Lampiran 1. Kuisioner Penelitian
PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN, FAKTOR KEPRIBADIAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA
“Studi Kasus Pada Usaha Pasar Kuliner di Kota Stabat”
Responden yang terhormat,
Perkenankanlah saya, Mahasiswa Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara, mengharapkan bantuan anda untuk dapat meluangkan waktu untuk mengisi/menjawab daftar pertanyaan di bawah ini dengan jujur dan sesuai dengan keadaan anda.
Data ataupun Informasi yang saudara/i berikan merupakan data yang sangat penting dalam menyelesaikan penelitian ini. Atas bantuan dan perhatiannya saudara/i saya ucapkan terima kasih.
I. IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Umur : a. 21 – 30 Tahun
b. 30 – 40 Tahun
c. > 40 Tahun
Jenis Kelamin : a. Laki-laki
II. PETUNJUK PENILAIAN
Pilihlah jawaban dengan memberi tanda cheklist ( √ ) pada salah satu jawaban yang paling sesuai menurut anda. Penilaian dilakukan berdasarkan skala berikut :
Sangat Tidak Setuju (STS) = 1
Tidak Setuju (TS) = 2
Kurang Setuju (KS) = 3
Setuju (S) = 4
Sangat Setuju (SS) = 5
A. Pengetahuan Kewirausahaan (X1) Jawaban Pertanyaan
NO Pernyataan STS TS KS S SS
1. Saya memiliki pengetahuan yang cukup dalam berwirausaha.
Alasan:
2. Saya memiliki pengetahuan khusus dibidang wrausaha.
Alasan:
3. Saya memulai usaha kuliner ini
berdasarkan pengalaman dan
keterampilan yang saya miliki.
Alasan:
4. Pengalaman yang saya miliki menjadi tekad yang kuat untuk membuka usaha ini.
Alasan:
Alasan:
6. Dengan keahlian saya banyak peluang besar untuk mengembangkan wirausaha ini.
Alasan:
7. Demi mengembangkan usaha ini, saya meningkatan kecakapan kerja saya. Alasan:
8. Kecakapan kerja saya dapat menarik perhatian pelanggan.
Alasan:
B. Faktor Kepribadian (X2) Jawaban Pertanyaan
NO Pernyataan STS TS KS S SS
1. Saya menciptakan ide-ide baru untuk mengembangkan usaha saya.
Alasan:
2. Inovatif yang tinggi selalu saya kembangkan demi kemajuan usaha. Alasan:
3. Saya adalah pribadi pekerja keras, cakap, dan kreatif.
Alasan:
4. Saya bertanggung jawab terhadap pekerjaan saya.
Alasan:
5. Saya dapat diandalkan dalam setiap pekerjaan.
6. Saya yakin bekerja menuruti intuisi pribadi lebih menyenangkan dan berpotensi.
Alasan:
7. Saya selalu ramah dalam melayani pengunjung.
Alasan:
8. Bagi saya keramahan adalah modal utama dalam menarik perhatian pengunjung.
Alasan:
9. Saya selalu bekerjasama dalam menyelesaikan pekerjaan.
Alasan:
10. Saya adalah tipe orang yang dapat dipercaya dalam melaksanakan pekerjaan.
Alasan:
C. Keberhasilan Usaha (Y) Jawaban Pertanyaan
NO Pernyataan STS TS KS S SS
1. Jumlah pelanggan usaha saya mengalami peningkatan setiap bulan. Alasan:
2. Penjualan mengalami peningkatan setiap bulannya.
Alasan:
3. Untuk mengembangkan usaha, saya menambahkan jenis menu.
4. Pendapatan usaha saya bertambah setiap bulannya.
Alasan:
5. Saya mempunyai omzet penjualan yang meningkat.
Alasan:
6. Omzet meningkat membuat modal saya bertambah
Alasan:
Lampiran 2. Output Uji Validitas
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item
Deleted
Butir_1 98.1000 182.162 .623 . .968
Butir_2 98.5000 171.707 .891 . .965
Butir_3 98.1000 184.162 .557 . .968
Butir_4 98.1000 182.162 .623 . .968
Butir_5 98.5000 171.707 .891 . .965
Butir_6 98.3667 179.551 .871 . .966
Butir_7 98.1000 184.162 .557 . .968
Butir_8 98.1667 181.178 .761 . .967
Butir_9 98.5000 173.776 .729 . .967
Butir_10 98.4000 172.386 .858 . .966
Butir_11 98.7333 169.030 .822 . .966
Butir_12 98.3333 178.782 .751 . .967
Butir_13 98.1000 182.231 .685 . .967
Butir_14 98.5000 171.914 .842 . .966
Butir_15 98.1000 184.231 .627 . .968
Butir_16 98.1000 182.231 .685 . .967
Butir_17 98.5000 171.914 .842 . .966
Butir_18 98.3667 179.757 .774 . .967
Butir_19 98.1000 184.231 .627 . .968
Butir_20 98.1667 181.385 .674 . .967
Butir_21 98.5000 173.983 .692 . .968
Butir_22 98.4000 172.524 .852 . .966
Butir_23 98.7333 169.030 .881 . .966
Lampiran 3. Daftar Distribusi Jawaban Responden
Pengetahuan Kewirausahaan (X1)
No. Pernyataan JLH
13 3 3 4 4 4 3 3 4 28 14 3 3 4 4 3 3 3 4 27 15 3 4 4 3 4 3 3 4 28 16 4 3 3 3 4 3 4 4 28 17 4 3 3 4 3 3 3 3 26 18 4 3 5 3 5 4 3 3 30 19 4 3 3 4 3 4 3 4 28 20 3 3 3 4 4 3 3 2 25 21 3 3 3 4 4 3 4 3 28 22 3 3 3 3 4 3 4 4 27 23 3 4 3 3 4 4 3 3 27 24 4 3 3 3 3 3 4 5 28 25 3 3 4 3 3 3 3 4 26 26 3 3 3 3 3 3 3 4 25 27 2 4 3 4 3 4 4 2 26 28 4 3 3 2 3 3 5 3 26 29 3 3 4 3 5 3 4 2 27 30 3 3 3 4 4 3 3 3 26
Faktor Kepribadian (X2)
No. Pernyataan JLH
15 4 5 2 5 5 4 5 2 5 5 42 16 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 46 17 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 46 18 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 19 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 46 20 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 42 21 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 42 22 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 44 23 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 44 24 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 44 25 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 42 26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 27 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 46 28 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 46 29 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 46 30 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 48
Keberhasilan Usaha (Y)
No. Pernyataan JLH
15 4 5 5 5 5 4 28 16 5 5 4 5 4 5 28 17 4 5 5 5 4 4 27 18 5 5 5 5 5 5 30 19 5 5 5 4 4 5 28 20 4 4 4 5 4 4 25 21 5 4 4 4 4 5 26 22 5 4 4 4 5 5 27 23 5 5 4 4 4 5 27 24 4 5 4 5 4 4 26 25 4 5 4 4 4 4 25 26 4 4 4 4 4 4 24 27 4 4 5 5 5 4 27 28 4 5 5 5 4 4 27 29 4 4 5 5 5 4 27 30 5 4 5 5 5 5 29
Lampiran 4. Output Uji Asumsi Klasik
Regression
Variables Entered/Removed
Model Variables Entered
Variables
Removed Method 1 Faktor_Kepribadian,
Pengetahuan_Kewirausahaana
. Enter
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Change Statistics
Durbin-Watson R Square
Change F Change df1 df2
Sig. F Change
1 .653a .426 .383 .99640 .426 10.019 2 27 .001 1.437
a. Predictors: (Constant), Faktor_Kepribadian, Pengetahuan_Kewirausahaan b. Dependent Variable: Keberhasilan_Usaha
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 19.894 2 9.947 10.019 .001a
Residual 26.806 27 .993
Total 46.700 29
a. Predictors: (Constant), Faktor_Kepribadian, Pengetahuan_Kewirausahaan b. Dependent Variable: Keberhasilan_Usaha
Coefficient Correlationsa
Model
Faktor_Kepribadi an
Pengetahuan_Ke wirausahaan 1 Correlations Faktor_Kepribadian 1.000 -.295
Pengetahuan_Kewirausahaa n
-.295 1.000
Covariances Faktor_Kepribadian .005 -.003 Pengetahuan_Kewirausahaa
n
-.003 .023
Collinearity Diagnosticsa
Model
Dimensi
on Eigenvalue Condition Index
Variance Proportions
(Constant)
Pengetahuan_Ke wirausahaan
Faktor_Kepribadi an
1 1 2.996 1.000 .00 .00 .00
2 .003 34.038 .09 .15 .99
3 .001 53.384 .91 .85 .01
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value 25.4602 29.2794 26.9000 .82825 30 Std. Predicted Value -1.738 2.873 .000 1.000 30 Standard Error of Predicted
Value
.190 .562 .302 .092 30
Adjusted Predicted Value 25.4010 28.9436 26.8841 .82446 30
Residual -1.62283 1.77596 .00000 .96143 30
Std. Residual -1.629 1.782 .000 .965 30
Stud. Residual -1.663 1.880 .007 1.025 30
Deleted Residual -1.73816 2.08758 .01587 1.08751 30 Stud. Deleted Residual -1.722 1.979 .011 1.053 30
Mahal. Distance .085 8.253 1.933 1.887 30
Cook's Distance .000 .285 .046 .068 30
Casewise Diagnosticsa Case
Number Std. Residual
Keberhasilan_Us
aha Predicted Value Residual
1 -1.372 27.00 28.3668 -1.36678
2 -1.629 25.00 26.6228 -1.62283
3 1.782 28.00 26.2240 1.77596
4 .745 27.00 26.2578 .74224
5 -.225 26.00 26.2240 -.22404
6 .249 28.00 27.7517 .24825
7 .711 27.00 26.2915 .70852
8 .508 26.00 25.4939 .50609
9 1.749 28.00 26.2578 1.74224
10 -.225 26.00 26.2240 -.22404
11 -.788 27.00 27.7855 -.78546
12 -.625 26.00 26.6228 -.62283
13 1.348 28.00 26.6565 1.34346
14 .012 27.00 26.9879 .01210
15 .982 28.00 27.0216 .97839
16 .249 28.00 27.7517 .24825
17 .046 27.00 26.9542 .04582
18 .723 30.00 29.2794 .72055
19 .249 28.00 27.7517 .24825
20 -.828 25.00 25.8253 -.82526
21 -1.025 26.00 27.0216 -1.02161
22 .012 27.00 26.9879 .01210
23 .012 27.00 26.9879 .01210
24 -1.392 26.00 27.3867 -1.38668
25 -1.228 25.00 26.2240 -1.22404
26 -1.465 24.00 25.4602 -1.46019
27 .046 27.00 26.9542 .04582
28 .046 27.00 26.9542 .04582
29 -.354 27.00 27.3530 -.35296
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value 25.4602 29.2794 26.9000 .82825 30
Residual -1.62283 1.77596 .00000 .96143 30
Std. Predicted Value -1.738 2.873 .000 1.000 30
Std. Residual -1.629 1.782 .000 .965 30
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Alfajar, Siti dan Tri Heru. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Sebagai Dasar Meraih Keunggulan Bersaing. Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. Yogyakarta.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Cetakan 14. Rineka Cipta, Jakarta.
As’ad, M. 2009. Psikologi Industri, Seri Umum. Sumber Daya Manusia. Edisi 4. Liberty, Yogyakarta.
Astamoen, P. Moko. 2005. Enterpreneurship. Penerbit Alfabeta. Jakarta. Djaali H. 2007. Psikologi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta.
Henry, Faizal Noor. 2007. Ekonomi Manajerial. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Kurniawan, Benny, 2012. Metodologi Penelitian, Jelajah Nusa, Tangerang.
Laura. 2010. Psikologi Umum. Salemba Humanika. Jakarta.
Machfoedz, Mas’ud. 2005. Kewirausahaan, Metode, Manajemen dan Implementasi. BPFE Yogyakarta, Yogyakarta.
Meredith, Geoffrey G, Robert E, Nelson, Philip A. Neck. 2002. Kewirausahaan Teori dan Praktik. Terjemahan oleh Andre Asparsayogi. PustakaBinaman Pressindo. Jakarta.
Sangadji dan Sopiah. 2010. Metodologi Penelitian, pendekatan praktis dalam penelitian, ANDI, Yogyakarta.
Siagian, Sondang. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi 1, Cetakan II, Penerbit PT. Bumi Aksara. Jakarta.
Situmorang, Syafrizal, et, al, 2008. Analisis Data Penelitian: Menggunakan Program Spss, Cetakan 1, USU Press, Medan.
Sugiyono. 2014. Cara Mudah Menyusun Skripsi, Tesis dan Desertasi. Cetakan Kedua. CV. Alfabeta. Bandung.
Suryana. 2009. Kewirausahaan: Pedoman, Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses. Salemba Empat. Jakarta.
Widayana Lendy, 2006. Knowladge Management, Meningkatkan Daya Saing Bisnis, Bayu Media. Malang.
Winkel. 2004. Psikologi Pengajaran. Media Abadi. Yogyakarta.
Zimmerer, Thomas & Norman, Scarborough, 2008. Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil, Salemba Empat. Jakarta.
Jurnal :
Fithri, Prima. dan Amanda Febrina Sari, 2012. “Analisis Kompetensi Kewirausahaan Industri Kecil Suku Cadang di Kota Padang”, Optimasi Sistem Industri, Volume 11 Nomor 2, hal 280.
Mitchelmore, Siwan,dan Jennifer Rowley, 2010. “Entrepreneurial Competencies: A Literature Review and Development Agenda”, International Journal of Entrepreneurial Behaviour & Research, Vol.16 Nomor 2 Hal 99.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian pada skripsi ini adalah penelitian eksplanasi assosiatif,
yaitu penelitian yang bertujuan mengetahui hubungan antara dua variabel atau
lebih (Kurniawan, 2012:21). Adapun variabel yang dihubungkan dalam penelitian
ini adalah variabel pengetahuan kewirausahaan (X1) dan faktor kepribadian (X2)
terhadap keberhasilan usaha (Y).
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Usaha Pasar Kuliner Kota Stabat Jl.
Perniagaan Stabat Kecamatan Stabat. Penelitian ini dilakukan dari bulan Februari
2016 sampai dengan Mei 2016.
3.3. Batasan Operasional
Untuk menghindari pembahasan yang tidak terarah dan mengakibatkan
tidak tepatnya sasaran yang diharapkan, maka langkah berikutnya penulis perlu
membatasi masalah yang di bahas yaitu hanya pada “Pengaruh Pengetahuan
Kewirausahaan, dan Faktor Kepribadian terhadap Keberhasilan Usaha pada Usaha
Pasar Kuliner Kota Stabat”. Dimana variabel yang dianalisis sebagai berikut :
a. X1 = Variabel Pengetahuan Kewirausahaan b. X2 = Variabel Faktor Kepribadian
3.4. Definisi Operasional
Defenisi operasional adalah suatu defenisi yang diberikan pada suatu
variabel dengan cara memberikan arti atau memspesifikasikan kegiatan, ataupun
memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut.
Definisi variabel akan memberikan atau menuntun arah peneliti untuk memenuhi
unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu
variabel. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang diteliti, yaitu:
Variabel bebas yaitu variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel
lain, dalam penelitian ini variabel bebas yang digunakan adalah pengetahuan
kewirausahaan, faktor kepribadian dan kompetensi. Variabel terikat adalah
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keberhasilan usaha.
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Definisi Operasional Dimensi Indikator Variabel Skala Ukur Pengetahuan Kewirausahaan (X1) Kemampuan pengusaha kuiliner untuk menghasilkan sesuatu yang baru melalui berpikir kreatif dan bertindak inovatif dan dapat menciptakan ide-ide peluang dan dapat dimanfaatkan dengan baik.
1. Kompetensi 1. Mempunyai pengetahuan tentang
kewirausahaan 2. Memiliki
pengetahuan khusus dibidang keuangan
3. Memiliki pengetahuan khusus dibidang pemasaran 4. Memiliki
kemapuan untuk memotivasi karyawan
2. Pengalaman 1. Mengerti seluk beluk operasional usaha kuliner 2. memiliki pengalaman dalam usaha yang
dijalankan
3. Pemahaman praktis
1. Kecakapan dalam bekerja
Faktor Kepribadian
(X2)
Serangkaian ciri yang relatif mantap, kecenderungan dan perangai yang sebagian besar dibentuk oleh faktor keturunan dan faktor sosial, kebudayaan dan lingkungan
1. Openess to extraversion
1. Memiliki ide-ide baru dalam bekerja
2. Inovatif dalam pekerjaan
Likert 2. Conscientiousness 1. Suka bekerja
keras 2. Dapat
diandalkan dalam setiap pekerjaan
3. Extraversion 1. Kepribadian yang tegas 2. Ramah terhadap
pelanggan 4. Agreeableness 1. Suka bekerja
sama
2. Dapat dipercaya
Keberhasilan Usaha (Y)
Keberhasilan dari bisnis dalam mencapai tujuan
1. Perkembangan Usaha
1. Penjualan meningkat 2. Menambah jenis
produk/menu 3. Modal
bertambah
Likert
Sumber : Suryana (2003), Robins (2006), Basrowi (2014)
3.5. Skala Pengukuran Variabel
Skala yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan
Skala Likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono,
Pada penelitian ini responden memilih salah satu dari jawaban yang
tersedia, kemudian masing-masing jawaban diberi skor tertentu. Total skor inilah
yang ditafsir sebagai posisi responden dalam Skala Likert. Kriteria pengukuran
untuk variabel adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2
Instrumen Skala Likert untuk Variabel
No Skala Likert Skor
1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Kurang Setuju (KS) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber: Sugiyono (2012:132)
3.6. Populasi dan Sampel
3.6.1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: subjek atau objek
dengan kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. (Sangadji dan Sopiah, 2010:185).
Populasi dalam penelitian ini adalah pemilik usaha Pasar Kaget Stabat yang
berjumlah 30 orang.
3.6.2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi yang akan kita teliti tersebut (Kurniawan, 2012:59). Teknik sampling
yang dipakai dalam penelitian ini adalah teknik sensus, artinya seluruh populasi
menjadi sampel, sehingga seluruh pemilik usaha Pasar Kuliner Kota Stabat yang
3.7. Jenis Data Penelitian
Sugiyono (2012:193) di dalam Metode Penelitian Bisnis, mengemukakan
bahwa secara umum data terbagi atas dua jenis, yaitu:
1. Data primer adalah data yang langsung memberikan data kepada pengumpul
data. Pada penelitian ini data primer dikumpulkan dengan metode survey
menggunakan kuesioner yang terstruktur yang diberikan langsung kepada
pemilik usaha Pasar Kaget Stabat.
2. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan dan berbagai sumber-sumber
yang sudah ada sebelumnya untuk berbagai tujuan. Misalnya artikel-artikel
dan majalah, koran, dan situs-situs website. Selain itu peneliti mengumpulkan
data sekunder melalui studi pustaka untuk membangun landasan teori yang
sesuai dengan permasalahan atau kerangka konseptual penelitian sehingga
dapat membaca buku-buku referensi (baik buku-buku wajib perkuliahan
maupun buku-buku umum), jurnal-jurnal penelitian, artikel-artikel serta
penelusuran internet melalui situs website yang berkaitan dengan pembahasan
penelitian untuk mencari teori-teori dan prinsip-prinsip yang dapat diterapkan
dalam penelitian ini.
3.8. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Wawancara (interview) adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh
pewawancara (interviewers) untuk memperoleh informasi dari terwawancara
(Arikunto, 2012:198). Wawancara dilakukan kepada pemilik usaha Pasar
dalam penelitian ini. Wawancara menggunakan alat bantu berupa seperangkat
daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu atau sering disebut
dengan interview guide.
2. Angket atau kuisioner (questionaire), dapat dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan-pertanyaan tertulis kepada responden untuk
menjawabnya (Kurniawan, 2012:26). Kuesioner diberikan kepada pemilik
usaha Pasar Kaget Stabat.
3. Studi Pustaka
Peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan buku – buku literatur yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti.
3.9. Uji Validitas dan Reliabilitas
3.9.1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih
mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti
memiliki validitas rendah (Arikunto, 2010:211). Uji validitas ini dilakukan kepada
30 responden diluar dari pada sampel dan dilakukan pada usaha disepanjang Jl.
Kota Binjai. Metode yang digunakan adalah dengan membandingkan antara nilai
korelasi atau rhitung dari variabel penelitian dengan nilai rtabel. Pengujian validitas
dan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS
Kriteria pengambilan keputusan dalam pengujian validitas data instrumen
adalah sebagai berikut:
a. Jika nilai rhitung > rtabel maka pernyataan tersebut dinyatakan valid.
b. Jika nilai rhitung < rtabel maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid.
Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan
kepada 30 responden diluar dari responden penelitian, tetapi memiliki
karakteristik yang sama dengan responden penelitian. Nilai r tabel dengan
ketentuan df = N-2 (30-2) = 28 dan tingkat signifikansi sebesar 5% , maka angka
yang diperoleh = 0.361.
Tabel 3.3 merupakan hasil pengolahan prasurvei yang telah dilakukan
kepada 30 responden di luar sampel penelitian.
Tabel 3.3 Uji Validitas
No. Pernyataan rhitung rtabel Keterangan
1 P1 0,623 0,361 Valid
2 P2 0,891 0,361 Valid
3 P3 0,557 0,361 Valid
4 P4 0,623 0,361 Valid
5 P5 0,891 0,361 Valid
6 P6 0,871 0,361 Valid
7 P7 0,557 0,361 Valid
8 P8 0,761 0,361 Valid
9 P9 0,729 0,361 Valid
10 P10 0,858 0,361 Valid
11 P11 0,822 0,361 Valid
12 P12 0,751 0,361 Valid
13 P13 0,685 0,361 Valid
14 P14 0,842 0,361 Valid
15 P15 0,627 0,361 Valid
No. Pernyataan rhitung rtabel Keterangan
17 P17 0,842 0,361 Valid
18 P18 0,774 0,361 Valid
19 P19 0,627 0,361 Valid
20 P20 0,674 0,361 Valid
21 P21 0,692 0,361 Valid
22 P22 0,852 0,361 Valid
23 P23 0,881 0,361 Valid
24 P24 0,743 0,361 Valid
25 P25 0,654 0,361
26 P26 0,577 0, 361
27 P27 0, 714 0,361
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)
Tabel 3.3 menunjukkan bahwa seluruh butir pertanyaan telah valid karena
r hitung > r tabel. Dengan demikian, kuesioner dapat dilanjutkan pada tahap
pengujian reliabilitas.
3.9.2. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas adalah bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya
untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut
sudah baik (Arikunto, 2010:221). SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur
realibilitas dengan uji statistic Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau variabel
dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach alpha > 0,70 (Nunnally dalam
Ghozali: 2011:48).
Tabel 3.4 Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)
Pada 24 pernyataan dengan tingkat signifikansi 5% diketahui bahwa
koefisien alpha (Cronbach's Alpha) adalah sebesar 0,968, ini berarti 0,968 > 0,70
sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat
disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian.
3.10. Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan analisis linear berganda, agar dapat perkiraan yang
tidak biasa maka dilakukan pengujian asumsi klasik. Adapun kriteria persyaratan
asumsi klasik yang harus dipenuhi, yakni :
a. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah
data mengikuti atau mendekati distribusi normal (Situmorang dan Lutfi.,
2011:107). Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan kolmogrov-smirnov dengan menggunakan tingkat signifikan 5%
maka nilai Asymp.Sig (2 tailed) di atas nilai signifikan 5% artinya variabel
residual berdistribusi normal.
b. Uji Heteroskedastisitas
Analisis regresi bertujuan untuk melihat seberapa besar peranan variabel
bebas terhadap variabel terikat. Uji heteroskedastisitas juga pada prinsipnya
ingin menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama diantara
anggota grup tersebut. Jika probabilitasnya signifikannya di atas tingkat
kepercayaan 5% dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya
c. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan linier
yang sempurna diantara variabel-variabel bebas dalam model regresi. Untuk
mengetahui ada atau tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari
besarnya Tolerance Value dan Variance Inflation Faktor (VIF) melalui
program SPSS. Kriteria yang dipakai adalah apabila nilai Tolerence > 0,1 atau
nilai VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinearitas (Situmorang dan Lutfi.,
2011:137), di mana:
a. Tolerance value < 0,1 atau VIF > 10 = terjadi multikolinearitas
b. Tolerance value > 0,1 atau VIF < 10 = tidak terjadi multikolinearitas
3.11. Teknik Analisis Data
Metode analisis data dalam penelitian ini adalah :
3.11.1. Metode Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan metode yang digunakan dengan
mengadakan pengumpulan data dan penganalisaan data yang diperoleh sehingga
dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat serta
hubungan antar fenomena yang diteliti.
3.11.2. Model Regresi Berganda
Untuk meramalkan variabel tidak bebas lebih baik memperhitungkan
variabel-variabel lain yang ikut mempengaruhi variabel tidak bebas. Penelitian ini
menggunakan metode regresi berganda yang merupakan pengembangan dari
dikatakan juga bahwa analisa regresi berganda merupakan suatu analisa yang
secara stimulant menginvestasikan pengaruh dua atau lebih variabel bebas pada
suatu skala interval atau skala rasio variabel tidak bebas.
Metode analisis regresi linear berganda yang digunakan oleh peneliti
adalah untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel bebas (pengetahuan
kewirausahaan, faktor kepribadian dan kompetensi) terhadap variabel terikat
(keberhasilan usaha). Untuk memperoleh hasil yang lebih terarah, peneliti
menggunakan bantuan SPSS for windows. Menurut Sugiyono (2012:270) model
Regresi Linear Berganda yang digunakan adalah :
Y = β0 + β1X1 + β2X2 + e
Keterangan:
Y = Keberhasilan usaha
β0 = Konstanta
β1-β2 = Koefisien Regresi
X1 = Variabel pengetahuan kewirausahaan X2 = Variabel faktor kepribadian
e = Standard error
3.11.3. Uji-F (Uji Serentak)
Uji Fhitung dilakukan untuk mengetahui apakah secara serentak variabel
bebas mempunyai pengaruh positif signifikan atau tidak terhadap variabel terikat.
Model hipotesis yang digunakan dalam uji Fhitung ini adalah:
Ho : b1 ≠ 0 (Variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh positif dan
signifikan terhadap variabel terikat)
Nilai Fhitung akan dibandingkan dengan nilai Ftabel. Kriteria pengambilan keputusan
yaitu:
1. diterima jika pada α = 5%
2. ditolak jika pada α = 5%
3.11.4. Uji-t (Uji Parsial)
Uji thitung bertujuan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Bentuk
pengujiannya
Ho : b1 = 0 (Variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat).
Ho : b1 ≠ 0 (Variabel bebas secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat).
Nilai thitung akan dibandingkan dengan nilai ttabel. Kriteria pengambilan keputusan
yaitu:
1. H0 diterima jika thitung < ttabel pada α = 5%
3.11.5. Identifikasi Determinan (R2)
Identifikasi determinan (R²) berfungsi untuk mengetahui signifikansi
variabel maka harus dicari koefisien determinasi (R²). Koefisien determinan
menunjukkan besarnya kontribusi variabel independen terhadap variabel
dependen. Semakin besar nilai koefisien determinasi, maka semakin baik
kemampuan variabel independen menerangkan variabel dependen. Jika
determinasi (R²) semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa
pengaruh variabel independen adalah besar terhadap variabel dependen. Hal ini
berarti, model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif dalam penelitian ini untuk merumuskan dan
menginterpretasikan hasil penelitian berupa identitas responden dan distribusi
jawaban terhadap masing-masing variabel.
4.1.1 Karakteristik Responden
Berikut ini adalah tabulasi mengenai karakteristik responden yang
[image:34.595.112.513.391.492.2]berjumlah 30 orang, di distribusikan sebagai berikut :
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Usia Jumlah Presentase
21 – 30 Tahun 7 23%
30 – 40 Tahun 10 33%
> 40 Tahun 13 44%
T O T A L 30 100%
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)
Pada Tabel 4.1 menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah berumur
> 40 Tahun dengan presentase sebesar 44%, 30 - 40 Tahun dengan presentase
sebesar 33%, dan 21 – 30 Tahun sebesar 23%.
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Presentase
Laki-Laki 21 70%
Perempuan 9 30%
T O T A L 30 100%
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)
Pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah Laki -
[image:34.595.114.517.603.690.2]Tabel 4.3
Karateristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan Jumlah responden Persentase %
SLTA-SMA/ sederajat 19 63,3
Diploma 3 10
Sarjana 8 26,7
JUMLAH 30 100 %
Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)
Pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa karateristik responden berdasarkan
tingkat pendidikan adalah 19 orang responden (63,3%) berpendidikan
SLTA/SMA sederajat, 10 orang responden (10%) berpendidikan Diploma, dan 8
orang responden (26,7%) berpendidikan Sarjana.
4.1.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kewirausahaan,
Faktor Kepribadian, dan Keberhasilan Usaha.
Tabel 4.4
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Pengetahuan Kewirausahaan (X1)
No. Item
SS S KS TS STS T O T A L
f % f % f % f % f % f %
[image:35.595.97.529.459.650.2]Pada Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa:
1. Pada pernyataan pertama, “Saya memiliki pengetahuan yang cukup dalam
berwirausaha.”, sebanyak 10% responden menyatakan sangat setuju, 66,7%
responden menyatakan setuju, dan 23,3% responden menyatakan kurang
setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
2. Pada pernyataan kedua, “Saya memiliki pengetahuan khusus dalam mengelola
keuangan usaha saya.”, sebanyak 6,7% responden menyatakan sangat setuju,
66,7% responden menyatakan setuju, 3,3% responden menyatakan kurang
setuju dan 23,3% responden menyatkan tidak setuju dengan pernyataan
tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju
terhadap pernyataan tersebut.
3. Pada pernyataan ketiga, “Saya memiliki pengetahuan khusus dalam
memasarkan usaha saya.”, sebanyak 13,3% responden menyatakan sangat
setuju, 63,3% responden menyatakan setuju, 13,3% responden menyatakan
kurang setuju dan 10% responden menyatkan tidak setuju dengan pernyataan
tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju
terhadap pernyataan tersebut.
4. Pada pernyataan keempat, “Saya memiliki pengetahuan khusus dalam
memotivasi karyawan”, sebanyak 20% responden menyatakan sangat setuju,
66,7% responden menyatakan setuju, dan 13,3% responden menyatakan
kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa
5. Pada pernyataan kelima, “Saya memulai usaha kuliner ini berdasarkan
pengalaman dan keterampilan yang saya miliki.”, sebanyak 10% responden
menyatakan sangat setuju, 76,7% responden menyatakan setuju, dan 13,3%
responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap
pernyataan tersebut.
6. Pada pernyataan keenam, “Pengalaman yang saya miliki menjadi tekad yang
kuat untuk membuka usaha ini.”, sebanyak 16,7% responden menyatakan
sangat setuju, 70% responden menyatakan setuju, dan 13,3% responden
menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
7. Pada pernyataan ketuju, “Keahlian saya dalam menyajikan masakan kuliner
sangat digemari para pelanggan.”, sebanyak 23,3% responden menyatakan
sangat setuju, 56,7% responden menyatakan setuju, dan 20% responden
menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
8. Pada pernyataan kedelapan, “Dengan keahlian saya banyak peluang besar
untuk mengembangkan wirausaha ini.”, sebanyak 26,7% responden
menyatakan sangat setuju, 56,7% responden menyatakan setuju, dan 16,7%
responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap
9. Pada pernyataan kesembilan, “Demi mengembangkan usaha ini, saya
meningkatan kecakapan kerja saya.”, sebanyak 23,3% responden menyatakan
sangat setuju, 56,7% responden menyatakan setuju, dan 20% responden
menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
10.Pada pernyataan kesepuluh, “Kecakapan kerja saya dapat menarik perhatian
pelanggan.”, sebanyak 26,7% responden menyatakan sangat setuju, 60%
responden menyatakan setuju, dan 13,3% responden menyatakan kurang
setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
Tabel 4.5
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Faktor Kepribadian (X2)
No. Item
SS S KS TS STS T O T A L
f % f % f % f % f % f %
1. 8 26,7 16 53,3 6 20 0 0 0 0 30 100 2. 6 20 20 66,7 4 13,3 0 0 0 0 30 100 3. 6 20 20 66,7 4 13,3 0 0 0 0 30 100 4. 7 23,3 18 60 5 16,7 0 0 0 0 30 100 5. 6 20 18 60 6 20 0 0 0 0 30 100 6. 7 23,3 20 66,7 3 10 0 0 0 0 30 100 7. 7 23,3 20 66,7 3 10 0 0 0 0 30 100 8. 3 10 21 70 6 20 0 0 0 0 30 100 9. 4 13,3 22 73,3 4 13,3 0 0 0 0 30 100 10. 2 6,7 22 73,3 6 20 0 0 0 0 30 100 11. 2 6,7 24 80 4 13,3 0 0 0 0 30 100 Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)
Pada Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa:
1. Pada pernyataan pertama, “Saya mengerti tentang operasional usaha kuliner
saya”, sebanyak 26,7% responden menyatakan sangat setuju, 53,3% responden
menyatakan setuju, dan 20% responden menyatakan kurang setuju dengan
pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
2. Pada pernyataan kedua, “Saya menciptakan ide-ide baru untuk
mengembangkan usaha saya.”, sebanyak 20% responden menyatakan sangat
setuju, 66,7% responden menyatakan setuju, dan 13,3% responden menyatakan
kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
3. Pada pernyataan ketiga, “Inovatif yang tinggi selalu saya kembangkan demi
kemajuan usaha.”, sebanyak 20% responden menyatakan sangat setuju, 66,7%
menyatakan setuju, dan 13,3% responden menyatakan kurang setuju dengan
pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
4. Pada pernyataan keempat, “Saya adalah pribadi pekerja keras, cakap, dan
kreatif.”, sebanyak 23,3% responden menyatakan sangat setuju, 60%
responden menyatakan setuju, dan 16,7% responden menyatakan kurang setuju
dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
5. Pada pernyataan kelima, “Saya bertanggung jawab terhadap pekerjaan saya.”,
sebanyak 20% responden menyatakan sangat setuju, 60% responden
menyatakan setuju, dan 20% responden menyatakan kurang setuju dengan
pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
6. Pada pernyataan keenam, “Saya dapat diandalkan dalam setiap pekerjaan.”,
sebanyak 23,3% responden menyatakan sangat setuju, 66,7% responden
pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
7. Pada pernyataan ketuju, “Saya yakin bekerja menuruti intuisi pribadi lebih
menyenangkan dan berpotensi.”, sebanyak 23,3% responden menyatakan
sangat setuju, 66,7% responden menyatakan setuju, dan 10% responden
menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
8. Pada pernyataan kedelapan, “Saya selalu ramah dalam melayani pengunjung.”,
sebanyak 10% responden menyatakan sangat setuju, 70% responden
menyatakan setuju, dan 20% responden menyatakan kurang setuju dengan
pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
9. Pada pernyataan kesembilan, “Bagi saya keramahan adalah modal utama dalam
menarik perhatian pengunjung..”, sebanyak 13,3% responden menyatakan
sangat setuju, 73,3% responden menyatakan setuju, dan 13,3% responden
menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
10. Pada pernyataan kesepuluh, “Saya selalu bekerjasama dalam menyelesaikan
pekerjaan”, sebanyak 6,7% responden menyatakan sangat setuju, 73,3%
responden menyatakan setuju, dan 20% responden menyatakan kurang setuju
dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
11. Pada pernyataan kesebelas, “Saya adalah tipe orang yang dapat dipercaya
dalam melaksanakan pekerjaan.”, sebanyak 6,7% responden menyatakan
sangat setuju, 80% responden menyatakan setuju, dan 13,3% responden
menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan
[image:41.595.97.531.287.411.2]bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
Tabel 4.6
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keberhasilan Usaha (Y) No.
Item
SS S KS TS STS T O T A L
f % f % f % f % f % f %
1 3 10 22 73,3 5 16,7 0 0 0 0 30 100 2 3 10 22 73,3 5 16,7 0 0 0 0 30 100 3 7 23,3 16 53,3 7 23,3 0 0 0 0 30 100 4 6 20 19 63,3 5 16,7 0 0 0 0 30 100 5 7 23,3 16 53,3 7 23,3 0 0 0 0 30 100 6 2 6,7 24 80 4 13,3 0 0 0 0 30 100 Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)
Pada Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa:
1. Pada pernyataan pertama, “Jumlah pelanggan usaha saya mengalami
peningkatan setiap bulan.”, sebanyak 10% responden menyatakan sangat
setuju, 73,3% responden menyatakan setuju, dan 16,7% responden menyatakan
kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
2. Pada pernyataan kedua, “Penjualan mengalami peningkatan setiap bulannya..”,
sebanyak 10% responden menyatakan sangat setuju, 73,3% responden
menyatakan setuju, dan 16,7% responden menyatakan kurang setuju dengan
pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
3. Pada pernyataan ketiga, “Untuk mengembangkan usaha, saya menambahkan
jenis menu.”, sebanyak 23,3% responden menyatakan sangat setuju, 53,3%
menyatakan setuju, dan 23,3% responden menyatakan kurang setuju dengan
pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
4. Pada pernyataan keempat, “Pendapatan usaha saya bertambah setiap
bulannya.”, sebanyak 20% responden menyatakan sangat setuju, 63,3%
responden menyatakan setuju, dan 16,7% responden menyatakan kurang setuju
dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
5. Pada pernyataan kelima, “Saya mempunyai omzet penjualan yang meningkat.”,
sebanyak 23,3% responden menyatakan sangat setuju, 53,3% responden
menyatakan setuju, dan 23,3% responden menyatakan kurang setuju dengan
pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
6. Pada pernyataan keenam, “Omzet meningkat membuat modal saya
bertambah”, sebanyak 6,7% responden menyatakan sangat setuju, 80%
responden menyatakan setuju, dan 13,3% responden menyatakan kurang setuju
dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
4.2 Analisis Linier Berganda
Analisis linier berganda dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh variabel bebas Pengetahuan Kewirausahaan, dan Faktor
[image:43.595.112.494.230.415.2]Kepribadian terhadap variabel terikat yaitu Keberhasilan Usaha (Y).
Tabel 4.7
Analisis Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .449 4.413 .102 .920
Pengetahuan
Kewirausahaan .279 .111 .389 2.524 .018
Faktor Kepribadian .278 .098 .440 2.854 .008
a. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha
Sumber:Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.7 maka persamaan analisis regresi linier berganda
dalam penelitian ini adalah:
Y = 0,449 + 0,279 X1 + 0,278 X2
Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
a. Konstanta (a) = 0,449, ini menunjukkan harga constant, dimana jika variabel
Pengetahuan Kewirausahaan (X1), dan Faktor Kepribadian (X2), = 0, maka
Keberhasilan Usaha = 0,449.
b. Koefisien X1 (b1) = 0,279, ini berarti bahwa variabel pengetahuan
kewirausahaan (X1) berpengaruh positif terhadap keberhasilan usaha, atau dengan
maka keberhasilan usaha akan mengalami peningkatan sebesar 0,279. Koefesien
bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara variabel pengetahuan
kewirausahaan dengan keberhasilan usaha, semakin meningkat pengetahuan
kewirausahaan maka akan semakin meningkat pula keberhasilan usaha tersebut
pada Usaha Pasar Kuliner di Kota Stabat.
c. Koefisien X2 (b2) = 0,278, ini berarti bahwa variabel faktor kepribadian (X2)
berpengaruh positif terhadap keberhasilan usaha, atau dengan kata lain jika faktor
kepribadian (X2) ditingkatkan sebesar satu-satuan, maka keberhasilan usaha akan
mengalami peningkatan sebesar 0,278. Koefesien bernilai positif artinya terjadi
hubungan positif antara variabel faktor kepribadian dengan keberhasilan usaha,
semakin meningkat faktor kepribadian maka akan semakin meningkat pula
keberhasilan usaha pada Usaha Pasar Kuliner di Kota Stabat.
4.3 Uji Asumsi Klasik
4.3.1 Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah ingin menguji apakah dalam model regresi
distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi
data dengan bentuk lonceng.
1. Analisis Grafik
Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik
histogram, dan grafik normal p-p plot, yang membandingkan antara dua observasi
dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Hasil output SPSS terlihat
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)
Gambar 4.1
Pengujian Normalitas Histogram
Berdasarkan grafik dapat disimpulkan bahwa distribusi data normal karena
grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi
memenuhi asumsi normalitas dan sebaliknya jika data menyebar jauh dari garis
diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak
menunjukkan pola distribusi data normal yang tidak melenceng kanan maupun
melenceng kiri. Jadi, berarti data residual berdistibusi normal. Terbukti bahwa
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)
Gambar 4.2
Pengujian Normalitas P-P Plot
Pada P-P plot terlihat bahwa titik-titik menyebar disekitar garis diagonal
dan cenderung mengikuti arah garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa data
yang dipergunakan dalam penelitian ini memenuhi asumsi normalitas sehingga
layak untuk diuji dengan model regresi.
2. Analisis Statistik
Uji normalitas dengan grafik bisa saja terlihat berdistribusi normal,
padahal secara statistik tidak berdistribusi normal. Jika nilai sig probability lebih
besar dari 0,05 maka Ho ditolak dengan pengertian bahwa data yang dianalisis
kecil dari 0,05 maka Ho diterima dengan pengertian bahwa data yang dianalisis
tidak berdistribusi normal. Berikut ini pengujian normalitas yang didasarkan
[image:47.595.135.473.219.477.2]dengan uji statistik nonparametik Kolmogorv-Smirnov (K-S).
Tabel 4.8
Uji Kolmogrov Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 30
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deniation 1.87149841
Most Extreme Differences Absolute .156
Positine .052
Negatine -.156
Kolmogoron-Smirnon Z .853
Asymp. Sig. (2-tailed) .461
a. Test distribution is Normal.
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.8, terlihat bahwa nilai Asymp.Sig. (2-tailed) adalah
0,461, ini berarti nilainya diatas nilai signifikan 5% (0.05). dengan kata lain
variabel tersebut berdistribusi normal.
4.3.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi
ketidaksamaan varians. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau
tidaknya heteroskedastisitas, yaitu :
1. Analisis Grafik
Dasar analisis adalah tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di
atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas,
sedangkan jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu
yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
[image:48.595.142.493.381.602.2]Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah) Gambar 4.3
Pengujian Heteroskedastisitas Scatterplot
Berdasarkan Gambar 4.3 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas,
serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka
2. Analisis Statistik
Dasar analisis metode statistik adalah jika variabel bebas signifikan secara
statistik mempengaruhi variabel terikat, maka ada indikasi terjadi
[image:49.595.111.505.169.412.2]heteroskedastisitas.
Tabel 4.9 Uji Glejser
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 4.025 2.493 1.614 .118
Pengetahuan
Kewirausahaan .033 .063 .111 .528 .602
Faktor Kepribadian -.087 .055 -.333 -1.578 .126
a. Dependent Variable: Absut
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa tidak satupun variabel bebas
yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat Absut. Hal ini
terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5% jadi
disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.
4.3.3 Uji Multikolinieritas
Gejala multikolinieritas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan
VIF (Variance Inflation Factor), Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel
independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya, Tolerance
dijelaskan variabel independen lainnya. Nilai yang dipakai untuk Tolerance > 0,1,
[image:50.595.83.543.183.371.2]dan VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinieritas.
Tabel 4.10 Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) .449 4.413 .102 .920
Pengetahuan
Kewirausahaan .279 .111 .389 2.524 .018 .761 1.314
Faktor
Kepribadian .278 .098 .440 2.854 .008 .761 1.314
a. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.10 dapat terlihat bahwa data (variabel) tidak terkena
multikolinieritas karena nilai VIF < 5 dan nilai Tolerance > 0,1 sehingga model
regresi layak dipakai untuk memprediksi keberhasilan usaha berdasarkan masukan
variabel pengetahuan kewirausahaan, dan variabel faktor kepribadian.
4.4 Uji Hipotesis
4.4.1 Uji Signifikan Simultan (Uji-F)
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel terikat.
Ho : b1 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Ho : b1 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Kriteria pengambilan keputusan adalah:
Ho diterima jika F hitung < F tabel pada α= 5%
Ho ditolak jika F hitung > F tabel pada α= 5%
Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas
pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut:
df (Pembilang) = k – 1
df (Penyebut) = n – k
Keterangan :
n = jumlah sampel penelitian
k = jumlah variabel bebas dan terikat
Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) 30 dan jumlah keseluruhan
variabel (k) adalah 3, sehingga diperoleh :
1. df (pembilang) = 3 – 1 = 2
2. df (penyebut) = 30 – 3 = 27
Nilai Fhitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan SPSS, kemudian
Tabel 4.11
Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji-F)
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 106.594 2 53.297 14.167 .000a
Residual 101.573 27 3.762
Total 208.167 29
a. Predictors: (Constant), Faktor Kepribadian, Pengetahuan Kewirausahaan
b. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)
Pada Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa hasil perolehan Fhitung pada kolom F
yakni sebesar 14,167 dengan tingkat signifikansi = 0.000, lebih besar dari nilai
Ftabel yakni 3,354, dengan tingkat kesalahan α = 5%, atau dengan kata lain Fhitung >
Ftabel (14,167 > 3,354).
Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis jika Fhitung > Ftabel dan tingkat
signifikansinya (0.000 < 0.05), menunjukkan bahwa pengaruh variabel bebas
(pengetahuan kewirausahaan, dan faktor kepribadian) secara serempak adalah
signifikan terhadap variabel terikat (keberhasilan usaha).
4.4.2 Uji Signifikan Parsial (Uji-t)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu
variabel bebas secara parsial (individual) terhadap variasi variabel terikat. Kriteria
pengujiannya adalah :
Ho : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Ho : b1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
Kriteria pengambilan keputusan adalah:
Ho diterima jika t hitung < t tabel pada α= 5%
Ho ditolak jika t hitung > t tabel pada α= 5%
Hasil pengujian adalah :
Tingkat kesalahan (α) = 5% dan derajat kebebasan (df) = (n-k)
n = jumlah sampel, n = 30
k = jumlah variabel yang digunakan, k = 3
Derajat kebebasan/ degree of freedom(df) =(n-k) = 30-3 = 27
Uji-t yang dilakukan adalah uji satu arah, maka ttabel yang digunakan
[image:53.595.117.507.389.577.2]adalah t0,05 (27) = 1,703
Tabel 4.12
Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji-t)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .449 4.413 .102 .920
Pengetahuan
Kewirausahaan .279 .111 .389 2.524 .018
Faktor Kepribadian .278 .098 .440 2.854 .008
a. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa:
1. Variabel Pengetahuan Kewirausahaan (X1)
Nilai thitung variabel pengetahuan kewirausahaan adalah 2,524 dan nilai ttabel
variabel pengetahuan kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan (0,018
< 0,05) secara parsial terhadap keberhasilan usaha.
2. Variabel Faktor Kepribadian (X2)
Nilai thitung variabel faktor kepribadian adalah 2,854 dan nilai ttabel 1,703 maka
thitung > ttabel (2,854 > 1,703) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel faktor
kepribadian berpengaruh positif dan signifikan (0,008 < 0,05) secara parsial
terhadap keberhasilan usaha.
4.4.3 Pengujian Koefesien Determinasi (R2)
Pengujian koefisien determinasi (R²) digunakan untuk mengukur proporsi
atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien
determinasi berkisar antara nol sampai satu (0 ≤ R² ≥ 1). Jika R² semakin besar
(mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X)
adalah besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan
semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel
[image:54.595.157.466.559.668.2]terikat dan demikian sebaliknya.
Tabel 4.13
Hasil Uji Koefesien Determinasi (R2)
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .716a .512 .476 1.93958
a. Predictors: (Constant), Faktor Kepribadian, Pengetahuan Kewirausahaan
Berdasarkan Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa :
1. R = 0,716 berarti hubungan antara variabel pengetahuan kewirausahaan dan
faktor kepribadian terhadap kinerja karyawan sebesar 71,6%. Artinya
hubungannya erat.
2. Nilai Adjusted R Square sebesar 0,476 berarti 47,6% variabel keberhasilan
usaha dapat dijelaskan oleh variabel pengetahuan kewirausahaan dan faktor
kepribadian sedangkan sisanya 52,4% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak
terdapat dalam penelitian ini seperti efikasi diri, motivasi dan lain sebagainya.
3. Standard Error of Estimated (Standar Deviasi) artinya mengukur variasi dari
nilai yang diprediksi. Dalam penelitian ini standar deviasinya sebesar 1,93958.
Semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik.
4.5 Pembahasan
4.5.1 Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan
Usaha
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pengetahuan kewirausahaan
memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha
dengan nilai thitung variabel pengetahuan kewirausahaan adalah 2,524 dan nilai ttabel
1,703 maka thitung > ttabel (2,524 > 1,703) sehingga dapat disimpulkan bahwa
variabel pengetahuan kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan (0,018 <
0,05) secara parsial terhadap keberhasilan usaha. Hal ini sejalan dengan hasil uji
linier berganda yang menunjukkan koefesien bernilai positif artinya terjadi
usaha, jika pengetahuan kewirausahaan ditingkatkan maka keberhasilan usaha
juga akan meningkat pada Usaha Pasar Kuliner di Kota Stabat.
Pengetahuan kewirausahaan merupakan kemampuan seseorang untuk
menghasilkan sesuatu yang baru melalui berpikir kreatif dan bertindak inovatif,
sehingga dapat menciptakan ide-ide atau peluang dan dapat dimanfaatkan dengan
baik. Pengetahuan kewirausahaan dapat diperoleh melalui pendidikan
kewirausahaan, sehingga dengan pengetahuan kewirausahaan yang diperoleh
seseorang dapat menjalankan usahanya dengan baik karena pengetahuan
kewirausahaan adalah salah satu faktor yang mampu mendukung dalam
keberhasilan usaha yang ditunjang dengan pengalaman, modal, serta keinginan
yang kuat dalam berwirausaha. Dengan pengetahuan kewirausahaan seorang
wirausahawan juga mampu berpikir untuk mengembangkan usahanya karena
dengan kompetensi yang dimiliki dan pengalaman yang cukup merupakan modal
utama dalam berwirausaha.
Pengetahuan kewirausahaan juga merupakan proses pembelajaran melalui
materi-materi maupun dari sumber-sumber lain yang diharapkan dapat
memberikan gambaran dan bekal mengenai kewirausahaan yang nantinya dapat
dijadikan bahan pertimbangan seseorang untuk menentukan masa depan dan
diharapkan dapat mendorong seseorang untuk menumbuhkan minat berwirausaha,
yang pada akhirnya dapat mencapai keberhasilan usaha yang maksimal dan
4.5.2 Pengaruh Faktor Kepribadian Terhadap Keberhasilan Usaha
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel faktor
kepribadian memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keberhasilan
usaha, yang dapat dilihat dari nilai thitung variabel faktor kepribadian adalah 2,854
dan nilai ttabel 1,703 maka thitung > ttabel (2,854 > 1,703) sehingga dapat disimpulkan
bahwa variabel faktor kepribadian berpengaruh positif dan signifikan (0,008 <
0,05) secara parsial terhadap keberhasilan usaha. Faktor kepribadian juga
merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi keberhasilan usaha.
Kepribadian adalah serangkaian ciri yang relatif mantap, kecenderungan
dan perangai yang sebagian besar dibentuk oleh faktor keturunan dan faktor
sosial, kebudayaan dan lingkungan. Menurut Robins (2006:85) bahwa
“Kepribadian merupakan total jumlah dari cara-cara dalam mana seorang individu
bereaksi dan berinteraksi dengan orang lain. Kepribadian seorang manajer sangat
dipengaruhinya dalam bereaksi dan berinteraksi dengan orang lain”.
Berdasarkan pengertian tersebut, jelas terlihat bahwa kepribadian sangat
mempengaruhi keberhasilan usaha, hal ini disebabkan karena kepribadian
merupakan ciri yang cenderung menunjukkan tingkah maupun prilaku seseorang
dalam bersikap sehingga kita dapat menilai apakah seseorang memiliki jiwa
maupun minat dalam berwirausaha atau tidak.
Dengan kepribadian kita juga dapat melihat apakah usaha yang dijalankan
dapat berkembang atau tidak sama sekali karena kepribadian yang rapuh akan
berdampak negatif terhadap pekerjaan. Kepribadian yang baik yaitu apabila
wirausaha dapat bekerjasama dengan baik serta dapat menyesuaikan diri dengan
diartikan sebagai orang yang tidak bekerja pada sektor pemerintah seperti para
pedagang, pengusaha, dan orang yang bekerja di perusahaan swasta. Sedangkan
wirausahawan adalah orang yang mempunyai usaha sendiri. Wirausahawan adalah
orang yang berani membuka kegiatan produktif yang mandiri. Sikap dan Perilaku
sangat dipengaruhi oleh sifat dan watak yang dimiliki oleh seseorang. Sifat dan
watak yang baik, berorientasi pada kemajuan dan positif merupakan sifat dan
watak yang dibutuhkan oleh seorang wirausaha agar wirausaha tersebut dapat
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dalam
penelitian ini, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan (Uji-F) diketahui bahwa variabel pengetahuan kewirausahaan
dan variabel kepribdian secara serempak berpengaruh signifikan terhadap
keberhasilan usaha pada usaha pasar kuliner di Kota Stabat.
2. Berdasarkan (Uji-t) masing-masing variabel pengetahuan kewirausahaan dan
variabel faktor kepribdian berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keberhasilan usaha pada usaha pasar kuliner di kota Stabat, variabel jiwa
kewirausahaan merupakan variabel yang dominan mempengaruhi
keberhasilan usaha dibandingkan variabel kepribadian.
3. Berdasarkan perhitungan koefisien determinan (R2) menunjukkan bahwa
adjusted R square sebesar 0,476 berarti 47,6% variabel keberhasilan usaha
dapat dijelaskan oleh variabel pengetahuan kewirausahaan dan faktor
kepribadian sedangkan sisanya 52,4% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak
terdapat dalam penelitian ini.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka peneliti memberi saran
sebagai berikut :
1. Variabel pengetahuan kewirausahaan memiliki pengaruh positif dan signifikan
merupakan faktor yang paling dominan dalam penelitian ini. Oleh sebab itu
diharapkan kepada seluruh pemilik usaha kuliner yang berada di Kota Stabat
agar dapat memiliki kemampun kewirausahaan seperti pengetahuan dalam
mengelola keuangan termasuk pengetahuan akan manajemen pemasaran
sehingga segala bentuk transaksi dapat dikelola dengan baik dan diharapkan
kesalahan-kesalahan yang dapat merugikan usaha dapat diminimalisir.
2. Variabel kepribadian memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
keberhasilan usaha pada usaha pasar kuliner di kota Stabat. Di harapkan
kapada seluruh pengusaha agar dapat meningkatkan pengetahuan dibidang
operasional. Sehingga mulai dari proses pengadaan bahan baku, proses
produksi dan sampai pemasaran/penjualan kepada konsumen dapat
dilaksanakan dengan baik sehingga dapat meningkatkan laba.
3. Penelitian ini menggunakan dua variabel bebas untuk mengukur keberhasilan
usaha sehingga disarankan bagi peneliti selanjutnya diharapkan memperhatikan
variabel tersebut dengan mengembangkan indikator yang lebih tepat atau
menambahkan variabel lainnya seperti efikasi diri, jiwa kewirausahaan,
lingkungan keluarga dan variabel lainnya yang lebih relevan yang memiliki
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Uraian Teoritis
2.1.1. Pengertian Wirausaha
Schumpeter dalam As’ad (2009:145) mengemukakan bahwa wirausaha
atau entrepreneur adalah seseorang yang menggerakkan perekonomian
masyarakat untuk maju ke depan, mencakup mereka yang mengambil risiko,
mengkoordinasi penanaman modal atau sarana produksi, yang mengenalkan
fungsi faktor produksi baru atau yang mempunyai respon kreatif dan inovatif.
Menurut As’ad (2009:149) mendefinisikan wirausaha adalah orang yang
menerapkan kemampuannya untuk mengatur, menguasai alat-alat produksi dan
menghasilkan hasil yang berlebihan yang selanjutnya dijual atau ditukarkan dan
memperoleh pendapatan dari usahanya tersebut.
Wirausaha adalah orang yang menciptakan kesejahteraan untuk orang lain,
menemukan cara-cara baru untuk menggunakan sumber daya, mengurangi
pemborosan, dan membuka lapangan kerja yang disenangi masyarakat. Seorang
wirausaha adalah mereka yang melakukan usaha-usaha kreatif d