• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas mandiri kd 4

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tugas mandiri kd 4"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS MANDIRI ANALISIS FAKTOR DAN ANALISIS

KORESPONDENSI DENGAN SPSS

Paper Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Komputasi Statistik

Dosen Pengampu : Getut Pramesti, S.Si., M.Si.

Oleh:

Istiqomah H

Nim :K1312042

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

TUGAS MANDIRI

1. Suatu penelitian dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya komentar pelanggan dengan ekspresi pelanggan ketika dilakukan tretmen facial pada wajahnya. Diketahui data seperti Tabel berikut:

Dari data diatas melalui analisis menggunakan SPSS diperoleh :

Chi-Square Tests

Pearson Chi-Square 4.919a 1 .027

Continuity Correctionb 3.816 1 .051

Likelihood Ratio 5.461 1 .019

Fisher's Exact Test .034 .022

Linear-by-Linear Association 4.864 1 .027

N of Valid Cases 89

a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7.19. b. Computed only for a 2x2 table

 Dari tabel Chi-Square test diperoleh nilai χ2 = 4.919 dengan derajat bebas (df) = 1 dan

Asymp.Sig.(2-sided) = 0.027

 Jika α = 0.05 dan nilai 0.005 < 0.027 maka dapat dianalisis bahwa ekspresi pelanggan tidak berhubungan dengan komentar pelanggan. Dengan kata lain keterkaitan antara ekspresi pelangan dengan komentar dari pelanggan tidak signifikan.

Symmetric Measures

Value

Asymp. Std.

Errora Approx. Tb Approx. Sig.

Interval by Interval Pearson's R .235 .087 2.256 .027c

(3)

N of Valid Cases 89

a. Not assuming the null hypothesis.

 Dari tabel symmetric Measures diatas diketahui nilai contingency Coefficient atau C = 0.235 dengan Aprox. Sig = 0.027. Menurut Iqbal Hasan (2003) untuk C= 0.235 dapat dikategorikan terdapat korelai yang lemah. Dengan demikian terdapat hubungan antara ekspresi pelanggan dengan komentar dari pelanggan namun hubungan tersebut lemah.

 Dari hasil analisis tabel Chi-Square test sebelumnya, dapat dianalisis bahwa terdapat hubungan antara ekspresi pelanggan dengan kometar pelanggan namun hubungan tersebut bersifat lemah. Dengan tingkat signifikansi 5 % hubungan ini tidak signifikansi berpengaruh. Jadi sebenarnya terdapat keterkaitan antara ekspresi pelanggan dengan komentar pelanggan namun keterkaitan ini tidak signifikan berpengaruh terhadap komentar pelanggan.

a. Menurut saya, data di atas dapat dianalisis dengan menggunakan analisis korespondensi karena variabel data berskala nominal dan data memperagakan baris dan kolom secara serempak dari suatu table kontingensi dwi arah.

.

b. 1 Dengan nilai c=0.027 artinya terdapat keterkaitan antara ekspresi pelanggan dengan komentar pelanggan namun keterkaitan ini tidak signifikan berpengaruh terhadap komentar pelanggan. Jadi sebenarnya terdapat keterkaitan/ hubungan antara ekspresi pelanggan dengan komentar pelanggan namun keterkaitan ini tidak signifikan berpengaruh terhadap komentar pelanggan. Dengan demikian iya terdapat hubungan.

b.2 bagaimana profil ekspresi pelanggan dengan komentar? Apakah sudah sesuai?

Row Profiles

ekspresi

komentar

tidak sakit Sakit Active Margin

tidak sakit .298 .702 1.000

(4)

Mass .225 .775

Untuk row profile :

 Tebel berisi frekuensi relatif dari variabel baris

 Dari aplikasi ANKOR diatas variabel barisnya adalah komentar pelanggan. Dari tabel Row profiles nampak bahwa jumlah masing – masing dari tingkat baris adalah satu. Hal ini sudah sesuai dengan sifat fungsi densitas probabilitas.

 Dari Tabel di atas diperoleh bahwa :

1. Probabilitas seseorang dengan ekspresi wajah tidak sakit dengan komentar pelanggan pada saat tidak sakit sebesar 0,298.

2. Probabilitas seseorang dengan ekspresi wajah tidak sakit dengan komentar pelanggan pada saat sakit sebesar 0,702.

3. Probabilitas seseorang dengan ekspresi wajah sakit dengan komentar pelanggan pada saat tidak sakit sebesar 0,094.

4. Probabilitas seseorang dengan ekspresi wajah sakit dengan komentar pelanggan pada saat sakit sebesar 0,775.

Column Profiles

ekspresi

Komentar

tidak sakit Sakit Mass

tidak sakit .850 .580 .640

sakit .150 .420 .360

Active Margin 1.000 1.000

Untuk coloumn profile:

(5)

 Dalam aplikasi ANKOR diatas varibel kolomnya adalah nilai kecerdasan. Dari tebel column profiles nampak bahwa jumlah masing-masing dari tingkat kolom adalah satu hal ini sesuai dengan sifat fungsi densitas probabilitas.

Summary

Dimension Singular Value Inertia Chi Square Sig.

Proportion of Inertia

1 .235 .055 1.000 1.000 .087

Total .055 4.919 .027a 1.000 1.000

a. 1 degrees of freedom

Hasil analisis summary:

Dari tabel diatas nampak bahwa persentase proporsi kumulatif dua akar ciri utama sebesar 100 %, artinya dua vektor baris dan kolom mampu menjelaskan variabilitas data asal sebesar 100 % inersia total. Berarti gambar yang dihasilkan mampu menjelaskan sebesar 100 % variabilitas atau keanekaragaman data sebenarnya. Dari tabel yang sama dapat dianalisis bahwa :

Dimensi 1, menjelaskan variabilitas data sebesar 100%

Dimensi 2, menjelaskan variabilitas data sebesar 100%

Dari analisis diatas diperoleh bahwa profil ekspresi pelanggan dengan komentar sudah sesuai.

(6)

masing-masing dari tingkat kolom adalah satu. Dimana hal tersebut sudah sesuai dengan sifat dari fungsi densitas probabilitas.

2. Dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh faktor X1 sampai X7 dan D terhadap Y.

Menurut Anda apakah semua faktor perlu dipertimbangkan dalam berat sapi (output, dalam kg)?

Dengan menggunakan aplikasi SPSS, akan dilakukan analisis Faktor dari data tersebut di atas. Dari hasil komputasi pada SPSS, berikut hasil output dan analisis

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation Analysis N Missing N

Beratbibit 1016.5294 466.40841 34 0

hijauan 29562.3529 12587.92087 34 0

jerami 12153.5294 5180.28131 34 0

dedak 757.6471 352.30031 34 0

suplemen 26.1503 14.05317 34 0

obat 3.7941 1.82208 34 0

tenagakerja 118.8676 27.40988 34 0

jeniskandang .1176 .32703 34 0

(7)

Correlation Matrixa

Beratbibit hijauan jerami dedak suplemen obat

tenaga

kerja jeniskandang

Correlation Beratbibit 1.000 .967 .769 .714 .774 .534 .503 -.373

hijauan .967 1.000 .799 .791 .845 .604 .606 -.208

jerami .769 .799 1.000 .894 .916 .799 .830 .212

dedak .714 .791 .894 1.000 .951 .815 .852 .339

suplemen .774 .845 .916 .951 1.000 .827 .834 .260

obat .534 .604 .799 .815 .827 1.000 .855 .449

tenagakerja .503 .606 .830 .852 .834 .855 1.000 .528

jeniskandang -.373 -.208 .212 .339 .260 .449 .528 1.000

Sig. (1-tailed)

Beratbibit .000 .000 .000 .000 .001 .001 .015

hijauan .000 .000 .000 .000 .000 .000 .119

jerami .000 .000 .000 .000 .000 .000 .114

dedak .000 .000 .000 .000 .000 .000 .025

suplemen .000 .000 .000 .000 .000 .000 .069

obat .001 .000 .000 .000 .000 .000 .004

tenagakerja .001 .000 .000 .000 .000 .000 .001

jeniskandang .015 .119 .114 .025 .069 .004 .001

a. Determinant = 2.343E-7

(8)

Indikasi adanya signifikansi korelasi akan dapat ditunjukkan dari nilai determinan =

Determinant = 2.343E-7. Karena 0,0000002343 lebih kecil dari 0,00001 maka mengindikasikan

bahwa multikolinier signifikan.

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .764

Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 450.362

Df 28

Sig. .000

Tabel di atas merupakan nilai statistika KMO untuk indikasi kecukupan jumlah sampel. Berdasarkan pedoman dari Kaiser (1974) dan Hutcheson dan Sofroniou (1999) yaitu membuat kisaran nilai KMO minimum 0,5 dan kisaran lain seperti seperti tabel berikut.

KMO Keterangan Sampel

0.5 – 0.7 Sedang

0.7-0.8 Baik

0.8-0.9 Lebih Baik >0.9 Sangat Baik

Karena dari output diperoleh nilai Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy

sebesar 0.764, maka dapat dikatakan bahwa indikasi kecukupan jumlah sampel adalah baik.

Uji bartlett dilakukan untuk mengetahui apakah matrik korelasi merupakan matrik identitas atau tidak. Karena 0.05 > sig=0 maka matrik R bukan merupakan matrik identitas sehingga dengan kata lain analisis faktor dapat digunakan pada data.

(9)

Inverse of Correlation Matrix

Beratbibit Hijauan jerami dedak suplemen obat tenagakerja Jeniskandang

Beratbibit

hijauan -60.600 40.745 11.393 7.775 -3.438 5.278 -1.373 -19.919

jerami -23.847 11.393 12.010 2.925 -2.069 1.413 -2.046 -9.076

Dedak -25.996 7.775 2.925 18.599 -5.123 2.576 .011 -14.832

suplemen

-10.867 -3.438 -2.069 -5.123 20.819

-1.249 1.759 -8.366

Obat -11.278 5.278 1.413 2.576 -1.249 5.547 -1.641 -5.577

tenagakerja

-3.171 -1.373 -2.046 .011 1.759

-1.641 7.565 -4.754

jeniskandang

61.287 -19.919 -9.076 -14.832 -8.366

-5.577 -4.754 33.845

Anti-image Matrices

Beratbibit hijauan jerami dedak suplemen obat tenagakerja jeniskandang

Anti-image Covariance

Beratbibit .007 -.011 -.015 -.010 -.004 -.015 -.003 .013

hijauan -.011 .025 .023 .010 -.004 .023 -.004 -.014

jerami -.015 .023 .083 .013 -.008 .021 -.023 -.022

dedak -.010 .010 .013 .054 -.013 .025 7.710E-5 -.024

suplemen -.004 -.004 -.008 -.013 .048 -.011 .011 -.012

obat -.015 .023 .021 .025 -.011 .180 -.039 -.030

tenagakerja

-.003 -.004 -.023

7.710E-5 .011 -.039 .132 -.019

jeniskandan

g .013 -.014 -.022 -.024 -.012 -.030 -.019 .030

(10)

Anti-image Correlation

hijauan -.816 .719a .515 .282 -.118 .351 -.078 -.536

jerami -.591 .515 .817a .196 -.131 .173 -.215 -.450

dedak -.518 .282 .196 .833a -.260 .254 .001 -.591

suplemen -.205 -.118 -.131 -.260 .943a -.116 .140 -.315

obat -.412 .351 .173 .254 -.116 .850a -.253 -.407

tenagakerja -.099 -.078 -.215 .001 .140 -.253 .941a -.297

jeniskandan

g .905 -.536 -.450 -.591 -.315 -.407 -.297 .307

a

a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)

• Nilai KMO per-variabel juga dapat dilihat dari diagonal matrik anti-image correlation.

• Nilai KMO ini disarankan lebih dari 0,5 untuk setiap variabelnya.

• Dari tabel nampak terdapat satu variabel dengan nilai kurang dari 0,5 yaitu Variabel jenis kandang dengan nilai 0.307.

 Karena dijumpai nilai KMO pada variable kandang kurang dari 0,5 maka disarankan untuk mengeluarkan variabel tersebut, kemudian melakukan analisis faktor tanpa variabel yang dimaksud.

Total Variance Explained

Component Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings

(11)

Total % of Variance

1 5.774 72.178 72.178 5.774 72.178 72.178 5.458 68.222 68.222

2 1.694 21.169 93.347 1.694 21.169 93.347 2.010 25.125 93.347

3 .202 2.522 95.869

Extraction Method: Principal Component Analysis.

• Tabel berisi tentang nilai eigen yang berasosiasi dengan setiap komponen linier (faktor) sebelum ekstraksi, setelah ekstraksi dan setelah rotasi.

• Sebelum ekstraksi, diidentifikasikan terdapat 8 komponen linier pada data.

Nilai eigen yang berasosiasi pada tiap faktor merepresentasikan variansi yang dijelaskan oleh faktor tersebut .

 Jadi faktor 1 menjelaskan 72.178 % dari total variansi. Jika dibandingkan dengan nilai yang lain misal 21,169; 2.522; 1.666; 1.375; 0.609; 0.420; 0.062. Nampak bahwa faktor 1 lebih dominan dalam total variansi, disusul faktor ke 2 dengan menjelaskan 21,169% dari total variansi. Nilai eigen untuk faktor 1 dan 2 setelah ekstraksi tetap sama sebesar72.178 % dan 21.169 %. Sedangkan nilai eigen untuk factor 1 dan 2 setelah rotasi mengalami perubahan yaitu dengan nilai 68.222% dan 25.125 % hal ini dikarenakan terdapat factor yang terekstrasi > 1.

(12)

Initial Extraction

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Untuk menentukan berapa faktor yang dapat diekstrak dapat dilihat dari nilai

communalities kolom extraction.

Karena semua nilainya lebih dari 0,7 atau variabelnya kurang dari 30 variabel maka pilihan faktor ekstraksi dapat dilakukan.

Selain itu , Dari tabel memuat nilai communalities sebelum dan setelah ekstraksi.

communalities merupakan proporsi variansi keseluruhan antar variabel.

 communalities sebelum ekstraksi dilihat dari nilai initial sebesar 1 pada setiap variabel. setelah ekstraksi nilai communalities dapat dilihat dari nilai extraction.

Rata-rata communalities diperoleh dari :

´

communalities=0.996+0.961+0.906+0.930+0.952+0.845+0.907+0.971

8 =0.9335

(13)

Tanda panah pada Gambar mengindikasikan titik belok pada plot.Jadi factor ke 3 merupakan titik belok plot.

 Untuk mengetahui kebaikan model dapat diperhatikan dari selisih korelasi observasi dengan korelasi model. Atau dari output tabel di atas sudah disajikan residual tiap korelasi.

 Untuk model yang baik, diharapkan nilai residu yang kecil.

 Untuk nilai yang dianjurkan adalah kurang dari 0,05. SPSS juga menampilkan ringkasan jumlah data yang mempunyai nilai lebih dari 0,05.

(14)

SETELAH VARIABEL JENIS KANDANG DIKELUARKAN

Tabel di atas merupakan nilai statistika KMO untuk indikasi kecukupan jumlah sampel. Berdasarkan pedoman dari Kaiser (1974) dan Hutcheson dan Sofroniou (1999), kisaran nilai KMO minimum 0,5 dan kisaran lain seperti tabel berikut.

Tabel Kisaran KMO

KMO Keterangan Sampel

0.5 – 0.7 Sedang

0.7-0.8 Baik

0.8-0.9 Lebih Baik

>0.9 Sangat Baik

Karena dari output diperoleh nilai Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy

sebesar 0.834, maka dapat dikatakan bahwa indikasi kecukupan jumlah sampel adalah Lebih Baik.

Uji bartlett dilakukan untuk mengetahui apakah matrik korelasi merupakan matrik identitas atau tidak. Karena 0.05 > sig=0 maka matrik R bukan merupakan matrik identitas sehingga dengan kata lain analisis faktor dapat digunakan pada data.

(15)

Nilai KMO per-variabel juga dapat dilihat dari diagonal matrik anti-image correlation. Nilai KMO ini disarankan lebih dari 0,5 untuk setiap variabelnya. Dari Tabel tersebut ternyata dari tujuh sub-variabel pengukuran atau dimensi yang difaktorkan menunjukkan semua nilainya > 0,5 sehingga tidak perlu ada yang dikeluarkan.

 Jadi, dari hasil pengerjaan SPSS diperoleh tidak semua faktor perlu dipertimbangkan dalam

Gambar

Tabel berikut:
Tabel Kisaran KMO

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Demi untuk menghadapi persaingan dengan kuasa Barat, umat Islam tidak seharusnya menggunakan pendekatan kekerasan (Louay M. Safi, 1998), sebaliknya umat Islam perlu lebih

Pun ketika Zahrana keluar dari kampus tempatnya bekerja, Zahrana mengajar di sekolah agama (MA) setingkat SMA. Hal tersebut menunjukkan bahwa novel ini syarat

Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan kompetensi guru kelas bawah SD Negeri Ungaran 05 Kecamatan Ungaran Barat dalam merencanakan

ABSTRAKMasalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah usaha peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam melalui metode demonstrasi.

Proses yang dilakukan dalam tahapan ini bertujuan agar kebutuhan yang diinginkan oleh pengguna dapat terpenuhi oleh data sumber yang berasal dari hasil analisis

Ketika sensor telah mendeteksi maka data nilai pembacaan dari sensor akan dikirimkan ke Platform Internet Of Things yaitu Antares , dalam mendeteksi adanya kebocoran gas LPG di

Fisibilitas yang tinggi, kemungkinan keterlaksanaan yang didukung oleh ketersediaan sumber-sumber daya (seperti waktu, dana, peralatan/fasilitas) dan penguasaan

lingkungan dengan mengadakan kerjasama dengan masyarakat sekitar untuk menjaga kebersihan. Salah satu permasalahan terbesar yang dihadapi Taman Margasatwa Semarang