• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Harga Saham Perusahaan Sektor Perbankan Periode 2007-2011.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Harga Saham Perusahaan Sektor Perbankan Periode 2007-2011."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

vii

ABSTRACT

Bank is an industry that the main activity is to raise funds from the public and then distribute it in order to earn income. So, its important for the banks to maintain public confidence in its business because society rely on trust. Assessment of the performance of the banking sector should also have an impact on the price of shares issued to each banking company. The purpose of this study is to prove the effect of financial ratios Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Net Interest Margin (NIM), Ratio of Operating Expenses to Operating Income (BOPO), Loan to Deposit Ratio (LDR) to the banking sector, the company's stock price. The data used in this study is a secondary data. The research was carried out quantitatively by using the multiple linear regression model. Results of this study indicate Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Net Interest Margin (NIM), ratio of Operating Expenses to Operating Income (BOPO), Loan to Deposit Ratio (LDR) simultaneously affect the stock price. Partially, Return on Equity (ROE) and Net Interest Margin (NIM) has a positive effect, while the ratio of Operating Expenses to Operating Income (BOPO) negatively affect the stock price. The most dominant variable affecting the banking sector, the company's stock price is Return on Equity (ROE).

(2)

viii

ABSTRAK

Bank merupakan industri yang kegiatan utamanya adalah penghimpunan dana dari masyarakat kemudian menyalurkannya dengan tujuan untuk memperoleh pendapatan. Oleh karenanya penting bagi bank untuk menjaga kepercayaan masyarakat sebab kegiatan usahanya mengandalkan kepercayaan masyarakat. Penilaian tentang kinerja perbankan tentunya memberikan dampak terhadap harga saham yang dikeluarkan pada tiap perusahaan perbankan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan pengaruh rasio keuangan Capital Adequacy Ratio (CAR), Non

Performing Loan (NPL), Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Net Interest Margin (NIM), Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional

(BOPO), Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap harga saham perusahaan sektor perbankan. Data yang digunakan pada penelitian ini merupakan data sekunder. Penelitian ini dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan model regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan Capital Adequacy Ratio (CAR), Non

Performing Loan (NPL), Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Net Interest Margin (NIM), Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional

(BOPO), Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh secara simultan terhadap harga saham. Secara parsial, Return on Equity (ROE) dan Net Interest Margin (NIM) berpengaruh positif, sedangkan Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh negatif terhadap harga saham. Adapun variabel yang paling dominan mempengaruhi harga saham perusahaan sektor perbankan adalah Return on Equity (ROE).

Kata kunci: Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Return on

Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Net Interest Margin (NIM), Rasio

Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Loan to

(3)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Kegunaan Penelitian... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka ... 9

(4)

x

2.1.1.1 Laporan Keuangan Umum ... 9

2.1.1.2 Laporan Keuangan Perbankan ... 11

2.1.2 Kinerja Keuangan ... 14

2.1.3 Analisis Laporan Keuangan ... 15

2.1.4 Analisis Rasio Keuangan ... 19

2.1.5 Jenis-jenis Rasio Keuangan ... 20

2.1.6 Rasio Perbankan ... 23

2.1.6.1 Capital Adequacy Rasio (CAR) ... 23

2.1.6.2 Non Performing Loans (NPL) ... 24

2.1.6.3 Return on Assets (ROA) ... 24

2.1.6.4 Return On Equity (ROE) ... 25

2.1.6.5 Net Interest Margin (NIM) ... 26

2.1.6.6 Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) .... 26

2.1.6.7 Loans to Deposit Ratio (LDR) ... 27

2.1.7 Pasar Modal ... 28

2.1.8 Saham ... 30

2.1.8.1 Pengertian Saham ... 30

2.1.8.2 Harga Saham ... 32

2.1.8.3 Jenis-jenis Saham ... 35

2.2 Kerangka Pemikiran ... 36

2.3 Penelitian Terdahulu ... 38

2.4 Hipotesis Penelitian ... 40

(5)

xi

3.1 Objek Penelitian ... 41

3.2 Metode Penelitian... 41

3.2.1 Populasi dan Sampel ... 42

3.2.2 Jenis Penelitian ... 45

3.2.3 Jenis dan Sumber Data ... 46

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ... 46

3.2.5 Metode Analisis Data... 47

3.2.5.1 Pengujian Asumsi Klasik ... 47

3.2.5.1.1 Uji Normalitas ... 47

3.2.5.1.2 Uji Multikolinearitas ... 48

3.2.5.1.3 Uji Autokorelasi ... 48

3.2.5.1.4 Uji Heteroskedastisitas ... 49

3.2.5.2 Analisis Regresi Linear Berganda ... 50

3.2.6 Definisi Operasional Variabel ... 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 57

4.1.1 Uji Asumsi Klasik ... 58

4.1.1.1 Uji Normalitas ... 58

4.1.1.2 Uji Multikolinearitas ... 59

4.1.2 Alternatif Penyelesaian Masalah ... 61

4.1.2.1 Uji Asumsi Klasik dengan 15 Sampel Penelitian ... 63

4.1.2.1.1 Uji Normalitas ... 63

(6)

xii

4.1.2.1.3 Uji Autokorelasi ... 65

4.1.2.1.4 Uji Heteroskedastisitas ... 66

4.1.3 Analisis Regresi Linear Berganda ... 68

4.1.3.1 Persamaan Regresi ... 68

4.1.3.2 Hipotesa Penelitian ... 71

4.1.3.3 Koefisien Determinasi Variabel Independen terhadap Variabel Dependen ... 73

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 75

4.2.1 Pengaruh Secara Simultan CAR, NPL, ROA, ROE, NIM, BOPO, dan LDR Terhadap Harga Saham Perusahaan Sektor Perbankan ... 75

4.2.2 Pengaruh Secara Parsial CAR, NPL, ROA, ROE, NIM, BOPO, dan LDR Terhadap Harga Saham Perusahaan Sektor Perbankan ... 76

4.2.3 Variabel yang Paling Dominan Mempengaruhi Harga Saham Perusahaan Sektor Perbankan ... 81

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 83

5.2 Saran ... 84

DAFTAR PUSTAKA ... 87

LAMPIRAN ... 90

(7)

xiii

DAFTAR GAMBAR

(8)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Ringkasan Penelitian Terdahulu ... 38

Tabel 3.1 Tabel Populasi Penelitian ... 42

Tabel 3.2 Tabel Sampel Penelitian... 44

Tabel 3.3 Tabel Operasional Variabel ... 54

Tabel 4.1 Tabel Statistika Deskriptif ... 57

Tabel 4.2 Tabel Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov Test ... 59

Tabel 4.3 Tabel Hasil Uji Multikolinearitas ... 60

Tabel 4.4 Tabel Statistika Deskriptif dengan 15 Sampel Penelitian ... 62

Tabel 4.5 Tabel Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov Test ... 63

Tabel 4.6 Tabel Hasil Uji Uji Multikolinearitas ... 64

Tabel 4.7 Tabel Hasil Uji Autokorelasi dengan Run Test ... 66

Tabel 4.8 Tabel Hasil Uji Uji Heteroskedastisitas dengan Park Test ... 67

Tabel 4.9 Tabel Hasil Koefisien Analisis Regresi Linear Berganda ... 69

Tabel 4.10 Tabel Hasil Pengujian Hipotesis Secara Simultan Regresi Linear Berganda ... 71

Tabel 4.11 Tabel Hasil Pengujian Hipotesis Secara Parsial Regresi Linear Berganda ... 72

Tabel 4.12 Tabel Besarnya Pengaruh Secara Simultan ... 73

(9)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Annual Report 2007-2011 ... 90

Lampiran B Hasil Uji Statistika dengan 17 Sampel... 100

(10)

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Gejolak krisis keuangan global telah mengubah tatanan perekonomian dunia.

Krisis global yang berawal di Amerika Serikat pada tahun 2007, semakin dirasakan

dampaknya ke seluruh dunia, termasuk negara berkembang pada tahun 2008.

Sementara itu, kemauan negara-negara industri maju lainnya untuk berkoordinasi

dalam kebijakan pemulihan ekonomi juga diharapkan dapat meningkatkan keyakinan

pelaku pasar. Namun, proses berbagai lembaga keuangan memperbaiki struktur

neracanya (deleveraging) yang diperkirakan masih terus berlangsung, serta dampak

umpan balik dari sektor riil ke sektor keuangan, menyebabkan risiko dan ketidakpastian

di pasar keuangan global masih tinggi (www.bi.go.id).

Di Indonesia, imbas krisis mulai terasa terutama menjelang akhir 2008. Setelah

mencatat pertumbuhan ekonomi di atas 6% sampai dengan triwulan III-2008,

perekonomian Indonesia mulai mendapat tekanan berat pada triwulan IV-2008. Hal itu

tercermin pada perlambatan ekonomi secara signifikan terutama karena anjloknya

kinerja ekspor. Secara relatif, posisi Indonesia sendiri secara umum bukanlah yang

terburuk di antara negara-negara lain. Perekonomian Indonesia masih dapat tumbuh

sebesar 6,1% pada 2008. Sementara kondisi fundamental dari sektor eksternal, fiskal

dan industri perbankan juga cukup kuat untuk menahan terpaan krisis global. Semakin

(11)

2

Universitas Kristen Maranatha perekonomian di seluruh negara akan mengalami perlambatan pada tahun 2009.

Indonesia tak terkecuali, penurunan pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut bukan

sesuatu yang buruk apabila dibandingkan dengan banyak negara-negara lain yang

diperkirakan tumbuh negatif. Oleh karenanya, upaya Pemerintah dan Bank Indonesia

untuk mencegah dampak krisis ini meluas lebih dalam, melalui kebijakan di bidang

fiskal, moneter, dan sektor riil, menjadi penting untuk dilakukan di tahun 2009

(Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter, 2009).

Perbankan sebagai lembaga intermediasi yang menunjang perekonomian

nasional memiliki posisi yang sangat strategis, sesuai dengan fungsi yang melekat pada

perbankan dalam menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat, menyediakan

pelayanan jasa perbankan lainnya serta sebagai salah satu sarana pemerintah dalam

melaksanakan kebijakan moneter, maka peran perbankan nasional perlu tetap dijaga

(Susilo, 2007). Bank sebagai salah satu lembaga keuangan di dalam perekonomian

suatu negara, berfungsi sebagai penunjang kelancaran sistem pembayaran, pelaksana

kebijakan moneter, dan sarana untuk mencapai stabilitas sistem keuangan yang

menjalankan usahanya berdasarkan prinsip kepercayaan. Oleh karena itu dalam

menjalankan fungsi-fungsi tersebut, bank dituntut untuk berada dalam kondisi yang

sehat.

Prasnanugraha (2007) menyatakan suatu bank dikatakan sehat apabila dapat

melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi

semua kewajibannya dengan baik dengan cara-cara yang sesuai dengan peraturan

perbankan yang berlaku. Dengan mengetahui tingkat kesehatan bank maka seluruh

(12)

3

Universitas Kristen Maranatha asas pengelolaan bank yang sehat dan ketentuan yang berlaku di Indonesia. Selain itu

tingkat kesehatan bank juga bermanfaat untuk meningkatkan efisiensi kinerja bank

dalam kegiatan operasional sehingga bank dapat mengoptimalkan keuntungan dan

kemungkinan kegagalan atau kebangkrutan dapat dihindari. Tingkat kesehatan bank

dapat dinilai dari beberapa indikator. Salah satu sumber utama indikator yang dijadikan

dasar penilaian adalah laporan keuangan bank yang bersangkutan. Berdasarkan laporan

itu, akan dapat dihitung sejumlah rasio keuangan yang lazim dijadikan dasar penilaian

tingkat kesehatan bank (Nasser & Aryati, 2000).

Aturan tentang kesehatan bank yang diterapkan oleh Bank Indonesia mencakup

berbagai aspek dalam kegiatan bank, mulai dari penghimpunan dana sampai dengan

penggunaan dan penyaluran dana (Budisantoso et. al., 2006 dalam Prasnanugraha,

2011). Penilaian kinerja keuangan suatu bank ini sangat penting dilakukan karena

kinerja bank merupakan salah satu dasar penilaian terhadap kemampuan bank dalam

menjalankan fungsinya sebagai penghimpun dan pengelola dana masyarakat.

Penilaian tentang kinerja perbankan tentunya memberikan dampak terhadap

harga saham pada setiap perusahaan perbankan. Harga saham bisa dikatakan sebagai

indikator keberhasilan perusahaan di mana kekuatan pasar di bursa ditunjukkan dengan

adanya transaksi jual beli saham tersebut di pasar modal, terjadinya transaksi tersebut

didasarkan atas analisis para investor terhadap prestasi perusahaan dalam meningkatkan

keuntungan (Santoso, 1999:387 dalam Maula, 2010).

Pasar modal memiliki peran yang besar pula dalam perekonomian dalam suatu

(13)

4

Universitas Kristen Maranatha fungsi keuangan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar modal

menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak

yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer).

Sedangkan pasar modal dikatakan mempunyai fungsi keuangan disebabkan pasar

modal memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan (return) bagi

pemilik dana sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih (Susilo, 2007).

Menurut Usman (1990), naik turunnya harga suatu saham dipengaruhi oleh

beberapa faktor di mana faktor-faktor tersebut baik secara langsung maupun tidak

langsung akan mempengaruhi terjadinya fluktuasi harga saham perusahaan. Ada dua

cara yang bisa digunakan untuk menganalisis saham suatu perusahaan yaitu, analisis

fundamental dan analisis teknikal. Analisis fundamental merupakan analisis terhadap

kinerja perusahaan dengan melihat laporan keuangan dan berbagai faktor ekonomi

lainnya yang berkaitan dengan kelangsungan perusahaan. Sedangkan analisis teknikal

merupakan analisis saham yang menekankan pada pendekatan tingkah laku investor di

masa mendatang berdasarkan kebiasaan masa lalu dengan memperhatikan sifat dan

pola gerak harga. Meskipun ada banyak faktor lain yang mempengaruhi harga saham,

namun faktor fundamental merupakan faktor yang menjadi pedoman utama bagi pasar

untuk menentukan harga saham perusahaan. Pada dasarnya perusahaan yang baik

kinerjanya akan mempunyai harga saham yang tinggi, karena dalam dunia investasi

kinerja keuangan dapat direfleksikan pada harga saham. Dengan demikian kebutuhan

akan informasi yang lengkap itulah yang dapat dianalisis bagaimana sebenarnya

(14)

5

Universitas Kristen Maranatha Ukuran yang lazim digunakan untuk mengukur kinerja keuangan diantaranya

analisis rasio keuangan (financial ratio). Analisis kinerja keuangan perusahaan

diperoleh melalui analisis data-data keuangan yang tersusun dalam laporan keuangan

perusahaan. Analisis laporan keuangan merupakan suatu proses yang penuh

pertimbangan dalam rangka membantu evaluasi posisi keuangan dan hasil operasi

perusahaan masa lalu dan masa sekarang dengan tujuan menentukan estimasi dan

prediksi mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang (Gibson et.

al., 1998 dalam Limawan, 2011). Dengan menggunakan angka-angka yang tercantum

dalam laporan keuangan sebuah perusahaan dan dilakukan analisis rasio yang

merupakan suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu

dalam neraca dan laporan rugi laba, dapat dilihat kinerja keuangan perusahaan yang

nantinya akan di uji apakah memiliki pengaruh terhadap pergerakan harga saham

(Munawir, 2004).

Pada penelitian ini, untuk melihat kinerja keuangan suatu bank digunakan tujuh

rasio keuangan yang umum pada sektor perbankan yaitu CAR, NPL, ROA, ROE, NIM,

BOPO dan LDR. Perlunya penilaian kinerja keuangan perusahaan melalui analisis

laporan keuangan ini menuntut agar perusahaan dapat lebih baik lagi kinerjanya dari

waktu ke waktu sehingga investor pun tidak ragu untuk menanamkan modalnya pada

saham perusahaan tersebut. Dari hasil penilaian kinerja keuangan tersebut dapat dilihat

apakah suatu bank mampu bertahan dan tetap eksis dalam melakukan kegiatan

operasionalnya dan mampu mempertahankan atau meningkatkan nilai harga sahamnya

(15)

6

Universitas Kristen Maranatha Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap

Harga Saham Perusahaan Sektor Perbankan Periode 2007-2011”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diberikan rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Apakah terdapat pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham

Sektor Perbankan di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011 secara

simultan ?

b. Apakah terdapat pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham

Sektor Perbankan di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011 secara parsial

?

c. Variabel mana yang paling dominan dalam mempengaruhi harga saham ?

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham

Sektor Perbankan di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011 secara

(16)

7

Universitas Kristen Maranatha b. Untuk mengetahui pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham

Sektor Perbankan di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011 secara

parsial.

c. Untuk mengetahui variabel mana yang paling dominan dalam

mempengaruhi harga saham.

1.4. Kegunaan Penelitian

Melalui penelitian ini, hasilnya diharapkan dapat memberikan manfaat dan

masukan bagi pihak-pihak berikut:

1. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna agar perusahaan lebih tanggap

terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan harga saham dan

dapat pula digunakan sebagai dasar evaluasi kinerja manajemen yang akan

datang untuk mempertahankan atau memperbaiki kinerja perusahaannya.

2. Bagi investor

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu

pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi saham pada

perbankan nasional.

3. Bagi akademisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan atau

pengetahuan mengenai kinerja keuangan perbankan dan pengaruhnya

terhadap harga saham di sektor perbankan. Selain itu, dapat dijadikan salah

(17)

8

Universitas Kristen Maranatha rasio keuangan dan harga saham terutama berkaitan dengan dengan

(18)

83

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian serta pembahasan dari penelitian mengenai

Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Harga Saham Perusahaan Sektor Perbankan

Periode 2007-2011, dapat ditarikkesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh simultan antara Capital Adequacy Ratio (CAR), Non

Performing Loan (NPL), Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Net Interest Margin (NIM), Rasio Biaya Operasional Terhadap Pendapatan

Operasional (BOPO), Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap harga saham

perusahaan sektor perbankan. Ketujuh variabel tersebut dapat menjelaskan

pergerakan harga saham sebesar 63,2%. Sedangkan sisanya 36,8% dipengaruhi

oleh faktor-faktor lain selain Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing

Loan (NPL), Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Net Interest Margin (NIM), Rasio Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional

(BOPO), Loan to Deposit Ratio (LDR).

2. Terdapat pengaruh parsial antara Return on Equity (ROE), Net Interest Margin

(NIM), dan Rasio Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional

(BOPO) terhadap harga saham. Masing-masing dapat menjelaskan pergerakan

(19)

84

Universitas Kristen Maranatha

Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Return on Asset (ROA), Loan to Deposit Ratio (LDR) secara parsial tidak berpengaruh terhadap harga saham

perusahaan sektor perbankan.

3. Variabel Return on Equity (ROE) berpengaruh sebesar 49,7% dan merupakan

variabel yang paling dominan pengaruhnya terhadap harga saham perusahaan

sektor perbankan.

5.2. Saran

Adapun beberapa saran yang dapat diberikan oleh peneliti berdasarkan hasil

penelitian kepada pihak-pihak lain agar dapat dijadikan masukan maupun pengetahuan

yang diharapkan dapat berguna bagi pihak-pihak lain adalah sebagai berikut:

1. Bagi perusahaan atau emiten

Berdasarkan hasil penelitian ini, variabel yang berpengaruh paling besar

terhadap harga saham adalah Return on Equity (ROE), maka perusahaan

disarankan untuk memperhatikan nilai Return on Equity (ROE) dengan cara

meningkatkan efektivitas manajemen dalam mengelola investasi perusahaan

serta dalam melaksanakan keseluruhan operasional perusahaan. Dengan

demikian, nilai Return on Equity (ROE) perusahaan tidak mengalami penurunan

yang dapat menyebabkan harga saham turun.

2. Bagi investor

Investor dapat menggunakan model regresi dalam penelitian ini untuk dapat

(20)

85

Universitas Kristen Maranatha untuk periode yang akan datang. Hal tersebut didukung dengan melihat

besarnya pengaruh secara parsial variabel independen yaitu ROE, NIM, BOPO

terhadap harga saham yang masing-masing memberikan pengaruh sebesar

49,7%, 22,18% dan 44,49%. Selain itu, berdasarkan hasil penelitian ini

didapatkan hasil bahwa Return on Equity (ROE) merupakan variabel yang

paling dominan yang mempengaruhi harga saham. Disarankan bagi para

investor yang baru atau sudah lama untuk memperhatikan pergerakan Return on

Equity (ROE) perusahaan dari waktu ke waktu sehingga dapat memutuskan

waktu dan tindakan yang tepat dalam melakukan investasi pada sektor

perbankan, khususnya pada perusahaan perbankan yang listing di Bursa Efek

Indonesia (BEI).

3. Bagi peneliti selanjutnya

Penelitian ini terbatas hanya pada 15 perusahaan yang bergerak dalam sektor

perbankan dan menganalisis tujuh jenis rasio untuk periode lima tahun, yaitu

tahun 2007, 2008, 2009, 2010, dan 2011. Seperti yang kita ketahui, jumlah

perusahaan yang bergerak pada sektor perbankan masih banyak diluar sampel

penelitian ini dan terus bertambah jumlahnya. Selain itu, rasio yang dapat

digunakan untuk mengukur tingkat kesehatan perusahaan masih banyak selain

yang digunakan pada penelitian ini, seperti Dividend Payout Ratio, Debt to

Equity Ratio, Price Earning Ratio, Earning per Share, Dividend pe Share, Book Value per Share, Net Profit Margin, dan sebagainya. Saran peneliti selanjutnya

yang hendak melakukan penelitian yang sama atau serupa baik dari rasio yang

(21)

86

Universitas Kristen Maranatha perusahaan. Selain itu, peneliti lain dapat menambahkan atau mengganti

rasio-rasio yang digunakan agar didapatkan hasil yang lebih baik guna menambah

(22)

87

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Kamaruddin. 2004. Dasar-dasar Manajemen Investasi dan Portofolio. Jakarta: Rineka Cipta.

Anoraga, Pandji. 2001. Pengantar Pasar Modal. Semarang: Rineka Cipta.

Ardiani, Anita. 2007. Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Perubahan

Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Semarang.

Universitas Negeri Semarang.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Baridwan, Zaki. 1992. Intermediate Accounting (Edisi Ketujuh). Yogyakarta: BPFE.

Darmadji, Tjiptono dan Hendy M. Fakhruddin. 2001. Pasar Modal di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.

Etty M. Nasser dan Titik Aryati. 1999. Model Analisis CAMEL untuk Memprediksi

Financial Distress pada Sektor Perbankan yang Go Public. Jakarta: ISSN: 1440-2420.

Fakhruddin, M dan Hadianto. 2001. Perangkat dan Model Analisis Investasi di Pasar

Modal. Jakarta: Gramedia.

Ghozali, Imam. 2006. Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Habib, Arief. 2008. Kiat Jitu Peramalan Saham Analisis dan Teknikal. Yogyakarta: Andi Offset.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2002. Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Jakarta: Salemba Empat.

Jumingan. 2006. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.

Kasmir. 2004. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Limawan, William. 2011. Pengaruh Debt to Equity Ratio, Return on Equity, Return on

Assets, Earnings per Share, dan Price Earning Ratio Terhadap Harga Saham

Perusahaan yang Bergerak dalam Sektor Pertambangan Periode 2007-2010. Bandung:

(23)

88

Universitas Kristen Maranatha Ludy Wicaksana, Rizki. 2011. Analisis Pengaruh Rasio Camel Terhadap Kondisi

Bermasalah Pada Sekor Perbankan di Indonesia. Semarang: Skripsi Sarjana

Universitas Diponegoro.

Lukman, Dendawijaya. 2009. Manajemen Perbankan Edisi Kedua. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Maula, Risqol. 2010. Pengaruh Cash Ratio, Return On Assets Dan Capital Adequacy

Ratio Terhadap Harga Saham Perbankan Yang Masuk Dalam Penghitungan Indeks Lq4. Malang: Skripsi Sarjana Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

Marzuki Usman, dkk. 1990. ABC Pasar Modal Indonesia. LIPPI, Jakarta.

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi (Edisi Kelima). Yogyakarta: Penerbit Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

Prasnanugraha, Ponttie. 2007. Analisis Pengaruh Rasio-rasio Keuangan Terhadap

Kinerja Bank Umum di Indonesia. Semarang: Tesis Pasca Sarjana Universitas

Diponegoro.

Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan (Edisi Ketujuh). Yogyakarta: Gajah Mada.

S. Munawir. 2004. Analisis Laporan Keuangan (Edisi Keempat). Yogyakarta: Liberty.

Simamora, Henry. 2000. Akuntansi: Basis Pengambilan Keputusan Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Riset Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Susilo, Peter. 2007. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Sektor

Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada Periode 2000-2005. Bandung:

Skripsi Sarjana Universitas Padjajaran.

Taswan. 2010. Manajemen Perbankan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Van Horne dan Wachowicz. 2000. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan (Edisi

Kesepuluh). Jakarta: Salemba Empat.

Van Horne, James C. and John M. Wachowicz. 2005. Fundamentals of Financial:

Management Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan. Penerjemah: Dewi Fitriasari dan

Deny Arnos Kwary. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

(24)

89

Universitas Kristen Maranatha Weston, J. Fred dan Thomas E. Copeland. 2000. Manajemen Keuangan Edisi 8

Cetakan Kesepuluh, Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Wira, Desmond. 2011. Analisis Fundamental Saham, cetakan pertama. Jakarta: Exced.

www.idx.co.id

www.bi.go.id

www.duniainvestasi.com

Referensi

Dokumen terkait

Power supply dengan keluaran 5 volt adalah suatu rangkaian atau komponen yang berfungsi sebagai pengubah tegangan bolak-balik dari AC menjadi DC murni, yang pada outputnya

These students were grouped into one of 4 international tourist typologies: familiarity seekers, controlled exposure seekers, spontaneous dissimilarity seekers, and

LUAS WILAYAH MENURUT KELOMPOK KEMIRINGAN DI SETIAP KECAMATAN KABUPATEN

Gambar 4.2 Kerangka operasional pengaruh pijat oksitosin terhadap Percepatan Pengeluaran ASI Ibu Postpartum di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Jadi pada waktu itu sudah tertanam ide bahwa meningkatkan saling pengertian antar bangsa bukan hanya terbatas dengan Amerika saja tapi juga dengan bangsa-bangsa peserta

[r]

Jika Penawar yang Berjaya ingkar dalam mematuhi mana-mana syarat di atas atau membayar apa-apa wang yang harus dibayar, maka Pihak Pemegang Serahhak/Pemberi Pinjaman boleh

[r]