• Tidak ada hasil yang ditemukan

B11113071-MUHAMMAD MUBARAK CHADYKA PUTRA (HUKUM ADAT DALAM FILM BADIK TITIPAN AYAH)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "B11113071-MUHAMMAD MUBARAK CHADYKA PUTRA (HUKUM ADAT DALAM FILM BADIK TITIPAN AYAH)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

MUHAMMAD MUBARAK

CHADYKA PUTRA

B11113071

Dosen Penanggungjawab : M.Ramli

Rahim, S.H.,M.H.

ULASAN FILM “BADIK

TITIPAN AYAH” DALAM

(2)

ULASAN PEMAKALAH

MENGENAI FILM “BADIK

(3)

KOMENTAR MENGENAI FILM “BADIK

TITIPAN AYAH”

Belum banyak pembuat film di Indonesia yang

mengangkat budaya dan kearifan lokal ke atas

layar.

Dengan munculnya Badik Titipan Ayah ini,

masyarakat Sulawesi Selatan pun kembali dapat

melihat ‘wajahnya sendiri’ melalui sebuah film

televisi.

Diangkat sebuah aspek budaya Bugis Makassar

yaitu mengenai Siri’ na Pacce’ dan hukum adat

Silariang ke dalam Film ini.

FTV Badik Titipan Ayah bagi saya dapat menjadi

bahan diskusi menarik tentang tindakan

“Annyala”, khususnya tentang Silariang dan

bagaimana keluarga si gadis melakukan proses

pencarian dan upaya membunuh keduanya

(4)
(5)

POKOK CERITA “BADIK TITIPAN AYAH”

Diceritakan, putri tunggal Karaeng Tiro dan Karaeng

Caya yaitu Andi Tenri memutuskan untuk silariang bersama kekasihnya Andi Firman yang telah menghamilinya.

Mengetahui bahwa keluarganya telah dipakasiri’

(dipermalukan), Karaeng Tiro lalu meminta putra tunggalnya Andi Aso untuk menyelesaikan persoalan tersebut karena persoalan siri’ adalah persoalan adat, dan harus diselesaikan secara adat.

Perasaan dilema melanda Andi Aso antara rasa

sayang kepada adiknya dan upaya melaksanakan amanah tersirat sang ayahanda demi menegakkan kembali harga diri dan martabat keluarga. Ia didampingi oleh anak angkat Karaeng Tiro bernama Limpo sebagai Pallapi arona/ pelappisi barambonna/ ajudan.

Beberapa waktu beselang Karaeng Tiro Wafat karena

(6)

Andi Aso dan Daeng Limpo menyambut kedatangan

mereka dengan amarah yang membara. Badik pun dihunus oleh Andi Aso “Ingat, badik yang sudah

dikeluarkan dari sarungnya, pantang dimasukkan kembali sebelum melaksanakan tugasnya!,” tegas Daeng.

Dengan wajah yang murung dan tetesan air mata.

Karaeng Caya melerai konflik batin antar kedua anaknya beserta menantunya. Kemudian

menghampiri jenazah suaminya sambil

menggendong cucu pertamanya memohon agar

kesalahan yang dilakukan oleh putri tunggal mereka.

Pada akhirnya Limpo menghunuskan ujung badik di

perutnya, sebagai tindakan karena ia tidak mampu mengemban tugas untuk memulihkan Siri’ yang

(7)

ASPEK SOSIAL HUKUM ADAT

(8)

PERBUATAN ANNYALA

Annyala dalam bahasa Makassar berarti berbuat salah, sebuah pilihan salah yang diambil sepasang kekasih ketika cinta mereka tak mampu menembus tembok restu kedua pihak keluarga. Contoh perbuatannya :

Silariang (Makassar : sama – sama lari) merupakan

salah satu kebersalahan (Annyala) dalam “hubungan cinta kasih” yang terlarang dan dianggap aib besar dalam masyarakat.

Selain Silariang, juga tindakan yang dianggap

Annyala adalah “Nilariang” (makassar : dibawa lari) Nilariang yaitu suatu kondisi seorang gadis dibawa lari oleh kekasihnya karena tidak mendapat restu dari kedua belah pihak orang tuanya

dan Erangkale (makassar : lari sendiri) yaitu suatu

(9)

PERBUATAN APPASIRIK

Ketika si anak gadis menjatuhkan pilihan

untuk

annyala

atau

silariang

maka seketika

itu juga dia dianggap mencoreng muka

keluarganya dan menjatuhkan harga diri

keluarga besarnya atau disebut

appasirik

.

Keluarga besar si gadis akan kehilangan

muka di masyarakat.

Sementara si lelaki dan keluarganya yang

membawa lari si anak gadis disebut

tumasirik

atau yang membuat malu

.

Si gadis dan pasangan kawin larinya

kemudian akan dianggap sebagai

tumate

attallasa

, orang mati yang masih hidup.

Mereka telah dianggap mati dan tidak akan

dianggap sebagai keluarga lagi sebelum

mabbajik

atau

datang

memperbaiki

(10)

PERBUATAN MABBAJIK

Bagi keluarga lingkar dalam si gadis, sebuah

kewajiban kepada kaum lelaki untuk

menegakkan harga diri keluarga sehingga di

manapun dan kapanpun mereka melihat si

lelaki pasangan

silarinang

itu maka wajib

bagi mereka untuk melukainya dengan

sebilah badik.

Perkecualian diberikan apabila pasangan

tersebut lari ke dalam pekarangan rumah

imam kampung karena ada aturan yang

menyatakan kalau mereka tak boleh

diganggu ketika berada dalam perlindungan

imam kampung.

Imam juga yang akan menjadi perantara

ketika pasangan silariang akan kembali ke

keluarganya secara baik-baik atau disebut

(11)

Referensi

Dokumen terkait