• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Faktor Kepribadian Terhadap Keberhasilan Usaha “Studi Kasus Pada Usaha Pasar Kuliner di Kota Stabat”

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Faktor Kepribadian Terhadap Keberhasilan Usaha “Studi Kasus Pada Usaha Pasar Kuliner di Kota Stabat”"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN, FAKTOR KEPRIBADIAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA

“Studi Kasus Pada Usaha Pasar Kuliner di Kota Stabat”

Responden yang terhormat,

Perkenankanlah saya, Mahasiswa Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara, mengharapkan bantuan anda untuk dapat meluangkan waktu untuk mengisi/menjawab daftar pertanyaan di bawah ini dengan jujur dan sesuai dengan keadaan anda.

Data ataupun Informasi yang saudara/i berikan merupakan data yang sangat penting dalam menyelesaikan penelitian ini. Atas bantuan dan perhatiannya saudara/i saya ucapkan terima kasih.

I. IDENTITAS RESPONDEN

Nama :

Umur : a. 21 – 30 Tahun

b. 30 – 40 Tahun

c. > 40 Tahun

Jenis Kelamin : a. Laki-laki

(2)

II. PETUNJUK PENILAIAN

Pilihlah jawaban dengan memberi tanda cheklist ( √ ) pada salah satu jawaban yang paling sesuai menurut anda. Penilaian dilakukan berdasarkan skala berikut :

Sangat Tidak Setuju (STS) = 1

Tidak Setuju (TS) = 2

Kurang Setuju (KS) = 3

Setuju (S) = 4

Sangat Setuju (SS) = 5

A. Pengetahuan Kewirausahaan (X1) Jawaban Pertanyaan

NO Pernyataan STS TS KS S SS

1. Saya memiliki pengetahuan yang cukup dalam berwirausaha.

Alasan:

2. Saya memiliki pengetahuan khusus dibidang wrausaha.

Alasan:

3. Saya memulai usaha kuliner ini

berdasarkan pengalaman dan

keterampilan yang saya miliki.

Alasan:

4. Pengalaman yang saya miliki menjadi tekad yang kuat untuk membuka usaha ini.

Alasan:

(3)

Alasan:

6. Dengan keahlian saya banyak peluang besar untuk mengembangkan wirausaha ini.

Alasan:

7. Demi mengembangkan usaha ini, saya meningkatan kecakapan kerja saya. Alasan:

8. Kecakapan kerja saya dapat menarik perhatian pelanggan.

Alasan:

B. Faktor Kepribadian (X2) Jawaban Pertanyaan

NO Pernyataan STS TS KS S SS

1. Saya menciptakan ide-ide baru untuk mengembangkan usaha saya.

Alasan:

2. Inovatif yang tinggi selalu saya kembangkan demi kemajuan usaha. Alasan:

3. Saya adalah pribadi pekerja keras, cakap, dan kreatif.

Alasan:

4. Saya bertanggung jawab terhadap pekerjaan saya.

Alasan:

5. Saya dapat diandalkan dalam setiap pekerjaan.

(4)

6. Saya yakin bekerja menuruti intuisi pribadi lebih menyenangkan dan berpotensi.

Alasan:

7. Saya selalu ramah dalam melayani pengunjung.

Alasan:

8. Bagi saya keramahan adalah modal utama dalam menarik perhatian pengunjung.

Alasan:

9. Saya selalu bekerjasama dalam menyelesaikan pekerjaan.

Alasan:

10. Saya adalah tipe orang yang dapat dipercaya dalam melaksanakan pekerjaan.

Alasan:

C. Keberhasilan Usaha (Y) Jawaban Pertanyaan

NO Pernyataan STS TS KS S SS

1. Jumlah pelanggan usaha saya mengalami peningkatan setiap bulan. Alasan:

2. Penjualan mengalami peningkatan setiap bulannya.

Alasan:

3. Untuk mengembangkan usaha, saya menambahkan jenis menu.

(5)

4. Pendapatan usaha saya bertambah setiap bulannya.

Alasan:

5. Saya mempunyai omzet penjualan yang meningkat.

Alasan:

6. Omzet meningkat membuat modal saya bertambah

Alasan:

(6)

Lampiran 2. Output Uji Validitas

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

(7)

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Butir_1 98.1000 182.162 .623 . .968

Butir_2 98.5000 171.707 .891 . .965

Butir_3 98.1000 184.162 .557 . .968

Butir_4 98.1000 182.162 .623 . .968

Butir_5 98.5000 171.707 .891 . .965

Butir_6 98.3667 179.551 .871 . .966

Butir_7 98.1000 184.162 .557 . .968

Butir_8 98.1667 181.178 .761 . .967

Butir_9 98.5000 173.776 .729 . .967

Butir_10 98.4000 172.386 .858 . .966

Butir_11 98.7333 169.030 .822 . .966

Butir_12 98.3333 178.782 .751 . .967

Butir_13 98.1000 182.231 .685 . .967

Butir_14 98.5000 171.914 .842 . .966

Butir_15 98.1000 184.231 .627 . .968

Butir_16 98.1000 182.231 .685 . .967

Butir_17 98.5000 171.914 .842 . .966

Butir_18 98.3667 179.757 .774 . .967

Butir_19 98.1000 184.231 .627 . .968

Butir_20 98.1667 181.385 .674 . .967

Butir_21 98.5000 173.983 .692 . .968

Butir_22 98.4000 172.524 .852 . .966

Butir_23 98.7333 169.030 .881 . .966

(8)

Lampiran 3. Daftar Distribusi Jawaban Responden

Pengetahuan Kewirausahaan (X1)

No. Pernyataan JLH

(9)

13 3 3 4 4 4 3 3 4 28 14 3 3 4 4 3 3 3 4 27 15 3 4 4 3 4 3 3 4 28 16 4 3 3 3 4 3 4 4 28 17 4 3 3 4 3 3 3 3 26 18 4 3 5 3 5 4 3 3 30 19 4 3 3 4 3 4 3 4 28 20 3 3 3 4 4 3 3 2 25 21 3 3 3 4 4 3 4 3 28 22 3 3 3 3 4 3 4 4 27 23 3 4 3 3 4 4 3 3 27 24 4 3 3 3 3 3 4 5 28 25 3 3 4 3 3 3 3 4 26 26 3 3 3 3 3 3 3 4 25 27 2 4 3 4 3 4 4 2 26 28 4 3 3 2 3 3 5 3 26 29 3 3 4 3 5 3 4 2 27 30 3 3 3 4 4 3 3 3 26

Faktor Kepribadian (X2)

No. Pernyataan JLH

(10)

15 4 5 2 5 5 4 5 2 5 5 42 16 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 46 17 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 46 18 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 19 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 46 20 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 42 21 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 42 22 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 44 23 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 44 24 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 44 25 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 42 26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 27 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 46 28 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 46 29 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 46 30 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 48

Keberhasilan Usaha (Y)

No. Pernyataan JLH

(11)

15 4 5 5 5 5 4 28 16 5 5 4 5 4 5 28 17 4 5 5 5 4 4 27 18 5 5 5 5 5 5 30 19 5 5 5 4 4 5 28 20 4 4 4 5 4 4 25 21 5 4 4 4 4 5 26 22 5 4 4 4 5 5 27 23 5 5 4 4 4 5 27 24 4 5 4 5 4 4 26 25 4 5 4 4 4 4 25 26 4 4 4 4 4 4 24 27 4 4 5 5 5 4 27 28 4 5 5 5 4 4 27 29 4 4 5 5 5 4 27 30 5 4 5 5 5 5 29

Lampiran 4. Output Uji Asumsi Klasik

Regression

Variables Entered/Removed

Model Variables Entered

Variables

Removed Method 1 Faktor_Kepribadian,

Pengetahuan_Kewirausahaana

. Enter

(12)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Change Statistics

Durbin-Watson R Square

Change F Change df1 df2

Sig. F Change

1 .653a .426 .383 .99640 .426 10.019 2 27 .001 1.437

a. Predictors: (Constant), Faktor_Kepribadian, Pengetahuan_Kewirausahaan b. Dependent Variable: Keberhasilan_Usaha

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 19.894 2 9.947 10.019 .001a

Residual 26.806 27 .993

Total 46.700 29

a. Predictors: (Constant), Faktor_Kepribadian, Pengetahuan_Kewirausahaan b. Dependent Variable: Keberhasilan_Usaha

Coefficient Correlationsa

Model

Faktor_Kepribadi an

Pengetahuan_Ke wirausahaan 1 Correlations Faktor_Kepribadian 1.000 -.295

Pengetahuan_Kewirausahaa n

-.295 1.000

Covariances Faktor_Kepribadian .005 -.003 Pengetahuan_Kewirausahaa

n

-.003 .023

(13)

Collinearity Diagnosticsa

Model

Dimensi

on Eigenvalue Condition Index

Variance Proportions

(Constant)

Pengetahuan_Ke wirausahaan

Faktor_Kepribadi an

1 1 2.996 1.000 .00 .00 .00

2 .003 34.038 .09 .15 .99

3 .001 53.384 .91 .85 .01

(14)

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value 25.4602 29.2794 26.9000 .82825 30 Std. Predicted Value -1.738 2.873 .000 1.000 30 Standard Error of Predicted

Value

.190 .562 .302 .092 30

Adjusted Predicted Value 25.4010 28.9436 26.8841 .82446 30

Residual -1.62283 1.77596 .00000 .96143 30

Std. Residual -1.629 1.782 .000 .965 30

Stud. Residual -1.663 1.880 .007 1.025 30

Deleted Residual -1.73816 2.08758 .01587 1.08751 30 Stud. Deleted Residual -1.722 1.979 .011 1.053 30

Mahal. Distance .085 8.253 1.933 1.887 30

Cook's Distance .000 .285 .046 .068 30

(15)
(16)

Casewise Diagnosticsa Case

Number Std. Residual

Keberhasilan_Us

aha Predicted Value Residual

1 -1.372 27.00 28.3668 -1.36678

2 -1.629 25.00 26.6228 -1.62283

3 1.782 28.00 26.2240 1.77596

4 .745 27.00 26.2578 .74224

5 -.225 26.00 26.2240 -.22404

6 .249 28.00 27.7517 .24825

7 .711 27.00 26.2915 .70852

8 .508 26.00 25.4939 .50609

9 1.749 28.00 26.2578 1.74224

10 -.225 26.00 26.2240 -.22404

11 -.788 27.00 27.7855 -.78546

12 -.625 26.00 26.6228 -.62283

13 1.348 28.00 26.6565 1.34346

14 .012 27.00 26.9879 .01210

15 .982 28.00 27.0216 .97839

16 .249 28.00 27.7517 .24825

17 .046 27.00 26.9542 .04582

18 .723 30.00 29.2794 .72055

19 .249 28.00 27.7517 .24825

20 -.828 25.00 25.8253 -.82526

21 -1.025 26.00 27.0216 -1.02161

22 .012 27.00 26.9879 .01210

23 .012 27.00 26.9879 .01210

24 -1.392 26.00 27.3867 -1.38668

25 -1.228 25.00 26.2240 -1.22404

26 -1.465 24.00 25.4602 -1.46019

27 .046 27.00 26.9542 .04582

28 .046 27.00 26.9542 .04582

29 -.354 27.00 27.3530 -.35296

(17)
(18)

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value 25.4602 29.2794 26.9000 .82825 30

Residual -1.62283 1.77596 .00000 .96143 30

Std. Predicted Value -1.738 2.873 .000 1.000 30

Std. Residual -1.629 1.782 .000 .965 30

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Alfajar, Siti dan Tri Heru. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Sebagai Dasar Meraih Keunggulan Bersaing. Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. Yogyakarta.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Cetakan 14. Rineka Cipta, Jakarta.

As’ad, M. 2009. Psikologi Industri, Seri Umum. Sumber Daya Manusia. Edisi 4. Liberty, Yogyakarta.

Astamoen, P. Moko. 2005. Enterpreneurship. Penerbit Alfabeta. Jakarta. Djaali H. 2007. Psikologi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta.

Henry, Faizal Noor. 2007. Ekonomi Manajerial. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Kurniawan, Benny, 2012. Metodologi Penelitian, Jelajah Nusa, Tangerang.

Laura. 2010. Psikologi Umum. Salemba Humanika. Jakarta.

Machfoedz, Mas’ud. 2005. Kewirausahaan, Metode, Manajemen dan Implementasi. BPFE Yogyakarta, Yogyakarta.

Meredith, Geoffrey G, Robert E, Nelson, Philip A. Neck. 2002. Kewirausahaan Teori dan Praktik. Terjemahan oleh Andre Asparsayogi. PustakaBinaman Pressindo. Jakarta.

Sangadji dan Sopiah. 2010. Metodologi Penelitian, pendekatan praktis dalam penelitian, ANDI, Yogyakarta.

Siagian, Sondang. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi 1, Cetakan II, Penerbit PT. Bumi Aksara. Jakarta.

Situmorang, Syafrizal, et, al, 2008. Analisis Data Penelitian: Menggunakan Program Spss, Cetakan 1, USU Press, Medan.

(20)

Sugiyono. 2014. Cara Mudah Menyusun Skripsi, Tesis dan Desertasi. Cetakan Kedua. CV. Alfabeta. Bandung.

Suryana. 2009. Kewirausahaan: Pedoman, Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses. Salemba Empat. Jakarta.

Widayana Lendy, 2006. Knowladge Management, Meningkatkan Daya Saing Bisnis, Bayu Media. Malang.

Winkel. 2004. Psikologi Pengajaran. Media Abadi. Yogyakarta.

Zimmerer, Thomas & Norman, Scarborough, 2008. Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil, Salemba Empat. Jakarta.

Jurnal :

Fithri, Prima. dan Amanda Febrina Sari, 2012. “Analisis Kompetensi Kewirausahaan Industri Kecil Suku Cadang di Kota Padang”, Optimasi Sistem Industri, Volume 11 Nomor 2, hal 280.

Mitchelmore, Siwan,dan Jennifer Rowley, 2010. “Entrepreneurial Competencies: A Literature Review and Development Agenda”, International Journal of Entrepreneurial Behaviour & Research, Vol.16 Nomor 2 Hal 99.

(21)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian pada skripsi ini adalah penelitian eksplanasi assosiatif,

yaitu penelitian yang bertujuan mengetahui hubungan antara dua variabel atau

lebih (Kurniawan, 2012:21). Adapun variabel yang dihubungkan dalam penelitian

ini adalah variabel pengetahuan kewirausahaan (X1) dan faktor kepribadian (X2)

terhadap keberhasilan usaha (Y).

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Usaha Pasar Kuliner Kota Stabat Jl.

Perniagaan Stabat Kecamatan Stabat. Penelitian ini dilakukan dari bulan Februari

2016 sampai dengan Mei 2016.

3.3. Batasan Operasional

Untuk menghindari pembahasan yang tidak terarah dan mengakibatkan

tidak tepatnya sasaran yang diharapkan, maka langkah berikutnya penulis perlu

membatasi masalah yang di bahas yaitu hanya pada “Pengaruh Pengetahuan

Kewirausahaan, dan Faktor Kepribadian terhadap Keberhasilan Usaha pada Usaha

Pasar Kuliner Kota Stabat”. Dimana variabel yang dianalisis sebagai berikut :

a. X1 = Variabel Pengetahuan Kewirausahaan b. X2 = Variabel Faktor Kepribadian

(22)

3.4. Definisi Operasional

Defenisi operasional adalah suatu defenisi yang diberikan pada suatu

variabel dengan cara memberikan arti atau memspesifikasikan kegiatan, ataupun

memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut.

Definisi variabel akan memberikan atau menuntun arah peneliti untuk memenuhi

unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu

variabel. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang diteliti, yaitu:

Variabel bebas yaitu variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel

lain, dalam penelitian ini variabel bebas yang digunakan adalah pengetahuan

kewirausahaan, faktor kepribadian dan kompetensi. Variabel terikat adalah

variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keberhasilan usaha.

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Operasional Dimensi Indikator Variabel Skala Ukur Pengetahuan Kewirausahaan (X1) Kemampuan pengusaha kuiliner untuk menghasilkan sesuatu yang baru melalui berpikir kreatif dan bertindak inovatif dan dapat menciptakan ide-ide peluang dan dapat dimanfaatkan dengan baik.

1. Kompetensi 1. Mempunyai pengetahuan tentang

kewirausahaan 2. Memiliki

pengetahuan khusus dibidang keuangan

3. Memiliki pengetahuan khusus dibidang pemasaran 4. Memiliki

kemapuan untuk memotivasi karyawan

(23)

2. Pengalaman 1. Mengerti seluk beluk operasional usaha kuliner 2. memiliki pengalaman dalam usaha yang

dijalankan

3. Pemahaman praktis

1. Kecakapan dalam bekerja

Faktor Kepribadian

(X2)

Serangkaian ciri yang relatif mantap, kecenderungan dan perangai yang sebagian besar dibentuk oleh faktor keturunan dan faktor sosial, kebudayaan dan lingkungan

1. Openess to extraversion

1. Memiliki ide-ide baru dalam bekerja

2. Inovatif dalam pekerjaan

Likert 2. Conscientiousness 1. Suka bekerja

keras 2. Dapat

diandalkan dalam setiap pekerjaan

3. Extraversion 1. Kepribadian yang tegas 2. Ramah terhadap

pelanggan 4. Agreeableness 1. Suka bekerja

sama

2. Dapat dipercaya

Keberhasilan Usaha (Y)

Keberhasilan dari bisnis dalam mencapai tujuan

1. Perkembangan Usaha

1. Penjualan meningkat 2. Menambah jenis

produk/menu 3. Modal

bertambah

Likert

Sumber : Suryana (2003), Robins (2006), Basrowi (2014)

3.5. Skala Pengukuran Variabel

Skala yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan

Skala Likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan

persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono,

(24)

Pada penelitian ini responden memilih salah satu dari jawaban yang

tersedia, kemudian masing-masing jawaban diberi skor tertentu. Total skor inilah

yang ditafsir sebagai posisi responden dalam Skala Likert. Kriteria pengukuran

untuk variabel adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert untuk Variabel

No Skala Likert Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber: Sugiyono (2012:132)

3.6. Populasi dan Sampel

3.6.1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: subjek atau objek

dengan kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. (Sangadji dan Sopiah, 2010:185).

Populasi dalam penelitian ini adalah pemilik usaha Pasar Kaget Stabat yang

berjumlah 30 orang.

3.6.2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi yang akan kita teliti tersebut (Kurniawan, 2012:59). Teknik sampling

yang dipakai dalam penelitian ini adalah teknik sensus, artinya seluruh populasi

menjadi sampel, sehingga seluruh pemilik usaha Pasar Kuliner Kota Stabat yang

(25)

3.7. Jenis Data Penelitian

Sugiyono (2012:193) di dalam Metode Penelitian Bisnis, mengemukakan

bahwa secara umum data terbagi atas dua jenis, yaitu:

1. Data primer adalah data yang langsung memberikan data kepada pengumpul

data. Pada penelitian ini data primer dikumpulkan dengan metode survey

menggunakan kuesioner yang terstruktur yang diberikan langsung kepada

pemilik usaha Pasar Kaget Stabat.

2. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan dan berbagai sumber-sumber

yang sudah ada sebelumnya untuk berbagai tujuan. Misalnya artikel-artikel

dan majalah, koran, dan situs-situs website. Selain itu peneliti mengumpulkan

data sekunder melalui studi pustaka untuk membangun landasan teori yang

sesuai dengan permasalahan atau kerangka konseptual penelitian sehingga

dapat membaca buku-buku referensi (baik buku-buku wajib perkuliahan

maupun buku-buku umum), jurnal-jurnal penelitian, artikel-artikel serta

penelusuran internet melalui situs website yang berkaitan dengan pembahasan

penelitian untuk mencari teori-teori dan prinsip-prinsip yang dapat diterapkan

dalam penelitian ini.

3.8. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Wawancara (interview) adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh

pewawancara (interviewers) untuk memperoleh informasi dari terwawancara

(Arikunto, 2012:198). Wawancara dilakukan kepada pemilik usaha Pasar

(26)

dalam penelitian ini. Wawancara menggunakan alat bantu berupa seperangkat

daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu atau sering disebut

dengan interview guide.

2. Angket atau kuisioner (questionaire), dapat dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan-pertanyaan tertulis kepada responden untuk

menjawabnya (Kurniawan, 2012:26). Kuesioner diberikan kepada pemilik

usaha Pasar Kaget Stabat.

3. Studi Pustaka

Peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan buku – buku literatur yang

berhubungan dengan masalah yang diteliti.

3.9. Uji Validitas dan Reliabilitas

3.9.1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan

atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih

mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti

memiliki validitas rendah (Arikunto, 2010:211). Uji validitas ini dilakukan kepada

30 responden diluar dari pada sampel dan dilakukan pada usaha disepanjang Jl.

Kota Binjai. Metode yang digunakan adalah dengan membandingkan antara nilai

korelasi atau rhitung dari variabel penelitian dengan nilai rtabel. Pengujian validitas

dan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS

(27)

Kriteria pengambilan keputusan dalam pengujian validitas data instrumen

adalah sebagai berikut:

a. Jika nilai rhitung > rtabel maka pernyataan tersebut dinyatakan valid.

b. Jika nilai rhitung < rtabel maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid.

Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan

kepada 30 responden diluar dari responden penelitian, tetapi memiliki

karakteristik yang sama dengan responden penelitian. Nilai r tabel dengan

ketentuan df = N-2 (30-2) = 28 dan tingkat signifikansi sebesar 5% , maka angka

yang diperoleh = 0.361.

Tabel 3.3 merupakan hasil pengolahan prasurvei yang telah dilakukan

kepada 30 responden di luar sampel penelitian.

Tabel 3.3 Uji Validitas

No. Pernyataan rhitung rtabel Keterangan

1 P1 0,623 0,361 Valid

2 P2 0,891 0,361 Valid

3 P3 0,557 0,361 Valid

4 P4 0,623 0,361 Valid

5 P5 0,891 0,361 Valid

6 P6 0,871 0,361 Valid

7 P7 0,557 0,361 Valid

8 P8 0,761 0,361 Valid

9 P9 0,729 0,361 Valid

10 P10 0,858 0,361 Valid

11 P11 0,822 0,361 Valid

12 P12 0,751 0,361 Valid

13 P13 0,685 0,361 Valid

14 P14 0,842 0,361 Valid

15 P15 0,627 0,361 Valid

(28)

No. Pernyataan rhitung rtabel Keterangan

17 P17 0,842 0,361 Valid

18 P18 0,774 0,361 Valid

19 P19 0,627 0,361 Valid

20 P20 0,674 0,361 Valid

21 P21 0,692 0,361 Valid

22 P22 0,852 0,361 Valid

23 P23 0,881 0,361 Valid

24 P24 0,743 0,361 Valid

25 P25 0,654 0,361

26 P26 0,577 0, 361

27 P27 0, 714 0,361

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Tabel 3.3 menunjukkan bahwa seluruh butir pertanyaan telah valid karena

r hitung > r tabel. Dengan demikian, kuesioner dapat dilanjutkan pada tahap

pengujian reliabilitas.

3.9.2. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas adalah bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya

untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut

sudah baik (Arikunto, 2010:221). SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur

realibilitas dengan uji statistic Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau variabel

dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach alpha > 0,70 (Nunnally dalam

Ghozali: 2011:48).

Tabel 3.4 Uji Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

(29)

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Pada 24 pernyataan dengan tingkat signifikansi 5% diketahui bahwa

koefisien alpha (Cronbach's Alpha) adalah sebesar 0,968, ini berarti 0,968 > 0,70

sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat

disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian.

3.10. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis linear berganda, agar dapat perkiraan yang

tidak biasa maka dilakukan pengujian asumsi klasik. Adapun kriteria persyaratan

asumsi klasik yang harus dipenuhi, yakni :

a. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah

data mengikuti atau mendekati distribusi normal (Situmorang dan Lutfi.,

2011:107). Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan kolmogrov-smirnov dengan menggunakan tingkat signifikan 5%

maka nilai Asymp.Sig (2 tailed) di atas nilai signifikan 5% artinya variabel

residual berdistribusi normal.

b. Uji Heteroskedastisitas

Analisis regresi bertujuan untuk melihat seberapa besar peranan variabel

bebas terhadap variabel terikat. Uji heteroskedastisitas juga pada prinsipnya

ingin menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama diantara

anggota grup tersebut. Jika probabilitasnya signifikannya di atas tingkat

kepercayaan 5% dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya

(30)

c. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan linier

yang sempurna diantara variabel-variabel bebas dalam model regresi. Untuk

mengetahui ada atau tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari

besarnya Tolerance Value dan Variance Inflation Faktor (VIF) melalui

program SPSS. Kriteria yang dipakai adalah apabila nilai Tolerence > 0,1 atau

nilai VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinearitas (Situmorang dan Lutfi.,

2011:137), di mana:

a. Tolerance value < 0,1 atau VIF > 10 = terjadi multikolinearitas

b. Tolerance value > 0,1 atau VIF < 10 = tidak terjadi multikolinearitas

3.11. Teknik Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian ini adalah :

3.11.1. Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan metode yang digunakan dengan

mengadakan pengumpulan data dan penganalisaan data yang diperoleh sehingga

dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat serta

hubungan antar fenomena yang diteliti.

3.11.2. Model Regresi Berganda

Untuk meramalkan variabel tidak bebas lebih baik memperhitungkan

variabel-variabel lain yang ikut mempengaruhi variabel tidak bebas. Penelitian ini

menggunakan metode regresi berganda yang merupakan pengembangan dari

(31)

dikatakan juga bahwa analisa regresi berganda merupakan suatu analisa yang

secara stimulant menginvestasikan pengaruh dua atau lebih variabel bebas pada

suatu skala interval atau skala rasio variabel tidak bebas.

Metode analisis regresi linear berganda yang digunakan oleh peneliti

adalah untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel bebas (pengetahuan

kewirausahaan, faktor kepribadian dan kompetensi) terhadap variabel terikat

(keberhasilan usaha). Untuk memperoleh hasil yang lebih terarah, peneliti

menggunakan bantuan SPSS for windows. Menurut Sugiyono (2012:270) model

Regresi Linear Berganda yang digunakan adalah :

Y = β0 + β1X1 + β2X2 + e

Keterangan:

Y = Keberhasilan usaha

β0 = Konstanta

β1-β2 = Koefisien Regresi

X1 = Variabel pengetahuan kewirausahaan X2 = Variabel faktor kepribadian

e = Standard error

3.11.3. Uji-F (Uji Serentak)

Uji Fhitung dilakukan untuk mengetahui apakah secara serentak variabel

bebas mempunyai pengaruh positif signifikan atau tidak terhadap variabel terikat.

Model hipotesis yang digunakan dalam uji Fhitung ini adalah:

(32)

Ho : b1 ≠ 0 (Variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh positif dan

signifikan terhadap variabel terikat)

Nilai Fhitung akan dibandingkan dengan nilai Ftabel. Kriteria pengambilan keputusan

yaitu:

1. diterima jika pada α = 5%

2. ditolak jika pada α = 5%

3.11.4. Uji-t (Uji Parsial)

Uji thitung bertujuan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Bentuk

pengujiannya

Ho : b1 = 0 (Variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat).

Ho : b1 ≠ 0 (Variabel bebas secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat).

Nilai thitung akan dibandingkan dengan nilai ttabel. Kriteria pengambilan keputusan

yaitu:

1. H0 diterima jika thitung < ttabel pada α = 5%

(33)

3.11.5. Identifikasi Determinan (R2)

Identifikasi determinan (R²) berfungsi untuk mengetahui signifikansi

variabel maka harus dicari koefisien determinasi (R²). Koefisien determinan

menunjukkan besarnya kontribusi variabel independen terhadap variabel

dependen. Semakin besar nilai koefisien determinasi, maka semakin baik

kemampuan variabel independen menerangkan variabel dependen. Jika

determinasi (R²) semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa

pengaruh variabel independen adalah besar terhadap variabel dependen. Hal ini

berarti, model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh

(34)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dalam penelitian ini untuk merumuskan dan

menginterpretasikan hasil penelitian berupa identitas responden dan distribusi

jawaban terhadap masing-masing variabel.

4.1.1 Karakteristik Responden

Berikut ini adalah tabulasi mengenai karakteristik responden yang

[image:34.595.112.513.391.492.2]

berjumlah 30 orang, di distribusikan sebagai berikut :

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Usia Jumlah Presentase

21 – 30 Tahun 7 23%

30 – 40 Tahun 10 33%

> 40 Tahun 13 44%

T O T A L 30 100%

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Pada Tabel 4.1 menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah berumur

> 40 Tahun dengan presentase sebesar 44%, 30 - 40 Tahun dengan presentase

sebesar 33%, dan 21 – 30 Tahun sebesar 23%.

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Presentase

Laki-Laki 21 70%

Perempuan 9 30%

T O T A L 30 100%

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah Laki -

[image:34.595.114.517.603.690.2]
(35)
[image:35.595.114.516.118.246.2]

Tabel 4.3

Karateristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan Jumlah responden Persentase %

SLTA-SMA/ sederajat 19 63,3

Diploma 3 10

Sarjana 8 26,7

JUMLAH 30 100 %

Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)

Pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa karateristik responden berdasarkan

tingkat pendidikan adalah 19 orang responden (63,3%) berpendidikan

SLTA/SMA sederajat, 10 orang responden (10%) berpendidikan Diploma, dan 8

orang responden (26,7%) berpendidikan Sarjana.

4.1.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kewirausahaan,

Faktor Kepribadian, dan Keberhasilan Usaha.

Tabel 4.4

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Pengetahuan Kewirausahaan (X1)

No. Item

SS S KS TS STS T O T A L

f % f % f % f % f % f %

[image:35.595.97.529.459.650.2]
(36)

Pada Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa:

1. Pada pernyataan pertama, “Saya memiliki pengetahuan yang cukup dalam

berwirausaha.”, sebanyak 10% responden menyatakan sangat setuju, 66,7%

responden menyatakan setuju, dan 23,3% responden menyatakan kurang

setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

2. Pada pernyataan kedua, “Saya memiliki pengetahuan khusus dalam mengelola

keuangan usaha saya.”, sebanyak 6,7% responden menyatakan sangat setuju,

66,7% responden menyatakan setuju, 3,3% responden menyatakan kurang

setuju dan 23,3% responden menyatkan tidak setuju dengan pernyataan

tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju

terhadap pernyataan tersebut.

3. Pada pernyataan ketiga, “Saya memiliki pengetahuan khusus dalam

memasarkan usaha saya.”, sebanyak 13,3% responden menyatakan sangat

setuju, 63,3% responden menyatakan setuju, 13,3% responden menyatakan

kurang setuju dan 10% responden menyatkan tidak setuju dengan pernyataan

tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju

terhadap pernyataan tersebut.

4. Pada pernyataan keempat, “Saya memiliki pengetahuan khusus dalam

memotivasi karyawan”, sebanyak 20% responden menyatakan sangat setuju,

66,7% responden menyatakan setuju, dan 13,3% responden menyatakan

kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa

(37)

5. Pada pernyataan kelima, “Saya memulai usaha kuliner ini berdasarkan

pengalaman dan keterampilan yang saya miliki.”, sebanyak 10% responden

menyatakan sangat setuju, 76,7% responden menyatakan setuju, dan 13,3%

responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap

pernyataan tersebut.

6. Pada pernyataan keenam, “Pengalaman yang saya miliki menjadi tekad yang

kuat untuk membuka usaha ini.”, sebanyak 16,7% responden menyatakan

sangat setuju, 70% responden menyatakan setuju, dan 13,3% responden

menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

7. Pada pernyataan ketuju, “Keahlian saya dalam menyajikan masakan kuliner

sangat digemari para pelanggan.”, sebanyak 23,3% responden menyatakan

sangat setuju, 56,7% responden menyatakan setuju, dan 20% responden

menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

8. Pada pernyataan kedelapan, “Dengan keahlian saya banyak peluang besar

untuk mengembangkan wirausaha ini.”, sebanyak 26,7% responden

menyatakan sangat setuju, 56,7% responden menyatakan setuju, dan 16,7%

responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap

(38)

9. Pada pernyataan kesembilan, “Demi mengembangkan usaha ini, saya

meningkatan kecakapan kerja saya.”, sebanyak 23,3% responden menyatakan

sangat setuju, 56,7% responden menyatakan setuju, dan 20% responden

menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

10.Pada pernyataan kesepuluh, “Kecakapan kerja saya dapat menarik perhatian

pelanggan.”, sebanyak 26,7% responden menyatakan sangat setuju, 60%

responden menyatakan setuju, dan 13,3% responden menyatakan kurang

setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

Tabel 4.5

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Faktor Kepribadian (X2)

No. Item

SS S KS TS STS T O T A L

f % f % f % f % f % f %

1. 8 26,7 16 53,3 6 20 0 0 0 0 30 100 2. 6 20 20 66,7 4 13,3 0 0 0 0 30 100 3. 6 20 20 66,7 4 13,3 0 0 0 0 30 100 4. 7 23,3 18 60 5 16,7 0 0 0 0 30 100 5. 6 20 18 60 6 20 0 0 0 0 30 100 6. 7 23,3 20 66,7 3 10 0 0 0 0 30 100 7. 7 23,3 20 66,7 3 10 0 0 0 0 30 100 8. 3 10 21 70 6 20 0 0 0 0 30 100 9. 4 13,3 22 73,3 4 13,3 0 0 0 0 30 100 10. 2 6,7 22 73,3 6 20 0 0 0 0 30 100 11. 2 6,7 24 80 4 13,3 0 0 0 0 30 100 Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Pada Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa:

1. Pada pernyataan pertama, “Saya mengerti tentang operasional usaha kuliner

saya”, sebanyak 26,7% responden menyatakan sangat setuju, 53,3% responden

menyatakan setuju, dan 20% responden menyatakan kurang setuju dengan

pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

(39)

2. Pada pernyataan kedua, “Saya menciptakan ide-ide baru untuk

mengembangkan usaha saya.”, sebanyak 20% responden menyatakan sangat

setuju, 66,7% responden menyatakan setuju, dan 13,3% responden menyatakan

kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

3. Pada pernyataan ketiga, “Inovatif yang tinggi selalu saya kembangkan demi

kemajuan usaha.”, sebanyak 20% responden menyatakan sangat setuju, 66,7%

menyatakan setuju, dan 13,3% responden menyatakan kurang setuju dengan

pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

4. Pada pernyataan keempat, “Saya adalah pribadi pekerja keras, cakap, dan

kreatif.”, sebanyak 23,3% responden menyatakan sangat setuju, 60%

responden menyatakan setuju, dan 16,7% responden menyatakan kurang setuju

dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

5. Pada pernyataan kelima, “Saya bertanggung jawab terhadap pekerjaan saya.”,

sebanyak 20% responden menyatakan sangat setuju, 60% responden

menyatakan setuju, dan 20% responden menyatakan kurang setuju dengan

pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

6. Pada pernyataan keenam, “Saya dapat diandalkan dalam setiap pekerjaan.”,

sebanyak 23,3% responden menyatakan sangat setuju, 66,7% responden

(40)

pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

7. Pada pernyataan ketuju, “Saya yakin bekerja menuruti intuisi pribadi lebih

menyenangkan dan berpotensi.”, sebanyak 23,3% responden menyatakan

sangat setuju, 66,7% responden menyatakan setuju, dan 10% responden

menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

8. Pada pernyataan kedelapan, “Saya selalu ramah dalam melayani pengunjung.”,

sebanyak 10% responden menyatakan sangat setuju, 70% responden

menyatakan setuju, dan 20% responden menyatakan kurang setuju dengan

pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

9. Pada pernyataan kesembilan, “Bagi saya keramahan adalah modal utama dalam

menarik perhatian pengunjung..”, sebanyak 13,3% responden menyatakan

sangat setuju, 73,3% responden menyatakan setuju, dan 13,3% responden

menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

10. Pada pernyataan kesepuluh, “Saya selalu bekerjasama dalam menyelesaikan

pekerjaan”, sebanyak 6,7% responden menyatakan sangat setuju, 73,3%

responden menyatakan setuju, dan 20% responden menyatakan kurang setuju

dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

(41)

11. Pada pernyataan kesebelas, “Saya adalah tipe orang yang dapat dipercaya

dalam melaksanakan pekerjaan.”, sebanyak 6,7% responden menyatakan

sangat setuju, 80% responden menyatakan setuju, dan 13,3% responden

menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan

[image:41.595.97.531.287.411.2]

bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keberhasilan Usaha (Y) No.

Item

SS S KS TS STS T O T A L

f % f % f % f % f % f %

1 3 10 22 73,3 5 16,7 0 0 0 0 30 100 2 3 10 22 73,3 5 16,7 0 0 0 0 30 100 3 7 23,3 16 53,3 7 23,3 0 0 0 0 30 100 4 6 20 19 63,3 5 16,7 0 0 0 0 30 100 5 7 23,3 16 53,3 7 23,3 0 0 0 0 30 100 6 2 6,7 24 80 4 13,3 0 0 0 0 30 100 Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Pada Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa:

1. Pada pernyataan pertama, “Jumlah pelanggan usaha saya mengalami

peningkatan setiap bulan.”, sebanyak 10% responden menyatakan sangat

setuju, 73,3% responden menyatakan setuju, dan 16,7% responden menyatakan

kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

2. Pada pernyataan kedua, “Penjualan mengalami peningkatan setiap bulannya..”,

sebanyak 10% responden menyatakan sangat setuju, 73,3% responden

menyatakan setuju, dan 16,7% responden menyatakan kurang setuju dengan

pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

(42)

3. Pada pernyataan ketiga, “Untuk mengembangkan usaha, saya menambahkan

jenis menu.”, sebanyak 23,3% responden menyatakan sangat setuju, 53,3%

menyatakan setuju, dan 23,3% responden menyatakan kurang setuju dengan

pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

4. Pada pernyataan keempat, “Pendapatan usaha saya bertambah setiap

bulannya.”, sebanyak 20% responden menyatakan sangat setuju, 63,3%

responden menyatakan setuju, dan 16,7% responden menyatakan kurang setuju

dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

5. Pada pernyataan kelima, “Saya mempunyai omzet penjualan yang meningkat.”,

sebanyak 23,3% responden menyatakan sangat setuju, 53,3% responden

menyatakan setuju, dan 23,3% responden menyatakan kurang setuju dengan

pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

6. Pada pernyataan keenam, “Omzet meningkat membuat modal saya

bertambah”, sebanyak 6,7% responden menyatakan sangat setuju, 80%

responden menyatakan setuju, dan 13,3% responden menyatakan kurang setuju

dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

(43)

4.2 Analisis Linier Berganda

Analisis linier berganda dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh variabel bebas Pengetahuan Kewirausahaan, dan Faktor

[image:43.595.112.494.230.415.2]

Kepribadian terhadap variabel terikat yaitu Keberhasilan Usaha (Y).

Tabel 4.7

Analisis Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .449 4.413 .102 .920

Pengetahuan

Kewirausahaan .279 .111 .389 2.524 .018

Faktor Kepribadian .278 .098 .440 2.854 .008

a. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha

Sumber:Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.7 maka persamaan analisis regresi linier berganda

dalam penelitian ini adalah:

Y = 0,449 + 0,279 X1 + 0,278 X2

Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

a. Konstanta (a) = 0,449, ini menunjukkan harga constant, dimana jika variabel

Pengetahuan Kewirausahaan (X1), dan Faktor Kepribadian (X2), = 0, maka

Keberhasilan Usaha = 0,449.

b. Koefisien X1 (b1) = 0,279, ini berarti bahwa variabel pengetahuan

kewirausahaan (X1) berpengaruh positif terhadap keberhasilan usaha, atau dengan

(44)

maka keberhasilan usaha akan mengalami peningkatan sebesar 0,279. Koefesien

bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara variabel pengetahuan

kewirausahaan dengan keberhasilan usaha, semakin meningkat pengetahuan

kewirausahaan maka akan semakin meningkat pula keberhasilan usaha tersebut

pada Usaha Pasar Kuliner di Kota Stabat.

c. Koefisien X2 (b2) = 0,278, ini berarti bahwa variabel faktor kepribadian (X2)

berpengaruh positif terhadap keberhasilan usaha, atau dengan kata lain jika faktor

kepribadian (X2) ditingkatkan sebesar satu-satuan, maka keberhasilan usaha akan

mengalami peningkatan sebesar 0,278. Koefesien bernilai positif artinya terjadi

hubungan positif antara variabel faktor kepribadian dengan keberhasilan usaha,

semakin meningkat faktor kepribadian maka akan semakin meningkat pula

keberhasilan usaha pada Usaha Pasar Kuliner di Kota Stabat.

4.3 Uji Asumsi Klasik

4.3.1 Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah ingin menguji apakah dalam model regresi

distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi

data dengan bentuk lonceng.

1. Analisis Grafik

Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik

histogram, dan grafik normal p-p plot, yang membandingkan antara dua observasi

dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Hasil output SPSS terlihat

(45)
[image:45.595.159.396.186.374.2]

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Gambar 4.1

Pengujian Normalitas Histogram

Berdasarkan grafik dapat disimpulkan bahwa distribusi data normal karena

grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi

memenuhi asumsi normalitas dan sebaliknya jika data menyebar jauh dari garis

diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak

menunjukkan pola distribusi data normal yang tidak melenceng kanan maupun

melenceng kiri. Jadi, berarti data residual berdistibusi normal. Terbukti bahwa

(46)
[image:46.595.210.426.197.425.2]

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Gambar 4.2

Pengujian Normalitas P-P Plot

Pada P-P plot terlihat bahwa titik-titik menyebar disekitar garis diagonal

dan cenderung mengikuti arah garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa data

yang dipergunakan dalam penelitian ini memenuhi asumsi normalitas sehingga

layak untuk diuji dengan model regresi.

2. Analisis Statistik

Uji normalitas dengan grafik bisa saja terlihat berdistribusi normal,

padahal secara statistik tidak berdistribusi normal. Jika nilai sig probability lebih

besar dari 0,05 maka Ho ditolak dengan pengertian bahwa data yang dianalisis

(47)

kecil dari 0,05 maka Ho diterima dengan pengertian bahwa data yang dianalisis

tidak berdistribusi normal. Berikut ini pengujian normalitas yang didasarkan

[image:47.595.135.473.219.477.2]

dengan uji statistik nonparametik Kolmogorv-Smirnov (K-S).

Tabel 4.8

Uji Kolmogrov Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 30

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deniation 1.87149841

Most Extreme Differences Absolute .156

Positine .052

Negatine -.156

Kolmogoron-Smirnon Z .853

Asymp. Sig. (2-tailed) .461

a. Test distribution is Normal.

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.8, terlihat bahwa nilai Asymp.Sig. (2-tailed) adalah

0,461, ini berarti nilainya diatas nilai signifikan 5% (0.05). dengan kata lain

variabel tersebut berdistribusi normal.

4.3.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi

ketidaksamaan varians. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan

yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

(48)

tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau

tidaknya heteroskedastisitas, yaitu :

1. Analisis Grafik

Dasar analisis adalah tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di

atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas,

sedangkan jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu

yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

[image:48.595.142.493.381.602.2]

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah) Gambar 4.3

Pengujian Heteroskedastisitas Scatterplot

Berdasarkan Gambar 4.3 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas,

serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka

(49)

2. Analisis Statistik

Dasar analisis metode statistik adalah jika variabel bebas signifikan secara

statistik mempengaruhi variabel terikat, maka ada indikasi terjadi

[image:49.595.111.505.169.412.2]

heteroskedastisitas.

Tabel 4.9 Uji Glejser

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 4.025 2.493 1.614 .118

Pengetahuan

Kewirausahaan .033 .063 .111 .528 .602

Faktor Kepribadian -.087 .055 -.333 -1.578 .126

a. Dependent Variable: Absut

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa tidak satupun variabel bebas

yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat Absut. Hal ini

terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5% jadi

disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

4.3.3 Uji Multikolinieritas

Gejala multikolinieritas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan

VIF (Variance Inflation Factor), Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel

independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya, Tolerance

(50)

dijelaskan variabel independen lainnya. Nilai yang dipakai untuk Tolerance > 0,1,

[image:50.595.83.543.183.371.2]

dan VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinieritas.

Tabel 4.10 Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) .449 4.413 .102 .920

Pengetahuan

Kewirausahaan .279 .111 .389 2.524 .018 .761 1.314

Faktor

Kepribadian .278 .098 .440 2.854 .008 .761 1.314

a. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.10 dapat terlihat bahwa data (variabel) tidak terkena

multikolinieritas karena nilai VIF < 5 dan nilai Tolerance > 0,1 sehingga model

regresi layak dipakai untuk memprediksi keberhasilan usaha berdasarkan masukan

variabel pengetahuan kewirausahaan, dan variabel faktor kepribadian.

4.4 Uji Hipotesis

4.4.1 Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang

dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap

variabel terikat.

(51)

Ho : b1 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Ho : b1 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan

dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Kriteria pengambilan keputusan adalah:

Ho diterima jika F hitung < F tabel pada α= 5%

Ho ditolak jika F hitung > F tabel pada α= 5%

Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas

pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut:

df (Pembilang) = k – 1

df (Penyebut) = n – k

Keterangan :

n = jumlah sampel penelitian

k = jumlah variabel bebas dan terikat

Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) 30 dan jumlah keseluruhan

variabel (k) adalah 3, sehingga diperoleh :

1. df (pembilang) = 3 – 1 = 2

2. df (penyebut) = 30 – 3 = 27

Nilai Fhitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan SPSS, kemudian

(52)
[image:52.595.108.529.112.245.2]

Tabel 4.11

Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 106.594 2 53.297 14.167 .000a

Residual 101.573 27 3.762

Total 208.167 29

a. Predictors: (Constant), Faktor Kepribadian, Pengetahuan Kewirausahaan

b. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Pada Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa hasil perolehan Fhitung pada kolom F

yakni sebesar 14,167 dengan tingkat signifikansi = 0.000, lebih besar dari nilai

Ftabel yakni 3,354, dengan tingkat kesalahan α = 5%, atau dengan kata lain Fhitung >

Ftabel (14,167 > 3,354).

Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis jika Fhitung > Ftabel dan tingkat

signifikansinya (0.000 < 0.05), menunjukkan bahwa pengaruh variabel bebas

(pengetahuan kewirausahaan, dan faktor kepribadian) secara serempak adalah

signifikan terhadap variabel terikat (keberhasilan usaha).

4.4.2 Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu

variabel bebas secara parsial (individual) terhadap variasi variabel terikat. Kriteria

pengujiannya adalah :

Ho : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Ho : b1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan

(53)

Kriteria pengambilan keputusan adalah:

Ho diterima jika t hitung < t tabel pada α= 5%

Ho ditolak jika t hitung > t tabel pada α= 5%

Hasil pengujian adalah :

Tingkat kesalahan (α) = 5% dan derajat kebebasan (df) = (n-k)

n = jumlah sampel, n = 30

k = jumlah variabel yang digunakan, k = 3

Derajat kebebasan/ degree of freedom(df) =(n-k) = 30-3 = 27

Uji-t yang dilakukan adalah uji satu arah, maka ttabel yang digunakan

[image:53.595.117.507.389.577.2]

adalah t0,05 (27) = 1,703

Tabel 4.12

Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .449 4.413 .102 .920

Pengetahuan

Kewirausahaan .279 .111 .389 2.524 .018

Faktor Kepribadian .278 .098 .440 2.854 .008

a. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa:

1. Variabel Pengetahuan Kewirausahaan (X1)

Nilai thitung variabel pengetahuan kewirausahaan adalah 2,524 dan nilai ttabel

(54)

variabel pengetahuan kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan (0,018

< 0,05) secara parsial terhadap keberhasilan usaha.

2. Variabel Faktor Kepribadian (X2)

Nilai thitung variabel faktor kepribadian adalah 2,854 dan nilai ttabel 1,703 maka

thitung > ttabel (2,854 > 1,703) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel faktor

kepribadian berpengaruh positif dan signifikan (0,008 < 0,05) secara parsial

terhadap keberhasilan usaha.

4.4.3 Pengujian Koefesien Determinasi (R2)

Pengujian koefisien determinasi (R²) digunakan untuk mengukur proporsi

atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien

determinasi berkisar antara nol sampai satu (0 ≤ R² ≥ 1). Jika R² semakin besar

(mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X)

adalah besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan

semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel

[image:54.595.157.466.559.668.2]

terikat dan demikian sebaliknya.

Tabel 4.13

Hasil Uji Koefesien Determinasi (R2)

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .716a .512 .476 1.93958

a. Predictors: (Constant), Faktor Kepribadian, Pengetahuan Kewirausahaan

(55)

Berdasarkan Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa :

1. R = 0,716 berarti hubungan antara variabel pengetahuan kewirausahaan dan

faktor kepribadian terhadap kinerja karyawan sebesar 71,6%. Artinya

hubungannya erat.

2. Nilai Adjusted R Square sebesar 0,476 berarti 47,6% variabel keberhasilan

usaha dapat dijelaskan oleh variabel pengetahuan kewirausahaan dan faktor

kepribadian sedangkan sisanya 52,4% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak

terdapat dalam penelitian ini seperti efikasi diri, motivasi dan lain sebagainya.

3. Standard Error of Estimated (Standar Deviasi) artinya mengukur variasi dari

nilai yang diprediksi. Dalam penelitian ini standar deviasinya sebesar 1,93958.

Semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik.

4.5 Pembahasan

4.5.1 Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan

Usaha

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pengetahuan kewirausahaan

memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha

dengan nilai thitung variabel pengetahuan kewirausahaan adalah 2,524 dan nilai ttabel

1,703 maka thitung > ttabel (2,524 > 1,703) sehingga dapat disimpulkan bahwa

variabel pengetahuan kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan (0,018 <

0,05) secara parsial terhadap keberhasilan usaha. Hal ini sejalan dengan hasil uji

linier berganda yang menunjukkan koefesien bernilai positif artinya terjadi

(56)

usaha, jika pengetahuan kewirausahaan ditingkatkan maka keberhasilan usaha

juga akan meningkat pada Usaha Pasar Kuliner di Kota Stabat.

Pengetahuan kewirausahaan merupakan kemampuan seseorang untuk

menghasilkan sesuatu yang baru melalui berpikir kreatif dan bertindak inovatif,

sehingga dapat menciptakan ide-ide atau peluang dan dapat dimanfaatkan dengan

baik. Pengetahuan kewirausahaan dapat diperoleh melalui pendidikan

kewirausahaan, sehingga dengan pengetahuan kewirausahaan yang diperoleh

seseorang dapat menjalankan usahanya dengan baik karena pengetahuan

kewirausahaan adalah salah satu faktor yang mampu mendukung dalam

keberhasilan usaha yang ditunjang dengan pengalaman, modal, serta keinginan

yang kuat dalam berwirausaha. Dengan pengetahuan kewirausahaan seorang

wirausahawan juga mampu berpikir untuk mengembangkan usahanya karena

dengan kompetensi yang dimiliki dan pengalaman yang cukup merupakan modal

utama dalam berwirausaha.

Pengetahuan kewirausahaan juga merupakan proses pembelajaran melalui

materi-materi maupun dari sumber-sumber lain yang diharapkan dapat

memberikan gambaran dan bekal mengenai kewirausahaan yang nantinya dapat

dijadikan bahan pertimbangan seseorang untuk menentukan masa depan dan

diharapkan dapat mendorong seseorang untuk menumbuhkan minat berwirausaha,

yang pada akhirnya dapat mencapai keberhasilan usaha yang maksimal dan

(57)

4.5.2 Pengaruh Faktor Kepribadian Terhadap Keberhasilan Usaha

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel faktor

kepribadian memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keberhasilan

usaha, yang dapat dilihat dari nilai thitung variabel faktor kepribadian adalah 2,854

dan nilai ttabel 1,703 maka thitung > ttabel (2,854 > 1,703) sehingga dapat disimpulkan

bahwa variabel faktor kepribadian berpengaruh positif dan signifikan (0,008 <

0,05) secara parsial terhadap keberhasilan usaha. Faktor kepribadian juga

merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi keberhasilan usaha.

Kepribadian adalah serangkaian ciri yang relatif mantap, kecenderungan

dan perangai yang sebagian besar dibentuk oleh faktor keturunan dan faktor

sosial, kebudayaan dan lingkungan. Menurut Robins (2006:85) bahwa

“Kepribadian merupakan total jumlah dari cara-cara dalam mana seorang individu

bereaksi dan berinteraksi dengan orang lain. Kepribadian seorang manajer sangat

dipengaruhinya dalam bereaksi dan berinteraksi dengan orang lain”.

Berdasarkan pengertian tersebut, jelas terlihat bahwa kepribadian sangat

mempengaruhi keberhasilan usaha, hal ini disebabkan karena kepribadian

merupakan ciri yang cenderung menunjukkan tingkah maupun prilaku seseorang

dalam bersikap sehingga kita dapat menilai apakah seseorang memiliki jiwa

maupun minat dalam berwirausaha atau tidak.

Dengan kepribadian kita juga dapat melihat apakah usaha yang dijalankan

dapat berkembang atau tidak sama sekali karena kepribadian yang rapuh akan

berdampak negatif terhadap pekerjaan. Kepribadian yang baik yaitu apabila

wirausaha dapat bekerjasama dengan baik serta dapat menyesuaikan diri dengan

(58)

diartikan sebagai orang yang tidak bekerja pada sektor pemerintah seperti para

pedagang, pengusaha, dan orang yang bekerja di perusahaan swasta. Sedangkan

wirausahawan adalah orang yang mempunyai usaha sendiri. Wirausahawan adalah

orang yang berani membuka kegiatan produktif yang mandiri. Sikap dan Perilaku

sangat dipengaruhi oleh sifat dan watak yang dimiliki oleh seseorang. Sifat dan

watak yang baik, berorientasi pada kemajuan dan positif merupakan sifat dan

watak yang dibutuhkan oleh seorang wirausaha agar wirausaha tersebut dapat

(59)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dalam

penelitian ini, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan (Uji-F) diketahui bahwa variabel pengetahuan kewirausahaan

dan variabel kepribdian secara serempak berpengaruh signifikan terhadap

keberhasilan usaha pada usaha pasar kuliner di Kota Stabat.

2. Berdasarkan (Uji-t) masing-masing variabel pengetahuan kewirausahaan dan

variabel faktor kepribdian berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keberhasilan usaha pada usaha pasar kuliner di kota Stabat, variabel jiwa

kewirausahaan merupakan variabel yang dominan mempengaruhi

keberhasilan usaha dibandingkan variabel kepribadian.

3. Berdasarkan perhitungan koefisien determinan (R2) menunjukkan bahwa

adjusted R square sebesar 0,476 berarti 47,6% variabel keberhasilan usaha

dapat dijelaskan oleh variabel pengetahuan kewirausahaan dan faktor

kepribadian sedangkan sisanya 52,4% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak

terdapat dalam penelitian ini.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka peneliti memberi saran

sebagai berikut :

1. Variabel pengetahuan kewirausahaan memiliki pengaruh positif dan signifikan

(60)

merupakan faktor yang paling dominan dalam penelitian ini. Oleh sebab itu

diharapkan kepada seluruh pemilik usaha kuliner yang berada di Kota Stabat

agar dapat memiliki kemampun kewirausahaan seperti pengetahuan dalam

mengelola keuangan termasuk pengetahuan akan manajemen pemasaran

sehingga segala bentuk transaksi dapat dikelola dengan baik dan diharapkan

kesalahan-kesalahan yang dapat merugikan usaha dapat diminimalisir.

2. Variabel kepribadian memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap

keberhasilan usaha pada usaha pasar kuliner di kota Stabat. Di harapkan

kapada seluruh pengusaha agar dapat meningkatkan pengetahuan dibidang

operasional. Sehingga mulai dari proses pengadaan bahan baku, proses

produksi dan sampai pemasaran/penjualan kepada konsumen dapat

dilaksanakan dengan baik sehingga dapat meningkatkan laba.

3. Penelitian ini menggunakan dua variabel bebas untuk mengukur keberhasilan

usaha sehingga disarankan bagi peneliti selanjutnya diharapkan memperhatikan

variabel tersebut dengan mengembangkan indikator yang lebih tepat atau

menambahkan variabel lainnya seperti efikasi diri, jiwa kewirausahaan,

lingkungan keluarga dan variabel lainnya yang lebih relevan yang memiliki

(61)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Uraian Teoritis

2.1.1. Pengertian Wirausaha

Schumpeter dalam As’ad (2009:145) mengemukakan bahwa wirausaha

atau entrepreneur adalah seseorang yang menggerakkan perekonomian

masyarakat untuk maju ke depan, mencakup mereka yang mengambil risiko,

mengkoordinasi penanaman modal atau sarana produksi, yang mengenalkan

fungsi faktor produksi baru atau yang mempunyai respon kreatif dan inovatif.

Menurut As’ad (2009:149) mendefinisikan wirausaha adalah orang yang

menerapkan kemampuannya untuk mengatur, menguasai alat-alat produksi dan

menghasilkan hasil yang berlebihan yang selanjutnya dijual atau ditukarkan dan

memperoleh pendapatan dari usahanya tersebut.

Wirausaha adalah orang yang menciptakan kesejahteraan untuk orang lain,

menemukan cara-cara baru untuk menggunakan sumber daya, mengurangi

pemborosan, dan membuka lapangan kerja yang disenangi masyarakat. Seorang

wirausaha adalah mereka yang melakukan usaha-usaha kreatif d

Gambar

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert untuk Variabel
Uji Validitas Tabel 3.3
Tabel 3.4 Uji Reliabilitas
+7

Referensi

Dokumen terkait

Apabioa sebuae baoop int dioetaiian pada massa yang meoaiuian geraian b oaiibaii seperti pada penjeoasan di atas dan seoembar iertas dijadiian sebagai strip ceart rec rder, maia

Deskripsi Hasil Tindakan Siklus I Untuk mengetahui peningkatan kemampuan heading bola di SDN 14 Sungai Putat yang di disain untuk membuat anak senang, gembira

Muhammadiyah 2 Surabaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh secara parsial, simulan, dan dominan antara pelatihan, pengembangan, dan pengalaman

Beberapa Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Leptospirosis di Wliayah Puskesmas Bandarharjo Semarang Tahun 2013 Deviana Maharani 2013 Kota Semarang Case Control

Berdasarkan hasil perhitungan dan output SPSS, terdapat pengaruh kemampuan pengurus secara parsial terhadap SHU anggota Koperasi Kredit CU Khatulistiwa Bakti Kantor

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pemahaman dan keterlibatan dalam Program USRI dengan perilaku hidup bersih dan sehat

Unsur -unsur utama yang harus ada dalam perencanaan pengajaran yaitu : (1) tujuan yang hendak dicapai, berupa bentuk-bentuk tingkah laku apa yang diinginkan untuk

Memperpanjang waktu kerja lebih dari kemampuan lama kerja tersebut biasanya tidak disertai efisiensi, efektivitas dan produktivitas kerja yang optimal, bahkan biasanya