vii
ABSTRACT
Bank is an industry that the main activity is to raise funds from the public and then distribute it in order to earn income. So, its important for the banks to maintain public confidence in its business because society rely on trust. Assessment of the performance of the banking sector should also have an impact on the price of shares issued to each banking company. The purpose of this study is to prove the effect of financial ratios Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Net Interest Margin (NIM), Ratio of Operating Expenses to Operating Income (BOPO), Loan to Deposit Ratio (LDR) to the banking sector, the company's stock price. The data used in this study is a secondary data. The research was carried out quantitatively by using the multiple linear regression model. Results of this study indicate Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Net Interest Margin (NIM), ratio of Operating Expenses to Operating Income (BOPO), Loan to Deposit Ratio (LDR) simultaneously affect the stock price. Partially, Return on Equity (ROE) and Net Interest Margin (NIM) has a positive effect, while the ratio of Operating Expenses to Operating Income (BOPO) negatively affect the stock price. The most dominant variable affecting the banking sector, the company's stock price is Return on Equity (ROE).
viii
ABSTRAK
Bank merupakan industri yang kegiatan utamanya adalah penghimpunan dana dari masyarakat kemudian menyalurkannya dengan tujuan untuk memperoleh pendapatan. Oleh karenanya penting bagi bank untuk menjaga kepercayaan masyarakat sebab kegiatan usahanya mengandalkan kepercayaan masyarakat. Penilaian tentang kinerja perbankan tentunya memberikan dampak terhadap harga saham yang dikeluarkan pada tiap perusahaan perbankan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan pengaruh rasio keuangan Capital Adequacy Ratio (CAR), Non
Performing Loan (NPL), Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Net Interest Margin (NIM), Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional
(BOPO), Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap harga saham perusahaan sektor perbankan. Data yang digunakan pada penelitian ini merupakan data sekunder. Penelitian ini dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan model regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan Capital Adequacy Ratio (CAR), Non
Performing Loan (NPL), Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Net Interest Margin (NIM), Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional
(BOPO), Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh secara simultan terhadap harga saham. Secara parsial, Return on Equity (ROE) dan Net Interest Margin (NIM) berpengaruh positif, sedangkan Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh negatif terhadap harga saham. Adapun variabel yang paling dominan mempengaruhi harga saham perusahaan sektor perbankan adalah Return on Equity (ROE).
Kata kunci: Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Return on
Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Net Interest Margin (NIM), Rasio
Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Loan to
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRACT ... vii
ABSTRAK ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 6
1.3 Tujuan Penelitian ... 6
1.4 Kegunaan Penelitian... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka ... 9
x
2.1.1.1 Laporan Keuangan Umum ... 9
2.1.1.2 Laporan Keuangan Perbankan ... 11
2.1.2 Kinerja Keuangan ... 14
2.1.3 Analisis Laporan Keuangan ... 15
2.1.4 Analisis Rasio Keuangan ... 19
2.1.5 Jenis-jenis Rasio Keuangan ... 20
2.1.6 Rasio Perbankan ... 23
2.1.6.1 Capital Adequacy Rasio (CAR) ... 23
2.1.6.2 Non Performing Loans (NPL) ... 24
2.1.6.3 Return on Assets (ROA) ... 24
2.1.6.4 Return On Equity (ROE) ... 25
2.1.6.5 Net Interest Margin (NIM) ... 26
2.1.6.6 Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) .... 26
2.1.6.7 Loans to Deposit Ratio (LDR) ... 27
2.1.7 Pasar Modal ... 28
2.1.8 Saham ... 30
2.1.8.1 Pengertian Saham ... 30
2.1.8.2 Harga Saham ... 32
2.1.8.3 Jenis-jenis Saham ... 35
2.2 Kerangka Pemikiran ... 36
2.3 Penelitian Terdahulu ... 38
2.4 Hipotesis Penelitian ... 40
xi
3.1 Objek Penelitian ... 41
3.2 Metode Penelitian... 41
3.2.1 Populasi dan Sampel ... 42
3.2.2 Jenis Penelitian ... 45
3.2.3 Jenis dan Sumber Data ... 46
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ... 46
3.2.5 Metode Analisis Data... 47
3.2.5.1 Pengujian Asumsi Klasik ... 47
3.2.5.1.1 Uji Normalitas ... 47
3.2.5.1.2 Uji Multikolinearitas ... 48
3.2.5.1.3 Uji Autokorelasi ... 48
3.2.5.1.4 Uji Heteroskedastisitas ... 49
3.2.5.2 Analisis Regresi Linear Berganda ... 50
3.2.6 Definisi Operasional Variabel ... 53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 57
4.1.1 Uji Asumsi Klasik ... 58
4.1.1.1 Uji Normalitas ... 58
4.1.1.2 Uji Multikolinearitas ... 59
4.1.2 Alternatif Penyelesaian Masalah ... 61
4.1.2.1 Uji Asumsi Klasik dengan 15 Sampel Penelitian ... 63
4.1.2.1.1 Uji Normalitas ... 63
xii
4.1.2.1.3 Uji Autokorelasi ... 65
4.1.2.1.4 Uji Heteroskedastisitas ... 66
4.1.3 Analisis Regresi Linear Berganda ... 68
4.1.3.1 Persamaan Regresi ... 68
4.1.3.2 Hipotesa Penelitian ... 71
4.1.3.3 Koefisien Determinasi Variabel Independen terhadap Variabel Dependen ... 73
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 75
4.2.1 Pengaruh Secara Simultan CAR, NPL, ROA, ROE, NIM, BOPO, dan LDR Terhadap Harga Saham Perusahaan Sektor Perbankan ... 75
4.2.2 Pengaruh Secara Parsial CAR, NPL, ROA, ROE, NIM, BOPO, dan LDR Terhadap Harga Saham Perusahaan Sektor Perbankan ... 76
4.2.3 Variabel yang Paling Dominan Mempengaruhi Harga Saham Perusahaan Sektor Perbankan ... 81
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 83
5.2 Saran ... 84
DAFTAR PUSTAKA ... 87
LAMPIRAN ... 90
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tabel Ringkasan Penelitian Terdahulu ... 38
Tabel 3.1 Tabel Populasi Penelitian ... 42
Tabel 3.2 Tabel Sampel Penelitian... 44
Tabel 3.3 Tabel Operasional Variabel ... 54
Tabel 4.1 Tabel Statistika Deskriptif ... 57
Tabel 4.2 Tabel Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov Test ... 59
Tabel 4.3 Tabel Hasil Uji Multikolinearitas ... 60
Tabel 4.4 Tabel Statistika Deskriptif dengan 15 Sampel Penelitian ... 62
Tabel 4.5 Tabel Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov Test ... 63
Tabel 4.6 Tabel Hasil Uji Uji Multikolinearitas ... 64
Tabel 4.7 Tabel Hasil Uji Autokorelasi dengan Run Test ... 66
Tabel 4.8 Tabel Hasil Uji Uji Heteroskedastisitas dengan Park Test ... 67
Tabel 4.9 Tabel Hasil Koefisien Analisis Regresi Linear Berganda ... 69
Tabel 4.10 Tabel Hasil Pengujian Hipotesis Secara Simultan Regresi Linear Berganda ... 71
Tabel 4.11 Tabel Hasil Pengujian Hipotesis Secara Parsial Regresi Linear Berganda ... 72
Tabel 4.12 Tabel Besarnya Pengaruh Secara Simultan ... 73
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Annual Report 2007-2011 ... 90
Lampiran B Hasil Uji Statistika dengan 17 Sampel... 100
1
Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Gejolak krisis keuangan global telah mengubah tatanan perekonomian dunia.
Krisis global yang berawal di Amerika Serikat pada tahun 2007, semakin dirasakan
dampaknya ke seluruh dunia, termasuk negara berkembang pada tahun 2008.
Sementara itu, kemauan negara-negara industri maju lainnya untuk berkoordinasi
dalam kebijakan pemulihan ekonomi juga diharapkan dapat meningkatkan keyakinan
pelaku pasar. Namun, proses berbagai lembaga keuangan memperbaiki struktur
neracanya (deleveraging) yang diperkirakan masih terus berlangsung, serta dampak
umpan balik dari sektor riil ke sektor keuangan, menyebabkan risiko dan ketidakpastian
di pasar keuangan global masih tinggi (www.bi.go.id).
Di Indonesia, imbas krisis mulai terasa terutama menjelang akhir 2008. Setelah
mencatat pertumbuhan ekonomi di atas 6% sampai dengan triwulan III-2008,
perekonomian Indonesia mulai mendapat tekanan berat pada triwulan IV-2008. Hal itu
tercermin pada perlambatan ekonomi secara signifikan terutama karena anjloknya
kinerja ekspor. Secara relatif, posisi Indonesia sendiri secara umum bukanlah yang
terburuk di antara negara-negara lain. Perekonomian Indonesia masih dapat tumbuh
sebesar 6,1% pada 2008. Sementara kondisi fundamental dari sektor eksternal, fiskal
dan industri perbankan juga cukup kuat untuk menahan terpaan krisis global. Semakin
2
Universitas Kristen Maranatha perekonomian di seluruh negara akan mengalami perlambatan pada tahun 2009.
Indonesia tak terkecuali, penurunan pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut bukan
sesuatu yang buruk apabila dibandingkan dengan banyak negara-negara lain yang
diperkirakan tumbuh negatif. Oleh karenanya, upaya Pemerintah dan Bank Indonesia
untuk mencegah dampak krisis ini meluas lebih dalam, melalui kebijakan di bidang
fiskal, moneter, dan sektor riil, menjadi penting untuk dilakukan di tahun 2009
(Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter, 2009).
Perbankan sebagai lembaga intermediasi yang menunjang perekonomian
nasional memiliki posisi yang sangat strategis, sesuai dengan fungsi yang melekat pada
perbankan dalam menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat, menyediakan
pelayanan jasa perbankan lainnya serta sebagai salah satu sarana pemerintah dalam
melaksanakan kebijakan moneter, maka peran perbankan nasional perlu tetap dijaga
(Susilo, 2007). Bank sebagai salah satu lembaga keuangan di dalam perekonomian
suatu negara, berfungsi sebagai penunjang kelancaran sistem pembayaran, pelaksana
kebijakan moneter, dan sarana untuk mencapai stabilitas sistem keuangan yang
menjalankan usahanya berdasarkan prinsip kepercayaan. Oleh karena itu dalam
menjalankan fungsi-fungsi tersebut, bank dituntut untuk berada dalam kondisi yang
sehat.
Prasnanugraha (2007) menyatakan suatu bank dikatakan sehat apabila dapat
melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi
semua kewajibannya dengan baik dengan cara-cara yang sesuai dengan peraturan
perbankan yang berlaku. Dengan mengetahui tingkat kesehatan bank maka seluruh
3
Universitas Kristen Maranatha asas pengelolaan bank yang sehat dan ketentuan yang berlaku di Indonesia. Selain itu
tingkat kesehatan bank juga bermanfaat untuk meningkatkan efisiensi kinerja bank
dalam kegiatan operasional sehingga bank dapat mengoptimalkan keuntungan dan
kemungkinan kegagalan atau kebangkrutan dapat dihindari. Tingkat kesehatan bank
dapat dinilai dari beberapa indikator. Salah satu sumber utama indikator yang dijadikan
dasar penilaian adalah laporan keuangan bank yang bersangkutan. Berdasarkan laporan
itu, akan dapat dihitung sejumlah rasio keuangan yang lazim dijadikan dasar penilaian
tingkat kesehatan bank (Nasser & Aryati, 2000).
Aturan tentang kesehatan bank yang diterapkan oleh Bank Indonesia mencakup
berbagai aspek dalam kegiatan bank, mulai dari penghimpunan dana sampai dengan
penggunaan dan penyaluran dana (Budisantoso et. al., 2006 dalam Prasnanugraha,
2011). Penilaian kinerja keuangan suatu bank ini sangat penting dilakukan karena
kinerja bank merupakan salah satu dasar penilaian terhadap kemampuan bank dalam
menjalankan fungsinya sebagai penghimpun dan pengelola dana masyarakat.
Penilaian tentang kinerja perbankan tentunya memberikan dampak terhadap
harga saham pada setiap perusahaan perbankan. Harga saham bisa dikatakan sebagai
indikator keberhasilan perusahaan di mana kekuatan pasar di bursa ditunjukkan dengan
adanya transaksi jual beli saham tersebut di pasar modal, terjadinya transaksi tersebut
didasarkan atas analisis para investor terhadap prestasi perusahaan dalam meningkatkan
keuntungan (Santoso, 1999:387 dalam Maula, 2010).
Pasar modal memiliki peran yang besar pula dalam perekonomian dalam suatu
4
Universitas Kristen Maranatha fungsi keuangan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar modal
menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak
yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer).
Sedangkan pasar modal dikatakan mempunyai fungsi keuangan disebabkan pasar
modal memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan (return) bagi
pemilik dana sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih (Susilo, 2007).
Menurut Usman (1990), naik turunnya harga suatu saham dipengaruhi oleh
beberapa faktor di mana faktor-faktor tersebut baik secara langsung maupun tidak
langsung akan mempengaruhi terjadinya fluktuasi harga saham perusahaan. Ada dua
cara yang bisa digunakan untuk menganalisis saham suatu perusahaan yaitu, analisis
fundamental dan analisis teknikal. Analisis fundamental merupakan analisis terhadap
kinerja perusahaan dengan melihat laporan keuangan dan berbagai faktor ekonomi
lainnya yang berkaitan dengan kelangsungan perusahaan. Sedangkan analisis teknikal
merupakan analisis saham yang menekankan pada pendekatan tingkah laku investor di
masa mendatang berdasarkan kebiasaan masa lalu dengan memperhatikan sifat dan
pola gerak harga. Meskipun ada banyak faktor lain yang mempengaruhi harga saham,
namun faktor fundamental merupakan faktor yang menjadi pedoman utama bagi pasar
untuk menentukan harga saham perusahaan. Pada dasarnya perusahaan yang baik
kinerjanya akan mempunyai harga saham yang tinggi, karena dalam dunia investasi
kinerja keuangan dapat direfleksikan pada harga saham. Dengan demikian kebutuhan
akan informasi yang lengkap itulah yang dapat dianalisis bagaimana sebenarnya
5
Universitas Kristen Maranatha Ukuran yang lazim digunakan untuk mengukur kinerja keuangan diantaranya
analisis rasio keuangan (financial ratio). Analisis kinerja keuangan perusahaan
diperoleh melalui analisis data-data keuangan yang tersusun dalam laporan keuangan
perusahaan. Analisis laporan keuangan merupakan suatu proses yang penuh
pertimbangan dalam rangka membantu evaluasi posisi keuangan dan hasil operasi
perusahaan masa lalu dan masa sekarang dengan tujuan menentukan estimasi dan
prediksi mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang (Gibson et.
al., 1998 dalam Limawan, 2011). Dengan menggunakan angka-angka yang tercantum
dalam laporan keuangan sebuah perusahaan dan dilakukan analisis rasio yang
merupakan suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu
dalam neraca dan laporan rugi laba, dapat dilihat kinerja keuangan perusahaan yang
nantinya akan di uji apakah memiliki pengaruh terhadap pergerakan harga saham
(Munawir, 2004).
Pada penelitian ini, untuk melihat kinerja keuangan suatu bank digunakan tujuh
rasio keuangan yang umum pada sektor perbankan yaitu CAR, NPL, ROA, ROE, NIM,
BOPO dan LDR. Perlunya penilaian kinerja keuangan perusahaan melalui analisis
laporan keuangan ini menuntut agar perusahaan dapat lebih baik lagi kinerjanya dari
waktu ke waktu sehingga investor pun tidak ragu untuk menanamkan modalnya pada
saham perusahaan tersebut. Dari hasil penilaian kinerja keuangan tersebut dapat dilihat
apakah suatu bank mampu bertahan dan tetap eksis dalam melakukan kegiatan
operasionalnya dan mampu mempertahankan atau meningkatkan nilai harga sahamnya
6
Universitas Kristen Maranatha Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap
Harga Saham Perusahaan Sektor Perbankan Periode 2007-2011”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diberikan rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Apakah terdapat pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham
Sektor Perbankan di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011 secara
simultan ?
b. Apakah terdapat pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham
Sektor Perbankan di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011 secara parsial
?
c. Variabel mana yang paling dominan dalam mempengaruhi harga saham ?
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham
Sektor Perbankan di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011 secara
7
Universitas Kristen Maranatha b. Untuk mengetahui pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham
Sektor Perbankan di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011 secara
parsial.
c. Untuk mengetahui variabel mana yang paling dominan dalam
mempengaruhi harga saham.
1.4. Kegunaan Penelitian
Melalui penelitian ini, hasilnya diharapkan dapat memberikan manfaat dan
masukan bagi pihak-pihak berikut:
1. Bagi perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna agar perusahaan lebih tanggap
terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan harga saham dan
dapat pula digunakan sebagai dasar evaluasi kinerja manajemen yang akan
datang untuk mempertahankan atau memperbaiki kinerja perusahaannya.
2. Bagi investor
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu
pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi saham pada
perbankan nasional.
3. Bagi akademisi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan atau
pengetahuan mengenai kinerja keuangan perbankan dan pengaruhnya
terhadap harga saham di sektor perbankan. Selain itu, dapat dijadikan salah
8
Universitas Kristen Maranatha rasio keuangan dan harga saham terutama berkaitan dengan dengan
83
Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian serta pembahasan dari penelitian mengenai
Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Harga Saham Perusahaan Sektor Perbankan
Periode 2007-2011, dapat ditarikkesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh simultan antara Capital Adequacy Ratio (CAR), Non
Performing Loan (NPL), Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Net Interest Margin (NIM), Rasio Biaya Operasional Terhadap Pendapatan
Operasional (BOPO), Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap harga saham
perusahaan sektor perbankan. Ketujuh variabel tersebut dapat menjelaskan
pergerakan harga saham sebesar 63,2%. Sedangkan sisanya 36,8% dipengaruhi
oleh faktor-faktor lain selain Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing
Loan (NPL), Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Net Interest Margin (NIM), Rasio Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional
(BOPO), Loan to Deposit Ratio (LDR).
2. Terdapat pengaruh parsial antara Return on Equity (ROE), Net Interest Margin
(NIM), dan Rasio Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional
(BOPO) terhadap harga saham. Masing-masing dapat menjelaskan pergerakan
84
Universitas Kristen Maranatha
Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Return on Asset (ROA), Loan to Deposit Ratio (LDR) secara parsial tidak berpengaruh terhadap harga saham
perusahaan sektor perbankan.
3. Variabel Return on Equity (ROE) berpengaruh sebesar 49,7% dan merupakan
variabel yang paling dominan pengaruhnya terhadap harga saham perusahaan
sektor perbankan.
5.2. Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan oleh peneliti berdasarkan hasil
penelitian kepada pihak-pihak lain agar dapat dijadikan masukan maupun pengetahuan
yang diharapkan dapat berguna bagi pihak-pihak lain adalah sebagai berikut:
1. Bagi perusahaan atau emiten
Berdasarkan hasil penelitian ini, variabel yang berpengaruh paling besar
terhadap harga saham adalah Return on Equity (ROE), maka perusahaan
disarankan untuk memperhatikan nilai Return on Equity (ROE) dengan cara
meningkatkan efektivitas manajemen dalam mengelola investasi perusahaan
serta dalam melaksanakan keseluruhan operasional perusahaan. Dengan
demikian, nilai Return on Equity (ROE) perusahaan tidak mengalami penurunan
yang dapat menyebabkan harga saham turun.
2. Bagi investor
Investor dapat menggunakan model regresi dalam penelitian ini untuk dapat
85
Universitas Kristen Maranatha untuk periode yang akan datang. Hal tersebut didukung dengan melihat
besarnya pengaruh secara parsial variabel independen yaitu ROE, NIM, BOPO
terhadap harga saham yang masing-masing memberikan pengaruh sebesar
49,7%, 22,18% dan 44,49%. Selain itu, berdasarkan hasil penelitian ini
didapatkan hasil bahwa Return on Equity (ROE) merupakan variabel yang
paling dominan yang mempengaruhi harga saham. Disarankan bagi para
investor yang baru atau sudah lama untuk memperhatikan pergerakan Return on
Equity (ROE) perusahaan dari waktu ke waktu sehingga dapat memutuskan
waktu dan tindakan yang tepat dalam melakukan investasi pada sektor
perbankan, khususnya pada perusahaan perbankan yang listing di Bursa Efek
Indonesia (BEI).
3. Bagi peneliti selanjutnya
Penelitian ini terbatas hanya pada 15 perusahaan yang bergerak dalam sektor
perbankan dan menganalisis tujuh jenis rasio untuk periode lima tahun, yaitu
tahun 2007, 2008, 2009, 2010, dan 2011. Seperti yang kita ketahui, jumlah
perusahaan yang bergerak pada sektor perbankan masih banyak diluar sampel
penelitian ini dan terus bertambah jumlahnya. Selain itu, rasio yang dapat
digunakan untuk mengukur tingkat kesehatan perusahaan masih banyak selain
yang digunakan pada penelitian ini, seperti Dividend Payout Ratio, Debt to
Equity Ratio, Price Earning Ratio, Earning per Share, Dividend pe Share, Book Value per Share, Net Profit Margin, dan sebagainya. Saran peneliti selanjutnya
yang hendak melakukan penelitian yang sama atau serupa baik dari rasio yang
86
Universitas Kristen Maranatha perusahaan. Selain itu, peneliti lain dapat menambahkan atau mengganti
rasio-rasio yang digunakan agar didapatkan hasil yang lebih baik guna menambah
87
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Kamaruddin. 2004. Dasar-dasar Manajemen Investasi dan Portofolio. Jakarta: Rineka Cipta.
Anoraga, Pandji. 2001. Pengantar Pasar Modal. Semarang: Rineka Cipta.
Ardiani, Anita. 2007. Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Perubahan
Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Semarang.
Universitas Negeri Semarang.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Baridwan, Zaki. 1992. Intermediate Accounting (Edisi Ketujuh). Yogyakarta: BPFE.
Darmadji, Tjiptono dan Hendy M. Fakhruddin. 2001. Pasar Modal di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.
Etty M. Nasser dan Titik Aryati. 1999. Model Analisis CAMEL untuk Memprediksi
Financial Distress pada Sektor Perbankan yang Go Public. Jakarta: ISSN: 1440-2420.
Fakhruddin, M dan Hadianto. 2001. Perangkat dan Model Analisis Investasi di Pasar
Modal. Jakarta: Gramedia.
Ghozali, Imam. 2006. Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Habib, Arief. 2008. Kiat Jitu Peramalan Saham Analisis dan Teknikal. Yogyakarta: Andi Offset.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2002. Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Jakarta: Salemba Empat.
Jumingan. 2006. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.
Kasmir. 2004. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Limawan, William. 2011. Pengaruh Debt to Equity Ratio, Return on Equity, Return on
Assets, Earnings per Share, dan Price Earning Ratio Terhadap Harga Saham
Perusahaan yang Bergerak dalam Sektor Pertambangan Periode 2007-2010. Bandung:
88
Universitas Kristen Maranatha Ludy Wicaksana, Rizki. 2011. Analisis Pengaruh Rasio Camel Terhadap Kondisi
Bermasalah Pada Sekor Perbankan di Indonesia. Semarang: Skripsi Sarjana
Universitas Diponegoro.
Lukman, Dendawijaya. 2009. Manajemen Perbankan Edisi Kedua. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Maula, Risqol. 2010. Pengaruh Cash Ratio, Return On Assets Dan Capital Adequacy
Ratio Terhadap Harga Saham Perbankan Yang Masuk Dalam Penghitungan Indeks Lq4. Malang: Skripsi Sarjana Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Marzuki Usman, dkk. 1990. ABC Pasar Modal Indonesia. LIPPI, Jakarta.
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi (Edisi Kelima). Yogyakarta: Penerbit Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.
Prasnanugraha, Ponttie. 2007. Analisis Pengaruh Rasio-rasio Keuangan Terhadap
Kinerja Bank Umum di Indonesia. Semarang: Tesis Pasca Sarjana Universitas
Diponegoro.
Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan (Edisi Ketujuh). Yogyakarta: Gajah Mada.
S. Munawir. 2004. Analisis Laporan Keuangan (Edisi Keempat). Yogyakarta: Liberty.
Simamora, Henry. 2000. Akuntansi: Basis Pengambilan Keputusan Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Riset Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Susilo, Peter. 2007. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Sektor
Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada Periode 2000-2005. Bandung:
Skripsi Sarjana Universitas Padjajaran.
Taswan. 2010. Manajemen Perbankan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Van Horne dan Wachowicz. 2000. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan (Edisi
Kesepuluh). Jakarta: Salemba Empat.
Van Horne, James C. and John M. Wachowicz. 2005. Fundamentals of Financial:
Management Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan. Penerjemah: Dewi Fitriasari dan
Deny Arnos Kwary. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
89
Universitas Kristen Maranatha Weston, J. Fred dan Thomas E. Copeland. 2000. Manajemen Keuangan Edisi 8
Cetakan Kesepuluh, Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Wira, Desmond. 2011. Analisis Fundamental Saham, cetakan pertama. Jakarta: Exced.
www.idx.co.id
www.bi.go.id
www.duniainvestasi.com