• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI MEDIA KAMPANYE “BE GREEN , UNTUK HIDUP LEBIH BAIK” di SURAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI MEDIA KAMPANYE “BE GREEN , UNTUK HIDUP LEBIH BAIK” di SURAKARTA"

Copied!
120
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

TUGAS AKHIR

KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI MEDIA KAMPANYE

“BE GREEN , UNTUK HIDUP LEBIH BAIK”

di SURAKARTA

Diajukan untuk menempuh Tugas Akhir

Guna mencapai gelar Sarjana Seni Rupa

Jurusan Desain Komunikasi Visual

Fakultas Sastra dan Seni Rupa

Disusun Oleh :

IMAM KHOIRI

C0704016

FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

commit to user

PERSETUJUAN

Konsep Karya Tugas Akhir dengan judul:

“BE GREEN, UNTUK HIDUP LEBIH BAIK”

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan tim penguji,

dalam sidang Tugas Akhir

Disetujui oleh:

Pembimbing Tugas Akhir I Pembimbing Tugas Akhir II

Drs. Bedjo Riyanto, M.Hum Hermansyah Muttaqin, S.Sn

NIP. 1958111 198903 1 001 NIP. 197111152006041001

Koordinator Tugas Akhir

Arief Iman Santoso, S.Sn

(3)

commit to user

PENGESAHAN

Disahkan dan dipertanggungjawabkan pada Sidang Tugas Akhir

Jurusan Desain Komunikasi Visual Fakultas Sastra dan Seni Rupa

Universitas Sebelas Maret Surakarta

2010

Pada tanggal:

Ketua Sidang Tugas Akhir:

1. Drs. Edi Wahyono Hardjanto, M.sn (...)

NIP. 1951071319820311001

Sekretaris Sidang Tugas Akhir:

2. Jazuli Abdin Munib, S.Sn (...)

NIP. 197505162002121001

Pembimbing Tugas Akhir I:

3. Drs. Bedjo Riyanto, M.Hum (...)

NIP. 1958111119890311001

Pembimbing Tugas Akhir II:

4. Hermansyah Muttaqin, S.Sn (...)

NIP. 197111152006041001

Mengetahui,

Dekan Ketua Jurusan Studi

Fakultas Sastra dan Seni Rupa Desain Komunikasi Visual

Drs. Sudarno, M.A Drs. Edi Wahyono Hardjanto, M.Sn

(4)

commit to user

PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini kupersembahkan untuk:

Ibu, Bapak & keluarga tercinta yang telah

(5)

commit to user

MOTTO

“Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tutwuri Handayani”

(Di depan memberi teladan, di tengah memberi bimbingan, di belakang memberi

(6)

commit to user

KATA PENGANTAR

Salam Sejahtera,

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala

limpahan karunia dan nikmat sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Kolokium

yang berjudul ”BE GREEN, UNTUK HIDUP LEBIH BAIK” Dalam proses

penyusunan kolokium ini, penulis memperoleh banyak sekali petunjuk, bimbingan

dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karenanya, dengan segala kerendahan hati,

penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bambang Purwadi, S.Ip, bidang akademik Jurusan Desain Komunikasi Visual

2. Drs. Bedjo Riyanto, M.Hum selaku Pembimbing I

3. Drs. Edi Wahyono Hardjanto, M.Sn, selaku Ketua Jurusan Desain Komunikasi

Visual

4. Hermansyah Muttaqin, S.Sn selaku Pembimbing II

5. Drs. Sudarno, M.A, Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna.

Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan

kesempurnaan karya ini. Akhirnya, penulis berharap semoga karya sederhana ini

dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan. Amin.

Surakarta, 11 November 2010

(7)

commit to user

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

HALAMANPERSETUJUAN... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN... iv

HALAMAN MOTTO... v

KATA PENGANTAR... vi

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR TABEL... xii

ABSTRAK... xiii

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah………... 3

C. Tujuan Perancangan... 3

D. Target Visual (Target Karya)... 4

E. Target Markrt & Audience... 5

1. Target Market... 5

2. Target Audience... 6

BAB II KAJIAN TEORI... 7

(8)

commit to user

1. Mengenal Vegetarian... 7

2. Kelompok Vegetarian... 8

3. Pola Hidup Sehat... 9

B. Alasan Memilih Vegetarian... 10

C. Manfaat Vegetarian……….. 13

D. Manfaat Nabati Bagi tubuh……….. 15

1. Jenis Nabati…...………. 15

2. Penyakit yang ditimbulkan akibat kurang nabati...………….. 17

E. Tinjauan Komunikasi Visual………... 19

1. Iklan………... 19

2. Iklan layanan masyarakat……….. 24

3. Sifat iklan……….. 25

4. Elemen – elemen iklan……….. 25

5. Iklan pada media televisi………... 35

F. Media……….... 37

G. Tinjauan Kampanye………. 40

H. Tinjauan Surakarta………... 41

1. Sejarah kota Surakarta………... 41

2. Geografis kota Surakarta……….... 42

3. Kependudukan kota Surakarta………... 43

4. Generasi muda di Surakarta……….... 43

BAB III IDENTIFIKASI DATA... 44

A. Identifikasi Objek Perancangan... 44

1. Profil Indonesian Vegetarian Society (IVS)... 44

(9)

commit to user

3. Kegiatan IVS (Indonesia Vegetarian Society)... 47

B. Keadaan Umum masyarakat di Surakarta...

48

1. Aspek Pendidikan... 48

2. Aspek Ekonomi... 49

3. Aspek Kesehatan... 51

4. Kasus Penyakit Tidak Menular di Surakarta... 52

C. Media Komunikasi Yang Digunakan... 55

D. Pembanding / Komparasi... 55

E. Analisis SWOT... 56

F. Positioning... 59

G. USP (Unique Selling Point)... 59

BAB IV KONSEP KREATIF PERANCANGAN DAN PERENCANAAN MEDIA……….. 61

A. Metode Perancangan... 61

B. Konsep Kreatif... 61

1. Strategi Visual Verbal... 62

2. Strategi Visual Non Verbal... 63

C. Standar Visual... 65

1. Ilustrasi... 65

2. Typhography... 66

3. Logo... 67

4. Warna... 71

5. Layout... 72

D. Pemilihan Media & Media Placement... 73

(10)

commit to user

2. Media Elektronik... 74

3. Media Event... 74

E. Penempatan Media... 75

1. Media Cetak... 75

a. Poster... 75

b. Iklan Majalah... 76

c. Baliho... 77

d. Voucher... 78

2. Media Elektronik... 79

a. Plasma Ad... 79

3. Media Event... 79

a. Brosur... 79

b. Map / Folder... 80

c. Flyer... 80

d. X-Banner... 81

4. Merchandising... 82

a. Kaos... 82

b. Paper Bag... 82

c. Pin... 83

d. Mug... 83

e. Pembatas Buku... 84

f. Stiker... 85

F. Prediksi Biaya... 85

BAB V VISUALIASAI KARYA... 87

(11)

commit to user

a. Poster... 87

b. Stiker... 88

c. Kalender... 89

d. Pembatas Buku... 90

e. X-Banner... 91

f. Map / Folder... 92

g. Iklan Majalah... 93

2. Media Elektronik... 94

3. Media Event... 95

a) T-Shirt / Kaos... 95

b) Paper Bag... 96

c) Pin... 97

d) Mug... 98

e) Baliho... 99

f) Brosur... 100

g) Flyer... 101

h) Voucher... 102

BAB VI PENUTUP... 103

A. Kesimpulan... 103

B. Saran... 103

DAFTAR PUSTAKA... 105

(12)

commit to user

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel Aspek Kesehatan... 49

Tabel Mata Pencaharian... 49

Tabel Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)... 50

Tabel Aspek Ekonomi... 51

Tabel Penyakit Tidak Menular... 54

Tabel SWOT... 57

(13)

commit to user

Perancangan Kampanye

BE GREEN, UNTUK HIDUP LEBIH BAIK

Melalui Media Komunikasi Visual

Imam Khoiri

Drs. Bedjo Riyanto, M.Hum. Hermansyah Muttaqin, S.Sn

ABSTRACT

Studi ini bertujuan untuk memberikan sosialisasi BE GREEN agar masyarakat sadar akan pentingnya BE GREEN untuk kesehatan. Studi dilakukan kepada masyarakat Surakarta. Teknik pengambilan data dikumpulkan melalui questioner, dokumentasi serta observasi.BE GREEN, Untuk Hidup Lebih Baik merupakan kampanye yang mengususung tentang pola hidup vegetarian yang dapat membantu mengurangi angka penyebaran penyakit akibat mengkonsumsi konsumsi makanan yang berasal dari daging.Sosialisasi dilakukan melalui perancangan media, baik media cetak, media elektronik serta merchandising. Kampanye dinilai sebagai media Penyebaran pola hidup vegetarian yang terbaik, karena dengan melalui kampanye, masyarakat diajak secara langsung untuk berinteraksi, sehingga akan lebih mudah dipahami

dibandingkan hanya dengan media seperti media cetak maupun media elektronik. Dengan merancang media kampanye dengan desain yang menarik dan pesan yang komunikatif, serta memilih media komunikasi yang tepat baik melalui media cetak, media lini atas (above theline), media lini bawah (below the line), maupun

unconventional/ambient media serta merancang strategi penempatan media yang tepat

1Mahasiswa jurusan Desain Komunikasi Visual Fakultas Sastra dan Seni Rupa

Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan NIM C0704016

(14)

commit to user

DESIGNING CAMPAIGN OF

BE GREEN, FOR A BETTER LIFE

Through Visual Media Communications

Imam Khoiri

Drs. Bedjo Riyanto, M.Hum. Hermansyah Muttaqin, S.Sn

ABSTRACT

This study aims to provide for community socialization BE GREEN BE GREEN aware of the importance to health. Studies carried out to the people of Surakarta. Data collection techniques were collected through a questionnaire, documentation and observasi.BE GREEN, For a Better Life campaign mengususung about a vegetarian lifestyle can help reduce the spread of diseases caused by consuming foods derived from daging.Sosialisasi done through the design of the media, good media print, electronic media and merchandising. Campaigns considered as a medium of

dissemination of the best vegetarian lifestyle, because with the campaign, the public are invited to interact directly, so it will be easier to understand than just by the media like print and electronic media. By designing the media campaign with an attractive design and a communicative message, and select appropriate communication media through the print media, on-line (above theline), bottom-line media (below the line), and unconventional / ambient media placement and design strategies right media

1A student majoring in Visual Communication Design Faculty of Literature and Fine Arts University with the NIM Eleven March SurakartaNIM C0704016

(15)

commit to user

Perancangan Kampanye

BE GREEN, UNTUK HIDUP LEBIH BAIK

Melalui Media Komunikasi Visual

Imam Khoiri

Drs. Bedjo Riyanto, M.Hum. Hermansyah Muttaqin, S.Sn

ABSTRACT

Studi ini bertujuan untuk memberikan sosialisasi BE GREEN agar masyarakat sadar akan pentingnya BE GREEN untuk kesehatan. Studi dilakukan kepada masyarakat Surakarta. Teknik pengambilan data dikumpulkan melalui questioner, dokumentasi serta observasi.BE GREEN, Untuk Hidup Lebih Baik merupakan kampanye yang mengususung tentang pola hidup vegetarian yang dapat membantu mengurangi angka penyebaran penyakit akibat mengkonsumsi konsumsi makanan yang berasal dari daging.Sosialisasi dilakukan melalui perancangan media, baik media cetak, media elektronik serta merchandising. Kampanye dinilai sebagai media Penyebaran pola hidup vegetarian yang terbaik, karena dengan melalui kampanye, masyarakat diajak secara langsung untuk berinteraksi, sehingga akan lebih mudah dipahami

dibandingkan hanya dengan media seperti media cetak maupun media elektronik. Dengan merancang media kampanye dengan desain yang menarik dan pesan yang komunikatif, serta memilih media komunikasi yang tepat baik melalui media cetak, media lini atas (above theline), media lini bawah (below the line), maupun

unconventional/ambient media serta merancang strategi penempatan media yang tepat

1Mahasiswa jurusan Desain Komunikasi Visual Fakultas Sastra dan Seni Rupa

Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan NIM C0704016

(16)

commit to user

DESIGNING CAMPAIGN OF

BE GREEN, FOR A BETTER LIFE

Through Visual Media Communications

Imam Khoiri

Drs. Bedjo Riyanto, M.Hum. Hermansyah Muttaqin, S.Sn

ABSTRACT

This study aims to provide for community socialization BE GREEN BE GREEN aware of the importance to health. Studies carried out to the people of Surakarta. Data collection techniques were collected through a questionnaire, documentation and observasi.BE GREEN, For a Better Life campaign mengususung about a vegetarian lifestyle can help reduce the spread of diseases caused by consuming foods derived from daging.Sosialisasi done through the design of the media, good media print, electronic media and merchandising. Campaigns considered as a medium of

dissemination of the best vegetarian lifestyle, because with the campaign, the public are invited to interact directly, so it will be easier to understand than just by the media like print and electronic media. By designing the media campaign with an attractive design and a communicative message, and select appropriate communication media through the print media, on-line (above theline), bottom-line media (below the line), and unconventional / ambient media placement and design strategies right media

1A student majoring in Visual Communication Design Faculty of Literature and Fine Arts University with the NIM Eleven March SurakartaNIM C0704016

(17)

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gaya hidup modern yang serba instant dan serba cepat ini, membuat orang

mengkonsumsi makanan berlemak dan tidak memikirkan kesehatan tubuh mereka.

junk food, fast food adalah makanan-makanan cepat saji yang mudah di dapatkan di mana-mana, dengan harga terjangkau. Kebiasaan memakan junk food ini mampu menimbulkan penyakit-penyakit beresiko tinggi.

Vegetarian adalah sebutan bagi orang yang hanya makan tumbuh-tumbuhan dan

tidak mengkonsumsi makanan yang berasal dari mahluk hidup seperti daging, unggas,

ikan atau hasil olahannya dan makanan fastfood.

Seiring perkembangan teknologi komunikasi membuat akses informasi menjadi

terbuka lebar bagi siapa saja yang memperoleh informasi apapun yang di

inginkan.Melalui internet kita akan menjumpai macam-macam budaya yang

berkembang., salah satu contoh budaya yang berkembang pesat adalah Vegetarian.

Vegetarian di Indonesia bias dikatakan berkembang, namun belum bias dikatakan

signifikan. Dalam arti, bahwa secara kualitas masyarakat vegetarian di Indonesia tidak

mengalami pelonjakan yang luar biasa. Dikarenakan selain factor pendidikan yang

masih rendah, faktor kebiasaan mengkonsumsi protein hewani sebagai salah satu

kepuasan diri

Masyarakat Indonesia masih belum sadar akan pentingnya hidup sehat, salah satu

buktinya adalah makin banyaknya penyakit-penyakit yang disebabkan oleh makan-

makanan yang banyak mengandung lemak hewani seperti daging atau makan olahan

(18)

commit to user

daging bisa dikatakan bahwa tingkat perekonomian di Indonesia mengalami

perkembangan yang positif, tapi di sisi lain mereka kurang mempertahatikan

kesehatan tubuh mereka dengan terus menerus mengkonsumsi daging.

Berdasarkan itulah penulis ingin sekali mengangkat tema vegetarian melalui

kampanye, agar masyarakat luas paham akan kesehatan. Alasan penulis yang lain

adalah ingin mengajak masarakat untuk mengatur pola makannya khususnya makan

daging bagi warga Kota Solo.Maka dari itu penulis mengambil judul: KOMUNIKASI

VISUAL SEBAGAI PENDUKUNG KAMPANYE “BE GREEN Untuk Hidup Lebih

Baik” di SURAKARTA. Untuk mempersempit masalah yang akan dibahas, maka

perencanaan ini dibatasi dengan perancangan kampanye hidup sehat bergaya

vegetarian agar supaya masyarakat meningkatkan kualitas hidupnya, salah satunya

(19)

commit to user

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan tersebut di atas maka dapat

disimpulkan bahwa yang menjadi pokok permasalahan adalah :

1. Bagaimana cara merancang Kampanye ‘KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI

PENDUKUNG KAMPANYE “BE GREEN UNTUK HIDUP LEBIH BAIK” di

SURAKARTA’ yang menarik, mudah dimengerti dan edukatif untuk masyarakat

Solo melalui Desain Komunikasi Visual ?

2. Bagaimana media yang tepat untuk mempromosikan Kampanye ‘KOMUNIKASI

VISUAL SEBAGAI PENDUKUNG KAMPANYE “BE GREEN UNTUK

HIDUP LEBIH BAIK” di SURAKARTA’ untuk masyarakat Solo Melalui

Desain Komunikasi Visual ?

C. Tujuan

Tujuan diadakan perancangan promosi ini adalah :

1. Mampu merancang Kampanye ‘KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI

PENDUKUNG KAMPANYE “BE GREEN UNTUK HIDUP LEBIH BAIK” di

SURAKARTA’ yang menarik, mudah dimengerti dan applicable untuk kebaikan

tubuh dan lingkungan melalui Desain Komunikasi Visual.

2. Mampu merancang media yang tepat untuk mempromosikan Kampanye

‘KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI PENDUKUNG KAMPANYE “BE

GREEN UNTUK HIDUP LEBIH BAIK” di SURAKARTA’ untuk Tubuh dan

(20)

commit to user

A. Target Visual

Sebelum menentukan target visual, diperlukan adanya pembatasan media yang

akan digunakan, yaitu dengan membatasi pada media yang dapat membuat kegiatan

promosi dan periklanan ini memiliki daya tarik dan efektif.

Dalam kampanye hidup sehat bergaya vegetarian ini, penulis merencanakan

beberapa media, antara lain :

1. Baliho

2. Kalender

3. Iklan majalah

4. Plasma Ad 5. X-banner

6. Poster

7. Brosur

8. T-Shirt 9. Flyer 10. Paper bag

11. Mug

12. Pembatas buku

13. Stiker

14. Voucher

15. Pin

(21)

commit to user

B. Target

Market dan Target Audiens

1. Target Market

Target Market dari kampanye ini adalah remaja yang aktif dan suka akan hal-hal

yang baru. Dengan kampanye ini diharapkan mereka memikirkan kesehatannya 20

tahun yang akan datang.

a. Geografi

Meliputi wilayah Karesidenan Surakarta

b. Demografi

Golongan usia : usia 17 tahun – 25 tahun (dewasa)

Jenis kelamin : Pria dan wanita

Pendidikan : Pelajar, Mahasiswa, mereka yang menghargai

kesehatan

Kalangan : Semua suku, semua agama, semua ras, semua

Golongan

Kelas Sosial : Atas, menengah, bawah.

2. Target Audiens

Untuk mencapai tujuan dari media komunikasi yang akan dirancang, tentu

sangat penting untuk mengetahui dan mengenali siapa target audience yang dituju.

Sehingga impact dari pesan atau informasi yang tersampaikan akan sesuai dengan tujuan dari perancangan media tersebut. Mengelompokkan jenis audience adalah

mendasar dalam rangka memahami pasar dan tindakan untuk mengatasinya (Cornish,

1990 : 28). Maka dari itu sasaran audience yang akan dituju adalah :

(22)

commit to user

Psikografi

Remaja Solo yang belum mengetahui pentingnya Vegetarian dan mereka yang

(23)

commit to user

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Tinjauan Umum

1. Mengenal Vegetarian

Budaya hidup sehat dengan pola makan hanya mengkonsumsi aneka

tumbuh-tumbuhan ini bukanlah sesuatu yang baru. Jika dicermati, budaya makan seperti ini

merupakan warisan dari berbagai ajaran agama seperti Budha dan Hindu sejak jaman

dahulu. Sehingga tidak heran jika dikatakan bahwa kebanyakan para biksu yang

vegetarian lebih panjang umur dibanding yang non vegetarian.

Kata vegetarian berasal dari bahasa Latin vegetus, yang berarti keseluruhan, sehat, segar, hidup. Vegetarian mempunyai dua pengertian, yakni sebagai kata benda

dan sebagai kata sifat. Sebagai kata benda, berarti orang yang berpantang makan

daging, tetapi hanya makan sayur-sayuran dan bahan makanan nabati lainnya. Sebagai

kata sifat, vegetarian berarti tidak mengandung daging atau kebiasaan berpantang

daging.

Sedangkan menurut Wikipedia Indonesia, vegetarian adalah sebutan bagi

orang yang hanya makan tumbuh-tumbuhan dan tidak mengkonsumsi makanan yang

berasal dari mahluk hidup seperti daging, unggas, ikan atau hasil olahannya.

Istilah vegetarian diciptakan pada tahun 1847. Pertama kali digunakan secara

formal pada tanggal 30 September tahun itu oleh Joseph Brotheron dan lain-lain, di

Northwood Villa, Kent, Inggris. Saat itu adalah pertemuan pengukuhan dari

(24)

commit to user

2. Kelompok Vegetarian

Ada beberapa kelompok vegetarian yang digolongkan atas jenis bahan

makanan yang dikonsumsi

a. Vegetarian Vegan

Kelompok vegan merupakan vegetarian murni karena mereka sama sekali tidak menyantap hidangan yang berasal dari hewan seperti daging, jeroan,

susu, dan telur. Karena itu, sumber makanan utama kelompok vegetarian

vegan ini adalah bahan nabati seperti sayur-sayuran, buah-buahan,

kacang-kacangan, biji-bijian.

b. VegetarianLacto

Kelompok vegetarian lacto selain menyantap hidangan dari sumber-sumber nabati mereka juga mengonsumsi susu dan hasil olahannya seperti keju,

mentega, dan yogurt. c. VegetarianLacto-ovo

Kelompok vegetarian lacto-ovo berpantang mengkonsumsi produk-produk hewani. Meskipun demikian, telur dan susu masih diperbolehkan untuk

dikonsumsi. Hidangan utama tetap bersumber dari produk-produk nabati

seperti biji-bijian, kacang-kacangan, sayur-sayuran, dan buah-buahan.

d. VegetarianPesco

Kelompok vegetarian pesco selain menyantap hidangan dari sumber nabati, juga boleh menyantap hidangan dari ikan baik ikan laut maupun ikan air

tawar.

e. VegetarianFluctarian

(25)

commit to user

ini pantang makan daging yang berwarna merah. Jadi mereka masih bisa

makan ayam goreng, sup ayam, dan daging olahan dari unggas lainnya.

3. Pola hidup sehat

Kesehatan merupakan hal yang paling berharga bagi manusia. Kesadaran akan

pentingnya menjaga kesehatan biasanya timbul ketika mengalami penyakit tertentu.

Disaat seperti itulah, kita akan mengatakan kembali betapa enaknya hidup sehat.

Namun bila sudah sehat kembali, biasanya kebiasaan buruk kembali terulang.

Berbagai penyakit banyak yang timbul karena cara hidup yang kurang sehat

atau perilaku yang salah. Hal yang paling ditakuti orang adalah pikiran tentang

kemungkinan terserang penyakit tertentu yang akhirnya mematikan. Bagi orang

dewasa kesehatan adalah hal yang paling utama dibandingkan dengan kepuasan,

seperti pekerjaan, nama yang terkenal, keberuntungan, kekuasaan dan kecantikan.

Sejalan dengan meningkatnya angka kematian yang diakibatkan beberapa

penyakit modern, seperti penyakit jantung, penyumbatan pembuluh darah, kanker,

kegemukan, hipertensi, stres, dan kolesterol tinggi, pola hidup sehat dengan

vegetarian merupakan pilihan yang paling tepat. Vegetarian merupakan salah satu

upaya manusia untuk hidup menyelaraskan diri dengan alam atau suatu bentuk tekad

kembali ke alam.

Untuk memperoleh kesehatan yang diinginkan sebenarnya mudah. Pertama

yaitu dengan cara mengatur pola makan. Yang kedua adalah mengatur pola hidup.

Sedangkan yang ketiga adalah olahraga yang cukup.

Dalam kehidupan sehari-hari, sebenarnya yang termudah dan tersulit untuk

menjaga kesehatan adalah dengan memperhatikan asupan makanan dan minuman.

Dengan asupan yang baik, stamina tubuh akan terjaga. Namun, asupan yang baik

(26)

commit to user

yang tinggi untuk dapat menyelaraskan pola asupan makan kita secara benar.

Seringkali mineral-mineral yang sangat dibutuhkan tubuh terdapat dalam

makanan-makanan yang sering kita anggap remeh, seperti tempe, tahu, sayur-sayuran,

kacang-kacangan, dan sebagainya. Sebaliknya, makanan-makanan lezat yang menggugah

selera makan malah membawa dampak buruk bila dikonsumsi berlebihan.

B. Alasan memilih Vegetarian

Ada beberapa alasan mengapa orang memilih vegetarian. Pertama karena

keyakinan agama. Yang kedua adalah kesadaran dan keinginan untuk tampil awet

muda. Kemudian yang ketiga karena alasan kesehatan dan kejiwaan. Alasan ketiga

adalah alasam yang paling umum seseorang untuk menjadi vegetarian.

Penyelidikan perkembangan umat manusia telah menunjukan bahwa leluhur

kita adalah vegetarian alami. Struktur tubuh manusia tidak cocok untuk makan

daging. Hal ini dibeberkan dalam karangan perbandingan anatomi oleh Dr. G. S.

Huntingen dari Universities Columbia. Ia menunjukan bahwa Karnivora (binatang

pemakan daging) mempunyai usus kecil dan usus besar yang pendek. Corak usus

besar mereka adalah sangat lurus dan halus. Sebaliknya, binatang vegetarian

mempunyai usus kecil dan usus besar yang panjang. Karena daging mengandung serat

yang sedikit dan protein yang tinggi, usus tidak memerlukan waktu yang lama untuk

menyerap sari makanannya; jadi usus karnivora lebih pendek daripada usus binatang

vegetarian.

Manusia, seperti binatang vegetarian lainnya, mempunyai usus kecil dan usus

besar yang panjang. Kedua usus kita panjangnya kira-kira dua puluh delapan kaki

(delapan setengah meter). Usus kecil terlipat sendiri beberapa kali, dan dindingnya

(27)

commit to user

daging yang kita makan diam di usus dalam jangka waktu yang lama. Akibatnya,

daging dapat menjadi busuk dan menimbulkan racun. Racun-racun ini telah

disimpulkan sebagai penyebab kanker usus, mereka juga menambah beban bagi hati,

yang berfungsi untuk menghilangkan racun. Ini dapat menyebabkan Cirhosis dan

bahkan kanker hati.

Untuk lebih jelasnya berikut akan dijelaskan perbadaan tubuh rancangan tubuh

manusia dengan makhluk karnivora (pemakan daging)

1. Mulut

Mulut manusia terbuka kecil, sementara mulut pemakan daging, seperti anjing dan

harimau, terbuka lebar sehingga segumpal daging yang besar bisa masuk ke dalam

mulutnya.

2. Susunan gigi

Manusia memiliki gigi seri dan gigi geraham. Gigi seri berfungsi untuk memotong

makanan, sementara gigi geraham untuk melumat dan mengunyah makanan, sama

seperti hewan herbivora (pemakan tumbuhan). Sementara itu hewan pemakan daging

memiliki gigi taring yang panjang, kuat, dan tajam yang berguna untuk memotong

dan merobek daging.

3. Gerakan rahang

Gerakan rahang hewan pemakan daging hanya searah membuka dan menutup.

Sementara itu hewan pemakan tanaman memiliki tiga gerakan rahang yang berbeda,

yaitu vertikal ke atas dan kebawah, ke samping, dan ke sisi depan dan belakang,

seperti gerakan rahang manusia.

4. Usus

Hewan pemakan daging memiliki usus kecil yang pendek dan usu besar yang

(28)

commit to user

kapasitas perut yang lebih besar dengan bagian-bagian yang lebih rumit. Misalnya

usus kecil ternak peliharaan sangat panjang, dan juga usus besarnya panjang dan licin.

Usus manusia tidak berbentuk seperti hewan pemakan daging melainkan lebih mirip

hewan pemakan tumbuhan.

5. Jalur keringat

Hewan pemakan tumbuhan berkeringat melalui kulit sama seperti manusia.

Sementara itu hewan pemakan daging keringatnya keluar melalui mulut. Ludah

manusia mengandung enzim ptilin, sama seperti hewan pemakan tumbuhan. Enzim

tersebut digunakan untuk mencerna tepung dan tajin (air beras). Manusia meminum

air dengan cara menghisap atau menyedot, sama seperti hewan pemakan tumbuhan.

Sementara itu hewan pemakan daging meminum air dengan lidah. Garam empedu

pada manusia sama seperti hewan pemakan tanaman.

Penjelasan diatas menunjukkan bahwa manusia memang dirancang bukan

sebagai pemakan daging sehingga tidak mengherankan jika banyak penyakit yang

muncul akibat memakan daging. Penyakit-penyakit yang kemungkinan muncul akibat

memakan daging antara lain penyakit jantung, kanker, stroke, dan darah tinggi. Ilmu

pengetahuan telah lama membuktikan bahwa makanan vegetarian bisa mencegah

penyakit-penyakit tersebut.

Tubuh manusia dirancang untuk mencerna dan memanfaatkan makanan dari

tumbuh-tumbuhan. Manusia tidak memiliki gigi tajam dan panjang seperti harimau,

kucinga atau anjing yang berguna untuk menghancurkan daging. Gigi manusia hanya

untuk menggiling makanan. Meskipun daging bisa memenuhi unsur-unsur bahan

makanan, tubuh manusia perlu mengeluarkan tenaga yang lebih banyak agar dapat

(29)

commit to user

Alasan orang mengkonsumsi daging umumnya cenderung pada pemenuhan

selera daripada kepentingan kesehatan. Perlahan-lahan kebiasaan makan daging harus

dikurangi. Jika terpaksa harus makan daging hendaknya dibatasi pada ikan dan daging

ayam yang kadar lemak dan kolesterolnya tidak terlalu tinggi. Namun yang terbaik

adalah mengganti dengan mengonsumsi makanan-makanan berprotein yang

dianjurkan dalam pola vegetarian seperti tahu, tempe, dan kacang-kacangan.

C. Manfaat Vegetarian

Pada tahun 1961, majalah Journal of American Medical Association

menyatakan bahwa pola makan vegetarian bisa mencegah penyumbatan urat nadi

jantung hingga 97%. Menurut Rita Buthram, PhD., kepala bidang makanan dan

kanker dari lembaga kanker nasional (NCI) Amerika Serikat, 35% - 40% dari semua

kematian karena kanker ada kaitannya dengan makanan.

Dari keterangan diatas dapat dilihat bahwa manfaat hidup bergaya vegetarian

salah satunya adalah mencegah penyakit-penyakit yang disebabkan karena pola

makan. Untuk lebih jelasnya berikut akan dijelaskan keuntungan-keuntungan sebagai

seorang vegetarian :

1. Kesehatan

Dari segi kesehatan pola hidup vegetarian dapat menghindari banyak

penyakit yang disebabkan oleh diet yang berkadar lemak tinggi seperti penyakit

jantung, kanker, penyumbatan pembuluh darah, hipertensi, stres, kolesterol tinggi

dan kegemukan.

2. Kontrol emosi

Orang vegetarian cenderung lebih dapat menahan emosi (tidak suka

(30)

commit to user

3. Panjang umur

Sebuah penelitian yang diadakan di Amerika menyatakan bahwa rata-rata

usia harapan hidup orang vegetarian lebih panjang dibandingkan dengan orang biasa

(non vegetarian). Usia harapan hidup pria vegetarian adalah 77 tahun dan wanita 80

tahun. Sedangkan usia harapan hidup orang biasa untuk pria adalah 71 tahun dan

wanita 77 tahun. Dengan kata lain usia harapan hidup pria vegetarian lebih panjang

enam tahun daripada orang biasan dan usia harapan hidup wanita vegetarian lebih

panjang tiga tahun daripada wanita biasa kebanyakan.

Meskipun demikian menjadi vegetarian bukan berarti aman atau tanpa resiko.

Menurut Prof. Dr. Ir. Ali Khosam, guru besar Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumber

Daya Keluarga IPB, tanpa mengkonsumsi daging, asupan gizi yang terkandung di

dalam daging seperti zat besi dan vitamin B12 tidak dapat diperoleh tubuh. Padahal

kedua asupan tersebut berfungsi untuk membangun tubuh. Dan juga karena

kekurangan pangan hewani menyebabkan anemia atau penyakit kurang darah.

Diingatkan bahwa seseorang yang hendak menjadi vegetarian bila masa

pertumbuhannya telah selesai, yakni sekitar usia 18 tahun.

Menu utama vegetarian adalah sayur dan buah-buahan. Namun, tentu saja itu

tidak cukup. Para vegetarian perlu suplemen (makanan tambahan) tertentu, untuk

mengganti kekurangan bahan yang dibutuhkan tubuh akibat tidak mengonsumsi

pangan hewani. Terutama untuk bahan zat besi dan vitamin B kompleks. Suplemen

didapatkan dari luar bahan makanan pokok. Namun, sejauh vegetarian tidak merasa

mengalami gangguan dengan kesehatannya, tidak mengkonsumsi suplemen juga tidak

(31)

commit to user

D. Manfaat Nabati Bagi Tubuh

1. Jenis Nabati

Akhir-akhir ini media massa gencar menayangkan beragam promosi tentang

manfaat dan keunggulan serat bagi tubuh. Hal itu bisa berarti propaganda dari

produsen makanan atau minuman berserat. Bisa juga kesadaran masyarakat terhadap

pentingnya makanan sehat sudah semakin tinggi. Namun hal yang sebenarnya penting

dari kedua hal tersebut adalah memberikan informasi yang benar mengenai fungsi dan

manfaat serat dalam tubuh.

Dahulu, serat digunakan sebagai indeks untuk menilai kualitas makanan.

Semakin tinggin kandungan serat di dalam makanan nilai gizinya dianggap rendah.

Anggapan tersebut runtuh pada tahun 1975, ketika para pakar kesehatan Inggris

menjumpai kasus kanker usus kolon dan rektum serta rendahnya angka penderita

penyakit jantung dan hmorroid (wasir) penduduk di Bagian Selatan Benua Afrika

yang menu makanannya kaya serat.

Pada dasawarsa terakhir ini, para ahli klinis, ahli nutrisi, dan ahli teknologi

pangan sepakat bahwa serat merupakan komponen yang sangat dianjurkan dalam pola

diet. Tingginya perhatian dunia kesehatan terhadap serat pangan (dietary fiber) disebabkan oleh banyaknya penyakit yang muncul akibat rendahnya konsumsi serat,

terutama di negara-negara maju. Penyakit ini dikenal sebagai diseae of western civilization atau penyakit peradaban barat. Yang termasuk kelompok penyakit ini antara lain diabetes mellitus, obesitas, radang usus buntu, kanker, stroke, dan penyakit pembuluh darah. Meskipun masih membutuhkan penelitian lebih lanjut, cukup bukti

bahwa berbagai serat dapat membantu mencegah atau mengatasi penyakit, seperti

(32)

commit to user

Berdasarkan tingkat kelarutannya di dalam air, serat makanan dibagi menjadi

dua, yaitu :

a. Serat yang tidak larut dalam air

Serat yang tidak larut dalam air antara lain selulosa, hemiselulosa dan

lignin. Umumnya serat ini terdapat di dalam gandum, biji-bijian (serealia), buah, sayuran, dan kacang-kacangan. Serat tersebut sebagian besar berfungsi

di bagian hilir usus. Fungsinya antara lain mempercepat gerakan peristaltik

usus (gerakan lapisan otot usus), memperbesar massa kotoran, dan

memperlunak kotoran sehingga mudah dikeluarkan. Karena itu serat sering

dikatakan dapat memperlancar buang air besar.

b. Serat yang larut dalam air

Serat yang larut di dalam air antara lain pektin, gum, musilago, dan

betaglukans. Umumnya serat ini terdapat di dalam tepung beras, tepung gandum, sayuran berbentuk daun seperti kubis dan buncis, kacang polong,

umbi-umbian, wortel, jeruk, apel, dan srtoberi. Pektin, gum, betaglukans, dan beberapa jenis hemiselulosa mempunyai kemampuan tinggi menahan air dan

membentuk cairan kental di dalam saluran pencernaan. Hal ini dapat menunda

kekosongan lambung oleh makanan dan menghambat makanan bercampur

dengan enzim pencernaan sehingga mengurangi penyerapan zat makanan di

dalam usus. Proses tersebut menunjukkan bahwa serat mampu menurunkan

penyerapan asam amino dan asam lemak. Kedua zat tersebut diduga

berpengaruh buruk terhadap sistem pencernaan dan metabolisme tubuh.

Konsumsi serat yang berlebihan dapat mengakibatkan diare dan gerak

peristaltik usus tidak mampu mendorong makanan ke bagian akhir saluran

(33)

commit to user

karena penambahan serat secara berlebihan dapat mengganggu penyerapan dan

keseimbangan kalsium.

Pakar gizi merekomendasikan mengkonsumsi serat 25 – 35 gram perhari,

sebenarnya tidak semua orang memeiliki kebutuhan serat yang sama. Pola makan

orang Asia dewasa umumnya hanya 2.000 kalori sehingga kebutuhan seratnya hanya

sekitar 25 gram per hari. Sementara itu kebutuhan serat orang Eropa atau Amerika

yang pola makannya lebih dari 2.500 kalori adalah 35 gram per hari. Beberapa pakar

gizi di Amerika menyarankan agar anak-anak mngkonsumsi serat sekitar 5 gram per

hari kerena kebutuhan energi mereka berbeda dengan orang dewasa.

2. Penyakit yang ditimbulkan akibat kurang nabati

Berikut adalah beberapa penyakit yang dapat dicegah dengan cara

mengkonsumsi serat.

a. Obesitas (kegemukan)

Gejala obesitas terutama banyak dialami oleh penduduk di negera-negara

maju. Menurut penelitian pakar gizi untuk mengurangi kegemukan, kita perlu

memperbanyak makanan yang mengandung serat.

b. Hipertensi (tekanan darah tinggi)

Kaum vegetarian umumnya mempunyai tekanan darah rendah daripada kaum

nonvegetarian. Pergantian makanan dari diet rendah serat ke diet tinggi serat

bisa menurunkan tekanan darah orang sehat yang biasanya diikuti dengan

penurunan berat badan.

c. Jantung koroner

Sejak diketahui bahwa penyumbatan pembuluh darah dapat disebabkan oleh

(34)

commit to user

sumber, yakni karbohidrat, lemak, dan protein. Namun diantara ketiganya

lemaklah yang paling tinggi kandungan kolesterolnya, terutama asam lemak

hewani. Makanan yang banyak mengandung serat terutama biji-bijian dan

kacang-kacangan cenderung mempunyai serum kolesterol yang rendah.

d. Kanker

Kemampuan serat mempercepat laju pencernaan makanan dapat mencegah

kanker usus besar. Prinsipnya, semakin cepat makanan yang mengandung

zat-zat karsinogen melawati saluran pencernaan, semakin sedikit kontak zat-zat-zat-zat

karsinogen tersebut dengan usus. Dr. Maria Soler dari Intitudo di Ricerche Farmakologiche Mario Negri, Milan, Italia, menemukan manfaat baru dari serat. Dalam penelitian yang dilaporkan oleh International Journal of Cancer

bulan Februari tahun 2003, ilmuwan itu mengemukakan bahwa

mengkonsumsi serat, baik serat yang larut dalam air maupun serat tidak larut

di dalam air dapat menurunkan resiko terkena kanker mulut dan kanker

tenggorokan hingga 50%.

e. Diabetes Mellitus (kencing manis)

Pemberian makanan berkadar serat tinggi dapat menurunkan kadar glukosa

dan insulin menu dengan karbohidrat tinggi ((55% - 70%) dengan serat

pangan tinggi (50 – 80) gram perhari) berhasil menyembuhkan penyakit

diabetes mellitus. Banyak penelitian yang membuktikan bahwa respon glukosa plasma dan insulin terhadap jumlah karbohidrat yang dikonsumsi dipengaruhi oleh kadar serat dalam makanan.

f. Saluran pencernaan

(35)

commit to user

dapat dihindari dengan mengkonsumsi serat yang cukup. Serat tidak larut

dalam air terbukti dapat memperlancar jalannya sisa-sisa makanan keluar

dalam tubuh.

E. Tinjauan Komunikasi Visual

1. Iklan

a. Pengertian iklan

Iklan adalah cara mempengaruhi jalan pikiran konsumen dapat dengan

jalan promosi yang gencar lewat iklan-iklan untuk mengenal produk pada calon

konsumen yang lebih luas tetapi dalam batas terget konsumen yang telah

ditentukan melalui media yang boleh ditetapkan (Rhenald kasali, 1995 : 11).

Periklanan atau advertising berasal dari kata kerja to advertise yang berasal dari bahasa latin “ad” dan “verto” dan mempunyai beberapa arti antara lain :

1) Mengingatkan – to warn

2) Mengumumkan – to inform or notice

3) Menarik perhatian akan – to call attention to

4) Mempopulerkan dengan maksud menjual – to make known

5) Menciptakan publik – to make public

Periklanan atau advertising dapat dikatakan sebagai bentuk seni atau teknik mengikat perhatian publik atas barang atau produk yang ditawarkan.

Periklanan dapat juga dikatakan sebagai salah satu kegiatan komunikasi yang

mengandung unsur-unsur sebagai berikut :

1) Kekuatan yang menarik.

(36)

commit to user

3) Bentuk penyajian.

4) Cara memikat perhatian publik.

5) Penyewaan.

b. Fungsi periklanan

Suatu iklan yang baik mempunyai fungsi antara lain :

1) Memberikan informasi

Melalui iklan dapat menceritakan lebih banyak tentang informasi dari suatu

produk yang ditawarkan, apapun yang memiliki kegunaan bagi konsumen. Di

gunakan untuk memberitahu konsumen tentang penyediaan produk tertentu

dan pada lokasi tertentu pula.

2) Mempengaruhi

Iklan yang bersifat membujuk terutama pada pembeli potensial dengan selalu

mengatakan bahwa produknya adalah lebih baik daripada produk lain. Iklan

ini lebih tepat dipasang pada media televisi atau majalah.

3) Menciptakan kesan

Dari sebuah iklan yang dipasang pada media manapun memiliki kesan tertentu

bagi konsumen mengenai apa yang diiklankan. Pihak pemasangan iklan selalu

berusaha menampakkan kesan yang sebaik-baiknya.

4) Memuaskan keinginan.

Sebelum calon konsumen memutuskan untuk menetapkan pilihan produk,

kadang-kadang mereka ingin diberitahu terlebih dahulu sehingga mereka

mengharapkan pembelian itu akan memuaskan.

5) Sebagai alat komunikasi

Periklanan merupakan suatu alat untuk membuka komunikasi dua arah antara

(37)

commit to user

untuk mengadakan pertukaran sehingga dapat memenuhi keinginan kedua

belah pihak.

Periklanan merupakan proses komunikasi lanjutan yang membawa para

khalayak ke informasi terpenting yang memang perlu mereka ketahui. Pada

dasarnya tujuan periklanan adalah mengubah atau mempengaruhi sikap-sikap

khalayak. Periklanan tidak hanya berkaitan dengan pemberian informasi, tetapi

periklanan juga harus dibuat sedemikian rupa supaya dapat menarik minat

khalayak, harus original (asli), serta memiliki karakterisktik tertentu dan persuasif, sehingga khalayak secara sukarela terdorong untuk melakukan suatu

tindakan sesuai dengan yang diinginkan pengiklan (Frank Jefkins, 1996 : 18).

Dalam kegiatan berpromosi dan beriklan tidak lepas dari langkah yang

dirumuskan dari konsep dasar yang bermuara pada teori AIDCA :

1) Attention (perhatian)

Iklan harus memiliki daya tarik tersendiri untuk menarik perhatian,

menanamkan kesadaran terhadap sebuah produk.

2) Interest (minat)

Menumbuhkan minat tinggi sebagai rangsangan yang dapat mengubah

keinginan konsumen terterik terhadap produk atau jasa yang ditawarkan.

3) Desire (kebutuhan)

Iklan tersebut harus menggerakkan keinginan orang untuk memiliki atau

(38)

commit to user

4) Conviction (rasa percaya)

Dimana dapat menumbuhkan kepercayaan konsumen terhadap suatu produk

yang diikuti usatu riset pembuktian agar konsumen dapat yakin dan percaya

dapat memiliki dan memakai produk tersebut.

5) Action (tindakan)

Tahap ini merupakan upaya terakhir untuk membujuk calon pendengar agar

melakukan tindakan yang diharapkan .(Reinald Kasali, 1993:83) yaitu

membeli dan memakai produk tersebut.

Iklan harus mempunyai kriteria penyampaian pesan yang mampu

mendongkrak penjualan dan pandangan publik terhadap barang atau jasa yang

ditawarkan. Maka dari itu iklan harus mempunyai syarat yang dikenal dengan

SPURS, yaitu :

1) Selling idea, yaitu ide dalam iklan tersebut harus dapat menjual barang atau jasa yang ditawarkan

2) Unexpected, yaitu ide yang dibuat adalah yang tidak terduga, gila dan luar biasa

3) Relevant, yaitu segila-gilanya ie yang ditampilkan, tetap harus rerevan dan sesuai dengan produk yang ditawarkan.

4) Persuasive, menimbulkan bujukan agar konsumen dapat tertarik dengan barang atau jasa yang ditawarkan.

5) Simple, yaitu iklan yang disampaikan harus membentuk persepsi atas produk yang diiiklankan (single mindness)

Iklan harus mempunyai daya tarik pesan untuk menarik perhatian target

sasaran dimana suatu iklan memerlukan bentuk penyampaian pesan secara

(39)

commit to user

1) Daya tarik selebritis, dimana menggunakan daya tarik figur masyarakat seperti

aktor, aktris, atlet, ilmuwan untuk mendukung pesan yang disampaikan,

dimana mereka diminta sebagai juru bicara produk mereka.

2) Daya tarik humor, dimana menggunakan komunikasi yang bervariasi untuk

memicu perhatian, memandu konsumen secara menyeluruh terhadap tuntutan

produk, mempengaruhi sikap, menaympaikan kemampuan recall dari

pengiklan dan menciptakan tindakan konsumen membeli produk.

3) Daya tarik rasa takut, dimana logika yang mendasarinya melibatkan khalayak

dengan pesan sehingga mendorong diterimanya argumen-argumen pesan, daya

tarik dapat berupa celaan sosial atau bahaya fisik.

4) Daya tarik kesalahan, dimana pengiklan berusaha membujuk calon konsumen

dengan menerapkan perasaan bersalah yang dapat diganti dengan

menggunakan produk yang diiklankan.

5) Daya tarik komparatif, dimana dalam periklanan ada praktek komparatif

langsung dan tidak langsung suatu produk dengan produk pesaing, yang

mempromosikan bahwa produk tersebut superior dibanding produk lain.

6) Daya tarik positif/rasional, dimana berfokus pada praktek, fungsi, kebutuhan konsumen secara optimal terhadap suatu produk, yang memberi tekanan pada

manfaat atau alasan untuk mempunyai atau menggunakan suatu merek.

7) Daya tarik emosional berhubungan dengan kebutuhan psikologis konsumen

untuk membeli suatu produk. Banyak konsumen termotivasi mengambil

keputusan dan membeli suatu produk karena emosional dan perasaan terhadap

merek dapat menjadi lebih penting daripada pengetahuan terhadap atribut dan

(40)

commit to user

8) Daya tarik kombinasi, yaitu daya tarik perpaduan antara berbagai daya tarik

yang telah dibahas diatas.

2. Iklan Layanan Masyarakat

Dalam proses perkembangannya, iklan saat ini bukan hanya sekedar iklan

bisnis yang mempunyai tujuan untuk mencari keuntungan ataupun profit semata,

tetapi bertujuan untuk kepentingan sosial. Iklan seperti ini biasa disebut Iklan

Layanan Masyarakat (ILM).

Iklan Layanan Masyarakat mempunyai pengertian sebuah bentuk

kampanye periklanan non komersial yang dibuat untuk mendukung program

pemerintah, organisasi sosial serta kampanye yang mengabdi untuk kepentingan

masyarakat.

Dewan periklanan Amerika memberikan suatu kriteria yang dipakai untuk

menentukan sebuah kampanye layanan masayrakat seperti diuraikan berikut ini :

a. Mempunyai dampak dan kepentingan tingkat tinggi sehingga patut memperoleh

dukungan dari media baik lokal maupun internasional.

b. Diperuntukkan bagi semua lapisan masyarakat.

c. Tidak bersifat keagamaan.

d. Bukan bersifat komersil.

e. Bukan bersifat politik.

f. Berwawasan nasional dan dapat diiklankan.

Kampanye maupun sosialisasi Iklan Layanan Masyarakat mempunyai

pesan penting bagi aktivitas non-bisnis yang secara luas sudah dirasakan

manfaatnya dalam menggerakkan solidaritas masyarakat disaat masyarakat

menghadapi suatu permasalahan kecil. Di dalam Iklan Layanan Masyarakat

(41)

commit to user

masyarakat pada saat harus menghadapi berbagai macam kondisi yang bisa

mengancam keserasian serta kehidupan sosial.

Melalui fungsi sosial yang terkandung di dalamnya, sosialisasi iklan

layanan masyarakat terkait dengan gaya hidup sehat bergaya vegetarian lebih

banyak mengandalkan kekuatan parisipasi sosial (Dinas Kesehatan) secara visual

dalam bentuk teks maupun ilustrasi. Hal ini bertujuan untuk memeberikan

informasi sedetail mungkin serta mengarahkan pada pemberian fakta yang saat ini

tengah melanda masyarakat.

3. Sifat Iklan

a. Public presentation, yaitu iklan memungkinkan setiap orang menerima pesan yang sama tentang produk yang diiklankan.

b. Persuasiveness, yaitu pesan iklan yang sama dapat diulang-ulang untuk menetapkan informasi.

c. Amplified expressiveness, iklan mampu mendramatisasi perusahaan dan produknya melalui gambar dan suara untuk menggugah dan mempengaruhi

perasaan masyarakat.

d. Impersonality, yaitu iklan tidak bersifat memaksa masyarakat untuk memeperhatikan dan menanggapi karena merupakan komunikasi yang

monolog (satu arah).

4. Elemen-Elemen Iklan

Elemen-elemen dasar dalam pembuatan sebuah iklan adalah dengan cara

memadukan antara ilustarsi dan typografi. Untuk lebih jelasnya elemen-elemen

iklan tersebut akan dijabarkan sebagai berikut :

(42)

commit to user

Iklan terdiri atas serentetan pesan atau kata-kata. Sebagaimana judul,

ilustrasi, naskah maupun teks tersebut menjadi satu kesatuan unit yang

memegang peranan tertentu masing-masing pada penampilannya. Fungsi dari

semboyan, judul, dan ilustrasi merupakan penjelasan atas produk ataupun jasa

yang ditawarkan sekaligus memberikan arahan agar pembaca bersikap dan

bertindak sesuai dengan harapan pemasang iklan. Dalam merumuskan naskah

iklan, yang perlu dilakukan pertama kali adalah mencari dan menemukan

gagasan yang nantinya akan menjadi landasan naskah itu. Gagasan atau

konsep siap ditulis pun akan terasa sia-sia apakah landasan atau ide dasar iklan

lemah dan kurang kokoh.

Naskah iklan perlu untuk dibuat secara menarik, bersahabat, dan

meyakinkan. Hal tersebut bisa dilakukan dengan sedikit pendekatan kreatif

yang antara lain bersifat :

1) Dogmatis (misal, produk kami adalah produk paling unggul dikelasnya).

2) Bersifat menampilkan alasan-alasan (reason-why) misalnya dengan

pengungkapan kata-kata, bagan, statistik, atau bisa juga dengan

menampilkan daya tarik.

Atas dasar itulah elemen verbal dirasakan sangat penting. Elemen

verbal diutamakan untuk menggali dan mengkomunikasikan isi pesan dalam bahasa verbal semaksimal mungkin. Adapun elemen-elemen verbal tadi meliputi :

1) Headline (kepala berita).

Headline berfungsi sebagai penarik perhatian untuk memasuki area pemahaman pesan penjualan sehingga membantu menterjemahkan bahasa

(43)

commit to user

Headline juga digunakan sebagai penangkap perhatian utama (eye catcher) untuk menggugah kesadaran konsumennya (Bedjo Riyanto, 2000:21)

Ada 3 fungsi headline, yaitu : 1) Menarik perhatian.

2) Menyatakan tema promosi.

3) Membangkitkan minat untuk mengetahui bagian-bagian lain.

2) Sub Headline (Sub Judul).

Sub headline berfungsi sebagai kalimat penjelas dari headline dan merupakan penghubung antara “headline” dengan “bodycopy”. Sub headline berupa kalimat yang lebih panjang daripada headline, namun lebih pendek dari bodycopy. Sub headline harus simpel, jelas, dan persuasif.Sub headline juga dibuat untuk memberikan sedikit arahan akan maksud dan ide yang terkandung.

3) Body Copy (teks).

Body copy berfungsi memberi penjelasan lebih lanjut dengan menyampaikan berbagai kelebihan, keragaman, spesifikasi produk pesan

penjualan lain yang ingin disampaikan. Body copy dibuat dengan mengungkapkan fakta-fakta yang nyata dan dapat dipertanggungjawabkan

serta menggunakan kata-kata sederhana, ringkas, mudah dipahami. Perlu

dicermati dalam pembuatan body copy adalah hindari memakai kata-kata yang telah biasa didengar oleh kaum awam serta hindari kalimat-kalimat

yang sangat berlebihan (bombastis).

4) Slogan.

Slogan sangat membantu untuk menanamkan dan mengenalkan citra

(44)

commit to user

atau kalimat yang komunikatif dan tidak terlalu panjang, shingga mudah

diingat dan dikenal oleh khalayak sasaran. Dengan didukung slogan,

diharapkan khalayak sasaran lebih mudah mengingatnya.

b. Visual

Visual adalah hal-hal yang berhubungan dengan penglihatan atau

berhubungan dengan indera mata (A. Kurnia dan Edi Sudadi, 1997 : 4)

1) Ilustrasi.

Ilustrasi dalam bidang periklanan mempunyai pesan yang sangat

penting sebab ilustrasi mempunyai kekuatan untuk menyampaikan atau

menjelaskan pesan verbal. Disamping itu ilustrasi juga mempunyai fungsi artistik agar lebih menarik. Ilustrasi tidak hanya menampilkan gambar

yang menarik saja, tetapi ilustrasi juga harus dapat merangsang khalayak

ramai untuk membaca keseluruhan isi pesan.

Dalam bidang periklanan, ilustrasi merupakan salah satu unsur

penting yang digunakan sebagai “bahasa universal” yang bisa menembus

adanya halangan ataupun hambatan yang kemungkinan disebabkan oleh

perbedaan bahasa. Disamping itu ilustrasi dapat mengungkapkan suatu hal

secara lebih efektif dan efisien daripada sebuah teks. Dibawah ini akan

dirincikan beberapa fungsi ilustrasi, yaitu antara lain :

a) mendukung judul iklan

b) menjelaskan suatu pertanyaan.

c) Merancang minat membaca keseluruhan pesan.

d) Menarik perhatian.

e) Menonjolkan salah satu keistimewaan suatu produk.

(45)

commit to user

g) Memenangkan persaingan dalam menarik perhatian pembaca.

Disamping hal-hal diatas, ada beberapa hal penting yang harus

diperhatikan, yaitu :

a) Ilustrasi sebaiknya jangan langsung menerangkan barang yang

diiklankan.

b) Ilustrasi sebaiknya memberikan suatu gambaran tentang proses

produksi barang tersebut.

c) Ilustrasi sebaiknya memberikan efek atau dampak setelah memakai

atau menggunakan produk tersebut.

d) Ilustrasi sebaiknya menggambarkan identitas atau wujud benda yang

diiklankan.

Dalam menampilkan ilustrasi pada iklan perlu adanya

pertimbangan tengang adanya golongan-golongan masyarakat. Ada dua

jenis sistem yang digunakan, yaitu :

a) Ilustrasi secara langsung.

Ilustrasi ini menggambarkan suatu hal yang bersangkutan dengan

obyek atau barang yang diiklankan.

b) Ilustrasi secara tidak langsung.

Ilustrasi jenis ini memeberikan gambaran seolah-olah tidak ada

relevansinya dengan benda atu hasil produksi yang diiklankan.

2) Logo

Logo disini memunyai fungsi sebagai jaminan kualitas, sebagai identitas, serta pembeda dari produk-produk yang lain. Disamping itu logo

(46)

commit to user

kepada khalayak yang dituju. Logo merupakan suatu simbol yang digunakan untuk menyatakan betapa pentingnya citra suatu perusahaan

atau instansi, selain itu logo juga dapat menunjukkan kegiatan dan fungsi perusahaan atau instansi yang diwakili. Logo sebaiknya menyandang citra yang diinginkan serta bisa menunjukkan keadaan yang sebenarnya atau

menunjukkan kegiatan yang dilakukan perusahaan, selain itu juga

menggambarkan sasaran komersial organisasi yang diwakilinya.

Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan untuk menetapkan

bentuk logo ataupun merek dagang :

a) Sejarah (heraldie).

b) Identitas ataupun merek dagang.

c) Asosiatif.

d) Artistik.

e) Komunikatif.

f) Impresif.

g) Simbolik.

3) Layout

Layout atau juga sering disebut tata letak adalah suatu kegiatan

meramu semua kepingan iklan menjadi suatu kesatuan baru yang utuh.

Aktivitas layout meliputi penetapan keputusan-keputusan berbagai komponen judul, ilustrasi, naskah dan tanda-tanda identifikasi yang

kesemuanya itu akan disusun serta ditempatkan pada sebuah halaman.

Menurut jefkin, ada beberapa patokan dasar yang dapat

(47)

commit to user

a) The law of unity

Semua elemen dasar iklan (headline, ilustrasi, teks, logo produk atau produsen, slogan dan yang lainnya), harus dirancang sedemikian rupa

sehingga menghasilkan suatu komposisi yang baik dan enak dilihat.

b) The Law of Variety

Untuk menghindari kesan monoton, sebuah iklan harus dibuat

bervariasi dalam berbagai hal, misalnya ketebalan huruf yang

dipergunakan

c) The law of balance

Di dalam suatu iklan media cetak, titik dan garis tengah keseimbangan

tidak terletak di tengah-tengah, tetapi merupakan ruang yang membagi

daerah iklan menjadi kira-kira sepertiga dan dua pertiga bagian.

d) The Law of Rhythm

Dalam melihat sebuah iklan, mata pembaca sebaiknya bergerak secara

wajar. Jadi sebaiknya iklan di mulai dengan headline, subheadline, teks hingga akhirnya nama produsen dan alamatnya atau kupon yang

dapat digunting oleh pembaca.

e) The Law of Harmony

Bagian-bagian dari suatu layout sebaiknya dirancang secara harmonis tetapi tidak monoton. Harmonisasi dapat menganalogikan sebagai

wajah manusia yang dilihat dari arah depan.

f) The Law of Proportion

Buku, surat kabar, majalah, atau selebaran biasanya mempunyai

(48)

commit to user

vertikal. Bentuk seperti ini selalu tampak lebih manis daripada sebuah

bujur sangkar yang keempat sisinya sama atau hampir sama panjang.

g) The Law of Scale

Perpaduan antara warna gelap dan warna terang akan menghasilkan

suatu warna kontras. Hal ini dapat dipakai untuk memberi tekanan

pada bagian-bagian tertentu di dalam layout. Akan tetapi, kekontrasan

yang ditampilkan berulang-ulang pada banyak abgian dari layout, bila

ada pada hampir seluruh iklan, maka akan menghasilkan kesan jelek

dan akhirnya tidak bisa menekankan suatu apapun.

4) Warna

Warna merupakan suatu bahasa komunikasi tersendiri yang

diampaikan melalui penglihatan. Warna mempunyai peran dalam

mempengaruhi serta merangsang manusia sehingga menimbulkan getaran

yang bisa meluapkan emosi pemirsanya. Warna bisa menjadi suatu alat

komunikasi yang sangat baik karena dianggap bisa menaikkan atau

menciptakan suatu “mood”. Jika dilihat secara psikologis, warna dapat menciptakan kesan yang spesifik serta pesepsi tertentu tehadap suatu

produk.

Pada jaman dulu, orang cenderung memilih warna hanya untuk

kebutuhan tertentu menurut perasaan saja. Pada masa modern seperti saat

ini orang sudah mulai berpikir secara ilmiah melalui berbagai proses

eksperimen, baik secara fisika, kimiawi, seni, bahkan psikologi

Setidaknya ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan secara

seksama sebelum memberikan warna-warna dalam iklan. Kecakapan serta

(49)

commit to user

penggunaan warna merupakan bantuan yang sangat berharga pada proses

perencanaan percetakan iklan berwarna. Namun demikian, perlu ada suatu

pemahaman bahwa hasil akhir mereka-reka seyoganya merupakan

penerapan warna secara ilmiah untuk tujuan komunikasi, antara lain :

a) Untuk menarik perhatian

Berbagai tes telah memberikan kesimpulan bahwa jumlah orang yang

memperhatikan suatu pesan tercetak meningkat seiring dengan

pembubuhan warna. Alangkah baiknya warna diterapkan pada

unsur-unsur yang paling dominan dan patut ditampilkan. Karena penandasan

tercapai berkat kontras ataupun lawanan, maka seharusnya

warna-warna yang ada tersebut sebaiknya ditempatkan secara bijaksana.

b) Untuk identifikasi.

Dalam kehidupan sehari-hari adakalanya warna digunakan sebagai

lambang atau tanda-tanda yang mengandung makna tertentu yang telah

disepakati bersama. Kita mungkin sudah tidak merasa asing dengan

warna-warna seperti merah, kuning, ataupun hijau dalam sistem lalu

lintas. Terdapatnya berbagai tradisi kebudayaan mempengaruhi

penggunaan warna sebagai lambang atau dengan kata lain dalam hal

ini warna tidak bersifat universal. Kita bisa mengambil beberapa

contoh yang sedikit banyak sudah diketahui oleh orang. Di negara

Cina, warna putih dipahami sebagai tanda berduka cita, akan tetapi di

negara Barat, cenderung menggunakan atau meyakini warna hitam

(50)

commit to user

c) Untuk menimbulkan pengaruh psikologis.

Warna-warna yang mengussai suatu iklan atau lembaran bercetak

lainnya haruslah sesuai dengan suasana keseluruhan pesan.

Pembubuhan warna-warna yang menyelipkan kehangatan serta

kesejukan secara silih berganti menyarankan suatu suasana diantara

formal dan ceria. Warna merah lebih dapat menandakan suatu suasana

hati serta gagasan mengenai kehidupan, seperti tindakan, gaya maupun

gairah. Kuning menyiratkan suatu kehangatan. Kalau warna hijau

sering dihubungkan dengan kesuburan, keteduhan, serta ketagwaan.

Warna ungu mengandung arti keagungan dan kemegahan sedangkan

warna putih identik dengan kemurnian, ketulusan, serta kesucian.

d) Untuk mengembangkan asosiasi.

Menjadi hal yang sangat wajar bagi orang awam untuk memeprtalikan

warna-warna tertentu dengan produk-produk tertentu. Secara

beruntung warna merah dikaitkan dengan warna buah ceri. Tidak

sedikit asosiasi yang bersifat umum sehingga dianggap tidak

meragukan lagi. Dalam memilih warna yang tepat, ada kalanya orang

terkadang mangadakan suatu riset. Misalnya warna merah jambu

mungkin lebih cocok atau disukai daripada warna biru muda untuk

(51)

commit to user

e) Untuk menciptakan suasana yang menyenangkan.

Pembubuhan warna mungkin dapat merebut perhatian awal bagi

komunikan. Pemilihan dan penetapan warna secara serampangan atau

sembarangan akan mengusir pemirsa segera setelah perhatiannya

tergugah. Oleh sebab itu, jika dilihat dari sudut pandang komunikator,

kesalahan penggunaan warna dalam suatu pesan jelas merugikan

sekali.

f) Untuk membangun ketahanan minat.

Ketika kita memaparkan suatu produk, ada kalanya kita merujuk pada

unsur warna. hal ini disebabkan karena warna dianggap mempunyai

nilai kenangan yang tinggi, suatu segi yang paling mudah diberikan

oleh komunikator kepada komunikan. Suatu warna hendaknya bisa

membantu pemirsa mengingat apa yang pernah dilihatnya.

5. Iklan Pada Media Televisi

Pada dasarnya ada banyak kesamaan dalam membuat iklan untuk media

penyiaran dan iklan untuk media cetak. Dalam banyak hal, pembuatan iklan radio

malah lebih menantang karena adanya keharusan untuk menciptakan visualisasi

imajiner. Iklan televisi juga memiliki tantangan yang tidak kalah besarnya. Untuk

iklan televisi ada beberapa teknik visual yang dapat digunakan untuk membuat

naskah iklan yang dramatis dan mempunyai kemampuan menjual yang kuat.

Menurut Russel dan kawan-kawan, teknik itu adalah (Rhenald Kasali, 1992 :94) :

a. Spokesperson, yaitu teknik yang menampilkan seseorang dihadapan kamera yang langsung membawakan iklan pada pemirsa televisi.

(52)

commit to user

c. Demonstrasion, yaitu teknik yang cukup populer mengingat televisi adalah media ideal untuk memberikan demonstrasi kepada konsumen tentang manfaat

suatu produk.

d. Closeup, yaitu teknik ideal untuk digunakan oleh televisi. Misalnya saja menampilkan close up produk yang siap di konsumsi atau digunakan.

e. Story Line, yaitu teknik seperti membuat sebuah film yang sangat pendek. f. Direct Product Comparison, yaitu teknik yang membandingkan dua produk

secara langsung.

g. Humor, gaya ini merupakan gaya yang sangat disukai oleh para copywriter maupun konsumen. Akan tetapi gaya ini sebenarnya mengandung resiko yang

sangat besar. Apabila penggarapan humornya tidak hati-hati pemirsa malah

menjadi sebal dan jengkel.

h. Slice of Life, yaitu teknik yang menggunakan pendekatan melalui pendekatan sehari-hari. Rumusnya adalah dengan menggabungkan “keadaan yang

menjengkelkan” + “penyelesaian masalah” + “kebahagiaan”.

i. Customer Interview, teknik ini menampilkan seseorang yang langsung mewawancarai konsumen yang telah menggunakan produk tersebut.

j. Vignettes dan Situations, teknik ini banyak digunakan oleh produk minuman, rokok, permen, atau produk-produk lain yang sering dikonsumsi.

k. Animation, yaitu teknik menggunakan gambar atau tokoh kartun sebagai ganti suasana atau manusia sebenarnya.

l. Stop Motion, meskipun mampu menampilkan gambar yang bergerak dalam televisi, sering juga banyak iklan yang berbentuk stop motion, misalnya adalah

iklan-iklan tentang mengenalan obyek-obyek wisata di Indonesia.

(53)

commit to user

n. Combination, yakni teknik yang pada dasarnya merupakan gabungan dari dua atau lebih beberapa teknik yang telah disebutkan diatas.

F. Media

Secara sederhana media merupakan sarana-sarana untuk menyampaikan iklan

kepada masyarakat luas. Media berfungsi sebagai alat Bantu visual penyampaian

iklan dalam kegiatan belajar, yaitu berupa sarana yang cepat memberikan pengalaman

visual kepada peserta antara lain untuk mendorong motivasi, memperjelas dan

mempermudah konsep-konsep yang abstrak. Setiap pengiklan memiliki tujuan khusus

yang dapat dicapai oleh beberapa media. Titik tolak untuk setiap perencanaan media

adalah menganalisis berbagai kekuatan dan kelemahan media dan bagaimana

karakteristik ini cocok untuk strategi pengiklan tertentu.

Media periklanan dalam dunia bisnis dibagi menjadi dua, yaitu :

1. Media Lini Atas (Above The Line).

Media Lini atas adalah jenis iklan melalui media seperti TV, bioskop, radio,

cetak, spanduk dan mesin pencari untuk mempromosikan merek. Utama

menggunakan termasuk televisi dan radio periklanan, web dan Internet iklan banner.

Ini adalah jenis komunikasi konvensional dalam alam dan dianggap adil bagi

pelanggan. Di bawah ini ia berbeda dari iklan baris yang percaya inkonvensional

merek-bangunan strategi, seperti direct mail dan media cetak (dan biasanya tidak

melibatkan gerakan grafis).

Berasal dari istilah akuntansi dan melibatkan cara Procter and Gamble, salah

satu terbesar di dunia periklanan klien, adalah biaya untuk media-nya di tahun

1950-an d1950-an 1960-1950-an. Advertising agen dibuat begitu b1950-anyak komisi dari pemes1950-an1950-an media

(54)

commit to user

iklan TV yang gratis dengan media lini atas. Semuanya mereka dibayar untuk itu dan

media lini bawah. Sejak saat itu, model klien telah berubah dan tidak lagi dikenakan

biaya untuk mereka dalam media seperti itu.

2. Media Lini Bawah (Below The Line).

Media lini bawah adalah insentif jangka pendek, sebagian besar ditujukan

untuk konsumen. Dengan meningkatkan tekanan pada tim pemasaran untuk mencapai

tujuan komunikasi yang lebih efisien dalam anggaran yang terbatas, ada yang perlu

mengetahui biaya lebih efektif dan efisien cara untuk berkomunikasi dengan target

pasar. Hal ini menyebabkan satu regu dari media iklan berbasis reguler.

Gambar

Tabel Aspek Kesehatan...........................................................................................
tabel berikut.
Tabel SWOT

Referensi

Dokumen terkait