• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Penyebab Tunggakan Rekening Air Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara (Studi Kasus Pada PDAM Cabang Medan Labuhan Jalan Medan Belawan Km. 15, 5 Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Penyebab Tunggakan Rekening Air Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara (Studi Kasus Pada PDAM Cabang Medan Labuhan Jalan Medan Belawan Km. 15, 5 Medan)"

Copied!
101
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Alwi, Hasan. 2007. KBBI, Edisi ketiga. Jakarta:Balai Pustaka

Husain, Umar. 2005. Manajemen Riset dan Perilaku Konsumen. Jakarta:PT Gramedia Pusat

Kadir, Abd. Rahman. 2013. Manajemen Pemasaran Jasa. Bogor:PT Penerbit IPB Press

Kotler, Philip & Kevin Lane Keller. 2007. Manajemen Pemasaran, Jilid 1, Edisi 12. Jakarta:PT Indeks

dkk. 2008. Prinsip – Prinsip Pemasaran, jilid 1. Jakarta:Erlangga

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2009. Perilaku konsumen. Bandung:PT Refika Aditama

Mowen John. C & Michael Minor. 2002. Perilaku konsumen, jilid 1, Edisi kelima. Jakarta:Erlangga

Poerwanto. 2008. Budaya Perusahaan. Yogyakarta:Pustaka Pelajar

Peter j. Paul & Jerry C. Olson. 2000. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran, jilid pertama, Edisi 4. Jakarta:Erlangga

Rmbat, Lupioyadi & Hamdani. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi 2. Jakarta:Salemba Empat

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & B. Bandung:Alfabeta

Sujarweni, V Wiratna. 2015. Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta:Pustaka baru press

Syaodih, Nana. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Tjiptono, Fandy. 1996. Manajemen Jasa. Yogyakarta:Andi

(2)

Jurnal & Skripsi:

Budiningrum, Diyah. 2010. Bejudul Implementasi Strategi Penurunan Tunggakan Rekening Listrik Di PT PLN (Persero) Apj Surakartai. Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik:Universitas Sebelas Maret Surakarta

Hasymi, Muhammad. 2007. Analisis Penyebab Kesulitan Keuangan (Financial Distress) Studi Kasus Pada Perusahaan Bidang Konstruksi PT.X. Megister Sains dan Akuntansi:Universitas Diponegoro

Prastiwi, Dewi dkk. 2014. Identifikasi Permasalahan Tunggakan Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB) Di Wilayah Kabupaten Madiun. Fakultas Ekonomi: Universitas Negeri Surabaya

Sari. 2005. Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Tunggakan Kredit Pinjaman Di Koperasi Poltabes Semarang. Fakultas Ilmu Sosial: Universitas Negeri semarang

Yudariansyah, Hadi dkk. 2006. Analisis Keterjangkauan Daya Beli Masyarakat Terhadap Tarif Air Bersih (PDAM) Kota Malang (Studi Kasus Perumahan Sawojajar). Magister Teknik sipil: Universitas Diponegoro Jl. Prof Soedharto, SH Tembalang Semarang

Internet:

http://Pengertian Rekening.co.id (diakses pada tanggal 15 Nopember 2016)

2016)

http://Pengertian Pembayaran Brainly.co.id (diakses pada tanggal 15 Nopember 2016)

tahun 2016 tentang Perhitungan dan Penetapan Tarif Air Minum.co.id (diakses pada tanggal 27 Nopember 2016)

(3)

http://Peraturan Pemerintah No. 8201 Kualitas Air.co.id (diakses pada tanggal 27 Nopember 2016)

(4)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Bentuk Penelitian

Permasalahan yang akan dikaji oleh peneliti merupakan masalah yang bersifat sosial dan dinamis. Oleh karena itu, peneliti memilih menggunakan metode penelitian kualitatif untuk menentukan cara mencari, mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data hasil penelitian tersebut.

Penelitian kualitatif ini dapat digunakan untuk memahami interaksi sosial, misalnya dengan wawancara mendalam sehingga akan ditemukan pola – pola yang jelas. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktifitas sosial, sikap, kepercayaan, pikiran orang secara indivual maupun kelompok. Data dihimpun dengan pengamatan yang seksama, mencakup deskripsi dalam konteks yang mendetail disertai hasil wawancara yang mendalam, serta hasil analisis dokumen dan catatan – catatan (Syaodih, 2012:60).

Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Makna adalah data yang sebenarnya, data yang pasti yang merupakan suatu nilai dibalik data yang tampak. Oleh karena itu dalam penelitian kualitatif tidak menekankan pada generalisasi, tetapi lebih meneknkan pada makna. Generalisasi dalam penelitian kualitatif dinamakan transferability (Sugiyono, 2010:9).

(5)

fenomena – fenomena apa adanya. Dalam studi ini para peneliti tidak manipulasi atau memberikan perlakuan – perlakuan tertentu terhadap objek penelitian, semua kegiatan atau peristiwa berjalan seperti apa adanya.

Penelitian deskriptif dapat dilakukan pada saat ini atau dalam kurun waktu yang singkat, tetapi dapat juga dilakukan dalam waktu yang cukup panjang. Penelitian yang berlangsung saat ini disebut penelitian deskriptif, sedangkan penelitian yang dilakukan dalam kurun waktu yang panjang disebut penelitian longitudinal (Syaodih, 2012:56).

3.2Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 31 januari s/d 16 pebruari, lokasi penelitian barada pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) cabang Medan Labuhan yang berada di jalan Medan Belawan Km. 15, 5 Medan. Lokasi penelitian ini dipilih dengan beberapa pertimbangan:

1. PDAM Cabang Medan Labuhan merupakan Perusahaan Daerah yang bertanggung jawab di bidang pendistribusian air di wilayah Medan Belawan dan sekitarnya.

2. Pada PDAM tersebut terdapat masalah yang ingin diteliti oleh peneliti yaitu adanya tunggakan pembayaran air oleh pelanggan PDAM Cabang Medan Labuhan.

(6)

3.3Informan Penelitian

Dalam penelitian kualitatif yang menjadi bahan pertimbangan utama dalam pengumpulan data adalah pemilihan informan. Informan adalah orang – orang yang dianggap mempunyai kemampuan untuk menjelaskan hal – hal yang diinginkan oleh seorang peneliti yang berkaitan dengan judul penelitian yaitu dengan cara melakukan wawancara secara mendalam.

Seperti yang telah disebutkan bahwa pemilihan informan utama merupakan hal yang sangat utama sehingga harus dilakukan secara cermat, karena penelitian ini mengkaji tentang penyebab tunggakan rekening air pada PDAM Tirtanadi maka, peneliti memutuskan untuk menggunakan informan kunci dan informan utama sebagai sumber pengambilan data.

Informan kunci yang paling sesuai atau yang paling tepat dalam penelitian ini adalah Kepala Divisi Keuangan dan Kepala Divisi Hubungan Langganan (HUBLANG) PDAM Tirtanadi cabang Medan Labuhan.

Bagian keungan terdiri dari: 1. Sub bagian kas dan penagihan 2. Sub bagian perencanaan anggaran 3. Sub bagian pembukuan

(7)

Informan Utama dalam penelitian ini adalah orang yang dianggap mengetahui permasalahan yang diteliti yaitu pelanggan (konsumen) PDAM Tirtanadi Cabang Medan Labuhan yang menunggak pembayaran rekening air.

3.4Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang ada dalam penelitian ini berupa kualitatif (non numeric) yaitu data yang berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar seperti literatur serta teori-teori yang berkaitan dengan sejarah yang telah diterapkan oleh PDAM Tirtanadi.

Dalam penelitian ini dibutuhkan dua jenis sumber data yaitu data primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari informan penelitian yang diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan alat bantu seperti pedoman wawancara dan juga kertas yang sudah disiapkan sebelumnya. Data ini didapat melalui wawancara dengan kepala Divisi Keuangan dan kepala Divisi Hubungan Langganan.

2. Data Sekunder

Data sekunder dalam penelitian ini yaitu data yang diperoleh melalui studi dokumentasi, buku-buku, surat kabar, makalah, arsip dan dokumen-dokumen lainnya yang berhubungan dengan materi skiripsi ini.

3.5Definisi Konsep 1. Kepuasan Pelanggan

(8)

terhadap kinerja yang diharapkan (Kotler et. al 2007:177). Itu sebabnya memuaskan kebutuhan konsumen adalah keinginan setiap perusahaan. Selain faktor penting bagi kelangsungan hidup perusahaan, memuaskan kebutuhan konsumen dapat meningkatkan keunggulan dalam persaingan.

2. Perilaku Konsumen

James F. Engel et. al ( Mangkunegara, 2009:3) berpendapat bahwa: “ consumer behavior is devined as the acts of individuals directly involved in obtaining and using economic good services including the decision process that precede and determine these acts”.

(Perilaku konsumen didefenisikan sebagai tindakan – tndakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang – barang jasa ekonomis termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan – tindakan tersebut).

3. Pembayaran

Pembayaran adalah sistem yang mencakup seperangkat aturan, lembaga dan mekanisme yang digunakan untuk melaksanakan pemindahan dana guna memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi.

4. Tunggakan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga (2007:1313) pengertian tunggakan adalah angsuran, pajak, tagihan dansebagainya yang belum dibayar. 5. Rekening

(9)

3.6Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini peneliti memilih jenis penelitian kualitatif maka data yang diperoleh harus mendalam, jelas dan spesifik. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Wawancara

Dalam penelitian ini peneliti bertanya langsung kepada informan dalam bentuk wawancara terstruktur yaitu dengan menggunakan daftar pertanyaan sebagai pedoman mengenai apa yang akan ditanyakan supaya lebih terarah. Wawancara terstruktur dilakukan untuk mendapatkan data secara lebih mendalam terhadap permasalahan yang terjadi yang dilakukan kepada sejumlah informan/narasumber yang berkaitan dengan penelitian. Peneliti melakukan wawancara dengan Kepala Bagian Keuangan, Kepala Bagian Hubungan Langganan, dan pelanggan PDAM Cabang Medan Labuhan yang menunggak pembayaran rekening air.

Menurut Yunus (Sujarweni, 2015:31) agar wawancara efektif, maka terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui yaitu:

a. Mengenalkan diri

b. Menjelaskan maksud kedatangan c. Menjelaskan materi wawancara d. Mengajukan pertanyaan

2. Observasi

(10)

manusia, dan untuk evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu melakukan umpan balik terhadap pengukuran tersebut (Sujarweni, 2015:32).

3. Studi Dokumen

Studi dokumen merupakan metode pengumpulan data kualitatif. Sejumlah besar fakta dan data – data tersimpan dalam bahan yang bebentuk dokumentasi. Sebagian besar data berbentuk surat, catatan harian arsip foto, hasil rapat, cinderamata, jurnal kegiatan dan sebagainya (Sujarweni, 2015:32-33). Peneliti menggunakan dokumen yang terdapat di PDAM Cabang Medan Labuhan seperti:profil perusahaan, data tunggakan pembayaran rekening air, serta artikel dari internet yang berkaitan dengan analisis penyebab tunggakan rekening air.

3.7Teknik Analisis Data

Analisis merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumenasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan ke dalam unit – unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain (Sugiyono, 2010:244).

(11)
(12)

BAB IV PEMBAHASAN

4.1Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Singkat PDAM Tirtanadi Kota Medan

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi Medan merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang telah berdiri pada zaman pemerintahan Belanda pada tanggal 23 September 1905 dengan nama NV. Waterleichding Maatschappij Ayer Bersih dan berkantor di Amsterdam dan Jepang selanjutnya memasuki masa Kemerdekaan Republik Indeonesia. Perusahaan masih mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat secara berkelanjutan.

(13)

Tanjung Morawa. Upaya-upaya untuk senantiasa berusaha memenuhi permintaan masyarakat akan air bersih bertujuan untuk menunjang peningkatan masyarakat dalam pembangunan ekonomi. Perwujudan pelaksanaan misi perusahaan selalu menjaga kualitas dan mutu produksi yang selalu menjadi perhatian utama dan pengawasan yang bertugas disetiap instalasi pengolahan air.

Daerah operasional PDAM Tirtanadi wilayah pelayanan I (kota Medan dan sekitarnya) terdiri dari cabang – cabang:

a. Cabang Utama b. Cabang Sei Agul c. Cabang Padang Bulan d. Cabang Medan Denai

e. Cabang Medan Labuhan (Belawan) f. Cabang Tuasan

g. Cabang Sunggal h. Cabang Deli Tua

i. Cabang H. M. Yamin 11 j. Cabang Diski

k. Cabang Amplas

4.1.2 Ruang Lingkup Perusahaan

(14)

masyarakat. Selain pengelolaan air bersih, PDAM Tirtanadi juga mengelola fasilitas pengelolaan air limbah.

Kinerja usaha terkini PDAM Tirtanadi Kota Medan adalah Air baku merupakan air dari badan air yang dapat diolah menjadi air minum yang bahan pokoknya dilakukan dengan cara koagulasi, pengendapan, penyaringan dan disenfeksi. Menurut praturan Menteri Kesehatan RI Nomor: Peraturan Menteri Kesehatan No. 492 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum, air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari–hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah di masak. Air minum adalah air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum untuk memenuhi kebutuhan masyarakat agar mendapatkan kehidupan yang sehat, bersih dan produktif.

Sistem penyediaan air selanjutnya disebut SPAM adalah satu kesatuan sistem fisik (teknik) dan non fisik dari sarana prasarana air minum. Sistem penyediaan air minum yang bertujuan baik :

1. Penyediaan air yang kualitasnya sehat bagi pemakainya baik individu maupun masyarakat.

2. Menyediakan air yang memadai kuantitas. 3. Menyediakan air secara mudah dan murah.

Sistem penyediaan air minum terdiri dari : a. Unit air baku

b. Unit produksi

(15)

4. Menerapkan program sistem menajemen mutu ISO 9000 agar kinerja perusahaan semakin efektif dan efisien.

5. Pemberian angket dan kuesioner guna mengukur tingkat reaksi karyawan dan melihat manfaat pelatihan dan pengembangan bagi peserta.

PDAM Tirtanadi Kota Medan juga memiliki rencana kegiatan seperti :

1. Pemberian Motivasi Dengan pemberian motivasi, karyawan dapat diharapkan untuk selalu meningkatkan pengetahuan maupun kualitas kerjanya.

2. Pemberian Diklat

Diklat diberikan untuk memperbaiki efektivitas dan efisiensi kerja dalam melaksanakan dan mencapai tujuan sasaran program kerja yang telah ditetapkan.

3. Promosi Jabatan

Promosi jabatan dilakukan sebagai syarat untuk menduduki suatu jabatan tertentu pada jenjang tertentu.

4. Meningkatkan sistem mutu manajemen berkualitas

Dengan meningkatkan sistem mutu manajemen berkualitas, perusahaan maupun karyawan dapat meningkatkan produktivitas, komunikasi, dan komitmen perusahaan serta mengurangi pemborosan.

5. Meningkatkan pelayanan air minum serta meningkatkan mutu dan kualitas air yang didistribusikan kepada masyarakat.

4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan Visi

(16)

Misi

1. Mengelola pelayanan air minum yang memenuhi persyaratan kesehatan kepada masyarakat secara merata, tertib dan teratur,

2. Mengelola perusahaan dengan good corporate governance.

3. Meningkatkan kualitas lingkungan dengan memberikan pelayanan, pengumpulan, dan penyaluran air limbah melalui sistem perpipaan. 4. Meningkatkan pendapatan daerah

4.1.4 Tujuan Pokok Perusahaan

a. Mengembangkan perekonomian daerah b. Pendapatan asli daerah

c. Menyelenggarakan pelayanan air minum d. Memenuhi persyaratan kesehatan

e. Memberikan pelayanan penyaluran air limbah 4.1.5 Logo Perusahaan

Gambar 4.1

Lambang PDAM Tirtanadi

1. Lingkaran

(17)

2. Huruf T

Huruf T menyerupai pipa pada logo PDAM Tirtanadi menggambarkan ruang lingkup tugas PDAM Tirtanadi yang sebagian besar adalah berhubungan dengan system perpipaan

3. Gelombang Tiga

Gelombang air yang berjumlah tiga yang ada didalam logo menggambarkan pelayanan air minum (bersih) yang diberikan PDAM Tirtanadi kepada masyarakat Kota madya Medan bersifat continue (tidak pernah berhenti selama 24 jam) dan merata bagi pemanfaat air bersih tersebut.

4. Warna Biru

Warna biru yang ada dalam logo bermaksud menyatakan nuansa yang ditimbulkan oleh air

4.1.6 Budaya Perusahaan

Setiap perusahaan atau organisasi mempunyai budaya yang mempengaruhi semua aspek organisasi dan perilaku anggotanya secara individual dan kelompok. Corporate Culture atau budaya perusahaan pada dasarnya mempunyai pengertian sebagai “Aturan main yang ada di dalam perusahaan yang akan menjadi pegangan dari Sumber Daya Manusia (SDM)-nya dalam menjalankan kewajibannya dan nilai-nilai untuk berprilaku di dalam organisasi tersebut.

(18)

PDAM Tirtanadi Medan memiliki budaya perusahaan dalam menjalankanperusahaannya yaitu “KOMIT SISTEM “:

1. Kompetensi yaitu Memiliki kemampuan untuk menerapkan dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan keahlian ( Hard & Soft) yang dimiliki demi kepentingan dan kemajuan perusahaan.

2. Integritas, Melaksanakan pekerjaan dengan jujur, bertanggungjawab dan beretika, serta menyelaraskan setiap aksi korporate dengan kepentingan dan Tata Nilai Perusahaan ( Corporate Values ).

3. Spirit yakni Memiliki antusiasme yang tinggi bekerja.

4. Sadar Biaya, Menjalankan setiap rencana dan aksi korporate berdasarkan pertimbangan dan efesiensi dan efektivitas.

(19)

4.1.7 Struktur Organisasi

SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA CABANG PEMASARAN AIR MINUM

ZONA 1 DAN 2 KELAS A DAN B

PDAM TIRTANADI PROVINSI SUMATERA UTARA

(20)

4.1.8 Job Description

KEPALA BAGIAN JARINGAN PERPIPAAN DAN PENANGGULANGAN KEHILANGAN AIR

Pasal 107

(1) Kepala Bagian Jaringan Perpipaan dan Penanggulangan Kehilangan Air, mempunyai uraian tugas:

a. Mengkordinir kegiatan yang ada pada bagian yang dipimpinnya

b. Melakukan koordinasi dengan bagian lain yang berhubungan dengan tugas yang ada di Cabangnya

c. Merencanakan dan melaksanakan program kerja bagian jaringan pepipaan dan penaggulangan kehilangan air

d. Melaksanakan pemasangan, pemeliharaan, perawatan dan pemeriksaan rutin pipa distribusi, pipa dinas, gate valve, air valve, wash out dan assessoris lainnya sesuai dengan perencanaan dan gambar kerja

e. Memproses penerbitan surat perintah mulai kerja/kontrak/perjanjian untuk pekerjaan perbaikan/investasi pipa dan surat perintah kerja perbaikan (SPKP) untuk perbaikan pipa bocor, penggantian meter, melakukan pemutusan aliran air/kasus, pekerjaan rutin lainnya sesuai dengan peraturan, syarat dan ketentuan yang berlaku serta bertanggung jawab terhadap hasil pelaksanaan pekerjaannya

(21)

g. Membantu Kepala Cabang menjaga kualitas air minum dalam pipa distribusi, dinas dan melakukan pencucian pipa, wash out dan kebersihan pipa pada saat pemasangan pipa baru dan pipa eksisting

h. Membantu Kepala Cabang mengoperasikan, memelihara dan menjaga instalasi pengolahan air minum mini (IPA Mini) dan sumur bor yang ada di wilayah Cabangnya dan melaporkan bila ada gangguan operasional baik gangguan pengolahan maupun mekanikal – elektrikal kepada divisi pengolahan air minum bidang pengolahan air minum untuk segera ditindaklanjuti perbaikannya

i. Membantu Kepala Cabang melakukan koordinasi dengan Divisi Transmisi – Distribusi, Divisi Penanggulangan Kehilangan Air dan bagian di Cabangnya apabila diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan perbaikan/rehab pipa transmisi, pipa distribusi, pipa dinas dan perbaikan pipa bocor untuk mengatasi dan mencari penyebab terjadinya gangguan air pada pelanggan.

j. Membantu Kepala Cabang membuat perencanaan penanggulangan kehilangan air, melaksankan perawatan dan pembacaan meter – meter loop yang ada di Cabangnya serta mengambil langkah – langkah/tindakan dalam hal pengendalian dan pengurangan tingkat kehilangan air dan selalu melakukan koordinasi dengan Divisi Penanggulangan Kehilangan Air k. Membantu Kepala Cabang merencanakan dan melaporkan kepada Divis

(22)

l. Membantu Kepala Cabang mengurangi/reduksi tingkat kehilangan air secara fisik dan non fisik

m. Membantu Kepala Cabang membuat jadwal dan melakukan patroli untuk mendeteksi dan mencari kebocoran air pada pipa transmisi, pipa distribusi, pipa sambungan pelanggan (dinas), asessories dan segera memperbaikinya serta melaporkan pipa transmisi bocor kepada Divisi Transmisi – Distribusi untuk segera ditindaklanjuti perbaikannya

n. Membantu Kepala Cabang meneliti, mengevaluasi dan melakukan koordinasi dengan Divisi Transmisi – Distribusi dan Divisi Penanggulangan Kehilangan Air hal penyebab kebocoran air pada pipa transmisi, pipa distribusi, pipa sambungan rumah dan accessories perpipaan (valve, hydran dan lain – lain ) untuk pencegahan dan penanggulangannya

(23)

dilampirkan hasil kajian atau evaluasi teknis dan dengan mempertimbangkan analisa keuangan atau ekonomi

p. Memberi tembusan As Build Drawing, gambar detail spot pipa transmisi/distribusi pekerjaan rehabilitasi/penggantian pipa/penambahan jaringan pipa/penggabungan (tapping) kepada bagian aset dan gambar teknik untuk diinput/update di dalam gambar blade manual dan program komputer GIS (auto cad)

q. Mengusulkan kepada Kepala Cabang tentang peningkatan sistem pendistribusian air minum

r. Membantu Kepala Cabang melaporkan kepada Divisi Aset Manajemen hal setiap ada penambahan aset perusahaan (rehabilitasi/penggantian pipa) dan pengurangan aset perusahaan disebabkan kondisi aset sudah rusak tidak dapat dipergunakan lagi serta dilengkapi dengan data dokumen aset pendukungnya agar medapatkan data inventarisasi aset perusahaan kondisi update terbaru

s. Membantu Kepala Cabang menjalankan menerapkan dan mengevaluasi sistem manajemen mutu, lingkungan, resiko, keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di unit kerjanya yang saat ini dilaksanakan yaitu berkaitan dengan sistem, prosedur, standart, kebijakan, peraturan – peraturan dan surat edaran untuk perubahan lebih baik (continual improvement)

t. Mengantisipasi dan mengatasi permasalahan dalam bagiannya baik internal maupun eksternal

(24)

v. Membimbing, mengatur dan memberdayakan pegawai untuk kepentingan pelaksanaan tugasnya

w. Melaksanakan pengembangan dan pembinaan Sumber Daya Manusia pada unti kerja di bawahnya

x. Membuat dan menyampaikan laporan bulanan perkembangan Bagian Jaringan Perpipaan dan Penanggulangan Kehilangan Air dilengkapi dengan evaluasinya

y. Melaksanakan semua tugas perusahaan dan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Kepala Cabang

z. Mempertahankan sistem manajemen di unti kerjanya agar tetap mutakhir sesuai standart ISO, dan senantiasa mengupayakan agar sistem manajemen yang ada diikuti dan diterapkan setiap waktu

aa. Senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta peraturan – peraturan yang berlaku

KEPALA BAGIAN PEMASARAN Pasal 108

(2) Kepala Bagian Pemasaran mempunyai uraian tugas:

a. Mengkordinir kegiatan yang ada pada bagian yang dipimpinnya

b. Melakukan koordinasi dengan bagian lain yang berhubungan dengan tugas yang ada di Cabangnya

c. Merencanakan dan melaksanakan program kerja bagian pemasaran

(25)

e. Melayani dan melaksanakan proses permohonan sambungan baru air minum, survey, perencanaan dan menghitung biaya pekerjaan sambungan baru sesuai dengan peraturan, syarat dan ketentuan yang berlaku

f. Melayani dan melaksanakan proses permohonan sambungan baru pipa dinas, pipa distribusi panjang maksimum 50 meter, survey perencanaan dan menghitung rencana anggaran biaya (RAB) pekerjaan sambungan baru dinas dan distribusi dengan mempedomani harga satuan yang disahkan oleh Divisi Perencanaan Air Minum dan sesuai dengan rencana pengembangan cakupan pelayanan serta sesuai dengan peraturan, syarat dan ketentuan yang berlaku

g. Membantu Kepala Cabang melaporkan usulan permohonan sambungan baru distribusi panjang diatas 50 meter kepada Divisi Transmisi- Distribusi untuk diketahui, direkomendasi dan disahkan oleh Divisi Perencanaan Air Minum, dengan dilampirkan hasil kajian atau evaluasi teknis

h. Memproses penerbitan surat perintah mulai kerja/kontrak/perjanjian untuk pemasangan sambungan baru pipa dinas dan pipa distribusi, pasang kembali baru sesuai dengan peraturan, syarat dan ketentuan yang berlaku serta bertanggung jawab terhadap hasil pelaksanaan pekerjaannya

i. Mengusulkan kepada Kepala Cabang tentang kelayakan permohonan sambungan baru pipa dinas dan pipa distribusi

(26)

k. Memberikan tembusan kartu pencatatan meter sambungan baru kepada Bagian Hubungan Langganan untuk diaktifkan status pelanggan sambungan baru dan gambar situasi (GS) pelanggan sambungan baru, As Build Drawing, gambar detail spot pipa transmisi/distribusi baru kepada Bagian Aset dan Gambar Teknik untuk diinput/update di dalam gambar blade manual dan program komputer GIS (auto cad)

l. Melaksanakan perencanaan perhitungan biaya pekerjaan sipil lainnya sesuai dengan peraturan, syarat dan ketentuan yang berlaku

m. Membantu Kepala Cabang melaporkan kepada Divisi Aset Manajemen hal setiap ada penambahan aset perusahaan (pemasangan pipa baru) dan pengurangan aset perusahaan disebabkan kondisi aset sudah rusak tidak dapat dipergunakan lagi serta dilengkapi dengan data dokumen aset pendukungnya agar mendapatkan data inventarisasi aset perusahaan kondisi update terbaru

n. Membantu Kepala Cabang menjalankan, menerapkan dan mengevaluasi sistem manajemen mutu, lingkungan, resiko, keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di unit kerjanya yang saat ini dilaksanakan yaitu berkaitan dengan sistem, prosedur, standart, kebijakan, peraturan – peraturan dan surat edaran untuk perubahan lebih baik (continual improvement)

o. Mengantisipasi dan mengatasi permasalahan dalam bagiannya baik internal maupun eksternal

(27)

q. Membimbing, mengatur dan memberdayakan pegawai untuk kepentingan pelaksanaan tugasnya

r. Melaksanakan pengembangan dan pembinaan Sumber Daya Manusia pada unit kerja dibawahnya

s. Membuat dan menyampaikan laporan bulanan perkembangan bagian pemasaran dilengkapi dengan evaluasinya

t. Melaksanakan semua tugas perusahaan dan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Kepala Cabang

u. Mempertahankan sistem manajemen di unit kerjanya agar tetap mutakhir sesuai standart ISO dan senantiasa mengupayakan agar sistem manaemen yang ada diikuti dan diterapkan setiap waktu

v. Senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta peraturan – peraturan yang berlaku

KEPALA BAGIAN HUBUNGAN LANGGANAN Pasal 109

(3) Kepala Bagian Hubungan Langganan, mempunyai uraian tugas: a. Mengkordinir kegiatan yang ada pada bagian yang dipimpinnya

b. Melakukan koordinasi dengan bagian lain yang berhubungan dengan tugas yang ada di Cabangnya

c. Merencanakan dan melaksanakan program kerja Hubungan Langganan d. Melakukan pencatatan, meneruskan dan memonitor laporan masyarakat

(28)

e. Menghimpun, memasukkan dan mengolah data internal untuk diteruskan ke sistem informasi manajemen kantor pusat dalam kurun waktu yang ditentukan

f. Melakukan pembacaan/pencatatan kubikasi air yang dipakai pelanggan sesuai jadwal pembacaan dan mengirim data DSML tepat waktu

g. Menerima tembusan kartu pencatatan meter sambungan baru dari Bagian Pemasaran untuk diaktifkan status pelanggan sambungan baru

h. Melakukan evaluasi terhadap kondisi dan akurasi meter air pelanggan i. Membantu Kepala Cabang melaksanakan proses permohonan reduksi,

perubahan golongan tarif, balik nama, sesuai dengan peraturan, syarat dan ketentuan yang berlaku dan melaporkan kepada Divisi Hubungan Langganan untuk segera diproses dan ditindaklanuti

j. Membantu Kepala Cabang memproses tindak lanjut penyelesaian hal – hal yang merugikan perusahaan seperti, by pass, penempelan magnet, tindakan illegal lainnya dan melaporkan kepada Divisi Hubungan Langganan untuk segera diproses dan ditindaklanjuti

k. Memberikan bon laporan informasi pekerjaan penggantian meter (meter mati, kadaluarsa, ragu, rusak, dan lain – lain) dan menyerahkan kepada Bagian Jaringan Perpipaan dan Penanggulangan Kehilangan Air

l. Melakukan pemeliharaan dan penyimpanan kartu pembacaan meter, formulir daftar stand meter langganan dan DRD

(29)

faktor – faktor jumlah penghuni, pemakaian bulan sebelumnya dan faktor lain yang menjadi pertimbangan

n. Membantu Kepala Cabang mengevaluasi pencapaian target penjualan air sesuai dengan anggaran perusahaan yang telah ditetapkan

o. Membantu Kepala Cabang menjalankan, menerapkan dan mengevaluasi sistem manajemen mutu, lingkungan, resiko, keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di unit kerjanya yang saat ini dilaksanakan yaitu berkaitan dengan sistem, prosedur, standart, kebijakan, peraturan – peraturan, dan surat edaran untuk perubahan lebih baik ( continual improvement)

p. Mengantisipasi dan mengatasi permasalahan dalam bagiannya baik internal maupun eksternal

q. Membantu Kepala Cabang untuk menyediakan data dan informasi yang diperlukan oleh pihak internal maupun eksternal

r. Membimbing, mengatur dan memberdayakan pegawai untuk kepentingan pelaksanaan tugasnya

s. Melaksanakan pengembangan dan pembinaan Sumber Daya Manusia pada unit kerja di bawahnya

t. Membuat daan menyampaikan laporan bulanan perkembangan Bagian Hubungan Langganan dilengkapi dengan evaluasinya

u. Melaksanakan semua tugas perusahaan dan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Kepala Cabang

(30)

w. Senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta peraturan – peraturan yang berlaku

KEPALA BAGIAN KEUANGAN Pasal 110

(4) Kepala Bagian Keuangan, mempunyai uraian tugas:

a. Mengkordinir kegiatan yang ada pada bagian yang dipimpinnya

b. Melakukan koordinasi dengan bagian lain yang berhubungan dengan tugas yang ada di Cabangnya

c. Merencanakan dan melaksanakan program kerja bagian keuangan

d. Mengatur penyimpanan uang dalam batas tertentu sesuai peraturan dan ketentuan yang berlaku

e. Membantu Kepala Cabang melakukan monitoring penerimaan tagihan rekening air melalui Payment Point Online Banking (PPBO) setiap hari f. Membantu Kepala Cabang menindaklanjuti permasalahan terhadap

pembayaran tagihan rekening air melalui Payment Point Online Banking (PPBO) setiap hari

g. Membantu Kepala Cabang melaksanakan, mengupayakan dan mempercepat penagihan tunggakan rekening air guna meminimumkan saldo tunggakan rekening sesuai dengan peraturan, syarat dan ketentuan yang berlaku

h. Mengelola buku kas, buku bank dan buku kas dana kerja sesuai dengan peraturan, syarat dan ketentuan yang berlaku

(31)

j. Meneliti kebenaran atas pembayaran dari pelanggan yang menggunakan cek, giro atau surat berharga lainnya

k. Membuat laporan harian dan bulanan atas penerimaan atau pendapatan cabang

l. Membantu Kepala Cabang memberi peringatan dan dan melaksanakan pemutusan sambungan air minum yang mempunyai tunggakan air minum sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku

m. Menjaga tagihan rekening tunggakan air minum yang tersimpan dan menagih serta menghitung kesesuaiannya

n. Memeriksa kelengkapan administrasi atas penagihan yang berlaku oleh pihak ketiga sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku

o. Melakukan pembayaran atas penagihan yang dilakukan oleh pihak ketiga p. Meneliti dan memeriksa alat pembayaran yang dilakukan oleh pelanggan q. Membantu Kepala Cabang menjalankan, menerapkan dan mengevaluasi

sistem manajemen mutu, lingkungan, resiko, keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di unit kerjanya yang saat ini dilaksanakan yaitu berkaitan dengan sistem, prosedur, standart, kebijakan, peraturan – peraturan, dan surat edaran untuk perubahan lebih baik (continual improvement)

r. Mengantisipasi dan mengatasi permasalahan dalam bagiannya baik internal maupun eksternal

s. Membantu Kepala Cabang untuk menyediakan data dan informasi yang diperlukan oleh pihak internal maupun eksternal

(32)

u. Melaksanakan pengembangan dan pembinaan Sumber Daya Manusia pada unit kerja di bawahnya

v. Membuat dan menyampaikan laporan bulanan perkembangan bagian keuangan dilengkapi dengan evaluasinya

w. Melaksanakan semua tugas perusahaan dan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Kepala Cabang

x. Mempertahankan sistem manajemen di unit kerjanya agar tetap mutakhir sesuai standart ISO dan senantiasa mengupayakan agar sistem manajemen yang ada diikuti dan diterapkan setiap waktu

y. Senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta peraturan – peraturan yang berlaku

KEPALA BAGIAN UMUM DAN SISTEM MANAJEMEN Pasal 111

(5) Kepala Bagian Umum dan Sietem Manajemen, mempunyai uraian tugas: a. Mengkordinir kegiatan yang ada pada bagian yang dipimpinnya

b. Melakukan koordinasi dengan bagian lain yang berhubungan dengan tugas yang ada di Cabangnya

c. Merencanakan dan melaksanakan program kerja bagian umum dan sistem manajemen

d. Mengurus segala hal yang berkaitan dengan ketatausahaan, kepegawaian, kesejahteraan, rumah tangga dan angkutan

(33)

f. Membantu dan menyelenggarakan persiapan acara rapat internal atau acara seremonial

g. Menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan kerja dan senantiasa melakukan koordinasi dengan komandan satpam di Cabangnya dalam hal pengaturan petugas satpam

h. Menyusun dan melaksanakan kegiatan pembinaan mental/spritual dan kesejahteraan pegawai

i. Mendata hal – hal yang berkaitan dengan penilaian dan disiplin pegawai j. Memberikan usulan kepada Kepala Cabang atas hal – hal yang berkaitan

dengan mutasi internal, pembinaan, pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia, disiplin dan hak – hak pegawai

k. Mengatur dan mengendalikan persediaan barang – barang gudang l. Mengurus dan mengelola barang – barang inventaris dan peralatan kerja m. Mengarsipkan dan mengamankan surat – surat yang berharga dan

dokumen perusahaan penting lainnya

n. Membantu Kepala Cabang memeriksa dan memastikan penerapan sistem manajemen di seluruh unit kerja perusahaan (cabang) untuk tetap konsisten dilaksanakan

(34)

p. Membantu Kepala Cabang menjalankan, menerapkan dan mengevaluasi sistem manajemen mutu, lingkungan, resiko, keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di unit kerjanya yang saat ini dilaksanakan yaitu berkaitan dengan sistem, prosedur, standart, kebijakan, peraturan – peraturan, dan surat edaran untuk perubahan lebih baik (continual improvement)

q. Membantu Kepala Cabang membuat dan melaksanakan program Audit Internal untuk memeriksa kesesuaian sistem manajemen di seluruh unit kerja perusahaan (cabang) sesuai standart ISO

r. Mengantisipasi dan mengatasi permasalahan dalam bagiannya baik internal maupun eksternal

s. Membantu Kepala Cabang untuk menyediakan data dan informasi yang diperlukan oleh pihak internal maupun eksternal

t. Membimbing, mengatur dan memberdayakan pegawai untuk kepentingan pelaksanaan tugasnya

u. Melaksanakan pengembangan dan pembinaan Sumber Daya Manusia pada unit kerja di bawahnya

v. Membuat dan menyampaikan laporan bulanan perkembangan Bagian Umum dan Sistem Manajemen dilengkapi dengan evaluasinya

w. Melaksanakan semua tugas perusahaan dan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Kepala Cabang

(35)

y. Senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta peraturan – peraturan yang berlaku

KEPALA BAGIAN ASET DAN GAMBAR TEKNIK Pasal 112

(6) Kepala Bagian Aset dan Gambar Teknik, mempunyai uraian tugas: a. Mengkordinir kegiatan yang ada pada bagian yang dipimpinnya

b. Melakukan koordinasi dengan bagian lain yang berhubungan dengan tugas yang ada di Cabangnya

c. Merencanakan dan melaksanakan program kerja bagian aset dan gambar teknik

d. Melakukan perawatan ruang arsip gambar, peralatan gambar teknik dan peralatan survey yang merupakan barang inventaris perusahaan

e. Membantu Kepala Cabang melaksanakan pembuatan, penyusunan, penginventarisan, pemeliharaan data dan penyimpanan data gambar as build drawing jaringan perpipaan, bangunan sipil, mekanikal, elektrikal, detail spot penggabungan jaringan perpipaan, gambar – gambar teknik, manual book (buku petunjuk) peralatan mekanikal – elektrikal dan dokumen lainnya yang bersifat teknis di Cabangnya dan melaporkan kepada Divisi Perencanaan Air Minum Bidang Gambar Teknik

f. Membantu Kepala Cabang melakukan penyusunan, penginventarisan daftar nomor pelanggan air minum (NPAM) di dalam gambar blad manual dan program komputer GIS (auto cad) dan melaporkan kepada Divisi Perencanaan Air Minum Bidang Gambar Teknik

(36)

Bagian Pemasaran serta as build drawing, gambar detail spot pipa transmisi/distribusi pekerjaan perbaikan dari Bagian Jaringan Dan Penanggulangan Kehilangan Air (PKA) untuk di input/update di dalam gambar blade manual dan program komputer GIS (auto cad)

h. Membantu Kepala Cabang melaksanakan sistem manajemen prosedur administrasi aset perusahaan Bidang Aset Teknik dan Bidang Aset Bangunan diseluruh unit kerja dan melaporkan kepada Divisi Aset Manajemen

i. Membantu Kepala Cabang melaksanakan penginputan program komputer inventarisasi aset pipa transmisi/distribusi, aset teknik dan aset bangunan dan melaporkan kepada Divisi Aset Manajemen agar mendapatkan data inventarisasi aset perusahaan kondisi update terbaru

j. Membantu Kepala Cabang melaksanakan pencatatan, menyimpan, mengamankan, memelihara, mengelola, mengendalikan dan bertanggung jawab terhadap aset Perusahaan ( Aset Teknik dan Aset Bangunan) dan data dokumen aset pendukungnya yaitu aset data jaringan pipa, gambar – gambar teknik dan dokumen aset lainnya yang bersifat teknis di Cabangnya

(37)

melengkapi dokumen aset pendukungnya (bila ada) dan melaporkan kepada Divisi Aset Manajemen

l. Melaksanakan pengecekan atau klarifikasi terhadap status penguasaan aset perusahaan (Aset Teknik dan Aset Bangunan), bukti kepemilikan aset barang teknik, barang sipil, bangunan gedung, tanah dan aset barang bangunan lainnya

m. Membantu Kepala Cabang melaksanakan penilaian aset perusahaan (Aset Teknik dan Aset Bangunan) untuk mengetahui nilai aset tetap agar dapat tercatat di laporan keuangan dan berkoordinasi dalam menentukan nilai aset dengan Devisi Keuangan Bidang Akuntansi dan Divisi Aset Manajemen

n. Membantu Kepala Cabang melaksanakan optimalisasi aset perusahaan (Aset Teknik dan Aset Bangunan), penyewaan aset, peminjaman aset, kerjasama, pemanfaatan aset dan lain – lain

o. Membantu Kepala Cabang memberi izin dengan melaporkan kepada Divisi Aset Manajemen atas penggunaan dan penempatan barang – barang aset perusahaan (Aset Teknik dan Aset Bangunan)

(38)

q. Membantu Kepala Cabang menjalankan, menerapkan dan mengevaluasi sistem manajemen mutu, lingkungan, resiko, keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di unit kerjanya yang saat ini dilaksanakan yaitu berkaitan dengan sistem, prosedur, standart, kebijakan, peraturan – peraturan, dan surat edaran untuk perubahan lebih baik (continual improvement)

r. Mengantisipasi dan mengatasi permasalahan dalam bagiannya baik internal maupun eksternal

s. Membantu Kepala Cabang untuk menyediakan data dan informasi yang diperlukan oleh pihak internal maupun eksternal

t. Membimbing, mengatur dan memberdayakan pegawai untuk kepentingan pelaksanaan tugasnya

u. Melaksanakan pengembangan dan pembinaan Sumber Daya Manusia pada unit kerja dibawahnya

v. Membuat dan menyampaikan laporan bulanan perkembangan Bagian Aset dan Gambar Teknik dilengkapi dengan evaluasinya

w. Melaksanakan semua tugas perusahaan dan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Kepala Cabang

x. Mempertahankan sistem manajemen di unit kerjanya agar teta mutakhir sesuai standart ISO dan senantiasa mengupayakan agar sistem manajemen yang ada diikuti dan diterapkan setiap waktu

(39)

KEPALA BAGIAN PENGAWASAN Pasal 113

(7) Kepala Bagian Pengawasan, mempunyai uraian tugas:

a. Mengkordinir kegiatan yang ada pada bagian yang dipimpinnya

b. Melakukan koordinasi dengan bagian lain yang berhubungan dengan tugas yang ada di Cabangnya.

c. Merencanakan dan melaksanakan program kerja Bagian Pengawasan d. Membantu Kepala Cabang dalam pengawasan bidang administrasi dan

teknik baik pekerjaan sipil, perpipaan, rutin, mekanikal dan elektrikal

e. Melakukan monitoring dan menyampaikan informasi adanya penyimpangan kerja dari standar, prosedur maupun ketentuan – ketentuan yang berlaku sebagai pedoman kerja baik yang dilakukan bagian lain maupun oleh pihak ketiga

f. Membuat laporan berkala atas pelaksanaan tugas pengawasan di Cabang kepada satuan pengawasan internal dengan diketahui oleh Kepala Cabang g. Mengelola fungsi pengawasan di Cabangnya dan senantiasa melakukan

koordinasi dengan SPI, khususnya dalam pembinaan tugas – tugas pengawasan

h. Membantu Kepala Cabang Melakukan sosialisasi dan pengawasan pelaksanaan atas surat peraturan, surat edaran, surat keputusan, nota dinas dan ketentuan – ketentuan yang ditetapkan

(40)

pelanggan, reduksi, perubahan tarif, pencurian air dan tindak lanjut atas pengaduan/keluhan masyarakat yang berkaitan dengan pelayanan oleh Cabangnya

j. Memberikan rekomendasi kepada Kepala Cabang atas pelaksanaan tugas – tugas yang dilakukan oleh masing – masing bagian termasuk pekerjaan yang dilakukan oleh pihak ketiga

k. Memeriksa kesesuaian kualitas dan volume pekerjaan yang dilakukan oleh pihak ketiga, agar sesuai dengan spesifikasi teknis dan ketentuan – ketentuan yang diatur dalam SPK/kontrak

l. Memberikan laporan kepada Kepala Cabang atas adanya penyimpangan dalam pelaksanaan tugas baik yang dilakukan oleh unit kerja di Cabangnya maupun oleh pihak ketiga

m. Membantu Kepala Cabang menjalankan, menerapkan dan mengevaluasi sistem manajemen mutu, lingkungan, resiko, keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di unit kerjanya yang saat ini dilaksanakan yaitu berkaitan dengan sistem, prosedur, standard, kebijakan, peraturan – peraturan, dan surat edaran untuk perubahan lebih baik (continual improvement)

n. Mengantisipasi dan mengatasi permasalahan dalam bagiannya baik internal maupun eksternal

o. Membantu kepala cabang untuk menyediakan data dan informasi yang diperlukan oleh pihak internal maupun eksternal

(41)

q. Melaksanakan pengembangan dan pembinaan Sumber Daya Manusia pada unit kerja di bawahnya

r. Membuat dan menyampaikan laporan bulanan perkembangan Bagian Pengawasan dilengkapi dengan evaluasinya

s. Melaksanakan semua tugas perusahaan dan tugas – tugas yang diberikan oleh Kepala Cabang

t. Mempertahankan sistem manajemen di unit kerjanya agar tetap mutakhir sesuai standard ISO dan senantiasa mengupayakan agar sistem manjemen yang ada diikuti dan diterapkan setiap waktu

u. Senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta peraturan – peraturan yang berlaku

4.2 Penyajian Data 4.2.1 Identitas Informan

Dalam bab berikut ini, peneliti akan menyajikan semua hasil yang telah diperoleh penulis dilapangan selama proses penelitian. Peneliti melakukan penelitian pada PDAM Tirtanadi Cabang Medan Labuhan Km. 15,5 Medan. Peneliti melakukan penelitian dari tanggal 31 januari s/d 16 pebruari. Dalam masa penelitian 17 hari peneliti sudah memperoleh data yang dibutuhkan dalam menyelesaikan penelitian skiripsi penulis. Dalam penelitian ini juga peneliti akan menyajikan data – data yang diperoleh selama proses penelitian berlangsung.

(42)

utama serta melakukan observasi secara langsung pada PDAM Tirtanadi Cabang Medan Labuhan.

Pada penelitian ini, sumber informan kunci yang dimksud adalah Kepala Bagian Keuangan dan Kepala Bagian Hubungan Langganan, adapun informan utamanya adalah pelanggan PDAM Tirtanadi Cabang Medan Labuhan yang melakukan tunggakan pembayaran rekening air. Teknik wawancara yang dilakukan untuk mengetahui faktor – faktor yang mendominasi terjadinya tunggakan rekening air di PDAM Cabang Medan Labuhan. Selain dengan menggunakan teknik wawancara, peneliti juga menggunakan teknik observasi/pengamatan dilapangan secara langsung yang bertujuan untuk membandingkan data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan fakta yang ada di lapangan. Teknik observasi adalah salah satu alternatif pengumpulan data untuk melengkapi hasil wawancara.

Berikut merupakan data dari informan yang diwawancarai selama penulis melakukan penelitian di PDAM Tirtanadi dan juga data informan pelanggan PDAM Tirtanadi Cabang Medan Labuhan yang melakukan tunggakan pembayaran rekening air:

Tabel 4.1 Data Informan Kunci

No Nama Umur Jabatan

1. Gunarto 49 Tahun Kepala Bagian Keuangan

(43)

Tabel 4.2

Data Informan Utama

No Nama Alamat NPA Keterangan

1. Abdul Rahim 0416350161 Pelanggan

2. Istri Suharyadi 0416010012 Pelanggan

3. Istri Syahrir 0416750453 Pelanggan

4.2.2 Faktor - Faktor yang Mendominasi Terjadinya Tunggakan Rekening Air di PDAM Tirtanadi Cabang Medan Labuhan Jalan Medan Belawan Km. 15, 5 Medan

Penyebab Tunggakan Rekening Air di PDAM Tirtanadi Cabang Medan Labuhan Jalan Medan Belawan Km. 15, 5 Medan

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi Medan merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang memegang kuasa penuh untuk mendistribusikan air pada masyarakat. PDAM mempunyai 10 unit pelayanan yang berada di wilayah (kota Medan dan sekitarnya).

Demi kelancaran dalam menjalankan kegiatan operasioanalnya, PDAM Tirtanadi harus didukung dengan lancarnya arus pemasukan uang yang bak dari hasil penjualan airnya. Namun pada kenyataannya tidak semua pelanggan membayar rekening air tepat pada waktu yang telah ditentukan oleh perusahaan sehingga terdapat tunggakan rekening air. Tunggakan rekening air adalah piutang pelanggan yang belum dibayar oleh pelanggan pada waktu yang telah ditetapkan oleh PDAM Tirtanadi.

(44)

1. Kepuasan pelanggan

Kepuasan Pelanggan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja yang diharapkan (Kotler et. al 2007:177).

Kepuasan pelanggan merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi tingkat terjadinya tunggakan pelanggan. Penulis akan menyajikan data hasil wawancara mengenai kualitas produk terkait dengan kepuasan pelanggan.

“Menurut Bapak Gunarto, kualitas air berpengaruh terhadap penyelesaian pembayaran tunggakan pelanggan, tetapi dengan persentase yang kecil misalnya jika air keruh akibat dari pekerjaan pencucian pipa maka pelanggan merasa tidak puas menyebabkan pelanggan enggan membayar tagihan air. Kami sebagai pihak perusahaan sudah memberikan kualitas secara maksimal akan tetapi penyebab menurunnya kualitas air diluar dari keingginan kami yang tidak terduga. Jika kualitas air baik maka otomatis pelanggan akan merasa puas sehingga mengurangi terjadinya tunggakan air”.

“Menurut Bapak Abdul Rahim seorang pelanggan PDAM mengatakan bahwa, kualitas air yang dia dapatkan kurang bagus, terkadang air yang didapat bertanah jika dilihat di bak penampungan air dan air yang keluar dari kran tidak stabil”.

(45)

“Menurut Ibu Syahrir, kualitas air yang ia dapatkan sudah cukup bagus, air yang didistribusikan kerumahnya bersih walaupun terkadang airnya masih berbau kaforit.

Dari pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi terjadinya tunggakan air karena kualitas dan kuantitas air yang didapatkan pelanggan kurang memuaskan sehingga timbul rasa malas untuk membayar tagihan air. Sedangkan pihak PDAM sudah berusaha memberikan yang terbaik untuk pelanggannya.

2. Perilaku konsumen

Perilaku konsumen adalah tindakan – tindakan oleh individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barang – barang atau jasa ekonomis yang dapat dipengaruhi lingkungan.

Dalam hal ini perilaku konsumen sangat berkaitan dengan kualitas produk yang didapatkan oleh pelanggan, sebab kualitas memberikan dorongan kepada pelanggan untuk menjalin ikatan yang kuat dengan perusahaan. Begitu juga dengan terjadinya tunggakan. Tunggakan terjadi akibat kualitas produk yang didapatkan pelanggan tidak sesuai dengan harapan dan kualitas produk yang kurang bagus berimbas kepada perilaku konsumen. Seperti wawancara yang peneliti lakukan dengan salah satu pelanggan PDAM:

(46)

namanya pembayaran merupakan suatu kewajiban, jika mereka menunggak akan bertambah nominal yang harus mereka bayar.

“Bapak Abdul Rahim mengatakan, kualitas air PDAM saat ini kurang bagus, kadang airnya bertanah, hal itulah yang membuat Bapak Abdul Rahim malas untuk membayar tagihan rekening air.

Sama halnya dengan pengakuan yang diberikan oleh Ibu Suharyadi, dia mengatakan, kadang air yang keluar dari kran air tidak begitu bagus, airnya keruh terkadang berwarna hitam, sehingga membuat dia kecewa dan melalaikan pembayaran rekening air.

Akan tetapi tidak semua pelanggan yang mempunyai tindakan negatif akibat dari kualitas produk yang didapatnya, seperti yang dikatakan oleh Ibu S. Br Ginting. Dia mengatakan bahwa, dia memang mendapatkan kualitas air yang kurang bagus akan tetapi dia tidak malas melakukan pembayaran rekening air karena lokasi pembayaran dari rumahnya cukup dekat, dia menunggak dikarenakan alasan ekonomi, dan pendapatan yang kurang.

4.3 Analisa Pembahasan

Kita sering merasakan puas dan tidak puas dengan sebuah produk yang kita beli. Sebenarnya, perasaan itu muncul ketika kita membandingkan apa yang kita harapkan dengan apa yang kita rasakan. Setiap perusahaan akan berusaha keras memahami apa sesungguhnya harapan konsumen atas produknya.

(47)

produk tertentu yang menimbulkan rasa kecewa pada pelanggan. Menurut penulis ada beberapa faktor yang mempengaruhi tunggakan rekening air yaitu:

1. Kepuasan Pelanggan

Kepuasan Pelanggan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja yang diharapkan (Kotler et. al 2007:177). Tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi dapat meningkatkan loyalitas pelanggan dan mencegah perputaran pelanggan, mengurangi sensitivitas pelanggan terhadap harga, mengurangi biaya kegagalan pemasaran, mengurangi biaya operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan efektifitas iklan, dan meningkatkan reputasi bisnis, Fornell (Lupiyoadi et. al 2006:192). Faktor utama penentu kepuasan pelanggan adalah persepsi pelanggan terhadap kualitas jasa, Zeithama (Lupiyoadi et. al 2006:192).

Dari hasil temuan lapangan diatas, menurut 3 informan menunjukkan bahwa, tunggakan rekening air terjadi akibat kurangnya kepuasan pelanggan dikarenakan kualitas air, dan penampilan air yang kurang bagus, di saat air keluar dari kran tidak sesuai dengan yang diharapkan jadi informan tersebut merasa kecewa. Kekecewaan informan tersebut mengakibatkan kerugian bagi perusahaan karena mereka tidak mau membayar iuran rekening air.

(48)

2. Perilaku Konsumen

James F. Engel et. al (Mangkunegara, 2009:3) berpendapat bahwa:“ consumer behavior is devined as the acts of individuals directly involved in obtaining and using economic good services including the decision process that precede and determine these acts”.

(Perilaku konsumen didefenisikan sebagai tindakan – tndakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang – barang jasa ekonomis termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan – tindakan tersebut).

Perilaku Konsumen (consumer behavior) didefinisikan sebagai studi tentang unit pembelian (buying units) dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi, dan pembuangan barang, jasa, pengalaman, serta ide-ide (Mowen, et. al 2002:6).

Perilaku Konsumen adalah interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku, dan kejadian disekitar kita dimana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka (Piter et. al 2000:6).

Baik atau buruknya perilaku pelanggan didasari dengan munculnya produk yang ia dapatkan sesuai atau tidak sesuai yang ia harapkan disaat pelanggan terlibat langsung dalam memperoleh dan menggunakan produk tersebut. Salah satu yang mempengaruhi perilaku pelanggan ini adalah tingkat kepentingan setiap individu disaat pengambilan keputusan.

(49)

buruk. Sedangkan 1 informan lainnya merasa setiap iuran rekening air merupakan suatu kewajiban setiap pelanggan.

(50)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Setiap perusahaan bisnis akan berusaha untuk melakukan dan membangun hubungan baik dengan pelanggannya dengan cara memberikan kualitas dan kuantitas dari produk yang dihasilkan demi keberlanjutan perusahaan itu sendiri, akan tetapi kendala – kendala tetap terjadi pada internal maupun eksternal perusahaan yang tidak diharapkan, salah satunya tunggakan rekening air yang dilakukan oleh pelanggan. Adapun faktor – faktor yang mempengaruhi tunggakan rekening air pada PDAM Tirtanadi Cabang Medan Labuhan yaitu:

1. Kepuasan Pelanggan

Perasaan puas atau tidak puas dengan produk yang kita dapatkan muncul ketika kita membandingkan apa yang kita harapkan dengan apa yang kita rasakan. Kualitas dan kuantitas air yang pelanggan dapatkan sangat erat kaitannya dengan tunggakan yang dilakukan oleh pelanggan, yang menyebabkan turunnya laba dan terganggunya kegiatan operasional internal perusahaan. Dengan demikian dapat mengatasi tunggakan yang dilakukan oleh pelanggan dengan cara meningkatkan kepuasan pelanggannya, dimana perusahaan memaksimalkan kinerja sehingga kualitas dan kuantitas air yang dihasilkan oleh perusahaan lebih baik.

2. Perilaku Konsumen

(51)

pendidikan, kehidupan sosial ekonomi. Dari segi tingkat pendidikan, jika pendidikan pelanggan lebih tinggi maka kesadaran pun akan lebih tinggi dan sebaliknya. Dari segi sosial ekonomi biasanya pelanggan yang mempunyai ekonomi rendah mayoritas perilaku lebih mengutamakan kebutuhan sehari – hari.

5.2Saran

Dari beberapa faktor yang mempengaruhi tunggakan pembayaran rekening air, berikut ada beberapa saran yang dapat penulis berikan:

1. Perusahaan harus lebih memperhatikan kualitas air yang di distribusikan kepada masyarakat, karena sering air yang didapatkan oleh pelanggan tidak bagus yang menyebabkan rasa kecewa pelanggan.

(52)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kepuasan Pelanggan

2.1.1 Definisi Kepuasan Pelanggan

Banyak manfaat yang diterima oleh perusahaan dengan tercapainya tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi. Tingkat kepuasan pelnggan yang tinggi dapat meningkatkan loyalitas pelanggan dan mencegah perputaran pelanggan, mengurangi sensitivitas pelanggan terhadap harga, mengurangi biaya kegagalan pemasaran, mengurangi biaya operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan efektifitas iklan, dan meningkatkan reputasi bisnis, Fornell (Lupiyoadi et. al 2006:192). Faktor utama penentu kepuasan pelanggan adalah persepsi pelanggan terhadap kualitas jasa, Zeithama (Lupiyoadi et. al 2006:192). Kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan konsumen setelah membandingkan antara apa yang dia terima dan harapannya (Umar, 2005:65).

Kepuasan Pelanggan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja yang diharapkan (Kotler et. al 2007:177). Itu sebabnya memuaskan kebutuhan konsumen adalah keinginan setiap perusahaan. Selain faktor penting bagi kelangsungan hidup perusahaan, memuaskan kebutuhan konsumen dapat meningkatkan keunggulan dalam persaingan.

2.1.2 Pengukuran Kepuasan Pelanggan

(53)

diberikan dari suatu jenis pelayanan. Pelanggan dapat menentukan seperti apa dan bagaimana kualitas jasa dan dapat menyampaikan apa dan bagaimana yang menjadi kebutuhan mereka. Dengan demikian penilaian pelanggan terhadap kualitas jasa pelayanan merupakan penilaian menyeluruh atas keunggulan suatu jasa pelayanan dari sudut pandang pelanggan dan hal tersebut dapat dijadikan umpan balik dan masukan bagi keperluan pengembangan dan implementasi strategi peningkatan kepuasan pelanggan. Menurut Kotler (Abd. Rahman Kadir, 2013:128-130) mengemukakan beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengukur kepuasan yaitu:

1. Sistem Keluhan dan Saran

(54)

langsung beralih pemasok dan tidak akan membeli lagi jasa perusahaan. Upaya mendapatkan saran (terutama saran yang berkualitas/bagus) dari pelanggan juga sulit diwujudkan dengan metode ini. Terlebih lagi bila perusahaan tidak memberikan timbal balik yang memadai kepada perusahaan yang telah bersusah payah “berfikir” (menyumbangkan ide) kepada perusahaan.

2. Survei Kepuasan Pelanggan

Metode ini dapat dilakukan melalui pos, telepon maupun wawancara pribadi. Melalui survei perusahaan akan memperoleh tanggapan dan umpan balik secara langsung dari pelanggan dan sekaligus juga memberikan tanda (signal) positif bahwa perusahaan menaruh perhatian terhadap para pelanggannya. Pengukuran pelanggan melalui metode ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya:

a. Directly Reportered Satisfaction (laporan kepuasan secara langsung)

Pengukuran dilakukan secara langsung melalui pertanyaan seperti:“Ungkapan seberapa puas saudara terhadap pelayanan PT A pada skala berikut:sangat tidak puas, tidak puas, netral, puas, sangat puas”. b. Derived Dissatisfaction (ketidakpuasan yang diperoleh)

Pertanyaan yang diajukan menyangkut dua hal utama, yakni besarnya harapan pelanggan terhadap atribut tertentu dan besarnya kinerja yang mereka rasakan.

c. Problem Analysis (analisa masalah)

(55)

dengan penawaran dari perusahaan. Kedua, saran-saran untuk melakukan perbaikan.

d. Importance-Performance Analysis

Responden diminta untuk merangking berbagai atribut dari penawaran berdasarkan derajat pentingnya setiap atribut dan juga merangking seberapa baik kinerja perusahaan dalam tiap atribut itu.

3. Ghost Shooping

Metode ini dilakukan dengan mempekerjakan beberapa orang (ghost shopper) untuk berperan sebagai pelanggan atau pembeli potensial produk perusahaan pesaing, lalu menyampaikan temuannya mengenai kekuatan dan kelemahan produk perusahaan pesaing. Selain itu ghost shopper juga dapat mengamati cara penanganan keluhan.

4. Lost Customer Analysis

Perusahaan menghubungi para pelanggannya yang telah berhenti membeli dan beralih pemasok. Hal ini dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai penyebab terjadinya hal tersebut. Informasi ini bermanfaat bagi perusahaan untuk mengambil kebijakan selanjutnya dalam rangka meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan.

2.1.3 Faktor – Faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan

(56)

1. Expectation (Harapan)

Harapan pelanggan diyakini mempunyai peranan yang besar dalam menentukan kualitas suatu produk (barang atau jasa) dan kepuasan pelanggan. Pada dasarnya terdapat hubungan yang erat antara penentuan kualitas dan kepuasan pelanggan. Dalam mengevaluasi, pelanggan akan menggunakan harapannya sebagai standar atau acuan. Dengan demikian, harapan pelanggan yang melatarbelakangi mengapa dua organisasi pada bisnis yang sama dapat dinilai berbeda oleh pelanggannya. Dalam konteks kepuasan pelanggan, umumnya harapan merupakan perkiraan atau keyakinan pelanggan tentang apa yang diterimanya. Pengertian ini didasarkan pada pandangan bahwa harapan merupakan standar prediksi.

2. Objective (Tujuan)

(57)

atau benefit yang mereka yakini akan menjadi alat untuk mencapai objective pada tingkatan yang lebih tinggi. Berdasarkan uraian sebelumnya, dapat diketahui perbedaan secara jelas antara harapan (expectations) dan tujuan (objective). Expectation dihubungkan dengan atribut, benefit, atau hasil tertentu. Sedangkan objective adalah evaluasi terhadap atribut atau benefit terhadap suatu produk menuju pencapaian nilai – nilai seseorang, Spreng (Abd. Rahman Kadir, 2013:134).

3. Perceived performance (Capaian yang dirasa)

Perceived performance adalah hasil evaluasi dari pengalaman konsumsi saat sekarang dan diharapkan mempunyai pengaruh langsung dan pengaruh positif terhadap overall customer satisfaction. Sedangkan komponen utama dari consumption experience yaitu:(1) kebiasaan, yakni tingkat dimana penawaran perusahaan dibiasakan untuk memenuhi/menemukan kebutuhan konsumen yang heterogen dan (2) reliabilitas yakni tingkat penawaran perusahaan yang reliable (andal), terstandarisasi, dan bebas dari kekurangan, Fornel (Abd. Rahman Kadir, 2013:135).

4. Attribute satisfaction dan information satisfaction (Atribut kepuasan dan kepuasan informasi)

(58)

Faktor yang sering digunakan dalam mengevaluasi kepuasan terhadap suatu produk, Garvin (Abd. Rahman Kadir, 2013:135):

a. Kinerja (performance) karakteristik operasi pokok dari produk inti (core product) yang dibeli.

b. Ciri – ciri atau keistimewaan tambahan (features), yakni karakteristik sekunder atau pelengkap.

c. Keandalan (realbility) yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kegagalan atau kerusakan dalam penggunaannya.

d. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to spesifications), yaitu sejauh mana karakteristik desain operasi memenuhi standar yang telah ditetapkan sebelumnya.

e. Daya tahan (durability) yang berkitan dengan berapa lama produk tersebut dapat digunakan.

f. Serviciability, meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, dan kemidahan penggunaan, serta penanganan keluhan yang memuaskan.

g. Estetika, yakni daya tarik produk terhadap panca indra.

h. Kualitas yang dipersepsikan, yakni citra dan reputasi produk serta tanggungjawab perusahaan terhadapnya.

2.2 Perilaku Konsumen

2.2.1 Definisi Perilaku Konsumen

(59)

(Perilaku konsumen didefenisikan sebagai tindakan – tndakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang – barang jasa ekonomis termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan – tindakan tersebut).

Perilaku Konsumen (consumer behavior) didefinisikan sebagai studi tentang unit pembelian (buying units) dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi, dan pembuangan barang, jasa, pengalaman, serta ide-ide (Mowen, et. al 2002:6). Seorang konsumen tidak dapat mengelak dari proses pertukaran (exchange process), dimana segala sumber daya di transfer diantara kedua belah pihak.

Proses pertukaran merupakan unsur mendasar dari perilaku konsumen. Pertukaran terjadi antara konsumen dengan perusahaan, disamping itu juga terjadi diantara perusahaan pada situasi pembelian industrial. Pertukaran juga terjadi di antara konsumen sendiri, seperti pada saat tetanggan meminjam secangkir gula atau mesin pemotong rumput.

Perilaku Konsumen adalah interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku, dan kejadian disekitar kita dimana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka (Piter et. al 2000:6). Ada tiga ide penting dalam definisi diatas yaitu, perilaku konsumen adalah dinamis, hal tersebut melibatkan interaksi antara pengaruh dan kognisi, perilaku, dan kejadian di sekitar, dan hal tersebut melibatkan pertukaran.

(60)

menggunakan barang – barang atau jasa ekonomis yang dapat dipengaruhi lingkungan.

2.2.2 Faktor – Faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen

Perilaku konsumen sangat dipengaruhi oleh keadaan dan situasi lapisan masyarakat dimana ia dilahirkan dan berkembang. Ini berarti konsumen berasal dari lapisan masyarakat atau lingkungan yang berbeda akan mempunyai penilaian, kebutuhan, pendapat, sikap, dan selera yang berbeda – beda terhadap suatu jenis pelayanan jasa.

Faktor –faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen (Kotler, 2008:25) adalah sebagai berikut:

1. Faktor Kebudayaan

Faktor kebudayaan berpengaruh luas dan mendalam terhadap perilaku konsumen. Faktor kebudayaan terdiri dari budaya, sub budaya, kelas sosial. 2. Faktor Sosial

Selain faktor budaya perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor – faktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga, serta status sosial.

3. Faktor Pribadi

Faktor pribadi yang memberikan kontribusi terhadap perilaku konsumen terdiri dari, usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan dan lingkungan ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri.

4. Faktor Psikologis

(61)

2.3 Konsep Pembayaran Tungakan Rekening Air 2.3.1 Pengertian Pembayaran

Pembayaran adalah sistem yang mencakup seperangkat aturan, lembaga dan mekanisme yang digunakan untuk melaksanakan pemindahan dana guna memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi.

Adapun yang menjadi peraturan tentang pembayaran rekening air di Perusahaan Daerah Air Minum Tirtanadi (PDAM) adalah sebagai berikut:

1. Pembayaran rekening pemakaian air dilakukan setiap bulan pada tempat yang telah ditentukan dengan jadwal waktu pembayaran dan areal masing – masing pelanggan serta membawa rekening yang terakhir.

2. Pembayaran melampaui jadwal waktu pembayaran yang telah ditentukan akan di kenakan sanksi sebagai berikut:

a. Sampai dengan 3 (tiga) minggu dari jadwal waktu pembayaran dikenakan denda sesuai peraturan PDAM yang berlaku.

b. Lebih dari 3 (tiga) minggu dari jadwal waktu pembayaran dikenakan penyegelan tanpa pemberitahuan dan atau dikenakan uang penyegelan/denda.

c. Lebih dari 2 (dua) bulan dari jadwal waktu pembayaran dikenakan pencabutan meter air tanpa pemberitahuan lebih dulu, dikenakan denda dan penyambungan kembali paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah melunasi seluruh denda dan tunggakan rekening air tersebut.

Pembayaran Rekening Air Melalui Atm

(62)

c. Masukkan angka “04” untuk pam

d. Masukkan kode perusahaan “30000” untuk pdam

e. Masukkan kode pam premium “0008” untuk pdam tirtanadi f. Masukkan nomor pelanggan, selanjutnya tekan benar

g. Muncul tagihan, masukkan angka “1” untuk memilih tagihan h. Muncul konfirmasi pembayaran, tekan “ya”

i. Muncul notifikasi status pembayaran

j. Setelah transaksi sukses, atm menunjukkan bukti bayar. Pembayaran Rekening Air Melalui Mandiri Internet Banking

a. Akses internet banking di web www.bankmandiri.co.id isi user id dan password lalu log-in

b. Pada tampilan menu, pilih pembayaran, lalu pilih pam/water

c. Pilih nomor rekening, pilih pam premium pada kolom penyedia jasa, masukkan nomor pelanggan, kemudian tekan lanjutkan

d. Gunakan token pin mandiri dengan cara memasukkan challenge code pada portal internet banking kedalam token. Pada token akan muncul response code e. Masukkan kode respon yang terdapat pada token kedalam token pin internet

banking bank mandiri, kemudian klik tombol kirim. 2.3.2 Pengertian Tunggakan

(63)

Tunggakan adalah arrears; delinquency yaitu yang telah jatuh tempo menurut perjanjian, tetapi belum atau tidak dilakukan berutang atau yang harus memenuhi kewajiban tersebut.

2.3.3 Pengertian Rekening

Rekening adalah suatu alat untuk mencatat transaksi-transaksi keuangan yang bersangkutan dengan aktiva, kewajiban, modal, pendapatan dan biaya. Rekening adalah suatu alat untuk mencatat transaksi-transaksi keuangan yang bersangkutan dengan aktiva, kewajiban, modal, pendapatan dan biaya.

Tujuan pemakaian rekening adalah untuk mencatat data yang akan menjadi dasar penyusunan laporan keuangan. Jumlah rekening yang perlu diadakan dalam pembukuan suatu perusahaan tergantung kepada kebutuhan. Kumpulan rekening yang digunakan dalam pembukuan suatu perusahaan disebut Buku Besar atau General Ledger.

2.3.4 Persyaratan Kualitas Air Minum

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum menyebutkan bahwa, agar air minum yang dikonsumsi masyarakat tidak menimbulkan gangguan kesehatan perlu ditetapkan persyaratan kesehatan kualitas air minum.

Persyaratan Kualitas Air Minum ( Peraturan Menteri Kesehatan No.492 Tahun 2010 ):

(64)

1. Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. 2. Penyelenggaraan air minum adalah badan usaha milik negara/badan usaha

milik daerah, koperasi, badan usaha swasta, usaha perorangan, kelompok masyarakat dan/atau individual yang melakukan penyelenggaraan penyediaan air minum.

Pasal 2

Setiap penyelenggaraan air minum wajib menjamin air minum yang diproduksinya aman bagi kesehatan.

Pasal 3

1. Air minum aman bagi kesehatan apabila memenuhi persyaratan fisika, mikrobiologis, kimiawi, dan radioaktif yang dimuat dalam parameter wajib dan parameter tambahan.

2. Parameter wajib sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan persyaratan kualitas air minum yang wajib diikuti dan ditaati oleh seluruh penyelenggara air minum.

3. Pemerintah daerah dapat menetapkan parameter tambahan sesuai dengan kondisi kualitas lingkungan daerah masing – masing dengan mengacu pada parameter tambahan sebagaimana diatur dalam peraturan ini.

4. Parameter wajib dan parameter tambahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagaimana tercantum dalam lampiran peraturan ini.

Pasal 4

Gambar

Tabel 4.1 Data Informan Kunci
Tabel 4.2 Data Informan Utama
Tabel 2.1  Persyaratan Kualitas Air Minum
Grafik Jumlah Tunggakan Rekening Air di PDAM TirtanadiCabang Medan Labuhan (Lembar)
+2

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Peserta yang memasukkan penawaran dapat menyampaikan sanggahan secara elektronik melalui aplikasi SPSE atas penetapan pemenang kepada Pokja ULP dalam waktu yang

Sistem informasi tracer study telah mulai diterapkan di Indonesia khususnya pada Universitas Mulawarman Samarinda untuk melakukan pendataan alumni, di mana data tersebut

Stroke terbagi menjadi dua yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik, stroke iskemik terjadi ketika pembuluh darah yang mensuplai ke otak terhambat oleh gumpalan

Ketahanan Nasional adalah merupakan kondisi dinamis suatu bangsa berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional di dalam

Nilai rata-rata tercepat dan total rata-rata cycle time bulan November pada unit. pengangkutan PT Mandiri Karya Makmur = 19,29 menit dan

Masa orde lama merupakan masa revolusioner, dibawah komando Bung Karno telah mengikrarkan suatu wilayah dari Sabang sampai Merauke dalam kerangka Negara Kesatuan Republik

Dan apabila ada orang-orang di desa Tenganan Pegringsingan, menjual daging hewan yang sudah mati lagi dipotong, atau menyembelih bangkung (babi betina yang sudah beranak) sama