• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANG BANGUN SISTEM TRANSDUSER ULTRASONIK SEBAGAI PENDETEKSI KETINGGIAN AIR SUNGAI DAN SISTEM AKUISISI DATA DENGAN KOMUNIKASI SERIAL PADA KOMPUTER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RANCANG BANGUN SISTEM TRANSDUSER ULTRASONIK SEBAGAI PENDETEKSI KETINGGIAN AIR SUNGAI DAN SISTEM AKUISISI DATA DENGAN KOMUNIKASI SERIAL PADA KOMPUTER"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

i ABSTRAK

RANCANG BANGUN SISTEM TRANSDUSER ULTRASONIK SEBAGAI PENDETEKSI KETINGGIAN AIR SUNGAI DAN SISTEM AKUISISI

DATA DENGAN KOMUNIKASI SERIAL PADA KOMPUTER

Oleh Laila Kurniati

Dalam penelitian ini kami merancang sistem sensor ultrasonik HC-SR04 sebagai pendeteksi ketinggian air sungai. Perangkat keras terdiri atas sistem sensor, rangkaian mikrokontroler, computer sebagai interfacing dengan menggunakan komunikasi serial USB. Program Visual Basic 6.0 adalah Perangkat lunak yang digunakan sebagai sistem akuisisi data pada komputer. Sistem database ini dilengkapi dengan MySQL sebagai media penyimpanan. Pendeteksian ketinggian air ini menggunakan catu daya tegangan 5 Volt dan transduser ultrasonik HC-SR04 yang memiliki sensifita 2 - 500 cm serta resolusi 0,3 cm. Pada penelitian ini kami menggunakan simulasi tabung yang di bagian bawahnya diberi keran untuk mengeluarkan air. Range ketinggian air yang digunakan adalah 100 - 5 cm. Pada saat pengambilan data kami menggunakan delay 2 detik, untuk mengetahui perubahan ketinggian air yang ditandai dengan perubahan warna indicator led. Led hijau menandakan aman yaitu ketinggian <540 cm, led kuning menendakan waspada kisaran antara 540 – 580 cm, sedangkan led merah menandakan awas dengan ketinggian air >580 cm. Alat ini sebagai peringatan banjir untuk meminimalisasi dampak kerugian materil bahkan korban jiwa.

(2)

ii

DESIGN OF ULTRASONIC TRANSDUCER SYSTEM AS WATER LEVEL DETECTOR AND DATA ACQUISITION SYSTEM USING

COMPUTER SERIAL COMMUNICATION

By Laila Kurniati

In this research we have been constructed utrasonic transduser system HC-SR04 as water level detector. The hardware consists of sensor system, microcontroller circuit, computer as interface system which use USB serial communication. Visual Basic 6.0 program is the software that used as data acquisition system to computer. This database system is equipped by MySQL as storage media. This height detector has been used power supply at 5 Volt and HC-SR04 ultrasonic as transducer with its sensitivity 2 - 500 cm and its resolution 0,3 cm. In this research, we used simulate of the tube which its underside has crane as water outlet. The range of water level is 100 - 5 cm. During data acquisition, we simulated the delay for 2 second to indicate the height change of water which shown by the change of LED indicator colours. Green LED to indicate the safe condition at <540 cm, yellow LED to indicate alert condition at 540 - 580 cm, and red LED to indicate dangerous condition with height of water at >580 cm. This tool can be used for flood alert to minimize the loss effect of materials and also victims.

(3)

RANCANG BANGUN SISTEM TRANSDUSER ULTRASONIK SEBAGAI PENDETEKSI KETINGGIAN AIR SUNGAI DAN SISTEM AKUISISI

DATA DENGAN KOMUNIKASI SERIAL PADA KOMPUTER (Skripsi)

Oleh Laila Kurniati

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)

Oleh Laila Kurniati

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar SARJANA SAINS

Pada Jurusan Fisika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG

(5)

x

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan segalakekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan kuliah serta skripsi ini dengan baik. Judul skripsi ini adalah “Rancang Bangun Sistem Transduser Ultrasonik Sebagai Pendeteksi Ketinggian Air Sungai Dan Sistem Akuisisi Data Dengan Komunikasi Serial Pada Komputer”.

Skripsi ini dilaksanakan dari bulan Agustus 2012 sampai November 2012 bertepatan di Laboratorium Elektronika Instrumentasi dan di Laboratorium Pemodelan Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

Penekanan skripsi ini adalah untuk membuat sistem akuisis data perubahan ketinggian air sungai melalui komunikasi serial kekomputer hal ini bertujuan untuk menyimpan data hasil pengukuran dari hardware ke komputer. Aplikasi interfacing ini menggunakan visual basic 6.0.

Penulis menyadari dalam penyajian skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak demi perbaikan dan penyempurnaan laporan ini. Akhir kata, semoga laporan ini dapat menjadi rujukan untuk penelitian berikutnya agar lebih sempurna dan dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan.

Bandar Lampung, Desember 2012

(6)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Sistem sensor ketinggian air berbasis komputer yang telah dibuat dapat

mendeteksi dalam orde centimeter.

2. Penelitian ini menggunakan komunikasi serial to USB untuk pentransferan data yang diolah di mikrokontroler kemudian ditransfer ke komputer dan dapat dilihat dan disimpan dalam bentuk database di komputer.

3. Pada penelitian ini database ketinggian air menggunakan Visual Basic 6.0 yang disimpan ke MySQL dan dapat disimpan ke notepad

4. Pada pengambilan data Interfacing sudah mendekati linier karena sudah diolah pada mikrokontroler

(7)

63

B. Saran

Untuk pengembangan penelitian selanjutnya, disarankan hal-hal berikut.

1. Sensor yang digunakan ada baiknya dicari yang lebih aman untuk penggunaan yang berhubungan dengan air untuk penggunaan jangka panjang. 2. Disarankan penelitian selanjutnya untuk mengukur ketinggian pengisian

(8)

iv

DAN SISTEM AKUISISI DATA DENGAN KOMUNIKASI SERIAL PADA KOMPUTER Nama Mahasiswa : Laila Kurniati

Nomor Pokok Mahasiswa : 0817041039

Jurusan : Fisika

Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

MENYETUJUI, 1. Komisi Pembimbing

Dr. Warsito, D.E.A

NIP.19710212 199512 1 001

Sri Wahyu Suciati, M.Si NIP.19710829 199703 2 001

2. Ketua Jurusan Fisika FMIPA Universitas Lampung

(9)

v

MENGESAHKAN

1. Tim pembimbing

Ketua : Dr. Warsito, D.E.A ………..

Sekretaris : Sri Wahyu Suciyati, M.Si. ……….

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Amir Supriyanto M.Si ……….

2. Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Prof. Suharso, Ph.D.

NIP. 19690530 199512 1 001

(10)

III. METODE PENELITIAN

A.Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Oktober 2012. Perancangan alat penelitian dilakukan di Laboratorium Elektronika Instrumentasi dan di Laboratorium Pemodelan Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

B.Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Solder untuk melelehkan timah agar komponen menyatu dengan PCB. 2. Bor listrik untuk melubangi PCB.

3. Sedotan timah untuk mebuang sisa timah yang tidak terpakai. 4. Multimeter untuk menguji kelayakan komponen.

5. Komputer untuk sistem akuisisi data dan menampilkan data base.

Sedangkan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

(11)

30

4. Pelarut (FE2CL3) untuk melarutkan PCB.

5. Sensor Ultrasonik sebagai converter besaran fisis menjadi elektris. 6. Konverter USB to RS232 serial

7. Komponen Elektronika

a. Resistor sebagai pengurang tegangan b. Kapasitor sebagai penyimpan energi

C.Prosedur Penelitian

1. Perancangan Alat

Sub bab ini membahas perancangan bagian elektronik pada sistem pengukuran ketinggian air. Sistem pengukuran ini terdiri dari bagian mekanis dan akuisisi. Bagian mekanis berupa sensor Ultrasonik, sedangkan akuisisi adalah rangkaian elektronik yang berfungsi mengolah data dari bagian mekanis. Sistem akuisisi terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (program). Diagram blok sistem akuisisi data diperlihatkan pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1. Diagram blok rancangan umum sistem Pemantul

Sinyal Sensor Ultrasonik

Mikrokontroler ATmega16

Converter USB

(12)

Deskripsi singkat blok diagram sistem pengukuran ketinggian air sungai :

1. Pemantul sebagai pemantul perubahan ketinggian.

2. Sensor Ultrasonik yang digunakan untuk pemantulan ketinggian air yang ada pada tabung

3. Mikrokontroler ATMega16 digunakan untuk mengolah data tegangan analog yang terdeteksi oleh sensor kemudian dikirimkan dan disimpan dalam PC. 4. Converter RS-232 sebagai pengiriman data dari mikrokontroler ke PC

5. Personal Computer digunakan sebagai media penampil dan penyimpan data yang telah diukur dengan menggunakan komunikasi serial.

(13)

32

Gambar 3.2. Skema Pendeteksi Ketinggian Air

Gambar 3.2 merupakan skema perancangan alat yang akan dibuat, Secara garis besar prinsip kerja alat pendeteksi ketinggian air ini adalah pada perubahan ketinggian air dari sensor yang akan memberikan informasi atau data pada mikrokontroler mengenai kondisi ketinggian air yang dapat dilihat dan simpan di komputer melalui Interfacing komputer.

Transduser Ultrasonik

Rangkaian mikrokontoler AT16, pengkondisi sinyal beserta converter RS-232

Air sebagai simulasi

USB & PC

(14)

2. Diagram Alir Penelitian

Pada penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan. Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada diagram alir prosedur kerja sebagai mana pada Gambar 3.3.

Gambar 3.3. Diagram Alir Prosedur Kerja Mulai

Pembuatan Diagram Blok

Merealisasikan Alat

Pengujian Alat

Berhasil / Tidak

Pengolahan Data

Pembuatan laporan

Selesai

Tidak berhasil

Berhasil

(15)

34

D. Metode Analisis

Untuk mengetahui dan mendeteksi ketinggian air yang ada dipermukaan air sungai, pengujian ini dilakukan dengan variabel yang digunakan yakni terhadap waktu, ketinggian air. Rancangan tabel hasil pengukuran akan diperlihatkan pada table 3.1.

Tabel 3.1. Pengamatan terhadap waktu,ketinggian No Waktu/ Tanggal Ketinggian Air (cm) 1

(16)

Gambar 3.4. Grafik Hubungan ketinggian air terhadap waktu

k

e

ti

n

g

g

ia

n

a

ir

(cm)

Waktu (detik)

(17)

ix MOTTO

Tiada keyakinan yang membuat orang takut menghadapi tantangan.

(18)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ketinggian air merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menyatakan posisi atau keberadaan air dalam sungai. Pada saat musim hujan ketinggian air sungai akan naik bahkan sampai melebihi tebing sungai. Kondisi yang seperti ini jelas menimbulkan dampak kerugian materil bahkan dapat mengancam korban jiwa penduduk yang tinggal disekitaran sungai. Dengan demikian untuk mengatasi dampak kerugian yang ditimbulkan oleh naiknya sungai maka salah satu caranya adalah dengan mengamati perilaku ketinggian air sungai.

(19)

2

ultrasonik. Sensor ultrasonik adalah sensor yang bekerja berdasarkan prinsip pantulan gelombang suara yang fungsinya mengukur besaran jarak dan kecepatan. Sensor ini tidak langsung dapat masuk ke mikrokontroler karena perlu penyesuaian besaran tegangan dan lain-lainnya maka dikondisikan dulu sinyalnya dibagian pengkondisi sinyal (signal conditioner), sehingga levelnya sesuai atau dapat dimengerti oleh bagian input mikrokontroller atau prosseor lainnya.

Sensor ultrasonik terdiri dari dari dua unit, yaitu unit pemancar dan unit penerima. Seperti telah disebutkan bahwa sensor ultrasonik terdiri dari rangkaian pemancar ultrasonik yang disebut transmitter dan rangkaian penerima ultrasonik yang disebut receiver. Sinyal ultrasonik yang dibangkitkan akan dipancarkan dari transmitter ultrasonik. Ketika sinyal mengenai benda penghalang, maka sinyal ini

dipantulkan, dan diterima oleh receiver ultrasonik. Sinyal yang diterima oleh rangkaian receiver dikirimkan ke rangkaian mikrokontroler untuk selanjutnya diolah untuk menghitung jarak terhadap benda di depannya (bidang pantul).

(20)

dan Software Aplikasi. Salah satu dari kemampuan komputer yang diharapkan dapat membantu kerumitan dari suatu sistem manual, yaitu memfungsikan komputer sebagai alat pengatur interface pengendali jarak jauh. Interfacing merupakan salah satu pemanfaatan I/O keluaran yang terdapat dalam sebuah Personal Computer (PC) untuk suatu keperluan pengendalian perangkat. Komunikasi yang yang digunakan untuk interfacing adalah komunikasi paralel dan komunikasi serial. Penelitian ini memanfaatkan interfacing serial (USB) untuk komunikasi data ketinggian air yang ditransfer melalui sensor ultrasonik ke Personal Computer (PC) yang diampilkan dalam bentuk database.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana membuat sistem informasi tentang ketinggian air melalui interfacing serial menggunakan sensor ultrasonik dengan sistem akuisisi data (database) pada komputer.

C. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Alat ini diterapkan untuk mendeteksi ketinggian air menggunakan sensor ultrasonik ke komputer secara serial USB

2. Alat ini memanfaatkan komputer sebagai media untuk mengolah database 3. Mikrokontroler yang digunakan adalah ATmega16

(21)

4

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah merancang dan membuat pendeteksi ketinggian air sungai dengan sistem akuisisi data dan sistem Interfacing komputer melalui komunikasi serial to USB.

E. Manfaat Penelitian

(22)

vi

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah dilakukan orang lain, dan sepengetahuan saya tidak ada karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini sebagaimana disebutkan dalam daftar pustaka. Selain itu, saya menyatakan bahwa skripsi ini dibuat oleh saya sendiri.

Apabila ada pernyataan saya yang tidak benar maka saya bersedia dikenai sanksi sesuai dengan hukum yang berlaku.

Bandar Lampung, Desember 2012

(23)

viii

PERSEMBAHAN

Untuk kedua orang tuaku Hi. Novizon, Hs dan Hj. Erita, S.Ag, yang selalu memberi semangat hidupku. Orang tua Terbaik Untuk anak – anak nya

(24)

vii

Penulis yang bernama lengkap Laila Kurniati, putri bungsu dari Bapak Hi. Novizon dan Ibu Hj. Erita,S.Ag. Penulis menyelesaikan pendidikan Taman Kanak– kanak di TK Almuslimun pada tahun 1994, Sekolah Dasar di SDN 2 Labuhan Ratu Satu pada tahun 2002, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama di SLTP Muhammadiyah 1 Way Jepara pada tahun 2005, dan Sekolah Menengah Atas di SMA Teladan Way Jepara pada tahun 2008.

(25)

xi

SANWACANA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan anugrah yang luar biasa sehingga penulis masih diberi kesempatan untuk mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penelitian dan skripsi ini, terutama kepada Bapak Dr. Warsito, DEA selaku pembimbing I serta Ibu Sri Wahyu Suciyati, M.Si selaku pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan serta ilmunya, dan kepada Bapak Drs. Amir Supriyanto, M.Si selaku Penguji yang banyak memberi koreksi selama penulisan skripsi.

Terima kasih juga untuk Ibu Dra. Dwi Asmi, M.Si. ,Ph.D sebagai pembimbing akademik yang telah banyak direpotkan selama proses kuliah penulis. Kepada Berli dan sisca terima kasih karena telah membantu sebagai patner terbaik penelitian ini .

Untuk orang tua penulis mama, papa, uni, kakak, abang, kak lia terima kasih atas segalanya. Khususnya Aferu Ristiawan, terima kasih atas semua yang telah diberikan dan dilakukan untuk penulis. Tak lupa juga teman seperjuangan Dian, Melda, Heni, Reza, Revi, Risky, Lena, Vio, Vinin, Melinda, Rifki, Eko, Yeni, Wawan, Mb Ana, Imam, Bang Feb, Ilfa dan semua angkatan 2008, 2007, 2009 yang tak bisa disebutkan semua, terima kasih semuanya semoga ALLAH SWT membalas dengan hal yang lebih baik.

Bandar Lampung, Januari 2013

(26)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Sungai dan Banjir

Sungai merupakan jalan air alami mengalir menuju Samudera, Danau atau laut, atau ke sungai yang lain. Pada beberapa kasus, sebuah sungai secara sederhana mengalir meresap ke dalam tanah sebelum menemukan badan air lainnya. Dengan melalui sungai merupakan cara yang biasa bagi air hujan yang turun di daratan untuk mengalir ke laut atau tampungan air yang besar seperti danau. Sungai terdiri dari beberapa bagian, bermula dari mata air yang mengalir ke anak sungai. Beberapa anak sungai akan bergabung untuk membentuk sungai utama. Aliran air biasanya berbatasan dengan kepada saluran dengan dasar dan tebing di sebelah kiri dan kanan. Penghujung sungai di mana sungai bertemu laut dikenali sebagai muara sungai. Sungai merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Air dalam sungai umumnya terkumpul dari presipitasi, seperti hujan,embun, mata air, limpasan bawah tanah, dan di beberapa negara tertentu air sungai juga berasal dari lelehan es/salju. Selain air, sungai juga mengalirkan sedimen dan polutan (Anonimous, 2012).

(27)

6

oleh sungai tersebut. Ancaman tersebut adalah berupa banjir yang disebabkan oleh meluapnya air sungai. Banjir akan menimbulkan kerugian bagi masyarakat, baik berupa materi maupun korban jiwa. Banjir yang disebabkan meluapnya air sungai bias disebut dengan banjir bandang, yaitu banjir yang datang secara tiba-tiba yang disebabkan oleh tersumbatnya sungai atau karena sungai tidak lagi mampu menampung debit air (Syaifullah, 2008).

(28)

B. Interfacing (Sistem Antarmuka)

Interfacing (Sistem Antarmuka) adalah sistem yang menghubungkan antara dua atau lebih instrument elektronika. Secara khusus, sistem antarmuka lebih mengacu kepada hubungan sebuah komputer dengan instrumen lain. Sistem antarmuka pada komputer dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu secara serial dengan memanfaatkan gerbang serial (serial port), secara parallel memanfaatkan gerbang paralel (parallel port), atau melalui slot ISA (Industrial Peripheral Interface) (Warsito dan Yuliansyah, 2002).

(29)

8

1. Terdapat beraneka ragam peralatan/ piranti yang memiliki metode operasi beragam.

2. Laju transfer data dalam piranti seringkali lebih lambat dibandingkan dengan laju transfer data dengan pemroses utama (Mikroprosesor).

3. Piranti seringkali menggunakan format data yang berbeda dengan pemroses utama (Mikroprosesor).

Serial

Paralel

Gambar 2.1. Sistem Antarmuka Secara Serial dan Paralel

Pada gambar 2.1 diperlihatkan diagram sistem antarmuka secara serial dan sacara paralel. Pada proses antarmuka data serial, dibutuhkan sebuah piranti yang dapat mengubah data paralel dari ADC menadi serial, yaitu menggunakan mikrokontroler. Selanjutnya digunakan IC MAX 232 untuk menaikan level

Sistem fisis MAX 232

komputer Pengkondisian

sinyal

Mikrokontroler ATMega16

Sistem fisis

Pengkondisian

(30)

tegangan pada data serial yang dihasilkan oleh mikrokontroler sehingga dapat terbaca oleh komputer melalui port serial (Budi, 2007). Pada proses interfacing data secara parallel lebih mudah untuk dilihat , dikarenakan data ADC terhubung langsung ke komputer melalui port paralel.

1. Interfacing serial

Komunikasi serial ialah pengiriman data secara serial (data dikirim satu persatu secara berurutan), sehingga komunikasi serial jauh lebih lambat daripada komunikasi paralel. Serial port lebih sulit ditangani karena peralatan yang dihubungkan ke serial port harus berkomunikasi dengan menggunakan transmisi serial, sedang data di komputer diolah secara paralel. Oleh karena itu data dari dan ke serial port harus dikonversikan ke dan dari bentuk paralel untuk bisa digunakan. Menggunakan hardware, hal ini bisa dilakukan oleh Universal Asyncronous Receiver Transmimeter (UART), kelemahannya kita butuh software

yang menangani register UART yang cukup rumit dibanding pada parallel port. Kelebihan dari komunikasi serial ialah panjang kabel jauh dibanding paralel,

karena serial port mengirimkan logika “1” dengan kisaran tegangan –3 V hingga

–25 V dan logika 0 sebagai +3 Volt hingga +25 V sehingga kehilangan daya

karena panjangnya kabel bukan masalah utama. Bandingkan dengan port paralel yang menggunakan level TTL berkisar dari 0 V untuk logika 0 dan +5 Volt untuk logika 1 (Anonimous, 2012b).

(31)

10

1. Kabel untuk komunikasi serial bisa lebih panjang dibandingkan dengan paralel. 2. Jumlah kabel data yang digunakan lebih sedikit.

Berdasarkan arah pengirimannya, komunikasi data serial dibagi menjadi tiga bentuk, yaitu :

1. Simplex : data dikirimkan hanya dalam satu arah saja. Data dari A (pengirim) dapat dikirim ke B (penerima), tetapi B tidak bisa mengirim ke A.

2. Half duplex : data dikirimkan dalam dua arah tetapi tidak secara bersamaan. Pada saat A mengirimkan data, B hanya menerima saja, demikian juga sebaliknya.

3. Full duplex : data dikirimkan dalam dua arah secara bersamaan. Pada saat bersamaan antara A dan B dapat saling mengirim dan menerima data.

2. Konverter Serial To USB

(32)

Pada PC lama biasanya terdapat dua buah konektor atau port RS-232 maka sekarang berkurang menjadi satu buah konektor RS-232 saja. Keberadaan port serial RS-232 sekarang telah digantikan oleh port USB yang mempunyai banyak kelebihan dibandingkan port serial RS-232. Dilihat dari sudut teknologi, bagi beberapa pihak komunikasi data menggunakan port serial RS-232 sudah dianggap tertinggal. Untuk mendapatkan interfacing antara mikrokontroler dengan komputer umumnya menggunakan komunikasi data secara serial. Yang menjadi kendala adalah ketersediaan port serial pada komputer, terutama pada jenis komputer laptop dan notebook. Alternatif lain adalah dengan menggunakan port USB. Pada umumnya mikrokontroler yang digunakan pada saat ini tidak mendukung komunikasi data melalui port USB, dan kendala lainnya protocol untuk menggunakan USB bagi pemula tidaklah mudah untuk dipelajari. Oleh sebab itu diperlukan sebuah piranti tambahan untuk mengkonversi port USB menjadi port serial (DB9). Dengan menggunakan konverter ini maka sebuah port USB PC seolah-olah menjadi sebuah port serial RS-232 seperti pada umumnya, walaupun sesungguhnya data ditransfer melalui sebuah port USB.

C. Personal Computer

(33)

12

(Operating System) dan Software Aplikasi. Software Aplikasi merupakan program yang digunakan untuk membantu menyelesaikan pekerjaan kantor, pembuatan program tertentu misalnya program accounting sedangkan Sistem Operasi merupakan program yang mengatur semua komponen komputer siap dioperasionalkan, dan sekaligus mengatur semua program yang ada di komputer. Sistem operasi juga menyediakan sumber daya dalam komputer yang dapat digunakan oleh program lainnya. Fungsi dasar dari sistem operasi yaitu mengenali masukan dari keyboard, mouse, memproses masukan, mengirimkan keluaran ke dalam monitor atau printer, dan kontrol terhadap peripheral komputer seperti printer dan modem. Sistem operasi juga merupakan program yang menghubungkan user dengan komputer dan memanage aplikasi lainnya.

D. Universal Serial Bus (USB)

Universal Serial Bus (USB) merupakan salah satu jalur data yang digunakan di

dalam komputer dengan bentuk yang kecil dan memiliki kecepatan yang sangat tinggi. Selain itu, ketika kita mengkoneksikan ke komputer tidak perlu melakukan reboot (Budiharto, 2007).

USB memiliki kelebihan-kelebihan sebagai berikut:

1. Hot-plugable, yang berarti piranti masukan atau keluaran yang menggunakan USB dapat ditambahkan ketika PC menyala.

(34)

3. Semua piranti dipasang menggunakan satu tipe konektor.

4. Kecepatan USB sangat tinggi, USB versi 1.1 mendukung dua kecepatan yaitu mode kecepatan penuh 12 Mbits/s dan kecepatan rendah 1.5 Mbits/s. USB versi 2.0 mempunyai kecepatan 480Mbits/s yang dikenal sebagai mode kecepatan tinggi yang tentunya jauh lebih cepat dibanding port serial dan paralel yang ada saat ini.

5. Jumlah piranti yang dapat dipasang pada 1 PC mencapai 127 piranti (dengan bantuan hub yang dapat dipasang sampai 5 tingkat, suatu batasan yang sangat tinggi untuk ekspansi piranti masukan atau keluaran.

6. Piranti dengan USB dapat menggunakan catu dari PC (untuk penggunaan arus tidak lebih dari 500 mA) sehingga tidak membutuhkan tambahan catu daya luar.

7. Hemat listrik karena piranti dapat mati secara otomatis apabila tidak digunakan (PC dalam keadaan suspend).

8. Adanya deteksi dan pemulihan kesalahan yang handal. Kesalahan data dideteksi dan transaksi diulang lagi untuk memastikan data dikirim atau diterima dengan benar.

9. Merupakan piranti eksternal PC sehingga tidak perlu membuka kotak PC atau merancang suatu kartu antarmuka dalam penggunaan piranti masukan atau keluaran dengan USB (Hyde, 1999).

1. Pengkabelan dan Konektor USB

(35)
[image:35.595.131.511.79.407.2]

14

Gambar 2.2 Penampang bagian dalam kabel USB

Tabel 2.1. Keterangan warna kabel USB

Pin Kabel Fungsi

1 Merah V bus 5 V

2 Putih D-

3 Hijau D+

4 Hitam Ground

[image:35.595.159.356.261.388.2]

Ada dua jenis konektor USB yang ada di pasaran yakni konektor USB tipe A dan tipe B. Konektor tipe A dipasang pada komputer (PC) sedangkan tipe B dipasang pada piranti masukan/keluaran. Konektor pada USB memiliki 4 kaki, yaitu VCC +5V (atau sering disebut VBUS), Data– (D–), Data+ (D+) dan GND, seperti ditunjukkan pada Gambar 2.20.

[image:35.595.166.449.557.718.2]
(36)

2. Proses yang Terjadi di USB

Ketika host (komputer) mencatu perangkat USB, host mendata perangkat yang terhubung ke bus USB dan menyiapkan alamat memori untuk masing-masing perangkat tersebut. Proses tersebut disebut enumerasi. Perangkat USB tersebut juga langsung diinisialisasi oleh host ketika terhubung ke bus USB. Host juga mencoba mencari dan memilihkan tipe transfer data apa yang cocok untuk perangkat tersebut.

Host dapat juga mengirim perintah dan mendata parameter-parameter yang

diperlukan dengan menggunakan control packet. Setelah perangkat didata oleh host, host kemudian mengatur total bandwith yang diperlukan oleh perangkat

yang menggunakan mode isochronous dan interrupt. Perangkat dengan mode transfer data tersebut dapat menggunakan sampai 90 persen dari total 480 Mbps yang disediakan port USB. Setelah 90 persen bandwith tersebut dipakai, host akan menolak akses ke perangkat isochronous dan interrupt yang lain. Kontrol packet dan paket untuk transfer data tipe bulk kemudian menggunakan total bandwith yang tersisa tersebut (sedikitnya 10 persen).

(37)

16

3. Karakteristik USB

USB mempunyai karakteristik sebagai berikut:

a. USB dapat disambungkan ke 127 perangkat, baik tersambung secara langsung atau melalui hub.

b. Dengan kabel USB tunggal perangkat USB dapat terhubung sejauh 5 meter dari komputer. Dengan hub perangkat USB dapat terhubung sejauh 30 meter, dengan hanya menggunakan 6 kabel hub saja.

c. Dengan USB 2.0 kecepatan transfer data dapat mencapai 480 Mbps (Megabits per second).

d. Kabel USB mempunyai dua kabel untuk power yakni +5V dan ground serta sepasang kabel sebagai kabel data.

e. Pada kabel USB terdapat power yang mampu menyuplai sampai 500 mA pada tegangan 5 V.

f. Perangkat seperti mouse dapat langsung mendapatkan catu daya secara langsung dari USB. Printer memerlukan catu tersendiri sehingga tidak memerlukan catu dari komputer.

g. Perangkat USB dapat disambung-putus dari komputer kapanpun dibutuhkan dengan mudahnya.

Rentang tegangan kerja pada sinyal pengiriman USB adalah 0,3 volt sampai 3,6

volt pada beban 1,5 kΩ. Logika tinggi (1) didapat pada tegangan 2,8 volt terhadap

ground. Pada USB yang berkecepatan rendah logika tinggi dikirim dengan

(38)

sebuah resistor 1,5 kΩ. Pada bagian diferensial 1 didefinisikan D+ lebih besar dari

200 mV dan D- diferensial 0 lebih kecil dari 200 mV. Sedangkan pada USB berkecepatan tinggi 480 Mbit/s digunakan sumber arus tetap 17,78 mA untuk mengurangi noise (Budiharto, 2007).

E. Tranduser dan Sensor

Tranduser adalah suatu piranti (alat) yang dapat mengubah suatu bentuk energi ke bentuk energi lain (Jones and Chin, 1995). Umumnya perubahan energi listrik menjadi pergeseran mekanik atau konversi parameter fisik non-elektrik, seperti suhu, tekanan, suara, dan lain-lain, menjadi energi atau sinyal listrik (Surtono, 2006). Pada bidang instrumentasi biasanya digunakan tranduser yang mengkonversi parameter fisik menjadi sinyal elektrik (Jones and Chin, 1995). Sensor digunakan sebagai elemen yang langsung mengadakan kontak dengan yang diukur (Sumarno, 2001), sehingga sensor sering digunakan sebagai input dari sebuah tranduser.

Sensor menurut jenis sistem catu dayanya dibagi menjadi dua macam yaitu : a. Sensor Pasif

Sensor ini tidak dapat menghasilkan tegangan sendiri sehingga memerlukan catu daya eksternal agar dapat beroprasi

b. Sensor Aktif

Sensor jenis ini tidak memerlukan catu daya eksternal karena dapat menghasilkan tegangan sendiri

(39)

18

Ultrasonik bekerja berdasarkan prinsip pantulan gelombang suara. Seperti diketahui, telinga manusia hanya bisa mendengar suara dengan frekuensi 20 Hz sampai 20kHz. Lebih dari itu hanya beberapa jenis binatang yang mampu mendengarnya, seperti kelelawar dan lumba-lumba. Lumba-lumba bahkan memanfaatkan ultrasonik untuk mengindera benda-benda di laut. Prinsip ini kemudian ditiru oleh sistem pengindera kapal selam. Dengan cara mengirimkan sebuah suara dan mengitung lamanya pantulan suara tersebut maka dapat diketahui jarak kapal selam dengan benda tersebut. Mula-mula suara dibunyikan, kemudian dihitung lama waktu sampai terdengar suara pantulan. Jarak dapat dihitung dengan mengalikan kecepatan suara dengan waktu pantulan. Kemudian hasilnya dibagi 2 (Soebhakti, 2008). Bentuk fisik dari sensor ultrasonik pada gambar 2.4

Gambar 2.4. Bentuk sensor Ultasonik

Sensor ini mempunyai sebuah pin signal sebagai jalur I/O dari sensor dengan kata lain ultrasonik terdiri dari dari dua unit, yaitu unit pemancar dan unit penerima Berdasarkan datasheet sensor ini bisa medeteksi jarak mulai dari 2 cm sampai 500 cm (Ardiansyah dkk, 2011).

(40)

berfungsi untuk mendeteksi pemantulan suaranya. Suara ultrasonik mula-mula dipancarkan dengan frekuensi tertentu dan selang waktu tertentu. Suara ini akan merambat diudara dengan kecepatan 344.424 m/detik, mengenai objek untuk kemudian terpantul kembali ke tranduser ultrasonik. Selama menunggu pemantulan, tranduser ultrasonik akan menghasilkan sebuah pulsa. Pulsa ini akan berhenti (low) ketika suara pemantulan terdeteksi oleh tranduser.

F. Akuisisi Data

Akuisisi data pada dasarnya adalah proses untuk mendapatkan data fisis dengan bantuan suatu instrument ukur menjadi suatu data yang bersifat kuantitatif (merupakan tujuan ideal dari akuisisi, sehingga tidak lagi mendapatkan data yang

bersifat kualitatif). Akuisisi data dapat juga disebut dengan „proses pengukuran‟

(41)
[image:41.595.119.509.90.145.2]

20

Gambar 2.5. Proses akuisisi data fisis.

Keperluan akan proses pasca pengukuran juga menjadi alasan manusia sehingga harus melakukan akuisisi data: pemrosesan lebih lanjut, penampilan data, pentranmisian, atau proses perekaman. Untuk keperluan inilah, saat ini pengukuran lebih terfokus kepada sistem digital dari pada sistem analog. Sistem analog hanya mampu menampilkan data dan seketika itu dibaca sebagai fungsi waktu misalnya, tidak bisa direkam, ketepatan pengukuran kurang, pada proses transmisi sangat mungkin mengalami information losses. Tetapi dengan sistem digital, saat ini data fisis yang terukur dapat diproses dengan mudah pasca pengukuran.

Konsep akuisisi data adalah tahapan untuk mendapatkan data dari besaran fisis yang diukur. Dari tinjauan cara mendapatkan data, sebagaimana disampaikan di awal, terbagi menjadi :

1. Cara Manual

(42)

kata, antara alat ukur dan pemroses terpisah, yang diantara keduanya ada operator.

2. Cara otomatis

Cara otomatis adalah proses pengukuran yang dapat berjalan otomatis, operator hanya berfungsi mengaktifkan pada saat awal, selanjutnya sistem berfungsi/bekerja secara otomatis (mulai dari pembacaan, penampilan hingga pada proses perekaman).

[image:42.595.115.512.470.610.2]

Dari tinjauan sinyal pada saat proses akuisisi, dapat dibedakan secara analog dan digital. Secara analog berarti data fisis yang diukur berupa sinyal elektrik, selanjutnya diproses secara analog menggunakan komponen-komponen analog. Sedangkan pengukuran pada cara digital, sinyal elektrik selanjutnya diproses secara digital menggunakan komponen-komponen digital.

Gambar 2.6. Proses akuisisi data secara analog dan digital.

(43)

22

diolah oleh komponen analog (pengkondisi sinyal analog) untuk mendapatkan data analog. Ketiga adalah penampilan oleh bagian peraga dalam bentuk data analog (misalnya jarum penunjuk dan plotter, atau alat penampil lainnya). Sedangkan pada model digital, sinyal dari tahap pengkondisian analog dikonversi menjadi data digital oleh komponen digital (misalnya ADC : analog to digital converter) sehingga menjadi sinyal digital dan selanjutnya ditampilkan dalam bentuk data digital yang siap dengan mudah: diproses, ditampilkan, dikirimkan atau direkam. Bagian penampil pada data digital dapat berupa monitor computer, LCD (light charge devices), CCD (charge couple devices).

G. Mikrokontroler ATmega16

AVR merupakan seri mikrokontroler Complementary Metal Oxide Semiconductor (CMOS) 8-bit buatan Atmel berbasis arsitektur RISC (Reduced Instruction Set Computer). Hampir semua instruksi pada program dieksekusi dalam satu siklus clock. AVR mempunyai 32 register general-purpose, timer/counter fleksibel dengan mode compare, interupsi internal dan eksternal, serial UART, programmable Watchdog Timer, power saving mode, ADC dan PWM. AVR pun

mempunyai In-System Programmable (ISP) Flash on-chip yang mengijinkan memori program untuk diprogram ulang (read/write) dengan koneksi secara serial yang disebut Serial Peripheral Inteface (SPI).

(44)

yang lebih cepat, karena sebagian besar instruksi dieksekusi dalam 1 siklus clock (lebih cepat dibandingkan mikrokontroler keluarga MCS 51 yang memiliki arsitektur Complex Intrukstion Set Compute). ATMEGA16 mempunyai throughput mendekati 1 Millions Instruction PerSecond (MIPS) per MHz, sehingga membuat konsumsi daya menjadi rendah terhadap kecepatan proses eksekusi perintah. ATMega16 mempunyai throughput mendekati 1 MIPS per MHz membuat disainer sistem untuk mengoptimasi konsumsi daya versus kecepatan proses (Hadi, 2008)

1. Konfigurasi Pin AVR ATMEGA16

[image:44.595.236.423.459.663.2]

Pin-pin pada ATMega16 dengan kemasan 40-pin DIP (dual inline package) ditunjukkan oleh gambar 2.7. Guna memaksimalkan performa, AVR menggunakan arsitektur Harvard (dengan memori dan bus terpisah untuk program dan data).

(45)

24

Konfigurasi pin ATMEGA16 dengan kemasan 40 pin Dual In-line Package (DIP) dari gambar 2.7 dapat dijelaskan fungsi dari masing-masing pin ATMEGA16 sebagai berikut:

1. VCC merupakan pin yang brfungsi sebagai masukan catu daya 2. GND merupakan pin Ground

3. Port A (PA0 – PA7) merupakan pin input/output dua arah (full duplex) dan selain itu merupakan pin masukan ADC

4. Port B (PB0 – PB7) merupakan pin input/output dua arah (full duplex) dan selain itu merupakan pin khusus.

5. Port A (PC0 – PC7) merupakan pin input/output dua arah (full duplex) dan selain itu merupakan pin khusus.

6. Port D (PD0 – PD7) merupakan pin input/output dua arah (full duplex) dan selain itu merupakan pin khusus

7. RESET merupakan pin yang digunakan untuk me-reset mikrokontroler 8. XTAL1 dan XTAL2, merupakan pin masukan external clock

9. AVCC merupakan pin masukan tegangan untuk ADC

10. AREF merupakan pin masukan tegangan referensi untuk ADC.

(46)
[image:46.595.166.472.92.462.2]

Gambar 2.8. Blok Diagram AVR ATMEGA16

2. Keistimewaan Mikrokontroler ATmega16

Beberapa keistimewaan dari AVR ATMEGA16 antara lain:

1. Mikrokontroler AVR 8 bit yang memilliki kemampuan tinggi dengan konsumsi daya rendah.

2. Arsitektur RISC dengan throughput mencapai 16 MIPS pada frekuensi 16MHz. 3. Memiliki kapasitas Flash memori 16 Kbyte, EEPROM 512 Byte dan SRAM

1Kbyte.

(47)

26

6. Unit interupsi dan eksternal.

7. Port USART untuk komunikasi serial. 8. Fitur peripheral.

a. Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan perbandingan (compare) 1. Dua buah Timer/Counter 8 bit dengan Prescaler terpisah dan Mode

Compare.

2. Satu buah Timer/Counter 16 bit dengan Prescaler terpisah, Mode Compare dan Mode Capture

b. Real Time Counter dengan Oscillator tersendiri

c. Empat kanal PWM d. 8 kanal ADC

1. 8 Single-ended Channel dengan keluaran hasil konversi 8 dan 10 resolusi (register ADCH dan ADCL)

2. 7 Diferrential Channel hanya pada kemasan Thin Quad Flat Pack (TQFP)

3. 2 Differential Channel dengan Programmable Gain e. Antarmuka Serial Peripheral Interface (SPI) Bus f. Watchdog Timer dengan Oscillator Internal

g. On-chip Analog Comparator

9. Non-volatile program memory.

H. Visual Basic

(48)

oleh orang yang baru belajar membuat program. Hal ini lebih mudah lagi setelah hadirnya Microsoft Visual Basic, yang dibangun dari ide untuk membuat bahasa yang sederhana dan mudah dalam pembuatan scriptnya (simple scripting language) untuk graphic user interface yang dikembangkan dalam sistem operasi

Microsoft Windows.

Visual Basic merupakan bahasa pemrograman yang sangat mudah dipelajari, dengan teknik pemrograman visual yang memungkinkan penggunanya untuk berkreasi lebih baik dalam menghasilkan suatu program aplikasi. Ini terlihat dari dasar pembuatan dalam visual basic adalah FORM, dimana pengguna dapat mengatur tampilan form kemudian dijalankan dalam script yang sangat mudah (Setyadi, 2000).

Salah satu bentuk sarana pengembangan aplikasi (Software Developer) yang

berbasis windows. „Visual‟ cenderung mengarah kepada metode untuk

(49)
[image:49.595.128.507.83.446.2]

28

Gambar 2.9. Interface antar muka Visual Basic 6.0

Pembuatan program aplikasi menggunakan Visual Basic dilakukan dengan membuat tampilan aplikasi pada form, kemudian diberi script program di dalam komponen-komponen yang diperlukan. Form disusun oleh komponen-komponen yang berada di Toolbox, dan setiap komponen yang dipakai harus diatur propertinya lewat jendela Property.

Gambar

Gambar 3.1. Diagram blok rancangan umum sistem
Gambar 3.2. Skema Pendeteksi Ketinggian Air
Gambar 3.3.
Gambar 3.4. Grafik Hubungan ketinggian air terhadap waktu
+7

Referensi

Dokumen terkait

Perancangan alat pendeteksi detak jantung secara umum adalah sensor heart rate dihubungkan ke Arduino dan hasil keluaran terlihat pada layar laptop/komputer, seperti

sistem pendeteksi yang mampu memonitor ketinggian rata-rata air secara real time, serta dapat. memberikan peringatan kepada pengguna informasi tentang

RANCANG BANGUN ALAT UKUR KETINGGIAN AIR PADA WADAH BERBASIS ARDUINO UNO MENGGUNAKAN BAZZER DAN SENSOR..

pengambilan data masih dilakukan secara manual yang meliputi pengendalian, pengukuran, pencatatan dan perhitungan, Pembuatan alat ukur resonansi gelombang bunyi

Rangkaian ini membentuk suatu alat yaitu sistem “Rancang Bangun Sensor Kapasitif Ketinggian Dan Suhu Air Di Tangki Menggunakan Satu Transduser” Fungsi dari rangkaian ini

Pompa DC berfungsi jika sensor flame mendeteksi adanya api Prinsip kerja dari Rancang Bangun Alat Pendeteksi Kebakaran Bertenaga Solar Cell dari Gambar 1 dapat dijelaskan bahwa alat

RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI KUALITAS AIR MINUM BERBASIS ARDUINO Implementasi perangkat keras dapat dilihat dari sistem kerja dari alat yang akan dibuat menggunkan inputan sensor pH,

KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Perancangan sistem pendeteksi dan monitoring ketinggian air berbasis loT, kesimpulan sebagai berikut : ● Sistem dapat terhubung jaringan