• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kepribadian Sanguinis dan Koleris terhadap Kinerja Karyawan PT. POS Indonesia Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Kepribadian Sanguinis dan Koleris terhadap Kinerja Karyawan PT. POS Indonesia Medan"

Copied!
109
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR LAMPIRAN

Tabel 4.6

Responden Menyelesaikan Pekerjaan Tepat Waktu

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat tidak

setuju 20 37,7 37,7 37.7

Tidak setuju 21 39,7 39,7 65,4

setuju 12 22,6 22,6 100.0

Total 53 100.0 100.0

Tabel 4.5

Responden Semangat Dalam Menerima Setiap Pekerjaan Walaupun Pekerjaan Tersebut Sulit Dikerjakan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Sangat Tidak

Setuju 20 37,7 37,7 37.7

Tidak Setuju 22 41,5 41,5 65.4

Setuju 11 20,8 20,8 100.0

(2)

Tabel 4.7

Responden Menggunakan Kreatifitas Dalam Menyelesaikan Setiap Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat tidak

setuju 34 64,2 64,2 64,2

Tidak setuju 13 24,5 24,5 38,9

setuju 6 11,3 11,3 100.0

Total 53 100.0 100.0

Tabel 4.8

Responden Bekerja Sesuai Dengan Tata Kerja Procedural Perusahaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Sangat Tidak Setuju 9 16,9 16,9 16,9

Tidak Setuju 19 35,8 35,8 52,6 Setuju 12 22,7 22,7 33,4 Sangat Setuju 13 24,6 24,6 100.0

Total 53 100.0 100.0

(3)

Tabel 4.9

Responden Berani Dalam Menyampaikan Pendapat

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Sangat Tidak Setuju 21 39,7 39,7 39,7

Tidak Setuju 17 32,1 32,1 47,2 Setuju 7 13,2 13,2 19,4 Sangat Setuju 8 15,0 15,0 100.0

Total 53 100.0 100.0

Tabel 4.10

Responden Menyelesaikan Pekerjaan Tanpa Bergantung Pada Orang Lain

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Sangat Tidak Setuju 16 30,2 30,2 30,2

Tidak Setuju 27 50,9 50,9 74,8 Setuju 6 11,3 11,3 16,6

Sangat Setuju 4 7,6 7,6 100.0

(4)

Tabel 4.11

Responden Berhasil Menyelesaikan Pekerjaan Dengan Target yang Ditetapkan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Sangat Tidak Setuju 9 16,9 16,9 16,9

Tidak Setuju 19 35,8 35,8 52,6 Setuju 18 34,0 34,0 50,0 Sangat Setuju 7 13,3 13,3 100.0

Total 53 100.0 100.0

Tabel 4.12

Responden Mengerahkan Kemampuan dan Skill Dalam Menyelesaikan Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Sangat Tidak Setuju 35 66,1 66,1 66,1

Tidak Setuju 7 13,2 13,2 19,4 Setuju 6 11,3 11,3 16,6

Sangat Setuju 5 9,4 9,4 100.0

Total 53 100.0 100.0

(5)

Tabel 4.13

Responden Selalu Hadir Tepat Waktu

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Sangat Tidak Setuju 7 13,2 13,2 13,2

Tidak Setuju 21 39,6 39,6 58,2 Setuju 14 26,5 26,5 39,0 Sangat Setuju 11 20,7 20,7 100.0

Total 53 100.0 100.0

(6)

Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 9

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 3.34740519 Most Extreme Differences Absolute .121

Positive .121

Negative -.111

Kolmogorov-Smirnov Z .687

Asymp. Sig. (2-tailed) .733

a. Test distribution is Normal. Sumber: Pengolahan SPSS (2015)

80

(7)

Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) 69.413 14.418 4.814 .000

Kepribadian

Sanguinis .089 .422 .032 .210 .049 .924 1.082 Kepribadian Koleris

.123 .240 .075 .512 .612 .994 1.006 a. Dependent Variable: Kinerja

(8)

Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 239.516 3 79.839 6.436 .002a

Residual 347.359 28 12.406 Total 586.875 31

a. Predictors: (Constant), Kepribadian Sanguinis, Kepribadian Koleris b. Dependent Variable: Kinerja

Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 69.413 14.418 4.814 .000

Kepribadian Sanguinis .089 .422 .032 .210 .049 Kepribadian Koleris .123 .240 .075 .512 .612 a. Dependent Variable: Kinerja

Sumber: Pengolahan SPSS (2015)

(9)

Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .639a .408 .345 3.52217

a. Predictors: (Constant), Kepribadian Sanguinis, Kepribadian Koleris Dependent Variable: Kinerja

Sumber: Pengolahan SPSS (2015)

Distribusi Jawaban Responden Variabel Kepribadian Sanguinis (X1)

Item STS TS S SS Total Rata-rata

F % F % F % F % F %

Saya selalu

bersemangat dalam menerima setiap pekerjaan yang diberikan walaupun

pekerjaan itu sulit dikerjakan.

20 37,7 22 41,5 11 20,8 0 0 53 100 1,83

Saya berani menyampaikan pendapat dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di perusahaan

20 37,7 21 39,7 12 22,6 0 0 53 100 1,84

Saya selalu menggunakan kreatifitas dalam menyelesaikan setiap pekerjaan yang sulit maupun yang mudah

(10)

Distribusi Jawaban Responden Variabel Kepribadian Koleris (X2)

Item STS TS S SS Total Rata-rata

F % F % F % F % F %

Saya selalu bekerja sesuai dengan tata kerja

procedural yang berlaku di perusahaan

9 16,9 19 35,8 12 22,7 13 24,5 53 100 2,54

Saya berani menyampaikan pendapat dalam

menyelesaikan permasalahan yang ada di perusahaan.

21 39,7 17 32,1 7 13,2 8 15,0 53 100 1,88

Saya selalu menyelesaikan pekerjaan tanpa bergantung pada orang lain.

16 30,2 27 50,9 6 11,3 4 7,6 53 100 1,96

(11)

Distribusi Jawaban Responden Variabel Kinerja (Y)

Item STS TS S SS Total Rata-rata

F % F % F % F % F %

Saya selalu berhasil dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target kerja yang

ditetapkan.

9 16,9 19 35,8 18 34,0 7 13,3 53 100 2,43

Dalam bekerja saya

mengerahkan kemampuan dan skill saya dalam

menyelesaikan pekerjaan yang diberikan.

35 66,1 7 13,2 6 11,3 5 9,4 53 100 1,64

Saya selalu hadir tepat waktu dalam bekerja.

(12)

Karakteristik Responden

Usia Jumlah Persentase ( % )

20-25 16 30,18

26-35 12 22,64

36-40 8 15,09

41-45 7 13,20

>45 10 18,86

Total 53 100

Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Pria 23 43,40

Wanita 30 56,60

Total 53 100

Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase

Diploma 13 24,53

Strata 1 30 56,60

Strata 2 10 18,87

Total 53 100

Masa Kerja Jumlah Persentase ( % )

< 5 Tahun 12 22,64

5-10 Tahun 24 45,28

>10 Tahun 17 32,08

Total 53 100

(13)

Daftar Tabulasi Jawaban Responden

Responden Kepribadian Sanguinis Total

P1 P2 P3

1 2 2 2 6

2 2 3 1 6

3 3 2 2 7

4 1 1 1 3

5 2 1 2 5

6 2 1 3 6

7 1 2 1 4

8 1 3 1 5

9 4 4 1 9

10 1 1 1 3

11 4 2 1 7

12 1 2 1 4

13 2 1 2 5

14 2 3 1 6

15 3 2 2 7

16 2 2 1 5

17 2 2 1 5

18 1 1 1 3

19 4 2 1 7

20 4 4 4 12

21 2 1 2 5

22 1 2 2 5

23 2 1 1 4

24 1 1 2 4

25 2 1 1 4

26 1 2 3 6

27 2 4 1 7

28 1 3 1 5

29 1 2 2 5

30 2 4 1 7

31 1 2 1 4

32 2 3 3 8

33 3 1 1 5

(14)

37 2 1 1 4

38 1 1 2 4

39 1 1 2 4

40 1 2 1 4

41 2 2 2 6

42 1 3 1 5

43 2 1 1 4

44 1 1 1 3

45 2 1 1 4

46 2 3 1 6

47 4 2 1 7

48 3 1 1 5

49 3 2 1 6

50 2 1 1 4

51 1 2 1 4

52 2 1 2 5

53 2 2 1 5

(15)

Daftar Tabulasi Jawaban Responden

Responden Kepribadian Koleris Total

P1 P2 P3

1 2 1 1 4

2 2 2 2 6

3 3 3 2 8

4 4 4 2 6

5 4 2 1 7

6 2 1 2 4

7 3 1 3 7

8 4 1 2 7

9 3 2 2 7

10 1 1 2 4

11 2 4 1 7

12 2 1 2 5

13 3 3 2 8

14 2 1 1 4

15 1 1 3 5

16 3 1 1 5

17 2 4 3 9

18 2 2 2 6

19 1 1 1 3

20 3 2 2 7

21 1 2 2 5

22 2 1 2 5

23 4 1 2 7

24 2 3 1 6

25 2 1 1 4

26 2 3 2 7

27 4 3 3 10

28 2 1 2 5

29 4 2 2 8

30 1 2 1 4

31 4 2 4 10

32 4 4 2 10

33 2 3 3 8

34 4 1 2 7

35 3 2 2 7

36 2 2 1 5

37 1 1 1 3

(16)

42 3 1 2 6

43 2 1 3 6

44 3 1 2 6

45 2 2 2 6

46 4 3 1 8

47 3 2 1 6

48 3 3 1 7

49 2 2 2 6

50 3 1 2 6

51 4 4 2 10

52 1 1 2 4

53 2 1 2 5

(17)

Daftar Tabulasi Jawaban Responden

Responden Kinerja Karyawan Total

P1 P2 P3

1 3 1 3 7

2 3 1 3 7

3 3 1 3 7

4 4 1 3 8

5 2 1 3 6

6 2 1 3 6

7 2 1 3 6

8 2 1 3 6

9 3 3 3 9

10 2 1 3 6

11 3 1 3 7

12 1 2 1 4

13 2 1 1 4

14 1 1 1 3

15 3 3 1 7

16 4 1 1 6

17 2 1 4 7

18 2 3 3 8

19 1 3 3 7

20 2 2 3 7

21 3 1 4 8

22 3 1 4 8

23 3 1 4 8

24 3 1 4 8

25 3 1 4 8

26 4 1 4 9

27 2 1 4 7

28 2 1 4 7

29 2 1 4 7

30 2 1 4 7

31 1 1 4 6

32 1 1 4 6

33 3 3 4 10

34 4 4 3 11

35 3 2 4 9

36 4 2 4 10

37 1 2 4 7

(18)

41 3 1 2 6

42 3 1 2 6

43 3 1 2 6

44 3 1 2 6

45 3 1 2 6

46 4 1 2 7

47 2 1 2 5

48 2 1 2 5

49 1 1 2 4

50 2 2 2 6

51 1 2 2 5

52 2 1 1 4

53 1 1 2 4

(19)

Kuesioner Penelitian

Nama Responden :

Umur :

Pekerjaan :

I. Kepribadian Sanguinis

No. Pernyataan STS TS S SS

1. Saya selalu bersemangat dalam menerima setiap pekerjaan yang diberikan walaupun pekerjaan itu sulit dikerjakan.

2. Saya selalu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu sesuai dengan waktu yang ditentukan.

3. Saya selalu menggunakan kreatifitas dalam menyelesaikan setiap pekerjaan yang sulit maupun yang mudah.

II. Kepribadian Koleris

No. Pernyataan STS TS S SS

1. Saya selalu bekerja sesuai dengan tata kerja procedural yang berlaku di perusahaan.

2. Saya berani menyampaikan pendapat dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di perusahaan.

(20)

III. Kinerja

No. Pernyataan STS TS S SS

1. Saya selalu berhasil dalam

menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target kerja yang ditetapkan.

2. Dalam bekerja saya mengerahkan kemampuan dan skill saya dalam menyelesaikan pekerjaan yang diberikan. 3. Saya selalu hadir tepat waktu dalam

bekerja.

Keterangan : STS = Sangat Tidak Setuju

TS = Tidak Setuju S = Setuju

(21)

KATA PENGANTAR KUESIONER PENELITIAN

Medan, 21 Desember 2015 Hal : Mohon Bantuan Pengisian Kuisioner

Kepada Yth : Bapak/ Ibu Di Tempat.

Bersama ini saya sampaikan bahwa saya bermaksud mengadakan penelitian pada karyawan PT. POS INDONESIA Medan . Penelitian ini dilaksanakan dalam rangka penulisan skripsi sebagai salah satu syarat dalam penyelesaian studi pada program Sarjana Ekonomi Konsentrasi Manajemen Sumber Daya Manusia. Tentang ( Pengaruh Kepribadian Sanguinis dan Kepribadian Koleris terhadap Kinerja Karyawan PT. POS INDONESIA Medan ).

Sehubungan dengan maksud di atas, saya sangat mengharapkan bantuan Saudara untuk bersedia mengisi instrumen penelitian ini sesuai dengan pendapat dan pengalaman yang dimiliki. Instrumen ini dirancang sedemikian rupa sehingga tidak seorangpun dapat menelusuri sumber informasinya. Oleh karena itu saudara diharapkan dapat memberikan jawaban sejujur-jujurnya sesuai dengan keadaan sesungguhnya, dan jawaban tersebut tidak berpengaruh terhadap kondisi saudara. Bantuan dan partisipasi Saudara merupakan sumbangan yang sangat berharga bagi terselenggaranya penelitian ilmiah ini. Dan untuk itu semuanya saya ucapkan terima kasih.

Hormat Saya,

(22)

ANGKET

A. PENGANTAR

Dalam angket yang saya buat dan diedarkan kepada anda dengan maksud untuk mendapatkan informasi yang selengkap-lengkapnya guna menyelesaikan skripsi dengan judul: ( Pengaruh Kepribadian Sanguinis dan Kepribadian Koleris terhadap Kinerja Karyawan). Sehubungan diminta untuk memberikan tanggapan atas pernyataan yang ada pada angket ini sesuai dengan keadaan, pendapat dan perasaan saudara, bukan berdasarkan pendapat umum atau pendapat orang lain. Dalam pengisian jawaban atas pertanyaan di bawah ini tidak ada jawaban yang benar atau salah akan tetapi yang terpenting anda menjawab semua pernyataan yang ada. Jawaban yang anda berikan semata-mata hanya untuk kepentingan akademis.

Pertanyaan berikut memiliki empat alternatif jawaban, yaitu :

SS : Sangat Setuju, apabila pernyataan yang ada benar-benar menggambarkan keadaan pendapat dan perasaan saudara.

S : Setuju, apabila pernyataan sesuai dengan keadaan, pendapat dan perasaan saudara. TS : Tidak Setuju, apabila pernyataan tersebut tidak sesuai dengan keadaan, pendapat dan perasaan saudara.

STS : Sangat Tidak Setuju, apabila pernyataan tersebut benar-benar tidak menggambarkan keadaan, pendapat dan perasaan saudara.

Data yang anda isi tidak akan berpengaruh apapun terhadap pekerjaan anda. Kesadaran anda untuk mengisi angket tersebut merupakan bantuan yang sangat penting bagi saya untuk menyelesaikan maksud yang sebenarnya,

(23)

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Wibowo, 2014. Manajemen Kinerja, Edisi keempat, Rajawali Pers, Jakarta. Littaeur, F. 2008. Personality Plus, Binarupa Aksara, Jakarta.

Sugiyono. 2011. Statistika untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung.

Robbins, Stephen P.: Judge, Timothy A. 2008. Perilaku Organisasi Buku 1, Salemba Empat, Jakarta.

Raymond A. Noe. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia Buku 1, Salemba Empat, Jakarta.

Mondy. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia, Salemba Empat, Jakarta. Handoko. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia,

Salemba Empat, Jakarta .

Siagian. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia, Salemba Empat, Jakarta. Mangkunegara 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Delta Ilmu.

Syafrizal. 2008. Analisis Data. USU Press.

Prawirosentono. 2010. Kinerja dan Motivasi Karyawan. Bumi Aksara, Jakarta Mathis dan Jackson, 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia.

Salemba Empat, Jakarta.

Gibson, 2011. Organisasi. Bumi Aksara, Jakarta.

(24)

Jurnal :

Vicky, 2012. “ Kepribadian Dosen yang berpengaruh terhadap Prestasi belajar”,

Jurnal Dinamika Manajemen. Volume 3 Nomor 2 hal 92 – 100.

Debora, 2014. Pengaruh Kepribadian dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Karyawan PT. Mangkubumi. Volume 1 Nomor 2.

(25)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian asosiatif, yaitu bertujuan untuk menghubungkan dua variabel atau lebih untuk melihat ada tidaknya pengaruh berdasarkan data primer yang diperoleh secara sistematis. Kepribadian Sanguinis sebagai variabel independen (X1), Kepribadian Koleris sebagai variabel independen (X2) dan Kinerja sebagai variabel dependen (Y).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini diadakan di PT. POS Indonesia Medan yang berlokasi di jalan Prof. HM. Yamin SH, No. 44, yang dilaksanakan pada bulan Oktober 2015 hingga Januari 2016.

3.3 Batasan Operasional

Penelitian ini membahas pengaruh kepribadian sanguinis dan koleris terhadap kinerja karyawan. Responden dalam penelitian ini adalah karyawan operasional PT. POS Indonesia Medan.

a. Variabel Independen (X1) : Kepribadian Sanguinis b. Variabel Independen (X2) : Kepribadian Koleris

(26)

3.4 Definisi Operasional

Tabel 3.1 Operasional Variabel

Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala

Kepribadian Sanguinis (X1) Tipe kepribadian yang memilki kemampuan pada individu dalam berekspresif dan inovatif yang

mucul dalam diri

individu tersebut.

1. Antusias 1. Semangat

dalam menerima setiap pekerjaan Likert 2. Tanggung Jawab 2. Menyelesaika n pekerjaan tepat waktu

3. Inisiatif 3. Kreatifitas

dalam bekerja Kepribadian Koleris (X2) Tipe kepribadian yang berorientasi pada tujuan sehingga dapat bertindak efektif dalam melakukan

bebagai hal dalam

kehidupan individu

tersebut.

1. Dinamis 1. Kerja Sesuai

Prosedur

Likert

2. Aktif 2. Berani

Sampaikan

Pendapat

3. Mandiri 4. Tidak

Bergantung

pada Orang

Lain

Kinerja

(Y)

Hasil kerja secara

kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melakukan tugasnya.

1. Kuantitas Kerja 1. Pemenuhan

Target Kerja

Likert

2. Kualitas Kerja 2. Kemampuan

dan Skill

Karyawan

3. Ketepatan

Waktu

3. Hadir tepat

Waktu

(27)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran yang digunakan oleh penulis pada penelitian ini adalah skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2008: 132). Untuk keperluan analisis kuantitatif maka diberi empat alternatif jawaban kepada responden untuk masing-masing variabel dengan menggunakan skala 1 sampai 4.

Adapun skala yang diberikan adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2

Skor Pernyataan

No. Pernyataan Skor

1 Sangat Setuju 4

2 Setuju 3

3 Tidak Setuju 2

4 Sangat Tidak Setuju 1

Sumber : Arikunto (2005: 133)

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian

a. Populasi

(28)

b. Sampel

Tekhnik pengambilan sampel yang digunakan berdasarkan rumus Slovin, sebagai patokan untuk menentukan sampel minimal yang harus diambil (Umar, 2005:149) yaitu :

n =1 + �

dimana : n = jumlah sampel N = ukuran populasi E = standart error (10%) Sehingga jumlah sampel menjadi :

= 5

+ 5 , 2

= 52,21 orang

Sampel yang ada dibulatkan menjadi 53 orang. Responden disusun dengan

menggunakan sampel insidental yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2008:122). Sampel yang diambil dapat dilihat dari tabel berikut ini :

(29)

Tabel 3.3

Data Karyawan Operasional PT. POS Indonesia Medan

Tahun 2015

(Dalam Satuan Orang)

No. Divisi Populasi Sampel Jumlah

1 Financial service 24 24/105 x 52 = 11,8 12

2 Mail dan Logistik 59 59/105 x 52 = 29,2 30

3 Financial GA 22 22/105 x 52 = 10,8 11

Jumlah 105 53

Sumber : PT. POS Indonesia Medan, data diolah

3.7 Jenis Data

Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data, yaitu data primer dan data sekunder :

a. Data Primer yaitu data yang diperoleh dengan melakukan penelitian langsung ke lokasi penelitian melalui observasi, kuesioner dan wawancara mengenai variabel yang diteliti.

b. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh melalui studi dokumentasi berisikan informasi dan teori-teori yang digunakan untuk mendukung penelitian. Peneliti memperoleh data sekunder dari literature, buku dan internet.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

(30)

b. Wawancara merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan Tanya jawab secara langsung kepada karyawan PT. POS Indonesia Medan bidang administrasi yang bertanggung jawab dalam memberikan data yang digunakan dalam penelitian ini.

c. Studi dokumentasi dilakukan dengan meneliti dokumen-dokumen dan bahan tulisan dari perusahaan dan data dari buku-buku, jurnal, internet dan sumber data lain yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Uji Validitas

Validitas menunjukkan seberapa nyata pengujian mengukur apa yang harusnya diukur (Syafrizal, 2008:30). Uji validitas untuk menguji data yang didapat apakah valid atau tidak dengan alat ukur yang digunakan yaitu kuesioner. Pengujian validitas dilakukan diluar dari jumlah sampel, dalam hal ini diambil sebanyak 30 karyawan diluar sampel pada PT. POS Indonesia Medan.

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS dengan kriteria sebagai berikut :

1. Jika �ℎ� ��>� ��, maka pernyataan dinyatakan valid 2. Jika �ℎ� ��<� ��, maka pernyataan dinyatakan tidak valid.

(31)
[image:31.612.139.517.76.344.2]

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas

Pernyataan r_hitung r _tabel Keterangan

Q1 0,511 0, 361 Valid

Q2 0,394 0, 361 Valid

Q3 0,694 0, 361 Valid

Q4 0,587 0, 361 Valid

Q5 0,556 0, 361 Valid

Q6 0,743 0, 361 Valid

Q7 0,728 0, 361 Valid

Q8 0,371 0, 361 Valid

Q9 0,605 0, 361 Valid

Sumber : Pengolahan SPSS (2015)

Berdasarkan Tabel 3.4 di atas, terlihat bahwa nilai r hitung untuk seluruh butir pernyataan lebih besar dari nilai r tabel (0,361), sehingga berdasarkan kriteria Uji Validitas, jika r hitung > r tabel, maka seluruh butir/item pernyataan dinyatakan valid.

b. Uji Reliabilitas

(32)
[image:32.612.258.452.196.270.2]

1. Jika � ��ℎ >� �� maka pernyataan reliable. 2. Jika � ��ℎ <� �� maka pernyataan tidak reliable.

Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas

Berdasarkan Tabel 3.4 di atas, dapat diketahui bahwa nilai cronbach’s Alpha lebih besar dari nilai r tabel yang disyaratkan yaitu 0,80. Maka berdasarkan kriteria pengujian reliabilitas

nilai Cronbach’s Alpha untuk seluruh butir pernyataan adalah 0,909 > r tabel (0,80), sehingga

seluruh item/butir pernyataan dinyatakan reliable.

3.10 Tekhnik Analisis

a. Tekhnik Analisis Deskriptif

Tekhnik analisis dengan cara data yang disusun dan dikelompokkan, kemudian dianalisis sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan untuk menjelaskan hasil perhitungan. Data diperoleh dari data primer berupa daftar pertanyaan yang telah diisi oleh sejumlah responden penelitian.

b. Tekhnik Analisis Regresi Linear Berganda

Peneliti menganalisis dengan menggunakan analisis Regresi Linear Berganda. Analisis data menggunakan bantuan program SPSS dengan rumus :

38

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

(33)

Y = a + � � + � �

Keterangan : Y = Kinerja a = konstanta

b = Koefisien regresi

X = Kepribadian Sanguinis dan Koleris

Pengujian Hipotesis dapat dilihat dari 3 kriteria antara lain :

a. Uji signifikan Individual (Uji-t)

Uji hipotesis dilakukan dengan uji t yaitu dilakukan untuk melihat secara parsial bagaimana pengaruh kepribadian sanguinis dan koleris sebagai variabel bebas (X) terhadap kinerja karyawan sebagai variabel terikat (Y). kriteria pengujian sebagai berikut :

� : = 0 artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh variabel bebas (X)

terhadap variabel terikat (Y).

� : ≠ 0 artinya secara parsial terdapat pengaruh variabel bebas (X)

(34)

Dengan kriteria pengambilan keputusan :

� diterima jika �ℎ� ��<� �� pada = 5%

� diterima jika �ℎ� �� >� �� pada = 5%

b. Uji Koefisien Determinasi (� )

Koefisien determinasi (� ) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Dengan kata lain, koefisien determinasi digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas yaitu kepribadian sanguinis dan koleris (X) terhadap kinerja karyawan (Y).

Dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel model Summary dan tertulis R Square. Namun untuk regresi linear berganda

sebaiknya menggunakan R Square yang sudah disesuaikan atau tertulis Adjusted R Square, karena disesuaikan dengan jumlah variabel independen yang digunakan dalam penelitian. Nilai R Square dikatakan baik jika diatas 0,5 karena nilai R Square antara 0 sampai 1. (Nugroho, 2009:51)

(35)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Sejarah Singkat Perusahaan

(36)

Dan pada tahun 1978 berubah menjadi Perum Pos dan Giro yang sejak ini ditegaskan sebagai badan usaha tunggal. Selama 17 tahun berstatus Perum, maka pada Juni 1995 berubah menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Pos Indonesia (Persero). Dengan berjalannya waktu, Pos Indonesia kini telah mampu menunjukkan kreatifitasnya dalam pengembangan bidang perposan Indonesia dengan memanfaatkan insfrastruktur jejaring yang dimilikinya yang mencapai sekitar 24 ribu titik layanan yang menjangkau 100 persen kota/kabupaten, hampir 100 persen kecamatan dan 42 persen kelurahan/desa, dan 940 lokasi transmigrasi terpencil di Indonesia. Seiring dengan perkembangan informasi, komunikasi dan teknologi, jejaring Pos Indonesia sudah memiliki 3.700 Kantorpos online, serta dilengkapi elektronic mobile pos di beberapa kota besar. Semua titik merupakan rantai yang terhubung satu sama lain secara solid & terintegrasi.

4.1.1 Visi dan Misi Perusahaan

Adapun Visi dari PT. POS Indonesia yaitu :

Menjadi perusahan jasa logistik terintegrasi, terluas, dan terbaik di Indonesia.

Adapun Misi dari PT. POS Indonesia yaitu :

1. Mengelola bisnis logistik secara total didukung sumber daya manusia yang profesional, sistem operasi yang efisien , serta pemanfaatan teknologi informasi yang tepat guna.

2. Mengembangkan bisnis dengan mengutamakan jalinan kerjasama yang win-win solution.

(37)

3. Membangun jaringan bisnis secara fokus dengan mempertimbangkan potensi bisnis.

4.1.2 Logo Perusahaan

Gambar 4.1 Logo Perusahaan

Arti dan Makna Logo

1. Simbol Burung Merpati dalam posisi terbang dengan pandangan lurus ke depan, lima garis sayap yang berbentuk garis-garis kecepatan, memiliki arti/makna bahwa Perusahaan dalam menjalankan usahanya mengutamakan pada kecepatan, ketepatan, dan terpercaya.

2. Simbol Bola Dunia melambangkan peran Perusahaan sebagai penyelenggara layanan yang mampu menjadi sarana komunikasi dalam lingkup Nasional maupun Internasional.

3. Tipe tulisan “ POS INDONESIA” dengan huruf Futura Extra Bold memberikan cirri khas sebagai Perusahaan kelas dunia.

(38)
[image:38.612.56.562.120.428.2]

4.1.3 Struktur Organisasi

Gambar 4.2

Struktur Organisasi PT. POS Indonesia Medan

4.2 Hasil Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dalam penelitian ini akan mendeskriptifkan data karakteristik responden berdasarkan usia, bagian, pendidikan terakhir dan jenis kelamin. Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui tanggapan responden mengenai nilai variabel penelitian yang ditunjukkan melalui data presentase.

44 SPV. OPERATION

DIREKTUR UTAMA

DIREK. FINANCE DIREK. SDM DIREK.

OPERATION

DIREK. ADMINISTRASI

SPV. FINANCE SPV. SDM

DEWAN KOMISARIS

SPV. ADMINISTRASI

KARYAWAN

FINANCE

KARYAWAN

SDM

KARYAWAN

OPERATION

KARYAWAN

(39)

4.2.1 Karakteristik Responden

Dari kuesioner yang disebarkan diperoleh gambaran umum mengenai karakteristik

[image:39.612.108.499.168.304.2]

responden. Karakteristik responden dapat dilihat dari table-tabel berikut :

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Persentase ( % )

20-25 16 30,18

26-35 12 22,64

36-40 8 15,09

41-45 7 13,20

>45 10 18,86

Total 53 100

Sumber : Pengolahan SPSS (2015)

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas, terlihat bahwa karakteristik responden berdasarkan usia didominasi oleh karyawan dengan usia 20-25 tahun dari keseluruhan jumlah karyawan 53 orang atau mencapai 30,18%, hal ini dikarenakan karyawan dengan usia tersebut dinilai lebih produktif dalam bekerja.

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Pria 23 43,40

Wanita 30 56,60

Total 53 100

Sumber : Pengolahan SPSS (2015)

[image:39.612.105.502.446.542.2]
(40)
[image:40.612.89.531.84.187.2]

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase

Diploma 13 24,53

Strata 1 30 56,60

Strata 2 10 18,87

Total 53 100

Sumber : Pengolahan SPSS (2015)

Berdasarkan tabel 4.3 diatas, terlihat bahwa karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir didominasi oleh karyawan yang berpendidikan terakhir Strata 1 dari keseluruhan jumlah karyawan sebesar 53 orang atau mencapai 56,60%. Responden dengan tingkat pendidikan Strata 1 lebih dominan karena secara umum hanya pada bagian tertentu perusahaan menetapkan batas minimal tingkat pendidikan karyawan, sehingga tingkat pendidikan Strata 1 dianggap relevan dengan pekerjaan yang dibebankan perusahaan dan perusahaan lebih membutuhkan karyawan yang memiliki keahlian khusus untuk memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan.

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

Masa Kerja Jumlah Persentase ( % )

< 5 Tahun 12 22,64

5-10 Tahun 24 45,28

>10 Tahun 17 32,08

Total 53 100

Sumber : Pengolahan SPSS (2015)

Pada Tabel 4.4 karakteristik responden berdasarkan masa kerja terlihat bahwa responden

dengan masa kerja 5-10 tahun merupakan masa kerja yang paling dominan hal ini karena tingkat

perputaran karyawan tidak tinggi, sehingga perusahaan jarang membuka lowongan kerja dan cenderung mempertahankan karyawan yang sudah ada dari pada merekrut karyawan baru, kecuali

jika terjadi kekurangan personil atau pengembangan usaha.

[image:40.612.108.500.437.550.2]
(41)

4.2.2 Pembahasan dan Analisis Data

4.2.2.1 Deskriptif Variabel Kepribadian Sanguinis & Kepribadian Koleris

Jawaban responden mengenai kepribadian sanguinis dan koleris adalah :

Sumber : Pengolahan SPSS (2015)

[image:41.612.131.483.209.366.2]

Tabel 4.5 menjelaskan bahwa 20 responden (37,7%) sangat tidak setuju dengan pernyataan bahwa semangat dalam menerima setiap pekerjaan walaupun pekerjaan tersebut sulit dikerjakan, 22 responden (41,5%) merasa tidak setuju dan 11 responden (20,8%) responden menjawab setuju.

Tabel 4.6

Responden Menyelesaikan Pekerjaan Tepat Waktu

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat tidak

setuju 20 37,7 37,7 37.7

Tidak setuju 21 39,7 39,7 65,4

setuju 12 22,6 22,6 100.0

Total 53 100.0 100.0

Sumber : Pengolahan SPSS (2015) Tabel 4.5

Responden Semangat Dalam Menerima Setiap Pekerjaan Walaupun Pekerjaan Tersebut Sulit Dikerjakan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Sangat Tidak

Setuju 20 37,7 37,7 37.7

Tidak Setuju 22 41,5 41,5 65.4

Setuju 11 20,8 20,8 100.0

[image:41.612.144.521.494.656.2]
(42)
[image:42.612.142.521.160.345.2]

Tabel 4.6 menjelaskan bahwa 20 responden (37,7%) sangat tidak setuju dengan pernyataan bahwa menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, 21 responden (39,7%) merasa tidak setuju dan 12 responden (22,6%) responden menjawab setuju.

Tabel 4.7

Responden Menggunakan Kreatifitas Dalam Menyelesaikan Setiap Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat tidak

setuju 34 64,2 64,2 64,2

Tidak setuju 13 24,5 24,5 38,9

setuju 6 11,3 11,3 100.0

Total 53 100.0 100.0

Sumber : Pengolahan SPSS (2015)

[image:42.612.112.492.467.645.2]

Tabel 4.7 menjelaskan bahwa 34 responden (64,2%) sangat tidak setuju dengan pernyataan bahwa menggunakan kreatifitas dalam mennyelesaikan setiap pekerjaan, 13 responden (24,5%) merasa tidak setuju dan 6 responden (11,3%) responden menjawab setuju.

Tabel 4.8

Responden Bekerja Sesuai Dengan Tata Kerja Procedural Perusahaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Sangat Tidak Setuju 9 16,9 16,9 16,9

Tidak Setuju 19 35,8 35,8 52,6 Setuju 12 22,7 22,7 33,4 Sangat Setuju 13 24,6 24,6 100.0

Total 53 100.0 100.0

Sumber : Pengolahan SPSS (2015)

(43)
[image:43.612.110.498.187.370.2]

Tabel 4.8 menjelaskan bahwa 9 responden (16,9%) sangat tidak setuju dengan pernyataan bahwa responden bekerja sesuai dengan tata kerja procedural perusahaan, 19 responden (35,8%) merasa tidak setuju dan 12 responden (22,7%) responden menjawab setuju dan 13 responden (24,6%) merasa sangat setuju dengan pernyataan tersebut.

Tabel 4.9

Responden Berani Dalam Menyampaikan Pendapat

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Sangat Tidak Setuju 21 39,7 39,7 39,7

Tidak Setuju 17 32,1 32,1 47,2 Setuju 7 13,2 13,2 19,4 Sangat Setuju 8 15,0 15,0 100.0

Total 53 100.0 100.0

Sumber : Pengolahan SPSS (2015)

[image:43.612.111.501.500.696.2]

Tabel 4.9 menjelaskan bahwa 21 responden (39,7%) sangat tidak setuju dengan pernyataan bahwa responden berani dalam menyampaikan pendapat, 17 responden (32,1%) merasa tidak setuju dan 7 responden (13,2%) responden menjawab setuju dan 8 responden (15,0%) merasa sangat setuju dengan pernyataan tersebut.

Tabel 4.10

Responden Menyelesaikan Pekerjaan Tanpa Bergantung Pada Orang Lain

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Sangat Tidak Setuju 16 30,2 30,2 30,2

Tidak Setuju 27 50,9 50,9 74,8 Setuju 6 11,3 11,3 16,6

(44)
[image:44.612.108.498.188.386.2]

Tabel 4.10 menjelaskan bahwa 16 responden (30,2%) sangat tidak setuju dengan pernyataan bahwa responden menyelesaikan pekerjaan tanpa bergantung pada orang lain, 27 responden (50,9%) merasa tidak setuju dan 6 responden (11,3%) responden menjawab setuju dan 4 responden (7,6%) merasa sangat setuju dengan pernyataan tersebut.

Tabel 4.11

Responden Berhasil Menyelesaikan Pekerjaan Dengan Target yang Ditetapkan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Sangat Tidak Setuju 9 16,9 16,9 16,9

Tidak Setuju 19 35,8 35,8 52,6 Setuju 18 34,0 34,0 50,0 Sangat Setuju 7 13,3 13,3 100.0

Total 53 100.0 100.0

Sumber : Pengolahan SPSS (2015)

[image:44.612.109.502.516.710.2]

Tabel 4.11 menjelaskan bahwa 9 responden (16,9%) sangat tidak setuju dengan pernyataan bahwa responden berhasil menyelesaikan pekerjaan dengan target yang ditetapkan, 19 responden (35,8%) merasa tidak setuju dan 18 responden (34,0%) responden menjawab setuju dan 7 responden (13,3%) merasa sangat setuju dengan pernyataan tersebut.

Tabel 4.12

Responden Mengerahkan Kemampuan dan Skill Dalam Menyelesaikan Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Sangat Tidak Setuju 35 66,1 66,1 66,1

Tidak Setuju 7 13,2 13,2 19,4 Setuju 6 11,3 11,3 16,6

Sangat Setuju 5 9,4 9,4 100.0

Total 53 100.0 100.0

(45)
[image:45.612.110.499.212.400.2]

Tabel 4.12 menjelaskan bahwa 35 responden (66,1%) sangat tidak setuju dengan pernyataan bahwa responden mengerahkan kemampuan dan skill dalam menyelesaikan pekerjaan yang diberikan, 7 responden (13,2%) merasa tidak setuju dan 6 responden (11,3%) responden menjawab setuju dan 5 responden (9,4%) merasa sangat setuju dengan pernyataan tersebut.

Tabel 4.13

Responden Selalu Hadir Tepat Waktu

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Sangat Tidak Setuju 7 13,2 13,2 13,2

Tidak Setuju 21 39,6 39,6 58,2 Setuju 14 26,5 26,5 39,0 Sangat Setuju 11 20,7 20,7 100.0

Total 53 100.0 100.0

Sumber : Pengolahan SPSS (2015)

Tabel 4.13 menjelaskan bahwa 7 responden (13,2%) sangat tidak setuju dengan pernyataan bahwa responden selalu hadir tepat waktu, 21 responden (39,6%) merasa tidak setuju dan 14 responden (26,5%) responden menjawab setuju dan 11 responden (20,7%) merasa sangat setuju dengan pernyataan tersebut.

4.3 Uji Asumsi Klasik

(46)

4.3.1 Uji Normalitas Data

4.3.1.1 Pendekatan Histogram

Sumber : Pengolahan SPSS (2015)

Gambar 4.3

Hasil Uji Normalitas dengan Pendekatan Histogram

Uji Normalitas Data dengan pendekatan Histogram diatas menunjukkan bahwa model regresi yang digunakan telah berdistribusi normal, hal ini dapat dilihat dari garis histogram tidak menceng ke

kiri atau ke kanan, sehingga penyebaran datanya telah berdistribusi secara normal.

4.3.1.2 Pendekatan Grafik

Pendekatan lainnya yang digunakan dalam untuk menguji normalitas data

adalah Pendekatan Grafik. Pendekatan Grafik yang digunakan adalah Normality Probability Plot. Berikut adalah hasil Uji Normalitas Data dengan pendekatan Grafik (Normality Probability Plot).

[image:46.612.158.509.115.367.2]
(47)

Sumber : Pengolahan SPSS (2015)

Gambar 4.4

Hasil Uji Normalitas dengan Pendekatan Grafik

Berdasarkan grafik di atas menunjukkan bahwa semua data yang ada berdistribusi dengan normal, karena data menyebar membentuk garis lurus diagonal, maka data tersebut memenuhi asumsi normal atau mengikuti garis normalitas. Selain dengan melihat grafik, normalitas data juga dapat dilihat melalui uji statistik yaitu dengan uji statistik non-parametrik Kolmogrov-Smirnov pada alpha sebesar 5%. Jika nilai signifikansi dari pengujian Kolmogrov-Kolmogrov-Smirnov lebih

besar dari 0,05 berarti data normal.

[image:47.612.215.451.129.319.2]
(48)

Tabel 4.14

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 9

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 3.34740519 Most Extreme Differences Absolute .121

Positive .121

Negative -.111

Kolmogorov-Smirnov Z .687

Asymp. Sig. (2-tailed) .733

a. Test distribution is Normal. Sumber: Pengolahan SPSS (2015)

Berdasarkan uji statistik normalitas pada tabel 4.14 di atas menunjukkan Kolmogrov-Smirnov sebesar 0,687 dan signifikansi pada 0,733 lebih besar dari 0,05,maka dapat disimpulkan

bahwa data terdistribusi dengan normal.

4.3.2 Uji Heteroskedastisitas

Gambar 4.5

Hasil Uji Heteroskedastisitas

54

[image:48.612.166.496.474.609.2]
(49)

Berdasarkan gambar di atas dapat terlihat bahwa distribusi data tidak teratur dan tidak membentuk pola tertentu, serta tersebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan bahwa pada model regresi ini tidak terjadi masalah Heteroskedastisitas.

4.3.3 Uji Multikolinearitas

Tabel 4.15

Hasil Uji Multikolinearitas

Pada Tabel 4.15 terlihat bahwa pada model regresi yang digunakan tidak terlihat adalanya gejala multikolonearitas antar variabel independen. Hal ini dapat diketahui dari nilai tolerance pada kolom ke tujuh diatas, pada kolom tolerance telah sesuai dengan nilai yang

disyaratkan yaitu nilai tolerance harus lebih besar dari 0,1. Selanjutnya dengan melihat nilai VIF (Varian Inflation Factor) dimana nilai VIF pada kolom ke delapan diatas telah sesuai dengan nilai yang disyaratkan yaitu lebih kecil dari 5. Maka berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pada model regresi yang digunakan tidak terdapat gejala multikolonearitas.

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) 69.413 14.418 4.814 .000

Kepribadian

Sanguinis .089 .422 .032 .210 .049 .924 1.082 Kepribadian Koleris .123 .240 .075 -.512 .612 .994 1.006 a. Dependent Variable: Kinerja

[image:49.612.108.561.249.400.2]
(50)

4.4 Pengujian Hipotesis

4.4.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersamasama terhadap variabel dependen atau terikat. Bila nilai F lebih besar daripada 4 maka H0

dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5%. Dengan kata lain kita menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen.

Tabel 4.16

Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 239.516 3 79.839 6.436 .002a

Residual 347.359 28 12.406 Total 586.875 31

a. Predictors: (Constant), Kepribadian Sanguinis, Kepribadian Koleris b. Dependent Variable: Kinerja

Sumber : Pengolahan SPSS (2015)

Berdasarkan Tabel 4.16 diatas dapat disimpulkan variabel kepribadian sanguinis dan kepribadian koleris berpengaruh secara bersama-sama atau simultan dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai F hitung adalah 6,436 lebih besar daripada 4 dengan probabilitas 0,002 lebih kecil dari 0,05 dan diperoleh nilai �ℎ� ��>� �� yang diperoleh dengan melihat tabel F dengan menggunakan tingkat keyakinan 95%, α = 5%, nilai = k-1(4-1), dan = (n-k)= 32-4= 28. maka nilai � �� adalah sebesar 2,95. Dengan demikian diperoleh nilai �ℎ� ��>� �� (6,436>2,95). Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis maka � diterima dan � ditolak.

[image:50.612.150.541.284.418.2]
(51)

4.4.2 Analisis Regresi Linear Berganda

Tabel 4.17

Perhitungan Koefisien Regresi Linear Berganda

Berdasarkan tabel 4.17 maka hasil analisis regresi linear berganda diperoleh

persamaan sebagai berikut :

Y = a + � � + � � + e

Y = 69,413 + 0,089 + (0,123) + e

Dimana :

Y = Kinerja Karyawan � = Kepribadian Sanguinis � = Kepribadian Koleris

a = Konstanta e = standart error

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) 69.413 14.418 4.814 .000

Kepribadian

Sanguinis .089 .422 .032 .210 .049 .924 1.082 Kepribadian Koleris

.123 .240 .075 .512 .612 .994 1.006 a. Dependent Variable: Kinerja

[image:51.612.104.559.99.274.2]
(52)

Berdasarkan persamaan tersebut dapat dikatakan bahwa :

1. Konstanta (a) = 69,413 menunjukkan nilai konstan, jika nilai variabel bebas (kepribadian sanguinis dan kepribadian koleris) = 0 maka Kinerja karyawan (Y) akan sebesar 69,413

2. Koefisien regresi variabel Kepribadian Sanguinis sebesar 0,089 menunjukkan bahwa Kepribadian Sanguinis (X1) bernilai positif terhadap Kinerja Karyawan (Y). Tanda + (positif) pada variabel Kepribadian Sanguinis menunjukkan hubungan yang searah, artinya apabila kepribadian sanguinis baik maka kinerja karyawan akan baik.

3. Koefisien regresi variabel kepribadian koleris sebesar 0,123 menunjukkan bahwa Kepribadian Koleris (X2) bernilai positif terhadap Kinerja Karyawan (Y). Tanda + (positif) pada variabel Kepribadian Koleris menujukkan hubungan yang searah, artinya, apabila kepribadian koleris baik maka kinerja karyawan akan baik.

(53)

4.4.3 Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Tabel 4.17

Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t) Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 69.413 14.418 4.814 .000

Kepribadian Sanguinis .089 .422 .032 .210 .049 Kepribadian Koleris .123 .240 .075 .512 .612 a. Dependent Variable: Kinerja

Sumber: Pengolahan SPSS (2015)

Berdasarkan Tabel 4.17 Hasil Uji t diatas, diketahui bahwa: 1. Variabel kepribadian sanguinis (� )

� : ≠ 0 artinya secara parsial terdapat pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

2. Variabel kepribadian koleris (� )

[image:53.612.92.522.131.302.2]
(54)

4.4.4. Uji Koefisien Determinasi (R²)

Tabel 4.18

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R²) Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .639a .408 .345 3.52217

a. Predictors: (Constant), Kepribadian Sanguinis, Kepribadian Koleris Dependent Variable: Kinerja

Sumber: Pengolahan SPSS (2015)

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa koefisien determinasi yang telah disesuaikan (Adjusted R Square) adalah sebesar 0,345 atau 34,5% Adjusted R Square berkisar pada angka 1-0, dengan catatan semakin besar angka Adjusted R Square maka akan semakin kuat hubungan dari keempat variabel dalam model regresi.

a) R=0,639 berarti hubungan antara kepribadian sanguinis dan kepribadian koleris terhadap kinerja sebesar 63,9%. Artinya hubungannya erat (0,6-0,79).

b) R Square sebesar 0,408 berarti 40,8% faktor-faktor kinerja karyawan dijelaskan oleh kepribadian sanguinis dan kepribadian koleris. Sedangkan selisihnya 59,2% lainnya dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian ini. c) Adjusted R Square sebesar 0,345 berarti 34,5% faktor-faktor kinerja karyawan dijelaskan

oleh kepribadian sanguinis dan kepribadian koleris. Sedangkan selisihnya 65,5% lainnya dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian ini.

[image:54.612.122.491.119.221.2]
(55)

4.4.5 Distribusi Jawaban Responden

Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan dapat dilihat dari tabel 4.5

bahwa banyak responden yang tidak antusias dalam menerima setiap pekerjaan yang diberikan walaupun pekerjaan tersebut sulit untuk dikerjakan ini dikarenakan oleh banyak responden yang tidak mempunyai semangat dalam bekerja dan tidak mau menghadapi tantangan pekerjaan yang ada. Responden selalu bekerja di dalam comfort zone yang tidak dapat mengembangkan kemampuan mereka lebih mendalam lagi. Mereka tidak begitu menyukai tantangan yang ada dalam pekerjaan mereka. Responden juga selalu terbiasa untuk tidak mengeksplor dirinya sendiri yang mengakibatkan mereka bekerja didalam zona nyaman mereka sendiri dan tidak dapat mengembangkan potensi yang ada pada diri mereka sendiri.

Dari tabel 4.6 juga kita bisa lihat bahwa responden banyak yang tidak menyelesaikan pekerjaan tepat waktu ini disebabkan oleh lemahnya sistem pengawasan yang ada oleh atasan mereka sendiri dan juga tidak adanya kesadaran dalam diri responden untuk bertanggung jawab terhadap pekerjaannya yang harus diselesaikan tepat waktu. Walaupun atasan tidak sepenuhnya memantau pekerjaan responden tapi seharusnya responden memilki sikap yang mau menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu dan harus berani jujur terhadap diri sendiri. Perilaku atau sikap seperti ini harus dikendalikan oleh responden itu sendiri untuk merubahnya dengan cara (self control).

(56)

Dari tabel 4.7 dapat dilihat bahwa karyawan tidak memilki insiatif dalam menyelesaikan pekerjaannya. Mereka tidak menggunakan kreatifitas yang ada dalam menyelesaikan pekerjaannya yang dapat menjadi nilai point plus bagi kinerjanya yang juga akan membantu peningkatan karir bagi karyawan itu sendiri. Hal seperti ini harus lebih diperhatikan perusahaan dalam meningkatkan program pelatihan yang memang dibutuhkan karyawan dalam melatih kreatifitas mereka dalam menyelesaikan pekerjaaannya. Apabila perusahaan melakukan kegiatan pelatihan yang tepat tentu benefitnya juga yang akan menerima perusahaan yang akan dapat meningkatkan lagi kulitas kerja para karyawannya.

Tabel 4.19

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kepribadian Sanguinis (X1)

Item STS TS S SS Total Rata-rata

F % F % F % F % F %

Saya selalu

bersemangat dalam menerima setiap pekerjaan yang diberikan walaupun

pekerjaan itu sulit dikerjakan.

20 37,7 22 41,5 11 20,8 0 0 53 100 1,83

Saya berani menyampaikan pendapat dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di perusahaan

20 37,7 21 39,7 12 22,6 0 0 53 100 1,84

Saya selalu menggunakan kreatifitas dalam menyelesaikan setiap pekerjaan yang sulit maupun yang mudah

34 64,2 13 24,5 6 11,3 0 0 53 100 1,47

Sumber : Pengolahan SPSS (2015)

(57)

Dari tabel 4.19 diatas dapat dilihat bahwa jawaban responden dari variabel kepribadian sanguinis banyak yang menjawab sangat tidak setuju terutama pada item 3 yang mencapai nilai 64,2%. Nilai ini sangat tinggi dan perlu di evaluasi bagi pihak perusahaan dalam memperhatikan kepribadian sanguinis karyawan dalam menunjang kinerja setiap karyawan. Dari penelitian yang sudah dilakukan dapat dilihat dari tabel 4.8 bahwa banyak responden bekerja tidak sesuai dengan tata kerja procedural perusahaan, mereka beranggapan bahwa tata kerja yang ada hanya formalitas belaka. Namun dalam pelaksanaannya banyak karyawan tidak mengikuti tata kerja yang ada. Mereka selalu suka bekerja dengan kebebasan yang tidak terikat dengan suatu aturan kerja yang berlaku diperhatikan bagi perusahaan untuk tidak membuat aturan tata kerja procedural hanya sebagai formalitas saja tetapi juga harus diawasi dalam pelaksanaannya.

Dari tabel 4.9 dapat dilihat juga bahwa banyak karyawan yang tidak berani dalam menyampaikan pendapat, karyawan sangat tidak aktif dalam kegiatan rapat yang diselenggarakan perusahaan dalam membahas suatu masalah yang ada. Karyawan juga pasif dalam memberikan tanggapan atau masukan untuk menyelesaikan masalah yang ada. Karyawan sendiri merasa usulan atau tanggapan mereka tidak pernah diperhatikan atasan yang membuat mereka merasa tidak perlu untuk mengemukakan pendapat lagi.

(58)

Ini juga akan berdampak buruk terhadap kinerja karyawan karena mereka kurang serius dalam menyelesaikan pekerjaannya ini juga menjadi tanda bahwa kurangnya membangun kepribadian koleris bagi masing-masing responden. Sikap mandiri harus dimilki setiap karyawan agar mereka mempunyai rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan mereka.

Tabel 4.20

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kepribadian Koleris (X2)

Item STS TS S SS Total Rata-rata

F % F % F % F % F %

Saya selalu bekerja sesuai dengan tata kerja

procedural yang berlaku di perusahaan

9 16,9 19 35,8 12 22,7 13 24,5 53 100 2,54

Saya berani menyampaikan pendapat dalam

menyelesaikan permasalahan yang ada di perusahaan.

21 39,7 17 32,1 7 13,2 8 15,0 53 100 1,88

Saya selalu menyelesaikan pekerjaan tanpa bergantung pada orang lain.

16 30,2 27 50,9 6 11,3 4 7,6 53 100 1,96

Sumber : Pengolahan SPSS 2015

[image:58.612.71.539.214.583.2]
(59)

Dari tabel 4.20 diatas dapat dilihat bahwa jawaban responden banyak yang menjawab tidak setuju yang dapat dilihat dari item 3 yang mempunyai nilai besar 50,9%. Ini harus diperhatikan dan dievaluasi bagi perusahaan dengan kurangnya sikap mandiri yang dimilki karyawan akan berdampak buruk terhadap kinerja karyawan itu sendiri. Dari tabel 4.11 dapat kita lihat bahwa responden masih banyak yang belum menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan target yang ditetapkan. Ini disebabkan oleh lemahnya sistem penilaian kerja yang dilakukan atasan terhadap hasil dari pekerjaan karyawannya. Seharusnya atasan selalu memonitor dan menilai hasil dari pekerjaan karyawannya agar dapat meningkatkan lagi kinerja bagi perusahaan. Bukan hanya dari atasan saja, karyawan juga harus bisa menunjukkan sikap yang baik dalam menyelesaikan pekerjaannya ini juga akan membantu meningkatkan karir bagi karyawan itu sendiri.

(60)

Hal seperti ini seharusnya diperhatikan perusahaan, karena apabila semakin tinggi nilai absensi yang dimilki karyawan itu menandakan tidak berjalannya sistem pengawasan dan penilaian kinerja yang dilakukan perusahaan yang akan berdampak buruk terhadap citra karyawan dan memburuknya kinerja perusahaan. Adapun yang harus dilakukan perusahaan adalah menurunkan tingkat absensi yang tinggi dengan membenahi setiap karyawan dan menuntut divisi HRD untuk meningkatkan pengawasan terhadap absensi karyawan.

Tabel 4.21

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kinerja (Y)

Item STS TS S SS Total Rata-rata

F % F % F % F % F %

Saya selalu berhasil dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target kerja yang

ditetapkan.

9 16,9 19 35,8 18 34,0 7 13,3 53 100 2,43

Dalam bekerja saya

mengerahkan kemampuan dan skill saya dalam

menyelesaikan pekerjaan yang diberikan.

35 66,1 7 13,2 6 11,3 5 9,4 53 100 1,64

Saya selalu hadir tepat waktu dalam bekerja.

7 13,2 21 39,6 14 26,5 11 20,7 53 100 2,54

Sumber : Pengolahan SPSS (2015)

[image:60.612.77.537.298.646.2]
(61)

Berdasarkan tabel 4.21 dapat dilihat bahwa masih banyak responden yang menjawab tidak setuju pada item 2 dengan nilai yang sangat tinggi yaitu sebesar 66,1%. hal seperti ini harus diperhatikan bagi perusahaan bahwa penilaian kinerja bagi setiap karyawan masih sangat rendah, yang dapat disebabkan oleh berbagai hal. Sebaiknya perusahaan harus mengevaluasi lebih baik lagi apa yang menyebabkan karyawan berkinerja sangat rendah, karena apabila hal ini tidak dievaluasi lebih lanjut akan memberikan citra buruk bagi perusahaan sebab kulitas para pekerjanya tidak sesuai dengan yang diharapkan.

4.5 Pembahasan

1. Pengaruh Kepribadian Sanguinis terhadap Kinerja Karyawan

Menurut Littaeur (2008), kepribadian sanguinis adalah tipe kepribadian yang memilki kemampuan pada individu dalam berekspresif dan berinovatif yang muncul dari dalam individu tersebut. Namun, kenyataannya dari tabel 4.5 bahwa banyak responden yang tidak antusias dalam menerima setiap pekerjaan yang diberikan walaupun pekerjaan tersebut sulit untuk dikerjakan ini dikarenakan oleh banyak responden yang tidak mempunyai semangat dalam bekerja dan tidak mau menghadapi tantangan pekerjaan yang ada. Responden selalu bekerja di dalam comfort zone yang tidak dapat mengembangkan kemampuan mereka lebih

(62)

Dari tabel 4.6 juga kita bisa lihat bahwa responden banyak yang tidak menyelesaikan pekerjaan tepat waktu ini disebabkan oleh lemahnya sistem pengawasan yang ada oleh atasan mereka sendiri dan juga tidak adanya kesadaran dalam diri responden untuk bertanggung jawab terhadap pekerjaannya yang harus diselesaikan tepat waktu. Walaupun atasan tidak sepenuhnya memantau pekerjaan responden tapi seharusnya responden memilki sikap yang mau menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu dan harus berani jujur terhadap diri sendiri. Perilaku atau sikap seperti ini harus dikendalikan oleh responden itu sendiri untuk merubahnya dengan cara (self control).

Dari tabel 4.7 dapat dilihat bahwa karyawan tidak memilki insiatif dalam menyelesaikan pekerjaannya. Mereka tidak menggunakan kreatifitas yang ada dalam menyelesaikan pekerjaannya yang dapat menjadi nilai point plus bagi kinerjanya yang juga akan membantu peningkatan karir bagi karyawan itu sendiri. Hal seperti ini harus lebih diperhatikan perusahaan dalam meningkatkan program pelatihan yang memang dibutuhkan karyawan dalam melatih kreatifitas mereka dalam menyelesaikan pekerjaaannya. Apabila perusahaan melakukan kegiatan pelatihan yang tepat tentu benefitnya juga yang akan menerima perusahaan yang akan dapat meningkatkan lagi kulitas kerja para karyawannya.

(63)

Dari jawaban responden diatas dapat kita lihat bahwa pengaruh kepribadian sanguinis terhadap kinerja karyawan itu mampu mempengaruhi sesuai penelitian yang dilakukan oleh Vicky Saputra (2012), bahwa semakin semangat seseorang menerima setiap pekerjaan yang diberikan walaupun pekerjaan tersebut sulit dikerjakan, mampu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dan menggunakan kreatifitas dalam menyelesaikan pekerjaan yang sulit maupun yang mudah maka akan berpengerauh positif terhadap kinerja karyawan.

2. Pengaruh Kepribadian Koleris terhadap Kinerja Karyawan

(64)

Karyawan sendiri merasa usulan atau tanggapan mereka tidak pernah diperhatikan atasan yang membuat mereka merasa tidak perlu untuk mengemukakan pendapat lagi. Dari tabel 4.10 juga dapat dilihat bahwa banyak responden dalam menyelesaikan pekerjaaannya selalu bergantung pada orang lain. Karyawan tidak mempunyai sifat yang mandiri dan tanggung jawab yang lebih pada dirinya. Mereka selalu berharap bantuan orang lain dalam menyelesaikan pekerjaannya, yang dapat membuat diri responden itu menjadi malas dalam bekerja.

Ini juga akan berdampak buruk terhadap kinerja karyawan karena mereka kurang serius dalam menyelesaikan pekerjaannya ini juga menjadi tanda bahwa kurangnya membangun kepribadian koleris bagi masing-masing responden. Sikap mandiri harus dimilki setiap karyawan agar mereka mempunyai rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan mereka. Maka pengaruh kepribadian koleris terhadap kinerja karyawan sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Debora Eflina Purba (2014) dan Vicky Saputra (2012) yaitu apabila karyawan bekerja sesuai dengan prosedur, berani dalam menyampaikan pendapat, dan tidak bergantung pada orang lain maka kinerja karyawan tersebut dikatakan baik dan berpengaruh positif terhadap jenjang karirnya kedepan.

(65)

3. Pembahasan Kinerja

Menurut Mangkunegara (2009), kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melakukan tugasnya. Namun, hasil jawaban responden dapat dilihat dari tabel 4.11 dapat kita lihat bahwa responden masih banyak yang belum menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan target yang ditetapkan. Ini disebabkan oleh lemahnya sistem penilaian kerja yang dilakukan atasan terhadap hasil dari pekerjaan karyawannya. Seharusnya atasan selalu memonitor dan menilai hasil dari pekerjaan karyawannya agar dapat meningkatkan lagi kinerja bagi perusahaan. Bukan hanya dari atasan saja, karyawan juga harus bisa menunjukkan sikap yang baik dalam menyelesaikan pekerjaannya ini juga akan membantu meningkatkan karir bagi karyawan itu sendiri.

(66)

Dari tabel 4.13 dapat kita lihat bahwa masih banyak responden yang tidak hadir tepat waktu, adapun penyebab dari seringnya keterlambatan karyawan pada saat masuk kerja karena tidak adanya pemeriksaan rutin absensi yang dilakukan oleh pihak HRD dalam menilai kinerja karyawan. Hal seperti ini seharusnya diperhatikan perusahaan, karena apabila semakin tinggi nilai absensi yang dimilki karyawan itu menandakan tidak berjalannya sistem pengawasan dan penilaian kinerja yang dilakukan perusahaan yang akan berdampak buruk terhadap citra karyawan dan memburuknya kinerja perusahaan.

Adapun yang harus dilakukan perusahaan adalah menurunkan tingkat absensi yang tinggi dengan membenahi setiap karyawan dan menuntut divisi HRD untuk meningkatkan pengawasan terhadap absensi karyawan. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan S. Indarti (2014) bahwa apabila karyawan mampu dalam menjalankan pemenuhan target kerja, mengeluarkan kemampuan dan skill, hadir tepat waktu pada saat bekerja maka dapat dikatakan karyawan tersebut memilki kinerja yang baik.

(67)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai “Pengaruh Kepribadian Sanguinis

dan Kepribadian Koleris terhadap Kinerja Karya

Gambar

Tabel  3.4 Hasil Uji Validitas
Tabel  3.5 Hasil Uji Reliabilitas
Gambar  4.2
Tabel  4.1 Karakteristik  Responden  Berdasarkan  Usia
+7

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu Mongi,Mananeke,Agusta (2013) menyebutkan bahwa harga merupakan variabel yang dominan pengaruhya terhadap keputusan pembelian konsumen terhadap suatu produk

Dalam rencana aksi energi terdapat 5 issue yaitu: akses energi dan jasa energi modern, efisiensi energi, energi terbarukan, teknologi bahan bakar fosil yang

10 tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera pasal 1 ayat (11), bahwa “keluarga sejahtera” adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan

: Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan dalam menilai potensi pencemaran lingkungan (khususnya, lingkungan perairan) yang dapat disebabkan oleh

asumsi jika semua variabel independen secara bersama-sama berpengaruh dan pada saat nilainya adalah nol, maka besarnya profitabilitas (ROA) Perusahaan Sub Sektor Otomotif

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara karakteristik pekerjaan terhadap kepuasan kerja karyawan yang dilihat dari variasi ketrampilan, identitas

15 Bagi saya menjadi pendamping PIA dapat memberikan kontribusi positif kepada gereja 16 Saya mengetahui bahwa melakukan pelayanan. di gereja merupakan sesuatu yang hanya bisa

 Success in planning large scale material handling projects generally requires a team approach involving management, engineering, computer and information systems, finance and