• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

2.5. Kerangka Konseptual

Kerangka Konseptual merupakan suatu sintetis berdasarkan tinjauan teori dan penelitian terdahulu yang menggambarkan keterkaitan antar indikator yang diteliti. Hal ini tentu merupakan tuntutan penelitian dalam memecahkan masalah penelitian dengan menggunakan bagan alur disertai penjelasan. Keberhasilan usaha menurut Suryana (2009:285) adalah keberhasilan dari bisnis dalam

mencapai tujuanya. Keberhasilan usaha merupakan utama dari sebuah perusahaan dimana segala aktivitas yang ada didalamnya ditujukan untuk mencapai suatu keberhasilan. Dalam pengertian umum, keberhasilan menunjukan suatu keadaan yang lebih baik atau unggul dari pada masa sebelumnya. Hal inilah yang akan dituntut dalam menjalankan suatu usaha sampai nantinya usaha tersebut terus berjalan dan dapat menciptakan lapangan pekerjaan.

Berdasarkan uraian tersebut di atas ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha seperti faktor pengetahuan dan kepribadian. Pengetahuan adalah kemampuan seseorang untuk menghasilkan sesuatu yang baru melalui berpikir kreatif dan bertindak inovatif, sehingga dapat menciptakan ide-ide atau peluang dan dapat dimanfaatkan dengan baik (Basrowi, 2014:18).

Pengetahuan terdiri dari pengetahuan langsung yaitu pengetahuan yang telah dimiliki oleh seorang wirausahawan sebelum ia menjadi seorang wirausaha serta pengetahuan tidak langsung yang di perolehnya dari berbagai pihak sebelum maupun saat ia telah menjadi seorang wirausaha (Widayana, 2006:9).

Seorang wirausahawan yang sudah memiliki pengetahuan cukup serta pengalaman dan keahlian dapat dengan mudah menjalankan serta mengembangkan usahanya karena dengan pengetahuan yang dimiliki wirausahawan mampu memikirkan ide-ide serta menciptakan kreativitas-kreativitas dalam memajukan usahanya tersebut, sehingga terciptalah keberhasilan usaha yang diharapkan.

Kepribadian yang rapuh akan berdampak negatif terhadap pekerjaan. Kepribadian yang baik yaitu apabila wirausaha dapat bekerjasama dengan baik serta dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara wajar dan efektif. Di Indonesia kata wiraswasta sering diartikan sebagai orang yang tidak bekerja pada sektor pemerintah seperti para pedagang, pengusaha, dan orang yang bekerja di perusahaan swasta (Laura, 2010:152). Alasan kuat tersebutlah yang mendorong seseorang untuk membuka suatu usaha sendiri (kewirausahaan), karena kepribadian yang intelektual dan mampu serta berani dalam mengambil resiko yang ada maka wirausahawan pasti berani untuk membuka usaha dan mengembangkan usahanya tersebut untuk mencapai keberhasilan usaha yang diinginkan. Pada penelitian ini, penulis tidak mencantumkan dimensi Neuroticism, karena dimensi tersebut mengandung nilai negatif, sehingga berdasarkan uraian dan penjelasan tersebut di atas, maka dapat digambarkan kerangka konseptual sebagai berikut:

Gambar 2.1

Kerangka Konseptual Penelitian Keberhasilan Usaha (Y) Pengetahuan Kewirausahaan (X1) Faktor Kepribadian (X2)

2.6. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian (Sugiyono, 2005:51). Berdasarkan perumusan masalah di atas penulis memberikan hipotesis dari penelitian ini adalah: Ada hubungan yang positif antara Pengetahuan Kewirausahaan, dan Faktor Kepribadian terhadap Keberhasilan Usaha pada Usaha Pasar Kuliner Kota Stabat.

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Jumlah penduduk yang bertambah pesat di Indonesia dalam era globalisasi dan industrialisasi telah menimbulkan banyak permasalahan, salah satunya adalah menyempitnya lapangan pekerjaan. Kesempatan kerja dengan orang yang mencari kerja lebih banyak orang yang mencari kerja, sehingga banyak orang yang tidak mendapatkan kesempatan untuk bekerja, akibatnya jumlah pengangguran semakin besar yang berdampak pada kondisi perekonomian di Indonesia.

Salah satu cara untuk mengatasi pengangguran yang terjadi ini yang paling tepat untuk Indonesia adalah dengan melahirkan lebih banyak wirausaha. Pilihan

untuk berwirausaha dan menciptakan lapangan pekerjaan berpeluang

menghasilkan pendapatan yang lebih besar daripada berkarir menjadi karyawan. Selain itu menjadi wirausaha dapat menyerap tenaga kerja dan mengurangi jumlah pengangguran. Pajak yang dihasilkan dari wirausaha juga dapat meningkatkan perekonomian di Indonesia.

Machfoedz (2005:9), menyatakan bahwa kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menerapkan cara kerja yang lebih efesien, melalui keberanian mengambil resiko, kreativitas, inovasi serta meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar. Wirausahawan adalah seorang pembuat keputusan yang membantu terbentuknya sistem ekonomi perusahaan yang bebas. Sebagian besar

pendorong perubahan, inovasi, dan kemajuan perokonomian berasal dari para wirausaha, orang-orang yang memiliki kemampuan untuk mengambil resiko dan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Wirausahawan perlu mempunyai desain produk, strategi pemasaran, dan solusi dalam mengatasi problem manajerial yang kreatif untuk bersaing dengan perusahaan lainnya. Seorang wirausahawan adalah seorang pembaru yang mengorganisir, mengelola, dan mengasumsikan segala risiko pada saat dia memulai usahanya untuk mendapatkan keuntungan.

Salah satu faktor yang mendorong keberhasilan usaha adalah faktor pengetahuan kewirausahaan yaitu kemampuan untuk mengenali atau menciptakan peluang dan mengambil tindakan untuk sesuatu yang perlu diketahui mengenai kewirausahaan yang diperoleh dari sumber-sumber informasi. Pemilik usaha perlu memahami pengetahuan dimulai dengan kemampuan untuk memperoleh, mengembangakan usaha, mengelola, memanfaatkan informasi pengetahuan dan pemahaman organisasi serta mengelola pengetahuan pekerja. Seorang pengusaha harus memiliki modal pengetahuan yang cukup pribadi untuk dapat menciptakan nilai atau kekayaan melalui penggunaan modal pengetahuan. Selain itu pengalaman juga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan usaha (Ranto, 2007:25)

Faktor pengetahuan kewirausahaan merupakan faktor yang sangat menunjang keberhasilan usaha, karena faktor pengetahuan berkaitan erat dengan kompetensi seorang wirausahawan. Kompetensi adalah pengetahuan, keterampilan dan kemampuan individu yang langsung berpengaruh pada kinerja, sehingga dapat diartikan bahwa wirausaha yang sukses adalah seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan dan kualitas individu yang meliputi sikap, nilai, serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksakanan pekerjaan atau kegiatan (Fithri

dan Amanda, 2012:280). Hal inilah yang menjadi faktor pendukung dalam keberhasilan usaha, selain pengetahuan yang dimiliki keterampilan yang tertanam dalam diri merupakan faktor utama untuk mengeluarkan ide-ide cemerlang dalam pengembangan usaha. Keterampilan yang dimiliki seorang wirausahawan juga dapat membantu seorang wirausahawan dalam menciptakan kreasi baru dalam pengembangan usaha.

Kepribadian dalam diri juga merupakan faktor pendukung dalam berwirausaha. Kepribadian adalah sikap dan perilaku yang sangat dipengaruhi oleh sifat dan watak yang dimiliki oleh seseorang. Sifat dan watak yang baik, berorientasi pada kemajuan dan positif merupakan sifat dan watak yang dibutuhkan oleh seorang wirausaha agar wirausaha tersebut dapat maju/sukses (Laura, 2010:152).

Berdasarkan pengertian tersebut terlihat jelas bahwa kepribadian dalam berwirausaha itu sangat dibutuhkan demi keberhasilan dalam menjalankan usaha, karena suatu usaha itu tergantung dari seperti apa kepribadian seorang pemilik usaha seperti itulah akan berjalan suatu usaha. Kepribadian dalam diri seorang wirausahawan merupakan gambaran yang jelas bagaimana seorang wirausahawan menjalankan usahanya, karena kepribadian dalam diri itulah yang akan menentukan apa-apa saja usaha pemilik dalam mengembangkan usahanya seperti ide-ide maupun kreasi dan inovatif dalam pengembangan usaha.

Keberadaan Kecamatan Stabat tidak terlepas dari Pemerintahan Daerah Kabupaten Langkat, hal ini karena Kecamatan Stabat telah beberapa kali ditetapkan sebagai tempat kedudukan Ibukota Kabupaten walaupun menurut

sejarahnya telah melalui berbagai tingkatan Pemerintahan, baik di masa Pemerintahan Belanda, Pemerintahan Jepang dan pada masa Kemerdekaan Republik Indonesia.

Kecamatan Stabat merupakan gerbang Kabupaten Langkat dimana merupakan salah satu Kecamatan dari 20 Kecamatan yang ada di Kabupaten Langkat. Kondisi wilayah Kecamatan Stabat berada pada ketinggian 4 m di atas permukaan laut dengan suhu maximum berkisar 350C dan suhu minimum 210C, curah hujan per tahun 15 mm. Wilayah Kecamatan Stabat bertofografi dataran dan ini menjadikannya wilayah yang menyimpan potensi sebagai areal Agro Bisnis dan Agro Industri. Disamping itu Kecamatan Stabat memiliki aliran sungai seperti sungai Wampum, sungai Singlar, sungai Blengking dan sungai Kapal Keruk. Di salah satu Kelurahan Stabat yaitu Stabat Baru terdapat suatu tempat yang dinamakan Pasar Kaget ataupun Kuliner Kota Stabat yang terletak di Jl. Perniagaan Stabat.

Pasar kuliner kota Stabat yang sering disebut masyarakat pasar kaget Stabat merupakan usaha kecil menengah, dimana semua pemilik usaha merupakan seorang wirausahawan yang mengembangkan usahanya dibidang kuliner. Pasar Kaget Stabat merupakan pasar yang menjual berbagai jenis makanan yang banyak digemari oleh masyarakat dan Pasar Kaget ini sudah mendapatkan Adipura karena jenis makanan yang diperjualbelikan sangat memuaskan, yang dibuka mulai dari Jam 04.00 sore sampai Jam 04.00 pagi, dengan menjual berbagai jenis makanan seperti Nasi Goreng, Mie Goreng, Mie Kuah, Sate Padang, Martabak Telur serta Martabak Bangka dan masih banyak jenis makanan yang lainnya, selain makanan

kita juga dapat menjumpai berbagai jenis minuman disana. Harga yang ditawarkan cukup standart sehingga dapat dijangkau oleh berbagai kalangan. Berdasarkan uraian tersebut jelaslah bahwa wirausahawan yang ada di Pasar Kaget ini dapat menjalankan usahanya dengan baik dan dibarengi faktor-faktor pendukung dalam berwirausaha serta memiliki pengetahuan dan kepribadian yang unik, sehingga menjadi faktor pendukung dalam berwirausaha.

Pada hakekatnya seorang wirausahawan harus mampu menjalankan usahanya dengan baik dan semaksimal mungkin, sehingga pada akhirnya dapat memenuhi tujuan awal dari usaha, namun terkadang semua itu tidak sesuai dengan harapan, seperti halnya Pasar Kuliner Stabat yang sering disebut masyarakat dengan Pasar Kaget Stabat, meskipun para wirausahawannya telah menjalankan usahanya dengan baik seperti yang diuraikan di atas namun masih banyak seorang wirausaha menjalankan usahanya tidak mengandalkan pengetahuan yang ia miliki serta tidak melihat kepribadian seperti apa yang dimilikinya, karena pengetahuan merupakan modal awal untuk memulai segala jenis usaha, sementara kepribadian yang unik dapat menarik perhatian pelanggan. Berdasarkan alasan tersebutlah maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh

Pengetahuan Kewirausahaan dan Faktor Kepribadian terhadap

Keberhasilan Usaha “Studi Kasus Pada Usaha Pasar Kuliner Kota Stabat”.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah penelitian, maka dapat dirumuskan masalahnya sebagai berikut: Apakah Pengetahuan Kewirausahaan dan

kepribadian berpengaruh signifikan terhadap Keberhasilan Usaha pada Usaha Pasar Kuliner di Kota Stabat.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah “Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan kepribadian terhadap Keberhasilan Usaha pada Usaha Pasar Kaget Stabat.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:

1. Bagi wirausahawan, sebagai sumbangan pemikiran kepada pemilik usaha dalam mengetahui hal-hal apa saja yang mempengaruhi pengetahuan wirausaha, faktor kepribadian yang dimiliki serta kompetensi dalam diri untuk melancarkan aktivitas dalam menjalankan keberhasilan usahanya.

2. Bagi peneliti, merupakan kesempatan bagi peneliti untuk menerapkan

teori-teori dan literatur yang peneliti peroleh dari bangku kuliah, kemudian memperluas wawasan peneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha seperti pengetahuan berwirausaha, pengetahuan yang dimiliki dan kompetensi dalam diri.

3. Bagi pihak lain, sebagai bahan referensi yang sewaktu-waktu dapat

memberikan perbandingan dalam melakukan penelitian di waktu yang akan datang.

ABSTRAK

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN FAKTOR

Dokumen terkait