• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbedaan Kadar Hemoglobin pada Mahasiswa FK USU Angkatan 2011 antara IPK di Atas 3 dan IPK di Bawah 3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbedaan Kadar Hemoglobin pada Mahasiswa FK USU Angkatan 2011 antara IPK di Atas 3 dan IPK di Bawah 3"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1

RIWAYAT HIDUP PENELITI

Data Pribadi

Nama :Jonas Kristoper

Tempat,tanggal lahir :Siborongborong, 28 Juli 1993 Jenis Kelamin :Laki-laki

Kewarganegaraan :Indonesia

Agama :Kristen Protestan

Alamat :Jl. Abadi, Regency Setia Budi Permai Blok H8, Tanjung Rejo Medan

Telepon :082161638154

E-mail :sijonas28@yahoo.com Riwayat Pendidikan

1.TK Santa Lusia Siborongborong (1998-1999) 2.SD Santa Lusia Siborongborong (1999-2005) 3.SMPN 1 Siborongborong (2005-2008) 4.SMAN 2 Balige (2008-2011)

5.Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (2011-sekarang) Riwayat Pelatihan :

1.Peserta MMB (Manajemen Mahasiswa Baru) Tahun 2011 Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

2.Peserta Seminar Teaching Bioethics in Medical Education FK USU Tahun 2012.

Riwayat Organisasi

1.Anggota Paduan Suara FK USU 2.Anggota UKM KMK USU

(2)

Lampiran 2

LEMBAR PENJELASAN KEPADA SUBJEK PENELITIAN

Dengan Hormat,

Saya Jonas Kristoper, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2011. Saat ini saya sedang mengerjakan penelitian untuk melengkapi Karya Tulis Ilmiah yang menjadi kewajiban saya untuk menyelesaikan pendidikan di Fakultas Kedokteran. Adapun judul penelitian saya adalah “Perbedaan Kadar Hemoglobin pada Mahasiswa FK USU Angkatan 2011 antara IPK di Atas 3 dan IPK di Bawah 3”.

Penelitian saya ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kadar hemoglobin dengan pencapaian Indeks Prestasi Kumulatif pada mahasiswa FK USU.

Untuk itu saya mohon kesediaan Saudara/i meluangkan waktu untuk mengisi surat persetujuan, kesioner dan pengambilan sampel darah. Saya akan menanyakan beberapa pertayaan seperti identitas dan IPK.

Demikianlah informasi ini saya sampaikan. Atas partisipasi dan kesediaan waktu, saya ucapkan terima kasih. Semoga pastisipasi Saudara/i dalam penelitian ini bermanfaat bagi kita semua.

(3)

Jonas Kristoper

Lampiran 3

SURAT PERNYATAN PERSETUJUAN MENGIKUTI PENELITIAN

(INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama :

Usia :

Jenis Kelamin :

Alamat :

Setelah mendapat penjelasan dan memahami sepenuhnya tentang penelitian, Judul Penelitian :Perbedaan Kadar Hemoglobin pada Mahasiswa FK USU

Angkatan 2011 antara IPK di Atas 3 dan IPK di Bawah 3 Nama Peneliti : Jonas Kristoper

Institusi : Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Lokasi Penelitian : Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Denganini saya menyatakan bersedia mengikuti penelitian tersbut secara sukarela sebagai responden penelitian.

(4)

( )

Lampiran 4

PERINCIAN BIAYA PENELITIAN

1.Biaya Pengukuran Kadar Hemoglobin

Rp 55.000 x 68orang Rp 3.740.000

2.Biaya Peminjaman Ruangan Kelas

Rp 20.000 x 4 hari Rp 80.000

3.Biaya Kertas

Rp 30.000 x 1 rim Rp 30.000

4. Biaya Proposal

Rp 10.500 x 5 Rp 52.000

5. Biaya Revisi Proposal

Rp 10.500 x 5 Rp 52.000

6.Souvenir kepada Sampel

RP 5.000X 68 orang Rp 340.000

6.Biaya Tak Terduga Rp 100.000

Jumlah Rp 4.394.000

(5)
(6)
(7)

Lampiran 6

Jeniskelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Std. Deviation ,47024 Minimum 1,05 Maximum 3,74 a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

(8)

Kelompokipk

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Statistic Std. Error

Ipk Mean 3,0512 ,05702

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 2,9374 Upper Bound 3,1650 5% Trimmed Mean 3,0923

Median 3,1000

Variance ,221

Std. Deviation ,47024

Minimum 1,05

Maximum 3,74

Range 2,69

Interquartile Range ,52

Skewness -1,634 ,291

Kurtosis 4,499 ,574

(9)

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 13,768 Upper Bound 14,723 5% Trimmed Mean 14,323

Median 14,000

Variance 3,887

Std. Deviation 1,9715

Minimum 6,6

Maximum 18,4

Range 11,8

Interquartile Range 3,0

Skewness -,758 ,291

Kurtosis 1,871 ,574

Kelompokkadarhbperempuan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

(10)

Frequency Percent Valid Percent

Continuity Correctionb ,000 1 1,000 Likelihood Ratio ,135 1 ,714

Fisher's Exact Test 1,000 ,548

(11)
(12)

Normal Std. Deviation ,40573 Minimum 1,87 Maximum 3,73 a. Multiple modes exist. The smallest value is shown Anemia

Std. Deviation ,42058 Minimum 2,77 Maximum 3,74 a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

(13)

Lampiran 7

LOG BOOK BIMBINGAN LAPORAN PENELITIAN

MAHASISWA FK USU TAHUN 2014

Nama :Jonas Kristoper

NIM :110100300

Judul Skripsi :Perbedaan Kadar Hemoglobin pada Mahasiswa FK USU Angkatan 2011 antara IPK di Atas 3 dan IPK di Bawah 3

Bimbingan Ke-

Hari/Tanggal Kegiatan Keterangan (ceklist kelengkapan)

Tanda Tangan Pembimbing

1 Bimbingan

pengerjaan penelitian

2 Bimbingan Bab 5

3 Revisi Bab 5

4 Bimbingan Bab 6

5 Revisi Bab 6

6 Bimbingan Slide

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Adamson, John W., 2008. Iron deficiency and Other Hypoproliferative Anemias. Dalam: Harrison’s Principles Of Internal Medicine. United States of

America: The McGraw-Hill Companies, Inc,628-632.

Aditian, Nari, 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Anemia Gizi Remaja Putri SMP 133 di Pulau Pramuka Kepulauan Seribu Tahun 2009.

Depok: Universitas Indonesia.

Almatsier, Sunita, 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI, 2013. Riset Kesehatan Dasar.

Bakta, I Made, Ketut Suega, dan Tjokorda Gde Dharmayuda, 2009. Anemia Defisiensi Besi. Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi V. Jakarta: Interna Publishing, 1127-1136.

Budiono, Irwan, 2012. Status Kesehatan Sebagai Determinan Prestasi Belajar

Siswa. Available from:

http://lib.unnes.ac.id/17045/1/Proceding_Irwan_3.pdf

Bunn, H. Franklin, 1999. Anemia. Dalam: Harrison Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam Volume 1. Jakarta:EGC,358.

[Accessed 23 May 2014].

Dahlan, M. Sopiyudin. 2011. Besar Sampel dan Cara pengambilan Sampel Edisi 3. Jakarta : Salemba Medika.

Dahlan, M.Sopiyudin. 2011. Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Edisi 5. Jakarta: Salemba Medika.

Daruyani, Safitri, Yuciana Wulandari dan Hasbi Yasin, 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Indeks Prestasi Mahasiswa FSM Universitas Diponegoro

(15)

Ganong , W.F., 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 22. Jakarta: EGC,536.

Halterman, Jill S. , dkk, 2001. Iron Deficiency and Cognitive Achievement Among School-Aged Children and Adolescents in the United States.American

Academy of Pediatrics: 1381-1386.

Harmening, Denise M. 2009. Clinical Hematology and Fundamentals of Hemostasis Fifth Edition. Philadelphia : Davis Company.

Hoffbrand, A.V., P.A.H. Moss and J.E. Pettit, 2006. Erythropoiesis and General Aspects in Anemia. In : Essential Hematology Fifth Edition. UK: Blackwell Publishing 12-38.

Istiqomah,Gita A.N., Rinayati,Chusnul Zulaika dan Didik Wahyudi, 2013. Hubungan antara Kadar Hemoglobin dengan Prestasi Belajar Mahasiswa

Program Studi DIII Kebidanan Stikes Widya Husada Semarang Tahun 2012.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. Kamus Versi Online/ daring (dalam jaringan). Available from:

Murray, Robert K., dkk, 2006. Biokimia Harper Edisi 27. Jakarta: EGC.

Nadziruddin, H. Udin, Raini Diah Susanti, Dhestirati E.A., 2007.Faktor Internal yang Berkontribusi Terhadap Pencapaian Indeks Prestasi Kumulatif Pada

Mahasiswa Program A FIK Unpad. Universitas Padjajaran.

National Institute of Health, 2014. Iron Dietary Fact Sheet.

Nordin, Nurmalina Binti, 2011. Hubungan Antara Kadar Hemoglobin dengan Prestasi Akademik Siswa-Siswi SD Negeri No. 101837 Suka Makmur

Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang Tahun 2011. Universitas

Sumatera Utara. Available from: http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/31385

Pollitt, Ernesto, dkk, 1989. Iron Deficiency and Educational Achievement in Thailand. TheAmerican Journal of Clinical Nutrition: 687-697.

[Accessed 29 May 2014].

(16)

Sahputra, Naam , 2009.Hubungan Konsep Diri dengan Prestasi Akademik

Mahasiswa S1 Keperawatan Semester III Kelas Ekstensi PSIK FK USU

Medan.Available from:

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14291/3/09E00579.pdf

Sastroasmoro, S & Ismael, S., 2011. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis Edisi ke-4. Jakarta: Sagung Seto.

[Accessed 1 December 2014].

Sinaga, Erwin, 2005. Hubungan Antara Kadar Hb dengan Prestasi Belajar para Murid SD Negeri No.173728 Lobutua Kecamatan Palipi Kabupaten Samosir

Tahun 2005. Universitas Sumatera Utara. Available from:http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/15362

Soemantri, A.G. , 1982. Hubungan Anemi Kekurangan Zat Besi dengan Konsentrasi dan Prestasi Belajar. Jakarta: CV Petra Jaya.

[Accessed 23 May 2014].

Subiyono, Hadi Setyo, 2010. The Relation Between Physical Fitness and Learning Achievement of Students. Available from: http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/JHS/article/view/58/53

Wahyuni, Arlinda Sari, 2007. Statistik Kedokteran. Jakarta Timur: Bamboedoea Communication.

[Accessed 23 May 2014].

WHO, 2008. Worldwide Prevalence of Anemia 1993-2005 .

WHO, 2011. Haemoglobin Concentrations for the Diagnosis of Anemia and

Assessment of Severity. Available from:

http://www.who.int/vmnis/indicators/haemoglobin.pdf

Yulianasari, Agnita Indah, 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Anemia pada Remaja dan Dewasa di DKI Jakarta Tahun 2007.Institut

Pertanian Bogor. Available from:

[Accessed 27 May 2014].

http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/11373/BAB%20I%20 Pendahuluan_I09aiy.pdf?sequence=5

Zlotkin, Stanley ,2003. Clinical Nutrition : 8. The Role of nutrition in the preention of iron deficiency anemia in infants, children and

(17)

Zukefeli,Ahmad Asyraf Bin, 2010. Hubungan Merokok dengan Kadar Hemoglobin pada Warga dengan Jenis Kelamin Laki-Laki Berusia 18-40

Tahun yang Tinggal di Bandar Putra Bertam, Kepala Batas, Pulau Pinang,

Malaysia.Available from:

(18)

BAB 3

KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN

DEFINISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka Konsep Penelitian

MahasiswaFK USU 2011

Variabel independen Variabel dependen

Kadar Hemoglobin Indeks Prestasi Kumulatif Skema 3.1 Kerangka Konsep Penelitian

3.2 Kerangka Operasional

Uji Statistik Data

Skema 3.2 Kerangka Operasional Mahasiswa FK

USU

Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi

Pengisian Informed consent

Pengambilan data nilai IPK

(19)

3.3 Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional No Variabel Definisi

Operasional

(20)

3.4 Hipotesis

(21)

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar hemoglobin terhadap Indeks Prestasi Kumulatif pada mahasiswa Fakultas Kedokteran USU.

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran USU. Alasan memilih Fakultas Kedokteran USU sebagai tempat penelitian adalah mudah dijangkau.

4.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan bulan September - Oktober 2014

4.3 Populasi dan Sampel 4.3.1 Populasi

A. Populasi target adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran USU.

B. Populasi terjangkau adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran USU angkatan 2011.

4.3.2 Sampel

Sampel penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran USU angkatan 2011.

dengan kriteria inklusi : 1. usia ≥ 18 tahun,

2. dapat berbahasa Indonesia,

3. kooperatif serta mau mengikuti pemeriksaan laboratorium,mengisi data IP dan mengisi lembar persetujuan ikut penelitian

(22)

dan kriteria eksklusi : 1. adanya penyakit komorbid

2. sedang menstruasi dan atau baru melakukan donor darah 3. sedang mendapat terapi zat besi

Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan prinsip non probability sampling dengan tehnik consecutive sampling, yaitu semua subjek yang ada dan memenuhi kriteria pemilihan diambil sampai jumlah subjek yang diperlukan terpenuhi (Sastroasmoro, 2011).

Penentuan besar sampel untuk penelitian ini menggunakan rumus n =

d2 Za2PQ

Keterangan : n = besar sampel

Za = 1,64 (nilai sebaran normal baku dengan tingkat kepercayaan 95%) d = 0,1 (ditetapkan)

Berdasarkan perhitungan diatas maka didapatkan jumlah sampel minimal adalah 68 sampel

.

4.4 Metode Pengumpulan Data 4.4.1 Data Primer

(23)

4.4.2 Data Sekunder

Data sekunder pada penelitian ini adalah pencapaian prestasi akademik yaitu nilai IPK. Pengambilan data hemoglobin dan indeks prestasi dilakukan di hari yang berbeda. Hari pertama akan dilakukan pengambilan data IPK sampel oleh peneliti. Hari berikutnya dilakukan pengambilan darah sampel oleh laboran Prodia di ruang kelas A1/B1kampus FK USU dan selanjutnya dibawa ke laboratorium Prodia untuk diperiksa kadar hemoglobinnya.

4.5 Pengolahan dan Analisis Data 4.5.1 Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan melalui beberapa tahapan, tahap pertama adalah editing yaitu mengecek nama,kelengkapan identitas maupun data responden dan data Hb serta memastikan bahwa semua jawaban telah diisi sesuai petunjuk, tahap kedua adalah coding yaitu memberi kode atau angka tertentu pada data Hb dan jawaban pertanyaan untuk mempermudah waktu mengadakan tabulasi dan analisis, tahap ketiga adalah entry yaitu memasukkan data dari kuesioner ke dalam program komputer dengan menggunakan program SPSS (Statistic Package Social Science), tahap keempat adalah cleaning yaitu memeriksa kembali data yang telah di entry untuk mengetahui ada kesalahan atau tidak(Wahyuni, 2007).

4.5.2 Analisis Data 1. Analisis Univariat

Analisis data dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi dan presentasi tiap variabel yang akan diteliti yaitu kadar hemoglobin dan indeks prestasi kumulatif.

2. Analisis Bivariat

Analisis data dilakukan dengan uji statistik menggunakan Chi Square, untuk melihat adanya hubungan antara variabel independen dan variabel dependen

dengan derajat kemaknaan α = 0,05. Apabila p value < 0,05 maka Ho ditolak dan

(24)

BAB 5

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang berlokasi di jalan dr. Mansyur No. 5 Medan, Indonesia dimana fakultas ini merupakan salah satu fakultas kebanggaan di Universitas Sumatera Utara. Fakultas Kedokteran USU dibuka pada tanggal 20 Agustus 1952 oleh Yayasan Universitas Sumatera Utara, yang berlokasi di Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Medan Baru dengan batas wilayah:

a. Batas Utara : Jalan dr. Mansyur, Padang Bulan b. Batas Selatan : Fakultas Kesehatan Masyarakat USU c. Batas Timur : Jalan Universitas, Padang Bulan d. Batas Barat : Fakultas Psikologi USU

5.2Hasil Analisis Data

5.2.1 Hasil Analisis Univariat

Hasil analisis univariat menjelaskan tentang gambaran karakterikstik sampel yang meliputi jenis kelamin, kadar hemoglobin dan indeks prestasi kumulatif(IPK). Hasil analisis univariat akan diuraikan sebagai berikut :

1.Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin

Distribusi sampel berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 5.1 berikut ini :

Tabel 5.1 Distribusi Kategorial Responden Berdasarkan JenisKelamin Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)

Laki-laki 31 45,6

Perempuan 37 54,4

(25)

Berdasarkan hasil tabel 5.1 dari keseluruhan sampel yang berjumlah 68 orang, sampel yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 37 orang (54,4%) lebih banyak daripada sampel yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 31 orang (45,6%).

2.Distribusi Sampel Berdasarkan Kadar Hb

Distribusi sampel berdasarkan kadar Hb dapat dilihat pada tabel5.2 , 5.3 dan 5.4 berikut ini :

Tabel 5.2 Distribusi Numerik Sampel Berdasarkan Kadar Hb

Variabel Mean Median Modus SD Minimal-Maksimal

Kadar

Hb 14,24 14,00 13,20 1,97 6,60-18,40

Dari tabel 5.2 di atas terlihat rerata kadar Hb sampel adalah 14,24 mg/dL (95% CI:13,77-14,72), dimana kadar yang paling rendah adalah 6,60 mg/dL dan yang paling tinggi 18,40 mg/dL, dengan standar deviasi sebesar 1,97. Hasil estimasi interval 95% diyakini bahwa rerata kadar Hb pada mahasiswa angkatan

2011 FK USU berkisar antara 13,77sampai 14,72 mg/dL Tabel 5.3 Distribusi Kategorial Sampel Berdasarkan Kadar Hb

Kadar Hb Frekuensi Persentase (%)

Anemia 4 5,9

Normal 63 92,6

Abnormal 1 1,5

Total 68 100

(26)

Tabel 5.4 Distribusi Kategorial Kadar Hb Berdasarkan Jenis Kelamin .

Dari tabel 5.4 di atas dapat kita lihat kategori kadar Hb berdasarkan jenis kelamin, sebanyak 33 orang (48,5%) perempuan memiliki kadar Hb yang normal dan 4 orang lainnya (5,9%) memiliki kadar Hb yang anemia. Pada sampel yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 30 orang (44,1%) memiliki kadar Hb yang normal dan 1 orang (1,5%) memiliki kadar Hb yang abnormal.

3.Distribusi Sampel Berdasarkan Indeks Prestasi Kumulatif

Distribusi sampel berdasarkan indeks prestasi kumulatif dapat dilihat pada tabel 5.5 ,5.6 ,5.7 dan 5.8 berikut ini :

Tabel 5.5 Distribusi Numerik Sampel Berdasarkan Indeks Prestasi Kumulatif Variabel Mean Median Modus SD Minimal-Maksimal

Indeks Prestasi Kumulatif

3,05 3,1 2,99 0,47 1,05-3,74

Dari tabel 5.5 terlihat lebih jelas indeks prestasi kumulatif rata-rata adalah 3,0512 (95% CI:2,93-3,16). IPK yang paling rendah adalah 1,05 dan yang paling tinggi 3,74 dengan standar deviasi sebesar 0,47. Hasil estimasi interval dapat disimpulkan 95% diyakini bahwa rata-rata IPK mahasiswa FK USU angkatan 2011 berkisar antara2,93sampai 3,16.

Frekuensi Persentase (%)

(27)

Tabel 5.6 Distribusi Kategorial Sampel Berdasarkan Indeks Prestasi Kumulatif Indeks Prestasi Kumulatif Frekuensi Persentase (%)

Baik 40 58,8

Kurang baik 28 41,2

Total 68 100

Berdasarkan kategorial sampel berdasarkan indeks prestasi kumulatif pada tabel 5.6, maka sampel yang mempunyai indeks prestasi kumulatif yang baik sebanyak 40 orang (58,8%) dan yang mempunyai indeks prestasi kumulatif kurang baik berjumlah 28 orang (41,2%).

Tabel 5.7 Distribusi Kategorial Indeks Prestasi KumulatifBerdasarkan Jenis Kelamin

Frekuensi Persentase (%)

Perempuan Baik 22 32,3

KurangBaik 15 22,1

Laki-Laki Baik 18 26,5

Kurang Baik 13 19,1

Total 68 100,0

Dari tabel 5.7 di atas dapat kita lihat kategori indeks prestasi kumulatif berdasarkan jenis kelamin, sebanyak 22 orang (32,3%) perempuan memiliki IPK yang baik dan 15 orang lainnya (22,1%) memiliki IPK yang kurang baik. Pada sampel yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 18 orang (26,5%) memiliki IPK yang baik dan 13 orang (19,1%) memiliki IPK yang kurang baik.

Tabel 5.8 Distribusi Numerik Indeks Prestasi Kumulatif Berdasarkan Kategori Kadar Hemoglobin

Variabel Mean Median Modus SD Minimal-Maksimal

Anemia 3,14 3,18 2,99 0,40 2,77-3,74

Normal 3,08 3,02 2,99 0,42 1,87-3,73

(28)

Berdasarkan tabel diatas dapat kita simpulkan rata-rata IPK pada sampel dengan kadar Hb normal adalah 3,08 dengan IPK terendah adalah 1,87 dan IPK tertinggi adalah 3,73. Pada sampel dengan kadar Hb anemia adalah 3,08 dengan IPK terendah adalah 2,77 dan IPK tertinggi adalah 3,74, lebih tinggi dari pada sampel yang mempunyai kadar Hb normal. Dan pada sampel ditemukan juga 1 orang dengan kadar Hb abnormal dengan IPK 1,05.

5.2.2Hasil Analisis BivariatKadar Hb dengan Indeks Prestasi Kumulatif

Hasil analisis bivariat perbedaan antara kadar hemoglobin pada mahasiswa FK USU angkatan 2011 dengan IPK di atas 3 dan IPK di bawah 3 pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2011 dilakukan dengan analisis fisher's exact testsetelahsebelumnya dilakukan dengan chi square namun tidak memenuhi syarat sehingga untuk memenuhi kriteria fisher kategori Hb abnormal digabungkan ke kategori normal.

Tabel 5.9 Analisis Fisher's Exact Test Kadar Hb dengan IPK pada Mahasiswa FK USU Angkatan 2011

Kadar Hemoglobin Indeks Prestasi Kumulatif Total P*

Baik Kurang Baik

Anemia 2(5,0%) 2(7,1%) 4(5,9%%) 1,00

Normal 38(95,0%) 26(92,9%%) 64(94,1%)

Jumlah 40(100,0%) 28(100,0%) 68(100,0%)

p*Fisher Exact Test

Dari tabel 5.9 diatas dapat dilihat bahwa kadar Hb mahasiswa yang normal berjumlah sebanyak 64 orang, dengan IPK yang baik sebanyak 38 orang dan yang kurang baik sebanyak 26 orang.Sedangkan jumlah mahasiswa yang memiliki kadar Hb yang anemia adalah 4 orang, dengan yang mempunyai IPK yang baik sebanyak 2 orang dan kurang baik sebanyak 2 orang.

(29)

danindepen-den. Apabila pvalue>0,05 maka Hogagal ditolakyang berarti tidak adahubungan antara faktor dependen dan independen. Pada penelitian ini tidak ada hubungan IPK sebagai faktor dependen dengan kadar hemoglobin sebagai faktor independen. Maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan kadar hemoglobin pada mahasiswa FK USU angkatan 2011dengan IPK di atas 3dengan IPK dibawah 3.

5.3Pembahasan

Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa sebanyak 63 orang (92,6%)mahasiswa FK USU angkatan 2011 memiliki kadar Hb yang normal dan sampel yang anemia sebanyak 4 orang (5,9 %) serta yang memiliki kadar Hb abnormal sebanyak 1 orang (1,5%). Kadar Hb terendah adalah 6,60mg/dL (termasuk kategori anemia) dan kadar Hb tertinggi yaitu 18,40mg/dL yang berada pada kategori abnormal yaitu diatas kadar normal 13,2-17,3 sedangkan kadar rata-rata Hb seluruh sampel penelitian adalah 14,24 mg/dL.

Pada penelitian ini juga didapatkan sampel yang mengalami anemia sebanyak 4 orang (5,9%) orang, yang keseluruhannya berjenis kelamin perempuan. Menurut Aditian (2009) penyebab anemia pada perempuan adalah menstruasi dan pola diet yang salah. Pada penelitian ini telah dilakukan kriteria eksklusi yaitu tidak sedang dalam masa menstruasi, sehingga kemungkinan penyebab anemianya adalah pola diet yang salah.

(30)

kadar Hb yang abnormal atau melebihi batas normal sering terjadi pada pria yang merokok secara aktif.

Berdasarkan analisis bivariat dengan uji fisher's exact test diperoleh p = 1,00. Nilai ini menunjukkan berarti tidak ada perbedaan kadar hemoglobin pada mahasiswa FK USU angkatan 2011 dengan IPK di atas 3 dan IPK di bawah 3. Hasil penelitian ini tidak sama dengan penelitian Sinaga (2005) pada SDN

No.173728 Lobutua, Subiyono (2010) pada siswa kelas VIII MTs Al Asror Kecamatan Gunungpati dan Budiono (2012) pada siswa kelas IV, V danVI di

SDN 1 dan SDN 2 Mudal yang menunjukkan ada hubungan antara status hemoglobin dengan prestasi belajar.

Hal ini dapat disebabkan karena pencapaian prestasi akademik juga dapat dipengaruhi oleh faktor beberapa faktor seperti motivasi belajar dan konsep diri. Penelitian yang dilakukan Istiqomah (2013) pada mahasiswa sekolah tinggi kesehatan Semarang menyatakan bahwa motivasi belajarseseorang

(31)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini diambil kesimpulan sebagai berikut ;

1. Kadar hemoglobin mahasiswa FK USU angkatan 2011 yang normal sebanyak 63 orang (92,6%) dan yang anemia sebanyak 4 orang (5,9 %) serta abnormal sebanyak 1 orang (1,5%)dengan rata-rata kadar hemoglobin 14,24 mg/dL.

2. Prestasi belajar mahasiswa FK USU angkatan 2011 mempunyai IPK yang baik sebanyak 40 orang (58,8%) dan yang mempunyai IPK kurang baik berjumlah 28 orang (41,2%) dengan IPK rata-rata 3,05 (kategori baik).

3. Tidak ada perbedaan antara kadar hemoglobin pada mahasiswa FK USU angkatan 2011 dengan IPK di atas 3 dan IPK di bawah 3.

6.2 Saran

(32)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hemoglobin 2.1.1 Definisi

Hemoglobin merupakan sejenis protein khusus yang terdapat dalam sel darah merah dan merupakan 90% dari bagian setiap sel tersebut. Setiap sel darah merah mengandung kira-kira 640 milyar molekul hemoglobin (Hoffbrand, 2006).

2.1.2 Sintesis Hemoglobin

Hemoglobin adalah suatu molekul yang berbentuk bulat yang terdiri dari 4 subunit. Setiap subunit mengandung satu bagian heme yang berkonjugasi dengan suatu polipeptida. Heme adalah suatu derivat porfirin yang mengandung besi. Polipeptida itu secara kolektif disebut sebagai bagian globin dalam setiap molekul hemoglobin (Ganong, 2008).

Sintesis globin terjadi seperti protein umumnya, mRNA dari inti sel akan ditranslasi ribosom untuk merakit rantai asam amino untuk globin. Di sisi lain proses pembentukan heme relatif lebih kompleks, bahan dasar heme adalah asam amino glisin dan suksinil-KoA, hasil dari siklus asam sitrat. Pada awalnya proses ini terjadi di dalam mitokondria, kemudian setelah terbentuk δ–aminolevulinat (ALA) reaksi terjadi di sitoplasma sampai terbentuk coproporhyrinogen III, kemudian substrat akan masuk kembali ke dalam mitokondria untuk menyelesaikan serangkaian reaksi pembentukan heme yaitu pembentukan ferro ke cincin protoporhyrin (Murray, 2006).

(33)

2.1.3 Fungsi Hemoglobin

Hemoglobin merupakan komponen yang amat penting dalam mempertahankan keutuhan sistem sirkulasi tubuh. Fungsi hemoglobin menurut Harmening (2009) adalah transport oksigen ke seluruh tubuh. Enzim 2,3-diphosphoglycerate merupakan enzim kontrol dalam proses ini. Hemoglobin akan

mengikat oksigen dan menempel pada struktur Fe2+ di heme. Afinitas hemoglobin terhadap oksigen dipengaruhi oleh pH, suhu, dan konsentrasi 2,3-diphosphoglycerate. Ion H+ dan 2,3-diphosphoglycerate akan berkompetisi dengan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin deoksigenasi sehingga afinitas hemoglobin terhadap oksigen berkurang dengan bergesernya posisi empat rantai pepetida (Ganong, 2008). Hemoglobin juga turut berfungsi untuk mempertahankan bentuk normal sel darah merah (Hoffbrand, 2006).

2.2 Zat Besi

2.2.1 Definisi Zat Besi

Besi merupakan trace element vital yang sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk pembentukan hemoglobin, mioglobin dan berbagai enzim (Bakta, 2009). Besi merupakan critical element dalam fungsi seluruh sel, walaupun jumlah besi yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh bervariasi selama masa pertumbuhan (Adamson, 2008).

2.2.2 Fungsi Besi

Adapun fungsi besi antara lain (Almatsier, 2010): a. Metabolisme Energi

(34)

b. Kemampuan Belajar

Defisiensi besi berpengaruh negatif terhadap fungsi otak, terutama fungsi neurotransmitter (pengantar saraf). Akibatnya, kepekaan reseptor saraf dopamin berkurang yang dapat berakhir dengan hilangnya reseptor tersebut. Daya konsentrasi, daya ingat, dan kemampuan belajar terganggu, ambang batas rasa sakit meningkat, fungsi kelenjar tiroid dan kemampuan mengatur suhu tubuh menurun.

c. Sistem Kekebalan

Besi memegang peranan penting dalam sistem kekebalan tubuh. Respon kekebalan sel oleh limfosit-T terganggu karena berkurangnya pembentukan sel-sel tersebut, yang kemungkinan disebabkan oleh berkurangnya sintesis DNA. Berkurangnya sintesis DNA ini disebabkan oleh gangguan enzim reduktase ribonukleotida yang membutuhkan besi untuk dapat berfungsi.

d. Pelarut Obat-Obatan

Obat-obatan tidak larut air oleh enzim mengandung besi dapat dilarutkan hingga dapat dikeluarkan dari tubuh.

2.2.3 Angka Kecukupan Besi yang Dianjurkan

Tabel 2.1 Angka Kecukupan Besi yang Dianjurkan

Usia Laki-Laki Perempuan Perempuan Menyusui 0-6 bulan

(35)

2.3 Anemia

2.3.1 Definisi dan Kriteria Anemia

Anemia secara fungsional didefinisikan sebagai penurunan jumlah eritrosit massa eritosit (red cell mass) sehingga tidak dapat memenuhi fungsinya untuk membawa oksigen dalam jumlah yang cukup ke jaringan perifer (penurunan oxygen carrying capacity). Secara praktis anemia ditunjukkan oleh kadar

hemoglobin, hematokrit atau hitung eritrosit (red cell count). Tetapi yang paling lazim dipakai adalah kadar hemoglobin, kemudian hematokrit (Bakta,2009). Berikut ini nilai hemoglobin normal berdasarkan kelompok umur.

Tabel 2.2 Batas Normal Hemoglobin Darah

Kelompok Non-Anemia Ringan

Anemia

(36)

masalah global saat ini termasuk terutama di daerah negara berkembang diakibatkan oleh nutrisi yang inadekuat (Zlotkin, 2003).

2.3.3 Klasifikasi Anemia

Tabel 2.3 Klasifikasi Anemia Berdasarkan Morfologi dan Etiologi

No Klasifikasi anemia

1 Anemia hipokromik mikrositer a. Anemia defisiensi besi b. Thalassemia mayor

c. Anemia akibat penyakit kronik d. Anemia sideroblastik

2 Anemia normokromik normositer a. Anemia pasca perdarahan akut b. Anemia aplastik

c. Anemia hemolitik didapat d. Anemia akibat penyakit kronik 3 Anemia makrositer

a. Bentuk megaloblastik : Anemia defisiensi asam folat,anemia defisiemsi B12

b. Bentuk non-megaloblastik : Anemia pada penyakit hati kronik, anemia pada hipotiroidisme

Sumber : Bakta (2009)

(37)

2.4 Anemia Defisiensi Besi

2.4.1 Definisi

Anemia defisiensi besi (ADB) adalah anemia yang timbul akibat berkurangnya penyediaan besi untuk eritropoesis, karena cadangan besi yang kosong (iron depleted stores) yang pada akhirnya mengakibatkan pembentukan hemoglobin yang berkurang (Bakta, 2009).

2.3.2 Etiologi

Terjadinya ADB sangat ditentukan oleh kemampuan absorbsi besi, diit yang mengandung besi, kebutuhan besi yang meningkat dan jumlah yang hilang. Kebutuhan besi dapat disebabkan (Raspati, 2010):

a. Kebutuhan yang meningkat secara fisiologis 1. Pertumbuhan

Pada periode pertumbuhan cepat yaitu pada umur 1 tahun pertama dan masa remaja kebutuhan besi akan meningkat, sehingga pada periode ini insiden ADB meningkat.

2. Menstruasi

Penyebab kurang besi yang sering terjadi pada anak perempuan adalah kehilangan darah lewat menstruasi.

b. Kurangnya besi yang diserap

1. Masukan besi dari makanan yang tidak adekuat

Seorang bayi pada 1 tahun pertama kehidupannya membutuhkan makanan yang banyak mengandung besi. Diperkirakan sekitar 40% besi dalam ASI diabsorpsi bayi, sedangkan dalam PASI hanya 10% besi yang dapat diabsorpsi.

2. Malabsorpsi besi

Keadaan ini sering dijumpai pada anak kurang gizi yang mukosa ususnya mengalami perubahan secara histologis dan fungsional.

c. Perdarahan

(38)

Kehilangan darah 1 ml akan mengakibatkan kehilangan besi 0,5 mg, sehingga kehilangan darah 3-4 ml/hari (1,5-2 mg besi) dapat mengakibatkan keseimbangan negatif besi.

d. Transfusi feto-maternal

Kebocoran darah yang kronis ke dalam sirkulasi ibu akan menyebabkan ADB pada akhir masa fetus dan pada awal masa neonatus.

e. Hemoglobinuria

Keadaan ini biasanya dijumpai pada anak yang memakai katup jantung buatan. Pada Paroxismal Nocturnal Hemoglobinuria (PNH) kehilangan besi melaui urin rata-rata 1,8-7,8 mg/hari.

f. Iatrogenic blood loss

Pada anak yang banyak diambil darah vena untuk pemeriksaan laboratorium beresiko untuk menderita ADB.

g. Idiopathic pulmonary hemosiderosis

Penyakit ini jarang terjadi. Penyakit ini ditandai dengan perdarahan paru yang hebat dan berulang serta adanya infiltrat pada paru yang hilang timbul. Keadaan ini dapat menyebabkan kadar Hb menurun drastis hingga 1,5-3 g/dL dalam 24 jam.

h. Latihan yang berlebihan

Pada atlit yang berolahraga berat seperti olah raga lintas alam, sekitar 40% remaja perempuan dan 17% remaja laki-laki kadar feritin serumnya < 10 ug/dL.

2.3.3 Patogenesis

Perdarahan menahun menyebabkan kehilangan besi sehingga cadangan besi makin menurun. Jika cadangan besi menurun, keadaan ini disebut iron depleted state atau negative iron balance, ditandai oleh penurunan kadar feritin

(39)

terjadi, keadaan ini disebut iron deficient protoporphyrin atau zinc protophorphyrin dalam eritosit. Saturasi transferin menurun dan total iron binding

capacity (TIBC) meningkat. Akhir-akhir ini parameter yang sangat spesifik adalah

peningkatan reseptor transferim dalam serum. Apabila jumlah besi mulai menurun, akibatnya timbul anemia hipokromik mikrositer, disebut sebagai iron deficiency anemia. Pada saat ini terjadi kekurangan besi pada epitel serta pada

beberapa enzim yang dapat menimbulkan gejala pada kuku, epitel mulut dan faring serta berbagai gejala lainnya (Bakta, 2009).

2.3.4 Gejala Klinis

Gejala anemia defisiensi besi dapat digolongkan menjadi 3 golongan besar,yaitu gejala umum anemia, gejala khas akibat defisiensi besi, dan gejala penyakit dasar (Bakta, 2009).

a. Gejala Umum Anemia

Gejala umum anemia atau sindrom anemia (anemic syndrome) dijumpai pada anemia defisiensi besi apabila kadar hemoglobin turun di bawah 7-8 g/dL. Gejala ini berupa badan lemah, lesu, cepat lelah, mata berkunang-kunang, serta telinga mendenging. Pada anemia defisiensi besi karena penurunan yang terjadi secara perlahan-lahan sering kali sindroma anemia tidak tidak terlalu menyolok dibandingkan dengan anemia lain yang penurunan kadar hemoglobinnya terjadi lebih cepat, oleh karena mekanisme kompensasi tubuh dapat berjalan dengan baik.

Orang dengan anemia ringan sering tidak memberi gejala. Mereka mungkin mengeluh kelelahan demikian pula dispnea dan palpitasi, terutama setelah latihan jasmani. Gejala anemia yang berat meluas ke berbagai sistem organ lainnya. Pusing, nyeri kepala dan mengalami sinkop atau vertigo. Kebanyakan pasien gelisah dan sulit tidur atau berkonsentrasi. Karena aliran darah ke kulit menurun, pasien menjadi peka terhadap suhu rendah (Bunn, 1999).

b. Gejala Khas Defisiensi Besi

(40)

1. Koilonychia: kuku sendok (spoon nail), kuku menjadi rapuh, bergaris-garis vertikal dan menjadi cekung sehingga mirip seperti sendok.

2. Atrofi papil lidah: permukaan lidah menjadi licin dan mengkilap karena papil lidah menghilang.

3. Stomatitis angularis (cheilosis): adanya keradangan pada sudut mulut sehingga tampak sebagai bercak berwarna pucat keputihan.

4. Disfagia: nyeri menelan karena keruskan epitel hipofaring. 5. Atrofi mukosa gaster sehingga menimbulkan akhloridia.

6. Pica: keinginan untuk memakan bahan yang tidak lazim, seperti tanah liat,es lem dan lain-lain.

Sindrom Plummer Vision atau disebut juga sindrom Paterson Kelly adalah kumpulan gejala yang terdiri dari anemia hipokromik mikrositer, atrofi papil lidah, dan disfagia.

c. Gejala Penyakit Dasar

Pada anemia defisiensi besi dapat dijumpai gejala-gejala penyakit yang menjadi penyebab anemi defisiensi besi tersebut. Misalnya pada anemia akibat penyakit cacing tambang, dijumpai dispepsia, parotis membengkak, dan kulit telapak tangan berwarna kuning seperti jerami. Pada anemia karena perdarahan kronik akibat kanker kolon dijumpai gangguan kebiasaan buang air besar atau gejala lain tergantung dari lokasi kanker tersebut.

2.5 Indeks Prestasi Kumulatif 2.5.1 Definisi

Prestasi akademik adalah hasil pelajaran yang diperoleh dari kegiatan belajar di sekolah atau pengukuran yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian. Indeks prestasi adalah adalah angka yang menunjukkan prestasi seseorang dalam belajar atau bekerja (Kamus Besar Bahasa Indonesia).

(41)

angka yang menunjukkan prestasi atau kemajuan belajar mahasiswa secara kumulatif mulai dari semester pertama sampai dengan semester paling akhir yang telah ditempuh (Nadziruddin, 2007). Penilaian ini meliputi semua mata kuliahyang direncanakan mahasiswa daalam Kartu Rencana Studi (KRS). Perhitungan IP menggunakan rumus sebagai berikut :

IP = ∑ K

∑ KN

Dengan K adalah besarnya sks masing-masing mata kuliah, dan N adalah nilai-nilai masing-masing mata kuliah.

2.5.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Akademik

Menurut Hildayati (2002) dalam Daruyani (2013) tingkat keberhasilan mahasiswa dalam proses pendidikan dipengaruhi banyak faktor, secara garis besar faktor-faktor tersebut dapat dibagi 2 yaitu:

a. Faktor intelektual adalah kemampuan seseorang yang diperlihatkan melalui kecerdasan dan kepandaiannya dalam berpikir dan berbuat. Seperti bakat, kapasitas belajar, kecerdasan dan hasil belajar yang telah dicapai.

b. Faktor non intelektual adalah segala kondisi dari dalam maupun luar dirinya atau lingkungan sekitar yang mempengaruhi kemampuan berpikir dan bertindak. Seperti masalah belajar, sosial, keuangan, keluarga, organisasi, sahabat, metode belajar serta lingkungan.

2.5.3 Hubungan Hemoglobin Dengan Prestasi Akademik

Hemoglobin dalam darah membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh dan membawa karbon dioksida dari seluruh tubuh ke paru-paru untuk dikeluarkan dari tubuh. Mioglobin berperan sebagai reservoir oksigen; menerima, menyimpan dan melepas oksigen di dalam sel-sel otot sebanyak kurang lebih 80% besi tubuh berada di dalam hemoglobin. Selebihnya terdapat di dalam mioglobindan protein lain yang mengandung besi (Ganong, 2008).

(42)

terganggu, karena hal-hal ini maka penerimaan dan respon pelajaran berkurang, saraf otak tidak mampu bekerja secara optimal memproses, mengelola, mengintrepetasi dan mengorganisasi bahan pelajaran melalui indranya.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui bahwa anemia yang terjadi pada remaja, merupakan permasalahan kesehatan yang perlu mendapat perhatian, sebab remaja yang menderita anemia tidak akan memiliki semangat belajar yang tinggi karena sulit untuk berkonsentrasi sehingga dapat menurunkan prestasi belajar (Istiqomah, 2012).

(43)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Hemoglobin merupakan sejenis protein khusus yang terdapat dalam sel darah merah dan merupakan 90% dari bagian setiap sel tersebut (Hoffbrand, 2006). Hemoglobin dijadikan sebagai indikator terjadinya anemia (Bakta, 2009 ; WHO, 2011). Seseorang dianggap mengalami anemia, jika kadar hemoglobin pada laki-laki berusia ≥ 15 tahun <13,0 g/dL dan pada wanita usia subur 15-49 tahun <12,0 g/dL (Riskesdas, 2013).

Menurut WHO (2008) prevalensi kejadian anemia di dunia antara tahun 1993 sampai 2005 sebanyak 24,8 persen dari total penduduk dunia (hampir 2 milyar penduduk dunia). Laporan hasil Riset Kesehatan Dasar (2013) menunjukkan prevalensi anemia di Indonesia mencapai 21,7%, dimana 20,6% kasus anemia terjadi di perkotaan. Prevalensi anemia untuk usia 15-24 tahun adalah 18,4%. Data ini menunjukkan bahwa kadar Hb rendah atau anemia tidak menutup kemungkinan ditemukan pada mahasiswa yang tinggal di perkotaan.

(44)

Penelitian Soemantri (1982) tentang hubungan anemia kekurangan zat besi dengan konsentrasi dan prestasi belajar menunjukkan bahwa ada peningkatan prestasi belajar pada anak-anak sekolah dasar jika diberi suplemen besi. Penelitian Polllitt (1989) tentang defesiensi besi dan prestasi sekolah siswa di Thailand, menunjukkan nilai Bahasa Thailand , matematika dan IQ pada siswa yang mengalami deplesi besi tanpa anemia lebih rendah dari pada siswa yang tidak mengalami deplesi besi tanpa anemia. Penelitian yang sama oleh Halterman (2001) menunjukkan nilai rata-rata nilai matematika anak-anak yang mengalami defesiensi besi tanpa anemia lebih rendah dari anak-anak yang jumlah besinya normal. Penelitian Sinaga (2005) pada SDN No.173728 Lobutua , Subiyono (2010) pada siswa kelas VIII MTs Al Asror kecamatan Gunungpati dan Budiono (2012) pada siswa kelas IV, V danVI di SDN 1 dan SDN 2 Mudal menunjukkan ada hubungan antara status hemoglobin dengan prestasi belajar.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan kadar hemoglobin dengan indeks pretasi kumulatif pada mahasiswa, mengingat penelitian yang sama sudah banyak dilakukan pada anak sekolah tetapi untuk dewasa masih sedikit. Berdasarkan pemaparan di atas maka peneliti menganggap penelitian ini penting dilakukan untuk mengetahui perbandingan kadar hemoglobin pada mahasiswa FK USU angkatan 2011 dengan IPK di atas 3 dan IPK di bawah 3.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :“Apakah ada perbedaan kadar hemoglobin pada mahasiswa FK USU angkatan 2011 dengan IPK di atas 3 dan IPK di bawah 3?”

1.3Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

(45)

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui jumlah kadar hemoglobin mahasiswa FK USU angkatan 2011.

2. Untuk mengetahui prestasi belajar mahasiswa FK USU angkatan 2011. 3. Untuk mengetahui apakah kadar hemoglobin mempengaruhi Indeks

Prestasi Kumulatif.

1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi peneliti

Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Pendidikan Kedokteran dan diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam penerapan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan.

2. Bidang Akademis

Sumbangan dalam mengkaji kadar hemoglobin dengan pencapaian prestasi sekolah.

3. Bidang Penelitian

Sebagai titik tolok penelitian lebih lanjut dalam hal kadar hemoglobin dengan prestasi.

4. Bidang Pelayanan Kesehatan

Data penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan pencegahan anemia dan akibatnya terhadap prestasi akademik melalui pemeriksaan kadar hemoglobin.

5. Bagi FK USU

(46)

ABSTRAK

Hemoglobin merupakan indikator terjadinya anemia. Anemia terjadi apabila produksi hemoglobin kurang sehingga kadarnya dalam darah rendah. Akibat dari rendahnya kadar hemoglobin yang merupakan alat transportasi oksigen ke seluruh tubuh termasuk jaringan otak menyebabkan penurunan kemampuan dan konsentrasi belajar yang berdampak kepada penurunan prestasi belajar.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi perbandingan kadar hemoglobin pada mahasiswa FK USU angkatan 2011 dengan IPK di atas 3 dan IPK di bawah 3. Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini berjumlah 68 orang yang diambil menggunakan prinsip non probability sampling dengan tehnik consecutive sampling. Analisis univariat menggunakan distribusi frekwensi dan untuk analisis bivariat untuk melihat hubungan IPK dengan Hb menggunakan Fisher’s Exact Test.

Hasil penelitian didapatkan 92,6% sampel penelitian memiliki kadar Hb yang normal dengan rerata 14,24 mg/dL dan IPK yang baik (diatas sama dengan 3) sebanyak 58,8% dengan rerata IPK 3,05. Hasil analisis data bivariat antara Hb dengan IPK dengan fisher exact adalah p = 1,00 (p>0,05) menunjukan tidak ada perbedaaan kadar hemoglobin pada mahasiswa FK USU angkatan 2011 dengan IPK di atas 3 dan IPK di bawah 3.

(47)

ABSTRACT

Hemoglobin is an indicator of anemia. Anemia occurs when production of hemoglobin levels in blood low. The effect of low levels of hemoglobin which is transportation of oxygen throughout the body including the brain tissue causing decrease in learning ability and concentration that affect decline learning achievement.

The purpose this study was to identify comparison of hemoglobin level of student FK USU's class 2011 with GPA above 3 and GPA below 3. This study is analytic with cross sectional approach. Sample size was 68 people taken using the principle of non-probability sampling with consecutive sampling technique. Univariate analysis using frequency distribution and for the bivariate analysis to examine the relationship between GPA with Hb using Fisher's Exact Test.

The results showed 92.6% of the sample study had normal hemoglobin levels with a mean of 14.24 mg / dL and a good GPA (above equal to 3) as much as 58.8% with a mean GPA of 3.05. Results of bivariate data analysis between Hb with a GPA by fisher exact p = 1.00 is (p > 0.05) showed no differences in hemoglobin of FK USU student class of 2011 with a GPA above 3 GPA below 3.

(48)

Perbedaan Kadar Hemoglobin pada Mahasiswa FK USU

Angkatan 2011 antara IPK di Atas 3 dan IPK di Bawah 3

Oleh:

JONAS KRISTOPER

110100300

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(49)

Perbedaan Kadar Hemoglobin pada Mahasiswa FK USU

Angkatan 2011 antara IPK di Atas 3 dan IPK di Bawah 3

Oleh:

JONAS KRISTOPER

110100300

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh kelulusan Sarjana Kedokteran

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(50)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Perbedaan Kadar Hemoglobin pada Mahasiswa FK USU Angkatan 2011 antara IPK di Atas 3 dan IPK di Bawah 3

Nama : Jonas Kristoper NIM : 110 100 300

Dosen Pembimbing Dosen Penguji I

Dr. Dairion Gatot, Sp.PD-KHOMdr. Riri A. Muzasti,M.Ked(PD), SpPDNIP 19620302 198903 1 003NIP 19791224 200812 2 000

Dosen Penguji II

Dr.dr. Elmeida Effendy, Sp.KJ NIP 19720501 199903 2 004

Medan, Januari 2015 Dekan

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

(51)

ABSTRAK

Hemoglobin merupakan indikator terjadinya anemia. Anemia terjadi apabila produksi hemoglobin kurang sehingga kadarnya dalam darah rendah. Akibat dari rendahnya kadar hemoglobin yang merupakan alat transportasi oksigen ke seluruh tubuh termasuk jaringan otak menyebabkan penurunan kemampuan dan konsentrasi belajar yang berdampak kepada penurunan prestasi belajar.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi perbandingan kadar hemoglobin pada mahasiswa FK USU angkatan 2011 dengan IPK di atas 3 dan IPK di bawah 3. Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini berjumlah 68 orang yang diambil menggunakan prinsip non probability sampling dengan tehnik consecutive sampling. Analisis univariat menggunakan distribusi frekwensi dan untuk analisis bivariat untuk melihat hubungan IPK dengan Hb menggunakan Fisher’s Exact Test.

Hasil penelitian didapatkan 92,6% sampel penelitian memiliki kadar Hb yang normal dengan rerata 14,24 mg/dL dan IPK yang baik (diatas sama dengan 3) sebanyak 58,8% dengan rerata IPK 3,05. Hasil analisis data bivariat antara Hb dengan IPK dengan fisher exact adalah p = 1,00 (p>0,05) menunjukan tidak ada perbedaaan kadar hemoglobin pada mahasiswa FK USU angkatan 2011 dengan IPK di atas 3 dan IPK di bawah 3.

(52)

ABSTRACT

Hemoglobin is an indicator of anemia. Anemia occurs when production of hemoglobin levels in blood low. The effect of low levels of hemoglobin which is transportation of oxygen throughout the body including the brain tissue causing decrease in learning ability and concentration that affect decline learning achievement.

The purpose this study was to identify comparison of hemoglobin level of student FK USU's class 2011 with GPA above 3 and GPA below 3. This study is analytic with cross sectional approach. Sample size was 68 people taken using the principle of non-probability sampling with consecutive sampling technique. Univariate analysis using frequency distribution and for the bivariate analysis to examine the relationship between GPA with Hb using Fisher's Exact Test.

The results showed 92.6% of the sample study had normal hemoglobin levels with a mean of 14.24 mg / dL and a good GPA (above equal to 3) as much as 58.8% with a mean GPA of 3.05. Results of bivariate data analysis between Hb with a GPA by fisher exact p = 1.00 is (p > 0.05) showed no differences in hemoglobin of FK USU student class of 2011 with a GPA above 3 GPA below 3.

(53)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kelimpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul “Perbedaan Kadar Hemoglobin pada Mahasiswa FK USU Angkatan 2011 antara IPK di Atas 3 dan IPK di Bawah 3”. Karya tulis ilmiah ini merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan Sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, penulis banyak menerima bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Prof.dr.Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD-KGEH atas izin penelitian yang telah diberikan. 2. Dosen Pembimbing Dr. Dairion Gatot, Sp.PD-KHOM yang telah

menyediakan waktu, memberikan arahan dan masukan yang bermanfaat dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

3. Dosen penguji dr. Riri Andri Muzasti,M.Ked(PD), SpPD dan Dr.dr. Elmeida Effendy, Sp.KJ.

4. Orang tua saya tercinta Parulian Sihombing dan Rosma Pasaribu yang selalu memberikan kasih sayang, dorongan moril maupun materil kepada penulis untuk menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

5. Abang saya Feryanto Sihombing, S.Pt dan kedua kakak saya Suryani Sihombing, SE dan drg. Norawati Sihombing yang selalu mendukung penuis dalam penyelesaian KTI ini.

6. Kepada teman satu kelompok bimbingan penelitian, Cenikon Pakpahan yang telah bersama-sama berjuang dan memberikan semangat dalam penyelesaian KTI ini.

(54)

8. Teman saya Agnes, Betty, Fenny, Herlina, Juniana, Palma, Theodora, Yona dan teman-teman 2011 lainnya yang tidak dapat saya sebut satu persatu yang telah membantu dalam pengerjaan penelitian ini.

Peneliti menyadari atas kekurangan dari karya tulis ilmiah ini. Oleh karena itu, peneliti memberikan kesempatan kepada berbagai pihak untuk melakukan koreksi dan memberikan saran untuk kesempurnaan karya tulis ilmiah ini. Semoga karya tulis ilmiah ini bermanfaat bagi kita semua untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.

Medan, Desember 2014

(55)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan ... i

Abstrak ... ii

Abstract ... iii

Kata Pengantar ... iv

Daftar Isi ... vi

Daftar Tabel ... ix

Daftar Gambar ... x

Daftar Singkatan ... xi

Daftar Lampiran... xii

BAB 1 PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah... 2

1.3 Tujuan Penelitian. ... 2

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1 Hemoglobin ... 4

2.1.1 Definisi ... 4

2.1.2 Sintesis Hemoglobin ... 4

2.1.3 Fungsi Hemoglobin ... 5

2.2 Zat Besi ... 5

2.2.1 Definisi ... 5

2.2.2 Fungsi Besi ... 5

2.2.3 Angka Kecukupan Besi yang Dianjurkan ... 6

2.3 Anemia ... 7

(56)

2.3.2 Etiologi ... 7

2.5 Indeks Prestasi Kumulatif ... 12

2.4.1 Definisi ... 12

2.4.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Akademik ... 13

2.4.3 Hubungan Hemoglobin Dengan Prestasi Akdemik ... 13

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL... 15

3.1 Kerangka KonsepPenelitian ... 15

3.2 Kerangka Operasional ... 15

3.3 Definisi Operasional ... 16

3.4 Hipotesis... 17

BAB 4 METODE PENELITIAN ... 18

4.1 Rancangan Penelitian ... 18

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian... 18

4.2.1 Lokasi Penelitian ... 18

4.2.2 Waktu Penelitian ... 18

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 18

4.3.1 Populasi Penelitian. ... 18

4.3.2 Sampel Penelitian... 18

(57)

5.1 Deskripsi Lokasi Penelitian... 21

5.2 Hasil Analisis Data ... 21

5.2.1 Hasil Analisis Univariat ... 21

5.2.2 Hasil Analisis Bivariat Kadar Kadar Hemoglobin dengan Indeks Prestasi Kumulatif ... 25

5.3Pembahasan ... 26

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 28

6.1 Kesimpulan ... 28

6.2 Saran ... 28

(58)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

2.1 Angka Kecukupan Besi yang Dianjurkan ... 6

2.2 Batas Normal Hemoglobin Darah ... 7

2.3 Klasifikasi Anemia Berdasarkan Morfologi dan Etiologi... 8

3.1 Definisi Operasional ... 16

5.1 Distribusi Kategorial Responden Berdasarkan JenisKelamin ... 21

5.2 Distribusi Numerik Sampel Berdasarkan Kadar Hb ... 22

5.3 Distribusi Kategorial Sampel Berdasarkan Kadar Hb ... 22

5.4 Distribusi Kategorial Kadar Hb Berdasarkan Jenis Kelamin ... 23

5.5 Distribusi Numerik Sampel Berdasarkan Indeks Prestasi Kumulatif ... 23

5.6 Distribusi Kategorial Sampel Berdasarkan Indeks Prestasi Kumulatif .. 245.7 Distribusi Kategorial Indeks Prestasi Kumulatif Berdasarkan Jenis Kelamin... ... 24

5.8 Distribusi Numerik Indeks Prestasi Kumulatif Berdasarkan KategoriKadar Hemoglobin... ... 24

(59)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

(60)

DAFTAR SINGKATAN

Hb : Hemoglobin

(61)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 2: Lembar Penjelasan Kepada Subjek Penelitian

Lampiran 3: Surat Pernyatan Persetujuan Mengikuti Penelitian(Informed Consent) Lampiran 4: Perincian Biaya Penelitian

Lampiran 5: Master Data Penelitian Lampiran 6: Hasil Output Data Penelitian

Lampiran 7: Lembar Log Book Bimbingan Laporan Penelitian Mahasiswa FK USU Tahun 2014

Lampiran 8: Surat Persetujuan Komisi Etik

Gambar

Tabel 3.1 Definisi Operasional
Tabel 5.1 Distribusi Kategorial Responden Berdasarkan JenisKelamin
Tabel 5.2 Distribusi Numerik Sampel Berdasarkan Kadar Hb
Tabel 5.4 Distribusi Kategorial Kadar Hb Berdasarkan Jenis Kelamin
+6

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian diatas dan mengingat beberapa faktor yang mempengaruhi auditor switching pada perusahaan go public, maka penulis memilih judul penelitian ini adalah ”PENGARUH

(1) Penyelenggara atau pelaksana yang tidak melakukan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (1), Pasal 28 ayat (1) dan ayat (4), Pasal 29 ayat (1) dan ayat (2) dan

Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Akhlaq Dosen Pengampu: Ust. Ena

signifikan dan positif terhadap Prestasi Belajar dan variable Faktor Ekternal tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Prestasi belajar, sedangkan secara

Dengan sifat hukum adat, pada umumnya berlandaskan pola pikir yang konkrit/ tidak abstak, maka soal pembagian harta warisan biasanya nerupakan penyerahan barang warisan tertentu

Oleh karena itu untuk meningkatkan kualitas dan menjamin Pelayanan Publik sesuai dengan azas-azas umum pemerintahan serta untuk memberi perlindungan bagi setiap

Niaga Sekolah Tinggi llmu Administrasi

Penelitian ini bertujuan untuk menguji penerapan layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi, yang digunakan untuk meningkatkan percaya diri mengemukakan pendapat, pada