Distribusi Data Responden Berdasarkan Pekerjaan

NO Responden Jumlah Presentase

1 Karyawan Swasta 21 42%

2 PNS/TNI/Polri 12 24%

3 Wirausaha 9 18%

4 Lainnya 8 16%

Jumlah 50 100%

Sumber: Hasil Penelitian 2015

Berdasarkan Tabel 9diatas, dapat dilihat bahwa mayoritas masyarakat

yang menjadi pelangan listrik pascabayar di kantor Kantor PLN (Persero) Jln.

Udara No.7 Berastagi berjumlah50 mempunyai pekerjaan sebagai karyawan

swasta yaitu berjumlah 21 orang (42%) kemudian diikuti yang bekerja

sebagai PNS/TNI/Polri berjumlah 12 orang (24%). yang bekerja sebagai

wirausaha, berjumlah 8 orang (16%) sisanya mempunyai pekerjaan seperti

(20)

4.2.Deskripsi Data Variabel Penelitian

Untuk mengukur variabel Penelitian digunakan 25 pertanyaan.Pada

setiap pertanyaan terdapat 5 pilihan jawaban, dimana reponden diharuskan

memilih salah satu pilihan jawaban yang disediakan. Jawaban pelangan PLN

prabayarakan disajikan bersamaan dengan jawaban responden pascabayar

untuk melihat perbandingannya. Berdasarkan jawaban responden dari

kuesioner yang telah, maka di peroleh jawaban sebagai berikut :

Tabel 10a

Distribusi Jawaban Responden Prabayar Tentang Tarif Dasar Listrik Terjangkau

NO Responden Jumlah Presentase

1 Sangat Setuju 0 0%

2 Setuju 5 10%

3 Biasa Saja 18 36%

4 Kurang Setuju 24 48%

5 Tidak Setuju 3 6%

Jumlah 50 100%

Sumber: Hasil Penelitian 2015

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan listrik

prabayar sebagian besar (48%) atau 24 orang menyatakan bahwa kurang

setuju tentang tariff dasar listrik prabayar terjangkau.Sementara yang

(21)

Tabel 10b

Distribusi Jawaban Responden Pascabayar Tentang Tarif Dasar Listrik Terjangkau

NO Responden Jumlah Presentase

1 Sangat Setuju 11 22%

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat jawaban responden listrik

pascabayar sangat beragam 22% menyatakan sangat setuju, 28% setuju.10%

biasa saja dan 15% kurang setuju. Hal ini dapat disimpulkan sebagian besar

responden menyatakan bahwa tariff dasar listrik pasca bayar terjangkau.

Tabel 11a

Distribusi Jawaban Responden Prabayar tentang layanan yang diberikan

NO Responden Jumlah Presentase

1 Sangat Setuju 0 0%

diberikan PLN. Kemudian sejumlah 21orang (42%) menjawab biasa saja, dan

(22)

Tabel 11b

Distribusi Jawaban Responden Pascabayar tentang layanan yang diberikan

NO Responden Jumlah Presentase

1 Sangat Setuju 0 0%

pascabayar, ada 19 orang (38%) yang menjawab setuju tentang layanan yang

diberikan PLN. Kemudian sejumlah 24 orang (48%) menjawab biasa saja,

dan ada 6 orang (12%) yang menjawab kurang setuju.

Tabel 12a

Distribusi Jawaban Responden Prabayar Tarif dasar listrik prabayar tidak membebani pelangan

NO Responden Jumlah Presentase

1 Sangat Setuju 0 0%

tidak membebani pelangan Kemudian sejumlah 29 orang (58%) menjawab biasa

(23)

Tabel 12b

Distribusi Jawaban Responden Pascabayar Tarif dasar listrik pascabayar tidak membebani pelangan

NO Responden Jumlah Presentase

1 Sangat Setuju 1 2%

prabayar tidak membebani pelangan Kemudian sejumlah 19 orang (38%)

menjawab setuju, 16 orang (32%) menjawab biasa saja dan ada 12 orang (24%)

yang menjawab kurang setuju.

Tabel 13a

Distribusi Jawaban Responden Prabayar tentang instalasi listrik prabayar baik

NO Responden Jumlah Presentase

(24)

prabayar, ada 3 orang (6%) yang menjawab sangat setuju tentang instalasi listrik

prabayar baik. Kemudian sejumlah 10 orang (20%) menjawab setuju, 21 orang

(42%) menjawab biasa saja dan ada 14orang (28%) yang menjawab kurang

setuju.

Tabel 13b

Distribusi Jawaban Responden Pascabayar tentang instalasi listrik pascabayar baik

NO Responden Jumlah Presentase

1 Sangat Setuju 1 2%

2 Setuju 11 22%

3 Biasa Saja 26 52%

4 Kurang Setuju 12 24%

5 Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber: Hasil Penelitian 2015

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan listrik

pascabayar, ada 1 orang (2%) yang menjawab sangat setuju tentang instalasi

listrik pascabayar baik. Kemudian sejumlah 11 orang (22%) menjawab setuju, 26

orang (52%) menjawab biasa saja dan ada 14orang (24%) yang menjawab kurang

(25)

Tabel 14a

Distribusi Jawaban Responden Prabayar tentang alat instalasi sesuai standar

NO Responden Jumlah Presentase

1 Sangat Setuju 1 2%

prabayar, ada 1 orang (2%) yang menjawab sangat setuju tentang instalasi listrik

prabayar sudah sesuai standar. Kemudian sejumlah 12 orang (24%) menjawab

setuju, 23 orang (46%) menjawab biasa saja dan ada 11orang (22%) yang

menjawab kurang setuju sementara yang tidak setuju ada 3 orang (6%).

Tabel 14b

Distribusi Jawaban Responden Pascabayar tentang alat instalasi sesuai standar

NO Responden Jumlah Presentase

(26)

listrik pascabayar sudah sesuai standar. Kemudian sejumlah 13 orang (26%)

menjawab setuju, 10 orang (20%) menjawab biasa saja dan ada 14 orang (28%)

yang menjawab kurang setuju sementara yang tidak setuju ada 1 orang (2%).

Tabel 15a

Distribusi Jawaban Responden Tentang Pelayanan PLN listrik prabayar sudah baik

NO Responden Jumlah Presentase

1 Sangat Setuju 1 2%

2 Setuju 4 8%

3 Biasa Saja 31 62%

4 Kurang Setuju 14 28%

5 Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber: Hasil Penelitian 2015

.Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan listrik

prabayar, ada 1 orang (2%) yang menjawab sangat setuju tentang pelayanan PLN

listrik prabayar sudah baik Kemudian sejumlah 4 orang (8%) menjawab setuju,

(27)

Tabel 15b

Distribusi Jawaban Responden Tentang Pelayanan PLN listrik pascabayar sudah baik

NO Responden Jumlah Presentase

1 Sangat Setuju 1 6%

PLN listrik prabayar sudah baik Kemudian sejumlah 18 orang (18%) menjawab

setuju, 2 orang (40%) menjawab biasa saja dan ada 8 orang (16%) yang

menjawab kurang setuju sementara yang tidak setuju ada 3 orang (6%).

Tabel 16a

Distribusi Jawaban Responden listrik prabayar tentang pelayanan PLN yang sudah sesuai harapan

NO Responden Jumlah Presentase

(28)

prabayar, ada 4 orang (8%) yang menjawab sangat setuju tentang pelayanan PLN

listrik prabayar sudah sesuai harapan, kemudian sejumlah 15 orang (30%)

menjawab setuju, 15 orang (30%) menjawab biasa saja, 15 orang (30%)

menjawab kurang setuju dan ada 1 orang (2%) menjawab tidak setuju.

Tabel 16b

Distribusi Jawaban Responden listrik pascabayar tentang pelayanan PLN yang sudah sesuai harapan

NO Responden Jumlah Presentase

1 Sangat Setuju 2 4%

2 Setuju 11 22%

3 Biasa Saja 22 44%

4 Kurang Setuju 14 28%

5 Tidak Setuju 1 2%

50 100%

Sumber: Hasil Penelitian 2015

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan listrik

pascabayar, ada 2 orang (4%) yang menjawab sangat setuju tentang pelayanan

PLN listrik pascabayar sudah sesuai harapan, kemudian sejumlah 11 orang

(22%) menjawab setuju, 22 orang (44%) menjawab biasa saja, 14 orang (28%)

(29)

Tabel 17a

Distribusi Jawaban Responden listrik prabayar tentang pelayanan PLN cepat dan profesional

NO Responden Jumlah Presentase

1 Sangat Setuju 1 2%

prabayar, ada 1 orang (2%) yang menjawab sangat setuju tentang pelayanan PLN

listrik prabayar cepat dan profesional, kemudian sejumlah 3 orang (6%)

menjawab setuju, 30 orang (60%) menjawab biasa saja, 15 orang (30%)

menjawab kurang setuju dan ada 1 orang (2%) menjawab tidak setuju.

Tabel 17b

Distribusi Jawaban Responden listrik pascabayar tentang pelayanan PLN cepat dan profesional

NO Responden Jumlah Presentase

(30)

listrik pascabayar, ada 4 orang (8%) yang menjawab sangat setuju tentang

pelayanan PLN listrik pascabayar cepat dan profesional, kemudian

sejumlah 25 orang (50%) menjawab setuju, 12 orang (24%) menjawab

biasa saja, 9 orang (18%) menjawab kurang setuju.

Tabel 18a

Distribusi Jawaban Responden tentang kemudahan listrik prabayar

NO Responden Jumlah Presentase

1 Sangat Setuju 0 0%

(50%) menjawab kurang setuju dan ada 5 orang (10%) menjawab tidak setuju.

Tabel 18b

Distribusi Jawaban Responden tentang kemudahan listrik pascabayar

NO Responden Jumlah Presentase

(31)

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan

listrik pascabayar, ada 2 orang (4%) yang menjawab sangat setuju tentang

kemudahan listrik pascabayar, kemudian sejumlah 6 orang (12%)

menjawab setuju, 16 orang (32%) menjawab biasa saja, 21 orang (42%)

menjawab kurang setuju dan 5 orang (10%) menjawab tidak setuju.

Tabel 19a

Distribusi Jawaban Responden Tentang kenyamanan mengunakan listrik prabayar

NO Responden Jumlah Presentase

1 Sangat Setuju 0 0%

2 Setuju 7 14%

3 Biasa Saja 23 46%

4 Kurang Setuju 19 38%

5 Tidak Setuju 1 2%

Jumlah 50 100%

Sumber: Hasil Penelitian 2015

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan

listrik prabayar, ada 7 orang (14%) yang menjawab setuju tentang

kenyamanan mengunakan listrik prabayar, kemudian sejumlah 23 orang

(46%) menjawab biasa saja, 19 orang (38%) menjawab kurang setuju dan

(32)

Tabel 19b

Distribusi Jawaban Responden Tentang kenyamanan mengunakan listrik pascabayar

NO Responden Jumlah Presentase

1 Sangat Setuju 3 6%

(34%) menjawab kurang setuju dan ada 1 orang (2%) menjawab tidak setuju.

Tabel 20a

Distribusi Jawaban Responden Tentang keamanan mengunakan listrik prabayar sudah sesuai standar

NO Responden Jumlah Presentase

(33)

listrik prabayar, ada 3 orang (6%) yang menjawab sangat setuju tentang

keamanan mengunakan listrik prabayar, 4 orang (8%) menjawab setuju,

kemudian sejumlah 21 orang (42%) menjawab biasa saja, 19 orang (38%)

menjawab kurang setuju dan ada 3 orang (6%) menjawab tidak setuju.

Tabel 20b

Distribusi Jawaban Responden Tentang keamanan mengunakan listrik pascabayar sudah sesuai standar

NO Responden Jumlah Presentase

1 Sangat Setuju 4 8%

2 Setuju 4 8%

3 Biasa Saja 23 46%

4 Kurang Setuju 19 38%

5 Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber: Hasil Penelitian 2015

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan

listrik pascabayar, ada 4 orang (8%) yang menjawab sangat setuju tentang

keamanan mengunakan listrik pascabayar, 4 orang (8%) menjawab

setuju kemudian sejumlah 23 orang (46%) menjawab biasa saja, 19 orang

(34)

Tabel 21a

Distribusi Jawaban Responden tentang pengunaan listrik prabayar aman dalam memenuhi kebutuhan listrik

NO Responden Jumlah Presentase

1 Sangat Setuju 0 0%

kemudian sejumlah 26 orang (52%) menjawab biasa saja, 11 orang (22%)

menjawab kurang setuju dan ada 1 orang (2%) menjawab tidak setuju.

Tabel 21b

Distribusi Jawaban Responden tentang pengunaan listrik pascabayar aman dalam memenuhi kebutuhan listrik

NO Responden Jumlah Presentase

(35)

listrik pascabayar, ada 19 orang (38%) yang menjawab setuju dengan

mengunakan listrik pascabayar maka kebutuhan listrik akan aman ,

kemudian sejumlah 24 orang (48%) menjawab biasa saja, 6 orang (12%)

menjawab kurang setuju dan 1 orang (2%) menjawab tidak setuju.

Tabel 22a

Distribusi Jawaban Responden Listrik prabayar bahwa PLN terbuka dalam menerima pengaduan pelangan

NO Responden Jumlah Presentase

1 Sangat Setuju 0 0%

2 Setuju 15 30%

3 Biasa Saja 21 42%

4 Kurang Setuju 12 24%

5 Tidak Setuju 2 4%

Jumlah 50 100%

Sumber: Hasil Penelitian 2015

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan

listrik prabayar, ada 15 orang (30%) yang menjawab setuju PLN terbuka

dalam menerima keluhan pelangan, kemudian sejumlah 21 orang (42%)

menjawab biasa saja, 12 orang (24%) menjawab kurang setuju dan ada 2

(36)

Tabel 22b

Distribusi Jawaban Responden Listrik pascabayar bahwa PLN terbuka dalam menerima pengaduan pelangan

NO Responden Jumlah Presentase

1 Sangat Setuju 2 4%

setuju, kemudian sejumlah 16 orang (32%) menjawab biasa saja, 11 orang

(11%) menjawab kurang setuju dan 2 orang (4%) menjawab tidak setuju.

Tabel 23a

Distribusi Jawaban Responden Listrik prabayar bahwa PLN selalu memberikan solusi bila ada permasalahan

NO Responden Jumlah Presentase

(37)

selalu memberikan solusi bila ada permasalahan, 3 orang (6%) setuju,

kemudian sejumlah 31 orang (62%) menjawab biasa saja, 12 orang (24%)

menjawab kurang setuju dan ada 6 orang (6%) menjawab tidak setuju.

Tabel 23b

Distribusi Jawaban Responden Listrik pascabayar bahwa PLN selalu memberikan solusi bila ada permasalahan

NO Responden Jumlah Presentase

1 Sangat Setuju 1 2%

2 Setuju 11 22%

3 Biasa Saja 26 52%

4 Kurang Setuju 12 24%

5 Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber: Hasil Penelitian 2015

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan

listrik pascabayar, ada 1 orang (1%) yang menjawab sangat setuju PLN

selalu memberikan solusi bila ada permasalahan , 11 orang (22%)

menjawab setuju, kemudian sejumlah2 orang (52%) menjawab biasa saja,

(38)

Tabel 24a

Distribusi Jawaban Responden Listrik prabayar bahwa PLN jarang melakukan pemadaman

NO Responden Jumlah Presentase

1 Sangat Setuju 0 0%

melakukan pemadaman, kemudian sejumlah 21 orang (42%) menjawab

biasa saja, 12 orang (24%) menjawab kurang setuju dan ada 2 orang (4%)

menjawab tidak setuju.

Tabel 24b

Distribusi Jawaban Responden Listrik pascabayar bahwa PLN jarang melakukan pemadaman

NO Responden Jumlah Presentase

1 Sangat Setuju 12 24%

(39)

pascabayar, ada 12 orang (1%) yang menjawab sangat setuju PLN jarang

melakukan pemadaman, 13 orang (26%) menjawab setuju, kemudian

sejumlah 10 orang (20%) menjawab biasa saja, 14 orang (28%) menjawab

kurang setuju dan 1 orang (2%) menjawab tidak setuju.

Tabel 25a

Distribusi Jawaban Responden Listrik prabayar bahwa tidak ada pemadaman

NO Responden Jumlah Presentase

1 Sangat Setuju 0 0%

2 Setuju 6 12%

3 Biasa Saja 30 60%

4 Kurang Setuju 14 28%

5 Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber: Hasil Penelitian 2015

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan listrik

prabayar, ada 6 orang (12%) yang menjawab setuju tidak ada pemadaman,

kemudian sejumlah 30 orang (60%) menjawab biasa saja, 14 orang (28%)

(40)

Tabel 25b

Distribusi Jawaban Responden Listrik pascabayar bahwa tidak ada pemadaman

NO Responden Jumlah Presentase

1 Sangat Setuju 1 2%

pemadaman, 18 orang (36%) menjawab setuju, kemudian sejumlah 20 orang

(40%) menjawab biasa saja, 8 orang (16%) menjawab kurang setuju dan 3

orang (6%) menjawab tidak setuju.

Tabel 26a

Distribusi Jawaban Responden Listrik prabayar PLN cepat melakukan perbaikan bila terjadi kerusakan

NO Responden Jumlah Presentase

(41)

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan

listrik prabayar, ada 9 orang (18%) yang menjawab sangat setuju PLN

cepat melakukan perbaikan, 11 orang (22%) setuju, kemudian sejumlah

12 orang (24%) menjawab biasa saja, 15 orang (28%) menjawab kurang

setuju dan ada 3 orang (6%) tidak setuju

Tabel 26b

Distribusi Jawaban Responden Listrik pascabayar PLN cepat melakukan perbaikan bila terjadi kerusakan

NO Responden Jumlah Presentase

1 Sangat Setuju 2 4%

2 Setuju 11 22%

3 Biasa Saja 22 44%

4 Kurang Setuju 14 28%

5 Tidak Setuju 1 2%

Jumlah 50 100%

Sumber: Hasil Penelitian 2015

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan

listrik pascabayar, ada 2 orang (4%) yang menjawab sangat setuju PLN

cepat melakukan perbaikan, 11 orang (22%) menjawab setuju, kemudian

sejumlah 22 orang (44%) menjawab biasa saja, 14 orang (28%) menjawab

(42)

Tabel 27a

Distribusi Jawaban Responden Listrik prabayar bahwa petugas PLN cepat dan professional melakukan perbaikan bila terjadi kerusakan

NO Responden Jumlah Presentase

1 Sangat Setuju 0 0%

perbaikan, kemudian sejumlah 23 orang (46%) menjawab biasa saja, 13 orang

(26%) menjawab kurang setuju dan ada 3 orang (6%) tidak setuju

Tabel 27b

Distribusi Jawaban Responden Listrik pascabayar bahwa petugas PLN cepat dan professional melakukan perbaikan bila terjadi kerusakan

NO Responden Jumlah Presentase

1 Sangat Setuju 4 8%

listrik pascabayar, ada 4 orang (8%) yang menjawab sangat setuju petugas

(43)

menjawab setuju, kemudian sejumlah 12 orang (24%) menjawab biasa

saja, 9 orang (18%) menjawab kurang setuju. dan tidak ada yang

menjawab tidak setuju.

Tabel 28a

Distribusi Jawaban Responden Listrik bahwa PLN terbuka menerima keluhan pelangan listrik prabayar

NO Responden Jumlah Presentase

1 Sangat Setuju 4 8%

2 Setuju 18 36%

3 Biasa Saja 18 36%

4 Kurang Setuju 10 20%

5 Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber: Hasil Penelitian 2015

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan

listrik prabayar, ada 4 orang (8%) yang menjawab sangat setuju PLN

terbuka menerima keluhan pelangan, 36% atau 18 orang menyatakan

setuju dan juga 18 orang (36%) menjawab biasa saja, 10 orang (20%)

(44)

Tabel 28b

Distribusi Jawaban Responden Listrik bahwa PLN terbuka menerima keluhan pelangan listrik pascabayar

NO Responden Jumlah Presentase

1 Sangat Setuju 2 4%

kemudian sejumlah 16 orang (32%) menjawab biasa saja, 21 orang (42%)

menjawab kurang setuju. dan 5 orang (10%) menjawab tidak setuju.

Tabel 29a

Distribusi Jawaban Responden Listrik prabayar bahwa PLN mencarikan solusi bila ada permasalahan

NO Responden Jumlah Presentase

1 Sangat Setuju 0 0%

(45)

solusi permasalahan yang ada, , 19 orang (38%) menjawab biasa saja, 23

orang (46%) menjawab kurang setuju dan 4 orang menjawab tidak setuju.

Tabel 29b

Distribusi Jawaban Responden Listrik pascabayar bahwa PLN mencarikan solusi bila ada permasalahan

NO Responden Jumlah Presentase

1 Sangat Setuju 1 2%

setuju, kemudian sejumlah 20 orang (40%) menjawab biasa saja, 8 orang

(16%) menjawab kurang setuju. dan 3 orang (6%) menjawab tidak setuju.

Tabel 30a

Distribusi Jawaban Responden Listrik prabayar bahwa PLN terbuka dalam menerima saran dan kritik

NO Responden Jumlah Presentase

(46)

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan

listrik prabayar, ada 6 orang (12%) yang menjawab setuju PLN menerima

saran dan kritik , 22 orang (44%) menjawab biasa saja, 19 orang (38%)

menjawab kurang setuju dan 3 orang (6%) menjawab tidak setuju.

Tabel 30b

Distribusi Jawaban Responden Listrik pascabayar bahwa PLN terbuka menerima saran dan kritik

NO Responden Jumlah Presentase

1 Sangat Setuju 2 4%

2 Setuju 11 22%

3 Biasa Saja 22 44%

4 Kurang Setuju 14 28%

5 Tidak Setuju 1 2%

Jumlah 50 100%

Sumber: Hasil Penelitian 2015

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan

listrik pascabayar, ada 2 orang (4%) yang menjawab sangat setuju PLN

terbuka menerima saran dan kritik, 11 orang (22%) menjawab setuju,

kemudian sejumlah 22 orang (44%) menjawab biasa saja, 14 orang (28%)

(47)

Tabel 31a

Distribusi Jawaban Responden Listrik prabayar bahwa PLN selalu menginformasikan bila ada perubahan sistem

NO Responden Jumlah Presentase

1 Sangat Setuju 2 4%

menjawab kurang setuju dan 3 orang (6%) menjawab tidak setuju.

Tabel 31b

Distribusi Jawaban Responden Listrik pascabayar bahwa PLN selalu menginformasikan bila ada perubahan sistem

NO Responden Jumlah Presentase

(48)

selalu menginformasikan bila ada perubahan sistem, 25 orang (50%)

menjawab setuju, kemudian sejumlah 12 orang (24%) menjawab biasa

saja, 9 orang (18%) menjawab kurang setuju.

Tabel 32a

Distribusi Jawaban Responden Listrik prabayar bahwa PLN selalu menginformasikan bila ada perbaikan jaringan

NO Responden Jumlah Presentase

1 Sangat Setuju 0 0%

2 Setuju 7 14%

3 Biasa Saja 14 28%

4 Kurang Setuju 24 48%

5 Tidak Setuju 5 10%

Jumlah 50 100%

Sumber: Hasil Penelitian 2015

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan

listrik prabayar, ada 7 orang (14%) yang menjawab setuju PLN selalu

menginformasikan bila ada perbaikan jaringan , kemudian 14 orang (28%)

menjawab biasa saja, 24 orang (48%) menjawab kurang setuju dan 5

(49)

Tabel 32b

Distribusi Jawaban Responden Listrik pascabayar bahwa PLN selalu menginformasikan bila ada perbaikan jaringan

NO Responden Jumlah Presentase

1 Sangat Setuju 2 4%

(42%) menjawab kurang setuju dan 5 orang atau 10% menjawab tidak setuju.

Tabel 33a

Distribusi Jawaban Responden Listrik prabayar bahwa proses administrasi listrik pintar mudah

NO Responden Jumlah Presentase

(50)

administrasi listrik pintar mudah , kemudian 19 orang (38%) menjawab

biasa saja, 20 orang (40%) menjawab kurang setuju dan 3 orang (6%)

menjawab tidak setuju.

Tabel 33b

Distribusi Jawaban Responden Listrik pascabayar bahwa proses administrasi listrik regular mudah

NO Responden Jumlah Presentase

1 Sangat Setuju 3 6%

listrik pascabayar, ada 3 orang (6%) yang menjawab sangat setuju proses

administrasi listrik regular mudah, 5 orang (10%) menjawab setuju,

kemudian sejumlah 24 orang (48%) menjawab biasa saja, 17 orang (34%)

menjawab kurang setuju dan 1 orang atau 2% menjawab tidak setuju.

Tabel 34a

Distribusi Jawaban Responden bahwa pembayaran listrik prabayar mudah

NO Responden Jumlah Presentase

(51)

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan

listrik prabayar, ada 7 orang (14%) yang menjawab setuju pembayaran

listrik pintar mudah , kemudian 23 orang (46%) menjawab biasa saja, 18

orang (36%) menjawab kurang setuju dan 2 orang (4%) menjawab tidak

setuju.

Tabel 34b

Distribusi Jawaban Responden bahwa pembayaran listrik pascabayar mudah

NO Responden Jumlah Presentase

1 Sangat Setuju 4 8%

2 Setuju 4 8%

3 Biasa Saja 23 46%

4 Kurang Setuju 19 38%

5 Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber: Hasil Penelitian 2015

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan

listrik pascabayar, ada 4 orang (8%) yang menjawab sangat setuju proses

pembayaran listrik regular mudah, 4 orang (8%) menjawab setuju,

kemudian sejumlah 23 orang (46%) menjawab biasa saja, 19 orang (38%)

(52)

BAB V ANALISIS DATA 5.1.Analisis Data

Penelitian ini berisikan tentang perbandingan tingkat kepuasan

pelayanan listrik pintar (prabayar) dengan listrik regular (Pascabayar) pada

PT PLN (Persero) ranting Berastagi, Tanah Karo. Adapun yang dijadikan

responden dalam penelitian ini adalah masyarakat pelangan listrik prabayar

dan pascabayar yang masing-masing diambil 50 orang.

5.1.1.Pelangan Listrik Prabayar

Setelah keseluruan data di peroleh dan sudah diuraikan didalam

penelitian ini, maka tahap selanjutnya dilakukan analisis data tentang

jawaban responden pelangan listrik prabayar berdasarkan sebelas

karakteristik yang diambil didalam penelitian ini. Dalam penelitian ini

untuk mengukur tingkat kepuasan pelayanan listrik prabayar dibagi

menjadi duapuluh lima pertanyaan. Setelah menganalisis data yang

didapat dari penelitian, maka diperoleh nilai tertinggi adalah 96 dan

nilai terendah adalah 40. Untuk menentukan jarak interval maka

digunakan rumus:

=

= −

=

(53)

Dibulatkan menjadi 11. Interval tersebut dapat digunakan untuk

menyusun kategori sebagai berikut:

Untuk kategori sangat tinggi : 84 - 96

Untuk kategori tinggi : 73 - 83

Untuk kategori sedang : 62 - 72

Untuk kategori rendah : 51 - 61

Untuk kategori sangat rendah : 40 - 50

Untuk mengetahui kepuasan responden listrik prabayar, dapat

dilihat dari rekapitulasi jawaban responden dalam tabel berikut ini:

Tabel 35

Rekapitulasi Klasifikasi Jawaban Responden Listrik Prabayar Kategori Interval Frekuensi Persentase (%)

Sangat Tinggi 84 – 96 7 14

Tinggi 73 – 83 16 32

Sedang 62 – 72 17 34

Rendah 51 – 61 5 10

Sangat Rendah 40 – 50 5 10

Jumlah 50 100%

Sumber : Hasil Penelitian 2015

Berdasarkan tabel 35 di atas dapat dilihat bahwa jawaban

responden pelangan listrik prabayar di Kantor PLN Ranting Berastagi

Tanah Karo dengan kategori sangat tinggi, yang ditunjukkan dari 7

responden (14%), kategori tinggi sebanyak 16 responden (32%),

kategori sedang 10 responden (17%), kategori rendah 5 responden

(54)

5.1.2.Pelangan Listrik Pascabayar

Setelah keseluruan data di peroleh dan sudah diuraikan didalam

penelitian ini, maka tahap selanjutnya dilakukan analisis data tentang

jawaban responden pelangan listrik pascabayar berdasarkan sebelas

karakteristik yang diambil didalam penelitian ini. Dalam penelitian ini

untuk mengukur tingkat kepuasan pelayanan listrik prabayar dibagi

menjadi duapuluh lima pertanyaan. Setelah menganalisis data yang

didapat dari penelitian, maka diperoleh nilai tertinggi adalah 100 dan

nilai terendah adalah 43. Untuk menentukan jarak interval maka

digunakan rumus

=

= −

=

= ,

Dibulatkan menjadi 11. Interval tersebut dapat digunakan untuk

menyusun kategori sebagai berikut:

Untuk kategori sangat tinggi : 87 - 100

Untuk kategori tinggi : 76 - 86

Untuk kategori sedang : 65 - 75

Untuk kategori rendah : 54 - 64

(55)

Untuk mengetahui kulaitas pelayanan yang diberikan para

pegawai di kantor UPT Samsat Medan Selatan, dapat dilihat dari

rekaptuliasi jawaban responden dalam tabel berikut ini:

Tabel 36

Rekapitulasi Klasifikasi Jawaban Responden Listrik Pascabayar Kategori Interval Frekuensi Persentase (%)

Sangat Tinggi 87 – 100 14 28

Tinggi 76 – 86 15 30

Sedang 65 – 75 10 20

Rendah 54 – 64 7 14

Sangat Rendah 43 – 53 4 8

Jumlah 50 100%

Sumber : Hasil Penelitian 2015

Berdasarkan tabel 36 di atas dapat dilihat bahwa jawaban

responden pelangan listrik pascabayar di Kantor PLN Ranting

Berastagi Tanah Karo berada di kategori sangat tinggi, yang

ditunjukkan dari 14 responden (28%), kategori tinggi sebanyak 15

responden (30%), kategori sedang 10 responden (20%), kategori rendah

7 responden (14%), dan kategori sangat rendah 4 responden (8%).

5.1.3. Perbandingan tingkat kepuasan pelangan terhadap pelayanan listrik prabayar dan pascabayar

5.1.3.1. Uji homogenitas varian

(56)

� − � � = = ,

� − � � = = ,

2. Menghitung Varian dan Simpangan Baku

Varian skor responden listrik prabayar :

Varian = √n. ∑x − ∑Xn n −

Varian = √ . −

Varian = √ = ,

Simpangan baku skor responden listrik prabayar : �� � � �� = √ �, = 13,01

Varian skor responden listrik pascabayar :

Varian = √n. ∑x − ∑Xn n −

(57)

Varian = √ = ,

Simpangan baku skor responden listrik prabayar : �� � � �� = √ , � = 14,62

3. Uji Homogenitas

� = � � �� � �

� = , = ,,

Harga F tersebut di atas perlu dibandingkan dengan F tabel,

dengan dk (derajat kebebasan) pembilang = (50-1) dan dk (derajat

kebebasan) penyebut = (50-1). Dengan dk pembilang = 49 dan dk

penyebut = 49 dengan taraf kesalahan = 5% (0,05), maka harga F tabel

= 1,61 Bila nilai F ≤ Ftabel maka varian homogen.

Teryata nilai F tabel (1,26< 1,61) maka dapat disimpulkan varian

kedua sampel dari skor responden prabayar dan pasca bayar adalah

homogen

5.1.3.2. Uji Hipotesis

Untuk mengetahui perbandingan tingkat kepuasan pelangan

terhadap pelayanan listrik prabayar dan pascabayar, maka dapat dilihat

dengan menggunakan rumus uji hipotesis dua rata- rata ( uji t). Rumus

(58)

=

�̅ − �̅

+

�� .

=

, − ,

,9

+

9,

=

− ,

√ , + ,

=

− ,

√ ,

=

− ,

,

= − ,

Harga thitung adalah -2,22dan jika dilihat pada tabel t (lihat

lampiran) untuk kesalahan 5% dan dk = 100-2 = 98, maka didapat ttabel=

1,67 Berdasarkan ketentuan pengujian hipotesis :

a. Jika harga thitung>ttabel , maka Ho (hipotesa Nol) ditolak

dan Ha (hipotesa Alternatif) diterima, artinya ada perbedaan tingkat

kepuasan antara pelangan listrik prabayar dan pascabayar pada PT PLN

(Persero) ranting Berastagi, Tanah Karo.

b. Jika harga thitung<ttabel , maka Ho (hipotesa Nol)

(59)

perbedaan tingkat kepuasan antara pelangan listrik prabayar dan

pascabayar pada PT PLN (Persero) ranting Berastagi, Tanah Karo.

Dengan membandingkan antara thitung dengan nilai -2,22 dan ttabel 1,67 ,

maka dapat diketahui bahwa thitung> ttabel ( -2,22 > 1,67 ), hal ini berarti

Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian ada ada perbedaan

tingkat kepuasan antara pelangan listrik prabayar dan pascabayar pada

PT PLN (Persero) ranting Berastagi, Tanah Karo

5.2.Interpretasi Data

Seiring berjalannya waktu dan untuk mengembangkan pelayanan suatu

perusahaan, maka dibuatlah suatu inovasi demi mempertahankan eksistensi

dan juga untuk kemajuan serta pengembangan dalam memberikan pelayanan

kepada masyarakat. Bentuk inovasi yang diciptakan oleh PT. PLN adalah

dengan mengeluarkan program listrik Pintar. Listrik pintar adalah inovasi

layanan dari PLN yang mulai disosialisasikan sejak tahun 2008 namun baru

resmi diluncurkan pada tahun 2009. Selama ini pelanggan PLN mendapat

layanan listrik pascabayar, yaitu Pelanggan menggunakan energi listrik dulu

dan membayar belakangan, pada bulan berikutnya.Setiap bulan PLN harus

mencatat meter, menghitung dan menerbitkan rekening yang harus dibayar

Pelanggan, melakukan penagihan kepada Pelanggan yang terlambat atau

tidak membayar, dan memutus aliran listrik jika konsumen terlambat atau

(60)

Mekanisme tersebut di atas tidak dilaksanakan pada sistem listrik pintar

(prabayar). Pada sistem listrik pintar, pelanggan mengeluarkan uang/biaya

lebih dulu untuk membeli energi listrik yang akan dikonsumsinya. Besar

energi listrik yang telah dibeli oleh pelanggan dimasukkan ke dalam Meter

Prabayar (MPB) yang terpasang dilokasi Pelanggan melalui sistem‘token’

(pulsa) atau stroom. Dengan demikian, Pelanggan bisa lebih mudah

mengoptimalkan konsumsi listrik dengan mengatur sendiri jadwal dan jumlah

pembelian listrik. Dengan menggunakan listrik prabayar, pelanggan tidak

perlu berurusan dengan pencatatan meter yang biasanya dilakukan setiap

bulan, dan tidak perlu terikat dengan jadwal pembayaran listrik bulanan. Dari

fenomena tersebut dapat diketahui bahwa penggunaan listrik prabayar lebih

efisien daripada listrik pascabayar.

Dari hasil uji hipotesis diperoleh ada perbedaan tingkat kepuasan antara

pelangan listrik prabayar dan pascabayar pada PT PLN (Persero) ranting

Berastagi, Tanah Karo.Berdasarkan hasil rekaptulasi jawaban responden

(tabel 35) diketahui bahwa jawaban responden listrik prabayar terhadap

kualitas pelayanan pada PT PLN (Persero) ranting Berastagi, Tanah Karo

berada pada kategori sedang. Sedangkan jawaban responden (tabel 36)

diketahui bahwa jawaban responden listrik pascabayar terhadap kualitas

pelayanan pada PT PLN (Persero) ranting Berastagi, Tanah Karo berada

pada kategori tinggi.

Program baru listrik prabayarsaat ini dirasa sangat dipaksakankarena

(61)

pasang baru listrik harus diwajibkan untuk menggunakan listrik prabayar jadi

pelanggan tidak ada pilihan lain selain harus menggunakan listrik prabayar.

Ada beberapa hal yang menyebabkan tingkat kepuasan antara pelangan listrik

prabayar lebih rendah dari listrik pascabayar diantaranya tarif biayalistrik

prabayar dirasa lebih mahal, Pembelian voucher secaraonline sering terjadi

trouble/gangguan, Pulsa listrik dapat habis tiba tiba diwaktu yang tidak

diinginkan, misalnya ditengah malam, Pelanggan yang sudah beralih ke

listrik prabayar tidak bisa lagi beralih ke pascabayar, Pelanggan disibukkan

tiap hari harus rajin-rajin mengecek jumlah kwh untuk mengatisipasi

pemadaman.

Selain itu masyarakat menganggap bahwa listrik prabayar ini mahal dan

sulituntuk mendapatkan pelayanannya. Padahal jika tidak ada kendalaapapun

dalam pemasangan dan pengetahuan masyarakat tentang jaringan pembelian

token khususnya melalui internet banking dan sms banking maupun atm

pelayanan dapat dengan mudah diterima. Pengetahuan masyarakat yang minim

tentang program listrik prabayar dikarenakan kurangnya sosialisasi dari pihak PT

PLN. Sosialisasi gencar dilakukan padaawal peluncuran listrik prabayar saja,pada

saat ini sosialisasi hanya dilakukan jika masyarakat datang kekantor. Padahal

masyarakat masih ada yang belum mengetahui jelas tentang program listrik

prabayar. Kendala lain adalah Tidak semua masyarakat paham dengan kemajuan

teknologi dikarenakan latar belakang tingkat pendidikan dan ekonomi yang

berbeda, sehingga mereka lebih memilih mengunakan listrik pascabayar daripada

(62)

BAB VI PENUTUP 6.1. Kesimpulan

Hasil penelitia nmengenai perbandingan antara tingkat kepuasan

pelanggan listrik pintar (prabayar) dengan listrik regular (pascabayar) pada

PT.PLN (Persero) Ranting Berastagi Tanah Karo dapat dibuat kesimpulan

sebagai berikut:

1. Tingkat kepuasan pelanggan listrik pintar (prabayar) pada PT.PLN

(Persero) Ranting Berastagi Tanah Karo dalam kategori sedang.

2. Tingkat kepuasan pelanggan listrik regular (pascabayar) pada PT.PLN

(Persero) Ranting Berastagi Tanah Karo dalam kategori Tinggi.

3. Ada perbedaan antara tingkat kepuasan pelanggan listrik pintar

(prabayar) dengan listrik regular (pascabayar) pada PT.PLN (Persero)

Ranting Berastagi Tanah Karo, dimana tingkat kepuasan pelanggan

listrik regular (pascabayar) lebih tinggi daripada tingkat kepuasan

pelanggan listrik pintar (prabayar).

6.2. Saran

Adapun saran yang diajukan olehpenulis yaitu sebagai berikut:

1. Bagi pihak manajemen unit pelayanan listrik pintar PT.PLN (Persero)

hendaknya mempertahankanpelayanan yang telah diberikan kepada

pelanggan. Dan terus berupaya meningkatkan pelayanan agar lebih baik

lagiSehingga Pelanggan tetap merasa puas dan dapat menjadikan

(63)

2. Bagi unit pelayanan listrik pintar PT.PLN (Persero) hendaknya masih

tetap terbuka menerima kritik dan saran dari berbagai pihak, agar dapat

menampung dan memperbaiki hal-hal yang dikomplainkan pelanggan

demi memberikan kepuasan sesuai dengan apa yang diharapkan para

(64)

BAB II

METODE PENELITIAN

2.1 . Bentuk Penelitian

Metode penelitian ini merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data

dengan tujuan dan kegiatan tertentu. Ini berarti untuk mendapatkan data yang

valid dalam penelitian haruslah berlandaskan keilmuan yaitu rasional, empiris,

dan sistematis. Untuk memperoleh semuanya itu maka, dalam bab ini penulis

akan menjabarkan metode yang akan digunakan untuk memperoleh data

penelitian yang valid.

Metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan metode komparatif dengan menggunakan analisa data kuantitataif

dan menggunakan rumus statistik.Selain itu untuk membantu menganalisis data

dan fakta yang diperoleh dari lapangan.Dasar penelitian ini adalah survey, yaitu

pembagian kuesioner kepada responden yang berisi pertanyaan-pertanyaan

mengenai hal yang berhubungan denga penelitin guna memperoleh data yang

obyektif dan valid dalam rangka memecahkan permasalahan yang ada.

2.2.Lokasi Pelelitian

Penelitian ini berlokasi di Kantor PT.PLN (Persero) Jln. Udara No.7 Berastagi

2.3. Populasi dan Sampel 2.3.1.Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek

(65)

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.20 Berdasarkan definisi

tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat

sebagai pengguna layanan publik yang menggunakan Listrik Prabayar (LPB)

2.3.2.Sampel

Sampel diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi sumber data

sebenarnya. Dengan kata lain sampel adalah bagian dari populasi. Pengambilan

sampel dimaksudkan sebagai representative dari seluruh populasi, sehingga

kesimpulannya juga berlaku bagi keseluruhan populasi.21Apabila subjek

penelitian kurang dari 100 orang, maka lebih baik diambil semua sehingga

penelitian merupakan penelitian populasi. Apabila lebih dari 100 orang,maka

diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih.22

Berdasarkan jumlah populasi yang diambil, maka untuk menentukan

jumlah sampel yang representatif penulis menggunakan teknik penarikan sampel

berdasarkan rumus Slovin yakni sebagai berikut :23

n = + NeN

Keterangan :

N = Populasi

n = Sampel

e = Tingkat kesalahan penarikan sampel

2.4. Teknik Pengumpulan Data

20Sugiyono.2006 Statistik Untuk Penelitian Alfabeta.Bandung.hal 73 21 Op cit hal 152

22 Arikunto.2006 hal 104

Gambar

Tabel 18a
Tabel 19a
Tabel 20a
Tabel 20b Distribusi Jawaban Responden Tentang keamanan mengunakan listrik
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan ini saya menyatakan menyatakan bahwa skripsi Pengaruh Kenaikan Tarif Cukai Rokok Kretek terhadap Harga, Penawaran dan Permintaan Komoditas Rokok Kretek dan Komoditas

Terdapat 38 kota dan kabupaten yang terdapat di Jawa Timur, sesuai dengan yang terdapat pada buku, yang masing-masing dikelola oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

BAB IV.. yang berada pada wilayah perbatasan Provinsi Sumatera Barat dengan Provinsi Jambi dan Provinsi Riau dan dilewati oleh Jalur Lintas Tengah Sumatera. Kabupaten Dharmasraya

Sehingga, posisi media massa masih sebagai perpanjangan tangan dari manusia; dalam konteks ruang publik tentu saja pemerintah dan masyarakat, karena itu apakah bisa dikatakan

salah satu ciri orang yang mempunyai kepuasan kerja tinggi adalah mempunyai komitmen organisasi tinggi. Namun kenyataan yang terjadi pada bank ini adalah komitmen

test dengan post test 1 antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol (p=0.09). Rerata peningkatan sikap respon- den dari pre test ke post test 2 pada kelom-

reward berupa pesan yang berisikan tentang sejarah dari gedung Lawang Sewu yang diharapkan dapat menambah wawasan pemain.. Game “Find Me: Lawang Sewu” didesain dengan

Berdasarkan hasil data yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa dzikir Ism adz-Dzat memiliki pengaruh dalam peningkatan regulasi diri remaja di Lembaga Pembinaan Khusus